Indonesia siap mengakui Israel ?? bagaimana nasib Palestina?

00:25:40
https://www.youtube.com/watch?v=UAIxjJsgcLc

Resumo

TLDRVideo ini membahas pernyataan Prabowo mengenai pengakuan Indonesia terhadap Israel dengan syarat pengakuan kemerdekaan Palestina. Pembicara menjelaskan konsep solusi dua negara (two-state solution) yang diusulkan PBB setelah perang 1967, di mana Palestina dibagi menjadi dua wilayah. Meskipun banyak yang menolak ide ini, pembicara menyatakan bahwa banyak warga Palestina, termasuk gerakan perlawanan, yang setuju dengan solusi ini sebagai langkah pragmatis. Video juga membahas perbedaan antara penjajahan Israel dan penjajahan lainnya, serta tantangan yang dihadapi Palestina dalam mencapai kemerdekaan.

Conclusões

  • 🗣️ Prabowo menyatakan Indonesia akan akui Israel jika Palestina merdeka.
  • 🌍 Solusi dua negara diusulkan PBB setelah perang 1967.
  • 🤝 Banyak warga Palestina setuju dengan solusi dua negara.
  • 📜 Resolusi PBB 242 meminta Israel menarik pasukan dari Palestina.
  • 🚫 Israel tidak mau menerima solusi dua negara karena konsekuensinya.
  • 📖 Umat Islam harus meningkatkan kualitas iman dan keterampilan.
  • 💬 Diskusi tentang perbedaan penjajahan Israel dan lainnya.
  • 🕊️ Kemerdekaan Palestina adalah tujuan akhir yang harus diperjuangkan.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pembicaraan dimulai dengan pernyataan kontroversial dari Pak Prabowo mengenai pengakuan Indonesia terhadap Israel dengan syarat pengakuan kemerdekaan Palestina. Penjelasan tentang solusi dua negara (two-state solution) yang diusulkan PBB setelah perang 1967, di mana tanah Palestina dibagi antara Palestina dan Israel, meskipun secara moral dianggap tidak dapat diterima. Penulis mengajak untuk membagikan konten ini agar lebih banyak orang teredukasi tentang isu ini.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dijelaskan bahwa resolusi PBB 242 mengharuskan Israel menarik pasukannya dari wilayah Palestina yang diduduki dan menghentikan pembangunan ilegal. Jerusalem Timur harus diakui sebagai ibu kota Palestina. Penulis menekankan bahwa Israel tidak ingin solusi dua negara, melainkan satu negara (one-state solution), dan membandingkan situasi penjajahan di Palestina dengan penjajahan di Indonesia, menegaskan bahwa keduanya berbeda.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Penulis menjelaskan bahwa penjajahan Israel adalah proyek kolonial yang didukung oleh negara-negara Barat, dan tidak dapat disamakan dengan penjajahan tradisional. Penjajahan Israel lebih kompleks dan melibatkan banyak kepentingan internasional. Penulis juga menyebutkan bahwa warga Palestina, termasuk gerakan perlawanan, mulai menerima ide solusi dua negara sebagai langkah pragmatis.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Setelah berinteraksi dengan warga Gaza, penulis menemukan bahwa banyak dari mereka, termasuk gerakan Hamas, mulai menerima solusi dua negara sebagai langkah realistis. Meskipun mereka ingin merdeka sepenuhnya, mereka menyadari bahwa saat ini mereka harus menerima kenyataan dan berjuang untuk kemerdekaan meskipun hanya sebagian.

  • 00:20:00 - 00:25:40

    Penulis menekankan bahwa meskipun banyak warga Palestina setuju dengan solusi dua negara, Israel tidak akan setuju karena konsekuensinya yang berat bagi mereka. Penulis mengajak untuk memahami bahwa perjuangan Palestina bukan hanya masalah politik, tetapi juga masalah akidah, dan mengajak umat Islam untuk mempersiapkan diri dalam perjuangan ini, dengan fokus pada peningkatan kualitas iman dan akhlak.

Mostrar mais

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Apa itu solusi dua negara?

    Solusi dua negara adalah gagasan untuk membagi tanah Palestina menjadi dua wilayah, satu untuk Palestina dan satu untuk Israel.

  • Mengapa banyak warga Palestina setuju dengan solusi dua negara?

    Karena mereka menyadari bahwa mengusir semua orang Yahudi tidak realistis dan mereka lebih memilih kemerdekaan meskipun hanya sebagian.

  • Apa yang diminta oleh resolusi PBB 242?

    Resolusi PBB 242 meminta Israel menarik pasukannya dari wilayah Palestina yang diduduki.

  • Apa tantangan utama bagi Israel untuk menerima solusi dua negara?

    Israel harus menghentikan blokade, menarik pasukan dari wilayah Palestina, dan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

  • Apa yang harus dilakukan umat Islam terkait masalah Palestina?

    Umat Islam harus meningkatkan kualitas iman dan keterampilan, serta terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:00:01
    wabarakatuh, Teman-teman. Apa kabar
  • 00:00:02
    semuanya? Lagi panas banget statement
  • 00:00:05
    Pak Prabowo bahwa Indonesia akan
  • 00:00:09
    mengakui Israel sebagai sebuah negara.
  • 00:00:11
    Tapi dengan syarat Israel harus mengakui
  • 00:00:14
    dulu kemerdekaan Palestina. Teman-teman,
  • 00:00:18
    bicara two st solution ini
  • 00:00:20
    bicara eh sebetulnya tema lama. Saya
  • 00:00:24
    sering bahas di channel ini. Cuman
  • 00:00:26
    enggak tahu kalau saya bahas ini kok
  • 00:00:27
    sedikit views-nya. Padahal ini penting
  • 00:00:29
    sekali untuk memetakan pergerakan kita
  • 00:00:31
    ke depan. Maka please kalau konten ini
  • 00:00:34
    antum rasa mengedukasi ya jangan lupa
  • 00:00:37
    di-share agar jangkauannya lebih luas,
  • 00:00:39
    Teman-teman. Baik. Ee apa itu two st
  • 00:00:43
    solution? Solusi dua
  • 00:00:45
    negara ini adalah satu gagasan yang
  • 00:00:49
    dikeluarkan oleh PBB ee setelah tahun
  • 00:00:52
    perang 1967 ee antara Arab dan ee
  • 00:00:55
    Israel.
  • 00:00:57
    Kurang lebih intinya ini adalah solusi
  • 00:01:00
    di mana tanah Palestina itu dibagi
  • 00:01:02
    menjadi dua. Satu untuk orang Palestina,
  • 00:01:04
    satu untuk orang Israel. Memang secara
  • 00:01:07
    ideal dan secara moral itu enggak enggak
  • 00:01:10
    bisa diterima. Dan itu yang selama ini
  • 00:01:13
    kita yakini. Sejak bahkan ketika saya
  • 00:01:15
    mau ke Gaza pun saya benci sekali yang
  • 00:01:16
    namanya two st solution itu enggak bisa
  • 00:01:18
    diterima. Nonsense gitu loh. Benar-benar
  • 00:01:21
    ya. Namanya kan penjajahan ya logikanya
  • 00:01:23
    ada orang datang ke rumah kita gitu kan.
  • 00:01:26
    Kemudian e kita di ee ee kunci di satu
  • 00:01:29
    ruangan dan dia menguasai ruangan
  • 00:01:31
    lainnya. Apakah itu diterima? Nah,
  • 00:01:34
    tapi ee ketika saya membaca banyak
  • 00:01:37
    literasi, ketika saya berinteraksi
  • 00:01:39
    dengan warga Gaza, saya diskusi dengan
  • 00:01:42
    para politisinya, para ulamanya,
  • 00:01:43
    warganya, itu merubah mindset, merubah
  • 00:01:47
    ee peta strategi ke depan. Enggak pas
  • 00:01:50
    analogi kita selama ini. Ternyata
  • 00:01:52
    analogi atau kita membandingkan ee
  • 00:01:56
    penjajahan di Palestina dengan
  • 00:01:58
    penjajahan di Indonesia itu pun sudah
  • 00:02:00
    sangat keliru. Sebetulnya itu dua jenis
  • 00:02:02
    penjajahan yang berbeda. Jadi jangan
  • 00:02:04
    disamakan ya. Dan kalian jangan kaget.
  • 00:02:07
    Nanti di tengah konten ini saya akan
  • 00:02:09
    bongkar bahwa ternyata seluruh warga
  • 00:02:11
    Palestina setuju tentang two state
  • 00:02:14
    solution termasuk gerakan perlawanan.
  • 00:02:16
    Maka jangan kabur dulu, dengar sampai
  • 00:02:19
    habis. Baik,
  • 00:02:22
    Teman-teman. Jadi, ide ini akhirnya
  • 00:02:25
    disepakati oleh mayoritas negara yang
  • 00:02:29
    menjadi anggota PBB. Keluarlah resolusi
  • 00:02:32
    242. Resolusi PBB 242 intinya adalah
  • 00:02:35
    bagaimana Israel ini harus menarik semua
  • 00:02:40
    pasukannya dari wilayah Palestina yang
  • 00:02:43
    disepakati tahun 1967.
  • 00:02:46
    Gaza TP Barat itu masuk wilayah
  • 00:02:48
    Palestina. Kemudian wilayah Golan, Surya
  • 00:02:51
    kembalikan ke Surya. Kemudian Sinai
  • 00:02:53
    kembalikan ke Mesir. Israel silakan
  • 00:02:55
    kalian menempati tempat yang sudah
  • 00:02:57
    kalian tempati. Makanya ada namanya
  • 00:02:59
    perbatasan
  • 00:03:00
    67.
  • 00:03:02
    Nah,
  • 00:03:04
    maka di antara dan di antara
  • 00:03:07
    poin-poinnya lagi resolusi 242 ini ya
  • 00:03:09
    selain Israel ini harus menghentikan
  • 00:03:11
    segala kegiatan militernya dan juga
  • 00:03:14
    pembangunan ilegal. itu yang paling
  • 00:03:15
    penting. Enggak boleh ada pembangunan di
  • 00:03:17
    wilayah-wilayah yang dikuasai oleh warga
  • 00:03:19
    Palestina. Dan di antaranya juga e
  • 00:03:23
    poin-poin T solution ini
  • 00:03:25
    adalah Jerusalem Timur yang ber di situ
  • 00:03:29
    ada Masjidil Aqsanya itu harus tetap
  • 00:03:30
    menjadi wilayah Palestina dan menjadi
  • 00:03:31
    ibuota Palestina. Ada lagi itu set
  • 00:03:34
    solution. Poinnya terpenting juga adalah
  • 00:03:37
    Israel harus menghargai, menerima
  • 00:03:39
    kenyataan bahwa Palestina ini harus
  • 00:03:41
    berdiri secara mandiri. Nah, kan. Jadi
  • 00:03:44
    ini sebetulnya ini bukan hal yang
  • 00:03:46
    diinginkan oleh Israel. Enggak pernah
  • 00:03:47
    Israel itu enggak mungkin banget mau to
  • 00:03:49
    solution karena kedatangan Israel ke
  • 00:03:52
    Palestina yaitu satu tujuannya one state
  • 00:03:55
    solution. Nah,
  • 00:03:58
    Teman-teman kita enggak pas kalau kita
  • 00:04:01
    membandingkan kondisi di Palestina
  • 00:04:03
    dengan kondisi perjuangan kita tahun 5.
  • 00:04:06
    Banyak hal. di antaranya saat itu memang
  • 00:04:09
    suhu politik di dunia itu sedang penuh
  • 00:04:13
    dengan kolonialisme. Makanya di saat itu
  • 00:04:15
    disebutnya itu adalah periode kolonial
  • 00:04:18
    atau masa-masa kolonial di sejak tahun
  • 00:04:20
    1000 ee sejak abad ke-14 sampai ee akhir
  • 00:04:23
    perang dunia kedua tahun 1945. Jadi
  • 00:04:26
    memang kolonial itu di mana-mana banyak.
  • 00:04:28
    Di Indonesia ada Belanda dan Jepang
  • 00:04:30
    misalnya. Di Malaysia ada Inggris. Di
  • 00:04:32
    India ada Inggris. Kemudian di Cina ada
  • 00:04:33
    Jepang misalnya. Kemudian di
  • 00:04:35
    negara-negara Arab ada Prancis, ada
  • 00:04:37
    Ital, itu namanya masa kolonial. Dan
  • 00:04:40
    konsep kolonialisme bahela zaman bahela
  • 00:04:43
    tradisional itu mudah dipahami, simpel
  • 00:04:47
    ya kita menyebutnya dengan 3G, gold,
  • 00:04:51
    glory, dan gospel. Gold artinya memang
  • 00:04:54
    mereka datang untuk menguasai emas,
  • 00:04:57
    artinya sumber daya alam. Kalau gold-nya
  • 00:05:00
    Indonesia ya kurang lebih ya emas
  • 00:05:02
    beneran gitu kan dan juga rempah-rempah
  • 00:05:04
    itu yang dipelajari sejarah ya. Tapi
  • 00:05:06
    gold Indonesia ya memang emas beneran.
  • 00:05:08
    Glory artinya kejayaan politik atau
  • 00:05:10
    dominasi dan gospel itu cara Barat untuk
  • 00:05:14
    menyebarkan e agama ee Kristen di
  • 00:05:17
    negara-negara jajahan itu. Nah, itu
  • 00:05:18
    adalah sistem ee ee penjajahan
  • 00:05:21
    tradisional. Tapi apakah hari ini
  • 00:05:23
    keberadaan Israel di Palestina juga bisa
  • 00:05:25
    kita samakan dengan kondisi itu? Enggak
  • 00:05:27
    bisa. Enggak bisa. Jadi enggak semudah
  • 00:05:29
    itu. Maka kita harus pahami dulu ini dua
  • 00:05:32
    jenis konsep penjajahan yang berbeda.
  • 00:05:34
    Konsep penjajahan Israel itu seperti
  • 00:05:36
    yang disebutkan oleh Prof. Dr. Abdul
  • 00:05:39
    Fattah Alwaisi dan saya selalu
  • 00:05:40
    ulang-ulang itu di konten saya bahwa
  • 00:05:42
    Israel ini bukan sebuah negara tapi
  • 00:05:44
    Israel ini adalah masyru istimari salibi
  • 00:05:47
    gharbi strategi. Dia adalah proyek
  • 00:05:51
    kolonial salibis barat strategis.
  • 00:05:54
    Jadi bukan seperti Jepang versus
  • 00:05:56
    Indonesia itu dua-duanya sama-sama
  • 00:05:59
    entitas yang memiliki pemerintahan.
  • 00:06:01
    Okelah dulu Indonesia belum berbentuk
  • 00:06:03
    sebuah ee negara demokrasi tapi kan
  • 00:06:05
    sudah ada pemerintahannya,
  • 00:06:07
    kerajaan-kerajaannya, sudah ada
  • 00:06:08
    masyarakatnya. Belanda sudah menganut
  • 00:06:10
    sistem demokrasi misalnya kan atau
  • 00:06:12
    kerajaan juga. Itu itu Apple to appel
  • 00:06:14
    ya. Tapi yang terjadi di Palestina hari
  • 00:06:17
    ini bukan antara masyarakat Palestina
  • 00:06:20
    dengan masyarakat Israel semata. Bukan,
  • 00:06:23
    Teman-teman. Israel itu
  • 00:06:27
    adalah gunung es, puncak gunung es yang
  • 00:06:29
    terlihat di atas laut ya, yang ditabrak
  • 00:06:32
    oleh Titanic itu. Titanic sampai
  • 00:06:34
    akhirnya tenggelam. Jadi di bawah puncak
  • 00:06:38
    itu ada gunung es yang sangat besar dan
  • 00:06:40
    sangat dalam. Siapa?
  • 00:06:44
    peradaban Barat, negara-negara barat,
  • 00:06:47
    Amerika, Inggris, Prancis, Jerman
  • 00:06:49
    bermain di situ. Makanya disebut ini
  • 00:06:51
    adalah proyek kolonial Barat. Jadi Barat
  • 00:06:55
    ini mereka mengubah secara main
  • 00:06:56
    penjajahan mereka. Mereka paham kalau
  • 00:07:00
    kita menjajah negara-negara Asia, negara
  • 00:07:02
    Afrika dengan cara yang kuno, mereka
  • 00:07:05
    akan selalu terbentur oleh kekuatan umat
  • 00:07:07
    Islam. Mereka akan terus menghadapi
  • 00:07:11
    perlawanan sengit oleh umat Islam.
  • 00:07:12
    enggak akan bisa efektif. Habis mereka
  • 00:07:15
    tuh di Indonesia berapa yang terbunuh di
  • 00:07:17
    sana? Di Libya berapa yang terbunuh?
  • 00:07:19
    Kemudian di wilayah Aljazair, di Maroko,
  • 00:07:21
    di di Mesir selalu itu. Makanya mereka
  • 00:07:23
    mengubah ceramah mereka. Jadi mereka
  • 00:07:25
    berkumpul tahun
  • 00:07:27
    1907 lalu mereka mendatangkan para
  • 00:07:30
    pemikir-pemikir terbaik mereka, ahli
  • 00:07:32
    strategi mereka, politisi terbaik
  • 00:07:34
    mereka, perbankan mereka. Mereka
  • 00:07:36
    ngumpul, mereka bahas bagaimana cara
  • 00:07:37
    kita ya melanjutkan hegemoni ya dengan
  • 00:07:41
    cara efisien. Nah, maka mereka
  • 00:07:43
    sepakatlah membentuk satu proyek bersama
  • 00:07:48
    yang kelak disebut dengan Israel. Itu
  • 00:07:51
    jelas ya. Jadi ketika kita bicara
  • 00:07:54
    Palestina Israel, kita enggak bisa
  • 00:07:56
    menggunakan analogi ind e Belanda lawan
  • 00:07:58
    Indonesia. Enggak bisa. Beda sekali
  • 00:08:00
    teman-teman. Beda sistem kolonial, beda
  • 00:08:03
    pelakunya dan beda sekali. Timpang
  • 00:08:05
    sekali ini antara dua kubu ini.
  • 00:08:08
    Palestina berapa juta orang
  • 00:08:11
    melawan 940 juta ee Barat gitu ya.
  • 00:08:16
    Enggak bisa. Maka kita enggak bisa juga
  • 00:08:17
    mengharapkan solusi ini seperti solusi e
  • 00:08:20
    Indonesia ketika merdeka ya. Harus
  • 00:08:22
    mengusir
  • 00:08:23
    semuanya habis semuanya enggak bisa.
  • 00:08:26
    Beda, Teman-teman. Maka kita gunakan
  • 00:08:28
    narasi yang terupdate kali ini. Baik.
  • 00:08:34
    Apakah warga Palestina enggak mau mereka
  • 00:08:36
    seutuhnya? Pasti maulah semuanya mau.
  • 00:08:40
    Baik itu gerakan H ata gerakan fatah
  • 00:08:43
    semua juga mau. Dulu ketika sebelum saya
  • 00:08:46
    ke Gaza yang saya pahami adalah ee
  • 00:08:48
    gerakan H. H itu hijau ya. Antum tahulah
  • 00:08:51
    siapa. Gerakan hijau ini memang
  • 00:08:54
    ideologinya perlawanan senjata. Enggak
  • 00:08:56
    mau menyerah. Wah. Makanya syahid Ismail
  • 00:08:59
    Haniah di berbagai pedatonya lanarifa
  • 00:09:03
    larifa
  • 00:09:05
    larifa. Kita enggak akan akui apa itu
  • 00:09:08
    Israel. Nah, jadi itu yang yang saya
  • 00:09:10
    pahami bahwa wah ini enggak mungkin
  • 00:09:11
    berarti memang gerakan H ini anti banget
  • 00:09:13
    dengan two set solution sementara
  • 00:09:15
    gerakan Fatah. Oh, ini memang pengusung
  • 00:09:17
    utama two st solution. Nah, setelah saya
  • 00:09:21
    masuk ke Gaza, saya belajar di sana,
  • 00:09:23
    saya kuliah di sana, saya berinteraksi
  • 00:09:25
    dengan mereka. Oh, berubah pola pikir
  • 00:09:27
    saya itu. Oh, ternyata memang enggak
  • 00:09:28
    sesimpel ini, Teman-teman. Enggak
  • 00:09:30
    sesimpel ini. Mereka juga paham bahwa
  • 00:09:32
    enggak bisa mereka mengusir ee
  • 00:09:35
    orang-orang Yahudi itu keluar. Mau ke
  • 00:09:36
    mana? Usir ke mana? Kalau Belanda diusir
  • 00:09:39
    keluar ada Belanda, ada, ada rumahnya,
  • 00:09:40
    ada negaranya, ada tanah airnya. Ah,
  • 00:09:42
    orang Yahudi ini sekarang sudah 10 juta
  • 00:09:44
    loh orangor Yahudi itu di Palestina
  • 00:09:46
    dikeluarkan mau lari ke mana?
  • 00:09:49
    Apalagi kita sekarang hidup di dalam
  • 00:09:51
    sistem barat yang enggak mungkin bisa ya
  • 00:09:54
    enggak realistis untuk mewujudkan hal
  • 00:09:56
    itu gitu ya. Nah, maka dari itu sangat
  • 00:10:00
    beda sekali. Akhirnya saya membaca lebih
  • 00:10:04
    banyak literasi-literasi dan bahkan saya
  • 00:10:07
    punya empat ya buku tebal itu isinya
  • 00:10:11
    adalah wawancara.
  • 00:10:12
    para akademisi Gaza mereka mengabadikan
  • 00:10:16
    beberapa apa banyak sekali
  • 00:10:18
    statement-statement dari Syekh Ahmad
  • 00:10:20
    Yasin rahmatullah alaih. Dan ternyata di
  • 00:10:23
    situ ya di banyak buku-buku lain juga
  • 00:10:25
    memang dijelaskan bahkan di
  • 00:10:26
    wawancara-wawancara televisi terbuka
  • 00:10:29
    saja. Gerakan H pun, gerakan hijau pun
  • 00:10:31
    sebetulnya it's ok ayo kita to solution
  • 00:10:34
    enggak masalah solusi dua negara.
  • 00:10:37
    Kenapa? Kenapa mereka juga rela? Karena
  • 00:10:40
    mereka realistis.
  • 00:10:42
    Mereka paham hari ini mereka tidak bisa
  • 00:10:47
    terlalu berapi-api untuk untuk
  • 00:10:50
    mengangkat idealisme mereka. Enggak bisa
  • 00:10:52
    ya. Enggak bisa. Beda. Jangan samakan
  • 00:10:54
    antara penjajahan ee Israel di Palestina
  • 00:10:56
    dengan penjajahan ee Belanda di
  • 00:10:59
    Indonesia. Tapi dengan banyak dengan
  • 00:11:01
    banyak persyaratan, dengan banyak
  • 00:11:03
    pertimbangan.
  • 00:11:04
    Nah, ee kita akan masuk juga ke
  • 00:11:08
    pembahasan yang juga sebetulnya
  • 00:11:11
    dekat-dekat juga nih hampir mirip. Kalau
  • 00:11:13
    tadi saya bilang bahwa
  • 00:11:14
    ternyata ee kalau tadi saya bilang bahwa
  • 00:11:17
    ternyata gerakan H juga eh setuju dengan
  • 00:11:22
    two state solution dan itu ya seperti
  • 00:11:24
    saya bilang di disampaikan secara
  • 00:11:26
    gamblang di banyak ee di banyak ee
  • 00:11:29
    wawancara-wawancara gitu ya.
  • 00:11:32
    Ternyata gerakan F juga, gerakan fatah
  • 00:11:34
    juga ini penganut teori one state
  • 00:11:37
    solution. Sama dengan gerakan gerakan H.
  • 00:11:40
    Jadi baik gerakan
  • 00:11:42
    Hau maupun gerakan kuning mereka
  • 00:11:45
    sama-sama penganut two set solution. Di
  • 00:11:48
    waktu yang bersamaan mereka juga
  • 00:11:49
    penganut one set solution. Pusing ya.
  • 00:11:52
    Saya akan jelaskan gini,
  • 00:11:54
    Teman-teman. Saya di Gaza enggak bisa ee
  • 00:11:57
    bertemu dengan para petinggi gerakan
  • 00:11:58
    Fatah. Enggak bisa karena itulah Gaza
  • 00:12:01
    terblokade. Sementara gerakan F ini
  • 00:12:04
    markasnya itu di Ramalah tepi barat.
  • 00:12:06
    Dari Gaza ke tepi barat cuma 70 km.
  • 00:12:08
    Cuman karena kita diblokadi, kita enggak
  • 00:12:09
    bisa gerak ke sana. Qadarullah tahun
  • 00:12:12
    2014 saya pulang dari e Indonesia eh
  • 00:12:16
    dari Gaza. Saya pulang sementara ke
  • 00:12:17
    Indonesia itu waktu itu saya baru nikah.
  • 00:12:19
    Maka saya bawa pulang istri saya
  • 00:12:21
    qadarullah.
  • 00:12:23
    Saat itu di Indonesia juga sedang ada
  • 00:12:25
    kunjungan pemerintah resmi otoritas
  • 00:12:28
    Palestina ke Jakarta yang di pimpin oleh
  • 00:12:32
    Dr. Rami Hamdallah. Itu adalah perdana
  • 00:12:34
    menteri ee Palestina e yang lampau tahun
  • 00:12:37
    itu tahun 2014. Saya bilang, "Mah
  • 00:12:40
    kesempatan ini." Lalu saya datang, saya
  • 00:12:44
    datang ke salah satu konferensi persu.
  • 00:12:47
    Saya sampaikin unuk-unek saya itu. Saya
  • 00:12:50
    tanya ke dia, "Pak Rami, Rami
  • 00:12:54
    Hamdalah, selama ini eh otoritas
  • 00:12:56
    Palestina di Ramala selalu
  • 00:13:00
    menggaungkan two state solution negara."
  • 00:13:03
    Ini nonsense. Saya bilang ini enggak
  • 00:13:04
    enggak logis. Bagaimana kalian mau mau
  • 00:13:06
    merdeka separuh-separuh?
  • 00:13:09
    Nah, penjat pertanyaan saya simpel saya
  • 00:13:11
    bilang ke dia, "Is this your temporary
  • 00:13:14
    goal or your ultimate
  • 00:13:16
    goal?" Ini sebetulnya tujuan sementara
  • 00:13:20
    atau tujuan akhir? Jawaban dia tegas di
  • 00:13:23
    depan para jurnalis saat itu tuh dia
  • 00:13:25
    bilang apa? Di ini adalah tujuan
  • 00:13:28
    sementara. Kami pun maksudnya gerakan
  • 00:13:30
    Fatah pun inginnya Palestina itu yang
  • 00:13:32
    merdeka seutuhnya. Itu yang kami
  • 00:13:34
    inginkan. Tapi hari ini kami hanya dapat
  • 00:13:37
    dukungan dari negara-negara dunia untuk
  • 00:13:39
    merdeka separuh ya untuk merdeka di
  • 00:13:42
    tanah e Palestina 1967. Jadi itu yang
  • 00:13:45
    bisa kami syukuri hari ini gitu loh.
  • 00:13:48
    Jadi paham bahkan gerakan Fatah pun
  • 00:13:50
    ingin mereka sepenuhnya tapi enggak bisa
  • 00:13:53
    hari ini. Maka mereka realistis dan itu
  • 00:13:56
    juga yang menjadi pijakan gerakan H di
  • 00:13:58
    situ ya. Maka dari itu teman-teman siapa
  • 00:14:01
    kita ingin memaksakan ee pemikiran
  • 00:14:04
    pragmatis ini?
  • 00:14:05
    Ya, jangan disamakan beda. Mereka sudah
  • 00:14:08
    menderita puluhan tahun. Jadi mereka
  • 00:14:10
    paling paham bahwa ya okelah kalau
  • 00:14:12
    memang kami
  • 00:14:14
    bisa merdeka ee meskipun separuh, kami
  • 00:14:17
    akan siap terima itu daripada tidak sama
  • 00:14:19
    sekali. Jelas sampai sini ya.
  • 00:14:22
    Nah, eh dan sekarang kita akan masuk
  • 00:14:26
    pembahasan bagaimana dengan Israel. Nah,
  • 00:14:29
    ini penting. Kenapa para petinggi
  • 00:14:32
    gerakan H juga sepakat, oke, kami siap
  • 00:14:35
    untuk solusi dua negara dengan batas
  • 00:14:38
    1967? Nah, mereka tahu bahwa sekalipun
  • 00:14:41
    seluruh warga Palestina setuju dengan
  • 00:14:44
    Solid negara, apakah Israel setuju?
  • 00:14:48
    Enggak akan. enggak akan
  • 00:14:50
    mau. Jadi ketika Prabowo mengatakan,
  • 00:14:53
    "Kami akan menghormati kedaulatan Israel
  • 00:14:58
    kalau mereka memberikan kemerdekaan
  • 00:14:59
    untuk Palestina." Maksudnya apa? Ini
  • 00:15:02
    mengacu pada memang Indonesia sekali
  • 00:15:04
    lagi sejak dulu, sejak Presiden pertama
  • 00:15:06
    sampai ee saat ini mengadopsi to
  • 00:15:09
    solution sebagai solusi modern gitu ya.
  • 00:15:13
    Nah, tapi di sisi lain para politik kita
  • 00:15:16
    paham, para elit politik kita paham.
  • 00:15:19
    bahwa Israel enggak akan mau one set
  • 00:15:21
    solution itu. Eh, two set solution.
  • 00:15:22
    Israel enggak akan setuju dengan two
  • 00:15:24
    state solution du solusi dua negara
  • 00:15:25
    enggak akan mau karena konsekuensinya
  • 00:15:27
    berat bagi Israel. Apa? Satu, Israel
  • 00:15:30
    harus berhenti memblokade dan
  • 00:15:33
    mengembargohlon. Kedua, Israel harus
  • 00:15:36
    membiarkan Palestina berdiri berdikari
  • 00:15:39
    sebagai sebuah negara yang mandiri
  • 00:15:41
    dengan semua fasilitas dan ya ee
  • 00:15:46
    elemen-elemen kenegaraannya.
  • 00:15:48
    kementeriannya, polisinya, tentaranya
  • 00:15:51
    Hayolan. Ya. Kemudian apa? Israel harus
  • 00:15:54
    siap untuk memberikan akses kepada
  • 00:15:57
    Palestina membangun pelabuhan terbaik.
  • 00:16:01
    Kemudian
  • 00:16:03
    bandara baik itu pokoknya intinya
  • 00:16:05
    perbatasan darat, laut, dan udara itu
  • 00:16:08
    harus Palestina akan memiliki itu kalau
  • 00:16:10
    Palestina merdeka. Ah, gimana kira-kira?
  • 00:16:13
    Bagaimana cara Israel mengontrol? Nah,
  • 00:16:15
    itu kan ee logistik dan amunisi-amunisi
  • 00:16:19
    yang masuk ke Palestina. Dan yang
  • 00:16:21
    terakhir yang paling juga sulit untuk di
  • 00:16:24
    diwujudkan
  • 00:16:26
    kalau Israel ini sepakat
  • 00:16:29
    untuk mengadopsi solusi dua negara
  • 00:16:32
    berdasarkan resolusi PBB 242,
  • 00:16:35
    artinya Israel harus menarik semua
  • 00:16:39
    tentara militernya dari tanah-tanah
  • 00:16:43
    Palestina yang mereka jarah. yang
  • 00:16:45
    terlanjur mereka bangun di situ illegal
  • 00:16:47
    settlement, pemikiman ilegal. Ada sudah
  • 00:16:49
    ada ribuan pemukiman ilegal di situ. Itu
  • 00:16:52
    harus di di ditarik semua orang-orang
  • 00:16:54
    Israel dari situ dan dihancurkan semua
  • 00:16:57
    pemukiman-pemukiman itu dan warganya
  • 00:16:59
    harus masuk ke wilayah Israel yang sudah
  • 00:17:02
    disepakati. Apa kira-kira Israel mau
  • 00:17:04
    seperti itu? Enggak akan
  • 00:17:05
    mau. Ide to set solution itu enggak
  • 00:17:08
    pernah menjadi solusi bagi Israel.
  • 00:17:09
    Mereka itu penginnya one set solution.
  • 00:17:12
    Jadi ketika kita membaca gaya narasi
  • 00:17:16
    politiknya ee Pak Prabowo misalnya,
  • 00:17:19
    kalau lu mau lakukin itu semua, kita
  • 00:17:22
    akan lakuin. Artinya gua tahu lu enggak
  • 00:17:25
    akan mau, lu enggak akan enggak akan
  • 00:17:27
    berani, lu enggak akan enggak akan ee
  • 00:17:30
    siap untuk itu semua, maka kami pun
  • 00:17:31
    enggak akan siap untuk mengakui kamu
  • 00:17:33
    sebagai sebuah negara, gitu ya. Nah,
  • 00:17:36
    Teman-teman, jadi kita perlu perlu
  • 00:17:37
    mendalami ini narasi ini enggak seserna
  • 00:17:39
    sederhana itu. Dan juga apa sih apa
  • 00:17:42
    sih keinginan kita untuk negara ini?
  • 00:17:46
    Teman-teman, kita akui saja hari ini
  • 00:17:50
    kita umat Islam kita sedang kalah. Kita
  • 00:17:53
    sedang kalah. Kita sedang dipaksa untuk
  • 00:17:56
    mengadopsi sistem barat. Sistem
  • 00:17:58
    kenegaraan ini sistem barat. Sistem
  • 00:18:00
    demokrasi sistem barat. Kemudian PBB
  • 00:18:03
    kita harus dipaksa untuk nunduk ke PBB
  • 00:18:06
    ya karena kita memang sedang jadi
  • 00:18:07
    orang-orang yang kalah gitu loh. Dan itu
  • 00:18:09
    bukan hal yang yang aneh. Memang dalam
  • 00:18:11
    Al-Qur'an surah Al Imran ayat 140
  • 00:18:15
    yaas memang
  • 00:18:17
    Allah menjadikan kita itu silih berganti
  • 00:18:20
    kadang menang kadang kalah. Dan hari ini
  • 00:18:22
    kita sedang kalah dan kita sebagai orang
  • 00:18:23
    kalah kita enggak bisa menuntut
  • 00:18:24
    macam-macam. Ketika seluruh dunia
  • 00:18:26
    sepakat two set solution kita maunya
  • 00:18:29
    enggak Indonesia harus one set solution.
  • 00:18:31
    Pokoknya kita harus sepakat bahwa Israel
  • 00:18:34
    harus keluar. Enggak akan bisa,
  • 00:18:36
    Teman-teman. Ya, jadi bukan bukan
  • 00:18:38
    masalah bukan hanya masalah keputusan
  • 00:18:40
    politik. Kita memang sedang aku saja
  • 00:18:42
    kita sedang kalah. Kita sedang kalah
  • 00:18:44
    dalam pertempuran ini. Jadi kita seperti
  • 00:18:46
    apa ya? Seperti kita masuk ke dalam
  • 00:18:48
    Studio Squid Game di situ kan. Nah,
  • 00:18:51
    kemudian di situ ya si Gihun pun mau
  • 00:18:53
    enggak mau harus mengikuti semua
  • 00:18:54
    perintahnya si Frontman tuh yang yang
  • 00:18:56
    topeng hitam itu. Ya, enggak bisa mereka
  • 00:18:58
    macam-macam karena mereka harus harus
  • 00:19:00
    ikut peraturannya. Sama kita juga
  • 00:19:02
    sekarang lagi enggak bisa ngapa-ngapain.
  • 00:19:03
    Jadi, kita apa yang kita harapkan dan
  • 00:19:05
    sebaliknya teman-teman Indonesia
  • 00:19:07
    bertahan 7 dekade 70 tahun lebih
  • 00:19:10
    bertahan tidak mau membuka hubungan
  • 00:19:11
    diplomatik dengan Israel. Itu sesuatu
  • 00:19:13
    yang keren banget sebetulnya.
  • 00:19:15
    Ketika dunia itu
  • 00:19:17
    menyerah satu negara, dua negara
  • 00:19:20
    bertumbangan, mereka akhirnya mengakui
  • 00:19:21
    Israel sebagai sebuah negara, membuka
  • 00:19:23
    hubungan diplomatik tanpa ada timbal
  • 00:19:25
    balik komitmen, ketegasan. Itu namanya
  • 00:19:28
    pengkhianatan itu. Itu normalisasi
  • 00:19:29
    pengkhianatan. Indonesia enggak mau
  • 00:19:31
    seperti itu. Oke, kita siap normalisasi
  • 00:19:34
    tapi syaratnya kita komitmen, kita
  • 00:19:36
    konsisten. Akui dulu Palestina sebagai
  • 00:19:38
    sebuah negara dengan semua konsekuensi
  • 00:19:40
    yang sudah kita sebutkan di atas. Nah,
  • 00:19:43
    jadi sudah keren, Teman-teman. Maka
  • 00:19:45
    sekarang tugas kita ke depan adalah
  • 00:19:48
    mengawal ini. Oke, Pak. Kalau emang ini
  • 00:19:51
    yang ingin kita gunakan agar kita bisa
  • 00:19:53
    didengar suara kita. Nah, jadi kan
  • 00:19:56
    Indonesia kan enggak punya berganding
  • 00:19:57
    apa-apa ya. Pak Prabowo melihat genosida
  • 00:20:01
    terus berlangsung enggak bisa
  • 00:20:02
    ngapa-ngapain. Mau mau mau bahas apa ya?
  • 00:20:05
    Apa yang bisa dimiliki? Akhirnya kalau
  • 00:20:06
    kita punya punya narasi narisasi, ayo
  • 00:20:08
    kita bawa. Yang penting itu selesai.
  • 00:20:10
    Yang penting bonusnya selesai. Ayo kita
  • 00:20:12
    bawa narasi ini. Ayo agar paling tidak
  • 00:20:14
    ada perundingan di situ. Agar kita masuk
  • 00:20:15
    ke dalam celah gitu kan. Nah, maka dari
  • 00:20:19
    itu kita kita dalam hal ini kita harus
  • 00:20:21
    nuuzun saja. Nah, tapi kita kawal. Oke,
  • 00:20:23
    Pak Prabowo. Tapi kalau emang kita pada
  • 00:20:26
    akhirnya pahit-pahitnya kita ini
  • 00:20:27
    normalisasi, kita harus kawal
  • 00:20:29
    benar-benar itu ee konsekuensi yang
  • 00:20:32
    harus dijalankan oleh Israel
  • 00:20:35
    bahwa mereka harus tarik pasukannya.
  • 00:20:38
    Para pengungusi Palestina di berbagai
  • 00:20:39
    negara bisa kembali ke Palestina.
  • 00:20:41
    tentara para tawaran-tawaran dibebaskan.
  • 00:20:44
    Nah, itu yang dimaksud dengan to
  • 00:20:46
    solution. Jadi, tidak hanya berpikir ya
  • 00:20:48
    sudah kita sepakat dengan kondisi hari
  • 00:20:50
    ini, enggak seperti hari ini. Ya, kita
  • 00:20:52
    sepakat to solution kita pokoknya harus
  • 00:20:55
    mendorong pemerintah untuk mewujudkan to
  • 00:20:59
    solution tapi sesuai dengan resolusi PBB
  • 00:21:02
    242. itu yang terpenting. Baik, terakhir
  • 00:21:06
    teman-teman, kita sebagai umat Islam apa
  • 00:21:08
    yang harus kita
  • 00:21:09
    lakukan teman-teman? Saya sudah buat
  • 00:21:12
    sebetulnya di di apa ee ebook saya saya
  • 00:21:16
    tadi pagi nulis e-book panjang lebar ya
  • 00:21:19
    30 halaman dan saya postingnya di
  • 00:21:22
    Telegram saya ya. Kalau kalian mau dapat
  • 00:21:24
    ebook itu saya sekali silakan gabung
  • 00:21:27
    dengan channel Telegram saya. E linknya
  • 00:21:29
    ada di komentar dan di deskripsi
  • 00:21:31
    teman-teman.
  • 00:21:33
    Kenapa warga Gaza tegar selama puluhan
  • 00:21:36
    tahun ini? Kenapa warga Gaza ini bisa
  • 00:21:38
    bertahan di tengah kehancuran massal
  • 00:21:42
    ini? Karena mereka paham di mana ujung
  • 00:21:46
    dari pertempuran ini. Mereka paham di
  • 00:21:48
    mana ujung dari perjuangan
  • 00:21:51
    ini. Karena
  • 00:21:52
    mereka yakin bahwa masalah Palestina ini
  • 00:21:56
    bukan semata-mata masalah politik
  • 00:21:58
    global.
  • 00:22:00
    Okelah. Konspirasi Barat yang akhirnya
  • 00:22:03
    melahirkan Israel di Palestina itu yang
  • 00:22:05
    kasat mata. Tapi sebetulnya keberadaan
  • 00:22:07
    Israel di Palestina itu hanyalah menjadi
  • 00:22:10
    satu tambahan kebenaran ayat-ayat
  • 00:22:13
    Al-Qur'an. Bukti bahwa maha benar Allah
  • 00:22:17
    dengan segala
  • 00:22:18
    firmannya. Itu jadi warga Palestina
  • 00:22:21
    paham, warga Gaza paham. Memang ini
  • 00:22:22
    harus kita lalui. Dan ujungnya itu
  • 00:22:27
    adalahiru ada dalam surat Al-Isra ayat
  • 00:22:29
    7. Jelas sekali step by step kehancuran
  • 00:22:30
    Bani Israil. Jadi masalah Palestina ini
  • 00:22:34
    bukan masalah politik semata. Bagi kita
  • 00:22:37
    sebagai seorang muslim ini masalah
  • 00:22:38
    akidah tertulis dalam Al-Qur'an.
  • 00:22:41
    Solusinya pun ada dalam Al-Qur'an. Maka
  • 00:22:43
    jangan pernah kita terlalu mengharapkan
  • 00:22:44
    solusi dari PBB, solusi dari Amerika,
  • 00:22:48
    dari negara-negara dunia untuk masalah
  • 00:22:50
    Palestina enggak akan selesai.
  • 00:22:52
    kita kita iakan saja. Oke. Tapi kita
  • 00:22:54
    pantau ya, kita tetap tetap ee mengawal
  • 00:22:56
    di situ. Tapi kita punya keimanan bahwa
  • 00:22:59
    keimanan bahwa ujung dari perjuangan ini
  • 00:23:01
    adalah kehormatan dan kemerdekaan. Ujung
  • 00:23:04
    dari darah-darah yang bersimbah di Gaza
  • 00:23:06
    itu
  • 00:23:07
    adalah pembebasan Baitul Maqdis. Sudah
  • 00:23:10
    jelas sekali triknya. Kita sedang
  • 00:23:12
    dipandu oleh wahyu. Jadi, ngapain kita
  • 00:23:14
    harus panik sana sini? Enggak usah
  • 00:23:16
    panik. Tugas kita sekarang adalah
  • 00:23:18
    mempersiapkan diri, upgrade kualitas
  • 00:23:20
    kita. mempersiapkan diri menjadi seorang
  • 00:23:23
    sosok muslim yang berkualitas secara
  • 00:23:26
    iman, ketakwaan, skill. Karena Allah
  • 00:23:29
    Subhanahu wa taala itu hanya akan
  • 00:23:30
    membebaskan Baitul Maqdis di pundak
  • 00:23:34
    hamba-hambanya yang memang sudah siap.
  • 00:23:37
    Jadi kita sedang membangun peradaban
  • 00:23:38
    sekarang. Anak-anak kita, keluarga kita,
  • 00:23:40
    kita sendiri. Ayo kita siapkan kita
  • 00:23:43
    menjadi masyarakat yang memang akan
  • 00:23:44
    Allah percayakan amanah besar ini. Jadi
  • 00:23:47
    di situ aja fokusnya ya. kita perbaiki
  • 00:23:49
    salat kita, perbaiki Al-Qur'an kita,
  • 00:23:51
    perbaiki akhlak kita, perbaiki iman kita
  • 00:23:53
    sampai sambil kita jangan lupa naris
  • 00:23:56
    Baitul Maqdis itu terus ditanamkan di
  • 00:23:57
    kepala kita dan kepala kita ya. Jadi
  • 00:24:00
    agar setiap kali kita ini terupgrade,
  • 00:24:03
    artinya kita sedang ee mendekatkan satu
  • 00:24:05
    langkah perjuangan atau pembebasan
  • 00:24:07
    Baitul Maqdis lebih dekat. Setiap kali
  • 00:24:09
    kita menjaga salat kita di masjid,
  • 00:24:11
    artinya kita sedang mendekatkan
  • 00:24:13
    kemerdekaan itu satu langkah. Nah, jadi
  • 00:24:16
    seperti itu. Enggak usah ribet, enggak
  • 00:24:17
    usah khawatir. Semua sudah ada
  • 00:24:19
    tuntunannya. Maka dari itu, Teman-teman,
  • 00:24:22
    mari kita
  • 00:24:24
    gunakan ee ee atmosfer ini. Ini kan lagi
  • 00:24:27
    trending nih ee isu isu ini. Jangan kita
  • 00:24:32
    habiskan ee tren ini
  • 00:24:34
    untuk ee mencaci, memaki, kemudian
  • 00:24:38
    menyerang. Enggak usah, enggak usah,
  • 00:24:39
    enggak usah. Buang-buang energi itu
  • 00:24:41
    enggak enggak efisien, enggak efektif,
  • 00:24:43
    itu kontraproduktif. Mumpung lagi tren,
  • 00:24:46
    mumpung ini lagi meledak lagi, kita
  • 00:24:49
    jadikan ini sebagai ajang edukasi untuk
  • 00:24:51
    kita semua. Ayo nih, ternyata Palestina
  • 00:24:55
    masih kita perjuangkan loh, baik dari
  • 00:24:57
    tatanan masyarakat maupun pemerintah.
  • 00:24:59
    Ya, untuk pemerintah ya saya bukan saya
  • 00:25:01
    bukan pemilih Prabowo. Jujur saya saya
  • 00:25:03
    enggak memilih Prabowo pemilu ee yang
  • 00:25:05
    lalu. Tapi ya untuk masalah Palestina
  • 00:25:08
    kita jangan terlalu banyak mencari
  • 00:25:10
    perbedaan. Kita cari titik-titik
  • 00:25:12
    temunya. Kita lihat pemerintah juga
  • 00:25:15
    butuh dukungan kita, butuh tekanan dari
  • 00:25:17
    kita juga ya. Bahwa kemerdekaan
  • 00:25:20
    Palestina sesuatu yang tidak bisa
  • 00:25:22
    tawar-menawar itu sesuatu hal yang harus
  • 00:25:25
    terjadi. Ya karena itulah kita
  • 00:25:27
    bersama-sama membahu-membahu kita
  • 00:25:29
    wujudkan kemerdekaan Palestina dengan
  • 00:25:31
    perjuangan maksimal kita. Sampai jumpa
  • 00:25:34
    di konten selanjutnya bersama saya
  • 00:25:35
    Muhammad Husin Gaza. Asalamualaikum
  • 00:25:37
    warahmatullahi wabarakatuh. Yeah.
Etiquetas
  • Palestina
  • Israel
  • solusi dua negara
  • Prabowo
  • PBB
  • resolusi 242
  • penjajahan
  • kemerdekaan
  • gerakan perlawanan
  • iman