00:00:01
ya asalamualaikum warahmatullahi
00:00:03
wabarakatuh selamat berjumpa kembali di
00:00:07
mata kita
00:00:10
di di pertemuan yang keetu ini kita akan
00:00:13
bahas tentang teori nilai guna
00:00:21
[Musik]
00:00:24
atau ya di peruan yang
00:00:28
ini ya kita pembelajaran yang
00:00:31
adalah yaitu pembelajaran Mandiri yang
00:00:34
bisa kan lakukan dengan cara menonton
00:00:38
video pembelajaran seperti ini Adapun
00:00:42
Tugas kalian di pertemuan ketu ini
00:00:44
adalah yang pertama kalian menyimak
00:00:46
video dari awal sampai akhir yang
00:00:49
kemudian
00:00:50
ke yang keduanya kalian buatkan resum
00:00:54
ataupun catatan ataupun ringkasan dari
00:00:57
materi ini cukup satu lembar saja
00:01:00
lalu kalian foto pdf-kan dikirim ke BOC
00:01:07
di di folder ataupun di pertemuan
00:01:10
ketujuh sudah ada tempat submit untuk
00:01:12
tugas yang ketu
00:01:15
oke baiklah kita simak saja
00:01:18
bagaimana materi akan dipaparkan di
00:01:21
pertemuan keetu yaitu tentang teori
00:01:24
nilai guna
00:01:26
Selamat
00:01:28
menyaksikan baik baik ketemu lagi dengan
00:01:30
saya di kuliah kita pengantar ekonomi
00:01:33
mikro kuliah ket7 teori tingkah laku
00:01:36
konsumen atau teori nilai guna
00:01:39
utility Sebelum kita mulai videonya ada
00:01:42
baiknya untuk diklik tombol
00:01:43
subscribe-nya dan diklik loncengnya agar
00:01:46
tidak ketinggalan notifikasi dari
00:01:48
video-video kita
00:01:52
selanjutnya teori perilaku konsumen
00:01:55
teori perilaku konsumen adalah analisis
00:01:58
yang menerangkan yang pertama alasan
00:02:01
pembeli atau konsumen untuk membeli
00:02:03
lebih banyak barang atau jasa pada harga
00:02:06
yang lebih rendah dan menguranginya pada
00:02:08
saat Harga
00:02:10
tinggi yang kedua Bagaimana seorang
00:02:13
konsumen menentukan jumlah dan komposisi
00:02:16
dari barang yang akan dibeli dari
00:02:18
pendapatan yang
00:02:21
diperolehnya ada dua pendekatan teori
00:02:24
perilaku kumen yaitu pendekatanardinal
00:02:27
at
00:02:35
tepat Gun
00:02:37
atau tepat guna menunjukkan kepuasan
00:02:40
rela yang dipero seorang konsumen
00:02:43
darienggunaan berbagai
00:02:45
komoditas tepat guna juga merakan
00:02:49
kepuasan atau kenikmatan yang di seorang
00:02:52
Dar mengumsi barang atau J
00:03:00
yang darumsi ini merupakan kemampuan
00:03:03
memuaskan keinginan atas barang dan jasa
00:03:07
dari suatu
00:03:10
aktivitas pendekatan kardinal asumsi
00:03:14
yang berlaku adalah memanfaatkan
00:03:17
kenikmatan yang diperoleh konsumen dapat
00:03:20
dinyatakan secara kuantitatif artinya
00:03:24
Kepu di satu
00:03:29
tinggi maka makin tinggi pula utility
00:03:32
atau nilai gunanya konsumen bersifat
00:03:36
rasional sehingga perilakunya dapat
00:03:38
dipahami secara logis konsumen bertujuan
00:03:42
untuk memaksimumkan utilitynya
00:03:47
utilitas marginal atau Marginal Utility
00:03:51
menunjukkan utilitas tambahan yang
00:03:53
diperoleh dari suatu unit tambahan
00:03:55
konsumsi dari suatu komoditas berarti
00:03:58
penambahan atau pengurang
00:04:00
Sebai akibat dan penahan atau
00:04:03
pengurangan penggunaan sat unit barang
00:04:05
terentu menurutkir 2005 toal util jumlah
00:04:10
suruh kepuasan yang Dio Dar mengums
00:04:14
sejumlah barang
00:04:17
teru l Of diing util ketika jumlah
00:04:21
suatuang yang dikumsi
00:04:28
meningkattil utility money kstan dan
00:04:31
Marginal Utility barang konsumsi menurun
00:04:34
hal ini menganut hukum Gosen 1 atau low
00:04:38
of Diminishing utility yaitu semakin
00:04:41
banyak satuan barang yang dikonsumsi
00:04:43
maka semakin kecil tambahan atau
00:04:45
Marginal kepuasan yang diperoleh
00:04:47
konsumen atau bahkan no atau
00:04:53
negatif total utility berikut ini adal
00:04:57
gambar kurva nilai guna total Bermula
00:05:01
dari titik 0 yang menunjukkan tidak ada
00:05:04
konsumsi barang X selanjutnya akan naik
00:05:07
seiring dengan bertambahnya jumlah
00:05:10
konsumsi dan pada akhirnya akan turun
00:05:12
apabila konsumsi melebihi
00:05:17
Del berikut adalah kurva nilai guna
00:05:21
marginal kurva nilai guna marginal turun
00:05:24
dari kiri atas ke kanan bawah yang
00:05:27
mencerminkan hukum nilai guna yang
00:05:29
semakin menurun kurva nilai guna
00:05:32
marginal memotong sumbu datar sesudah
00:05:35
jumlah 8 yang menunjukkan nilai guna
00:05:38
adalah
00:05:43
negatif kurva nilai guna marginal
00:05:46
menunjukkan kuantitas barang yang
00:05:49
dikonsumsi dari nol dan utilitas
00:05:52
totalnya adalah no0
00:05:56
selanjutnya kuantitas barang konsumsi
00:06:00
s dan utilitas totalnya ditunjukkan di
00:06:04
angka 10 sesuai dengan tanda panah di
00:06:12
samping kurva nilai guna marginal
00:06:16
menunjukkan di kuantitas barang konsumsi
00:06:18
2 dan utilitas totalnya di angka
00:06:22
18 dan
00:06:28
seterusnya sampai dengan di angka ketuuh
00:06:32
utilitas totalnya adalah
00:06:36
28 hal ini digambarkan dalam kurva
00:06:40
utilitas total dan kurva nilai guna
00:06:47
marginal Berikut ini adalah perbandingan
00:06:51
dari kurva utilitas total dan kurva
00:06:55
utilitas marginal
00:07:03
kurva nilai guna marginal ini adalah
00:07:06
perbandingan dari kurva utilitas total
00:07:09
dan kurva utilitas
00:07:11
marginal di angka 10 utilitas
00:07:16
marginal adalah Selisih dari utilitas
00:07:19
total dan angka 8 merupakan selisih
00:07:23
utilitas total dari 8 ke 18
00:07:31
selisih tersebut berlanjut sampai di
00:07:35
kuantitas barang yang dikonsumsi
00:07:38
7juh dan utilitas totalnya cenderung
00:07:42
menurun bahkan
00:07:45
negatif syarat pemaksimuman utilitas
00:07:49
setiap rupiah yang dikeluarkan untuk
00:07:52
membeli unit tambahan dari berbagai
00:07:54
jenis barang akan memberikan utilitas
00:07:57
marginal yang sama besarnya
00:08:01
Berikut ini adalah gambar dari tabel
00:08:05
perbandingan antara produk A dan produk
00:08:08
B dengan utilitas marginal yang
00:08:16
berbeda kepuasan maksimum digambarkan
00:08:19
dengan rumus mu produk A atau Marginal
00:08:23
Utility produk a berbanding dengan harga
00:08:26
produk A sama dengan
00:08:31
B berbanding dengan harga produk
00:08:37
B Berikut ini adalah tabel yang
00:08:40
menggambarkan produk A dan produk B
00:08:43
dengan harga yang sama dengan Marginal
00:08:45
Utility yang
00:08:49
berbeda utilitas maksimum dan kurva
00:08:52
permintaan yang pert
00:08:56
[Musik]
00:08:58
eektit lebih tinggi menyebabkan
00:09:00
substitusi barang-barang lain untuk
00:09:03
memenuhi
00:09:04
kepuasan yang kedua adalah efek
00:09:07
pendapatan maksudnya adalah peningkatan
00:09:09
harga menurunkan pendapatan Ril dan
00:09:12
mengurangi konsumsi terhadap komoditas
00:09:14
yang
00:09:16
diinginkan betul surplus
00:09:20
konsumen maksudnya adalah kesediaan
00:09:23
membayar adalah Jumlah maksimum yang mau
00:09:26
dibayarkan oleh konsumen untuk
00:09:28
memperoleh suatu barang surplus konsumen
00:09:31
adalah kesediaan konsumen membayar
00:09:33
dikurangi jumlah yang sebenarnya
00:09:35
dibayarkan oleh
00:09:39
konsumen Berikut ini adalah simulasi
00:09:42
empat kesediaan membayar dari para calon
00:09:45
pembeli yang
00:09:47
disimbolkan dengan huruf besar yaitu
00:09:50
calon pembeli a dengan kesediaan
00:09:53
membayar 100$ calon pembeli B
00:09:58
calon pembeli c 7 dan calon pembeli D
00:10:11
50 mengukur suplus konsumen dengan kurva
00:10:19
permintaan dilambangkan dengan kesediaan
00:10:22
membayar a sebesar 100$100 sebagaimana
00:10:25
ada di slide sebelumnya dan kesediaan
00:10:28
membayar pembeli B
00:10:31
sebesar pembeli C
00:10:34
sebesar dan pembeli D sebesar
00:10:45
50 penggambaran kurva demand terhadap
00:10:50
surplus konsumen adalah sebagai
00:10:53
berikut yang disimbolkan dengan warna
00:10:56
ungu adalah surplus konsumen untuk a
00:11:00
sebesar
00:11:04
20
00:11:06
selanjutnya di harga 7 do surplus
00:11:11
konsumen untuk pembeli a sebesar 30
00:11:15
digambarkan dalam simbol atau kotak ungu
00:11:20
dan surplus konsumen untuk B sebesar
00:11:24
10 digambarkan dalam surplus konsumen
00:11:27
total besar
00:11:33
40 berikut ini penggambaran kurva
00:11:37
permintaan dari pengaruh harga terhadap
00:11:40
surplus
00:11:46
konsumen pendekatan ordinal atau
00:11:50
analisis kurva indference mendasarkan
00:11:53
pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa
00:11:56
dikuantitatifkan dan antara satu
00:11:58
konsumen dengan konsumen yang lain akan
00:12:00
mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda
00:12:03
dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah
00:12:05
dan jenis yang sama Oleh karena itu
00:12:08
kemudian muncul pendekatan ordinal yang
00:12:11
menunjukkan tingkat kepuasan konsumsi
00:12:14
barang dalam model kurva kepuasan yang
00:12:16
sama atau indfferent
00:12:19
Curve pendekatan
00:12:22
ordinal asumsi dasarnya adalah konsumsi
00:12:26
atau konsumen rasional memaksimalkan
00:12:29
dengan pendapatan pada harga pasar
00:12:31
tertentu dan konsumen dianggap mempunyai
00:12:34
pengetahuan sempurna mengenai informasi
00:12:37
pasar utility bersifat ordinal artinya
00:12:40
konsumen cukup memberikan ranking atau
00:12:42
peringkat kombinasi mana saja yang ia
00:12:46
sukai konsumen lebih menyukai yang lebih
00:12:49
banyak dibandingkan lebih sedikit
00:12:51
artinya semakin banyak barang yang
00:12:53
dikonsumsi menunjukkan semakin tinggi
00:12:56
tingkat kepuasan yang dimilikinya
00:13:02
selanjutnya menganut hukum Diminishing
00:13:05
Marginal rate
00:13:06
oftion Arya bila konsumen menaikk
00:13:09
konsumsi barang yang satu akan
00:13:11
menyebabkan penurunan konsumsi yang lain
00:13:14
utility atau total utility yang diperoh
00:13:17
konsumen tergant dari jumlah barang yang
00:13:22
dikumsikan
00:13:28
daners artinya bila a lebih besar dari B
00:13:31
B lebih besar dari C maka barang a lebih
00:13:35
disukai dari barang b dan barang b lebih
00:13:37
disukai dari barang C kesimpulan bahwa a
00:13:41
lebih besar atau lebih baik dari B B
00:13:44
lebih besar atau lebih baik dari C maka
00:13:47
a lebih besar atau lebih baik dari
00:13:50
barang
00:13:52
C kurva indifference atau indierent
00:13:56
Curve adalah kurva yang ungkan
00:13:59
titik-titik kombinasi dua macam barang
00:14:02
yang diinginkan atau dikonsumsi oleh
00:14:05
seorang individu pada tingkat kepuasan
00:14:07
yang
00:14:09
sama ciri-ciri indefferent Curve yang
00:14:14
pertama berlereng atau slop negatif hal
00:14:17
ini menunjukkan apabila dia ingin
00:14:19
mengkonsumsi barang X lebih banyak maka
00:14:22
harus mengorbankan konsumsi terhadap
00:14:24
barang Y yang keduaembung ketik Origin
00:14:29
atau
00:14:29
konveks derajat penggantian antar barang
00:14:32
konsumsi semakin menurun hal ini masih
00:14:36
berkaitan dengan hukum Gosen di mana
00:14:39
apabila ada titik tertentu semakin
00:14:41
banyak mengkonsumsi barang X akan
00:14:43
mengakibatkan kehilangan atas barang y
00:14:47
tidak begitu berarti dan sebaliknya atas
00:14:50
atas barang Y yang ketiga tidak atau
00:14:54
tidak berpotongan atau tidak saling
00:14:57
berpotongan kurva menggambarkan
00:14:59
kombinasi dua macam input untuk
00:15:02
menghasilkan output yang sama yaitu
00:15:04
kepuasan yang keempat turun dari kiri ke
00:15:07
atas atau dari kiri atas ke kanan bawah
00:15:11
untuk kombinasi antara barang X dan Y
00:15:15
artinya semakin ke kanan atas menjauhi
00:15:18
titik Origin semakin tinggi tingkat
00:15:22
kepuasannya berikut ini adal bentuk dari
00:15:26
kurvaerenceva
00:15:29
biasanya juga disebut dengan kurva
00:15:32
kepuasan yang
00:15:37
sama asumsi-asumsi model kurva inderence
00:15:41
yang pertama model utilitas secara
00:15:44
ordinal atau kepuasan konsumen tidak
00:15:47
dapat diukur dalam satuan Apun yang
00:15:50
kedua utility konsumen fama barang x y z
00:15:57
danusnya yang ketiga keseimbangan
00:16:00
kepuasan
00:16:02
konsumen dilambangkan dengan rumus
00:16:04
berikut mrss = delta y/ delta X = min
00:16:12
Marginal Utility X dan Marginal Utility
00:16:16
Y yang keempat ada maksimalasi atau
00:16:21
maksimasi kepuasan konsumen dibatasi
00:16:24
garis anggaran atau budget
00:16:27
Line the motivation motivasi hari ini
00:16:31
adalah bukan karena semua baik kita
00:16:34
tersenyum tetapi karena kita tersenyum
00:16:36
maka semuanya akan menjadi baik quat by
00:16:39
WS Rendra
00:16:45
[Musik]