00:00:00
kalian sebenarnya capek enggak sih
00:00:01
ngelihat kondisi Indonesia kayak gini
00:00:02
tiap hari setiap minggu setiap bulan tuh
00:00:04
minimal pasti ada beberapa news yang
00:00:06
bikin kalian kayaknya kabur aja dulu tuh
00:00:08
opsi yang baik Saapat panitia kerja
00:00:10
rancangan undang-undang PHK industri
00:00:13
juga akan rupanya di 16.79 Indeks harga
00:00:17
saham gabungan anjel kasus dugaan
00:00:19
korupsi tata kelola minyak mentah PT
00:00:20
Pertama Kita sebagai warga diminta untuk
00:00:23
optimis untuk ngedukung pemerintah untuk
00:00:25
kontribusi biar Indonesia beneran jadi
00:00:27
emas yang 2045 Tapi gua rasa tuh ada
00:00:30
yang janggal Kemarin selama bulan
00:00:31
Ramadan gua fokus di program escape tuh
00:00:33
Gua kelewatan banyak isu-isu sosial Gua
00:00:35
diminta netizen buat ngebahas RU TNI
00:00:37
korupsi sukat tani pembungkaman suara
00:00:40
rakyat ketidakadilan sampai topik yang
00:00:42
pejabat mulutnya kayak tong sampah Ah
00:00:44
dimasak aja Terus gua sempat mikir kalau
00:00:47
misalnya gua diminta untuk ngebahas
00:00:48
setiap topik yang ada enggak bakal habis
00:00:50
Waktu itu gua sempat nge-post kalau
00:00:51
misalnya Indonesia dianalogikan manusia
00:00:54
kita tahu lagi sakit tapi kira-kira
00:00:56
sakit apa jawabannya kebanyakan itu
00:00:57
bilang komplikasi Dan itu benar karena
00:01:00
kalau kita ngomong komplikasi itu
00:01:01
sebenarnya ngomong gejala korupsi
00:01:03
jabatan titipan warganya miskin enggak
00:01:05
ada lapangan pekerjaan itu semua tuh
00:01:06
gejala Ibarat lu batuk-batuk ke dokter
00:01:09
ngelihat sebatas gejala dikasihnya apa
00:01:10
obat batuk Setiap hari lu minum beberapa
00:01:13
tahun kemudian lu baru sadar ternyata
00:01:14
itu kanker paru-paru Karena di proses
00:01:16
penelitian ilmiah ada yang namanya RCA
00:01:19
atau root cause analysis di mana yang
00:01:21
kita cari tahu sebenarnya bukan
00:01:22
gejalanya tapi apa akar penyakit yang
00:01:24
melanda Indonesia yang kalau seandainya
00:01:26
dicabut gua 1000% yakin 99% masalah yang
00:01:30
kalian lihat di Indonesia itu bakal
00:01:32
benerin dengan sendirinya Ya itu konsep
00:01:34
akar masalah Cuma gua rasa video ini tuh
00:01:36
enggak bakal rame views-nya karena jauh
00:01:38
lebih gampang ngekritik gejala Kelihatan
00:01:40
nih batuk anjir lu tutup mulut dong
00:01:42
dibanding ngediagnosa sampai ujung dan
00:01:44
ngebahas tentang kankernya Dan gua rasa
00:01:46
gua tahu akar masalahnya itu apa Video
00:01:48
ini gua akan coba sesimpel mungkin pakai
00:01:50
analogi biar kalian benar-benar paham
00:01:51
konsep-konsepnya Tapi gua mau mulai dari
00:01:53
satu topik yang menurut gua orang salah
00:01:55
kaprah dan ngerasa ini akarnya yaitu
00:02:01
korupsi Sebelum gua lanjut lebih dalam
00:02:03
gua mau kalian jawab di komen dulu
00:02:05
Berapa banyak dari kalian ngerasa kayak
00:02:07
korupsi adalah akar dari semua
00:02:08
permasalahan di Indonesia gua ingat kok
00:02:10
pas gua lagi bahas isu-isu tertentu
00:02:12
kayak gue dibuzerin lu kenapa gak
00:02:15
ngomongin tentang RUU perampasan aset
00:02:17
Mungkin gua jadii salah satu YouTuber
00:02:18
pertama yang bilang bahwa dibanding sama
00:02:20
yang bakal gua bahas nanti korupsi itu
00:02:22
enggak ada apa-apanya Ibarat kita semua
00:02:24
tinggal di rumah ada maling masuk terus
00:02:26
tiba-tiba laptop HP sama TV lu hilang
00:02:28
Lantas lu bertanya "Kok bisa kita
00:02:30
kemalingan?" Pertanyaan itu bukan kenapa
00:02:32
maling itu mencuri tapi kenapa maling
00:02:34
itu bisa masuk ya what do you expect
00:02:36
orang yang dari awal kalau masuk rumah
00:02:37
niatnya mencuri barang pasti hilang itu
00:02:39
ibaratnya korupsi Mau yang efeknya
00:02:41
sampai 1 kuadriliun ratusan triliun
00:02:44
intinya pertanyaan yang lebih penting
00:02:45
kok malingnya bisa masuk ke rumah kalau
00:02:47
misalnya kasusnya kejebolan artinya
00:02:49
korupsinya tuh terjadi sekali-sekali
00:02:51
karena ya emang ada celahnya itu menurut
00:02:53
gua masih mending karena lu jadi tahu
00:02:54
masalahnya apa lu jadi perkuat security
00:02:57
rumah lu biar lebih aman dan ke depannya
00:02:58
enggak ada korupsi lagi Tapi yang gua
00:02:59
rasa dan yang terjadi Indonesia ini
00:03:01
menurut opini pribadi gua bukan security
00:03:03
rumahnya yang jelek tapi tuan rumahnya
00:03:06
ngasih kunci dan akses VIP ke
00:03:08
orang-orang yang memang punya tendensi
00:03:10
untuk mencuri Dan itu sebenarnya kanker
00:03:12
yang terjadi di Indonesia Di saat
00:03:14
orang-orang bisa masuk ke rumah kita
00:03:16
seenaknya menjabat posisi-posisi penting
00:03:18
membuat kebijakan-kebijakan yang buruk
00:03:20
dan harusnya emang kita enggak kaget pas
00:03:21
mereka nyolong Pertanyaannya bukan
00:03:23
kenapa mereka nyolong tapi kenapa mereka
00:03:25
bisa dikasih kunci dan akses VIP ke
00:03:27
rumah kita Dan I'm sorry to say rumah
00:03:29
kita ibaratnya Indonesia Pejabat-pejabat
00:03:32
atau orang-orang yang memegang posisi
00:03:33
penting itu analoginya maling yang
00:03:36
dikasih kunci dan akses VIP karena akar
00:03:38
masalah yang sekarang Indonesia alamin
00:03:40
Gua mau kalian ngebayangin satu konsep
00:03:41
dulu tentang socio culture ya Dan gua
00:03:43
pernah di beberapa video walaupun gua
00:03:45
yakin banyak yang enggak ngerti gua
00:03:47
bikin statement waktu itu bahkan ke
00:03:48
Ustaz Felix juga Ustaz tahu enggak yang
00:03:50
lebih parah daripada hukum yang tumpul
00:03:52
itu apa budaya yang busuk Coba kita
00:03:54
bahas dikit tentang brutalitas budaya di
00:03:57
Indonesia
00:04:02
Budaya itu ibarat the invisible law Ini
00:04:04
hukum yang jauh lebih kuat daripada
00:04:06
hukum undang-undang atau apapun tapi
00:04:08
benar-benar enggak terlihat Gua kasih
00:04:09
analogi simpel ya Bayangin lu masuk ke
00:04:11
ruangan yang baunya busuk banget bau tai
00:04:14
Tapi awalnya lu pasti jiji Gua yakin
00:04:15
100% kebanyakan orang yang masuk pertama
00:04:17
kali komplain ngeluh tapi karena lu tahu
00:04:20
itu rumah lu lama-lama lu terbiasa Lu
00:04:23
kasih 5 tahun 10 tahun sampai di tahap
00:04:25
lu enggak sadar lagi bahwa itu tuh bau
00:04:27
busuk Dan budaya itu yang memperbolehkan
00:04:29
orang itu mulai marah-marah kalau ada
00:04:31
orang baru yang masuk ke rumah lu terus
00:04:32
bilang "Rumah lu bau tahi." Budaya busuk
00:04:35
tuh persisnya kayak gitu Dia ada di
00:04:36
sekitar kita tapi enggak kelihatan Kita
00:04:38
pelan-pelan tuh terima tanpa sadar
00:04:40
Contoh nyatannya sebenarnya kalau di
00:04:41
Indonesia yaitu peristiwa 1998 Kenapa
00:04:44
rezim Orde Baru itu tahan lama banget
00:04:46
dan kuat bukan gara-gara hukum atau
00:04:47
bukan gara-gara militer tapi karena ada
00:04:50
budayanya orang Indonesia yang bikin
00:04:52
jutaan orang tuh takut bersuara Orang
00:04:54
tahu ada korupsi besar-besaran Mereka
00:04:55
tahu ada ketidakadilan tapi memilih
00:04:57
untuk diam aja karena budaya asal aman
00:05:00
dan jangan cari masalah Karena budaya
00:05:02
inilah yang memperbolehkan kalau ada
00:05:03
yang speak up dan pengin keadilan dia
00:05:05
yang bakal ditunjuk sama masyarakat "Lu
00:05:07
ngapain speak up kayak gitu lu mendingan
00:05:09
jangan cari masalah." Atau bahasa
00:05:10
kerennya ini yang membuat adat permisif
00:05:12
terhadap hal-hal yang zalim Because it
00:05:15
is what it is Memang sudah begitu
00:05:17
Sebelum gua bahas akar masalahnya gua
00:05:18
mau bahas tentang budaya yang paling
00:05:20
toxic di Indonesia yang namanya
00:05:22
feodalisme sosial
00:05:27
Gue yakin ini kata yang kalian sering
00:05:29
dengar yaitu feodalisme Cuma banyak yang
00:05:31
enggak benar-benar paham artinya apa Di
00:05:33
mana spesifik di Indonesia menurut gua
00:05:34
ya senioritas jabatan dan hierarki
00:05:37
sosial itu jauh lebih penting daripada
00:05:39
kompetensi Ya gua bisa dapat posisi ini
00:05:40
karena paman gua udah lama di perusahaan
00:05:43
ini Ngerti kan maksudnya apa dan
00:05:44
ironisnya ini tuh antitesis dari utopia
00:05:48
atau mimpinya yang disebut-sebut sama
00:05:49
Pak Prabowo yaitu meritocrasi
00:05:54
on talent and meritocracy Buat yang
00:05:56
enggak ngerti meritocrasi artinya
00:05:58
orang-orang yang menjabat di posisi
00:05:59
tertentu simpelnya pejabat pemerintah ya
00:06:01
bisa dapat posisi itu karena memang dia
00:06:04
kompeten berdasarkan merit Di video
00:06:06
sebelumnya gua pernah bahas korupsi itu
00:06:07
emang asal-usulnya pas kolonialisme di
00:06:09
zaman kita dijajah sama VOC Tapi
00:06:12
feodalisme itu muncul dari ribuan tahun
00:06:15
yang lalu atau yang namanya era kerajaan
00:06:18
Nusantara Era kerajaan Nusantara itu di
00:06:20
mana raja adalah pusat dari segalanya
00:06:22
Rakyat adalah bawahan yang tunduk tanpa
00:06:25
boleh mempertanyakan Agak sedikit
00:06:26
kebalikannya demokrasi Dan budaya ini
00:06:28
tuh terus ke bawah bahkan pas Indonesia
00:06:30
merdeka Tapi kenapa masyarakat kita dan
00:06:32
warga-warganya itu nurutan atau manutan
00:06:34
itu sebenarnya udah ada dari dulu dari
00:06:36
zaman prikolonialisme yang sebelumnya
00:06:38
contohnya tuh raja Hayamuruk yang mimpin
00:06:40
kerajaan Majapahit Sistem kasangan di
00:06:42
Bali itu bentuk feodalisme preekolonial
00:06:45
dan bahkan di saat kita dijajah Belanda
00:06:47
itu manfaatin elit lokal untuk perantara
00:06:49
pejajahan namanya Culture Statel di mana
00:06:52
Belanda waktu itu manfaatin elit lokal
00:06:53
terutama bupati untuk eksploitasi rakyat
00:06:56
Fast forward ke Orde Baru militarisasi
00:06:58
birokrasi itu jadi bentuk feodalisme
00:07:01
modern di mana sistem hierarki kaku dan
00:07:03
jabatan setara dengan pangkat Fast
00:07:05
forward ke zaman sekarang ini budaya
00:07:07
yang memperbolehkan anak dari mantan
00:07:10
presiden tertentu bisa punya jabatan
00:07:12
yang luar biasa saat ini The power of
00:07:14
Ordal itu cpitain timpangan sosial yang
00:07:17
sangat amat ekstrem Kalau di Indonesia
00:07:19
ada nama skornya namanya power distance
00:07:21
78 dari 100 Artinya kita sebagai bangsa
00:07:24
tuh udah terbiasa banget nerima
00:07:26
ketimpangan sebagai sesuatu yang normal
00:07:28
bahkan diperlukan Jadi budaya ini yang
00:07:31
sebenarnya bikin kita sebagai warga
00:07:32
takut mempertanyakan pemimpin takut
00:07:34
memberikan masukan yang kritis Akhirnya
00:07:36
tugas kita cuma ngikutin apa yang atasan
00:07:39
kita kasih tahu sekalipun itu salah
00:07:41
Panjang kan ceritanya sebelum gua bahas
00:07:42
tentang akar masalahnya Kalau misalnya
00:07:44
kalian berhasil ngikutin sampai segmen
00:07:46
ini sebenarnya kalian bisa tarik
00:07:48
konklusi sendiri Segala yang salah dari
00:07:49
Indonesia disebabkan dari orang-orang
00:07:51
yang enggak becus menjabat posisi-posisi
00:07:53
strategis mengeluarkan
00:07:54
kebijakan-kebijakan yang inkomplete dan
00:07:56
karena masih ada sistem ini mau ganti
00:07:58
kepemimpinan berapa kalipun tetap bakal
00:08:00
gitu-gitu aja Jadi sekarang kita bahas
00:08:02
tentang akar masalahnya deh Yang gua
00:08:03
rasa banyak orang itu jarang dengar kata
00:08:05
ini Patronase
00:08:10
politik ya Ini kanker dari semua
00:08:13
permasalahan Indonesia yang harus
00:08:15
diamputasi secara sistemik atau keulang
00:08:18
terus masalahnya Sebenarnya bahasa yang
00:08:19
lebih manusia itu namanya politik dagang
00:08:21
sapi Orang tahu ini ada tapi kayak yang
00:08:23
gua bahas di chapter sebelumnya orang
00:08:25
tutup mata karena ngerasa it is what it
00:08:27
is Lu harus dekat sama pemerintah nanti
00:08:29
lu dikasih jabatan Pas lu dapat jabatan
00:08:30
lu dikasih project Cuma secara konsep
00:08:32
dan ironisnya patronase atau patron
00:08:35
klien secara etimologi artinya pelindung
00:08:38
Kata patron tuh sebenarnya artinya
00:08:39
pelindung Kalau kalian nonton Harry
00:08:41
Potter es patronum dikeluarin pelindung
00:08:44
yang bakal ngejagain kita Cuma karena
00:08:45
budaya feudalisme kata patronase itu
00:08:48
dipakai di Indonesia Benar sih pelindung
00:08:50
tapi yang sifatnya transaksional dan
00:08:52
jabatan berdasarkan loyalitas politik
00:08:54
Kalau lu bantu gua dapat posisi ini
00:08:55
tenang gua jagain gua kasih project Dan
00:08:58
politik dagang sapi menurut gua udah
00:09:00
bukan di level sekedar praktik aja tapi
00:09:02
udah jadi struktur yang ngeropang sistem
00:09:03
politik di Indonesia Dan ini akar dari
00:09:05
semua masalah besar yang kita hadapi
00:09:07
Paling simpelnya gini kalian cek dalam
00:09:09
beberapa bulan terakhir spesifiknya pas
00:09:12
presiden baru dilantik berapa banyak
00:09:13
orang yang pegang jabatan pemerintahan
00:09:16
atau komisaris BUMN lah posisi di
00:09:18
organisasi pemerintah mana dan cek
00:09:20
background-nya ada enggak dia sejarah
00:09:22
either menjadi relawan atau orang yang
00:09:25
mendukung satu kubu tertentu untuk
00:09:27
pegang jalur kekuasaan Gua belum mau
00:09:28
jadi whistle blower tapi minimal gua
00:09:30
nemuin 19 daftar relawan yang akhirnya
00:09:33
sekarang jadi komisaris BUMN dan listnya
00:09:35
gak stop di sana Nah satu hal yang orang
00:09:37
lupa ya karena sifat politik kita itu
00:09:40
transaksional hutang itu harus
00:09:41
dibayarkan dan ada presiden tertentu
00:09:43
yang sebelumnya udah kampanye tiga kali
00:09:46
dan gagal In a way kan berarti
00:09:48
orang-orang yang ngedukung dari 1 2 3
00:09:50
sampai 4 akhirnya menang Berarti ini
00:09:52
periodenya di mana hutang itu
00:09:53
pelan-pelan harus dibayar Bagi-baginya
00:09:55
bakal luar biasa banyak Balik lagi ke
00:09:57
analogi yang kita bahas sebelumnya Iya
00:09:59
ini kunci rumah dan akses VIP yang
00:10:01
diberikan ke calon-calon maling yang
00:10:04
harusnya kita enggak kaget lagi kalau
00:10:05
mereka nyolong sesuatu dari rumah kita
00:10:07
Dan kalau misalnya kita maemba bahas
00:10:08
topik kompetensi ada enggak orang yang
00:10:11
dibayar hutangnya tapi ternyata dia bisa
00:10:13
kerja ada Tapi berapa banyak jadi ada
00:10:16
satu layer atau step yang kadang
00:10:18
benar-benar dikip total Karena lu
00:10:19
ngedukung gua dan nunjukin loyalitas
00:10:21
politiknya lu berhak untuk gua bayar
00:10:23
balik dengan posisi dan jabatan Dan
00:10:25
karena orang itu mendapat posisi dengan
00:10:27
cara yang tidak merit atau tanda kutip
00:10:29
gampang yang penting loyal dan ngedukung
00:10:31
aja sebelumnya pasti ada perasaan
00:10:32
jabatan yang gua dapat sekarang itu
00:10:34
bukan berdasarkan pertanggungjawaban
00:10:35
yang berat Jabatan ini adalah reward gua
00:10:38
dan itu toxic banget Karena yang
00:10:39
seharusnya dengan sistem marit pas lu
00:10:41
pegang jabatan pemerintah itu artinya lu
00:10:42
dikasih amanah dan pertanggungjawaban
00:10:44
yang luar biasa besar untuk
00:10:45
mensejahterakan rakyat Tapi karena
00:10:47
patronase jabatan itu hadiah bukan
00:10:49
mandat Jadi apakah video ini konklusif
00:10:52
utopianya kalau misalnya mayoritas dari
00:10:55
jabatan publik itu diisi bukan dari
00:10:57
orang-orang yang dikasih hadiah tapi
00:10:59
orang-orang yang kompeten Gua mau kalian
00:11:00
berkhayal sama gua Kalau setiap jabatan
00:11:03
pemerintah diisi sama orang-orang yang
00:11:04
kompeten lu setuju enggak bahwa 90%
00:11:06
masalah yang ada di Indonesia itu
00:11:08
pelan-pelan bakal fix itself kalau
00:11:10
misalnya kalian setuju berarti ya ini
00:11:12
akar masalahnya Ini kanker yang harus
00:11:14
diamputasi Cuma gua ngerti video ini
00:11:16
hampir gak ada artinya kalau kita
00:11:18
ngepropose sebuah solusi dan berharap
00:11:20
pemerintah yang berberes-beres Ada satu
00:11:22
solusi mutlak yang kita bisa lakuin
00:11:24
sebagai rakyat untuk nge-counter
00:11:26
patronase politik ini yang sekalian
00:11:28
memerangi feudalisme sosial ini
00:11:30
Jawabannya
00:11:34
simpel Kenapa gua ngerasa transparansi
00:11:36
itu solusi mutlak untuk akar masalah ini
00:11:39
karena bayangin kalau semua jabatan
00:11:40
semua projject dan semua anggaran tuh
00:11:42
bisa jelas dilihat oleh publik Cuma kita
00:11:44
bukan ngomongin tentang kebijakan doang
00:11:45
ya Proses orang mendapatkan jabatan itu
00:11:47
kalau kita tahu akar masalahnya adalah
00:11:49
maling yang punya akses VIP itu yang
00:11:51
harus ditransparansiin Gua cuma kasih
00:11:53
satu saran mungkin untuk pemerintah ya
00:11:54
Lakuin riset total mekanisme
00:11:56
pengangkatan jabatan publik Prinsipnya
00:11:58
tuh pokoknya enggak boleh ada satuun
00:12:00
jabatan publik yang diisi tanpa melalui
00:12:02
uji publik yaitu kasih lihatin ke warga
00:12:04
yang wajib lolos proses-proses
00:12:07
meritokratik Dicek kompetensinya beneran
00:12:09
bisa kerja atau enggak bisa mulai dari
00:12:10
jabatan-jabatan yang strategis dulu
00:12:12
kayak Dirjen Eselon Komisaris BUMN
00:12:15
kepala dinas itu semua menurut gua harus
00:12:16
seleksi publik Kalau bisa bahkan
00:12:18
disiarkan langsung Nah masalahnya
00:12:20
instansi pemerintah yang harusnya
00:12:22
merepresentasikan dan mewakilkan rakyat
00:12:24
yang mayoritas dari meetingnya harusnya
00:12:26
terbuka dan disiarkan pelan-pelan Jadi
00:12:28
rapat atau keputusan tertutup Dan ini
00:12:30
kerefleksi dari terakhir ramainya RUU
00:12:33
TNI Transparansi brutal itu musuh utama
00:12:37
dari elit politik Jadi kalau mereka mau
00:12:38
mempertahankan kekuasaan jawabannya
00:12:40
simpel Kita gak usah si pick up Kita gak
00:12:42
usah demand transparansi kita gak usah
00:12:44
kejar-kejar minta mereka untuk lapor ke
00:12:46
publik Kalau misalnya transparansi
00:12:48
enggak bisa dilakuin secara sistemic
00:12:49
this is the beauty of our era Ini
00:12:51
keindahan dari era yang baru
00:12:52
Transparansi bisa dipaksa dengan kalau
00:12:55
setiap warga setiap ada isu kita bisa
00:12:57
bantu suarain kebenaran Ini menurut gua
00:12:59
bukan sekedar reformasi tapi ini salah
00:13:01
satu cara untuk amputasi kanker yang ada
00:13:03
di Indonesia Kalau mau Indonesia selamat
00:13:05
dagang sapi itu harus hilang Dibikin
00:13:07
bertahap gak apa-apa tapi bukan
00:13:08
menambal-nambal dengan nge-solve gejala
00:13:10
yang ada tapi nghancurin akarnya dengan
00:13:13
transparansi brutal Good news Mereka
00:13:15
sudah mulai panik Kalau kalian ngelihat
00:13:16
kebijakan-kebijakan yang muncul selama
00:13:18
beberapa bulan terakhir dengan effort
00:13:20
yang notab untuk mengurangi transparansi
00:13:22
itu dari penyiaran RU TNI artinya
00:13:25
sebenarnya mereka tahu kita on the right
00:13:27
yang bikin elit politik ini pelan-pelan
00:13:28
takut kehilangan kekuasaannya Jadi
00:13:30
sebenarnya kalian jangan heran kalau
00:13:31
makin ke sini tuh makin transparansi
00:13:33
dibungkam makin banyak effort buat bikin
00:13:35
biar orang-orang kayak kalian kayak gua
00:13:37
kayak yang peduli tentang isu-isu sosial
00:13:39
ini balik ke zaman feodalisme di mana
00:13:41
udah lu diam aja nurut sama raja Karena
00:13:43
jangan lupa di negara yang tanda kutip
00:13:45
menganut sistem demokrasi yang jelas
00:13:48
mereka takuti itu rakyat Kalau ada
00:13:49
oknum-oknum yang lagi matiin lampu
00:13:51
demokrasi misalnya perihal RU TNI itu
00:13:53
kontroversi bukan tentang pertahanan
00:13:55
negara tapi pertahanan kekuasaan Mungkin
00:13:57
harapan terakhir gua ya negara yang
00:13:58
sehat itu bukan yang gak punya penyakit
00:14:00
tapi negara yang sadar penyakit itu
00:14:02
pelan-pelan harus diberantas Dan kalau
00:14:04
misalnya ada masalah sistemik yang bikin
00:14:05
instansi itu sendiri enggak bisa berobat
00:14:07
secara mandiri then this is our time to
00:14:10
speak up Mempertahankan transparansi
00:14:11
brutal menurut gua salah satu effort K
00:14:13
yang kita bisa lakuin untuk mencabut
00:14:15
akar dari semua masalahnya Coba dilihat
00:14:17
lagi mereka dapat jabatan itu dengan
00:14:18
cara apa Hopefully ini gua jelaskan yang
00:14:21
semudah yang gua bisa tapi gua tahu
00:14:23
panjang and hopefully ada harapan baru
00:14:25
untuk Indonesia Menurut kalian gimana
00:14:26
see you guys in the next video
00:14:30
[Musik]