00:00:00
baik bismillahirrahmanirrahim
00:00:01
asalamualaikum warahmatullahi
00:00:02
wabarakatuh waalaikumsalam sobat FISIP
00:00:04
ketemu lagi di acara podcast FISIP edisi
00:00:09
Ramadan bersama saya Muhammad Taufik
00:00:11
Rahman dan host kita juga pada hari ini
00:00:14
asalamualaikum saya Putri oke pada
00:00:18
episode kali ini kita sudah kedatangan
00:00:20
salah satu narasumber yang akan mengisi
00:00:23
pada episode di podcast Visip edisi
00:00:28
Ramadan ini beliau adalah Dr h asep
00:00:32
Abdul Sahid Gatara ya ada Gataranya
00:00:35
sebagai identitas kedaerahan Garut Utara
00:00:39
begitu ya Pak ya selamat datang Pak
00:00:40
bongkar juga namanya
00:00:43
asalamualaikum asalamualaikum selamat
00:00:46
datang di podcast fisik edisi Ramadan
00:00:48
Pak hatur nuhun sudah berkenan untuk
00:00:50
hadir terima kasih Pak Ido Ibu Takya
00:00:52
siap luar biasa kita akan bahas apa Teh
00:00:54
takya kita akan bahas ini sesuai dengan
00:00:57
karakteristik beliau ini tentang
00:00:59
kepemimpinan politik oh ee kepemimpinan
00:01:02
politik ya iya betul sekali dan
00:01:04
bagaimana sih kepemimpinan politik yang
00:01:07
diinisiasi oleh Nabi Muhammad oh oke
00:01:09
jadi temanya adalah kepemimpinan Nabi
00:01:12
Muhammad muhun dan teladan bagi pemimpin
00:01:16
masa kini ya itu temanya begitu siap ean
00:01:20
politik barangkali ya secara umum kita
00:01:22
betul mangga mangga Pak oke
00:01:27
apa yang akan didiskusikan iya tentu ya
00:01:30
kita pasti sebagai generasi-generasi
00:01:32
kini pengin tahu sebetulnya secara
00:01:35
historis generasi lampau yang dicitrakan
00:01:38
oleh pemimpin yang luar biasa Nabi
00:01:41
Muhammad sallallahu alaihi wasallam
00:01:43
bagaimana sih Pak gitu yang
00:01:45
karakteristiknya kepemimpinannya
00:01:47
terlihat secara langsung saat baik ee
00:01:51
sekali lagi terima kasih undangannya di
00:01:54
podcast ini yang luar biasa saya lihat
00:01:58
ee dan saya lihat juga banyak sekali
00:02:00
umatnya ya di podcastip ini
00:02:03
jadi ee kalau tadi dari Ibu Takia atau
00:02:07
Teh Takia ya kalau di sini itu ee bahwa
00:02:12
Nabi Muhammad itu adalah memiliki jiwa
00:02:14
kepimpinan ee politik ya betul tetapi
00:02:17
sebelumnya kalau lihat dari sejarah ee
00:02:20
Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam
00:02:22
itu tidak ee langsung ee beliau ee
00:02:25
mengembangkan kepemimpinan politik
00:02:28
sebelumnya ee beliau kembangkan
00:02:31
kepemimpinan kultural ee kepemimpinan ee
00:02:34
yang menekankan tentang ee budaya itu ee
00:02:39
beliau ee praktikkan di masa ee Makkah
00:02:44
ya masa ee pemimpinan di Makkah yang ee
00:02:50
selama lebih dari 10 tahun di Mekah itu
00:02:54
dan ee di masa kepan ee kultural itu ya
00:02:58
Rasulullah ee ada strategi-strateginya
00:03:02
dari mulai ee siri ya ee kemudian ada
00:03:06
juga yang dakwah diam-diam ya iya diam
00:03:08
yang sembunyi-sembunyi karena memang
00:03:10
sangat besar sekali tantangannya
00:03:12
kemudian juga dilanjutkan dengan ee
00:03:15
dakwah jahar ya ee dakwah yang ee terang
00:03:19
benerang nah ini ee kultural itu
00:03:24
ternyata tidak begitu efektif he dalam
00:03:27
ee bagaimana menjalankan misi utamanya
00:03:31
beliau yaitu ee bagaimana menyempurnakan
00:03:35
akhlak ya makarimal ee akhlak gitu
00:03:39
nah ee pasca ee di Makkah maka ada
00:03:43
proses hijrah itu nah jadi Persijra itu
00:03:46
ee Rasulullah mengembangkan baru ee
00:03:49
politik apa ee kepimpinan politik
00:03:52
kepemimpin politik dan ee Rasulullah ee
00:03:56
selama kepimpinan ee politik
00:03:58
kepemimpinan kultural itu melekat di
00:04:01
beliau itu karakteristik yang itu bisa
00:04:04
dijadikan ee taladan buat ee kita semua
00:04:07
generasi-generasi pemimpin ee SAPET saat
00:04:10
ini yang di antaranya adalah ee empat
00:04:13
yang paling terkenal ya ya dari mulai ee
00:04:16
karakteristik atau sifat ee sidik ya
00:04:19
sidik jadi beliau selalu ee berkata
00:04:23
benar ee kemudian selalu berbuat jujur
00:04:27
jadi apa yang dikatakan dengan apa yang
00:04:30
diperbuat itu ee i kata selaras begitu
00:04:34
maka ee disebutlah beliau punya sifat ee
00:04:38
sidik karena menekankan tentang
00:04:41
kebenaran dan kejujuran
00:04:44
kemudian yang kedua sifat yang juga
00:04:46
terkenal ini yaitu ee amanah amanah jadi
00:04:50
ee gara-gara sidik tadi itu ee maka
00:04:55
beliau ee menjadi pemimpin yang
00:04:58
mengedepankan tentang akuntabilitas
00:05:01
penuh tanggung jawablah tanggung jawab
00:05:03
jadi ee dengan tanggung jawab itu maka
00:05:06
banyak orang yang ee percaya kepada
00:05:09
beliau jadi apa amanah ini banyak sekali
00:05:12
konteksnya sehingga dia melekat dengan
00:05:15
ee kepimpinan yang
00:05:17
berkarakteristik amanah begitu kemudian
00:05:19
yang ee ketiga ee tablig nah tablig itu
00:05:24
bisa kita artikan ee komunikatif jadi ee
00:05:30
dia menyampai beliau menyampaikan semua
00:05:32
apa yang ee Allah wahyukan kepada ee
00:05:35
umatnya kepada para sahabatnya dan di
00:05:38
sinilah kita melihat bahwa ee Rasulullah
00:05:41
selama kepemimpinan kultural maupun
00:05:43
selama kepemimpinan politik itu
00:05:46
mengembangkan sifat atau melekat di
00:05:48
dirinya ee karakteristik komunikat dia
00:05:52
ee mau menggali ee beliau mau ee
00:05:55
mengetahui apa sesungguhnya ee problem
00:05:58
yang dihadapi oleh masyarakat pada era
00:06:01
itu ya di Arab ee iya dan kemudian juga
00:06:04
ee yang ee terakhir yaitu ee patonah nah
00:06:10
ini ee kepimpinan yang ee cerdas ee
00:06:14
cerdas itu kan dalam bahasa lain
00:06:16
memiliki sifat kecendikiawanan
00:06:19
cendikia jadi cendiaki itu kan tidak
00:06:22
putus-putus untuk selalu meningkatkan ee
00:06:24
kemampuan nalarnya kemampuan berpikirnya
00:06:27
dan kepatilitas sebetul dan selalu
00:06:29
peduli terhadap ee apa yang ee menjadi
00:06:34
perhatiannya dia tidak hanya ee menggali
00:06:37
kemudian ee apa mengetahui tapi juga
00:06:40
peduli terhadap masalah itu yang ee
00:06:43
Rasulullah kembangkan kemudian otomatis
00:06:46
juga melekat dalam kepemimpinannya baik
00:06:48
di ee Makkah maupun di ee Madinah
00:06:53
itu Kang Rid baik ada empat ya berarti
00:06:56
yang kemudian dicapture ya oleh Pak Asep
00:06:59
Said sebagai karakteristik kepemimpinan
00:07:02
Nabi Muhammad baik itu ketika menjadi
00:07:04
pemimpin kultural ketika masih di Makkah
00:07:07
maupun setelah hijrah ya Pak ya ke
00:07:09
Madinah dan tentunya dengan piaga
00:07:11
Madinah di situ ee ada konstitusi di
00:07:14
situ bisa disebut sebagai kepemimpinan
00:07:16
politik dalam sebuah negara begitu ya
00:07:18
sidik amanah tablig tablig nah tentu itu
00:07:21
jadi ee harapannya bisa jadi cerminan ya
00:07:24
kan cerminan pada isu-isu atau pemimpin
00:07:29
era saat ini gitu nah prinsip-prinsip
00:07:31
apa yang kiranya ee menurut Bapak nih
00:07:35
dari kepemimpinan kultural maupun
00:07:37
kepemint kepemimpinan politik ini yang
00:07:39
bisa ditariklah kurang lebih
00:07:41
relevansinya untuk pemimpin kita atau
00:07:43
bahkan menjadi cerminan untuk masyarakat
00:07:45
dalam hal melihat realitas sosial yang
00:07:48
ada ya ee ini kan tergantung pada
00:07:51
tantangannya tantangan yang dihadapi
00:07:53
oleh ee kepemimpinan apapun termasuk ee
00:07:57
kepimpinan di era hari ini ee apa era
00:08:00
Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam
00:08:02
pada waktu itu kan yang dihadapi itu
00:08:04
adalah era abad jahiliyah iya betulan ee
00:08:08
era kegelapan atau era di situ banyak ee
00:08:12
sekali masyarakat yang bodoh miskin dan
00:08:14
ee tertinggal ya maka ee datangnya
00:08:17
Rasulullah ke Arab itu karena emang ee
00:08:21
di situ penangannya besar sekali tentang
00:08:23
ee adanya ee
00:08:26
ee Pasca itu kan
00:08:28
ee muncullah Islam dengan Rasul sebagai
00:08:31
utusan Allah maka mulailah tercerahkan
00:08:34
masyarakat Arab itu terutama setelah
00:08:37
proses hijrah ya yang menjadikan
00:08:39
Rasulullah itu ee yang awalnya sebagai
00:08:43
ee rasul saja tetapi berubah menjadi
00:08:47
seorang ee politisi begitu jadi ee
00:08:50
Rasulullah itu kita bisa ee anggap
00:08:53
sebagai ee politisi politis dalam
00:08:56
pengertian bukan ee pengejar jabatan
00:08:59
atau kuasa jabatan tetapi bagaimana ee
00:09:03
Rasulullah bisa memiliki keberpihakan
00:09:06
kepada
00:09:07
kebaikan bersama atau kepada segala
00:09:09
pihak maka Nabi Muhammad ini kan ee
00:09:12
selain sebagai nabi segala umat ya tapi
00:09:16
juga segala zaman ya masuk ke era
00:09:19
sekarang jadi walaupun beliau sudah
00:09:21
meninggal gitu ya tapi sekarang juga
00:09:23
bisa jadi sori toladan dan sudah bisa
00:09:25
jadi ee relevan misalnya rakyat saat ini
00:09:28
kan ee membutuhkan ee pemimpin yang ee
00:09:32
jujur gitu ya ee kemudian pemimpin yang
00:09:35
ee amanah karena ee saat ini misalnya
00:09:38
banyak sekali pemimpin yang ee lupa
00:09:41
terhadap ee janjinya janji-janji politik
00:09:44
ketika dikontestasi e sebelumnya itu
00:09:48
terlupakan maka ee dia disebut sebagai
00:09:51
pemimpin yang tidak aman baik pemimpin
00:09:53
yang di eksekutif maupun yang legislatif
00:09:56
maka saat ini kan ee didambakkan oleh
00:09:59
rakyat itu adalah pemimpin yang ee
00:10:02
memiliki ee tanggung jawab atau memiliki
00:10:04
ee amanah
00:10:06
ee sehingga kalau sudah amanah kan apa
00:10:09
yang ee rambu-rambu yang dilarang dalam
00:10:12
bernegara dalam berbangsa itu bisa
00:10:14
terhindar
00:10:16
jadi tidak ada lagi cerita pemimpin
00:10:18
korupsi gitu ya oh sekarang korupsi yang
00:10:20
terbaru kan tentang klasemen oh iya
00:10:24
pertamina ya oplosan itu itu merusak
00:10:27
tidak hanya ee elit tapi juga yang
00:10:30
paling parah kan di tingkat ee bawah nah
00:10:33
ini ee kalau sudah menguatkan tentang ee
00:10:38
prinsip amanah ya atau sifat amanah yang
00:10:40
ada di Nabi itu ya di seharusnya tidak
00:10:43
tidak ada lagi kepimpinan yang
00:10:45
mengkhianati janji politiknya tidak lagi
00:10:48
mengkhianati ee idealitas politik gitu
00:10:52
i menarik ya gitu artinya sebetulnya
00:10:56
seharusnya ya Pak seharusnya ketika
00:10:58
Indonesia hari ini mayoritas umat muslim
00:11:02
ya betul penduduknya kemudian kalau
00:11:04
misalkan kita mau ee
00:11:07
apa mengurai ke belakang
00:11:09
pemimpin-pemimpin kita juga kan di level
00:11:11
presiden begitu ya itu kan ee semuanya
00:11:15
hampir semuanya beragama Islam ya
00:11:17
harusnya kalau
00:11:19
misalkan ee semua pemimpin-pemimpin
00:11:22
tersebut menelisik dan mendalami
00:11:25
kepemimpinan profetiknya Nabi Muhammad
00:11:28
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam
00:11:29
seharusnya kita bisa menjadi bangsa yang
00:11:32
lebih baik dari hari ini gitu ya ee
00:11:36
ketika Nabi Muhammad tampil sebagai
00:11:39
pemimpin politik ya dia
00:11:43
ee melekat dengan dirinya adalah
00:11:45
kepimpinan propetik ya karena kan yang
00:11:48
di ee acu itu bukan hanya aturan-aturan
00:11:53
kenegaraan dan kebangsaan tapi juga
00:11:55
aturan-aturan keilahian ee keilahian
00:11:58
atau kewahyuan nah jadi ee yang
00:12:00
dikembangkan adalah politik kewahyuan
00:12:03
yang berkebudayaan saya sebut seperti
00:12:05
itu jadi ee kewahiwan yang berkudahan
00:12:08
itu ee seorang pemimpin tidak melupakan
00:12:12
tentang bahwa dia sebagai hamba Tuhan
00:12:15
yang diciptakan oleh Allah untuk
00:12:18
beribadah w khalaqtul jinna wa insa illa
00:12:21
liya'budun begitu jadi di manaun seorang
00:12:24
pemimpin atau semuanya itu adalah
00:12:28
tugasnya beribadah sebagai sebagai hamba
00:12:30
kalau itu yang diingat berarti ya itu ee
00:12:33
mengembangkan tentang ee politik
00:12:36
kenabian atau politik ee apa profetik
00:12:40
begitu nah ini yang mulai agak hampa
00:12:43
gitu ya
00:12:44
hamproikan ya
00:12:47
hampir ya ee dibayangkan oleh saya
00:12:51
misalnya oleh kita semua kalau pemimpin
00:12:53
itu ee mengimplementasikan kemudian
00:12:57
menguatkan apa yang ada di karakter Nabi
00:12:59
Muhammad sallallahu alaihi wasallam
00:13:00
dalam pimpinan hari ini ya seharusnya
00:13:03
sejatinya tidak ada lagi ee
00:13:04
peristiwa-peristiwa yang mengecewakan
00:13:07
publik ya peristiwa publik yang
00:13:08
mengecewakan yang dianggap mengkhianati
00:13:10
iya begitu ee dan itu tentu ee menjadi
00:13:14
PR kita semua untuk saling mengingatkan
00:13:18
karena kan kadang manusia itu kan
00:13:20
tempatnya salah dan lupa ya ee tempat ee
00:13:24
poho jeung jeung kesalahan mahalul khotb
00:13:28
mahalul khot wanisyan begitu nah maka
00:13:31
tugas kita ya e itu eh watwa bisabil
00:13:35
haqq watwa bis ya saling saling
00:13:38
menasihati saling mengingatkan kita
00:13:40
sebagai akademisi ya mengingatkan ee
00:13:43
para politisi yang harus menjadi
00:13:45
politisi seperti Nabi Muhammad
00:13:49
yang menjalankan kepemimpinan profetik
00:13:50
tadi ya betul jadi ee profetik ee atau
00:13:54
politik kenabian atau politik e yang ee
00:13:57
kewahyuan dan yang ber kebudayaan he
00:14:02
jadi memang refleksinya banyak ya yang
00:14:04
harusnya bisa ditarik dari historical
00:14:08
Nabi Muhammad sampai ke hari ini
00:14:09
termasuk diskusi soal politik identitas
00:14:12
juga pada akhirnya sebetulnya selesai
00:14:14
kalau misalkan politik identitas yang
00:14:16
ditawarkan adalah identitas keprofetikan
00:14:19
tadi ya Pak betul i bukan kemudian hanya
00:14:21
mengkomodifikasi Islam sebagai alat
00:14:24
transaksi dalam politik begitu loh tapi
00:14:27
yang ditawarkan adalah nilai-nilai
00:14:29
kepemimpinan Nabi barusan saya kira itu
00:14:32
juga selesai sebetulnya diskusi soal
00:14:34
politik identitas kalau yang ditawarkan
00:14:36
adalah nilai-nilai barusak gitu apalagi
00:14:38
di Iya di tengah masyarakat yang
00:14:40
multikultur ini kita juga belajar ya kan
00:14:42
tadi dari masalah piagam Madinah banyak
00:14:45
sekali kan Pak dari golongan-golongan
00:14:47
saat itu dan betul multikultural sekali
00:14:49
kan iya bisa bisa di dikumpulkan dalam
00:14:53
pemerintahannya Rasulullah ini menjadi
00:14:55
negara yang betul-betul berjalan
00:14:57
beriringan nah permasalahannya hari ini
00:14:59
kan masih banyak ya masalah multikultur
00:15:02
dan lain sebagainya bahkan yang satu
00:15:05
Islam saja tapi berbeda mazhab
00:15:08
I banyak yang berkonflik tapi satu hal
00:15:11
Pak ee saya menarik ee ketika Pak Asep
00:15:14
Sahid mendikotomi ya mendikotomi
00:15:17
kepemimpinan Nabi Muhammad di Makkah itu
00:15:20
kepemimpinan kultural kemudian di
00:15:22
Madinah baru kemudian bertransformasi
00:15:24
menjadi kepemimpinan politik pertanyaan
00:15:26
saya apakah
00:15:28
ada faktor ya ee apakah faktor Nabi
00:15:31
Muhammad ini adalah keturunannya Bani
00:15:34
Hasyim begitu yang menjadi salah satu
00:15:37
apa keluarga ya yang dihormati di Makkah
00:15:39
ketika itu yang kemudian menjadi modal
00:15:42
sosial sehingga kepemimpinan Nabi
00:15:44
terutama ya terutama di Madinah itu
00:15:47
lebih
00:15:48
lebih efektif gitu ya
00:15:51
jadi ee Rasulullah melihat bahwa
00:15:54
efektivitas dakwah itu ternyata tidak
00:15:57
cukup dengan kultural tapi juga harus ee
00:16:00
struktural nah jadi dari atas atau dari
00:16:04
dari bawah ee karakteristik ee Arab pada
00:16:08
waktu itu lebih efektifnya ternyata
00:16:10
melalui pendekatan struktural struktural
00:16:14
artinya yaakai kepimpinan e politik maka
00:16:17
yang beliau lakukan misalnya ee
00:16:20
perubahan nama daerah I yang awalnya
00:16:24
Yastrid menjadi Madinah itu kan
00:16:26
tindakan-tindakan perbuatan-perbuatan ee
00:16:28
politik kemudian bagaimana melakukan
00:16:32
atau merumuskan dan menetapkan piagam
00:16:35
Madinah sebagai salah satu ee negara
00:16:39
kota termaju dengan adanya ee konstitusi
00:16:42
ee piagam Madinah dan itu betul kata
00:16:45
tetaki ya bahwa di situ ada ee
00:16:48
nilai-nilai pluralisme jadi Rasulullah
00:16:52
apa mempraktikkan politik ee
00:16:56
partisipatif akomodatif partisipatif
00:16:59
akomodatif yang kemudian semua kita tahu
00:17:01
bahwa di Madinah itu banyak sekali
00:17:03
suku-suku yang ee saling bertentangan
00:17:05
dan saling ee berkomplit nah itu kan
00:17:08
butuh pendekatan politik ini menarik ya
00:17:10
Kang berarti ketokohan saat itu jadi
00:17:14
satu pengaruh gitu ya apalagi lalu
00:17:16
bagaimana dengan yang hari ini apakah
00:17:18
kita harus melihat pemimpin politik atau
00:17:20
mereka harus muncul dari seseorang yang
00:17:22
punya ketokohan tinggi populisme
00:17:24
misalnya i dan bagaimana nih kira-kira
00:17:27
pesan pesan atau ee atau gimana caranya
00:17:31
Pak untuk pemimpin hari ini ya belajar
00:17:33
dari Rasulullah karena tadi modal
00:17:35
sosialnya tinggi begitu ya sehingga
00:17:37
dalam konteks beliau menjadi pemimpin
00:17:40
juga kan pada akhirnya sudah punya modal
00:17:41
sosial ya betul ee tadi sifat ee apa
00:17:46
siddiq dan amanah itu kan bukan hanya
00:17:48
diakui oleh internal umat muslim tapi
00:17:51
gelar al-Amin itu kan muncul dari
00:17:54
komunitas Makkah waktu itu gitu Pak nah
00:17:57
untuk kepemimpinan hari ini kira-kira
00:17:59
cara kita cara pemimpin-pemimpin kita
00:18:01
hari ini membangun modal sosial itu
00:18:04
seperti apa
00:18:05
ya Rasulullah menciptakan atau
00:18:08
mengembangkan modal sosial tidak hanya
00:18:11
ketika jadi nabi atau tidak ee ketika
00:18:15
menjadi pemimpin jadi sebelum pemimpin
00:18:18
pun sudah terbiasa dengan sifat-sifat
00:18:21
yang tadi misalnya ketika dia berniaga
00:18:24
ya berniaga atau berbisnis itu apa
00:18:27
menunjukkan tentang kejujuran dalam
00:18:29
berbisnis karena beliau kan juga pernah
00:18:30
berbisnis kan
00:18:31
ee iya dengan pamannya juga ketika
00:18:34
menikah dengan istrinya dia ee
00:18:37
mengatakan mana barang yang ee baik mana
00:18:40
yang tidak baik si juri mana yang layak
00:18:42
dipakai mana yang tidak layak dipakai
00:18:44
kan kalau sekarang banyak sekali
00:18:45
tipu-tipu dalam ee ekonomi dalam
00:18:48
berniaga gitu nah Rasulullah menciptakan
00:18:50
sejak awal itu nah makanya sebelum
00:18:53
beliau ee datang ke Ka'bah atau ke
00:18:56
Masjidil Haram untuk bagaimana
00:18:58
mendamaikan para kabilah-kabilah yang ee
00:19:01
bersaing untuk bagaimana menempatkan
00:19:03
ulang ee Hajarul Aswad Rasulullah sudah
00:19:05
terkenal dengan orang jujur maka ketika
00:19:08
dia datang ke Masjidil Haram itu ee
00:19:11
sudah disiapkan gelar oleh para ee suku
00:19:15
kabilah di situ dengan gelar tadi ee
00:19:18
al-Amin begitu dan itu eh tentu tidak
00:19:21
ujuk-ujung sekali lagi ee munculnya
00:19:24
kepimpinan yang seperti itu jadi proses
00:19:26
yang yang panjang rasul juga demikian
00:19:30
dia melalui proses yang panjang dengan
00:19:32
ee misalnya menerapkan tentang ibda
00:19:35
binafsi ya jadi ee kalau ingin merubah
00:19:39
ee umatnya maka rubah dulu dirinya h nah
00:19:42
kalau ingin misalnya ee umatnya itu ee
00:19:46
percaya diri maka dirinya harus ee
00:19:49
terlebih dahulu percaya percaya diri nah
00:19:51
kalau umatnya ingin jujur-jujur dimulai
00:19:55
dari kalau umatnya ingin
00:19:57
sederhana-sederhana dimulailah dari diri
00:19:59
sendiri untuk ee sederhana dan bahkan
00:20:02
tentang kesederhanaan ini itu diakui
00:20:04
oleh ee Mahatma Gandhi ya sebagai ee
00:20:08
salah satu pejuang kemerdekaan India
00:20:11
gitu jadi Mahatma Gandhi yang bukan ee
00:20:14
muslim itu ee sangat e berminat untuk ee
00:20:18
mempelajari Nabi Muhammad dan ternyata
00:20:21
ee Nabi Muhammad dengan begitu banyak
00:20:24
penganutnya itu bukan karena pedangnya
00:20:27
gitu bukan karena perangnya tapi yang
00:20:29
dia amati adalah tentang
00:20:31
kesederhanaannya jadi kalau dia
00:20:33
berdakwah dia mengajak umat ee mengajak
00:20:36
ee para sahabat itu dimulai dari dirinya
00:20:39
kalau mengajak yuk kita ee bersahaja yuk
00:20:43
kita hidup sederhana dimulai dulu dari
00:20:46
diri dirinya maka ee umat yang diajaknya
00:20:49
itu mau ee dan tidak ada penolakan atau
00:20:53
penentangan karena dimulai dari diri
00:20:55
menjadi uswah ya Pak ya i jadi namanya
00:20:57
uswatun hasanah jadi sori tauladan buat
00:21:00
ee yang lain gitu
00:21:03
baik jadi sebetulnya untuk jadi yang
00:21:06
bisa saya petik ya Kang ya salah satunya
00:21:08
untuk bisa menjadi pemimpin yang baik
00:21:11
adalah belajar dari diri sendiri dulu
00:21:13
kemudian menampilkan citra dirinya
00:21:14
sehingga yang lain juga mau untuk jadi
00:21:16
followers-nya dan itu nyambung iya dan
00:21:19
itu nyambung dengan sifat yang empat
00:21:21
tadi artinya setelah sidik amanah kan
00:21:24
harus bisa tablig gitu ya artinya harus
00:21:26
menjadi orator dan komunikator politik
00:21:28
yang baik juga dan semua itu dikemas
00:21:31
atas kecerdasan Pakon lengkap sekali
00:21:34
luar biasa sekali pemirsa hari ini
00:21:37
diskusi kita memang ingin panjang cerita
00:21:40
panjang lebar dan sebetulnya ini sangat
00:21:43
relate ya dengan isu dan fenomena
00:21:46
kepemimpinan hari ini begitu ya Pak ya
00:21:48
artinya kan kalau mendengar paparan Pak
00:21:52
Asep Sahid ya kepemimpinan seperti Rasul
00:21:54
inilah yang kita rindukanidamkan yang
00:21:56
idam-idamkan begitu ya
00:21:58
terakhir mungkin closing statement dari
00:22:01
Pak Syahid terkait dengan refleksi ya
00:22:03
Pak ya artinya baik untuk masyarakatnya
00:22:06
maupun untuk maupun untuk pemimpin kita
00:22:08
hari ini karena bagaimanapun
00:22:10
ya pemimpin adalah cerminan dari
00:22:12
masyarakat sehingga pesan kita di
00:22:14
podcast ini ya bukan hanya untuk
00:22:16
pemimpin tapi untuk masyarakatnya juga
00:22:19
iya karena dari masyarakat yang
00:22:21
madanilah kemudian kita bisa berharap
00:22:24
muncul pemimpin-pemimpin yang madani kan
00:22:26
baik ee rakyat ini butuh ee keteladanan
00:22:30
ya butuh ee sori teladan nah maka yang
00:22:35
menjadi teladan itu adalah pemimpin maka
00:22:38
pemimpin kalau mau menjadi bagian dalam
00:22:41
ee pembangunan masyarakat pembangunan ee
00:22:44
manusia ya harus jadi teladan buat
00:22:46
manusia jadi kepemimpinan yang ee
00:22:50
menjadi teladanlah yang dibutuhkan oleh
00:22:53
ee masyarakat ee saat ini kalau berkata
00:22:56
tadi ee harus berkata jujur kepada
00:22:59
masyarakat harus dimulai dengan dirinya
00:23:02
yang harus jujur kepada ee masyarakat
00:23:06
kemudian juga kalau mengajak masyarakat
00:23:08
harus ee bagaimana bertanggung jawab
00:23:11
harus mulai dariya untuk bertanggung
00:23:13
jawab atau mengajak masyarakat harus
00:23:16
hidup sederhana harus efisiensi
00:23:19
dimulailah dengan dirinya ee menunjukkan
00:23:22
bahwa hidupnya itu penuh efisiensi dan
00:23:25
ee sederhana sehingga ada ketersambungan
00:23:28
kuat antara apa yang dibutuhkan
00:23:30
masyarakat saat ini tentang e
00:23:32
keteladanan ya bukan hanya
00:23:34
perkataan-perkataan
00:23:36
ee itu bisa di jawab diisi oleh
00:23:40
kepimpinan ala Rasulullah sallallahu
00:23:43
sallallahu alaihi wasallam Nabi Muhammad
00:23:44
sallallahu alaihi wasallam begitu Faido
00:23:47
dan semoga bisa jadi refleksi untuk kita
00:23:50
semua ya insight dan segala keteladanan
00:23:53
yang dicontohkan oleh Rasulullah amin
00:23:55
amin dan tentunya mudah-mudahan podcast
00:23:58
hari ini memberikan sebuah pencerahan ya
00:24:02
bagaimana kemudian ee ke depan
00:24:05
pemimpin-pemimpin kita baik dan juga
00:24:08
masyarakatnya begitu ya bisa mengambil
00:24:11
ibrah dari ee keteladanan Rasulullah
00:24:13
sallallahu alaihi wasallam baik Sobat
00:24:15
FIB
00:24:17
durasi membatasi pertemuan kita sekali
00:24:19
lagi ee tapi mudah-mudahan di lain
00:24:21
kesempatan kita bisa ee menggali ya dan
00:24:25
berdiskusi lebih dalam dengan Pak Dr
00:24:27
asep Abdul Sahid begitu terkait dengan
00:24:29
kepemimpinan ala Rasulullah tapi di lain
00:24:32
kesempatan ya untuk ee episode kali ini
00:24:34
kita cukupkan pantengi terus pantengi
00:24:37
terus tapi ada episode-episode lain di
00:24:39
podcast Visip Ser Ramadan ini dan sampai
00:24:42
jumpa di episode selanjutnya terima
00:24:45
kasih jangan lupa like comment dan
00:24:47
subscribe ya di channel di channel Visip
00:24:51
UIN Sunan Gunung Jatial
00:24:53
terima kasih terima kasih Pakid terima
00:24:55
kasih Sobat Visip sekalian
00:24:57
asalamualaikum warahmatullahi
00:24:58
wabarakatuh visip alus pisan alus pisan
00:25:02
hatur nuhun Pak i pakun