00:00:03
[Musik]
00:00:07
ini sekaligus Saya ingin mengatarkan
00:00:09
kepada Bung Roki Saya simpel saja
00:00:12
jangan-jangan e menurut hemat saya bung
00:00:17
jangan-jangan yang tidak dimiliki oleh
00:00:19
elit bangsa kita hari ini adalah satu
00:00:22
hal sebenarnya yaitu supremasi etik
00:00:25
kedaulatan etik jadi etika yang harusnya
00:00:29
menjadiah satu pijakan dasar mereka
00:00:31
untuk mengontrol dirinya langkah dan
00:00:34
gerakannya tapi ini kemudian dinisbikan
00:00:37
dinihilkan mungkin itu bung Roki bebas
00:00:41
Bung Roki juga ingin apa namanya
00:00:43
menyinggung Tema kita kami persilakan
00:00:47
[Tepuk tangan]
00:00:51
Monggo ini yang tepuk
00:00:56
tangan Apakah kalian yang tepuk tangan
00:00:59
ikut
00:01:06
mengirim lu kayak mlyono aja suruh-suruh
00:01:10
[Tepuk tangan]
00:01:17
orang Oke kalian tepuk
00:01:20
tangan karena mulono hanya dapat nomor
00:01:23
dua oleh
00:01:26
ocrp itu karena kesalahan kalian
00:01:30
kalian tidak ikut
00:01:32
mengirim jawaban ke occrp
00:01:36
itu kalau kalian kirim jawaban nomor
00:01:38
satu
00:01:41
[Musik]
00:01:42
dia jadi bagus tadi dengan cara yang
00:01:46
sangat bagus menambahkan satu bab bagus
00:01:49
di buku itu
00:01:51
uraian tadi itu bisa jadi satu bab di
00:01:55
buku tadi
00:01:57
itu saya lanjutkan aja dialektikanya
00:02:01
tu apa yang bisa membatalkan epistemic
00:02:05
kolonialism
00:02:07
itu eical
00:02:10
supremacy
00:02:12
bukan yang bisa membatalkan epistemic
00:02:16
Kolonialisme adalah curiosity itu dan
00:02:20
itu yang hilang dari bangsa ini
00:02:26
kuriosity sekarang semua orang
00:02:30
tanpa
00:02:31
curiosity upload pertanyaan ke chat
00:02:37
gbt lalu chat gbt mulai
00:02:41
membaca algoritma dari bangsa Ind mereka
00:02:44
cuman ingin bertanya tanpa
00:02:49
kuriosity atau apa namanya satu
00:02:55
lagi ya Apalah itu yang wa e
00:03:02
metaa Meta
00:03:04
Ai jadi coba kita bikin refleksi bahwa
00:03:08
chat gbt itu juga adalah epistemic
00:03:12
kolonialism karena dia membaca tidak ada
00:03:15
counterving argument untuk
00:03:21
membantahbt tanpa
00:03:24
kuriositas kita hanya bertanya pada
00:03:27
chatbt sama dengan status fffa
00:03:30
furak-furak
00:03:33
faham itu yang
00:03:36
terjadi jadi batalkan
00:03:42
dulu kemalasan kita untuk
00:03:45
mengunya pertanyaan secara dialektis
00:03:49
baru kita bisa batalkan
00:03:51
epistemik kolonialisme
00:03:54
itu
00:03:57
saya Saya dulu kuliah di
00:04:00
Fakultas Teknik Jurusan Elektro awalnya
00:04:03
saya kuliah Fakultas Teknik satu waktu
00:04:06
saya masuk
00:04:07
laboratorium grup saya pada waktu itu
00:04:11
ada model mesin pesawat mungkin
00:04:14
sumbangan dari rolls-royce melalui Astra
00:04:17
kita kutak-kutik
00:04:20
terbakar kita
00:04:24
dihukum itu barang mahal Kenapa kalian
00:04:27
bakar loh ini laboratorium tempat orang
00:04:30
melakukan percobaan
00:04:34
epistemik laboratorium disebut
00:04:37
laboratorium kalau dia bisa dirusak itu
00:04:43
namanyaorium jadi kita bikin percobaan
00:04:45
tapi ggak boleh bikin kegagalan bimana
00:04:49
caranya nonton aja kalau
00:04:53
begitu Jadi ini menunjukkan bahwa sistem
00:04:56
pendidikan kita masih dikungkungi oleh
00:05:03
epem gak boleh ini gak boleh itu
00:05:06
ngapain ajak saya masuk laboratorium
00:05:09
Kalau saya tidak dibolehkan untuk
00:05:12
mengeksplorasi seluruh kuriositas saya
00:05:16
termasuk mencoba-coba dengan akibat
00:05:20
rusak kenapa kita bertumbuh karena kita
00:05:23
takut melakukan
00:05:25
kesalahanahal
00:05:27
pengetahuanbuh muan
00:05:30
rentetan kesalahan
00:05:32
itu itu kita akibatnya apa kita jadi
00:05:35
penghafal bukan jadi
00:05:38
pembantah mangut-mangut di depan dosen
00:05:40
yang
00:05:43
tolol supaya proposal disertasinya
00:05:46
proposal skripsinya itu diakkan
00:05:49
itu jadi
00:05:51
itu mental
00:05:53
kita kita masuk
00:05:56
pada cara
00:05:58
untukghasilkan perubahan dengan cara
00:06:02
menonton tanah air
00:06:04
paradoks paradoks itu
00:06:08
bentuk singular dari para
00:06:15
paradook tanah air paradoks ada
00:06:18
di Pantai Indah Kapuk
00:06:24
[Musik]
00:06:26
sekarang Iya tanah dan air dipisahkan
00:06:31
oleh pagar bambu itu
00:06:35
paradoks untuk menghalangi ikan
00:06:39
ditangkap oleh
00:06:41
nelayan padahal laut fungsinya adalah
00:06:45
tempat nelayan bukan sekedar mencari
00:06:47
nafkah tapi membangun peradabannya
00:06:51
tu lebih paradoks lagi enggak ada satu
00:06:54
menteri pun yang tahu bahwa itu adalah
00:06:57
pagar 30 km
00:07:01
makin paradoks karena harus menunggu
00:07:04
perintah presiden Prabowo untuk
00:07:06
membongkar cuman inin presiden tugasnya
00:07:09
adalah membongkar pagar bambu apa engak
00:07:12
paradoks
00:07:14
tuh jadi Anda lihat keseharian
00:07:17
kita tidak ada kritisisme ahay nunggu
00:07:22
nusro nunggu siapa lagi Itu semua
00:07:24
menteri nunggu Padahal mereka tahu itu
00:07:26
ditanam oleh seseorang yang ingin memis
00:07:29
ahkan tanah dan
00:07:31
air supaya
00:07:34
tanahnya jadi
00:07:36
bangunan dan airnya bisa
00:07:40
dikendalikan kita ada di situ dalam
00:07:42
keadaan itu kita berupaya untuk
00:07:46
memikirkan masa depan tadi tapi kita
00:07:49
tidak tahu rencana apa yang bisa
00:07:52
menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh 8%
00:07:56
semua orang ya Iya tapi 8% itu mesin
00:07:58
ekonominya apa
00:08:01
menumbuhkan ekonomi 8% industri apa
00:08:04
untuk menumbuhkan ekonomi 8% tekstil
00:08:06
dulu Iya sekarang tekstil gulung
00:08:10
tikar karena itu dulu kata Presiden
00:08:13
Jokowi silakan mak-mak tambah
00:08:17
vage listrik karena kita kelebihan
00:08:21
listrik itu Nipu itu di dalamnya ada
00:08:24
paradoks karena kita kelebihan DII Jawa
00:08:27
karena pabrik-pabrik pengguna listrik
00:08:29
besar pindah ke
00:08:31
Vietnam pindah ke Thailand jadi kita
00:08:34
memang kelebihan listrik bukan karena
00:08:37
kita bangun listrik tapi pengguna
00:08:38
listriknya kabur lalu Jokowi bilang
00:08:40
silakan tambah karena kita kelebihan
00:08:42
listrik bukan kita justru rusak
00:08:46
ekonominya karena itu pemakai listrik
00:08:48
kabur paradoks tanah
00:08:53
air
00:08:56
Hah Kurang
00:09:00
bukan kurang penepatan kurang makan
00:09:02
siang bergizi
00:09:05
[Tepuk tangan]
00:09:08
oke itu juga bagian paradoks makan siang
00:09:17
bergizi diberi pada anak-anak sementara
00:09:23
dosen dibatalkan
00:09:26
insentifnya sementara guru gajinya
00:09:30
dikurangi Jadi anda bayangan anak-anak
00:09:33
itu makan siang bergizi gurunya
00:09:35
kekurangan
00:09:37
gizi paradoks
00:09:41
Betul
00:09:43
apa bapaknya
00:09:46
dipajakin pajak itu adalah cara biadab
00:09:50
untuk mempertahankan
00:09:53
[Tepuk tangan]
00:09:56
peradaban memajaki oligarki adalah cara
00:10:00
beradab untuk memperbaiki
00:10:04
peradaban itu yang kita tunggu tapi
00:10:07
berani enggak pajaki oligarki
00:10:10
cabut pagar bambunya aja perlu waktu 10
00:10:14
bulan dan harus perintah
00:10:16
presiden Jadi anda bayangkan kapasitas
00:10:19
kepemimpinan kita itu nol koma nol
00:10:31
tapi kita coba bayangkan misalnya tadi
00:10:34
soal
00:10:35
lingkungan kita ikut semua pembicaraan
00:10:38
tentang lingkungan tapi tiba-tiba kita
00:10:40
bikin food state
00:10:44
tiba-tiba akan ada 20 juta hektar sawit
00:10:50
tapi pemerintah nanti akan tipu lagi
00:10:53
rakyat yang sekolahnya cuman sampai
00:10:56
kelas 7 rata-rata pendidikan di
00:10:59
Indonesia cuman sampai kelas 7 artinya
00:11:00
enggak lulus
00:11:02
SMP Nanti akan dikasih foto lihat dari
00:11:05
atas tutupan hijau NKRI harga mati makin
00:11:09
lama makin banyak tutupan hijaunya dari
00:11:12
atas satelit kalau kita zoom in yang
00:11:16
hijau itu Adah lapangan golf it's
00:11:19
paradox itu sawit bukan itu hijau yang
00:11:24
dimaksud oleh ilmu lingkungan tidak ada
00:11:27
diversity di situ karena semuanya
00:11:30
monokultur jadi kita mengucapkan sesuatu
00:11:35
dengan membayangkan bahwa Apapun yang
00:11:37
diucapkan dia akan masuk pada the very
00:11:39
logic of
00:11:41
paradox sekarang saya balik Tadi
00:11:43
Bagaimana membatalkan paradoks
00:11:46
itu apa yang mesti diucapkan Apa yang
00:11:49
mesti
00:11:51
dimulai kita coba menumpang pada
00:11:54
perubahan
00:11:56
Global makin lama kita tahu
00:12:00
bahwa tubuh biologis kita sedang berubah
00:12:04
menjadi tubuh
00:12:06
teknologi pertanyaannya Apakah itu
00:12:10
melanggar etical
00:12:12
supremacy yang dibasiskan pada
00:12:14
kebudayaan dibasiskan pada
00:12:17
agama Kemarin saya baca
00:12:20
laporan dari Cina itu seorang dokter di
00:12:26
kota di Cina
00:12:31
membedah
00:12:32
secara
00:12:34
digital bayi yang masih ada di kandungan
00:12:37
ibunya dalam jarak 30 km sempurna
00:12:40
selesai
00:12:41
itu dia bukan membedah otak bayi bayi
00:12:45
yang masih ada dalam kandungan ibunya
00:12:48
dibedah secara digital dari jarak 30
00:12:55
km pasti dia enggak sebutin
00:12:57
Asalamualaikum sebelum
00:13:00
minta izin pada si bayi untuk dibedak
00:13:03
jadi kita lihat memang
00:13:06
bahwa sangat
00:13:08
mungkin status kemanusiaan kita sedang
00:13:13
pelan-pelan
00:13:14
melenyap kita mesti ambil resiko itu
00:13:18
karena usia umat manusia sudah terlalu
00:13:21
lama di bumi musih
00:13:23
ada jenis makhluk baru yang dipersiapkan
00:13:27
oleh alam
00:13:29
untuk menghuni bumi kita terlalu Arogan
00:13:31
sebagai
00:13:33
manusia dengan Apa arogansi itu kita
00:13:37
Perlihatkan kita merusak bumi itu
00:13:40
arogansinya tuh jadi bumi bereaksi Anda
00:13:43
Arogan Oke kami ganti status ontologi
00:13:47
anda dengan makhluk yang
00:13:51
semieknologi dasarnya
00:13:54
begitu yang sering kali harus kita
00:13:56
pastikan bahwa Indonesia
00:14:00
didesain untuk menjadi paru-paru
00:14:04
dunia harusnya bagian itu yang kita
00:14:06
ekslorasi dan kita pamerkan pada publik
00:14:09
kan Musia
00:14:12
itu tapi bayangkan
00:14:14
menteri yang harusnya mengurus hutan dia
00:14:17
justru yang mulai dengan ide 20 juta
00:14:19
hektar hutan akan dibabat
00:14:24
untuk sa paradoks itu kan Par
00:14:30
paradoks
00:14:31
artinya ada pertukaran lokasi
00:14:40
otak itu namanya
00:14:44
paradoksen kalau bumi merusak dirinya
00:14:49
sendiri dia punya cara untuk
00:14:52
memperlihatkan kontinuitasnya kalau bmir
00:14:56
yang sering berapa kali saya Terangkan
00:14:58
di beberapa tempat
00:15:00
ada Gurun
00:15:02
Sahara di bagian
00:15:05
Selatan Afrika sejajar dengan
00:15:10
itu ada Hutan Amazon di bagian selatan
00:15:14
Amerika lu kita mencaci maki itu gurunya
00:15:17
enggak berguna tuh yang bagus adalah
00:15:18
hutan
00:15:19
Amazon penelitian menunjukkan bahwa
00:15:22
Hutan Amazon itu jadi sangat subur
00:15:26
karena dipupuk oleh fosfat yang ada di
00:15:29
seahara yang karena panas dia naik
00:15:31
uapnya itu mengikuti rotasi bumi dalam
00:15:34
40 jam debu dari gunsara sudah tiba di
00:15:39
Hutan Amazon bumi memupuk
00:15:42
sendiri peralatan hidupnya jelas gurung
00:15:46
Sara bukan dirusak oleh manusia
00:15:48
entah kejadian apa tapi yang dirusak
00:15:51
manusia tidak mungkin diperbaiki oleh
00:15:54
alam teori yang kita sebut antroposin
00:15:56
itu
00:15:59
Nah kita
00:16:00
sekarang merasa bahwa dengan food estate
00:16:05
di Papua itu seluruh
00:16:08
makhluk akan dapat BLT gratis
00:16:12
yaitu pangan
00:16:15
itu beras Padahal dia sebut pangan tapi
00:16:20
itu adalah pabrik beras bukan pabrik
00:16:22
pangan pangan
00:16:24
itu hasil dari local genius
00:16:29
Ya
00:16:31
mestinya sejumlah
00:16:34
daerah diberi kapasitas untuk mengolah
00:16:37
sendiri pangan
00:16:39
dia dengan bantuan
00:16:41
teknologi tapi karena model tidak mau
00:16:44
masuk di dalam lokal-lokal kecil ini
00:16:46
maka dia langsung pergi ke
00:16:48
Papua konsekuensinya apa ada potensi
00:16:53
keresahan etnis di situ lalu kita dengar
00:16:57
bahwa akan ada
00:16:59
Batalion baru
00:17:02
TNI dan sebagian besar akan dikirim ke
00:17:06
Papua kita mulai melihat kaitan Itu buat
00:17:09
apa buat mengamankan OPM atau buat
00:17:15
menjagah basis produksi kapital yang
00:17:17
disebut lumbung
00:17:21
pangan Jadi sebetulnya dengan mudah kita
00:17:24
lihat bahwa ada
00:17:26
kegelisahan di dalamyarakat kita untuk
00:17:28
menunggu Apa yang akan terjadi setelah
00:17:30
100 hari presiden prabowa
00:17:33
memerintah Apakah ide dia itu tentang
00:17:37
rakyat rakyat rakyat masih akan
00:17:42
sama Apakah ser mulani masih akan
00:17:45
dipertahankan sebagai Menteri Keuangan
00:17:47
Kendati Pak luhud kemarin ngeledek Sri
00:17:50
mulani bahwa
00:17:53
Indonesia
00:17:54
ditegur disindir oleh World Bank dan IMF
00:18:00
agen World Bank dan IMF slyani artinya
00:18:04
luhutedeklyani tapi iulyani tidak punya
00:18:07
kapasitas inovatif untuk mencari
00:18:09
pemasukan lain karena status
00:18:12
ibuani dari zaman
00:18:14
Jokowi Sri Mulyani itu spg-nya Sri
00:18:23
mlyono ya tugas SPG adalah memasarkan
00:18:26
bukan berinovasi
00:18:30
jadi begitu banyak paradoks yang tiba di
00:18:33
kita hari-hari ini dan kita harus
00:18:35
memutuskan Apa yang mesti kita jadikan
00:18:38
pedoman baru untuk memungkinkan ada
00:18:41
Politics of hope nah saya senang Tadi
00:18:44
bahwa ada berita banyak betul anak muda
00:18:47
yang Gandrung untuk balik pada ide
00:18:52
gitu yang menginginkan ada tuntunan
00:18:55
filosofi tuntunan konseptual sup negeri
00:18:58
ini diatur betul-betul dengan kemampuan
00:19:02
untuk menunjukkan arah sampai sekarang
00:19:04
kita enggak tahu arahnya ke mana negeri
00:19:06
ini tanya pada menteri dia enggak tahu
00:19:08
arahnya
00:19:09
apa jangankan arahnya tuh mejanya pun
00:19:12
dia enggak tahu itu yang mana tuh karena
00:19:14
anggarannya belum
00:19:17
turun jadi keadaan ini memungkinkan kita
00:19:21
membaca bahwa ada sesuatu yang akan
00:19:24
terjadi ya mungkin 2 Minggu ke depan
00:19:28
pasti ada gempa
00:19:30
bumi jadi ini pengkondisian yang kita
00:19:33
sebut dari awal kita menginginkan ada
00:19:36
semacam kepastian arah tapi itu engak
00:19:38
ada tapi kita tetap ingin supaya ada
00:19:40
arah
00:19:43
itu
00:19:46
75% anak muda di Amerika menyatakan
00:19:50
dengan
00:19:51
tegas dalam surve yang dibu
00:19:55
[Tertawa]
00:19:57
Kar % tidak percaya lagi pada
00:20:01
kapitalisme
00:20:02
itu berita baik buat Indonesia
00:20:05
sebetulnya karena Indonesia
00:20:08
dirancang sebagai Republik yang basisnya
00:20:11
adalah
00:20:13
sosialisme kemanusiaan yang adil dan
00:20:16
beradab basis
00:20:18
sosialisme keadilan sosial bagi sururat
00:20:21
Indonesia basis
00:20:22
sosialisme sekarang ada momentum
00:20:25
itu di
00:20:27
dunia juga kita lihat semua pembicaraan
00:20:30
di dunia sekarang mengarah pada
00:20:32
posisi-posisi baru yaitu anti
00:20:35
pertumbuhan DI
00:20:37
Grow nah mestinya ide semacam ini
00:20:41
dijadikan mata kuliah dasar di semua
00:20:45
Universitas tapi dosennya enggak mau
00:20:47
ngajar lagi karena dia belum
00:20:54
dibayar peneliti asisten peneliti Musia
00:20:56
dibayar R juta profesor musya dibayar R
00:21:01
juta janji dari Jokowi sejak 2018
00:21:06
sekarang ggak ada uang dia enggak
00:21:08
dibayar dia mau riset apa di situ
00:21:10
kan mudah-mudahan semua mereka tahu
00:21:14
bahwa ada perkuliahan gratis di Taman
00:21:16
Ismail
00:21:21
marsuki jadi dalam ketiadaan kurikulum
00:21:25
negara kita bikin kurikulum sendiri di
00:21:27
sini yang akan diasuh oleh para-par
00:21:33
mayama jadi Sekali lagi saya hanya ingin
00:21:37
menerangkan
00:21:38
bahwa kemungkinan krak akan terjadi
00:21:42
karena peristiwa ekonomi karena
00:21:45
ketidaksejajaran kehidupan bernegara di
00:21:48
antara warga
00:21:50
negara suatu waktu saya ada di Papua
00:21:53
saya tanya pada orang Papua kalian
00:21:55
percaya pada Pancasila Ya percayalah
00:22:00
saya tanya lagi pertanyaan kedua sila ke
00:22:03
berapa yang bagi kalian lebih penting di
00:22:06
antara lima sila
00:22:08
itu dia lupa-lupa saya bilang Oke sila
00:22:12
pertama ketuhanan yang ma sila kedua kam
00:22:14
Sil ketig persatuan Indonesia sila
00:22:16
keempat kerakyatan sila Kim sosial
00:22:19
angkat tangan hampir semua angkat tangan
00:22:21
bagi kami Paki lebih penting sila kedua
00:22:24
ketimbang sila
00:22:26
ketiga masuk akal bagi mereka lebih
00:22:28
penting kemanusiaan yang adil dan
00:22:30
beradab ketimbang persatuan
00:22:33
Indonesia karena sila ketiga itu
00:22:36
mematikan sila kedua di Papua dan
00:22:38
mungkin juga di sini
00:22:41
ide persatuan
00:22:44
nasionalisme
00:22:46
dikuat-kuatkan sambil melupakan Sila
00:22:48
keadilan sosial dan sila kemusiaan yang
00:22:51
adilan
00:22:52
beradab padahal dunia lagi berubah dari
00:22:55
ide persatuan inoptima Forma pergi pada
00:22:59
sila tadi human
00:23:02
solidarity human
00:23:05
security jadi Ide ini yang saya anggap
00:23:08
hanya bisa diucapkan di forum semacam
00:23:11
ini bukan di talk show talk
00:23:14
show yang isinya orang
00:23:17
cari cari
00:23:20
ribut jadi teman-teman semua pastikan
00:23:25
bahwa kita bisa perluas Maya ini
00:23:29
melalui sistem
00:23:30
sell penggalan pikiran di sini anda
00:23:34
ucapkan ke tetangga
00:23:36
anda penggalan pikiran di buku itu anda
00:23:40
terangkan pada mantan
00:23:45
pacarmu supaya ada kesempatan
00:23:52
balikan jadi ini kesempatan kita mengisi
00:23:55
kekosongan ruang publik dengan ide
00:23:59
kita tahu kalau
00:24:01
terjadi keretakan sosial terjadi gempa
00:24:05
bumi politik harus ada yang nampung
00:24:07
ssesnya gak ada partai politik pasti
00:24:10
kabur
00:24:10
semua oligarki pasti siap-siap kalau ada
00:24:14
kerusuhan semua private jet yang ada di
00:24:16
Halim sudahah siap-siap buat kabur tapi
00:24:20
kita ada di sini untuk mastikan bahwa
00:24:23
republik ini tidak boleh diakhiri
00:24:29
[Tepuk tangan]
00:24:31
dan kita akan bertahan dengan peralatan
00:24:34
pikiran Salam makal sehat
00:24:37
[Tepuk tangan]