00:00:03
Asalamualaikum warahmatullahi
00:00:04
wabarakatuh. Para pemirsa, pada
00:00:07
kesempatan ini Pak Haji akan
00:00:08
menyampaikan materi tentang alinemen
00:00:12
horizontal part yang pertama yaitu
00:00:15
tentang kaidah desain titungan. Dari
00:00:18
kaidah desain tikungan ini para pemirsa
00:00:20
ini merupakan apa sebenarnya
00:00:23
prinsip-prinsip ketika kita mau desain
00:00:25
ee suatu geometrik jalan di tikungan.
00:00:28
Nah, di dalam materi ini akan dijelaskan
00:00:31
tentang bagaimana ee bagaimana
00:00:33
pengertian dari alinum horizontal itu.
00:00:36
Kemudian prinsip-prinsip yang harus
00:00:38
dipegang seperti apa, radiusnya seperti
00:00:41
apa, dan sebagainya. Tentu di dalam
00:00:44
desain ini tidak terlepas dari kecepatan
00:00:48
rencana dari beberapa hal materi Pak Aji
00:00:50
yang sebelumnya sudah membicarakan
00:00:52
tentang hal itu. Jadi kriteria desain
00:00:55
utama tentang kecepatan rencana itu
00:00:57
menjadi ee pokok yang paling penting ya.
00:01:00
Nah, kemudian tentunya di dalam desain
00:01:03
ee tikungan ini ada berbagai macam jenis
00:01:07
kan, ada yang full circle, lengkung
00:01:11
pelingkaran penuh, kemudian ada yang
00:01:13
lengkung peralian atau spiral atau
00:01:16
kombinasi-kombinasi dan seterusnya. Nah,
00:01:18
kemudian di materi ini juga di jelaskan
00:01:20
tentang jenis-jenis dari ee bagaimana
00:01:23
bentuk tikungan itu. Ada yang mungkin
00:01:25
tikungan sederhana, satu tikungan saja,
00:01:28
ada yang dua tikungan, ya. Ee belok
00:01:31
kanan kemudian lanjut belok kanan lagi
00:01:33
atau tikungan balik ee belok kanan
00:01:35
kemudian belok kiri dan seterusnya. Nah,
00:01:37
ini ee dijelaskan oleh Pak Haji beberapa
00:01:40
hal apa sebenarnya yang perlu
00:01:41
diperhatikan. Makanya disebut dengan
00:01:43
kaidah-kaidah desain. Ya, tentu ini
00:01:46
perlu dipahami para pemirsa ketika kita
00:01:48
akan desain tentang ee geometri jalan
00:01:51
untuk alemen horizontal. Karena
00:01:54
filosofinya ada di sini ada beberapa
00:01:56
faktor-faktor ya. Misalnya bagaimana
00:01:59
desain jalan itu tidak boleh lurus terus
00:02:02
tanpa belok-belok, tanpa naik turun. Itu
00:02:04
juga kurang bagus. itu bisa menimbulkan
00:02:07
kelelahan dan ngantuk bagi pengemudi.
00:02:09
Oleh karena itu, bagaimana sebenarnya
00:02:11
desain? Untuk itu para pemirsa silakan
00:02:14
simak penjelasan Pak Haji berikut
00:02:22
ini. Ya, jumpa lagi dengan Pak Haji di
00:02:26
kanal YouTube Aji Suraji. Para pemirsa,
00:02:29
pada kesempatan ini Pak Haji akan
00:02:32
menyampaikan materi tentang alinemen
00:02:36
horizontal part yang pertama ini adalah
00:02:40
topik tentang kaidah desain tikungan.
00:02:44
Para pemirsa, ini merupakan salah satu
00:02:47
bagian materi dari desain geometrik
00:02:50
jalan. di mana materi ini mengacu kepada
00:02:55
pedoman desain geometrik jalan 2021 PDKJ
00:03:00
21 ee Binamarga. Nah, ini saya buat
00:03:05
berseri ee khusus untuk alinemen
00:03:08
horizontal karena memang membicarakan
00:03:12
alinemen horizontal itu banyak hal yang
00:03:14
harus dibicarakan. Salah satunya di
00:03:17
bagian awal adalah kaidah atau ee
00:03:20
pokok-pokok pikiran terkait dengan
00:03:22
desain
00:03:23
tikungan. Oke. Baik, para pemirsa, apa
00:03:27
yang dimaksud dengan alinemen
00:03:29
horizontal?
00:03:31
Jadi aline horizontal jalan itu adalah
00:03:35
berupa serangkaian bagian-bagian jalan
00:03:39
yang lurus dan melengkung berbentuk
00:03:42
busur lingkaran dan yang dihubungkan
00:03:45
oleh lengkung peralian atau tanpa
00:03:49
lengkung peralian. Intinya para pemirsa
00:03:52
adalah ee alumizal itu adalah bentuknya
00:03:56
adalah tikungan jalan ya. tikungan jalan
00:03:59
itu berarti ada bagian yang lurus,
00:04:01
kemudian ada yang bagian melengkung.
00:04:04
Nah, melengkung itu ada dua macam. Ada
00:04:07
yang langsung busur lingkaran saja atau
00:04:10
ada kombinasi antara lingkaran dan ee
00:04:14
lengkung peralian atau sering disebut
00:04:17
dengan istilah ee spiral, lengkung
00:04:19
spiral ya. Jadi, lengkung spiral itu
00:04:21
yang dimaksud adalah ee lengkung
00:04:24
peralian. Di mana lengkung spiral itu
00:04:27
ada suatu kurva, setiap pergeseran titik
00:04:31
dalam satu kurva itu mengalami
00:04:34
perlubahan radius. Ya, tentu berarti
00:04:37
artinya apa? Bahwa alen horizontal ini
00:04:40
didesain dari yang ee kombinasi lurus
00:04:43
dan melengkung, ada lingkaran dan ada
00:04:46
lengkung peralian.
00:04:48
Para pemirsa e kaitannya dengan alinemen
00:04:52
horizontal, maka kecepatan kendaraan
00:04:56
atau kecepatan desain itu memang pegang
00:04:59
peranan kunci di sini. Sehingga
00:05:01
dikatakan bahwa kecepatan kendaraan yang
00:05:04
digunakan pengemudi untuk berjalan di
00:05:07
jalan, artinya yang sedang melaju di
00:05:10
jalan raya itu dipengaruhi terutama oleh
00:05:14
persepsi pengemudi terhadap fitur
00:05:17
alinemen horizontal selain fitur
00:05:20
elemen-elemen jalan yang lain seperti
00:05:22
rambu batas kecepatan. Jadi ee ada erat
00:05:26
kaitannya antara bagaimana kecepatan
00:05:29
yang dipilih oleh pengemudi itu
00:05:31
kaitannya dengan kondisi alinemen
00:05:34
horizontal itu sendiri. Oke. Nah,
00:05:38
berdasarkan kenyataan ini, maka bilamana
00:05:41
arah lintasan desain alinemen harus
00:05:44
diubah karena sesuatu hal atau karena
00:05:48
penyesuaian dengan kondisi topografi,
00:05:51
maka digunakan adalah lengkung
00:05:53
horizontal. Ya, tentu intinya begini,
00:05:57
tidak mungkin membangun jalan itu lurus
00:05:59
semua. Lah, kalau lurus semua gimana mau
00:06:02
mengarah kepada asal dan tujuan? pasti
00:06:05
ada berbelok-beloknya lah. Itulah yang
00:06:08
disebut dengan pada akhirnya adalah
00:06:11
lengkung horizontal di mana gabungan
00:06:13
antara jalan yang lurus atau jalan
00:06:15
tangan dengan lengkung-lengkungnya baik
00:06:18
itu lingkaran maupun peralian. Oke.
00:06:22
Baik. Selanjutnya bagaimana
00:06:24
sebenarnya seandainya kita ingin desain
00:06:27
alimeni horizontal itu apa sebenarnya
00:06:30
rekomendasi-rekomendasinya?
00:06:32
yaitu arahannya radius lengkungan harus
00:06:36
cukup besar untuk mengizinkan kecepatan
00:06:39
tempuh di lengkungan sama dengan pada
00:06:44
bagian lurus atau di sepanjang ruah
00:06:47
jalan yang sedang desain. Artinya begini
00:06:51
sebenarnya ee radius tikungan pada ee
00:06:56
ini dimaksudnya itu harus
00:06:58
sebesar-besarnya. Maksudnya jangan
00:07:01
seminim-minim semampang itu bisa desain
00:07:04
radius besar, kenapa harus kecil begitu.
00:07:07
Kenapa? Karena pada disasarnya adalah
00:07:10
untuk mempertahankan kecepatan ini mirip
00:07:14
dengan ketika di jalan yang lurus begitu
00:07:17
maunya. Cuma jujur ya ndak mungkin ya
00:07:21
selalu saja bahwa kecepatan pada jalan
00:07:24
yang lurus itu berbeda dengan kecepatan
00:07:27
pada tikungan secara operasional begitu.
00:07:31
Walaupun secara desain sudah di ee bikin
00:07:35
sedemikian rupa, tikungan itu secara
00:07:38
teoritis woh tidak perlu pengemudi
00:07:41
mengurangi kecepatan, tetapi ee di
00:07:44
lapangan tetap harus karena memang
00:07:46
adanya gaya sentribugal yang harus
00:07:49
dikendalikan ketika ada di tikungan
00:07:52
terkait dengan ee kecepatan, terkait
00:07:57
dengan massa kendaraan itu sendiri,
00:07:59
terkait dengan Koefisien gesek antara
00:08:02
ban dengan permukaan jalan itu semua
00:08:05
akan menjadi satu kesatuan terkait
00:08:08
dengan bagaimana kesetimbangan kecepatan
00:08:10
yang diambil oleh pengemudi
00:08:13
itu. Desain alignment horizontal
00:08:15
hendaknya dipilih sebisa mungkin lurus
00:08:18
dengan radius tikungan besar tadi
00:08:20
seperti yang disampaikan. Kecuali
00:08:22
panjangnya yang perlu dibatasi untuk
00:08:25
menetralisir monotonitas.
00:08:28
monotonitas, bentuk jalan yang
00:08:31
membosankan pengemudi sehingga
00:08:33
melalaikan kewaspadaan pengudi. Intinya
00:08:35
begini, para. Jadi ee membuat jal yang
00:08:38
lurus dan tidak ada tingkungan, tidak
00:08:40
ada naik turun itu sebenarnya tidak
00:08:43
bagus. Itu membosankan. Justru itu akan
00:08:45
menjadi pemicu terjadinya kecelakaan
00:08:47
karena pengudian akan terlena ee apa
00:08:51
jalan yang enak itu. Oleh karena itu,
00:08:53
kombinasi antara ee lengkung vertikal,
00:08:56
lengkung horizontal, kemudian dengan
00:08:59
berbagai macam variasi-variasi di
00:09:02
lapangan justru akan membikin pengemudi
00:09:04
itu merasa dinamis, tidak ngantuk, tidak
00:09:07
membosankan. Ini ee maunya seperti itu
00:09:10
ya. ee tetapi bukan berarti diperbanyak
00:09:13
belok-beloknya. Tidak ada yang lurus
00:09:16
tetapi pada jarak tertentu harus sudah
00:09:19
ada tikungan. Boleh ee datar terus,
00:09:23
tetapi harus ada miringnya sedikit untuk
00:09:26
ee meng apa ya ee mengamankan supaya air
00:09:32
limpasan ketika hujan itu bisa segera
00:09:34
mengalir ya. Oke, selanjutnya tikungan
00:09:38
dengan kurva lingkaran. Nah, tadi saya
00:09:40
sudah saya sampaikan, jadi ada ee kurva
00:09:45
ketika lengkung horizontal itu baik itu
00:09:48
lingkaran, lingkaran penuh maksudnya
00:09:50
full circle maupun berbentuk ee lengkung
00:09:55
peralian spiral. Ya, ada dua para pera
00:09:57
sebenarnya kurva itu kurva lingkaran
00:10:00
atau lingkaran penuh atau full circle.
00:10:03
Itu yang pertama. Yang kedua adalah
00:10:05
kurva spiral atau disebut dengan istilah
00:10:09
lengkung peralihan. Oke, bagaimana itu
00:10:12
untuk ee kurva lingkaran? Jenis lengkung
00:10:15
horizontal yang paling umum digunakan
00:10:18
memang adalah kurva lingkaran paling
00:10:20
umum. Enak memang ya, desainnya gampang
00:10:23
dan seterusnya ya. Ee kemudian
00:10:25
persyaratan radiusnya juga cukup besar
00:10:27
ya.
00:10:29
Ee semua elemen geometrik harus ekonomis
00:10:32
dan berkeselamatan. Ini ini para pemirsa
00:10:36
titik tekannya di berkeselamatan ini
00:10:38
ekonomis jelas ya. Berkeselamatan juga
00:10:41
perlu dipikan oleh para desain jalan
00:10:44
bagaimana supaya ee betul-betul jalan
00:10:47
itu berkeselamatan. Pada saat jalan
00:10:49
dioperasikan, pengguna jalan dapat
00:10:52
menggunakan
00:10:53
kecepatan mendekati kecepatan desain.
00:10:56
Ingat, mendekati kecepatan desain, bukan
00:10:59
pada kecepatan desain, ya, terutama pada
00:11:01
tikungan ya. Heeh. Lurus saja juga
00:11:04
begitu. Karena begini para pemirsa,
00:11:06
kenapa dikatakan mendekati? Ketika kita
00:11:09
desain mungkin bagus, tetapi kondisi
00:11:12
lapangan itu tidak sepenuhnya ideal
00:11:15
seperti kita desain ya. misalnya marka,
00:11:19
rambu, ada saja itu yang mesti mengalami
00:11:22
ee penurunan fungsi ya. Mark sudah redup
00:11:25
ya, kemudian koefisien gesek kekasaran
00:11:28
permukaan itu juga sudah terjadi
00:11:30
penurunan sehingga tidak mungkin.
00:11:32
Padahal kecepatan desain itu didesain
00:11:35
untuk yang ideal.
00:11:37
pandangannya ee jarak pandangnya cukup,
00:11:41
kemudian kekesatannya cukup, kemudian
00:11:44
mobilnya juga prima ya. Nah, itu saya
00:11:49
yakin di lapangan tidak sepenuhnya bisa
00:11:51
dipenuhi oleh itu ya.
00:11:53
Oke, hal ini dapat dicapai dengan
00:11:56
mendesain seluruh komponen geometrik
00:11:57
besaran kecepatan desain. Tentu jadi
00:11:59
acuannya adalah VD atau kecepatan desain
00:12:02
ini akan diturunkan menjadi suatu
00:12:05
kriteria-kriteria desain yang lainnya ee
00:12:08
komponen-komponen jalan baik itu radius,
00:12:11
kemudian ee bau jalan, kemudian
00:12:15
pelebaran tikungan dan segala macamnya.
00:12:17
Oke, selanjutnya pertimbangan desain
00:12:20
tikungan. Apa yang menjadi pertimbangan?
00:12:23
Jadi, desain kurva jalan harus
00:12:26
disasarkan pada hubungan antara
00:12:29
kecepatan. Jadi, kecepatan desain tadi,
00:12:32
kelengkungan
00:12:34
tikungan tadi, kemudian superelevasi
00:12:37
kemiringannya dan gesekan melintang
00:12:40
jalan antara ban dan kendaraan dengan
00:12:43
perkerasan jalan. Jadi saya ulangi, jadi
00:12:46
ketika desain ada kaitannya dengan
00:12:48
kecepatan. kemudian
00:12:51
kelengkungan severelevasi dan gesekan.
00:12:54
Ya, inilah yang ee perlu dipikirkan
00:12:58
sehingga ada semacam hukum mekanika ini
00:13:02
kalau di SMA dikenal dengan ee teori
00:13:05
fisika itu. Jadi ee yang nilai-nilai
00:13:09
variabelnya tergantung pada nilai-nilai
00:13:11
praktis dan faktor-faktor empiris pada
00:13:15
rentang variabel yang digunakan. tentu
00:13:18
nanti berlaku hukum-hukum mekanika. Ada
00:13:21
ee kecepatan, ada massa kendaraan, ada
00:13:24
gaya sentribugal, kemudian ada
00:13:26
kemiringan. Itu harus di ee desain
00:13:28
sedemikian rupa sehingga betul-betul ini
00:13:31
merupakan kondisi yang
00:13:33
setimbang. Oke. Nah, kemudian di dalam
00:13:37
tikungan itu ada berbagai macam kondisi
00:13:39
tentunya ada yang disebut dengan namanya
00:13:42
tikungan gabungan. Nah, tikungan
00:13:44
gabungan. Jadi ada tikungan. Tikungan
00:13:47
satu saja ribet ya, apalagi gabungan ya.
00:13:50
Tetapi faktanya ee di dalam desain
00:13:53
dikenal dengan namanya tikungan
00:13:55
gabungan. Ya, apa itu tikungan gabungan?
00:13:58
Yaitu merupakan tikungan-tikungan
00:14:00
horizontal dengan radius yang berbeda
00:14:02
dalam arah yang sama dan terhubung pada
00:14:06
titik sambungnya. Jadi begini, tikungan
00:14:08
gabungan habis nikung kemudian langsung
00:14:11
nikung lagi. Yaah, begitu. Nah, itu
00:14:13
namanya tikungan gabungan dengan radius
00:14:16
yang berbeda. Nah, itu disebut dengan
00:14:19
tikungan gabungan. Itu arahnya ee sama
00:14:23
dalam satu arah. Harus nikung ke dalam,
00:14:25
kemudian nikung ke dalam lagi. Nah,
00:14:28
tentunya sebaliknya nanti di halaman
00:14:30
berikutnya ada tikungan yang ee arus
00:14:33
yang arah balik atau tikungan S ya. Tapi
00:14:36
ini adalah yang tikungan gabungan itu
00:14:38
meningkung ke kanan ke kanan lagi,
00:14:40
kemudian meningkung ke kiri kemudian ke
00:14:42
kiri lagi dan seterusnya. Begitu. Nah,
00:14:44
pada umumnya penggunaan tikungan
00:14:46
gabungan tidak disarankan karena bisa
00:14:49
menyebabkan masalah akibat pengemudi,
00:14:52
tidak melihat perubahan tikungan, dan
00:14:55
tidak mengantisipasi perubahan kekesatan
00:14:57
nyamping. Nah, ya namanya pengemudi ya
00:15:00
tidak langsung terasa memang kalau itu
00:15:02
tikungan gegabungan. Tapi sebenarnya
00:15:04
menurut
00:15:05
saya semampang secara teknis desain itu
00:15:08
memungkinkan. Monggo disilakan ya
00:15:11
walaupun di sini tidak disarankan, tapi
00:15:13
memang sebenarnya ada semacam ee
00:15:16
rekomendasi sebenarnya tikungan gabungan
00:15:19
itu kalau mau digabung ee ya cukup satu
00:15:22
tikungan saja itu nanti tinggal-nya
00:15:24
berapa. Makanya di sini dinyatakan bila
00:15:27
mungkin ganti tikungan gabungan dengan
00:15:30
tikungan kurva tunggal. Ya. Jadi habis
00:15:32
lingkung meningkung lagi itu kalau kita
00:15:35
redesain bisa saja cuka satu tikungan
00:15:38
tapi R-nya ee yang langsung bisa
00:15:40
meng-cover dua tikungan tadi
00:15:43
ya. Tetapi jika tikungan gabungan tetap
00:15:47
diperlukan maka perlu berbagai
00:15:49
pertimbangan. Di antaranya tentunya ada
00:15:52
kaitannya dengan radius ya. Diharapkan
00:15:55
radiusnya ee kurang dari 1.000 m ya.
00:16:00
Kemudian tidak boleh ada lebih dari dua
00:16:02
tikungan dengan radius yang mengecil dan
00:16:05
faktor-faktor yang lain. Ini ee saya
00:16:08
ambil yang penting saja. Ingin lengkap
00:16:10
silakan baca di PDG21 ya. Nah, kemudian
00:16:15
ada tikungan gabungan yang searah atau
00:16:19
broken back curve ya, tikungan gabungan
00:16:22
searah. Apa itu tikungan gabungan
00:16:25
searah?
00:16:27
Kurva broken bag adalah
00:16:29
lengkung-lengkung horizontal yang
00:16:32
berbelok searah disambungkan oleh bagian
00:16:35
lurus yang pendek atau kecil berbelok
00:16:39
searah yang dihubungkan oleh lengkung
00:16:41
dengan radius lebih besar yang juga
00:16:44
berbelok searah. Sebenarnya ini mirip
00:16:47
dengan ee tikungan gabungan tadi. Namun
00:16:50
ada dipisah oleh bagian yang lurus di
00:16:53
sini. Jadi nikung lurus sedikit kemudian
00:16:57
nikung lagi. Tapi arahnya sama nikung ke
00:16:59
kanan kemudian lurus sedikit kemudian
00:17:01
nikung lagi. itu kira-kira ee broken
00:17:04
back curve itu lengkung broken bag
00:17:07
hendaknya dihindari sebisa mungkin
00:17:10
karena hampir mustahil untuk menyediakan
00:17:12
besaran surelevasi yang benar sepanjang
00:17:16
bentangnya dan juga sama sulitnya untuk
00:17:19
menghasilkan kemiringan kemiringan tepi
00:17:22
perkerasan yang memadai ya memang ini
00:17:25
kompleks kompleks ya
00:17:27
tetapi secara teoritis menurut saya
00:17:30
masih memungkinkan ya mungkin ada suatu
00:17:32
medan tertentu yang di mana membutuhkan
00:17:36
ee tikungan gabungan dan menyesuaikan
00:17:38
medan. Ya, kalau seandainya Anda di
00:17:40
daerah pegunungan tahu situasi misalnya
00:17:43
ee Batu Pujon itu ya memang kadang bisa
00:17:47
saja tidak bisa dihindari adanya Burcon
00:17:50
backg. Kemudian kalau itu ke arah Medan
00:17:56
beras tagi ee daerah pegunungan
00:17:58
tikungannya banyak ekstrem. Nah, itu
00:18:01
juga rasanya masih memungkinkan medannya
00:18:04
itu memaksa kita untuk bisa membikin
00:18:07
jenis yang broken cap eh broken back
00:18:11
curve. Kemudian tikungan Sitinju La eh
00:18:15
Sitinjau Lawi ya di Sumatera ya itu juga
00:18:19
ee dan sekitarnya sana ekstrem-ekstrem
00:18:22
sehingga ee barangkali memungkinkan
00:18:24
untuk dibuka ee jenis tikungan yang ee
00:18:28
gabungan searah tadi broken back curve
00:18:30
ya. Jadi, oke itu ya kita lihat di sini
00:18:33
di contoh gambar ee disampaikan di sini
00:18:37
para
00:18:38
pemirsa ini ada dua gambar gambar 51 ini
00:18:43
jenis tikungan gabungan broken bag
00:18:45
kemudian gambar yang 516 ini adalah
00:18:48
pandangan pengemudi pada tingkungan
00:18:50
gabungan broken bag ini kalau kita lihat
00:18:54
dari atas kemudian yang bawah ini kalau
00:18:56
kita lihat perspektifnya seperti apa.
00:18:59
Nah, di sini gambar yang kiri. Tikungan
00:19:01
broken bag disambung oleh TRK yang
00:19:04
lurus. Nah, di sini ada yang lurus ini.
00:19:06
Nah, ini. Jadi, setelah menikung
00:19:08
kemudian ada yang lurus kemudian
00:19:10
menikung lagi. Nah, ini namanya adalah
00:19:13
ee untuk broken bag tapi disambung oleh
00:19:16
trek yang lurus. Nah, kemudian yang
00:19:18
sebelah kanan di sini gambar di sini ee
00:19:21
tikungan broken bag disambung oleh
00:19:23
lengkung radius besar. Nah, jadi ini
00:19:26
menikung. Kemudian di sini itu menikung
00:19:29
lagi radiusnya besar. Kemudian di sini
00:19:33
menikung lagi dengan radius yang kecil.
00:19:35
Ini berarti ini R kecil, R besar,
00:19:38
kemudian R kecil lagi. Nah, masih
00:19:40
memungkinkan para pemirsa. Jadi ee
00:19:43
memang teori-teori ini untuk
00:19:44
mengakomodasi kondisi lapangan yang
00:19:46
memang tidak dimungkinkan ya. Terutama
00:19:48
daerah pegunungan ini kadang memang
00:19:51
tidak bisa dihindari. Jangankan seperti
00:19:53
ini, untuk memenuhi standar saja di
00:19:56
pegunungan itu sulit ya. Kombinasi
00:19:58
antara lengkung vertikal dan horizontal.
00:20:00
Tanjakannya harus begini, harus begini.
00:20:02
Ah, itu ya berat memang ya. Tapi okelah.
00:20:06
Namanya juga pedoman itu juga memang
00:20:09
harus bisa mengakomodasi ee resiko yang
00:20:12
seminimal mungkin. Nah, jadi
00:20:14
bentuk-bentuk tikungan ini kalau secara
00:20:16
perspektif di sini. Jadi ini belok,
00:20:19
kemudian ini ada lurus sedikit kemudian
00:20:21
belok ya. Nah, ini ya. Kemudian ini ee
00:20:26
lurus kemudian ini belok kanan. Kemudian
00:20:29
ini lurus lagi. Nah, ini kelihatan di
00:20:32
sini para pemirsa di sini itu adalah
00:20:34
semacam ee disambung oleh trek yang
00:20:36
lurus di sini sedikit tapi ya sedikit
00:20:39
ya. boleh disebut trek lurus atau
00:20:41
mungkin ee ini ee di tengah-tengah ini
00:20:45
adalah ee lengkung yang lebih besar ya.
00:20:48
Oke, ini contohnya para pemirsa untuk
00:20:51
yang tikungan yang broken
00:20:53
back. Nah, kemudian nah ini tikungan
00:20:57
gabungan balik ini ee merupakan ee versi
00:21:01
lain yang ketika tadi kita ngomong
00:21:03
tentang tikungan gabungan yang searah
00:21:06
maupun broken bag ya. Nah, ini tikung
00:21:09
gabungan balik itu disebut dengan kurva
00:21:12
S. Artinya meningung ke kiri kemudian
00:21:14
meningung ke kanan. Nah, langsung lanjut
00:21:16
atau sebaliknya mengikung ke kanan
00:21:19
kemudian baru ke kiri dan seterusnya.
00:21:21
Oke. Baik. Tikungan gabungan balik atau
00:21:24
tadi kurva S adalah alinemen horizontal
00:21:28
berbentuk huruf S yang dibentuk dari
00:21:31
gabungan dua tikungan sederhana yang
00:21:35
berlawanan arah. Ingat ya, berlawanan
00:21:37
arah dan dihubungkan pada titik singgung
00:21:41
baik di akhir maupun di awal busur
00:21:43
lingkaran atau lengkung peralian.
00:21:47
intinya bisa gabungan tapi pada dasarnya
00:21:50
adalah ini. Jadi kurva S itu belok ke
00:21:53
kiri kemudian langsung ke kanan atau
00:21:55
belok ke kanan langsung ke kiri. Itu
00:21:57
namanya untuk kurva S ya. Tikungan
00:22:01
tersebut juga bisa disambung oleh bagian
00:22:04
lurus yang pendek. boleh. Jadi mirip
00:22:06
dengan yang model yang ee broken back
00:22:08
tadi. Jadi di antaranya tikungan itu
00:22:12
bisa disambung dengan ee suatu lengkung
00:22:14
paral peralian atau bagian yang lurus.
00:22:18
Penyediaan bagian lurus di antara dua
00:22:20
tikungan dikehendaki agar rotasi
00:22:23
perkerasan bisa terjadi pada bagian
00:22:26
jalan yang lurus dan lebih dikehendaki
00:22:29
agar panjangnya mencukupi untuk rotasi
00:22:33
superelevasi. Ingat ya. rotasi
00:22:35
superelevasi ee rotasi repasi penuh dan
00:22:39
bisa diterapkan pada laju rotasi yang
00:22:41
diizinkan sesuai dengan kecepatan
00:22:43
desain. Ya, para pemirsa memang titik
00:22:46
kritisnya di superelevasi ini.
00:22:48
Superelevasi ini perubahan ee ketika itu
00:22:52
belok kiri ee seperelevasinya akan
00:22:55
berarti miring ke kiri ya. Kemudian
00:22:58
ketika mau balik ke kanan, maka ini
00:23:01
super elevasinya yang bagian kanan akan
00:23:04
lebih rendah. Nah, perubahan ini disebut
00:23:06
dengan namanya rotasi superelevasi.
00:23:09
Perubahan rotasi ya. Nah, ini memang
00:23:12
kritis ya. Makanya kalau
00:23:16
ee apa ya kendaraan tidak stabil ini
00:23:19
bisa mental ya, habis kiri langsung ee
00:23:22
banting kanan ini bisa berbahaya.
00:23:25
Makanya ee sedapat mungkin kalau bisa
00:23:27
disambung dengan yang lurus untuk
00:23:29
menetralisir dulu tentang superelevasi
00:23:32
ini ya. Oke. Ee tentunya untuk desain
00:23:36
tikungan gabungan balik ini ada juga
00:23:39
sudah diarahkan di dalam PDG ada
00:23:41
gizi-gisinya seperti apa, harus begini
00:23:44
jaraknya dan seterusnya ya. Oke. Nah,
00:23:47
kemudian panjang bagian elemen yang
00:23:49
lurus. Nah, jadi ketika kita mendesain
00:23:53
lengkung horizontal kemudian ada bagian
00:23:56
yang lurus seperti apa
00:23:58
kisi-kisinya? Jalan lurus dan panjang.
00:24:01
Nah, begini ya. Jadi memang kita desain
00:24:05
jalan itu seni tersendiri ya. Ee
00:24:07
misalnya jalan tol panjangnya 100 kilo.
00:24:10
Ahah. Ini gak bisa di rancang lurus
00:24:14
terus. Itu tidak enak, tidak nyaman. Ya,
00:24:17
di sini dinyatakan bahwa jalan lurus dan
00:24:20
panjang dalam waktu berkendaraan yang
00:24:24
lama dengan kecepatan tinggi dan tingkat
00:24:28
konsentrasi yang tinggi cenderung
00:24:31
menyebabkan kelelahan dan ngantuk. Ya,
00:24:35
jadi inilah yang namanya juga manusia ya
00:24:38
ee kelelahan dan ngantuk. Nanti di layar
00:24:41
berikutnya ada skema yang akan
00:24:44
dijelaskan Pak Haji ya. Berdasarkan hal
00:24:46
ini dan beberapa faktor lain, desain
00:24:50
panjang lanemen hara jalan yang lurus
00:24:53
perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai
00:24:55
berikut. Nah, lalu bagaimana kalau lurus
00:24:58
itu ada efek negatifnya? Yang pertama
00:25:00
adalah silau sorotan lampu. Ya, silau
00:25:04
sorotan sorotan lampu malam hari dari
00:25:07
kendaraan yang berlawanan arah menjadi
00:25:09
mengganggu. Jelas lurus itu lurus
00:25:11
panjang terus loh maksudnya ya. itu ee
00:25:14
lurus itu boleh. Tetapi variasi setelah
00:25:17
sekian kilo harus ee tidak ada lagi biar
00:25:20
gak bosan tadi itu ya. Pengemudi akan
00:25:23
sulit memperkirakan kecepatkan kenderaan
00:25:26
yang datang dari arah belawanan. Ya, ee
00:25:29
ya karena memang ee ini apa ya kayak
00:25:33
semacam halusinasi pengemudi ya. Apalagi
00:25:36
kalau malam itu kan ee sepi, kemudian ee
00:25:40
jaraknya jauh, jarak seperti apa dan
00:25:42
seterusnya itu memang kadang orientasi
00:25:45
pikiran pengemudi bisa ee tidak fokus
00:25:48
ya. Makanya di sini sampai dinyatakan
00:25:50
sulit memperkirankan kecepatan. Nah, ini
00:25:53
yang juga yang penting. Kalau siang hari
00:25:55
seperti apa? silau sinar matahari pagi
00:25:58
dan sore ya yang cenderung ee ketinggian
00:26:01
matahari itu ee berada di ee hadapan
00:26:06
mata ya pada jalan dengan sumbu alinemen
00:26:09
arah ee timur darat yang bisa
00:26:12
menyilaukan mata pengemudi. Ini juga
00:26:15
sorotan. Makanya sorotan lampu kalau
00:26:17
terlalu lama panjang itu juga gak enak.
00:26:19
Makanya harus ada beloknya variatif
00:26:21
sehingga mata ini juga tidak mudah lelah
00:26:24
begitu ya. Oke. Baik. Nah, lalu
00:26:27
bagaimana sebenarnya? Ini dijelaskan
00:26:29
lebih rinci oleh Pak Haji saya sebut di
00:26:32
sini adalah skema faktor kelelahan dan
00:26:34
ngantuk. Jadi, kelelahan dan ngantuk ini
00:26:37
memang penyakitnya pengemudi ya. Ada
00:26:40
beberapa faktor yang tadi sudah
00:26:42
dijelaskan tapi akan saya
00:26:45
uraikan lagi. Jadi ee ketika jalan yang
00:26:49
lurus dan panjang ini cornya ada di
00:26:52
sini. ketika desain ee jalan itu ee
00:26:56
apakah jalan lurus atau jalan panjang.
00:26:59
Jadi ee berpuluh-puluh kilo begitu ya.
00:27:02
Maka ee kalau diimbangi dengan
00:27:05
pengemudiannya itu lama ya. Jadi berarti
00:27:09
tadi karena panjang durasinya lama
00:27:13
mengemudinya kemudian kecepatannya juga
00:27:15
sangat tinggi sekali.
00:27:17
Kemudian tentunya butuh konsentrasi
00:27:19
tinggi. Kalau sebenarnya ee semua
00:27:22
pengemudi memang harus berkonsentrasi.
00:27:24
Menurut saya ini ee suatu variabel yang
00:27:27
tambahan yang ee memang syarat mutlak
00:27:31
bahwa pengemudi harus kontrasasi. Cuman
00:27:34
ee hal-hal yang lain ini yang perlu kita
00:27:37
olah begitu ya. Bagaimana jalan yang ee
00:27:41
supaya lurusnya itu tidak terlalu
00:27:43
panjang. ini harus didesain sedemikian
00:27:46
rupa. Nah, para pemirsa, faktor-faktor
00:27:50
ini tadi yang disebutkan Pak Haji ini
00:27:52
akan bisa memicu terjadinya kelelahan
00:27:56
dan ngantuk pengemudi ya. Pengemudi loh
00:27:58
ya, bukan penumpang. Penumpang tidak ada
00:28:00
urusannya dengan ee bagaimana perilaku
00:28:03
di jalan raya ya. Nah, maka kelelahan
00:28:07
dan ngantuk yang dipicu oleh berbagai
00:28:09
faktor tadi ee jalan lurus, jalan
00:28:12
panjang, durasi lama, konsentrasi
00:28:14
tinggi, kecepatan tinggi, maka kelelahan
00:28:16
dan ngantuk ini akan memicu terjadinya
00:28:20
potensi resiko kecelakaan. Nah, ini ini
00:28:24
yang menjadnya sudah banyak terjadi
00:28:27
contoh kasus di Cipali ya, Cikapek
00:28:29
Palimanan itu ee sering terjadi
00:28:32
kecelakaan dengan kecepatan tinggi
00:28:34
dengan kondisi yang ee tidak berbeda
00:28:37
jauh dari penjelasan Pak Haji ini. Oleh
00:28:38
karena itu, desain jalan itu harus ada
00:28:41
dinamikanya, ada belok-beloknya, ada
00:28:44
naik turunnya sedikit tapi tidak ekstrem
00:28:46
kalau lahannya cukup ya. Oke,
00:28:49
selanjutnya bagaimana penyediaan
00:28:52
lengkung peralian? Sebelumnya tadi kita
00:28:54
berbicara tentang ada ee suatu lengkung
00:28:58
yang berupa lingkaran penuh atau full
00:29:01
circle. Nah, lalu bagaimana kalau itu
00:29:03
lengkung peralihan? Lengkung peralihan
00:29:05
itu bahasa lainnya adalah ee kurva
00:29:07
spiral ya. Kurva spiral di mana suatu
00:29:10
kurva pada setiap perpindahan ee titik
00:29:14
pada kurva tersebut mengalami perubahan
00:29:16
radius ya. makin besar makin besar makin
00:29:19
besar atau makin kecil makin kecil
00:29:21
radiusnya itu namanya kurva spiral. Nah,
00:29:25
lengkung peralian digunakan untuk
00:29:27
menghubungkan bagian lurus jalan dengan
00:29:30
busur lingkaran agar lintasan kendaraan
00:29:33
dapat berubah mulus di dalam jalur lalu
00:29:37
lintas. Ya, jadi ee lengkung peralihan
00:29:41
memang dikombinasikan dengan ee busur
00:29:43
lingkaran. Itu yang lebih bagus. Memang
00:29:46
ada beberapa desain yang ee lengkung
00:29:49
peralian tanpa melibatkan busur
00:29:51
lingkaran. Cuman ee beberapa desain
00:29:53
pengalaman Pak Haji di lapangan ketika
00:29:56
ee ada paket pekerjaan desain geometrik
00:30:00
ini kurang disarankan ya. Murni hanya
00:30:03
lengkung peralian. E memang gak nyaman
00:30:05
apalagi untuk tikungan yang tajam.
00:30:08
Makanya ee sedapat mungkin lengkang
00:30:10
peralian ini dikombinasi dengan lengkung
00:30:13
lingkaran supaya apa? ini tadi mulus ee
00:30:16
di dalam ketika menikung itu kendaraan
00:30:18
lebih stabil ya ee tidak ada yang keluar
00:30:22
trek ya, tidak keluar lajur, rodanya
00:30:24
aman dan seterusnya ya. Oke, lengkung
00:30:27
peralian akan memberikan jalur belok
00:30:30
alami kendaraan yang mudah dilalui dan
00:30:33
menyebabkan gaya lateral meningkat dan
00:30:37
menurun secara gradual seiring gerakan
00:30:41
kendaraan memasuki dan keluar tikungan.
00:30:44
Betul. Akan lebih nyaman lengkung
00:30:46
peralian itu ya. Kemudian lengkung
00:30:49
peralian meminimalkan kemungkinan
00:30:52
kendaraan berpindah lajur ke lajur yang
00:30:55
berdampingan dan cenderung mendukung
00:30:58
kecepatan lintasan yang konstan. Ya,
00:31:01
betul. Jadi ee lebih stabil TRKnya
00:31:04
cenderung bisa konsisten kalau ada
00:31:06
lengkung
00:31:08
peralian. Selanjutnya para pemirsa,
00:31:11
radius maksimum yang memerlukan lengkung
00:31:14
peralian. Nah, berbicara tentang
00:31:17
lengkung peralian, saat mana
00:31:19
sebenarnya radius yang seperti apa
00:31:22
sehingga lengkung peralian itu
00:31:24
diperlukan. Makanya ini di judul radius
00:31:28
maksimum yang memerlukan lengkung
00:31:31
peralian. Artinya ada suatu batasan
00:31:33
radiusnya. Memang agak hati-hati nanti
00:31:36
ee dengan lihat tabel Pak Haji akan
00:31:38
jelaskan. Pada busur lingkaran dengan
00:31:40
radius lebih besar dari nilai-nilai yang
00:31:43
ditunjukkan nanti di tabel. 57 tidak
00:31:46
diperlukan lengkung peralian. Jadi, ada
00:31:49
suatu radius tertentu. Kalau itu sudah
00:31:51
lebih besar dari yang ditentukan, gak
00:31:53
perlu lengkung peralian. Tapi kalau di
00:31:55
bawahnya berarti perlu lengkung
00:31:57
peralian. Sebenarnya itu maksudnya ini
00:31:59
judul ini ya. Nilai-nilai dalam tabel
00:32:01
tersebut disasarkan atas kombinasi
00:32:03
kecepatan operasi, radius lengkung, dan
00:32:07
panjang minimal lengkung peralian.
00:32:09
panjang lengkung peralian yang
00:32:10
dikehendaki untuk run off superelevasi
00:32:13
dan kebutuhan akan lengkung peralian
00:32:16
jika pergeseran lengkung peralian lebih
00:32:18
besar dari
00:32:20
0,25 sampai dengan 0,3 m ya. Oke,
00:32:25
bagaimana bentuk tabelnya para pemirsa?
00:32:27
Jadi inilah yang saya sebutkan radius
00:32:30
maksimum yang memerlukan lengkung
00:32:32
berlian ya. Oke, ini ada kecepatan
00:32:35
desain tentu VD ya. Kemudian ini ada
00:32:38
radius maksimumnya seperti apa ya. Nah,
00:32:41
jadi begini. Radius maksimum yang
00:32:44
memerlukan lengkung peralian. Nah, ini
00:32:46
baca betul-betul judul ya. Radius
00:32:49
maksimum yang memerlukan lengkung
00:32:50
peralian. Artinya apa? Ini
00:32:53
maksimum artinya kalau ini kurang dari
00:32:58
radius ini maka memerlukan lengkung
00:33:01
peralian. Kalau lebih dari nilai ini
00:33:04
maka tidak diperlukan lagi lengkung.
00:33:06
peralian maksudnya begitu. Nah,
00:33:08
contohnya begini ya. Kalau kita akan
00:33:11
desain suatu jalan, kecepatan desainnya
00:33:14
80, maka 80 km/h, maka radiusnya, batas
00:33:20
kritisnya adalah di
00:33:22
290. Nah, ee sori sori ini ee lurusnya
00:33:28
mana ini ya? Oh, 379 ya.
00:33:31
80 ee kaitannya dengan
00:33:35
379 ya. Entar 1
00:33:38
2 ya 379. Nah 309 kalau kita desain
00:33:44
misalnya 370 ya. Nah berarti kan di
00:33:47
bawahnya toh. Maka kalau radiusnya 370
00:33:51
maka harus menggunakan lengkung peralian
00:33:54
begitu. Tapi kalau kecepatan desain 80
00:33:57
dan kita desain e radiusnya itu kita
00:34:00
pasang 400 m, maka tidak diperlukan
00:34:05
lengkung peralian. Begitu para pemirsa
00:34:07
memaknainya ya. Makanya di sini
00:34:09
bahasanya memang rodo agak apa ya perlu
00:34:13
konsentrasi memahami ya. Radius maksimum
00:34:16
yang memerlukan lengkung peralian. Kalau
00:34:18
itu berada di bawahnya dari angka ini
00:34:21
berarti perlu lengkung peralian. Kalau
00:34:23
di atasnya ini berarti tidak perlu
00:34:26
lengkung peralihan ya. Oke. Baiklah para
00:34:28
pemirsa, itulah kiranya yang bisa
00:34:31
dijelaskan oleh Pak Haji terkait dengan
00:34:35
alinemen horizontal. Ee bagaimana kaidah
00:34:38
untuk desain tikungan ini. Jadi penting
00:34:41
para pemirsa untuk memahami
00:34:43
kaidah-kaidah ini. Walaupun secara
00:34:45
teknis kita tinggal desain saja. Ada
00:34:48
jenis tikungan full circle, kemudian
00:34:50
spiralcle spiral, kemudian ada yang
00:34:52
spiral-spiral. Nah, kemudian tinggal
00:34:54
kecepatannya berapa, kecepatan
00:34:57
rencananya, kemudian ditentukan ee ee
00:35:01
e-nya superelevasinya seperti apa,
00:35:03
tinggal kita desain. Tapi memahami
00:35:05
filosofi ini penting para pemirsa
00:35:08
bagaimana desain ee alimen horizontal
00:35:11
suatu jalan itu. Oke, para pemirsa
00:35:14
semoga bermanfaat. Asalamualaikum
00:35:17
warahmatullahi wabarakatuh.
00:35:24
[Musik]