MASA DEMOKRASI TERPIMPIN - SEJARAH - MATERI UTBK SBMPTN DAN SIMAK UI

00:14:21
https://www.youtube.com/watch?v=p__TWNHoBRE

Resumo

TLDRVideo ini memberikan pemahaman tentang masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia, yang dimulai dari tahun 1959 hingga 1966. Masa ini ditandai dengan Dekrit Presiden Soekarno yang membubarkan Dewan Konstituante dan mengembalikan Indonesia pada Undang-Undang Dasar 1945. Terdapat perubahan sistem dari kabinet parlementer ke kabinet presidensil, di mana Soekarno menjabat sebagai presiden dan kepala pemerintahan. Beberapa kebijakan penting termasuk pembentukan MPRS dan DPAS, serta pembubaran partai Masyumi dan PSI. Video juga mencakup penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masa ini dan berakhir dengan keluarnya Supersemar di tahun 1966, yang mempertahankan kekuasaan kepada Soeharto.

Conclusões

  • 📅 Tempoh Demokrasi Terpimpin: 1959-1966
  • 📝 Dimulai dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  • ⚖️ Berakhir dengan Supersemar 1966
  • 👔 Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto
  • 🏛️ Pembubaran Dewan Konstituante
  • 📜 Kembali ke UUD 1945
  • 🏢 Pembentukan MPRS dan DPAS
  • 📉 Pembubaran partai Masyumi dan PSI
  • ⚖️ Perubahan sistem kabinet ke kabinet presidensil
  • 📊 Dominasi lembaga eksekutif selama periode ini

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Masa demokrasi terpimpin di Indonesia bermula pada tahun 1959 dengan Dekrit Presiden Soekarno dan berakhir pada tahun 1966 dengan terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret. Ciri khas periode ini termasuk sistem kabinet presiden yang menggantikan kabinet parlementer, penggunaan Undang-Undang Dasar 1945, serta dominasi lembaga eksekutif. Ini mengarah kepada perubahan substansial dalam struktur pemerintahan Indonesia dari sebelumnya, dengan Presiden Soekarno sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

  • 00:05:00 - 00:14:21

    Kebijakan politik dalam negeri pada masa demokrasi terpimpin mencakup pembentukan MPRS dan DPAS, serta perubahan pembubaran partai Masyumi dan PSI akibat keterlibatan mereka dalam pemberontakan PRRI dan Permesta. Selain itu, pembubaran DPR hasil pemilu 1955 juga terjadi ketika penolakan untuk menyetujui RAPBN yang diajukan oleh Soekarno. Sebagai alternatifnya, Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong didirikan menggantikan DPR sebelumnya.

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Apa itu masa Demokrasi Terpimpin?

    Masa Demokrasi Terpimpin adalah periode di Indonesia yang berlangsung dari 1959 hingga 1966, ditandai oleh Dekrit Presiden Soekarno dan berakhir dengan peralihan kekuasaan kepada Soeharto.

  • Apa yang menyebabkan dimulainya masa Demokrasi Terpimpin?

    Masa ini dimulai dengan diterbitkannya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, yang membubarkan Dewan Konstituante.

  • Siapa yang menjadi presiden selama masa Demokrasi Terpimpin?

    Presiden Soekarno adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan selama masa ini.

  • Apa ciri-ciri dari masa Demokrasi Terpimpin?

    Ciri-ciri termasuk perubahan menjadi kabinet presidensil, penggunaan UUD 1945, dan dominasi lembaga eksekutif.

  • Apa kebijakan utama yang diambil selama masa ini?

    Kebijakan utama termasuk pembentukan MPRS dan DPAS, serta pembubaran partai Masyumi dan PSI.

  • Apa yang dimaksud dengan Supersemar?

    Supersemar adalah Surat Perintah Sebelas Maret yang mengakhiri masa pemerintahan Soekarno dan memindahkan kekuasaan kepada Soeharto.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    Halo
  • 00:00:00
    Halo
  • 00:00:03
    [Musik]
  • 00:00:07
    sobat Epson salam pintar Jumpa lagi
  • 00:00:11
    bersama saya ke Andi tutor Sejarah sm.id
  • 00:00:14
    Kali ini kita akan membahas materi
  • 00:00:16
    tentang masa demokrasi terpimpin yuk
  • 00:00:20
    saksikan bareng-bareng
  • 00:00:24
    [Musik]
  • 00:00:31
    [Musik]
  • 00:00:38
    sebagai insan dalam pembahasan kali ini
  • 00:00:41
    kita akan membahas materi tentang masa
  • 00:00:43
    demokrasi terpimpin dimana masa
  • 00:00:46
    demokrasi terpimpin dimulai sejak tahun
  • 00:00:49
    1959
  • 00:00:52
    Hai dan berakhir Pada tahun
  • 00:00:55
    1966 Kenapa dimulai tahun 1959 dan
  • 00:00:59
    dianggap berakhir Pada tahun 1966 maka
  • 00:01:02
    kita harus melihat apa yang menjadi
  • 00:01:04
    patokan awal dimulainya masa demokrasi
  • 00:01:07
    terpimpin tahun 1959
  • 00:01:10
    dianggap sebagai penanda dimulainya masa
  • 00:01:13
    demokrasi terpimpin dengan
  • 00:01:14
    diterbitkannya Dekrit Presiden oleh
  • 00:01:17
    Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli
  • 00:01:23
    1959
  • 00:01:25
    sedangkan tahun 1966 dianggap sebagai
  • 00:01:29
    penanda berakhirnya masa demokrasi
  • 00:01:30
    terpimpin karena pada tahun 1966 NU
  • 00:01:35
    terbitkan Surat Perintah yang kemudian
  • 00:01:37
    dikenal sebagai
  • 00:01:42
    Hai atau surat perintah Sebelas Maret
  • 00:01:47
    nah keluarnya Surat Perintah Sebelas
  • 00:01:50
    Maret menandai berakhirnya masa
  • 00:01:52
    demokrasi terpimpin ketika kekuasaan di
  • 00:01:55
    Indonesia beralih dari Presiden Soekarno
  • 00:01:58
    kepada yang nantinya akan menjabat
  • 00:02:00
    sebagai presiden yaitu Soeharto Nah jadi
  • 00:02:04
    pada tahun 96 keluar Supersemar yang
  • 00:02:06
    mengakibatkan berakhirnya masa
  • 00:02:08
    pemerintahan Presiden Soekarno
  • 00:02:11
    jadi kita di sini dapat melihat bahwa
  • 00:02:14
    tongkat ini
  • 00:02:16
    Hai berdirinya masa demokrasi terpimpin
  • 00:02:20
    ditandai dengan dekrit presiden
  • 00:02:26
    25 Jul
  • 00:02:30
    1959 apa poin dari Dekrit presiden kita
  • 00:02:34
    telah memahami bahwa Dekrit Presiden
  • 00:02:36
    terdiri atas tiga poin utama yang
  • 00:02:39
    pertama adalah pembubaran
  • 00:02:44
    Hai Dewan Konstituante
  • 00:02:47
    Hai di mana Dewan Konstituante sendiri
  • 00:02:49
    adalah badan yang dibentuk
  • 00:02:52
    bertujuan untuk menciptakan
  • 00:02:54
    undang-undang dasar yang baru
  • 00:02:55
    menggantikan undang-undang dasar
  • 00:02:57
    sementara 1950 yang diterapkan pada masa
  • 00:03:01
    demokrasi liberal tetapi ketika kemudian
  • 00:03:04
    Dewan Konstituante dianggap gagal dalam
  • 00:03:07
    menciptakan undang-undang dasar yang
  • 00:03:09
    baru Maka Presiden Soekarno kemudian
  • 00:03:11
    mengambil langkah membubarkan Dewan
  • 00:03:14
    Konstituante pembubaran Dewan
  • 00:03:17
    Konstituante kemudian diikuti dengan
  • 00:03:20
    Indonesia kembali menggunakan
  • 00:03:23
    undang-undang Dasar
  • 00:03:26
    1945
  • 00:03:28
    dan poin ketiga adalah pembentukan
  • 00:03:35
    Hai
  • 00:03:36
    MPRS dan
  • 00:03:39
    DPAS
  • 00:03:40
    Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara
  • 00:03:43
    dan Dewan Pertimbangan agung sementara
  • 00:03:47
    inilah yang menjadi poin dari Dekrit
  • 00:03:50
    Presiden yang menandai berakhirnya masa
  • 00:03:53
    demokrasi liberal dan dimulainya masa
  • 00:03:55
    demokrasi terpimpin
  • 00:03:59
    Hai apa yang kemudian menjadi ciri
  • 00:04:02
    dari masa demokrasi terpimpin yang
  • 00:04:05
    pertama cirinya tentu saja adalah
  • 00:04:08
    terjadinya perubahan sistem kabinet kita
  • 00:04:11
    tahu bahwa pada masa revolusi sampai
  • 00:04:14
    dengan masa demokrasi liberal sistem
  • 00:04:17
    kabinet yang digunakan oleh pemerintah
  • 00:04:19
    Indonesia adalah kabinet parlementer
  • 00:04:22
    dimana kabinet parlementer ini
  • 00:04:24
    menunjukkan bahwa kabinet yang terbentuk
  • 00:04:27
    bertanggungjawab kepada parlemen nah
  • 00:04:30
    dimana pemerintahan sendiri dipimpin
  • 00:04:33
    oleh seorang Perdana Menteri jadi
  • 00:04:34
    Perdana Menteri dan jajaran
  • 00:04:36
    menteri-menterinya jajaran kabinetnya
  • 00:04:38
    bertanggungjawab kepada parlemen
  • 00:04:41
    sedangkan ciri yang kemudian tampak pada
  • 00:04:44
    masa demokrasi terpimpin adalah sistem
  • 00:04:46
    kabinet yang digunakan adalah kabinet
  • 00:04:51
    Hai Residence
  • 00:04:54
    Hai sel dalam kabinet presidensil kepala
  • 00:04:58
    negara dan kepala pemerintahan dijabat
  • 00:05:00
    oleh seorang presiden inilah yang
  • 00:05:03
    membedakan antara masa demokrasi liberal
  • 00:05:05
    dengan masa demokrasi terpimpin yaitu
  • 00:05:08
    dimana pada masa demokrasi terpimpin
  • 00:05:10
    sistem kabinet adalah kabinet
  • 00:05:12
    presidensiil Presiden Soekarno tampil
  • 00:05:15
    sebagai kepala negara sekaligus juga
  • 00:05:17
    sebagai kepala pemerintahan kemudian
  • 00:05:20
    ciri yang berikutnya adalah penggunaan
  • 00:05:25
    Hai
  • 00:05:26
    undang-undang Dasar
  • 00:05:29
    1945 berbeda dengan masa demokrasi
  • 00:05:32
    liberal yang menggunakan undang-undang
  • 00:05:34
    dasar sementara 1950
  • 00:05:37
    dan ciri yang berikutnya ciri yang
  • 00:05:40
    ketiga adalah
  • 00:05:42
    adanya dominasi
  • 00:05:45
    dari lembaga
  • 00:05:49
    Hai Executive
  • 00:05:52
    Hai aja di adanya dominasi dari lembaga
  • 00:05:54
    eksekutif berbeda dengan masa demokrasi
  • 00:05:57
    liberal dimana pada masa demokrasi
  • 00:05:59
    liberal eh apa namanya lembaga
  • 00:06:02
    legislatif lah yang kemudian memiliki
  • 00:06:04
    dominasi yang sangat kuat terbukti pada
  • 00:06:07
    masa demokrasi liberal
  • 00:06:08
    pemerintahan kabinet tepat dijatuhkan
  • 00:06:11
    oleh parlemen tercatat pada masa
  • 00:06:15
    demokrasi liberal tercatat ada semut
  • 00:06:17
    ada-ada 7 kabinet berbeda selama
  • 00:06:19
    sembilan tahun masa pemerintahan
  • 00:06:21
    demokrasi liberal Nah jadi kita dapat
  • 00:06:24
    melihat pada masa demokrasi liberal yang
  • 00:06:25
    berlangsung selama sembilan tahun
  • 00:06:27
    tercatat ada tujuh kabinet berbeda
  • 00:06:29
    dimulai dari masa naksir sampai dengan
  • 00:06:32
    masa Kabinet Djuanda tetapi pada masa
  • 00:06:35
    demokrasi terpimpin yang kemudian
  • 00:06:37
    mendominasi adalah lembaga eksekutif Nah
  • 00:06:41
    inilah beberapa ciri yang kemudian
  • 00:06:43
    tampak pada masa demokrasi terpimpin
  • 00:06:48
    Hai berikutnya setelah kemudian
  • 00:06:50
    demokrasi terpimpin terbentuk Presiden
  • 00:06:54
    Soekarno kemudian mengeluarkan beberapa
  • 00:06:56
    kebijakan kita nanti akan membahas
  • 00:06:59
    kebijakan-kebijakan apa saja yang
  • 00:07:01
    dikeluarkan oleh Presiden Soekarno baik
  • 00:07:04
    kebijakan politik dalam negeri kebijakan
  • 00:07:06
    politik luar negeri kemudian kebijakan
  • 00:07:09
    ekonomi termasuk juga kebijakan di
  • 00:07:12
    bidang sosial budaya serta kita juga
  • 00:07:15
    akan membahas nantinya
  • 00:07:16
    penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
  • 00:07:18
    pada masa demokrasi terpimpin yang akan
  • 00:07:22
    kita bahas terlebih dahulu adalah
  • 00:07:24
    kebijakan
  • 00:07:27
    Hai politik
  • 00:07:29
    Hai yang dilakukan pada masa demokrasi
  • 00:07:32
    terpimpin ada beberapa kebijakan politik
  • 00:07:35
    yang diambil oleh pemerintah pada masa
  • 00:07:38
    demokrasi terpimpin khususnya kebijakan
  • 00:07:40
    politik dalam negeri
  • 00:07:43
    hai hai
  • 00:07:45
    hai hai
  • 00:07:47
    Hai
  • 00:07:48
    yang pertama tentu saja adalah
  • 00:07:51
    pembentukan
  • 00:07:55
    Hai
  • 00:07:56
    MPRS dan DPAS dimana pembentukan MPRS
  • 00:08:01
    dan DPAS adalah bagian dari Dekrit
  • 00:08:04
    Presiden yang dikeluarkan oleh Presiden
  • 00:08:06
    Soekarno pada tanggal 5 Juli
  • 00:08:09
    1959
  • 00:08:11
    kemudian diikuti dengan adanya
  • 00:08:13
    pembentukan kabinet
  • 00:08:17
    Hai atau pemerintahan setidaknya
  • 00:08:20
    tercatat ada dua kabinet yang terbentuk
  • 00:08:23
    pada masa demokrasi terpimpin yang
  • 00:08:26
    pertama adalah kabinet kerja
  • 00:08:30
    Hai dan yang kedua adalah kabinet
  • 00:08:34
    Dwi Kora
  • 00:08:36
    Kabinet Kerja nantinya berlangsung sejak
  • 00:08:40
    tahun
  • 00:08:40
    1959 sampai dengan tahun
  • 00:08:43
    1964 sedangkan Kabinet Dwikora
  • 00:08:46
    berlangsung dari tahun 1964 sampai
  • 00:08:50
    dengan tahun
  • 00:08:51
    1966 jadi kita dapat melihat bahwa
  • 00:08:54
    terbentuk Kabinet Kerja dan Kabinet
  • 00:08:57
    Dwikora pada masa demokrasi terpimpin
  • 00:08:59
    yang juga harus kita garis bawahi bahwa
  • 00:09:02
    kabinet-kabinet tersebut dipimpin oleh
  • 00:09:04
    Presiden Soekarno bukan lagi dipimpin
  • 00:09:07
    oleh Perdana Menteri sebagaimana pada
  • 00:09:10
    masa demokrasi liberal
  • 00:09:12
    Hai kemudian kebijakan politik dalam
  • 00:09:14
    negeri berikutnya adalah pembubaran
  • 00:09:20
    Hai partai Masyumi
  • 00:09:25
    Hai dan
  • 00:09:27
    PSI atau Partai Sosialis Indonesia Apa
  • 00:09:33
    latar belakang dibubarkannya partai
  • 00:09:34
    Masyumi dan PSI maka kita dapat menjawab
  • 00:09:37
    bahwa keputusan pemerintah membubarkan
  • 00:09:39
    partai Masyumi dan PSI dilatarbelakangi
  • 00:09:42
    sebagai akibat dari
  • 00:09:44
    keterlibatan sebagian anggota dari
  • 00:09:48
    partai Masyumi dan PSI dalam
  • 00:09:49
    pemberontakan prri-permesta
  • 00:09:52
    jadi kita dapat mencatat disini adanya
  • 00:09:55
    keterlibatan
  • 00:09:57
    sebagian
  • 00:09:59
    tokoh
  • 00:10:01
    dari partai Masyumi dan juga PSI dalam
  • 00:10:07
    pemberontakan prri-permesta
  • 00:10:13
    Hai sebagaimana yang kita ketahui bahwa
  • 00:10:16
    pada masa demokrasi liberal tepatnya
  • 00:10:18
    menjelang akhir masa demokrasi liberal
  • 00:10:20
    terjadi pemberontakan yang dilakukan
  • 00:10:23
    oleh PRRI dan Permesta di wilayah
  • 00:10:26
    Sumatera dan Sulawesi ketika terbentuk
  • 00:10:28
    dewan-dewan daerah
  • 00:10:30
    pemberontakan ini sendiri pada awalnya
  • 00:10:32
    adalah bentuk kekecewaan dari para
  • 00:10:35
    pemimpin politik di daerah maupun para
  • 00:10:38
    perwira di daerah karena adanya
  • 00:10:40
    ketimpangan pembangunan antara pusat dan
  • 00:10:43
    daerah
  • 00:10:43
    tampaknya pembangunan pada masa itu
  • 00:10:46
    dianggap oleh tokoh-tokoh PRRI dan
  • 00:10:49
    Permesta hanya dipusatkan di wilayah
  • 00:10:51
    pulau Jawa sedangkan pembangunan di luar
  • 00:10:53
    Jawa tampaknya diabaikan oleh pemerintah
  • 00:10:56
    pusat oleh karena itulah kemudian
  • 00:10:58
    tuntutan yang muncul dari PRRI Permesta
  • 00:11:01
    adalah tuntutan pelaksanaan otonomi
  • 00:11:04
    daerah tetapi ketika kemudian tuntutan
  • 00:11:07
    pelaksanaan otonomi daerah ini ditolak
  • 00:11:09
    oleh pemerintah pusat maka terjadilah
  • 00:11:12
    pemberontakan
  • 00:11:13
    Permesta ternyata pemberontakan ini
  • 00:11:16
    mendapatkan dukungan dari sebagian
  • 00:11:18
    tokoh-tokoh partai Masyumi dan PSI kita
  • 00:11:21
    dapat menyebutkan Muhammad Natsir dan
  • 00:11:24
    juga sjafruddin prawiranegara
  • 00:11:25
    adalah dua pimpinan dari partai masih
  • 00:11:28
    ini yang kemudian terlibat dalam
  • 00:11:30
    pemberontakan
  • 00:11:32
    PRRI karena keterlibatan dari
  • 00:11:34
    tokoh-tokoh partai Masyumi dan PSI
  • 00:11:36
    inilah yang mengakibatkan nantinya
  • 00:11:39
    partai Masih Medan PSI dibubarkan oleh
  • 00:11:42
    Presiden Soekarno nah ini merupakan
  • 00:11:45
    bagian dari kebijakan politik dalam
  • 00:11:47
    negeri yang dilakukan pada masa
  • 00:11:50
    demokrasi terpimpin
  • 00:11:53
    kemudian apalagi yang dapat kita catat
  • 00:11:55
    berkaitan dengan kebijakan politik dalam
  • 00:11:58
    negeri maka kita juga dapat mencatat
  • 00:12:01
    terkait dengan kebijakan politik dalam
  • 00:12:02
    negeri adanya keputusan dari pemerintah
  • 00:12:06
    untuk melakukan pembubaran
  • 00:12:10
    I DPR hasil pemilu
  • 00:12:15
    Hai di tahun
  • 00:12:17
    1955 jadi menarik ketika kemudian
  • 00:12:21
    pemerintah Presiden saat itu membubarkan
  • 00:12:24
    DPR hasil pemilu tahun 1955 atau faktor
  • 00:12:28
    yang kemudian menjadi dasar pembubaran
  • 00:12:31
    DPR hasil pemilu tahun 1955 sebabnya
  • 00:12:34
    adalah penolakan dari DPR untuk
  • 00:12:38
    menyetujui RAPBN yang diajukan oleh
  • 00:12:40
    Presiden Soekarno pada tahun 1960
  • 00:12:44
    penolakan dari DPR untuk menyetujui
  • 00:12:47
    RAPBN yang diajukan oleh Presiden
  • 00:12:49
    Soekarno menjadi dasar pembubaran DPR
  • 00:12:52
    hasil Pemilu tahun 55 oleh Presiden
  • 00:12:55
    Soekarno sebagai gantinya ketika
  • 00:12:57
    kemudian DPR hasil pemilu 55 dibubarkan
  • 00:13:00
    Presiden Soekarno kemudian membentuk
  • 00:13:04
    hai hai
  • 00:13:07
    I DPR
  • 00:13:09
    Hai GR atau dewan eh apa namanya
  • 00:13:14
    Perwakilan Rakyat gotong royong Nah jadi
  • 00:13:17
    dpr-gr adalah singkatan dari Dewan
  • 00:13:19
    Perwakilan Rakyat gotong royong inilah
  • 00:13:22
    Kemudian beberapa kebijakan politik
  • 00:13:25
    dalam negeri yang ditempuh oleh Presiden
  • 00:13:27
    Soekarno pada masa demokrasi terpimpin
  • 00:13:34
    demikian sebab tetesan pembahasan materi
  • 00:13:37
    masa demokrasi terpimpin di Indonesia
  • 00:13:39
    yang berlangsung sejak tahun 1959 sampai
  • 00:13:43
    1966 semoga bermanfaat jumpa lagi di
  • 00:13:47
    kesempatan pembahasan video berikutnya
  • 00:13:48
    tentu saja bersama saya ke Andi tutor
  • 00:13:51
    sejarah e.id salam pintar
  • 00:13:54
    Hai sekian sobat absen untuk video mulai
  • 00:13:57
    ajaran hari ini sampai ketemu lagi di
  • 00:14:00
    video belajar berikutnya jangan lupa
  • 00:14:02
    aktifkan notifikasi untuk video terbaru
  • 00:14:05
    kami ya sebaiknya juga bisa mengunjungi
  • 00:14:08
    xo.id dan temukan ribuan video
  • 00:14:10
    pembelajaran sampai jumpa sobat Epson
  • 00:14:12
    salam pintar
  • 00:14:17
    [Musik]
Etiquetas
  • Demokrasi Terpimpin
  • Soekarno
  • Soeharto
  • Dekrit Presiden
  • MPRS
  • DPAS
  • UUD 1945
  • Kabinet Presidensil
  • Historis Indonesia
  • Sejarah Politik