001 : Mengapa Guru adalah Sang Penyelamat Peradaban? - Dialektika Ruang Ketiga
概要
TLDRDiskusi ini membahas peran penting guru dalam pendidikan dan tantangan yang mereka hadapi dalam sistem pendidikan Indonesia. Ditekankan bahwa guru harus berfungsi sebagai penyelamat generasi masa depan, bukan sekadar penonton. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) diharapkan menjadi wadah bagi guru untuk saling belajar dan berkolaborasi. Introspeksi dan perubahan cara pikir menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, pentingnya teknologi dalam membantu administrasi guru juga dibahas. Harapan untuk masa depan pendidikan adalah menciptakan generasi yang lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas.
収穫
- 👩🏫 Guru sebagai penyelamat generasi masa depan.
- 📚 Pentingnya introspeksi bagi guru.
- 💡 Perubahan harus dimulai dari guru, bukan kurikulum.
- 🌱 Gerakan Sekolah Menyenangkan sebagai rumah pergerakan.
- 🖥️ Teknologi dapat membantu administrasi guru.
- 🤝 Kolaborasi antar guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
- 🌍 Pendidikan sebagai alat untuk membangun peradaban.
- 🔄 Perlu perubahan cara pikir dalam pendidikan.
- 📈 Fokus pada peningkatan kualitas guru.
- ✨ Harapan untuk masa depan pendidikan yang lebih baik.
タイムライン
- 00:00:00 - 00:05:00
Perbincangan dimulakan dengan penekanan tentang pentingnya peranan guru dalam menyelamatkan generasi masa depan. Namun, terdapat cabaran di mana guru sendiri perlu diselamatkan dari beban administrasi dan cara lama yang tidak lagi relevan. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) diharapkan dapat menjadi platform untuk mengubah paradigma ini.
- 00:05:00 - 00:10:00
Di Sekolah Alam Bukit Akasiah, perbincangan berlanjut dengan memperkenalkan Bapak Muhammad Nurizal PhD sebagai narasumber utama. Diskusi berfokus pada tema guru sebagai penyelamat atau penonton generasi masa depan, dengan penekanan pada perlunya introspeksi dalam peranan guru.
- 00:10:00 - 00:15:00
Bapak Nurizal mengajak para guru untuk merenungkan apakah mereka benar-benar berfungsi sebagai penyelamat atau sekadar penonton. Penting untuk memahami keperluan generasi masa depan dan mempersiapkan mereka menghadapi pelbagai krisis yang mungkin berlaku, termasuk perubahan iklim dan kemajuan teknologi.
- 00:15:00 - 00:20:00
Guru perlu menyedari cabaran yang dihadapi oleh generasi masa depan dan mempersiapkan pelajar untuk menghadapi krisis tersebut. Diskusi juga menyentuh tentang pentingnya pendidikan dalam membentuk peradaban dan bagaimana pendidikan dapat membantu individu memahami dunia dan menyelesaikan masalah.
- 00:20:00 - 00:25:00
Perbincangan berlanjut kepada peranan pendidikan dalam membangun peradaban. Pendidikan dianggap sebagai proses yang mengubah individu dari tidak tahu menjadi tahu, dan penting untuk memahami bagaimana peradaban berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi.
- 00:25:00 - 00:30:00
Terdapat paradoks di mana guru merasa terbelenggu oleh administrasi dan rutinitas, yang menghalang mereka daripada menjalankan tugas mulia mereka. Bapak Nurizal menekankan bahawa perubahan cara berfikir dan sistem administrasi adalah kunci untuk membebaskan guru dari belenggu tersebut.
- 00:30:00 - 00:35:57
Akhirnya, perbincangan menekankan bahawa guru yang berjiwa merdeka dan berkualiti adalah kunci untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Gerakan Sekolah Menyenangkan diharapkan dapat menjadi rumah pergerakan bagi guru-guru yang ingin melakukan perubahan dan membangun peradaban bangsa.
マインドマップ
ビデオQ&A
Apa tujuan dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)?
GSM bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan mendukung guru dalam menjalankan peran mereka sebagai penyelamat generasi masa depan.
Mengapa guru dianggap sebagai penyelamat generasi masa depan?
Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan siswa, yang akan mempengaruhi masa depan bangsa.
Apa tantangan utama yang dihadapi guru saat ini?
Guru sering terjebak dalam rutinitas administrasi dan sistem pendidikan yang tidak mendukung, sehingga sulit untuk fokus pada pengajaran.
Bagaimana cara guru bisa beradaptasi dengan perubahan kurikulum?
Guru perlu terus belajar dan berkolaborasi dengan sesama guru untuk memahami dan menerapkan kurikulum baru dengan cara yang efektif.
Apa yang dimaksud dengan 'rumah pergerakan' dalam konteks pendidikan?
Rumah pergerakan adalah komunitas di mana guru dapat berkumpul, berbagi pengalaman, dan saling mendukung dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Mengapa penting bagi guru untuk melakukan introspeksi?
Introspeksi membantu guru menyadari peran dan tanggung jawab mereka, serta mengevaluasi apakah mereka sudah menjalankan tugas mereka dengan baik.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
Fokus pada peningkatan kualitas guru dan menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembelajaran yang efektif.
Bagaimana teknologi dapat membantu guru dalam administrasi?
Teknologi dapat mempermudah proses administrasi, sehingga guru dapat lebih fokus pada pengajaran.
Apa yang menjadi fokus utama dalam pendidikan menurut Pak Rizal?
Fokus utama adalah pada guru sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun peradaban.
Apa harapan untuk masa depan pendidikan di Indonesia?
Harapan untuk menciptakan generasi yang lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas dan mendukung perkembangan karakter siswa.
ビデオをもっと見る
ADE Edu | Mengapung & Tenggelam IPA kelas 7 Kurikulum Merdeka | Massa Jenis Zat Cair & Gas
Kisi Kisi Soal Esey Test UP UKM PPG Daljab KEMENAG Batch 1
Bisnis 1 Milyar termudah di 2025 | SEMUA BISA?!
Membenahi diri sebelum berkeluarga - Be;Mindful Eps. 8
Tips menjadi pribadi yang disegani dan anti dimanfaatkan sama orang lain
Pengertian Film - Kelas Dasar Film
- 00:00:00Kita mau menyelamatkan anak-anak, tapi
- 00:00:02gimana? Gurunya sendiri harus
- 00:00:04diselamatkan. Jadi guru itu untuk
- 00:00:06mengejar administrasi demi karir atau
- 00:00:09jadi guru itu sebenarnya penerang
- 00:00:11kegelapan program baru sekalipun, tapi
- 00:00:14kalau didekati dengan pendekatan lama,
- 00:00:18cara-cara budaya yang lama, maka tidak
- 00:00:21akan melahirkan sebuah kebaruan dan
- 00:00:23gagasan genuin. Bukan kurikulum, bukan
- 00:00:25kebijakan. Gurunya, gurunya. Kenapa Pak
- 00:00:28Rizal kok malah ngurusi guru-guru ini?
- 00:00:30Apa sih yang Bapak cari? Saya lahir kan
- 00:00:33karena orang
- 00:00:49tua. Halo teman-teman GSM di mana pun
- 00:00:53berada. Selamat datang di Gerakan
- 00:00:56Sekolah Menyenangkan. Hari ini kita
- 00:00:58berada di Sekolah Alam Bukit Akasiah
- 00:01:01Kabupaten Sumedang. Kita bersama dengan
- 00:01:04narasumber utama kita nih di Ngaji
- 00:01:06Pendidikan Gerakan Sekolah Menyenangkan,
- 00:01:09Bapak Muhammad Nurizal PhD. Halo, Bapak.
- 00:01:12Selamat siang, Pak. Selamat siang,
- 00:01:14gimana kabarnya? Sehat, Pak.
- 00:01:15Alhamdulillah. Alhamdulillah. Selamat
- 00:01:17datang di Jawa Barat, ya. Iya. Kelihatan
- 00:01:20fresh. Iya. Karena lingkungannya juga
- 00:01:23mendukung kaget bisa sampai ke sini ya.
- 00:01:25Enggak kepikiran nyampai ke Sumedang di
- 00:01:28sebuah bukit yang indah, sejuk. Dan Pak
- 00:01:31Rizal sadar enggak sih kita itu
- 00:01:33frekuensinya kayak sama
- 00:01:35ya? W warnanya kita loh kita enggak
- 00:01:38janjian sebenarnya ya. Katanya wong kang
- 00:01:40saleh kumpulo. Nah kita tidak mengatakan
- 00:01:43saleh ya. Wong kang sefrekuensi kumpulo.
- 00:01:46Enggak janjian kan Pak? Enggak janjian.
- 00:01:48Oke, Teman-teman. Hari ini juga saya
- 00:01:50ditemani dengan ee seorang guru
- 00:01:53inspiratif dari Kabupaten Semarang,
- 00:01:56pegiat KSM juga ya, Pak Muhammad Ali
- 00:01:59Sadikin. Selamat siang, Pak Ali. Selamat
- 00:02:01siang, Teteh. Kita sudah siap ya untuk
- 00:02:03mencecar Bapak nih. Kita culik ya. Kita
- 00:02:06culik dari sesi ngaji pendidikan. Iya.
- 00:02:09Ayanya dari mana kan? Oh iya, aku dari
- 00:02:12pegiat GSM Cirebon Raya gitu. dua-duanya
- 00:02:17ini sudah melalang buat se Indonesia
- 00:02:19kayaknya. Amin.
- 00:02:21Ini berkat GSM, Pak. Kalau menurut saya
- 00:02:24ee apa semua yang GSM ajarkan pada kita
- 00:02:28ya, value-value GSM. Alhamdulillah kita
- 00:02:31bisa sebarkan ke teman-teman dan
- 00:02:33mudah-mudahan bisa berdampak lebih
- 00:02:34banyak ya. Syukur kalau gitu. Oke, Pak,
- 00:02:37kita mau nanya apa nih sama Bapak nih
- 00:02:38mumpung ada di sini? Iya, mungkin kita
- 00:02:40koneksikan dengan ee judul ngaji
- 00:02:42pendidikan di bulan Februari ini. Heeh.
- 00:02:45itu, Pak. Ee judulnya adalah guru,
- 00:02:49penyelamat atau penonton generasi masa
- 00:02:51depan. Iya. I kalau kita mau pikir-pikir
- 00:02:54ya, Pak ya, pertanyaan itu pasti kita
- 00:02:57akan jawabnya penyelamat dong. Betul.
- 00:02:59Betul. Nah, kalau kita sudah tahu kita
- 00:03:01akan menjadi seorang penyelamat masa
- 00:03:02depan, terus kenapa isu itu dibawa oleh
- 00:03:05GSM? Iya. Pertanyaan itu dibawa.
- 00:03:08Kata Sokrates itu kan kita harus selalu
- 00:03:10mempertanyakan diri kita terus toh.
- 00:03:13Makanya apakah betul kita menganggap
- 00:03:15sudah jadi penyelamat atau sekedar
- 00:03:17penonton tapi pura-pura mengaku jadi
- 00:03:20penyelamat? Nah, itu saya pikir ee
- 00:03:24materi ini mungkin ingin mengingatkan
- 00:03:26itu. Apakah betul kita sudah jadi
- 00:03:28penyelamat atau sekedar penonton tapi
- 00:03:31tidak memahami atau tidak menyadarinya.
- 00:03:34Berarti kan kita harus tahu generasi ke
- 00:03:37depan itu kebutuhannya apa. Generasi ke
- 00:03:39depan itu ingin membawa bangsa kita ke
- 00:03:42mana. Apalagi 2045 kita punya cita-cita
- 00:03:47Indonesia emas 100 tahun dan apakah
- 00:03:50potret data-data kita sudah menuju ke
- 00:03:53sana atau tidak? Kalau tidak kita ada
- 00:03:56upaya apa yang harus bisa kita lakukan.
- 00:03:58Nah, saya pikir saya lebih mengajak
- 00:04:01untuk introspeksi ke sana. Oke. Tadi
- 00:04:04Bapak mengatakan introspektif ya, Pak
- 00:04:06Ali ya. Introspeksi mendalam dari kaitan
- 00:04:09ngaji pendidikan juga tadi.
- 00:04:11Alhamdulillah banyak guru-guru yang
- 00:04:12tersadar, tertampar, terbakar gitu ya.
- 00:04:16Tapi mungkin bingung implementasinya di
- 00:04:19sekolah tuh seperti apa agar bisa
- 00:04:21menjadi penyelamat bangsa ini, Pak.
- 00:04:25Kalau yang paling mudah orang yang tidak
- 00:04:28tahu dan bingung itu berarti kan harus
- 00:04:31pengin mencari tahu terus-menerus ya.
- 00:04:34Gampangannya gitu. Nah, cara mencari
- 00:04:37tahu itu ya bisa banyak hal. Bisa baca
- 00:04:39buku, bisa banyak baca sejarah sehingga
- 00:04:41tahu akar akar persoalan dan
- 00:04:44permasalahan. termasuk baca-baca buku
- 00:04:47yang bisa memprediksi tentang bumi masa
- 00:04:50depan itu seperti apa, persoalan yang
- 00:04:53akan kita hadapi ke depan itu gimana,
- 00:04:56ada yang bilang tentang climate change,
- 00:04:58global warming, krisis air, krisis
- 00:05:00pangan, krisis krisis makanan, krisis
- 00:05:04energi dan seterusnya. Lalu kita sebagai
- 00:05:07guru itu di dalam mengajar sudah ke sana
- 00:05:10atau belum?
- 00:05:11Apakah kita betul-betul menyadarkan
- 00:05:14anak-anak kita untuk menyiapkan
- 00:05:16kemungkinan krisis yang terjadi di masa
- 00:05:18depan atau belum? Itu misal, itu misal
- 00:05:20ya. Atau mungkin ada krisis yang lain
- 00:05:23yang sedang kita hadapi tentang
- 00:05:25penggunaan teknologi di mana teknologi
- 00:05:28itu sudah sedemikian pesat
- 00:05:30perkembangannya. Ada artificial
- 00:05:32intelligence di mana kemampuan teknologi
- 00:05:35sudah menyerupai dan bahkan melebihi
- 00:05:37kemampuan kecerdasan manusia. Nah, nanti
- 00:05:40ke depan berarti kan akan ada benturan
- 00:05:42antara peradaban antara ini manusia
- 00:05:45betulan atau manusia robot. Berarti
- 00:05:47kemungkinan kan yang terjadi bukan lagi
- 00:05:50benturan gap kecerdasan, tapi gap
- 00:05:52spiritualitas.
- 00:05:54E spiritualitas tentang eksistensi kita
- 00:05:57sebagai manusia itu kan akan terjadi
- 00:05:59benturan. Nah, guru-guru menyadari itu
- 00:06:01enggak. Seumpama kita itu menganggap
- 00:06:04belum tahu. Tapi kalau kita sudah tahu,
- 00:06:06pertanyaannya apa yang sudah kita
- 00:06:09siapkan meskipun hanya dari ruang kelas
- 00:06:12misalnya kan tidak harus ya kita itu
- 00:06:14jadi penguasa atau jadi apa untuk
- 00:06:17mengubah keadaan ya ubah aja kita kira
- 00:06:20dari kelas tuh apa menarasikan tentang
- 00:06:23apa keadaan di masa depan lalu
- 00:06:25menyiapkan diri misalnya gitu.
- 00:06:28Eu saya melihat kok dari jawaban tadi
- 00:06:31ternyata apakah ini menjadi beban ya
- 00:06:34bagi guru dalam lingkup kecil sebuah
- 00:06:37ekosistem pendidikan. Tapi saya akan
- 00:06:39mengangkat lebih luas ketika Pak Rizal
- 00:06:42memandang konteks pendidikan itu sebagai
- 00:06:44untuk membangun peradaban tadi kan
- 00:06:45kebutuhan siswa ke depan macam-macam.
- 00:06:47Kira-kira itu kan tidak lepas dari
- 00:06:49peradaban nanti ke depan
- 00:06:51seperti apa Pak Rizal memandang konteks
- 00:06:53pendidikan sebagai ee salah satu unsur
- 00:06:56untuk membangun peradaban ke depan?
- 00:06:58Heeh. pendidikan tuh kan kata Ki Hajar
- 00:07:01atau kata banyak ee fcurolog masa lalu,
- 00:07:05Sokrates, Plato itu kan ee adalah proses
- 00:07:11yang membuat kita sebagai manusia itu ee
- 00:07:15menjadi
- 00:07:16tahu untuk memahami bagaimana dunia dan
- 00:07:19alam ini bekerja. lalu kemudian mencari
- 00:07:24tahu untuk menemukan problem solving,
- 00:07:27persoalan tentang kejadian-kejadian atau
- 00:07:31permasalahan yang ada di kehidupan ini
- 00:07:33dengan teknologi, dengan inovasi, dengan
- 00:07:36metodologi dan sebagainya. Jadi
- 00:07:39pendidikan itu kan membuat orang dari
- 00:07:42tidak tahu menjadi tahu. Nah, sehingga
- 00:07:46kalau kita bicara peradaban, peradaban
- 00:07:48itu kan adalah proses imajinasi manusia
- 00:07:52untuk
- 00:07:53membentuk pola kehidupan yang
- 00:07:55diinginkannya.
- 00:07:57Zaman dulu mungkin kehidupannya baru
- 00:07:59zaman batu atau mungkin zaman berburu.
- 00:08:03Lalu kita menemukan alat pertanian kita
- 00:08:06kemudian bisa menetap kemudian bisa
- 00:08:08bertani. Ketika bertani berarti yang
- 00:08:11tadinya cara berkehidupannya berburu
- 00:08:14menjadi cara kehidupan bertani yang
- 00:08:15harus menetap sehingga tata susila, hak
- 00:08:18asasi dan sebagainya itu mengemuka. Lalu
- 00:08:21kita menemukan teknologi listrik
- 00:08:24mengakibatkan terjadi revolusi industri
- 00:08:26ya. uap listrik mengakibatkan orang
- 00:08:30berpindah peradabannya dari peradaban
- 00:08:32agraris ke peradaban
- 00:08:34industrialisasi. Berarti kan kemudian
- 00:08:36terjadi perubahan skill orang-orang
- 00:08:38bertani menjadi skill-nya harus bisa
- 00:08:41membaca, tulis, hitung agar bisa menjadi
- 00:08:43tenaga kerja di
- 00:08:45industri-industri. Maka terjadi proses
- 00:08:47perubahan sekolah, proses perubahan
- 00:08:50kebudayaan dan sebagainya. Lalu kemudian
- 00:08:52tercipta chips komputer yang membuat
- 00:08:55setiap individu manusia bisa menjadi
- 00:08:58kantor. Yang tadinya manusia hanya bisa
- 00:09:01melakukan satu dua pekerjaan gara-gara
- 00:09:03ada Microsoft, MS Office. Manusia bisa
- 00:09:06membuat PowerPoint, manusia bisa membuat
- 00:09:09Excel untuk menghitung, manusia bisa
- 00:09:11mengetik dengan cepat dengan MSW.
- 00:09:13Manusia bahkan bisa membuat video dengan
- 00:09:15lebih mudah sehingga manusia menjadi
- 00:09:17makhluk yang lebih berdaya dari
- 00:09:19sebelumnya. I. Jadi satu individu
- 00:09:21manusia itu seolah-olah seperti 10
- 00:09:24individu manusia di zaman lama gara-gara
- 00:09:27ada chips komputer. Lalu sekarang ada
- 00:09:29artificial intelligence. manusia
- 00:09:31membangun peradaban di mana AI ini kalau
- 00:09:34kawin dengan bioengineering, kawin
- 00:09:37dengan biologis itu bisa merekayasa DNA
- 00:09:39genetik manusia sehingga manusia bisa
- 00:09:42mereproduksi dan meregenerasi sel
- 00:09:45sehingga sel itu tidak pernah rusak
- 00:09:46sehingga manusia kemungkinan akan hidup
- 00:09:49berumur panjang mungkin 200 tahun 300
- 00:09:51tahun sehingga peradaban berubah lagi
- 00:09:54sehingga persoalan yang terjadi juga
- 00:09:56berubah lagi. Nah, sehingga alat apa
- 00:09:59yang paling mungkin untuk memahami dunia
- 00:10:01ini bekerja? Satu-satunya adalah
- 00:10:03pendidikan. Pendidikan menurut saya.
- 00:10:06Oke, Pak. Menarik sekali. Kita bisa
- 00:10:09lebih dalam nih ya. Eh, aku nih ee tadi
- 00:10:13ini paradoks banget nih, Pak. Iya. tadi
- 00:10:16Bapak mengatakan peradaban itu kan terus
- 00:10:18berkembang, berubah di zaman yang serba
- 00:10:21canggih, teknologi yang semakin maju
- 00:10:23saat ini. Bapak sampaikan tadi ee apa
- 00:10:27namanya gambarannya gitu. Tapi tadi
- 00:10:29ketika diaji pendidikan ada seorang guru
- 00:10:32bertanya kan, "Pak, iya kita mau
- 00:10:35menyelamatkan anak-anak tapi gimana?
- 00:10:37Gurunya sendiri harus diselamatkan
- 00:10:39gitu." Iya. I gurunya sendiri tersandra
- 00:10:42gitu, Pak. oleh belenggu administrasi
- 00:10:45lah, oleh belenggu rutinitas lah. Kes
- 00:10:49kayak gimana nih, Pak, memandang
- 00:10:50paradoks di lapangan seperti
- 00:10:53ini? Ya, enggak mudah ya ini.
- 00:10:57Tapi ee
- 00:11:00gini, sebenarnya persoalan administrasi
- 00:11:03itu kan bisa diselesaikan juga dengan
- 00:11:05administrasi ya. Ya. Dan saya pikir ada
- 00:11:08banyak alat teknologi yang bisa membantu
- 00:11:10guru untuk mempermudah menyelesaikan
- 00:11:14administrasi. Bahkan kita juga mengenal
- 00:11:16kan budaya copy paste antara teman satu
- 00:11:19dengan teman yang lain. Jadi sebenarnya
- 00:11:23persoalan administrasi itu bukan
- 00:11:24persoalan yang sulit sebenarnya. Oke.
- 00:11:27Tapi yang sulit itu mental terjajah
- 00:11:29untuk lepas dari ketergantungan pikiran
- 00:11:32lama. Oke. Yang
- 00:11:34sebenarnya persoalan yang kita hadapi
- 00:11:37ini pikiran lama yang sudah menjadi
- 00:11:39dogma yang dipercayai dan kalau kita
- 00:11:43tidak melakukan itu seolah-olah
- 00:11:45melanggar dan dosa. Padahal peradaban
- 00:11:48dan kebudayaan ini berubah. Maka
- 00:11:50proses-proses administrasi dan proses
- 00:11:54itu pun juga bisa berubah. Nah, cuma
- 00:11:57kita mau mengubah pikiran lama kita yang
- 00:11:59sulit. Nah, sehingga yang kita lakukan
- 00:12:02di GSM adalah mengembalikan the first
- 00:12:05principle thinking itu apa? Jadi guru.
- 00:12:09Jadi guru itu untuk mengejar
- 00:12:11administrasi demi karir atau jadi guru
- 00:12:14itu
- 00:12:15sebenarnya jadi penerang kegelapan? Ya,
- 00:12:19gu itu kan penerang, ru itu eh ee
- 00:12:22pemusnah ya. Gu itu ru itu kegelapan.
- 00:12:24Jadi pemusnah kegelapan dari anak yang
- 00:12:27tidak tahu menjadi tahu. Nah, kalau kita
- 00:12:30sibuk ngurus administrasi walaupun itu
- 00:12:32tidak salah lalu kita lupa untuk
- 00:12:34mengajar murid, apakah itu makna guru
- 00:12:37yang sebenarnya? Oke. Jadi, GSM itu
- 00:12:40selalu ingin mengembalikan kepada
- 00:12:43individu guru itu. Jadi, orientasi
- 00:12:45hidupmu tuh apa ketika jadi guru? Apakah
- 00:12:48kamu sudah mencapai tujuan mulia hidupmu
- 00:12:51sebagai guru atau sekedar menggugurkan
- 00:12:53kewajiban? Sebenarnya itu dulu yang yang
- 00:12:56diajak untuk merenung guru-guru itu.
- 00:12:59Kalau itu sudah menancap di
- 00:13:02sanubari, kami meyakini guru itu akan
- 00:13:05bisa menemukan jalannya sendiri. He.
- 00:13:08Ketika ini kan sudah ke guru nih ya tadi
- 00:13:10e globalnya pendidikan. Ternyata peran
- 00:13:13guru itu ketika pendidikan tadi
- 00:13:15dihubungkan dengan kebudayaan
- 00:13:16sangat-sangat penting sekali bahwa
- 00:13:18pendidikan itu bisa membangun kebudayaan
- 00:13:20ee peradaban bangsa kini. Berarti kalau
- 00:13:23di dalamnya itu ada guru nih lah peran
- 00:13:26guru berarti kan sangat krusial Pak ke
- 00:13:29mana bangsa Indonesia ini seperti apa
- 00:13:31bangsa yang yang gotong-royong yang
- 00:13:33keluarga itu bangsa seperti apa ini ada
- 00:13:35pada tangan tangan guru termasuk saya
- 00:13:37gini lah membangun kesadaran itu gitu
- 00:13:39loh tidak hanya sekedar mekanistik ee
- 00:13:42apa yang menjadi tugasnya tapi melampaui
- 00:13:44itu saya itu akan membangun peradaban
- 00:13:46bangsa ini. Gimana, Pak? Kalau dari dari
- 00:13:48Pak Rizal, kata filsuf, kacamata itu
- 00:13:52akan tampak jadi kacamata kalau berjarak
- 00:13:55dengan
- 00:13:56mata. Kalau kacamata itu menempel tepat
- 00:13:59di mata, tidak tampak itu
- 00:14:02kacamata. Tapi begitu ada jarak sedikit
- 00:14:04saja dari kacamata, maka itu adalah
- 00:14:07kacamata yang bisa jadi alat bantu bagi
- 00:14:09kita yang membutuhkan. Berarti apa?
- 00:14:12Kalau guru sudah terjebak pada sistem
- 00:14:14rutinitas seperti itu, maka agar bisa
- 00:14:17menyadari harus berjarak dengan
- 00:14:19ekosistem yang lama. Hm. Berjarak dengan
- 00:14:24membuat jarak agar bisa sempat merenungi
- 00:14:28dan memahami apakah aku sudah
- 00:14:30benar-benar menjalankan tugas mulia
- 00:14:33sebagai guru.
- 00:14:35Selalu melakukan selalu melakukan
- 00:14:37perubahan.
- 00:14:38GSM itu mudah-mudahan kita harapkan
- 00:14:42hadir untuk menjadi rumah pergerakan
- 00:14:45bagi guru-guru yang gelisah dan kemudian
- 00:14:48punya jarak terhadap keadaan yang ada di
- 00:14:51dekatnya. Karena kalau kita enggak
- 00:14:53berjarak, kita tidak tahu apakah kita
- 00:14:55itu benar atau salah. Maka kita
- 00:14:57berjarak. Makanya coba dilihat para
- 00:14:59pendobrak itu selalu pergi dari luar
- 00:15:02negeri kemudian balik kembali lalu dia
- 00:15:05membangun peradaban atau membangun
- 00:15:06dobrakan pemikiran pasti tuh Tan Malaka
- 00:15:10apa
- 00:15:12ee Agus Salim Ci Hajar Dewantoro, Sosro
- 00:15:17Kartono hampir semua selalu pernah
- 00:15:21berjarak dengan negerinya lalu kemudian
- 00:15:23kembali ke negerinya untuk membangun
- 00:15:25negerinya dengan caranya masing-masing.
- 00:15:27ya kita tidak bicara benar salah atau
- 00:15:30ini terlarang atau tidak. Saya tidak
- 00:15:32masuk ke dalam jebakan politik seperti
- 00:15:34itu. Tapi selalu berjarak. Maka guru itu
- 00:15:38untuk menemukan kemuliaan dirinya harus
- 00:15:41berjarak dengan keadaan. Cara
- 00:15:44berjaraknya ya berkumpul dengan
- 00:15:46orang-orang yang punya kegelisahan dan
- 00:15:48frekuensi. Nah, kalau menemukan di
- 00:15:51komunitas A silakan di komunitas A
- 00:15:53enggak apa-apa. Lakukan itu terus. di
- 00:15:55komunitas B juga lakukan itu terus. Nah,
- 00:15:58makanya GSM itu menawarkan alternatif.
- 00:16:01Mudah-mudahan itu bisa menjadi komunitas
- 00:16:04yang bisa menciptakan jarak. Ketika
- 00:16:07jarak itu terjadi, lalu guru bisa
- 00:16:10meneropong dari luar atau dari setengah
- 00:16:13luar. Lalu dia menemukan, "Oh, aku
- 00:16:16kurang ini. Aku harusnya begitu."
- 00:16:18Menarik tadi ada ada dua nih yang yang
- 00:16:19harus kita perdalam. ada rumah
- 00:16:21pergerakan dan yang satunya saya masih
- 00:16:23pengin penasaran dengan guru tadi gitu
- 00:16:24loh. Ketika pemerintah juga sudah banyak
- 00:16:27melakukan ee apa namanya intervensi ee
- 00:16:31menyelesaikan permasalahan melalui guru
- 00:16:34pelatihan-pelatihan bahkan bermodalkan
- 00:16:36anggaran besar besar gitu loh. Tapi
- 00:16:38ternyata kita juga melihat teman-teman
- 00:16:40yang masuk di dalamnya itu ternyata tadi
- 00:16:43masih masih merasa e tidak mampu atau
- 00:16:47kurang mampu atau bahkan sekarang
- 00:16:48menjadi pasif aja gitu. Ee itu apa yang
- 00:16:51salah, Pak Rizal?
- 00:16:54Ada
- 00:16:55teori
- 00:16:57ee prismatik, masyarakat prismatik saya
- 00:17:00lupa W Rick namanya eh penelitinya itu
- 00:17:04mengatakan terkadang masyarakat e
- 00:17:07berkembang itu akan terjebak pada
- 00:17:09masyarakat prismatik. Apa itu masyarakat
- 00:17:11prismatik? Ketika ada sinar, satu sinar
- 00:17:14di prisma yang baik, dia akan di ee
- 00:17:16pendarkan menjadi banyak sinar. Satu
- 00:17:18sinar itu mencerminkan masyarakat
- 00:17:21tradisional. Banyak sinar itu
- 00:17:23mencerminkan masyarakat modern. Jadi
- 00:17:26prisma itu karena punya kejernihan ya
- 00:17:30itu bisa memendarkan satu sinar menjadi
- 00:17:32banyak cahaya. Nah, masalahnya di negara
- 00:17:36berkembang prisma itu keruh terkadang
- 00:17:40sehingga prismanya keruh. ekosistem
- 00:17:42sistem di situ kerus sehingga dia tidak
- 00:17:44bisa memendarkan satu sinar itu menjadi
- 00:17:47banyak sinar yang melambangkan
- 00:17:48modernitas. Heeh. Apa maksud keruh itu?
- 00:17:51Keruh itu adalah keruh pikiran dan cara
- 00:17:53pandang. Artinya apa?
- 00:17:56program baru sekalipun, intervensi
- 00:17:59modern sekalipun, tapi kalau didekati
- 00:18:03dengan pendekatan lama, cara-cara budaya
- 00:18:06yang lama, maka tidak akan melahirkan
- 00:18:08sebuah kebaruan dan gagasan genuin. Yang
- 00:18:11lahir hanya rutinitas dan formalitas.
- 00:18:14Meskipun dasar filosofisnya bagus, iya
- 00:18:17bisa saja dia tidak pakai dasar
- 00:18:18filosofis. Dia hanya pakai tujuan saja
- 00:18:21yang orientasinya memang untuk program.
- 00:18:24Jadi pendekatannya programatik bukan
- 00:18:26pendekatannya adalah demokratisasi
- 00:18:28gagasan dan ide melalui intervensi. Itu
- 00:18:31berkeberlanjutan terus. berlanjutan
- 00:18:33terus yang itu sebenarnya pemantik saja
- 00:18:36dan itu kemudian akan bisa melahirkan
- 00:18:37gagasan-gagasan baru dan
- 00:18:39mendemokratisasi dalam sistem demokrasi
- 00:18:42yang baru itu tampaknya di kita
- 00:18:45sepertinya banyak peneliti yang
- 00:18:47mengatakan belum terjadi. Saya tidak
- 00:18:50mengatakan tidak, karena kita kan harus
- 00:18:52berupaya untuk bisa terjadi, belum
- 00:18:55terjadi sehingga anggaran kita besar ya
- 00:18:58kita kan kalau enggak salah sekarang
- 00:18:59600700 triliun anggaran pendidikan
- 00:19:01meskipun tidak semuanya dikandut ya.
- 00:19:04Saya enggak tahu pemangkasan anggaran
- 00:19:05ini berapa. Teman-teman saya yang di
- 00:19:08kampus itu mengatakan efisiensi untuk
- 00:19:10perguruan tinggi katanya sekitar 22
- 00:19:12triliun kepotong persisnya. Saya enggak
- 00:19:14tahu ya di Kendigbut berapa. Sehingga
- 00:19:16ini yang dikhawatirkan teman-teman,
- 00:19:18apakah nanti berdampak pada aktivitas
- 00:19:20riset dan sebagainya. Lalu saya bilang
- 00:19:22ke teman saya, "Untuk apa anggaran besar
- 00:19:24kalau orientasinya salah? Untuk apa
- 00:19:26anggaran besar kalau sasarannya salah?"
- 00:19:29untuk apa juga anggaran besar kalau cara
- 00:19:32mengerjakannya tidak dengan cara pikir
- 00:19:34yang baru. Nah, sehingga menurut saya
- 00:19:37sekarang persoalannya adalah di
- 00:19:39membangun cara pikir baru. Oke. Nah,
- 00:19:41pendidikan menurut saya adalah senjata
- 00:19:44paling ampuh untuk menciptakan cara
- 00:19:45pikir baru. Apakah ini sejalan dengan
- 00:19:48tadi yang disampaikan oleh Bapak ketika
- 00:19:50ngaji pendidikan? Eh, Bapak tuh kan
- 00:19:52sampaikan pemikiran dan perjuangan dari
- 00:19:55tiga tokoh e tadi Tanaka Diponegoro dan
- 00:19:58Kartini bahwa perjuangan mereka sampai
- 00:20:01dikenang banyak orang sampai hari ini
- 00:20:03itu bergerak berdasarkan keresahan.
- 00:20:06Betul apa yang terjadi di sekeliling
- 00:20:08mereka. Tiga orang tadi yang sampaikan.
- 00:20:10Kemudian respek terhadap diri sendiri.
- 00:20:13dia tidak mau menjatuhkan orang lain,
- 00:20:16tidak mau dijatuhkan, tidak mau dia
- 00:20:18diinjak, tapi juga dia tidak mau
- 00:20:20menginjak orang. Apakah pemikiran Bapak
- 00:20:22itu mengajak guru-guru itu ke sana
- 00:20:25sesuai dengan fenomena yang tadi Bapak
- 00:20:27sampaikan ee di bangsa kita? Iya. Iya.
- 00:20:31Karena orang merdeka enggak perlu
- 00:20:32merdeka dengan menginjak orang lain. Itu
- 00:20:35kolonialis merdeka dengan menginjak
- 00:20:37orang lain. Itu namanya orang merdeka
- 00:20:39dia tidak butuh orang lain, tapi dia mau
- 00:20:41bekerja sama dengan orang lain. Nah,
- 00:20:44konteks menginjaknya gimana, Pak? Kalau
- 00:20:46dia menciptakan sistem yang justru malah
- 00:20:50mengekang orang lain. Misalnya banyak
- 00:20:53guru yang terkekang dengan sistem, kan?
- 00:20:55Banyak kata katanya guru-guru sendiri
- 00:20:57merasa terkekang. Berarti kalau kita
- 00:20:59sebagai pemimpin kan harus merenung,
- 00:21:01berarti sistem apa yang membuat agar
- 00:21:03guru-guru ini tidak terketang? Itu dulu
- 00:21:05kan juga diselesaikan mestinya tidak
- 00:21:07sekedar hanya ganti kurikulum.
- 00:21:09Jangan-jangan kalau ganti kurikulum
- 00:21:10malah membuat guru-guru itu kebingungan
- 00:21:13karena 5 tahun sebelumnya itu baru
- 00:21:15adaptasi kemudian harus menerima
- 00:21:17kurikulum baru sehingga guru kemudian
- 00:21:19tidak tahu dan ke mana-mana blingsatan
- 00:21:23enggak karuan. Nah, sehingga yang tidak
- 00:21:25mengekang itu berarti oh berarti
- 00:21:26jangan-jangan bukan kurikulumnya yang
- 00:21:28harusnya kuganti ya. Jangan-jangan
- 00:21:30sistem administrasinya dulu yang
- 00:21:32kuganti. Bagaimana guru itu punya
- 00:21:35keringanan di dalam menjalankan
- 00:21:37administrasi. Tapi jangan berhenti
- 00:21:38keringanan karena jangan-jangan guru itu
- 00:21:41malas kalau hanya ringan saja. Berarti
- 00:21:43kan harus menciptakan ekosistem apa yang
- 00:21:45membuat guru itu jadi cinta belajar dan
- 00:21:48mengajar. berarti tidak berhenti hanya
- 00:21:50meringankan administrasi, tidak hanya
- 00:21:53berhenti untuk tidak menuntut, tetapi
- 00:21:56menciptakan ekosistem yang membuat guru
- 00:21:59itu terus mau belajar dan cinta belajar.
- 00:22:02Berarti kalau begitu ekosistem apa?
- 00:22:04Ekosistem yang membuat orang itu cinta
- 00:22:06berarti kan ekosistem yang membuat guru
- 00:22:08itu menemukan dirinya dan sebagainya.
- 00:22:11Caranya gimana? ketika belajar dari
- 00:22:13sejarah itu tidak belajar dari materi
- 00:22:15sejarah, tapi sebenarnya mengajak
- 00:22:17guru-guru itu untuk menemukan akar
- 00:22:20persoalan yang diperjuangkan oleh para
- 00:22:22tokoh itu. Akar persoalannya apa?
- 00:22:25berarti kita bisa belajar dari akar
- 00:22:27persoalannya untuk diselesaikan hari ini
- 00:22:28dengan cara hari ini. Kalau misalnya
- 00:22:31Kartini akar persoalannya adalah
- 00:22:32feodalisme,
- 00:22:35patriarkisme yang ditanamkan oleh
- 00:22:37Belanda dan bangsawan-bangsawan yang
- 00:22:39mendukung kolonial pada saat itu, maka
- 00:22:42jangan-jangan agar bisa kayak Kartini,
- 00:22:44guru-guru yang terus mau membaca dan
- 00:22:46kritis tetapi tidak harus menjatuhkan
- 00:22:48orang lain, ya itu berarti membongkar
- 00:22:51akar
- 00:22:52feodalisme. berarti membongkar akar
- 00:22:55sistem yang
- 00:22:57menindas. Caranya gimana ya agar mudah?
- 00:23:00Oh, enggak mungkin aku sendirian.
- 00:23:02berarti harus kolaborasi dengan
- 00:23:03kementerian lain, kolaborasi dengan
- 00:23:06dinasinas yang lain, kolaborasi dengan
- 00:23:08pemerintah daerah yang lain, atau
- 00:23:10mungkin kolaborasi dengan civil society
- 00:23:12yang sedang bergerak untuk
- 00:23:14memperjuangkan itu. Tapi gini, Pali, aku
- 00:23:18punya keresahan juga nih. kita
- 00:23:21berganti-ganti kurikulum. Kemudian
- 00:23:23kebijakan pemerintah sudah banyak
- 00:23:25berganti-ganti demi untuk katanya
- 00:23:27kesejahteraan guru, kemudian peningkatan
- 00:23:30profesionalisme guru di lapangan gitu.
- 00:23:33Nyatanya, Pak, itu tidak berdampak
- 00:23:35banyak di lapangan untuk ee signifikan
- 00:23:38melakukan perubahan pendidikan gitu loh,
- 00:23:40Pak. ini sebenarnya guru-guru kita di
- 00:23:43bawah ini kekurang siapan mereka
- 00:23:45menerima kebijakan ataukah memang sistem
- 00:23:48di kebijakan itu yang memang ee tidak
- 00:23:52tepat sasaran gitu atau kurang dalam ee
- 00:23:56membuat apa namanya kebijakan itu
- 00:23:58regulasinya itu kayak enggak tepat gitu
- 00:24:01gimana gitu. Ada yang mengatakan banyak
- 00:24:03ada gap antara implementasi dan
- 00:24:05kebijakan memang jadi kebijakannya
- 00:24:08maksudnya A tapi implementasinya tidak.
- 00:24:11misalnya kurikulum 2013 yang sebenarnya
- 00:24:14tematik saintifik untuk membangun budaya
- 00:24:16sains tidak lagi berbasis mata pelajaran
- 00:24:19tapi basisnya tema yang didekati dengan
- 00:24:22multidisiplin ilmu karena gurunya cara
- 00:24:24pikirnya lama budayanya lama dan
- 00:24:27pelatihannya tidak membentuk
- 00:24:30multilateral thinking itu guru
- 00:24:32mendekatinya dengan
- 00:24:35cara lama akhirnya yang dipelajari tetap
- 00:24:38bukan temanya tapi temanya dibag di
- 00:24:40beberapa mata pelajaran. Akhirnya setiap
- 00:24:42mata pelajaran diajarkan diajarkan
- 00:24:45ulangan ujian di setiap mata pelajaran.
- 00:24:47Dampaknya bukannya membangun budaya
- 00:24:49ilmia tapi memberatkan. Memberatkan.
- 00:24:51Karena satu ulangan ujian satu tema itu
- 00:24:54bisa terdiri dari lima mata pelajaran.
- 00:24:56Jadi anak-anak dan guru harus mengajar
- 00:24:58menguji lima itu jadi lebih berat.
- 00:25:01kebijakannya indah mungkin, tetapi
- 00:25:05pelaksanaannya tidak sama karena ada gap
- 00:25:08di situ. Ada gap dan gap itu lahir dari
- 00:25:11apa? Manusianya, SDM-nya. Kalau
- 00:25:14manusianya SDM-nya ini artinya dari
- 00:25:16segala carutmarut atau permasalahan
- 00:25:19pendidikan di Indonesia ini kalau
- 00:25:20menurut Pak Risal atau GSM ini yang
- 00:25:22paling mendasar yang harus diperbaiki
- 00:25:23itu apa? Gurunya. Gurunya bukan
- 00:25:25kurikulum, bukan kebijakan. Gurunya.
- 00:25:28Gurunya.
- 00:25:29Guru yang berjiwa merdeka, dia akan
- 00:25:32meningkatkan kualitas dirinya sendiri
- 00:25:35dan dia akan punya martabat untuk
- 00:25:37memberi dampak bagi banyak orang. Dan
- 00:25:39dia sadar agar bisa memberi dampak maka
- 00:25:41kualitas dirinya harus meningkat maka
- 00:25:43dia akan belajar sendiri. Maka ketika
- 00:25:45ekosistem itu benar-benar dijalankan
- 00:25:47oleh pemerintah, negara siapapun itu ya
- 00:25:51pemerintahnya, guru itu akan bisa
- 00:25:54mencari itu sendiri. Dan kalau ini
- 00:25:57terjadi kurikulum apapun enggak masalah
- 00:26:00karena gurunya aja enggak akan ada
- 00:26:03kebingungan karena sang kurikulum itu
- 00:26:05adalah gurunya itu dan ini saya pernah
- 00:26:08ketemu sama Duta besar Indonesia dan
- 00:26:10Vietnam waktu di Swedia saya mewakili
- 00:26:13UGM saya lupa tahun berapa kalau enggak
- 00:26:15salah sebelum COVID ya 2018 sekali saya
- 00:26:19tanya itu dua duta besar itu di acara
- 00:26:22kenapa kok pisanya Vietnam sama pisanya
- 00:26:25nya Indonesia lebih tinggi Vietnam
- 00:26:28sekarang ee karena padahal kan Vietnam
- 00:26:30baru ikut yang Indonesia ee bilangnya
- 00:26:34sudah buat kurikulum baru, sudah buat
- 00:26:37model pelatihan guru yang baru,
- 00:26:39menyampaikan itu. Saya enggak nanya lagi
- 00:26:42karena oh ya berarti ya sudahlah tahunya
- 00:26:45di situ. Yang Vietnam enggak kami
- 00:26:47membuat perubahan program baru tapi yang
- 00:26:50paling penting gurunya. Gurunya kenapa?
- 00:26:52Karena sebagus apapun program itu kalau
- 00:26:54tidak dijalankan oleh kualitas manusia
- 00:26:56yang baik percuma maka kami fokus
- 00:27:00empasiz pada guru karena kata dia guru
- 00:27:03yang baik mengajar setahun ada yang
- 00:27:05banyak bilang itu bagaikan 2 tahun tapi
- 00:27:09guru yang tidak baik mengajar setahun
- 00:27:10bagaikan setengah tahun dan itu terjawab
- 00:27:15oleh kualitas visa kita di mana lulusan
- 00:27:18S1 di Jakarta menurut TIA ini ya lembaga
- 00:27:21Ois OD kemampuan literasinya di bawah
- 00:27:24rata-rata literasi lulusan SMP di OACD.
- 00:27:29OAECD itu negara-negara maju rarata. Ada
- 00:27:32Australia, ada Eropa, Finlandia, ada
- 00:27:35Swedia, Denmark dan sebagainya. Kalau
- 00:27:38anak SMP itu berarti usia berapa? 7 8 9
- 00:27:42kuliah itu berarti usia berapa? 4 ee
- 00:27:45berapa tahun? 13 14 15 ya. ee
- 00:27:4917. Iya. Berarti kan 78 * 2 kan 16 ya
- 00:27:53berarti. Betul. Kemampuan guru yang
- 00:27:55tidak baik ngajar setahun bagaikan
- 00:27:57setengah tahun. Jadi sudah ngajar lulus
- 00:28:00S1 berarti kan sudah berapa? 12 tahun
- 00:28:02plus 4 tahun lah ya. 16 tahun lulusan S1
- 00:28:06kan 16 tahun berarti lulusan SMP berarti
- 00:28:08kan 9 tahun berarti. Betul separuhnya
- 00:28:11separuhnya terkonfirmasi. Sekarang kalau
- 00:28:13saya hubungkan nih dengan rumah
- 00:28:16pergerakan tadi, gerakan komunitas
- 00:28:18gerakan menyenangkan yang di mana di
- 00:28:20dalamnya ada guru-guru untuk saling
- 00:28:22belajar, saling berdinamika, saling
- 00:28:24berbagi, saling menguatkan dan lainnya.
- 00:28:26Pak Rizal menyebutnya sebagai rumah
- 00:28:28pergerakan. Apa yang mendasari itu, Pak?
- 00:28:34Kan guru ini kan bagi yang resah ya dan
- 00:28:36mau bergerak melakukan perubahannya
- 00:28:38sendiri kan
- 00:28:39butuh wadah ya, tempat ya. tempat untuk
- 00:28:43memulai dan kembali. Dan rumah itu kan
- 00:28:46adalah tempat kita memulai aktivitas dan
- 00:28:49kembali setelah beraktivitas. Sehingga
- 00:28:52di rumah berarti kita ada kenyamanan, di
- 00:28:54rumah ada ketenangan, kedamaian, tapi di
- 00:28:57rumahlah kita memulai berimajinasi dan
- 00:29:00memiliki harapan. Masa depan rumah yang
- 00:29:02baik akan menciptakan harapan-harapan
- 00:29:04baru bagi anak-anaknya dan keluarganya
- 00:29:07itu sendiri. Nah, sehingga kalau GSM itu
- 00:29:10jadi rumah pergerakan, harapan kita
- 00:29:12mereka berani untuk memulai sesuatu
- 00:29:16dengan mimpi dan harapannya dan memulai
- 00:29:18dan kemudian tidak berakhir ya, tetapi
- 00:29:20kadang kembali kalau capek dan jenuh dan
- 00:29:23kemudian apa ee terrec energinya di
- 00:29:28rumah sebagai perusahaan yang untuk
- 00:29:29istirahat lalu rear kembali untuk
- 00:29:31melakukan perubahannya. Karena apa?
- 00:29:34untuk berjalan jauh ini butuh banyak
- 00:29:37orang. Kalau mau menang-menangan jalan
- 00:29:40sendirian. Tapi kan hanya seusia lomba
- 00:29:42saja.
- 00:29:44Lomba tuh usianya kalau pas lomba ya
- 00:29:46begitu dia harus maraton dia cepat mati
- 00:29:49dia. Suara iya prestasi. Iya lari cepat
- 00:29:54bisa itu untuk lomba-lomba dan
- 00:29:56sebagainya. Tapi kalau kita ingin
- 00:29:57membangun peradaban kan butuh lama
- 00:29:59maraton. Coba aja lari cepat-cepat di
- 00:30:01maraton mati. Tapi Bapak seberapa yakin
- 00:30:03dengan rumah pergerakan ini bisa
- 00:30:05berdampak lagi guru-guru? Kalau kita
- 00:30:06bertauhid kita harus selalu
- 00:30:09yakin yakin gitu ya. Oke. Kayaknya ini
- 00:30:13ya seru kalau mau ngob ngobrol sama Pak
- 00:30:15Rizal itu enggak enggak apa selalu
- 00:30:17kebiasaan di GSM itu enggak tahu waktu g
- 00:30:19loh bahkan malam ini ngomong-ngomong Pak
- 00:30:21Rizal dari sekian obrolan tadi dan saya
- 00:30:24mengenal Pak Rizal ee selama ini Pak
- 00:30:26Rizal itu seorang dosen gitu ya. I kalau
- 00:30:29melihat dosen-dosen lain itu kok
- 00:30:31mengejar apa ya, mengejar pangkat,
- 00:30:33mengajar ee bahkan gelar profesor atau
- 00:30:36apapun dengan menulis dengan ee
- 00:30:39literasi-literasi yang apa
- 00:30:41penelitian-penelitian gitu. Kenapa Pak
- 00:30:43Rizal kok malah ngurusi guru-guru ini
- 00:30:46ya? Meskipun Pak Rizal juga guru gitu.
- 00:30:48Kenapa jauh ya sampai ke
- 00:30:50Kalimantan-posok gitu ya?
- 00:30:53menginspirasi banyak orang tuh gimana,
- 00:30:55Pak? Apa yang Bapak apa sih yang Bapak
- 00:30:58cari? Wah, ini di rumah. Iya. Enak
- 00:31:01meroyek ya uang gitu. Teman-teman saya
- 00:31:05lebih kaya dari saya meroyek sana sini
- 00:31:07kan. Apalagi sekarang AI itu kan
- 00:31:09berkembang luas ya. Jadi banyak dosen AI
- 00:31:12dan saya kan dosen AI itu kan
- 00:31:14berkembang. Tapi gini ya, saya lahir kan
- 00:31:17karena orang
- 00:31:19tua. Nah, maaf, maaf karena saya kedua
- 00:31:21orang tua saya sudah
- 00:31:23tiada. Saya itu punya prinsip ee dari
- 00:31:27keluarga pesantren. Walaupun saya enggak
- 00:31:30nyantri karena dibawa orang tua saya ke
- 00:31:32Jogja sejak kecil, jadi enggak sempat
- 00:31:34nyantri.
- 00:31:35Saya itu disuruh untuk takut dan taat
- 00:31:38sama orang tua.
- 00:31:41Nah, sori. Orang tua saya itu sering
- 00:31:45berpesan ee tirulah kakekmu walaupun
- 00:31:47enggak bisa jadi
- 00:31:49kiai. Apa orang yang selalu menyebarkan
- 00:31:52ilmunya? Dan bapak saya itu selalu
- 00:31:54bolak-balik itu ya ngomong ke saya,
- 00:31:58"Sori sor
- 00:32:00enggak bangga anaknya jadi siapat
- 00:32:04punya jabatan, punya punya perayaan
- 00:32:08enggak bangga saya saya menemankan
- 00:32:11bangga kalau anaknya itu dari mimpi
- 00:32:14kalau membangga minginya kepada banyak
- 00:32:16orang saya terus
- 00:32:19mikir kebetulan ilmu tentang pengalaman
- 00:32:22anak-anak yang luar biasa dahsyat
- 00:32:25sekolah di Austral
- 00:32:27dan tidak hanya kecerdasannya ya tetapi
- 00:32:30kemampuan berpikirnya, empatinya,
- 00:32:33karakternya itu terbentuk dan kemudian
- 00:32:36saya sama berpikir ada beberapa persen
- 00:32:38orang
- 00:32:39Indonesia 3 luar negeri di daerah itu
- 00:32:42lalu mengalami apa ya ee pengalaman
- 00:32:47belajar yang terbaik dibahan itu berapa
- 00:32:49persen?
- 00:32:501% tidak lalu kalau ingin membangun
- 00:32:54Indonesia kan butuh orang-orang yang
- 00:32:55pernah mengalami seperti itu di luar
- 00:32:57negeri lulang bukannya di sana ya saya
- 00:33:00tidak mengatakan yang terus di sana itu
- 00:33:03enggak enggak nasionalis mereka mungkin
- 00:33:05punya nasionalismenya sendiri pulang
- 00:33:08saya jadi pikiran kalau saya sama ini
- 00:33:13istri saya itu perah ditawarinat sekolah
- 00:33:16kan hanya orang yang menikmati
- 00:33:20Tapi kalau kita membuat sesuatu yang
- 00:33:24disibatkan gerakan sosial aktivitas
- 00:33:26sosial dan itu dian dari orang banyak
- 00:33:29sekolah tinggi sekolah piran mungkin
- 00:33:31sekolah swasta yang
- 00:33:34beruang sekarang mungkin akan lebih
- 00:33:37berdampak dari se
- 00:33:40saya sadar mungkin tidak punya siapa
- 00:33:43tidak punya jabatan tidak punya ya punya
- 00:33:46pertemanan tapi ya sudahlah enggak usah
- 00:33:48Enggak usah memanfaatkan perkangan itu
- 00:33:51ya rezeki aja dampak itu ya yang bisa.
- 00:33:57Nah, karena ini jadi orientasi hidup dan
- 00:34:00itu saya itu takut sama orang tua saya
- 00:34:04memilih dan saya orang tua saya. Wow.
- 00:34:10Pak terakhir Jakarta dari mungkin dari
- 00:34:14GSM yang tadinya kecil. Heeh. He di
- 00:34:17Sleman aja
- 00:34:20seluruh Indonesia tersebar komunitas
- 00:34:22yang bahkan sudah ratusan menyebar
- 00:34:25Jakarta. Apa yang Bapak?
- 00:34:29Puncak manusia itu bahagia.
- 00:34:33Puncak manusia itu bahagia. Puncak itu
- 00:34:36bahagia. Ya, mudah-mudahan ini
- 00:34:39perjalanan. Iya. Baik. Dan pendidikan
- 00:34:42itu adalah untuk mencapai kebahagiaan
- 00:34:43setinggi-tinggi.
- 00:34:45Baik. itu sudah iya iya sor ya ini ini
- 00:34:50enggak apa-apa gitulah kalau untuk
- 00:34:52ngobrol sama Bapak dan sama teman-teman
- 00:34:55CSM ya diung ngobrolin tentang negara
- 00:34:58pendidikan dan kesan kita danya selalu
- 00:35:00mendengar tuh merasa direcas kembali iya
- 00:35:03kembali dan ee kita jadi refleksi ya mau
- 00:35:07seperti apa kita menjadi seorang gitu ya
- 00:35:09sebagai penonton atau sebagai penyelamat
- 00:35:11peradaban bangsa Indonesia gitu
- 00:35:12teman-teman jadi pilihan ada di tangan
- 00:35:15teman-teman mau jadi guru penyelamat
- 00:35:17bangsa ini atau hanya sekedar menonton
- 00:35:19dan melihat. Terima kasih telah bersama
- 00:35:21kami di ee Ngobrol Bareng dengan Pak
- 00:35:24Rizal. Ee sehat selalu teman-teman.
- 00:35:27Jangan lupa untuk like dan subscribe.
- 00:35:29Sampai jumpa ketemu di kegiatan
- 00:35:32selanjutnya.
- 00:35:56Yeah.
- guru
- pendidikan
- GSM
- introspeksi
- perubahan
- teknologi
- administrasi
- peradaban
- kolaborasi
- generasi masa depan