00:00:00
Hai tawuran yang tadinya juga bermotif
00:00:03
membalas dendam karena kemudian tidak
00:00:06
mudah mendapatkan musuh lalu mereka
00:00:09
melakukan aktivitas
00:00:11
keliling-keliling untuk mencari muncul
00:00:14
yang kemudian mereka namai klitih
00:00:20
[Musik]
00:00:25
Halo kawan UGM berjumpa lagi dalam UGM
00:00:29
Portgas sumbatan kali ini mudah-mudahan
00:00:30
kabar Anda semuanya dalam kondisi sehat
00:00:32
walafiat nah UGM podcast dikesempatan
00:00:35
kali ini kita akan memperbincangkan
00:00:37
seputar Apa itu klitih dan Bagaimana
00:00:40
solusi untuk menanganinya dan sudah
00:00:43
hadir bersama saya kawan UGM Baba
00:00:45
dokterandes Suprapto esok kriminolog
00:00:48
atau sosiolog kriminalitas dari fisipol
00:00:51
UGM tepatnya demikian banyaknya Gimana
00:00:53
Pak Bapak kabarnya baik akal sehat ya
00:00:56
oke bye ug4 sekali ini Pak patut kita
00:00:59
akan putar klitih ini Pak ya kita tahu
00:01:02
di beberapa media akhir-akhir ini atau
00:01:04
Minggu ini kembali mencuat sablet ini
00:01:07
tapi Konsep ini kita perlu perjelas dulu
00:01:09
ini Pak Prapto kayaknya Apa itu klitih
00:01:11
dan Kayaknya ada pergeseran makna klitih
00:01:14
ya Pak ya nyoba ya Teh jadi kalau
00:01:17
berdasarkan pengertiannya klitih itu
00:01:19
pada dasarnya positif yaitu berarti
00:01:23
sebagai kegiatan Mengisi waktu luang
00:01:26
kegiatan Mengisi waktu luang itu bisa
00:01:28
macem-macem misalnya ketika seorang ibu
00:01:31
atau bapak menunggu Anaknya sekolah
00:01:34
penjemput sekolah kemudian dia sambil
00:01:37
minum kopi ataupun dirumah sambil
00:01:40
menjahit dan sebagainya intinya itu
00:01:42
positif itu ya tetapi ketika kemudian
00:01:45
klitih itu diadopsi oleh anak-anak atau
00:01:49
remaja mereka menggeser makna itu
00:01:53
menjadi pertamanya ya keliling-keliling
00:01:56
kota naik sepeda motor tetapi
00:02:00
tidak hanya sebentar keliling-keliling
00:02:01
kota lebih dimaknai sebagai kegiatan
00:02:05
mencari musuh Nah jadi kalau dulu Sekali
00:02:10
lagi artinya adalah kegiatan Mengisi
00:02:13
waktu luang dan itu bersifat positif
00:02:16
tapi ketika diadopsi oleh remaja menjadi
00:02:19
bermakna sebagai kegiatan mencari musuh
00:02:23
dan mengapa itu bergeser yaitu ketika
00:02:27
kegiatan tawuran Yang kenapa kita
00:02:30
menggunakan atau mereka menggunakan kata
00:02:32
tawuran karena senjata mereka adalah
00:02:35
batu yang dilempar
00:02:37
menjadi tidak mudah dilakukan ketika
00:02:40
Hai pemerintah khususnya Walikota Jogja
00:02:43
pada waktu itu membuat peraturan bahwa
00:02:46
kalau ada anak-anak sekolah pelajar
00:02:48
melakukan tawuran maka akan dikembalikan
00:02:51
ke
00:02:52
orang tuanya untuk mengganti kata
00:02:54
dikeluarkan gitu ya Sehingga beberapa
00:02:56
siswa yang
00:02:59
Hai berfikir rasional ingin sekolah
00:03:01
mulai sulit untuk diajak melakukan
00:03:05
kegiatan tawuran lalu akhirnya tawuran
00:03:08
yang tadinya juga bermotif membalas
00:03:11
dendam karena kemudian tidak mudah
00:03:14
mendapatkan musuh lalu mereka melakukan
00:03:17
aktivitas
00:03:18
keliling-keliling untuk mencari musuh
00:03:21
yang kemudian mereka namai klitih dan
00:03:25
itu memang hanya fenomena ini kelilingi
00:03:27
mau di Jogja tadi Pak ya Menurut
00:03:29
pengamatan dan penelitian saya klitih
00:03:33
sebagaimana yang terjadi sekarang ini
00:03:36
motivasinya kemudian juga
00:03:39
Hai modus operandinya mekanisme kerja
00:03:41
mereka hanya ada di Jogja itu memang apa
00:03:44
Pak dasar yang melatarbelakangi
00:03:45
remaja itu tadi ia kalau kita lihat Apa
00:03:50
yang melatarbelakangi itu sangat beragam
00:03:52
yang dulunya akan memang dimaksudkan
00:03:55
atau bermotif untuk mencari atau
00:03:57
membalas dendam Bruce kembali rendam
00:03:59
tetapi kemudian bergeser menjadi
00:04:02
kegiatan mencari musuh untuk menunjukkan
00:04:06
eksistensi mereka
00:04:08
tetapi lambat laun mereka yang melakukan
00:04:13
kegiatan ini dimanfaatkan oleh
00:04:15
pihak-pihak tertentu sehingga akhirnya
00:04:17
memiliki motif yang beragam jadi bisa
00:04:21
balas dendam bisa untuk menunjukkan
00:04:23
identitas diri bisa untuk
00:04:28
menerima mereka pesanan-pesanan atau
00:04:31
juga untuk pelampiasan kekecewaan di
00:04:33
dalam kehidupan keseharian mereka
00:04:35
sehingga Kemudian saya melihat juga
00:04:38
bahwa Vani Sasu mereka berubah atau
00:04:41
berkembang dan itu juga merata bukan
00:04:43
hanya di kota Jogja banyak bisa ke
00:04:46
beberapa harga yang di sekitar juga bisa
00:04:49
bantu sekitarnya Iya betul
00:04:52
Hai selama ini memang tidak hanya
00:04:54
disekitar kota Jogja tetapi juga
00:04:57
merambah ke Bantul ke Sleman gitu ya dan
00:05:01
fenomena klitik Kalau mungkin Pak Prapto
00:05:04
flashback ke belakang begitu memang dari
00:05:06
tahun-tahun yang dulu apakah ada semacam
00:05:08
apa tren yang sama juga meskipun namanya
00:05:10
lain begitu ditahun-tahun 70 80 90 an
00:05:13
gitu Iya kalau dibandingkan dengan
00:05:16
tahun-tahun yang dulu kan memang sekali
00:05:19
lagi tawurannya yaitu untuk
00:05:22
mencari beban menyelesaian atas biasanya
00:05:26
perilaku kelompok lain gitu ya atau
00:05:28
dengan kata lain balas dendam atau untuk
00:05:31
menunjukkan solidaritas dan itu saya
00:05:33
lihat mulai
00:05:35
mulai muncul agak subur itu sekitar
00:05:40
tahun
00:05:43
2007-2008 media sampai 2010 itu agak
00:05:48
kuat gitu
00:05:50
Hai dan pada saat-saat itulah
00:05:53
penerapan bahwa siswa yang melakukan
00:05:56
tawuran itu akan mendapatkan sanksi di
00:05:59
sekolahan itu ada poin melanggar sekian
00:06:02
poin maka dia akan mendapatkan sanksi
00:06:03
tertentu sehingga kemudian lalu bergeser
00:06:07
bahwa pola kerja mereka dari yang sekali
00:06:10
lagi dagingnya memang musuhnya jelas
00:06:12
membalas dendamnya kemana sekarang Ia
00:06:15
lalu asal aja untuk menunjukkan
00:06:17
identitas diri mereka tapi memang masih
00:06:19
didominasi oleh remaja yang laki-laki
00:06:22
banyak dari penelitian yang Pak atau
00:06:23
lagu Iya jadi memang kebanyakan
00:06:26
dilakukan oleh remaja laki-laki Meskipun
00:06:29
tidak tertutup kemungkinan ada beberapa
00:06:32
remaja putri yang terlibat tapi
00:06:34
jumlahnya sangat sedikit dia tapi
00:06:37
pertanyaannya yang mereka adalah begini
00:06:38
Peken apa Jogjakarta gitu Pak Prapto
00:06:40
selama ini kan kita kena Jogja sebagai
00:06:42
Kota budaya Kota pelajar kita Apakah hai
00:06:45
hai Apa slogan atau simbol identitas
00:06:49
Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan
00:06:50
memang sudah mulai banyak tergerus itu
00:06:53
Pak Iya jadi seperti yang saya katakan
00:06:56
bahwa semula itu merupakan murni
00:06:59
kegiatan ataupun aktivitas belajar Dri
00:07:02
atau anak-anak tetapi kemudian saya
00:07:05
menangkap pada tanda petik penumpang
00:07:08
penumpang gelap Gitu ya ada juga
00:07:11
beberapa upaya dari luar yang untuk
00:07:14
mencoba mendiskreditkan Jogja itu dan
00:07:19
kita tentunya
00:07:20
tidak lupa atau masih hangat dalam
00:07:23
ingatan kita ketika ada kasus
00:07:25
ayo kumpul kebo dulu gitu ya terus juga
00:07:28
ada hasil penelitian bahwa
00:07:32
Hai kegadisan di Jogja itu hanya sekian
00:07:36
persen Sufyan ke-90 sekian persen sudah
00:07:39
tidak lagi pengertian juga kita di
00:07:43
internet melihat tanda foto Jogja forgis
00:07:47
gitu satu adegan berciuman di sebelah
00:07:51
timur Tugu Jogja Nah itu beberapa hal
00:07:54
yang nampaknya memang itu bukan tindakan
00:07:57
spontan gitu ya tetapi satu
00:08:00
tindakan-tindakan pesanan apapun
00:08:02
maksudnya sehingga dan Jogja karena
00:08:05
merupakan Justru karena merupakan kota
00:08:07
pelajar banyak jumlah pelajarnya yang
00:08:10
menurut mereka masih mudah untuk diraih
00:08:13
indoktrinasi untuk dicuci otak dan
00:08:16
sebagainya yang tapi arah indikasi
00:08:18
mendeskreditkan Jogja ini memang cukup
00:08:21
kentara gitu Bapak dilakukan oleh
00:08:24
internal orang-orang di Jogja tuh pihak
00:08:26
di luar ia bisa juga dari internal Jogja
00:08:30
ketika terjadi bersaing Hai persaingan
00:08:33
aktivitas ya Mekkah itu dagang ataukah
00:08:37
politik gitu untuk menunjukkan untuk
00:08:40
membuat bahwa Jogja dikesan bukan tempat
00:08:44
yang aman karena juga ketika ada
00:08:47
foto Jogja forgis itu saya mendengar
00:08:51
laporan dari kepala dinas pendidikan
00:08:54
pada waktu itu Jogja turun
00:08:57
30% kira-kira itu pendatang pelajar dari
00:09:00
luar kerja karena para orangtua menjadi
00:09:03
khawatir untuk menyekolahkan anak-anak
00:09:05
mereka di Jogja menjadi itu saya tangkap
00:09:07
sebagai sebuah upaya yang disengaja
00:09:10
ataupun tidak itu sangat merugikan Jogja
00:09:13
Oke Baik Pak Prabowo ini kemudian kita
00:09:15
beralih ke lebih fokus yang dalam kasus
00:09:18
minggu-minggu ini mulai mencuat lagi
00:09:19
baik di Sleman maupun di Bantul posisi
00:09:22
keluarga sama dengan Dinas Pendidikan
00:09:25
atau sekolah itu dimana Pak mereka dalam
00:09:28
mengakses video ini ya jadi saya
00:09:31
menangkap bahwa ada beberapa lembaga
00:09:35
sosial dasar Saya kira yang perlu ikut
00:09:39
berpartisipasi itu yang menanggulangi
00:09:42
atau bahkan mencegah tindak dan perilaku
00:09:45
kritik ini terutama yang awal lembaga
00:09:49
keluarga brush pohon misalnya mengatakan
00:09:51
bahwa kira five basic social institution
00:09:54
present binal societies ada lima lembaga
00:09:57
sosial dasar yang
00:09:59
hadir atau ada di dalam setiap
00:10:02
masyarakat yang pertama lembaga keluarga
00:10:04
Jadi kalau misalnya keluarga-keluarga
00:10:07
itu memenuhi fungsinya paling tidak
00:10:10
fungsi sosialisasi budaya nilai dan
00:10:14
norma kemudian fungsi perlindungan maka
00:10:17
anak-anak tentunya ketiga dia
00:10:19
mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari
00:10:22
pihak lain jaman Saya sekolah dulu kan
00:10:25
mengaduknya mengeluhnya akan pada orang
00:10:28
tua pada katakan dokter bales tak
00:10:31
kandake bawa itunya Hai getaran itu
00:10:33
enggak Oh tak landak preman Malioboro
00:10:36
takkan dangke kancaku gali dan
00:10:38
sebagainya gitu ya atau teman-teman
00:10:40
sekolah gitu nah jadi itu artinya fungsi
00:10:44
perlindungan dirasa mulai menipis
00:10:46
Nah kalau misalnya keluarga itu kembali
00:10:50
seperti misalnya itu kan
00:10:51
peristiwa-peristiwa klitih biasanya
00:10:54
terjadi dini hari kalau misalnya
00:10:56
keluarga itu kemudian mencermati ketika
00:10:58
anaknya tidak berada di rumah pada
00:11:00
jam-jam tersebut dipantau lah syukur
00:11:03
kalau bisa diajak pulang kalau posisinya
00:11:05
jelas ya oke mungkin sedang mengerjakan
00:11:07
tugas-tugas sekolah atau yang lain
00:11:09
kemudian lenting kedua lembaga
00:11:11
pendidikan Segera penting juga
00:11:14
kurikulum pendidikan segera mulai perlu
00:11:18
ditinjau kembali dan implementasinya
00:11:22
bahwa the fishing pendidikan di
00:11:25
Indonesia adalah menciptakan dulunya
00:11:28
sampai dengan tahun 2010 menciptakan
00:11:31
Insan Indonesia yang Hai cerdas dan
00:11:33
kompetitif
00:11:34
ternyata dengan dua itu belum cukup
00:11:36
karena kecerdasannya bisa dilakukan
00:11:38
untuk melakukan tindakan-tindakan
00:11:40
kejahatan lalu diganti menjadi
00:11:44
menciptakan Insan Indonesia yang cerdas
00:11:46
kompetitif dan berkarakter berkarakter
00:11:49
dan kemudian lalu dirumuskan lah 18
00:11:55
karakter itu ya yang dicoba dimasukkan
00:11:59
di dalam kurikulum pendidikan harapan
00:12:03
kami itu betul-betul di internalisasikan
00:12:06
pada siswa sehingga Lalu ada
00:12:11
institutionalize atau penerapan perilaku
00:12:14
kalau sekadar Apa hukuman gitu belum
00:12:18
bisa untuk membuat efek grunge nampaknya
00:12:20
baik faktor keluarga namanya menjadi
00:12:22
benteng paling kuat bagi ini generasi
00:12:24
muda Iya rawan klik keluarga merupakan
00:12:27
benteng awal ya kuat dan awal karena
00:12:31
kalau seorang anak itu sudah mendapatkan
00:12:35
masukan tentang norma nilai dan budaya
00:12:38
segera dia tidak akan mudah untuk
00:12:40
melakukan tindakan-tindakan
00:12:43
menyakiti orang lain apalagi fisik
00:12:45
menyakiti secara psikologi saja biasanya
00:12:49
orang yang sudah memiliki
00:12:51
Hai bekal dari keluarganya akan kecil
00:12:55
kemungkinannya itu kemudian ada lagi ke
00:12:59
Kencana Pokja antiquity kalau enggak
00:13:01
selain seberapa efektif aku akan melihat
00:13:04
elehiya Jadi kami
00:13:07
mengharapkan bahwa apapun namanya
00:13:11
kita jangan hanya mengatasi akibat Jadi
00:13:15
kalau tadi misalnya dikatakan apakah
00:13:17
hukuman itu tidak cukup cukup hukuman
00:13:21
yang sekarang yang dulunya hanya diversi
00:13:23
hanya pembinaan sekarang menjadi
00:13:25
diterapkan peraturan perundangan yang
00:13:28
berlaku sesuai dengan bentuk Hai
00:13:31
bathinda Kanya gitu itu sebetulnya
00:13:34
efektif bagi pelaku tetapi saya berharap
00:13:38
Apakah itu box ya atau apapun namanya
00:13:41
Lembaga ini hendaknya bisa menelusuri ke
00:13:45
belakang Hulk paint di accident atau bnd
00:13:50
event Apa yang
00:13:52
melatarbelakangi Siapa yang berada di
00:13:54
balik perilaku itu karena saya melihat
00:13:56
bahwa
00:13:57
sudah bukan murni lagi itu merupakan
00:14:00
aktivitas meluluh pelajar atau remaja
00:14:05
eh kemungkinan melebar ke daerah lain
00:14:09
fenomena-fenomena semacam ini sangat
00:14:11
terbuka juga batu Pak Prapto bukan hanya
00:14:13
identik nanti di Jogja butuhkan ini
00:14:15
perlu diwaspadai bagi Map
00:14:18
Hai Bisa iya bisa juga tidak ya karena
00:14:20
kelihatannya para
00:14:23
saya menyebutnya sutradara itu lebih
00:14:25
berkonsentrasi ke Jogja sebetulnya Kalau
00:14:28
misalnya itu
00:14:30
mau diperlebar sangat Mungkin gitu ya di
00:14:34
daerah-daerah lain seperti juga mesinnya
00:14:36
Bandung berpotensi tetapi yang ada di
00:14:38
sana tetap berbeda dengan di Jogja dan
00:14:42
kemungkinan kedua yang mereka memang
00:14:44
lebih menyukai masih lebih menyukai
00:14:46
untuk
00:14:48
mengembangkannya di Jogja
00:14:50
kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler di
00:14:53
sekolah itu mungkin perlu diperbanyak
00:14:54
YouTube apa-apa karena tadi selain
00:14:56
mereka untuk melepas mengurangi
00:14:58
aktivitas di luar yang mungkin tidak
00:15:00
banyak manfaatnya mungkin di sekolah
00:15:01
juga perlu ditambah kegiatan-kegiatan
00:15:04
ekstra ia sayap menangkap dari
00:15:07
serangkaian kebanyakan kegiatan ekstra
00:15:09
sudah cukup banyak itu hanya Saya
00:15:12
berharap Andaikata itu ada jangan sampai
00:15:15
kegiatan ekstra itu justru tidak size di
00:15:18
sekolahan sehingga anak-anak menjadi
00:15:21
punya alasan lo Saya mau mengerjakan
00:15:23
tugas kok hingga Ketika pulang sekolah
00:15:25
mereka masih keluar lagi gitu jadi
00:15:27
Andaikata misalnya memang ada
00:15:30
extrakurikuler ya lakukanlah pada
00:15:32
jam-jam sekolah Andaikata misalnya ada
00:15:35
extra bisa tambah satu dua jam dirinya
00:15:38
dari jam yang seharusnya pulang tapi
00:15:40
setelah itu sebaiknya jangan memberikan
00:15:42
PR yang membuat para remaja itu punya
00:15:45
kesempatan keluar Tanah kalau di
00:15:48
kepolisian kan ada rumus n + k = k tapi
00:15:56
rumus ini saya usulkan
00:15:58
dirubah karena ada dua Khan maknanya
00:16:01
beda niat plus kesempatan sama dengan
00:16:03
kejahatan itu usai ganti niat plus
00:16:06
ksempatan = KC kejahatan sehingga
00:16:11
kesempatannya kalau bisa jangan
00:16:13
mendukung niat di itu supaya Hai bisa
00:16:16
diminimalkan ya tadi dalam bentuk
00:16:17
ekstrakurikuler baik untuk mengisi
00:16:20
waktu-waktu mereka secara positif dan
00:16:23
itu merupakan makna Glide yang
00:16:25
sebenarnya Tapi kalo bisa jangan membuat
00:16:29
mereka punya alasan punya kesempatan
00:16:31
untuk keluar rumah lagi di malam hari
00:16:34
dari yang Bapak pernah lakukan
00:16:36
penelitian dan balas dendam identitas
00:16:38
diri aku mungkin Faktor ikut-ikutan
00:16:39
lingkungan itu juga sangat berpengaruh
00:16:41
Pak ya sangat berpengaruh ya Jadi kita
00:16:45
juga mengenal beberapa psikolog yang
00:16:48
mengembangkan galil peniruan itu bahwa
00:16:52
memang orang juga mempunyai potensi
00:16:56
menirukan orang lain yang dikaguminya
00:16:59
yang disenanginya gitu sehingga kalau
00:17:02
kita tidak membekali dari awal memang
00:17:06
orang sangat Mudah terpengaruh untuk
00:17:08
mengikuti Apakah itu Perilaku gurunya
00:17:11
baik positif maupun negatif bir grupnya
00:17:13
atau kelompok-kelompok yang lain enggak
00:17:15
lah kemudian apa solusi yang paling
00:17:19
manjur begitu papa Bang bisa dilakukan
00:17:21
karena ini melibatkan banyak pihak
00:17:23
keluarga kemudian apa sekolah dan
00:17:26
namanya masyarakat di luar pun juga
00:17:29
harus bisa apa menggerakkan gerakan anti
00:17:31
klitih ini nampaknya Pak Iya jadi yang
00:17:34
pertama saya tetap meminta ke
00:17:37
mengharapkan ada integrasi antar limbah
00:17:39
lima lembaga sosial dasar berdaya jadi
00:17:42
tadi ada lembaga keluarga lembaga
00:17:45
pendidikan lembaga agama lembaga ekonomi
00:17:48
dan lembaga pemerintah
00:17:50
penanganan klitih penanganan perilaku
00:17:54
klitih itu jangan
00:17:57
dibebankan hanya pada pemerintah atau
00:17:59
kepolisian tapi setiap anggota
00:18:02
masyarakat mestinya ikut merasa
00:18:05
bertanggungjawab untuk itu kemudian yang
00:18:09
kedua
00:18:11
Hai itu ada lembaga lah kalau tadi
00:18:14
misalnya Pokja yang lain yang bisa
00:18:17
menampung
00:18:19
bagi anak-anak atau remaja yang menjadi
00:18:22
korban untuk lapor valid atau Meminta
00:18:25
perlindungan sehingga Andaikata keluarga
00:18:28
tidak mampu untuk melakukannya maka
00:18:30
Pokja ini akan bisa membantu itu karena
00:18:33
akan selalu alasannya aw kami balas
00:18:36
dendam anggota kami di lukai nah Mari
00:18:39
laporkan aja lalu diselesaikan secara
00:18:42
hukum seperti apa gitu sehingga
00:18:45
lingkaran setan itu menjadi bisa diputus
00:18:48
Iya baik terima kasih Pak dokterandes
00:18:51
Supra baso sosiologi menetas dari
00:18:54
fisipol UGM yang sudah hadir bersama
00:18:57
kita kawan UGM berbincang-bincang
00:18:58
seputar klitih dan solusi Bagaimana
00:19:02
menanganinya mudah-mudahan dalam obrolan
00:19:05
kita yang singkat Ini bisa memberikan
00:19:07
banyak manfaat bagi kita semuanya kita
00:19:11
lagi di lain kesempatan dalam UGM
00:19:13
podcast di lain waktu
00:19:15
[Musik]
00:19:24
hai hai
00:19:30
mbok