Putusan MK: Motifnya untuk Melayani Gibran | Mata Najwa

00:21:28
https://www.youtube.com/watch?v=iWOFBI1tXhw

Summary

TLDRVideo ini membahas tentang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap dipengaruhi oleh kepentingan politik dalam konteks pencalonan Gibran. Pembicara menekankan pentingnya independensi hukum dan peran legislatif sebagai kontrol terhadap eksekutif. Ia mengkritik adanya politik dinasti yang menghalangi demokrasi dan menggarisbawahi perlunya calon pemimpin memiliki rekam jejak yang jelas. Selain itu, pembicara juga menyoroti bahwa keputusan hukum yang keluar dari MK tidak mencerminkan keadilan dan mengabaikan aturan hukum.

Takeaways

  • ⚖️ Keputusan MK dianggap cacat dan tidak meyakinkan.
  • 🤔 Politisi harus mengutamakan independensi hukum.
  • 👨‍👦 Politik dinasti mempengaruhi legitimasi kekuasaan.
  • 📉 Lemahnya kontrol legislatif terhadap eksekutif.
  • 📊 Rekam jejak calon pemimpin sangat penting.
  • 📢 Perlu adanya moratorium untuk politik dinasti.
  • 🗳️ Pemilih perlu lebih mengenali calon pemimpin.
  • 🚨 Pengguguran rule of law berbahaya untuk demokrasi.
  • 💬 Diskusi publik tentang politik harus lebih terbuka.
  • ✍️ Resepsi publik terhadap keputusan hukum harus dipertimbangkan.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceramah mengkritik keputusan Mahkamah Konstitusi yang dianggap mempunyai muatan politik yang kuat dan tidak meyakinkan publik. Beliau berpendapat bahwa keputusan tersebut tidak memiliki nilai legal dan berimplikasi buruk untuk politik, menyebutkan hubungan antara keputusan tersebut dengan Gibran, anak presiden Jokowi, sebagai perwakilan kepentingan politik tertentu.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Pembicara menekankan pentingnya rule of law dalam demokrasi dan menunjukkan kelemahan dalam pengawasan legislatif terhadap eksekutif, yang hilang sejak Jokowi menjadi presiden. Hal ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap demokrasi dan independensi penegakan hukum.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Kritik dilanjutkan terhadap relasi personal hakim dalam perkara yang melibatkan Gibran, di mana keputusan dianggap tidak objektif dan berbau nepotisme. Penceramah menjelaskan bagaimana Gibran memperoleh kekuasaan politiknya melalui hubungan darah, ditambah kelemahan dalam sistem pemilihan yang menguntungkan dinasti politik.

  • 00:15:00 - 00:21:28

    Penceramah mengekspresikan keraguan terhadap visi Jokowi mengenai hubungan antara demokrasi dan pembangunan ekonomi, mencatat bahwa pemerintahan Jokowi cenderung melihat ekonomi sebagai prioritas sementara aspek demokrasi dan hak asasi manusia diabaikan. Akhirnya, ada harapan agar Gibran dapat menunjukkan prestasi tanpa bergantung pada warisan politik dari ayahnya.

Show more

Mind Map

Video Q&A

  • Apa yang menjadi kritik utama terhadap keputusan MK?

    Keputusan MK dinilai tidak meyakinkan dan dipengaruhi oleh kepentingan politik, tidak menjaga independensi hukum.

  • Bagaimana pengaruh politik dinasti dalam konteks ini?

    Politik dinasti muncul ketika individu yang memiliki hubungan darah dengan penguasa mendapatkan kekuasaan secara tidak adil.

  • Siapa yang disebut sebagai tokoh dalam kritik ini?

    Gibran, anak presiden Jokowi, dan Prabowo menjadi tokoh yang dibahas dalam konteks pengaruh politik.

  • Apa yang dianggap sebagai indikator lemahnya demokrasi oleh pembicara?

    Ketidakmampuan legislasi untuk mengontrol eksekutif yang lemah serta keputusan hukum yang tidak obyektif.

  • Apa solusi yang diusulkan?

    Mewajibkan calon pemimpin memiliki rekam jejak yang baik dan independensi dalam hukum.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    [Musik]
  • 00:00:17
    Saya bukan orang hukum eh melihatnya
  • 00:00:19
    secara politik
  • 00:00:21
    eh menurut saya secara substantif itu eh
  • 00:00:25
    muatan politisnya sangat kental ya
  • 00:00:28
    sangat kuat eh dan tidak meyakinkan juga
  • 00:00:34
    terhadap publik secara umum karena eh
  • 00:00:37
    kesimpulannya itu
  • 00:00:39
    e membingungkan termasuk dari para ahli
  • 00:00:43
    e hukum tata negara misalnya seperti Pak
  • 00:00:48
    harono saya tadi diskusi dengan beliau
  • 00:00:51
    eh dengan opininya termasuk orang
  • 00:00:55
    seperti Yusril yang mengatakan itu cacat
  • 00:00:58
    yang sangat serius yang dibuat oleh EE
  • 00:01:01
    Mahkamah Konstitusi walaupun itu
  • 00:01:03
    mengikat ya Nah Oleh karena itu menurut
  • 00:01:05
    saya itu tidak
  • 00:01:07
    Ee tidak punya
  • 00:01:09
    nilai Saya menilainya tidak punya nilai
  • 00:01:13
    legal dan oleh karena itu implikasi
  • 00:01:16
    politiknya buruk kira-kira begitu
  • 00:01:18
    mungkin ada agenda politik di situ tapi
  • 00:01:22
    tidak bisa dieksusi dengan baik Kalau
  • 00:01:24
    Mahkamah Konstitusi digunakan untuk
  • 00:01:26
    eksekusi politik ee keputusan yang
  • 00:01:29
    dibuat seperti itu itu sangat lemah dan
  • 00:01:32
    tidak membantu tujuan
  • 00:01:34
    awal kenapa harus menggunakan MK sebagai
  • 00:01:39
    instrumen untuk tujuan politik tersebut
  • 00:01:41
    sebut aja misalnya saya ter terang aja
  • 00:01:43
    yang dimaksud itu adalah tujuan dari
  • 00:01:46
    Gibran dalam hal ini siapun di
  • 00:01:48
    belakangnya itu mungkin pak Jokowi
  • 00:01:50
    sendiri gitu Ya karena dari eh
  • 00:01:54
    permohonan itu kan eksplisit disebutkan
  • 00:01:58
    karena yang memohonnya itu ada adalah
  • 00:02:00
    pengagum Gibran sebutlah begitu Jadi ini
  • 00:02:03
    dibuat spesial memang untuk melayani
  • 00:02:05
    Gibran sayangnya keputusan yang dibuat
  • 00:02:08
    oleh para hakim itu itu tidak meyakinkan
  • 00:02:11
    menurut saya target politiknya tidak
  • 00:02:15
    tercapai
  • 00:02:18
    eh pertama adalah demokrasi itu salah
  • 00:02:20
    satu unsur yang penting adalah mengakui
  • 00:02:22
    rule of Law gitu ya itu itu sangat
  • 00:02:25
    fundamental di mana Di manapun gitu ya
  • 00:02:28
    demokrasi itu bersandar pada rule of Law
  • 00:02:30
    jadi ee bukan hanya partisipasi dan
  • 00:02:33
    aspirasi dari masyarakat dari bawah tapi
  • 00:02:36
    juga harus konstitusional nah Oleh
  • 00:02:38
    karena itu kalau
  • 00:02:39
    eh aspek hukum rule of law-nya itu tidak
  • 00:02:44
    independen diintervensi saya melihatnya
  • 00:02:48
    itu diintervensi oleh eksekutif gitu ya
  • 00:02:50
    maka ee di sana kemudian tidak ada
  • 00:02:53
    independensi eh penegakan hukum atau apa
  • 00:02:57
    namanya rule of Law di dalam
  • 00:03:00
    apa di dalam negara dalam demokrasi kita
  • 00:03:03
    dan itu ancaman yang sangat serius salah
  • 00:03:06
    satu unsur yang sangat penting dari
  • 00:03:09
    demokrasi itu untuk membuat sebuah
  • 00:03:11
    demokrasi itu matang adalah ada yang
  • 00:03:13
    disebut sebagai
  • 00:03:15
    konstrain dari judikatif dan legislatif
  • 00:03:20
    terhadap eksekutif konren itu artinya
  • 00:03:23
    kontrol ya kontrol itu dimungkinkan
  • 00:03:25
    kalau dia independen Nah itu kelemahan
  • 00:03:28
    kita yang sangat fundamental sejak
  • 00:03:30
    secara
  • 00:03:31
    sistematik sejak Pak Jokowi menjadi
  • 00:03:34
    presiden 10 tahun terakhir itu lemahnya
  • 00:03:36
    di situ kita lihat
  • 00:03:37
    misalnya Harusnya Pak Prabowo itu
  • 00:03:40
    menjadi oposisi sampai sekarang harusnya
  • 00:03:43
    oposisi itu dibutuhkan untuk tadi Eh
  • 00:03:46
    legislative constrain of executif jadi
  • 00:03:50
    kontrol e DPR dalam ini terhadap
  • 00:03:54
    pemerintah itu wajib hukumnya nah itu
  • 00:03:57
    yang mencirikan sebuah demokrasi yang
  • 00:03:59
    semakin matang dengan Pak Prabowo atau
  • 00:04:02
    dulu ya Golkar dan sebagainya Itu kan
  • 00:04:04
    kebanyakan partai itu pendukung Prabowo
  • 00:04:06
    waktu 2014 tapi memasuki
  • 00:04:09
    2015 sebagian pindah ke Prabowo eh ke
  • 00:04:13
    maaf ke pindah ke ke Pak Jokowi eh
  • 00:04:18
    sehingga kemudian kontrol dari DPR
  • 00:04:19
    menjadi lemah memasuki seterah pemilu
  • 00:04:22
    2009 Semakin menjadi jadi prabowonya
  • 00:04:25
    sendiri berada di dalam pemerintahan Pak
  • 00:04:27
    Jokowi oleh karena itu itu ah
  • 00:04:30
    menunjukkan indikasi kematian eh check
  • 00:04:33
    and balances rule of Law
  • 00:04:35
    eh dari demokrasi
  • 00:04:41
    [Musik]
  • 00:04:42
    kita bahwa kita lihat aja prosesnya ya
  • 00:04:46
    apakah ini dinasti atau bukan gitu ya
  • 00:04:49
    kalau kita lihat mestinya secara Etik Ya
  • 00:04:53
    saya kira di semua lembaga ee apa
  • 00:04:57
    namanya penegak hukum adalah
  • 00:05:00
    kalau ada Hakim yang punya hubungan
  • 00:05:04
    khusus personal dengan orang yang
  • 00:05:06
    mengajukan kasus mestinya dia independen
  • 00:05:09
    mestinya dia tidak ikut di situ itu
  • 00:05:12
    pertama untuk kasus yang pertama untuk
  • 00:05:14
    soal soal apa soal umur ya umurnya itu
  • 00:05:18
    tidak mesti harus 40 tahun itu kan yang
  • 00:05:20
    diajukan oleh banyak termasuk oleh teman
  • 00:05:22
    dari PSI gitu ya itu kan ditolak semua
  • 00:05:24
    semua setuju dengan itu dan Pak MK ini e
  • 00:05:29
    tidak apa namanya tidak berada pada
  • 00:05:31
    pihak yang eh mengambil keputusan di
  • 00:05:35
    situ tapi begitu dalam perkembangannya
  • 00:05:38
    ada pengajuan yang berbeda dengan
  • 00:05:40
    memberikan Eksepsi bahwa kalau dia
  • 00:05:43
    berpengalaman menjadi elected official
  • 00:05:45
    seperti Walikota seperti Bupati dan
  • 00:05:48
    sebagainya bahkan mungkin jangan-jangan
  • 00:05:50
    kepala desa juga gitu ya itu juga
  • 00:05:52
    elected official kepala desa itu gitu ya
  • 00:05:54
    Eh itu boleh misalnya nah itu di situ
  • 00:05:58
    bapak eh ketua MK ikut eh apa sebagai
  • 00:06:03
    Hakim di situ yang ikut memutus kita
  • 00:06:05
    tahu kan suara yang betul-betul
  • 00:06:07
    membolehkan permohonan itu kan tiga tiga
  • 00:06:09
    Hakim gitu ya termasuk ketua MK itu
  • 00:06:12
    sendiri gitu ya dan oleh karena itu saya
  • 00:06:15
    tidak melihat di situ Itu betul-betul
  • 00:06:17
    murni objektif sebagai proses apa
  • 00:06:21
    namanya judisial berlangsung di MK gitu
  • 00:06:24
    loh Saya melihat itu lebih unsur unsur
  • 00:06:27
    politiknya tadi seperti saya kataakan
  • 00:06:29
    kan itu sangat kental dan politiknya
  • 00:06:32
    bukan politik yang yang kita harapkan
  • 00:06:36
    tapi itu politik nepotisme gitu ya
  • 00:06:38
    politik yang mengorbankan kepentingan
  • 00:06:41
    publik
  • 00:06:42
    untuk hubungan keluarga atau hubungan
  • 00:06:45
    kekerabatan dan seterusnya semacam itu
  • 00:06:48
    sederhana sederhananya politik dinasti
  • 00:06:50
    itu adalah politik yang diperoleh karena
  • 00:06:53
    hubungan darah karena hubungan
  • 00:06:56
    kekeluargaan Di mana Di situ dalam
  • 00:06:59
    hubungan tersebut ada pihak yang sedang
  • 00:07:01
    berkuasa itu itu dasarnya itu kalau
  • 00:07:04
    Gibran maju sekarang UN bukan hanya maju
  • 00:07:07
    sebagai wakil presiden nanti sekarang
  • 00:07:09
    pun dia jadi Walikota itu tidak
  • 00:07:12
    dipisahkan tidak bisa dipisahkan dari
  • 00:07:14
    konsep politik dinasti itu karena apa
  • 00:07:19
    bayangkan ya dalam prosesgbran menjadi
  • 00:07:21
    walikota saja contohnya di Solo itu
  • 00:07:24
    hampir dia tidak menemukan lawannya Saya
  • 00:07:27
    dengar tapi saya tidak punya bukti
  • 00:07:29
    empirik
  • 00:07:30
    bahwa lawannya pun itu sengaja dibuat
  • 00:07:32
    gitu loh karena tidak ada orang yang mau
  • 00:07:35
    bersaing dengan Gibran begitu kuatnya
  • 00:07:38
    Gibran kalau anak saya di Banten sana
  • 00:07:41
    misalnya mau jadi seorang Bupati di
  • 00:07:44
    Serang misalnya di sana Siapa yang
  • 00:07:46
    peduli karena saya bukan
  • 00:07:49
    siapa-siapa tapi seorang Gibran itu
  • 00:07:53
    punya nilai politik yang luar biasa
  • 00:07:55
    besarnya karena bapaknya seorang
  • 00:07:57
    presiden jadi bagaimana kita tidak bisa
  • 00:08:00
    mengatakan bahwa nilai politik Gibran
  • 00:08:03
    itu tidak bisa dipisahkan dari Jokowi
  • 00:08:06
    itu faktanya memang kebesaran Gibran
  • 00:08:09
    kebesaran Kaesang tanpa perkaderan
  • 00:08:12
    partai hanya dalam tempo beberapa hari
  • 00:08:14
    saja Kemudian ditunjuk atau diangkat
  • 00:08:18
    menjadi ketua umum partai politik kalau
  • 00:08:20
    bukan anak Jokowi Maaf ya
  • 00:08:23
    samaang bukan saya merendahkan Anda gitu
  • 00:08:26
    ya tapi faktanya begitu
  • 00:08:29
    Pak jok dengan demokrasi kita
  • 00:08:33
    tanpaanpa apa namanya tanpa dinasti
  • 00:08:37
    tanpa politik dinasti Mestinya Kita
  • 00:08:41
    mororium dulu Pap ini
  • 00:08:44
    presiden potensial dimanfaatkan oleh
  • 00:08:46
    orang gu ya orang pada datang ke sini
  • 00:08:50
    untuk kepentingan bisnis ataupun politik
  • 00:08:52
    para broker pada datang kayak begitu
  • 00:08:54
    karena kekuatanekuasaan jaringan ada
  • 00:08:59
    bisa digerakkan oleh Presiden gitu kalau
  • 00:09:01
    dia bukan presiden Dia tidak punya
  • 00:09:03
    resource yang cukup untuk mobilisasi
  • 00:09:05
    tersebut oleh karena itu seharusnya
  • 00:09:08
    normalnya kalau di kanen dengan ini
  • 00:09:11
    tunggu papa Pensiun jadi presiden
  • 00:09:14
    silakan nanti anda maju mungkin bisnis
  • 00:09:16
    saja bisnis pun sebenarnya itu harus
  • 00:09:20
    hati-hati karena karena tadi bisa
  • 00:09:23
    potensial orang mau bekerja sama bisnis
  • 00:09:27
    dengan Gibran dengan Kaesang itu karena
  • 00:09:29
    pertimbangan bapaknya seorang presiden
  • 00:09:31
    gitu loh jadi supaya tidak ada Conflict
  • 00:09:35
    of Interest kayak begitu seharusnya
  • 00:09:38
    moratorium dulu gitu ya soal itu itu
  • 00:09:41
    akan menjadi pendidikan dan penciptaan
  • 00:09:44
    budaya politik yang sangat baik untuk
  • 00:09:46
    demokrasi kita tapi mungkin itu harapan
  • 00:09:49
    yang terlalu tinggi kita saya terhadap
  • 00:09:52
    seorang Pak Jokowi terhadap seorang
  • 00:09:54
    Gibran terhadap seorangesang itu terlalu
  • 00:09:57
    tinggi Harapan itu mungkin Jadi itulah
  • 00:10:00
    keadaannya tidak punya imajinasi yang
  • 00:10:02
    cukup untuk membayangkan sebuah
  • 00:10:04
    demokrasi kita Indonesia yang matang
  • 00:10:06
    kira-kira
  • 00:10:12
    begitu Itu juga satu hal yang unik pada
  • 00:10:15
    Pak Jokowi gitu ya kita punya presiden
  • 00:10:18
    sebelumnya yang menghadapi Pemilu
  • 00:10:21
    langsung dipilih oleh rakyat kita sebut
  • 00:10:23
    Ibu Mega ya seingat saya kalau dibuka
  • 00:10:27
    apa digitalnya saya tidak melihat ibu
  • 00:10:29
    Mega melakukan mobilisasi
  • 00:10:32
    kelompok-kelompok kepentingan di dalam
  • 00:10:34
    apa di dalam menjelang pemilihan umum e
  • 00:10:38
    kecuali partainya sendiri kira-kira
  • 00:10:39
    begitu nah itu wajar karena dia ketua
  • 00:10:41
    partai tapi ada yang namanya relawan ada
  • 00:10:45
    kelompok sosial dan seterusnya kayak
  • 00:10:46
    gitu ikut serta mengarahkan opini agar
  • 00:10:51
    memilih ee pemimpin dengan karakteristik
  • 00:10:53
    tertentu karakteristik tertentu yang
  • 00:10:56
    kita tahu misalnya eh harus harus tegas
  • 00:11:00
    harus punya nyali seperti itu itu kan
  • 00:11:04
    punya punya makna yang agak spesifik dan
  • 00:11:07
    bisa mengacu kepada orang tertentu
  • 00:11:09
    minimal orang menduga-duga eh persepsi
  • 00:11:12
    ini Pak Jokowi sebenarnya menginginkan
  • 00:11:14
    siapa dia sebagai kepala negara Kalaupun
  • 00:11:16
    dia punya preferensi mestinya tidak
  • 00:11:19
    terbuka kepada publik kalau itu udah
  • 00:11:21
    kampanye namanya dan saya melihat pada
  • 00:11:23
    kasus bukan hanya Ibu Mega pada kasus
  • 00:11:25
    psbe pun tidak dilakukan itu walaupun
  • 00:11:29
    Pak SBI punya preferensi saya tahu gitu
  • 00:11:31
    ya yang harusnya siapa tapi tidak
  • 00:11:33
    ngomong di publik dia cukup mengantarkan
  • 00:11:37
    Pemilu ini
  • 00:11:38
    berjalan dengan baik gitu ya memastikan
  • 00:11:42
    pemilunya jurdil sebisa mungkin seperti
  • 00:11:44
    itu dan itu kewajiban negara untuk itu
  • 00:11:47
    kewajiban presiden memastikan Pemilu
  • 00:11:49
    berlangsung dengan baik soal Siapa yang
  • 00:11:51
    menang siapa yang kalah itu bukan
  • 00:11:53
    kewajiban presiden kira-kira begitu dan
  • 00:11:55
    pak
  • 00:11:56
    Jokowi mengabaikan unsur itu
  • 00:11:59
    jadi unsur pentingnya imparsialitas
  • 00:12:03
    Presiden eh apa namanya tidak
  • 00:12:05
    partisannya presiden untuk memastikan
  • 00:12:09
    Pemilu berjalan dengan baik dan objektif
  • 00:12:11
    itu diabaikan oleh Pak Jokowi itu
  • 00:12:15
    satu dan kesan saya adalah memang
  • 00:12:19
    penguatan demokrasi penguatan rule of
  • 00:12:23
    Law misalnya itu bukan prioritas Pak
  • 00:12:25
    Jokowi dari awal itu sangat sistematik
  • 00:12:27
    gitu dia sendiri yang bicara gitu ya
  • 00:12:30
    Kalau tidak salah mungkin Najwa sih
  • 00:12:32
    pernah wawancara dengan itu dan saya
  • 00:12:34
    membaca dan melihatnya gitu ya jadi
  • 00:12:37
    walaupun misalnya HAM itu penting tapi
  • 00:12:41
    ekonomi lebih dulu kira-kira begitu
  • 00:12:43
    bahasanya gitu itu saya pakai gitu ya
  • 00:12:46
    jadi model model pemerintahan Pak Jokowi
  • 00:12:49
    ini sebenarnya model orde baru gitu ya
  • 00:12:51
    tapi lahirnya dia lewat demokrasi Kalau
  • 00:12:54
    Pak Harto lahirnya itu lewat kudeta Pak
  • 00:12:57
    Jokowi lahirnya itu lewat demokrasi itu
  • 00:12:59
    ironis banget sebenarnya gitu dia yang
  • 00:13:01
    dilkan oleh demokrasi tapi membunuh
  • 00:13:03
    demokrasi sendiri atau membiarkan
  • 00:13:05
    seti-tidanya demokrasi menjadi melemah
  • 00:13:07
    di kita dengan argumen bahwa ekonomi
  • 00:13:10
    dulu kira-kira begitu Padahal kalau kita
  • 00:13:13
    pelajari orde baru pun itu tidak bisa
  • 00:13:17
    sustainable pembangunan ekonomi t
  • 00:13:19
    disertai oleh rule of Law tanpa disertai
  • 00:13:22
    oleh demokrasi tidak sustainable ya
  • 00:13:24
    buktinya tumbang orde baru itu kira-kira
  • 00:13:26
    kayak begitu nah Pak Jokowi tidak Cukup
  • 00:13:29
    belajar untuk itu tapi mudah-mudahanlah
  • 00:13:32
    kita punya pemimpin yang lebih care
  • 00:13:34
    terhadap ini atau cara pandang yang
  • 00:13:36
    lebih baru sebetulnya terhadap hubungan
  • 00:13:38
    antara demokrasi dengan pembangunan
  • 00:13:40
    ekonomi yang cara pandang yang baru itu
  • 00:13:44
    adalah tidak bisa dipisahkan antara
  • 00:13:46
    keduanya kita tidak bisa meniru kayak
  • 00:13:48
    Cina begitu misalnya atau kayak
  • 00:13:50
    Singapura yang tidak
  • 00:13:52
    demokratis mungkin dalam Plus minusnya
  • 00:13:55
    adalah kita meniru seperti India gitu
  • 00:13:57
    loh Oleh karena itu karena kita lebih
  • 00:14:00
    beragam masyarakatnya dibanding Cina
  • 00:14:02
    Cina itu lebih homogen sebenarnya
  • 00:14:03
    walaupun penduduknya besar India mungkin
  • 00:14:05
    contoh kita Oleh karena itu di sana Saya
  • 00:14:09
    tidak melihat Pak Jokowi punya visi yang
  • 00:14:12
    serius yang kompleks yang
  • 00:14:14
    sisti untuk menjalankan pemerintahan Ini
  • 00:14:17
    hubungannya antara pembangunan ekonomi
  • 00:14:19
    dengan
  • 00:14:27
    demokrasi negara gu ya kalau sesuai
  • 00:14:31
    dengan undang-undang yang berlaku
  • 00:14:33
    menurut saya layak itu kan masalah
  • 00:14:35
    masalah hukum masalah aturan masalah
  • 00:14:38
    konstitusi dan seterusnya sejauh itu
  • 00:14:40
    memenuhi Katakanlah Gibran tidak
  • 00:14:42
    memenuhi syarat itu karena ada ukuran
  • 00:14:44
    umur E itu tidak memenuhi Nah itu kan
  • 00:14:48
    kasusnya seperti Pak Jokowi ingin
  • 00:14:50
    menjadi tiga periode dia
  • 00:14:53
    mengutak-atik undang-undang gitu loh
  • 00:14:55
    untuk memasukkan keinginannya itu jadi
  • 00:14:59
    kita tahu ada misalnya kasus Gibran ini
  • 00:15:03
    eh yang menghambatnya yaitu batasan umur
  • 00:15:07
    tapi kan kemudian dengan eh sangat
  • 00:15:10
    cerdiknya dimasukkan kasus yang lain
  • 00:15:13
    lagi argumen yang lain lagi nah itu
  • 00:15:15
    menurut saya eh politik di atas hukum
  • 00:15:20
    menurut saya Bukan sebaliknya Harusnya
  • 00:15:23
    kalau mau tertib politik itu harus
  • 00:15:24
    berjalan berdasarkan hukum bukan dibalik
  • 00:15:26
    gitu loh kalau dibalik itu pasti
  • 00:15:29
    ketidakpastian
  • 00:15:30
    ee akan terjadi di dalam politik kita
  • 00:15:34
    Oleh karena itu menurut saya Gibran
  • 00:15:36
    punya hak untuk itu untuk jadial asal
  • 00:15:40
    sesuai dengan Hukum nah ketika sekarang
  • 00:15:42
    MK
  • 00:15:44
    memutuskan bahwa Gibran bisa karena dia
  • 00:15:48
    Walikota jadinya Tentu saja boleh tapi
  • 00:15:51
    ini kan perubahan itu terjadi Kelihatan
  • 00:15:54
    sekali motifnya itu untuk melayani
  • 00:15:57
    seorang Gibran untuk bukan
  • 00:16:00
    imparsialitas dalam proses demokratisasi
  • 00:16:02
    yang terjadi dalam masyarakat
  • 00:16:09
    kita Saya pendukung Pak Jokowi gitu ya
  • 00:16:11
    Eh terus terang saja
  • 00:16:14
    eh menjelang Pemilu 2014 terang-terangan
  • 00:16:17
    di media sosial itu digitalnya jelas
  • 00:16:20
    gitu ya tapi saya mendukung Pak Jokowi
  • 00:16:23
    bukan karena Pak Jokowi hebat sebenarnya
  • 00:16:24
    gitu karena lawannya enggak ada adanya
  • 00:16:27
    terlalu untuk jadi Presiden
  • 00:16:30
    Indonesia karena saya gak mau orang yang
  • 00:16:33
    menurut penilaian Saya mungkin bisa
  • 00:16:35
    dianggap subjektif kita bisa berdebat
  • 00:16:36
    gitu ya Pak Prabowo tidak pantas untuk
  • 00:16:38
    jadi Presiden Indonesia Nah sekarang
  • 00:16:41
    lawannya tinggal Pak Jokowi gak bisa
  • 00:16:44
    gitu ya saya terpaksa harus memilih dan
  • 00:16:46
    mendukung Pak Jokowi sampai saya diteror
  • 00:16:49
    misalnya dilaporin ke Bawaslu kantor
  • 00:16:52
    saya mau dibom misalnya kayak gitu itu
  • 00:16:55
    saya lakukan gitu ya karena saya ingin
  • 00:16:57
    punya seorang presiden yang pantas untuk
  • 00:17:00
    negeri kita yang kita cintai ini nah
  • 00:17:02
    Oleh karena itu saya mendukung Pak
  • 00:17:03
    Jokowi Karena pilihannya sangat terbatas
  • 00:17:06
    hanya bisa milih Pak Prabowo atau Pak
  • 00:17:08
    Jokowi dalam konteks ini dengan segala
  • 00:17:12
    Plus minusnya Tentu saya mililiih Pak
  • 00:17:13
    Jokowi gitu demikian juga 2019 gitu Saya
  • 00:17:17
    berharap si 2019 Pak Prabowo tidak maju
  • 00:17:20
    lagi sehingga ada calon lain yang
  • 00:17:22
    berhadapan dengan Pak Jokowi tapi itu
  • 00:17:23
    tidak terjadi Nah sekarang juga begitu
  • 00:17:26
    nah ironisnya adalah saya mendukung Pak
  • 00:17:28
    Jokowi itu karena saya tidak mau Pak
  • 00:17:32
    Prabowo jadi presiden nah kemudian
  • 00:17:35
    sekarang Pak Jokowi tidak maju lagi
  • 00:17:37
    anaknya kemudian akan menjadi
  • 00:17:41
    wakilnya Pak Prabowo yang itu di di mata
  • 00:17:45
    saya Pak Jokowi ini berhadapan dengan
  • 00:17:47
    Pak Prabowo tapi sekarang justru
  • 00:17:50
    beraliansi yang saya bayangkan
  • 00:17:52
    berkonfrontasi itu sekarang menjadi apa
  • 00:17:55
    namanya eh menjadi aliansi aliansi yang
  • 00:17:58
    tidak Suci Kalau menurut saya nah Oleh
  • 00:18:01
    karena itu itu ironis ya mungkin pak
  • 00:18:05
    Jokowi tidak seperti saya melihatnya
  • 00:18:08
    dalam kontestasi politik ini gitu loh
  • 00:18:10
    itu mungkin berbeda Jadi kalau dia
  • 00:18:13
    masuk dalam kontestasi politik nasional
  • 00:18:16
    untuk pemilihan presiden
  • 00:18:17
    eh tidak punya argumen kepantasan atau
  • 00:18:21
    ketidak pantasan Prabowo untuk jadi
  • 00:18:24
    presiden alasan bukan itu dugaan saya
  • 00:18:27
    gitu ya Ya beda dengan saya kalau saya
  • 00:18:30
    masalah kepantasan Prabowo untuk jadi
  • 00:18:32
    presiden Oleh karena itu saya milih Pak
  • 00:18:34
    Jokowi Kalau Pak Jokowi mungkin
  • 00:18:35
    alasannya bukan itu mungkin dia merasa
  • 00:18:38
    e kalau Pak Prabowo bisa dipilih oleh
  • 00:18:43
    rakyat para pendukung Prabowo bilang
  • 00:18:45
    argumen-argumen saya itu udah basi
  • 00:18:47
    begitu kan sering disampaikan kayak
  • 00:18:49
    begitu mungkin pak jowi juga berpikirnya
  • 00:18:52
    seperti itu kalau masyarakat banyak akan
  • 00:18:55
    mendukung Pak
  • 00:18:57
    Prabowo Pak Jokowi tidak masalah dan
  • 00:19:00
    kecenderungannya adalah Pak
  • 00:19:03
    Jokowi ingin mendukung siapapun yang
  • 00:19:06
    kemungkinan akan menang nah di dalam
  • 00:19:08
    observasi kita memang Pak Prabowo ada
  • 00:19:11
    peluang untuk menang kali ini gitu loh
  • 00:19:13
    Nah jadi ini soal politik real gitu
  • 00:19:15
    tidak ada Norman di situ tidak ada
  • 00:19:17
    nilainya di situ saya melihatnya
  • 00:19:20
    begitulah Pak Jokowi berpolitik
  • 00:19:23
    [Musik]
  • 00:19:27
    kira-kira harapannya begitu harapan saya
  • 00:19:30
    begitu Gibran masih muda dan prospeknya
  • 00:19:33
    masih panjang kira-kira begitu kenapa
  • 00:19:35
    tidak berjalan dengan cara-cara yang e
  • 00:19:38
    normal dalam tanda kutip begitu artinya
  • 00:19:41
    Apa artinya dia menjalani e pemerintahan
  • 00:19:44
    menjalankan pemberiannya dengan baik
  • 00:19:46
    tunjukkan kepada publik bahwa dia bisa
  • 00:19:48
    berprestasi dengan baik kira-kira begitu
  • 00:19:51
    dan pada saatnya nanti dan jangan
  • 00:19:53
    menjadi wakil orang yang dipersoalkan
  • 00:19:55
    yang kontroversial seperti Pak Prabowo
  • 00:19:57
    gitu loh tunggulah misalnya satu satu
  • 00:20:00
    atau dua periode dia masih sangat muda
  • 00:20:02
    itu harapan tapi apakah Gibran berpikir
  • 00:20:05
    Demikian Ya itu soal yang lain
  • 00:20:09
    [Musik]
  • 00:20:10
    lagi
  • 00:20:12
    Eh bagi bagi pemilih ya bagai pemilih
  • 00:20:16
    adalah bahwa kita tidak bisa menilai e
  • 00:20:20
    dari janji-janjinya saja gitu terhadap
  • 00:20:23
    calon itu e Belajarlah apalagi sekarang
  • 00:20:26
    kan sudahah relatif Ses terhadap
  • 00:20:28
    informasi relatif jauh lebih baik itu
  • 00:20:31
    dibanding 25 tahun yang lalu 20 tahun
  • 00:20:34
    yang lalu lihatlah trik recordnya gitu
  • 00:20:38
    kepantasan orang untuk menjadi pemimpin
  • 00:20:40
    nasional bukan dari janjinya bahwa dia
  • 00:20:43
    akan melakukan hal-hal yang baik ke
  • 00:20:45
    depan itu penting tapi yang lebih
  • 00:20:48
    penting menurut saya adalah trik
  • 00:20:50
    recordnya apa yang sudah dia lakukan di
  • 00:20:52
    masa yang lalu Apakah ada hal yang eh
  • 00:20:57
    positif
  • 00:20:59
    ada hal yang negatif dihitung-hitung
  • 00:21:00
    seperti itu Menurut saya orang yang
  • 00:21:03
    paham politik Indonesia mestinya e cukup
  • 00:21:07
    memberikan informasi yang memadai kepada
  • 00:21:11
    para pemilih yang mungkin kurang cukup
  • 00:21:14
    literate kurang cukup mengerti tentang
  • 00:21:16
    tokoh-tokoh yang E menjadi calon
  • 00:21:19
    pemimpin nasional
  • 00:21:26
    kita
Tags
  • demokrasi
  • hukum
  • politics
  • Gibran
  • Mahkamah Konstitusi
  • dinasti politik
  • independensi hukum
  • pemilihan umum
  • rekam jejak
  • Jokowi