00:00:01
Halo ketemu lagi dengan saya nikad
00:00:03
Sutini dan kali ini kita akan membahas
00:00:05
tentang konsep pemenuhan eliminasi urin
00:00:09
eliminasi urin yang teratur merupakan
00:00:11
aspek yang penting untuk fungsi normal
00:00:14
tubuh terjadinya perubahan eliminasi
00:00:17
dapat menunjukkan terjadinya gangguan
00:00:19
pada sistem perkemihan Seperti contohnya
00:00:22
terjadinya kegagalan fungsi ginjal pada
00:00:24
pasien dengan gagal
00:00:27
ginjal Nah untuk menangani masalah
00:00:30
eliminasi urin pada pasien tentunya
00:00:32
petugas kesehatan harus memiliki ee
00:00:36
pemahaman yang cukup tentang konsep
00:00:38
pemenuhan eliminasi urin dan
00:00:40
faktor-faktor Apa saja sih yang
00:00:42
meningkatkan atau menghambat proses
00:00:45
eliminasi
00:00:48
urin berikut adalah topik yang akan kita
00:00:51
bahas kali ini yang pertama Apa sih
00:00:53
pengertian dari eliminasi urin kedua apa
00:00:57
sistem tubuh yang berperan dalam
00:00:58
eliminasi urin ketiga faktor apa saja
00:01:00
yang mempengaruhi eliminasi urin empat
00:01:03
Apa masalah ee yang dialami oleh pasien
00:01:06
terkait dengan eliminasi urin yang
00:01:08
tentunya yang terakhir adalah intervensi
00:01:11
apa yang bisa dipilih atau dilakukan
00:01:12
oleh petugas kesehatan dalam membantu
00:01:15
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
00:01:17
pasien nah Mari kita awali dari definisi
00:01:22
yang dimaksud dengan
00:01:24
eh proses
00:01:27
eliminasi ee urin ada adalah proses
00:01:30
pembuangan sisa metabolisme tubuh berupa
00:01:33
urin melalui saluran perkemihan
00:01:38
Oke eliminasi urin normalnya adalah
00:01:40
pengeluaran cairan sisa metabolisme e di
00:01:43
mana proses pengeluaran ini e sangat
00:01:46
bergantung pada fungsi-fungsi organ pada
00:01:48
saluran perkemihan
00:01:50
Oke terjadinya beberapa permasalahan
00:01:53
akibat infeksi
00:01:56
obstruksi berupa sumbatan pada saluran
00:01:59
perkem sering menyebabkan pasien
00:02:02
mengalami keluhan nah sehingga
00:02:06
memerlukan penatalaksanaan lebih lanjut
00:02:09
Apakah berupa pemberian obat-obatan atau
00:02:12
malah intervensi tertentu seperti
00:02:14
pemasangan da
00:02:17
kateter nah organ apa sih yang
00:02:20
berpengaruh dalam proses eliminasi urin
00:02:22
ya tentunya adalah sistem perkemihan
00:02:26
yang terdiri atas dua organ ginjal dua
00:02:30
ureter pesika urinaria atau dikenal
00:02:33
dengan buli-buli ee atau dikenal juga
00:02:37
dengan kandung kemih dan uretra
00:02:43
Mari kita bahas satu persatu nah ginyal
00:02:45
merupakan organ utama dalam proses
00:02:47
eliminasi urin Nah dengan unit
00:02:51
fungsional terkecilnya adalah
00:02:54
nefron satu ginjal itu terdiri kurang
00:02:57
lebih 1 juta nefron nah nefron ini
00:03:00
memiliki peran untuk melakukan proses
00:03:03
filtrasi reabsorsi dan ekskresi terhadap
00:03:06
sisa metabolisme yang dibawa bersama
00:03:09
dengan darah ke ginyal yaitu sejumlah
00:03:12
1300 cc permenitnya nah pada nefron ini
00:03:16
proses cuci darah melalui proses
00:03:18
filtrasi atau penyaringan sisa
00:03:21
metabolisme berupa cairan elektrolit
00:03:24
atau komponen lainnya dilakukan nah
00:03:28
nefron ini terdiri atas Eh ada
00:03:30
glomelurus kemudian ada tubulustubulus
00:03:33
dan termasuk ada
00:03:36
asael Nah selanjutnya organ tersebut
00:03:39
berperan penting dalam proses
00:03:40
pembentukan urin tentunya melalui tiga
00:03:43
proses utama yaitu eh filtrasi pada
00:03:48
glomerurus reabsorsi dan
00:03:51
eh sekresi melalui tubulus nah
00:03:55
Bagaimanakah proses pembentukan
00:03:58
urin proses pembentukan urin adalah hal
00:04:01
yang sangat penting karena urin
00:04:03
terbentuk dari hasil sisa metabolisme
00:04:06
tubuh yang diekresikan oleh ginjal nah
00:04:09
di dalam urin terkandung zat-zat yang
00:04:12
tidak dapat diproses dan dicerna kembali
00:04:15
dan bila dia terakumulasi atau diserap
00:04:18
kembali oleh tubuh maka akan bersifat
00:04:21
toksik atau racun nah proses pembentukan
00:04:25
urin terjadi di dalam ginjal dan melalui
00:04:29
beberapa tahapan yang akan kita bahas
00:04:32
sebagai
00:04:33
berikut Adapun proses pembentukan urin
00:04:36
pada manusia itu melalui tiga Proses nah
00:04:40
yang pertama adalah proses filtrasi atau
00:04:43
proses penyaringan kemudian ada proses
00:04:46
reabsorsi atau penyerapan kembali dan
00:04:49
yang ketiga adalah proses augmentasi
00:04:52
atau pengeluaran satat sisa Oke Mari
00:04:56
kita bahas satu persatu di awal dari
00:05:00
proses filtrasi proses filtrasi atau
00:05:04
penyaringan tahap pertama dalam
00:05:06
pembentukan urin adalah melakukan proses
00:05:09
filtrasi atau penyaringan darah dari
00:05:12
zat-zat metabolisme dalam tubuh zat ini
00:05:16
berupa urea
00:05:18
air kemudian klorin yang dapat bersifat
00:05:21
racun sehingga perlu untuk dikeluarkan
00:05:25
nah proses filtrasi terjadi di badan
00:05:27
malvigi yang terdiri atas
00:05:31
glomelurus dan kapsola baumen nah
00:05:35
glomelurus akan berfungsi sebagai tempat
00:05:38
penyaringan air garam asam amino glukosa
00:05:43
dan Uria kemudian hasil dari penyaringan
00:05:46
ini akan dialirkan ke kapsola bomen nah
00:05:50
hasil dari filtrasi adalah urin primer
00:05:54
yang banyak mengandung air gula asam
00:05:56
amino garam atau ion organik dan
00:06:02
urea selanjutnya masuk pada tahap yang
00:06:05
kedua yaitu proses reabsorsi atau
00:06:08
penyerapan kembali tahap kedua adalah
00:06:11
reabsorsi atau penyerapan kembali urin
00:06:14
primer dari hasil fittrasi tidak
00:06:17
sepenuhnya akan dibuang namun akan
00:06:20
diserap kembali terhadap satatzat yang
00:06:24
masih berguna bagi tubuh nah penyerapan
00:06:27
dilakukan pada bagian tubulus
00:06:31
ya tubulus proksimal maupun tubulus
00:06:36
distal satat yang masih berguna misalnya
00:06:39
seperti glukosa asam amino natrium
00:06:42
kalsium klorida dan air diserap oleh
00:06:46
pembuluh di sekeliling tubulus nah hasil
00:06:48
dari proses ini berupa urin sekunder
00:06:51
yang mengandung sisa nitrogen Urea dan
00:06:54
air Nah urin sekunder akan masuk ke
00:06:57
lengkung handel ya ya di dalam lengkung
00:07:00
hensel urin ee sekunder akan mengalami
00:07:04
osmosis air sehingga kadar air berkurang
00:07:06
dan urin lebih pekat pada tahap yang
00:07:10
terakhir yaitu tahap ketiga proses
00:07:12
pembendukan urin adalah
00:07:15
augmentasi atau pengenapan nah urin
00:07:18
sekunder akan masuk ke dalam tubulus
00:07:21
konturtus distal pada proses ini terjadi
00:07:24
pengenapan satat sudah tidak diperlukan
00:07:26
lagi oleh tubuh selama proses Ses ini
00:07:30
urin akan menjadi lebih pekat dan
00:07:31
seterusnya dialirkan melalui pelvis
00:07:34
renalis
00:07:36
menuju ke dalam
00:07:39
ureter kemudian ditampung di dalam
00:07:42
fisika
00:07:43
urinaria selanjutnya bila jumlahnya
00:07:47
cukup akan dialirkan melalui
00:07:50
uretra ke luar tubuh manusia hasil akhir
00:07:54
dari proses argumentasi urin
00:07:57
sesungguhnya yang mengandung urea
00:07:59
asam urin amonia sisa pembongkaran
00:08:03
protein satat-zat yang berlebihan di
00:08:06
dalam darah seperti vitamin obat-obatan
00:08:09
hormon serta garam mineral Nah itu
00:08:13
adalah proses pembentukan urin yang
00:08:18
dilakukan pada unit fungsional ginyal
00:08:21
terkecil yaitu nepron yang melibatkan
00:08:25
glomelulus kapsolabomen tubulus proximal
00:08:29
tubulus distal dan Hasa handles setelah
00:08:32
urin terbentuk selanjutnya organ-organ
00:08:36
lain pada sistem perkemihan selain
00:08:39
ginyal seperti ureter kemudian fisika
00:08:43
urinaria dan uretra merupakan
00:08:46
organ-organ yang berfungsi sebagai
00:08:49
saluran ekresi yang memungkinkan urin
00:08:52
yang berisikan eh sisa metabolisme
00:08:56
berupa air dan elektrolit yang tidak
00:08:58
dibutuhkan oleh tubuh dialirkan keluar
00:09:04
tubuh Nah setelah kita mengetahui
00:09:07
bagaimana proses dari pembentukan urin
00:09:10
yang dilakukan oleh unit fungsional e
00:09:13
ginyal terkecil yaitu neron selanjutnya
00:09:15
Mari kita bahas faktor-faktor apa sih
00:09:18
yang mempengaruhi proses eliminasi urin
00:09:22
seseorang ada banyak faktor yang
00:09:24
mempengaruhi yang pertama kita bahas
00:09:26
adalah diet
00:09:30
diet dan asupan atau intik jumlah dan
00:09:33
tipe makanan merupakan faktor utama yang
00:09:36
mempengaruhi output
00:09:38
urin atau jumlah urin protein dapat
00:09:42
menentukan jumlah urin yang dibentuk nah
00:09:44
selain itu juga
00:09:46
eh
00:09:48
peningkatan asupan cairan juga akan
00:09:51
mempengaruhi produksi urin selain diet
00:09:56
respon keinginan awal untuk kemih juga
00:10:00
merupakan faktor yang mempengaruhi
00:10:02
eliminasi urin nah kebiasaan mengabaikan
00:10:05
keinginan awal untuk berkemih dapat
00:10:07
menyebabkan urin banyak tertahan di
00:10:10
dalam fisika urinaria sehingga
00:10:12
mempengaruhi ukuran fisika urinaria dan
00:10:16
jumlah urin yang cukup untuk merangsang
00:10:20
proses
00:10:21
eliminasi Nah selanjutnya ada gaya hidup
00:10:25
nah perubahan gaya hidup dapat
00:10:27
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
00:10:30
eliminasi dalam kaitannya terhadap
00:10:32
Tersedianya fasilitas toilet nah stres
00:10:37
psikologis juga meningkatkan
00:10:40
ee frekuensi berkemih seseorang Hal ini
00:10:45
karena meningkatnya sensitivitas untuk
00:10:48
keinginan berkemih dan jumlah urin yang
00:10:51
diproduksi tingkat aktivitas juga
00:10:55
merupakan faktor yang berpengaruh
00:10:57
terhadap proses eliminasi urin di mana
00:10:59
eliminasi urin membutuhkan tunus otot
00:11:02
fisika urinaria yang baik untuk fungsi
00:11:06
spingter nah hilangnya tunus otot pada
00:11:09
fisika urinaria sering menyebabkan
00:11:12
kemampuan pengontrolan berkemih
00:11:14
Mengalami penurunan dan kemampuan tonus
00:11:17
otot yang didapat dengan ee aktivitas
00:11:22
menjadi
00:11:23
lemah selanjutnya ada tingkat
00:11:26
perkembangan tingkat pertumbuhan dan
00:11:28
perkembangan juga dapat mempengaruhi
00:11:31
pola berkemih
00:11:33
seseorang hal tersebut dapat ditemukan
00:11:36
misalnya pada anak yang lebih memiliki
00:11:39
mengalami ee kesulitan untuk mengontrol
00:11:42
buang air kecil namun dengan usia ee
00:11:45
kemampuan dalam mengontrol buang air
00:11:48
besar semakin meningkat selanjutnya ada
00:11:52
kondisi penyakit nah kondisi penyakit
00:11:54
dapat mempengaruhi produksi orang urin
00:11:57
orang ya seperti misalnya eh diabetes
00:12:00
militus eh yang di mana produksi urinnya
00:12:04
semakin meningkat atau kondisi-kondisi
00:12:06
pada gagal ginyal yang menyebabkan
00:12:09
pasien mengalami anuri di mana produksi
00:12:13
urinnya tidak ada sama sekali atau
00:12:16
kurang dari 100 cc per24
00:12:19
jam selain penyakit
00:12:23
sosioultural atau budaya dapat
00:12:26
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
00:12:27
eliminasi urin seperti adanya ee budaya
00:12:32
pada masyarakat tertentu yang melarang
00:12:34
untuk buang air kecil di tempat-tempat
00:12:37
tertentu misalnya di tempat ee Suci atau
00:12:41
tempat
00:12:41
persembahyangan sehingga ketika ada
00:12:44
keinginan untuk
00:12:45
berkemi maka seseorang cenderung
00:12:48
menahannya nah selain social culture
00:12:52
kebiasaan seseorang juga mempengaruhi
00:12:55
proses eliminasi di mana seseorang yang
00:12:57
memiliki kebiasaan ee mengalami
00:13:00
kesulitan untuk berkemih dengan ee
00:13:04
menggunakan urineal atau pot urin ya
00:13:08
bila keadaan pasien dalam kondisi sakit
00:13:12
padahal kondisinya tidak memungkinkan
00:13:14
misalnya pasien sudah turun dari tempat
00:13:15
tidur dan melakukan proses eliminasi
00:13:17
dari
00:13:18
toilet kemudian ada tonus otot tonus
00:13:22
otot memiliki peran penting dalam
00:13:24
membantu proses
00:13:26
berkemih karena tonus otot kandung Kumi
00:13:30
otot abdomen dan pelvis nah ketiga ini
00:13:33
berperan dalam kontraksi pengontrolan
00:13:36
pengeluaran urin nah pengobatan juga
00:13:38
merupakan faktor yang berpengaruh
00:13:40
pemberian tindakan pengobatan dapat
00:13:42
berdampak pada terjadinya peningkatan
00:13:45
atau penurunan proses perkemihan
00:13:47
misalnya pemberian obat
00:13:50
diuretik dapat meningkatkan jumlah urin
00:13:53
sedangkan Pemberian obat
00:13:56
antiolinergik dan anti hipertensi dapat
00:13:59
menyebabkan reteki urin selanjutnya yang
00:14:01
terakhir faktor yang mempengaruhi adalah
00:14:03
pemeriksaan diagnostik nah pemeriksaan
00:14:05
diagnostik ini juga dapat mempengaruhi
00:14:07
kebutuhan eliminasi urin seseorang nah
00:14:09
khususnya prosedur-prosedur yang
00:14:11
berhubungan dengan tindakan pemeriksaan
00:14:13
saluran kemih seperti misalnya
00:14:16
intravenus pilogram yang dapat membatasi
00:14:20
jumlah asupan sehingga mengurangi
00:14:22
produksi urin nah Selain itu tindakan
00:14:25
sitoskopi dapat juga menimbulkan edema
00:14:28
lokal pada uretra yang dapat mengganggu
00:14:31
pengeluaran
00:14:33
urin Nah selanjutnya Mari kita bahas
00:14:37
masalah pada eliminasi urin nah beberapa
00:14:40
masalah eliminasi urin yang sering
00:14:42
muncul antara lain adalah gangguan urin
00:14:45
dan perubahan pola eleminasi urin ya
00:14:49
pada gangguan
00:14:51
urin
00:14:53
ada istilah retensi retensi urin adalah
00:14:57
penumpukan urin pada kandung kemih dan
00:15:00
ketidaksanggupan kandung kemih untuk
00:15:03
mengosongkan secara sendiri nah
00:15:06
kemungkinan Hal ini disebabkan karena
00:15:09
adanya tindakan pembedahan pada fisika
00:15:12
urinaria kemudian kemungkinan ada
00:15:15
penyumpatan pada spingter di pesika
00:15:19
urinaria atau kondisi-kondisi
00:15:23
infeksi selanjutnya tanda-tanda retensi
00:15:26
urin misalnya adanya ketidaknyamanan di
00:15:30
darah simpesis pubis ada
00:15:32
distensi dan ketidaksanggupan untuk
00:15:35
berkemih urin yang keluar dengan intik
00:15:38
yang tidak seimbang antara yang masuk
00:15:41
dengan yang keluar dan meningkatnya
00:15:44
keinginan berumi Nah selanjutnya ada
00:15:47
istilah
00:15:48
eniurisis atau noukturia nah ini
00:15:51
menunjukkan keluarnya kencing yang
00:15:53
sering terjadi di malam hari Nah Apa
00:15:56
penyebabnya kemungkinan pertama karena
00:15:59
kapasitas kandung kebih lebih kecil dari
00:16:01
ukuran normal sehingga umumnya mampu
00:16:05
menampung urin sejumlah misalnya minimal
00:16:08
250 sampai 300 tapi karena ee ukurannya
00:16:12
sangat kecil baru berisi 50 sampai 100
00:16:15
cc sudah cukup merangsang keesika
00:16:18
uronaria untuk melakukan proses berkemih
00:16:20
sehingga frekuensi berkemih semakin
00:16:22
meningkat terus selanjutnya kemungkinan
00:16:25
karena kandung kemih yang iritasi akibat
00:16:28
adanya nya infeksi sehingga sangat
00:16:31
sensitif untuk mendorong terjadinya
00:16:34
proses eliminasi urin suasana emosional
00:16:37
yang tidak menyenangkan
00:16:39
ee mempengaruhi stres psikologis yang
00:16:42
menyebabkan terjadinya peningkatan ee
00:16:45
frekuensi buang air kecil nah Isk atau
00:16:50
infeksi saluran kemih dan terjadinya
00:16:52
perubahan fisik juga
00:16:54
ee beberapa faktor yang menyebabkan
00:16:57
terjadinya nukluria ya selanjutnya ada
00:17:00
Inkontinensia Inkontinensia urin ialah
00:17:04
buang air kecil yang tidak terkontrol
00:17:07
nah jenis inkontensia ini ada beberapa
00:17:10
ada inkontensian fungsional atau urgensi
00:17:14
nah Inkontinensia fungsional ini
00:17:17
menunjukkan keadaan di mana individu
00:17:20
mengalami
00:17:22
Inkontinensia karena kesulitan dalam
00:17:24
mencapai atau ketidakmampuan untuk
00:17:27
mencapai tlet sebelum waktunya berkemih
00:17:31
nah penyebabnya karena satu kerusakan
00:17:34
untuk mengenali isyarat kandung Kemi
00:17:38
kemudian penurunan tunus otot pada
00:17:41
kandung Kemi mungkin karena adanya
00:17:44
ansiatas faktor lingkungan misalnya
00:17:48
tempat toilet yang terlalu jauh dan
00:17:50
kondisi-kondisi seperti lanjut usia yang
00:17:54
menyebabkan tonus otot pada sistem per
00:17:58
pemihan semakin menurun nah selain
00:18:01
Inkontinensia fungsional atau urgensi
00:18:04
ada juga
00:18:05
Inkontinensia stres nah Inkontinensia
00:18:09
Stres ini adalah keadaan di mana
00:18:11
individu mengalami pengeluaran urin
00:18:14
secara
00:18:16
eh meningkat
00:18:21
Oke disebabkan karena adanya peningkatan
00:18:25
pada intraabdomen nah penyebabnya karena
00:18:28
incomplitnya outlet kandung kemih
00:18:31
tingginya tekanan intraabdomen dan pada
00:18:35
lansia nah selain
00:18:39
inkonensia fungsional atau urgensi
00:18:42
Inkontinensia stres juga ada
00:18:45
Inkontinensia total nah
00:18:47
Inkontinensia total ini adalah kondisi
00:18:50
di mana individu mengalami kehilangan eh
00:18:55
urin yang terjadi secara menerus yang
00:18:59
tidak dapat diperkirakan penyebabnya
00:19:01
karena penurunan kapasitas kandung Kemi
00:19:03
penurunan ee isyarat kandung Kemi efek
00:19:07
pembedahan pada spingter kandung Kemi
00:19:10
kemudian mungkin ada penurunan tonus
00:19:12
otot kandung Kemi kemudian adanya
00:19:16
perasaan seseorang ingin selalu berkemih
00:19:19
kemudian ee
00:19:22
penurunan terhadap pola
00:19:25
berkemih Nah selanjutnya perubahan pola
00:19:28
eliminasi urin ada frekuensi nah
00:19:31
frekuensi ini terkait dengan peningkatan
00:19:33
frekuensi berkemih dalam sehari nah
00:19:36
normalnya orang berkemih 4 sampai 5 kali
00:19:38
per hari tapi disesuaikan dengan berapa
00:19:42
jumlah asupan yang masuk seperti cairan
00:19:45
yang masuk semakin banyak minum air maka
00:19:48
semakin sering berkemih tetapi
00:19:50
kondisi-kondisi lain seperti kondisi
00:19:52
stres dan hamil juga sering menyebabkan
00:19:54
terjadinya pola ee perubahan pola
00:19:57
eliminasi urin frekuensi
00:19:59
Nah selanjutnya Ada urgensi apa sih
00:20:01
urgensi urgensi adalah peningkatan
00:20:03
keinginan seseorang untuk berkemih
00:20:06
karena takut mengalami
00:20:09
Inkontinensia jika tidak berkemi
00:20:12
selanjutnya ada disuria disuria itu
00:20:14
adalah rasa sakit atau kesulitan ketika
00:20:17
berkemih atau selama berkemih umumnya
00:20:20
disebabkan karena trauma ee misalnya
00:20:22
pemasangan dawar kateter yang lama atau
00:20:25
adanya infeksi saluran e perkemihan Ya
00:20:29
baik yang atas maupun yang bawah
00:20:31
kemudian ada poliuria poliuria itu
00:20:34
adalah produksi urin abnormal dalam
00:20:37
jumlah besar oleh ginyal tanpa adanya
00:20:40
peningkatan asupan cairan jadi Minumnya
00:20:42
wajar-wajar aja juu sampai 8 gelas
00:20:45
sehari ya 2.500 sampai 3.000 Tetapi
00:20:50
malah produksi kencingnya semakin
00:20:52
meningkat nah biasanya kan harus balance
00:20:55
antara intik yang masuk dengan output
00:20:57
yang keluar nah umumnya secara normal
00:20:59
volume berkemih individu itu sekitar
00:21:02
1500 cc per24 jam ya tapi disesuaikan
00:21:06
juga dengan berat badan menggunakan
00:21:08
rumus biasanya ee di mana produksi
00:21:11
kencing itu minimal 0,5 sampai maksimal
00:21:14
1 cc per kg berat badan per jam bila
00:21:19
ingin menghitung per 24 jam Ya silakan
00:21:21
dikalikan
00:21:23
24 terus selanjutnya ada urinaria
00:21:27
supres si itu artinya berhentinya
00:21:30
produksi urin secara mendadak misalnya
00:21:33
pada kasus anuria
00:21:36
pasien-pasien yang mengalami gagal
00:21:39
ginjal Nah selanjutnya Mari kita bahas
00:21:42
intervensi Apa saja sih yang umumnya
00:21:45
dilakukan oleh petugas kesehatan terkait
00:21:47
dengan pemenuhan kebutuhan ee eliminasi
00:21:50
nah salah satu di antaranya adalah ee
00:21:54
intervensi pemasangan dawar kateter
00:21:58
ketika pasien memang benar-benar
00:22:00
mengalami masalah
00:22:02
eliminasi terutama pasien-pasien yang
00:22:04
mengalami obstruksi menghinari
00:22:07
terjadinya retensi atau akumulasi
00:22:11
urin di dalam saluran ee perkemihan
00:22:15
apakah yang disebabkan karena kondisi ee
00:22:18
strriktur penyempitan pada saluran kemih
00:22:22
untuk proses ekskresi atau karena
00:22:24
obstruksi misalnya akibat penyempitan
00:22:27
uretr
00:22:29
karena pembesaran kelenyar prostat atau
00:22:31
ee adanya pembentukan batu dan
00:22:35
kondisi-kondisi lainnya yang sehingga
00:22:38
menyebabkan urin yang diproduksi oleh
00:22:40
ginjal di dalam glomerurus ee dupulus
00:22:44
hasasa handel tidak bisa dikeluarkan
00:22:47
karena kalau dibiarkan terjadi retensi
00:22:50
kemudian terjadi refluk kemudian terjadi
00:22:54
eh hidronprrosis atau
00:22:58
ginyal yang terendam air urin ya
00:23:00
tentunya akan menyebabkan terjadinya
00:23:03
komplikasi yang lebih jauh seperti
00:23:05
misalnya gagal gjal nah intervensi
00:23:08
pemasangan dawar kateter ya tidak hanya
00:23:10
untuk mengatasi masalah-masalah
00:23:13
eh obstruksi saluran perkemihan atau
00:23:16
masalah-masalah bak tetapi pada
00:23:20
pasien-pasien yang memang membutuhkan
00:23:23
pemeriksaan terhadap spesimen urin yang
00:23:25
steril juga kadang dilakukan tindakan
00:23:27
pemasangan da kateter dan pasien-pasien
00:23:30
yang menjalani pembedahan nah pemasangan
00:23:33
daur kateter pada pasien yang mengalami
00:23:35
ee pembedahan tentunya bertujuan satu
00:23:39
untuk meminimalkan
00:23:41
kontaminasi eh urin ketika intraoperasi
00:23:46
sehingga tidak terjadi infeksi karena
00:23:48
ruang bedah adalah ruang steril Terus
00:23:50
yang kedua berfungsi juga untuk
00:23:53
melakukan observasi terhadap Balance
00:23:56
cairan ketika intraoper
00:23:59
mencegah pasien mengalami syok
00:24:02
hipokolemik sehingga bisa dihitung intik
00:24:05
output Berapa jumlah intik yang masuk
00:24:09
melalui cairan eh intrapena secara
00:24:12
parental dengan output yang diproduksi
00:24:15
oleh urin selama pembedahan nah ini
00:24:19
adalah beberapa eh referensi yang bisa
00:24:22
digunakan untuk mempelajari lebih jauh
00:24:25
tentang ee topik kita kali ini pemenuhan
00:24:29
kebutuhan eliminasi urin nah
00:24:31
mudah-mudahan ee apa yang kita bahas
00:24:34
kali ini bisa memberikan gambaran
00:24:38
tentang konsep umum pemenuhan kebutuhan
00:24:41
eliminasi pada pasien Nah selanjutnya
00:24:43
Bagaimana intervensi yang bisa dilakukan
00:24:46
salah satu pemasangan eh da kateter ya
00:24:49
bisa diliilihat pada video eh prosedur
00:24:54
pelaksanaan pemasangan daw kateter eh
00:24:57
yang ber berutnya saya upload Oke sekali
00:25:01
lagi terima kasih selamat belajar dan
00:25:04
sampai jumpa