00:00:11
Candi ini di bangun dari hampir jutaan bongkahan batu vulkanik
00:00:15
ditambang dari sisa letusan gunung berapi yang tak jauh dari situ
00:00:21
di bangun di atas bukit kecil
00:00:24
Reruntuhan candi Borobudur
00:00:26
ditemukan pertama kali pada tahun 1814
00:00:30
saat Inggris menguasai Jawa
00:00:34
Pemugaran pertamanya dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda
00:00:37
sekitar tahun 1907-1911
00:00:43
Dan berlanjut pemugarannya tahun 1973-1983
00:00:51
Karena tidak ada catatan yang tertinggal dari mereka yang menitahkan pembangunan candi ini
00:00:57
yang mungkin bisa menjelaskan gagasan para pembangunnya
00:01:01
Candi ini telah menjadi pokok berbagai teori yang berusaha menjelaskan tujuannya
00:01:07
dan bahkan keterkaitannya dalam hal aliran budhis
00:01:11
Tujuan pasti candi ini tidak jelas
00:01:14
karena ini bukan wihara
00:01:16
dan bukan sekadar stupa
00:01:18
dan juga tidak jelas
00:01:20
apa ini yang disebut sebagai sarana pengenalan ajaran Budha
00:01:24
namun cukup aman untuk mengatakan bahwa candi ini
00:01:29
pada umumnya termasuk dalam aliran mahayana
00:01:32
namun menunjukkan ciri-ciri pengaruh aliran tantra
00:01:38
“Borobudur, Lalitavistara Flora Fauna Relief - Discourse & Iconography”
00:01:55
jadi Borobudur itu adalah sebuah situs yang masuk dalam kategori warisan dunia
00:02:01
yang merupakan candi yang istimewa
00:02:05
candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat
00:02:08
yang ini merepresentasikan konsep buddha yaitu dasya bodhisattva bhumi
00:02:15
salah satu hal yang sangat istimewa di candi Borobudur adalah relief nya
00:02:20
terdapat 2 jenis relief di candi Borobudur
00:02:22
yang pertama adalah
00:02:23
relief dekoratif
00:02:24
yang kedua adalah relief cerita atau relief naratif
00:02:28
relief cerita di candi Borobudur ini sangat unik
00:02:32
karena disitu ada beberapa tema cerita
00:02:34
keseluruhan jumlah relief cerita atau panilnya
00:02:38
itu keseluruhannya adalah sejumlah 1460 panil
00:02:43
relief cerita candi Borobudur dari bagian kaki kita menjumpai relief Karmawibhangga
00:02:49
kemudian pada bagian tubuhnya
00:02:52
kalau bagian kaki itu bisa kita menyebutnya sebagai bagian Kamandhatu
00:02:57
sedangkan bagian rupadatu atau tubuh candi ini dijumpai relief Jakataawadana
00:03:02
Jatakamala
00:03:03
Lalitavistara
00:03:04
Gandawyuha
00:03:07
sebagai akhir bagian cerita dari gandawyuha
00:03:10
kemudian pada bagian arupadhatu tidak dijumpai sama sekali relief
00:03:39
pada bagian kaki candi Borobudur
00:03:40
relief Karmawibhangga akan menceritakan mengenai hukum sebab-akibat
00:03:44
atau Karma
00:03:46
dimana apabila kita berbuat baik
00:03:48
akan mendapatkan karma yang baik
00:03:49
namun apabila kita berbuat jelek
00:03:51
atau keburukan
00:03:52
kita akan mendapatkan karma yang buruk juga
00:03:56
pada bagian Kamandhatu
00:03:58
dijumpai relief yang paling penting
00:04:00
atau istilahnya bisa kita sampaikan
00:04:03
ini adalah satu-satunya di dunia
00:04:06
yang itu
00:04:07
menyampaikan informasi mengenai kehidupan
00:04:11
Sidharta Gautama
00:04:12
sejak dia di khayangan
00:04:14
atau pada saat dia sebagai bodhisattva
00:04:17
hingga kemudian
00:04:18
dia dilahirkan dalam bentuk manusia
00:04:21
sebagai Sidharta Gautama atau Pangeran Sidharta
00:04:23
dan akhirnya mencapai kelepasan terlepas dari samsara dan kemudian mengajarkan budi pekerti
00:04:30
atau ajaran Buddha
00:04:32
relief Lalitavistara dijumpai pada dinding utama candi Borobudur pada lorong satu
00:04:38
sehingga apabila kita naik ke candi Borobudur
00:04:41
masuk melalui tangga timur
00:04:43
maka pada saat kita menghadap ke arah candi
00:04:46
relief tersebut adalah relief yang pertama kita lihat
00:04:50
ada dua
00:04:51
deret relief
00:04:52
pada dinding candi
00:04:53
relief Lalitavistara berada pada deret yang atas
00:04:57
relief Lalitavistara dipahatkan sejumlah 120 panil
00:05:01
yang dibaca secara Pradaksina
00:05:03
pembacaan relief dimulai dari sisi timur kemudian kita secara Pradaksina
00:05:08
atau mengkanankan candi atau berputar
00:05:11
pada lorong candi searah jarum jam hingga berakhir pada tangga timur di sisi kanan
00:05:16
relief Lalitavistara ini merupakan
00:05:21
relief yang diambil dari sutra Lalitavistara
00:05:24
artinya
00:05:26
sutra atau kitab sebagai dasar
00:05:28
yang digunakan untuk memahatkan relief Lalitavistara ini berasal dari India
00:05:32
merupakan cerita atau biografi buddha
00:05:34
namun dipahatkan
00:05:36
pada lingkungan Jawa Kuno
00:05:38
pada saat itu pada masa Kerajaan Mataram Kuno yang dikuasai dinasti Syailendra
00:05:43
relief ini dipahatkan
00:05:44
berdasarkan kondisi lingkungan pada saat itu
00:05:47
artinya apa, artinya semua penggambaran
00:05:50
baik itu manusia
00:05:52
kondisi lingkungan sekitar
00:05:53
seperti pepohonan
00:05:55
seperti
00:05:57
alat transportasi
00:05:58
juga seperti halnya fauna nya
00:06:01
itu dipahatkan sesuai dengan kondisi lingkungan Jawa Kuno pada saat itu
00:06:05
ya ini sekitar abad 8-10 masehi
00:06:08
semua elemen lingkungan
00:06:10
semua aspek sosial budaya, bagaimana
00:06:14
manusia pada saat itu berinteraksi
00:06:17
antara bangsawan, rakyat, pendeta
00:06:20
atau seorang guru
00:06:23
itu bisa diliat pada relief Lalitavistara
00:08:54
memang berbeda antara kita yang terbiasa identifikasi dengan memegang spesimen
00:09:00
dari kelompok yang mamalia
00:09:01
burung dan lain lain, kita megang spesimen
00:09:04
kemudian bisa mencermati setiap detail karakter morfologi nya
00:09:08
kita dengan mudah
00:09:09
bisa membedakan satu jenis dengan jenis yang lain
00:09:13
tapi permasalahan yang ada di relief di candi Borobudur
00:09:17
ketika kita hanya disuguhkan dengan
00:09:19
satu karakter yang sangat terbatas sebenarnya
00:09:22
kalau dalam konteks taksonomi sebenarnya sangat sedikit informasi yang bisa kita dapatkan ketika
00:09:28
kita harus mengidentifikasi
00:09:35
proses identifikasinya jauh lebih menantang tentunya
00:09:38
karena objek yang kita hadapi itu bukan lagi bagian tanaman hidup
00:09:44
tetapi pahatan batu
00:09:47
oleh karena itu, kami...
00:09:49
perlu untuk mengelompokkan bentuk bentuk dari flora yang ada
00:09:53
kita kelompok-kelompokkan berdasarkan bentuk daun
00:09:55
bentuk bunga, bentuk batangnya kita kelompok-kelompokkan
00:09:58
setelah nanti terbentuk beberapa bentuk dengan morfologi yang sama
00:10:01
baru kita identifikasi
00:10:03
setelah kita identifikasi
00:10:04
kita bandingkan dengan kitab yang menjadi panduan dari kisah di relief tersebut
00:10:11
sejauh ini kita sudah memperoleh bahkan 30-40 spesies tumbuhan sudah kita peroleh
00:10:18
dan sepertinya kita ini masih on-going ya
00:10:21
jadi masih terus berlanjut
00:10:23
ternyata dari
00:10:24
jenis yang sudah ditemukan saja
00:10:27
itu sekitar 51 jenis
00:10:30
jadi ada 51 jenis fauna
00:10:33
yang bisa kita identifikasi
00:10:34
tapi selain itu,
00:10:36
ketika kita bicara fauna yang ada di relief
00:10:39
yang awalnya hanya sebatas satwa atau fauna sebagai hiasan untuk melengkapi
00:10:48
tapi ternyata banyak informasi yang ternyata bisa di ungkap oleh keberadaan
00:10:55
fauna-fauna yang ada disitu
00:10:56
ya seperti salah satunya sebagai penanda waktu
00:10:59
siang, malam, pagi, sore
00:11:01
pagi itu binatang apa
00:11:04
siang binatang apa
00:11:05
malam binatang apa
00:11:06
itu dia
00:11:09
menggambarkannya sedemikian rupa
00:11:11
tidak asal memunculkan binatang
00:11:15
tapi dikaitkan dengan kebutuhan cerita
00:11:18
ada simbol khusus yang disitu menunjukkan
00:11:21
bahwa kawasan tersebut merupakan perairan
00:11:24
dan disitu sangat sinkron dengan jenis jenis tanaman oh ternyata
00:11:27
ditempat yang berair itu tanaman-tanaman
00:11:32
seperti pisang, seperti talas itu hidup disitu
00:11:35
muncul di relief tadi
00:11:36
yang ada tanda airnya, berarti itu..
00:11:38
menambah wawasan baru
00:11:40
nah visual itu..
00:11:42
bisa dibagi-bagi
00:11:43
nah dalam konteks relief
00:11:45
visual paling besar disebut peristiwa nya
00:11:49
nah disetiap panil
00:11:51
ada sejumlah kejadian
00:11:54
lalu di dalam kejadian ada adegan
00:11:57
lalu ada suasana
00:11:58
suasana itu pagi, siang, malam, hangat
00:12:01
semuanya itu diwakili dengan yang namanya imaji
00:12:05
bagaimana kita mengidentifikasi imaji
00:12:07
maka kita akan bongkar menjadi sub imaji
00:12:10
kurang lebih begitu
00:12:10
sub imaji itu adalah...
00:12:12
bagian dari imaji yang mempunyai hubungan logis
00:12:15
terhadap imaji, misalnya..
00:12:16
kalo imajinya manusia
00:12:17
sub imajinya kepala misalnya
00:12:21
hubungan logisnya kepala itu harus diatas bahu
00:12:24
kalo kepala ada disini, namanya dedemit
00:12:26
nah gitu ya
00:12:27
jadi istilahnya..
00:12:29
keilmuannya namanya bahasa rupa
00:12:32
kemudian selain itu juga
00:12:33
kita juga
00:12:34
bisa melihat bahwa
00:12:36
ternyata
00:12:37
para pemahat itu
00:12:39
tidak hanya sekedar sebagai seorang artis
00:12:42
tapi mereka juga seorang ahli biologi
00:12:45
yang bisa begitu memahami
00:12:47
bagaimana menuangkan gambar gambar
00:12:52
fauna itu dalam
00:12:54
tingkat kedetailan yang kalau menurut saya sebagai seorang taksonom
00:13:00
dan menurut saya ini sebuah satu mahakarya
00:13:03
emang tidak sekedar
00:13:04
dari sisi ukuran ada banyak hubungan yang sebenarnya disimpan di Candi Borobudur ini
00:13:10
dalam konteks fauna nya
00:13:12
tidak hanya cerita tentang Buddha
00:13:16
tapi juga ada cerita
00:13:17
cerita bagaimana perilaku fauna
00:13:21
di kehidupan sehari-hari
00:13:23
saya melihat yang sisi
00:13:25
sangat luar biasa dari apa yang dilakukan oleh LIPI
00:13:29
ini ketika memahami flora fauna di relief Borobudur
00:13:33
itu mengajak
00:13:35
kawan kawan dari multi disiplin
00:13:37
jadi saya melihat pada sisi manusianya
00:13:40
kemudian saya melihat hubungan antara
00:13:42
flora fauna yang ditemukan
00:13:44
kemudian itu menjadi sangat penting didalam konteks hubungannya dengan manusia
00:13:48
nah ini tentu saja
00:13:50
dari sisi keilmuan arkeologi
00:13:52
akan memperkuat dari paradigma arkeologi
00:13:55
yaitu rekonstruksi proses budaya
00:13:58
rekonstruksi sejarah budaya
00:13:59
dan rekonstruksi cara hidup
00:14:01
cara hidup manusia pada masa lalu itu bisa di rekonstruksi
00:14:05
dengan kondisi lingkungan
00:14:06
kondisi lingkungan juga bisa direkonstruksi dari penggambaran relief
00:14:10
artinya lingkungan akan bisa diintepretasikan
00:14:13
lingkungan jawa kuno itu dulu seperti apa
00:14:15
bahkan manfaatnya itu bukan hanya di bidang masing masing
00:14:18
tetapi juga sebagai paradigma keilmuan
00:14:22
untuk memahami urusan alam semesta
00:14:27
urusan hubungan manusia dengan manusia
00:14:30
manusia dengan penciptanya
00:14:32
dan juga manusia dengan teknologi
00:14:34
begitu kita melihat secara multidisiplin
00:14:37
jadi sebenarnya Borobudur ini adalah sebuah perpustakaan
00:14:43
atau sebuah media
00:14:45
ilmu pengetahuan
00:14:47
yang terpendam pada relief relief tersebut
00:14:50
jadi dengan mempelajari relief kita akan paham diantaranya...
00:14:55
mengenai kondisi kondisi
00:14:57
lingkungan sosial budaya pada saat itu
00:14:59
dan ini baru pertama kali dilakukan
00:15:02
dengan disiplin ilmu yang bervariasi
00:15:05
semua membahas relief
00:15:07
dan tentu saja banyak intepretasi yang kita dapatkan
00:15:11
untuk memperkaya khazanah budaya kita
00:15:19
biasanya wisatawan yang sangat tertarik
00:15:22
memahami relief
00:15:24
dan juga ornamen arsitektural candi
00:15:26
adalah wisatawan dari manca
00:15:28
itulah sebabnya bisa kita lihat
00:15:31
walaupun turis yang datang ini cuma 2 - 3 atau paling banyak 5 orang,
00:15:36
dia pasti akan menggunakan jasa guide
00:15:38
nah jasa guide tentu saja
00:15:40
atau dibina oleh Balai Konservasi Borobudur
00:15:43
untuk menyampaikan informasi informasi
00:15:46
secara ilmiah dan akademis
00:15:48
sehingga tidak ada bias
00:15:50
atau tidak ada cerita cerita
00:15:53
dalam tanda kutip bohong yang dilebih-lebihkan
00:15:56
misalnya, candi Borobudur itu ada candi yang dibuat oleh Nabi Sulaiman
00:16:01
ataupun candi Borobudur itu dibuat dengan metode yang berhubungan dengan sihir, klenik dan sebagainya
00:16:08
nah itu..
00:16:10
diharapkan informasi-informasi tersebut akan diminimalisir
00:16:15
Kajian relief pada panil borobudur
00:16:19
menjadi sebuah kajian yang penting
00:16:21
untuk mengungkap keanekaragaman jenis flora dan fauna
00:16:24
yang ada pada masa itu
00:16:27
sehingga kekayaan alam pada masa tersebut
00:16:30
dapat dipelajari dan dapat menjadi dasar ilmiah upaya konservasi flora fauna
00:16:38
Saat ini, tim Pusat Penelitian Biologi LIPI dengan para ahli sejarah
00:16:43
ahli seni rupa
00:16:45
dan ahli arkeolog
00:16:47
telah melakukan kajian mendalam
00:16:49
berupa identifikasi jenis hingga pada tahap spesies
00:16:55
Harapannya hasil identifikasi ini
00:16:58
dapat menjadi penunjang wisata sejarah dan wisata edukasi
00:17:04
Selain menawarkan wisata sejarah
00:17:06
wisata edukasi menawarkan pendidikan yang dapat meningkatkan pengetahuan generasi muda
00:17:12
tentang kekayaan alam Indonesai pada masa lalu