00:00:00
saya mau ceritakan sedikit secara
00:00:01
substansi Ya tentu
00:00:03
jauh lebih panjang dari itu tapi saya
00:00:05
kira kalau kita mau bicara politik hukum
00:00:11
pendekatan atau sekurang-kurangnya ada
00:00:14
empat faktor yang penting dalam proses
00:00:17
politik hukum itu
00:00:19
yang pertama yang saya bilang sebagai
00:00:21
faktor teknokrasi
00:00:24
kalau menyusun politik hukum harus ada
00:00:27
sentuhan teknologinya ada sentuhan cara
00:00:31
pandang ilmiahnya itulah yang di maknai
00:00:34
dengan naskah akademik
00:00:37
politik hukum itu harus punya naskah
00:00:40
akademik
00:00:41
Kenapa teori itu penting supaya praktik
00:00:45
tidak terlalu jauh menyimpang
00:00:48
itu pentingnya teori
00:00:50
makanya Kenapa sentuhan teknokrasi cara
00:00:54
pandang akademisi itu harus hadir dalam
00:00:56
yang namanya
00:00:59
naskah akademik dan Menurut ketentuan
00:01:01
undang-undang 12 2011 semua RUU itu
00:01:05
harus ditemani dengan naskah akademik
00:01:08
harus wajib
00:01:11
itu cara pandang teknologi penting jadi
00:01:15
cara pandang keahlian itu penting di
00:01:18
dalamnya untuk membingkai itu jadi
00:01:21
jangan tinggalkan yang kedua cara
00:01:24
pandang yang saya sebut dengan
00:01:26
konfigurasi politik kalau itu saya kira
00:01:29
Pak Mahfud sudah menuliskannya secara
00:01:31
luar biasa
00:01:33
di disertasinya Pak Mahfud yang kemudian
00:01:36
menjadi buku yang banyak dibicarakan
00:01:38
orang Saya kira teknologi
00:01:40
konfigurasi politik satu faktor yang
00:01:43
sangat menentukan demokratis dia bisa
00:01:46
menjadi undang-undang yang lebih
00:01:48
demokratis otoritarian itu bisa membuat
00:01:50
undang-undangnya menjadi tidak
00:01:52
demokratis gitu nah tetapi saya kira di
00:01:55
dalam buku itu saya mengkritisi satu hal
00:01:58
konfigurasi politik kita sangat tidak
00:02:02
jelas ideologinya sekarang
00:02:06
kan pembelahan yang ada itu adalah
00:02:08
nasionalis dengan agamis
00:02:12
pertanyaan kita sebenarnya yang
00:02:14
reflektif dan kritis yang harusnya kita
00:02:16
sampaikan Seberapa jauh pembelahan
00:02:19
nasionalis dan agamis itu memberikan
00:02:22
sumbangan pada pembentukan undang-undang
00:02:25
yang memadai di Indonesia
00:02:27
atau kalau mau kasarnya pembelahan
00:02:30
Cebong versus Kampret itu atau
00:02:32
pembelahan-pembelahan kayak gitu lah
00:02:34
yang harusnya tidak boleh kita lakukan
00:02:36
Tapi maksud saya kalau mau
00:02:37
disederhanakan pembelahan itu apa
00:02:40
sumbangannya untuk pembuatan
00:02:41
undang-undang
00:02:43
Saya kira nggak ada
00:02:46
mau
00:02:47
nasionalis mau agamis sama-sama membunuh
00:02:50
undang-undang KPK
00:02:52
mau nasionalis mau agamis sama-sama
00:02:54
menyetujui menindas buruh dalam kasus
00:02:56
undang-undang Cipta kerja
00:02:58
mau nasionalis mau agamis sama aja dalam
00:03:01
kasus undang-undang KUHP kan tidak
00:03:04
banyak perbedaan ya paling ada satu dua
00:03:05
partai yang sedikit geser gitu dan tidak
00:03:09
bisa dipecah antara nasionalis dengan
00:03:11
agamis karena ada juga partai agamis
00:03:13
yang setuju ada juga partai nasional
00:03:15
yang bergaya agamis gitu dan pembelahan
00:03:20
itu kan menjadi rancu
00:03:24
PDIP
00:03:25
yang dianggap sebagai dalam tanda kutip
00:03:28
sangat nasionallis itu kan
00:03:32
bikin sayap Baitul Muslimin
00:03:35
untuk melengkapi kadar keimanan agama
00:03:40
Islam
00:03:41
begitu juga PKS
00:03:44
itu kan memasukkan unsur non Islam di
00:03:47
dalam kepengurusannya
00:03:49
Kenapa tidak mungkin ya karena memang
00:03:51
dua pangsa pasar itu diperebutkan
00:03:54
jadi kritisi kita adalah yang kedua
00:03:57
konfigurasi politik ia bisa dikaitkan
00:03:59
dengan rezim tapi pada saat yang sama
00:04:01
pembelahan nasionalis dan agamis
00:04:04
ini kayaknya memang sudah harus di kitab
00:04:08
pelajari dengan baik nih
00:04:12
Kalau anda baca misalnya pdhs
00:04:16
itu bilang begini
00:04:18
Apakah
00:04:20
di Eropa Barat itu tidak ada oligarki
00:04:24
ada oligarki juga di Eropa Barat Tapi
00:04:27
kenapa di Eropa Barat oligarki cenderung
00:04:29
bisa dibergen bisa cenderung bisa
00:04:31
ditahan gitu
00:04:33
ya kenapa Karena di Eropa Barat itu
00:04:36
Partai Nasional Partai Sosialis dan
00:04:41
partai buruh itu relatif kuat
00:04:45
jadi merekalah yang biasanya
00:04:46
berhadap-hadapan dengan partai
00:04:48
konservatif yang lebih Pro pada
00:04:50
pengusaha atau berhadapan dengan partai
00:04:53
moderat yang juga kelihatannya Pro pada
00:04:56
pengusaha
00:04:57
beberapa moderat ya
00:05:01
Kalau saya bilang harus mendirikan
00:05:03
Partai Sosialis komunis pasti anda
00:05:04
protes kan tapi saya kira harusnya cara
00:05:08
pandang baru itu ada supaya pembelahan
00:05:11
ideologi politiknya itu tidak lagi
00:05:13
sekedar nasionalis dengan agamis
00:05:16
ya karena cara pandang baru Makanya
00:05:18
sekarang partai buruh hadir kita nggak
00:05:21
tahu ya Apakah bisa melawan oligarki
00:05:24
atau tidak Tapi saya mengatakan itu
00:05:25
menjadi eksperimen yang menarik sekarang
00:05:28
karena partai buruh sekarang masuk ke
00:05:30
dalam mau masuk ke dalam sistem
00:05:31
kepemilian walaupun dalam sejarahnya
00:05:33
partai buruh tidak pernah berhasil gitu
00:05:35
selalu menjadi partai 0,
00:05:38
partai yang ya mohon maaf nggak jelas
00:05:41
antara partai atau zakat gitu zakat aja
00:05:43
dua setengah persen gitu
00:05:46
Ya kira-kira begitulah ya tapi
00:05:49
mudah-mudahan eksperimen itu menarik
00:05:51
untuk bisa
00:05:54
membawa cara pandang Baru terhadap
00:05:56
pembelahan politik kita yang ketiga
00:05:59
kerja-kerja yang saya bilang sebut
00:06:00
dengan ideologi kerja Ideologi itu
00:06:03
maksudnya apa karena di dalam struktur
00:06:06
pembuatan undang-undang politik hukum
00:06:08
itu sebenarnya harus
00:06:09
di narasikan bersama dengan nilai
00:06:12
konstitusi dan nilai Pancasila
00:06:16
harus Selaras di undang-undang 12 2011
00:06:19
dikatakan sumber dari segala sumber
00:06:21
hukum adalah Pancasila
00:06:23
dan undang-undang dasar memegang peranan
00:06:25
penting di situ nah artinya peran
00:06:28
ideologi negara baik dari sisi
00:06:31
pancasilanya maupun dari sisi
00:06:33
undang-undang dasarnya itu tetap penting
00:06:35
nah problemnya adalah ketika Pancasila
00:06:39
itu dimonopoli cara pandangnya itu
00:06:45
kalau kita baca Soekarno pemahaman saya
00:06:48
Soekarno ketika membidatokan soal
00:06:49
Pancasila dia mengatakan Pancasila itu
00:06:52
adalah butir-butir kearifan
00:06:55
mutiara yang dia temukan di seluruh
00:06:58
rakyat Indonesia kan jadi dia menyusun
00:07:01
Pancasila itu secara
00:07:03
Button Up sebenarnya dari bawah gitu kok
00:07:07
bisa sekarang Pancasila itu dibikin jadi
00:07:12
dibikinkan satu lembaga sendiri lalu
00:07:14
kemudian seakan-akan dialah penafsir
00:07:18
yang paling sahih terhadap Pancasila
00:07:22
bahkan kalau kita lihat undang-undang
00:07:23
itu masyarakat
00:07:25
bisa ikut dalam acara-acara Pancasila
00:07:28
gitu bukan bukan lagi sebagai sumber
00:07:32
utama penafsiran Pancasila Tetapi hanya
00:07:35
bisa ikut serta dalam acara-acara
00:07:38
jadi saya kira
00:07:40
Pancasila undang-undang dasar itu
00:07:42
mengalami penafsiran yang
00:07:45
ya terlalu ya kadang-kadang terlalu
00:07:48
monopolistik
00:07:50
dan trauma itu kan sudah cukup banyak ya
00:07:52
kita kita dapatkan di orde lama
00:07:57
50-59 sampai
00:08:02
Orde Baru sampai tahun 98
00:08:06
tantangan besarnya itu bagaimana
00:08:08
kemudian ideologi negara itu kemudian
00:08:10
tidak dimonopoli dan yang terakhir tentu
00:08:13
saja adalah kerja yang saya sebut dengan
00:08:15
partisipasi
00:08:17
partisipasi itu maksudnya kalau ada
00:08:20
teknokrasi orang ahli ada partainya ada
00:08:23
di situ ideologi partainya konfigurasi
00:08:26
partainya ada ideologi negaranya ada
00:08:28
maka yang terakhir adalah kerja
00:08:30
partisipasi masyarakat anda semua kita
00:08:33
semua
00:08:34
kita semua yang harusnya menyatakan Apa
00:08:37
yang sebenarnya kita inginkan diatur
00:08:39
oleh negara itulah politik hukumnya
00:08:42
partisipasi yang
00:08:45
ya bisa mining full bisa pakai teorinya
00:08:48
serial
00:08:52
participation ada banyak tuh tapi saya
00:08:54
kira partisipasi ini kerja yang paling
00:08:56
penting nah tantangannya apa di
00:08:58
partisipasi Seberapa jauh
00:09:02
atau seberapa kuat masyarakat bisa
00:09:05
berperan dalam partisipasi
00:09:07
seberapa besar ruang yang dibuka oleh
00:09:10
negara apalagi kalau kita bicara soal
00:09:14
apa
00:09:16
demokrasi deliberasi deliberatif
00:09:19
demokrasi bahasanya Jordan habar Mas
00:09:21
seberapa besar negara membuka ruang
00:09:23
untuk kita memasukkan ide plus pada saat
00:09:27
yang sama seberapa kuat partisipasi itu
00:09:29
bisa masuk ke dalam seluruh
00:09:32
lapisan masyarakat
00:09:36
karena
00:09:37
Bisakah kaum yang paling terpinggirkan
00:09:41
di Indonesia itu bicara dan memberikan
00:09:43
partisipasi Saya kira tidak di Indonesia
00:09:48
pertanyaannya gaya trispifak itu bagus
00:09:51
banget kan
00:09:56
itu berbicara gitu karena biasanya
00:09:59
akhirnya pembuatan partisipasi itu
00:10:02
sangat ya elitis
00:10:04
sangat monopolistik dan kadang-kadang
00:10:07
cari Viking nah saya tidak ingin menjadi
00:10:10
pembicara yang terlalu lama di sini ya
00:10:12
Saya cuman ingin menyampaikan itu