00:00:00
pemirsa anda kembali di Metro siang kami
00:00:02
masih membahas napak tilas 20 tahun
00:00:05
tsunami Aceh meski duka masih melekat
00:00:07
kita berharap akan pemulihan tapi bukan
00:00:10
hanya itu airbah 20 tahun lalu yang
00:00:12
menerjang Tanah Rencong harapannya bisa
00:00:14
menjadi pelajaran berharga bagi
00:00:16
Indonesia tentang penanggulangan bencana
00:00:19
dan untuk membahas lengkapnya sudah
00:00:20
hadir bersama saya jurnalis manajemen
00:00:22
bencana dari media grup Prihadi Selamat
00:00:25
siang Mas Prihadi selamat siang marel
00:00:27
Apa kabar Kabar baik Semoga Mas juga
00:00:30
sehat hari ini kita memperingati 20
00:00:32
tahun tsunami Aceh ya dan juga ada
00:00:34
sejumlah data dan fakta yang akan anda
00:00:37
paparkan sebelum kita berbincang lebih
00:00:39
lanjut silakan mas PR Oke terima kasih
00:00:40
Mas
00:00:42
pemirsa ya Saya akan memaparkan sejumlah
00:00:45
fakta dan data terkait dengan Gempa bumi
00:00:48
yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang
00:00:50
disertai tsunami di Aceh yang menjadi
00:00:52
salah satu bencana alam paling mematikan
00:00:55
dalam sejarah dan menyoroti kurangnya
00:00:58
tingkat kesiapsiagaan masyarakat serta
00:01:00
kurangnya sistem peringatan dini tidak
00:01:02
hanya di Indonesia tapi juga di dunia
00:01:04
tsunami kesiapsiagaan yang harus
00:01:07
diketahui kita ke grafik pertama terkait
00:01:10
dengan apa saja yang terjadi pada
00:01:12
tanggal 26 Desember
00:01:15
2004 tsunami Aceh terjadi pada tanggal
00:01:18
26 Desember 2004 dengan kekuatan 9,3
00:01:21
mannitudo waktunya 758 dan kedalaman
00:01:25
sekitar 30 km dan berdampak ke 16 negara
00:01:29
yang masing-masing berada di Samudra
00:01:31
Pasifik Anda bisa lihat Sri Lanka
00:01:33
menjadi bagian dari terdampak dari gempa
00:01:36
dan tsunami kemudian juga Thailand
00:01:38
Bangladesh India dan semua negara ini
00:01:41
adalah negara-negara yang memang
00:01:43
beradapan langsung dengan Samudera
00:01:45
Pasifik kita ke grafis
00:01:48
selanjutnya sejak tsunami 2004 Indonesia
00:01:51
telah mengalami perubahan besar dalam
00:01:54
manajemen bencana beberapa langkah
00:01:55
penting
00:01:57
meliputi beberapa hal seperti pembuatan
00:01:59
undang-undang penanggulangan bencana
00:02:01
yang mendorong penanganan bencana secara
00:02:03
terstruktur dan terencana ini adalah
00:02:05
beberapa paradigma baru pemirsa yang
00:02:08
terkait dengan kebijakan manajemen
00:02:09
bencana pasca tsunami Aceh yang pertama
00:02:12
adalah adanya undang-undang nomor 24
00:02:15
tahun 2007 tentang penanggullangan
00:02:17
bencana kemudian juga Peraturan Presiden
00:02:19
nomor 8 tentang pembentukan badan
00:02:22
nasional penanggullangan bencana dan
00:02:23
yang terakhir adalah pengembangan sistem
00:02:25
peringatan dini tsunami atau
00:02:27
inyatus paradigma kebijakan ini sebelum
00:02:30
tsunami Aceh Indonesia hanya memiliki
00:02:32
badan koordinasi nasional penanggunan
00:02:34
bencana atau bakornas PB yang lebih
00:02:36
fokus pada respon pasca bencana namun
00:02:39
setelah bencana tsunami Aceh tersebut
00:02:42
pemerintah menyadari perlunya pendekatan
00:02:44
yang lebih konprerensip Itulah sebabnya
00:02:46
ada undang-undang nomor 24 tahun 2007
00:02:49
kemudian juga ini tentang penanggulan
00:02:51
bencana yang disahkan yang menekankan
00:02:54
pentingnya pencegahan dan mitigasi
00:02:55
bencana kemudian juga dibentuknya
00:02:57
pembentukan badan nasional penanggung
00:02:59
Ulan bencana atau BNPB berdasarkan
00:03:01
Peraturan Presiden nomor 8 tentang BNPB
00:03:06
yang bertugas mengkoordinasikan semua
00:03:09
kegiatan penangulan bencana di seluruh
00:03:11
Indonesia secara terencana dan terpadu
00:03:13
mencakup fase prabencana tanggap darurat
00:03:16
dan juga rehabilitasi kemudian adanya
00:03:18
sistem peringatan dini tsunami
00:03:21
inatus nah penanganan bencana di Aceh
00:03:24
Pasa 2004 menunjukkan kemajuan yang
00:03:26
signifikan dalam sistem manajeman
00:03:28
bencana dan mi i namun upaya
00:03:31
berkelanjutan diperlukan untuk
00:03:32
memastikan kesiapsiagaan menghadapi
00:03:34
potensi bencana di masa depan apalagi
00:03:37
potensi megatrust ini adalah gambaran
00:03:41
negara kita pemirsa negara Indonesia dan
00:03:43
sini ada potensi gempa besar megatrust
00:03:46
yang berakibat tsunami ada 16 segmen
00:03:49
yang ada potensi-potensi yang
00:03:53
menyebabkan gempa besar yang dapat
00:03:54
mengakibatkan tsunami saya tadi
00:03:56
menyatakan bahwa ada 16 segmen dan ada
00:03:59
dua Zon megatras yang sudah lama tak
00:04:02
terjadi gempa alias punya seismis gap
00:04:04
yaitu di Mentawai Siberut dan juga di
00:04:07
Selat Sunda ini sudah usianya sudah 277
00:04:10
tahun tidak ada
00:04:12
ee aktivitas gempa di dua segmen
00:04:15
tersebut nah yang berpotensi melepaskan
00:04:18
energi gempa yang signifikan kapan saja
00:04:21
kita ke slide berikutnya yang menjadi
00:04:23
pertanyaan adalah di tengah
00:04:24
ketidakpastian Kapan megatras itu
00:04:27
terjadi maka yang perlu dilakukan adalah
00:04:29
mempersiapkan diri dengan berbagai
00:04:31
mitigasi penting untuk melakukan
00:04:33
pemetaan dalam gempa dampak gempa maksud
00:04:36
saya dan juga meningkatkan kapasitas
00:04:38
adaptasi masyarakat terhadap bencana ada
00:04:41
dua setidaknya prinsip manajemen bencana
00:04:43
dalam mengatasi atau mengantisipasi
00:04:45
bencana yaitu mitigasi struktural dan
00:04:47
mitigasi nonstruktural ada pembangunan
00:04:50
Green belt ini kita bisa artikan sebagai
00:04:54
menanam mangrove di daerah pantai
00:04:56
kemudian juga sistem perlindungan buatan
00:04:57
seperti seawall dan juga jalur evakuasi
00:05:01
tempat evakuasi penguatan infrastruktur
00:05:03
dan juga sistem peringatan dini dan
00:05:05
pembuatan peta risiko mitigasi
00:05:09
struktural ini ee melibatkan kombinasi
00:05:12
antara solusi alam dan buatan serta
00:05:14
penguatan sistem peringatan dini dan
00:05:15
infrastruktur dengan penerapan
00:05:17
langkah-langkah ini diharapkan dampak
00:05:19
dari bencana tsunami dapat diminimalkan
00:05:22
melindungi masyarakat dan Aset penting
00:05:24
di daerah pesisir kemudian kita bisa
00:05:26
juga melihat mitigasi nonstruktural ada
00:05:29
edukasi masyarakat simulasi bencana dan
00:05:31
juga forum kesiap-siagaan Dini
00:05:33
masyarakat nah mitigasi nonstruktural
00:05:35
ini pemirsa untuk antisipasi tsunami
00:05:37
mencakup berbagai langkah yang tidak
00:05:40
melibatkan pembangunan fisik tetapi
00:05:42
lebih kepada kebijakan edukasi dan
00:05:44
peningkatan kapasitas masyarakat nah
00:05:47
pengurangan resiko berbasis bencana
00:05:50
resiko bencana berbasis komunitas ini
00:05:52
juga merupakan bagian dari meminimalisir
00:05:54
dampak bencana Ini adalah sebuah
00:05:56
pendekatan proaktif dalam menghadapi
00:05:58
bencana yang yang melibatkan masyarakat
00:06:00
secara aktif dalam mengidentifikasi
00:06:03
menilai kemudian juga mengurangi resiko
00:06:05
bencana di wilayah mereka melibatkan
00:06:07
berbagai inisiatif yang dirancang dalam
00:06:10
memberdayakan masyarakat dalam mengelola
00:06:12
risiko bencana antara lain kita ke slide
00:06:15
berikutnya pengurangan resisiko bencana
00:06:18
berbasis komunitas kita ada edukasi dan
00:06:20
juga pelatihan simulasi bencana yang
00:06:23
harus dilakukan secara berkala
00:06:24
pemberdayaan masyarakat mereka masih
00:06:26
harus dilibatkan pada saat simulasi dan
00:06:28
juga masih harus mengetahui
00:06:29
dampak-dampak dan resiko bencana apa
00:06:31
saja yang dihadapi mereka ketika mereka
00:06:33
berada di lokasi bencana atau lokasi
00:06:35
tempat ninggal kemudian juga kolaborasi
00:06:37
dengan pihak eksternal karena tidak
00:06:39
hanya sekedar masyarakat saja yang
00:06:40
berdampak tapi juga pemerintah kemudian
00:06:42
juga ngo dan mereka-mereka yang peduli
00:06:44
terhadap penanganan bencana kemudian
00:06:47
juga partisipasi dalam perencanaan ini
00:06:50
merupakan bagian dari pengurangan risiko
00:06:52
bencana berbasis komunitas karena tidak
00:06:54
lain adalah masyarakat itu sendiri yang
00:06:56
harus dan paling tidak berhadapan dengan
00:06:58
bencana itu sendiri jauh dari jangkauan
00:07:00
pemerintah masyarakatlah yang berada di
00:07:01
ujung tombak ee bencana itu terjadi kita
00:07:05
ke slide
00:07:07
berikutnya nah di individu masyarakatnya
00:07:11
itu sendiri juga mesih harus sadar
00:07:13
bahwa sebagai individu masyarakat wajib
00:07:16
menyiapkan diri sebagai bentuk kesiapan
00:07:19
atau kesiap-siagaan ataupun pencegahan
00:07:21
salah satunya dengan membekali diri
00:07:23
dengan tasiaga bencana apa aja isinya
00:07:26
Anda bisa lihat ada makanan ringan
00:07:28
kemudian juga masker P3K radio ponsel
00:07:32
pakaian paling tidak 2 hingga 3 hari
00:07:35
kemudian juga Perlengkapan mandi senter
00:07:37
peluit uang dan juga surat-surat penting
00:07:40
Kenapa 2 hingga 3 hari karena estimasi
00:07:42
adalah jangkauan ketika tim penyelamat
00:07:45
agak susah menjangkau daerah paling
00:07:47
tidak masyarakat sudah menyiapkan
00:07:49
kebutuhan dasar mereka selama 2 hingga 3
00:07:51
hari seperti itu kita akan juga melihat
00:07:54
segmen atau slide
00:07:56
berikutnya Jika pemerintah kemudian juga
00:08:00
masyarakat dan individu sudah siapsiaga
00:08:03
melakukan kesiap-siagaan terhadap
00:08:05
bencana maka slide terakhir ini adalah
00:08:08
rangkuman paling tidak apa yang sudah
00:08:11
dilatih selama beberapa hari atau selama
00:08:13
beberapa kali melakukan simulasi maka
00:08:16
yang perlu disadari masyarakat adalah
00:08:18
ketika ada gempa selama 20 detik itu
00:08:23
paling tidak berlarilah ke tempat yang
00:08:25
lebih tinggi kemudian juga jauhi pantai
00:08:28
dan juga ikuti arahan petugas serta
00:08:31
lindungi diri keluarga dan harta bendamu
00:08:35
ini adalah bagian dari langkah selamat
00:08:39
dari tsunami nah Ee Kita juga bisa
00:08:42
melihat bahwa langkah-langkah mitigasi
00:08:45
dan masyarakat ini memang ketikaapun
00:08:47
tsunami terjadi maka empat langkah
00:08:49
inilah yang menyimpulkan aktivasi
00:08:51
bersama atau aktivitas bersama yang
00:08:54
berkesinambungan dapat menyelamatkan
00:08:56
jiwa Karena mitigasi dan kesiapsiagaan
00:08:58
terhadap sunat kami di Indonesia
00:09:00
memerlukan Pendekatan terpadu yang
00:09:02
melibatkan teknologi edukasi masyarakat
00:09:04
serta pembangunan infrastruktur yang
00:09:06
memadai dengan meningkatkan kesadaran
00:09:08
dan kemampuan masyarakat serta
00:09:10
memperkuat peringatan dini dan sekali
00:09:12
lagi di tengah ketidak pastian Kapan
00:09:14
megatras itu terjadi yang perlu
00:09:16
dilakukan adalah mempersiapkan diri
00:09:18
dengan berbagai mitigasi Ingat jangan
00:09:20
sampai tragedi kemanusiaan dalam Tsunami
00:09:22
Aceh 2004 terulang kembali dari tsunami
00:09:25
Aceh kita mengingat mengenang belajar
00:09:28
dan bersyukur demikian paparan saya
00:09:31
terkait dengan tsunami Aceh Marcel baik
00:09:35
Prihadi jadi kata-kata yang e tadi
00:09:38
merangkum ya bagaimana kita mengingat
00:09:41
belajar bersyukur juga ya jangan lupa
00:09:44
untuk belajar dari kejadian ataupun
00:09:45
sejarah Bagaimana Indonesia Bangkit
00:09:47
terkait dengan kesiapsiagaan bencana
00:09:49
mungkin e pertanyaannya Apakah
00:09:51
kegentingan dan juga sense of Crisis ini
00:09:54
masih ada di tengah-tengah kita saat ini
00:09:56
ada karena itu tadi kita tidak pernah
00:09:59
bisa memprediksi Kapan terjadinya
00:10:02
bencana potensi pasti ada tapi yang
00:10:04
menjadi pertanyaan itu tadi kan di
00:10:06
tengah ketidaksiapan kita atau ketid ke
00:10:09
apa ya
00:10:11
ke ketidaktahuan kita kapan terjadinya
00:10:14
bencana itulah kita harus mengisinya
00:10:15
dengan ee latihan terus simulasi segala
00:10:17
macam untuk mempersiapkan ketika bencana
00:10:19
itu terjadi he dan tentunya kita tetap
00:10:22
bersiaga dan juga menyiapkan Ya seperti
00:10:24
yang tadi anda paparkan masih banyak hal
00:10:26
yang bisa kita dalami bersama dengan ee
00:10:28
Prihadi di sini pemirsa Tetaplah bersama
00:10:30
kami di Metro siang jelajahi cara baru
00:10:33
mendapatkan informasi download Metro TV
00:10:36
extend sekarang