HENDROPRIYONO TUDING ADA PEREKAYASA. "TINGGAL TUNGGU SENGKUNI. KUDETA SIPIL MENGANCAM"
Summary
TLDRDiskusi ini membahas kondisi politik di Indonesia, di mana para purnawirawan militer mengemukakan pandangan mereka mengenai tuntutan terhadap pemerintah dan pentingnya stabilitas politik. Mereka menekankan bahwa keputusan politik harus tepat waktu dan tidak terpengaruh oleh desakan luar untuk menjaga keutuhan bangsa. Diskusi menggambarkan bagaimana masa lalu dapat memberikan pelajaran bagi masa kini, dengan penekanan pada pentingnya integrasi dan legitimasi moral dalam setiap tindakan. Para pembicara juga mencermati dampak dari situasi global yang mempengaruhi kebijakan domestik dan bagaimana peran purnawirawan militer tetap relevan dalam konteks ini.
Takeaways
- 🗣️ Diskusi politik yang mendalam tentang Indonesia.
- 📜 Pentingnya keputusan politik yang tepat waktu.
- 🥇 Keberadaan purnawirawan dalam konteks politik saat ini.
- 🌍 Pengaruh kondisi global terhadap politik domestik.
- 🔄 Demokrasi sebagai jalan dan bukan tujuan.
- ⚖️ Perlunya stabilitas dalam pemerintahan.
- 📈 Harapan agar tidak terpengaruh desakan luar.
- 🔍 Pelajaran dari sejarah sebagai panduan.
- 🤝 Pentingnya integrasi dan legitimasi moral.
- 💭 Diskusi ini menggugah pemikiran kritis tentang kebangkitan bangsa.
Timeline
- 00:00:00 - 00:05:00
Sikap waktu dan keikhlasan dalam politik dibahas, di mana ketepatan waktu dalam mengambil keputusan memiliki makna yang besar. Demokrasi dipandang sebagai jalan, bukan tujuan, dan kesetiaan kepada partai berakhir saat seseorang menjadi pejabat negara.
- 00:05:00 - 00:10:00
Perbincangan mengenai memahami suhu politik yang ada dengan mengingat peristiwa masa lalu dan pernyataan dari jenderal purnawirawan. Pengalaman dan ide ide yang bertarung dianggap penting untuk pertumbuhan bangsa menuju kematangan.
- 00:10:00 - 00:15:00
Terdapat diskusi tentang pernyataan sikap dari para purnawirawan yang meminta kembali ke Undang-Undang Dasar dan menghentikan tenaga kerja asing. Ini menyoroti pentingnya analisis politik di saat yang tepat.
- 00:15:00 - 00:20:00
Munculnya pertanyaan tentang keanehan dalam pengumuman tuntutan yang dianggap terabaikan dan kemunculannya kembali ke publik, yang berpotensi menjadi gerakan sosial yang berbahaya.
- 00:20:00 - 00:25:00
Pernyataan dari pihak purnawirawan dianggap mewakili aspirasi rakyat dan memerankan partisipasi yang konstruktif, tetapi harus diingat agar tidak menekan presiden. Reformasi penting, namun tetap menjaga jarak agar tidak terlalu mendikte.
- 00:25:00 - 00:30:00
Ditekankan pentingnya melakukan kritik terhadap pemerintah, tetapi juga memperhatikan konteks dan keadaan politik global yang sedang terjadi, seperti ketegangan Amerika dan Cina.
- 00:30:00 - 00:35:00
Ada kekhawatiran tentang tindakan klandestin yang dilakukan oleh pihak luar dan pengaruhnya terhadap kebijakan dalam negeri, serta bagaimana kehati-hatian penting dalam menjaga stabilitas negara.
- 00:35:00 - 00:40:00
Membahas tentang kurangnya negarawan di pemerintahan saat ini dan perlunya kaderisasi di partai politik untuk memastikan kualitas kepemimpinan yang stabil dan berorientasi pada rakyat.
- 00:40:00 - 00:45:00
Diakhiri dengan pentingnya pembelajaran dari sejarah dan pengalaman untuk mencegah kesalahan yang sama di masa depan. Diskusi diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat dan pemimpin politik.
- 00:45:00 - 00:52:25
Kesimpulan dari diskusi menyiratkan perlunya terpenuhinya keterlibatan aktif dalam diskusi politik, serta penguatan legitimasi masyarakat untuk menghadapi tantangan bangsa di hadapan tantangan global.
Mind Map
Video Q&A
Apa yang dibahas dalam diskusi ini?
Diskusi ini membahas tantangan politik di Indonesia, peran purnawirawan, dan pentingnya keputusan politik yang tepat waktu.
Siapa dalam diskusi ini?
Pak Hendro Priono dan Pak Akbar Faisal adalah dua tokoh utama dalam diskusi.
Apa sikap purnawirawan terhadap situasi politik saat ini?
Purnawirawan menunjukkan kepedulian terhadap stabilitas politik dan menyarankan agar pemerintah tidak terbawa arus desakan.
Apa yang dikhawatirkan oleh para pembicara?
Mereka khawatir gerakan sosial yang besar dapat menimbulkan ketidakstabilan jika tidak ditangani dengan baik.
Bagaimana pendapat mereka tentang demokrasi?
Mereka percaya demokrasi adalah jalan, bukan tujuan dan harus diatur dengan bijak untuk stabilitas negara.
View more video summaries
SMARTREN 2025 : Ramadan Bulan Penuh Berkah dan Ampunan
Potret Toleransi Beragama di Puja Mandala Bali, Sebuah Komplek Wisata Religi 5 Agama
PULES : PERJUANGAN LESLAR FAMILY MENUJU CURUG, LEWATI SAWAH, HUTAN DAN BEBATUAN LICIN!
PULES : PAPA BI TANTANG BOY WILLIAM & WARGA CIANJUR TANGKAP IKAN!! SIAPA YANG BAKAL MENANG?!
Saham Hari Ini 5 Mei 2025: Trump ancam tarif film 100%, The Fed ditekan, Buffet bersuara, saham gmn?
PADRE PIO BERI PERINGATAN KERAS - INI NASIB MEREKA YANG PAKAI ROSARIO WARNA INI!
- 00:00:00Benar atau salah? Asal tepat waktu bisa
- 00:00:02benar. Kalau tidak tepat waktu ini
- 00:00:04salah. Salah. Yang enggak benar itu
- 00:00:07adalah yang merekayasa ini di
- 00:00:09belakangnya. Emang ada kelandestin itu
- 00:00:12di sini? Oh, selalu ada, Pak. Nah, kalau
- 00:00:15mau maju memang memang
- 00:00:17keputusan-keputusan politik itu jangan
- 00:00:20terlalu lama. Kita bukannya menolak
- 00:00:23demokrasi. Tidak. Tapi demokrasi itu kan
- 00:00:26jalan, bukan tujuan. kesetiaan kepada
- 00:00:29partai berhenti begitu Anda sudah
- 00:00:32menjadi pejabat negara. Begitu kalau
- 00:00:35kita kan enggak. Kalau kita mau bilang
- 00:00:38rakyat usul dan memaksa pemerintah ini
- 00:00:41kan diktator proletar namanya.
- 00:00:50[Musik]
- 00:00:55[Tepuk tangan]
- 00:00:58[Musik]
- 00:00:58[Tepuk tangan]
- 00:00:59[Musik]
- 00:01:02Kembali ke masa lalu adalah salah satu
- 00:01:04cara saya, cara forum ini untuk
- 00:01:07mengidentifikasi ee suhu tubuh politik
- 00:01:10di
- 00:01:11kita. Ee kami tidak menafikan tentang
- 00:01:14masa lalu
- 00:01:15itu. Apa yang saya maksud adalah
- 00:01:17hari-hari ini berpendar banyak
- 00:01:19peristiwa. di mana ketika saya mencoba
- 00:01:23mengidentifikasinya ternyata itu kita
- 00:01:25bisa lihat pada beberapa bola di masa
- 00:01:27lalu. Apa yang saya maksud adalah
- 00:01:30pernyataan
- 00:01:32sikap ee ratusan jenderal atau perwira
- 00:01:36tinggi
- 00:01:40purnawirawan
- 00:01:42yang menjadi istimewa
- 00:01:44adalah orang-orang yang menjadi
- 00:01:48ee apa? motornya adalah orang-orang yang
- 00:01:51tidak bisa kita abaikan. Seperti yang
- 00:01:52saya sampaikan tadi, ada adalah bagian
- 00:01:55dari masa-masa awal kesulitan republik
- 00:01:58ini berdiri. Maka kita harus dengarkan
- 00:02:00seperti itulah sebuah bangsa
- 00:02:02bertumbuh. Ada Pak Tri
- 00:02:04Sutrisno, ada Pak Parurasi,
- 00:02:08ada pokoknya 103 Jenderal, 73 Laksamana,
- 00:02:126 65 Marsekal, dan 91 Kolonel.
- 00:02:17Ee sebelum acara ini saya mendapat
- 00:02:19informasi bahwa hari ini juga ada
- 00:02:22pertemuan pernawiran yang sama di
- 00:02:24Magelang. Saya belum mengkonfirmasi tapi
- 00:02:27saya dapatkan informasinya dari seorang
- 00:02:28perwira apa penebaran perbeda
- 00:02:32tinggi. Sebenarnya ini adalah perdebatan
- 00:02:34yang sangat bagus. Sangat bagusnya
- 00:02:37adalah semakin membuat kita menjadi
- 00:02:39matang sebagai sebuah bangsa. Oh,
- 00:02:40ternyata di dalam pertumbuhan bangsa itu
- 00:02:42harus ada pertarungan ide dan gagasan.
- 00:02:45Soal tujuannya kita simpan pada episode
- 00:02:48berikutnya. Maka untuk itu saya
- 00:02:49mengundang orang yang sangat saya
- 00:02:51hormati. Anda pasti mengenalnya, mantan
- 00:02:54Kepala Badan Intelijen Nasional yang
- 00:02:57juga adalah seorang suhu dalam banyak
- 00:02:59peristiwa politik. Yang terhormat Pak
- 00:03:01Hendro Priono. Pak Hendro terima kasih
- 00:03:02ya. Makasih, Pak Akbar. Jadi saya sangat
- 00:03:05merasa terhormat karena Bapak itu harus
- 00:03:08pulang dari Australia
- 00:03:11untuk ke sini dan memang ada acaranya di
- 00:03:13sana ya, Pak. Ya. Iya. Kebetulan lagi
- 00:03:15ada Pak Hendro. Itu pembukaan saya tadi
- 00:03:18sedikit saya agak tambah ee apa nam
- 00:03:21waktunya karena orang pengin melihat
- 00:03:23sebenarnya mau ke mana arah pembicaraan
- 00:03:25kita. Kalau hanya sekedar bahwa ada
- 00:03:28peristiwa oke. Tapi kan kalau bicara
- 00:03:30dengan Bapak itu kan konteksnya lebih
- 00:03:32besar. Bisa geopolitiknya bisa juga pada
- 00:03:35politik praktisnya. Saya mulai dulu
- 00:03:38dengan pertanyaan begini. Tolong
- 00:03:41ditampilkan ini tuntutan ini serius,
- 00:03:43Pak. Dari ee kebanyakan tampaknya
- 00:03:48adik-adik Bapak ini, yang satunya senior
- 00:03:51Bapak ya, Pak Tri Sutrisno. Tetapi saya
- 00:03:53lihat ini di antara yang bertanda tangan
- 00:03:55ini Bapak yang paling senior ya selain
- 00:03:57Pak Tri ya. I poin pertama itu kembali
- 00:04:00ke Undang-Undang Dasar. Ini adalah
- 00:04:02tuntutan dari ee para purnawirawan sudah
- 00:04:05lama saya dengarkan. Yang kedua,
- 00:04:06mendukung kerja ee merah putih kecuali
- 00:04:09pembangunan IKN. Ketiga, penghentian PSN
- 00:04:13PIK 2, Rempang dan seterusnya. Kemudian
- 00:04:16menghentikan tenaga kerja asing masuk
- 00:04:18Indonesia. Pemerintah wajib melakukan
- 00:04:20pengelolaan pertambangan yang tidak
- 00:04:21sesuai dengan aturan dan Undang-Undang
- 00:04:23Dasar. Melakukan resapel kepada para
- 00:04:25menteri yang sangat diduga telah
- 00:04:27melakukan kejahatan korupsi dan
- 00:04:28mengambil tindakan tegas kepada para
- 00:04:30pejabat dan aparat negara. yang masih
- 00:04:32terikat dengan kepentingan mantan
- 00:04:34presiden ketujuh RI Joko Widodok semakin
- 00:04:37serius. Kedelapan, mengendalikan Polri
- 00:04:39pada fungsi Kamtipmas. Yang terakhir
- 00:04:43melakukan pergantian wakil presiden
- 00:04:45menjadi serius. Mohon pikiran dan
- 00:04:48informasinya, Pak Hendro. Apa yang
- 00:04:50sedang terjadi?
- 00:04:52Iya.
- 00:04:54Em sesuatu Pak Akbar
- 00:04:57yang aneh ya. Saya sama teman-teman
- 00:05:02saya, Pak Parman sama Pak Wirawan
- 00:05:07berdiskusi sendiri. Kami kok ada yang
- 00:05:10aneh ya gitu.
- 00:05:13Apa
- 00:05:14ee ini pernyataan dari forum pernyataan
- 00:05:19sikap ini kan sudah bulan Februari. Oh
- 00:05:22Februari. Iya. Bukan kemarin ini ya?
- 00:05:25Bukan. Oh, oke. Oke. Sekarang kan sudah
- 00:05:30bulan akhir bulan ini hampir Mei ini
- 00:05:34berarti sudah 2 bulan yang lalu sudah 2
- 00:05:35bulan. Jadi karena ada keanehan
- 00:05:40kami diskusi ya saya anggap adik-adik
- 00:05:44saya generasi penerus bangsa kita ini
- 00:05:47kan pasti lebih lebih pandailah dari
- 00:05:50kami. Karena kami kan frame of mind-nya
- 00:05:53zaman dulu. Iya. E kalau frame of mind
- 00:05:55zaman sekarang ya kita nih bukan
- 00:05:57apa-apa. Cuma kan kita mengenyam karena
- 00:06:01hidup duluan mengenyam pengalaman. He.
- 00:06:05Pengalaman kalau ada keanehan begini
- 00:06:08mesti ini ada ee sesuatu di balik ini.
- 00:06:15Ada yang main di sini. Pernyataan ini ee
- 00:06:20pada bulan Februari enggak jadi apa-apa.
- 00:06:23dianggap suatu hal yang biasa. Iya,
- 00:06:27benar. Februari itu iya itu kan. Iya.
- 00:06:31Tapi kenapa kok sekarang tiba-tiba jadi
- 00:06:35besar gitu, jadi viral jadi satu
- 00:06:37fenomena sosial ya yang yang menurut
- 00:06:42saya bisa menjadi suatu gerakan sosial
- 00:06:47besar yang berbahaya. Kalau tidak cepat
- 00:06:51pada tanggal 21 ya kalau saya enggak
- 00:06:54salah kemarin April ee
- 00:06:57PPAU
- 00:06:58menyatakan bahwa itu bukan
- 00:07:03ee atau tidak ada kaitannya dengan
- 00:07:06angkatan udara gitu dengan dengan
- 00:07:10purnawirawan angkatan udara. Begitu juga
- 00:07:13Angkatan Darat, PPAD, kemudian ee PP
- 00:07:18melakukan yang ee
- 00:07:20kami merasa lega.
- 00:07:24Alhamdulillah ya karena purnawirawan ini
- 00:07:28kan satu simbol dari ee integrasi
- 00:07:33bangsa. Kenapa? Karena mereka punya
- 00:07:38suatu
- 00:07:40ee apa ya? legalitas
- 00:07:43moral. Karena selama
- 00:07:46hidupnya, selama dinasnya mereka
- 00:07:49mengabdi
- 00:07:51untuk NKRI, Pak. Untuk itu Pancasila,
- 00:07:55Undang-Undan.
- 00:07:57Jadi memang mempunyai suatu
- 00:08:01ee kewajiban moral dan ee legalitas
- 00:08:06moral yang kalau kita secara kelompok
- 00:08:11itu diorganisir di persatuan
- 00:08:14purnawirawan itu yang mempunyai suatu
- 00:08:19ee legalitas yang ee mempunyai satu
- 00:08:23legitimasi yang legal. Jadi kalau di
- 00:08:28luar itu kan kita mesti pelajari legitim
- 00:08:31atau tidak ya. Kita juga harus pelajari
- 00:08:34pada saat kita melangkah atau berbicara
- 00:08:37atau berpikir sesuatu kan pasti
- 00:08:41ada anunya lah ada kaitannya dengan ee
- 00:08:45keadaan perkembangan keadaan.
- 00:08:49Kalau ada sesuatu yang
- 00:08:51tadinya biasa-biasa aja kemudian menjadi
- 00:08:54satu fenomena sosial yang membola salju
- 00:09:00tiba-tiba artin aja ada sesuatu gitu.
- 00:09:03Saya lihat sesuatunya apa kami diskusi
- 00:09:07loh. Kita kan sekarang sedang berada
- 00:09:09dalam perang, Pak. dalam
- 00:09:13perang ekonomi, perdagangan dan
- 00:09:16finansial yang berperang itu dua kutub.
- 00:09:21Ee
- 00:09:23tutupnya terang-terang aja saya
- 00:09:25bilanglah Amerika Serikat dengan Cina
- 00:09:29dua kutub itu
- 00:09:31yang menang nanti jadi areng yang kalah
- 00:09:34jelas jadi abu gitu. I. Nah, kita jangan
- 00:09:38sampai jadi asbak ni, jadi abu kita kena
- 00:09:43ini dalam keadaan kayak begini kok
- 00:09:47kita membicarakan sesuatu masalah yang
- 00:09:52sangat kecil dibandingkan dengan masalah
- 00:09:54negara Republik Indonesia yang dihadapi
- 00:09:56di tengah-tengah perang dunia finansial.
- 00:10:00Memang rakyat awam kan tidak merasa
- 00:10:05tidak tidak seperti ada bom jatuh di
- 00:10:08negara kita, di rumah kita. Enggak. Tapi
- 00:10:11semakin lama kan makin mencekek ini.
- 00:10:14Iya. Dan kita bisa mati gitu. Dalam
- 00:10:17keadaan kayak ginilah saya sangat
- 00:10:20mengapresiasi PPAU, PPAD, dan PPAL sudah
- 00:10:25begitu. Dan karena apa yang mereka
- 00:10:27kerjakan itu sebetulnya sama dengan
- 00:10:29harapan kita. Jangan mengganggu
- 00:10:32Prabowo. Jangan memaksa dia untuk
- 00:10:36melakukan sesuatu yang kita sarankan
- 00:10:39gitu. Kalau kita, saya kan juga ee
- 00:10:44bilang bahwa ini sesuatu yang biasa ya
- 00:10:47ini dalam negara demokrasi. Tapi ini kan
- 00:10:50merupakan saran kan. Kalau
- 00:10:53saran sehebat apapun saran kita itu
- 00:10:57kalau sudah sampai kepada kepala negara
- 00:11:01ini kan masalah kenegaraan kan. Oke.
- 00:11:04Sudah selesai dong tugas kita. Tidak
- 00:11:06bisa kita mengaturkan saran terus kita
- 00:11:08loh kok presiden diam aja atas saran.
- 00:11:11Enggak bisa begitu. Itu namanya bukan
- 00:11:12saran lagi. Itu maksa. Enggak bisa kita
- 00:11:15memaksa Presiden, memaksa Prabowo sampai
- 00:11:18nanti dia bisa-bisa kepeleset melanggar
- 00:11:21undang-undang. Melanggar Bapak ini sudah
- 00:11:22memaksa presiden ya kelanjutannya. Ya,
- 00:11:25tadinya kan tidak. Makanya kan tidak ada
- 00:11:28apa-apa kan tidak ada reaksi ya sudah 2
- 00:11:31bulan kenapa jadi begini gede? Wah ini
- 00:11:34ini udah keluar dari jalur menurut saya
- 00:11:38udah enggak enggak anu enggak enggak
- 00:11:40benar. yang enggak benar itu adalah yang
- 00:11:45merekayasa ini di belakangnya. Jadi saya
- 00:11:50ingat pada masa-masa waktu kami masih
- 00:11:54aktif selalu saja kita rasakan tidak
- 00:11:58bisa dibuktikan ada permainan namanya
- 00:12:01clandestin yaitu permainan intelijen.
- 00:12:04Oke. Dari negara-negara
- 00:12:06besar clandestin itu kita tidak
- 00:12:10kelihatan.
- 00:12:11Jadi kita bicara sebagai teman, dia
- 00:12:14ngundang makan malam, kita diajak kita
- 00:12:18sama-sama kita di Bali non, tapi otaknya
- 00:12:21itu mau membunuh kita. Itu itu intelijen
- 00:12:25dan atau mempengaruhi kita supaya
- 00:12:27mengikuti kehendak dia. Apa konteksnya,
- 00:12:29Pak, dalam hal ini?
- 00:12:31Projekinya ya, Pak. Posisi yang sekarang
- 00:12:34kita bersama kan supaya enggak kegencet
- 00:12:38kita di antara dua gajah yang bertarung
- 00:12:41kan kita jelas-jelas berdiri di bricks.
- 00:12:45Hm. Nah, di kita jelas berdiri ya tentu
- 00:12:48marah dong yang satunya. Nah, nah kita
- 00:12:51ini kan sekarang ee berpegang kepada mm
- 00:12:55praksis dari ee politik bebas dan aktif.
- 00:13:00Tapi politik bebas dan aktif itu adalah
- 00:13:03polisi kan menjabarkan Undang-Undang
- 00:13:06Dasar 1945 secara
- 00:13:09konsekuen. Tapi kita mesti mikir nation
- 00:13:13national interest dong. Seperti si
- 00:13:15Donald Trump juga sekarang kan begitu
- 00:13:17pragmatis untuk kepentingan bangsa dia.
- 00:13:20Kita juga buat kepentingan bangsa kita.
- 00:13:23Kita juga harus berdiri yang membikin
- 00:13:25kita tidak jadi asbak. Nah, jadi kalau
- 00:13:29langkahnya menurut saya Pak Prabowo
- 00:13:33dengan administrasinya
- 00:13:36sekarang biar jalan, Pak. Kita dukung
- 00:13:40jangan diganggu. Kalau diganggu dengan
- 00:13:43memaksakan saran-saran kita yang memang
- 00:13:45konstruktif menurut saya tidak tidak
- 00:13:47jelek kan kembali ke Undang-Undang Dasar
- 00:13:504. Tapi jangan memaksa gitu, jangan
- 00:13:53mendikte sehingga dia jadi tidak
- 00:13:57demokratis. Mana h ya? Jadi kan diktator
- 00:14:00kalau misalnya sampai mengikuti diktator
- 00:14:03tidak hanya berasal dari Bapak Pak dari
- 00:14:06dari diri sendiri. Kadang-kadang dari
- 00:14:08luar memaksa seseorang untuk berbuat
- 00:14:10sesuatu. Nah, itu namanya sudah bukan
- 00:14:13saran. Karena kan pikiran kita sebagai
- 00:14:16rakyat kan beda dengan orang yang kita
- 00:14:19pilih mewakili kita. Pemerintah mereka
- 00:14:22kan punya banyak senjata. Senjatanya
- 00:14:25adalah senjata penggalangan dengan
- 00:14:29keras, dengan cerdas, dengan lunak yang
- 00:14:31kita enggak punya kan. Penggalangan
- 00:14:33lunak kan. Misalnya kalau CIA itu ya dia
- 00:14:37sebut penggalangan lunak itu ya
- 00:14:40klandestin itu pakai duit gitu. Ini
- 00:14:43penting nih. Emang ada klandestin itu di
- 00:14:45sini? Oh selalu ada, Pak. Nah, jadi
- 00:14:48begini ada satu jasanya Donald Trump
- 00:14:51kepada Republik Indonesia yaitu
- 00:14:54membubarkan USA. Membubarkan membubarkan
- 00:14:57USA satu-satunya. Sesudah itu yang
- 00:15:00merugikan kita semuanya. Tapi US itu
- 00:15:02karena tidak menguntungkan
- 00:15:06dia. Tapi buat kita tidak menguntungkan
- 00:15:09juga. Karena ada empat orang, Pak, teman
- 00:15:13saya mantan CIA yang kerja di USA. Ya
- 00:15:17udah jelas kerjanya sama juga kita
- 00:15:19purnawirawan juga kan kita tetap komit
- 00:15:22dengan NKRI dan mereka ada di sini.
- 00:15:25Ada ada di sini di Singapura dengan USA
- 00:15:28dibubarkan mereka pada pulang. Dan itu
- 00:15:31Pak yang mengganggu kalau kita mau bikin
- 00:15:34ee pembangkit listrik, tenaga air, PLTU,
- 00:15:39apa itu yang mengganggu lewat ngongo kan
- 00:15:42lewat USID.
- 00:15:44Itu yang pengalaman kami itu jadi kita
- 00:15:48kalau tiap kali dibantu-bantu itu waduh
- 00:15:50hati-hatilah karena ini ada perman kita
- 00:15:53lihat dulu siapa pensiunan sana semua.
- 00:15:56Jadi memang pensiunan mereka itu masih
- 00:15:59menjalankan misinya mereka juga kayak
- 00:16:02kayak gitu. Kita harapkan juga kan
- 00:16:04purnawirawan TNI ini juga ABRI juga yang
- 00:16:09masih tetap komit seperti mereka begitu.
- 00:16:11Kita juga harus tetap mempertahankan
- 00:16:14NKRI. Jadi kita mengritisi jangan sampai
- 00:16:18menghancurkan negeri kita sendiri.
- 00:16:20Jangan kita kan seringki karena kita
- 00:16:23begitu ideal, begitu besar idealisme
- 00:16:26kita sampai kita lupa kadang-kadang
- 00:16:29bahwa itu tidak cocok dengan keadaan
- 00:16:32sekitar kita. Menurut Bapak,
- 00:16:34kecenderungan itu ada dalam pikiran
- 00:16:37beberapa orang yang mengambil sikap
- 00:16:39membuat ee catatan penting bagi banyak
- 00:16:43orang juga. nih
- 00:16:45saya rasa yang yang banyak memahami itu
- 00:16:49orang-orang dari komunitas intelijen
- 00:16:52karena pengalaman bukan lebih pintar.
- 00:16:55Ini pernyataan sikap ini sesuatu sosial
- 00:17:00fenomenon. Jadi biasa aja tapi sekarang
- 00:17:04tiba-tiba kok menggelinding jadi bola
- 00:17:08salju. He. Terus untung ini e Persatuan
- 00:17:12Purnawirawan TNI ini cepat gitu dan
- 00:17:16sesudah 2 bulan cepatnya itu. Tapi
- 00:17:18paling tidak menghentikan ini besar
- 00:17:22menjadi suatu gerakan sosial yang besar.
- 00:17:26Kalau menjej satu gerakan sosial yang
- 00:17:28besar Pak Akbar bahayanya ada yang
- 00:17:31nimbrung tinggal satu. Kalau ada tokoh
- 00:17:35nasional yang sangkuni dulu istilahnya
- 00:17:38tuh sangkuni. Ada tokoh yang tiba-tiba
- 00:17:41jadi tokoh karena sebetulnya dia enggak
- 00:17:43kerja apa-apa. Tapi melihat kayak begini
- 00:17:46kalau ada tokoh sangkhuni muncul ini
- 00:17:49sangat berbahaya. Kata istilah kita itu
- 00:17:51orang yang menang di tikungan kan ya.
- 00:17:54Mengail di air keruh.
- 00:17:56yang mengail di air keruh tiba-tiba
- 00:17:58terkenal dia. Terus itu ujung-ujungnya
- 00:18:02kepada dieksploitir oleh pihak Landestin
- 00:18:06itu dipakai. Nah, siapa ini nanti akan
- 00:18:09muncul untung persatuan purnawirawan
- 00:18:12cepat dan juga dari pemerintah juga ee
- 00:18:17menyampaikan sesuatu. Tapi di sini yang
- 00:18:20paling penting karena ini dari bawah Pak
- 00:18:22ya, dari floor. Alangkah bagusnya juga
- 00:18:26penjelasannya dari floor. Hm.
- 00:18:29Saya appreciate ya,
- 00:18:30Pak Akbar Faisal dan saya appreciate
- 00:18:34betul para ee purnawirawan di di
- 00:18:37organisasi yang memang
- 00:18:41berlegitimasi legal yaitu itu tadi PPAU,
- 00:18:45PPAD, PP ee sehingga
- 00:18:49saya buru-buru datang ke sini. Saya
- 00:18:52lihat begini, Pak ya. Karena moralnya
- 00:18:55purnawirawan itu yang dijunjung
- 00:18:58nilai-nilainya sama dengan moralnya TNI.
- 00:19:01Apa sebetulnya? Moral TNI itu sebetulnya
- 00:19:06disiplin, Pak. Oke. Ya, disiplin,
- 00:19:09persatuan, baru mentalitas baru
- 00:19:13profesionalisme. Cuma empat. Tidak ada
- 00:19:15demokrasi sebetulnya di tentara enggak
- 00:19:18ada demokrasi, Pak. Iya. I ya. Kalau
- 00:19:19kita pikir kamu maju ya dari lambung
- 00:19:23sana kiri kanan kamu kiri dia bilang
- 00:19:26komandan kenapa mesti saya kan masih ada
- 00:19:29yang lain. Nah itu enggak bisa di
- 00:19:31tentara begitu. Jadi kehidupan tentara
- 00:19:33sebetulnya enggak ada demokrasi. Nah
- 00:19:36tapi
- 00:19:37disiplin. Tapi begitu tentara masuk ke
- 00:19:40ranah politik disiplin masih dibawa. Itu
- 00:19:44keuntungannya. Keuntungan bagi aspek
- 00:19:47politik. Kalau tentara masuk di politik
- 00:19:50masih membawa disiplin ya sebagaimana
- 00:19:52tentara maka
- 00:19:54terjadilah ee Cina, terjadilah Vietnam
- 00:19:58pada maju. Disiplinnya tetap tegak.
- 00:20:02Pasar boleh bebas, boleh liberal boleh,
- 00:20:05tapi tetap stabilitas nasional dijaga.
- 00:20:10Kalau tidak ambruk. Kayak Amerika, Pak.
- 00:20:14Kita
- 00:20:15lihat tiap ganti presiden dia ganti arah
- 00:20:18kan arah politik beda. Ini kan rentan.
- 00:20:21Tiap keputusan coba aja dari dia bilang
- 00:20:25245% untuk Cina. Tiba-tiba dia ribut
- 00:20:28sama Elen Musk marah sama dia bentrok
- 00:20:30dia lantus lenak. Khusus untuk
- 00:20:33semikonduktor. Enggak. Itu kan krolnya
- 00:20:36siapa, Pak? Itu itu cara pikir pedagang
- 00:20:40biasanya kayak gitu. Ya, begini, Pak.
- 00:20:43Saya dilihat
- 00:20:461981 ya ee
- 00:20:51Vietnam mendeklar sebagai ee satu negara
- 00:20:56terbuka yang saya saya sangat ingat
- 00:20:58begini. Konstitusi dia pasal 1 ayat 1
- 00:21:03warga negara Vietnam boleh beragama dan
- 00:21:09boleh tidak beragama. Hm. Itu satu
- 00:21:12tunjuk bahwa ini adalah kebebasan. I itu
- 00:21:16Vietnam tahun
- 00:21:193 ee Deng
- 00:21:22Shoping di negaranya mendeklare
- 00:21:26pembaharuan di segala bidang. Yang dia
- 00:21:29bilang kucing itu warnanya apa aja warna
- 00:21:33apapun yang penting bisa nangkap tikus.
- 00:21:34Nah, nangkap tikus. Artinya stabilitas
- 00:21:37nasional, stabilitas pemerintahan,
- 00:21:40stabilitas politik tetap
- 00:21:43dipegang. Pasar boleh bebas, Pak. Banyak
- 00:21:46orang kaya tiba-tiba dan Vietnam maju,
- 00:21:52Singapura
- 00:21:53maju, Cina maju. Singapura kan Liquan
- 00:21:58pidato sudah berapa kali kan.
- 00:22:01We are
- 00:22:02Singaporean. For Singaporeans number one
- 00:22:06is discipline democracy after that. Maju
- 00:22:09dia. Jadi persoalan sekarang di
- 00:22:13kita kalau mau maju memang memang
- 00:22:17keputusan-keputusan politik itu jangan
- 00:22:19terlalu lama dan jangan bergunta-ganti
- 00:22:23seperti liberal demokrasi. Kita kan
- 00:22:26punya demokrasi sendiri. Kita bukannya
- 00:22:30menolak demokrasi, tidak. Tapi demokrasi
- 00:22:32itu kan jalan, bukan tujuan. Tujuan kita
- 00:22:36bukan itu. Jangan seperti Amerika i
- 00:22:39ngomong sama Arab Spring. Seolah-olah
- 00:22:41demokrasi, mendemokrasikan Arab dengan
- 00:22:44demokrasi itu kan enggak jelas. Iya,
- 00:22:46Pak. Ya, git. Jadi, gitu, Pak. Jadi
- 00:22:49menurut saya ee sah-sah. Jadi, tentara
- 00:22:53di demokrasi justru membuat demokrasi
- 00:22:56itu matang. tidak ke bawa ke man.
- 00:22:59Jangan, jangan anu, Pak. Jangan
- 00:23:00demokrasi itu ee yang sebetulnya
- 00:23:04demokrasi itu menjunjung tinggi etika
- 00:23:06kan, Pak? Iya. Ee etika itu harus diisi
- 00:23:11dengan disiplin supaya tetap punya nilai
- 00:23:14praksis. Artinya kalau praksis sama
- 00:23:16praktik lain, praksis itu punya nilai
- 00:23:19kebenaran. Kalau praktik kan bebas
- 00:23:22nilai.
- 00:23:23Iya. Itu Pak menarik sekali selalu ee
- 00:23:27apa namanya itu membuka pikiran kita
- 00:23:30karena kalau melihat situasi seperti ini
- 00:23:32kan kita tidak bisa hanya dari satu
- 00:23:33pintu Pak. Betul Pak. Pak Henro itu
- 00:23:35membukakan kita banyak jendela untuk
- 00:23:36memahami ini. Menarik Pak. Sekali lagi
- 00:23:38terima
- 00:23:39kasih. Tetapi tentu saja ee kita ee saya
- 00:23:44dalam sebagai pemandu acara ini harus
- 00:23:47membuat sebuah situasi di mana kemudian
- 00:23:49ini menjadi logik di pikiran banyak
- 00:23:51orang. Salah satunya begini, sambil
- 00:23:53mempertimbangkan berbagai
- 00:23:55catatan-catatan Bapak tadi bahwa ee
- 00:23:58militer harus disiplin, kemudian kenapa
- 00:24:00baru diributkan sekarang ya kan padahal
- 00:24:03Februari sebenarnya di di diluncurkan.
- 00:24:05Oke, kita pertimbangkan itu. Cuman tidak
- 00:24:09juga yang digambarkan dan dimintakan
- 00:24:11oleh para senior ini, adik-adiknya Bapak
- 00:24:13ini, ini teman-teman Bapak ini adalah
- 00:24:16sesuatu yang dekat dengan problem kita.
- 00:24:18Contoh misalnya kalau yang poin satu kan
- 00:24:20seperti yang saya sampaikan tadi sudah
- 00:24:21lama dimintakan. Yang kedua ini tetap
- 00:24:24mendukung Pak Prabowo seperti keinginan
- 00:24:26Bapak minus pembangunan IKN dengan
- 00:24:29berbagai pertimbangan yang tidak
- 00:24:31dicantumkan di sini. Yang ketiga, PSN
- 00:24:33Rembang. Saya tadi mencoba untuk
- 00:24:35mengontak kawan-kawan di yang bergerak
- 00:24:37di Rempang mengatakan belum dibatalkan
- 00:24:39tetapi ee Perpres-nya itu bla bla bla
- 00:24:42bla gitu. Menghentikan tenaga kerja
- 00:24:44asing Cina yang masuk. ini isu apa
- 00:24:46namanya model yang sudah lama
- 00:24:48dibahasakan teman-teman.
- 00:24:50Poin 678 ini menyangkut dengan situasi
- 00:24:54hari ini, Pak Hendro. Resabel kepada
- 00:24:56para menteri yang sangat diduga telah
- 00:24:58melakukan korupsi. Sebenarnya kan itu
- 00:25:00adalah normatif ya. Tetapi pada situasi
- 00:25:02seperti ini menjadi dekat situasi kita
- 00:25:05karena banyak yang kita dengarkan blah
- 00:25:07sekalang macam lah. Tujuh
- 00:25:10ini kebetulan saya agak detail soal ini
- 00:25:13mengembalikan Polisi Kantipas.
- 00:25:17ini kita dengarlah ada ee undang-undang
- 00:25:20revisi, undang-undang Polri,
- 00:25:22Undang-Undang TNI yang sudah
- 00:25:23diratifikasi dan kemudian menimbulkan
- 00:25:25perdebatan hebat, undang-undang
- 00:25:27kejaksaan, revisi KUHAP segala macam.
- 00:25:29Panjang ceritanya. Dan yang paling
- 00:25:33mengerucut hari ini adalah poin 8
- 00:25:36penggantian Wakil Presiden ini menjadi
- 00:25:38tidak sederhana. Saya sempat mengontak
- 00:25:40Pak
- 00:25:41Wiro eh sebagai penasihat presiden,
- 00:25:44senior presiden soal itu. Ee saya
- 00:25:47sampaikan ke pada Pak Wiro bahwa Pak
- 00:25:49menurut saya sikapnya Bapak membatas
- 00:25:51nama pemerintah itu yang paling moderat.
- 00:25:53Karena ini
- 00:25:54memang
- 00:25:56sebuah sesuatu yang tidak mudah bagi
- 00:25:58presiden. Seperti yang beliau sampaikan
- 00:25:59ini, Pak Wiro mengatakan ini tidak mudah
- 00:26:01bagi Presiden. Maka yang Bapak sampaikan
- 00:26:04tadi menjadi wajar. Jangan dong tekan
- 00:26:06presiden. Cuma lagi-lagi saya bawa bahwa
- 00:26:09permintaan dari para jenderal,
- 00:26:11orang-orang yang hebat yang dia menulis
- 00:26:14ini juga adalah sesuatu yang dekat
- 00:26:16dengan situasi kita, Pak. Kalau dibawa
- 00:26:18pada situasi itu, tidakkah juga Presiden
- 00:26:21perlu merespon setidaknya memberikan
- 00:26:23pernyataan bahwa situasi kita seperti
- 00:26:25ini segala macam. Apa pendapat Pak
- 00:26:27Hendr?
- 00:26:28Eh,
- 00:26:29Pak. Kalau
- 00:26:32ini ee
- 00:26:36benar, harus tepat waktu munculnya. Oh,
- 00:26:39timingnya ya. Timing ya. Jadi sesuatu
- 00:26:42itu
- 00:26:44benar ya, belum tentu tepat ya. Jadi
- 00:26:48kalau benar misalnya benar, kalau
- 00:26:51waktunya enggak
- 00:26:53tepat ya jadi enggak benar gitu. Oke.
- 00:26:56Nah, apa bedanya? Ini
- 00:27:00bukan kata-kata dagelan kata dagelan
- 00:27:03kata-kata ya. Ee benar tuh kalau kita
- 00:27:06mau menembak itu kan pasti kita angkat
- 00:27:10senapan kita bidik. Benar kan? Benar.
- 00:27:13Tapi begitu ditembak kena enggak? Hm. E
- 00:27:17kalau enggak kena berarti kan enggak
- 00:27:18tepat. Enggak tepat. Nah, salah pula
- 00:27:20barang ini. Jadi salah itulah makanya
- 00:27:22makanya benar dengan tepat enggak sama.
- 00:27:24Oke. Tepat itu mengandung tepat sasaran,
- 00:27:27tepat waktunya. Oke. Nah, ini
- 00:27:31kan bisa benar, bisa tidak kalau
- 00:27:34waktunya tepat dan waktunya tidak tepat.
- 00:27:38Jadi saya makanya tadi panjang lebar
- 00:27:41dipancing Pak Akbar Faisal. Soal kenapa
- 00:27:45saya bilang tidak tepat waktu? Kan kita
- 00:27:46kan lagi perang ini, Pak, lagi suasana
- 00:27:49perang dunia. Cuman bukan ada bom di
- 00:27:51sekarang melet enggak ada. Tapi bom kita
- 00:27:54ini rakyat. Rakyat kan enggak merasa
- 00:27:57bahwa sedang di
- 00:27:59di tengah-tengah perang besar kita ini.
- 00:28:03Perang ekonomi, perdagangan finansial.
- 00:28:06Enggak terasa, Pak. Tapi tiba-tiba nanti
- 00:28:08bisa kayak nuklir, bom ekonomi tercekek
- 00:28:12kita, kita enggak bisa makan. Karena
- 00:28:14gitu. Ini yang saya sangat appreciate
- 00:28:18nih ngomong sama Pak Akbar ini. Nah, itu
- 00:28:21tadi
- 00:28:23masalah ee ini kalau kontennya ya saya
- 00:28:26tidak mempersoalkan ini benar atau
- 00:28:30salah. Asal tepat waktu bisa benar.
- 00:28:32Kalau tidak tepat waktu ini salah.
- 00:28:33Salah. Salah pula barang ini kalau
- 00:28:36kurang tepat waktu. Terus apagi tadi?
- 00:28:37Iya. itu tadi yang saya bilang kalau
- 00:28:39kalau kemudian tuntutannya ee para
- 00:28:42senior tadi itu para tokoh-tokoh itu
- 00:28:44didekatkan dengan problem kan sebenarnya
- 00:28:46kan dia bisa menjadi logik Pak. Ha,
- 00:28:50konteksnya kan sama seperti yang beredar
- 00:28:51di publik ini loh. Maka itu
- 00:28:54tadi rasanya saya sudah ngomong ya. Saya
- 00:28:57sudah tua nih. Kadang-kadang sudah
- 00:28:58ngomong ngomong lagi. ini ee
- 00:29:02sebetulnya mm
- 00:29:04aspirasi perasaan dan pemikiran kita ini
- 00:29:10ee kalau ada
- 00:29:13ketidaktepatan dalam konteks dan waktu
- 00:29:17yang meredam itu para tokoh yaitu para
- 00:29:21purnawirawan juga yang meredam supaya
- 00:29:26kita
- 00:29:27ini mempelajari sejarah waktu kita masih
- 00:29:30aktif dulu bagaimana ya. Nah, iya
- 00:29:34sampai pemerintah turun tangan dengan
- 00:29:37menjelaskan menurut saya itu
- 00:29:40sudah terlalu baik. Oh ya sebetulnya itu
- 00:29:43bukan pers kita itu menyampaikan satu
- 00:29:46saran seperti tadi saya bilang saran
- 00:29:50sesudah disampaikan sudah dong. H
- 00:29:52namanya juga saran jangan memaksa supaya
- 00:29:55pemerintah mengikuti mengikuti saran
- 00:29:57kita. Berarti kita yang pemerintah
- 00:29:59jangan ini kita sudah pilih jadi
- 00:30:03pemimpin kita sekarang kita tepak-tepak
- 00:30:05eh eh kanan eh kiri enggak bisa dong.
- 00:30:08Jadi pemimpin lead in front dia pimpin
- 00:30:11di depan. Jadi kita hanya menyarankan,
- 00:30:16sarannya udah sampai udah udah enggak
- 00:30:18bisa memaksa. Kalau memaksa jadi
- 00:30:20mengganggu perjalanan kan banyak yang
- 00:30:22dipikirkan kepala negara i konteksnya
- 00:30:25ipoxos bootmil akum banyak sekali ini
- 00:30:30kita kan tadi saya bilang ini masalah
- 00:30:34besar tapi menjadi kecil dibandingkan
- 00:30:37dengan masalah Indonesia yang sedang
- 00:30:39dihadapi itu presiden keliling-keliling
- 00:30:42situ untuk menyelamatkan supaya negeri
- 00:30:44ini selamat di dalam perang ini. jangan
- 00:30:47sampai keembet-embet gitu bahasa
- 00:30:49Betawinya. Dan sementara kita sendiriah
- 00:30:52memper membesar-besarkan persoalan yang
- 00:30:55kecil sehingga kita mengecil-ngecilkan
- 00:30:58persoalan yang besar. Ini gimana ini?
- 00:31:00Iya, betul. Heeh. Ee saya ingin maju
- 00:31:05lebih selangkah dua langkah ke depan,
- 00:31:07Pak, dari apa yang kita bahas
- 00:31:09ini. Saya mencoba melakukan penerjemahan
- 00:31:12lebih jauh dengan sikap ini. Sebenarnya
- 00:31:14kan sikap dari para purnawirawan ini
- 00:31:17adalah satu hal. Cuma kenapa sampai saya
- 00:31:20coba dekati dengan situasi hari ini?
- 00:31:22karena ternyata itu sama related dengan
- 00:31:24apa yang disuarakan oleh masyarakat
- 00:31:25civil society. Oke. Dibawa dalam konteks
- 00:31:29yang lebih detail lagi. Nampaknya
- 00:31:31sebenarnya tujuan dari permintaan yang
- 00:31:34Bapak bilang jangan jadi desakan dong
- 00:31:37kepada presiden ini adalah ee mereka
- 00:31:39melihat ee Pak Prabowo itu sebagai
- 00:31:43presiden dalam konteks yang lain juga
- 00:31:46menerima tekanan dan atau terlalu banyak
- 00:31:50orang Jawa bilang cawe-cawe. Dalam hal
- 00:31:53ini tudingannya diberikan kepada
- 00:31:55Presiden ketujuh dalam hal ini Pak
- 00:31:56Jokowi. H ee menjadi ee rupit situasinya
- 00:32:01karena Pak Prabowo sendiri mengatakan
- 00:32:03enggak kok tidak ada matahari kembar.
- 00:32:07Pak Jokowi juga mengatakan begitu. Jadi
- 00:32:09ada kebingungan di ruang publik terutama
- 00:32:12masyarakat sivil society untuk melihat
- 00:32:13bagaimana Pak Perbowo menempatkan diri
- 00:32:16sebagai pemegang tunggal kekuasaan. Nah,
- 00:32:18tampaknya ini adalah semacam pesan dan
- 00:32:22atau mungkin barangkali memang sudah
- 00:32:24menjadi sebuah desakan, enggak ambil
- 00:32:27situasi ini agar kemudian Anda tidak
- 00:32:29terbebani dalam melakukan pemerintahan.
- 00:32:32Ada beberapa pihak yang membaca seperti
- 00:32:33itu, Pak. Menurut Pak Hendro, gimana? Ee
- 00:32:37memang tergantung melihatnya. Oke.
- 00:32:43Eh, Rene Dekar
- 00:32:46melihat dayung sampan dia di dalam air,
- 00:32:51dia lihat kok bengkok ya, karena dia
- 00:32:54melihatnya
- 00:32:55dari salah satu sisi tidak holistik.
- 00:33:00Kalau dia angkat itu day kan lurus hanya
- 00:33:03dia masukin bengkok. Ya, itu karena
- 00:33:07melihat hanya dari salah satu sisi yaitu
- 00:33:10hanya dari atas air saja. Jadi tidak
- 00:33:13lihat secara
- 00:33:16menyeluruh. Bisa saja benar di satu
- 00:33:19aspek, tapi begitu dilihat dari seluruh
- 00:33:22aspek enggak benar. Hm. Nah, yang saya
- 00:33:26dan kawan-kawan
- 00:33:28ini
- 00:33:30khawatirkan cuma jangan
- 00:33:34sampai kepala negara dan administrasi
- 00:33:37negara kita ini jadi karena ingin
- 00:33:40menampung aspirasi
- 00:33:43jadi terbawa arus. Itu yang kita
- 00:33:47khawatirkan. Jangan lupa, jangan lupa.
- 00:33:50Saya pernah ngobrol
- 00:33:53sama
- 00:33:55ee aduh siapa nih?
- 00:33:59Jenderal
- 00:34:00eeu panglima tentara Amerika yang jadi e
- 00:34:05mendlu e
- 00:34:07jenderal orangor hitam anu. Iya ee
- 00:34:12Pawel. Ah, Colin Powel. Inilah kalau
- 00:34:15orang sudah tua lupa. Padahal kawan saya
- 00:34:18itu dia bilang ke saya, saya bilang,
- 00:34:22"Kamu jangan main-main ngo terus dong.
- 00:34:24Saya pusing ini." Bapak ngomong gitu
- 00:34:26langsung ngomong saya. Oke. Ya, tapi
- 00:34:29orangnya sudah meninggal sih. Ya, enggak
- 00:34:31tadi. Tapi saya saya lupa nanti mungkin
- 00:34:34saya bisa bilang siapa yang ikut dengar.
- 00:34:37Karena saya bilang kita ini, saya pernah
- 00:34:40jadi sekretaris presiden Soeharto Sesda
- 00:34:42Lobang, sekretaris pengendalian operasi
- 00:34:46pembangunan. Saya merasa semua proyek
- 00:34:49kita kamu ganggu melalui NGO. Dia
- 00:34:52bilang, "Loh, NGO kamu pegang dong.
- 00:34:56Dengan megang NGO kan bisa kita
- 00:34:58kendalikan." Wah, berarti dia
- 00:34:59mengendalikan ini ngongo nih. Tapi
- 00:35:02kesimpulan saya begitu, Mbak Pau juga
- 00:35:04ini orang kan. Jadi itu permainan Pak
- 00:35:07Akbar. Kita mesti hati-hati Pak. Waktu
- 00:35:11ada
- 00:35:12ee Pak Luhud Panjaitan bilang ini
- 00:35:16semuanya tidak terkecuali harus diaudit.
- 00:35:20Saya pikir wah clear ini. Senang saya
- 00:35:23karena permainan klandestin mereka
- 00:35:24paling
- 00:35:25tidak agak sulit jadinya. E tahu-tahu
- 00:35:29sampai sekarang kan enggak diudit kan,
- 00:35:30Pak. Iya. itu karena gagahnya mereka
- 00:35:34dalam mempertahankan itu ya tidak semua
- 00:35:37NGO jangan terus entar habis podcast Pak
- 00:35:40Akbar NJ wah pada ributin saya enggak
- 00:35:43semua tapi ada Pak yang dimainkan oleh
- 00:35:47mereka nah ini jadi suara disebutnya
- 00:35:50suara sivil
- 00:35:52society. Bahaya, Pak. Yang mereka
- 00:35:55gerakkan itu bisa pembangkangan sipil,
- 00:35:58bisa perlawanan
- 00:36:00sipil, bisa kudeta sipil juga kayak di
- 00:36:03Filipina zaman Marcos dulu. Iya. Jadi
- 00:36:06ini jelek, Pak. Konteksnya sangat
- 00:36:10berbahaya buat kesatuan bangsa kita.
- 00:36:12Makanya kan administrasi Pak Prabowo
- 00:36:15sekarang kan merangkul semuanya. Iya,
- 00:36:17merangkul. Tapi kita kalau dirangkul
- 00:36:19jangan jadi kal jengking dong. Kalau
- 00:36:21dipegang tangan kalau jengking kan tetap
- 00:36:23gigit. Itu jangan sampai begitu. Jadi
- 00:36:26saya ee minta para pemuka masyarakat,
- 00:36:30tokoh-tokoh agama,
- 00:36:33tokoh-tokoh purnawirawan apa selalu
- 00:36:36membaca ini dengan saksama dan cerita
- 00:36:39tentang pengalamannya. Jangan jadi
- 00:36:41ngajarin, jangan mau di depan. Begini
- 00:36:45kita contoh nih ya, contoh-contoh kita
- 00:36:48kan ngalami dulu bagaimana konsep ee
- 00:36:52negara bangsa, konsep
- 00:36:56Westpalian.
- 00:36:58Nah, sudah ngomong kan ya? Nah, ini
- 00:37:01gejala Pikun kan saya sudah ngomong.
- 00:37:03Konsep Westalian itu kan mengibarkan
- 00:37:06sovereinity. Oh iya, belum belum belum.
- 00:37:09ini baru nih. Jadi tidak boleh ada
- 00:37:12negara yang mencampuri urusan negara
- 00:37:14lain. Iya. Tapi kan digiring digiring
- 00:37:18terus sampai ke Montivideo. Montivideo.
- 00:37:21Monide di Mon Montevideo di Uruguay ya.
- 00:37:25Uruguay Bolivia kayaknya ya. Enggak.
- 00:37:26Uruguay Uruguay. Nah itu digiringnya
- 00:37:30kepada apa? Semua negara di dunia harus
- 00:37:33berada di bawah hukum internasional Pak.
- 00:37:38hukum internasional kan bukan hukum
- 00:37:40bukan hukum sebenarnya itu yang bikin
- 00:37:42bukan legislatif internasional bukan
- 00:37:46karangan dia kan hukumnya ya
- 00:37:48mengendalikan dia law enforcement-nya di
- 00:37:50kan jadi hukum internasional terus yang
- 00:37:53makai dia yang digunakannya hukum itu
- 00:37:56kan etika Pak etis mempunyai nilai-nilai
- 00:38:01norma yang etis tapi sama dia enggak
- 00:38:06dilaksanakan secara praksis secara
- 00:38:08praktik. Praktik itu apa? Semau dia.
- 00:38:11Nah, itu giringan yang tolong kita ini
- 00:38:15yang tua tua
- 00:38:18menceritakan bahwa kita dulu mengalami
- 00:38:20ini cerita-cerita seperti ini ya. Tolong
- 00:38:24jangan sampai keledai itu jatuh di
- 00:38:27lubang yang sama. H. Nah, kan kita sudah
- 00:38:31ngalamin berapa kali MOU ditandatanganin
- 00:38:34Presiden Soeharto. Hm.
- 00:38:38berapa yang
- 00:38:39terealisir baca aja itu enggak usah saya
- 00:38:43perpanjang. Jadi kalau selama kayak
- 00:38:46begitu sikap plin-pelan dan standar
- 00:38:50gandanya Barat, apa kita masih harus
- 00:38:52percaya sampai sekarang? Berarti itu,
- 00:38:55Pak. Jadi saya bilang, "Pak
- 00:38:57Akbar, cara finansial kita kan juga
- 00:39:00dijajah nih dalam perang ini. Coba
- 00:39:04orang-orang menonjol kayak Pak Akbar
- 00:39:08Faisal, tolong pinjam duit. Kalau
- 00:39:11duit 1 dolar, 2 dolar bisa. Coba pinjam
- 00:39:151 juta ke atas buka akun di Singapura
- 00:39:18apa di luar negeri. Enggak dapat, Pak.
- 00:39:21Itu penjajahan, Pak. Dia enak aja
- 00:39:25bilang apa? Political expose personel. H
- 00:39:29political expos personel. Jadi secara
- 00:39:31politik punya pengaruh itu kena disebut
- 00:39:35PP. Enggak bisa, Pak, dapat fasilitas
- 00:39:38perbankan. Kalau toh ada, saya yakin
- 00:39:41ada, saya tahu ada beberapa orang. Tapi
- 00:39:43kan mainnya main 4-4p gulipat begitu
- 00:39:46main selesai. Tapi kalau secara formal
- 00:39:49buka akun, pinjam duit enggak bakal
- 00:39:51dapat.
- 00:39:53Karena itu kita lihat penjajah, saya
- 00:39:55herannya mereka buka di sini ada buka ee
- 00:40:02perusahaan pialang saham kok boleh dia
- 00:40:06boleh cari makan di tempat kita
- 00:40:08menggunakan data kita. Kita enggak boleh
- 00:40:10cari makan di dunia ini. Dan itu Pak
- 00:40:14tidak ada batas waktu. Misalnya Pak
- 00:40:17Akbar sampai kapan jadi political expos
- 00:40:20personal? Tidak ada. Jadi seterusnya
- 00:40:24sampai mana enggak bisa jadi konglom
- 00:40:25berat? Iya. Mungkin Pak Akbar enggak
- 00:40:27punya cita-cita jadi konglom berat tapi
- 00:40:29enggak enggak berbakat, Pak. Tapi Pak
- 00:40:32enggak bisa punya dan itu dijatuhkan
- 00:40:35begitu saja vonisnya tanpa alasan. Nah,
- 00:40:38ini cerita harus diceritakan kepada
- 00:40:41generasi penerus bahwa kita berada dalam
- 00:40:44alam penjajahan sebetulnya walaupun
- 00:40:47tidak fisik. Dari dulu mereka bilang
- 00:40:49kita berpolitik etis. Tapi enggak etis.
- 00:40:53Yang menyenangkan kalau berbicara dengan
- 00:40:56ee senior yang menjalani banyak
- 00:41:00peristiwa perjalanan republik seperti
- 00:41:02Pak Henro itu adalah ya kita
- 00:41:03mendengarkan banyak cerita seperti ini
- 00:41:06dan saya tidak bisa bantah itu, Pak.
- 00:41:09ee saya belum bisa buka sekarang, tapi
- 00:41:11baru saja saya mendapatkan sebuah data,
- 00:41:13dokumen, dan sebuah ee skenario di mana
- 00:41:18negara
- 00:41:19ini diperlakukan dengan sangat tidak
- 00:41:22adil oleh mereka. Saya gunakan kata
- 00:41:23mereka. Sampai di situ dulu saya mau
- 00:41:26sampaikan ini. Tapi yang penting saya
- 00:41:27sudah spil sedikit nih. Saya tidak bisa
- 00:41:29bantah apa yang Bapak sampaikan. Kita
- 00:41:31hormati itu, Pak. Ini kita menuju pada
- 00:41:33akhir-akhir dari diskusi kita. Tapi
- 00:41:35lagi-lagi karena ini adalah forum
- 00:41:37politik di mana saya harus memediasi
- 00:41:39banyak pemahaman orang di luar sana yang
- 00:41:41mungkin belum sampai pada tahapan yang
- 00:41:43kita dan atau Pak Hendro sampaikan tadi
- 00:41:46itu, maka saya buat menjadi lebih logik
- 00:41:48bagi mereka. Salah satunya dengan
- 00:41:50pikiran seperti
- 00:41:52ini realitasnya ada beberapa poin, ada
- 00:41:56beberapa situasi di
- 00:41:59mana memang tampaknya sinyal harus
- 00:42:02dikirimkan kepada Presiden bahwa
- 00:42:04situasinya tampaknya bisa menjadi tidak
- 00:42:07baik-baik saja apabila radar kita tidak
- 00:42:09diperkuat.
- 00:42:11Dalam konteks perundang-undangan
- 00:42:13misalnya saya
- 00:42:14buka Mahkamah Konstitusi itu telah
- 00:42:19menurunkan presidential threshold 0%.
- 00:42:22Jadi misalnya kalau saya ada partai yang
- 00:42:25mendukung saya, saya bisa menjadi calon
- 00:42:27presiden nih nantinya nih
- 00:42:29202. Partai-partai lain yang tentu saja
- 00:42:32harus memikirkan dirinya akan mengatakan
- 00:42:34gini, "Oke, ini ada pintu nih. Bagi saya
- 00:42:37atau orang dari partai saya menjadi
- 00:42:38presiden. Itu satu pintu dulu.
- 00:42:41Pintu kedua lagi kita tunggu ini, Pak.
- 00:42:43Kalau Mahkamah Konstitusi juga
- 00:42:45menurunkan parlamentary
- 00:42:47threshold sebagai syarat bagi seseorang
- 00:42:50untuk ee sebuah partai lolos ke Senayan
- 00:42:53dan kemudian berbicara lebih banyak
- 00:42:54dalam konteks superpolitika nasional
- 00:42:56diturunkan menjadi 0% juga, maka
- 00:42:58presidensialnya sudah dibuka 0%,
- 00:43:00parlementarnya 0%. Jadi partai apapun
- 00:43:03bisa mencalonkan presiden. Wah, ramai
- 00:43:04situasi ini. Pada situasi seperti itu,
- 00:43:07maka orang-orang yang berada di dekatnya
- 00:43:09presiden sekarang ini akan mengatakan
- 00:43:10gini, "Mak Prabowo, terima kasih sudah
- 00:43:14memberikan kesempatan pada kami ikut
- 00:43:16dalam kekuasaan, tapi ini loh, Pak, ada
- 00:43:18pintu loh, Pak." Maka pada situasi
- 00:43:20seperti itulah kemudian saya anggap
- 00:43:21bahwa ini menjadi tidak sederhana.
- 00:43:24Mohon ee jelaskan kepada kami Pak Henr
- 00:43:27dengan pengalaman Bapak yang luar biasa
- 00:43:29itu yang akan kita hadapi kalau kemudian
- 00:43:32ternyata ini betul-betul datang pada
- 00:43:34situasi kita. Ada banyak pikiran loh,
- 00:43:36Pak, menyangkut ini. Begini,
- 00:43:39Pak. Tadi kan saya cerita Vietnam sama
- 00:43:42cerita Cina ya, pembaharuan deng
- 00:43:45shopping tahun
- 00:43:481986
- 00:43:49kita P4, karena saya termasuk manggala
- 00:43:53P4 i kita menyatakan bahwa
- 00:43:56Pancasila merupakan ideologi terbuka.
- 00:44:01Kalau Pancasila disebut ideologi
- 00:44:03terbuka, namanya bukan ideologi lagi, H
- 00:44:06tapi filsafat. Karena itu kita lalu
- 00:44:10mengubah kata-kata itu bahwa Pancasila
- 00:44:13adalah dasar filsafat negara, bukan
- 00:44:16hanya
- 00:44:17ideologi karena tidak ada
- 00:44:20konteks pemaksaan diktatorial di situ.
- 00:44:24Nah, dengan ideologi terbuka memang kita
- 00:44:28harus siap menghadapi semua tantangan.
- 00:44:31Oke. Tantangan harus dijawab. Kalau
- 00:44:34ancaman harus kita atasi.
- 00:44:37Ya,
- 00:44:39dengan kita melihat contoh ya, contoh
- 00:44:43seorang kaya raya, Pak yang
- 00:44:46mempekerjakan banyak sekali buruh
- 00:44:48ratusan ribu, Pak. Namanya Jackma.
- 00:44:51Jackma di Cina. Begitu dia mengeritik
- 00:44:54pemerintah yang membikin pemerintah jadi
- 00:44:57bingung, and company punya dia yang udah
- 00:45:00tinggal 3 hari lagi IPO dilarang, Pak.
- 00:45:04Alibaba. Alibaba end dulu end company.
- 00:45:08Kalau Alibaba masih oke. Tapi kan dia
- 00:45:10mau go public kan stop
- 00:45:13tidak boleh. Karena apa? Pemerintah Cina
- 00:45:16bilang kamu udah mengganggu
- 00:45:18saya sekarang mati aja kamu daripada
- 00:45:21saya yang
- 00:45:22mati. Itu jadi saya lihat di sini ee
- 00:45:27konteksnya Pak Akbar adalah para adalah
- 00:45:32pada minimnya negarawan.
- 00:45:35minimnya negarawan. Minim negarawan.
- 00:45:37Jadi orang yang duduk di lembaga-lembaga
- 00:45:39hukum tadi itu yang kita lihat loh kok
- 00:45:42terlalu jauh deviasinya. H e terlalu
- 00:45:46jauh praktiknya dari praksisnya. Oke.
- 00:45:50Karena negarawan kenegarawanan yang
- 00:45:52kurang.
- 00:45:54Tak dekaderisasi
- 00:45:57partai-partai kita kan bisa juga melihat
- 00:45:59walaupun kita tidak senang atau dari
- 00:46:02dari musuh pun kita harus belajar kan.
- 00:46:04Apa ada 6 sampai 7 mulai dari ini Pak
- 00:46:08yang kita bisa tiru kiuncung namanya
- 00:46:11Citkit
- 00:46:13Funci Shin Siang Cah Heupu Tongjan
- 00:46:17Tongjan Konpu, Liang Tok Konpu. Tujuh
- 00:46:20tingkat liang Tok Konfu. Tiga orang
- 00:46:24disuruh pilih untuk menjadi Walikota
- 00:46:27Shanghai. Hm.
- 00:46:30Tarik selimut tidur, Pak. Siapa aja yang
- 00:46:32terpilih pasti hebat karena liang
- 00:46:34tokonfu kader tinggi. Kalau kita kan
- 00:46:37partai politik kita belum, Pak. Iya. Ya.
- 00:46:39Ya. Siapa orang besar masuk partai
- 00:46:42langsung jadi pembina ketua apa yang
- 00:46:45dibina? Iya. Oke. Kan harus dari bawah,
- 00:46:47Pak. Walaupun dia bekas
- 00:46:51pejabat apa masuk partai, tunggu dulu
- 00:46:54ujian dulu. Kamu masuk di tingkat kader
- 00:46:57yang mana? Iya. Ini saya pelajari, Pak.
- 00:47:00Saya rasa Abu Rijal apa sudah pergi ke
- 00:47:03pernah pergi ke Beijing. Ee mungkin Pak
- 00:47:07Akbar kan saya lupa tuh Pak Akbar ikut
- 00:47:09enggak tuh waktu Golkar datang ee ke
- 00:47:12partai komunis. Kita bukan lihat
- 00:47:14komunisnya Pak, tapi kita lihat
- 00:47:15bagaimana mereka melakukan kaderisasi
- 00:47:18meritokrasi internal. Meritokrasi
- 00:47:21internal di situ. Kalau internal aja
- 00:47:24bagus, Pak. Otomatis untuk negara bagus.
- 00:47:28Betul. Dan ada satu
- 00:47:30pemeo kesetiaan kepada partai berhenti
- 00:47:34begitu Anda sudah menjadi pejabat
- 00:47:37negara. Begitu. Kalau kita kan
- 00:47:40enggak. Kamu masih partai
- 00:47:43apa? Ya sudah. Itu masalah kenegarawanan
- 00:47:48ini kita yang perlu dan itu letaknya
- 00:47:51pada ee pilar-pilar demokrasi. Pilar
- 00:47:54demokrasi kan partai politik. Nah, di
- 00:47:57situ yang harus mencetak negarawan
- 00:48:00supaya tidak terjadi yang kayak begini,
- 00:48:02Pak. Nah, saya bukan karena dulu
- 00:48:05menterinya Pak Harto, saya kira bukan,
- 00:48:07ya. Tapi kalau kita lihat positifnya di
- 00:48:10di sana adalah walaupun e Pak Harto
- 00:48:15sangat berkuasa sama, Pak, sama kerajaan
- 00:48:19Majapahit, Pak.
- 00:48:21234 tahun, Pak, sebelum Amerika ketemu.
- 00:48:25200 tahun sebelum Amerika diketemukan
- 00:48:29Columbus. Majapahit sudah berkibar di
- 00:48:33Asia Tenggara sebagai negara terkuat dan
- 00:48:36paling
- 00:48:37sejahtera. Enggak ada pemilu, Pak.
- 00:48:40Majapahit raja. Tapi raja yang
- 00:48:44bijaksana. Raja yang diganti oleh
- 00:48:48anaknya. Karena kan boleh punya istri
- 00:48:51banyak karena supaya punya anak banyak
- 00:48:54dia pilih anak yang paling bagus untuk
- 00:48:56mengganti dia.
- 00:48:58Persis di kanu dia tunjok dia bilang,
- 00:49:02"Saya tidak mau kalau yang dipilih oleh
- 00:49:05rakyat Singapura nanti orang yang akan
- 00:49:07menghancurkan Singapura yang saya bikin
- 00:49:10dengan setengah mati menjadi dunia
- 00:49:12pertama dari dunia ketiga."
- 00:49:15Nah, ini Pak membutuhkan pemahaman
- 00:49:19tentang beda antara stabilitas nasional,
- 00:49:23stabilitas politik, dan
- 00:49:25diktatorship. Beda. Kalau kita mau
- 00:49:28bilang rakyat usul dan memaksa
- 00:49:30pemerintah, ini kan diktator proletar
- 00:49:33namanya. Yang beneran diktator proletar
- 00:49:35ya begini gitu. Kalau negeri komunis kan
- 00:49:38sudah diktator proletar. Nah, itu Pak.
- 00:49:42Jadi tidak bisa itu semak semasa kita
- 00:49:45masih mau demokrasi dan demokrasi kita
- 00:49:47Pancasila harus konsekuen dengan
- 00:49:501986 demokrasi Pancasila Pancasila
- 00:49:54ideologi terbuka bisa diapproach dari
- 00:49:57mana saja yang penting pemerintahan
- 00:49:59tetap kuat stabil dan decision maker.
- 00:50:03Pak Hendro terima kasih. Wah, sama Pak
- 00:50:06diskusi yang sangat bernah sekali. Ee
- 00:50:10sejujurnya orang-orang yang lebih muda
- 00:50:12dari Bapak itu kami belajar banyak pada
- 00:50:15situasi-situasi seperti ini, pengalaman,
- 00:50:17mungkin juga
- 00:50:19bacaan dan ee kearifan melihat ee
- 00:50:22masalah itu enggak kemudian kita bisa
- 00:50:24belajar banyak. Sekali lagi, Pak Hendrot
- 00:50:27terima kasih atas sama-sama tausiah
- 00:50:29politiknya. Terima kasih. Saya terima
- 00:50:31kasih atas nama Purnawirwawan. Walaupun
- 00:50:34purirwan tidak ngasih mandat ke saya,
- 00:50:37tapi saya terima kasih karena podcast
- 00:50:40ini, Pak selalu memberi pencerahan
- 00:50:43kepada masyarakat. K saya juga mohon e
- 00:50:47para tokohtoh nasional, tokoh
- 00:50:50purnawirawan semuanya juga memberikan
- 00:50:53pencerahan seperti yang dilakukan Pak
- 00:50:56Akbar Faisal ini tempatnya. Terima kasih
- 00:50:59banyak. Wow. Mendapat pujian dari
- 00:51:01seorang senior seperti ini. Luar biasa
- 00:51:02sekali, Pak. Terima kasih sekali lagi.
- 00:51:04Baik
- 00:51:06pemirsa. Silakan simpulkan sendiri
- 00:51:10pembicaraan ini, diskusi ini atau
- 00:51:13percakapan ini harus kita dengarkan
- 00:51:16bukan karena ada di forum saya, tetapi
- 00:51:19agar kemudian bangsa ini berjalan ke
- 00:51:21depan dengan logika yang terukur. Ada
- 00:51:24beberapa mungkin yang harus saya
- 00:51:25pertanyakan, bahkan mungkin tidak setuju
- 00:51:27dengan yang disampaikan oleh Pak Hendro.
- 00:51:29Tapi ada banyak juga pula yang saya
- 00:51:30katakan, "Oh, iya situasinya seperti
- 00:51:32ini. Beliau telah menjalani sebuah
- 00:51:34hari-hari yang panjang." Maka tak ada
- 00:51:37pilihan bagi kita kecuali
- 00:51:39belajar pada level yang lebih rendah
- 00:51:41lagi bercakap-cakap. Soal sepakat atau
- 00:51:44tidak, kita lihat bagaimana sejarah
- 00:51:46berjalan. Terima kasih telah menyaksikan
- 00:51:49percakapan ini.
- 00:51:50[Musik]
- 00:52:14[Musik]
- 00:52:19Yeah.
- 00:52:21[Musik]
- 00:52:22[Tepuk tangan]
- 00:52:23[Musik]
- politik
- demokrasi
- Indonesia
- purnawirawan
- stabilitas
- pemerintah
- keputusan
- masa lalu
- masyarakat sipil
- tanggung jawab