00:00:00
Halo
00:00:00
Halo
00:00:03
[Musik]
00:00:07
sobat Epson salam pintar Jumpa lagi
00:00:11
bersama saya ke Andi tutor Sejarah sm.id
00:00:14
Kali ini kita akan membahas materi
00:00:16
tentang masa demokrasi terpimpin yuk
00:00:20
saksikan bareng-bareng
00:00:24
[Musik]
00:00:31
[Musik]
00:00:38
sebagai insan dalam pembahasan kali ini
00:00:41
kita akan membahas materi tentang masa
00:00:43
demokrasi terpimpin dimana masa
00:00:46
demokrasi terpimpin dimulai sejak tahun
00:00:49
1959
00:00:52
Hai dan berakhir Pada tahun
00:00:55
1966 Kenapa dimulai tahun 1959 dan
00:00:59
dianggap berakhir Pada tahun 1966 maka
00:01:02
kita harus melihat apa yang menjadi
00:01:04
patokan awal dimulainya masa demokrasi
00:01:07
terpimpin tahun 1959
00:01:10
dianggap sebagai penanda dimulainya masa
00:01:13
demokrasi terpimpin dengan
00:01:14
diterbitkannya Dekrit Presiden oleh
00:01:17
Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli
00:01:23
1959
00:01:25
sedangkan tahun 1966 dianggap sebagai
00:01:29
penanda berakhirnya masa demokrasi
00:01:30
terpimpin karena pada tahun 1966 NU
00:01:35
terbitkan Surat Perintah yang kemudian
00:01:37
dikenal sebagai
00:01:42
Hai atau surat perintah Sebelas Maret
00:01:47
nah keluarnya Surat Perintah Sebelas
00:01:50
Maret menandai berakhirnya masa
00:01:52
demokrasi terpimpin ketika kekuasaan di
00:01:55
Indonesia beralih dari Presiden Soekarno
00:01:58
kepada yang nantinya akan menjabat
00:02:00
sebagai presiden yaitu Soeharto Nah jadi
00:02:04
pada tahun 96 keluar Supersemar yang
00:02:06
mengakibatkan berakhirnya masa
00:02:08
pemerintahan Presiden Soekarno
00:02:11
jadi kita di sini dapat melihat bahwa
00:02:14
tongkat ini
00:02:16
Hai berdirinya masa demokrasi terpimpin
00:02:20
ditandai dengan dekrit presiden
00:02:26
25 Jul
00:02:30
1959 apa poin dari Dekrit presiden kita
00:02:34
telah memahami bahwa Dekrit Presiden
00:02:36
terdiri atas tiga poin utama yang
00:02:39
pertama adalah pembubaran
00:02:44
Hai Dewan Konstituante
00:02:47
Hai di mana Dewan Konstituante sendiri
00:02:49
adalah badan yang dibentuk
00:02:52
bertujuan untuk menciptakan
00:02:54
undang-undang dasar yang baru
00:02:55
menggantikan undang-undang dasar
00:02:57
sementara 1950 yang diterapkan pada masa
00:03:01
demokrasi liberal tetapi ketika kemudian
00:03:04
Dewan Konstituante dianggap gagal dalam
00:03:07
menciptakan undang-undang dasar yang
00:03:09
baru Maka Presiden Soekarno kemudian
00:03:11
mengambil langkah membubarkan Dewan
00:03:14
Konstituante pembubaran Dewan
00:03:17
Konstituante kemudian diikuti dengan
00:03:20
Indonesia kembali menggunakan
00:03:23
undang-undang Dasar
00:03:26
1945
00:03:28
dan poin ketiga adalah pembentukan
00:03:35
Hai
00:03:36
MPRS dan
00:03:39
DPAS
00:03:40
Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara
00:03:43
dan Dewan Pertimbangan agung sementara
00:03:47
inilah yang menjadi poin dari Dekrit
00:03:50
Presiden yang menandai berakhirnya masa
00:03:53
demokrasi liberal dan dimulainya masa
00:03:55
demokrasi terpimpin
00:03:59
Hai apa yang kemudian menjadi ciri
00:04:02
dari masa demokrasi terpimpin yang
00:04:05
pertama cirinya tentu saja adalah
00:04:08
terjadinya perubahan sistem kabinet kita
00:04:11
tahu bahwa pada masa revolusi sampai
00:04:14
dengan masa demokrasi liberal sistem
00:04:17
kabinet yang digunakan oleh pemerintah
00:04:19
Indonesia adalah kabinet parlementer
00:04:22
dimana kabinet parlementer ini
00:04:24
menunjukkan bahwa kabinet yang terbentuk
00:04:27
bertanggungjawab kepada parlemen nah
00:04:30
dimana pemerintahan sendiri dipimpin
00:04:33
oleh seorang Perdana Menteri jadi
00:04:34
Perdana Menteri dan jajaran
00:04:36
menteri-menterinya jajaran kabinetnya
00:04:38
bertanggungjawab kepada parlemen
00:04:41
sedangkan ciri yang kemudian tampak pada
00:04:44
masa demokrasi terpimpin adalah sistem
00:04:46
kabinet yang digunakan adalah kabinet
00:04:51
Hai Residence
00:04:54
Hai sel dalam kabinet presidensil kepala
00:04:58
negara dan kepala pemerintahan dijabat
00:05:00
oleh seorang presiden inilah yang
00:05:03
membedakan antara masa demokrasi liberal
00:05:05
dengan masa demokrasi terpimpin yaitu
00:05:08
dimana pada masa demokrasi terpimpin
00:05:10
sistem kabinet adalah kabinet
00:05:12
presidensiil Presiden Soekarno tampil
00:05:15
sebagai kepala negara sekaligus juga
00:05:17
sebagai kepala pemerintahan kemudian
00:05:20
ciri yang berikutnya adalah penggunaan
00:05:25
Hai
00:05:26
undang-undang Dasar
00:05:29
1945 berbeda dengan masa demokrasi
00:05:32
liberal yang menggunakan undang-undang
00:05:34
dasar sementara 1950
00:05:37
dan ciri yang berikutnya ciri yang
00:05:40
ketiga adalah
00:05:42
adanya dominasi
00:05:45
dari lembaga
00:05:49
Hai Executive
00:05:52
Hai aja di adanya dominasi dari lembaga
00:05:54
eksekutif berbeda dengan masa demokrasi
00:05:57
liberal dimana pada masa demokrasi
00:05:59
liberal eh apa namanya lembaga
00:06:02
legislatif lah yang kemudian memiliki
00:06:04
dominasi yang sangat kuat terbukti pada
00:06:07
masa demokrasi liberal
00:06:08
pemerintahan kabinet tepat dijatuhkan
00:06:11
oleh parlemen tercatat pada masa
00:06:15
demokrasi liberal tercatat ada semut
00:06:17
ada-ada 7 kabinet berbeda selama
00:06:19
sembilan tahun masa pemerintahan
00:06:21
demokrasi liberal Nah jadi kita dapat
00:06:24
melihat pada masa demokrasi liberal yang
00:06:25
berlangsung selama sembilan tahun
00:06:27
tercatat ada tujuh kabinet berbeda
00:06:29
dimulai dari masa naksir sampai dengan
00:06:32
masa Kabinet Djuanda tetapi pada masa
00:06:35
demokrasi terpimpin yang kemudian
00:06:37
mendominasi adalah lembaga eksekutif Nah
00:06:41
inilah beberapa ciri yang kemudian
00:06:43
tampak pada masa demokrasi terpimpin
00:06:48
Hai berikutnya setelah kemudian
00:06:50
demokrasi terpimpin terbentuk Presiden
00:06:54
Soekarno kemudian mengeluarkan beberapa
00:06:56
kebijakan kita nanti akan membahas
00:06:59
kebijakan-kebijakan apa saja yang
00:07:01
dikeluarkan oleh Presiden Soekarno baik
00:07:04
kebijakan politik dalam negeri kebijakan
00:07:06
politik luar negeri kemudian kebijakan
00:07:09
ekonomi termasuk juga kebijakan di
00:07:12
bidang sosial budaya serta kita juga
00:07:15
akan membahas nantinya
00:07:16
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
00:07:18
pada masa demokrasi terpimpin yang akan
00:07:22
kita bahas terlebih dahulu adalah
00:07:24
kebijakan
00:07:27
Hai politik
00:07:29
Hai yang dilakukan pada masa demokrasi
00:07:32
terpimpin ada beberapa kebijakan politik
00:07:35
yang diambil oleh pemerintah pada masa
00:07:38
demokrasi terpimpin khususnya kebijakan
00:07:40
politik dalam negeri
00:07:43
hai hai
00:07:45
hai hai
00:07:47
Hai
00:07:48
yang pertama tentu saja adalah
00:07:51
pembentukan
00:07:55
Hai
00:07:56
MPRS dan DPAS dimana pembentukan MPRS
00:08:01
dan DPAS adalah bagian dari Dekrit
00:08:04
Presiden yang dikeluarkan oleh Presiden
00:08:06
Soekarno pada tanggal 5 Juli
00:08:09
1959
00:08:11
kemudian diikuti dengan adanya
00:08:13
pembentukan kabinet
00:08:17
Hai atau pemerintahan setidaknya
00:08:20
tercatat ada dua kabinet yang terbentuk
00:08:23
pada masa demokrasi terpimpin yang
00:08:26
pertama adalah kabinet kerja
00:08:30
Hai dan yang kedua adalah kabinet
00:08:34
Dwi Kora
00:08:36
Kabinet Kerja nantinya berlangsung sejak
00:08:40
tahun
00:08:40
1959 sampai dengan tahun
00:08:43
1964 sedangkan Kabinet Dwikora
00:08:46
berlangsung dari tahun 1964 sampai
00:08:50
dengan tahun
00:08:51
1966 jadi kita dapat melihat bahwa
00:08:54
terbentuk Kabinet Kerja dan Kabinet
00:08:57
Dwikora pada masa demokrasi terpimpin
00:08:59
yang juga harus kita garis bawahi bahwa
00:09:02
kabinet-kabinet tersebut dipimpin oleh
00:09:04
Presiden Soekarno bukan lagi dipimpin
00:09:07
oleh Perdana Menteri sebagaimana pada
00:09:10
masa demokrasi liberal
00:09:12
Hai kemudian kebijakan politik dalam
00:09:14
negeri berikutnya adalah pembubaran
00:09:20
Hai partai Masyumi
00:09:25
Hai dan
00:09:27
PSI atau Partai Sosialis Indonesia Apa
00:09:33
latar belakang dibubarkannya partai
00:09:34
Masyumi dan PSI maka kita dapat menjawab
00:09:37
bahwa keputusan pemerintah membubarkan
00:09:39
partai Masyumi dan PSI dilatarbelakangi
00:09:42
sebagai akibat dari
00:09:44
keterlibatan sebagian anggota dari
00:09:48
partai Masyumi dan PSI dalam
00:09:49
pemberontakan prri-permesta
00:09:52
jadi kita dapat mencatat disini adanya
00:09:55
keterlibatan
00:09:57
sebagian
00:09:59
tokoh
00:10:01
dari partai Masyumi dan juga PSI dalam
00:10:07
pemberontakan prri-permesta
00:10:13
Hai sebagaimana yang kita ketahui bahwa
00:10:16
pada masa demokrasi liberal tepatnya
00:10:18
menjelang akhir masa demokrasi liberal
00:10:20
terjadi pemberontakan yang dilakukan
00:10:23
oleh PRRI dan Permesta di wilayah
00:10:26
Sumatera dan Sulawesi ketika terbentuk
00:10:28
dewan-dewan daerah
00:10:30
pemberontakan ini sendiri pada awalnya
00:10:32
adalah bentuk kekecewaan dari para
00:10:35
pemimpin politik di daerah maupun para
00:10:38
perwira di daerah karena adanya
00:10:40
ketimpangan pembangunan antara pusat dan
00:10:43
daerah
00:10:43
tampaknya pembangunan pada masa itu
00:10:46
dianggap oleh tokoh-tokoh PRRI dan
00:10:49
Permesta hanya dipusatkan di wilayah
00:10:51
pulau Jawa sedangkan pembangunan di luar
00:10:53
Jawa tampaknya diabaikan oleh pemerintah
00:10:56
pusat oleh karena itulah kemudian
00:10:58
tuntutan yang muncul dari PRRI Permesta
00:11:01
adalah tuntutan pelaksanaan otonomi
00:11:04
daerah tetapi ketika kemudian tuntutan
00:11:07
pelaksanaan otonomi daerah ini ditolak
00:11:09
oleh pemerintah pusat maka terjadilah
00:11:12
pemberontakan
00:11:13
Permesta ternyata pemberontakan ini
00:11:16
mendapatkan dukungan dari sebagian
00:11:18
tokoh-tokoh partai Masyumi dan PSI kita
00:11:21
dapat menyebutkan Muhammad Natsir dan
00:11:24
juga sjafruddin prawiranegara
00:11:25
adalah dua pimpinan dari partai masih
00:11:28
ini yang kemudian terlibat dalam
00:11:30
pemberontakan
00:11:32
PRRI karena keterlibatan dari
00:11:34
tokoh-tokoh partai Masyumi dan PSI
00:11:36
inilah yang mengakibatkan nantinya
00:11:39
partai Masih Medan PSI dibubarkan oleh
00:11:42
Presiden Soekarno nah ini merupakan
00:11:45
bagian dari kebijakan politik dalam
00:11:47
negeri yang dilakukan pada masa
00:11:50
demokrasi terpimpin
00:11:53
kemudian apalagi yang dapat kita catat
00:11:55
berkaitan dengan kebijakan politik dalam
00:11:58
negeri maka kita juga dapat mencatat
00:12:01
terkait dengan kebijakan politik dalam
00:12:02
negeri adanya keputusan dari pemerintah
00:12:06
untuk melakukan pembubaran
00:12:10
I DPR hasil pemilu
00:12:15
Hai di tahun
00:12:17
1955 jadi menarik ketika kemudian
00:12:21
pemerintah Presiden saat itu membubarkan
00:12:24
DPR hasil pemilu tahun 1955 atau faktor
00:12:28
yang kemudian menjadi dasar pembubaran
00:12:31
DPR hasil pemilu tahun 1955 sebabnya
00:12:34
adalah penolakan dari DPR untuk
00:12:38
menyetujui RAPBN yang diajukan oleh
00:12:40
Presiden Soekarno pada tahun 1960
00:12:44
penolakan dari DPR untuk menyetujui
00:12:47
RAPBN yang diajukan oleh Presiden
00:12:49
Soekarno menjadi dasar pembubaran DPR
00:12:52
hasil Pemilu tahun 55 oleh Presiden
00:12:55
Soekarno sebagai gantinya ketika
00:12:57
kemudian DPR hasil pemilu 55 dibubarkan
00:13:00
Presiden Soekarno kemudian membentuk
00:13:04
hai hai
00:13:07
I DPR
00:13:09
Hai GR atau dewan eh apa namanya
00:13:14
Perwakilan Rakyat gotong royong Nah jadi
00:13:17
dpr-gr adalah singkatan dari Dewan
00:13:19
Perwakilan Rakyat gotong royong inilah
00:13:22
Kemudian beberapa kebijakan politik
00:13:25
dalam negeri yang ditempuh oleh Presiden
00:13:27
Soekarno pada masa demokrasi terpimpin
00:13:34
demikian sebab tetesan pembahasan materi
00:13:37
masa demokrasi terpimpin di Indonesia
00:13:39
yang berlangsung sejak tahun 1959 sampai
00:13:43
1966 semoga bermanfaat jumpa lagi di
00:13:47
kesempatan pembahasan video berikutnya
00:13:48
tentu saja bersama saya ke Andi tutor
00:13:51
sejarah e.id salam pintar
00:13:54
Hai sekian sobat absen untuk video mulai
00:13:57
ajaran hari ini sampai ketemu lagi di
00:14:00
video belajar berikutnya jangan lupa
00:14:02
aktifkan notifikasi untuk video terbaru
00:14:05
kami ya sebaiknya juga bisa mengunjungi
00:14:08
xo.id dan temukan ribuan video
00:14:10
pembelajaran sampai jumpa sobat Epson
00:14:12
salam pintar
00:14:17
[Musik]