𝗟𝗨𝗕𝗔𝗡𝗚 𝗝𝗘𝗣𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗨𝗞𝗜𝗧𝗧𝗜𝗡𝗚𝗚𝗜 | 𝗣𝗘𝗥𝗝𝗔𝗟𝗔𝗡𝗔𝗡 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗥𝗔𝗛 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗦𝗔

00:32:54
https://www.youtube.com/watch?v=wMEnEws8bcg

Summary

TLDRThe video gives an in-depth look at Lobang Jepang, a historical underground site in Bukittinggi, Indonesia, built during World War II by Japanese forces. The guide, Bang Abdi, explains that the tunnels served multiple functions, including as a dungeon for holding and torturing forced laborers, known as romusha. The site consists of a series of chambers for various purposes and measures approximately 1,470 meters in total length, with a depth of around 40 meters. The history of Lobang Jepang includes tragic stories of violence and death, as many laborers did not survive their ordeal. The site was discovered in 1986 and is now accessible to the public for educational purposes, shedding light on the grim chapter of Indonesia's history during the Japanese occupation.

Takeaways

  • 🕳️ Lobang Jepang was built by the Japanese during WWII as a dungeon.
  • ⛓️ It served as a detention and execution site for forced laborers.
  • 📏 The tunnels measure about 1,470 meters in length and 40 meters deep.
  • 👷 Many laborers faced severe mistreatment and starvation.
  • 🗓️ Discovered in 1986, it is now a site for historical tourism.
  • 🛠️ The tunnels were constructed discreetly to avoid detection.
  • ⚰️ Numerous bodies were disposed of in nearby ravines.
  • 🛡️ Originally built for military defense, it includes various chambers.
  • 🏛️ Plans to develop it into a museum have been discussed.
  • 🏞️ It offers a glimpse into a dark chapter of Indonesia's history.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The video introduces the historical site of Lubang Jepang (Japanese Cave) in Bukittinggi, discovered in 1946. It describes the cave's grim history during Japanese occupation, where workers were imprisoned and tortured. The narrator guides viewers through various sections of the cave, detailing its original functions, including storage for ammunition and living quarters for forced laborers known as romusha.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    As the narrative progresses, the depth of the cave is emphasized, at 40 meters below ground, with a length of 1470 meters containing multiple corridors for various purposes. The narrator provides context about the construction of the cave during World War II as a military bunker using forced laborers, highlighting the secrecy surrounding its creation and its eventual discovery in 1986.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    The tour continues deeper into the cave, illustrating the original structure and design meant to accommodate Japanese soldiers. Viewers learn about the cave's survival through natural disasters, particularly earthquakes, and how its unique geological composition prevents water accumulation and structural collapse.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    The guide describes the dusty historical remnants within the cave, including a supposed execution kitchen, which adds to its sinister reputation. The lack of artifacts from that time is addressed, with many items believed to have been removed post-war, hinting at a much darker history involving mass executions.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    As the exploration unfolds, the cave's connection to the darker aspects of wartime is reiterated, including the psychological manipulation employed by the Japanese forces and living conditions endured by the laborers. The segment concludes with visits to crucial areas like the prison and remains of facilities intended for forced laborers.

  • 00:25:00 - 00:32:54

    Finally, the video wraps up as the narrator leads the audience towards the exit of Lubang Jepang, summarizing its historical significance and the atrocities that occurred within. There's an emphasis on the need for preservation of such historical sites to prevent repetition of past mistakes, leaving viewers with a haunting yet educational understanding of this dark chapter in history.

Show more

Mind Map

Video Q&A

  • What is Lobang Jepang?

    Lobang Jepang is a historical site in Bukittinggi, Indonesia, built by Japanese forces during World War II, serving as a dungeon and execution area.

  • When was Lobang Jepang built?

    It was built between 1942 and 1945.

  • What purpose did Lobang Jepang serve?

    It was used to detain and execute forced laborers, known as romusha.

  • How deep is Lobang Jepang?

    Lobang Jepang is approximately 40 meters deep.

  • How long are the tunnels in Lobang Jepang?

    The total length of the tunnels is about 1,470 meters.

  • When was Lobang Jepang discovered?

    It was discovered in 1986.

  • What happened to the laborers who were detained in Lobang Jepang?

    Many laborers faced torture, starvation, and execution.

  • Are the tunnels accessible to the public?

    Yes, they are part of a historical tourism site.

  • What kind of features does Lobang Jepang have?

    It includes chambers for ammunition, dining, sleeping quarters, and execution areas.

  • Why was the site kept secret?

    It was built discreetly to avoid detection by enemy forces.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    lo bahasa Panin Abang ditemukan tahun
  • 00:00:01
    1946 dengan hampir sepanjang lorong
  • 00:00:03
    kurang ke rangka tulang berulang ini
  • 00:00:05
    apakah kita sekarang di depan penjara di
  • 00:00:07
    tempat yang digunakan Jepang apa enggak
  • 00:00:08
    untuk menahan para pekerja cuma dua
  • 00:00:11
    sampai tiga hari ketika mereka siksa dan
  • 00:00:12
    bahkan terpada dikasih makan jadi semua
  • 00:00:14
    dikuburlah selama masa dalam penjara ini
  • 00:00:16
    sekarang kita di dapur tapi dapur ini
  • 00:00:19
    bukan dapur untuk masak dapur ini cuma
  • 00:00:21
    kamuflase atau tipuan fungsi sebenarnya
  • 00:00:23
    apakah ini dapur eksekusi atau ruang
  • 00:00:25
    pembantaian
  • 00:00:27
    [Musik]
  • 00:00:32
    ya sekarang kita sudah ada di Lubang
  • 00:00:35
    Jepang ini pintu masuknya nanti kita ke
  • 00:00:38
    dalam Seperti apa di dalam katanya di
  • 00:00:41
    dalam itu ada ruangan pembantaian
  • 00:00:43
    pembantaian itu seperti apa kita cari ya
  • 00:00:46
    Jadi nanti penjelasannya oleh Bang siapa
  • 00:00:49
    Abdi bank Abdi akan memandu kita ke
  • 00:00:52
    dalam kita pakai pemandu Seperti apa di
  • 00:00:54
    dalam karena kita juga enggak tahu pasti
  • 00:00:55
    Seperti apa di dalam Yuk kita dengar
  • 00:00:57
    penjelasan dari Bang Abdi Silahkan bang
  • 00:00:59
    baik bang Jadi sebelumnya kakak abang
  • 00:01:01
    saya ucapkan selamat datang Jogja wisata
  • 00:01:03
    Lobang Jepang posisi ke Abang kita
  • 00:01:05
    sekarang tuh berada di sini kita masuk
  • 00:01:07
    lobang depannya bangkanya turun tangga
  • 00:01:08
    turunnya ada 132 anak tangga sampai di
  • 00:01:12
    bawah sini Abang Kakak ini selebihnya
  • 00:01:13
    sudah rata tidak ada tangga lagi Lubang
  • 00:01:15
    Jepang ini Abang Kakak itu di kedalaman
  • 00:01:17
    40 meter di bawah Taman panorama dan ini
  • 00:01:20
    mempunyai panjang seluruhnya maka ada
  • 00:01:21
    1470 M atau hampir satu setengah
  • 00:01:24
    kilometer ada 21 lorong di sini 42
  • 00:01:27
    simpan-simpang nomor 2 6 orang di awal
  • 00:01:29
    kita masuk itu fungsinya sebagai ruang
  • 00:01:31
    amunisi atau bekas-bekas senjata Jepang
  • 00:01:33
    2 buah ruangan makan untuk para pekerja
  • 00:01:35
    atau disebut dengan romusha satu ruangan
  • 00:01:37
    sidang dan 12 sisanya Abang Kakak adalah
  • 00:01:40
    sebagai kamar tidur atau barat militer
  • 00:01:41
    dari tentara Jepang poin dari objek
  • 00:01:43
    Global Jepang yang ini ada penjara sama
  • 00:01:45
    dapur tapi dapurnya bukan dapur untuk
  • 00:01:47
    memasak dapurnya cuma kamuflase
  • 00:01:51
    atau ruang pembantaian di sini ada dua
  • 00:01:54
    buah lobang lagi pertama adalah menyuruh
  • 00:01:56
    lobang pembuangan mayat ada pintu
  • 00:01:57
    pengintaian pintu penyergapan pintu
  • 00:01:59
    utama dan pintu penghubung lomba Jepang
  • 00:02:01
    apakah juga dilengkapi dengan dua buah
  • 00:02:03
    pintu pelarian pintu emergency ya
  • 00:02:05
    langsung tembus ke lembah jurang Arai
  • 00:02:07
    Siano dan kedalamannya ada 70 m ke dalam
  • 00:02:09
    nanti kita jalan di sini cuma 300 meter
  • 00:02:11
    20 menit sampai lama bangkanya udah
  • 00:02:13
    lihat semua terowongan yang ada di sini
  • 00:02:14
    langsung kita masuk aja Bang oke
  • 00:02:19
    jadi panjangnya ada berapa tadi Bang
  • 00:02:21
    1.470 m Bang hampir satu setengah
  • 00:02:23
    kilometer satu setengah kilometer ini
  • 00:02:26
    ada beberapa anak tangga Bang oh jumlah
  • 00:02:28
    anak tangganya ada 132 Bang anak eh
  • 00:02:30
    panjangnya 64 m Oh panjang 64 jumlahnya
  • 00:02:34
    132 132
  • 00:02:38
    Abang kalau mau ngitung silahkan nanti
  • 00:02:40
    sampai bawah ada hadiahnya Bang
  • 00:02:42
    hadiahnya boleh nginap di sini
  • 00:02:45
    jadi apa Kakak sebelumnya Perkenalkan
  • 00:02:47
    nama saya Abdi mono lokal di sini dan
  • 00:02:51
    lokasinya mau foto mau video silahkan
  • 00:02:54
    dia nggak boleh sombong nggak boleh
  • 00:02:55
    kabur Jadi lo Bu Jepang ini dibangunnya
  • 00:02:58
    pada tahun 1942 sampai 1945 yang mana
  • 00:03:03
    Abang tujuannya untuk mendirikan bunker
  • 00:03:05
    atau benteng pertahanan bawah tanah dari
  • 00:03:08
    tentara Jepang
  • 00:03:09
    loba Jepangnya Bang Kakak dibangun pada
  • 00:03:11
    masa perang dunia ke-2 perang Asia Timur
  • 00:03:13
    Raya dan loba Jepang dibangunnya
  • 00:03:15
    menggunakan pekerja paksa atau romusha
  • 00:03:17
    dan untuk romusha itu bukan karena
  • 00:03:21
    Bukittinggi bukan neraka Sumatera Barat
  • 00:03:23
    melainkan karena Jepang datangkan dari
  • 00:03:24
    luar pulau Sumatera seperti dari Jawa
  • 00:03:27
    Sulawesi Kalimantan
  • 00:03:29
    alasan mereka datangkan dari luar apa
  • 00:03:31
    Kakak untuk menghindari seandainya para
  • 00:03:34
    pekerja atau romusha di sini kabur
  • 00:03:35
    mereka enggak bisa bahasa Minang bahasa
  • 00:03:37
    daerah kita di sini jadi dalam artian
  • 00:03:40
    dahulunya lebah Jepara ini dibangun itu
  • 00:03:42
    sifatnya sangat rahasia banget Kak saya
  • 00:03:44
    kira Rahasianya loba Jepang ini baru
  • 00:03:46
    ditemukan salah satu tahun di Taman
  • 00:03:47
    Merdeka tahun 1986
  • 00:03:49
    ditemukan Abang Kakak dengan panjang
  • 00:03:51
    total seluruhnya ada enam setengah
  • 00:03:54
    kilometer
  • 00:03:56
    tapi 5 km lagi nggak dibuka jadi objek
  • 00:03:59
    wisata dikarenakan di sana tidak ada
  • 00:04:00
    ventilasi udara jadi takutnya pengunjung
  • 00:04:02
    kekurangan oksigen atau sesak nafas
  • 00:04:04
    kakak abang ya 5 km Tembusnya sampai ke
  • 00:04:08
    bajam gadang Kebantenan
  • 00:04:10
    fortenangan Bukittinggi di sana tembusan
  • 00:04:12
    lebah Jepang ini
  • 00:04:14
    panjang banget
  • 00:04:24
    Kenapa 132
  • 00:04:30
    kita masuk dari tadi sampai lampu merah
  • 00:04:33
    aslinya cuma sebesar ban mobil
  • 00:04:35
    diameternya cuma 45 cm ban mobil semua
  • 00:04:39
    rumus keluar Apakah Jepang buat kecil
  • 00:04:41
    itu untuk kamuflase atau tipuan Nah kan
  • 00:04:43
    lumayan paling dibangun itu sifatnya
  • 00:04:44
    rahasia mereka buat kecil jadi
  • 00:04:46
    masyarakat dulu lewat mana kira-kira Ini
  • 00:04:48
    loh bang biawak kalau Bang hewan Oke
  • 00:04:50
    karena lebah depannya pertama kali
  • 00:04:52
    ditemukan sejarahnya seperti itu
  • 00:04:53
    masyarakat Minangkabau itu kan suka
  • 00:04:55
    berburu dari pintu kita keluar nanti
  • 00:04:58
    mereka kira ini lubang biawak lubang
  • 00:05:00
    hewan dia masuk ternyata di dalamnya
  • 00:05:01
    besar dan penuh kerangka Oke jadi kalau
  • 00:05:04
    abang kakaknya ingin lihat gimana yang
  • 00:05:05
    asli yang original nanti di dalam masih
  • 00:05:07
    ada yang asli yang originalnya Oh jadi
  • 00:05:10
    ini sudah diputar Bang oh tangganya ini
  • 00:05:12
    udah dikasih tangga dan ini sudah
  • 00:05:13
    dilapisi semen sejak tahun 2004 awalnya
  • 00:05:16
    ini masih panas semua khawatir runtuh ya
  • 00:05:18
    Oh enggak bang lapisan semen seperti ini
  • 00:05:20
    biar enggak terlalu banyak debu Udah
  • 00:05:21
    lomba Jepang ini oh
  • 00:05:24
    Jadi kalau tangganya sendiri Abang Kakak
  • 00:05:26
    nggak mungkin ya objek wisata kita
  • 00:05:27
    masuknya merosot dari atas sana kan
  • 00:05:29
    betul betul
  • 00:05:31
    buatan kita
  • 00:05:37
    nah ini sampai kita di dasarnya ini
  • 00:05:39
    Abang
  • 00:05:42
    Gelap banget
  • 00:05:48
    jadi apa nggak kita sekarang di dasar
  • 00:05:50
    loba Jepang posisinya kita di kedalaman
  • 00:05:53
    40 meter ini apakah 40 meter tegak lurus
  • 00:05:56
    di bawah Taman panorama tadi ini bukan
  • 00:05:58
    bentuk asli dari Lubang Jepang ini asli
  • 00:06:01
    loba Jepang seperti itu kakak Bang ayo
  • 00:06:02
    kita lihat
  • 00:06:11
    Jadi Abang Kakak ini asli atau original
  • 00:06:14
    loba Jepang tinggi itu cuma satu
  • 00:06:16
    setengah meter mereka buat menyesuaikan
  • 00:06:17
    tingkat tentara Jepang tentara Jepang
  • 00:06:19
    kan dulu pendek-pendek tapi mereka
  • 00:06:20
    terkenal kejamnya Kakak banget dan ini
  • 00:06:23
    masih cerita Tanah Abang nggak Abang
  • 00:06:24
    kakaknya Boleh Pegang nama tanahnya
  • 00:06:26
    antara Cadas dan sifatnya semakin kena
  • 00:06:28
    air semakin kuat semakin menyatu Apa
  • 00:06:30
    tadi namanya
  • 00:06:33
    semakin kena air semakin kuat semakin
  • 00:06:35
    menyatu seandainya bakal pernah masuk ke
  • 00:06:37
    lobang atau gua di bawah tanah di sana
  • 00:06:39
    Pas dear netes Iya
  • 00:06:43
    enggak perhatikan dari awal kita masuk
  • 00:06:46
    tadi sampai kita keluar nanti Satu Tetes
  • 00:06:48
    air pun tidak akan ada di sini karena
  • 00:06:49
    sifat dari tanahnya ini contoh banget
  • 00:06:52
    gempa Sumatera Barat tahun 2007 2009
  • 00:06:55
    yang kota Padang hampir tsunami loba
  • 00:06:57
    Jepang rusak cuma seperti ini nih ini
  • 00:06:59
    aja ya cuma lapisan dari semen saja
  • 00:07:00
    roboh bagian lain ada nggak ada masih
  • 00:07:03
    banyak tapi seperti ini aja ya Kalau
  • 00:07:05
    seandainya Bang di jebol Bukittinggi ini
  • 00:07:07
    turun ke bawah karena 60% tanah Kuta
  • 00:07:10
    Bukittinggi itu adalah lubang semua di
  • 00:07:11
    bawahnya oh itu sebabnya di Bukittinggi
  • 00:07:13
    Bang Enggak boleh Bangun gedung lebih
  • 00:07:15
    dari 5 tingkat dan di sini warganya
  • 00:07:16
    enggak pakai sumur bor nah yang pertama
  • 00:07:19
    kalau gedung tadi Bang pondasi dari
  • 00:07:20
    gedungnya takutnya menyentuh Lubang
  • 00:07:21
    Jepang kan yang kedua kalau sumur bor
  • 00:07:23
    memang ini aja kita di kedalaman 40
  • 00:07:25
    meter enggak ada ya
  • 00:07:27
    Jadi pakai PDAM
  • 00:07:30
    tinggi
  • 00:07:35
    Rocky
  • 00:07:38
    Tadi abang gitu masih aman ya dia nggak
  • 00:07:41
    kena bawanya lubang ya
  • 00:07:48
    Oh ya
  • 00:07:50
    jadi ini adalah
  • 00:07:52
    sisa-sisa bukti dari gempa Sumatera
  • 00:07:56
    Barat di tahun 2007 Bang ya
  • 00:08:01
    2007 2009 dan di Bukittinggi ini
  • 00:08:04
    terutama di Lubang Jepang ini efeknya
  • 00:08:06
    cuman ini nih tapi di Bukittinggi
  • 00:08:08
    sendiri banyak bangunan yang hancur
  • 00:08:09
    banyak yang di atas malah Banyak yang di
  • 00:08:13
    dalam malah cuman seperti ini masih
  • 00:08:15
    banyak sekolah-sekolahan
  • 00:08:17
    2007
  • 00:08:21
    tapi ini anehnya Cuman segini aja Bang
  • 00:08:23
    ya
  • 00:08:24
    Luar biasa ya Bang ya
  • 00:08:29
    ini ya Bang
  • 00:08:31
    ini masih ruang amunisi sudah Jepang
  • 00:08:34
    tapi telah direnovasi Abang Kakak
  • 00:08:37
    dulunya adalah loba Jepang itu sempat
  • 00:08:39
    mau ada Cafe museum mushola restoran dan
  • 00:08:42
    ini sebagai miniatur itu semuanya
  • 00:08:45
    dibatalkan apa Kakak ke Raden delay
  • 00:08:48
    selamat Jepang ada di pagar lemari meja
  • 00:08:52
    kursi di dalam ini bukanlah peninggalan
  • 00:08:53
    dari Jepang lagi tapi peninggalan dari
  • 00:08:55
    rencana-rencana Pemda pada tahun 2008
  • 00:08:57
    tadi saya mau tanya sama Bang kakaknya
  • 00:08:59
    merasa nggak kalau udara di sini lebih
  • 00:09:00
    dingin daripada di luar Iya kan dia
  • 00:09:03
    alasannya kakak abang
  • 00:09:14
    itu
  • 00:09:15
    sana Apa itu langsung tembus ke lembah
  • 00:09:19
    ke jurang Arai Siano tapi itu bukannya
  • 00:09:21
    dasar itu masih di pinggang jurang Abang
  • 00:09:23
    kakak kalau untuk dasar dalamnya 70
  • 00:09:25
    meter lagi ke bawah
  • 00:09:27
    dulunya pintu ini dipersiapkan Jepang
  • 00:09:29
    untuk pintu pelarian atau pintu
  • 00:09:30
    emergency seandainya tentara Jepang tadi
  • 00:09:32
    1000 masuk sama tentara sekutu mereka
  • 00:09:35
    akan lari sampai ujung sana terus lemah
  • 00:09:37
    ke dalam 70 meter menggunakan akar pohon
  • 00:09:39
    yang tertambang ibaratnya dulu turunnya
  • 00:09:40
    kayak Tarzan Apakah kalau sekarang Abang
  • 00:09:43
    Kakak ini kita gunakan sebagai ventilasi
  • 00:09:44
    udara sampai 2000 orang total pengunjung
  • 00:09:47
    atau bupati Insya Allah tanpa kekurangan
  • 00:09:48
    oksigen jadi Udah ada kakak abang hidup
  • 00:09:50
    datangnya alami dari pintu-pintu seperti
  • 00:09:52
    itu jadi sebagai sirkulasi udara juga ya
  • 00:09:56
    Ada 7 buah pintu
  • 00:10:09
    dulunya kan yang 4 buah ruangan amunisi
  • 00:10:13
    ini itu mau jadi museum apa nggak
  • 00:10:14
    barang-barang sejarah seperti senjata
  • 00:10:17
    alat-alat pengalihan baju-baju para
  • 00:10:19
    pekerja paksa dan di sini juga banyak
  • 00:10:20
    Katana atau perasaan yang kecil sempat
  • 00:10:22
    disimpan dalam lemari kaca seperti itu
  • 00:10:24
    sekarang sudah tidak ada lagi ya bang di
  • 00:10:27
    atas disimpan di atas separuh ada museum
  • 00:10:29
    Tridaya Eka Dharma dan lebih banyak itu
  • 00:10:31
    dibawa ke Jakarta sebagai bukti dari
  • 00:10:33
    Perang Dunia Kedua karena lo baca depan
  • 00:10:35
    ini kan bagian dari kedua Kenapa tidak
  • 00:10:37
    ada lagi di sini apakah ini karena ini
  • 00:10:38
    kakak abang abang kayaknya lihat jadi
  • 00:10:40
    kalau bahasa Jepang banyak finalisme
  • 00:10:45
    pengunjung semuanya diamankanlah di atas
  • 00:10:47
    tapi apakah sebelum covid kemarin itu
  • 00:10:50
    rencananya adalah bahwa Jepang itu
  • 00:10:51
    semuanya menjadi museum tapi dengan
  • 00:10:52
    barang-barang Afrika eee tapi karena
  • 00:10:55
    pandemi karena covid itu eee identitas
  • 00:10:57
    sementara dan akan dilanjutkan segera
  • 00:10:58
    lagi ke cabang
  • 00:11:06
    jadi ini adalah contoh
  • 00:11:08
    kreativitas-kreativitas anak bangsa yang
  • 00:11:10
    tidak pada tempatnya ini berbentuk
  • 00:11:12
    vandalisme Di mana mereka mencoba
  • 00:11:15
    recoret di Lubang Jepang Ini seharusnya
  • 00:11:17
    tidak eee dibenarkan karena ini merusak
  • 00:11:21
    dan EE cukup mengganggu mengganggu
  • 00:11:24
    visual kita ya harusnya dia ini lebih
  • 00:11:26
    bersih Oke buat kalian Tolong jangan
  • 00:11:28
    dicoret-coret ya
  • 00:11:43
    Jadi Abang Kakak sekarang posisi kita
  • 00:11:46
    sekarang kita berada di titik tengah
  • 00:11:47
    Central di Lubang Jepang kalau abang
  • 00:11:49
    nggak perhatikan di sini kan agak
  • 00:11:50
    berbeda dilengkapi dengan kerangka
  • 00:11:52
    potensi fisik kayak gini karena persis
  • 00:11:54
    di atas kepala kita sekarang apakah itu
  • 00:11:56
    Jalan Raya
  • 00:11:57
    jadi pemerintah daerah bukittinggiannya
  • 00:11:59
    jebol karena getaran mobil motornya
  • 00:12:01
    lewat di atasnya Dikasihlah kerangka
  • 00:12:03
    atau pondasi besi kayak gini hmm
  • 00:12:07
    tembus langsung ke jurang ada Siano
  • 00:12:09
    sampai ujung kiri yang mentok nggak
  • 00:12:11
    boleh kita masukin lagi yang mentok di
  • 00:12:13
    sana tuh bagian pintu penghubung yang
  • 00:12:14
    tembus sampai ke bajam gadang betting
  • 00:12:16
    for decode
  • 00:12:17
    dari sana 15 lorong ke kanan di sini
  • 00:12:20
    sejajar dan semuanya juga sering tembus
  • 00:12:22
    karena sistem koridor 2 buah diantaranya
  • 00:12:26
    kakak abang yang kanan dan kaki kita ini
  • 00:12:27
    ruangan makan para pekerja dulunya
  • 00:12:29
    diperkirakan ini ruangan makan pekerja
  • 00:12:31
    karena waktu pertama kali Lobang Jepang
  • 00:12:32
    ditemukan di sini terdapat Meja Panjang
  • 00:12:34
    banyak mangkok atau kelapa dan khas dari
  • 00:12:36
    bambu pekerja perumusan disini jumlahnya
  • 00:12:39
    pasti ribuan mungkin mereka makannya
  • 00:12:41
    cuma satu kali sehari tapi kerja hampir
  • 00:12:43
    24 jam yang gak mau bekerja yang sakit
  • 00:12:45
    yang melawan Jepang dengan sediakan
  • 00:12:47
    penjaranya di ujung sana kemudian
  • 00:12:49
    penjaranya
  • 00:12:58
    jadi ini Abang kakaknya tahu arah kini
  • 00:13:01
    Bang harakiri bunuh diri
  • 00:13:04
    mereka kalah perang mereka lebih memilih
  • 00:13:06
    Jalan bunuh diri ya mereka anggap itu
  • 00:13:08
    hormat daripada harus pulang ke
  • 00:13:10
    negaranya dalam keadaan malu karena
  • 00:13:11
    kalah perang 19.45 berangkat waktu Kota
  • 00:13:14
    Hiroshima Nagasaki di Jepang di bom atom
  • 00:13:16
    sama tentara sekutu para pekerja atau
  • 00:13:18
    romusha yang masih hidup di sini itu
  • 00:13:19
    mereka bantai tentara Jepangnya mereka
  • 00:13:21
    harakiri bunuh diri Itulah sebabnya baru
  • 00:13:25
    ditemukan salah satu tahun mereka karena
  • 00:13:27
    1945 tadi tidak ada yang keluar
  • 00:13:29
    hidup-hidup dalam bahasa Jepang ini
  • 00:13:32
    ditemukan tahun 1986 dengan hampir
  • 00:13:34
    sepanjang
  • 00:13:36
    jadi yang meninggal itu romusha dan
  • 00:13:39
    tentara Jepang
  • 00:13:46
    ini ada yang keluar waktu saat
  • 00:13:48
    pengerjaan pasti mereka akan kasih tahu
  • 00:13:50
    ke masyarakat lain kalau romusha dan
  • 00:13:52
    tahun 1945 tadi Kalau dibebaskan
  • 00:13:54
    rumusannya rumah Jepang ini langsung
  • 00:13:56
    diketahui ya Bang tapi lo wajib Panin
  • 00:13:58
    Ditemukan salah satu tahun Dan Hampir
  • 00:14:00
    semua orang angkat sedang berulang
  • 00:14:02
    itu kerangkanya ditaruh ke mana sekarang
  • 00:14:06
    untuk rangka lawan Jepang ini yang
  • 00:14:08
    pertama yang tahun 1946 tadi yang waktu
  • 00:14:10
    awal ditemukan itu dikuburkan ke daerah
  • 00:14:13
    Padang Hijau namanya
  • 00:14:14
    dan yang kedua itu dalam lomba Jepang
  • 00:14:16
    ini yang 2004 Lubang Jepang ini kan ini
  • 00:14:19
    dikorek ini 2004 Bang Biar tinggi
  • 00:14:21
    seperti ini pembesaran ya pembesaran
  • 00:14:23
    biar tinggi kan jadi waktu di korek itu
  • 00:14:25
    masih ditemukan sisa kerangka atau
  • 00:14:27
    berulang dia untuk karena kita tidak
  • 00:14:29
    tahu agama mereka nggak tahu siapa
  • 00:14:31
    keluarga mereka semuanya dikuburlah
  • 00:14:32
    secara masalah penjara nanti kita ke
  • 00:14:34
    penjara
  • 00:14:39
    ini dulunya mau jadi Cafe restoran tahun
  • 00:14:42
    2008 waktu peresmian museum tadi Apakah
  • 00:14:45
    Bapak SBY langsung yang batalkan adanya
  • 00:14:46
    kafir dan restoran
  • 00:14:48
    Abang rasanya betul lama-lama wajib
  • 00:14:51
    panik sejarahnya akan hilang lama-lama
  • 00:14:53
    lo banjir Panji jadi Mall Tujuan orang
  • 00:14:55
    masuk ke sini udah berbeda apa bukan
  • 00:14:57
    berwisata sejarah lagi tapi buat
  • 00:14:59
    duduk-duduk sambil nongkrong jadi
  • 00:15:01
    [Musik]
  • 00:15:02
    Abangnya dibatalkan
  • 00:15:10
    terus terus
  • 00:15:12
    kita lihat eee jurang ngarai Siano dan
  • 00:15:16
    kalau sampai ujung sana Bang Kakak kita
  • 00:15:17
    bisa lihat sesuatu Apa itu cuma ada di
  • 00:15:20
    sana Oke yuk kita penasaran kan
  • 00:15:22
    penasaran kan Oke Mari kita lihat ke
  • 00:15:25
    sana
  • 00:15:32
    pertama kali Kakak mangan ditemukan
  • 00:15:34
    tahun 1946 dengan hampir sepanjang
  • 00:15:36
    lorong pada kerangka tapi untuk di
  • 00:15:38
    terowongan sini ditemukannya kerangka
  • 00:15:39
    tentara Jepang yang rusuk mereka telah
  • 00:15:41
    ditembus dengan Katana atau perang
  • 00:15:43
    samurai yang kecil jadi bisa ditanya
  • 00:15:45
    rusaknya ya
  • 00:15:58
    ini Abang Kakak ini kita di pinggir
  • 00:16:01
    ngarai Siano itu ke bawah dalamnya masih
  • 00:16:03
    70 meter lagi ke atas 40 meter ini
  • 00:16:06
    sekaligus dua-duanya kan Ini pintu
  • 00:16:07
    pelarian Jepang Tapi belum sempat
  • 00:16:09
    digunakan karena selama-lama Jepang
  • 00:16:10
    tidak ada masyarakat di sini atau
  • 00:16:12
    tentara sekutu yang mengetahuinya tapi
  • 00:16:15
    di depan kelas Buat
  • 00:16:17
    rancangan untuk 7 pelajarannya sekarang
  • 00:16:19
    kakak abang ini kita gunakan sebagai
  • 00:16:20
    ventilasi udara dan pengunjungnya sampai
  • 00:16:22
    sini kakak abang itu
  • 00:16:39
    jadi ini masih tanah asli dari
  • 00:16:43
    Lubang Jepang di Bukittinggi ini ini
  • 00:16:46
    yang belum dikasih semen ya bang
  • 00:16:52
    oh gitu Kenapa tidak semua Dikasih semen
  • 00:16:56
    Pak kalau ini biar pengunjung juga tahu
  • 00:16:58
    Gimana aslinya oke
  • 00:17:17
    jadi ini juga salah satu efek dari gempa
  • 00:17:22
    Sumatera Barat di 2007 jadi Cuman segini
  • 00:17:25
    ya teman-teman ya tidak semuanya tapi
  • 00:17:28
    ini cukup panjang juga ya ada sekitar 5
  • 00:17:31
    meter 5 tuh ya lebih dan itu juga ada
  • 00:17:34
    jadi efeknya itu di sini hanya segini
  • 00:17:37
    Masya Allah banget ya berarti
  • 00:17:39
    kekuatannya ini luar biasa ini walaupun
  • 00:17:41
    ini Nggak ada pondasinya Bang ya enggak
  • 00:17:43
    ada pondasinya ya
  • 00:17:46
    cuma
  • 00:17:47
    disemprotnya juga enggak pakai kawat itu
  • 00:17:49
    untuk menguatkan dia Bang ya
  • 00:17:52
    secukupnya ini bukan enggak mau ditambah
  • 00:17:54
    ini Bang tapi kalau di tambal karena
  • 00:17:55
    mereka sudah enggak satu jalan
  • 00:18:06
    Jadi Abang kakak kalau kita masuk lobang
  • 00:18:08
    Jepang nggak lengkap kita nggak sampai
  • 00:18:10
    sini ini point objeknya ada penjara sama
  • 00:18:12
    dapurnya kita ke depan lagi dikit
  • 00:18:16
    sesuai dengan penjelasan Abangnya tadi
  • 00:18:18
    dapurnya bukan dapur sebenarnya Tapi
  • 00:18:20
    dapur
  • 00:18:23
    kamuflasenya apa Kita lihat nanti dan
  • 00:18:25
    dengarkan penjelasan abangnya ya
  • 00:18:35
    jadi ini apakah kita sekarang di depan
  • 00:18:37
    penjara lihat tempat yang digunakan
  • 00:18:39
    Jepang apakah untuk menahan para pekerja
  • 00:18:41
    atau romusha yang kamu lagi bekerja yang
  • 00:18:43
    sakit melawan tadi Jepang sana dulunya
  • 00:18:45
    dalam sini Mereka tahan disini Kakak
  • 00:18:47
    paham pada zaman penjajahan
  • 00:18:51
    mereka siksa dan bahkan terpada dikasih
  • 00:18:53
    makan kalau asli apa kakak kalau kakak
  • 00:18:56
    Abangnya punya keluarga yang dulunya
  • 00:18:57
    datang ke sini sebelum tahun 2004 asli
  • 00:18:59
    penjarin itu panjangnya 30 meter ada
  • 00:19:02
    ruangan di sebelah kanan dan sebelah
  • 00:19:03
    kirinya kenapa sekarang pendek seperti
  • 00:19:05
    ini Abang Kakak 2004 seperti cerita kita
  • 00:19:07
    tadi dikoreksi renovasi itu masih
  • 00:19:10
    berulang masyarakat
  • 00:19:21
    berarti ini kalau di Korea isinya tulang
  • 00:19:24
    belulang tapi udah mungkin kalau
  • 00:19:26
    sekarang udah habis sama karena kemarin
  • 00:19:28
    tuh udah potongan-potongan kecil udah
  • 00:19:30
    hancur karena sudah lama juga Bang ya
  • 00:19:33
    dari sebelum 45 berarti ya pas 45 iya
  • 00:19:37
    iya
  • 00:19:40
    dan pada zaman Jepang ditanyakan
  • 00:19:42
    lama-lama dua hari sampai 3 hari kalau
  • 00:19:44
    mereka sanggup eh dari selepas dari
  • 00:19:46
    penjara apa enggak pasti akan Jepang
  • 00:19:47
    manfaatkan lagi tenaganya untuk bekerja
  • 00:19:49
    halnya Enggak sanggup ya enggak mau
  • 00:19:51
    bekerja lagi akan Jepang bakal dapur Ayo
  • 00:19:54
    kita ke dapur minum kopi ya Bang ya
  • 00:19:56
    minum kopi
  • 00:20:09
    jadi teman-teman ini juga di tulisan
  • 00:20:12
    penjara ya sayang sekali ya banyak
  • 00:20:14
    vandalisme nih
  • 00:20:16
    anak-anak muda kreatif Indonesia yang
  • 00:20:19
    tidak pada tempatnya Seharusnya jangan
  • 00:20:21
    di sini lebih baik mereka tulis-tulis
  • 00:20:23
    coret-coret di kanvas mungkin lebih
  • 00:20:25
    berarti ya daripada di sini
  • 00:20:27
    peninggalan-peninggalan sejarah Oke Mari
  • 00:20:30
    kita lihat di tempat yang lain juga
  • 00:20:32
    nah
  • 00:20:34
    ini yang dimaksud
  • 00:20:37
    ini yang dimaksud si abang tadi
  • 00:20:40
    dapur dapurnya tempat makan mari kita
  • 00:20:42
    makan
  • 00:20:48
    Sekarang kita di dapur tapi dapur ini
  • 00:20:51
    bukan dapur untuk masak dapur ini cuma
  • 00:20:53
    kamuflasi itu tipuan fungsi sebenarnya
  • 00:20:55
    apakah ini dapur eksekusi atau ruang
  • 00:20:57
    pembantaian pekerja maka selepas dari
  • 00:21:00
    penjara tadi yang kamu lagi bekerja yang
  • 00:21:01
    sakit rawan Jepang makanan sini dalam
  • 00:21:04
    sini mukanya bukan dikasih makan
  • 00:21:05
    kemudian eksekusi mati di atas 2 buah
  • 00:21:08
    meja kayu dan habis itu akan Jepang
  • 00:21:11
    buang ke bawah sini kalau abang kalian
  • 00:21:14
    pernah dengar bahwasanya dalam lomba
  • 00:21:15
    Jepang ada yang namanya lubang
  • 00:21:16
    pembuangan mayat Ini adalah pembuangan
  • 00:21:18
    mayatnya kalau mau lihat ke dalam
  • 00:21:25
    Jadi kalau asli apa Nggak lobang
  • 00:21:27
    pembuangan mayat Ini tinggal satu
  • 00:21:29
    setengah meter
  • 00:21:31
    tinggi satu setengah meter seperti itu
  • 00:21:43
    satu setengah meter kayak itu coba
  • 00:21:46
    setinggi ke atas
  • 00:21:47
    kenapa sekarang kecil seperti ini karena
  • 00:21:50
    dari sini Abang sampai sini itu bibirnya
  • 00:21:52
    cuma 2 meter
  • 00:21:55
    langsung ke jurang ngeri Siano jadi
  • 00:21:57
    dibuang ke jurangnya
  • 00:22:06
    itu sekarang diperkecil apakah karena
  • 00:22:08
    bibir cuman 70 meter kalau aslinya
  • 00:22:12
    kurang lebih tinggi ini
  • 00:22:16
    posisi Abang Abang ke depan sini Bang
  • 00:22:18
    nampak cahaya
  • 00:22:24
    itu cahaya langsung dari luar apa
  • 00:22:26
    makanya Masih ingatkah Saya bilang tadi
  • 00:22:29
    tangga yang awal kita masuk tadi coba
  • 00:22:31
    kalau kita masuk tadi dan semua keluar
  • 00:22:33
    kalau aslinya sebesar ban mobil itu
  • 00:22:35
    bentuknya seperti ini
  • 00:22:36
    waktu baru pertama kali ditemukan semua
  • 00:22:39
    keluar mereka buat kecil seperti ini
  • 00:22:41
    jadi tujuannya untuk kamuflasi atau
  • 00:22:43
    tipuan tadi banget
  • 00:22:52
    ke belakang lagi Bang
  • 00:22:57
    oke
  • 00:23:01
    dari sini fungsinya untuk mengintip
  • 00:23:03
    masyarakat di bawah masyarakat Indonesia
  • 00:23:12
    Kenapa mereka tangkap Kemana mereka di
  • 00:23:14
    bawah nanti kita kasih tahu dari sana
  • 00:23:16
    apa enggak Oke jadi mereka ilang aja
  • 00:23:18
    gitu nggak akan kembali ke keluarga
  • 00:23:20
    kembali ke mana di bawahnya nanti kita
  • 00:23:23
    kasih tahu mau foto lagi apa enggak di
  • 00:23:24
    sini
  • 00:23:29
    kan dari kayu
  • 00:23:31
    sebenarnya ini ada dua meja yang terbuat
  • 00:23:34
    dari kayu ya Bang ya dari kayu sekarang
  • 00:23:36
    sudah dirubah jadi eee semen karena
  • 00:23:39
    kalau kayu sudah pasti hancur jadi di
  • 00:23:42
    sinilah saudara-saudara kita yang dari
  • 00:23:45
    eee Jawa Kalimantan dibantai ketika dia
  • 00:23:49
    sudah sakit atau dia sudah tidak
  • 00:23:50
    berfungsi lagi untuk bekerja secara
  • 00:23:53
    paksa ya Bang ya di sini dia
  • 00:24:09
    waktu ditemukan itu masih bau bangkai
  • 00:24:12
    atau gimana Pak sebabnya baru dibuka
  • 00:24:15
    jadi objek wisata tahun 1986 dari 46
  • 00:24:18
    ke-86 40 tahun kemudian Ya karena harus
  • 00:24:22
    dibersihkan dulu Bang
  • 00:24:25
    ini Abang kakaknya ada perhatikan Bang
  • 00:24:28
    ini dari awal kita masuk tadi dindingnya
  • 00:24:31
    enggak ada rata dia ada sekat-sekat
  • 00:24:32
    seperti ini ada lubang-lubang kecil
  • 00:24:33
    seperti ini
  • 00:24:35
    ada fungsinya apa Kakak dulunya fungsi
  • 00:24:37
    pertama kan sama dulu Enggak ada lampu
  • 00:24:39
    nggak ada listrik ya jadi Jepang
  • 00:24:41
    menggunakan obor mereka taruh obor di
  • 00:24:43
    sekat-sekat ini jadi kalau mati
  • 00:24:47
    kita gunakan sampai sekarang apa itu
  • 00:24:50
    coba bang kakaknya kita teriak di sini
  • 00:24:51
    sama-sama bilang a ya satu dua tiga ah
  • 00:24:55
    lagi dikuat Kakak Abang satu dua tiga ah
  • 00:24:59
    enggak ada Gema kan enggak ada pantulan
  • 00:25:01
    suara karena suara tadi kan abang udah
  • 00:25:03
    dipecah direndam oleh sekat-sekat ini
  • 00:25:05
    jadi kalau dinding ini dibuat rata itu
  • 00:25:07
    pasti akan ada Gema ada pantulan
  • 00:25:08
    suaranya eee jadi kakak abang Jepang
  • 00:25:11
    buat kayak gini biar suara lu Musa
  • 00:25:12
    mereka siksa dalam di sini kita sampai
  • 00:25:14
    keluar mereka Ceritakanlah peredam
  • 00:25:15
    gemanya ee peredam suaranya jadi peredam
  • 00:25:18
    kebanyakan alaminya Apakah
  • 00:25:20
    kalau sekarang apakah di studio musik
  • 00:25:22
    studio ditempat karaoke itu ada yang
  • 00:25:24
    pakai sarang telur atau bahkan
  • 00:25:34
    udah pernah nggak Abang kakaknya jalan
  • 00:25:35
    di bawah makam di bawah TPU belum Belum
  • 00:25:38
    pernah belum Kalau sekarang sudah pernah
  • 00:25:40
    apa Kakak oh karena sudah masuk di sini
  • 00:25:42
    karena persis di atas kepala kita
  • 00:25:43
    sekarang ini Abang enggak ini makam umum
  • 00:25:45
    masyarakat panorama
  • 00:25:47
    kita jalan di bawahnya
  • 00:25:49
    berarti saat ini kita berada di bawah
  • 00:25:52
    makam di bawah makam Tadi abang tidak di
  • 00:25:55
    bawah makam
  • 00:25:57
    Oh tapi kita enggak dengar suara jeritan
  • 00:25:59
    mereka ya
  • 00:26:10
    Jadi Abang kalau rencananya Bang Lubang
  • 00:26:13
    Jepang ini itu Jepang buat dengan
  • 00:26:15
    panjangnya 110 km sampai ke Teluk Bayur
  • 00:26:19
    di Kota Padang Abang faktanya di truk
  • 00:26:22
    baru kota Padang juga ditemukan lomba
  • 00:26:23
    Jepangnya Bang jadi mereka yang
  • 00:26:26
    Pelabuhan
  • 00:26:27
    masuk ke Indonesia itu kan Jalur laut
  • 00:26:29
    Oke untuk menghindari sekutu di darat
  • 00:26:31
    dan caranya mereka akan lihat jalur
  • 00:26:33
    bawah tanah untuk sampai ke bukit tinggi
  • 00:26:34
    atau fungsi Lubang Jepang selain jadi
  • 00:26:36
    bunker
  • 00:26:37
    itulah tapi alhamdulillah Kakak Abang
  • 00:26:39
    Kota Hiroshima Nagasaki telah berdiri
  • 00:26:41
    mematom kalau sempat lebah ini jadi
  • 00:26:43
    berapa ribu tentara Jepang yang akan
  • 00:26:44
    masuk ke Bukittinggi khususnya tidak
  • 00:26:46
    terdeteksi dari darat
  • 00:26:57
    ini pintu penyergapannya Bang tadi kan
  • 00:26:59
    mereka intip dari pintu pengingkaran
  • 00:27:04
    tersebut dari sini Apakah
  • 00:27:07
    jalan kecil Jalan Setapak kalau sekarang
  • 00:27:10
    tuh jalan raya yang mau ke bebek cabe
  • 00:27:11
    hijau kota ruko lewat sana Jadi
  • 00:27:14
    masyarakat dulunya apa anak yang
  • 00:27:15
    ketangkap di sini lagi mereka keluar
  • 00:27:18
    pasti mereka kasih tahu ke masyarakat
  • 00:27:19
    lain Jadi akan menjadikan pekerja paksa
  • 00:27:22
    perumusan apa Kakak tapi bukan anak
  • 00:27:23
    lomba depan di kota Bukittinggi nih
  • 00:27:24
    mereka bawa keturunan Dago di Bandung di
  • 00:27:27
    Biak Papua di sana juga Lubang Jepang
  • 00:27:30
    jadi pekerja paksanya mereka mereka
  • 00:27:32
    barter Apakah orang sini dibawa ke Jawa
  • 00:27:34
    orang Jawa mereka bawa ke sini Jadi
  • 00:27:36
    kalau kabur nggak bisa bahasa daerah
  • 00:27:37
    untuk menjaga kerahasiaan pembangunan
  • 00:27:39
    rumah Jepang ini dan yang perempuan yang
  • 00:27:41
    ketangkap di sini Apakah mereka jadikan
  • 00:27:42
    Geisha atau wujud 12 kamar tidur atau
  • 00:27:46
    barat militer ada di sini untuk melayani
  • 00:27:48
    tentara Jepangnya dan kalau bangkanya
  • 00:27:51
    tahu di sebelah sana itu di Indonesia
  • 00:27:53
    anu ada namanya tangga seribu tangga
  • 00:27:56
    seribu itu kakak abang dibangun atas
  • 00:27:57
    kegelisahan masyarakat Malaysia karena
  • 00:27:59
    warga Mereka banyak yang hilang lewat
  • 00:28:01
    duduk di sini lewat jalan kecil duduk
  • 00:28:03
    sini Mereka bangunlah satu lagi jalan
  • 00:28:04
    untuk sampai ke Bukittinggi yang dikenal
  • 00:28:06
    sekarang dengan tangan seribu alternatif
  • 00:28:09
    ya alternatif pada waktu itu warga itu
  • 00:28:12
    mengira ini hilang dimakan
  • 00:28:15
    dunia Apakah mereka gini nih hutan
  • 00:28:17
    angker Oh mistis ya bukan hewan buas ya
  • 00:28:21
    karena itu tidak terlepas mungkin dari
  • 00:28:24
    pengaruh Jepangnya Bangka ee kan Jepang
  • 00:28:26
    kan terkenal mereka dekat dekat dengan
  • 00:28:28
    ee masyarakat tapi kan mainnya belakang
  • 00:28:32
    halus ya cara mereka
  • 00:28:43
    m
  • 00:28:57
    ini sebenarnya pintu utama lomba Jepang
  • 00:29:00
    lobang Jepang apa Kakak dibangunnya
  • 00:29:02
    pertama kali dari sini aktivitas Jepang
  • 00:29:04
    keluar masuknya dulunya dari sini kalau
  • 00:29:07
    kita lihat ke bawah Bangka ini kan agak
  • 00:29:08
    miring ke bawah dulu di bagian sini itu
  • 00:29:10
    ada arah kereta bawah tanah pastinya
  • 00:29:13
    kereta tersebut untuk membawa bekas
  • 00:29:15
    galian telah lemah Jepang sampai keluar
  • 00:29:16
    tapi apakah Lubang Jepang ini ada
  • 00:29:19
    misterinya terpecahkan sampai sekarang
  • 00:29:21
    pertama apa Kakak berkaitan dengan tanah
  • 00:29:23
    Lobang Jepang ini kalau Tanah Loba
  • 00:29:25
    Jepang
  • 00:29:34
    pertama dan istri kedua apa Angkat dulu
  • 00:29:37
    Berapa jumlah para pekerja atau Musa
  • 00:29:39
    yang materi di sini untuk hitungan
  • 00:29:40
    pasien juga tidak diketahui Yang
  • 00:29:42
    pastinya materi di sini cowoknya ribuan
  • 00:29:44
    banget ada kalau sekarang apakah ini
  • 00:29:46
    bisa digunakan sebagai pintu keluar jadi
  • 00:29:48
    kita mau keluar dari sini atau kita
  • 00:29:49
    keluar dari tangga tadi lagi kalau kita
  • 00:29:51
    keluar lewat sini kita bisa lihat
  • 00:29:53
    apa-apa kalau kita keluar dari sini maka
  • 00:29:55
    kita dari tanggal terakhir kita sampai
  • 00:29:56
    di pemandangan eee yang kalau kalau
  • 00:29:59
    abang kakaknya ada megang uang 2000
  • 00:30:00
    keluarin lah uang Kakak uang abang Kakak
  • 00:30:04
    gambarnya enggak ada si anu di fotonya
  • 00:30:05
    dari atas sini Oh pemandangan ya
  • 00:30:07
    pemandangan boleh lihat keluarga ini
  • 00:30:10
    lebih asik Ya sepertinya ya kita keluar
  • 00:30:12
    lewat sini
  • 00:30:28
    ini di sini ada dua buah ruangan seperti
  • 00:30:30
    ini ini mushola tapi bukan mushola sama
  • 00:30:33
    Jepang ini mushola baru saya tidak bisa
  • 00:30:35
    tapi nggak difungsikan lagi pertama apa
  • 00:30:38
    Kalau ada mushola di sini kondisinya
  • 00:30:39
    akan terlalu sempit yang kedua pasti
  • 00:30:41
    akan ada toilet yang dua buah sebelah
  • 00:30:44
    kanan itu ada toiletnya kalau ada toilet
  • 00:30:45
    kakak abang aromanya tidak enak larinya
  • 00:30:47
    Jadi sekarang mushola dan difungsikan
  • 00:30:49
    lagi
  • 00:30:53
    jadi di sini awalnya pemerintah ada
  • 00:30:56
    setempat membuat Mushola yang ukurannya
  • 00:30:59
    kurang lebih satu setengah kali 6
  • 00:31:03
    mungkin ini satu setengah kali 6 ya 5 Ya
  • 00:31:06
    kurang lebih satu setengah kali lima
  • 00:31:08
    awalnya untuk mushola pengunjung Bang ya
  • 00:31:10
    pengunjung para wisatawan di situ juga
  • 00:31:12
    ada kamar mandi kemudian akhirnya tidak
  • 00:31:16
    diaktifkan kembali karena dikhawatirkan
  • 00:31:18
    membuat aroma-aroma yang tidak sedap
  • 00:31:21
    Mari kita lihat lagi
  • 00:31:33
    Oke jadi teman-teman ini adalah pintu
  • 00:31:36
    keluar dari Lubang Jepang dan nanti kita
  • 00:31:38
    keluar ke arah ke kiri ke Ngarai Sianok
  • 00:31:41
    nanti kita ke arah ke atas ke kanan
  • 00:31:44
    untuk melihat pemandangan dari atas Mari
  • 00:31:46
    kita lihat
  • 00:31:52
    Oke teman-teman kita mulai naik ke atas
  • 00:31:54
    ya latihan fisik dulu ya
  • 00:32:42
    [Musik]
Tags
  • Lobang Jepang
  • Bukittinggi
  • World War II
  • Japanese Occupation
  • Forced Labor
  • Historical Site
  • Romusha
  • Tunnels
  • Execution Chamber
  • Indonesia