00:00:00
wadah seniman
00:00:04
berkarya menggelar cipta dan
00:00:10
Karsa seni budaya milik
00:00:15
kita jaman persatuan bangsa Taman Budaya
00:00:22
Jambi Taman
00:00:25
Budaya Jambi
00:00:38
[Tepuk tangan]
00:00:40
[Musik]
00:00:56
Sejak lahir manusia selalu dikekang oleh
00:00:59
Selim UT akal budi dikekang oleh segala
00:01:02
macam topeng kesopanan dikekang oleh
00:01:04
segala macam
00:01:06
tetkek Sekarang saatnya kita bisa bebas
00:01:09
kita bisa menyerbuh berperang bertempur
00:01:12
di sanalah kebebasan perang itulah
00:01:15
kebebasan kita bisa bebas dari hukuman
00:01:18
bila kita terbunuh Sekarang juga kita
00:01:21
berangkat
00:01:22
Pak aku seorang di antara kamu
00:01:25
kawan-kawan aku tahu perasaanmu tapi
00:01:29
dalam hal ini
00:01:32
bukan
00:01:33
perasa kita tunggu sampai lagi untuk apa
00:01:36
Pak
00:01:38
apa perahu yangampar
00:01:42
itu orang-orang
00:01:45
di
00:01:46
menung kita
00:01:49
harapkan itu kita ketuiu
00:02:00
kita tidak cepat mengambil sikap untuk
00:02:01
perang besok mati sekarang juga mati pak
00:02:06
sebelum mati kita tak boleh menyakan
00:02:08
hidup kita semua berani mati Kenapa kita
00:02:11
takut Hidup Sudah lama kita
00:02:12
menyakannya Berapa lama umur habis kita
00:02:15
berikan mentment hanya untuk penderitaan
00:02:17
seperti ini ini bukan penderitaan ini
00:02:21
ketabahan
00:02:23
[Musik]
00:02:57
ah
00:03:00
Kenapa
00:03:03
kau bulan kita di
00:03:05
sini sampai kapan kita
00:03:17
begini apa Har haranap
00:03:21
ada harap Har
00:03:28
Ma aku malah menantikannya itulah
00:03:32
kemerdekaan mutlak kebebasan Abadi
00:03:34
kebebasan bapak sendiri Bapak memang
00:03:37
bisa mati tenang karena bapak sudah lama
00:03:41
hidup tapi kami masih muda kami masih
00:03:44
belum mau mati Siapa yang menyeruhmu
00:03:46
mati bapak
00:03:48
ya bapaklah pembunuh
00:03:50
[Musik]
00:03:52
kami siapkan saja saksimu kalau-kau kita
00:03:55
menginjak pengadilan sentara kita semua
00:03:58
tahu bahwa bapak yang memberi komando
00:04:01
untuk menembak perahu pengaraman perahu
00:04:03
itu menjadi sebab kita tak pernah bisa
00:04:06
lepas dari kekangan pulau neraka
00:04:09
ini jadi kita tidak bisa pulang ke tanah
00:04:13
yang terjad maksudmu
00:04:15
Itu barangkali negara kita sudah merdeka
00:04:18
dan kita di sini
00:04:21
terjebak
00:04:22
tersiksa karena kecerbohan Bapak Sebagai
00:04:26
pemegang
00:04:27
komando tapi kalau Belanda Mas Mas
00:04:29
berkuas artinya aku yang membawamu dan
00:04:32
menyelamatkanmu ke sana kemerdekaan ini
00:04:49
hah
00:04:51
Srikandi kalau Mujur aku bisa menyeret
00:04:54
ke pengadilan ke mana kau berpihak
00:04:57
jarang kaujawab pertanyaanku Sri Kandi
00:05:00
tapi calah jawab satu
00:05:02
ini itu buakuun Namu sudah jemur-jemur
00:05:06
baju seragam kita itu jawab pertanyau
00:05:09
aku tak
00:05:11
berpgat kau disumpah untuk menjadi saksi
00:05:15
baik akaneritakan kebenaran peristiwanya
00:05:20
semua
00:05:22
semuanya
00:05:25
[Musik]
00:05:28
akan t Aku sengaja menempatkan batu
00:05:32
karang bercabang tujuh di atas makamnya
00:05:34
supaya lebih mudah dikenal bukti itu
00:05:37
yang bisa menyer si tua itu keujung
00:05:38
bedil dan setelah komandan tua itu gugur
00:05:42
tidak mampus baru k pertanyaanku bukan
00:05:46
aku tak paham hukumnya begitu jelas itu
00:05:51
pembunuhan kau lupa satu hal
00:05:54
kawan apa aku istrinya aku ingat aku
00:06:00
ingat
00:06:01
trikandi tapi aku ingat juga bahwa kau
00:06:06
mencium juruudi sebelum dia mati satu
00:06:09
bukti bahwa kau tidak cinta pada Kapten
00:06:12
G itu biarpun dia suamimu dan kalau kau
00:06:16
bisa jatuh cinta pada jurud yang
00:06:18
hitamang itu Bahkan aku merasa diriku Le
00:06:22
Jal alah Tidaklah sejel itu bisa
00:06:26
diterima akal Kalau kau lebihada Jur
00:06:29
gempal daripada suamimu komanden sudah
00:06:33
kau tidak mengerti orang muda aku
00:06:36
mengerti Aku mengerti
00:06:39
Srikandi di Pulau ini hanya akulah yang
00:06:43
paling
00:06:45
gagah aku tahu seleramu Srikandi jangan
00:06:48
su aku kau menghina bangsat kau tahu
00:06:52
kenapa aku berciuman dengan jurud itu
00:06:55
karena aku juruawatnya aku berkewajiban
00:06:58
merebutnya dari kemati
00:07:00
dan mengangkatnya dari kejatuhan
00:07:02
semangat untuk lukanya aku tak bisa
00:07:05
berbuat apa-apa karena obat-obatan
00:07:07
memang tidak ada untuk semangatnya aku
00:07:11
terpaksa memberikan diriku sendiri
00:07:13
karena cuman itulah yang aku punya aku
00:07:16
menciumnya agar kemauannya untuk hidup
00:07:18
timbul kembali dan harapan hidup itu
00:07:21
adalah Tugasku sebagai jururawat bukan
00:07:24
terlepas dari kedudukan seorang istri H
00:07:28
Aku juga ingin sakit kalau begitu k
00:07:30
memang sudah sakit bangsat
00:07:32
ah aku tak mau
00:07:37
dikemah kenapa
00:07:41
dial dia tidak ingin di kemah dia ingin
00:07:44
mati di samping
00:07:46
senjatanya tentu kita semua akan mati
00:07:50
tak akan ada yang mengenang Jasamu
00:07:52
sebagai pahlawan dia tidak harapkan mati
00:07:55
sebagai pahlawan dia hanya ingin mati di
00:07:57
samping senjatanya untuk apa
00:08:00
kita semua tahu bahwa dia penembak Ulung
00:08:03
penembak Ulung lari diuk ketakutannya
00:08:05
sendiri dan mati
00:08:08
dibunuhuman
00:08:11
Kasihan kenapa dulu kau tidak diam saja
00:08:13
di sana ketikaanda menyerang kau bisa
00:08:17
mati sebagai pahlawan kita punya komando
00:08:21
kita patuhi perintahnya siapaak kten kap
00:08:29
Pak Kapten yang menembak mati jurudi
00:08:32
ditembak begitu saja hanya karena
00:08:35
menolakye kita dari pulau jahanam ini
00:08:37
setelah
00:08:39
itujuan
00:08:41
bangsa setelah menyeangkan kita di Pul
00:08:44
Jah ini perahunya malahenggelamkan
00:08:47
dengan alasan agar tak terjadi
00:08:49
pengianatan alasan yang terlalu
00:08:52
ditar-t Karena aku tahu alasan amanya
00:08:56
agaraja pelariannya
00:08:59
Kapten yangarikan agamaat lawan setelah
00:09:02
itu dia menerangkan pada
00:09:05
bawahannya tidak apa ini siat
00:09:10
perang padahal hatinya sudahukup senang
00:09:14
k istrya tur diselamatkan Kina lagi
00:09:18
bangsat aku tahu tipu dayanya malam itu
00:09:23
saat kauciuman denganudi suamu kasih
00:09:27
tahui dia Han Masa dia tidak bertidak
00:09:31
apa-apa baik sebagai kapten ataupun
00:09:33
suamimu karena dia mengerti malam itu
00:09:36
aku sebagai jurawat bukan sebagai
00:09:39
istrinya
00:09:43
Ambo dari mana yang kau pakai ini Bukan
00:09:46
soal adat ini soal kemanusiaan Hei
00:09:49
jangan ikut campur
00:09:51
kau
00:09:53
atau kau juga dapat bagian barangkali
00:09:56
jahanam k tembak kau oh Le tembak
00:10:01
tembaklah Apa bedanya peluru musuh atau
00:10:04
peluru bangsa sendiri atau mati sekarang
00:10:06
atau nanti ayo tembak ayo
00:10:13
tembak Hah sungguh Ironi sebentar lagi
00:10:18
bau udara segar di Pulau ini akan segera
00:10:21
tergantikan oleh bau musuh maain
00:10:23
tememan-teman kita kau tahu kenapa
00:10:26
karena Pulau ini surah gosong dan Gesang
00:10:30
bibit-bibit kelapa sudah hampir habis
00:10:32
burung-burung habis ular kadal tikus
00:10:37
semua habis kalau tahu apa akhirnya Kita
00:10:41
gali mayat teman-teman kita kita makan
00:10:44
dagingnya cukup busuk tapi cukuplah
00:10:47
untuk perut yang lapar kami tidak
00:10:50
serendah itu yang lebih rendah perah
00:10:51
terjadi Coba Kau Bayangkan Pak Kapten
00:10:56
sampai hati menggada daging Istrinya
00:10:58
kenapa tidak sampai hati makan daging
00:11:00
teman Tutup mulutmu Ini masa depanmu
00:11:02
kerbau itu kelak akan terjadi kalau kita
00:11:05
tak segera keluar dari pulau jahanam ini
00:11:08
kita harus
00:11:10
keluar keluar ke mana ke mana ke mana
00:11:17
saja Bagaimana kalau kita potong
00:11:20
pohon-pohon kelapa itu kita buat rakit
00:11:22
kita berlayar jauh dari pulau jahanam
00:11:24
ini bagaimana sejak dulu Sudah
00:11:27
kusangsikan kesetiaanmu halah
00:11:29
Siapa yang ma setia pada
00:11:31
siksaan siapa kau tahu apa yang
00:11:34
kupikirkan
00:11:37
pengecut Kalau boleh Pak Kapten mati
00:11:39
sekarang ini begitu pangkat dan kuasa
00:11:42
tertinggi jatuh padaku di situlah kau
00:11:45
kembak mati Siapa yang jadi algojomu Pak
00:11:48
lennan
00:11:51
dia badannya saja sudah tak terangkat
00:11:55
Bagaimana di jadi algojo Ayolah Pak
00:11:58
lenan
00:12:03
Kenapa
00:12:04
kau aku bisa
00:12:08
berjali lihat aku bisa berdiri Jangan
00:12:12
kaupral nanti kepala buob hitam lagi D
00:12:15
let saat kepalaku Panas hatiku terasa
00:12:18
dingit tapi di saat hatiku panas
00:12:21
kepalaku terasa ring kau penghasut yang
00:12:25
memuntahkan Kalau kau mau jadi budak ah
00:12:29
sendiri kalau kau menjadi anjing Belanda
00:12:32
menyerahlah sendiri kami tentara yang
00:12:36
masih punyaadi Kami lebih senang mati di
00:12:39
sini daripada harus hidup dihara oleh
00:12:42
lawan tapi aku tak menganjurkan menyerah
00:12:46
pada Belanda kita tak mencari daerah
00:12:48
Republik yang segersang ini Belanda
00:12:51
menduduki seluruh tanah air Pulau ini
00:12:54
saja yang tidak terlalu kecil untuk
00:12:57
diperhatikan justru tinggal di pulau
00:12:59
kecil Inilah kita masih
00:13:00
bebas tapi kita berjuang menyelamatkan
00:13:03
Republik bukan pulau yang kosong dan
00:13:06
gersang ini di mana
00:13:08
republik republik ialah di mana tanah
00:13:10
Pertiwi yang tidak diinjak sepatu
00:13:12
Belanda dan tanah yang telah diinjak
00:13:15
dengan perkosa akan kita ribut kembali
00:13:18
Kapan punya komando tunggulah perintah
00:13:21
komando itu Takan datang dia sudah lupa
00:13:25
tujuan kita diaup senang DII punya
00:13:29
pangkat punya istri punya anjing-anjing
00:13:32
setia seperti kau dan
00:13:35
kau tapi aku tak cukup bodoh untuk mau
00:13:39
menjadi anjing setia seperti
00:13:51
kalian semakin jelek saja keadaan ini
00:13:54
l Penanggungan merubah wataknya
00:13:59
kasihan cuma memang sudah terlalu lama
00:14:03
kita di sini 14 orang tinggal l mungkin
00:14:07
nanti kita tinggal
00:14:11
EMP akhirnya Pulau ini kosong juga
00:14:15
Kopral kita semua akan mati tapi masih
00:14:18
lama masa itu Tenanglah atau kita bisa
00:14:21
bebas
00:14:23
yakinlahalanya
00:14:24
bisjadi kaang
00:14:28
Sa Aku kepingin
00:14:32
pranglet Pak Kapten jadi Kapan kita
00:14:35
berangkat Pak ke mana menyelamatkan
00:14:38
Republik membebaskan bangsa
00:14:41
Pak aku ingin tebang pohon-pohon kelapa
00:14:44
ini aku buat rakit aku ma berayar jauh
00:14:47
dari pulau jahanam ini Pak Kapten karena
00:14:51
ketiadaan alat tulis-menulis cara lisan
00:14:53
tersampaikan permohonan membuat rakit
00:14:55
Mohon segera dijawab Laporan selesai
00:14:58
tidak keberatan komando
00:15:01
Republik pakai
00:15:06
barangku
00:15:09
kerjakan begitu keras keinginannya ingin
00:15:12
ke seberang Pak aku juga mau ke seberang
00:15:15
Pak aku ingin bersatu dengan
00:15:17
pasukan-pasukan kita di sana Pak aku tak
00:15:20
ingin mati dalam keadaan sepian seperti
00:15:23
ini Pak aku ingin mati perang Pak
00:15:29
kematian sama di
00:15:31
mana-mana hidup ini ad segala kehendak
00:15:35
orang-orang bebas pun masih
00:15:37
dijaj keb mutlak akan datang setelah
00:15:41
hidup mati mati it
00:15:46
kebebasanbanorangan Karen kematian sama
00:15:49
di man tapi datang lebih baik dari
00:15:52
menunggu
00:15:56
Pak merdeka
00:15:59
Merdeka Pak Kapten karena ketiadaan alis
00:16:02
menulis cara lisan sampaikan permohonan
00:16:05
bantuan tenaga untuk membuat rakit mohon
00:16:07
sebaik-baiknya Laporan selesai karena
00:16:10
tidak ada cadangan tenaga laporanu tel
00:16:15
selesai aku sedia membantu Pak
00:16:19
kesediaanmuima dengan baik tapi
00:16:21
bantuanmu
00:16:23
ditolak Kenapa Pak
00:16:26
Tentara aku rasa itu adalah rahasia
00:16:30
Bapak pribadi bapak tentu saja
00:16:33
menyembunyikan sesuatu yang menyangkut
00:16:35
nama baik Bapak dan yang lebih kejinga
00:16:38
lagi bapak mencoba melemparkan semua
00:16:41
persoalan ini kepada kami yang ingin
00:16:44
pulang keam wajar Pak dan kembali kepada
00:16:48
kebudayaan-kebudayaan gopral ingat kau
00:16:50
bicara terhadap Kapten aku tahu aku tahu
00:16:54
bapaklah yang paling dipatuhi
00:16:57
dihormati tapi sepatu pun ada dasarnya
00:17:00
Pak hormat ada tempatnya seperti lautan
00:17:04
ada pantainya daratan ada tepinya dan
00:17:07
selama ini aku patuh
00:17:11
Pak jarak jauh kujalani api kutembus
00:17:16
maut kutantang itu semua demi taatku P
00:17:22
pimpinan Maaf Pak kali ini aku membantah
00:17:26
karena Bapak telah gunakan kekuasaan
00:17:41
Bapak dengan bedil kau menembak dengan
00:17:45
tepat
00:17:46
Kopral dengan lidahmu kau tidak pernah
00:17:49
berbicara dengan benar bedil hanya
00:17:52
membutuhkan kealian kebiasaan latihan
00:17:54
tapi
00:17:55
lidah membutuhkan kebijaksanaan
00:17:57
pengetahuan dan pendalaman Apa
00:18:00
hubungannya petua itu dengan persoalan
00:18:03
kita sekarang ini untuk tidak mengatakan
00:18:05
bahwa anggapanmu terhadapkau sangat
00:18:07
keliru kau tahu kenapa Da sangit ini
00:18:11
pergi seberang karena di sana ada
00:18:13
pacarnya gadis
00:18:17
Indo dulu dia pernah menyelamatkannya
00:18:20
dari tunduhan mata-mata sekarang dia
00:18:22
bersegerat untuk menyeberang dan dapat
00:18:25
berharap melindungi pacarnya itu dari
00:18:27
serdadu-serdadu
00:18:31
Dia pernah bertanam
00:18:33
Budi Kini dia ingin melihat tanamannya
00:18:36
itu menghasilkan buah buah yang dapat
00:18:39
menghilangkan azaban tanah jajahan
00:18:43
ini kau tahu apa yang kau harapkan di
00:18:48
sana paling banyak kau menangis melihat
00:18:51
tanah airmu diinjak bangsa lain kita ke
00:18:54
sana membebaskannya Pak dengan apa
00:18:57
dengan senjata yangt itu kepalamu yang
00:19:00
selalu hitam dan kemaluanmu yang
00:19:02
terelalu mengenggak
00:19:04
itu dengan darah dan
00:19:07
nyawaku lebih baik menggunakan otak yang
00:19:10
waras
00:19:14
Kopral sudah siap
00:19:20
rakitm mana perahumu perahu perahu ada
00:19:24
perahu di mana Di sana terdampar di sana
00:19:28
n mari mari di mana perahu sana perahu
00:19:39
Pak ada perahu
00:19:43
l Biarkan saja
00:19:47
Kopral kau tak bahagia
00:19:58
sama
00:19:59
Sa apaah tak ingin pulang ke
00:20:04
seberangan Inikah Kemerdekaan yang kita
00:20:06
perjuangkan selama ini inilah perjuangan
00:20:10
kemerdekaan
00:20:11
itupral perjuangkan namanya dengan hal
00:20:14
seperti ini menunggu-nunggu ajal datang
00:20:17
dan pulau setan ini semakin meny perasa
00:20:20
kau tah kita ini orang-orangupan yangbi
00:20:24
lapar dan lumpuh penyakit
00:20:28
kecil mengambil langkah
00:20:30
penyelamatan Aku ingin pulang ke seang
00:20:33
aku tak mau di
00:20:36
sini kuaku juga berub Ken Derita Dan
00:20:39
sikaan Kawan
00:20:42
kasihan aku lebih kasihan pada watakmu
00:20:46
yang tak pernah berubah karena kebeguan
00:20:48
yang kaku biadaplah watak itu yang
00:20:51
menjajah hatimu sampai gundul
00:20:53
dan kemenangan Apa yang telah kau rebut
00:20:56
dengan kebebasan hatimu yang subur dan
00:20:58
basa itu tidak lebih dari penyakit pitam
00:21:02
dan penyesalan
00:21:03
pahit kau tahu kenapa hal ini bisa
00:21:07
terjadi Kau tahu karena kau tidak cukup
00:21:11
sadar untuk siapa kau
00:21:13
berjuang kemerdekaan yang kita
00:21:15
perjuangkan ini bukan buat
00:21:18
kita buat
00:21:20
anakku buat anakmu dan buat anak cucu
00:21:23
bangsa Indonesia buat
00:21:26
anakku ya
00:21:28
anak cucu yang akan menyelesaikan
00:21:30
perjuangan kita dan mengukirnya menjadi
00:21:33
sejarah yang kekal berupa kebebasan
00:21:40
Abadi Kenapa kau menangis
00:21:44
Kopral Apakah aku mengingatkanu P
00:21:48
anakmu P
00:21:50
istrimu atau pada
00:21:52
keluargamu Kenapa
00:21:56
Kopral kau mengingatkanu p suatu dosa
00:21:59
let dosa kemanusiaan
00:22:02
terbesar Apa
00:22:03
[Musik]
00:22:05
itu Apa kau bisa menyimpan rahasia
00:22:09
L belum
00:22:11
pernah tapi ku coba pelau ini sepi bukan
00:22:17
itu bukan rahasia Iya kesepian begitu
00:22:20
menggilakan LED dan kegilaan serta
00:22:23
kesepian ini minta disembuhkan
00:22:26
bukan itu belum rahasia ya tapi yang
00:22:30
hanya bisa menyembuhkan kesepian serta
00:22:32
kegilaan hanya seorang perempuan
00:22:36
bukan itu rahasia umum
00:22:39
ya tapi di Pulau ini hanya ada seorang
00:22:43
perempuan
00:22:43
[Musik]
00:22:45
bukan ya hanya istri Pak
00:22:49
kaptenru itu les dan aku jatuh cinta
00:22:53
padanya let
00:22:59
cinta bukanlah rahasia
00:23:01
Kopral tapi kodrat datangnya tak bisa
00:23:05
kau ingkari hilangnya pun kelak tanpa
00:23:08
kau
00:23:09
sadari
00:23:11
mungkin tapi cintaku padanya begitu
00:23:14
besar l begitu menggoda begitu
00:23:17
menggilakan ia mampu menaikkan kemauan
00:23:21
dan kalau malam telah tiba jauh malam
00:23:25
kenangan selalu terbawa padanya
00:23:29
pada istri Pak Kapten ya pada istri Pak
00:23:32
Kapten yang manis semampai
00:23:35
itu bayangkan bibirnya bayangkan dadanya
00:23:39
bentisnya pahanya
00:23:42
ah semua ku bayangkan
00:23:45
l kau lihat kau lihat darah yang ada di
00:23:49
Kelaminku ini l ini bukan bekas dari
00:23:53
kecelakaan tapi ini adalah luka yang
00:23:57
telah kubuat sendiri
00:23:59
aku telah memotong Kelaminku sampai tak
00:24:02
tersisa lagi karena aku malu let Aku
00:24:05
lelah Setiap malam aku terus
00:24:08
membayangkan tubuh Kapten dan aku terus
00:24:13
melakukannyaelakukannya sendirian let
00:24:15
karena aku
00:24:18
takut aku malu terhadap dosa ini
00:24:22
Let kau gila kpral
00:24:29
kau datangi
00:24:31
dia aku senang dengan kenanganku sendiri
00:24:35
tapi jadi begitu
00:24:37
benciang membawa pulang bayangan istri
00:24:40
Pak Kapten kjamkan matak tapi bayangan
00:24:44
itu Men sampai matu
00:24:49
yangingembuj-ujahiku sampai
00:24:53
berkobah tak dap dipadamkan hanya dap
00:24:57
dipadamkan bahagia inilah Dara bahagia
00:25:03
l Andai semuanya adalah wajar l tapi
00:25:08
yang kulakukan adalah dosa dosa dosa
00:25:12
pada siapa kita menderita sekarang ini
00:25:18
l
00:25:20
berkelanjutan berkar tak kunjung juga
00:25:23
padam aku terpaksa membuangnya
00:25:27
membuangnya dan membuangnya lalu kau
00:25:30
bilang untuk anak
00:25:35
cucuku bagaimana caranya aku membuatnya
00:25:38
LED sedangkan Kelaminku telah Kupotong
00:25:44
habisini Inil pangkau dari penyakit
00:25:46
hitam su karena aku kehabisan orang
00:25:54
bahagia aku malu l aku malu
00:26:00
apa ini
00:26:02
[Musik]
00:26:03
peluk-pelukan Kopral kauadi
00:26:08
mati aku in pulang aku
00:26:11
tak kita semua Keluar kita harus keluar
00:26:16
perahu itu masih utuh kita tinggal anyam
00:26:19
kelapa sebagai layarnya kita turunkan
00:26:22
buah kelapa sebagai perekalan di sana
00:26:25
pakap perintahkan meretuk berbuatikian
00:26:28
Malam ini kita berangkat tidak seorang
00:26:31
pun pergi dari pulau ini kenapa Pak
00:26:35
Kenapa Pak karena Sebentar lagi kita
00:26:38
mendapatkan kepastian Apakah Belanda
00:26:40
masih berkuasa atau tanah air sudah
00:26:42
bebas Apa bedanya Tanah Air ini sudah
00:26:45
bebas atau belum yang penting kita harus
00:26:48
bebas bebas dari siksaan bebas dari
00:26:51
kepahitan bebas dari kesepian lapar
00:26:54
penyakit itulah kebebasan Pak kebebasan
00:26:57
Abadi
00:26:59
tak seperti kematian selalu Bapak
00:27:01
gembor-gemborkan kematian itu hukuman
00:27:04
hukuman Abadi kebebasan begitu tidak ada
00:27:06
kawan tak ada
00:27:09
wujudnya kau bebas dari siksaan kau akan
00:27:13
dibelenggu oleh
00:27:14
kemalasan kau bebas dari
00:27:16
kepahitan kau akan diborgol oleh
00:27:19
kenyamanan kau bebas dari mati
00:27:22
kelaparan kau akanenanau
00:27:29
menjengkelkan kau akan mengalami ketuaan
00:27:31
yang lebih mengenaskan jangan bodoh
00:27:34
untuk memburu kebebasan kawan kebebasan
00:27:36
itu benar-benar tidak
00:27:38
ada bohong itu pesimisme pesimisme atau
00:27:42
bukan kebebasan itu benar-benar tidak
00:27:45
ada Jadi mestikah kita tunggu di Pulau
00:27:48
ini dengan segala himpitan
00:27:51
keringannya ya ya ya
00:27:58
tidak Sejak lahir manusia selalu
00:28:02
dikekang oleh selimut akal Bu dikekang
00:28:04
oleh segala macam topeng kesopan
00:28:06
dikekang oleh segala macam
00:28:09
tetk sekarang kita bisa bebas kita bisa
00:28:13
bertempur berperang
00:28:15
menyerbu di sanalah kebebasan perang
00:28:19
itulah
00:28:20
kebebasan kita bebas dari hukuman bila
00:28:23
kita terbunuh Sekarang juga kita
00:28:26
berangkat Pak
00:28:30
Aku seorang di antara kamu kawan-kawan
00:28:33
aku tahu perasaanu tapi hal ini
00:28:37
perhitungan bukan perasa kita tunggu
00:28:40
sampai lagi untuk apa pak ya untuk apa
00:28:44
lagi pak perahu yang terdampar itu ad
00:28:47
perahu bada orang-orang diberang tentu
00:28:52
menunggu lain malam kita harapkan mereka
00:28:55
Setelah itu kita ketahui suas
00:28:58
lalu menukan
00:29:02
sikap dulu kita cepat mengambil sikap
00:29:05
untuk lari Mengapa sekarang kita tidak
00:29:07
cepat mengambil sikap untuk perang Pak
00:29:10
besok mati sekarang juga mati
00:29:14
pak sebelum mati kita tak boleh
00:29:17
menyanyakan hidup kita semua berani mati
00:29:20
Kenapa kita takut Hidup Sudah lama kita
00:29:24
menyanyakannya Berapa lama umur habis
00:29:26
kita berikan mentah-mentah hanya untuk
00:29:28
penderitaan seperti ini ini bukan
00:29:32
penderitaan ini
00:29:37
ketabahan
00:29:39
tabah bapak bisa tabah karena Bapak
00:29:42
manusiaat batas tak punya lagi kehendak
00:29:45
tak punya lagi hasrat tak punya Lagi
00:29:49
rindu tapi kami manusia padat akan
00:29:52
kehendak kami dambahkan masa depan
00:29:54
Gemilang kami dambahkan pengetahuan kami
00:29:58
dambahkan pakaian kami dambahkan
00:30:01
perempuan lebih-lebih perempuan Indo tak
00:30:03
peduli perempuan apa aku butuh
00:30:07
kepuasan di mana manusia pernah puas
00:30:10
kepuasan sama saja dengan kebebasan
00:30:13
hanya ada kata-katanya saja tak ada
00:30:17
wujudnya jangan hidup seperti ombak
00:30:19
orang muda dari jauhat pantai sudah
00:30:22
sampai pecah Sendiri Lebih baik pecah
00:30:25
karena buat Pak tepat
00:30:28
tapi dia takkan berbuat apa-apa Dia
00:30:32
takkan mau berbuat apa-apa kawan-kawan
00:30:36
kalian tahu kenapa dia tidak mau
00:30:38
meninggalkan Pulau ini karena dia sudah
00:30:41
tua dan istrinya cantik dan dia tahu
00:30:45
istrinya tidak setia Tutup mulutmu babi
00:30:48
aku bicara karena terlibat aku turut
00:30:51
terlibat hai manusia dan aku babi ingin
00:30:55
bebas Kau pikir dengan kebebasanmu itu
00:30:58
kau lantas bisa berjumpa dengan gadis
00:31:00
indom
00:31:01
itu begitu dulu kau datang kemari begitu
00:31:05
dia
00:31:07
dibutinganda dunia kelor tapi bagiku
00:31:12
Pulau ini seperti daun
00:31:14
jelatang bagi Pak Kapten sudah lengk
00:31:17
punya pangkat istri Pulau ini seperti
00:31:23
surga baiklah kalau
00:31:26
ituan kuceraikan istriku kau inilah dia
00:31:31
sungguh Pak kau bawa saja nanti malam
00:31:33
yang kau suka di Pulau ini kenapa nanti
00:31:36
malam sekarang tatku sudah jatuh dan dia
00:31:41
istrimu Kapten Pak Kapten aku tahu kau
00:31:45
tak akan berani berbuat seperti itu bagi
00:31:48
Pak Kapten lebih baik mati daripada
00:31:51
kehilangan
00:31:53
istri pergi
00:31:55
sekarang sungguhan Pak
00:31:58
tergigat aku setan Baiklah
00:32:02
Ayo di sana kemah
00:32:05
kemah Kami ingin berpulan mau di alam
00:32:12
bebas kam membunuh ptin baru aku
00:32:17
membunuh babi
00:32:25
Kapten tewas
00:32:34
kau tahu
00:32:35
akibatnya aku hanya tahu sebabnya Kapten
00:32:38
diaemperusak Tata suila dia memperkosa
00:32:41
norma-norma
00:32:42
kemanusiaan Kenapa kau tidak temak Aku
00:32:45
saja aku yang telah memberikan
00:32:48
kesempatan Tata Susila itu didusta
00:32:50
norma-norma diberkosa Seharusnya aku
00:32:54
yang kau tembak
00:32:56
setan tindakan Bapak mempunyai latar
00:32:58
belakang punya latar belakang
00:33:00
nasionalisme yang tak boleh mengkhianati
00:33:03
perjuangan punya rasa toleransi
00:33:05
kemanusia dan
00:33:06
mendalam walaupun itu semua bersifat
00:33:09
terlalu
00:33:09
fanatik Tetapi dia Babi itu dia hanya
00:33:14
punya latar belakang pengumbaran
00:33:16
nafsu-nafsu semata itu sentimen betapap
00:33:20
pun kau bersalah dan tidak ada putusan
00:33:23
lain
00:33:25
kobrang pegang Kapten apa ini pak kalau
00:33:30
berpangkat Letnan dalam tentara Republik
00:33:35
dipersalahkan pertama membunuh pengajan
00:33:39
baru kedua tidak melaksanakan naturural
00:33:43
Kapten ketiga tidak mendengar Wang
00:33:47
Kapten maka tentara Republik di Pulau
00:33:50
ini menyatakan hukungan mati
00:33:54
kobral tembak Kapten itu bukan hukuman
00:33:58
Rimba kau yang membuat hukuman ini jadi
00:34:00
Rimba kauikan saya menjalankan Han itu
00:34:04
kobral Tembak Abang Kapten
00:34:12
setan
00:34:25
Kapten Allah
00:34:30
kau
00:34:31
gila kau sungguh
00:34:36
gila selama ini aku cuma mengang kamu
00:34:41
geras sekarang Aku tahu kau kejam kau
00:34:46
buas Kau bodoh Kaulah ombak yang
00:34:50
melandai-landai dari jauh rindu ke
00:34:53
pantai Tapi pecah sebelum sampai kau
00:34:58
menbarkan Republik Kalau dulu aku bangga
00:35:02
punya suami seperti kamu ini aku malu
00:35:05
pada diriku sendiri aku malu
00:35:09
abang Tapi Malu begitu Bukan dosa
00:35:14
hanyalah
00:35:15
penyesalan kematianmu tak mungkin lagi
00:35:19
kebebasan Abadi tidak tidak mungkin lagi
00:35:23
kebebasan sudah tergadai pada semacam
00:35:28
Bongan heongan Jangan coba
00:35:30
menanti-nantikan kebebasan Abadi
00:35:33
diambangnya Ti Menghadang nyawa-nyawa
00:35:36
yang ingin membalas dendam
00:35:39
Celakanya kau menutup kebebasanmu
00:35:42
[Musik]
00:35:51
sendiri maku ta
00:35:55
malu kita berangkat
00:35:58
ke
00:35:59
mana seberang ke seberang ya
00:36:04
mereka biarkan busuk apaau dimakan
00:36:07
burung kauilah Jangan membantah Aku
00:36:10
tidak pernah membantah tapi dulu dulu
00:36:13
selagi kau menjadi kaptennya Kesatria
00:36:16
dan suamiku yang
00:36:18
mulia aku masih Kapten yang baik dan
00:36:21
suamimu Aku bukan istrimu lagi ingat aku
00:36:24
sudah dicerai dan janda sers
00:36:29
[Musik]
00:36:32
masihaniaya itu cuma sumbarkua untuk
00:36:35
menyatakan kebesaran
00:36:37
[Musik]
00:36:39
jiwaku Kau Tetap istriku mu jangan aku
00:36:43
janda yang belum habis
00:36:46
sidang baiklah kalau kam seperti itu
00:36:51
tapi kita harus
00:36:53
berangkat Suamiku belum dikubur besok
00:36:56
kita KJA akan dan tunggu sampai
00:36:59
nelayan-nelayan yang karam itu Datang
00:37:01
kemari dan kalau Belanda pasih berkuasa
00:37:05
kita terus bertahan di
00:37:10
sini tapi aku tidak sanggup Mutia
00:37:13
tinggal di sini baik semalam
00:37:16
lagi aku tersiksa
00:37:20
arwa-arwa mereka akan
00:37:23
menghantuiku
00:37:25
menceakitku Membunuhku
00:37:30
mereka akan mencarimu ke seluruh pelosok
00:37:32
bumi Kapten dan menjadi bayang-bayangmu
00:37:35
sendiri kau tak akan bisa
00:37:38
bebas
00:37:40
bisa bisa aku akan pergi ke kota yang
00:37:44
paling
00:37:46
ramai Aku akan pergi ke bioskop ke
00:37:49
masjid ke gereja
00:37:51
serargantian dan aku tidak akan tidur
00:37:54
Mutia supaya hantu-hantu mereka tidak
00:37:58
datang ke
00:37:58
mimpiku akan kucari kebebasan kemutian
00:38:02
kebebasan Abadi tidak pada kematian
00:38:06
tidak pada peperangan tidak pada
00:38:08
kehidupan tidak pada
00:38:11
penghidupan ke mana Tidak tahu mua tidak
00:38:15
tahu tidak jauh Abang tidak
00:38:19
jauh di mana Mu dia dalam
00:38:24
hati dalam hati i hati
00:38:29
sendiri
00:38:31
Ha tidak Abadi Mutia tidak Abadi tidak
00:38:35
abadi tapi sempurna Abang aku maunya
00:38:38
yang abadi Yang Abadi tidak ada yang
00:38:41
abadi Abang ketid abadianlah yang
00:38:45
abadi akan Kuari sampai
00:38:49
dapatan
00:38:50
Abadi Aku berangkat
00:38:58
abang abang
00:39:03
[Musik]
00:39:14
Mutiah belang bel datang belang bel
00:39:19
datang
00:39:23
[Musik]
00:39:33
[Musik]
00:39:43
[Musik]
00:39:47
[Tepuk tangan]
00:39:54
akui seni budaya milik
00:39:58
kita Jan persatuan bangsa Taman Budaya
00:40:06
Jambi Taman
00:40:08
Budaya Jambi
00:40:21
[Tepuk tangan]
00:40:23
[Musik]