00:00:00
Halo
00:00:04
Assalamualaikum Warahmatullahi
00:00:06
Wabarakatuh
00:00:10
Alhamdulillah
00:00:12
AMDAL Subhanallah
00:00:15
lahaulawalaquwataillabillah
00:00:17
teman-teman semuanya masa unusa yang
00:00:21
berbahagia Mari kita awali pertemuan
00:00:24
kita pada hari ini dengan berdoa semoga
00:00:28
diberikan kelancaran
00:00:30
keberkahan
00:00:32
kemudahan serta lindungan Allah berdoa
00:00:37
dipersilahkan
00:00:47
Berdoa selesai
00:00:50
berikutnya Mari kita berdoa untuk orang
00:00:54
tua kita
00:00:55
keluarga kita saudara-saudara kita
00:00:58
semoga
00:01:00
dan selalu dalam lindungan Allah
00:01:02
dijauhkan dari segala macam musibah
00:01:04
wabah khususnya bab 19
00:01:08
berdoa
00:01:09
dipersilahkan
00:01:18
Berdoa selesai
00:01:20
baik teman-teman semuanya Apabila di
00:01:23
kesempatan hari ini kita bisa
00:01:25
melanjutkan aktivitas perkuliahan kita
00:01:28
di mata kuliah Pancasila
00:01:31
di pertemuan sebelumnya kita sudah
00:01:34
membahas
00:01:35
mengkaji terkait dengan
00:01:38
Pancasila
00:01:40
esensi Pancasila
00:01:42
kemudian Pancasila dalam arus sejarah
00:01:45
bangsa
00:01:47
di pertemuan hari ini kita akan secara
00:01:51
spesifik mengkaji membahas terkait
00:01:54
dengan sumber historis
00:01:57
sumber politis dan number sosiologis
00:02:01
Pancasila
00:02:03
sehat semuanya nanti bisa menyimak
00:02:06
dengan cermat dan nanti jika ada
00:02:08
informasi yang belum diketahui nanti
00:02:12
boleh kita diskusikan bersama
00:02:15
seakan share skin
00:02:28
by set berikan judul pada tema hari ini
00:02:33
adalah
00:02:34
membumikan Pancasila
00:02:38
tantangan membumikan Pancasila nah
00:02:41
pertemuan sebelumnya kita sudah mengkaji
00:02:43
Bagaimana Pancasila itu dalam kehidupan
00:02:46
berbangsa dan bernegara
00:02:48
kemudian esensinya pentingnya kenapa
00:02:53
harus ada Pancasila
00:02:55
Bagaimana jika e&i kaitkan dengan
00:02:58
kondisi
00:03:00
saya kita sehingga secara spesifik kita
00:03:03
akan melihat bagaimana
00:03:06
tantangan dalam membumikan Pancasila
00:03:09
artinya biar Pancasila itu tidak
00:03:12
seolah-olah sesuatu yang jauh dari kita
00:03:15
sesuatu yang ideal ideal itu hanya
00:03:20
sekedar teoritis filosofis
00:03:23
tapi sesuatu yang ideal itu bagaimana
00:03:27
caranya supaya dekat dengan kita tidak
00:03:30
seolah-olah melangit tapi bener-bener
00:03:33
dekat dengan kita membumi
00:03:36
menyatu dalam kehidupan kita karena
00:03:40
sering menjadi topik sering lebih suci
00:03:42
dan bahkan mahasiswa sering bertanya
00:03:46
antara realita dengan teori yang
00:03:50
disampaikan di Pancasila itu tidak
00:03:52
sesuai
00:03:54
Pancasila kita diajarkan secara teoritis
00:03:58
Suatu kondisi yang ideal bagaimana kita
00:04:01
harus saling menghargai kita harus
00:04:05
bersatu kita harus saling toleran nih
00:04:08
faktanya banyak diantaranya yang memang
00:04:12
belum ideal
00:04:14
pecahan masih terjadi intoleran masih
00:04:18
terjadi
00:04:20
kepercayaan trust konflik kepentingan
00:04:25
Bagaimana Om wakil rakyat yang tidak
00:04:29
semestinya
00:04:30
wakil rakyatnya oknum-oknum pejabat
00:04:34
gimana dia harusnya menyelenggarakan
00:04:37
kebijakan pemerintah sesuai dengan
00:04:40
kepentingan rakyat habis ternyata belum
00:04:42
bisa melaksanakan sesuai apa yang ideal
00:04:45
ini yang nanti akan kita bicarakan
00:04:48
syaraf Point adalah apa sih tantangan
00:04:52
dalam membunyikan Pancasila itu Itu
00:04:56
teman-teman poin besar yang akan kita
00:04:58
kasih
00:05:00
oke yang pertama terkait dengan
00:05:03
Pancasila itu sendiri
00:05:05
[Musik]
00:05:07
sudah kita pahami bersama dan bahkan
00:05:10
pada pertemuan sebelumnya kita juga
00:05:12
sedikit menyinggung terkait dengan
00:05:16
Pancasila sebagai dasar negara
00:05:20
akan ada lagunya itu Pancasila dasar
00:05:23
negara atau yang kemudian akrab disebut
00:05:26
oleh Pak Soekarno kau tingkat terus kita
00:05:31
sebagai philosofische grondslag
00:05:37
Pancasila itu disampaikan sebagai
00:05:39
pijakan utama dalam semua aspek
00:05:43
kehidupan
00:05:45
berbangsa bernegara dan bermasyarakat
00:05:50
dasar disitu kami sampaikan kalau ibarat
00:05:53
sebuah rumah yang kemarin teraksi itu
00:05:55
pondasi sehingga mau berjalan mau
00:05:58
bergerak ke Hai bertindak kemanapun Ya
00:06:02
kita harus nempel dengan dasarnya kita
00:06:05
nggak mungkin kita akan melayang terbang
00:06:08
itu Allah kita masih manusia
00:06:11
sehingga dekat-dekat lah dengan
00:06:14
Pancasila karena Pancasila sebagai dasar
00:06:16
negara
00:06:17
bergerak kemanapun baik menggunakan
00:06:21
sepatu baik menggunakan sendal baik
00:06:25
tanpa alas kaki kan harusnya kakinya
00:06:28
nempel dengan dasar nyampah dengan tanah
00:06:30
nah dalam kaitan Pancasila sebagai dasar
00:06:33
negara itu harusnya nempel dengan dengan
00:06:37
permukaan dengan dasar
00:06:40
point intinya sebagai baik kehidupan
00:06:44
bernegara maupun kehidupan bermasyarakat
00:06:47
jadi nilai-nilai itu memang seyogyanya
00:06:50
ada dan hadir ditengah-tengah masyarakat
00:06:54
sehingga terjagalah sebuah persatuan
00:06:57
Indonesia sebagai wujud dari sila ke-3
00:07:01
itu
00:07:02
akan terjadi
00:07:04
adanya persatuan itu terjadi manakala
00:07:08
Pancasila itu masih menjadi landasannya
00:07:11
pondasinya
00:07:14
bawahnya kita itu memang harus menyadari
00:07:17
bahwa kita itu di Indonesia dalam
00:07:22
kondisi yang berbhineka
00:07:25
kondisi yang berbhineka kan Juan kita
00:07:29
pun menyampaikan bahwa kita itu
00:07:31
diciptakan dalam kondisi yang
00:07:33
berbeda-beda
00:07:35
seperti nah ketika kita bisa
00:07:38
mengimplementasikan
00:07:40
persatuan dan kesatuan itu maka nanti
00:07:44
akan terwujudlah Suatu kondisi yang
00:07:46
nyaman kondisi Sejahtera kondisi
00:07:50
keadilan
00:07:52
semua itu terwujud ketika memang kita
00:07:56
mampu mewujudkan Pancasila sebagai
00:07:59
landasan ini sebagai contoh saja
00:08:02
superkids dan pada sila yang ketiga itu
00:08:05
adalah persatuan Indonesia
00:08:09
point kedua yang harus kita pahami
00:08:11
adalah Pancasila itu sebagai
00:08:15
pandangan dunia
00:08:19
sebagai pandangan dunia ini yang kemarin
00:08:22
Smart kita singgung dalam
00:08:24
sumber historisnya
00:08:28
atau oleh Pak Soekarno kita sering
00:08:32
mendengar atau membaca istilah Wheels
00:08:34
and saw a pandangan hidup
00:08:38
artinya Apa sumber kesadaran berbangsa
00:08:42
dan bernegara di titik ini Pancasila
00:08:45
adalah ideologi
00:08:46
yang mempersatukan
00:08:49
juga sebagai bintang
00:08:51
peluntur dinamis bagi kemajuan bangsa
00:08:54
Indonesia artinya seperti ini
00:08:58
ketika panjang udah itu sudah dijadikan
00:09:02
sebagai titik tumbuh dasar itik tumbuh
00:09:07
artinya bedak makemac kesana-kemari
00:09:09
blouse broswer itu juga dijadikan
00:09:12
sebagai pandangan dunia website
00:09:16
supaya kita dalam bergerak itu tidak
00:09:19
salah tidak nyasar kalau mahasiswa
00:09:21
sekarang ituan Oh saya Mau ngebel itu
00:09:25
blibuku
00:09:27
wah tunggunya di mana ya Saya Browsing
00:09:31
di internet pakai Google Map biar tidak
00:09:34
tersesat Biar tahu arahnya
00:09:36
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
00:09:40
Supaya kehidupan itu bisa berkemajuan
00:09:45
Supaya kehidupan itu tidak tersesat maka
00:09:50
kita membutuhkan
00:09:52
penuh Gem
00:09:55
penuntunnya itu disebut sebagai
00:09:58
Pancasila
00:10:00
Hai ini dalam konteks bernegara nanti
00:10:04
akan berbeda lagi ketika mau dibenturkan
00:10:07
dalam tanda kutip loh kita yang beragama
00:10:09
kan sudah punya penuntun Mbak ini yang
00:10:12
kita bicarakan adalah ke dalam konteks
00:10:14
bernegara
00:10:16
sehingga bintang penontonnya disini
00:10:19
adalah banyak silat seperti itu temanmu
00:10:23
di poin-poin yang ingin disampaikan
00:10:26
adalah seperti itu
00:10:29
jadi Selain sebagai titik tumpu
00:10:33
Pancasila juga dijadikan sebagai titik
00:10:37
temu
00:10:38
sekaligus juga titik uji artinya kearah
00:10:43
mana kita harus mencapai itu yang
00:10:47
awalnya mulai sila pertama bagaimana
00:10:50
kita bertuhan
00:10:53
kemudian bagaimana kita
00:10:56
sebagai manusia yang bisa memanusiakan
00:11:00
yuk manusia menghargai antar individu
00:11:04
sebagai seorang individu dengan individu
00:11:07
yang lain kemudian istilah ketiga
00:11:10
bagaimana kita hidup bersama dalam
00:11:13
konteks masyarakat luas yang harus
00:11:16
menjunjung tinggi persatuan
00:11:18
dalam sila ke-4 dalam kehidupan kita
00:11:22
berbangsa konteks masyarakat luas kita
00:11:26
harus
00:11:27
memiliki nilai demokratis
00:11:30
memiliki nilai permusyawaratan semua itu
00:11:34
dalam rangka untuk mencapai suatu
00:11:37
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
00:11:39
Indonesia ketentraman kesejahteraan yang
00:11:43
diterima oleh semua pihak bukan hanya
00:11:46
pihak-pihak tertentu bukan hanya
00:11:49
golongan-golongan tertentu tapi ini
00:11:51
adalah untuk semuanya ini adalah
00:11:54
gagasan-gagasan yang diinginkan dalam
00:11:56
konteks bernegara di Hai idealnya memang
00:12:01
seperti itu
00:12:03
hingga perang di mata kuliah ini lebih
00:12:07
pada pertemuan kali ini kita akan
00:12:09
eh menepati Bagaimana bisa bagaimana
00:12:14
bisa warga negara itu Kakinya ini
00:12:18
bener-bener nempel di banyak banget
00:12:21
menginjak di depannya tapi hidupnya
00:12:24
sudah
00:12:25
membumi dengan dengan Pancasila
00:12:29
apalagi ditengah era Keterbukaan
00:12:32
Informasi seperti saat ini
00:12:34
bahaya radicalism
00:12:38
osmocote nism
00:12:41
kosmopolitanisme
00:12:44
liberalism
00:12:46
ideologi transnasional
00:12:49
individualisme hedonisme
00:12:52
pecahan yang mengintai bangsa konflik
00:12:56
yang mengatasnamakan
00:12:58
suhu agama khas dan seterusnya
00:13:02
hidup minimnya pemahaman terhadap
00:13:05
Pancasila Pancasila seolah hanya sekedar
00:13:08
teori yang dipelajari suhu tapi tidak
00:13:12
diterapkan dalam kehidupan
00:13:14
[Musik]
00:13:15
padahal Pancasila ini sebagai landasan
00:13:18
dalam hidup berbangsa dan bernegara
00:13:21
supaya warga itu tidak terpecah-belah
00:13:26
ini ini adalah bagian awal yang harus
00:13:30
kita pahami bersama
00:13:33
nah
00:13:34
ini ada sebuah survei teman tetapi ini
00:13:38
survei tahun 2018 berbunyi Masama 2018
00:13:42
semoga
00:13:44
2018-2022 ini trennya adalah naik
00:13:47
kembali ini saya sampaikan
00:13:50
yang 2018
00:13:54
ternyata hasil survei itu ada
00:13:57
kecenderungan orang itu menurun Debo
00:14:00
Pancasila ini kan Membaca membahayakan
00:14:04
4G membahayakan karena Pancasila tadi di
00:14:08
awal kita sebut sebagai
00:14:10
filosofi soft brush Wah wes Entong
00:14:15
ini jangan sampai terjadi di hadapan
00:14:17
saya survei ini akan kembali naik
00:14:21
sehingga trennya tidak turun tapi
00:14:23
tracknya adalah naik semoga segera
00:14:25
berubah seperti itu
00:14:28
Nah sekarang kita akan melihat bagaimana
00:14:32
Pancasila itu ketika kita lihat dari
00:14:37
aspek historis
00:14:40
dari aspek sejarah
00:14:44
pertama ingin saya sampaikan bahwa
00:14:46
memang kita pernah sedikit mengupas di
00:14:51
awal itu terkait dengan
00:14:54
sidang
00:14:56
BPUPKI sidang
00:15:00
gitu beberapa tokoh pada Pak Yamin Pak
00:15:05
Soekarno dan lainnya itu menyampaikan
00:15:07
terkait dengan gagasan-gagasan dasar
00:15:11
negara
00:15:12
sidang BPUPKI yang pertama
00:15:15
29 Mei sampai 1 Jun dan kebetulan dalam
00:15:20
pidato Pak Karno Pak Soekarno itu
00:15:23
bertepatan tanggal 1juni
00:15:26
beliau mengungkapkan
00:15:28
terkait dengan lima prinsip dasar
00:15:33
lima prinsip dasar yang kemudian oleh
00:15:36
Beliau disebut dengan Pancasila
00:15:40
secara lebih lanjut dalam
00:15:44
naskah naskah pidatonya atau dalam
00:15:48
sejarahnya disebutkan perintah Bung
00:15:51
Karno Enggak cuma menyampaikan lima
00:15:53
prinsip dasar saja Beliau juga
00:15:55
menyampaikan kalau lima ini belum
00:15:58
disetujui Hai saya masih punya tidak
00:16:01
lagi oleh mata disebut sebagai Pancasila
00:16:04
kalau tiga disebut sebagai Trisila
00:16:08
kalau tiga ini masih belum zypraz
00:16:12
kembali menjadi satu yang kemudian
00:16:14
disebut sebagai Eka sila Apakah ekasila
00:16:19
itu yakni gotong-royong sehingga oleh
00:16:22
Bung Karno Pancasila yang jumlahnya lima
00:16:25
itu kalau diperas kalau dijadikan satu
00:16:28
itu ketemunya adalah gotong royong itu
00:16:32
itu yang bisa menekan oleh Bung Karno
00:16:36
Pancasila itu sendiri disampaikan bahwa
00:16:40
sebagai landasan filosofis
00:16:43
philosofische grondslag
00:16:45
yang itu muncul karena memang kita
00:16:49
memiliki pengalaman yang sama
00:16:52
wilayah Indonesia yang luas ini kita
00:16:56
dijatuhkan karena kita punya sejarah
00:16:59
yang Pak
00:17:01
kita sama-sama dijajah kita sama-sama
00:17:05
punya nasib yang sama kita sama-sama
00:17:07
ingin membangun hidup yang nyaman yang
00:17:11
sejahtera yang tidak ada Belenggu
00:17:15
penjajahan
00:17:18
jadi landasan yang sama itu
00:17:21
kemudian terdapat diperoleh nilai-nilai
00:17:25
kebajikan
00:17:26
nilai-nilai positif yang memang harus
00:17:30
dikristalisasikan
00:17:32
nilai-nilai yang harus tetep
00:17:35
diturunkan diwariskan dari satu ke satu
00:17:39
generasi ke generasi berikutnya
00:17:44
nilai itulah yang kemudian kita kenal
00:17:47
dengan Pancasila itu dalam kajian
00:17:50
historis
00:17:52
dan Pancasila itu disebut sebagai
00:17:56
falsafah negara
00:18:00
Hai yang sudah diterima melalui
00:18:01
proses-proses sidang BPUPKI atau disitu
00:18:05
saya sebut sebagai bpupk Kenapa saya
00:18:08
setuju bpupk karena kalau dalam bahasa
00:18:10
Jepangnya kan Dokuritsu zumbi coosakai
00:18:14
enggak ada pedopol zumbi coosakai
00:18:17
Indonesia termasuk jika PPKI Panitia
00:18:21
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
00:18:23
Dokuritsu Junbi Inkai gak ada
00:18:25
Indonesianya sehingga disitu Ada
00:18:27
pendapat yang mengatakan memang BPUPKI
00:18:30
bukan bebagai tapi terlepas dari istilah
00:18:33
setidaknya kita bisa memahami akan
00:18:35
kondisi jarak yang muncul di kala itu
00:18:39
nah kembali lagi bahwa di sidang BPUPKI
00:18:41
atau bidang BPUPKI yang pertama itu
00:18:45
ada sidang panitia kecil dari tanggal 18
00:18:50
sampai tanggal 22 Jun kemudian tanggal
00:18:52
18 Agustus
00:18:54
1945 itu disahkan
00:18:58
rumusan Pancasila itu kemudian
00:19:01
disepakati oleh Para founding fathers
00:19:04
kita para petak pendiri bangsa kita
00:19:08
kemudian dirumuskan dalam pembukaan
00:19:11
undang-undang Dasar 1945
00:19:14
sehingga kalau kalian masih ingat dulu
00:19:17
waktu di sekolah upacara setiap hari
00:19:20
Senin itu kan ada pembacaan pembukaan
00:19:24
undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya
00:19:27
itu tertulis terkait dengan sila-sila
00:19:31
Pancasila
00:19:32
sehingga di Indonesia ini
00:19:36
hanya ada dua hal yang tidak bisa
00:19:40
jubah
00:19:43
kalau udang-udang dasar bisa berubah
00:19:46
melalui amandemen yang sampai saat ini
00:19:49
kita sudah sampai amandemen yang
00:19:51
ke-4 mulai 99 sampai 2002 kalau
00:19:56
undang-undang bisa berubah undang-undang
00:19:58
smandika nasional bisa berubah
00:20:02
undang-undang hak asasi manusia juga
00:20:04
bisa berubah peraturan daerah bisa
00:20:07
berubah Namun dua hal yang tidak bisa
00:20:09
berubah itu adalah yang pertama adalah
00:20:12
Pancasila jadi sampai kapanpun
00:20:16
misalkan teman-teman saat ini sebagai
00:20:18
pelajar sebagai mahasiswa besok menjadi
00:20:21
guru menjadi dosen sebagai profesi
00:20:24
apapun
00:20:25
punya silakan untuk seperti itu bunyinya
00:20:28
butir-butirnya juga akan demikian karena
00:20:30
memang tidak boleh dan tidak tidak bisa
00:20:33
diubah ini sudah sudah menjadi hasil
00:20:36
permufakatan
00:20:38
yang kedua selain Pancasila itu adalah
00:20:42
pembukaan undang-undang Dasar 1945 lupa
00:20:47
Kenapa nggak boleh diubah katanya begini
00:20:49
undang-undang Dasar 945 jadi ubah Iya
00:20:52
pasal-pasalnya bisa berubah jadi
00:20:54
pembukaannya tidak bisa diubah Kenapa
00:20:57
tidak bisa diubah karena jeda membuka
00:21:00
and undang-undang Dasar negara Republik
00:21:03
Indonesia 1945 itu didalamnya termuat
00:21:07
Pancasila sementara tadi Pancasila tidak
00:21:10
boleh diubah itu itu kalau kita kupas
00:21:16
dari segi sejarahnya teman-teman
00:21:19
Semoga bisa dipahami
00:21:22
ini teman-teman kita harus sadar betul
00:21:27
meyakini bahwa ini adalah tugas kita ini
00:21:32
bukan tugas mereka ini adalah tugas kita
00:21:36
bersama bukan tugas kami bukan tugas
00:21:41
mereka tapi memang ini adalah tugas kita
00:21:43
bersama
00:21:44
Pancasila ini adalah rumah kita bersama
00:21:50
tidak mungkin ada negara lain yang mau
00:21:52
Oh merawat panjang silat
00:21:56
rumah untuk kita semua
00:22:00
nilai dasar Indonesia rumah kita
00:22:03
selamanya
00:22:05
itu teman-teman oleh karena itu
00:22:08
semboyan-semboyan yang sering kita
00:22:10
dengarkan itu adalah NKRI harga mati
00:22:16
ini ini yang yang perlu kita pahami
00:22:20
bersama
00:22:23
berikutnya
00:22:25
diawal tadi kita menyebut atau
00:22:28
menyinggung terkait dengan sumber
00:22:31
historisnya
00:22:32
termasuk bagaimana kita
00:22:36
mengkristalisasikan Pancasila secara
00:22:39
spesifik kita akan mengkaji terkait
00:22:43
penggalian mutiara Pancasila
00:22:48
istilah yang yang kita pilih adalah
00:22:51
mutiara Pancasila memang itu rusak luar
00:22:55
biasa sekali bahkan oleh Bapak
00:23:00
Halo Profesor bila tips bagi jenius
00:23:03
Nusantara
00:23:04
spek membumikan Pancasila atau
00:23:08
mengarusutamakan banyak silam merupakan
00:23:11
upaya untuk menggali
00:23:16
menemukenali
00:23:18
dan menghadirkan nilai-nilai
00:23:22
mutiara Pancasila dalam praksis
00:23:26
keseharian masih menjadi tantangan utama
00:23:29
hingga hari ini
00:23:31
bentuk tantangan itu harus kita sikapi
00:23:35
dan harus kita jawab
00:23:38
poinnya seperti ini
00:23:41
ketika kita ikhtiar untuk membumikan
00:23:46
Pancasila
00:23:48
bener-bener Pancasila itu menyatu dalam
00:23:50
diri kita menjadikan Pancasila sebagai
00:23:53
arus utama karena tadi sebagai ground
00:23:57
sebuah sebagai dasarnya
00:24:00
hai magazine kita harus menggali
00:24:02
Bagaimana kita bisa menggali kita
00:24:04
mempelajari dari sejarahnya
00:24:09
menemu kenali kita bener-bener Paham
00:24:13
bagaimana kita bisa
00:24:17
memahami sesuatu kita bisa
00:24:21
mempertahankan sesuatu kita bisa
00:24:25
membuat sesuatu itu menjadi berharga
00:24:27
tanpa kita itupun
00:24:29
baru kemudian kita hadirkan nilai-nilai
00:24:33
itu dalam kehidupan
00:24:35
keseharian
00:24:37
nilai-nilai apa itu Ya seperti halnya
00:24:39
nilai-nilai yang termuat dalam setiap
00:24:42
butir-butir Pancasila itu sudah pernah
00:24:46
kita pelajari itu butir-butir Pancasila
00:24:49
nilai-nilai yang terkandung dalam
00:24:51
Pancasila
00:24:52
seakan dalam sila pertama Bagaimana kita
00:24:55
bisa saling menghargai antar golongan
00:24:58
antar agama Hai bagaimana kita bisa
00:25:01
menjalankan ibadah taat dan beribadah
00:25:03
sesuai dengan keyakinan dan agama
00:25:05
masing-masing
00:25:08
berikutnya ketika ini sudah menjadi
00:25:11
tanggung jawab kita karena kita semua
00:25:15
saat ini adalah bangsa Indonesia harus
00:25:17
menyikapi dan kita harus jawab bahwa itu
00:25:20
benar-benar bidang bisa kita kalau di
00:25:22
sisi lain kalau ada orang lain kalau ada
00:25:25
golongan kalau ada kelompok yang
00:25:27
sekiranya belum sesuai dengan arah alur
00:25:31
arus utama dan Pancasila ya kita ajak
00:25:34
bersama-sama intinya mulai dari diri
00:25:36
sendiri
00:25:39
ini menjadi penting bagi kita semuanya
00:25:43
terutama yang merasakan kegelisahan
00:25:48
perihal ancaman eksistensi dan
00:25:51
keberlangsungan kehidupan berbangsa dan
00:25:53
bernegara
00:25:54
Gimana ada anggapan bahwa Pancasila itu
00:25:59
harus ia tataran teoritis filosofis itu
00:26:03
kan
00:26:04
eh cita-cita impian yang tidak mungkin
00:26:07
diwujudkan tapi nyatanya kan kita bisa
00:26:10
mewujudkan itu semua kita kita pasti
00:26:13
bisa mewujudkan
00:26:15
permasalahan konflik itu terjadi
00:26:20
tidak mungkin kitab-kitab Biarkan kita
00:26:23
harus menjawab sesuai
00:26:26
khusus untuk menjangkau keberadaan
00:26:29
generasi muda milenials karena kalian
00:26:32
ini kan termasuk generasi generasi
00:26:35
milenial
00:26:37
dengan karakteristik dan latar belakang
00:26:40
Sosio historis nya yang berbeda-beda
00:26:43
dengan generasi sebelumnya
00:26:45
dengan kita lebih mengenal gadget
00:26:48
berjumlah gawai dibandingkan
00:26:50
generasi-generasi sebelumnya Kalau saya
00:26:53
ini termasuk digital immigrant karena
00:26:55
zaman saya kecil gadget belum terlalu
00:26:57
marak seperti saat ini belum masih sepi
00:27:00
ini tapi di generasi Kalian itu kan
00:27:02
sudah mulai akrab mulai kenal dan
00:27:05
centang USB ah dari lahir kenal dengan
00:27:08
kej
00:27:09
tentu memerlukan strategi dan pendekatan
00:27:12
yang berbeda pula karena setiap masa itu
00:27:15
punya cerita dan memang kita diarahkan
00:27:20
untuk menyelenggarakan pendidikan sesuai
00:27:24
dengan zamannya
00:27:26
pendidikan itu harus juga dengan
00:27:28
zamannya sehingga kalaupun ada perubahan
00:27:30
kurikulum yaitu oleh Sayan karung kita
00:27:33
harus menyesuaikan dengan zamannya tadi
00:27:35
tiga pendekatan termasuk dalam
00:27:38
mengajarkan atau mengimplementasikan
00:27:40
Pancasila itu menjadi penting satu
00:27:45
contoh sederhana saja dalam kehidupan
00:27:47
kita
00:27:48
Cut jaman saya kecil itu setiap akhir
00:27:51
pekan itu hari Ahad jadi depan TV dari
00:27:56
pagi sampai sore itu belum keluar biasa
00:27:58
bagi kita
00:28:00
tetapi anak zaman sekarang di hari akan
00:28:02
libur gitu Mana yang nonton TV ya
00:28:05
bukannya ya HP pahit Buka YouTube entah
00:28:09
itu juga sosial media ngapain Oke
00:28:13
lu kita mau main game ya harus datang ke
00:28:16
rental PS sewa misalkan 1000 bentuk satu
00:28:21
jam atau 2001 jaman sekarang juga
00:28:24
menggunakan gawe bisa main game booster
00:28:27
bisa di-install install dengan yang lain
00:28:31
sehingga bagi mereka generasi generasi
00:28:34
milenial saat ini bahkan ketika Nanti
00:28:37
kalian yang mana yang menjadi seorang
00:28:39
pendidik juga harus bisa menjawab
00:28:41
tantangan itu
00:28:44
karena sangat mungkin solusi itu justru
00:28:47
datang di antara mereka sendiri
00:28:49
[Musik]
00:28:51
akhirnya gini
00:28:54
kita itu harus menyelami dengan kondisi
00:29:00
orang zamannya
00:29:02
Solusi yang ditawarkan belum tentu itu
00:29:05
cocok dengan tanpa yang dia rasakan
00:29:07
karena kita tidak merasakan apa yang dia
00:29:10
rasa
00:29:12
ini kalau dibilang teori pendidikan
00:29:14
namanya Ati oricon
00:29:17
ciri-ciri kucing
00:29:20
bukan seperti halnya
00:29:23
teori konseling atau teori mentoring
00:29:27
atau teori
00:29:31
fasilitasi tapi lebih padat gojek dimana
00:29:35
seorang generasi itu bisa menemukan atau
00:29:41
mencari solusi justru dari dia sendiri
00:29:44
oke kita kembali lagi ke kok materi kita
00:29:49
memarkan terkait dengan ini adalah lima
00:29:53
isu strategis
00:29:56
dalam rangka upaya kita Hai untuk
00:30:01
membumikan Pancasila
00:30:04
kita harus paham betul jadi
00:30:08
kalau kita mau motong sesuatu itu kita
00:30:13
harus tahu apa yang kita foto tahu kamu
00:30:16
mau motong kayu yang kamu bawa adalah
00:30:20
hasil at atau kayak kamu bawah adalah
00:30:25
pisau Nggak cocok
00:30:28
tapi kalau kamu mau memotong kertas
00:30:31
kalau silat yang ngebawa itu cocok
00:30:34
tapi ketika kamu motong kertas yang kamu
00:30:38
bawa itu adalah Ini
00:30:42
senjata tajam ya enggak pas
00:30:46
kamu mau memotong kertas ia bawahnya
00:30:49
Silet banyak gunting tapi kalau kamu
00:30:51
memotong pohon
00:30:53
AOA gunting yang nggak pasti nggak
00:30:55
kita memang harus kenal
00:31:00
Hai apa yang kita hadapi ini saya
00:31:04
membuat mau menimbun isu-isu strategis
00:31:07
dalam rangka membumikan Pancasila
00:31:12
satu adalah adanya
00:31:16
lemah
00:31:18
pemahaman akan Pancasila
00:31:22
terima manakan Pancasila ini masih lemah
00:31:27
belum secara
00:31:30
menyeluruh belum secara detil memahami
00:31:34
Pancasila padahal dari jenjang SD SMP
00:31:38
SMA bahkan perguruan tinggi disampaikan
00:31:41
banyak tetapi nampaknya Pancasila ini
00:31:43
masih seolah menjadi hafalan Hafalan
00:31:46
enggak Pancasila sila 1 apa sudah tua
00:31:50
apa memang ini penting sekali lagi
00:31:52
memang ini penting tetapi yang lebih
00:31:55
penting adalah bagaimana dia bisa
00:31:57
mewujudkan dalam
00:32:00
Hai is kehidupan berbangsa dan bernegara
00:32:03
termasuk dalam kehidupan sehari-hari
00:32:08
seperti itu sehingga Oh di perguruan
00:32:11
tinggi ini mata kuliah Pancasila ini
00:32:13
menjadi Wakapolri yang wajib diikuti
00:32:17
Prodi apapun di PGSD
00:32:20
PAUD
00:32:22
qwest
00:32:24
J konomi akuntansi dokter dan lain
00:32:28
sebagainya memang wajib mengambilnya
00:32:30
karena
00:32:31
ini dalam rangka menangkal
00:32:33
rumahnya Mbak Mbak
00:32:36
orang itu berlaku Sawahan bisa jadi
00:32:39
bukan karena dia itu ingin salah tapi
00:32:42
tidak tahu karena itu salah
00:32:44
tidak tahu kalau itu sama
00:32:48
seperti itu sehingga pemahaman ini
00:32:52
menjadi penting karena
00:32:54
biar tidak salah maka ia harus tahu dulu
00:32:58
ya
00:33:00
Hai jangan sampai seperti itu seperti
00:33:03
tadi yang saya berikan lagi Oh kau mau
00:33:05
apa Saya mau memotong kertas yang kau
00:33:08
bawa apa ini saya sedang bawa pisau
00:33:10
pisau ya karena dia nggak tahu kalau dia
00:33:14
tahu yang dipotong Jakarta sediakan
00:33:16
gunung
00:33:18
cuman aja motong pohon engkau bawa apa
00:33:22
saya sebab gundek Maya enggak tahu bahwa
00:33:27
yang mau dia potong itu adalah pohon ya
00:33:31
jangan bawa gunting karena itu cocok
00:33:35
Kemudian yang kedua adalah eksklusivisme
00:33:38
sosial
00:33:40
secara
00:33:42
secara ringkasnya
00:33:44
exclusive Oplosan ini adalah
00:33:48
berkaitan dengan adanya
00:33:51
golongan-golongan
00:33:53
adanya kelas adanya masyarakat
00:33:57
dimana terjadi hierarki di kelas-kelas
00:34:02
kemudian terjadi kesenjangan sosial
00:34:05
antara yang miskin yang kayak ya
00:34:11
elit
00:34:13
kemudian kelas-kelas sosial ini masih
00:34:18
berkata dengan eksklusivisme
00:34:20
orang-orang terhormat
00:34:22
kemudian pelembagaan Pancasila
00:34:26
[Musik]
00:34:28
hingga saat ini juga ada
00:34:31
[Musik]
00:34:33
badan pembinaan ideologi Pancasila PPIP
00:34:38
petani badan pembinaan ideologi
00:34:40
Pancasila dalam rangka itu nanti
00:34:42
tugasnya yang mempromosikan
00:34:43
mengarusutamakan banyak termasuk
00:34:46
perguruan tinggi dan yang terakhir
00:34:50
memang perlu adanya keteladanan
00:34:53
Pancasila
00:34:55
hanya kalian coba kalau pas lagi
00:34:58
senggang baca-baca buku bingung judulnya
00:35:01
adalah Ahmad air keteladanan mata air
00:35:05
keteladanan jadi kita bisa meneladani
00:35:07
para tokoh-tokoh bangsa kita dalam
00:35:12
rangka
00:35:14
mewujudkan cita-cita bangsa kita seperti
00:35:17
halnya nilai-nilai dalam Pancasila
00:35:20
jadi Pancasila itu bukan sekedar teori
00:35:23
tetapi juga praktis tadikan
00:35:26
Bagaimana kitab sempat Iskan kita
00:35:29
seperti ini sudah sesuai dengan majalah
00:35:32
belum kalau seperti itu salah sebelum
00:35:34
kita harus punya Teladan Kita harus
00:35:36
bangkok
00:35:39
mata ini Teladan itu memberikan contoh
00:35:41
Bagaimana praktis Pancasila yang
00:35:43
dicontohkan oleh para pendahulu
00:35:45
pendahulu kita
00:35:51
yang ingin saya sampaikan
00:35:53
kemudian eh eh
00:36:00
Hai saya pada pertemuan berikutnya akan
00:36:02
mengkaji terkait dengan masing-masing
00:36:07
sub-sub tadi mulai dari lemahnya
00:36:10
Pancasila
00:36:12
eksklusivisme sosial kesenjangan sosial
00:36:16
lembagaan Pancasila sampai pakai
00:36:19
keteladan Pancasila dan bagaimana kita
00:36:21
bisa menyusun strategi supaya
00:36:26
strategi yang kita lakukan itu Blade
00:36:28
pencapaiannya itu
00:36:30
kalau kita buat alur Sunset Contohkan
00:36:33
pondasinya kemudian save Perlihatkan
00:36:36
Kenapa perlunya mungkin permasalahannya
00:36:39
kemudian kalau kita lihat tahu
00:36:40
permasalahannya Bagaimana kita bisa
00:36:42
menyusun strategi atau langkah untuk
00:36:46
membumikan Pancasila itu
00:36:49
sehingga kita akan pada sampai pada
00:36:53
strategi kebudayaan
00:36:55
siasat pokok kebudayaan dan
00:37:00
Hai gotong-royong budaya nusantara dan
00:37:03
nanti akan sampai kepada itu semua
00:37:07
Hei saiga itu Oh yang bisa kita pelajari
00:37:11
yang bisa kita diskusikan pada pertemuan
00:37:16
hari ini semoga bisa bermanfaat saya
00:37:20
tutup