DIBONGKAR SEMUA DALANGNYA! SIAPA YANG BENAR SOAL IJAZAH ASLI? ROY SURYO VS JOKOWI
Summary
TLDRVideo ini membahas dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi, dengan analisis dari beberapa narasumber yang mengungkapkan kejanggalan dalam skripsi dan ijazahnya. Pak Roy Suryo menyatakan bahwa berdasarkan bukti yang ada, ada kemungkinan 99,9% bahwa skripsi tersebut palsu, yang juga berimplikasi pada keaslian ijazahnya. Diskusi ini melibatkan analisis mendalam tentang kesalahan dalam dokumen dan pernyataan dari berbagai pihak, serta menyoroti pentingnya transparansi dalam informasi publik.
Takeaways
- 🔍 Video membahas dugaan ijazah palsu Jokowi.
- 📜 Pak Roy Suryo menyatakan skripsi Jokowi 99,9% palsu.
- 🧐 Kejanggalan ditemukan dalam dokumen skripsi.
- 📚 Pentingnya transparansi dalam informasi publik.
- 💬 Diskusi melibatkan analisis dari berbagai narasumber.
Timeline
- 00:00:00 - 00:05:00
Video ini membahas tentang dugaan ijazah palsu yang dimiliki oleh mantan Presiden Jokowi. Seorang narasumber, Pak Roy Suryo, mengemukakan bahwa skripsi Jokowi memiliki banyak kesalahan dan cacat, sehingga ia meragukan keaslian ijazahnya.
- 00:05:00 - 00:10:00
Pak Roy Suryo menjelaskan bahwa berdasarkan analisis skripsi yang diteliti, ia memperkirakan 99,9% skripsi tersebut adalah palsu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keaslian ijazah Jokowi.
- 00:10:00 - 00:15:00
Pembicaraan berlanjut ke fenomena viral mengenai ijazah Jokowi yang diduga palsu, yang memicu banyak spekulasi di kalangan netizen. Narasumber juga mengungkapkan bahwa ia bukan bagian dari kelompok politik tertentu.
- 00:15:00 - 00:20:00
Pak Roy menjelaskan bahwa ada banyak kejanggalan dalam skripsi Jokowi, termasuk penggunaan font yang tidak sesuai dengan zaman dan kesalahan dalam penulisan nama dosen pembimbing.
- 00:20:00 - 00:25:00
Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa skripsi Jokowi tidak memenuhi syarat kelulusan yang seharusnya, dan banyak kesalahan yang menunjukkan bahwa skripsi tersebut tidak mungkin lulus.
- 00:25:00 - 00:30:00
Pak Roy juga menyebutkan bahwa ijazah Jokowi harus diteliti lebih lanjut, dan ia meragukan keasliannya berdasarkan skripsi yang dianggap palsu.
- 00:30:00 - 00:35:00
Dalam diskusi, narasumber lain, Dr. Resmon, juga memberikan pandangannya mengenai kejanggalan yang ditemukan dalam skripsi dan ijazah Jokowi.
- 00:35:00 - 00:40:00
Pak Roy menekankan pentingnya transparansi dalam hal ijazah dan pendidikan, terutama bagi pejabat publik, dan mengajak untuk melakukan verifikasi yang lebih mendalam.
- 00:40:00 - 00:45:00
Video ini juga menyoroti bagaimana ijazah dan skripsi seharusnya menjadi bukti akademik yang valid, dan bukan sekadar dokumen yang bisa dipalsukan.
- 00:45:00 - 00:50:00
Akhirnya, narasumber menyimpulkan bahwa jika skripsi Jokowi palsu, maka sangat mungkin ijazahnya juga palsu, dan mengajak penonton untuk berpikir kritis tentang isu ini.
- 00:50:00 - 00:55:08
Video diakhiri dengan pernyataan bahwa penting untuk mendapatkan ilmu melalui proses belajar yang benar, bukan hanya sekadar membeli gelar.
Mind Map
Video Q&A
Apa yang dibahas dalam video ini?
Video ini membahas dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi dan analisis kejanggalan dalam skripsi dan ijazahnya.
Siapa yang memberikan analisis dalam video?
Analisis diberikan oleh Pak Roy Suryo dan narasumber lainnya.
Berapa persen kemungkinan ijazah Jokowi itu palsu?
Menurut Pak Roy Suryo, ada kemungkinan 99,9% bahwa skripsi dan ijazah Jokowi itu palsu.
Apa saja kejanggalan yang ditemukan dalam skripsi Jokowi?
Kejanggalan termasuk penggunaan font modern, kesalahan nama dosen pembimbing, dan tidak adanya tanda tangan yang seharusnya.
Apa yang diminta oleh Pak Roy Suryo kepada UGM?
Pak Roy Suryo meminta transparansi dan akses untuk memverifikasi skripsi dan ijazah Jokowi.
View more video summaries
Berdirinya Daulah Bani Umayyah - Serial Daulah Bani Umayyah (Part.1)
Kamar Soekarno
Halaman Depan Museum
Hasil Sidang PPKI I, II, dan III: Pembentukan Ketatanegaraan Indonesia | Part 1
Elemen Refleksi dan Bertanggung Jawab Thd Pengalaman Kebinekaan | Dimensi Berkebinekaan Global
GGL Induksi dan Induktansi 1
- 00:00:03[Musik]
- 00:00:05bahwa dengan skripsi yang maaf saya
- 00:00:06bilang abal-abal seperti ini terlalu
- 00:00:09banyak kesalahan, terlu banyak cacatnya.
- 00:00:11Ini enggak mungkin
- 00:00:12lulus, enggak mungkin bisa dapat gelar
- 00:00:15sarjana, enggak mungkin bisa dapat
- 00:00:17ijazah gitu loh. Tapi Pak Roy. Heeh. Ini
- 00:00:20kan pasti banyak yang nanya juga ya
- 00:00:22netizen gitu. He. Pas ngelihat di
- 00:00:24halaman pertamanya itu pakai kayak
- 00:00:28Microsoft Word. Iya.
- 00:00:31Iya. Itu nanti kan ada di di pesan itu
- 00:00:33yang tadi itu pas megang itu. Iya. Iya.
- 00:00:36Beda sama halaman berikutnya. Beda
- 00:00:37halaman ini tu rapi banget ya. Ini maaf
- 00:00:40ya. Kebetulan mata saya kan mata yang
- 00:00:42sudah terbiasa lihat kayak gitu. Doktor
- 00:00:44respon juga dia langsung lihat wah ini
- 00:00:46hurufnya ini scaling ini. Terus ada bol
- 00:00:49feature bolt itu enggak ada di tahun 5
- 00:00:52enggak ada ya? Enggak ada. Meskipun
- 00:00:53ternyata jurusan teknologi kayu itu
- 00:00:54enggak ada gitu. Teknologi kayu jurusan
- 00:00:56enggak ada. dia nyebut itu ada rekaman
- 00:00:59Pak Jokowi ketika nyebut teknologi kayu
- 00:01:01gitu ada. Padahal jurusan itu enggak ada
- 00:01:03di Fakultas Keutanan. Tapi kalau dari
- 00:01:05skripsi sama ijazahnya jurus enggak ada
- 00:01:07kosong. Jadi kalau menurut Pak Roy Suryo
- 00:01:11berapa persen kemungkinan ijazah Pak
- 00:01:14Jokowi itu palsu? Kalau berdasarkan
- 00:01:17skripsi yang sudah saya teliti sebagai
- 00:01:20primary evidence ya,
- 00:01:2499,9% skripsinya itu adalah
- 00:01:28[Musik]
- 00:01:33palsu. Kembali lagi bersama gua Fajar
- 00:01:36Adityya. Kali ini di Omamad Spial
- 00:01:39Episode. Berbicara tentang misteri,
- 00:01:41kadang sebagian orang itu suka ngain
- 00:01:44dengan makhluk tak kasat mata. Apalagi
- 00:01:47kalau wujudnya menyeramkan bisa bikin
- 00:01:50bulu kuduk merinding. Tapi misteri yang
- 00:01:53kali ini berbeda. Belakangan lagi viral
- 00:01:56tentang misteri keberadaan ijazah Pak
- 00:02:00Jokowi. Kalau misalnya kita lihat
- 00:02:02berita-berita viral itu, kita akan
- 00:02:04berpikir ya lah kok bisa ijazah mantan
- 00:02:08presiden diduga palsu. Gua aja pas lihat
- 00:02:11berita itu di FJYP kayak, "Hah, serius?
- 00:02:15Gue yang sekarang lagi ngambil kuliah S2
- 00:02:18nih. Jadi habis bikin konten, kerja,
- 00:02:21kuliah, malam ngerjain tugas, langsung
- 00:02:24malas tuh gua ngerjain tugas kalau emang
- 00:02:26beritanya benar." Tapi gua disclaimer
- 00:02:28dulu ya. Gua bukan cebong, bukan
- 00:02:31kampret, bukan okegas, bukan anak Abah,
- 00:02:34bukan apaan lagi tuh. Pokoknya bukan
- 00:02:36semuanya dah. Nah, hari ini gua
- 00:02:38kedatangan seorang narasumber untuk
- 00:02:40membahas kasus ini. Beliau juga lagi
- 00:02:44viral, mantan Menpora dan juga pakar
- 00:02:48telematika. Halo, Maso. Iya,
- 00:02:51alhamdulillah baik. Makasih, Mas, sudah
- 00:02:52mau mampir keama RJL, ya. Sama-sama.
- 00:02:55Iya, kita membahas yang tak kasat mata.
- 00:02:58Nah, memang nanti akan ketemu tuh.
- 00:03:00Sementara tak kasat mata. Oh, sementara
- 00:03:04jadi masih tak kasat mata. Iya. Tak
- 00:03:05anunya apa masterm-nya.
- 00:03:09Kemarin kan viral banget nih Mas ya
- 00:03:11tentang Iya. Berita-berita ijazah Pak
- 00:03:14Jokowi yang diduga palsu gitu. Mungkin
- 00:03:17bisa cerita ke teman-teman gitu awalnya
- 00:03:19gimana sih? Kok bisa nyimpulin
- 00:03:21awal diduga palsu gitu. Sebenarnya ini
- 00:03:24semua tidak lepas atau tidak bisa di apa
- 00:03:28ya ee tidak bisa dinafikan itu terhadap
- 00:03:31satu obrolan yang waktu itu dimuat di
- 00:03:33salah satu majalah. ee mainstream ya
- 00:03:35masalah tempo di sekitar tahun 2013 itu
- 00:03:39Pak Jokowi masih Gubernur DKI ya gitu.
- 00:03:42Jadi ngobrol dengan waktu itu sudah
- 00:03:43mulai pembahasan siapa capres-capres
- 00:03:45gitu. Nah di situ tuh ada dua ee yang
- 00:03:48disebut-sebut sudah mulai disebut nanti
- 00:03:50digadang-gadang gitu loh. Satu Pak
- 00:03:52Profesor Mahfud MD, satu di situ Pak
- 00:03:55Jokowi. Nah, terus mereka cerita tentang
- 00:03:58berapa dulu IPK. IPK tuh ngerti kan,
- 00:04:00Guys? Itu adalah ee indeks prestasi
- 00:04:03kumulatif. Jadi rata-rata. Nah, jadi
- 00:04:06tidak IP satu semester tapi dia
- 00:04:08rata-rata. Nah, rata-ratanya Prof.
- 00:04:10Mahfud waktu saya 3,8 we ini otak dewa
- 00:04:15ini kalau 3,8 ya kan gitu. Jadi apa
- 00:04:18kalau istilahnya kan kalau di pendidikan
- 00:04:20tuh bukan sultan tapi dewa gitu kan
- 00:04:22gitu. Nah.
- 00:04:24Nah, Pak Joko itu
- 00:04:27lucu ee mesk maaf meskipun
- 00:04:31berkelakar beliau bilang, "Wah, kalau IP
- 00:04:33saya jauh dari itu." gitu. Hanya dua,
- 00:04:35dua aja kurang. Nah, itu dimuat di tempo
- 00:04:38loh. Masih ada linknya, masih ada. Nah,
- 00:04:40kemudian kan banyak dari kita itu yang
- 00:04:43kemudian malah mempertanyakan gitu. Loh,
- 00:04:46kok bisa ya? ee anu aja secara logis
- 00:04:50saja kita kalau mau menyelesaikan kuliah
- 00:04:53di S1 strata 1 itu kan ada ee SKS-nya
- 00:04:57satuan kredit semester yang harus
- 00:04:58diambil jumlahnya ada rata-rata
- 00:05:01jumlahnya 150-an ada yang 154 ada yang
- 00:05:04156 ada yang 14 sekian. Nah itu
- 00:05:07ngambilnya kan dicicil per semester kan
- 00:05:09gitu ngambilnya. Nah per semester tuh
- 00:05:11didasarkan atas IP ee tiap semesternya.
- 00:05:14Kalau IP-nya tinggi misalnya kayak Prof
- 00:05:16Mahfud tadi bilang ee di atas 3,5. Wah,
- 00:05:18itu satu semester dia bisa ngambil 24
- 00:05:20sekaligus. Jadi kalau dia ngambil 24
- 00:05:23cepat kuliahnya 24 24 mungkin ee hanya
- 00:05:28dalam waktu apa 5 tahun aja selesai atau
- 00:05:30bahkan 4 tahun atau banyak lebih cepat
- 00:05:32dari itu ya kalau dia bisa ngambil
- 00:05:34semester tengah gitu kan. Sekarang kan
- 00:05:36ada program semester tengah. Nah, jadi
- 00:05:39ketika IP-nya ngakunya di bawah du
- 00:05:41berarti kan maksimal ngambilnya 18 atau
- 00:05:43kurang atau hanya 15. Enggak mungkin
- 00:05:46kalau kemudian orang yang masuk satu
- 00:05:49perguruan tinggi ee strat dengan IP
- 00:05:52kurang dari 2 itu berarti adalah ee dia
- 00:05:56pasti terlambat bisa 5 tahun bisa 7 eh
- 00:05:59sori bisa 7 tahun bisa 8 tahun gitu
- 00:06:01sampai dengan maksimal masa studinya.
- 00:06:03Apalagi kan yang diambil kan fakultas
- 00:06:05yang fakultas ilmu ilmu-ilmu yang eksak
- 00:06:08ilmu paspal ilmu pasti ya toh teknik ee
- 00:06:12kehutanan kemudian pertanian beda dengan
- 00:06:15ilmu-ilmu sosial. Kalau ilmu sosial ee
- 00:06:18rata-rata bisa lebih cepat gitu karena
- 00:06:20lebih ya lebih saya tidak mengatakan
- 00:06:22lebih mudah ya tetapi memang bisa
- 00:06:24ditempuh dengan jauh lebih cepat gitu
- 00:06:26ya. Nah, dari situlah banyak muncul eh
- 00:06:29apakah netizen apakah ya dulu masih ada
- 00:06:32L fenomena tadi cebong kampret gitu
- 00:06:35masih ada gitu. Jadi wah itu
- 00:06:38serangan-serangan terjadi gitu ya. Wah
- 00:06:40ini ijazahnya benar apa enggak gini gini
- 00:06:42gini. Cuman rata-rata hanya wacana saja
- 00:06:46tidak pernah ada bukti yang bisa
- 00:06:48diperkuat itu adekat. Nah, muncullah
- 00:06:50fenomena ketika atau bukan fenomena ya,
- 00:06:52kasus ya, ketika ada orang dari Solo
- 00:06:55namanya Bambang Tri Mulyono ya, Bambang
- 00:06:57Tri itu kemudian membuat buku waktu itu
- 00:07:00Jokowi Undercover 1. Joko Undercover 1
- 00:07:03itu cerita tentang masa kecilnya dia.
- 00:07:05Jokowi Undercover 2 tuh ada di situ
- 00:07:07perbincangan tentang pembahasan tentang
- 00:07:09ijazah itu mulai kemudian makin ramai
- 00:07:12karena ee Bambang Tri itu banyak
- 00:07:14memposting ada ada foto-foto ijazah, ada
- 00:07:17apa jadi orang mulai mulai melakukan
- 00:07:19analisis-analisis analisisnya bolehlah
- 00:07:21dibilang analisis warung kopi gitu ya
- 00:07:24karena enggak ada yang pegang beneran
- 00:07:25buktinya yang justru bikin ramai itu
- 00:07:28sebenarnya UGM sendiri malahan harap
- 00:07:30diingat ya ini disclaimer juga saya itu
- 00:07:32lulusan UGM ya asli S1 1, S2 saya UGM,
- 00:07:36S3 saya ada di Jakarta di UNJ ya. Ee
- 00:07:39kebetulan nanti nama-nama yang disebut
- 00:07:40lainnya ada yang namanya dr. Tifa itu
- 00:07:42juga S1, S2-nya UGM, sekarang lagi
- 00:07:44doktor. Eh, Dr. Resmon itu juga S1,
- 00:07:47S2-nya UGM, S3-nya malah Jepang. Dia
- 00:07:50dalam bidang forensik. Saya di bidang
- 00:07:51dramatika. Jadi artinya gini, tidak ada
- 00:07:55niat sama sekali ya dari kami bertiga
- 00:07:57ini yang ee ingin menjatuhkan UGM.
- 00:08:00Justru kami itu cinta kepada UGM gitu
- 00:08:02loh. Cuman sayang UGM itu menyikapinya
- 00:08:04menurut saya di sini enggak enggak rapi,
- 00:08:06enggak proper gitu. Jadi ketika tahun
- 00:08:092022 itu ketika kasus Bambang tiri juga
- 00:08:11waktu itu mereka bikin preskon. Ada
- 00:08:14waktu itu ee Dekan Fakultas Kehutanan
- 00:08:17namanya Pak Dr. Sigit Sunarsa. Sekarang
- 00:08:18masih ada Sikit Sunarta yang sekarang
- 00:08:20masih diabet itu kemudian mengeluarkan
- 00:08:22selembar fotokopi ijazah. Oh ini loh
- 00:08:25ijazahnya seperti ini fotokopi. Tapi
- 00:08:27fotokopinya enggak terlalu jelas. nya
- 00:08:29selembar fotokopi berarti itu untuk
- 00:08:30menjawab yang enggak percaya gitu. Iya.
- 00:08:32Heeh. Cuman karena jawabnya cuman pakai
- 00:08:34fotokopi dan kualitas fotokopinya buruk
- 00:08:36ya kalau menurut saya. Jadi hitam putih
- 00:08:38memang sebenarnya diu kelihatan ada
- 00:08:40orang pakai kacamata gitu ya kemudian
- 00:08:42ada materainya loh itu orang sudah mulai
- 00:08:44ribut ee apa ee nomornya cuman sederhana
- 00:08:48banget gitu tulisannya kok tidak terlalu
- 00:08:50jelas lah itu orang mulai malah malah
- 00:08:51menyaksikan. Nah, yang lebih unik adalah
- 00:08:53waktu itu Pak Sigi Sunarta dekan itu
- 00:08:56mengeluarkan skripsi ini loh skripsinya
- 00:08:59gitu ya beliau itu. Nah, cuman ketika
- 00:09:01itu dikeluarkan wartawan juga banyak dan
- 00:09:04boleh memotret wartawan waktu itu boleh
- 00:09:07foto-fotonya banyak beredar. Nah, dari
- 00:09:09foto itu Mas saya sebenarnya sudah mulai
- 00:09:12apa ya kalau istilah sekarang kepo gitu
- 00:09:14ya gitu. meskipun dulu saya curious ya
- 00:09:16curious terus timbul apa eh intuisi
- 00:09:19peneliti saya analis saya untuk ini kok
- 00:09:21ada yang aneh gitu menurut saya sesuatu
- 00:09:23yang janggal harus diverifikasi buku ee
- 00:09:26buku skripsi itu saya cek memang
- 00:09:29hurufnya agak mendahului zaman gitu
- 00:09:32meskipun saya tidak tidak atau belum
- 00:09:34menggunakan istilah yang sangat canggih
- 00:09:36atau sangat detail seperti Dr. Ya, tapi
- 00:09:38saya mengatakan ini hurufnya kok time
- 00:09:41waktu itu saya masih mengatakan times
- 00:09:42Roman bukan Times New Roman. Kok Times
- 00:09:44Roman ya? Padahal kan dalamnya kan
- 00:09:46dibuka-buka dalamnya kan mesin ketik
- 00:09:48gitu. Saya pengin sih lihat ini gitu ya
- 00:09:50aslinya kayak apa gitu ya. Karena saya
- 00:09:52pengin banget cuman ini terus terang aja
- 00:09:55guys. Jadi ketika saya beberapa kali
- 00:09:58pulang ke Jogja gitu ya mampir kehutanan
- 00:10:01enggak bisa lihat itu gitu loh. Gitu.
- 00:10:03Jadi saya datang wah ditanya alasannya
- 00:10:05apa. Harus punya kartu perpustakaan lah,
- 00:10:08apa. Ada lagi jawabannya enggak disimpan
- 00:10:10di sini karena ini oleh presiden
- 00:10:12disimpan tempat khusus, disimpan
- 00:10:14direktoratlah. Saya kejar sampai ke
- 00:10:16rektorat tapi waktu itu pun juga
- 00:10:17jawabannya lucu. Enggak mungkin disimpan
- 00:10:19direktorat gitu ya kan di kampusnya. Ya
- 00:10:21sudah saya bolak-balik sampai tiga kali.
- 00:10:23Tapi akhirnya bisa lihat. Enggak saya
- 00:10:25tidak berhasil lihat waktu itu. Waktu
- 00:10:27itu waktu itu enggak. Nah, ada memang
- 00:10:30yang sangat beruntung, Guys. Wih, waktu
- 00:10:31itu di bulan Maret tahun 2025. Entah
- 00:10:35karena alasan apa, saya juga enggak
- 00:10:36ngerti ya, tapi mungkin ini sudah jalan
- 00:10:38Tuhan gitu e jalan Allah Subhanahu wa
- 00:10:40taala. Seseorang namanya Dr. Rismon
- 00:10:42Hasiolan Sianipar yang sebelumnya saya
- 00:10:45memang pernah eh kenal, tapi kenalnya
- 00:10:48justru kami beradu waktu itu pada kasus
- 00:10:50Jessica Wongso. Hm. Beliau itu dipakai
- 00:10:53sebagai ahli oleh lawyernya Pak Oto
- 00:10:55Hasibuan ya. ahlinya namanya respmon itu
- 00:10:59ya gitu. Dan saya waktu itu bukan ahli
- 00:11:01memang tidak diajak sebagai ahli tapi
- 00:11:02saya hanya diajak oleh ayahnya ee Yesika
- 00:11:06eh ayahnya si Mirna yang meninggal untuk
- 00:11:08datang. Kemudian ya kita sempat berdebat
- 00:11:10waktu itu ee teknis dan diteruskan
- 00:11:12dengan debat kita di salah satu podcast.
- 00:11:14Tapi debatnya debat namanya debat ilmiah
- 00:11:16itu ya kalau kita debat ya debat,
- 00:11:18selesai ya selesai sudah jadi kita apa
- 00:11:20ya istilahnya no personal lah gitu. Nah,
- 00:11:23jadi saya lihat loh ini ngapain juga
- 00:11:25doktor nih ya? Ternyata dia beruntung
- 00:11:27bisa ke Jogja bersama istrinya di bulan
- 00:11:30Maret itu dan mampir ke perpustakaan UGM
- 00:11:33itu dan dapat itu skripsinya. Jadi
- 00:11:36mungkin karena dia enggak di apa ya
- 00:11:38enggak terlalu diperhatikan atau dikasih
- 00:11:40catatan kayak saya gitu ya. Kalau saya
- 00:11:41mungkin sudah dikasih catatan sore-sore
- 00:11:43datang jangan gitu. Jadi, jadi dokter
- 00:11:46respon sukses dapat itu meskipun hanya
- 00:11:48dikasih waktu 5
- 00:11:49menitah. Tapi itulah kesempatan yang dia
- 00:11:52gunakan untuk memotretmret mutret dan
- 00:11:54begitu dia kembali ke apa ee tanah
- 00:11:57airnya dia nyebutnya begitu di Balige
- 00:11:59gitu. Balige akademi gitu. Nah, dia
- 00:12:02bikin analisis yang sangat menggemparkan
- 00:12:05yang dia bikan 1000% palsu gitu anu apa
- 00:12:08ee ini skripsinya gitu ya. Karena
- 00:12:11fontnya dibut ini fontnya Times News
- 00:12:14Roman ya itu dia sebut ini baru ada di
- 00:12:17Windows dan Windows itu adanya tahun 92
- 00:12:20bukan di tahun 5 tapi Mas Roy Suryo
- 00:12:23sendiri lihat langsung skripsinya
- 00:12:25nantinya iya nantinya nantinya ya jadi
- 00:12:27waktu itu saya
- 00:12:29membenarkan hipotesis Mas Ron ya Dr.
- 00:12:32Resmon karena apa ketika dulu beberapa
- 00:12:35tahun sebelumnya tahun 2022 ketika Dr.
- 00:12:38sedikit Sunarta itu membuka skripsinya.
- 00:12:40Saya juga sudah langsung memiliki
- 00:12:42kesimpulan yang sama. Ada di Twitter
- 00:12:43saya waktu itu. Hanya saja saya memang
- 00:12:46belum pegang bukti primer ya istilahnya
- 00:12:49begitu. Jadi saya hanya berdasarkan
- 00:12:50analisis gambar-gambar yang ada di ee
- 00:12:53foto-foto wartawan, bukan dari sosmet
- 00:12:55ya. Saya dapat langsung dari wartawan.
- 00:12:56Nah, jadi menurut saya saya enggak
- 00:12:58enggak punya alasan yang khas ee alasan
- 00:13:00yang kuat gitu loh. Peneliti enggak
- 00:13:02boleh kalau kalau dia neliti hal yang
- 00:13:03enggak enggak valid gitu ya. Tapi dokter
- 00:13:06respon sudah pegang dan dia motret, maka
- 00:13:08itu langsung meledak, langsung
- 00:13:10dipercaya. Nah, saya tambahkan
- 00:13:11analisisnya. Jadi, akhirnya tanpa kita
- 00:13:14janjian sama sekali ya, kami saling
- 00:13:16mengeluarkan statement-statement yang
- 00:13:18saling mendukung. Mulai dari huruf
- 00:13:21diskripsi, kemudian ada lembar yang
- 00:13:23tidak
- 00:13:24ditandatangani, tanda tangan dosen
- 00:13:27pembimbing itu apa namanya? Ee yang aneh
- 00:13:31gitu ya. Jadi tanda tangan itu kayak
- 00:13:32bukan tanda tangan aslinya kayak kayak
- 00:13:34tanda tangan orang belajar tanda tangan.
- 00:13:36Terus ee Profesor Ahmad Kuncoro itu ee
- 00:13:40namanya salah ya gitu. Bahkan nama salah
- 00:13:42tuh dikoreksi sama putrinya yang ada di
- 00:13:44Australia. Mbak Alida itu di dia dia
- 00:13:47mengoreksi itu bukan nama bapak saya.
- 00:13:48Bapak saya pakai U. tanda tangannya juga
- 00:13:50enggak mirip dengan itu. Wah, kita makin
- 00:13:53makin anu lagi karena ini sudah viral
- 00:13:56banyak kemudian masukan-masukan yang ada
- 00:13:58termasuk akhirnya banyak sekali
- 00:14:00kesalahan yang muncul ya gitu. Selain
- 00:14:02nama itu tidak persis, ada yang di depan
- 00:14:04profesor belakangnya doktor gitu.
- 00:14:06Padahal itu kan dicetak pada hari yang
- 00:14:08sama gitu loh. Kok bisa salah kayak itu?
- 00:14:10Ada fotonya enggak sih? Ada, ada, ada,
- 00:14:13ada. Ee ya. Jadi artinya kemudian
- 00:14:16menjadi menjadi banyak persoalan ketika
- 00:14:19itu. Nah, foto ini memang baru saya
- 00:14:21dapatkan setelah ee nanti agak loncat ya
- 00:14:24ceritanya. Setelah kami bertiga itu
- 00:14:26datang ke Jogja, datang ke KM. singkat
- 00:14:29kata sebelum loncat ke sini ee dr. Esmon
- 00:14:31kemudian
- 00:14:33bahkan mengeluarkan statement itu. Nah,
- 00:14:35itu yang bikin geger sampai akhirnya ee
- 00:14:38ada satu ee kelompok ya ee tim pembela
- 00:14:41ulama dan aktivis TPUA yang memang sejak
- 00:14:44Desember tahun ee lalu itu melakukan
- 00:14:47gugatan ijazah ini ya karena itu
- 00:14:50akhirnya memasukkan temuan-temuan dr.
- 00:14:52respmon dan analisis saya yang apa
- 00:14:55analisis dari gambar-gambar yang ada itu
- 00:14:57ke dalam gugatan yang kami masukkan di
- 00:15:00script meskipun gugatannya sampai dengan
- 00:15:02sekarang terus terang ya belum terlalu
- 00:15:04maju gitu loh iya artinya belum belum
- 00:15:07terlalu diproses. Nah, dengan demikian
- 00:15:09kita bisa juga lihat ya, bahwa dengan
- 00:15:11semenjak statement 1000% itu kemudian
- 00:15:14kita menyentuh kepada gimana ijazahnya
- 00:15:16gitu kan. Paling menarik Mas dan juga
- 00:15:18gay semua ternyata pada tanggal 1 April
- 00:15:21itu ada seorang kader dari partai ya
- 00:15:24partai PSI ya gitu namanya si Andi ya e
- 00:15:28Sandi siapa gitu? Sandi B. itu yang
- 00:15:30tweet yang viral. Iya, tweet yang sangat
- 00:15:31viral yang yang sampai R juta e ya itu
- 00:15:34karena dia berani memosting sebuah foto
- 00:15:37ijazah dan dia dalam ee apa ee UTASnya
- 00:15:42sebelumnya dia sudah menulis dia katanya
- 00:15:44mendapatkan itu langsung dari Pak Jokowi
- 00:15:47gitu loh katanya. Saya juga pikir hebat
- 00:15:49benar ya anak ini gitu kok bisa dapat.
- 00:15:52Tapi ya saya berpikir, oh mungkin saja
- 00:15:54sih karena PSI itu kan ee ketua
- 00:15:56partainya kan anaknya Jokowi. Jadi
- 00:15:58mungkin saja itu dia bisa dapat gitu kan
- 00:16:00gitu ya lah. Dan dia nulis ituu asli ini
- 00:16:03loh yang asli. Jadi supaya kalian
- 00:16:05lebarannya lebih tenang. Nah,
- 00:16:07berdasarkan itu, Mas, kami langsung ini
- 00:16:10berarti bisa dipertanggungjawabkan
- 00:16:12karena dia nulis asli, kemudian dia
- 00:16:14orang PSI, jadi punya kedekatan, punya
- 00:16:16kemungkinan lah. Dari situlah akhirnya
- 00:16:18ijazah kita apa ee teliti dan muncullah
- 00:16:22banyak temuan mulai dari hurufnya juga
- 00:16:25time roman, kemudian fotonya tidak
- 00:16:28identik dengan Pak Jokowi. Ee fotonya
- 00:16:30tidak tertutup oleh cap ya, tidak ada
- 00:16:32lintasan cap. Jadi kayak fotonya tuh di
- 00:16:34dicap dulu baru kemudian fotonya ada
- 00:16:36ditempel di atasnya. Terus banyaklah anu
- 00:16:39apa kejanggelan-kejanggelan nama
- 00:16:40jurusannya kok dicoret. Padahal katanya
- 00:16:42Pak Jokowi dulu jurusannya teknologi
- 00:16:44kayu gitu. Meskipun ternyata jurusan
- 00:16:45teknologi kayu itu enggak ada gitu.
- 00:16:47Teknologi kayu jurusan enggak ada. Dia
- 00:16:49nyebut itu ada rekaman Pak Jokowi ketika
- 00:16:51nyebut teknologi kayu gitu ada. Padahal
- 00:16:54jurusan itu enggak ada di Fakultas
- 00:16:55Kehutanan. Tapi kalau dari skripsi sama
- 00:16:57ijazahnya jurus enggak ada kosong. Ya,
- 00:17:00ini ada yang lebih lucu lagi. Sori tadi
- 00:17:02lupa. Dalam sebuah pertemuan di tahun
- 00:17:042017 di Jokowi datang ke UGM ya, itu dia
- 00:17:08ceritanya judulnya reuni kangen-kangenan
- 00:17:10gitu ya. Nah, ketika reuni
- 00:17:12kangen-kangenan itu, Mas, itu dia ee
- 00:17:15manggil salah seorang yang sudah agak
- 00:17:16sepuh gitu ya, namanya Pak Kasmujo. Ini
- 00:17:19dosen pembimbing saya gitu namanya
- 00:17:21Kasmujo. Meskipun ya dia tidak nyebut
- 00:17:23pembimbing skripsi tapi kata-katanya itu
- 00:17:27itu Pak Kasmojo ini dulu galak sekali
- 00:17:30gitu. Saya kalau datang bolak-balik
- 00:17:32bolak-balik pulang kayak gitu. Tuh kan
- 00:17:35persepsi kita ini bukan dosen pembimbing
- 00:17:37akademik. Kalau pembimbing akademik itu
- 00:17:39enggak ada yang namanya proses
- 00:17:40bolak-balik. Pembimbing akademik memang
- 00:17:41ada dua pembimbing biasanya pembimbing
- 00:17:44akademik itu yang membimbing kita dari
- 00:17:45masuk sampai dengan lulus itu adalah
- 00:17:47yang menyarankan, "Oh, sebaiknya KS-nya
- 00:17:49ngambil sekian sekian sekian gitu."
- 00:17:51Kemudian tapi enggak ada yang namanya
- 00:17:52proses bolak-balik bolak-balik enggak
- 00:17:54ada. Kalau pembimbang akademik dia hanya
- 00:17:56menyesuaikan aja. Oh, ngambilmu
- 00:17:58kebanyakan enggak bisa kecuali
- 00:17:59pembimbing skripsi. Nah, kalau
- 00:18:01pembimbing skripsi itulah jadi mungkin
- 00:18:02persepsinya Pak Jokowi ini pembimbing
- 00:18:04skripsi. Yang paling lucu, Guys,
- 00:18:07ternyata nama Insinur Kasmujo itu, ya
- 00:18:10namanya akhirnya kita tahu Insur
- 00:18:12Kasmujo, MU eh apa e MS ya gitu atau
- 00:18:15Sarjana Utama. Kalau dulu itu enggak ada
- 00:18:18namanya
- 00:18:19deskripsinya. Nah, satu pun enggak ada
- 00:18:21nama Kasmjo. Jadi yang ada nama Profesor
- 00:18:24apa cor nama Profesor Sunardi kan aneh.
- 00:18:28Iya. Seorang mahasiswa kok enggak
- 00:18:29menuliskan nama dosen pembimbingnya
- 00:18:31bahkan enggak ada. Jangankan tanda
- 00:18:32tangan, nama pembimbingnya aja enggak.
- 00:18:34nama dia enggak ada. Jadi itu sudah
- 00:18:36makin menimbulkan kita pertanyaan gitu
- 00:18:37loh. Ini ada yang salah. Nah, dari
- 00:18:39situlah ramai kan heboh. TPUA mengirim
- 00:18:42surat kepada UGM agar bisa datang dan
- 00:18:45dia menuliskan, "Kami juga membawa tiga
- 00:18:47orang ahli ya, drter Tifa, saya dan dr.
- 00:18:51Respon. Kemudian mereka juga mengirim
- 00:18:53surat ke Jokowi di Solo akan datang."
- 00:18:56Ini memang ada peristiwa yang menarik
- 00:18:57tanggal 15 April ketika kemudian tanpa
- 00:19:00saya J saya ketemu respon lagi di situ.
- 00:19:02Jadi saya sudah lama enggak ketemu
- 00:19:03dokter respon ya gitu. Ee apa semenjak
- 00:19:06juga pernah sekali kita podcast podcast
- 00:19:07bus kita masih berlawanan waktu itu.
- 00:19:10Ternyata ya sudah memang ya sekali lagi
- 00:19:13Allah Subhanahu wa taala Tuhan yang
- 00:19:14mempertemukan kita gitu dengan dr. Tifa
- 00:19:16saya juga dokter tifa baru perjalanan
- 00:19:17malam harinya tapi nyamai. Saya sudah
- 00:19:20pagi datang karena itu kota Jogja kota
- 00:19:22saya. Saya datang seri sebelumnya.
- 00:19:23Dokter respon karena jauh dia juga
- 00:19:25datang seri sebelumnya. Menariknya malah
- 00:19:27tapi ini juga misterinya ya rombongan
- 00:19:30TPUA yang harusnya itu membongan primer
- 00:19:32yang datang pakai base itu dihambat.
- 00:19:36Saya mengatakan terhambat atau dihambat
- 00:19:38karena yang pertama Pak Egi Sujin ini
- 00:19:40yang harusnya ikut berangkat tiba-tiba
- 00:19:42mendapat panggilan dari kepolisian jadi
- 00:19:44enggak bisa berangkat. Bisnya di tengah
- 00:19:46jalan harus kena dengan kepancetan. yang
- 00:19:49kemacetannya anehnya di Pemalang itu
- 00:19:52yang kecelakaan tuh depan jauh banget
- 00:19:54itu ada sekitar 4 kilo katanya
- 00:19:55kecelakaannya itu semua diop lewat
- 00:19:58sebenarnya cuman kenapa harus diop
- 00:20:00kendaraan-kendaraan itu gitu loh jadi
- 00:20:02agak ya jadi intinya bis itu enggak
- 00:20:04nyampai di Jogja pada hari dan jam yang
- 00:20:07ditentukan pada jam yang harinya nyampai
- 00:20:09dia agak siang nyampai sehingga ketika
- 00:20:11jam yang ditentukan jam 0800 pagi di UGM
- 00:20:15dan kami hanya diberi waktu 1 jam hanya
- 00:20:18bertiga yang muncul Ul saya drterifa dan
- 00:20:21dr. Respon. Itulah alasannya kenapa kami
- 00:20:23yang masuk. Ada banyak tokoh. Ada
- 00:20:25Profesor Amin Rais, ada Pak Sukri
- 00:20:27Fadoli. Itu tokoh-tokoh senior enggak
- 00:20:29boleh masuk sama Fakultas Kehutanan
- 00:20:30karena dikira namanya enggak. Dia bilang
- 00:20:32namanya enggak ada gitu ya. Memang
- 00:20:34enggak ada. Beliau-beliau orang Jogja.
- 00:20:35Tapi sebenarnya Pak Sukrifa dulu itu
- 00:20:37TPUA Jogja gitu loh. Cuman karena
- 00:20:39kebetulan mungkin tidak dicantum enggak
- 00:20:41ada di itulah saya kemudian sempat ramai
- 00:20:44kita diskusi itu karena apa? Karena
- 00:20:46bayangan saya UGM tuh siap ya. UGM itu
- 00:20:50benar-benar ee profesional. Ketika kami
- 00:20:54datang ke situ untuk apa ya dengan
- 00:20:55tujuan untuk memverifikasi ya dia
- 00:20:57siapkanlah barang-barang untuk
- 00:20:59diverifikasi supaya percaya semua.
- 00:21:01Enggak ada satuun barang yang diletakkan
- 00:21:03di atas meja. Kosong. Saya juga loh
- 00:21:05heran. Terus yang lebih aneh lagi di
- 00:21:07situ kayaknya banyak kamera gitu. Banyak
- 00:21:09kamera dipasang. Tapi kemudian ketika
- 00:21:11saya juga baru tahu di ujung ketika saya
- 00:21:13tanya ini wartawan mana aja? Oh, ini
- 00:21:14enggak ada wartaan, Mas. Tadi kita
- 00:21:16tertutup loh, kok tertutup sih? Ini kan
- 00:21:18harusnya terbuka. Bahkan Dr. Esman bil,
- 00:21:20"Loh, saya kira tadi ada live streaming
- 00:21:22gitu." Jadi ini kok ah kok malah
- 00:21:24tertutup kayak gini. Dan sampai dengan
- 00:21:27detik ini kita ngobrol di podcast ini
- 00:21:30yang kita minta, kita kan minta juga
- 00:21:31kalau gitu kamu minta rekamannya ya, ya,
- 00:21:33ya. Enggak dikasih rekamannya. Sehingga
- 00:21:35kami hanya bisa mendapatkan dari
- 00:21:37rekaman-rekaman secara personal yang itu
- 00:21:39akhirnya kita potong-potongan, kita
- 00:21:40munculkan juga di podcast. Tapi akhirnya
- 00:21:42itu bukan bukan utuh. Nah, kalau lihat
- 00:21:45di situ sebenarnya 1 jam itu menarik
- 00:21:46sekali karena debat yang sangat seru
- 00:21:48ketika kita mau melihat skripsinya
- 00:21:50hampir enggak boleh. Jadi waktu itu
- 00:21:53tujuan ke UGM lihat skripsinya. Iya,
- 00:21:55lihat skripsi sama ijazah tadinya. Cuman
- 00:21:57kan kita mengerti bahwa ijazah tuh
- 00:21:58enggak mungkin ada di kampus yang asli,
- 00:22:00tapi kan pasti ada kopinya. Itu mereka
- 00:22:03malah bilang kopinya enggak ada. Loh,
- 00:22:05kok enggak ada sih? Kan dulu Pak Sigit
- 00:22:07Sunarta pernah menunjukkan gitu loh. Ya,
- 00:22:09tapi lebih baik aslinya. Aslinya
- 00:22:10dipegang orangnya langsung. Loh, ini kok
- 00:22:13ada yang ditutup-tutupi lagi nih ya,
- 00:22:14gitu. Terus skripsi itu setiap setelah
- 00:22:16hampir eh sudah bukan hampir, setelah 1
- 00:22:18jam lebih kita berdebat mereka bertahan
- 00:22:20dengan Undang-Undang Keterbukaan
- 00:22:21Informasi nomor ee 14 tahun 2008 gitu.
- 00:22:25Bahkan membanggakan kami UGM itu nomor
- 00:22:27dua peringkat. Saya bilang, "Maaf,
- 00:22:30mungkin Anda-Anda lupa gitu ya.
- 00:22:33Undang-undang keterbukan Farmasi itu
- 00:22:34dulu saya termasuk inisiatornya, saya
- 00:22:36bikin naskah akademiknya juga gitu.
- 00:22:37Memang meskipun bukan saya pribadi, tapi
- 00:22:39kita bareng-bareng." Bahkan ketika 2009
- 00:22:42saya masuk di DPR itu undang-undang itu
- 00:22:45baru berlaku 2010 ya, 30 April 2010 itu
- 00:22:48baru berlaku. Kami di DPR Komisi 1 itu
- 00:22:51yang mengawal gitu loh. Jadi aduh ini
- 00:22:54kok kok ya nekad gitu loh
- 00:22:55berani-beraninya bilang itu gitu.
- 00:22:57Padahal kan kita mengawal betul. Jadi
- 00:22:59saya hafal betul isi undang-undang itu
- 00:23:02termasuk pasal-pasal yang digunakan mau
- 00:23:04untuk mengecualikan pasal
- 00:23:0617 memang di situ tertulis yang namanya
- 00:23:09nilai akademik ya prestasi seseorang
- 00:23:12memang itu dikecualikan karena itu kan
- 00:23:14bisa digunakan untuk me apa ya mungkin
- 00:23:17mempermalukan orang kan tapi kan yang
- 00:23:19namanya skripsi tidak ada nilainya yang
- 00:23:22namanya beda. Nah, kecuali transkrip
- 00:23:24kita enggak minta transkripnya. Kecuali
- 00:23:26KHS, kartu hasil studi kita enggak
- 00:23:28minta. Tapi kalau KRS, kartu rencana
- 00:23:30studi, bukti peminjaman buku
- 00:23:32perpustakaan, dokumentasi KKN, kuliah
- 00:23:34kerja nyatanya di mana, itu kan termasuk
- 00:23:37yang konon itu 34 bukti yang dimiliki
- 00:23:39oleh UGN. Satu pun enggak ada. Selain
- 00:23:41hanya skripsi itu pun ramai dan
- 00:23:43menariknya lagi, lucunya lagi aneh
- 00:23:45begitu. Okelah gitu kita anu tapi enggak
- 00:23:47jangan lama-lama karena kami mau ujian
- 00:23:49gini-gini ngawas. Aduh, aneh banget sih.
- 00:23:51Masih diambilkan lagi dari perpustakaan
- 00:23:53gitu. Jadi enggak enggak ready di situ.
- 00:23:56Ini gimana sih? Kok kok kayaknya kok
- 00:23:57aneh. Nah, baru itu ada datang. Itulah
- 00:24:00pertama kalinya saya memang
- 00:24:02pegang primary evidence namanya. Ini
- 00:24:05bukti primer. Bukti primer itu artinya
- 00:24:07bukti yang memang benar-benar primer ya.
- 00:24:09Bukti itu asli gitu. Asli ini pertama
- 00:24:12kali megang skrip. Saya pertama kali
- 00:24:14meskipun Pak Dr. Respon sudah kedua
- 00:24:16kalinya saya sempat bis dr. Tifa juga
- 00:24:18pertama kali tuh. Protifa pertama kali
- 00:24:20dokter. Saya bilang ke dokter yang ini
- 00:24:22padahal enggak sama enggak? Iya. Ya
- 00:24:23udah. Karena kan depannya kan ada
- 00:24:25tempela apa ada ee itu pembatas bukunya
- 00:24:29itu dari perdana. Boleh ditampilin
- 00:24:30enggak skripsinya, Pak? Ada. Ada itu.
- 00:24:32Nah, kayak gini. Oh, ini ya. Geser
- 00:24:34kanan, geser kiri aja. Oh, ini saya foto
- 00:24:37dari di depan. Terus ini jurusannya
- 00:24:38enggak ada ya, Pak? Jurusannya enggak
- 00:24:40ada. Ini kebetulan karena saya memang ee
- 00:24:44sebenarnya saya bawa scanner ya, scanner
- 00:24:46dan laptop. Nah, jadi inilah yang
- 00:24:48kemudian membuat apa ee oh enggak
- 00:24:51apa-apa, enggak apa-apa. Itu
- 00:24:53Undang-Undang Keterbukaan Informasi
- 00:24:54Publik itu bebas, apalagi yang namanya
- 00:24:56skripsi dan pejabat publik waktu itu
- 00:24:59bebas gitu loh. Gitu kan ketika kita
- 00:25:01Jadi artinya justru ini yang menimbulkan
- 00:25:03pertanyaan lah. Ini ada nama apa yang
- 00:25:06kita pertanyakan namanya harusnya U kok
- 00:25:08di sini O E ya. Yang mana P ini. Nah,
- 00:25:12Ahmad Sumitro. Maaf tadi saya bilang
- 00:25:14Ahmad Kuncoro ya. Salah. Ahmad Sumitro
- 00:25:16ya. Profesor Dr. Insur Ahmad Sumitro.
- 00:25:18Ini harusnya U. Anaknya sendiri bilang
- 00:25:21putrinya Prof. Ahmad Sumitro itu ada di
- 00:25:23Australia sekarang. Dia bilang kalau OE
- 00:25:25itu bukan nama ayah saya. Oh menanggapi
- 00:25:28menanggapi ini. Iya. Tanda tangannya
- 00:25:30juga dia tanggapi. Tanda tangannya aneh
- 00:25:32bukan tanda tangan ayahnya. Tanda tangan
- 00:25:33bukan ayahnya katanya. Iya karena tanda
- 00:25:35tangan ayahnya itu tegas banget. Agak
- 00:25:36agak kotak-kotak. dia menunjukkan contoh
- 00:25:38tanda tangan ayahnya. Dan ini menurut
- 00:25:41Mas Roy kejanggalan pertama nih.
- 00:25:42Janggal. Janggal memang saya begitu
- 00:25:44lihat ini langsung lihat janggal.
- 00:25:46Kejanggalannya yang mana lagi, Mas?
- 00:25:47Kejanggalannya nih pada tanggalnya
- 00:25:49enggak ada. Disahkan tanggal berapa?
- 00:25:50Enggak ada ya. Kemudian ini Prof. Dr.
- 00:25:53Ahmad Sumitro. Di sini namanya yang
- 00:25:56ketikan. Nah, ini sudah ketikan biasa
- 00:25:58kan ini dokter insinyur enggak ada
- 00:26:00profesornya itu kan. Padahal kan lah ya
- 00:26:03beda fontnya yang itu ketikan manual.
- 00:26:05Kalau yang ketikan itu lembar
- 00:26:07halamannya, Mas itu benar-benar kualitas
- 00:26:10kertasnya lama kayak sudah berumur 40
- 00:26:12tahun lebih gitu. Nah, kalau yang depan
- 00:26:14ini kelihatan dengan dengan apa dengan
- 00:26:16kamera saya kan resolusi tinggi. Iya.
- 00:26:18Ini kan kelihatan ada ada apa
- 00:26:20notah-nokahnya gitu. Kalau yang depan
- 00:26:22ini kan, sori yang depan ini kan bersih
- 00:26:25kertasnya. Clean kertasnya tuh kayak
- 00:26:28kayak kertas baru gitu loh. Heeh. Jadi,
- 00:26:31wah ini kok ada sesuatu ini pada pada
- 00:26:35ini. Dan harusnya setelah lembar
- 00:26:37pengesahan ini harusnya ada lembar
- 00:26:38pengujian sebelum prakata ini enggak ada
- 00:26:41tanda tangan yang nguji. Tanda tangan
- 00:26:43yang nguji itu harus ada enggak boleh
- 00:26:46tidak ada. Mas Renemuin enggak di sini
- 00:26:48enggak ada. Ah, yang tapi ada juga
- 00:26:50pembelaan dari temannya. Saya ada, Mas.
- 00:26:52Oke, lihat namanya ee Saminuddin
- 00:26:56Baroritou itu nama temannya. Dia ada
- 00:26:59lembar pengujiannya. Cuman aneh juga di
- 00:27:01lembar pengujiannya itu enggak ada tanda
- 00:27:03tangan-tanda tangannya juga. Ada ini
- 00:27:04fotonya e saya karena bukan saya motret
- 00:27:06dokter respon di sini. Ee enggak ada
- 00:27:09enggak ada enggak ada. Ee nah itu boleh
- 00:27:12ditampilin juga. Sor sor ada ada. Nah
- 00:27:15ini ini bukan miliknya Pak Jokowi tapi
- 00:27:18milik Saminuddin Barorit. Oh ini
- 00:27:20skripsinya yang tantangan itu. Iya. Tapi
- 00:27:22menariknya lagi Mas mungkin karena
- 00:27:24ketergesa-gesaan atau apa ya karena ini
- 00:27:26dibuat dengan huruf yang baru juga. Iya.
- 00:27:29Ada ee apa namanya? Kalau orang sekarang
- 00:27:31tuh pakai template kemudian salah kopas.
- 00:27:34Oh, apa salah kopas tuh? Kalau kita S1
- 00:27:39strata 1 itu kan karya tulis terakhirnya
- 00:27:41namanya skripsi. Kalau S2 ya Mas karya
- 00:27:44tulis terakhirnya kan tesis. Iya. Kalau
- 00:27:46S3 hiper apa? Disertasi. Ini apa
- 00:27:50bahasanya?
- 00:27:52Iya. Tesis ya.
- 00:27:56Ini enggak mungkin kalau kita ngetik
- 00:27:58manual, Mas.
- 00:28:01Tuk. Jelas tuh, Mas. Skripsi kok
- 00:28:03nulisnya tesis tuh. Kan enggak mungkin.
- 00:28:05Iya. Ini tulisannya jelas nih. Dewan
- 00:28:06penguji tesis memperoleh gelar sarjana.
- 00:28:09Iya. Jadi template-nya salah. Itu kayak
- 00:28:12kalau kita kadang-kadang bikin berita
- 00:28:14kehilangan di kepolisian tuh kalau
- 00:28:16enggak benar-benar dikoreksi.
- 00:28:17Kadang-kadang kan mereka main kopas saja
- 00:28:19main template. Jadi kadang-kadang nama
- 00:28:21kita benar lalu agamanya salah gitu atau
- 00:28:24alamatnya loh soal saya alamatnya kok
- 00:28:26Bandung sih gitu. Oh iya Pak salah tadi
- 00:28:27belum diganti. Nah jadi ini yang membuat
- 00:28:31gini Mas ini membuat kesimpulannya
- 00:28:32adalah bahwa dengan skripsi yang maaf
- 00:28:35saya bilang abal-abal seperti ini,
- 00:28:37terlalu banyak kesalahan, terlu banyak
- 00:28:39cacatnya. ini enggak mungkin
- 00:28:41lulus, enggak mungkin bisa dapat gelar
- 00:28:44sarjana, enggak mungkin bisa dapat
- 00:28:46ijazah gitu loh. Jadi aneh gitu loh.
- 00:28:49Keanehan itulah kemudian mendorong kami
- 00:28:52pengin lihat pengin lihat ijazahnya.
- 00:28:54Cuman karena hari berikutnya saya harus
- 00:28:55pulang ke Jakarta, maka hanya
- 00:28:57teman-teman TPUA yang kemudian ke Solo.
- 00:29:00Dan jawabannya jelas banget. Jokowi
- 00:29:02enggak mau memberikan itu. Dia bilang,
- 00:29:04"Nanti akan saya tunjukkan di
- 00:29:06persidangan."
- 00:29:07Tapi kan enggak konsisten. Pada saat
- 00:29:09yang sama ee ternyata dia apa namanya?
- 00:29:13Malah menunjukkan kewartawan tapi enggak
- 00:29:15boleh dipotret. Mas, jadi ini tuh lembar
- 00:29:18pengesahan ada di dalam skripsinya. Iya.
- 00:29:21Skripsinya temannya yang artinya gini,
- 00:29:24skripsi temannya maksudnya gimana?
- 00:29:26Skripsinya Joko Widodo itu enggak ada
- 00:29:28lembar pengujian ini. Ini kita
- 00:29:32pertanyakan. Oh, jadi di dalam
- 00:29:33skripsinya enggak ada. Enggak ada. Jadi,
- 00:29:35jadi skripsi itu cacat. Kenapa skripsi
- 00:29:39ada judul, ada halaman dalam, ada ee
- 00:29:42lembar pengesahan yang kita pertanyakan
- 00:29:44karena hurufnya cantik banget gitu.
- 00:29:46Terus langsung loncat ke kata pengantar.
- 00:29:50kata pengantarnya sudah pakai ketikan
- 00:29:51manual dan di kata pengantar itu nama
- 00:29:54Profesor Ahmad apa ee tadi itu ee apa
- 00:29:58baru dokter apa baru baru doktor
- 00:30:00insinyur belum profesor kan aneh gitu
- 00:30:03artinya saya di depan Pak Ahmad Sumitro
- 00:30:05itu sudah profesor di tengah-tengahnya
- 00:30:08kok jadi doktor lagi gitu loh ini kan
- 00:30:10aduh kok kayak gini sih kan enggak
- 00:30:12mungkin gitu kalau ya sudah kalau orang
- 00:30:14sudah profesor pasti profesor semua i
- 00:30:17kalau doktor ya doktor semua gitu loh
- 00:30:18jadi itu pasti ada kesalahan gitu loh.
- 00:30:21Dan kan kalau kayak gitu enggak mungkin
- 00:30:22harusnya itu bisa dan itu kan yang
- 00:30:24dikumpulkan. Jadi ada argumentasi oh ini
- 00:30:27kan skripsi hanya kopi. Enggak. Justru
- 00:30:30yang dikumpulkan di fakultas itu adalah
- 00:30:32yang resmi dipakai. Oh gitu ya, Pak?
- 00:30:34Iya. Saya lupa sih. Kalau yang dibawa
- 00:30:36kita pulang h itu memang kadang-kadang
- 00:30:40malah enggak ada tanda tangannya karena
- 00:30:41itu hanya untuk dokumentasi kita. Oh,
- 00:30:42iya. Ne. Kita selesai ujian skripsi itu
- 00:30:45kan biasanya kita diminta untuk membikin
- 00:30:47kalau kalau tidak lima kopi, en kopi ya.
- 00:30:49Saya lima dulu. Lima kan? Iya. Jadi
- 00:30:51dosen pembimbing, dosen penguji juga
- 00:30:53masing-masing dapat. Ada tinggalan untuk
- 00:30:55fakultas satu, ada tinggalan juga
- 00:30:57biasanya untuk universitas satu. Terus
- 00:30:58satu kopi pribadi kita. Nah, itu yang
- 00:31:00kita korbankan biasanya enggak ada tanda
- 00:31:02tangannya. Ini adalah yang disimpan di
- 00:31:04fakultas dan kami menerima, saya dr.
- 00:31:06Ismon itu menerima dari wakil rektor
- 00:31:09UGM. Jadi resmi itu dari Bu Mening
- 00:31:12Udasmoro dan disaksikan kita dan kita
- 00:31:15kita saya motret tuh disaksikan jadi itu
- 00:31:17resmi saya motret bukan bukan diam-diam
- 00:31:19loh ya gitu. Iya. Tapi Pak Roy Heeh. Ini
- 00:31:21kan pasti banyak yang nanya juga ya
- 00:31:23netizen gitu. Heeh. Pas ngelihat di
- 00:31:25halaman pertamanya itu pakai kayak
- 00:31:29Microsoft Word.
- 00:31:31Iya. Iya. Itu nanti kan ada di di pesan
- 00:31:34yang tadi itu pas megang itu. Iya. Iya.
- 00:31:37Beda sama halaman berikutnya. Beda
- 00:31:39halaman ini tuh rapi banget ya ini. Maaf
- 00:31:41ya. Kebetulan mata saya kan mata yang
- 00:31:43sudah terbiasa lihat kayak gitu. Doktor
- 00:31:46respon juga dia langsung lihat wah ini
- 00:31:47hurufnya ini scaling ini. Terus ada bolt
- 00:31:50feature bolt itu enggak ada di tahun 5K
- 00:31:53ada ya? Enggak ada. Kalau untuk mesin
- 00:31:55ketik biasa enggak mungkin. Mau
- 00:31:57secanggih-canggihnya IBM typewriter pun
- 00:31:59waktu itu enggak ada. Kalau kita ingat
- 00:32:01ya saya pun menulis skripsi di tahun 91
- 00:32:0490 ya karena saya lulusnya 91. itu pun
- 00:32:07sudah pakai pengolah kata yang main
- 00:32:09canggih waktu itu. Watch Star tapi
- 00:32:11Watchstar terakhir versi 6. Vesi 6 tuh
- 00:32:13yang bisa mengend yang bisa ng-drive eh
- 00:32:16printer laser yang yang sudah ada di
- 00:32:18tahun 91 itu. Tapi artinya sebelumnya
- 00:32:21enggak ada perinter laser. Itu semua seb
- 00:32:23matrik waktu itu dan BS-nya juga masih
- 00:32:26BS4 atau masih WS awalnya BS33, BS4 ya.
- 00:32:29Mungkin kan kayak saya sama apalagi Genz
- 00:32:32nih kan belum lahir ya. Berarti kalau 85
- 00:32:34pasti pakai mesin ketik. Pakai mesin
- 00:32:36ketik atau komputernya tuh masih
- 00:32:37komputer bulal itu komputer kotak itu
- 00:32:40loh. Tapi sudah ada. Ada tapi terus
- 00:32:43terang saja masih sangat terbatas
- 00:32:45unitnya. Karena
- 00:32:46IBMPC itu pun baru lahir di negoranya
- 00:32:50sana di Amerika itu Agustus 81.
- 00:32:53Jadi sampai Indonesia kalau 85 kan
- 00:32:56berarti ya hanya Sultan yang punya gitu
- 00:32:58loh. Iya kan? Dan printernya juga masih
- 00:33:00printer Microtch waktu itu. Aps juga
- 00:33:02masih sangat terbatas gitu ya. Enggak
- 00:33:05ada gitu. Makanya memang ada ee
- 00:33:08percetakan ya, percetakan-percetakan
- 00:33:10yang ada di seputar UGM kayak percetakan
- 00:33:13perdana itu yang kemudian dia menerima
- 00:33:15jasa untuk melakukan layout atau setting
- 00:33:18tapi hurufnya kayak yang ada di judul
- 00:33:20nih. Huruf yang ada di judul itu apa?
- 00:33:22Kaku sekali. Ini adalah huruf dari
- 00:33:24pencetakan. Nah, kayak gini. Oh, dan itu
- 00:33:29enggak mungkin musin ketik ya. Enggak
- 00:33:30mungkin. Kalau ini kalau ini percetakan
- 00:33:32percetakan yang hurufnya pakai cetak
- 00:33:34tinggi istilahnya. pakai cetak tinggi.
- 00:33:36Jadi hurufnya itu disusun satu persatu
- 00:33:38kemudian diputar gitu. Lihat oh iya
- 00:33:42benar ini. Eh kadang-kadang kebalik kan
- 00:33:44nyusunnya kan kadang-kadang mata kita
- 00:33:45sering terbalik-balik gitu dipercetakan.
- 00:33:47Nah itu kalau halaman sampul dan
- 00:33:49halamannya benar ini memang anu lama
- 00:33:52atau dia nyetak di percetakan yang masih
- 00:33:55punya kayak gitu. Tapi tengah-tengahnya
- 00:33:57enggak. itu tengah-tengahnya tuh karya
- 00:34:00modern banget itu MS Word yang itu
- 00:34:02Windows. Tapi kalau dari isinya sampai
- 00:34:06akhirnya itu ketikan manual.
- 00:34:08Ketikan manual itu gimana? Ketikan mesin
- 00:34:10ketik biasa. Mesin ketik tenaga uap uap
- 00:34:13manusia maksudnya mesin ketik biasa.
- 00:34:15Mesin ketik manual kayak kayak berma.
- 00:34:18Iya. Kalau itunya memang kuno lama.
- 00:34:20Kertasnya juga kertas lama ada menguning
- 00:34:22gitu. Nah, tapi yang depan-depan itu
- 00:34:24lembar pengesahan dan loh kok aneh ini
- 00:34:26gitu. Jadi kita tuh merasa aneh gitu
- 00:34:29lembar itu dan ada tanda tangannya terus
- 00:34:31beberapa salah kok kosong. Nah dari situ
- 00:34:33sekali lagi kita memang bikin satu
- 00:34:35kesimpulan ya gitu ini ijazahnya
- 00:34:38meragukan gitu. Makanya ketika kemudian
- 00:34:40ada postingan dari si kader PSI itu kita
- 00:34:43teliti karena dia satu menjamin asli
- 00:34:45kedua color ketiga adalah mirip dengan
- 00:34:48yang sudah pernah ditunjukkan oleh Pak
- 00:34:50Sigit Sunarta dekan I ee 3 tahun sebelum
- 00:34:53ini gitu. Nah, jadi dari situ kita
- 00:34:55sampai pada satu anu bahwa ya ini
- 00:34:57ijazahnya harus dicari gitu. Meskipun
- 00:35:00saya juga mengatakan ijazahnya meragukan
- 00:35:02atau ya bisa dikatakan kalau skripsinya
- 00:35:05kayak gini 99% palsu ya ijazahnya pun
- 00:35:10bisa juga 99 palsu. Karena enggak
- 00:35:12mungkin yang namanya skripsi palsu kok
- 00:35:14ijazahnya asli. Kecuali kalau skripsinya
- 00:35:16asli bisa juga ijazahnya palsu. Bisa
- 00:35:19gitu karena dia mungkin enggak selesai
- 00:35:21atau enggak dapat gitu. Tapi kalau
- 00:35:22skripsinya sudah palsu, skripsinya sudah
- 00:35:2599,9% palsu, ini aneh kalau dia terbit
- 00:35:28ijazah gitu. Nah, ini mungkin sekarang
- 00:35:31kita ke ijazah gitu ya, Pak. Kalau dari
- 00:35:35Pak Roy Suryo sendiri gitu ya, menduga
- 00:35:38itu palsu. Itu kalau dari foto ijazahnya
- 00:35:40dari mananya? Iya, dari ee postingan
- 00:35:43kader PSI yang itu cukup jelas ya, yang
- 00:35:46dia nyebut itu adalah ee asli gitu. Oh.
- 00:35:49Nah, dengan asli kita kan teliti itu
- 00:35:51kita periksa pakai program namanya Ella
- 00:35:54itu error level analysis. Iya. Itu bisa
- 00:35:57melihat mana-mana yang pernah disentuh
- 00:35:58dengan retouching rekayasa atau enggak.
- 00:36:01Dan di situlah kelihatan bagian logo,
- 00:36:03bagian foto itu waduh e kotor gitu loh.
- 00:36:06Kelihatan banget ini. Sambil kita
- 00:36:07tampilin kali berarti tweetnya ya, Pak.
- 00:36:08Iya. Iya. Yang tweetnya bentar. Oh, ini
- 00:36:11ya Sandi ya, Pak. Jadi, Dian Sandi. Jadi
- 00:36:13Dian Sandi ini ngetweet pada tanggal 1
- 00:36:15April ya, itu ee 205. Iya, ini meledak
- 00:36:19banget. Karena satu-satunya, Guys, yang
- 00:36:22pernah nampilin ijazah yang disebut
- 00:36:25ijazahnya Jokowi itu berwarna. Oh, gitu.
- 00:36:27Yang sebelumnya yang pernah kita lihat
- 00:36:28kan enggak berwarna. Dan dia berani loh,
- 00:36:30dia nulis di apa tweet-nya. Sor iya. Itu
- 00:36:34apa nih? Biat kamu yang ngeributin
- 00:36:37fotokopi ijazah Pak Jokowi yang saya
- 00:36:39upload pada UTA. Ee biar kalian senang,
- 00:36:43tenang liburannya. ee ini saya upload
- 00:36:46yang asli dia nyebut itu asli. Ya sudah
- 00:36:50karena dia memastikan asli ya jangan
- 00:36:52salahkan kami kalau kemudian ee itu
- 00:36:54nanti dianggap enggak asli pada saat
- 00:36:56persidangan karena itu skenario yang
- 00:36:58nanti ada. Jadi kami dianggap nanti
- 00:37:00memeriksa atau merarch ee alat bukti
- 00:37:04yang tidak jelas. Enggak apa-apa. itu
- 00:37:06memang memang kita dapatnya dari situ
- 00:37:08nanti kalau memang ternyata pada saat
- 00:37:10persidangan kita loncat lagi pada saat
- 00:37:12persidangan itu ternyata ada ijazah yang
- 00:37:14asli beda dengan ini ya berarti
- 00:37:17pembohongan publik dilakukan oleh sian
- 00:37:20dilakukan oleh dekan fakultas kehutanan
- 00:37:22yang menunjukkan itu.
- 00:37:25Soalnya kan katanya lawyernya ijazah ini
- 00:37:27enggak pernah dikeluarkan oleh Pak
- 00:37:28Jokowi. Loh kok enggak pernah
- 00:37:29dikeluarkan kok beredar. Oh karena kalau
- 00:37:32ijazah ini, Mas. Nah, satu persatu sekil
- 00:37:34ini pernah saya masukkan proses analisis
- 00:37:36Ella Ela level analysis di bagian ee apa
- 00:37:40logo ini. Ini banyak sekali kotornya.
- 00:37:42Nanti saya saya kirimkan hasilnya lah.
- 00:37:44Kemudian foto ini. Ini jelas banget
- 00:37:47kalau cap ini tidak berada di atas jaz.
- 00:37:51Oh,
- 00:37:53kalau dari foto ini ya. Jadi Iya. Iya.
- 00:37:56Karena kalau waktu hitam putih kita
- 00:37:57enggak bisa neliti itu. Kalau dari sini
- 00:37:58bisa kelihatan. Kalau dari yang berwarna
- 00:38:00ya. Iya. dari berwarna bisa kita analisa
- 00:38:02juga warnanya kita. Tapi emang Pak kalau
- 00:38:0485 ijazahnya berwarna kayak gini. Oh iya
- 00:38:06kalau itu sudah berwarna sudah sudah ada
- 00:38:09yang meributkan pakai meterai atau
- 00:38:10enggak. Memang pakai meterai ya gitu.
- 00:38:12Jadi kalau itu sih enggak salah. Terus
- 00:38:14yang mana lagi Pak? Iya. Jadi ee ya ini
- 00:38:17hurufnya juga hurufnya terlalu modern
- 00:38:18nih. Ada fature bolt ini kan bold ini
- 00:38:22enggak ada waktu ya enggak ada L waktu
- 00:38:24itu B.
- 00:38:26Tapi okelah. Kalau saya sih lebih ke
- 00:38:28soal penempelan apa logo ini dan
- 00:38:31kemudian juga ee foto. Bahkan fotonya
- 00:38:34kita analisis juga itu bukan fotonya Pak
- 00:38:36Jokowi. Jadi foto ijazah bukan foto Pak
- 00:38:39Jokowi menurut. Iya. Iya karena beda.
- 00:38:41Iya. Heeh. Itu jadi fotonya siapa, Pak?
- 00:38:44Foto seseorang yang inisialnya DBU itu
- 00:38:47sudah ramai itu di anu DBU inisialnya
- 00:38:49Dumatno Budi Utomo. Itu siapa? itu
- 00:38:52sepupunya Pak Jokowi di foto itu, di
- 00:38:55foto itu karena untuk mencocokkan supaya
- 00:38:59ee usianya dan dan Dumatno itu memang
- 00:39:02kelahiran tahun 7, tapi jangan dikira
- 00:39:05ijazah itu rekayasa itu dibuat tahun 7.
- 00:39:08Enggak. Kalau 77 kan berarti Dumatno
- 00:39:10baru 8 tahun. Enggak. Ini baru-baru aja
- 00:39:13mikinnya. Nanti akan muncul alat bukti
- 00:39:15yang lain. Tapi itu enggak akan kita.
- 00:39:16Pak Roy bisa menyimpulkan itu foto bukan
- 00:39:19Pak Jokowi dan engak ada ada programnya
- 00:39:21itu dari program program dari programnya
- 00:39:24kan program itu kan biasa saya gunakan
- 00:39:25untuk meneliti asli atau tidak palsu
- 00:39:27atau tidak tapi bisa salah enggak
- 00:39:29program itu program memang bisa salah
- 00:39:31tapi program enggak mungkin bohong oh
- 00:39:34jadi ketika kita parameter kan jelas
- 00:39:36banget itu pernah kita keluarkan jadi
- 00:39:38artinya kalau ada foto yang orang yang
- 00:39:40bahkan itu foto saya lama foto saya masa
- 00:39:43kecil dan foto saya sekarang match
- 00:39:45Padahal fotonya udah kelihatan beda.
- 00:39:47Foto saya dibandingkan dengan foto kakak
- 00:39:50saya mitch gak sama. Foto Pak Jokowi
- 00:39:53dengan Jokowi sekarang dengan diijazah
- 00:39:55itu matchmch atau gak match. Ketika
- 00:39:58kemudian orang nyor ini coba, Pak gitu.
- 00:40:00Karena kan dungat itu kan bibirnya tebal
- 00:40:02kemudian telinganya caplang hidungnya
- 00:40:04mancung gitu terus giginya rapi giginya
- 00:40:07enggak berantakan ya kayak Pak Jokowi
- 00:40:09kita masukkan kaget gitu match di hasil
- 00:40:13itu. Oh gitu. Iya. Dan itu analisisnya
- 00:40:15sudah kita keluarkan. Dan uniknya kami
- 00:40:18tidak janjian juga karena itu sebelum
- 00:40:19analisis itu kita lakukan sebelum kita
- 00:40:21ke Jogja. Doktor respon melakukan
- 00:40:23penelitian dengan program yang sejenis
- 00:40:26ya, tapi enggak sama persis. Hasilnya
- 00:40:27sama juga bahwa itu adalah orang namanya
- 00:40:30Dumad bukan Joko Widodo. Jadi memang ada
- 00:40:33alatnya ya buat ngecek fokus itu ada
- 00:40:35alatnya. Ada dan itu bahwa nanti mungkin
- 00:40:37kita akan dikejar wah ini enggak enggak
- 00:40:39sahlah meneliti gini foto. Ya terserah
- 00:40:42ya. Yang jelas ini ilmu pengetahuan dan
- 00:40:44terminologi palsu atau tidak itu dalam
- 00:40:47ilmu pengetahuan memang ada fake dokumen
- 00:40:50ya atau real dokumen ya. Kalau fake ya
- 00:40:53palsu terjemahannya. Enggak bisa dong
- 00:40:56kita dilarang-larang enggak boleh
- 00:40:57mengumumkan itu palsu. Emang lu siapa
- 00:41:00gitu loh gitu. Iya karena apa? Karena
- 00:41:02kami-kami ini adalah peneliti independen
- 00:41:05ya gitu. Dan Jokowi itu adalah pejabat
- 00:41:07publik dulu ya gitu ketika dia dan wajib
- 00:41:10dan apa kalau sekarang kan enggak enggak
- 00:41:12juga sekarang masih pejabat publik juga
- 00:41:13kan masih dewan pengarah dan antara
- 00:41:16masih ada gaj. Kalau pejabat itu memang
- 00:41:19harus menyampaikan datanya gitu, Mas.
- 00:41:20Gini, menyampaikan itu hak dari dia
- 00:41:23terserah menyampaikan tapi tidak salah
- 00:41:25kalau dia dibuka datanya. Karena di
- 00:41:28Undang-Undang Keterbukaan Informasi
- 00:41:29Publik ya itu harus dibuka. Tidak
- 00:41:32termasuk pasal yang dikecualikan di
- 00:41:34pasal 17 kecuali kita mengungkap
- 00:41:36nilainya, kecuali kita ngungkap ini loh
- 00:41:38KRS sori KHS-nya Jokowi yang IP-nya di
- 00:41:41bawah dua gitu. Itu kan mempermalukan
- 00:41:43namanya. Atau ini loh perekam medik dari
- 00:41:46otaknya yang yang ternyata punya
- 00:41:47penyakit apa gitu. Kayak barusan ada
- 00:41:50artis lagi ramai ni gugat-gugatan karena
- 00:41:53karena artis itu ditulis pernah mengidap
- 00:41:55ini gitu. Nah, itu enggak boleh emang
- 00:41:57ya. Tapi ini kalau saya misalnya Pak Roy
- 00:42:00nih misalnya saya jadi pejabat heeh.
- 00:42:02Mana ijazahnya gitu saya langsung kasih
- 00:42:04transkripnya Pak. Oh bagus. Kalau itu
- 00:42:06kalau itu 38 gini lah itu makanya
- 00:42:09sekalian pamenya. Iya. Apalagi kita
- 00:42:12semakin tinggi sekolahnya. S2 saya juga
- 00:42:14segitu 3,8. Oh 38 juga. Iya. Tapi S3-nya
- 00:42:17mah empat. Empat, Pak. Iyalah murni ya
- 00:42:20kan? Kumlot ya kan? Iya. Tapi enggak
- 00:42:22suma ya. Kalau suma kumlot itu dengan
- 00:42:24pujian. Kalau saya hanya kumlot aja.
- 00:42:26Nah, jadi artinya apa? Ee oh kita kan
- 00:42:30bangga Mas. Iya. Mana ada kita kuliah di
- 00:42:33kampus terkenal kayak UGM, UI, UNPAT,
- 00:42:35ITB gitu terus enggak berani mamerin
- 00:42:37sasangan. Bahkan luar negeri pun ya kan
- 00:42:40yang namanya University of eh apa
- 00:42:44namanya di Rotterdam ya e itu malah
- 00:42:47menampilkan ijazahnya Bung Hatta karena
- 00:42:50Bung Hatta pernah sekolah di sana di
- 00:42:52tahun 1932. Iyaitu. Tapi pertanyaan
- 00:42:55selanjutnya nih Pak mungkin kan bahaya
- 00:42:57enggak sih sebagai pejabat nampilin
- 00:42:59data-data kayak gitu? Sangat tidak ada
- 00:43:01unsur yang berbahaya di situ. Kecuali
- 00:43:02kita justru malah nampilin KTP ada
- 00:43:04NIK-nya. Oh KTP baru bahaya. Iya. Kalau
- 00:43:07KTP NIK-nya kan biasanya kalau kita
- 00:43:08diminta untuk apalah itu kita tutup
- 00:43:11supaya enggak didaftarin di pinjol.
- 00:43:14Kalau ijazah enggak bisa ya enggak
- 00:43:15mungkin ijazah ngapain e didaftarin di
- 00:43:18pinjol enggak laku. Oh ijazah. Tapi kan
- 00:43:20kita bangga kita tampil dan ini kan
- 00:43:22sempat malah kemarin muncul e anu
- 00:43:25trending yang namanya diploma challenge.
- 00:43:28Orang pada
- 00:43:29menampilin Iya. Oh gitu. Wah, pada
- 00:43:31meriah itu ada profesor-profesor dari
- 00:43:33UGM yang lama-lama pada dengan
- 00:43:35bangganya. Nah, dari situ kan justru
- 00:43:37kita dapat referensi banyak itu tentang
- 00:43:40foto-foto ijazah gitu. Memang Pak
- 00:43:43Dumatno itu memang UGM juga bukan? Oh,
- 00:43:46dia dia memang sengaja dipilih orang
- 00:43:48yang bukan dari UGM supaya enggak
- 00:43:49gampang dilacak. Dia sekolah di Sekolah
- 00:43:51Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta Solo. Oh,
- 00:43:54kalau menurut Pak Roy seperti itu.
- 00:43:56Sengaja. Iya. Iya. Iya. Sengaja gitu.
- 00:43:58sana ada tokoh yang dulu dicurigai
- 00:44:00namanya Pak almarhum Hari Mulyo. Tapi
- 00:44:03bukan Harulyo wajahnya beda. Tapi kan
- 00:44:06kemarin juga sempat viral. Pak Jokowi
- 00:44:08katanya ngasih ijazahnya ke polisi kalau
- 00:44:11enggak salah ya. Ada videonya. Dua emang
- 00:44:14emang kelihatan videonya dia ngasih
- 00:44:15ijazah video ininya doang sih
- 00:44:18diwawancara wartawan lah. Iya videonya
- 00:44:20cuman dia dia keluar dengan map kuning
- 00:44:23dan map kuningnya tuh ditekuk gitu. Saya
- 00:44:25yakin pasti di dalamnya enggak ada
- 00:44:26ijasanya kalau mapnya ber ditekuk.
- 00:44:28masa berani-berani saya sih ijazah di
- 00:44:30tokuk mungkin ijazahnya dibawa oleh
- 00:44:32stafnya mungkin dia mungkin tapi kalau
- 00:44:35baru tahap pertama pelaporan ee menuan
- 00:44:39untuk LP dan dia di BAP melaku sebagai
- 00:44:42korban di Bap ya belum perlu bawa ijazah
- 00:44:45dan diperiksa justru yang lebih perlu
- 00:44:47pada hari yang sama kemarin tanggal 30
- 00:44:49April itu dia tuh seharusnya justru di
- 00:44:51Solo karena apa? Karena di Solo itu
- 00:44:53sedang ada sidang gugatan ijazahnya
- 00:44:55Jokowi. H. Dan hasilnya itu kan ada
- 00:44:59mediasi pihak dari kuasa hukum Jokowi
- 00:45:02menolak memberikan atau tidak memberikan
- 00:45:04ijazah. Loh kan aneh katanya dia mau
- 00:45:06nunjukin ijazahnya di pengadilan. Enggak
- 00:45:09enggak perlu malah dibawa ke Polda
- 00:45:11Metro. Polda Metro itu nanti bahwa nanti
- 00:45:13akan diperlukan ya. Tapi bukan
- 00:45:15keman-keman itu yang meriksa petugas
- 00:45:17pemeriksa saja belum ada ahli forensik,
- 00:45:20belum ada lapkrim karena itu juga proses
- 00:45:22lama. Kecuali di situ sudah diserahkan
- 00:45:25disita oleh kepolisian. Nah, sama
- 00:45:27kepolisian di tapi kan enggak disita.
- 00:45:29Masa beraniita?
- 00:45:31Dan mungkin saya gitu sebagai orang awam
- 00:45:34gitu Par ya akan bertanya lagi gitu.
- 00:45:36Ijazah kan biasanya jadi syarat
- 00:45:38administrasi gitu. Bahkan ngelamar kerja
- 00:45:41aja pakai ijazah kan. Dan Pak Joko itu
- 00:45:43kan udah dua kali jadi presiden gitu.
- 00:45:45Banyak banyak. Sebelum dua kali jadi
- 00:45:47presiden, setak kali jadi gubernur ya
- 00:45:49selama 2 tahunnya udah dicek dong itu.
- 00:45:51Iya. Tapi kita maklumlah ya namanya KPU
- 00:45:55itu kan tidak punya alat untuk
- 00:45:57verifikator ijazah. Oh. Jadi ketika
- 00:46:00ijazah waktu itu misalnya ada terus
- 00:46:02ditandatangani oleh pejabat yang ada di
- 00:46:04kampus itu dan orang terkenal gitu ya
- 00:46:06dicap sesuai dengan legalis mosok
- 00:46:09ditolak enggak mungkinlah verifikasinya
- 00:46:11kayak gitu.
- 00:46:11kecuali ada yang aneh di dan ini kan
- 00:46:14pernah kejadian maaf harus saya sebut
- 00:46:16nama ya J Saragih dulu seorang bupati
- 00:46:18dari Simalungun kemudian naik
- 00:46:20menjalankan diri jadi gubernur ketahuan
- 00:46:22ijazahnya enggak benar gitu atau dulu
- 00:46:25ada almarhum nih teman saya dulu ya
- 00:46:28Komar pelawak dulu terus jadi partai
- 00:46:30politik dia ingin keperluan dia untuk
- 00:46:32jadi rektor dia terus tiba-tiba jadi
- 00:46:35doktor ya ternyata enggak benar gitu loh
- 00:46:38nah kayak kayak gitu kan ya janganlah
- 00:46:40kalau memang enggak ya enggak kata
- 00:46:41katakan aja enggak. Kalau memang iya
- 00:46:42katakan ya jujur aja. Sebenarnya kata
- 00:46:44kuncinya cuma satu jujur gitu. Jadi
- 00:46:46selama itu enggak terjadi ya wajar kalau
- 00:46:48orang pertanyakan gitu loh apa yang
- 00:46:50terjadi sekarang ini. Karena muncullah
- 00:46:52ee ketidak jujuran, ya mungkin itu tidak
- 00:46:57lakukan sendiri, mungkin itu sebuah
- 00:46:58sindikat atau mungkin sebuah kekuasa
- 00:47:00yang lebih besar tapi itu memang bisa
- 00:47:03terbongkar tapi memang harus ada
- 00:47:04syaratnya. Syaratnya pengadilannya itu
- 00:47:06harus fair. Kemudian equality apa?
- 00:47:09Before the law. Jadi tidak ada kemudian
- 00:47:12diskriminasi eh diskriminisasi bahkan
- 00:47:13kriminalisasi. Jadi menurut Pak Roy
- 00:47:17Suryo gitu dugaan ijazah palsu Jokowi
- 00:47:20ini ada mastermind ada
- 00:47:23pasti karena sebenarnya saya ya dulu
- 00:47:26pernah kenal ya dengan Pak Jokowi pernah
- 00:47:29beliau itu sebenarnya orangnya santai,
- 00:47:30sederhana bahkan kalaupun awal dulu
- 00:47:33misalnya di mungkin dia akan nih loh
- 00:47:36jasa saya gitu aja repot gitu ya.
- 00:47:40Tapi kan kok enggak gitu. Jadi seolah
- 00:47:42ada sesuatu yang memang master karena
- 00:47:43kalau enggak enggak mungkin dengan
- 00:47:46sangat PD-nya, dengan sangat percaya
- 00:47:48dirinya menggunakan itu terus untuk
- 00:47:50setiap tahapan. dan masterman itu pasti
- 00:47:53memang pernah jadi internal orang dalam
- 00:47:54UGM dan sekarang juga mungkin masih
- 00:47:58punya tangan atau punya bercokol ee apa
- 00:48:01kaki-kakinya di UGM supaya dia bisa
- 00:48:03mengatur ini karena ini ada sebuah kayak
- 00:48:06apa ya kompak gitu selebrasi yang kompak
- 00:48:09gitu ya banyak sekali keanehannya gitu
- 00:48:11artinya UGMO juga menurut saya terlalu
- 00:48:13jauh untuk melakukan pembelaan yang
- 00:48:16sebenarnya saya benar-benar sedih saya
- 00:48:19UGM harus apa ya harus harus melakukan
- 00:48:21tindakan seperti ini yang yang
- 00:48:22sebenarnya itu sangat mudah di ketahuan
- 00:48:25nantinya gitu loh. Tapi Pak Roy kan juga
- 00:48:27sekarang info terakhir sudah dilapor
- 00:48:30polisi. Dilapor tanggapannya gimana?
- 00:48:32Baik. Bagus loh malah bagus. Iyalah
- 00:48:35kalau denganelaporan di polisi itu kita
- 00:48:37nanti akan adu bukti asal apa? Ini kan
- 00:48:40saya dilaporkan tadinya kan dengan pasal
- 00:48:42ee tadinya 160. 160 tuh ee melakukan apa
- 00:48:47namanya? Penghasutan. Penghasutan.
- 00:48:48Penghasutan itu sudah ada. revisi eh
- 00:48:51bukan revisi keputusan MK apa harus ada
- 00:48:53yang dihasut yang terbukti merasa
- 00:48:56dihasut itu melakukan tindakan tertentu
- 00:48:58gitu. Nah, kalau itu enggak ada jadi
- 00:49:01deliknya enggak bisa materiil kan. Terus
- 00:49:03pencemaran nama baik. H sekarang nama
- 00:49:05baik apa yang dicemarkan? Kan yang kita
- 00:49:07bahas kan ijazah atau skripsi.
- 00:49:10Pencemaran nama baik itu untuk person
- 00:49:12untuk orang. Kalau memang orangnya
- 00:49:14merasa dicemar buktikan dulu dia kalau
- 00:49:16dia memang punya ya itu. Jadi jangan
- 00:49:18tiba-tiba meloncat. Ibaratnya ada orang
- 00:49:21dituduh ngambil apel gitu, tapi sudah
- 00:49:25dituduh-duduh apelnya enggak dibuktikan
- 00:49:27memang terambil atau tidak. Ini kan
- 00:49:29aneh. Jadi harus buktikan dulu. Dan
- 00:49:31ketika pembuktian itu saya fair kok.
- 00:49:33Saya dr. Rism, dr. Tifa dan tim itu
- 00:49:35fair. Ayo kalau memang ada ahli lain
- 00:49:38silakan nanti kita adu ilmiah. Dan adu
- 00:49:41ilmiah itu harus bebas terbuka. Enggak
- 00:49:43boleh sidangnya tertutup karena ini
- 00:49:44bukan perkara apa seksual atau perkara
- 00:49:47yang anu apa yang harus ditutup. Harus
- 00:49:49sidang skripsinya terbuka ya lah.
- 00:49:51Makanya masa pertemuan dengan UGM
- 00:49:53kemarin tertutup gitu loh. Ini kan aneh
- 00:49:55juga gitu loh kayak kayak jadi jangan
- 00:49:56jangan terjadi lagi kayak gitu. Jadi
- 00:49:58harus terbuka rakyat bisa nonton kalau
- 00:50:00perlu juga banyak live streaming untuk
- 00:50:03menguji itu dan satu kata jujur. Soalnya
- 00:50:05kalau enggak jujur ya repot kalau
- 00:50:07ahlinya ahli abal-abal nanti gitu loh
- 00:50:09yang bukan saksi ahli tapi ahli
- 00:50:11bersaksi.
- 00:50:13Banyak itu banyak ya Pak Roy? Iya. Tapi
- 00:50:16ini lagi-lagi ya mau nanya aja gitu ya.
- 00:50:19Saya misalnya jadi pejabat Heh. Terus
- 00:50:21Pak Roy minta saya tunjukin ijazah saya
- 00:50:23enggak mau. Ah boleh aja enggak gitu.
- 00:50:24Apa saya apa? Saya pejabat nih. Jadi
- 00:50:26pejabat gitu. Pak Roy minta nih di
- 00:50:29publik. Oh enggak boleh tetap kalian
- 00:50:31mungkin ijazah saya gitu. Heeh. Oh
- 00:50:33harus. harus karena itu dia masuk dalam
- 00:50:35ketentuan ee apa Undang-Undang
- 00:50:38Keterbukaan Informasi Publik sebagai
- 00:50:39pejabat publik harus berikan kecuali
- 00:50:42ngeyel nanti digugat dengan ee melalui
- 00:50:45sidang DKIP Komisi Informasi Pusat itu
- 00:50:49jadi kayak seperti itu ya kalau Iya iya
- 00:50:51kalau kalau yang yang bersangkutan
- 00:50:54misalnya pejabatnya itu keberatan Iya
- 00:50:55iya tapi kalau pejabat tapi menurut saya
- 00:50:57sih aneh kalau ada pejabat keberatan itu
- 00:51:00loh aneh kalau seorang lulusan kampus
- 00:51:02terkenal keberatan harusnya kan malah
- 00:51:04dengan bangganya menunjukkan ini loh
- 00:51:06gitu saku. Iya ya kayak tadi aja gitu
- 00:51:09Pak Roy. Iya santai aja. Misalnya saya
- 00:51:10minta Pak Roy mana ijasanya langsung
- 00:51:12transkripnya. Oh langsung. Iya langsung
- 00:51:14transkripnya. Meskipun transkrip saya ya
- 00:51:16ngapain transkrip sih gitu. Tapi kalau
- 00:51:18ijazahnya nih S1 ini, S2 ini, S3 ini itu
- 00:51:22enak-engak aja. Mungkin terakhir nih Pak
- 00:51:24Roy ya. Jadi kalau menurut Pak Roy Suryo
- 00:51:28berapa persen kemungkinan ijazah Pak
- 00:51:30Jokowi itu palsu? Kalau berdasarkan
- 00:51:34skripsi yang sudah saya teliti sebagai
- 00:51:37primary evidence ya
- 00:51:4199,9% skripsinya itu adalah palsu, maka
- 00:51:45bisa dikatakan ijazahnya pun identik
- 00:51:48bisa 99,9% juga. Karena enggak mungkin
- 00:51:51kalau dari skripsi yang abal-abal,
- 00:51:53skripsi 99 palsu ijazahnya asli nya.
- 00:51:57Kecuali skripsinya asli, ijazahnya bisa
- 00:52:00asli, bisa palsu. Kan aneh tiba-tiba
- 00:52:03kita ibaratnya nih belum pernah belajar
- 00:52:08mengendarai mobil tiba-tiba menyetir
- 00:52:11tank gitu. Dapat surat izin untuk
- 00:52:13menyetir tank kan kita ngeloncatin
- 00:52:14namanya. atau kita punya surat, kita
- 00:52:17punya SIM B2 kan harus punya A dulu,
- 00:52:21kemudian A dulu naik kelas ujian lagi
- 00:52:23jadi B1 naik kelas lagi jadi B2. B2 itu
- 00:52:27bisa pegang truk gandengan. Jadi artinya
- 00:52:29adalah bahwa ada satu tahapan yang ini
- 00:52:32terjadi. Bahkan sebenarnya kemarin kita
- 00:52:33kejar juga selain ij eh selain skripsi
- 00:52:37syarat kelulusan seorang tuh pernah
- 00:52:38mengikuti yang namanya KKN, kuliah kerja
- 00:52:40nyata. Nah, itu pun itu pun terlihat
- 00:52:43gagap UGM ketika tanya KKN-nya Pak
- 00:52:46Jokowi di mana mestinya seorang apalagi
- 00:52:49presiden bangga banget kan mestinya kan
- 00:52:51tahu semua sejarahnya sudah dibikin
- 00:52:53detail ini KKN-nya di desa inilah apa
- 00:52:55Gyolali atau Karanganyar atau apa. Saya
- 00:52:58sampai sekarang tanya KKN dengan jelas
- 00:53:00bisa saya sebut saya KKN dulu di Desa
- 00:53:01Mojoroto Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
- 00:53:04Karanganyar Jawa Tengah. Berarti tahun
- 00:53:07'85 tuh wajib KKN ya, Pak? Sudah mulai
- 00:53:09dari 79 itu sudah wajib KKN. Oh, KKN itu
- 00:53:12inisiasi ee dari Prof. Kusnadi ya gitu
- 00:53:15untuk supaya masyarakat eh supaya
- 00:53:17mahasiswa itu bisa menderma baktikan
- 00:53:20ilmunya kepada masyarakat. Wajib. Nah,
- 00:53:22bukti-bukti itu yang tidak ditemukan
- 00:53:25kemarin sehingga kalau nanti tetap
- 00:53:27diakui ya pasti kan persidangan itu kan
- 00:53:29pasti hanya ngambil sepihak ya. Kayak
- 00:53:31KPU kan sudah mau meneliti UGM kan sudah
- 00:53:34mengesahkan ya silakan kalau hanya itu
- 00:53:36saja caranya. Tapi tidak cukup dengan
- 00:53:38itu. Kami itu berpikir secara logik,
- 00:53:41kami itu berpikir secara ilmiah, secara
- 00:53:42saintis, bukan hanya berpikir secara
- 00:53:44administratif gitu, Mas. Oke, kalau gitu
- 00:53:47makasih ya, Pak Surya sudah datang dan
- 00:53:49iya sama-sama memberikan tanggapannya di
- 00:53:53RJ5. Menarik, kita tunggu aja
- 00:53:56perkembangan dari kasus ini dan silakan
- 00:53:58kalian bisa simpulkan sendiri ya dan
- 00:54:01boleh banget berpendapat di kolom
- 00:54:04komentar. Enggak harus setuju loh ya.
- 00:54:06Boleh karena boleh berbeda dari Oh,
- 00:54:08sangat boleh. Namanya keterbukaan apa?
- 00:54:11Akademik keterbukaan informasi boleh.
- 00:54:13Mantap. Siap. Nah, dari banyaknya ya
- 00:54:16kasus-kasus beli gelar, beli ijazah, ini
- 00:54:19bukan yang kasus Pak Jokowi ya. Justru
- 00:54:22di sini gua berpikir
- 00:54:23bahwa ketika seorang membeli gelar gitu
- 00:54:27agar terlihat pintar, padahal menurut
- 00:54:30gue yang paling penting itu adalah
- 00:54:32ilmunya. Sedangkan ilmu itu didapat dari
- 00:54:35proses belajar bukan bayar. Gua Fajar
- 00:54:38Adityya RJ5 undur diri. Ciao
- 00:54:42[Musik]
- 00:55:01[Musik]
- Jokowi
- ijazah palsu
- skripsi
- analisis
- Roy Suryo
- UGM
- transparansi
- informasi publik
- kejanggalan
- bukti primer