BRUTALITAS Kapitalisme Penguasa Indonesia

00:12:37
https://www.youtube.com/watch?v=0i3LwpWSQWI

Summary

TLDRThe video explores the significant challenges Indonesia faces in its quest to become a developed nation, particularly the influence of powerful business conglomerates known as the '9 Dragons'. It argues that these entities, while influential, are not solely to blame for the country's economic stagnation; rather, the root causes lie in poor governance, corruption, and a lack of foreign direct investment (FDI). The speaker highlights the importance of FDI for economic growth and compares Indonesia's investment climate unfavorably with that of neighboring countries like Vietnam and Singapore. The historical context of crony capitalism in Indonesia is discussed, emphasizing the need for strong, meritocratic leadership to foster a stable political and legal environment conducive to investment. The video concludes with a call for a return to the principles of the Kabinet Zaken, advocating for professional governance to drive the country towards prosperity by 2045.

Takeaways

  • 💰 Indonesia's economic struggles are linked to the influence of the '9 Dragons'.
  • 📉 Weak governance and corruption deter foreign investment.
  • 🌏 FDI is crucial for economic growth and job creation.
  • 📊 Indonesia's FDI is lower than that of Vietnam and Singapore.
  • 🔍 Historical factors like colonialism have shaped Indonesia's current issues.
  • ⚖️ Strong, meritocratic leadership is essential for progress.
  • 🏛️ The Kabinet Zaken could improve governance and attract investment.
  • 📈 Indonesia has the potential to be a top 5 economy by 2045.
  • 🔗 Political and legal stability are key to attracting foreign investors.
  • 🤝 Crony capitalism can hinder economic development if not managed properly.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The video discusses the significant issues hindering Indonesia's progress towards becoming a developed nation, primarily focusing on the influence of the 'Nine Dragons'—powerful conglomerates controlling the economy. It highlights the lack of effective leadership and governance as the root cause of persistent poverty and economic stagnation, emphasizing the need for Foreign Direct Investment (FDI) to stimulate growth and job creation. The speaker argues that Indonesia's legal and political instability deters foreign investment, contrasting it with neighboring countries like Vietnam and Singapore, which have more favorable investment climates.

  • 00:05:00 - 00:12:37

    The discussion shifts to the concept of crony capitalism in Indonesia, where business success is tied to close relationships with government officials. The speaker draws parallels with South Korea's chaebols, which thrive under supportive government policies. The historical context of colonialism and its impact on Indonesia's current economic structure is explored, suggesting that a meritocratic leadership model, akin to the historical Kabinet Zaken, could restore stability and attract investment, ultimately leading to a prosperous future for Indonesia.

Mind Map

Video Q&A

  • What are the '9 Dragons' in Indonesia?

    The '9 Dragons' refer to powerful conglomerates that are said to control the economy of Indonesia.

  • Why is foreign direct investment (FDI) important for Indonesia?

    FDI is crucial for economic growth as it brings in capital, creates jobs, and enhances the skills of the workforce.

  • What are the main barriers to foreign investment in Indonesia?

    Weak law enforcement and political instability are the main barriers that deter foreign investment.

  • How does Indonesia's FDI compare to other countries?

    Indonesia's FDI is significantly lower than that of countries like Vietnam and Singapore.

  • What is crony capitalism?

    Crony capitalism refers to an economic system where business success is heavily dependent on close relationships with government officials.

  • What historical factors contribute to Indonesia's current economic situation?

    The legacy of colonialism, particularly the practices of corruption and nepotism introduced during Dutch rule, has shaped Indonesia's economic landscape.

  • What is the proposed solution for Indonesia's economic issues?

    The speaker advocates for strong, meritocratic leadership and a return to the principles of the Kabinet Zaken to improve governance and attract investment.

  • What is the Kabinet Zaken?

    The Kabinet Zaken refers to a cabinet of professionals appointed based on merit rather than political connections, aimed at improving governance.

  • What is the significance of the phrase 'Sabda pandita ratu tan kena wola wali'?

    It emphasizes the importance of consistent and reliable leadership in governance.

  • What is the potential future for Indonesia by 2045?

    The speaker believes Indonesia could become one of the top 5 economies by 2045 if it addresses its governance issues.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    Kalian tahu gak?
  • 00:00:00
    Problem paling gede yang dialamin sama Indonesia
  • 00:00:02
    yang bikin dia gak bisa jadi negara maju itu istilah simpel.
  • 00:00:05
    Lu punya duit, lu punya kuasa.
  • 00:00:11
    Nama 9 naga yang disebut-sebut menguasai perekonomian di Indonesia
  • 00:00:16
    Pak Jokowi itu dikendalikan oleh 9 Taipan.
  • 00:00:19
    Kenapa sampai ada yang bilang 9 naga di Indonesia itu
  • 00:00:22
    punya kekuasaan bahkan di atas presiden?
  • 00:00:24
    Mereka lah yang sebenarnya mengontrol negara ini.
  • 00:00:26
    Dan ironisnya—gw bakal bedah—
  • 00:00:27
    ini sebenarnya bukan salah mereka.
  • 00:00:28
    Tapi salah dari kepemimpinan yang tidak baik.
  • 00:00:33
    Sekarang Indonesia masih di posisi yang menurut gw jauh dari Indonesia Emas 2045.
  • 00:00:37
    Kenapa angka kemiskinan itu gak turun sesuai target?
  • 00:00:40
    Kenapa ekonomi kita tuh gak bisa tumbuh sepesat itu?
  • 00:00:42
    Dan kenapa kesannya kayak asing itu
  • 00:00:44
    selama ini enggan buat investasi di Indonesia?
  • 00:00:46
    Selama ini kita koar-koar.
  • 00:00:47
    Kenapa Indonesia tuh jadi target untuk product marketing
  • 00:00:50
    dari perusahaan-perusahaan asing yang ujung-ujungnya
  • 00:00:52
    kita selalu dilihat jadi negara konsumen
  • 00:00:54
    yang kelihatannya prime banget buat diperas.
  • 00:00:56
    Dan gw bakal kasih tahu ke kalian semua ya,
  • 00:00:58
    kenapa ini semua tuh interconnected?
  • 00:00:59
    Hubungannya dari kaum elit, sistem politik,
  • 00:01:01
    hukum kita, dan warga mana yang berhak untuk kaya
  • 00:01:04
    sampai ke warga yang memang didesain untuk tetap miskin.
  • 00:01:07
    Karena kalau kita ngomong tentang bikin Indonesia maju secara ekonomi—
  • 00:01:10
    percayalah, semua uang yang beredar di Indonesia
  • 00:01:13
    dan semua naga-naganya itu gak cukup buat bikin negara kita maju.
  • 00:01:16
    Kita butuh 1 hal yang penting banget,
  • 00:01:18
    namanya Foreign Direct Investment (FDI).
  • 00:01:28
    Karena ini sudah terbukti.
  • 00:01:29
    Dari semua semua negara berkembang di seluruh dunia,
  • 00:01:31
    FDI itu punya peran yang penting banget
  • 00:01:33
    untuk bikin uang itu mengalir ke dalam negara,
  • 00:01:36
    ngebuka lapangan pekerjaan, ningkatin skill SDM kita.
  • 00:01:38
    Biar ujung-ujungnya warga kita makin pinter,
  • 00:01:40
    kita bisa belajar buat bisa ngalahin mereka
  • 00:01:43
    atau bersaing di level global.
  • 00:01:44
    Nah tapi Ini realita pahitnya.
  • 00:01:45
    Kalau kita ngomongin tentang investasi asing ke Indonesia—
  • 00:01:48
    dan kalian boleh cek sumber-sumbernya ya—
  • 00:01:50
    kita negara yang diprediksi untuk jadi
  • 00:01:52
    negara super power top 5 di 2050.
  • 00:01:54
    Itu gak terlalu menarik untuk asing invest di kita.
  • 00:01:58
    Singapura itu sampai 30% dari GDP-nya.
  • 00:02:01
    Indonesia itu cuma 1,9% dibanding
  • 00:02:04
    negara tetangga kita, Vietnam, yang sekitar 4,4%.
  • 00:02:07
    Karena di video gw sebelumnya yang gw saranin kalian nonton di sini—
  • 00:02:10
    ada yang bilang gak bisa dibandingin sama Singapura, (itu) negara kecil.
  • 00:02:13
    Gak bisa dibandingin sama China, (itu) negara besar.
  • 00:02:14
    Yaudah kita bandingin sama Vietnam.
  • 00:02:16
    Karena ironis kalau negara yang bilang,
  • 00:02:17
    kenapa nih warga kita cuma jadi konsumen doang?
  • 00:02:20
    Gak bisa fokus produksi, gak fokus untuk naik level, untuk kompetisi.
  • 00:02:23
    Dilemanya—dan ini kepercayaan pribadi gw
  • 00:02:25
    yang sangat amat kuat ya—
  • 00:02:26
    Itu harusnya pertanggungjawaban dari pempimpinnya.
  • 00:02:29
    Sebelum gw ngebahas perannya 9 naga Indonesia
  • 00:02:32
    sama kondisi Indonesia sekarang, kalian harus ngerti,
  • 00:02:34
    sistem hukum dan politik yang terjadi di dalam negeri itu
  • 00:02:37
    bukan cuma berdampak secara internal di sebuah negara.
  • 00:02:39
    Kalau kalian mikir gitu, kalian sangat amat salah besar.
  • 00:02:42
    Kita mulai dari yang paling simpel dulu ya.
  • 00:02:43
    Kenapa asing itu kesannya enggan buat invest di Indonesia?
  • 00:03:06
    Karena di video sebelumnya kita bahas Singapura,
  • 00:03:08
    ada 1 quote dari Pak Gita Wirjawan yang waktu itu gw—nempel banget.
  • 00:03:12
    "Singapore is a nation of law.
  • 00:03:14
    Indonesia is a nation of lawyers"
  • 00:03:16
    Dimana hukum itu harusnya sakral.
  • 00:03:18
    Sesuai aturan ala kadarnya.
  • 00:03:20
    Kalau salah, ya salah.
  • 00:03:21
    Tapi bayangin situasinya kalau hukum itu bisa berubah
  • 00:03:24
    dan sangat mudah dibengkokin kalau lu punya kuasa,
  • 00:03:27
    punya duit, atau akses orang dalam.
  • 00:03:29
    Ini gw bilangnya hukum wakanda.
  • 00:03:31
    Dan korelasinya dari semua ini—
  • 00:03:32
    kalau lu baca analisa-analisa dari asing maupun lokal,
  • 00:03:35
    2 hal penting yang penting banget—kenapa asing lebih enggan invest di Indonesia—
  • 00:03:39
    itu karena masalah hukum dan politik.
  • 00:03:41
    Yaudah kita pakai bahasa formal nih.
  • 00:03:43
    Weak law enforcement and political instability.
  • 00:03:47
    Jadi bayangin kalau misalnya regulasi, hukum, atau aturan-aturan yang berlaku
  • 00:03:50
    itu bisa berubah seaktu-waktu karena
  • 00:03:52
    mengedepankan profit di atas peraturan
  • 00:03:55
    atau keluarga, kerabat di atas kestabilan.
  • 00:03:57
    Gw akan jelasin role 9 naga habis gw jelasin pentingnya konteks ini
  • 00:04:01
    dan kenapa ini ngaruh banget ke perkembangan negara kita.
  • 00:04:03
    Sebagai negara berkembang,
  • 00:04:04
    uang yang beredar di dalam negara itu selalu terbatas.
  • 00:04:07
    Dan seluruh dunia udah percaya sama strategi ini.
  • 00:04:08
    Sangat sama dibutuhkan FDI—investasi asing secara langsung
  • 00:04:12
    untuk memajukan ekonomi Indonesia.
  • 00:04:14
    Tapi problem gedenya tuh kayak gini.
  • 00:04:15
    Kalau misalnya kita memancing asing untuk commit,
  • 00:04:18
    taruh duit triliunan ke Indonesia—
  • 00:04:19
    buka pabrik, melatih SDM, ngebuka lapangan pekerjaan
  • 00:04:23
    sampai benar-benar komitmen jangka panjang—
  • 00:04:25
    mereka butuh 1 hal yang penting banget.
  • 00:04:26
    Kepastian.
  • 00:04:27
    Kepastian kalau gw commit semua resource gw di sini,
  • 00:04:30
    gw udah comply semua regulasi yang berlaku,
  • 00:04:32
    ya gw berharap gw bisa diizinkan untuk berbisnis di sini dengan aman dan nyaman.
  • 00:04:36
    Jadi gak takut kalau uang triliunan yang gw taruh itu
  • 00:04:38
    gak tiba-tiba hilang karena tiba-tiba ada perubahan hukum,
  • 00:04:41
    keputusan politik, atau aturan yang membebankan mereka.
  • 00:04:44
    Dan itu yang sebenarnya Indonesia tuh—
  • 00:04:45
    gak bisa mempertahankan kepastian itu.
  • 00:04:47
    Karena menurut ahli dari rule of law index,
  • 00:04:50
    Indonesia itu punya permasalahan dengan isu korupsi,
  • 00:04:52
    sistem peradilan perdata dan sistem peradilan pidana.
  • 00:04:55
    Dan sayangnya pemerintah tidak punya strategi
  • 00:04:57
    yang jitu untuk keluar dari permasalahan ini.
  • 00:04:59
    nah ini yang bakal gw jelasin—peran 9 naga di Indonesia.
  • 00:05:02
    Yang awalnya problem yang kita kira internal,
  • 00:05:04
    berdampak ke alasan kenapa ekonomi kita gak bisa berkembang sepesat itu
  • 00:05:08
    Sabda pandita ratu tan kena wola wali.
  • 00:05:10
    Itu falsafah Jawa yang bilang,
  • 00:05:12
    seorang raja atau pemimpin tidak boleh berganti ucapan
  • 00:05:15
    atau keputusan karena keputusan pemimpin sekali diucapkan
  • 00:05:18
    maka ucapannya yang akan menjadi pedoman.
  • 00:05:20
    Sumber rujukan semua orang.
  • 00:05:22
    Baik bagi pejabat negara yang menjalankan roda pemerintahan,
  • 00:05:24
    maupun rakyat sebagai warga negara.
  • 00:05:26
    Ini sesuatu yang harus diperkuat lagi.
  • 00:05:28
    Kalau misalnya sistem hukum dan stabilitas politik susah dipertahankan,
  • 00:05:33
    then it's all about business.
  • 00:05:34
    Yang ujung-ujungnya kita ngomongin tentang kapitalisme.
  • 00:05:37
    Dan di konteks negara di dunia, kapitalisme itu ada 2 tipe.
  • 00:05:40
    Kapitalisme esratz dan kapitalisme non esratz.
  • 00:05:43
    Dimana artinya esratz itu kapitalisme
  • 00:05:45
    yang melibatkan campur tangan pemerintah di dalamnya.
  • 00:05:48
    Lantas—kalian udah tahu nih pembicaraannya ke arah mana.
  • 00:05:51
    Apa kabar 9 naga di Indonesia?
  • 00:05:57
    Crony capitalism atau kapitalisme kroni itu artinya
  • 00:06:01
    konglomerat-konglomerat yang kesuksesan bisnisnya
  • 00:06:03
    bergantung pada hubungan dekat dengan pejabat negara.
  • 00:06:06
    Tapi kalian jangan salah dulu,
  • 00:06:07
    kapitalisme kroni itu gak selalu hal yang buruk.
  • 00:06:10
    Karena kalau kita lihat negara maju di luar ya,
  • 00:06:11
    di Korea Selatan mereka punya kroni-kroni konglomerat
  • 00:06:14
    yang istilah resminya namanya "chaebol".
  • 00:06:15
    Mereka dibantu pemerintah sampai
  • 00:06:18
    seluruh konglo-konglo ini kontribusi totalnya
  • 00:06:20
    sampai 60% dari GDP Korea.
  • 00:06:22
    Dan benar, konglo-konglo ini tuh majuin ekonomi mereka.
  • 00:06:25
    Ini company-company gede kayak Samsung, LG, Hyundai, SK Group.
  • 00:06:31
    Tapi kuncinya di sini.
  • 00:06:32
    Kalau kita ngelihat negara-negara maju kayak Eropa,
  • 00:06:34
    Amerika, dan 4 naga Asia—kuncinya sebenarnya
  • 00:06:37
    mereka pegang kapitalisme non estratz.
  • 00:06:39
    Tepatnya di abad ke-19, mereka berhasil
  • 00:06:42
    keluar dari sistem feodal atau titip jabatan.
  • 00:06:45
    Jadi bukan masalah memperkaya diri sendiri,
  • 00:06:47
    tapi untuk memajukan kapitalisme industri.
  • 00:06:49
    Kalau lihat negara-negara sana—teknologi, manufakturnya
  • 00:06:52
    ujung-ujungnya didorong sama konglo-konglo ini.
  • 00:06:54
    Yang bikin negaranya bisa berinovasi.
  • 00:06:56
    Nah terus cerita dari 9 naga Indonesia tuh gimana?
  • 00:06:59
    Bedanya tuh kayak gini,
  • 00:07:00
    kita tuh dijajah Belanda selama 300 tahun.
  • 00:07:02
    Selain kita dikeruk dan dirugikan, ada 1 hal yang penting banget
  • 00:07:05
    yang terjadi di Indonesia tapi gak terjadi di negara-negara lain
  • 00:07:08
    yang dijajah bukan sama Belanda.
  • 00:07:10
    Mereka ngelakuin yang namanya pembunuhan karakter.
  • 00:07:13
    Karena kalau mau ditarik balik asal usul
  • 00:07:15
    kenapa negara kita kayak sekarang—
  • 00:07:16
    kita belajar budaya korupsi, nepotisme,
  • 00:07:19
    budaya menjilat—itu tuh dari Belanda.
  • 00:07:21
    Dan sedihya gini, waktu itu hal-hal itu dilakuin bukan untuk cari cuan.
  • 00:07:25
    Tapi tujuannya itu untuk bertahan hidup.
  • 00:07:26
    Makanya sekentel itu.
  • 00:07:27
    Gw pernah bahas di video ini
  • 00:07:29
    kenapa etnis Tionghoa itu lumayan menguasai ekonomi Indonesia.
  • 00:07:32
    Ini semua tu sejarah.
  • 00:07:33
    Karena dizaman kita dijajah Belanda,
  • 00:07:35
    etnis Tionghoa itu posisinya jadi middleman minority.
  • 00:07:38
    Dimana bahkan setelah merdeka,
  • 00:07:40
    mereka tuh selalu kena diskriminasi.
  • 00:07:42
    Bukan cuma opportunity-nya yang ketutup,
  • 00:07:43
    tapi ini udah masalah keamanan hidup mereka.
  • 00:07:45
    Ujung-ujungnya, campuran culture yang dibawa dari Belanda
  • 00:07:48
    plus mereka butuh keamanan, mungkin terjadi lah suap menyuap
  • 00:07:52
    kepada yang berkuasa; yaitu pemerintah, untuk bertahan hidup.
  • 00:07:56
    Dan relationship inilah yang menjadi pondasi dari
  • 00:07:58
    kapitalisme kroni di Indonesia.
  • 00:08:00
    Bikin instabilitas hukum dan politik.
  • 00:08:02
    Kalau misalnya kita menganut kapitalisme kroni
  • 00:08:05
    dimana di bawah 1% populasi itu
  • 00:08:07
    mengontrol 50% lebih ekonomi kita.
  • 00:08:09
    Miriplah sama Korea.
  • 00:08:10
    Kenapa Indonesia gak maju?
  • 00:08:12
    Kalau kalian nonton video pertama gw, kuncinya adalah pemimpinnya.
  • 00:08:21
    Coba kalian boleh komen di bawah.
  • 00:08:23
    bawah kalau misalnya ada pasangan suami istri, udah punya keluarga nih,
  • 00:08:25
    tiba-tiba didekatin sama cewek terus ujung-ujungnya suaminya selingkuh.
  • 00:08:29
    Kira-kira menurut kalian sapa yang lebih salah?
  • 00:08:31
    Jawabannya dua-duanya sebenarnya salah.
  • 00:08:32
    Tapi di sini bedanya suami itu punya pertanggungjawaban lebih.
  • 00:08:35
    Karena tindakan dia itu memengaruhi
  • 00:08:37
    keluarga yang jadi pertanggungjawaban dari suami itu sendiri.
  • 00:08:40
    So, sebenarnya ini analoginya buat gw bikin kasus.
  • 00:08:43
    Keluarganya itu analoginya negara.
  • 00:08:45
    Suami itu analoginya pemimpinnya.
  • 00:08:47
    Selingkuhannya itu analoginya konglomeratnya.
  • 00:08:50
    Di kasus kapitalisme kroni yang terjadi di Korea Selatan sama Indonesia,
  • 00:08:54
    itu bermuara ke 1 poin yang penting banget.
  • 00:08:56
    Analoginya cewek yang ngedekatin suami itu untuk selingkuh—
  • 00:08:59
    kita mau dia happy dong, kita mau dia kaya.
  • 00:09:01
    Yang benar harusnya kita say no,
  • 00:09:03
    terus bantu cariin cewek ini cowok lain.
  • 00:09:05
    Itu analogi bodohnya bedanya sistem
  • 00:09:07
    kapitalisme esratz sama non esratz.
  • 00:09:09
    Satu untuk memperkaya diri sendiri,
  • 00:09:11
    satu untuk bantu memperkaya ceweknya.
  • 00:09:13
    Kalau di Korea Selatan yang terjadi tuh kayak gini.
  • 00:09:15
    Chaebol-chaebol kayak Samsung, LG, Hyundai— Kalau di Korea Selatan yang terjadi tuh kayak gini.
  • 00:09:15
    Chaebol-chaebol kayak Samsung, LG, Hyundai—
  • 00:09:18
    itu udah dikotak-kotakin sama pemerintahnya.
  • 00:09:19
    Mereka tahu mereka perlu bantu sektor swasta
  • 00:09:22
    untuk majuin inovasi sama teknologi dari naga-naga ini.
  • 00:09:25
    Samsung sama LG ditaruh di bagian elektronik.
  • 00:09:27
    Hyundai ditaruh di bagian otomotif.
  • 00:09:29
    SK group ditaruh di bagian high-tech manufacturing.
  • 00:09:32
    Jadi kalau misalnya seandainya ada asing mau masuk
  • 00:09:34
    dan nge-disturb chaebol-chaebol ini,
  • 00:09:36
    pemerintah bisa bilang NO.
  • 00:09:37
    Karena gw mau mereka sukses.
  • 00:09:39
    Dan mereka tuh masuk kategori-kategori teknologi.
  • 00:09:41
    Menurut gw mereka gak beririsan sama sektor primer.
  • 00:09:44
    Air, pangan, energi, real estate—
  • 00:09:47
    yang sebenarnya menurut gw pemerintah harus punya
  • 00:09:49
    biar bisa ngebantu warganya.
  • 00:09:50
    Sedangkan kalau kita break down chaebol-chaebol yang di Indonesia
  • 00:09:53
    atau bahasanya cukong—situasinya tuh benar-benar beda total.
  • 00:09:56
    Dan menurut gw gini,
  • 00:09:57
    bukan salah cukong-cukongnya.
  • 00:09:59
    Tapi harus punya kedewasaan
  • 00:10:01
    bahwa ada arahan yang kurang tepat dari pemimpinnya.
  • 00:10:04
    Kenapa poin ini penting?
  • 00:10:05
    Karena yang gw bilang di video sebelumnya—
  • 00:10:07
    korupsi itu bukan masalah kehilangan uang doang.
  • 00:10:08
    Tapi itu bisa bikin keputusan-keputusan itu misguided
  • 00:10:11
    karena culture-culture yang dibawa dari zaman Belanda ngejajah kita.
  • 00:10:14
    Kalau ada yang bilang it is what it is,
  • 00:10:17
    ya karena sistemnya udah begitu—itu yang menurut gw menyedihkan.
  • 00:10:19
    Ternyata selama ini yang kita kira budaya feodalisme,
  • 00:10:22
    koncoisme itu sekadar untuk memenangkan 1 orang—
  • 00:10:25
    itu benar-benar bisa membuat keputusan snowball effect.
  • 00:10:28
    Yang dampaknya mungkin 100 atau 1000 tahun kedepan.
  • 00:10:31
    Jadi sebenarnya kita punya 1 harapan gede
  • 00:10:32
    yang kalau kalian tahu, sebenarnya Indonesia pernah ngelakuin ini.
  • 00:10:35
    Itu sedihnya—kita pernah yang sangat amat benar sebenarnya.
  • 00:10:38
    Yaitu Kabinet Zaken.
  • 00:10:44
    Kunci dari negara maju adalah kepemimpinan.
  • 00:10:46
    Kepemimpinan meritokrasi dengan pemimpin yang strong.
  • 00:10:49
    Pemimpin yang punya tangan besi,
  • 00:10:51
    yang tidak bisa dimanipulasi oleh pihak apapun.
  • 00:10:53
    Yang punya 1 kepentingan dan hanya 1,
  • 00:10:55
    untuk kemajuan negara pemimpin itu.
  • 00:10:57
    Dan sebenarnya gw percaya ya—
  • 00:10:59
    atau lebih tepatnya harus percaya,
  • 00:11:01
    pemimpin selanjutnya yang terpilih punya nilai-nilai yang kuat,
  • 00:11:03
    budaya anti korupsi yang tegas.
  • 00:11:06
    Kalau misalnya memang harus terjadi kapitalisme kroni,
  • 00:11:08
    terjadilah untuk kepentingan negara
  • 00:11:10
    bukan untuk kepentingan pribadi.
  • 00:11:12
    Dan ini semua bergantung ke jajaran atau susunan kenegaraan
  • 00:11:16
    yang berdasarkan profesionalitas, bukan masalah titip-titipan.
  • 00:11:19
    Dan itu namanya Kabinet Zaken.
  • 00:11:23
    Kabinet atau kementerian yang ditaruh
  • 00:11:25
    berdasarkan kebutuhan, diisi oleh orang-orang profesional
  • 00:11:28
    yang sudah diberlakukan dari zaman Soekarno sebenarnya.
  • 00:11:30
    Tapi menurut gw mengalami kemunduran
  • 00:11:33
    dari adanya tradisi-tradisi atau struktur partai politik
  • 00:11:36
    yang bisa menjabat berdasarkan hutang budi atau titipan.
  • 00:11:39
    Katanya.
  • 00:11:40
    Kalau misalnya ini diberlakukan lagi di kepemimpinan selanjutnya,
  • 00:11:43
    stabilitas hukum dan stabilitas politik terjaga,
  • 00:11:46
    kita bisa tarik investasi dari luar,
  • 00:11:48
    warga kita punya pekerjaan dan semuanya makin pintar,
  • 00:11:50
    influence atau ruang untuk korupsi diminimalisir—
  • 00:11:53
    serius deh, gw bukan cuma ngelihat Indonesia Emas 2045,
  • 00:11:56
    sebagai negara top 5—tapi kita balik ke prediksi awal
  • 00:11:58
    yang dikeluarin di 2021 atau 2022, kita masuk top 3.
  • 00:12:02
    Cuma, time is ticking.
  • 00:12:03
    Kita sebagai warga pelan-pelan tuh harus pintar soal hal ini.
  • 00:12:05
    Karena yang—gw bakal ulangin dari video pertama gw negbahas ini,
  • 00:12:08
    sebagai warga negara Indonesia kita berhak untuk menagih pemimpin yang kuat
  • 00:12:12
    untuk bantu ngebawa kita ke kesejahteraan.
  • 00:12:14
    Soal Kabinet Zaken, story-nya tuh panjang.
  • 00:12:15
    Dan kalian bakal amazed soal apa yang pernah diimplementasiin dulu
  • 00:12:19
    yang bakal ngubah segalanya kalau diimplementasi di pemerintahan sekarang.
  • 00:12:22
    Tapi mungkin itu untuk video selanjutnya
  • 00:12:23
    yang mungkin jadi video terakhir gw bahas menjelang kepemimpinan selanjutnya di Indoensia.
  • 00:12:27
    I'll see you guys on the next video, bye-bye!
Tags
  • Indonesia
  • 9 Dragons
  • Foreign Direct Investment
  • FDI
  • Corruption
  • Crony Capitalism
  • Economic Growth
  • Governance
  • Kabinet Zaken
  • Political Stability