WASPADA! DANANTARA BISA MENGULANG TRAGEDI KAPAL TITANIC

00:15:56
https://www.youtube.com/watch?v=zFiUI2tpoWY

Summary

TLDRVideo ini membahas persepsi negatif pasar tentang Dana Anantara, inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengumpulkan modal dari BUMN untuk investasi. Diskusi ini mencakup ketidakpastian publik mengenai pengelolaan BUMN dan potensi risiko yang dianggap besar. Banyak yang merasa skeptis dan melihat kemungkinan adanya kekuasaan yang akan menguasai dana besar, sementara pengalaman buruk dengan BUMN sebelumnya memperburuk kepercayaan masyarakat. Komunikasi publik yang lebih baik diharapkan dapat membantu membangun kembali kepercayaan masyarakat dan menjelaskan potensi manfaat dari Dana Anantara.

Takeaways

  • 📉 Persepsi negatif terhadap Dana Anantara masih dominan.
  • 🤝 Komunikasi publik yang buruk menghambat kepercayaan masyarakat.
  • 💼 Banyak yang merasa skeptis kepada pengelolaan BUMN.
  • 🏦 Dana Anantara diharapkan dapat menguntungkan koperasi.
  • 📊 Pengalaman buruk korupsi sebelumnya menyulitkan kepercayaan.
  • ⚠️ Risiko besar terkait dengan penggunaan dana dan kekuasaan yang terpusat.
  • 🤔 Masyarakat khawatir akan kontrol kekuasaan atas dana besar.
  • 🗣️ Penting untuk memberikan argumentasi yang jelas dari pemerintah.
  • 🏗️ Perlu transparansi dalam pengelolaan dana untuk membangun kepercayaan.
  • 🌍 Perlu memikirkan dampak lingkungan dari investasi besar.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pembangunan dana anantara di Indonesia menghadapi pandangan negatif dari publik, yang tercermin dalam indeks harga saham. Meskipun petinggi pemerintah berusaha menjelaskan proyeksi modal dan investasi, persepsi negatif tetap ada. Masyarakat merasa khawatir bahwa dana ini akan digunakan untuk kepentingan yang salah, dan menganggap bahwa proyek ini mirip dengan dilema Titanic, di mana sesuatu yang tampak kuat bisa gagal.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Keberadaan orang-orang yang mengelola BUMN dalam dana anantara mengundang skeptisisme. Publik telah melihat bagaimana beberapa BUMN terlibat dalam masalah keuangan dan korupsi, yang menciptakan ketidakpercayaan. Keterikatan proyek ini pada pimpinan yang dianggap gagal dalam menjalankan tugas menambah keraguan tentang efektivitas dana.

  • 00:10:00 - 00:15:56

    Terdapat kekhawatiran tentang bagaimana keuntungan dari dana anantara akan disalurkan, dengan banyak yang merasa perusahaan swasta yang lebih kaya akan mendapatkan manfaat daripada koperasi yang direncanakan untuk diperkuat. Opsi untuk menjelaskan visi ideologis terkait dana ini sangat penting, tetapi pemerintah masih perlu memberikan pernyataan yang jelas agar publik merasa lebih optimis dan yakin tentang masa depan ekonomi Indonesia.

Mind Map

Video Q&A

  • Apa itu Dana Anantara?

    Dana Anantara adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk mengumpulkan modal guna investasi, dengan dividen dari BUMN sebagai sumbernya.

  • Apa saja masalah yang dihadapi Dana Anantara?

    Persepsi negatif publik terhadap kekuasaan dan pengelolaan BUMN yang dianggap gagal.

  • Siapa yang mengawasi Dana Anantara?

    Dikendalikan oleh pejabat BUMN seperti Erik Thohir dan Don Oskarian.

  • Mengapa masyarakat skeptis terhadap Dana Anantara?

    Karena pengalaman buruk sebelumnya dengan BUMN dan korupsi.

  • Apa peran koperasi dalam Dana Anantara?

    Diharapkan bisa menguntungkan koperasi, tetapi masih ada keraguan apakah ini akan terwujud.

  • Mengapa komunikasi publik penting dalam konteks ini?

    Komunikasi publik yang jelas dapat membantu membangun kembali kepercayaan publik terhadap Dana Anantara.

  • Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan persepsi publik?

    Pemerintah perlu memberikan informasi yang transparan dan argumentatif mengenai Dana Anantara.

  • Apa saja risiko yang terkait dengan Dana Anantara?

    Risiko besar terkait pengelolaan dana dan kepercayaan masyarakat terhadap BUMN.

  • Apa dampak negatif dari persepsi publik terhadap investasi?

    Persepsi negatif dapat mengurangi minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

  • Bagaimana cara mengatasi sinisme publik?

    Dengan menyediakan argumentasi yang kuat dan transparan dari pemerintah.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:14
    Halo apa kabar asalamualaikum
  • 00:00:16
    warahmatullahi wabarakatuh saya Ben Arif
  • 00:00:18
    bersama dengan Bung Roki Gerung dari
  • 00:00:20
    forum news Network respon publik atau
  • 00:00:23
    tepatnya lebih tepat eh persepsi pasar
  • 00:00:26
    terhadap pembentukan dana anara itu
  • 00:00:27
    masih e terus negatif ya Dan ini
  • 00:00:30
    tercermin dari indeks harga saham
  • 00:00:31
    gabungan yang terbakar termasuk ini e
  • 00:00:34
    saham-saham bank milik pemerintah yang
  • 00:00:36
    selama ini relatif Perkasa otoritas
  • 00:00:38
    Bursa Efek itu sampai mengumpulkan
  • 00:00:40
    sejumlah bos emiten besar ini untuk
  • 00:00:43
    mencari jalan
  • 00:00:44
    keluar memang
  • 00:00:47
    seringki struktur persoalan
  • 00:00:50
    itu
  • 00:00:52
    tidak dipahami itu dan karena itu reaksi
  • 00:00:56
    persepsional itu yang lebih dominan itu
  • 00:01:00
    yang terjadi juga pada soal
  • 00:01:02
    danantara kan diterangkan berkali-kali
  • 00:01:04
    bahwa danantara itu akan
  • 00:01:08
    memanfaatkan dividen untuk dikumpulkan
  • 00:01:11
    jadi modal untuk investasi itu oke itu
  • 00:01:15
    sederhana Kita paham di situ tetapi
  • 00:01:17
    kemudian yang sederhana itu justru
  • 00:01:21
    jadi kecurigaan karena dianggap bahwa
  • 00:01:24
    seluruh BUMN akan disatukan di situ lalu
  • 00:01:28
    akan dipakai sebagai modal dasar untuk
  • 00:01:32
    menyelamatkan ekonomi Indonesia dan
  • 00:01:34
    bahkan menjadikan danantara satu-satunya
  • 00:01:36
    peralatan untuk mewujudkan kemakmuran di
  • 00:01:39
    depan Nah di sini bagian yang e saya
  • 00:01:42
    sebutkan tadi di dalam persepsi publik
  • 00:01:45
    itu langsung jadi semacam kecurigan
  • 00:01:46
    Apakah itu satu-satunya cara dengan
  • 00:01:50
    eh keyakinan bahwa Indonesia akan terang
  • 00:01:53
    berenderang nanti setelah ada danantara
  • 00:01:56
    kan itu intinya tuh jadi komunikasi
  • 00:01:59
    publik ini itu harus dipahami dengan
  • 00:02:03
    baik bahwa masyarakat Indonesia
  • 00:02:05
    menganggap bahwa ya Justru karena
  • 00:02:08
    terlalu besar maka e mengucapkannya
  • 00:02:11
    justru terlalu gampang kan jadi Justru
  • 00:02:14
    karena dia besar maka orang menganggap
  • 00:02:16
    ini juga sama dengan Titanic yang
  • 00:02:19
    disebut sebagai
  • 00:02:20
    unsrinkable tidak tidak dapat tenggelam
  • 00:02:23
    karena terlalu besar untuk tenggelam
  • 00:02:25
    ternyata tenggelam juga kan jadi kita
  • 00:02:27
    sebut aja ini semacam eh
  • 00:02:31
    dilema dilema titanik itu kapal yang
  • 00:02:34
    sangat kuat justru dianggap
  • 00:02:38
    eh tidak mungkin ada kesempurnaan
  • 00:02:42
    ka dikuat-kuatkan sekalipun jadi juga
  • 00:02:45
    demikian halnya dalam soalantara tu
  • 00:02:48
    modal yang sangat besar selalu dianggap
  • 00:02:51
    sebagai berisiko tu betul bahwa adainsip
  • 00:02:56
    bahwa modal besar Ris besar tapi
  • 00:02:59
    untungnya juga bisa besar Nah kita mau
  • 00:03:01
    baca itu sebagai upaya pemerintah tentu
  • 00:03:04
    untuk meyakinkan publik bahwa tidak akan
  • 00:03:07
    ada semacam permainan kekuasaan di situ
  • 00:03:10
    tapi publik justru menganggap bahwa
  • 00:03:12
    sebesar ini modalnya artinya ada
  • 00:03:14
    kekuasaan besar yang mengincar e dana
  • 00:03:17
    semikian besar itu itu sebetulnya yang
  • 00:03:19
    harus di diluruskan atau dijernihkan
  • 00:03:22
    oleh para komunikator politik e istana
  • 00:03:25
    dan itu gagal diterangkan tuh sehingga
  • 00:03:27
    persepsi bahwa danantara itu akan jadi
  • 00:03:29
    di umpan besar untuk menangkap ee ee
  • 00:03:34
    ikan-ikan kecil atau sebaliknya dia
  • 00:03:36
    adalah ikan besar yang hendak menelan
  • 00:03:39
    ikan-ikan kecil kan itu sebetulnya yang
  • 00:03:41
    jadi problem sebulnya problem perseptual
  • 00:03:44
    atau problem persepsi di dalam eh
  • 00:03:49
    menerima komunikasi politik atau
  • 00:03:51
    headline yang mengatakan bahwa danantara
  • 00:03:54
    akan jadi semacam warisan anak cucu kita
  • 00:03:57
    kira-kira itu dilema Ner ya dimulai di
  • 00:04:00
    situ saya kira publik atau pasar sampai
  • 00:04:02
    sekarang masih belum bisa diyakinkan
  • 00:04:04
    karena terutama ini melihat struktur
  • 00:04:07
    danentara yang diisi oleh mereka-mereka
  • 00:04:09
    yang
  • 00:04:11
    ya ya orang ngertilah Siapa mereka itu
  • 00:04:14
    apalagi yang e misalnya yang mengelola
  • 00:04:16
    BUMN kan Di situ ada Erik thhir menteri
  • 00:04:20
    BUMN yang menjadi ketua dewan pengawas
  • 00:04:23
    kemudian ada Don oskaria ini wakil
  • 00:04:25
    menteri negara BUMN yangjadi Cenya dan
  • 00:04:29
    Bun Kita H kan sekarang ini benar-benar
  • 00:04:31
    hancur-hancuran Bapak blur ya Mulai dari
  • 00:04:33
    kalau BUMN infrastruktur karena diberi
  • 00:04:36
    penugasan e sekarang ini malah E
  • 00:04:39
    untangnya menggunung dan ada juga yang
  • 00:04:41
    sudah terancam pilot gitu kemudian e
  • 00:04:44
    BUMN pengelola dana-dana investasi
  • 00:04:47
    termasuk asuransi misalnya Asabri
  • 00:04:49
    jiwaaya tas dan sebagainya juga dilanda
  • 00:04:52
    skandal Jadi bagaimana publik mau
  • 00:04:55
    diyakinkan terutama karena publik
  • 00:04:57
    melihat
  • 00:04:59
    Sisi mereka yang hendak mengendalikan
  • 00:05:02
    atau diminta untuk mengendalikan
  • 00:05:04
    aktivitas bisnis dari danantara ini juga
  • 00:05:07
    adalah orang-orang yang dicurigai atau
  • 00:05:10
    dipersepsikan sebagai mereka yang gagal
  • 00:05:13
    untuk membersihkan BUMN mereka yang
  • 00:05:16
    gagal untuk menghalangi korupsi
  • 00:05:18
    berlangsung di perusahaan-perusahaan
  • 00:05:20
    negara kan itu satu paket berpikir
  • 00:05:22
    dianggap
  • 00:05:23
    bahwa mimpin BUMN aja atau menteri yang
  • 00:05:27
    seharusnya mengawasi BUMN itu atau
  • 00:05:29
    mengkori BUMN itu gagal untuk membuat
  • 00:05:31
    BUMN ini sehat karena dianggap atau
  • 00:05:35
    kadang kala memang faktanya banyak BUMN
  • 00:05:38
    yang harusnya sudah di dihilangkan nilai
  • 00:05:42
    nilai bisnisnya tuh apa istilahnya di
  • 00:05:46
    off jadi secara akuntan sebetulnya dia
  • 00:05:49
    sudah tidak berfungsi lagi sebagai
  • 00:05:52
    pembuat profit itu kecuali direkayasa
  • 00:05:55
    laporan keuangannya lalu dicari cara
  • 00:05:57
    dengan cara menyembunyikan e hutang
  • 00:05:59
    dalam bentuk e ee merger segala macam
  • 00:06:03
    tetapi yang jadi inti persoalan kita
  • 00:06:05
    adalah cara publik memandang mereka yang
  • 00:06:08
    eh terutama yang berasal dari wilayah
  • 00:06:12
    BUMN yang mengawasi atau bahkan menjadi
  • 00:06:17
    ee pasukan yang
  • 00:06:20
    akan membawa danantara ini kan jadi
  • 00:06:23
    sekali lagi kita masuk di dalam satu
  • 00:06:25
    wilayah yang memang bukan soal Ekonomi
  • 00:06:27
    bukan juga soal politik tapi soal
  • 00:06:29
    persepsi publik nah persepsi publik ini
  • 00:06:31
    berkembang terus atau tumbuh terus
  • 00:06:33
    karena perubahan-perubahan di dalam
  • 00:06:36
    konsep danantara itu sendiri kan
  • 00:06:38
    komposisi yang berubah dan mungkin juga
  • 00:06:40
    ee kejelasan siapa yang akan atau
  • 00:06:44
    lembaga mana yang akan nimbrung di situ
  • 00:06:46
    buwn mana aja yang akan dipastikan jadi
  • 00:06:50
    Core bisnis dari danantara apakah
  • 00:06:53
    perbankan itu dianggap ee bahkan mungkin
  • 00:06:56
    terlalu berbahaya kalau perbankan
  • 00:06:57
    dimasukkan di situ karena Sistem
  • 00:06:59
    perbankan itu punya semacam kepekaan
  • 00:07:02
    yang berbeda dengan perusahaan yang e
  • 00:07:05
    non finansial jadi semua hal
  • 00:07:08
    itu berputar di dalam pikiran publik dan
  • 00:07:11
    menimbulkan sinisme tetapi harus
  • 00:07:14
    dianggap Bah sinisisme publik itu
  • 00:07:15
    berdasar juga karena kepercayaan pada
  • 00:07:17
    pejabat-pejabat negara pejabat UMN
  • 00:07:19
    terutama pada kasus-kasus belakangan ini
  • 00:07:24
    asuransiabri pertaminan macam-macam itu
  • 00:07:27
    kemudian wikal Jadi segala macam hal hal
  • 00:07:29
    yang ada di publik itu justru dicurigai
  • 00:07:32
    sebagai
  • 00:07:33
    eh problem yang tidak atau bukan
  • 00:07:36
    dicurigai di dianggap tidak bisa
  • 00:07:38
    diselesaikan oleh BUMN sendiri lalu
  • 00:07:40
    sekarang mau digabung jadi semacam
  • 00:07:42
    gabungan dari mereka yang bermasalah
  • 00:07:43
    kira-kira itu persepsi publik terhadap
  • 00:07:46
    danantara danantara seperti yang
  • 00:07:48
    dikatakan oleh Hasim adiknya Pak Prabowo
  • 00:07:50
    itu adalah mimpi Pak Sumitro ayah dari
  • 00:07:53
    Presiden Prabowo tapi apakah benar
  • 00:07:55
    danentara seperti yang sekarang ini yang
  • 00:07:58
    dibayangkan oleh Pak Sumitro
  • 00:07:59
    yang selama ini pemikiran-pemikiran
  • 00:08:01
    ekonominya kan ee ini ya namanya seorang
  • 00:08:04
    sosialis ya ini lebih berpihak kepada
  • 00:08:06
    rakyat termasuk juga soal koperasi
  • 00:08:09
    misalnya Apalagi setelah danantara ini
  • 00:08:12
    dikaitkan dengan ide besar presiden
  • 00:08:14
    Prabowo yang bersumber pada ide ya
  • 00:08:17
    Ayahnya di tahun 080-an dan orang
  • 00:08:21
    akhirnya mencoba membaca apa sebetulnya
  • 00:08:24
    ide awal dari danantara ini kalau
  • 00:08:26
    dilihat dari historisitasnya itu dan Pak
  • 00:08:28
    Sumitro ternyata menginginkan danantara
  • 00:08:31
    itu jadi semacam modal dasar untuk
  • 00:08:34
    mengumpulkan uang dan keuntungannya
  • 00:08:36
    dipakai untuk membiayai koperasi k itu
  • 00:08:39
    filosofi yang orang anggap Oke itu bagus
  • 00:08:41
    betul bahwa negara bertanggung jawab
  • 00:08:43
    terhadap kehidupan rakyat dan karena itu
  • 00:08:45
    diperlukan satu super holding untuk
  • 00:08:48
    membiayai justru mereka yang tercecer
  • 00:08:50
    tertinggal yaitu rakyat karena itu
  • 00:08:52
    koperasi harus di digerakkan dan betul
  • 00:08:55
    bahwa presiden Prabowo akhirnya
  • 00:08:57
    menggerakkan koperasi berapa 70 Rib unit
  • 00:09:00
    koperasi akan dibangun di Indonesia
  • 00:09:02
    tetapi pertanyaannya Apakah danadana
  • 00:09:05
    nentara ini hasil investasinya itu akan
  • 00:09:07
    disalurkan E atau akan menguntungkan
  • 00:09:10
    perusahaan-perusahaan yang sifatnya
  • 00:09:11
    kepemilikan koperatif karena itu juga
  • 00:09:14
    yang belum diterangkan oleh pemerintah
  • 00:09:16
    sementara isu sudah berkembang bahwa ee
  • 00:09:19
    sebetulnya yang akan diuntungkan adalah
  • 00:09:22
    bukan koperasi tapi
  • 00:09:23
    perusahaan-perusahaan lain yang
  • 00:09:25
    memungkinkan nilai tambahnya itu
  • 00:09:27
    dinikmati oleh kalangan oligarki kan itu
  • 00:09:30
    sebetulnya yang yang harus diterangkan
  • 00:09:32
    secara ideologis bahwa itu penting untuk
  • 00:09:35
    memperlihatkan bahwa ada aspek
  • 00:09:36
    sosialisme di dalam ide Pak Sumitro itu
  • 00:09:39
    apakah juga dengan antara hari ini ada
  • 00:09:42
    di dalam ee ingatan sejarah yang sama
  • 00:09:44
    jadi kita harus jujur mengatakan bahwa
  • 00:09:47
    bukan jujur terus terang mengatakan
  • 00:09:49
    bahwa kecemasan publik kegelisahan
  • 00:09:52
    publik itu yang belum mampu untuk
  • 00:09:54
    ditangani oleh
  • 00:09:55
    EE bahkan petinggi-petinggi danantara
  • 00:09:58
    sendiri kan kan beberapa petinggi
  • 00:10:00
    danantara atau mereka yang membel
  • 00:10:02
    danantara masih bersikap defensif gitu
  • 00:10:05
    menganggap bahwa sudahud lihat aja
  • 00:10:06
    enggak usah banyak ngomong lihat aja
  • 00:10:08
    nanti bukan itu soalnya harus diletakkan
  • 00:10:10
    di dalam e kalkulasi dan analisis akal
  • 00:10:14
    pikiran bahwa kritik publik itu harus
  • 00:10:17
    dijaminkan pada argumentasi baru bahwa
  • 00:10:20
    danantara kami Perlihatkan akan
  • 00:10:23
    memunculkan ide-ide inovatif akan mampu
  • 00:10:26
    untuk mengatasi kusan ekonomi itu yang
  • 00:10:28
    harus di diterangkan pada publik bukan
  • 00:10:30
    sekedar mengatakan Bu ini adalah warisan
  • 00:10:32
    yang akan berguna ini adalah temuan
  • 00:10:35
    peradaban yang luar biasa kalau itu
  • 00:10:36
    semuanya itu namanya harapan atau bahkan
  • 00:10:39
    bisa jadi ilusi sebetulnya karena para
  • 00:10:43
    penjelas keadaan pun justru membuat
  • 00:10:46
    keterangan mereka itu menyebabkan
  • 00:10:48
    ketidakjelasan baru dan antara ini akan
  • 00:10:52
    jadi salah satu pertaruhan terbesar
  • 00:10:54
    presiden Pak Prabowo ee Jadi tidak boleh
  • 00:10:57
    gagal bukan hanya Pak ee Pak Prabowo
  • 00:11:00
    tapi bangsa ini ya karena duit bummn
  • 00:11:02
    semua ditumpuk dikumpulkan di dalam satu
  • 00:11:05
    keranjang ibarat telur itu telurnya itu
  • 00:11:07
    yang tadinya terpisah-pisah di berbagai
  • 00:11:08
    keranjang sekarang dalam satu keranjang
  • 00:11:10
    kalau keranjangnya tumpah ya itu hancur
  • 00:11:12
    semua telurnya masalahnya sekarang ini
  • 00:11:14
    kan puik masih belum bisa diyakinkan dan
  • 00:11:17
    pasar terlanjur negatif reaksinya
  • 00:11:20
    sementara komunikasi publik pemerintah
  • 00:11:22
    itu sangat buruk ini kan seperti e apa
  • 00:11:25
    ini judul film seingat saya ya satu
  • 00:11:27
    bantal beda mimpi gu antara Presiden
  • 00:11:30
    Prabowo dengan rakyat itu berbeda memang
  • 00:11:33
    ada sentimen negatif terhadap ee sesaat
  • 00:11:37
    setelah peluncuran dana Tara tapi biasa
  • 00:11:39
    aja itu kan semacam keraguan dari
  • 00:11:42
    investor asing untuk melihat apakah ini
  • 00:11:44
    betul-betul mampu jadi e tempat mereka
  • 00:11:47
    berinvestasi itu sementara peringkat
  • 00:11:50
    Indonesia itu diturunkan terus oleh para
  • 00:11:52
    pemeringkat dunia bahwa subaiknya jangan
  • 00:11:53
    investasi di Indonesia ini juga jadi
  • 00:11:56
    jadi beban psikologi bukan beban
  • 00:11:58
    psikologi
  • 00:12:01
    eh manajemen Danar tapi beban psikologi
  • 00:12:05
    rakyat sebetulnya kan kan rakyat juga
  • 00:12:07
    membaca bahwa kalau negative campaign
  • 00:12:09
    atau eh negative impression ditularkan
  • 00:12:14
    melalui media-media sosial dari luar
  • 00:12:17
    negeri itu
  • 00:12:18
    juga membuat rakyat semakin lama makin
  • 00:12:21
    ragu terhadap e kondisi ekonomi
  • 00:12:23
    Indonesia jadi saya kira itu juga perlu
  • 00:12:27
    semacam koordinasi sebnya koordinasi
  • 00:12:30
    public opinion yang memang hari-hari ini
  • 00:12:32
    terlihat lemah dari pihak pemerintah
  • 00:12:34
    sementara rakyat semakin lama makin
  • 00:12:37
    menduga berkejaran dengan waktu Kalau
  • 00:12:39
    tidak ada satu konsep yang utuh yang
  • 00:12:42
    bisa diterangkan untuk dijadikan patokan
  • 00:12:44
    publik dalam berkomentar tentang tentang
  • 00:12:45
    eh danantara maka publik menganggap
  • 00:12:48
    bahwa ini ada satu satu proyek yang e
  • 00:12:52
    kelihatannya berbahaya itu atau bahkan
  • 00:12:54
    ada yang mulai menyebut bahwa ini proyek
  • 00:12:56
    ugal-ugalan kita ingin keterangan itu
  • 00:13:00
    diucapkan dalam satu bantahan yang
  • 00:13:02
    argumentatif dari pihak pemerintah dan
  • 00:13:05
    selama itu Belum diucapkan itu penanda
  • 00:13:08
    bahwa kecemasan di dalam kabinet sendiri
  • 00:13:11
    mungkin sedang berlangsung tuh atau
  • 00:13:13
    orang menduga bahwa pasti masih ada
  • 00:13:16
    perselisihan ideologis atau
  • 00:13:20
    perselisihan teknis tentang kedudukan
  • 00:13:23
    danantara ini
  • 00:13:25
    sebagai sebagai mesin penggerak
  • 00:13:28
    pertemuhan ekonomi dan mesin penjamin
  • 00:13:32
    kemakmuran di masa depan Kara ini
  • 00:13:34
    pentingnya aspek pertengkaran ideologis
  • 00:13:36
    ini yang diterangkan pada publik supaya
  • 00:13:39
    publik bisa berpartisipasi secara
  • 00:13:40
    maksimal atau kalau ada semacam keraguan
  • 00:13:43
    ya bisa ditunda atau diperbaiki
  • 00:13:46
    sistemnya atau apapun tetapi sekali lagi
  • 00:13:48
    yang dituntut oleh publik adalah satu
  • 00:13:50
    keterangan yang yang imperatif artinya
  • 00:13:54
    keterangan dominan yang masuk akal
  • 00:13:57
    supaya penerimaan terhadap danantara ini
  • 00:13:59
    ini bisa menjadi semacam optimisme
  • 00:14:02
    publik bahwa akan ada betul-betul
  • 00:14:04
    Indonesia yang terang di masa depan akan
  • 00:14:06
    ada bonus demokraf n selama itu tidak
  • 00:14:09
    bisa diyakinkan oleh para komunikator
  • 00:14:11
    istana maka publik akan ya makin lama
  • 00:14:14
    akan melecehkan sebetulnya upaya untuk
  • 00:14:17
    ee memuja barang baru ini tapi sekali
  • 00:14:20
    lagi kita ingin lihat Bagaimana
  • 00:14:22
    sebetulnya pemerintah dengan cara yang
  • 00:14:24
    kuat itu datang ke publik dan Terangkan
  • 00:14:27
    apa sebetulnya yang dimaksud dengan
  • 00:14:29
    super holdolding ini sampai sekarang
  • 00:14:31
    orang masih merah-ber apakah ini jenis
  • 00:14:33
    gajah memang kakinya sudah kelihatan
  • 00:14:36
    ekornya E belalainnya tapi apakah
  • 00:14:38
    betul-betul gajah ini dimaksudkan untuk
  • 00:14:41
    ee menarik gerbong yang sangat besar
  • 00:14:45
    yaitu kemiskinan dan ketidakadilan atau
  • 00:14:47
    justru Ini gajah yang e akan dilumpuhkan
  • 00:14:50
    sendiri oleh lingkungannya tu sementara
  • 00:14:53
    ee pikiran yang lain menganggap bahwa
  • 00:14:56
    Apakah danantara dengan dengan Skala
  • 00:15:00
    yang sangat besar dan masif itu sudah
  • 00:15:03
    dihitungk impactnya pada lingkungan
  • 00:15:05
    misalnya kalau investasinya digencot
  • 00:15:07
    habis-habisan itu ada pemanasan ekonomi
  • 00:15:10
    misalnya sekaligus pemanasan lingkungan
  • 00:15:12
    karena sifat dari modal itu selalu akan
  • 00:15:15
    mengambil risiko berlawanan dengan
  • 00:15:18
    eh prinsip-prinsip ekologi Saya kira itu
  • 00:15:21
    soal yang e sebiknya di diulas secara
  • 00:15:25
    terus-menerus oleh EE lembaga-lembaga
  • 00:15:27
    kritis dari masyarakat sipil tetapi
  • 00:15:30
    sekali lagi dengan argumentasi akademis
  • 00:15:32
    yang kuatap salam kas
  • 00:15:38
    [Musik]
Tags
  • Dana Anantara
  • BUMN
  • Persepsi Publik
  • Komunikasi Publik
  • Investasi
  • Koperasi
  • Risiko
  • Kekuasaan
  • Skandal
  • Transparansi