00:00:01
jangan berusaha agar segalanya terjadi
00:00:04
seperti yang engkau inginkan namun
00:00:07
inginkanlah agar segalanya terjadi
00:00:10
seperti yang seharusnya
00:00:14
terjadi jadi inginkan yang seharusnya
00:00:18
bukan inginkan sesuai
00:00:21
keinginanmu bukan mengusahakan sesuai
00:00:24
keinginan jadi
00:00:27
[Musik]
00:00:44
Oke bismillah asalamualaikum
00:00:47
warahmatullahi
00:00:51
wabarakatuh bismillah Mari kita
00:00:55
lanjutkan ngaji
00:00:58
kita seperti
00:01:00
[Musik]
00:01:02
biasa ini teori self preservation apa
00:01:06
ndak boleh Pak kita punya hobi punya
00:01:09
kesenangan ingin kaya ingin kepuasan
00:01:12
tertentu
00:01:15
boleh cuma hati-hati
00:01:21
melampiaskannya self preservation
00:01:24
itu melestarikan dirinya sendiri biar
00:01:28
hidupmu enak hidup mu nyaman hidupmu
00:01:32
bahagia hakmu untuk makan enak hakmu
00:01:35
untuk tidur nyenyak hakmu untuk
00:01:38
senang-senang ya self preservation itu
00:01:41
tapi kayak epikuros kemarin jangan
00:01:44
sampai
00:01:47
kontraproduktif maunya senang-senang
00:01:49
akhirnya
00:01:52
susah kayak yang minum Oplosan itu kan
00:01:55
maunya
00:01:56
senang-senang tapi akhire wallah
00:02:00
bab Innalillahi ahah itu kontraproduktif
00:02:05
namanya yo senang sama game gak apa-apa
00:02:08
senang sama internet gak apa-apa senang
00:02:11
sama Wa gak apa-apa tapi penuhilah
00:02:15
secukupnya Dalam rangka apa self
00:02:19
preservation self preservation itu
00:02:22
melestarikan dirimu Biar enggak cepat
00:02:27
punah loh y kalau kamu punah itu kan
00:02:30
secara eksistensial maupun secara
00:02:34
esensial kamu main game terus sekarang
00:02:37
yo mungkin masih hidup tapi waktumu
00:02:40
habis sia-sia temanmu sudah ngapain kamu
00:02:43
masih ngapain
00:02:46
Oke jadi self preservation Jaga dirimu
00:02:51
lestarikan
00:02:53
dirimu kalau ada yang kamu senangi y
00:02:56
puaskan secukupnya kalau ada yang kamu
00:02:58
takuti y kendalikan secukupnya dan
00:03:01
seterusnya biar kamu tetap Lestari jadi
00:03:04
manusia kalau nak ya dirimu bisa punah
00:03:08
nanti kamu yang sejati nak keluar yang
00:03:12
keluar kamu yang iseng kamu yang
00:03:14
seneng-seneng kamu yang bukan
00:03:17
aslinya karena kamu ndak memberikan
00:03:20
sepenuhnya suka lihat TV ya ndak apa-apa
00:03:24
ini sekedarnya saja jangan pulang dari
00:03:27
kampus di depan TV sampai malam cekel
00:03:29
ini remote ndak pindah-pindah acaranya
00:03:32
enggak enak semua ya gak apa-apa diganti
00:03:34
ganti channel
00:03:37
oke itu nak self preservation
00:03:41
namanya terus jadi ini ya ini
00:03:45
pikiran-pikirannya diawali dari zeno
00:03:47
nanti kita lihat gagasan-gagasan
00:03:49
tokoh-tokoh utamanya
00:03:51
satu-satu ya ini katanya Markus lagi he
00:03:56
whoes in harmony withs
00:03:59
Harmony with the universe Ia yang hidup
00:04:03
harmonis dengan dirinya sendiri akan
00:04:07
hidup harmonis dengan alam semesta kalau
00:04:10
kamu sama dirimu sendiri enggak
00:04:13
harmonis Yo kamu enggak mungkin harmonis
00:04:15
dengan
00:04:16
alam kamu sama dirimu sendiri enggak
00:04:19
damai enggak Damai itu bisa pikiran sama
00:04:23
perbuatanmu beda bisa antar pikiran kamu
00:04:26
enggak jelas antara ya dan tidak itu
00:04:28
namanya enggak harmonis
00:04:31
pengin mutusin apa tapi enggak bisa
00:04:33
pengin A tapi yang terjadi B itu enggak
00:04:35
harmonis
00:04:37
sudah kalau dalam dirimu sendiri perang
00:04:39
terus ya sudah kamu ndak akan bisa
00:04:42
harmonis dengan alam
00:04:44
semesta maka
00:04:46
harmonislah apalagi sama orang lain Wong
00:04:49
sama dirimu sendiri kamu gegeran
00:04:51
terus gimana sih aku ini bikin malu aja
00:04:55
gimana sih aku ini kan sering gitu kan
00:04:58
kok bodoh banget ya Ini tadi kok Nah itu
00:05:01
kamu sama dirimu sendiri aja
00:05:03
gegeran apalagi sama orang lain maka he
00:05:08
Who lives in harmony with himself lives
00:05:11
in harmony with the universe itu Marcus
00:05:14
aurelius
00:05:16
Oke ini selanjutnya katanya
00:05:19
zino Saya bilang tadi ya di awal zino
00:05:23
dari sitium bukan
00:05:25
zeno dari Elia karena nama zeno itu
00:05:29
banyak
00:05:30
ada yang menganalisis dia satu akar kata
00:05:33
sama
00:05:34
Zen tapi yo ndak tahu juga ya memang ada
00:05:40
kata-kata zenonya
00:05:42
zennya kalau yang nonton kartun Dragon
00:05:45
Ball juga ada zeno
00:05:47
sama I yang yang nonton Dragon Ball
00:05:51
Super
00:05:52
itu ya itu sing paling jagoan di antara
00:05:56
Jagoan itu padahal kecil
00:06:00
oke yang gak suka kartun gak ngerti
00:06:03
mesti
00:06:05
terus tidak ada ini kat yang bisa
00:06:09
mengusik kebahagiaan orang yang makamnya
00:06:12
sudah Wais sudah bijaksana orang
00:06:15
bijaksana itu ndak bisa Sumpek kenapa
00:06:18
ndak ada yang bisa mempengaruhi
00:06:20
dia dia sudah kokoh uraiannya begini
00:06:26
misalnya anggap wis yang paling bikin
00:06:29
kamu tidak
00:06:30
bahagia Wah saya enggak bahagia karena
00:06:33
enggak lulus-lulus saya enggak bahagia
00:06:35
karena kan banyak itu kamu Munculkan di
00:06:37
pikiranmu terus kamu galau kuncinya
00:06:41
sebenarnya sederhana kamu jadi galau
00:06:44
karena macam-macam tadi karena kamu
00:06:46
pedulikan semua
00:06:48
itu cara paling gampang menghadapi itu
00:06:51
semua gdak usah
00:06:54
dipedulikan gak usah dimunculkan di
00:06:58
pikiranmu selesai
00:07:02
Pak tesisku loh Pak ndak jadi-dadi loh
00:07:05
salah Mbok pikir terus Emangnya nek Mbok
00:07:06
pikir terus terus tesismu jadi tiba-tiba
00:07:09
kan
00:07:10
enggak iya kan Ya udah dikerjain aja
00:07:14
tanpa harus galau woh ya memang
00:07:17
satu-satunya jalan dikerjain ngapain
00:07:19
energinya dobel satu buat ngerjain satu
00:07:22
buat galau ya kerjain aja enggak enggak
00:07:23
pakai
00:07:24
galau yang bikin galau kan karena kamu
00:07:27
Tampilkan sendiri di pikiranmu terus
00:07:29
terus kamu sumpekkan
00:07:32
diridirimu Kamu sumpekkan sendiri dirimu
00:07:35
itu yang kuncinya sehingga kamu sumpek
00:07:38
hidupmu Wah ini ndak ndak bisa Pak Saya
00:07:42
mikir enggak ketemu-ketemu jawabannya ya
00:07:44
sudah kalau enggak ketemu ngapain
00:07:45
dipikir terus wong wong ndak bisa ketemu
00:07:50
jawabannya ya sudah kalau bahasa
00:07:53
fikihnya maukuf aja kalau ada masalah
00:07:56
maukuf Nak bisa dijawab selesai
00:08:00
enggak usah dipikir terus wong dipikir
00:08:03
jelas-jelas kamu ndak bisa jawab kok
00:08:06
Biarin aja Nah jadi kuncinya apa biar
00:08:09
kamu enggak sumpek Nak usah dibikin
00:08:13
sumpek kalau enggak bisa dikerjain y gak
00:08:16
usah dikerjain kalau bisa Yao kerjain
00:08:18
semampumu kan cuma itu tok
00:08:21
rumusnya jadi orang yang bijaksana itu
00:08:23
ndak bisa
00:08:24
[Musik]
00:08:25
sumpek Makanya kalau diilustrasikan
00:08:28
film-film itu ban tokoh yang bijaksana
00:08:30
kan mesti senyum terus enggak pernah
00:08:32
merengut Karena gak ada yang bikin dia
00:08:35
sumpek enggak bisa ya sudah memang gak
00:08:38
bisa
00:08:41
Oke
00:08:43
jadi yang bikin kita galau Ternyata apa
00:08:46
ya penilaian kita
00:08:48
sendiri yang bikin kamu enggak bahagia
00:08:50
dirimu sendiri cuma itu jadi gak ada
00:08:54
yang bisa mengusik kebahagiaan orang
00:08:57
yang bijaksana
00:09:00
orang bijaksana biasanya stabil tenang
00:09:03
gak gampang terpengaruh Karena dia sudah
00:09:06
ngerti porsi-porsinya
00:09:10
oke terus Nah katanya Markus lagi reject
00:09:15
your S of injury and the injury itself
00:09:19
disappears
00:09:20
[Musik]
00:09:21
tolaklah rasa sakit itu dan rasa sakit
00:09:25
itu akan
00:09:27
hilang jangan mau lama-lama
00:09:31
sakit patah hati misalnya kasih waktu
00:09:34
aja secukupnya atau tolaklah diputusi
00:09:37
diputus nak pakai sakit sih ya biasa aja
00:09:41
kemarin berdua sekarang sendiri kan cuma
00:09:43
itu aja
00:09:47
situasinya Kalau kamu enggak mau sakit
00:09:49
gak akan sakit Hanya Kamu mau sakit sih
00:09:53
akhirnya dipikir-pikir sendiri
00:09:55
dibikin-bikin puisi sendiri dibikin
00:09:58
terus jadi terus kamu sumpek
00:10:01
sendiri jadi tolak aja rasa sakit itu
00:10:04
habis dimarahi dosen Sakit hatiku lah
00:10:07
ngapain Enggak ah aku enggak mau sakit
00:10:10
nak Sakit Tapi karena kamu mau
00:10:13
memasukkan rasa sakit itu dalam dirimu
00:10:16
ya
00:10:18
sakit jadi reject your S of injury and
00:10:22
the injury itself
00:10:24
disappears wong kamu baca wa aja kadang
00:10:27
mangkel kadang marah kadang sakit loh
00:10:30
ngapain Wong yang bikin ngawur kok
00:10:33
kadang ngarang-ngarang kadang Bong wong
00:10:35
kamu sudah ngerti haak gitu loh kamu
00:10:37
marah lah kok mau-maunya kamu
00:10:40
menghabiskan energi untuk marah terhadap
00:10:42
sesuatu yang gak ada hubungannya sama
00:10:44
dirimu kamu sakit tentang sesuatu yang
00:10:48
menurut kamu itu ndak benar ndak Benar
00:10:50
kok bikin kamu sakit ya enggak
00:10:52
usah jadi reject
00:10:54
tolaklah rasa sakit itu dan dia akan
00:10:57
hilang
00:11:00
itu
00:11:01
yang katanya Markus aurelius
00:11:05
jadi jangan mau sakit jangan mau galau
00:11:10
kuncinya lagi-lagi ternyata di
00:11:12
pikiran kamu sendiri yang
00:11:15
mendramatisir sehingga kasus biasa-biasa
00:11:18
kayak film
00:11:19
India jadi kamu terus nangis padahal yo
00:11:22
biasa
00:11:24
aja yo Kayak Kapan tadi apa ya saya
00:11:27
dapat wa yang anak kecil ayamnya mati
00:11:29
terus dia nangis gitu itu kan ayam mati
00:11:33
biasa tapi ya karena anak kecil nangis
00:11:35
kalau kamu ikut nangis
00:11:37
juga itu baru
00:11:39
bahaya jadi yang kayak gitu kamu enggak
00:11:42
bisa menolak Ada banyak hal yang
00:11:44
sudahlah itu nak penting
00:11:48
oke
00:11:50
terus dan itu nanti hubungannya dengan
00:11:54
kontrol kita atas keinginan
00:12:00
manusia itu memang
00:12:02
fitrahnya dia
00:12:04
bahagia kalau keinginannya
00:12:07
tercapai berarti kunci kebahagiaanmu ada
00:12:11
di keinginan maka
00:12:14
pintar-pintarlah menegaskan
00:12:17
keinginan begitu kamu keliru kamu sedang
00:12:20
bunuh
00:12:21
diri bikin keinginan rancang keinginan
00:12:25
yang dalam kontrolmu kayak tadi bukan
00:12:28
sesuatu yang di luar
00:12:33
jangkauanmu jadi karena kalau kamu
00:12:36
menginginkan sesuatu yang di luar
00:12:38
jangkauanmu hasilnya pasti
00:12:41
kecewa jangan menginginkan sesuatu yang
00:12:44
di luar jangkauanmu wong kamu sudah
00:12:48
jelas sekarang semester 14 sudah mau
00:12:51
kena do saya cita-citanya kumlot Pak
00:12:54
tercepat
00:12:58
ter wis ora iso jelas itu daripada kamu
00:13:01
stres mending sudah sing penting lulus
00:13:05
iya jadi jangan menginginkan sesuatu
00:13:08
yang di luar jangkauanmu Nanti lihat
00:13:12
artis di TV kamu jatuh cinta Pokoknya
00:13:14
aku harus dapat dia ya Nak mungkin
00:13:19
jauh ya wong artis itu kamu siapa kan
00:13:24
begitu nanti daripada kamu stres ndak
00:13:27
karuan juntrungannya loh
00:13:29
ya cukup kamu beli kaca aja lihat di
00:13:31
kamar
00:13:34
Oke
00:13:35
jadi jangan menginginkan yang di luar
00:13:39
jangkauan ukur
00:13:42
kekuatanmu terus karena kamu bisa kecewa
00:13:47
kalau salah menetapkan
00:13:52
Keinginan saya Pak Mulai sekarang ingin
00:13:56
tiap malam salat tahajud mulai jam .
00:14:00
sampai subuh ndak putus-putus wis kecewa
00:14:04
mesti kamu nanti Iya kenapa mungkin di
00:14:08
luar jangkauanmu wong kamu salat subuh a
00:14:13
Yok
00:14:15
Iya
00:14:18
jadi inginkan Yang dalam jangkauanmu itu
00:14:22
penting bagi yang nak pengin stres
00:14:26
Oke karena itu
00:14:30
kalau tiba-tiba terbersit apapun yang
00:14:33
menurutmu itu di luar
00:14:36
jangkauanmu kalimatnya setowa apa You
00:14:39
Are Nothing In relation to
00:14:42
me kamu ndak ada hubungannya sama
00:14:47
aku jadi
00:14:50
jauh-jauh jalan-jalan di mall liat orang
00:14:53
belanja baju banyak sekali harganya
00:14:55
ratusan ribu kamu mau beli kaos 4.000
00:14:58
aja diw bolak Walik P tel Nah Lihat
00:15:03
orang itu
00:15:04
ya Gak ada hubungannya sama aku kita
00:15:08
beda
00:15:10
dunia enggak usah membayang-bayangkan
00:15:13
mengingin-menginginkan yang kayak yang
00:15:15
kamu lihat nanti kamu malah stres
00:15:17
sendiri jadi kamu harus punya senjata
00:15:19
ini tadi You Are Nothing In relation to
00:15:22
me ada cowok-cewek pacaran cakep
00:15:28
cowoknya cakep ceweknya cakep kamu
00:15:30
nonton Kamu jomblo sudah
00:15:33
bertahun-tahun biar enggak galau apa You
00:15:36
Are Nothing In relation to me kamu ngdak
00:15:38
ada hubungannya sama aku kita dunianya
00:15:41
beda
00:15:42
Nah loh itu lebih simpel lah daripada
00:15:46
kamu stres mbok kamu mangkel marah Malah
00:15:50
menghabiskan energi kayak tadi Untuk
00:15:53
Yang
00:15:54
sia-sia biarin ajaalah mereka punya
00:15:56
dunia sendiri aku punya dunia sendiri
00:15:59
Aku cukup nonton TV
00:16:02
sendirian di kamar sendirian makan
00:16:05
sendiri masak sendiri
00:16:08
oke yo Bikinlah nanti narasi-narasi
00:16:12
untuk lebih baik sendiri Lebih Merdeka
00:16:15
sendiri gak apa-ap l untuk menghibur
00:16:18
diri jadi inginkan yang bisa kamu
00:16:22
kontrol untuk yangdak bisa kamu kontrol
00:16:24
kok tiba-tiba kamu berhasrat katakan
00:16:29
to kamu ndak nyambung lagi kita
00:16:32
frekuensinya beda nah gitu aja kan lebih
00:16:36
nyaman lebih enak daripada kamu
00:16:39
stres Ada orang dinasihati baik-baik
00:16:42
enggak manut Oh ya sudah You Are Nothing
00:16:45
In relation to me kita kita beda jalur
00:16:48
kan gitu Kamu kan sering begitu ada
00:16:50
orang pikirannya beda sama kamu terus
00:16:52
kamu marah-marahin dia juga
00:16:53
marah-marahin kamu wong frekuensinya
00:16:55
beda diapa-apain ya engak nyambung
00:16:57
tinggal kamu putus aja ya kita
00:16:59
frekuensinya beda You Are Nothing In
00:17:02
relation to
00:17:03
me kita beda dunia
00:17:06
nah jadi itu caranya untuk bahagia
00:17:10
kontrol
00:17:12
keinginan dari situlah nanti kamu ketemu
00:17:18
kebebasan kalau ada yang tanya bebas itu
00:17:23
apa Bebas itu inginkan yang berada dalam
00:17:26
kontrolmu jangan ingink sesuatu yang
00:17:30
berada dalam kontrol orang lain kalau
00:17:33
cita-citamu menginginkan sesuatu yang
00:17:35
jadi milik atau dikontrol orang lain
00:17:38
maka saat itu juga kamu jadi
00:17:42
budak budaknya siapa budaknya orang lain
00:17:45
yang mengontrol keinginanmu
00:17:49
tadi kalau cita-citamu misalnya jadi
00:17:52
PNS dan menurutmu di luar kontrolmu maka
00:17:56
kamu akan jadi budak orang yang
00:17:58
mengontrol
00:17:59
penerimaan
00:18:01
PNS kalau
00:18:04
cita-citamu apao wis ndak jomblo lagi
00:18:08
punya pasangan Padahal di luar kontrolmu
00:18:12
kamu akan dikontrol orang yang bisa
00:18:13
ngasih kamu pasangan atau menjanjikanmu
00:18:16
jadi
00:18:18
pasangannya ya kan Kalau cita-citamu
00:18:22
harta padahal itu belum waktunya dan di
00:18:24
luar kontrolmu maka kamu akan jadi budak
00:18:27
orang yang bisa berikanmu
00:18:30
harta namanya jadi enggak bebas maka
00:18:33
kalau kamu pengin bebas yang yang sejati
00:18:36
inginkan yang hanya dalam kontrolmu
00:18:40
saja yang di luar kontrolmu enggak usah
00:18:42
diinginkan jangankan di luar kontrolnya
00:18:45
orang lain di luar kontrolnya Allah pun
00:18:47
jangan di tag-tagih di Ya Allah kok dulu
00:18:51
aku anaknya orang desa mbok aku anaknya
00:18:53
presiden apa Anaknya
00:18:55
menteri ya kalau kamu yang diingin
00:18:58
ininkan itu kamu jadi nak
00:19:00
bebas Kebebasan itu inginkan Yang dalam
00:19:05
kontrolmu jangan nagih sesuatu yang di
00:19:08
luar
00:19:10
kekuasaanmu dan kamu enggak dosa kok
00:19:13
kalau hanya menginginkan yang dalam
00:19:15
kontrolmu nak apa-apa wong kekuasaanmu
00:19:18
cuma
00:19:19
itu agama kan mengajarkan begitu kalau
00:19:22
kamu salat nak kuat berdiri yo duduk
00:19:24
ngak usah iri dengan orang yang bisa
00:19:27
berdiri
00:19:29
yang berdiri juga begitu jangan iri enak
00:19:31
ya itu salatnya
00:19:33
Duduk kalau pengin salat duduk sakit
00:19:36
dulu kan begitu masing-masing punya
00:19:40
jatahnya
00:19:42
sendiri-sendiri Yao mungkin jatahmu
00:19:44
sekarang masih jomblo yang lain jatahnya
00:19:46
sudah punya pasangan itu
00:19:49
biasa jadi ndak harus menginginkan yang
00:19:53
di luar KuasaMu kecuali janjan sudah
00:19:57
dalam KuasaMu kamu enggak jomblo lagi
00:20:00
tapi kamu milih jomblo Wah itu rasake
00:20:03
dewe nanti iya kamu akan galau mesti
00:20:07
Harusnya kamu ambil gak kamu
00:20:10
ambil Jadi bebas yang sejati itu apa
00:20:14
bebas yang sejati itu menginginkan yang
00:20:17
dalam
00:20:19
kontrolmu bukan yang di luar
00:20:22
kontrol Mari kita demo biar Donald Trump
00:20:25
enggak jadi presiden Amerika lagi
00:20:27
kejauhan
00:20:29
hasilnya mesti
00:20:32
stres jadi ya yang dekat-dekat lah
00:20:35
terlalu jauh kalau Donald Trump yo orang
00:20:37
Indonesia yo presiden Indonesia kalau
00:20:39
nak kuat yo Gubernur enggak kuat yo
00:20:42
Bupati kalau masih ndak kuat yo Pak RT
00:20:46
pak RW misalnya loh Itu kan dalam
00:20:49
jangkauanmu bukan yang di luar
00:20:51
jangkauanmu Kalau mimpimu terlalu besar
00:20:54
hasilnya kecewa atau kamu jadi budak
00:20:58
yang bisa mewujudkan
00:21:01
mimpimu jadi
00:21:04
bebaslah bebaslah berarti apa inginkan
00:21:07
hanya yang berada dalam
00:21:10
jangkauanmu
00:21:14
Terus yang kedua lanjutannya
00:21:19
kebebasan Kenapa sih ada yang tidak
00:21:21
terjangkau Iya karena all can be free
00:21:26
internally in mind
00:21:29
non can be free with
00:21:32
inbody kita itu akal sih bisa bebas cuma
00:21:38
mewujudkan isinya akal itu ndak
00:21:43
bebas kamu mikir apa saja kan bisa boleh
00:21:46
gak ada sanksinya malah satu-satunya
00:21:50
yang bisa bebas murni itu kan cuma mikir
00:21:53
akal cuma mewujudkan pikiran itu
00:21:59
nak bebas kita sudah terikat kamu mikir
00:22:02
seandainya aku bisa terbang ya bisa
00:22:04
dipikiran tapi kalau mau diwujudkan kamu
00:22:07
harus punya uang dulu terus naik pesawat
00:22:10
ndak
00:22:11
bebas Kalau enggak punya uang Ya ndak
00:22:14
bisa kamu bisa terbang y kamu loncat
00:22:16
dari atas gunung yo terbang
00:22:19
sebentar terus
00:22:21
wasalam ya kan can be free kita enggak
00:22:25
bebas kalau mau diwujudkan gak bebas
00:22:28
sudah Pak Saya pengin jadi presiden
00:22:30
bebas begitu ingin mewujudkan ah itu
00:22:34
baru ndak bebas macam-macam sudah
00:22:37
halangannya enggak sesederhana
00:22:39
mikir makanya dulu pernah saya bilang
00:22:42
kebebasan yang sejati bisa dalam pikiran
00:22:45
dalam hidup sehari-hari halangannya
00:22:48
banyak macam-macam
00:22:52
inb mungkin kamu sumuk penginnya Hah
00:22:55
segerah kayak gini pengin nyopot baju
00:22:57
terus kipas-kipas
00:22:59
senang ini sudah tapi kan begitu banyak
00:23:02
orang di sini kan kamu enggak bisa kalau
00:23:03
kamu nyopot baju di sini yang lain mesti
00:23:06
bubar
00:23:08
baunya loh kan ndak bebas kan kamu
00:23:11
nyopot baju akhirnya Kenapa ada yang
00:23:15
lain tapi di pikiran tadi kamu bebas
00:23:17
menginginkan itu kan dalam pikiran bebas
00:23:20
kamu bisa kalau sekedar menginginkan
00:23:22
bisa apa saja tapi kalau kamu ndak
00:23:24
hati-hati ketika keinginan ini kamu
00:23:27
wujudkan kamu akan dicegat oleh banyak
00:23:30
sekali halangan
00:23:31
inb realitas
00:23:34
sehari-hari jadi rumusnya di situ Itulah
00:23:38
kenapa biar kamu Enggak kecewa aturlah
00:23:43
keinginanmu biar enggak terlalu banyak
00:23:46
kecewa
00:23:48
jadi cita-citamu apa sih keinginanmu apa
00:23:52
sih sesuaikan dengan kondisimu ngak
00:23:55
sesuai juga gak apa-apa tapi ketika gak
00:23:57
sesuai lahirnya kekecewaan atau
00:24:00
perbudakan
00:24:01
tadi kamu mikir memperkosa orang itu kan
00:24:06
di pikiran enggak masalah enggak ada
00:24:08
orang ngukum kamu enggak ada orang kamu
00:24:10
saya tuntut karena membayangkan
00:24:11
memerkosa aku toh Gak
00:24:14
iso ya kamu baru dituntut kalau perkosa
00:24:18
beneran jadi bebas pikiranmu itu Kamu
00:24:22
bikin apa aja
00:24:23
bebas kamu Ditolak nembak ditolak terus
00:24:27
awas ya kamu nolak aku tak bayangke Eng
00:24:29
Awas lho bayangke itu kan bebas di
00:24:31
pikiran gak ada orang bisa nyegat kamu
00:24:34
bayangke Sopo itu kan Nak
00:24:36
bisa sekarang Kan kadang nak cuma
00:24:38
bayangkan Gambarkan gambar pakai
00:24:41
Photoshop
00:24:42
itu bisa kayak gitu kan cuma ketika
00:24:46
sudah masuk Photoshop itu sudah
00:24:48
halangannya banyak inb kamu bisa
00:24:50
dipenjara kalau gambar aneh-aneh itu
00:24:52
sudah inb kalau in mind bebas murni
00:24:57
masih ada di pikiran itu bebas gak ada
00:25:00
orang dituntut enggak ada orang
00:25:02
Dimarahi Pak Saya membayangkan
00:25:06
Seandainya saya jadi Wali Pak Nah itu
00:25:08
kan orang ya wis ora apa-opo wis
00:25:10
mikirotok ya or apao cuma
00:25:12
dipikiran tapi kalau mau diwujudkan
00:25:15
alangannya banyak jadi rumusnya itu
00:25:19
kebebasan itu bisa dalam kamu mikir tapi
00:25:23
begitu mewujudkan bebas kamu akan ketemu
00:25:27
banyak sekali halangan-halangan karena
00:25:30
hidup ini coraknya Katanya stoik tadi
00:25:34
fatalistik
00:25:37
terus ini yang teori lain dari stoisisme
00:25:42
namanya teori Apate Apate itu nanti jadi
00:25:46
akar kata Kalau bahasa Indonesia namanya
00:25:53
apatis apatis itu kan kesannya sudahlah
00:25:57
gak usah mikir hasilnya paling ya begitu
00:25:59
kan itu apatis cuma arti aslinya begini
00:26:02
apatis
00:26:05
itu apa orang melakukan
00:26:09
sesuatu tanpa mikir
00:26:12
hasilnya yang penting lakukan aja
00:26:15
sebaik-baiknya sesuatu itu mbuh hasile
00:26:17
opo nanti itu apaate gambarannya kayak
00:26:20
orang
00:26:21
mana orang mana yang ndak mikir panahku
00:26:25
nanti hasilnya kayak gimana mikirnya
00:26:28
gimana caraku Manah paling
00:26:32
baik itu apa
00:26:34
Te aku ndak tahu besok ipku bisa empat
00:26:38
apa ndak yang penting aku belajar
00:26:42
sekuatku itu
00:26:44
apat aku ndak ngerti ngaji filsafat ini
00:26:48
aku paham opo enggak sing penting teko
00:26:50
sak kuat-kuatku ngantuk tak tahan-tahan
00:26:52
itu
00:26:54
Apate
00:26:55
apatis jadi hidup itu rumusnya ini kita
00:26:59
nak bisa menguasai hasil tapi kita
00:27:02
menguasai
00:27:04
proses itu tadi yang saya bilang
00:27:07
kelompok setoa ini banyak diadopsi nanti
00:27:09
gagasannya oleh
00:27:11
agama-agama baik Kristen maupun
00:27:14
Islam kamu kan menyebutnya hari ini Bau
00:27:18
asariahnya Kan ada Jadi kita menguasai
00:27:21
usaha tapi ngak menguasai hasil itu
00:27:25
namanya k Kalau dioa kiasannya kayak
00:27:27
orang Nah apakah panahnya nanti tepat
00:27:31
sasaran atau gak gak masalah yang
00:27:33
penting kita sudah berusaha semaksimal
00:27:35
mungkin seandainya enggak tepat kita
00:27:37
ndak
00:27:39
menyesal Yang penting kamu sudah belajar
00:27:42
sekeras mungkin kalau hasilnya enggak
00:27:44
maksimal kamu enggak menyesal tapi kalau
00:27:46
kamu ndak belajar sekeras mungkin
00:27:49
hasilnya kok gak maksimal kamu pasti
00:27:51
menyesal karena Aduh tadi mbok aku
00:27:53
serius dikit kayak kamu ngareap tesis
00:27:56
apaau ngareap skripsi itu loh waduh ini
00:27:59
sudah mepet waktunya Sudahlah sing
00:28:02
penting ono tulisane mungkin besok-besok
00:28:03
kamu nyesal Ah coba dulu aku nulisnya
00:28:05
agak serius dikit ada
00:28:08
menyesalnya
00:28:10
maka katanya orang-orang setoa hidup itu
00:28:15
perhatikan
00:28:19
proses berikan semuanya kalau kamu punya
00:28:22
100% berikan
00:28:24
100%. jangan tanggung-tanggung kita kan
00:28:27
sering apa-apa itu ah nanti kan bisa ah
00:28:31
segini aja dulu besok lagi ah selalu
00:28:34
begitu biasanya hasilnya nanti menyesal
00:28:38
Aduh coba tak kerjain kemarin sekarang
00:28:41
ada tugas lagi dobel deh coba kemarin
00:28:44
sudah selesai sekarang lebih enteng
00:28:47
salahmu
00:28:48
dewe ya Kan Aduh bolak-balik tugas
00:28:52
nambah lagi yang kemarin aja belum ya
00:28:54
padahal yang kemarin waktunya banyak
00:28:56
karena kemarin kamu ndak ngasih 100
00:28:58
sekarang kamu dituntut
00:29:01
300%. hasilnya menyesal maka kiasannya
00:29:05
kayak mana Gak usah peduli hasilnya
00:29:07
Nanti kayak apa yang penting sudah
00:29:08
memberikan semuanya kalau hasilnya belum
00:29:10
maksimal Ya sudah itu jalannya mungkin
00:29:13
takdirnya Mungkin nah itu kiasannya
00:29:18
pemanah teorinya namanya
00:29:21
Apate di indonesia konotasinya agak
00:29:24
negatif apatis
00:29:28
di situ kalau di Indonesia kan alah
00:29:29
paling-paling begitu hasilnya kan gitu
00:29:32
ya Tapi maksud awalnya gak begitu maksud
00:29:37
awalnya
00:29:38
itu Lakukanlah
00:29:40
sesuatu yang tadi berada dalam
00:29:43
jangkauanmu dalam
00:29:45
kontrolmu semaksimal mungkin hasilnya
00:29:49
apa
00:29:53
wallahuam kalau di agama kan Allah itu
00:29:55
kan tidak menghisab
00:29:58
hasilnya tapi menghisab
00:30:01
prosesnya sejauh mana usahamu mendekati
00:30:04
dia itu nanti yang dihisab sukses apa
00:30:07
enggak wallahuam juga wong kita memang
00:30:10
kuatnya yang kita kuasai cuma
00:30:14
proses minum ini kan usaha semaksimal
00:30:18
mungkin ya jangan sambil ngomong nanti
00:30:21
keselek itu namanya semaksimal mungkin
00:30:29
kalau bisa minum mungkin minum tak
00:30:32
tahan-tahan nanti saja ah nanti selesai
00:30:35
ngaji
00:30:36
menyesal coba tadi minum sekarang gak
00:30:41
habis deh minumannya Jadi menyesal maka
00:30:44
apa-apa itu maksimal yang minumnya belum
00:30:46
habis
00:30:48
dihabisin ya Daripada nanti ketendang
00:30:53
Oke
00:30:55
jadi baik buruk
00:30:59
menyesal tidak menyesal itu tergantung
00:31:02
berapa persen usaha yang
00:31:05
diberikan
00:31:10
terus ini teori yang lain kelanjutannya
00:31:13
we are actors playing rules we do not
00:31:17
choose and our duty is to play them as
00:31:21
best we can knowing that our Fa is part
00:31:24
of
00:31:26
Which larger order Jadi kita ini ini
00:31:30
pakai lagunya Ahmad Albar ya Dunia ini
00:31:33
panggung
00:31:34
sandiwara sutradaranya bukan kita Kita
00:31:37
ini hanya aktor yang dikasih peran
00:31:40
tertentu yang kita ndak
00:31:43
milih Kamu kan ndak milih
00:31:46
tiba-tiba sekarang jadi
00:31:48
mahasiswa tiba-tiba jadi santri ngaji
00:31:51
filsafat tiba-ti ini kan kayak rule-rule
00:31:54
peran-peran yang diberikan oleh Tuhan
00:31:56
pada kita kita nak pernah
00:31:58
milih maka tugas kita bukan bantah
00:32:05
sutradarah kalau sudah dicasting jadi
00:32:08
antagonis ya antagonis
00:32:10
saja jadilah antagonis
00:32:14
sebaik-baiknya I loh itu maunya begitu
00:32:18
memang yo antagonis terbaik itu
00:32:20
maksudnya
00:32:21
yo play them as best weend opo io kamu
00:32:26
dicasting jadi antagonis kan
00:32:28
begitu kenapa karena kita ini Bagian
00:32:34
kecil dari mesin
00:32:37
besar kalau kita enggak main
00:32:39
sebaik-baiknya Mesir besar ini akan
00:32:44
kacau jadi santri jadilah santri yang
00:32:47
baik jadi guru jadilah guru
00:32:49
sebaik-baiknya Jadi adik jadilah adik
00:32:52
sebaik-baiknya jadi kakak jadilah Kakak
00:32:55
sebaik-baiknya maka mesin hidupmu akan
00:32:59
bagus normal
00:33:01
produktif jangan
00:33:03
setengah-setengah jadi mahasiswa
00:33:06
setengah-setengah jadi guru
00:33:08
setengah-setengah Jadi Kakak juga
00:33:12
setengah-setengah yo hasilnya Ndak bagus
00:33:15
mesinmu nak akan mutar dengan bagus kita
00:33:19
itu bagian Kalau kamu jadi kakak yang
00:33:22
bagus adikmu Jadi adik yang bagus ibumu
00:33:25
ibu yang bagus ayahmu Ayah yang bagus
00:33:29
keluargamu jadi keluarga
00:33:31
bagus
00:33:32
produktif pemimpinnya harus bagus
00:33:35
rakyatnya juga harus bagus Nak bisa
00:33:38
salah satu ah yang penting kan kuncinya
00:33:40
pemimpin loh sebagus-bagusnya pemimpin
00:33:43
kalau rakyatnya kacau ya tetap kacau
00:33:45
karena ini organisme
00:33:48
besar bahkan organisme besar ini ndak
00:33:51
sekedar keluarga enggak sekedar negara
00:33:53
tapi alam
00:33:55
semesta jangan dikira nya Suriah itu ya
00:33:58
Suriah saja imbasnya pasti ke Indonesia
00:34:01
buktinya banyak Indonesia yang Ketut
00:34:04
masuk ke
00:34:05
sana jangan Dikira gegerannya apa hari
00:34:08
ini Korea Utara sama Malaysia itu urusan
00:34:11
mereka saja kalau benar terjadi perang
00:34:13
imbasnya pasti ke sini wong kita ini
00:34:15
mesin besar
00:34:16
kok Israel sama Iran misalnya perang
00:34:20
terus dua-duanya mengeluarkan nuklir
00:34:22
yang kiamat Bukan cuma Israel sama Iran
00:34:25
yo sak duno rusak kabeh karena kita
00:34:28
organisme
00:34:30
besar kalau kamu maki-maki orang
00:34:33
misalnya itu kan kamu tidak berperan
00:34:36
yang bagus jangan dikira jeleknya kena
00:34:39
kamu saja wong kamu itu bagian dari
00:34:41
organisme besar keluargamu mungkin kena
00:34:44
kui anake sopo Nek ngomong koy ngono kui
00:34:48
muride sopo loh gurunya kena cahendi kui
00:34:52
daerahmu kena Iya kan jadi jangan dikira
00:34:56
urusannya cuma sama dirimu kita ini
00:34:59
sekrup kecil dalam organisme besar maka
00:35:04
jalankan peranmu
00:35:07
sebaik-baiknya enggak usah bahas casting
00:35:11
Aduh castingku kok ndak enak ini Jadi
00:35:14
adik penginku jadi
00:35:17
kakak ternyata enggak punya adik
00:35:19
punyanya Kakak to akhirnya jadi Adik Ya
00:35:22
jadilah adik yang baik enak jadi dosen y
00:35:25
tinggal merintah-merintah nugas gasin
00:35:28
loh dosennya dulu juga pernah jadi
00:35:31
mahasiswa dulu sekarang castingnya ganti
00:35:34
maka castingmu sekarang baru jadi
00:35:38
mahasiswa perankan
00:35:40
sebaik-baiknya biar nanti sama
00:35:42
sutradaranya kamu diganti casting yang
00:35:45
enak kalau jadi mahasiswa enggak becus
00:35:48
yo casting selanjutnya kan yo logos tadi
00:35:51
loh ada logikanya ada
00:35:53
hukumnya
00:35:55
jadi ya akt R we do not chose and our
00:35:59
duty is to play them as best we can
00:36:03
knowing that our Fit is part of much
00:36:07
larger order Jadi kita ini skru kecil
00:36:10
dalam mesin
00:36:12
besar mesin besar itu murnya satu copot
00:36:15
aja ya sudah
00:36:17
wasalam Semuanya ikut kacau terus
00:36:22
oke ini Rumus terakhirnya realistis
00:36:28
realistis itu apa Do not seek to have
00:36:32
everything that happens as you wish but
00:36:36
wish for everything to happen as as it
00:36:40
actually does
00:36:43
happen jangan berusaha agar segalanya
00:36:46
terjadi seperti yang engkau inginkan
00:36:49
namun inginkanlah agar segalanya terjadi
00:36:53
seperti yang seharusnya terjadi
00:36:57
jadi inginkan yang seharusnya
00:37:00
bukan inginkan sesuai
00:37:04
keinginanmu bukan mengusahakan sesuai
00:37:07
keinginanmu jadi saya penginnya sih
00:37:10
enggak belajar Pak tapi nilaiku bagus
00:37:14
Nah itu karepmulan ngono kui itu loh
00:37:19
sunatullahnya kalau pengin nilai bagus
00:37:23
belajar jadi berusahalah agar yang kamu
00:37:28
inginkan itu yang seharusnya terjadi
00:37:30
hidupmu lebih
00:37:32
damai hidupmu akan
00:37:34
tenang kalau yang kamu
00:37:37
inginkan jadi basisnya bukan keinginanmu
00:37:41
tapi
00:37:42
realitasnya itulah yang namanya
00:37:47
realistis y saya realistis saja Pak
00:37:50
Kalau jadi milyuner mungkin nak bisa
00:37:54
jutawan mungkin Bisalah Kalau besok
00:37:56
kiro-kiro Kerjaan saya ini ya itu
00:37:57
namanya realistis yang kamu hitung bukan
00:38:00
keinginanmu kalau manut keinginanmu
00:38:03
penginmu jadi orang paling kaya
00:38:04
seindonesia tapi ya ora Mungkin nah itu
00:38:08
namanya melihat fakta berdasarkan
00:38:11
realitas bukan berdasarkan
00:38:13
keinginanmu itu namanya realistis
00:38:17
kuncinya hidup tenang itu hidup yang
00:38:20
realistis Pak kalau wajah saya kayak
00:38:23
gini yo asal punya pasangan aja
00:38:25
alhamdulillah itu lebih nyaman daripada
00:38:28
saya Pak kulitnya putih rambutnya
00:38:31
panjang ya wis susah nyarinya ada kuda
00:38:37
putih kulitnya putih rambutnya panjang
00:38:41
Oke jadi hiduplah realistis saja sesuai
00:38:45
standarmu Yo kamu yang bisa ngitung
00:38:47
kayak tadi loh yang dalam kontrolmu di
00:38:50
luar itu
00:38:52
jangan
00:38:54
terus filsafat politik
00:38:58
ya Ini hubungannya sama
00:39:02
tadi kita Bagian kecil dari mesin besar
00:39:07
maka dalam hidup bersama kuncinya
00:39:12
[Musik]
00:39:14
Harmoni Harmoni itu terjadi ketika kita
00:39:18
tidak ngitung Keinginan kita tapi yang
00:39:21
kita hitung kepentingan bersama biar
00:39:23
mesin besar ini jalannya bagus kehidupan
00:39:27
bersama kita jalannya
00:39:29
bagus manusia pertama-tama bukan
00:39:32
individu tapi
00:39:35
kawanan kawanan bahasa Indonesia ya
00:39:37
bukan bahasa Jawa ya bahasa jawo kawanan
00:39:41
itu jenenge jadi kawanan
00:39:46
itu kita ini pertama-tama makhluk sosial
00:39:50
kita ndak ndak mungkin dan ndak bisa
00:39:52
hidup sendirian maka pentingkan dulu
00:39:55
kehidupan bersama
00:39:57
itu pertama politiknya setoa politiknya
00:40:00
setoa yang kedua asumsinya
00:40:03
adalah hidup
00:40:06
ini tak baca aja ya karena semua manusia
00:40:11
itu levelnya sama Harusnya kita ini kan
00:40:15
manusia yang sama seluruh dunia harusnya
00:40:19
ada aturan bersama yang mengikat kita
00:40:24
hari ini sudah terwujudkan antara lain
00:40:26
lewat model model-model PBB model-model
00:40:29
deklarasi HAM itu dulu yang
00:40:31
mencita-citakan awal orang-orang seperti
00:40:34
kaum stoa
00:40:36
ini Jadi jangan terlalu banyak aturan
00:40:40
yang beda-beda wong kita ini manusia
00:40:43
hidup di dunia yang sama Bikinlah aturan
00:40:47
yang berlaku untuk semua
00:40:50
orang begitu Aturan itu beda-beda
00:40:53
lahirnya pasti nanti
00:40:54
diskriminasi-diskriminasi
00:40:58
nyari aturan seminim mungkin atas
00:41:03
dasar kemanusiaan umum jadi bikin
00:41:08
semacam unified human Society
00:41:13
oke
00:41:15
terus ada juga sebenarnya orang setoa
00:41:18
yang nak suka politik karena zaman itu
00:41:20
politiknya agak trik politiknya agak
00:41:25
rusak jadi mereka anti hukum bikinan
00:41:30
manusia yang mereka percaya hukum alam
00:41:33
bukan hukum Tuhan loh ya hukum
00:41:36
alam alam ini ada hukumnya ya itu yang
00:41:39
kita
00:41:40
pedomani ya hukum alam kayak tadi
00:41:42
logosnya Tuhan tadi loh yang malas Yo
00:41:46
nanti ndak sukses yang rajinlah yang
00:41:48
sukses yang tekun nanti sukses ini
00:41:52
hukum-hukum
00:41:54
alam yang kita pedomani ini bukan hukum
00:41:57
hukum bikinan kalau hukum bikinan
00:41:59
sifatnya parsial dan
00:42:03
temporal jadi itu filsafat politiknya
00:42:07
setoa
00:42:09
jadi pertama-tama sadari kita hidup di
00:42:13
alam semesta ini semacam
00:42:18
organisme organisme itu kayak tubuhmu
00:42:20
itu loh organisme kalau Matanya sakit
00:42:23
semua tubuh ikut merasakan sakit itu
00:42:25
organisme kayak mesin kayak laptop ini
00:42:29
yang error keyboardnya semua fungsi yang
00:42:32
lain enggak ada artinya yang error
00:42:34
vganya ya semua fungsi yang lain juga
00:42:37
gak ada artinya yang error layarnya saja
00:42:40
sebenarnya Tapi ya semua fungsi yang
00:42:41
lain enggak ada gunanya itu namanya
00:42:43
organisme kita hidup bermasyarakat juga
00:42:47
begitu jangan dikira kalau alapak itu
00:42:50
kan minoritas kita bikin sengsara juga
00:42:52
enggak masalah gak dia Bagian kecil dari
00:42:56
organ besar di mana kita hidup di situ
00:43:00
kalau yang satu kacau mesti kita juga
00:43:02
akan ikut
00:43:04
kacau jadi ndak
00:43:07
harus karena minoritas ah ndak penting
00:43:10
itu Pak
00:43:11
nak setiap komponen dia ada
00:43:16
perannya maka kehidupan sosial juga
00:43:18
harus begini kita utamakan kepentingan
00:43:22
bersama bukan keinginanmu sendiri nah
00:43:25
itu filsafat titiknya setoa
00:43:30
Oke kita temui satu-satu tokohnya yang
00:43:34
tadi baru
00:43:38
dasarnya yo masih
00:43:40
panjang ya masih panjang malam ini tuh
00:43:43
saya cuma baru ngomong
00:43:45
etika logikanya belum Fisikanya juga
00:43:50
belum
00:43:52
entah kapan nanti
00:43:54
ya Jadi kalau ada yang tanya kapan Pak
00:43:57
habisnya materi ngaji filsafat saya juga
00:43:59
ndak tahu kapan
00:44:02
oke Pokoke sak kuat-kuate