00:00:03
[Musik]
00:00:08
asalamualaikum warahmatullahi
00:00:11
wabarakatuh Selamat pagi anak-anakku
00:00:13
kelas 9 Bagaimana kabarnya hari ini
00:00:16
semoga kita semua dalam keadaan sehat
00:00:19
walafiat Alhamdulillah hari ini kita
00:00:21
bisa bertemu kembali dalam pelajaran
00:00:24
PPKN Sebelum kita mulai seperti biasa
00:00:27
marilah kita membaca doa terlebih dahulu
00:00:30
sesuai dengan agama dan kepercayaan kita
00:00:32
masing-masing berdoa
00:00:35
dimulai
00:00:37
selesai anak-anakku pada pertemuan kali
00:00:40
ini kita akan mempelajari bab 6 yaitu
00:00:43
tentang bela negara dalam konteks negara
00:00:46
kesatuan Republik Indonesia bagian
00:00:49
kesatu a makna bela negara menurut
00:00:54
undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
00:00:57
pertahanan negara yang dimaksud dengan
00:01:00
bela negara adalah sikap dan perilaku
00:01:02
warga negara yang dijiwai oleh
00:01:05
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
00:01:07
Republik Indonesia yang berdasarkan
00:01:10
Pancasila dan undang-undang dasar negara
00:01:13
Republik Indonesia tahun 1945 dalam
00:01:16
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
00:01:19
negara inti dari upaya bela negara
00:01:21
adalah kesediaan untuk memberikan
00:01:24
sesuatu tanpa pamri atau kerelaan
00:01:27
berkorban untuk bangsa dan negara
00:01:30
sebagai sebuah tiakan terbaik untuk
00:01:32
melindungi mempertahankan serta
00:01:35
memajukan bangsa dengan demikian apa
00:01:38
yang dikapkan John F Kenny bahwa Jangan
00:01:41
tanyakan apa yang
00:01:44
dapatilakgukmu tapanakan apa yangis
00:01:47
kamuak unukgam D diudkan Seba terh tanah
00:01:52
air b peraturan perangundangan yang
00:01:58
mengarangang Das Negara Republik
00:02:01
Indonesia tahun
00:02:03
1945 a pasal 27 ayat 3 yang berbunyi
00:02:08
setiapga negara berhak dan wajib ikut
00:02:11
serta Upa pembela negara B pasal 30 ayat
00:02:16
1 yang berbunyi tiap-tiapga negara
00:02:20
berhak dan wajib ikut serta dalam usahah
00:02:28
dan
00:02:30
usaha pertahanan dan keamanan negara
00:02:33
dilaksanakan melalui sistem pertahanan
00:02:36
dan keamanan rakyat semestaleh Tentara
00:02:39
Nasional Indonesia dan Kepolisian
00:02:41
negaraublik Indonesia sebagai kekuatan
00:02:44
utama dan rakyatai kekuat penduk D pasal
00:02:49
30 ayat 3 yang berbuni Tentara Nasional
00:02:53
Indonesia atatan
00:02:56
daratatan
00:02:58
danatanudar seb negara bertugas
00:03:01
mempertahankan melindungi dan memelihara
00:03:04
keutuhan dan kedaulatan negara e pasal
00:03:08
30 ayat 4 yang berbunyi Kepolisian
00:03:12
Negara Republik Indonesia sebagai alat
00:03:14
negara yang menjaga keamanan dan
00:03:17
ketertiban masyarakat bertugas
00:03:20
melindungi mengayomi melayani masyarakat
00:03:23
serta menegakkan hukum F pasal 30 ayat 5
00:03:28
yang berbunyi susunan dan kedudukan
00:03:31
Tentara Nasional Indonesia Kepolisian
00:03:34
Negara Republik Indonesia hubungan
00:03:36
kewenangan Tentara Nasional Indonesia
00:03:38
dan kepolisian negara Republik Indonesia
00:03:41
di dalam menjalankan tugasnya
00:03:43
syarat-syarat keikutsertaan warga negara
00:03:46
dalam usaha pertahanan dan keamanan
00:03:48
negara serta hal-hal terkait dengan
00:03:51
pertahanan dan keamanan diatur dengan
00:03:54
undang-undang dua ketetapan
00:03:57
MPR ketetapan MPR I nomor 4 Gar mpr/
00:04:03
2000 tentang pemiksahan TNI dan
00:04:06
kepolisian negara Republik Indonesia
00:04:09
Tiga undang-undang A undang-undang Nomor
00:04:13
2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
00:04:17
Republik Indonesia B undang-undang Nomor
00:04:20
3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara C
00:04:25
undang-undang Nomor 34 Tahun 2004
00:04:29
tentang Tentara Nasional Indonesia D
00:04:33
undang-undang nomor 39 tahun
00:04:37
1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 68
00:04:41
yang menyatakan bahwa setiap warga
00:04:43
negara wajib ikut serta dalam upaya
00:04:46
pembelaan negara E undang-undang Nomor
00:04:50
23 Tahun
00:04:52
2014 tentang pemerintahan daerah yang
00:04:55
menyatakan bahwa pertahanan menjadi
00:04:57
salah satu Bidang yang tidak
00:04:59
diotonomikan kepada pemerintah
00:05:02
daerah C Perjuangan mempertahankan
00:05:05
negara kesatuan Republik Indonesia S
00:05:09
perjuangan fisik mempertahankan negara
00:05:11
kesatuan Republik Indonesia atau NKRI a
00:05:15
insiden bendera di Surabaya pada tanggal
00:05:18
19 September
00:05:20
1945 di Surabaya terjadi peristiwa
00:05:23
insiden Surabaya insiden ini bermula
00:05:26
dari beberapa orang Belanda mengibarkan
00:05:29
bendera merah putih biru pada tiang di
00:05:32
atas hotel Yamato
00:05:34
Tunjungan tentu saja tindakan ini
00:05:36
menimbulkan amarah rakyat yang kemudian
00:05:39
mereka menyerbu Hotel itu dan menurunkan
00:05:42
bendera tersebut serta merobek bagian
00:05:44
yang berwarna biru lalu mengibarkan
00:05:47
kembali sebagai bendera merah putih B
00:05:50
pertempuran 5 hari di Semarang
00:05:53
pertempuran terjadi mulai tanggal 15
00:05:55
Oktober
00:05:56
1945 sampai tanggal 20 Oktober 5 kurang
00:06:01
lebih sebanyak 2000 pasukan Jepang
00:06:03
berhadapan dengan TKR dan para pemuda
00:06:06
peristiwa ini memakan banyak korban dari
00:06:09
kedua belah
00:06:10
pihak C pertempuran Surabaya tanggal 10
00:06:13
November
00:06:15
1945 terjadinya pertempuran di Surabaya
00:06:18
diawali oleh kedatangan atau mendaratnya
00:06:21
Brigade 29 dari divisi India ke-23 di
00:06:26
bawah pimpinan Brigadir Malabi pada
00:06:28
tanggal 25 Oktober
00:06:32
1945 D pertempuran Ambarawa pertempuran
00:06:36
ini diawali oleh kedatangan tentara
00:06:38
Inggris diwah Pinan BRI Battle
00:06:41
diarangada tanggal 20 oker
00:06:44
1945 untukbkan tentara seku setelah itu
00:06:49
menu Magelang kena seku
00:06:58
diboncikan
00:07:00
dari TKR dan para pemuda e Pertempuran
00:07:03
Medan Area pasukan sekutu yang
00:07:06
diboncengi oleh sdadu Belanda dan di
00:07:10
bawah pimpinan Brigadir Jenderal Ted
00:07:12
Kelly mendarat di Medan pada tanggal 9
00:07:14
Oktober
00:07:16
1945 pada tanggal 13 Oktober 1945
00:07:20
terjadi pertempuran pertama antara
00:07:22
Pemuda dan pasukan Belanda yang
00:07:24
merupakan awal perjuangan bersenjata
00:07:27
yang dikenal dengan Medan Area F Bandung
00:07:30
Lautan Api pada tanggal 21 November
00:07:34
1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum
00:07:37
pertama agar Kota Bandung bagian Utara
00:07:40
dikosongkan oleh pihak Indonesia
00:07:43
selambat-lambatnya tanggal 29 November
00:07:46
1945 dengan alasan untuk menjaga
00:07:49
keamanan namun ultimatum tersebut tidak
00:07:52
diindahkan oleh para pejuang Republik
00:07:54
Indonesia Oleh karena itu untuk kedua
00:07:57
kalinya pada tanggal 23 Maret
00:08:00
tentara sekutu kembali mengeluarkan
00:08:02
ultimatum supaya tentara Republik
00:08:04
Indonesia atau Tri mengosongkan seluruh
00:08:08
kota band pemintah RI di jakartaintkan
00:08:12
supa Tri mengosongkan band t pimpinan
00:08:15
Tri di Yogyakarta menginruksikan supa
00:08:19
Bandung tidak
00:08:20
dikosongkan akhirnya dengan berat Hati
00:08:24
trikana Band sebelel
00:08:28
dariandangal3et
00:08:30
u RI menyerang markas sekutu dan
00:08:33
mumanguskan bandagi
00:08:36
selatan untukang pere is
00:08:40
marukadikannya sebu yaitu haloo
00:08:45
Band G perempan
00:08:48
Margarana tanggal 2 3 Maret
00:08:52
1946anda
00:08:58
mendkan mengadakan perjalanan ke
00:09:00
Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi
00:09:03
dengan markas tertinggi Tri
00:09:06
Belanda sekembalinya dari Yogyakarta
00:09:09
kesatuan resimennya dalam keadaan
00:09:10
terpencar
00:09:12
igustiurahai menggalang kekuatan dan
00:09:14
menggempur Belanda pada tanggal 18
00:09:16
November
00:09:18
1945 karena kekuatan pasukan tidak
00:09:20
seimbang dan persenjataan yang kurang
00:09:22
lengkap Akhirnya pasukan Ngurah Rai
00:09:25
dapat dikalahkan dalam Pertempuran
00:09:26
Puputan di Margarana sebelah Utara
00:09:29
Tabanan Bali hingga igusurahai gugur
00:09:32
bersama anak puahnya H perlawanan
00:09:35
terhadap agresi militer Belanda Belanda
00:09:38
selalu berusaha menguasai Indonesia
00:09:40
dengan berbagai cara berbagai
00:09:43
perundingan yang dilakukan seringkiali
00:09:44
dilanggar dengan berbagai alasan untuk
00:09:48
menguasai seluruh wilayah Indonesia
00:09:50
Belanda melancarkan Agresi Militer
00:09:52
sebanyak dua kali Agresi Militer
00:09:56
1 dilaksanakan pada tanggal 21 Juli
00:10:00
1947 dengan menguasai daerah-daerah yang
00:10:02
dikuasai oleh Republik Indonesia di
00:10:05
Sumatera Jawa Barat Jawa Tengah dan Jawa
00:10:08
Timur agresi kembali dilakukan pada 19
00:10:11
Desember
00:10:12
1948 yang diawali dengan serangan
00:10:15
terhadap Yogyakarta ibu kota Indonesia
00:10:18
saat itu serta penangkapan Soekarno Mad
00:10:21
Hatta shahrir dan beberapa tokoh lainnya
00:10:25
I perang gerilia perlawanan bangsa
00:10:28
Indonesia juga menggunakan strategi
00:10:30
perang gerilia yaitu perang dengan
00:10:33
berpindah-pindah
00:10:35
tempatwaktu-waktu menyerang berbagai
00:10:36
posisi tentara Belanda baik di jalan
00:10:39
Maun di markasnyaah satu perangilia
00:10:42
dipin
00:10:45
jenderalirman perjuangan mtahankan
00:10:48
negara kesatuan Republik Indonesia
00:10:50
melalu jalur
00:10:52
diplomasi perjian Linggar ja per Linggar
00:10:56
ja per Indonesia dan Belanda di Linggar
00:11:01
Jati Jawa Barat pada tanggal 10 sampai
00:11:04
15 November
00:11:06
1946 yang menghasilkan persetujuan
00:11:09
mengenai status kemerdekaan Indonesia
00:11:12
hasil perundingan ini ditandatangani di
00:11:14
Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 15
00:11:17
November
00:11:18
1946 dan ditandatangani secara sah oleh
00:11:21
kedua negara pada tanggal 25 Maret
00:11:25
1947 Indonesia diwakili oleh Sutan Sahir
00:11:28
Sangkan
00:11:29
diakili yang disebut komisi jendal dan
00:11:33
dipin
00:11:35
olehm dengan anggota H
00:11:38
vanuk hasil perundingan teri dari 17
00:11:41
pasal yang antara berisi halhal
00:11:45
berikut Belanda mengakui secara Deo
00:11:48
wilayah Republik Indonesia Yaitu Jawa
00:11:51
sumata dan
00:11:54
maduraus
00:11:58
meningkanahang juari
00:12:00
1949 t pihak Belanda dan Indonesia
00:12:04
sepakat membentuk negara Republik
00:12:06
Indonesia Serikat atau Ris
00:12:08
dalam bentuk Ris Indonesia harus
00:12:11
tergabung dalam Commonwealth atau
00:12:13
persemakmuran Indonesia Belanda dengan
00:12:16
mahkota negeri Belanda sebagai Kepala
00:12:19
Uni B Perjanjian renf perjanjian renfil
00:12:23
diambil dari nama sebutan kapal perang
00:12:25
milik Amerika Serikat yang dipakai
00:12:27
sebagai tempat perundingan
00:12:29
antara pemerintah Indonesia dan pihak
00:12:31
Belanda dengan komisi tig negara yaitu
00:12:35
Amerika Serikat Belgia dan Australia
00:12:37
sebagai
00:12:38
perantaranya Adapun isi perjanian renf
00:12:41
diantaranya sebagai
00:12:43
berikut Belanda tetap berdaulat sampai
00:12:46
terbentuknya republik Indonesia serikat
00:12:48
atau
00:12:49
R Republik Indonesia sejajar
00:12:52
kedudukannya unionesia
00:12:56
Belanda sebel Republik Indonesia
00:12:58
serikatbent anda dat menyerahkan
00:13:01
kekuasaannya kepada pemintah
00:13:04
federalementara Republik Indonesia
00:13:06
menjadi negara bagian
00:13:13
dariublikesiaikatara antara 6 bulan sah
00:13:28
akanenggemanentara
00:13:30
repuik C perundingan ryen titik terang
00:13:34
dalam sengketa penyelesaian konflik
00:13:36
antara pihak Indonesia Belanda terlihat
00:13:39
Hal ini dikarenakan keduaah pihak
00:13:41
bersedia untuk maju ke meja peringan
00:13:44
keberhasilan membawa masalah Indonesia
00:13:46
Belanda ke meja perundingan tidak teras
00:13:49
dari inisia Komisi PBB
00:13:52
untukonesiaangg 4 April
00:13:55
1949aks per
00:13:58
dia
00:14:01
angotaisi amika Serik delegasi
00:14:05
republikonesia dipin o
00:14:08
Muhamad peran pemintah Republik
00:14:10
Indonesia diakan
00:14:13
ketuaegasionesia Muhamad anar beris
00:14:18
berik
00:14:20
pemintahublikonesia akanelukan
00:14:28
perah ah pihak bekerja sama dalam hal
00:14:31
mengembalikan perdamaian dan menjaga
00:14:33
keamanan serta ketertiban
00:14:36
Belanda turut serta dalam Konferensi
00:14:38
Meja Bundar atau KMB yang bertujuan
00:14:41
mempercepat penyerahan kedaulatan
00:14:43
lengkap dan tidak bersyarat kepada
00:14:45
negara Republik Indonesia Serikat
00:14:48
pernyataan delegasi Belanda dibacakan
00:14:50
oleh Dr JH Van ryen yang berisi antara
00:14:54
lain sebagai
00:14:56
berikut pemerintah Belanda menyetujui
00:14:59
bahwa pemerintah Republik Indonesia
00:15:01
harus bebas dan leluasa melakukan
00:15:04
kewajiban dalam satu daerah yang
00:15:06
meliputi keresidenan Yogyakarta du
00:15:09
pemerintah Belanda membebaskan secara
00:15:12
tidak bersyarat para pemimpin Republik
00:15:14
Indonesia dan tahanan politik yang
00:15:16
ditawan sejak tanggal 19 Desember
00:15:20
1948 pemerintah Belanda menyetujui bahwa
00:15:23
Republik Indonesia akan menjadi bagian
00:15:26
dari Republik Indonesia Serikat atau Ris
00:15:29
empat Konferensi Meja Bundar atau KMB
00:15:32
akan diadakan secepatnya di denhag
00:15:34
sesudah pemerintah Republik Indonesia
00:15:36
kembali ke Yogyakarta D Konferensi Meja
00:15:40
Bundar Konferensi Meja Bundar atau KMB
00:15:44
yang berlangsung di denhag pada tanggal
00:15:46
23 Agustus sampai 2 November
00:15:49
1949 berhasil mengakhiri konfrontasi
00:15:53
fisik antara Indonesia dengan Belanda
00:15:56
hasil konferensi tersebut yang paling
00:15:58
utama adalah pengakuan dan penyerahan
00:16:01
kedaulatan dari pemerintah Belanda
00:16:03
kepada pemerintah Indonesia tanggal 27
00:16:06
Desember
00:16:07
1949 yang disepakati akan disusun dalam
00:16:10
struktur ketatanegaraan yang berbentuk
00:16:13
negara federal yaitu negara Republik
00:16:15
Indonesia Serikat ada empat hal penting
00:16:19
yang menjadi kesepakatan dalam KMB
00:16:21
pertama membentukan Uni Belanda Republik
00:16:24
Indonesia Serikat yang dipimpin oleh
00:16:26
ratu Belanda secara simbolis kedua
00:16:29
Soekarno dan Muhammad Hatta akan
00:16:32
menjabat sebagai Presiden dan Wakil
00:16:34
Presiden Republik Indonesia Serikat
00:16:36
untuk periode
00:16:38
1949
00:16:39
1950 dengan Muhammad Hatta merangkap
00:16:42
sebagai Perdana Menteri ketiga Irian
00:16:45
Barat masih dikuasai Belanda dan tidak
00:16:48
dimasukkan ke dalam Republik Indonesia
00:16:50
Serikat sampai dilakukan perundingan
00:16:52
lebih lanjut keempat pemerintah
00:16:55
Indonesia harus menanggung hutang Negeri
00:16:58
Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar
00:17:02
gen anak-anakku demikianlah pembahasan
00:17:05
tentang bela negara dalam konteks negara
00:17:08
kesatuan Republik Indonesia bagian
00:17:11
kesatu Semoga kita semua dapat
00:17:13
memahaminya dengan baik dan
00:17:15
mengamalkannya dalam kehidupan
00:17:17
sehari-hari Terima kasih wasalamualaikum
00:17:20
warahmatullah
00:17:27
wabarakatuh
00:17:32
foreign