Job Disruption di Tengah Gelombang Pencari Kerja: Sudahkah Anda Persiapkan Diri?#IntrigueRK

00:24:13
https://www.youtube.com/watch?v=kg3BgeeSohg

Resumo

TLDRVideo ini membahas tantangan yang dihadapi oleh pencari kerja di Bekasi, di mana hanya sedikit lapangan pekerjaan tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar. Diskusi berfokus pada pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan pekerjaan yang berubah, termasuk pergeseran ke ekonomi gig dan dampak teknologi seperti otomatisasi dan AI. Pemerintah diharapkan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan memperbaiki sistem pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Conclusões

  • 👥 Banyak pencari kerja di Bekasi, tetapi lapangan pekerjaan terbatas.
  • 📉 Job crisis terjadi akibat krisis ekonomi.
  • 💼 Ekonomi gig semakin mendominasi pasar kerja.
  • 🔄 Keterampilan yang dibutuhkan terus berubah.
  • 🏫 Pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri.
  • 💪 Lifelong learning penting untuk menghadapi perubahan.
  • 🤝 Manusia dan mesin harus bekerja sama di masa depan.
  • 🌍 Pemerintah perlu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
  • 🧠 Mental yang tangguh diperlukan untuk menghadapi tantangan.
  • 📈 Investasi dalam keterampilan adalah kunci untuk masa depan.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Sebahagian orang beranggapan bahawa isu pekerjaan di Bekasi adalah masalah orang lain, terutamanya bagi mereka yang tidak berpendidikan tinggi atau sukar mendapatkan pekerjaan. Dengan hanya 2,400 peluang pekerjaan untuk 25,000 pencari kerja, persoalan ini mencerminkan ketidakcukupan sistem rekrutmen dan perlunya perubahan dalam cara pemerintah menyediakan pekerjaan. Isu ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang identiti dan masa depan generasi muda yang perlu bersiap menghadapi perubahan dalam dunia kerja.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Kejadian di Bekasi Job Fair menunjukkan betapa ramai orang berebut untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi peluang yang ada sangat terhad. Ini mencerminkan krisis pekerjaan yang lebih besar, di mana negara perlu mencipta lebih banyak pekerjaan dan bukan hanya menghabiskan anggaran tanpa hasil. Tanpa pekerjaan, individu merasa kehilangan identiti dan nilai diri. Negara-negara lain seperti Vietnam dan Kamboja masih mampu mencipta pekerjaan, sementara Indonesia menghadapi cabaran yang lebih besar.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Krisis pekerjaan dan gangguan pekerjaan adalah dua isu yang berbeza. Krisis pekerjaan berlaku apabila individu kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi, manakala gangguan pekerjaan berlaku apabila keperluan pekerjaan tidak sepadan dengan kemahiran yang dimiliki. Ini menimbulkan kebimbangan tentang masa depan pekerjaan, di mana banyak pekerjaan baru muncul dengan keperluan kemahiran yang berbeza, terutamanya dalam bidang teknologi dan digital.

  • 00:15:00 - 00:24:13

    Untuk menghadapi masa depan, individu perlu melabur dalam diri mereka sendiri melalui pendidikan dan kemahiran yang relevan. Pendidikan perlu disesuaikan dengan keperluan industri, dan sikap untuk terus belajar harus ditanamkan. Mental yang kuat juga penting untuk menghadapi cabaran baru. Kerajaan dan masyarakat perlu bekerjasama untuk mencipta peluang pekerjaan dan memastikan generasi muda bersedia untuk menghadapi perubahan yang pesat dalam dunia kerja.

Mostrar mais

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Apa yang terjadi di Bekasi terkait pencarian kerja?

    Di Bekasi, terdapat 25.000 pelamar untuk hanya 2.400 lapangan pekerjaan yang tersedia.

  • Apa yang dimaksud dengan ekonomi gig?

    Ekonomi gig adalah sistem kerja di mana individu bekerja secara freelance atau kontrak, bukan sebagai karyawan tetap.

  • Mengapa penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan pekerjaan?

    Karena sifat pekerjaan berubah dengan cepat, dan keterampilan yang dibutuhkan juga terus berkembang.

  • Apa peran pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan?

    Pemerintah diharapkan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan memperbaiki kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

  • Apa yang dimaksud dengan job crisis dan job disruptions?

    Job crisis adalah kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi, sedangkan job disruptions adalah perubahan dalam jenis pekerjaan yang tersedia.

  • Mengapa pendidikan perlu diperbaiki?

    Pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri agar lulusan siap menghadapi tantangan pekerjaan di masa depan.

  • Apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mempersiapkan anak-anak mereka?

    Orang tua harus mendorong anak-anak untuk belajar keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan di dunia kerja.

  • Apa yang dimaksud dengan lifelong learning?

    Lifelong learning adalah konsep belajar yang berkelanjutan sepanjang hidup untuk mengikuti perkembangan keterampilan dan pengetahuan.

  • Bagaimana cara kerja manusia dan mesin di masa depan?

    Manusia dan mesin diharapkan dapat bekerja bersama-sama dalam sistem yang disebut augmented work.

  • Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi disrupsi pekerjaan?

    Keluarga muda harus berinvestasi dalam keterampilan dan pengetahuan serta membangun mental yang tangguh.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    Sebagian orang berpikir apa yang terjadi
  • 00:00:02
    di Bekasi dalam Bekasi adalah urusan
  • 00:00:06
    orang lain, bukan urusan mereka.
  • 00:00:08
    Barangkali sebagian di antara kita
  • 00:00:10
    berpikir itu urusan orang-orang yang
  • 00:00:12
    tidak bisa mendapatkan pekerjaan.
  • 00:00:15
    Orang-orang yang memang inginnya bekerja
  • 00:00:17
    di pabrik, bekerja di sektor manufaktur,
  • 00:00:20
    atau orang-orang yang kurang dalam bekal
  • 00:00:22
    pendidikannya. Bahkan mereka harus
  • 00:00:24
    melamar berkali-kali untuk mendapatkan
  • 00:00:26
    pekerjaan. Lalu dari 25.000 R orang yang
  • 00:00:30
    datang ke sana. Ternyata hanya sekitar
  • 00:00:32
    2.400 lapangan pekerjaan yang tersedia.
  • 00:00:35
    Itu pun ditenggarai dengan macam-macam
  • 00:00:37
    berita. Ada yang mengatakan itu hanya
  • 00:00:39
    sekedar formalitas belaka dan lain
  • 00:00:41
    sebagainya. Dan kita menyaksikan betapa
  • 00:00:44
    tradisionalnya kita ketika melakukan
  • 00:00:46
    rekrutmen atau job fair. Inikah
  • 00:00:49
    persoalan yang dihadapi semata-mata
  • 00:00:50
    hanya apa yang kita lihat atau kita juga
  • 00:00:53
    bisa melihat sesuatu yang lebih jauh.
  • 00:00:55
    The future of work. Seperti apa gambaran
  • 00:00:58
    pekerjaan masa depan? Bukankah hari ini
  • 00:01:00
    kita menyaksikan sebagian besar anak
  • 00:01:03
    muda telah beralih ke dalam gig ekonomi?
  • 00:01:06
    Cara pemerintah menyediakan lapangan
  • 00:01:07
    pekerjaan pun juga harus berubah. Di
  • 00:01:10
    Amerika Serikat sendiri, pemerintah
  • 00:01:11
    tengah dikutuk oleh masyarakatnya karena
  • 00:01:13
    telah memberikan insentif yang sangat
  • 00:01:15
    besar untuk pengembangan usaha-usaha
  • 00:01:19
    yang bersifat mengurangi penggunaan
  • 00:01:20
    tenaga kerja. Dan akibatnya ini akan
  • 00:01:23
    merusak suatu peradaban, merusak ekonomi
  • 00:01:26
    suatu bangsa dan akhirnya merusak bangsa
  • 00:01:28
    itu sendiri. Seperti apa the future of
  • 00:01:31
    work? Ini adalah persoalan kaum muda.
  • 00:01:33
    Bagaimana kaum muda sekarang
  • 00:01:34
    mempersiapkan diri menghadapi masa
  • 00:01:36
    depan? Tidak bisa sama lagi antara anak
  • 00:01:39
    dengan orang tua. Akan terjadi
  • 00:01:41
    misalignment antara orang tua dengan
  • 00:01:43
    anak-anak. Karena orang tua semakin hari
  • 00:01:45
    akan semakin gaptek. Anak-anak dituntut
  • 00:01:48
    untuk selalu ready menggunakan teknologi
  • 00:01:50
    yang terbaru. Bahkan cara bekerja pun
  • 00:01:53
    harus berubah. Bahkan memandang tempat
  • 00:01:55
    bekerja pun harus berubah. Tidak
  • 00:01:57
    terbatas hanya itu.
  • 00:01:59
    Hrvisi sumber daya manusia dulu kita
  • 00:02:02
    sebutnya personal department itu pun
  • 00:02:05
    juga harus berubah. Karena hari ini
  • 00:02:07
    sifat pekerjaan berubah, orang bekerja
  • 00:02:09
    berubah, pemerintah pun dituntut untuk
  • 00:02:11
    berubah. Bayangkan tahun ini selain
  • 00:02:14
    tidak menyediakan anggaran yang cukup
  • 00:02:17
    untuk menggerakkan ekonomi dan kita bisa
  • 00:02:19
    lihat misalnya sebentar lagi banyak
  • 00:02:22
    hotel yang akan melakukan PHK. Paling
  • 00:02:23
    tidak ancaman-ancaman itu sudah kita
  • 00:02:25
    dengar. Lalu kita mendengar pula pada
  • 00:02:27
    tahun 2025 pemerintah tidak akan
  • 00:02:30
    merekrut CPNS. Pemerintah akan fokus
  • 00:02:32
    pada penempatan CPNS yang sudah
  • 00:02:35
    diseleksi tahun 2024. Jadi bagaimana
  • 00:02:38
    dong? Pekerjaan ini kan adalah sesuatu
  • 00:02:40
    yang penting. Tugas pemerintah adalah
  • 00:02:43
    menciptakan lapangan pekerjaan. Ini
  • 00:02:45
    adalah sesuatu yang sangat penting yang
  • 00:02:47
    bukan sekedar masalah pendapatan, tapi
  • 00:02:49
    soal identitas manusia dalam kehidupan.
  • 00:02:53
    Buat apa kita sekolah kalau akhirnya
  • 00:02:55
    kita tidak bisa bekerja? Itulah yang
  • 00:02:57
    ingin saya bahas dalam intrig kali ini.
  • 00:03:00
    Episode yang saya ingin mengajak Anda
  • 00:03:02
    untuk melihat. Jangan hanya terpaku
  • 00:03:04
    melihat apa yang ada di lapangan, tapi
  • 00:03:07
    mari kita melihat jauh ke depan apa yang
  • 00:03:09
    akan terjadi dan apa yang harus
  • 00:03:11
    dipersiapkan orang tua dalam mendidik
  • 00:03:13
    anak-anaknya dan kaum muda dalam
  • 00:03:16
    mempersiapkan hari esok
  • 00:03:20
    [Musik]
  • 00:03:23
    mereka.
  • 00:03:25
    [Musik]
  • 00:03:30
    Apa sih yang terjadi ketika kita
  • 00:03:32
    menyaksikan ada ribuan orang antri
  • 00:03:35
    berebutan QR code? Padahal mereka datang
  • 00:03:37
    ke sana bukan untuk belanja, tetapi
  • 00:03:39
    mereka untuk mencari pekerjaan. Itu
  • 00:03:42
    terjadi di Bekasi Jobfir yang sudah kita
  • 00:03:44
    saksikan beritanya menjadi berita
  • 00:03:46
    perbincangan di mana-mana. Kemudian
  • 00:03:48
    masyarakat mengunjingkan pekerjaan cuma
  • 00:03:50
    sedikit tapi yang mendaftar banyak. Ada
  • 00:03:52
    sekitar 25.000 Rib orang yang hadir,
  • 00:03:53
    tetapi kabarnya yang tersedia cuma
  • 00:04:01
    seperepnya. Kemudian yang diributkan
  • 00:04:04
    juga adalah QR code karena dipasang di
  • 00:04:07
    tempat mana sih negara kita ini? Ini kan
  • 00:04:09
    harusnya sudah selesai. Kita harusnya
  • 00:04:12
    menggunakan manajemen antrian mengelola
  • 00:04:14
    flow. Bukankah dulu kita juga pernah
  • 00:04:16
    menghadapinya ketika kita membeli tiket
  • 00:04:18
    kereta api? Masih dalam ingatan banyak
  • 00:04:21
    orang ketika akan mudik dulu orang
  • 00:04:23
    membeli tiket kereta api di stasiun
  • 00:04:25
    kereta api pada saat akan berangkat
  • 00:04:27
    malam hari sebelum berangkat pagi
  • 00:04:28
    harinya orang sudah antri panjang sekali
  • 00:04:31
    menghadapi
  • 00:04:32
    ketidakpastian. Mau makan tidak bisa,
  • 00:04:34
    punya uang tidak bisa dibelikan makanan.
  • 00:04:36
    Yang jual makanan tidak bisa menjual
  • 00:04:38
    karena orang terkunci di antrian dan
  • 00:04:40
    sudah antri tidak mendapat tiket karena
  • 00:04:42
    ada calok yang juga berjualan secara
  • 00:04:44
    tersembunyi. Lalu kemudian ketika dapat
  • 00:04:46
    tiket orang tidak percaya akan
  • 00:04:47
    mendapatkan kursinya. Maka orang masuk
  • 00:04:49
    lewat jendela. Bayangkan situasi itu
  • 00:04:51
    pernah kita hadapi dulu dan betapa
  • 00:04:53
    amburadulnya kehidupan di dalam kereta
  • 00:04:56
    api dalam perjalanan kereta api dulu
  • 00:04:57
    itu. Tapi hari ini kita menyaksikan
  • 00:05:01
    bahwa kita bisa hidup lebih damai, lebih
  • 00:05:03
    tentram, lebih tertib karena antrian
  • 00:05:05
    bisa kita kelola. Jadi itu pelajaran
  • 00:05:08
    pertama. Pelajaran kedua, bagaimana
  • 00:05:10
    negara sekarang harus menciptakan
  • 00:05:12
    pekerjaan. Bukankah tugas negara itu
  • 00:05:14
    adalah melakukan job creation, bukan
  • 00:05:16
    menghabiskan anggaran yang tidak
  • 00:05:18
    menciptakan pekerjaan? Karena pekerjaan
  • 00:05:20
    sejatinya itu adalah harga diri manusia.
  • 00:05:23
    Tanpa pekerjaan, manusia merasa lost
  • 00:05:25
    identity, merasa tidak berharga, tidak
  • 00:05:27
    berguna. Orang yang sudah bekerja saja
  • 00:05:30
    setelah pensiun masih ingin dihargai,
  • 00:05:32
    masih ingin punya pekerjaan. Apalagi
  • 00:05:35
    ketika dia baru lulus, dia mempunyai
  • 00:05:37
    gelar, dia mempunyai pendidikan, dia
  • 00:05:38
    mempunyai skill, ternyata tidak laku,
  • 00:05:41
    tidak mendapatkan pekerjaan.
  • 00:05:43
    Ini saya kira adalah musibah besar bagi
  • 00:05:46
    suatu
  • 00:05:52
    bangsa. Tentu saja kita harus
  • 00:05:54
    menciptakan situasi ekonomi yang
  • 00:05:55
    kondusif seperti yang terjadi di
  • 00:05:57
    negara-negara yang masih berhasil
  • 00:05:59
    menciptakan pekerjaan. Siapa mereka?
  • 00:06:02
    Vietnam, Kamboja, India, Pakistan,
  • 00:06:04
    Bangladesh. Mereka masih menciptakan
  • 00:06:06
    pekerjaan. Walaupun juga ada ria krisis
  • 00:06:09
    di negara itu, tapi mereka berhasil
  • 00:06:10
    menciptakan pekerjaan. Bahkan Kamboja
  • 00:06:13
    terlepas dari segala menakutkan lapangan
  • 00:06:16
    pekerjaan di sana. Ternyata kaum muda
  • 00:06:19
    masih membicarakannya di sosial media
  • 00:06:21
    untuk bekerja. Sehingga tidak
  • 00:06:22
    mengherankan kalau sekarang meningkat
  • 00:06:24
    jumlah orang yang berangkat ke Kamboja,
  • 00:06:26
    orang Indonesia itu meningkat 11 kali
  • 00:06:28
    lipat dibandingkan tahun 2020. Yang
  • 00:06:31
    berangkat ke sana menurut catatan dari
  • 00:06:32
    KBRI kita di sana itu hanya sekitar
  • 00:06:34
    14.000 orang. Tapi pada tahun 2024
  • 00:06:38
    jumlahnya meningkat 11 kali lipat
  • 00:06:40
    menjadi sekitar
  • 00:06:41
    166.000. Bayangkan itu terjadi
  • 00:06:44
    peningkatan yang sangat besar. Kamboja
  • 00:06:46
    saja menjadi kunjungan walaupun kemudian
  • 00:06:49
    orang membicarakan hati-hati dengan
  • 00:06:51
    ginjalmu harganya itu mahal dan orang
  • 00:06:54
    kemudian bisa mencuri dan kemudian
  • 00:06:56
    melakukan operasi sembunyi-sembunyi di
  • 00:06:58
    rumah sakit milik militer dan lain
  • 00:07:00
    sebagainya. Tentu kita perlu waspadai.
  • 00:07:02
    Ditambah lagi juga ada online scam. Jadi
  • 00:07:05
    terlepas bahwa Kamboja itu menciptakan
  • 00:07:07
    lapangan pekerjaan, tentu ada hal-hal
  • 00:07:09
    yang perlu diwaspadai oleh kaum muda.
  • 00:07:11
    Tapi baiklah, negara-negara itu juga
  • 00:07:13
    menciptakan situasi ekonomi yang
  • 00:07:15
    kondusif untuk para investor. Pajaknya
  • 00:07:18
    tidak terlalu tinggi. Lalu kalau mau
  • 00:07:20
    mereka investasi, tanah disediakan,
  • 00:07:22
    gangguan dari premanisme mereka
  • 00:07:24
    singkirkan, ada kepastian dan
  • 00:07:26
    seterusnya. Di negara kita kan terjadi
  • 00:07:28
    sebaliknya. Pajaknya tidak bisa
  • 00:07:30
    diturunkan. Kita pengin ada lapangan
  • 00:07:32
    pekerjaan, tapi juga ada pajak yang
  • 00:07:34
    tinggi. Kita juga membiarkan terjadinya
  • 00:07:37
    premanisme, pemerasan, ketidakpastian,
  • 00:07:39
    dan sebagainya. Tentu ini harus
  • 00:07:43
    [Musik]
  • 00:07:47
    dibersihkan. Mari kita bedah satu
  • 00:07:49
    persatu. Apa yang terjadi kemarin di
  • 00:07:51
    Bekasi JOF? itu saya kira ada dua hal
  • 00:07:53
    yang berjalan beriringan yang kita sebut
  • 00:07:56
    sebagai job crisis dan job disruptions.
  • 00:08:00
    Apa bedanya antara kedua ini? Job crisis
  • 00:08:03
    adalah kehilangan pekerjaan karena kita
  • 00:08:06
    tidak bisa menciptakan pekerjaan karena
  • 00:08:08
    banyak sekali yang terlanda oleh krisis
  • 00:08:11
    ekonomi. Jadi ada krisis ekonomi dan
  • 00:08:14
    orang kemudian kehilangan pekerjaan
  • 00:08:16
    karena situasinya berubah karena daya
  • 00:08:18
    beli hilang, karena ada ekor dari
  • 00:08:20
    pandemi. Ketika negara-negara menghadapi
  • 00:08:22
    inflasi, bahan baku berkurang, lalu
  • 00:08:24
    kemudian permintaan tiba-tiba bergerak
  • 00:08:26
    naik, harganya mahal, costnya naik, tapi
  • 00:08:29
    kemudian muncul pesaing dari negara lain
  • 00:08:31
    yang ternyata bisa membuat produk dengan
  • 00:08:34
    harga atau biaya yang lebih murah,
  • 00:08:36
    kompetisi menjadi sangat berat. Lalu
  • 00:08:38
    kemudian job crisis ini ditambah lagi
  • 00:08:40
    dengan adanya perilaku
  • 00:08:42
    pengusaha-pengusaha yang buruk atau
  • 00:08:44
    dalam tanda kutip bisa kita katakan
  • 00:08:46
    lebih buruk lagi, yaitu pengusaha yang
  • 00:08:48
    dalam tanda kutip disebut pengusaha
  • 00:08:50
    busuk. pelakuan fraud dan akhirnya
  • 00:08:52
    kemudian pengusaha mengorbankan SDM yang
  • 00:08:55
    ada. Orang kan menghadapi job identity
  • 00:08:58
    crisis. Dia kehilangan pekerjaan. Dia
  • 00:09:01
    merasa sudah mengikat dirinya dengan
  • 00:09:03
    nama perusahaan. Tiba-tiba perusahaannya
  • 00:09:04
    hilang meninggalkan mereka. Inilah yang
  • 00:09:06
    kita sebut sebagai job crisis. Pekerjaan
  • 00:09:09
    hilang karena perusahaan tidak
  • 00:09:11
    kompetitif. Terjadi krisis keuangan,
  • 00:09:14
    terjadi kehilangan daya saing dan
  • 00:09:16
    akhirnya kemudian tidak bisa eksis. Mari
  • 00:09:18
    kita lihat sekarang yang kedua, job
  • 00:09:20
    disruptions. Inilah situasi yang tentu
  • 00:09:23
    perlu lebih saya ingatkan kepada kaum
  • 00:09:25
    muda, kepada keluarga-keluarga muda yang
  • 00:09:28
    masih mempunyai anak dalam usia yang
  • 00:09:29
    masih muda, masih kecil, yang lagi
  • 00:09:31
    sekolah. Karena beberapa kajian telah
  • 00:09:34
    mengatakan bahwa ketika aku lulus nanti
  • 00:09:37
    kemungkinan aku tidak mempunyai
  • 00:09:39
    pekerjaan. tidak mempunyai pekerjaan.
  • 00:09:41
    Bukan karena semata-mata tidak ada
  • 00:09:43
    pekerjaan, tetapi tuntutan pekerjaan
  • 00:09:46
    tidak sama dengan yang diberikan ketika
  • 00:09:48
    mereka sekolah. Ini tentu PR bagi kita
  • 00:09:51
    semua karena job ini akan berubah dari
  • 00:09:55
    waktu ke waktu dan yang kita khawatirkan
  • 00:09:58
    terjadilah keusangan, keterampilan atau
  • 00:10:01
    pengetahuan. Karena pada hari ini tentu
  • 00:10:03
    saja muncul pekerjaan-pekerjaan baru
  • 00:10:05
    dengan basis teknologi dan cara berpikir
  • 00:10:07
    yang berbeda. Berbasiskan data,
  • 00:10:10
    berbasiskan cyber security, berbasiskan
  • 00:10:13
    AI dengan cara-cara baru. Banyak hal-hal
  • 00:10:17
    baru yang tersedia di dalam kehidupan
  • 00:10:24
    ini. Saya bisa bercerita barangkali
  • 00:10:26
    situasi yang kurang lebih sama ketika
  • 00:10:29
    revolusi industri bergeser dari 1.0
  • 00:10:31
    zero, yaitu kereta api menjadi 2.0
  • 00:10:34
    ketika motor penggeraknya adalah
  • 00:10:36
    otomotif, industri mobil. Nah, pada saat
  • 00:10:38
    industri mobil mulai berkembang pada
  • 00:10:40
    tahun
  • 00:10:41
    1910-120, Ford tiba-tiba menciptakan
  • 00:10:44
    cara kerja baru yang membuat harga mobil
  • 00:10:46
    menjadi sangat murah. Jadi mereka
  • 00:10:48
    menciptakan dua hal. Sistem ban berjalan
  • 00:10:51
    di mana orang tidak perlu datang ke
  • 00:10:52
    mobil untuk melakukan pekerjaannya,
  • 00:10:55
    tetapi mobil datang ke dia, bergerak ke
  • 00:10:57
    sampingnya dia dan kemudian pekerja ini
  • 00:10:59
    bisa melakukan pekerjaannya di situ.
  • 00:11:01
    Kemudian mobil itu bergerak lagi ke
  • 00:11:03
    depan sesuai dengan jumlah waktu yang
  • 00:11:05
    dibatasinya. Yang kedua, mereka
  • 00:11:07
    melakukan standarisasi sehingga semua
  • 00:11:09
    mobil itu rodanya sama, bodinya sama,
  • 00:11:12
    warnanya sama, mesinnya sama.
  • 00:11:14
    Standarisasi efeknya biaya per unitnya
  • 00:11:17
    menjadi murah. Karena biaya per unitnya
  • 00:11:19
    jadi murah, harga jualnya murah,
  • 00:11:20
    lapangan pekerjaan yang diciptakan jadi
  • 00:11:21
    semakin banyak. Karena banyak orang
  • 00:11:23
    ingin beli mobil. Karena orang ingin
  • 00:11:25
    beli mobil, maka industri baja laku,
  • 00:11:28
    industri kaca laku, industri karet, ban,
  • 00:11:32
    dan seterusnya. Lalu kemudian industri
  • 00:11:34
    penopangnya juga tumbuh. Industri
  • 00:11:36
    konstruksi, dealership, penjualan mobil,
  • 00:11:39
    pembiayaan. Lalu kemudian industri
  • 00:11:41
    perjalanan, konstruksi, perjalanan,
  • 00:11:44
    hotel, kemudian restoran siap saji,
  • 00:11:47
    hiburan nonton itu dulu kan orang dari
  • 00:11:49
    dalam mobil. Nah, industri ini kemudian
  • 00:11:51
    berkembang. Lapangan pekerjaan tumbuh.
  • 00:11:54
    Lantas di mana masalahnya? Masalahnya
  • 00:11:56
    adalah sebagian besar orang pada saat
  • 00:11:58
    itu investasinya adalah pada bengkel
  • 00:12:01
    kereta kuda. Dulu kan orang pergi ke
  • 00:12:03
    mana-mana dengan kereta kuda. Masih bisa
  • 00:12:05
    kita lihat kok. Kalau kita buka YouTube
  • 00:12:07
    ada tuh suasana New York tahun 1920-an.
  • 00:12:10
    Kereta kuda itu lari kencang sekali. Ada
  • 00:12:13
    kereta kuda yang kudanya 4 ekor, 8 ekor.
  • 00:12:16
    Dan orang yang duduk di atas itu adalah
  • 00:12:18
    para eksekutif itu bisa belasan orang di
  • 00:12:21
    atas kereta kuda. Tidak mengherankan
  • 00:12:22
    banyak sekali orang yang mempunyai
  • 00:12:24
    keahlian merawat kuda, merawat kendaraan
  • 00:12:27
    kuda ya, kereta kudanya, kemudian ee
  • 00:12:30
    bekerja di peternakan kuda dan
  • 00:12:31
    seterusnya terkait dengan kuda. Kali ini
  • 00:12:34
    terkait dengan mesin ini kan menjadi
  • 00:12:35
    sulit bekerja di sektor industri
  • 00:12:37
    manufaktur ini. Itulah yang terjadi
  • 00:12:39
    karena ada disrupsi. Saya beruntung
  • 00:12:42
    karena saya dibesarkan ketika terjadi
  • 00:12:44
    peralihan dari industri 2.0, 3.0 ke 4.0.
  • 00:12:48
    Nah, sampai 4.0 ini masih kurang lebih
  • 00:12:50
    saling berhubungan. Bukankah kita
  • 00:12:51
    menyaksikan perubahan itu terjadi
  • 00:12:53
    perlahan-lahan walaupun cukup
  • 00:12:54
    mengecokan, tapi sekarang perubahannya
  • 00:12:56
    mulai berlari sangat cepat sekali.
  • 00:12:59
    Ketika bergerak sangat cepat, yang kita
  • 00:13:01
    khawatirkan adalah industri yang
  • 00:13:02
    sekarang tidak cukup untuk bisa bersaing
  • 00:13:05
    menghadapi persaingan dengan cara-cara
  • 00:13:07
    baru. Kita tidak memiliki SDM yang cukup
  • 00:13:10
    ketika kita harus menciptakan
  • 00:13:12
    pekerjaan-pekerjaan baru. Jadi, sayang
  • 00:13:15
    sekali anak-anak muda kalau tidak
  • 00:13:16
    memiliki kemampuan-kemampuan
  • 00:13:23
    tertentu. Lantas seperti apa yang harus
  • 00:13:26
    kita persiapkan untuk menghadapi hari
  • 00:13:28
    esok? karena sifat pekerjaan berubah dan
  • 00:13:30
    tentu saja investasi kita juga harus
  • 00:13:33
    berubah. Inilah seilan hal yang
  • 00:13:35
    menyangkut the future of work yang perlu
  • 00:13:37
    dipersiapkan oleh para manajer sumber
  • 00:13:39
    daya manusia, oleh para pemimpin
  • 00:13:41
    perusahaan, oleh orang tua dalam
  • 00:13:43
    melakukan investasi pada anak-anaknya
  • 00:13:45
    dan tentu saja juga bagi anak-anak muda
  • 00:13:47
    itu sendiri dalam menghadapi masa depan.
  • 00:13:49
    Lalu apa dong peran pemerintah?
  • 00:13:52
    Pemerintah juga perlu menimbang-nimbang
  • 00:13:54
    me-review kembali strategi dalam
  • 00:13:56
    menciptakan lapangan pekerjaan. Mari
  • 00:13:58
    kita lihat sembilan hal ini yang
  • 00:14:00
    menyangkut soal pekerjaan di masa depan.
  • 00:14:02
    Yang pertama, otomatisasi dan AI.
  • 00:14:05
    Otomatisasi dan AI bukan hanya sekedar
  • 00:14:08
    menolong manusia, tetapi telah terbukti
  • 00:14:11
    berhasil merampas pekerjaan manusia.
  • 00:14:14
    Maka perlu dicarikan cara bahwa kita
  • 00:14:16
    juga harus bisa bekerja menggunakan
  • 00:14:18
    teknologi baru ini. Itu yang pertama.
  • 00:14:21
    Yang kedua, terjadi digitalisasi dan
  • 00:14:23
    remote work. Anak-anak muda hari ini
  • 00:14:26
    mempunyai pilihan untuk bekerja dari
  • 00:14:27
    jarak jauh. Siapapun tidak harus pergi
  • 00:14:30
    ke Amerika untuk bekerja di Amerika.
  • 00:14:32
    Tidak harus pergi ke Belanda untuk
  • 00:14:33
    bekerja di negeri Belanda. Pekerjaan itu
  • 00:14:36
    tersedia di mana-mana asalkan kita
  • 00:14:39
    memiliki teknologinya. Yang ketiga,
  • 00:14:42
    ekonomi geek dan freelance. Dunia di
  • 00:14:45
    tenggarai telah dikuasai oleh ekonomi
  • 00:14:47
    gig. Di Amerika Serikat sudah ada 56
  • 00:14:50
    juta atau 36% dari angkatan kerjanya
  • 00:14:52
    yang bekerja di gig ekonomi. Di
  • 00:14:55
    Indonesia diperkirakan di antara kaum
  • 00:14:57
    muda ada 2,3 juta orang dan kalau
  • 00:15:00
    diperluas dengan sektor informal
  • 00:15:02
    jumlahnya bisa lebih dari 50% karena gig
  • 00:15:05
    ekonomi seringkiali disebut juga sebagai
  • 00:15:08
    sektor informal. Lalu yang keempat,
  • 00:15:11
    keterampilan yang dibutuhkan untuk
  • 00:15:13
    bekerja berubah terus-menerus secara
  • 00:15:16
    cepat, cepat sekali. Bahkan keterampilan
  • 00:15:19
    kita bisa menjadi usang setiap 3 sampai
  • 00:15:22
    5 tahun sekali. Usang 35 tahun sekali.
  • 00:15:25
    Bayangkan kalau dulu orang bekerja
  • 00:15:27
    adalah polanya belajar, bekerja, lalu
  • 00:15:31
    kemudian pensiun. Ketika mencapai usia
  • 00:15:33
    pensiun, hari ini usia pensiun
  • 00:15:35
    diperpanjang, maka yang di bawahnya pun
  • 00:15:38
    tidak bisa naik ke atas. Lalu kemudian
  • 00:15:40
    cara bekerjanya karena apa yang
  • 00:15:42
    dipelajari cepat usang maka kemudian
  • 00:15:45
    orang harus bekerja dan kemudian belajar
  • 00:15:49
    bekerja belajar lagi bekerja belajar
  • 00:15:52
    lagi. Dan akibatnya kita harus
  • 00:15:54
    menghadapi situasi yang berbeda pada
  • 00:15:56
    setiap kesempatan. Oleh karena itu,
  • 00:15:59
    dibutuhkan mental toughness dalam
  • 00:16:01
    menghadapi situasi yang berbeda,
  • 00:16:03
    kemampuan untuk beradaptasi dan
  • 00:16:04
    menyesuaikan diri dengan
  • 00:16:06
    pekerjaan-pekerjaan baru. Yang keenam,
  • 00:16:09
    perubahan dalam divisi sumber daya
  • 00:16:11
    manusia. Ini juga perlu diperhatikan
  • 00:16:13
    bahwa fokusnya adalah pada peningkatan
  • 00:16:16
    kesejahteraan mental, fleksibilitas, dan
  • 00:16:19
    pengembangan individu. Jadi orang-orang
  • 00:16:21
    HR bukan semata-mata berpikir
  • 00:16:23
    rekrutment, selection, placement, lalu
  • 00:16:25
    kemudian promotion, baru kemudian kita
  • 00:16:28
    mempersiapkan orang untuk dilepas dari
  • 00:16:29
    perusahaan. Bukan sekedar itu, tetapi
  • 00:16:32
    kesejahteraan mental. Ini adalah
  • 00:16:34
    pekerjaan penting dan menciptakan
  • 00:16:36
    orang-orang yang mampu bekerja lebih
  • 00:16:38
    fleksibel. Yang berikutnya adalah
  • 00:16:41
    manusia dan mesin bisa bekerja
  • 00:16:43
    bersama-sama atau yang kita sebut
  • 00:16:45
    sebagai augmented work. Lalu yang
  • 00:16:48
    ketujuh tentu saja adalah lifelong
  • 00:16:51
    learning. Learning itu bukan cuma pada
  • 00:16:53
    usia muda, pada saat kita menuju ke
  • 00:16:56
    universitas. Dulu orang-orang yang
  • 00:16:59
    bekerja pada tahun
  • 00:17:00
    1940-150-an hanya menggunakan ijazah
  • 00:17:03
    SMA. tahun 0 dan 80-an mulailah orang
  • 00:17:07
    kemudian investasi dalam pendidikan
  • 00:17:09
    tinggi diperlukan pendidikan S1 dan
  • 00:17:12
    kemudian begitu memasuki abad 21 banyak
  • 00:17:15
    sekali orang yang tertarik untuk
  • 00:17:16
    melakukan investasi pada pendidikan S2
  • 00:17:19
    dan S3. Nyatanya di kemudian hari
  • 00:17:22
    pekerjaan itu adalah belajar sepanjang
  • 00:17:24
    waktu bahkan membuang sebagian
  • 00:17:27
    pengalaman dan pengetahuan yang sudah
  • 00:17:29
    didapatkan di masa lalu. Yang kedelapan,
  • 00:17:32
    pekerjaan semakin personal dan purpose
  • 00:17:35
    driven. Jadi, inilah yang sekarang
  • 00:17:38
    dicari oleh kaum muda, yaitu mencari
  • 00:17:41
    makna pekerjaan yang meaningful,
  • 00:17:43
    pekerjaan yang bisa memberikan arti bagi
  • 00:17:46
    kehidupannya. Bagaimana bisa menolong
  • 00:17:48
    orang, bagaimana bisa mencapai sesuatu
  • 00:17:50
    pada setiap hari? Merasakan apa yang
  • 00:17:53
    dilakukan secara bertahap setiap saat.
  • 00:17:56
    Dan akhirnya yang kesembilan adalah
  • 00:17:58
    karir bukanlah suatu yang bergerak
  • 00:18:01
    mengikuti jalan lurus. di universitas
  • 00:18:04
    ada yang pernah mengeluarkan kebijakan
  • 00:18:07
    bahwa untuk menjadi seorang guru besar
  • 00:18:09
    diperlukan kebijakan atau pengetahuan
  • 00:18:11
    yang bersifat linier dari ilmu A menjadi
  • 00:18:15
    ilmu A menjadi ilmu A semakin dalam
  • 00:18:17
    semakin dalam S1, S2, S3 terus-menerus
  • 00:18:21
    seperti itu. Sedangkan karir manusia ke
  • 00:18:23
    depan tidak bergerak seperti itu. Karir
  • 00:18:26
    manusia ke depan bergerak zigzag
  • 00:18:29
    berpindah-pindah. Bahkan seorang guru
  • 00:18:31
    bisa menjadi seorang penulis. Bahkan
  • 00:18:33
    kemudian sekarang dikenal sebagai
  • 00:18:35
    multien career. Ini tidak lain adalah
  • 00:18:38
    bagaimana seorang bisa mengkombinasikan
  • 00:18:40
    pekerjaan yang sangat berbeda bahkan
  • 00:18:43
    sangat bertentangan. Yang satu pekerjaan
  • 00:18:45
    sangat serius, yang satu pekerjaan yang
  • 00:18:47
    bersifat sangat kreatif, lalu kemudian
  • 00:18:50
    melayani orang. Jadi pekerjaan itu
  • 00:18:52
    bersifat multien. Dengan demikian maka
  • 00:18:55
    keahlian pun bisa berkembang. Manusia
  • 00:18:57
    harus menjadi manusia yang seutuhnya,
  • 00:18:59
    tidak lagi menjadi manusia yang
  • 00:19:01
    spesialis.
  • 00:19:05
    [Musik]
  • 00:19:08
    Tapi baiklah, ada job crisis, ada job
  • 00:19:12
    disruptions. Lalu apa dong yang harus
  • 00:19:15
    dilakukan? Begini, keluarga-keluarga
  • 00:19:18
    muda tentu harus ingat bahwa siapapun
  • 00:19:21
    yang bekerja itu juga harus melakukan
  • 00:19:23
    investasi. Dan investasi yang terbaik
  • 00:19:25
    itu adalah investasi pada dirimu,
  • 00:19:28
    investasi pada keterampilan, pada
  • 00:19:30
    pengetahuan. Nah, investasi pada
  • 00:19:33
    keterampilan pengetahuan ini tentu tidak
  • 00:19:34
    bisa 100% diserahkan pada sekolah, pada
  • 00:19:37
    sistem persekolahan, pendidikan tidak
  • 00:19:39
    bisa 100%. Sementara dunia persekolahan
  • 00:19:42
    kita juga harus berubah. Berkali-kali
  • 00:19:45
    saya katakan bahwa dalam menghadapi
  • 00:19:46
    disrupsi ini dunia pendidikan
  • 00:19:49
    benar-benar harus diperbaiki dan
  • 00:19:51
    melakukan transformasi besar-besaran.
  • 00:19:53
    Apa yang harus dilakukan?
  • 00:19:55
    Sekolah-sekolah vokasi misalnya itu
  • 00:19:57
    harus melakukan kemitraan total dengan
  • 00:19:59
    dunia usaha yang tumbuh. Sekarang ini
  • 00:20:02
    kan yang terjadi hanya dijadikan tempat
  • 00:20:04
    untuk magang, tidak dipersiapkan
  • 00:20:06
    mentalnya, tidak dipersiapkan
  • 00:20:08
    kurikulumnya, tidak dipersiapkan
  • 00:20:11
    tempatnya sehingga mereka hanya
  • 00:20:12
    melakukan pekerjaan yang sangat
  • 00:20:13
    sederhana. seharusnya itu ada kemitraan
  • 00:20:16
    yang bersifat tetap bertahun-tahun
  • 00:20:18
    sehingga gurunya juga menjadi advisor
  • 00:20:21
    atau menjadi supervisor di dunia
  • 00:20:24
    industri sehingga kemudian terjadi
  • 00:20:25
    pertukaran di situ. Apapun juga yang mau
  • 00:20:28
    dihasilkan harus sesuai dengan tuntutan
  • 00:20:30
    industri baru. Nah, kemudian yang kedua,
  • 00:20:33
    sifat orang belajar tentu harus lebih
  • 00:20:36
    adaptif. yang perlu ditanamkan hari ini
  • 00:20:38
    adalah sikap untuk belajar terus-menerus
  • 00:20:41
    bahwa kapanpun di mana pun orang berada
  • 00:20:43
    dia tetap harus belajar lagi karena
  • 00:20:45
    skill mereka akan segera obserit. Dulu
  • 00:20:48
    saya katakan 5 10 tahun sekali tapi
  • 00:20:50
    sekarang bisa jadi 2 3 tahun sekali
  • 00:20:52
    karena sekarang AI itu sudah menyangkut
  • 00:20:54
    generative AI dan akan lebih cepat lagi
  • 00:20:56
    perubahan itu terjadi. Tentu saja tidak
  • 00:20:59
    cukup hanya hal-hal seperti itu. Kita
  • 00:21:01
    juga perlu membangun mental yang
  • 00:21:04
    tangguh. bagaimana kita menghadapi
  • 00:21:06
    situasi baru yang tidak mudah. Karena
  • 00:21:08
    kalau tidak yang didapat itu adalah
  • 00:21:11
    mental health problem, anxiety, cemas
  • 00:21:13
    dan lain sebagainya. Menghadapi situasi
  • 00:21:15
    baru ini kan kadang-kadang nanti di usia
  • 00:21:18
    40 kalian harus mulai belajar lagi.
  • 00:21:21
    Kalian akan kehilangan
  • 00:21:22
    pekerjaan-pekerjaan yang sudah stabil
  • 00:21:24
    dan ketika pekerjaan itu hilang maka
  • 00:21:27
    manusia akan merasakan kehilangan
  • 00:21:29
    identitas. Loss of identity. Kok saya
  • 00:21:33
    dibuang? Padahal kan saya sudah related
  • 00:21:34
    dengan perusahaan. Saya terkait dengan
  • 00:21:36
    nama perusahaan. Perilaku saya sudah
  • 00:21:39
    terbentuk di perusahaan itu. Tiba-tiba
  • 00:21:40
    saya kehilangan. Jadi ketangguhan mental
  • 00:21:43
    ini menjadi sangat penting untuk kita
  • 00:21:45
    bangun. Maka saya pun di rumah perubahan
  • 00:21:48
    menghidupkan kembali self driving camp.
  • 00:21:50
    tidak lain adalah untuk membentuk
  • 00:21:53
    generasi baru yang memiliki ketangguhan
  • 00:21:55
    menghadapi masa depan nanti. Memiliki
  • 00:21:58
    selfdiplin, mengenal self-nya, lalu
  • 00:22:01
    mempunyai self inisiatif dan kemudian
  • 00:22:03
    bisa bergerak ke depan agar mereka tidak
  • 00:22:05
    menjadi passenger dalam kehidupan, tapi
  • 00:22:07
    mereka menjadi a driver for change. Itu
  • 00:22:10
    yang saya kira perlu kita ciptakan di
  • 00:22:12
    masa depan. Akhirnya tentu saja saya
  • 00:22:14
    harus menutup percakapan ini dari apa
  • 00:22:16
    yang kita saksikan di Bekasi. Percayalah
  • 00:22:18
    bahwa ini bukanlah yang terakhir. Kita
  • 00:22:21
    akan menyaksikan gelombang-gelombang
  • 00:22:24
    masa begitu besar. Kaum muda yang
  • 00:22:26
    berebutan mencari pekerjaan sementara
  • 00:22:28
    jumlah pekerjaan sangat terbatas. Tentu
  • 00:22:30
    saja negara harus lebih bisa mengelola
  • 00:22:33
    ini, mengelola perasaan orang-orang ini,
  • 00:22:36
    mencarikan jalan lapangan pekerjaan
  • 00:22:38
    lain, bukan justru malah membatasi
  • 00:22:41
    lapangan pekerjaan. Kita ketahui
  • 00:22:43
    hari-hari ini misalnya sebentar lagi PHK
  • 00:22:45
    di sektor perhotelan akan terjadi,
  • 00:22:47
    bagaimana government spending atau
  • 00:22:49
    pengeluaran yang dilakukan oleh
  • 00:22:51
    pemerintah mulai ditahan. Sementara
  • 00:22:53
    investasi unsur I itu justru belum
  • 00:22:56
    datang, belum tersedia. I belum datang
  • 00:22:58
    tapi government spending itu sudah kita
  • 00:23:00
    kempeskan. Maka yang terjadi adalah
  • 00:23:03
    government tidak membiayai masyarakat.
  • 00:23:05
    Masyarakat tidak mendapatkan kehidupan.
  • 00:23:08
    Maka ini akan terjadi pelambatan
  • 00:23:10
    pergerakan ekonomi. Kita saksikan pula
  • 00:23:13
    banyak kepala-kepala daerah yang juga
  • 00:23:14
    membatasi gerakan-gerakan yang bersifat
  • 00:23:17
    ekonomi. Kalau itu terjadi, ya sudah
  • 00:23:20
    semakin sempit kesempatan masyarakat
  • 00:23:22
    untuk mendapatkan rezeki atau pekerjaan
  • 00:23:25
    yang bisa diciptakan oleh sektor UMKM.
  • 00:23:27
    Akhirnya saya ingin mengutip apa yang
  • 00:23:29
    disampaikan oleh seorang ekonom dan
  • 00:23:31
    sosiolog Edward White. Dia pernah
  • 00:23:32
    mengatakan bahwa dengan pekerjaan ada
  • 00:23:36
    masa depan. Tanpa pekerjaan ada kematian
  • 00:23:39
    perlahan-lahan di semua sektor yang
  • 00:23:42
    menciptakan kesejahteraan dan
  • 00:23:44
    kebahagiaan. Apakah itu maksud dari kita
  • 00:23:47
    melakukan ini semua? Saya kira tentu
  • 00:23:50
    bukan itu. Negara, para pemerintah
  • 00:23:52
    daerah, para pelaku usaha tentu harus
  • 00:23:54
    tetap berupaya menciptakan
  • 00:23:58
    pekerjaan job creation. Bagaimana
  • 00:24:01
    menurut pendapat Anda? Stay relevan.
  • 00:24:06
    [Musik]
Etiquetas
  • pekerjaan
  • Bekasi
  • ekonomi gig
  • otomatisasi
  • AI
  • generasi muda
  • disrupsi pekerjaan
  • pendidikan
  • keterampilan
  • pemerintah