KEBUN EDUKASI PAK NARYO: BELAJAR BERKEBUN ORGANIK MODAL DENGKUL & URAT! | KALCERSOK

00:39:26
https://www.youtube.com/watch?v=Tkuc0Pnpilo

Resumo

TLDRVideo ini menyoroti pentingnya ketahanan pangan keluarga melalui kebun edukasi yang dikelola oleh Prof. Naro. Ia menjelaskan bagaimana menanam sayuran dan buah-buahan organik di lingkungan sendiri dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Prof. Naro memperkenalkan berbagai jenis tanaman, termasuk anggur Brasil dan jeruk ajaib, serta menjelaskan cara menanam dan merawatnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya pola makan sehat dan perilaku positif untuk mencapai kesehatan jasmani dan mental. Kebun edukasi ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pertanian dan pentingnya ketahanan pangan.

Conclusões

  • 🌱 Ketahanan pangan penting untuk keluarga.
  • 🌿 Menanam sayuran dan buah di kebun sendiri.
  • 🍇 Anggur Brasil memiliki banyak manfaat kesehatan.
  • 🍊 Jeruk ajaib dapat mengukur mental seseorang.
  • 🥔 Ketela madu sebagai sumber karbohidrat alternatif.
  • 🌾 Kebun edukasi membantu meningkatkan kesadaran pertanian.
  • 🍏 Pola makan sehat mendukung kesehatan jasmani dan mental.
  • 🌍 Memanfaatkan sumber daya alam untuk ketahanan pangan.
  • 💪 Perilaku positif diperlukan untuk mencapai kesuksesan.
  • 📚 Edukasi pertanian penting untuk generasi mendatang.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Ketahanan pangan dalam keluarga melibatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui pertanian lokal, seperti menanam sayuran dan buah-buahan organik. Tanah yang dimiliki harus dimanfaatkan untuk menghasilkan tanaman yang bermanfaat, seperti ketela madu sebagai pengganti karbohidrat dan sayuran yang dapat dimasak.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Kebun Corona milik Prof. Naro menjadi tempat edukasi tentang pertanian yang baik. Prof. Naro, yang berusia 70 tahun, bersemangat untuk mengajarkan orang lain tentang berkebun dan pentingnya ketahanan pangan. Kebun ini memiliki berbagai jenis tanaman, termasuk jeruk dan alpukat, yang dapat memberikan hasil yang baik jika dikelola dengan baik.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Di kebun tersebut, terdapat lebih dari 15 jenis jeruk dan berbagai tanaman buah lainnya. Prof. Naro menjelaskan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan bagaimana tanaman dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi keluarga, termasuk sayuran dan buah-buahan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Ketahanan pangan juga melibatkan pemahaman tentang kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Prof. Naro menekankan pentingnya menanam sendiri sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta memanfaatkan hasil pertanian untuk kesehatan.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Prof. Naro menjelaskan bahwa pertumbuhan tanaman tergantung pada perilaku dan perawatan yang diberikan. Tanaman organik di kebun ini tumbuh subur dan memberikan hasil yang baik, termasuk sayuran seperti sawi dan ketela madu yang dapat dimasak.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Edukasi di kebun ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan dan pola makan yang baik. Prof. Naro menekankan pentingnya mengubah kebiasaan buruk dan memperhatikan pola makan yang sehat untuk mencapai kesehatan yang optimal.

  • 00:30:00 - 00:39:26

    Kebun edukasi Corona bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat untuk menikmati hasil pertanian. Prof. Naro mengajak pengunjung untuk merasakan langsung buah-buahan segar dan memahami pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan yang baik dan aktivitas fisik.

Mostrar mais

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Apa itu ketahanan pangan?

    Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui sumber daya yang ada di lingkungan, seperti kebun sendiri.

  • Apa saja tanaman yang ditanam di kebun edukasi?

    Tanaman yang ditanam termasuk sayuran, buah-buahan organik, seperti anggur Brasil, jeruk, dan ketela madu.

  • Mengapa penting menanam sendiri?

    Menanam sendiri membantu memenuhi kebutuhan pangan, mengurangi ketergantungan pada pasar, dan meningkatkan kesehatan.

  • Apa manfaat dari kebun edukasi?

    Kebun edukasi memberikan pengetahuan tentang pertanian, meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat, dan mendorong perilaku positif.

  • Apa yang dimaksud dengan jeruk ajaib?

    Jeruk ajaib adalah jeruk yang memiliki rasa unik dan dapat digunakan untuk mengukur mental seseorang.

  • Bagaimana cara menanam ketela madu?

    Ketela madu dapat ditanam di lahan luas atau wadah bekas, dan memerlukan perawatan yang baik untuk tumbuh.

  • Apa yang dimaksud dengan tanaman organik?

    Tanaman organik adalah tanaman yang ditanam tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, sehingga lebih sehat.

  • Apa saja manfaat dari buah anggur Brasil?

    Buah anggur Brasil kaya akan vitamin dan dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

  • Mengapa pola makan sehat penting?

    Pola makan sehat penting untuk menjaga kesehatan jasmani dan mental, serta mencegah berbagai penyakit.

  • Apa yang harus dilakukan untuk mencapai ketahanan pangan?

    Masyarakat perlu menanam sendiri, memanfaatkan sumber daya alam, dan mengubah perilaku makan.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    ketahanan pangan itu bagaimana keluarga
  • 00:00:03
    itu kebutuhan sehari-hari itu tercukupi
  • 00:00:06
    oleh di lingkungan kita bahwa tanah itu
  • 00:00:09
    dimintai apa saja bisa contoh dimintai
  • 00:00:12
    sayur tanam sayur bisa cabe bisa apalagi
  • 00:00:17
    dimintai duit tinggal bawa meter
  • 00:00:20
    tanah tanah ini sejengkal tanah bagi
  • 00:00:23
    saya itu ee harus ada hasilnya tanaman
  • 00:00:27
    di sini adalah tanaman yang e organik
  • 00:00:30
    ini. Daunnya juga bisa dimasak. Bisa.
  • 00:00:33
    Ini jenis ketela madu untuk pengganti
  • 00:00:36
    karbohidrat. Pengin sehat enggak?
  • 00:00:38
    Pengin. Pengin sukses enggak? Pengin.
  • 00:00:40
    Satu yang perlu dicatat apa sudah
  • 00:00:42
    diolah? Ini namanya anggur berhasil.
  • 00:00:45
    Nah, itu Pak mereka seat nomor satu di
  • 00:00:47
    dunia. Sehat dulu. Jasmani, rohani,
  • 00:00:49
    mental dan sosial. Jangan-jangan seperti
  • 00:00:51
    Mas Teguh. Jasmania sehat tapi mentalnya
  • 00:00:54
    sehat.
  • 00:00:58
    Sobat Culture, ini adalah buah anggur
  • 00:01:01
    Brasil atau
  • 00:01:03
    jaboticaba. Ini buah yang unik karena
  • 00:01:06
    konon punya tujuh rasa dan ini adalah ee
  • 00:01:12
    jeruk
  • 00:01:14
    ajaib. Keduanya berasal dari kebun
  • 00:01:18
    Corona milik Prof. Naro. Prof-nya tentu
  • 00:01:22
    saja bukan profesor tapi provokator.
  • 00:01:26
    Hari ini kita akan main ke kebunnya
  • 00:01:28
    karena ada puluhan buah unik di
  • 00:01:34
    kebunnya. Kita langsung ke sana.
  • 00:02:08
    Sobat CR, saya sudah ada di dalam
  • 00:02:11
    kebunnya Prof. Nario. Nah, kita akan
  • 00:02:15
    melihat satu orang yang menurut saya
  • 00:02:18
    unik. Nah, dia sedang tata-tata pot.
  • 00:02:23
    Selamat pagi, Prof. Naro.
  • 00:02:26
    Ya, selamat pagi. Bagaimana kabarnya,
  • 00:02:29
    Mas Agung? Loh, kok sampai di sini? Iya,
  • 00:02:33
    kan kemarin kan kemarin sudah ke sini.
  • 00:02:35
    Oh, gitu loh. Saya lupa.
  • 00:02:38
    Ini Prof. Ar bukan profesor tapi
  • 00:02:41
    provokator. Tapi provokator ya kayaknya
  • 00:02:44
    sama saja sama kanan saya. Oh iya sama
  • 00:02:46
    ya Prof. Agung eh provokator Agung.
  • 00:02:49
    Betul ya. Terima kasih atas kehadirannya
  • 00:02:52
    pagi ini. Ada apa gerangan kok sampai di
  • 00:02:54
    sini? Kebon Wong deso i saya ingin
  • 00:02:57
    diprovokasi loh. Terutama ini ya
  • 00:02:59
    penonton apa Sobat Culture ya namanya.
  • 00:03:02
    Sobat Culture. Iya. Betul. Sobat
  • 00:03:03
    Culture. Dari mana? Dari Jogja saya. Oh
  • 00:03:07
    enggak dari tadi. Oh iya. barusan. Oke.
  • 00:03:10
    Oke, terima kasih ya. Iya. Ya sudah ya.
  • 00:03:12
    Ini ya ini yang saya sebut Prof. Naro
  • 00:03:15
    ini orangnya unik ya. Dia sudah tidak
  • 00:03:19
    disebut sebagai sepuh ya, tapi sudah
  • 00:03:22
    pensiun. Dari dulu pekerjaannya apa Pak?
  • 00:03:25
    Ee saya diedukasi. Diedukasi di dunia
  • 00:03:28
    pendidikan. Di dunia pendidikan.
  • 00:03:29
    Sekarang usianya berapa?
  • 00:03:31
    Ee masih muda. Masih muda. 70 tahun.
  • 00:03:35
    Kurang du 70 tahun.
  • 00:03:38
    Tapi beliau masih sangat semangat. Amin.
  • 00:03:40
    Ee ini kebun
  • 00:03:43
    edukasi corona ya. Kebun edukasi corona
  • 00:03:48
    yang dia ciptakan untuk memprovokasi
  • 00:03:51
    orang-orang
  • 00:03:54
    bagaimana berkebun atau bertani yang
  • 00:03:56
    baik. Begitu ya. Kalau kita bicara
  • 00:03:59
    corona sebenarnya ee sahabat cultter itu
  • 00:04:02
    menitanya kenapa
  • 00:04:04
    corona? Iya. Pada waktu itu kami berdua
  • 00:04:07
    sama teman itu duduk, Mas, ini kebun ini
  • 00:04:09
    mau diidentifikasi apa? Mau dikasih nama
  • 00:04:12
    apa? Kita mikir sejenak. Kita kembali ke
  • 00:04:15
    suasana pada waktu itu. Pada waktu itu
  • 00:04:18
    tanggal 20 Maret tahun 2020. Heeh.
  • 00:04:21
    Bicara 2020 kita masih ingat Corona baru
  • 00:04:25
    muncul itu di Indonesia. Kemudian gini
  • 00:04:27
    aja, Mas. Corona Garden. Oke. Kok ide
  • 00:04:30
    itu bagus? Nah, kalau kenapa tuju ee
  • 00:04:34
    tujuan apa? Iya. Tujuan saya supaya saya
  • 00:04:37
    itu pengin membuat sejarah sejarah
  • 00:04:39
    sejarah tentang corona diingat-ingat
  • 00:04:42
    anak cucu saya kemungkinan nanti akan
  • 00:04:44
    terkenang itu 10 20 tahun yang akan
  • 00:04:46
    datang. Oh ini corona garden. Ingat
  • 00:04:49
    istilah corona ingat pada saat itu. Itu
  • 00:04:52
    Mas Agung latar belakang kenapa Corona
  • 00:04:55
    Garden agar supaya kalau nama-nama yang
  • 00:04:57
    lain kayaknya sudah banyak. Baik. Nah,
  • 00:04:59
    kemarin saya ke sini itu sobat Ccher
  • 00:05:02
    harus tahu ada banyak tanaman mulai dari
  • 00:05:06
    tanaman buah, tanaman pangan, tanaman
  • 00:05:10
    kesehatan, apalagi ya kalau tanaman
  • 00:05:13
    kesehatan mungkin itu sebagai apa?
  • 00:05:16
    Fungsi saja ya. Jadi kami tidak menanam
  • 00:05:19
    tidak menanam tanaman kesehatan, tetapi
  • 00:05:22
    yang jelas di sini pertama itu jenisnya
  • 00:05:24
    buah. Kita langsung lihat buah apa aja.
  • 00:05:26
    Tunjukkan. Nah, kalau kalau sementara
  • 00:05:28
    kalau jeruk itu lebih dari 15 jenis
  • 00:05:32
    jeruk ada di sini. 15 jeruk ada di sini.
  • 00:05:35
    Ada di sini. Kemudian sebelah sana ya.
  • 00:05:38
    Ada di sebelah sana ada. Nanti kita ke
  • 00:05:39
    sana ya. Kita jalan dulu ke sini. Ini
  • 00:05:41
    saya lihat ada pohon jambu. Iya.
  • 00:05:46
    Jambu kristal. Ada pohon alpokat.
  • 00:05:48
    Alpokat. Nah, ini kalau bicara alpokat
  • 00:05:51
    justru kita ini ini alpokat. Iya. Avokat
  • 00:05:55
    itu justru yang trennya, arahnya itu
  • 00:05:57
    nanti yang ee istilahnya ke depan. Oh,
  • 00:06:00
    jadi ada orang yang
  • 00:06:02
    bertanya ee di antara yang tanaman yang
  • 00:06:07
    sifatnya tahunan masa depan ada yang
  • 00:06:09
    sifatnya itu ee musiman. Nah, musiman
  • 00:06:13
    itu yaitu bagaimana ee tanah ini kan
  • 00:06:16
    aset SDM eh maaf sumber daya alam. Ne.
  • 00:06:21
    Jadi, nyun sewu kalau kita ee apa ya
  • 00:06:23
    istilahnya ada istilah bahwa tanah itu
  • 00:06:26
    dimintai apa saja bisa. Contoh dimintai
  • 00:06:30
    sayur, tanam sayur bisa, cabe bisa. He.
  • 00:06:34
    Apalagi dimintai duit bawa meteran aja.
  • 00:06:39
    Iya, jangan. Tapi yang jelas sumber daya
  • 00:06:42
    alam itu tergantung SDM-nya. He
  • 00:06:44
    bagaimana ee tanah ini sejengkal tanah
  • 00:06:48
    bagi saya itu ee harus ada hasilnya. Dan
  • 00:06:52
    ini juga alhamdulillah Mas Agung bisa
  • 00:06:54
    merani sendiri
  • 00:06:56
    di sela-sela ini apakah ada tanah yang
  • 00:06:59
    tidak bermanfaat? Saya semaksimal
  • 00:07:02
    mungkin. Oh. Oh. Nah, ini jadi ternyata
  • 00:07:04
    betul bahwa sejengkal tanah itu apabila
  • 00:07:07
    kita ee apa ya petani yang sekarang itu
  • 00:07:10
    harus kreatif, harus cerdas, kenapa
  • 00:07:13
    tidak menghasilkan? Hmm. Itu termasuk
  • 00:07:17
    tadi ini bertanam alpukat, jambu. Kalau
  • 00:07:20
    apukat itu kan ee ke depan. H kemudian
  • 00:07:23
    kalau jambu juga ee masa apa ya
  • 00:07:26
    produksinya kalau jambu itu kayaknya
  • 00:07:29
    tidak kalau apokat kan bisa lama puluhan
  • 00:07:31
    tahun ya itu ke depan tetapi sambil
  • 00:07:33
    menunggu tanaman yang tahunan semacam
  • 00:07:36
    ini jadi lingkungan itu seperti ini kan
  • 00:07:38
    nanti ada contohnya ini ini ada
  • 00:07:41
    tanaman-tanaman ini kita manfaatkan bisa
  • 00:07:43
    kita ee apa istilahnya ee kita budidaya
  • 00:07:47
    untuk ketahanan pangan nah itu yang
  • 00:07:50
    ketahanan pangan apa tanaman Ya, ada di
  • 00:07:52
    sana nanti kebutuhan orang itu ada
  • 00:07:54
    karbohidrat, ada protein, ada lemak.
  • 00:07:56
    Nah, ternyata ketahanan pangan itu
  • 00:07:58
    bagaimana keluarga itu kebutuhan
  • 00:08:01
    sehari-hari itu tercukupi oleh di
  • 00:08:04
    lingkungan kita. Ah, oleh kebun sendiri.
  • 00:08:06
    Contoh, iya, kita mau nyayur, kenapa
  • 00:08:09
    harus beli? Di situ ada. Nah, ini ini
  • 00:08:12
    terong. Ini terong. Kemudian kita ada
  • 00:08:14
    lele, kita enggak usah beli. Ini ada ee
  • 00:08:18
    kemangi, kemangi. Ini ada Iya. Ini apa
  • 00:08:21
    namanya? Apa kalau wong Jawa itu dong
  • 00:08:23
    bedot. Iya, dongot. Ini buat lalapan
  • 00:08:26
    juga. Kemudian misalnya ya kembali ke
  • 00:08:28
    tanan pangan. Misal kita makan uhuh
  • 00:08:30
    enggak ada lauk ya tinggal kita ambilah
  • 00:08:32
    di apa ee kita ada peternakan ayam, ada
  • 00:08:36
    kolam. Nah, di situ ada. Kemudian obat
  • 00:08:38
    juga ada. Misalnya kita sakit panas itu
  • 00:08:40
    kan di lingkungan kita ada tanaman yang
  • 00:08:42
    bisa untuk ee obat alami. Ketahanan
  • 00:08:46
    pangan kemudian juga ada. H ini. Nah,
  • 00:08:48
    nih. Ini kan coba ini kan bisa sawi
  • 00:08:51
    subur sekali. Subur sekali ini. Kemudian
  • 00:08:53
    kalau apokat ini belum ada 2 tahun, Mas.
  • 00:08:56
    Ini belum ada 2 tahun. Belum ada ya? Kok
  • 00:08:58
    bisa berbuah? Rahasianya apa nih? Tidak
  • 00:09:01
    ada rahasia. He. Sekarang nanam cepat
  • 00:09:06
    buah atau tidak tergantung perilaku.
  • 00:09:08
    Tergantung perilaku. Ya, mestinya
  • 00:09:10
    panjenengan tanya. Iya. Gimana
  • 00:09:12
    dijelaskan itu tentang konsep menanam?
  • 00:09:16
    Betul kan? Konsepnya gini. kebutuhan
  • 00:09:18
    tanaman dengan kebutuhan manusia itu
  • 00:09:20
    sama. Jadi ini ya ada kebutuhan makro,
  • 00:09:24
    ada kebutuhan mikro, kemudian ada untuk
  • 00:09:26
    pertumbuhan, untuk masa ee pembuahan,
  • 00:09:30
    untuk menguatkan buah termasuk ini harus
  • 00:09:33
    ee n-nya natriumnya itu dikurangi.
  • 00:09:35
    Kemudian untuk sudah mulai buah itu
  • 00:09:37
    harus ada ee apa ya perangsang agar
  • 00:09:41
    supaya apa, Pak? Pakangsang. Perangsang
  • 00:09:44
    itu dari bukan perangsang agar supaya
  • 00:09:48
    tidak mudah rontok. Oh, itu harus itu
  • 00:09:51
    buat sendiri atau buat sendiri? Ada
  • 00:09:53
    nanti sampelnya. Karena apa? Karena
  • 00:09:56
    tanaman di sini adalah tanaman yang e
  • 00:09:59
    organik. Hm. Semua di sini organik.
  • 00:10:02
    Organik. Nah, ini termasuk ee penjalanan
  • 00:10:05
    bisa mersani Mas Agung. Iya. Ini baru
  • 00:10:07
    perdana sudah mulai ini buah pertama.
  • 00:10:10
    Ini buah pertama ini belum ada 2 tahun
  • 00:10:12
    sekitar langsung langsung banyak ya.
  • 00:10:13
    Biasanya kan buah perdana satu dua gitu
  • 00:10:15
    ya. Nah, makanya saya kembalikan ke
  • 00:10:17
    teori tergantung perilaku. Heeh.
  • 00:10:20
    Tercukupi oleh menu. Hm. Ya, ada
  • 00:10:23
    makronya. Makronya itu ya ee apa? Pupuk
  • 00:10:26
    kohe. Heeh. Permenta. Kemudian untuk
  • 00:10:29
    pertumbuhan itu membutuhkan apa? Untuk
  • 00:10:31
    merangsang buah, untuk menguatkan buah
  • 00:10:34
    itu ada ada sendiri tahapannya. Ya,
  • 00:10:36
    kalau anak kan sama. Iya. Masa bayi mau
  • 00:10:39
    dikasih gado-gado kan gak mungkin. Nah,
  • 00:10:43
    nanti usaha berusia itu akan bertahap
  • 00:10:46
    nitnya kebutuhannya. Ya, begitu. Oke.
  • 00:10:50
    Nah, ini sementara untuk apocat. Kalau
  • 00:10:52
    jenis apok banyak cuma di sini ya
  • 00:10:55
    sekitar 10 ada 10 jenis tapi kita gak
  • 00:10:58
    banyak tapi yang banyak aligator
  • 00:11:00
    kemudian peluang, kemudian ada kelut.
  • 00:11:02
    Nah, nanti ini sebagian besar sudah
  • 00:11:04
    bunga ya. Sudah buah ini alhamdulillah
  • 00:11:06
    padahal belum ada 2 tahun. Belum ada 2
  • 00:11:08
    tahun. Nah, ini contoh tadi yang ini
  • 00:11:10
    organik ini sawi sayur. Ngapain kita mau
  • 00:11:13
    masak aja kita beli sayur? Iya.
  • 00:11:17
    Kita di lingkungan kita ada ee bisa kita
  • 00:11:20
    nanam. Tanam sendiri bisa. Iya bisa.
  • 00:11:22
    Nah, ini nanti kan terintegrasi artinya
  • 00:11:27
    bahwa ini dari mana? Ini dari bibit
  • 00:11:29
    sendiri. Bagaimana caranya di apa?
  • 00:11:32
    Ditunggu dia berbunga ini nanti jadi
  • 00:11:35
    bibit. Terus ini juga hasil dari I
  • 00:11:39
    sendiri dan ada contohnya nanti ada yang
  • 00:11:41
    sai, ada yang ee ee di sana ada yang
  • 00:11:45
    sudah tukul yang sudah kecil-kecil itu.
  • 00:11:47
    Nah, ee monggo langsung ya kita ke
  • 00:11:50
    ketahanan pangan juga, Sobat Kacer kita
  • 00:11:54
    ke kebun yang untuk ketahanan pangannya
  • 00:11:56
    ya. Iya. Iya. ada ketahanan pangan
  • 00:12:00
    yang
  • 00:12:02
    ee untuk pengganti karbohidrat.
  • 00:12:06
    Pengganti karbohidrat. Iya. Ini ini dia.
  • 00:12:09
    Ini dia telo madu. Ini sebenarnya kalau
  • 00:12:11
    kita kursi dia naik ke atas. Nah, ini
  • 00:12:14
    sudah sudah mulai ada bulan. Ini sudah
  • 00:12:15
    berapa bulan? Ini kan 3 bulan sudah
  • 00:12:16
    panen biasanya ya. I ini baru 1 seteng
  • 00:12:18
    bulan. Oh, 1 seteng bulan. Nah, ini nih
  • 00:12:20
    nih sudah kelihatan kelihatan. Sudah
  • 00:12:22
    kelihatan ini. Ini daunnya juga bisa
  • 00:12:23
    dimasak. Bisa. Ini jenis ketela madu.
  • 00:12:27
    Ketela madu yang biasa dijual di pinggir
  • 00:12:30
    jalan itu. Cuma bedanya ketela madu yang
  • 00:12:33
    kita tanam di sini dengan yang orisinal
  • 00:12:36
    dari Jawa Barat tetap kualitas bagus
  • 00:12:39
    yang dari sana karena struktur tanah dan
  • 00:12:42
    iklim. Ini caranya ini. Jadi nanam ee
  • 00:12:45
    ketela itu harus yang tempatnya luas.
  • 00:12:47
    Kemudian ini bisa why not ini ini dengan
  • 00:12:50
    wadah bekas ya. Bekas ya. Artinya orang
  • 00:12:52
    bisa menanam di rumah. Saya kan dulu
  • 00:12:54
    dapat ini bantuan presiden. Nah, kita
  • 00:12:57
    manfaatkan limbah itu. Nah, ini ini
  • 00:12:59
    bantuan presiden yang dulu dulu pada
  • 00:13:00
    waktu yang isinya ini ya kita minta
  • 00:13:03
    Heeh. Kita kita ee kita tempat Ita maka
  • 00:13:07
    bagaimana ee sampah kita manfaatkan
  • 00:13:11
    ternyata bisa. Nah, ini untuk edukasi
  • 00:13:13
    pakai bagor juga bisa. Artinya orang
  • 00:13:16
    yang ke sini yang tadi edukasi itu ya
  • 00:13:18
    bisa belajar di sini dia melihat dan
  • 00:13:20
    action. Hm. Sekarang gini,
  • 00:13:23
    Mas. Kalau kita tidak berbuat sesuatu,
  • 00:13:26
    harapan kita opo? Kalau saya nanam
  • 00:13:28
    ketela, ada harapan besok kamu
  • 00:13:31
    penjenengan tidak bekerja seperti ini,
  • 00:13:33
    dapat uang dari mana? Kalau saya duduk
  • 00:13:35
    dapat apa? Kan enggak dapat apa-apa.
  • 00:13:37
    Iya. Oke, monggo. Nah, ini. Ini juga
  • 00:13:40
    masih baru. Kemudian ini yang bawah ini
  • 00:13:43
    jeruk. Ini buah ini ya, kemudian vitamin
  • 00:13:46
    ya. Ini ini juga ee keladi keladi
  • 00:13:49
    pratama yang sekarang baru booming juga.
  • 00:13:51
    Talas prat. Talas pratama ini nanti kan
  • 00:13:55
    saya buat untuk indukan. Iya. Ya. Ini
  • 00:13:58
    jenis ee buah bisbull i ini mau saya
  • 00:14:01
    pindah. Kemudian ini juga jeruk ini
  • 00:14:04
    nanti yang untuk ee apa ke depan adalah
  • 00:14:07
    tetap kita unggulkan yaitu ee apokat.
  • 00:14:11
    Adokat ya. Ini kemarin sisa-sisa cabe
  • 00:14:14
    kemarin masih ada.
  • 00:14:16
    Ya, ini juga. Nah, di sinilah sebenarnya
  • 00:14:19
    untuk indukan ini, Mas. Nanti ini 1 2 3
  • 00:14:22
    4. Itu berarti nanam satu orang bisa
  • 00:14:25
    dapat benih ini kan. Ini kita pindah
  • 00:14:27
    empat. Ini namanya untuk indukan. Iya.
  • 00:14:30
    Oh, dia bisa jadi nanti ya tadi itu ya
  • 00:14:32
    sumber karbohidrat kalau misalnya beras
  • 00:14:35
    lagi susah atau apa alternatifnya. Iya.
  • 00:14:38
    Kemarin ada yang datang ke kebun itu
  • 00:14:41
    mengkritisi saya, "Bi, kenapa ini kok
  • 00:14:43
    rumputnya banyak?" Iya. Kenapa? He.
  • 00:14:47
    Kemudian saya balik. Menurut pendapat
  • 00:14:49
    Anda apa? Wah, itu enggak baik itu
  • 00:14:51
    karena rumpunnya banyak. Salah. He.
  • 00:14:53
    Dengan adanya gulma subur itu artinya
  • 00:14:57
    bahwa di nutrisi di bawah itu cukup. Oh,
  • 00:15:00
    bukan terbalik. Nah, nanti kita cabut
  • 00:15:02
    dan ini gulma ini tidak kita buat jadi
  • 00:15:05
    kar loh. Iya. Nah, ini juga ketahanan
  • 00:15:08
    pangan ini ketela. Ketela yang nanti ada
  • 00:15:11
    tadi tak sughi tadi itu menjadi kemasan
  • 00:15:15
    olahan lokal lah. Ini keladi juga. H.
  • 00:15:18
    Maka kalau untuk edukasi anak-anak
  • 00:15:20
    bagaimana melihat tanaman keladi? Coba
  • 00:15:23
    satu ini ada sudah jadi tiga. Iya. Tiga
  • 00:15:27
    nanti kita kembangkan jadi enam. Enam
  • 00:15:29
    kita kembangkan jadi banyak. Maka ini
  • 00:15:33
    adalah untuk indukan. Oke. Jadi
  • 00:15:35
    prosesnya semacam itu. Terintegrasi ya.
  • 00:15:37
    disebut sebagai kebun edukasi karena
  • 00:15:39
    orang-orang yang ke sini dia bisa
  • 00:15:41
    belajar langsung ee apa ya dari mulai
  • 00:15:46
    tadi bagaimana mungkin menyiapkan media
  • 00:15:48
    tanamnya terus sampai kemudian
  • 00:15:51
    menanamelihara memelihara dan sampai
  • 00:15:54
    makanya orang yang masuk di kebun
  • 00:15:56
    edukasi itu sebenarnya ee dia akan
  • 00:15:59
    mendapatkan suasana oh ini toh edukasi
  • 00:16:02
    karena namanya edukasi namanya belajar
  • 00:16:05
    itu kan ada ciri khas belajar belajar
  • 00:16:07
    belajar itu adalah harus ada ciri
  • 00:16:09
    perubahan tingkah laku. Artinya apa?
  • 00:16:11
    Kalau orang masuk di sini tidak ada
  • 00:16:13
    perubahan tingkah laku, itu bukan
  • 00:16:14
    belajar. Satu, yang tidak tahu menjadi
  • 00:16:17
    tahu. Iya. Yang tidak bisa menjadi bisa.
  • 00:16:19
    Nah, ini harus maka untuk anak-anak ee
  • 00:16:22
    baik SD, SMP, SMA, mau umum masuk sini.
  • 00:16:25
    Oh, kok saya jadi tahu. Tapi tidak hanya
  • 00:16:29
    cukup tahu. He. Bagaimana mereka melihat
  • 00:16:32
    sesuatu itu kemudian dia tertarik dan
  • 00:16:34
    berbuat. Oh, bukan hanya mimpi. Nah,
  • 00:16:37
    gitu. Nah, ini, Mas. Jadi, nah ini baru
  • 00:16:41
    saya setting. Ini ada cabe, ada cabe ini
  • 00:16:44
    yang yang ee tanaman musiman. Kemudian
  • 00:16:47
    juga ada mangga QJ. Mangga QJ yang bisa
  • 00:16:52
    besarnya 1 sampai 2 kilo. Wih. Yang
  • 00:16:55
    kemarin buah pertama itu kebetulan ada
  • 00:16:58
    TMMD itu dipetrik oleh Pak PJ Bupati dan
  • 00:17:01
    Pak Dangdim Sleman. Oh, itu betul.
  • 00:17:04
    Berarti berarti ini sudah wah sudah
  • 00:17:06
    enggak ada ya? Kebetulan sudah panen ya?
  • 00:17:09
    Enggak ada. Terus nanti nunggu terus
  • 00:17:11
    yang bisa saya makan apa ini di kebun
  • 00:17:12
    ini? Nanti ada nanti buah masih ada.
  • 00:17:16
    Maka kan begini Mas Teguh ee sahabat
  • 00:17:19
    culture ya bahwa kita masuk kebun Heeh.
  • 00:17:22
    makan di kebun kemudian menikmati di
  • 00:17:26
    kebun bahkan ke depan nanti ee bisa
  • 00:17:29
    membawa oleh-oleh atau sofnya dari
  • 00:17:31
    kebun. Ah, jadi kenapa ini menyehatkan?
  • 00:17:34
    Iya, iya. Sekarang kembali saya
  • 00:17:35
    pertanyakan kepada ee Mas Teguh, pengin
  • 00:17:38
    sehat gak? Pengin. Pengin sukses enggak?
  • 00:17:40
    Pengin. Satu yang perlu dicatat, mau mau
  • 00:17:43
    enggak mengubah perilaku? Oh, terutama
  • 00:17:46
    perilaku sehat. Mengubah kebiasaan
  • 00:17:48
    kebiasaan yang jelek. Nah, di sinilah
  • 00:17:50
    suasana ee edukasi di kebun ini. Pengin
  • 00:17:53
    sehat, pengin sukses harus satu ngomong
  • 00:17:55
    perilaku apa? Perilaku sehat. Perilaku
  • 00:17:58
    sehat, Sobat. Kaj Iya. Sampaikan.
  • 00:18:01
    seperti apa? Nah, perilaku sehat, Sobat
  • 00:18:03
    Kater, kalau kita pengin sehat, kalau
  • 00:18:06
    kita pengin sukses, mau mau enggak
  • 00:18:09
    mengubah perilaku? Artinya perilaku
  • 00:18:11
    adalah atau mengubah mindsetnya
  • 00:18:13
    istilahnya ya. Tapi kalau saya perilaku
  • 00:18:16
    satu pola makan harus diperhatiin.
  • 00:18:18
    Betul. Hm. Kepengin sehat tapi tidak mau
  • 00:18:21
    mengubah perilaku terutama ee pola makan
  • 00:18:24
    yang sehat nonsensen. Hmm. Ya, banyak
  • 00:18:27
    sayur, banyak buah. Itu yang akan
  • 00:18:30
    membuat ee darah itu nanti ancar. Hm.
  • 00:18:32
    Benar. Ini satu sayur. Dua, aktivitas
  • 00:18:35
    fisik dipelihara itu harus hindari
  • 00:18:39
    kebiasaan-kebiasaan buruk. Hm. Merokok,
  • 00:18:42
    begadang, alkohol dan sebagainya itu
  • 00:18:44
    monggolah. Tapi yang jelas pengin
  • 00:18:46
    sukses, pengin berhasil harus mau
  • 00:18:48
    mengubah perilaku termasuk diri Pak
  • 00:18:51
    Naro. E karena apa? Nyun sewu. Ya,
  • 00:18:53
    mungkin juga untuk kru-kru ini juga
  • 00:18:56
    kalau pengin berhasil satu kuncinya.
  • 00:18:58
    Iya.
  • 00:18:59
    Sehat. Nah, itu Pak mereka sehat nomor
  • 00:19:01
    satu di dunia. Sehat dulu jasmani,
  • 00:19:03
    rohani, mental dan sosial. Jangan-jangan
  • 00:19:06
    seperti Mas Teguh. Jasmania sehat tapi
  • 00:19:08
    mentalnya sehat. Dompet ngasih gogrok
  • 00:19:11
    ngerti. Dua begadang itu juga mereka,
  • 00:19:14
    Pak. Betul. Ya. Jadi sehat dulu. Kalau
  • 00:19:17
    orang tidak sehat, bagaimana dia mau
  • 00:19:18
    bekerja? Dua, ada kemauan. Ada kemauan.
  • 00:19:21
    Saya yakin saya melihat masing-masing
  • 00:19:23
    ganteng-ganteng, lemu-lemu. Ada kemauan
  • 00:19:25
    untuk maju. Kalau kita tidak ada
  • 00:19:27
    kemauan, bagaimana kita punya ee
  • 00:19:29
    semangat? Yang ketiga, harus mau kerja
  • 00:19:32
    keras. Termasuk kru ini mau kerja malas
  • 00:19:35
    juga. Misalnya ya, jadi nyun sewu, kalau
  • 00:19:39
    orang itu sehat, ada kemauan tapi gak
  • 00:19:40
    mau kerja keras, bagaimana sukses? Sama
  • 00:19:42
    aja termasuk saya. Iya. Maka kuncinya
  • 00:19:45
    bagaimana sehat nih mengubah perilaku
  • 00:19:49
    oke sehat harus pemeliharaan tubuh dan
  • 00:19:51
    sebagainya. Ada kemauan-kemahan untuk
  • 00:19:53
    maju. Ee kalau saya bicara tentang
  • 00:19:57
    motivasi berprestasi dan semangat
  • 00:19:59
    berkompetitif, he anak-anak sekolah itu
  • 00:20:01
    harus punya
  • 00:20:03
    motivasi, harus mempunyai jiwa kompetasi
  • 00:20:06
    termasuk ini pun heeh mojok.com ya dco.
  • 00:20:10
    Ya, mojok.co ini juga bersaing. Hm.
  • 00:20:14
    Bersaing sekarang bukan bukan istilahnya
  • 00:20:17
    tunggu bola, jemput bola sudah ngerebut
  • 00:20:19
    bola. Eh, bagaimana ngerebut? kita harus
  • 00:20:22
    membuat sesuatu yang ngeh dan yang
  • 00:20:24
    profesional yang bagus. Itu namanya
  • 00:20:26
    ngerebut. Kita pasti punya pa pasaran.
  • 00:20:29
    Oke, itu di antaranya. Maka termasuk ini
  • 00:20:32
    juga. Nah, Pak Naro. Iya, siap. Saya
  • 00:20:34
    potong ya. Ini kan tadi kita ngomong
  • 00:20:37
    soal sehat dan sebagainya. Makan buah
  • 00:20:39
    itu apakah menyehatkan?
  • 00:20:43
    Mestinya gak usah perlu tanya. Otomatis,
  • 00:20:45
    Mas. Ya, secara normal minimal sehari
  • 00:20:48
    itu ada lima macam jenis buah berwarna.
  • 00:20:51
    Oke, berarti sekarang kita ke kebun yang
  • 00:20:54
    ada buahnya siap petik itu maksud saya.
  • 00:20:56
    Ayo. Kalau bisa yang manjat tuh lihat
  • 00:20:59
    tuh mana kelapa hijau itu. Iya bisa
  • 00:21:03
    manjat. Silakan nanti manjat Mas Teguh
  • 00:21:05
    harus nanti tolong manjat ya. Harus
  • 00:21:07
    tanggung jawab Mas Tego. Nanti metik ee
  • 00:21:10
    apa kelapa muda yang hijau ini. Kelapa
  • 00:21:13
    hijau kan yang bermanfaat itu ya. Semua
  • 00:21:15
    bermanfaat. Oh, semua bermanfaat. I ya.
  • 00:21:17
    Semua bermanfaat. Tidak hanya hijau. Oh,
  • 00:21:20
    mentik gratis, makan gratis. Gak usah
  • 00:21:23
    ini. Karena apa? Kita juga harus
  • 00:21:25
    menyehatkan masyarakat dong. Jangan
  • 00:21:27
    egois. Oh, itu ya. Kita ke nah ini
  • 00:21:31
    sebenarnya ada yang bisa kita petik. Ini
  • 00:21:34
    ada itu mana? Ini bisa diambil aja
  • 00:21:37
    langsung langsung ke sana aja diambil
  • 00:21:39
    ya. Nah,
  • 00:21:43
    nih. Ah, ini yang yang gede. Aduh, say
  • 00:21:47
    sori. Ini nih ni nih. Ini udah nih. Iya.
  • 00:21:50
    Ini ada nih. Ini jeruk apa? Ini jeruk
  • 00:21:53
    keprok biasa. Nanti ada yang jeruk ini.
  • 00:21:57
    Nah, ini nih. Ini Mas Agung. Mana?
  • 00:21:59
    Kayaknya sudah agak ini yang sudah
  • 00:22:01
    halus-halus ini. Oh, ini yang udah agak
  • 00:22:03
    empuk ya. Nah, jadi nah ini kalau kalau
  • 00:22:06
    kita buka ya. ini kalau kita buka,
  • 00:22:11
    nah dari warnanya itu nanti kita
  • 00:22:14
    bandingkan yang di atas ada jeruk siam
  • 00:22:16
    yang madu ada nanti ee ini juga kalau
  • 00:22:19
    kalau kita namai coba dinikmati Mas
  • 00:22:21
    Agung
  • 00:22:24
    rasanya seperti apa kadar airnya seperti
  • 00:22:27
    apa hmm
  • 00:22:31
    ya ini jeruk keprok biasa ya pecah
  • 00:22:35
    kawan-kawan ya airnya banyak betul betul
  • 00:22:37
    Betul. Nah, di sinilah kelebihan di
  • 00:22:39
    kebun ini. He. Bahwa mereka yang
  • 00:22:41
    menikmati buah di sini kadar airnya
  • 00:22:43
    berap ee unsur vitaminnya tinggi dan ini
  • 00:22:47
    ee apa? tanaman yang organik. Betul.
  • 00:22:49
    Oke, mari kita lanjut ke atas yang ada
  • 00:22:53
    jeruk dan ada anggur Brazil ya.
  • 00:23:07
    Nah, di sini sudah ada ee tulisan bahwa
  • 00:23:10
    pusat pengembangan tanaman anggur
  • 00:23:12
    berhasil atau bebas. Kenapa menjadi
  • 00:23:15
    pusat? Karena saya tertarik pada waktu
  • 00:23:16
    itu sudah ee lebih dari 10 tahun. He.
  • 00:23:20
    Tanaman ini kan tanaman ee untuk apa?
  • 00:23:23
    Kolektor. Nah, kebetulan saya beli
  • 00:23:25
    sekitar 10 sampai tunggu 5 tahun itu
  • 00:23:27
    baru berbuah lama. He. Nah, saya tidak
  • 00:23:30
    tahu trennya seperti apa kemudian
  • 00:23:32
    fungsinya untuk apa. Saya tidak tahu.
  • 00:23:34
    Yang penting saya hanya tertarik melihat
  • 00:23:37
    batang ini bersih, batang ini bagus. Ini
  • 00:23:40
    hanya untuk apa istilahnya? Untuk
  • 00:23:42
    aksesoris di ee rumah pendopo dan
  • 00:23:44
    sebagainya. Nah, perjalanan waktu
  • 00:23:47
    ternyata ini mau buahbuahnya seperti
  • 00:23:50
    ini, Mas. Agung. Ini kecil ini. Coba
  • 00:23:52
    bisa dipetik ini buahnya. Itu tuh besar
  • 00:23:54
    tuh. I iya ini. Iya. Iya. Iya. Coba
  • 00:23:58
    dipetik langsung aja, Pak Gung. Bisa
  • 00:23:59
    boleh ya? Boleh ya? Boleh ya? Oke. Ini
  • 00:24:02
    yang dipetik yang mana? Ya, dua-dua dua
  • 00:24:04
    dua-duanya. Oke. Dibersihin dulu ini.
  • 00:24:06
    Nah. Nah, nih. Coba. Oh,
  • 00:24:09
    ini. Ini karena ini sisa-sisa kemarin
  • 00:24:12
    sudah dipanen, sudah di apa? Sudah
  • 00:24:14
    diolah. Ini namanya anggur berasil.
  • 00:24:17
    Namanya anggur berasil. Eh, anggur
  • 00:24:20
    Brasil atau jab boti naca kalau enggak
  • 00:24:24
    salah ya. Iya, itu bahasa Latinnya ya.
  • 00:24:26
    Iya. Nah. Ternyata perkembangan waktu
  • 00:24:29
    bahwa saya berbanyak narasumber ini bisa
  • 00:24:32
    untuk pemeliharaan jantung. Oh, terutama
  • 00:24:36
    biji dan kulitnya. Dan ini bisa dimakan
  • 00:24:39
    langsung. Coba langsung aja dimakan
  • 00:24:40
    langsung diitu aja ya. Iya. Langsung
  • 00:24:42
    langsung semua. Iya. H.
  • 00:24:45
    Bagaimana rasanya?
  • 00:24:50
    Rasanya ada
  • 00:24:52
    manisnya, ada
  • 00:24:54
    kejutnya,
  • 00:24:56
    ada macam-macam nih aromanya juga. Nah,
  • 00:24:59
    iya. Ternyata setelah perjalanan waktu
  • 00:25:01
    saya mendapatkan narasumber ini bisa
  • 00:25:03
    dibuat minuman segar menjadi Wayne. Hmm.
  • 00:25:06
    Dan inilah win ini yang digunakan
  • 00:25:09
    sebagai simbol di gereja, terutama
  • 00:25:12
    Katolik dan Protestan. Kenapa? Karena
  • 00:25:15
    ini warna darah.
  • 00:25:17
    beberapa narasumber dari kemarin
  • 00:25:19
    kebetulan Pak Dangdeng, Pak Kapolres,
  • 00:25:21
    Pak Ardi Tupinara bahwa ini bukan
  • 00:25:24
    memapukan karena ini minuman sekali i
  • 00:25:26
    sari buah dan juga ini terbebas dari
  • 00:25:29
    rekayasa genetika dan buah ee buah asli.
  • 00:25:34
    Sementara untuk anggurnya maka ini di
  • 00:25:36
    sini dilihat juga ini baru pusat
  • 00:25:39
    pengembangan ini. Bawa Mas Agung. Nah,
  • 00:25:41
    kemudian yang tadi kembali ke ini yang
  • 00:25:44
    jeruk Siam. Heeh.
  • 00:25:46
    Nanti dibandingkan ini Siam yang lebih
  • 00:25:49
    lebih manis lagi karena ini
  • 00:25:53
    pasanya belum belum tua belum matang
  • 00:25:56
    tetapi belum matang bisa kita ambil satu
  • 00:25:59
    kita buka saja contohnya seperti apa.
  • 00:26:02
    Ini belum matang ya?
  • 00:26:03
    Belum. Weh airnya langsung muncrat. Ini
  • 00:26:06
    kalau kita cium ya dari aroma saja sudah
  • 00:26:11
    kelihatan kalau manis bisa
  • 00:26:14
    dicicipi. Nah,
  • 00:26:16
    ini lebih manis mana? Lebih manis ini.
  • 00:26:18
    Iya. Dan ini kalau sudah tua tidak ada
  • 00:26:21
    rasa asem. Manis. Manis sekali ini. Masu
  • 00:26:23
    bisa bisa nyicipin. Kasihanlah masak gak
  • 00:26:27
    nakak nyambe gitu. Nah, karena apa?
  • 00:26:29
    Masuk di kebun harus nyicipi. Harus.
  • 00:26:32
    Iya. Ayo lagi nih coba kasih tip ini.
  • 00:26:36
    Nah, ini baru merasakan. Betul. Jadi
  • 00:26:38
    kalau orang cerita uh manis betul. Nah,
  • 00:26:41
    ini untuk jeruk. Kemudian juga ini yang
  • 00:26:44
    katanya ada jeruk ajaib. Mana mari ajaib
  • 00:26:47
    benar ini. Ya, saya penasaran sobat
  • 00:26:50
    culture karena dihabisin. Pak Naro itu
  • 00:26:53
    bilang di kebunnya itu ada jeruk ajaib
  • 00:26:56
    ya. Si ajaib ada jeruk ajaib. Ada jeruk
  • 00:26:58
    tiga rasa. Kenapa? Nah, ini yang mangga
  • 00:27:02
    QJ.
  • 00:27:03
    Ini QJ yang belum lama ini sudah mulai
  • 00:27:05
    buah. Ini yang bisa 2 kilo, Mas. Ini ini
  • 00:27:08
    ini ini sudah mulai buahnya. Ini saya
  • 00:27:10
    contoh ini. Ini ini namanya QJ mangga
  • 00:27:13
    Thailand. Oh ini besarnya kemarin bisa
  • 00:27:17
    1,5 dan ini bisa maksimal itu bisa 2
  • 00:27:20
    kilo. Kemudian ee ini apa ya istilahnya
  • 00:27:26
    tanaman ini? Ini belum lama ya. Belum
  • 00:27:28
    lama karena batangnya sudah kuat.
  • 00:27:30
    Sehingga kita mencoba untuk tabu apot.
  • 00:27:33
    Hm. Nah, gitu. Sawat kter bisa nanti
  • 00:27:36
    kalau tertarik QJ silakan datang di
  • 00:27:39
    Kebon Corona. Ya, sudah. Ayo, Pak. Saya
  • 00:27:41
    enggak sabar dengan kita i jeruk
  • 00:27:44
    ajaibnya. Oke, mari kita lanjut. Jadi,
  • 00:27:47
    di lingkungan kita. Nah, kalau jenis
  • 00:27:49
    kembali ke ee ke anggur ini jenis yang
  • 00:27:52
    freko beda dengan beda. Kalau freko itu
  • 00:27:56
    ee lebih cepat ee buahnya ya. Ini
  • 00:27:59
    mungkin 2 tahun sudah mulai buah. Oh,
  • 00:28:01
    tapi kalau saya barah memang memerlukan
  • 00:28:02
    waktu lama paling gak 5 tahun. Oh. Nah,
  • 00:28:06
    ini juga. Nah, ini ee apa ini? Buah
  • 00:28:12
    naga. Saya baru punya satu buah naga
  • 00:28:14
    yang kuning. Yang kuning. Benar-benar
  • 00:28:16
    langka. Nah, ini. Kemudian kalau ini
  • 00:28:19
    jenis kembali ke apokat. Ini apokat ee
  • 00:28:25
    apokat yang lihat batangnya. Iya.
  • 00:28:29
    Ya, ini jenis apokat ini belum ada 2
  • 00:28:31
    tahun ya. Belum ada 2 tahun. Nah, ini
  • 00:28:34
    pertumbuhannya cukup bagus. Oh. Nah,
  • 00:28:36
    kemudian
  • 00:28:38
    ini berambang daya. Ini brambang daya.
  • 00:28:42
    Betul. Fungsinya banyak. Betul.
  • 00:28:44
    Fungsinya dan sebagainya. Kita rebus,
  • 00:28:47
    kita minum. Untuk pembelian kesehatan
  • 00:28:49
    bisa. Nah, ini juga sama. Ini yang jeruk
  • 00:28:53
    tadi e sama jeruk yang keprok siam juga.
  • 00:28:56
    Ini halus-halus sekali. Manis sekali.
  • 00:28:58
    Iya. Kemudian yang santang madu. Santang
  • 00:29:01
    madu. Iya. Ini santang madu di sini. Ini
  • 00:29:04
    santang madu nih. Nah, santang madu ya.
  • 00:29:08
    Oh, ini santang madu yang kecil-kecil
  • 00:29:10
    kuning ini. Heeh. Kemudian karena kita
  • 00:29:12
    juga keterbatasan ini lagi musim yang
  • 00:29:14
    sekarang di pinggir jalan banyak yang
  • 00:29:15
    jual kan kalau enggak salah. Iya. Kita
  • 00:29:17
    harus punya. Kita harus punya karena
  • 00:29:19
    apa? Namanya edukasi mereka ee akan
  • 00:29:22
    tanya jenisnya apa saja. Nah, di sini
  • 00:29:24
    ada madu. Kemudian kalau yang jatuh itu
  • 00:29:26
    karena memang ee apa ya? Ital karena
  • 00:29:29
    lalat buah. Nah, ini sebenarnya ini nih
  • 00:29:31
    nih karena lalat buah ini tidak sehat
  • 00:29:33
    ini. Tapi kalau kita buka ini juga
  • 00:29:35
    bagus. Ini jatuh kenapa? Gak tahu ini.
  • 00:29:38
    Nah, ini ee Mas masih bisa di ini ini ee
  • 00:29:42
    jatuh bukan karena penyakit. Nah, ini
  • 00:29:44
    kalau ini baby. Baby. Aduh, ini juga.
  • 00:29:47
    Wah, ini matang ber enggak enggak ya.
  • 00:29:50
    Ini sudah tua ini. Ini baby. Baby ini
  • 00:29:53
    pacitan. Eh, apa? Iya. Iya, betul. Dan
  • 00:29:54
    juga I juga ini sudah kuning. Nah, ini
  • 00:29:57
    baby. Nah, ini kita kembali yang Mas
  • 00:30:01
    Teguh tadi ee tanyakan. Ini jeruk ajaib.
  • 00:30:05
    Ah, sekarang sebelum saya jelaskan
  • 00:30:08
    kenapa saya label ajaib, I sekarang gini
  • 00:30:11
    aja ee metek aja yang sudah kuning itu
  • 00:30:15
    tuh. Wah, ini juga luar biasa. Ni ini
  • 00:30:16
    nih nih nih kuning banget nih, Pak. Ya,
  • 00:30:18
    sebenarnya kalau yang kuning itu enggak
  • 00:30:19
    terlalu asem ini ya. Oke, saya petik.
  • 00:30:23
    Iya. Nah, coba di apa? Dinikmati,
  • 00:30:26
    dimasukin, dikunyah sama enggak? Dikupas
  • 00:30:29
    dulu ini gak usah. Kenapa harus dikupas?
  • 00:30:31
    Ajaibnya hilang. Ajaibnya hilang.
  • 00:30:33
    Hilang. Setelah saya makan ini saya jadi
  • 00:30:35
    apa? Ya cari sendiri. Kenapa saya harus
  • 00:30:38
    jawab? Cari sendiri jawabannya ada pada
  • 00:30:41
    panjenengan. Ini sobat culture ini kata
  • 00:30:44
    Prof. Menario ya provokator ini memang
  • 00:30:46
    orang orangnya memang provokator nih ya.
  • 00:30:48
    Saya diminta untuk makan dengan
  • 00:30:49
    kulit-kulitnya katanya ini jeruk ajaib.
  • 00:30:51
    Harus iya jeruk ajaib bareng-bareng Pak.
  • 00:30:53
    Ayo Pak bareng-bareng Pak. Iya enggak
  • 00:30:54
    enggak saya enggak perlu loh. Nanti
  • 00:30:56
    kalau ada racunnya Oh nanti kalau saya
  • 00:30:58
    makan nanti sampean tak tipu nanti. Saya
  • 00:31:00
    biasanya saya masukin ke lemon tea. Oke.
  • 00:31:03
    Ini ya. Ini ya saya makan ya. Nah ini
  • 00:31:04
    juga
  • 00:31:05
    harus. Terus dimasukin semua ya.
  • 00:31:11
    Hm.
  • 00:31:18
    Nah, sekarang ee apa yang penjenan
  • 00:31:21
    rasakan setelah dari awal, tengah, dan
  • 00:31:24
    akhir? Awal itu
  • 00:31:27
    kecut terus ada pahitnya tapi after
  • 00:31:32
    test-nya manis. Ending-endingnya. Nah,
  • 00:31:34
    endingnya manis. Kenapa ajaib?
  • 00:31:36
    Sebenarnya ajaib ini bagi anak-anak yang
  • 00:31:38
    remaja ini bisa untuk ee mengukur mental
  • 00:31:41
    anak. Ada tiga mahasiswa tak kasih satu.
  • 00:31:44
    Satu, satu. Yang satu dia mau makan
  • 00:31:46
    ragu-ragu. He apa ini? Apa ini?
  • 00:31:48
    Ragu-ragu. Yang satu dia begitu
  • 00:31:50
    menggigit rasa asem dia akan ee dibuat
  • 00:31:55
    dan dia menjerit. Yang satu dia makan
  • 00:31:57
    seperti Mas Agung. Cuek. Karena apa?
  • 00:32:00
    Apapun yang terjadi rasanya dia tahan.
  • 00:32:02
    Nah, dengan adanya jeruk ini ya nagami
  • 00:32:05
    itu yang manis justru kulitnya. Apa?
  • 00:32:07
    Jeruk apa Pak? Nagami ini jeruk nagami.
  • 00:32:11
    Jeruk nagami. Iya. Pada waktu Covid,
  • 00:32:13
    pada waktu pandemi, Mas, ini jeruk ini
  • 00:32:16
    ee banyak yang membutuhkan karena
  • 00:32:19
    membentuk ee daya tahan ee vitaminnya
  • 00:32:22
    tinggi sekali. Kemudian ee ini tadi saya
  • 00:32:25
    kembali ke ke kenapa untuk mengukur
  • 00:32:27
    mental anak yang ragu-ragu ini anak yang
  • 00:32:30
    tidak mempunyai keberanian. Dua, anak
  • 00:32:33
    yang begitu mengigit sesuatu yang tidak
  • 00:32:35
    enak atau yang tidak sesuai dengan
  • 00:32:37
    selera, dia langsung menjerit, apa ini?
  • 00:32:40
    Nah, itu namanya anak yang manj. Yang
  • 00:32:43
    satu mentalnya bagus, apapun kondisinya
  • 00:32:46
    dia tahan dan ini merupakan ee sesuatu
  • 00:32:49
    yang bisa mempredik bagaimana mental
  • 00:32:52
    anak itu. Ini berarti tes eh apa jeruk
  • 00:32:55
    yang buat ngetes mental orang ya.
  • 00:32:57
    Sebenarnya bisalah mempredik saja. Ini
  • 00:33:01
    lagi boleh. Kalau mau merasakan yang
  • 00:33:04
    lebih enak itu yang masih muda, Mas.
  • 00:33:06
    Yang masih hijau enak yang udah kuning
  • 00:33:08
    lah. Nah, ya enggak ah. Kan bisa
  • 00:33:11
    membandingkan antara yang hijau dan
  • 00:33:12
    kuning. Kuning enzimnya ini provokator
  • 00:33:16
    ini. Coba betul-betul rasanya. Coba
  • 00:33:18
    dilihat ekspresinya
  • 00:33:20
    yang hijau
  • 00:33:25
    ya. Bukti kan? Nah,
  • 00:33:28
    ini. Nah. Tetapi ingat Mas, tidak ada
  • 00:33:32
    obat yang rasanya itu enak. Justru yang
  • 00:33:35
    hijau itu yang enzimnya itu bermanfaat
  • 00:33:38
    untuk membentuk daya tahan kekebalan.
  • 00:33:40
    Nah, oke. Sudah enggak ng enak yang ini.
  • 00:33:43
    Nah, betul ya. Kalau yang ini ini jeruk
  • 00:33:48
    ee BW Lampung. Jenis BW Lampung. Hmm.
  • 00:33:52
    Ya, kita harus ada. Kemudian kalau yang
  • 00:33:54
    ini ee duet putih. Duet putih. Iya. itu
  • 00:33:58
    difermentasi juga enak ini. Oh, ini
  • 00:33:59
    sudah berbuah belum? Ini ee pernah tapi
  • 00:34:02
    rodokrodok angel, Mas. N. Nah, ini
  • 00:34:05
    kemudian durian ini durian montong.
  • 00:34:07
    Montong. Tetapi saya juga sabar ini
  • 00:34:10
    pernah bunga tapi belum jadi. Oh, baru
  • 00:34:12
    bunga pertama. Wajar, wajar. Iya. Jadi,
  • 00:34:15
    jadi kita kita sabar, kita nunggu karena
  • 00:34:17
    sesuatu tidak bisa instan artinya
  • 00:34:19
    langsung. Nah. Nah, ini yang jeruk tiga
  • 00:34:23
    rasa. Mana? Mana? Mana? Ini jeruk tiga
  • 00:34:26
    rasa.
  • 00:34:27
    Rasa bayar, rasa rasa
  • 00:34:30
    ya. Coba kalau
  • 00:34:32
    ada baby juga nanti kalau ada yang apa
  • 00:34:36
    istilahnya ada yang agak gede. Nah, ini
  • 00:34:37
    tiga rasa nih. Nah, ee Mas aku gak usah
  • 00:34:40
    tanya nanti kita bukain dulu benar
  • 00:34:42
    enggak? Nah, ini Mas yang sudah agak
  • 00:34:45
    gede ini. Bentar, sebentar.
  • 00:34:49
    Ini agak besar
  • 00:34:50
    ini. Ini yang paling besar kemarin bisa
  • 00:34:54
    diameter 8 cm. Diameter 8 cm. Betul.
  • 00:34:59
    Besar sekali. Betul. Berarti ini belum
  • 00:35:01
    besar. Belum. Nah, ini. Nah, kalau
  • 00:35:04
    penasaran ada pertanyaan 3 seperti apa?
  • 00:35:07
    Tidak akan saya jawab. Hm. Jawabnya ada
  • 00:35:09
    pada jeruk ini. H. Ya. Coba bisa dipetik
  • 00:35:12
    Mas Agung. Beneran ini wal apa pernah
  • 00:35:15
    saya enggak nipu? Kan selalu nipu toh.
  • 00:35:17
    Saya petik ya. Iya. Nah, ini Mas Agung
  • 00:35:19
    metik jeruk tiga rasa. Kemudian dibelah
  • 00:35:23
    aja seperti apa biar biar kelihatan.
  • 00:35:26
    Waduh, langsung ini airnya terus. Waduh.
  • 00:35:30
    Waduh. Wah, kok langsung loh. Iya.
  • 00:35:33
    Airnya banyak banget, Pak. Ah,
  • 00:35:35
    pelan-pelan. Sabar sabar sabar. Taruh
  • 00:35:37
    situ kulitnya.
  • 00:35:39
    Sabar.
  • 00:35:41
    Wih. Dari warna jeruknya aja. Dari
  • 00:35:44
    teksturnya kelihatan ya antara jeruk dan
  • 00:35:47
    yang ngupas sama subur.
  • 00:35:50
    Nah, coba dilihatin ini kamera ya.
  • 00:35:55
    Ya, Sobat Culture Mas Agung ini baru
  • 00:35:58
    menikmati jeruk tiga
  • 00:36:00
    rasa. Bagaimana rasa apa saja? Yang
  • 00:36:04
    jelas ya manis. Manis. Terus
  • 00:36:07
    asem-asemnya ada. Ada asem. Terus air
  • 00:36:10
    segar sekali.
  • 00:36:13
    Airnya segar. Iya. Inilah kalau ada satu
  • 00:36:15
    rasa lagi e apa? Pasti kalau dimakan
  • 00:36:18
    kulitnya pahit.
  • 00:36:20
    Ya, saya rasa kehidupan kita juga masih
  • 00:36:22
    pahit. Sama saya rasa. Iya. Nah, nih.
  • 00:36:26
    Nah, nih. Maaf. Nah, ini. Ini jangan
  • 00:36:30
    hanya ketawa, Mas. Teguh. Mendik. Jangan
  • 00:36:33
    hanya ketawa. Ini harus ini juga jangan
  • 00:36:36
    tegang. Tens yang bawah, yang bawah
  • 00:36:38
    sudah tegang. Yang atas jangan tegang.
  • 00:36:40
    Nah, ini juga menikmati ya. Nah, nah.
  • 00:36:45
    Iya, sahabat Culture. Iya. Orang yang
  • 00:36:48
    masuk di kebun ini, I kedua kaki yang
  • 00:36:51
    menginjakkan tanah kita, tanah saya ini
  • 00:36:54
    adalah barokah. Dua
  • 00:36:57
    Teguh. Wis, biarin aja itu. Biarin aja.
  • 00:37:01
    Kemudian yang loh aku lagi makan. Yang
  • 00:37:03
    kedua, Sobat
  • 00:37:04
    ee culture bahwa yang penting orang
  • 00:37:07
    masuk di sini senang. I begitu orang
  • 00:37:10
    yang pernah masuk sini senang karena
  • 00:37:12
    apa? Yang ditemui itu berbagai macam
  • 00:37:15
    jenis tanah, Mas. Betul. Sangat
  • 00:37:16
    menyenangkan, ya. Iya. Ya. Oke. Ini
  • 00:37:19
    benar-benar ee segar airnya tuh sampai
  • 00:37:22
    ke mana-mana loh. Ini kalau Iya.
  • 00:37:26
    Kalau
  • 00:37:27
    dibuat jeruk peras itu ya, wah jangan.
  • 00:37:30
    Jangan ya, eman-eman ya, Pak. Itu nyalai
  • 00:37:31
    aturan. Oh, gitu. Iya. Dia gak mau
  • 00:37:34
    dibuat jeluk perus itu. Ngapain
  • 00:37:36
    diperes-peres? Enggak boleh
  • 00:37:37
    diperes-peres itu dimakan langsung lebih
  • 00:37:40
    original loh. Iya. Jangan diperes
  • 00:37:42
    kasihan nanti ya. Oke. Nah, ini tadi
  • 00:37:45
    juga Nagami juga ada. Oh. Dan ini saya
  • 00:37:47
    saya sediakan untuk masyarakat
  • 00:37:48
    lingkungan yang membutuhkan dia mentik
  • 00:37:50
    langsung. Boleh. Boleh. Enggak usah
  • 00:37:52
    beli. Nanti ee sobat-sobat cter
  • 00:37:55
    seandainya masuk di corona benar enggak
  • 00:37:57
    boleh enggak masuk aja. Masuk aja ya.
  • 00:37:59
    Karena apa? Saya bicara itu dengan
  • 00:38:01
    fakta. Apa yang dilihat ee mereka akan
  • 00:38:04
    lebih percaya dengan ee fakta di
  • 00:38:07
    lapangan. Mari kita lanjutkan. Pak Naro
  • 00:38:09
    bicara dengan fakta loh. Iya. Hm. Ini
  • 00:38:12
    apa, Pak? Ini, Pak.
  • 00:38:14
    Ini adalah penjebak lalat buah. Penjebak
  • 00:38:17
    lalat buah. Iya. Ini pakai apa?
  • 00:38:18
    Perangsang petrogenol. Di dalamnya pakai
  • 00:38:20
    kapas. Jadi petrogenol itu dengan jarak
  • 00:38:23
    30 m lalat itu sudah dia mencium
  • 00:38:26
    langsung ke sini. H. H. Nah, ini jadi
  • 00:38:28
    ini ada lemnya. Lem tikus. Yang ini lem
  • 00:38:31
    ini kena hujan pun dia ee tetap tetap
  • 00:38:34
    berfungsi. Oke. Ini lemnya ini. Nah, itu
  • 00:38:37
    bisa, Sobat Culture ini kalau seharian
  • 00:38:40
    di sini pasti enggak cukup ya. Iya.
  • 00:38:42
    Namanya aja kebun edukasi. Ini Prof.
  • 00:38:46
    Nario belum
  • 00:38:47
    menjelaskan per pohon detailnya.
  • 00:38:50
    Detailnya. Tapi setidaknya Sobat Culture
  • 00:38:52
    tahu bahwa kebun edukasi corona itu
  • 00:38:56
    bukan sekedar kebun ya. Jadi kalau Sobat
  • 00:38:59
    Culture tadi ingin mengetahui
  • 00:39:03
    faktanya langsung temui saja Prof.
  • 00:39:06
    Nareo. Sampai ketemu lagi di Culture
  • 00:39:09
    Shock selanjutnya.
  • 00:39:26
    Yeah.
Etiquetas
  • ketahanan pangan
  • kebun edukasi
  • tanaman organik
  • pola makan sehat
  • jeruk ajaib
  • anggur Brasil
  • pertanian
  • kesehatan
  • perilaku positif
  • sayuran