00:00:00
hai hai
00:00:02
[Musik]
00:00:18
Halo assalamualaikum warahmatullahi
00:00:21
wabarakatuh pemirsa UMP yang dimuliakan
00:00:25
oleh Allah subhanahuwata'ala
00:00:27
kita memuji kepada Allah dan bershalawat
00:00:30
kepada rasulullah shallallahu alaihi
00:00:32
wasallam para pengikut beliau hingga
00:00:35
akhir zaman nanti
00:00:37
pemirsa sekalian kita mengenal kearifan
00:00:41
wakaf Local Wisdom dan bagaimana
00:00:45
hubungannya dengan hukum Islam
00:00:47
kita memahami bahwa
00:00:49
dalam konteks agama kita ada-ada ada
00:00:53
ilmu
00:00:54
dikatakan oleh para ulama hot Gmail
00:00:57
ada-ada nelm dahulukan adab daripada
00:01:00
ilmu dan sebenarnya adab ini hakekatnya
00:01:04
Seperti apa adab adalah kepantasan untuk
00:01:08
menerapkan sebuah praktek ilmu tanpa
00:01:12
menghianati prinsip ilmu itu sendiri
00:01:15
misalnya kita jadikan contoh di dalam
00:01:19
madzhab Syafi'i mulai kitab yang paling
00:01:21
ringan lagi berkah misalnya kitab
00:01:24
Safinatun Naja kitab Al mabadiul
00:01:27
fiqhiyah kitab permulaan fiqih kita
00:01:30
memahami bahwa urat bagi laki-laki itu
00:01:33
antara pusar Sampai lutut artinya apa
00:01:36
Ketika seseorang
00:01:38
melaksanakan salat dan dia sudah pakai
00:01:41
sarung misalnya pakai kain antara pusar
00:01:44
Sampai lutut Nya maka dikatakan secara
00:01:47
keilmuan fiqih puasanya Sudah sah tapi
00:01:50
Mari kita perhatikan secara adab Apakah
00:01:53
ini sudah baik sudah pantas untuk
00:01:56
dilakukan di tengah masyarakat kita
00:01:58
jadikan contoh misalnya ketika ada orang
00:02:01
melaksanakan salat Jumat lalu dia datang
00:02:05
ke mesjid hanya pakai sarung Maaf
00:02:07
telanjang dada sudah menutup antara
00:02:10
pusar Sampai lutut nya bahkan sarungnya
00:02:12
diangkat sampai sekian senti di bawah
00:02:14
lututnya secara ilmu dia sudah sah
00:02:17
shalatnya Hai tapi secara kepantasan
00:02:20
mempraktekkan ilmu ini masih sesuatu
00:02:23
yang tidak baik dan akan dinilai buruk
00:02:26
oleh kepantasan norma dan etika
00:02:29
masyarakat para pemirsa banyak contoh
00:02:33
lain sebagaimana ulama sangat bijaksana
00:02:36
memperhatikan apa yang berlaku
00:02:38
kebijaksanaan yang ada di tengah
00:02:40
masyarakat
00:02:41
al-imam Ahmad bin hambal Ketika suatu
00:02:44
saat beliau singgah di kota Madinah
00:02:46
didaulat oleh penghuni atau Maaf
00:02:48
penduduk kota Madinah untuk menjadi imam
00:02:51
di Masjid Nabawi Masjid Nabi Muhammad
00:02:54
Shallallahu Alaihi Wasallam ketika
00:02:56
beliau didaulat untuk jadi imam sudah
00:02:59
maklum al-imam Ahmad bin hambal memiliki
00:03:02
pendapat bahwa Imam seusai melaksanakan
00:03:05
salat disunnahkan untuk menghadapkan
00:03:08
bagian kanannya kearah makmum dalam
00:03:10
konteks Indonesia berarti menghadap ke
00:03:13
utara
00:03:15
sejenak Setelah salam tapi apa yang oleh
00:03:18
al-imam Ahmad ketika beliau menjadi imam
00:03:21
di Masjid Nabawi Setelah salam beliau
00:03:24
tetap menghadap ke arah Barat ke arah
00:03:28
kiblat Setelah turun dari masjid para
00:03:31
muridnya kemudian bertanya-tanya wahai
00:03:33
Imam Ahmad Bukankah menjadi pendapat
00:03:36
Paduka agar setelah sholat seorang Imam
00:03:40
menghadapkan bagian kanannya kearah
00:03:42
jamaah atau ke arah makmum Mengapa
00:03:45
Paduka Disini Diam saja bahasa Jawanya
00:03:48
Jacky Cheung tetap menghadap kiblat
00:03:50
tidak menghadapkan bagian kanan ke arah
00:03:52
jamaah atau makmum hijab oleh al-imam
00:03:55
Ahmad sebagaimana disebutkan dalam kitab
00:03:58
syarhul yaqutun Nafis beliau katakan
00:04:01
Galuh Paul Wah ada laman itulah pendapat
00:04:05
saya tapi ini yang saya lakukan di
00:04:07
mesjid Nabawi kita ilustrasikan para
00:04:10
pemirsa sekalian karena seandainya Imam
00:04:14
Ahmad menghadap ke utara maka beliau
00:04:16
akan membelakangi kata beli saya akan
00:04:19
membelakangi tiga makam yang mulia yang
00:04:22
pertama adalah makam Rasulullah
00:04:24
Shallallahu alaihi wasallam dan yang
00:04:26
kedua adalah makam Sayyidina Abu Bakar
00:04:28
As Siddiq dan yang ketiga adalah makam
00:04:32
sayidina Umar itulah pendapat saya
00:04:34
secara keilmuan fiqih tapi secara adab
00:04:37
kepantasan Local Wisdom yang ada di kota
00:04:40
Madinah tidak pantas saya membelakangi
00:04:42
tiga makam manusia yang mulia ini Karena
00:04:46
itulah ada keseimbangan ada kepantasan
00:04:50
dawuhipun al-imam Ibnu Muflih mengutip
00:04:53
kalam Ibnu Aqil beliau Sebutkan dalam
00:04:55
kitab al-adab asyariyah Layang bagi
00:04:59
huruf mim ada timnas
00:05:01
Ilham tidak pantas kita keluar dari
00:05:04
tradisi yang berlaku di tengah
00:05:06
masyarakat kecuali tradisi itu adalah
00:05:08
tradisi yang haram selagi tidak haram
00:05:11
selagi tidak melanggar sebuah kewajiban
00:05:14
agama maka marilah kita bijaksana untuk
00:05:18
Hai dan memantaskan praktek ilmu yang
00:05:21
berlaku di tengah masyarakat
00:05:23
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
00:05:25
para pemirsa sekalian memiliki mimbar
00:05:28
diriwayatkan mimbar beliau terdiri dari
00:05:31
tiga anak tangga setelah sebelumnya
00:05:34
beliau duduk di potongan atau pelepah
00:05:37
korma singkat cerita ketika Rasulullah
00:05:40
Shallallahu Alaihi Wasallam meninggal
00:05:41
dunia diganti kepemimpinan umat Islam
00:05:45
oleh Khalifah Abu Bakar As Siddiq Apa
00:05:48
yang dilakukan oleh Khalifah Umar beliau
00:05:50
menambah dua anak tangga yang dulunya
00:05:53
tiga anak tangga sekarang menjadi lima
00:05:55
tujuannya apa ketika khutbah Sayyidina
00:05:59
Abu Bakar as-siddiq akan duduk di dua
00:06:02
anak tangga yang beliau bikin sendiri
00:06:04
beliau tidak akan berani bahasa Jawanya
00:06:07
tidak akan pantas kata orang Madura
00:06:11
cangkolan kurang ajar lama kalau sampai
00:06:14
saya duduk di tempat yang dulu ditempati
00:06:16
oleh Nabi Muhammad SAW jumlah Alaihi
00:06:19
Wasallam 2 tahun berikutnya Sayyidina
00:06:22
Abu Bakar as-siddiq meninggal dunia
00:06:24
diganti oleh Amirul Mukminin Umar Bin
00:06:27
Khattab apa yang beliau lakukan beliau
00:06:30
menambah dua anak tangga laki 5 menjadi
00:06:33
25 kita + 2 = 7 Apa yang dilakukan oleh
00:06:37
sejumlah Umar Bin Khattab ketika beliau
00:06:39
khotbah beliau akan duduk di tempat yang
00:06:42
beliau bikin sendiri tidak akan berani
00:06:45
untuk duduk di anak tangga yang dulu
00:06:48
ditempati oleh Sayyidina Abu Bakar
00:06:50
as-siddiq apalagi yang ditempati oleh
00:06:53
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
00:06:55
taat beban bihima karena beradab
00:06:58
beretika terhadap keduanya Karena itulah
00:07:01
dalam tradisi kearifan yang ada di
00:07:04
pondok pesantren para santri akan tidak
00:07:07
berani duduk di kursinya IAI duduk di
00:07:11
kursinya gurunya maka ini juga menjadi
00:07:13
kepantasan bagi kita mahasiswa-mahasiswi
00:07:16
secara adab tidak funny duduk dikursi
00:07:19
dosen ini sebuah etika yang telah
00:07:22
diterapkan oleh para khalifah Karena
00:07:24
itulah kita lihat misalnya di mesjid
00:07:27
Nabawi itu anak tangganya sangat banyak
00:07:29
sekali karena kalau kita kembali
00:07:31
flashback kepada sejarah gitulah
00:07:33
ceritanya para pemirsa sekalian yang
00:07:36
dimuliakan oleh Allah subhanahuwata'ala
00:07:38
ada ilmu ada Adab Dan bila kita tarik
00:07:42
ini adalah Local Wisdom Bagaimana
00:07:45
kearifan lokal yang ada di tengah
00:07:46
masyarakat kita bijak kita wis untuk
00:07:49
menyampaikan sesuatu yang kita pahami
00:07:51
tapi kemudian tanpa menghianati prinsip
00:07:55
ilmu itu sendiri marilah kita tutup
00:07:57
gajian ini dengan kisah sebuah cerita
00:08:00
seorang santri yang sudah 15 tahun dia
00:08:04
mondok di pesantren Dia pamit kepada
00:08:06
kyainya saya akan mempraktekan ilmu saya
00:08:11
saya akan sampaikan kepada masyarakat
00:08:13
kata kyainya Tunggu dulu hidup bersama
00:08:17
saya saya ajak Hai tak ajari yo opo
00:08:20
carane Urip di tengah masyarakat kata
00:08:23
Kiai mboten usah iya saya sudah hafal
00:08:26
Alfiah molak Malik saya sudah cukup
00:08:28
mondok 15 tahun akhirnya memaksakan diri
00:08:31
dia akhirnya pulang setelah pulang dia
00:08:34
singkat cerita sholat Jumat berjamaah di
00:08:37
Masjid kampung itu dan ternyata disitu
00:08:40
ada Iman sekaligus khotib Jumat yang
00:08:43
sudah puluhan tahun menjadi imam dan
00:08:45
khotib di masjid bikin ketika membaca
00:08:48
surat al-fatihah rupanya ada satu huruf
00:08:51
yang kurang tepat misalnya shot menjadi
00:08:54
SIM sang Imam ini membaca
00:08:58
ihdinashirotolmustakim padahal shot
00:09:00
sangat rentan harus mecucu ihdinas
00:09:03
sirotol mustaqim lalu kemudian tiba-tiba
00:09:06
setelah salah anak muda yang baru keluar
00:09:08
dari pesantren ini langsung maju
00:09:11
mengambil mic mengambil pengeras suara
00:09:13
dia langsung ceramah tanpa diminta
00:09:15
menegur dan menyalahkan sang khotib yang
00:09:17
sudah kuno atau khutbah disini berarti
00:09:20
sholat Jumat kita tidak sah berapa tahun
00:09:23
kita dipimpin oleh Imam dan khathib Kiai
00:09:25
Kampung Ini akhirnya kemudian karena
00:09:27
sikap dan caranya tidak baik dia
00:09:30
dikeroyok oleh satu jamaah masjid satu
00:09:33
mesjid semua kemudian Mengapa kata anak
00:09:36
orang Malang itu menutupi dia semuanya
00:09:39
akhirnya dia kembali ke pesantren
00:09:41
menyampaikan dan melaporkan kepada
00:09:43
kyainya leres panjenengan Kyai betul
00:09:46
panjenengan gara-gara satu huruf saya
00:09:49
sudah diantemi oleh orang satu mesjid
00:09:52
Bagaimana kalau dengan
00:09:54
28 huruf hijaiyah yang lain maka marilah
00:09:58
kita amati kita observasi Islam memang
00:10:02
bukan agama tradisi tapi tidak selalu
00:10:05
anti tradisi Islam adalah agama adab
00:10:07
bagaimana kita menyampaikan di tengah
00:10:10
masyarakat dengan baik sehingga ilmu dan
00:10:12
pengetahuan yang kita miliki data
00:10:15
diterima dengan baik Semoga Allah
00:10:17
subhanahuwata'ala Hai menerima semua
00:10:19
kebaikan kita telah kita wafat dalam
00:10:22
keadaan melakukan Puncak kebaikan kita
00:10:24
dalam keadaan khusnul khotimah Amin ya
00:10:28
robbal alamin wassalamualaikum
00:10:29
warahmatullahi wabarakatuh
00:10:32
[Musik]