00:00:01
[Musik]
00:00:15
Asalamualaikum warahmatullahi
00:00:16
wabarakatuh. Waalaikumsalam. Sahabat
00:00:19
Perspektif di mana pun Anda berada,
00:00:21
selamat datang kembali di podcast
00:00:23
Hasnawi Haris Perspektif.
00:00:26
Pada episode kali ini kami akan
00:00:29
berbincang tentang satu topik yang
00:00:32
belakangan ramai
00:00:35
diberitakan, yaitu satu inisiatif, satu
00:00:39
inovasi kebijakan dari pemerintahan
00:00:43
Presiden
00:00:44
Prabowo yaitu sekolah
00:00:47
rakyat. Nah, bersama kita Prof. Hasnawi
00:00:51
Haris. Beliau adalah guru besar di
00:00:55
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
00:00:57
Universitas Negeri Makassar. Juga diberi
00:01:00
amanah sebagai Ketua PGRI Provinsi
00:01:03
Sulawesi
00:01:04
Selatan, kemudian Sekretaris Dewan
00:01:07
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
00:01:10
Kita akan mendengarkan perspektif dari
00:01:12
Prof. Sekaitan dengan inovasi atau
00:01:17
inisiatif kebijakan dari pemerintah
00:01:19
tentang sekolah rakyat.
00:01:22
yang diharapkan menjadi salah satu
00:01:24
alternatif perbaikan pendidikan kita di
00:01:27
masa-masa akan datang. Prof. Untuk
00:01:30
mengawali ee perbincangan tentang
00:01:33
sekolah rakyat ini,
00:01:35
mungkin perspektif dari Prof. dalam
00:01:39
melihat kebijakan
00:01:42
ini khususnya kira-kira apa yang
00:01:45
melatarinya, Prof. Mengapa pemerintah
00:01:47
menjadi merasa perlu membuat kebijakan
00:01:50
tentang sekolah rakyat? Baik, Pak Hari.
00:01:53
Terima kasih. Asalamualaikum
00:01:54
warahmatullahi wabarakatuh. Shabat
00:01:57
perspektif. Betul ya. Jadi isu tentang
00:02:01
sekolah rakyat ini menggelinding sejak
00:02:05
ee Presiden Prabowo mengelilirkan satu
00:02:08
kebijakan bahwa akan didirikan sekolah
00:02:11
rakyatnya.
00:02:13
Nah, apa yang menyebabkan kemudian
00:02:17
sehingga sekolah rakyat ini
00:02:19
diinisiasi? Ya tentu banyak, Pak. Salah
00:02:22
satu di antaranya adalah kita semua
00:02:25
maklum bahwa ternyata akses pendidikan
00:02:29
kita kan masih sangat ee problematik
00:02:32
sifatnya masih disparitasnya sangat
00:02:34
tinggi. Lalu yang
00:02:37
kedua, selain karena akses pendidikan
00:02:41
juga karena kualitas atau mutu. ya. Nah,
00:02:44
dua hal inilah yang sebenarnya menjadi
00:02:46
pemicu utama mengapa kebijakan ini
00:02:49
kemudian digulirkan sebagai respon
00:02:53
terhadap problematika
00:02:55
itu. Meskipun memang dalam
00:02:58
rangka membedah atau memotret apa
00:03:02
sebenarnya menjadi problematika dalam
00:03:05
akses ee pendidikan kita ya di antaranya
00:03:08
karena faktor ekonomi, Pak Ari. Iya. ya
00:03:11
karena faktor geografis misalnya dan
00:03:16
inilah yang menjadi pemicu sehingga
00:03:18
lahir sekolah rakyat yang memang
00:03:21
ditargetkan khusus untuk anak-anak kita.
00:03:26
Mohon maaf kalau menyebut anak-anak kita
00:03:28
yang dalam kategori orang tuanya miskin
00:03:31
atau
00:03:33
ee miskin ekstrem. Iya. Nah, itulah yang
00:03:36
menjadi target dari sekolah rakyat yang
00:03:39
kemudian dengan harapan tentu ee ketika
00:03:42
program ini jalan, persoalan tentang ee
00:03:47
miskin dan ekstrem miskin itu bisa
00:03:50
sedikit terselesaikan sambil tentu
00:03:53
menambal sekaligus menambah ee jumlah
00:03:58
akses pendidikan yang semakin terbuka
00:04:00
buat mereka terutama yang tidak mampu.
00:04:01
Pi. Iya. Jadi, ini skema kebijakan yang
00:04:03
memang peruntukannya Prof. untuk
00:04:06
kalangan yang kurang beruntung secara
00:04:07
ekonomi. Prof. Betul. Betul, Prof. Ee
00:04:11
kata sekolah rakyat ini sebetulnya kan
00:04:13
mengingatkan kita pada satu istilah
00:04:16
sekolah rakyat juga yang Indonesia
00:04:17
pernah punya di masa lalu. Sebetulnya
00:04:20
samakah yang dimaksud itu atau berbeda,
00:04:22
Prof? Ya, Pak. ee sekolah rakyat versi
00:04:26
dulu dengan sekarang itu berbeda, Paki.
00:04:29
Kalau versi dulu itu kan sebenarnya
00:04:31
sekolah rakyat lebih kepada ya kalau
00:04:34
analoginya sekolah dasar sebenarnya yang
00:04:37
diperuntukkan bagi golongan pribumi yang
00:04:40
waktu itu ketika kita transisi bahkan
00:04:42
dalam masa penjajahan Belanda itu
00:04:44
anak-anak kita yang termasuk kategori
00:04:47
pribumi memang diberikan juga ruang
00:04:50
untuk sekolah sebagai bagian dari
00:04:52
persiapan menc mencerdaskan bangsa dan
00:04:56
itu pengelolanya di wilayah kementerian
00:04:58
katakan kalau istilah sekarang
00:05:00
Kementerian Pendidikan Dasar dan
00:05:02
Menengah. Kalau konsep sekolah rakyat
00:05:05
ini yang saya sebut tadi itu selain
00:05:08
wilayah pengelolaannya bukan oleh Dinas
00:05:10
Pendidikan atau Kementerian Pendidikan
00:05:12
Dasar Menengah, tapi oleh Kementerian
00:05:15
Sosial dan targetnya adalah atau
00:05:19
muridnya adalah anak-anak kita yang
00:05:22
termasuk kategori miskin dan ekstrem
00:05:26
miskin atau miskin-ekstrem sehingga ee
00:05:29
tentu berbeda. Nah, kalau kalau dulu
00:05:32
sekolah rakyatnya kan banyak tipologi
00:05:34
yang berbeda. Kalau dulu dia sifatnya
00:05:36
sekolah normal reguler seperti itu saja.
00:05:39
Kalau yang konsep sekolah rakyat versi
00:05:42
pemerintahan Prabowo ini selain yang
00:05:45
saya sebut tadi, dia modelnya juga model
00:05:47
boarding. Iya. Jadi dia tinggal di
00:05:49
sebuah tempat dan seterusnya untuk
00:05:52
kemudian mereka dididik, dilatih dalam
00:05:54
rangka peningkatan kualitas pendidikan,
00:05:56
Pak. Baik, Prof. Prof. Saya lanjut dari
00:05:59
apa yang Prof. tadi mention tentang ini
00:06:01
dibawa ke Mensos. Iya. Dalam pandangan
00:06:04
Prof ini sudah tepatkah karena ini
00:06:07
menjadi pro kontra Prof. Iya. Di publik
00:06:10
ini ramai diperdebatkan. Apakah tidak
00:06:12
sebaiknya tetap di bawah Kementerian
00:06:14
Pendidikan, Prof? Atau ada alasan
00:06:17
tertentu mengapa harus ditempatkan di
00:06:20
bawah Kementerian Sosial?
00:06:23
E ya tergantung dari sudut mana kita
00:06:26
melihat Pak Ri. Saya melihatnya ee
00:06:28
setidaknya kalau kita membaca ee delapan
00:06:31
misi atau asta cita dari Presiden
00:06:34
Prabowo, saya melihat ada dua ee misi ya
00:06:40
atau Asta keempat dan keenam yang
00:06:43
menjadi sebenarnya benang merah. Mengapa
00:06:45
ini harus di Kementerian Sosial? Iya.
00:06:48
Karena basisnya ada di asta Cita
00:06:50
Keempat.
00:06:52
Maka di sana kalau kita lihat itu salah
00:06:55
satu tugas dari Kementerian Sosial
00:06:57
adalah juga peningkatan kualitas
00:07:01
pendidikan ya, kualitas sumber daya
00:07:03
manusia, sains dan teknologi. Nah,
00:07:06
karena dia irisannya dengan Asta Cita
00:07:10
keenam dalam rangka pembangunan dari
00:07:13
desa lalu pemberantasan kemiskinan. Nah,
00:07:17
di sini saya melihat di benang merahnya
00:07:19
mengapa harus masuk di Kementerian
00:07:21
Sosial. I tentu ada hal-hal teknis yang
00:07:23
menjadi argumentasi atau pertimbangan
00:07:26
oleh pemerintah mengapa masuk di sana.
00:07:28
Sehingga kalau saya sebenarnya kita ya
00:07:31
selama ini kan ee paradigma kita
00:07:33
berpikir status orang disebut miskin
00:07:36
atau ekstrem miskin atau katakanlah yang
00:07:39
dekat-dengar dengan istilah itu adalah
00:07:41
ya wilayah kewenangannya dari
00:07:42
Kementerian Sosial. Jadi ketika PKH,
00:07:45
ketika anak-anak mau mendapatkan
00:07:47
beasiswa KIPK misalnya untuk bidik misi
00:07:50
ya harus basis data dari sana mungkin ya
00:07:53
mungkin itu yang menjadi salah satu
00:07:55
alasan untuk mengakselerasi agar Asta
00:07:59
Cita keempat dan keenam ini khususnya
00:08:01
yang menjadi tupoki dari Kementerian
00:08:04
Sosial itu bisa dimaksimalkan. Jadi
00:08:05
kalau saya sebenarnya ee tidak harus
00:08:08
kita pro kontrra karena kalau saya lihat
00:08:10
sistem yang ada Kementerian Sosial ini
00:08:13
tentu bekerja sama dengan Kementerian
00:08:15
Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagaimana
00:08:17
rekrutmen muridnya atau siswanya
00:08:19
termasuk rekrutmen dari gurunya atau
00:08:22
para pengajar, Pak Re. Jadi polemik ini
00:08:26
sebetulnya meskipun tidak tidak masalah
00:08:29
tapi alasan menempatkan di bawah K
00:08:32
Mensos itu cukup beralasan, Prof. Iya
00:08:33
betul. Dasarnya jelas. I tidak diasta
00:08:36
cita yang Prof. tadi sebutkan. Iya. 4
00:08:38
dan en. Iya, betul, Prof. Karena kalau
00:08:40
kita melihat paling tidak ee yang
00:08:43
disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam
00:08:46
pidatonya sistemnya nanti boarding
00:08:48
seperti yang Prof. tadi sampaikan. I ee
00:08:51
itu dengan sistem boarding sebetulnya
00:08:53
kan tidak baru untuk negara kita, Prof.
00:08:55
Ada banyak persekolahan yang menggunakan
00:08:57
boarding. Eh, Prof. memandang boarding
00:09:00
ini cocokkah dengan alamat tadi, Prof.
00:09:02
yaitu siswa dari kalangan kurang mampu
00:09:05
secara ekonomi baik yang miskin maupun
00:09:07
miskin ekstrem. Iya. Jadi ee kalau kita
00:09:11
lihat kebijakan boarding school untuk
00:09:14
sekolah rakyat ini
00:09:15
sebenarnya itu cukup beralasan, Paki.
00:09:19
Saya melihat bahwa ee ketika pemerintah
00:09:22
katakanlah kemarin ee kalau kita lihat
00:09:25
kebijakannya kan ini anak-anak yang
00:09:27
kurang mampu atau secara akademik bisa
00:09:30
atau bagus itu kan ee hanya diberikan ee
00:09:34
skema pembayaran UKT atau juga biaya
00:09:36
hidup. Kalau ini sekali sekali ditampung
00:09:39
untuk mahasiswa ya, kelas mahasiswa.
00:09:41
Nah, saya melihat
00:09:44
kalau ini dikembangkan dan dalam jumlah
00:09:47
yang cukup besar yang penting pemerintah
00:09:50
bisa konsisten mulai dari awal misalnya
00:09:53
tahun ini kan ada 53 sekolah dari
00:09:55
rancangan awalnya sebenarnya itu hanya
00:09:58
untuk teman-teman anak-anak kita di SMA
00:10:00
tapi Presiden mengatakan ini harus
00:10:02
sampai ke sekolah dasar. Nah, inilah
00:10:04
yang lagi running sekarang. Nah, kalau
00:10:06
pemerintah kemudian setelah
00:10:09
mengidentifikasi lokasi,
00:10:11
mengidentifikasi tempat,
00:10:13
mengidentifikasi target sasaran dari
00:10:16
anak-anak kita yang miskin dan ekstrem
00:10:18
miskin dan itu ee kita bisa memproyeksi
00:10:22
bahwa ke depan ini akan sampai seperti
00:10:23
ini dan kalau itu konsisten dilakukan
00:10:26
menurut saya boarding sebuah jawaban.
00:10:28
Iya. Karena memang untuk mengendalikan,
00:10:31
mengontrol bagaimana kualitas pendidikan
00:10:34
ini bisa terjamin sambil tentu aksesnya
00:10:38
ditingkatkan, APK-nya
00:10:41
meningkat. Misalkan ee di sisi lain
00:10:44
sebenarnya ini
00:10:45
adalah persiapan anak-anak kita dengan
00:10:48
kurikulum nasional yang akan dipakai
00:10:50
untuk masuk ke 100 tahun kemerdekaan
00:10:52
Indonesia. Jadi eh boarding school
00:10:55
menurut saya anak-anak kita itu ya
00:10:57
makanya harus selektif nanti Pak. Jadi
00:10:59
ketika anak-anak ini diputuskan masuk
00:11:01
dalam kluster sekolah rakyat dengan ee
00:11:04
verifikasi validasi yang ada, maka ini
00:11:07
anak-anak ini adalah harapan masa depan.
00:11:09
Iya. Karena mereka terkontrol. Kan kita
00:11:11
tahu Pak Adi dalam dunia pendidikan akan
00:11:14
sangat bagus, akan lebih jauh hasilnya
00:11:17
yang lebih baik atau akan lebih bagus
00:11:19
hasilnya kalau sistem pendidikan itu
00:11:21
boarding ketimbang dia skala reguler.
00:11:23
Itu teori, Prof. itu teori di mana-mana
00:11:25
di luar negeri kalau dia kita bisa
00:11:28
kontrol mulai dari mereka katakanlah
00:11:30
mohon maaf dari sisi ee apa kurikulum
00:11:33
kehidupannya misalnya mulai dari awal
00:11:35
mulai dari bangun sampai tidur diatur ya
00:11:38
dengan tentu ee tingkat ee pelaksanaan
00:11:41
sekolah yang menyenangkan misalnya jauh
00:11:44
lebih baik ketimbang sekolah reguler
00:11:46
yang tidak ada kontrol, tidak ada
00:11:47
kendali dari ee atau intervensi dari
00:11:49
pemerintah atau dari sekolah itu jauh
00:11:51
lebih bagus, Pak. Iya. Ini tentu kabar
00:11:53
gembira kalau terkelola dengan iya baik
00:11:56
ke depan dan bisa konsisten dan
00:11:57
konsisten dan konsisten. Prof. Eh
00:12:00
kelihatannya kalau boarding ini bisa
00:12:03
nyambung dengan program makan bergizi
00:12:05
gratis ya. Karena artinya catering di
00:12:08
sekolah itu harus menyediakan makanan
00:12:11
yang iya bergizi, Prof. untuk siswa yang
00:12:15
di yang nginap di sekolah Prof. yang
00:12:17
berasrama tadi Barding. Iya. Jadi, jadi
00:12:20
betul par jadi ee salah satu nilai
00:12:23
tambah dari program sekolah rakyat ini
00:12:25
adalah adanya jaminan asupan gizi ya
00:12:29
dari ee pihak ee sekolah rakyat terhadap
00:12:32
anak-anak yang masuk di sini. Bahkan
00:12:34
sebenarnya kalau mau melihat inilah
00:12:37
miniatur kehidupan bagaimana kita
00:12:39
mengelola pendidikan tentu dengan ee apa
00:12:42
keterbatasan yang ada. I. Karena mereka
00:12:45
ini kalau kita lihat, saya membaca
00:12:48
banyak berita, membaca banyak
00:12:50
regulasinya. Anak-anak kita yang lepasan
00:12:53
sekolah rakyat ini kalau konsisten ini
00:12:56
akan masuk ke perguruan tinggi dengan
00:12:58
status penerima Kipkah. Jadi berlanjut
00:13:00
terus. Nah, anak-anak yang masuk di sini
00:13:02
sebenarnya adalah anak-anak yang hebat
00:13:04
dan menurut saya itu harus kita dukung,
00:13:06
Pak. I inilah konkretnya kehadiran
00:13:09
negara, Pak. Betul. bagi masyarakat yang
00:13:12
memang kurang beruntung secara ekonomi
00:13:14
tadi. Iya, betul, Prof. Kalau melihat ee
00:13:18
perencanaan program ini, apakah ini
00:13:21
berarti start nol? Betul, Prof.
00:13:24
Infrastruktur rekrutmen guru atau
00:13:26
seperti apa, Prof? I kalau membaca
00:13:29
regulasi yang ada, Paki dari berita juga
00:13:31
kita baca ee ada yang starnya betul dari
00:13:35
nol, ada yang starnya yang ee existing.
00:13:39
Iya. Dan dari nol itu misalnya saya
00:13:42
melihat pemerintah itu punya anggaran
00:13:44
untuk membangun sekolah, membangun
00:13:46
gedung dengan jumlah kelas yang sudah
00:13:48
disiapkan. Juga ada skema ya
00:13:52
sekolah-sekolah yang selama ini dikelola
00:13:54
atau dibawa pengawasan atau mungkin ada
00:13:57
irisan koordinasi dengan Kementerian
00:13:58
Sosial ini yang dilanjutkan. Ya, jadi ee
00:14:02
yang baru tadi gedung baru beberapa
00:14:04
kabupaten yang saya coba komunikasi
00:14:07
mereka juga diminta untuk menyiapkan
00:14:10
bahkan mereka mengusulkan kepada
00:14:12
pemerintah pusat untuk mereka
00:14:14
kabupatennya itu ditunjuk untuk
00:14:15
pengelola sekolah rakyat. Mereka
00:14:17
menyiapkan lahannya dan ketika ini ee
00:14:21
dianggap divalidasi cukup, nah
00:14:23
pemerintah akan membantu. Itu mulai dari
00:14:25
nol. Betul. Kalau yang sudah ada
00:14:28
terutama yang di bawah koordinasi
00:14:29
Kementerian Sosial inilah yang akan
00:14:31
dipakai.
00:14:32
Tentu tidak berarti yang anak-anak kita
00:14:35
yang di sekolah reguler itu diambil alih
00:14:38
sekolahnya. Tidak. Ini ini saya kira ee
00:14:41
yang harus juga dipahami oleh
00:14:42
masyarakat. Itu satu pari. Terus yang
00:14:44
kedua yang juga nampaknya baru
00:14:46
adalah
00:14:48
penegasan tidak akan mengambil kota atau
00:14:52
jata siswa dari sekolah umum. Iya. Ya,
00:14:55
kalau kalau ini penting. Jadi ee
00:14:58
teman-teman yang dari sekolah di bawah
00:15:01
pengelolaan Kementerian Pendidikan Dasar
00:15:03
Menengah tidak usah khawatir karena
00:15:04
anak-anak yang nanti terseleksi di sini
00:15:06
adalah anak-anak yang secara
00:15:10
target yang tadi itu miskin dan ekstrem
00:15:13
miskin itu kan tidak mengambil dari
00:15:15
sekolahskekolah umum. Jadi tidak usah
00:15:17
khawatir. Nah, kemudian gurunya ini yang
00:15:20
sementara running saya lihat
00:15:22
kebijakannya gurunya itu masih terbagi
00:15:24
dua skemanya. ada guru ASN dan non ASN
00:15:27
dengan catatan yang non ASN itu harus
00:15:29
sudah mengikuti pendidikan profesi guru.
00:15:32
Nah, ini yang menurut saya relatif baru
00:15:35
meskipun dalam praktik saya melihat ee
00:15:39
tetap saja ada nanti jalur koordinasi
00:15:42
karena sebelum running program ini Pak
00:15:45
Ari ya tentu teman-teman
00:15:47
yang akan mengajar menjadi pendidiknya
00:15:50
yang kalau saya lihat berita itu sampai
00:15:52
60.000 Ibu pengajar yang akan direkrut
00:15:54
itu akan mereka dilatih. Bahkan
00:15:56
anak-anak yang masuk nanti kluster sudah
00:15:59
bisa diterima mereka akan dikumpulkan
00:16:02
semacam diberikan martikulasi. Iya.
00:16:06
ada penyeteraan keilmuan agar anak-anak
00:16:08
yang di SD klusternya di SMP dan SMA itu
00:16:12
punya dasar yang relatif sama ketika
00:16:15
program ini sudah mau running itu Pak
00:16:18
berarti kebijakan ini sebetulnya sudah
00:16:20
sangat matang secara Prof. sisa
00:16:23
koordinasi untuk pelaksanaannya nanti,
00:16:25
Prof. Iya betul Prof.
00:16:27
sebagai penutup meskipun topik ini saya
00:16:30
kira masih ada banyak yang iya masih
00:16:33
perlu untuk kita gali sambil menunggu
00:16:35
apa tindak lanjut dari pemerintah.
00:16:38
Barangkali ada hal-hal penting Prof.
00:16:41
sebagai edukasi yang penting bagi
00:16:43
pemirsa kita untuk pahami dari skema
00:16:48
kebijakan sekolah rakyat yang sekarang
00:16:51
sudah running Prof. Iya. Baik, Pak.
00:16:55
Sahabat perspektif sebagai edukasi kita
00:16:59
sekaligus penutup dalam topik yang luar
00:17:01
biasa menurut saya kita membedah sekolah
00:17:04
rakyat meskipun hanya dari beberapa
00:17:06
aspek dan nanti mungkin Pak Ari ya di
00:17:08
beberapa di aspek lain kita coba lebih
00:17:10
menukik yang pertama ya anak-anak kita
00:17:14
termasuk guru ini harus cepat mencari
00:17:16
informasi i mulai 1 April itu sebenarnya
00:17:20
sudah running
00:17:22
bagaimana informasi ini akan sampai
00:17:25
kepada target sasaran baik guru maupun
00:17:29
siswa atau pelajar yang ee harapannya
00:17:34
tentu mereka
00:17:36
bisa mengumpulkan dokumen yang bisa
00:17:39
membuktikan bahwa mereka adalah orang
00:17:41
yang memang berhak atau punya kan untuk
00:17:45
masuk dalam ee program sekolah rakyat
00:17:48
ini. Ee itu mulai 1 April, Pak Hari.
00:17:51
Iya. Dan saya melihat ee anak-anak kita
00:17:55
yang ee masuk dalam kategori terutama
00:17:58
ini juga
00:17:59
penting. Salah satu kategori yang ada di
00:18:02
dalam syarat untuk masuk dalam kelompok
00:18:06
ini adalah ada yang dalam istilah
00:18:10
Kementerian Sosial itu desil satu. Desil
00:18:12
desil satu itu artinya anak-anak kita
00:18:15
yang memang secara ekonomi masuk dalam
00:18:17
kelompok ekstrem miskin. I ini prioritas
00:18:19
pertama. Ini prioritas pertama.
00:18:21
Prioritas kedua adalah diild namanya
00:18:23
adalah anak-anak yang tinggal atau stay
00:18:26
di sekitar sekolah rakyat nanti. I jadi
00:18:29
ada semacam zonasi tanda petik di situ
00:18:31
khusus. Nah. Nah, yang
00:18:34
kedua kategori ini desil 1 dan desil 2
00:18:38
itu semuanya harus masuk dalam data
00:18:41
tunggal sosial ekonomi nasional. DTSN
00:18:44
namanya. Nah, kalau mereka bisa memenuhi
00:18:47
itu berarti satu pintu mereka bisa
00:18:48
lewati tinggal validasi yang lain.
00:18:51
Terus yang kedua kepada teman-teman yang
00:18:54
akan jadi pengajar ee untuk ee meramu
00:18:58
hatinya, merawat hatinya bahwa program
00:19:01
sekolah rakyat ini adalah program jangka
00:19:03
panjang yang tentu saja dibutuhkan
00:19:07
komitmen, dibutuhkan dedikasi karena
00:19:09
yang kita mau ajar ini adalah anak-anak
00:19:12
kita yang secara ekonomi ekstrem ee
00:19:15
miskinnya atau ada kategori miskin
00:19:17
sehingga ya anak-anak yang masuk
00:19:20
kategori ini nanti akan menjadi ee apa
00:19:23
menjadi sesuatu yang amat penting
00:19:26
dipikirkan Paki. Kemudian ya masyarakat
00:19:30
saya kira mari kita melihat dan sabar
00:19:34
kebijakan ini lagi running di awal-awal
00:19:36
biasanya ada
00:19:38
miskomunikasi di awal-awal biasanya
00:19:41
tingkat koordinasi belum sempurna,
00:19:45
tingkat komunikasi tidak optimal. Mari
00:19:48
kita berikan kepercayaan kepada
00:19:49
teman-teman yang pengelola nanti
00:19:51
sehingga target pemerintah untuk
00:19:54
kemudian menyelesaikan satu problemnya
00:19:57
klasi dalam dunia pendidikan terkait
00:19:58
dengan akses pendidikan ini bisa
00:20:00
diselesaikan di saat yang sama bisa kita
00:20:04
memelihara mutu pendidikan kita dengan
00:20:07
mencoba mengkluster sekolah rakyat ini.
00:20:10
Apalagi dengan model eh boarding school
00:20:14
yang harapannya tentu bisa
00:20:17
mengakselerasi ee tujuan pendidikan yang
00:20:19
lebih lebih optimal. Pari saya kira itu.
00:20:22
Baik, terima kasih Prof. atas
00:20:25
edukasinya. Sahabat Perspektif,
00:20:27
demikianlah perbincangan kami. Pahami
00:20:30
lebih dalam, edukasi tanpa batas, dan
00:20:33
salam perspektif. Salam perspektif.
00:20:35
Asalamualaikum warahmatullahi
00:20:37
wabarakatuh.
00:20:42
[Musik]