00:00:00
saudara Presiden Joko Widodo siap
00:00:01
mengambil tindakan tegas terhadap
00:00:03
pihak-pihak yang berani mencoba
00:00:05
mengganggu konstitusi dan ketuhan NKRI
00:00:07
presiden menggunakan istilah digebuk
00:00:10
terhadap semua organisasi dan
00:00:11
pihak-pihak yang merongrong persatuan
00:00:14
Apa makna dari sikap Jokowi ini untuk
00:00:16
membahasnya sudah hadir di studio wakil
00:00:19
ketua MPR Hidayat Nur Wahid Selamat
00:00:20
malam Asalamualaikum Pak Hidayat
00:00:21
Waalaikumsalam Selamat malam kemudian
00:00:23
juga ada kepala bagian Mitra biro
00:00:26
penerangan masyarakat divisios Polri
00:00:27
Kombes Awi Suo Selamat malam Pak Awi
00:00:30
Selamat malam Mbak selamat datang di
00:00:31
Kompas malam kemudian ada Waalaikumsalam
00:00:34
kemudian juga ada Pak Imam rasojo
00:00:35
sosiolog dari Universitas Indonesia
00:00:37
selamat malam Asalamualaikum Pak Imam
00:00:38
Waalaikumsalam warahmatullah ini
00:00:40
presiden sudah sangat ekstrm menggunakan
00:00:42
istilah yang mungkin kalau konotasinya S
00:00:44
nilai rasanya begitu apa namanya ekstrem
00:00:47
sekali digebuk Pak Hidayat anda melihat
00:00:49
separah itu eh apa namanya
00:00:52
intoleransi berantakannya persatuan dan
00:00:55
kesatuan kita yang selama ini ya karena
00:00:57
itu ada Indonesia ee eh ya dan apalagi
00:01:02
kemudian berikutnya ada wacana Mat Perpu
00:01:03
gitu ya Jadi semakin sangat genting gitu
00:01:06
kan Perpu kan dikeluarkan karena
00:01:08
kegentingan yang memaksa sebelumnya ada
00:01:09
gebuk dan lain sebagainyasa kalau kita
00:01:12
lihat realita di lapangan Pak ya dan kan
00:01:14
biasanya dikaitkan dengan eh pilkadaa di
00:01:17
DKI gitu kan dan prosesnya panjang ya
00:01:19
panjang gitu sebenarnya kalau kita lihat
00:01:21
Ril di lapangan enggak Enggak terasa tuh
00:01:24
Oh ya yang EE yang berkompetisi Pak Anis
00:01:29
Pak Sandi dengan pak ee Pak Ahok Jarot
00:01:32
sudah Aman damai sudah saling kunjuling
00:01:35
eltis di tingkat El di tingkat lapangan
00:01:37
pun juga sungnya kalau ukurannya adalah
00:01:39
pro dan kontra siapa sih sekarang yang
00:01:41
pro dan kontra kemarin ada yang demo
00:01:43
lilin dan lain sebagainya kan sudah
00:01:44
sudah selesai juga kalau kemudian ada
00:01:46
yang diriakan Minahasa Merdeka Apa benar
00:01:49
mereka mau Merdeka He tapi bahwa itu
00:01:52
terjadi ya tapi sangat segmentik
00:01:55
segmentasinya itu sangat terukur gitu
00:01:56
loh mbak tidak kemudian melibatkan
00:01:58
seluruh pihak di dengan dengan hal apa
00:02:00
Pak Pak hiday terukur orang-orangnya
00:02:02
itu-itu saja oh ya dan daerahnya juga
00:02:04
itu-itu saja pkada di di Indonesia tahun
00:02:08
2017 itu ada 101
00:02:11
Pilkada di 100 daerah termasuk di daerah
00:02:15
yang dipikirakan S rawan yaitu di Papua
00:02:17
Barat dan di Aceh aman dan damai enggak
00:02:19
pernah ada masalah kok di Jakarta itu
00:02:22
pun selesai dengan aman dan damai yang
00:02:23
dipergirakan Jakarta akan terjadi keos
00:02:25
akan ter pembelahan mana itu enggak ada
00:02:27
jadi menurut saya Ya mestinya pemerintah
00:02:31
justru menentramkan warga menyelesaikan
00:02:33
masalah ini dengan dengan eh
00:02:36
menghadirkan rekonsiliasi mempertemukan
00:02:38
tokoh-tokoh yang dianggap ee ada masalah
00:02:41
tokohtokoh agama tokoh-tokoh kunci tokoh
00:02:43
agama tokoh masyarakat tokoh politik
00:02:45
tokoh-tokoh yang mempunyai masa yang
00:02:46
dipikirakan akan masih mempunyai
00:02:48
dampak-dampak tadi Diajak ketemu diajak
00:02:50
bicara diajak dialog Saya kira akan
00:02:53
segera selesai karena sekali lagi yang
00:02:55
terkait langsung yaitu para kandidat
00:02:57
sudah selesai para partai yang Mas sudah
00:03:00
selesai jadi Kenapa pula kemudian
00:03:02
diperuncing Kalau mungkin masalahnya
00:03:04
terkait dengan HTI HTI itu sekali lagi
00:03:07
mereka tidak melakukan gerakan yang
00:03:09
dalam Tera kutip bersenjata kalaupun
00:03:12
mereka mempunyai permasalan terkait
00:03:14
dengan masalah pemikiran Ideologi itu
00:03:16
kan bisa diajak ee dialog diajak
00:03:19
diselesaikan secara persuasif dan EE
00:03:22
semua orang juga tahu bahwa Pak Jokowi
00:03:24
itu kan beda dengan Pak Harto Kalau Pak
00:03:26
Harto adalah Jenderal besar beliau seang
00:03:28
militer dengan ee tradisi yang kita
00:03:30
semuanya paham sementara kalau Pak
00:03:32
Jokowi semua orang tahu bahwa salah satu
00:03:35
yang membuat beliau sangat e populer dan
00:03:38
sangat diminati publik adalah ketika
00:03:39
beliaujadi waliet Solo itu beliau
00:03:41
betul-betul melakukan pendekatan yang
00:03:43
sangat sipil bahkan satu OPP pun bisa
00:03:45
kemudian dilucuti tidak harus pakai
00:03:47
gebukan dan menyelesaikan seluruh
00:03:50
masalah dengan dialog nah in Seharusnya
00:03:52
juga dengan dialog saat ini kenapa tidak
00:03:54
Pak Imam Anda melihatnya seperti ituah
00:03:56
sama dengan Pak Hidayat tidak separah
00:03:58
itu dan tidak harus presiden dengan apa
00:04:01
namanya dengan kata pilihan kata yang
00:04:03
begitu ekstrm untuk menghadapi atau
00:04:05
melihat hal ini ya saya terus terang
00:04:08
Kalau melihat pilihan katanya memang
00:04:10
mungkin bukan kata-kata yang yang nyaman
00:04:13
ya tapi juga mungkin ini turunan dari
00:04:17
kata-kata yang lain karena ni sekarang
00:04:20
ini orang menebar kata-kata he ya
00:04:23
apalagi terus kemudian dengan adanya
00:04:25
YouTube ya yang pidato yang dengan
00:04:28
kata-kata violence itu he dari semua
00:04:30
pihak termasuk netizen ikut bergabung
00:04:34
kan semua kita ini sekarang punya Semua
00:04:36
orang punya bisa bersuara bisa
00:04:37
diulang-ulang gitu loh jadi yang
00:04:40
biasanya Cuma hanya sekali karena kita
00:04:43
punya teknologi yang direkam secara
00:04:45
digital bisa diviralkan kembali jadi
00:04:49
betul saya merasa bahwa mungkin tidak
00:04:51
pada tempatnya menggunakan kata-kata itu
00:04:54
tapi pada saat yang sama ya kita juga
00:04:57
sebetulnya enggak bisa menganggap enteng
00:04:59
nya sejarah konflik-konflik di Ambon ya
00:05:03
terus kemudian di konflik horizontal
00:05:06
maksudnya konflik horizontal nah pada
00:05:08
saat terjadi politik kerumunan ya kan
00:05:12
kita ini sekarang berseri nih orang
00:05:15
berkerumun nah pada saat kerumunan terus
00:05:20
kemudian muncul crowd leader dengan
00:05:24
bahasa-bahasa yang agak agitatif lah
00:05:27
kalau misalnya saya bisa k
00:05:31
anunya kan Nah itu psikologi Ma itu ya
00:05:36
memang betul Pak Hidayat tadi kita
00:05:38
enggak ada apa-apa tapi itu kemarin
00:05:40
secara psikologi massa itu sebenarnya
00:05:43
bahaya sekali Pak kalau seandainya yang
00:05:45
mana yang sepasca Pilkada sebelum
00:05:47
Pilkada Selama saya tidak ingin menunjuk
00:05:49
nanti ya tapi di saat ada kerumunan dan
00:05:52
kemudian ada orang yang menggunakan apa
00:05:55
pengeras suara dengan kata-kata yang ada
00:05:58
violent stat he ya itu kan itu bisa
00:06:02
memprovokasi ma Nah kalau itu
00:06:05
bertubrukan ya polisi di tengah nih yang
00:06:08
repot gitu kan Nah kalau ini terus
00:06:11
berlanjut ke misalnya pilkada-pilkada
00:06:14
yang lain ada 2018an ter
00:06:17
dekatisa karena kita punya pengalaman
00:06:19
nah terus pada saat yang sama yang kita
00:06:21
khawatir Pak Hidayat adalah saya tu
00:06:24
kebetulan termasuk yang ikut ngurusi
00:06:26
korban-korban bom meriot 1 meriot 2 ya
00:06:30
Bali terus kemudian ada thrin kemarin
00:06:33
itu korbannya jelas mungkin aman sofar
00:06:37
dengan crowd ini tapi saya selalu
00:06:40
khawatir uh kalau ini seandainya ada
00:06:43
orang masuk dan kemudian
00:06:45
melakukan itu yang terjadi adalah pasti
00:06:48
saling saling timpuk itu karena kita
00:06:51
enggak tahu siapa gitu nah ini yang Saya
00:06:53
khawatir pada saat politik kerumunan itu
00:06:56
mendominasi demokrasi kita ya betul
00:06:59
enggak bisa di apa namanya dihindari
00:07:02
katanya itu hak demokrasi segala macam
00:07:05
tapi angry apa apa kerumunan yang marah
00:07:11
itu berbeda orang kerumunan yang lagi
00:07:13
nonton bola yang lagi menikmati sebuah
00:07:16
atau kerumunan orang yang sedang salat
00:07:17
Jumat itu beda Pak Tapi kalau kerumunan
00:07:20
marah apalagi ada yang mengomando untuk
00:07:24
melakukan kemarahan di sebelah sana
00:07:26
marah di sebelah sini Marah Nah itu
00:07:29
tinggal tinggal nunggu waktu aja Kapan
00:07:32
ada gampang di di di apa dipici begitu
00:07:35
Pak Awi Anda menerjemahkan menerjemahkan
00:07:38
ee apa namanya kata-kata presiden yang
00:07:41
gebuk kemudian dengan melihat di bawah
00:07:43
atau di di di tingkat e apa namanya
00:07:45
grasrot bahwa seperti kata Pak Imam
00:07:47
bahwa di sana ada ada apa titik-titik
00:07:50
yang bisa dengan gampang kemudian bisa
00:07:52
di apa dipicu oleh hal-hal yang sangat
00:07:54
apa apa sensitif begitu yang bisa setiap
00:07:57
saat meledak konflik begitu secara
00:07:58
horizontal apa apa atau bagaimana polisi
00:08:01
memaknai memaknai situasi ini ya kalau
00:08:04
saya lihat e apa yang disampaikan bapak
00:08:06
presiden itu memang akumulasi ee
00:08:09
kejadian-kejadian selama ini yang EE
00:08:12
notabinnya memang banyak misalnya head
00:08:16
spe hujat-ujatan Kepada beliau yang
00:08:19
notabininya ya Ee Presiden Republik
00:08:22
Indonesia yang harus kita hormati Namun
00:08:23
demikian kita bisa lihat sendiri di
00:08:26
media sosial juga ee begitu
00:08:29
masifnya ya bagaimana mereka membuat
00:08:32
haspit-hasbit mereka membuat mem yang
00:08:36
mendik presiden yang seakan-akan beliau
00:08:39
itu adalah
00:08:40
ee PKI dan sebagainya banyak hal-hal
00:08:43
yang kita temukan demikian di lain pihak
00:08:45
memang undang-undang kita sudah mencabut
00:08:47
ee yang dulunya Presiden itu sebagai
00:08:51
simbol negara bisa kita ee pindanakan
00:08:54
secara langsung Siapa pelakukan yang
00:08:56
menghina itu tapi sekarang deliknya
00:08:58
menjadi delik ee personal ya Sehingga
00:09:00
presiden sendiri yang harus ee kalau
00:09:03
memang beliau di speed ya beliau sendiri
00:09:05
menjadi korban beliau sendiri harus
00:09:06
melapor melapor karena betul ini kan
00:09:08
juga permasalahan yang saya pikir secara
00:09:10
psikologis Ee Kita pun juga sebagai
00:09:12
manusia biasa juga harus berpikir yang
00:09:14
demikian Begitu dan memang ya
00:09:18
Eh banyak tekanan-tekanan dari
00:09:21
eh medsos yang pada intinya menghujat ee
00:09:25
kepimpinan beliau dan itu yang sangat
00:09:27
kami sayangkan ya Sehingga eh akhirnya
00:09:30
kepolisian sendiri juga dalam
00:09:32
maintenance of public order ini eh apa
00:09:35
yang kita hadapi di dunia Saber di dunia
00:09:38
maya memang Ee Kita harus ee pandai
00:09:42
mencari celah kemudian pandai juga ee
00:09:45
mencari unsur-unsur pindana mana yang
00:09:47
kita harus jerat karena kalau kita dak
00:09:48
ee tindak kalau kita biarkan seperti
00:09:51
mereka juga ada pembiaran Begitu he jadi
00:09:55
pihak kepolisi yang akan menindak tegas
00:09:57
karena kan tidak mungkin kan ibaratnya
00:09:59
bapak Presiden harus mengurusi satu
00:10:00
persatu setiap head speed kan He nah ada
00:10:03
ada persoalan-persoalan yang paling
00:10:04
krusial antara menjaga kesatuan negara
00:10:07
kesatuan Republik Indonesia dengan
00:10:09
kebebasan ee atau hak asasi setiap warga
00:10:11
negara untuk memukakan pendapat atau apa
00:10:13
berkumpul ee apa namanya punya
00:10:15
nilai-nilai yang kemudian yang dimiliki
00:10:17
secara pribadi jadi antara kebebasan
00:10:19
antara menjaga NKRI di mana titik
00:10:22
temunya atau bandul titik seimbangnya
00:10:24
nanti kita akan bicarakan