00:00:00
Kalian tahu gak?
00:00:00
Problem paling gede yang dialamin sama Indonesia
00:00:02
yang bikin dia gak bisa jadi negara maju itu istilah simpel.
00:00:05
Lu punya duit, lu punya kuasa.
00:00:11
Nama 9 naga yang disebut-sebut menguasai perekonomian di Indonesia
00:00:16
Pak Jokowi itu dikendalikan oleh 9 Taipan.
00:00:19
Kenapa sampai ada yang bilang 9 naga di Indonesia itu
00:00:22
punya kekuasaan bahkan di atas presiden?
00:00:24
Mereka lah yang sebenarnya mengontrol negara ini.
00:00:26
Dan ironisnya—gw bakal bedah—
00:00:27
ini sebenarnya bukan salah mereka.
00:00:28
Tapi salah dari kepemimpinan yang tidak baik.
00:00:33
Sekarang Indonesia masih di posisi yang menurut gw jauh dari Indonesia Emas 2045.
00:00:37
Kenapa angka kemiskinan itu gak turun sesuai target?
00:00:40
Kenapa ekonomi kita tuh gak bisa tumbuh sepesat itu?
00:00:42
Dan kenapa kesannya kayak asing itu
00:00:44
selama ini enggan buat investasi di Indonesia?
00:00:46
Selama ini kita koar-koar.
00:00:47
Kenapa Indonesia tuh jadi target untuk product marketing
00:00:50
dari perusahaan-perusahaan asing yang ujung-ujungnya
00:00:52
kita selalu dilihat jadi negara konsumen
00:00:54
yang kelihatannya prime banget buat diperas.
00:00:56
Dan gw bakal kasih tahu ke kalian semua ya,
00:00:58
kenapa ini semua tuh interconnected?
00:00:59
Hubungannya dari kaum elit, sistem politik,
00:01:01
hukum kita, dan warga mana yang berhak untuk kaya
00:01:04
sampai ke warga yang memang didesain untuk tetap miskin.
00:01:07
Karena kalau kita ngomong tentang bikin Indonesia maju secara ekonomi—
00:01:10
percayalah, semua uang yang beredar di Indonesia
00:01:13
dan semua naga-naganya itu gak cukup buat bikin negara kita maju.
00:01:16
Kita butuh 1 hal yang penting banget,
00:01:18
namanya Foreign Direct Investment (FDI).
00:01:28
Karena ini sudah terbukti.
00:01:29
Dari semua semua negara berkembang di seluruh dunia,
00:01:31
FDI itu punya peran yang penting banget
00:01:33
untuk bikin uang itu mengalir ke dalam negara,
00:01:36
ngebuka lapangan pekerjaan, ningkatin skill SDM kita.
00:01:38
Biar ujung-ujungnya warga kita makin pinter,
00:01:40
kita bisa belajar buat bisa ngalahin mereka
00:01:43
atau bersaing di level global.
00:01:44
Nah tapi Ini realita pahitnya.
00:01:45
Kalau kita ngomongin tentang investasi asing ke Indonesia—
00:01:48
dan kalian boleh cek sumber-sumbernya ya—
00:01:50
kita negara yang diprediksi untuk jadi
00:01:52
negara super power top 5 di 2050.
00:01:54
Itu gak terlalu menarik untuk asing invest di kita.
00:01:58
Singapura itu sampai 30% dari GDP-nya.
00:02:01
Indonesia itu cuma 1,9% dibanding
00:02:04
negara tetangga kita, Vietnam, yang sekitar 4,4%.
00:02:07
Karena di video gw sebelumnya yang gw saranin kalian nonton di sini—
00:02:10
ada yang bilang gak bisa dibandingin sama Singapura, (itu) negara kecil.
00:02:13
Gak bisa dibandingin sama China, (itu) negara besar.
00:02:14
Yaudah kita bandingin sama Vietnam.
00:02:16
Karena ironis kalau negara yang bilang,
00:02:17
kenapa nih warga kita cuma jadi konsumen doang?
00:02:20
Gak bisa fokus produksi, gak fokus untuk naik level, untuk kompetisi.
00:02:23
Dilemanya—dan ini kepercayaan pribadi gw
00:02:25
yang sangat amat kuat ya—
00:02:26
Itu harusnya pertanggungjawaban dari pempimpinnya.
00:02:29
Sebelum gw ngebahas perannya 9 naga Indonesia
00:02:32
sama kondisi Indonesia sekarang, kalian harus ngerti,
00:02:34
sistem hukum dan politik yang terjadi di dalam negeri itu
00:02:37
bukan cuma berdampak secara internal di sebuah negara.
00:02:39
Kalau kalian mikir gitu, kalian sangat amat salah besar.
00:02:42
Kita mulai dari yang paling simpel dulu ya.
00:02:43
Kenapa asing itu kesannya enggan buat invest di Indonesia?
00:03:06
Karena di video sebelumnya kita bahas Singapura,
00:03:08
ada 1 quote dari Pak Gita Wirjawan yang waktu itu gw—nempel banget.
00:03:12
"Singapore is a nation of law.
00:03:14
Indonesia is a nation of lawyers"
00:03:16
Dimana hukum itu harusnya sakral.
00:03:18
Sesuai aturan ala kadarnya.
00:03:20
Kalau salah, ya salah.
00:03:21
Tapi bayangin situasinya kalau hukum itu bisa berubah
00:03:24
dan sangat mudah dibengkokin kalau lu punya kuasa,
00:03:27
punya duit, atau akses orang dalam.
00:03:29
Ini gw bilangnya hukum wakanda.
00:03:31
Dan korelasinya dari semua ini—
00:03:32
kalau lu baca analisa-analisa dari asing maupun lokal,
00:03:35
2 hal penting yang penting banget—kenapa asing lebih enggan invest di Indonesia—
00:03:39
itu karena masalah hukum dan politik.
00:03:41
Yaudah kita pakai bahasa formal nih.
00:03:43
Weak law enforcement and political instability.
00:03:47
Jadi bayangin kalau misalnya regulasi, hukum, atau aturan-aturan yang berlaku
00:03:50
itu bisa berubah seaktu-waktu karena
00:03:52
mengedepankan profit di atas peraturan
00:03:55
atau keluarga, kerabat di atas kestabilan.
00:03:57
Gw akan jelasin role 9 naga habis gw jelasin pentingnya konteks ini
00:04:01
dan kenapa ini ngaruh banget ke perkembangan negara kita.
00:04:03
Sebagai negara berkembang,
00:04:04
uang yang beredar di dalam negara itu selalu terbatas.
00:04:07
Dan seluruh dunia udah percaya sama strategi ini.
00:04:08
Sangat sama dibutuhkan FDI—investasi asing secara langsung
00:04:12
untuk memajukan ekonomi Indonesia.
00:04:14
Tapi problem gedenya tuh kayak gini.
00:04:15
Kalau misalnya kita memancing asing untuk commit,
00:04:18
taruh duit triliunan ke Indonesia—
00:04:19
buka pabrik, melatih SDM, ngebuka lapangan pekerjaan
00:04:23
sampai benar-benar komitmen jangka panjang—
00:04:25
mereka butuh 1 hal yang penting banget.
00:04:26
Kepastian.
00:04:27
Kepastian kalau gw commit semua resource gw di sini,
00:04:30
gw udah comply semua regulasi yang berlaku,
00:04:32
ya gw berharap gw bisa diizinkan untuk berbisnis di sini dengan aman dan nyaman.
00:04:36
Jadi gak takut kalau uang triliunan yang gw taruh itu
00:04:38
gak tiba-tiba hilang karena tiba-tiba ada perubahan hukum,
00:04:41
keputusan politik, atau aturan yang membebankan mereka.
00:04:44
Dan itu yang sebenarnya Indonesia tuh—
00:04:45
gak bisa mempertahankan kepastian itu.
00:04:47
Karena menurut ahli dari rule of law index,
00:04:50
Indonesia itu punya permasalahan dengan isu korupsi,
00:04:52
sistem peradilan perdata dan sistem peradilan pidana.
00:04:55
Dan sayangnya pemerintah tidak punya strategi
00:04:57
yang jitu untuk keluar dari permasalahan ini.
00:04:59
nah ini yang bakal gw jelasin—peran 9 naga di Indonesia.
00:05:02
Yang awalnya problem yang kita kira internal,
00:05:04
berdampak ke alasan kenapa ekonomi kita gak bisa berkembang sepesat itu
00:05:08
Sabda pandita ratu tan kena wola wali.
00:05:10
Itu falsafah Jawa yang bilang,
00:05:12
seorang raja atau pemimpin tidak boleh berganti ucapan
00:05:15
atau keputusan karena keputusan pemimpin sekali diucapkan
00:05:18
maka ucapannya yang akan menjadi pedoman.
00:05:20
Sumber rujukan semua orang.
00:05:22
Baik bagi pejabat negara yang menjalankan roda pemerintahan,
00:05:24
maupun rakyat sebagai warga negara.
00:05:26
Ini sesuatu yang harus diperkuat lagi.
00:05:28
Kalau misalnya sistem hukum dan stabilitas politik susah dipertahankan,
00:05:33
then it's all about business.
00:05:34
Yang ujung-ujungnya kita ngomongin tentang kapitalisme.
00:05:37
Dan di konteks negara di dunia, kapitalisme itu ada 2 tipe.
00:05:40
Kapitalisme esratz dan kapitalisme non esratz.
00:05:43
Dimana artinya esratz itu kapitalisme
00:05:45
yang melibatkan campur tangan pemerintah di dalamnya.
00:05:48
Lantas—kalian udah tahu nih pembicaraannya ke arah mana.
00:05:51
Apa kabar 9 naga di Indonesia?
00:05:57
Crony capitalism atau kapitalisme kroni itu artinya
00:06:01
konglomerat-konglomerat yang kesuksesan bisnisnya
00:06:03
bergantung pada hubungan dekat dengan pejabat negara.
00:06:06
Tapi kalian jangan salah dulu,
00:06:07
kapitalisme kroni itu gak selalu hal yang buruk.
00:06:10
Karena kalau kita lihat negara maju di luar ya,
00:06:11
di Korea Selatan mereka punya kroni-kroni konglomerat
00:06:14
yang istilah resminya namanya "chaebol".
00:06:15
Mereka dibantu pemerintah sampai
00:06:18
seluruh konglo-konglo ini kontribusi totalnya
00:06:20
sampai 60% dari GDP Korea.
00:06:22
Dan benar, konglo-konglo ini tuh majuin ekonomi mereka.
00:06:25
Ini company-company gede kayak Samsung, LG, Hyundai, SK Group.
00:06:31
Tapi kuncinya di sini.
00:06:32
Kalau kita ngelihat negara-negara maju kayak Eropa,
00:06:34
Amerika, dan 4 naga Asia—kuncinya sebenarnya
00:06:37
mereka pegang kapitalisme non estratz.
00:06:39
Tepatnya di abad ke-19, mereka berhasil
00:06:42
keluar dari sistem feodal atau titip jabatan.
00:06:45
Jadi bukan masalah memperkaya diri sendiri,
00:06:47
tapi untuk memajukan kapitalisme industri.
00:06:49
Kalau lihat negara-negara sana—teknologi, manufakturnya
00:06:52
ujung-ujungnya didorong sama konglo-konglo ini.
00:06:54
Yang bikin negaranya bisa berinovasi.
00:06:56
Nah terus cerita dari 9 naga Indonesia tuh gimana?
00:06:59
Bedanya tuh kayak gini,
00:07:00
kita tuh dijajah Belanda selama 300 tahun.
00:07:02
Selain kita dikeruk dan dirugikan, ada 1 hal yang penting banget
00:07:05
yang terjadi di Indonesia tapi gak terjadi di negara-negara lain
00:07:08
yang dijajah bukan sama Belanda.
00:07:10
Mereka ngelakuin yang namanya pembunuhan karakter.
00:07:13
Karena kalau mau ditarik balik asal usul
00:07:15
kenapa negara kita kayak sekarang—
00:07:16
kita belajar budaya korupsi, nepotisme,
00:07:19
budaya menjilat—itu tuh dari Belanda.
00:07:21
Dan sedihya gini, waktu itu hal-hal itu dilakuin bukan untuk cari cuan.
00:07:25
Tapi tujuannya itu untuk bertahan hidup.
00:07:26
Makanya sekentel itu.
00:07:27
Gw pernah bahas di video ini
00:07:29
kenapa etnis Tionghoa itu lumayan menguasai ekonomi Indonesia.
00:07:32
Ini semua tu sejarah.
00:07:33
Karena dizaman kita dijajah Belanda,
00:07:35
etnis Tionghoa itu posisinya jadi middleman minority.
00:07:38
Dimana bahkan setelah merdeka,
00:07:40
mereka tuh selalu kena diskriminasi.
00:07:42
Bukan cuma opportunity-nya yang ketutup,
00:07:43
tapi ini udah masalah keamanan hidup mereka.
00:07:45
Ujung-ujungnya, campuran culture yang dibawa dari Belanda
00:07:48
plus mereka butuh keamanan, mungkin terjadi lah suap menyuap
00:07:52
kepada yang berkuasa; yaitu pemerintah, untuk bertahan hidup.
00:07:56
Dan relationship inilah yang menjadi pondasi dari
00:07:58
kapitalisme kroni di Indonesia.
00:08:00
Bikin instabilitas hukum dan politik.
00:08:02
Kalau misalnya kita menganut kapitalisme kroni
00:08:05
dimana di bawah 1% populasi itu
00:08:07
mengontrol 50% lebih ekonomi kita.
00:08:09
Miriplah sama Korea.
00:08:10
Kenapa Indonesia gak maju?
00:08:12
Kalau kalian nonton video pertama gw, kuncinya adalah pemimpinnya.
00:08:21
Coba kalian boleh komen di bawah.
00:08:23
bawah kalau misalnya ada pasangan suami istri, udah punya keluarga nih,
00:08:25
tiba-tiba didekatin sama cewek terus ujung-ujungnya suaminya selingkuh.
00:08:29
Kira-kira menurut kalian sapa yang lebih salah?
00:08:31
Jawabannya dua-duanya sebenarnya salah.
00:08:32
Tapi di sini bedanya suami itu punya pertanggungjawaban lebih.
00:08:35
Karena tindakan dia itu memengaruhi
00:08:37
keluarga yang jadi pertanggungjawaban dari suami itu sendiri.
00:08:40
So, sebenarnya ini analoginya buat gw bikin kasus.
00:08:43
Keluarganya itu analoginya negara.
00:08:45
Suami itu analoginya pemimpinnya.
00:08:47
Selingkuhannya itu analoginya konglomeratnya.
00:08:50
Di kasus kapitalisme kroni yang terjadi di Korea Selatan sama Indonesia,
00:08:54
itu bermuara ke 1 poin yang penting banget.
00:08:56
Analoginya cewek yang ngedekatin suami itu untuk selingkuh—
00:08:59
kita mau dia happy dong, kita mau dia kaya.
00:09:01
Yang benar harusnya kita say no,
00:09:03
terus bantu cariin cewek ini cowok lain.
00:09:05
Itu analogi bodohnya bedanya sistem
00:09:07
kapitalisme esratz sama non esratz.
00:09:09
Satu untuk memperkaya diri sendiri,
00:09:11
satu untuk bantu memperkaya ceweknya.
00:09:13
Kalau di Korea Selatan yang terjadi tuh kayak gini.
00:09:15
Chaebol-chaebol kayak Samsung, LG, Hyundai—
Kalau di Korea Selatan yang terjadi tuh kayak gini.
00:09:15
Chaebol-chaebol kayak Samsung, LG, Hyundai—
00:09:18
itu udah dikotak-kotakin sama pemerintahnya.
00:09:19
Mereka tahu mereka perlu bantu sektor swasta
00:09:22
untuk majuin inovasi sama teknologi dari naga-naga ini.
00:09:25
Samsung sama LG ditaruh di bagian elektronik.
00:09:27
Hyundai ditaruh di bagian otomotif.
00:09:29
SK group ditaruh di bagian high-tech manufacturing.
00:09:32
Jadi kalau misalnya seandainya ada asing mau masuk
00:09:34
dan nge-disturb chaebol-chaebol ini,
00:09:36
pemerintah bisa bilang NO.
00:09:37
Karena gw mau mereka sukses.
00:09:39
Dan mereka tuh masuk kategori-kategori teknologi.
00:09:41
Menurut gw mereka gak beririsan sama sektor primer.
00:09:44
Air, pangan, energi, real estate—
00:09:47
yang sebenarnya menurut gw pemerintah harus punya
00:09:49
biar bisa ngebantu warganya.
00:09:50
Sedangkan kalau kita break down chaebol-chaebol yang di Indonesia
00:09:53
atau bahasanya cukong—situasinya tuh benar-benar beda total.
00:09:56
Dan menurut gw gini,
00:09:57
bukan salah cukong-cukongnya.
00:09:59
Tapi harus punya kedewasaan
00:10:01
bahwa ada arahan yang kurang tepat dari pemimpinnya.
00:10:04
Kenapa poin ini penting?
00:10:05
Karena yang gw bilang di video sebelumnya—
00:10:07
korupsi itu bukan masalah kehilangan uang doang.
00:10:08
Tapi itu bisa bikin keputusan-keputusan itu misguided
00:10:11
karena culture-culture yang dibawa dari zaman Belanda ngejajah kita.
00:10:14
Kalau ada yang bilang it is what it is,
00:10:17
ya karena sistemnya udah begitu—itu yang menurut gw menyedihkan.
00:10:19
Ternyata selama ini yang kita kira budaya feodalisme,
00:10:22
koncoisme itu sekadar untuk memenangkan 1 orang—
00:10:25
itu benar-benar bisa membuat keputusan snowball effect.
00:10:28
Yang dampaknya mungkin 100 atau 1000 tahun kedepan.
00:10:31
Jadi sebenarnya kita punya 1 harapan gede
00:10:32
yang kalau kalian tahu, sebenarnya Indonesia pernah ngelakuin ini.
00:10:35
Itu sedihnya—kita pernah yang sangat amat benar sebenarnya.
00:10:38
Yaitu Kabinet Zaken.
00:10:44
Kunci dari negara maju adalah kepemimpinan.
00:10:46
Kepemimpinan meritokrasi dengan pemimpin yang strong.
00:10:49
Pemimpin yang punya tangan besi,
00:10:51
yang tidak bisa dimanipulasi oleh pihak apapun.
00:10:53
Yang punya 1 kepentingan dan hanya 1,
00:10:55
untuk kemajuan negara pemimpin itu.
00:10:57
Dan sebenarnya gw percaya ya—
00:10:59
atau lebih tepatnya harus percaya,
00:11:01
pemimpin selanjutnya yang terpilih punya nilai-nilai yang kuat,
00:11:03
budaya anti korupsi yang tegas.
00:11:06
Kalau misalnya memang harus terjadi kapitalisme kroni,
00:11:08
terjadilah untuk kepentingan negara
00:11:10
bukan untuk kepentingan pribadi.
00:11:12
Dan ini semua bergantung ke jajaran atau susunan kenegaraan
00:11:16
yang berdasarkan profesionalitas, bukan masalah titip-titipan.
00:11:19
Dan itu namanya Kabinet Zaken.
00:11:23
Kabinet atau kementerian yang ditaruh
00:11:25
berdasarkan kebutuhan, diisi oleh orang-orang profesional
00:11:28
yang sudah diberlakukan dari zaman Soekarno sebenarnya.
00:11:30
Tapi menurut gw mengalami kemunduran
00:11:33
dari adanya tradisi-tradisi atau struktur partai politik
00:11:36
yang bisa menjabat berdasarkan hutang budi atau titipan.
00:11:39
Katanya.
00:11:40
Kalau misalnya ini diberlakukan lagi di kepemimpinan selanjutnya,
00:11:43
stabilitas hukum dan stabilitas politik terjaga,
00:11:46
kita bisa tarik investasi dari luar,
00:11:48
warga kita punya pekerjaan dan semuanya makin pintar,
00:11:50
influence atau ruang untuk korupsi diminimalisir—
00:11:53
serius deh, gw bukan cuma ngelihat Indonesia Emas 2045,
00:11:56
sebagai negara top 5—tapi kita balik ke prediksi awal
00:11:58
yang dikeluarin di 2021 atau 2022, kita masuk top 3.
00:12:02
Cuma, time is ticking.
00:12:03
Kita sebagai warga pelan-pelan tuh harus pintar soal hal ini.
00:12:05
Karena yang—gw bakal ulangin dari video pertama gw negbahas ini,
00:12:08
sebagai warga negara Indonesia kita berhak untuk menagih pemimpin yang kuat
00:12:12
untuk bantu ngebawa kita ke kesejahteraan.
00:12:14
Soal Kabinet Zaken, story-nya tuh panjang.
00:12:15
Dan kalian bakal amazed soal apa yang pernah diimplementasiin dulu
00:12:19
yang bakal ngubah segalanya kalau diimplementasi di pemerintahan sekarang.
00:12:22
Tapi mungkin itu untuk video selanjutnya
00:12:23
yang mungkin jadi video terakhir gw bahas menjelang kepemimpinan selanjutnya di Indoensia.
00:12:27
I'll see you guys on the next video, bye-bye!