00:00:00
paint
00:00:00
[Musik]
00:00:20
kalau adik-adik semua apa kabar Kalian
00:00:23
mudah-mudahan sehat selalu ya kembali
00:00:25
lagi masih bersama ke febrini channel
00:00:28
pembelajaran Sigma Smart Sadi kali ini
00:00:30
kita akan belajar materi IPA untuk kelas
00:00:32
8 SMP yaitu cahaya dan alat optik Tapi
00:00:36
sebelum mulai belajar kembali kata
00:00:38
Ingatkan untuk yang belum subscribe
00:00:39
channel nya yuk di subscribe dulu
00:00:41
channel Sigma smartstudy lalu klik
00:00:44
loncengnya supaya kalian bisa update
00:00:46
video-video terbarunya like
00:00:48
video-videonya dan share kepada
00:00:50
teman-teman kalian sebanyak-banyaknya
00:00:52
supaya kita bisa belajar bersama di
00:00:55
channel ini yuk kita mulai langsung
00:00:57
belajarnya
00:01:00
sebetulnya sudah belajar mengenai cahaya
00:01:01
dari SD Nah masih ingatkah kalian Apa
00:01:05
itu pengertian cahaya-cahaya adalah
00:01:07
suatu energi yang berupa gelombang
00:01:10
elektromagnetik
00:01:12
cahaya sendiri tidak memiliki wujud
00:01:14
tidak bisa disentuh namun cahaya ada
00:01:17
disekitar kita
00:01:19
karena tidak memiliki wujud maka kita
00:01:22
tidak bisa menyentuh atau memegang
00:01:23
cahaya tetapi cahaya membantu kita untuk
00:01:26
melihat benda-benda di sekitar kita
00:01:30
cahaya memiliki beberapa sifat nah di
00:01:34
video kali ini kita akan membahas 3
00:01:36
sifat cahaya yang pertama adalah
00:01:39
cahaya dapat merambat membentuk garis
00:01:42
lurus
00:01:44
apa buktinya Cahaya dapat merambat lurus
00:01:46
nah perhatikan ilustrasi berikut ini
00:01:49
pada ilustrasi di bawah ini sumber
00:01:51
cahayanya adalah api dari lilin
00:01:54
Hai jika antara api lilin tersebut
00:01:56
dengan mata manusia terdapat tiga
00:01:58
Dinding Pemisah dan dinding-dinding
00:02:01
tersebut berlubang dengan posisi lubang
00:02:03
yang sama membentuk garis lurus maka
00:02:05
mata manusia akan melihat api dari lilin
00:02:08
tersebut Hal itu membuktikan bahwa
00:02:10
cahaya dapat merambat lurus
00:02:13
[Musik]
00:02:15
selanjutnya kita akan membahas sifat
00:02:18
cahaya yang kedua yaitu Cahaya dapat
00:02:21
dipantulkan
00:02:22
[Musik]
00:02:24
cahaya yang mengenai suatu bidang
00:02:26
tertentu akan dipantulkan ada dua macam
00:02:29
pemantulan yang pertama adalah
00:02:32
pemantulan teratur atau biasa disebut
00:02:34
specular Reflection pemantulan teratur
00:02:37
ini terjadi apabila cahaya datang dan
00:02:41
menyentuh bidang yang rata
00:02:43
cahaya datang kemudian bersentuhan
00:02:46
dengan permukaan yang rata sehingga
00:02:48
dihasilkan
00:02:49
pemantulan yang teratur cahaya memantul
00:02:53
pada permukaan rata Hai menghasilkan
00:02:55
sudut datang dan sudut pantul yang sama
00:02:58
besar
00:03:03
contoh pemantulan cahaya teratur adalah
00:03:06
bayangan yang terbentuk pada saat kita
00:03:09
bercermin ketika kita bercermin terjadi
00:03:12
pemantulan cahaya yang sempurna
00:03:15
[Musik]
00:03:16
Hai jenis pemantulan yang berikutnya
00:03:18
adalah pemantulan tidak teratur atau
00:03:20
biasa disebut pemantulan baur atau
00:03:22
pemantulan baur atau difus Reflection
00:03:25
terjadi apabila cahaya datang dan
00:03:28
menyentuh permukaan yang tidak rata
00:03:30
sehingga pemantulan yang dihasilkan
00:03:32
tidak teratur
00:03:37
Hai
00:03:37
[Musik]
00:03:41
contoh pemantulan baur adalah pada saat
00:03:44
kita bercermin atau melihat bayangan
00:03:46
kita dipermukaan air yang bergelombang
00:03:51
berikutnya kita akan membahas hukum
00:03:54
snellius satu pada pemantulan cahaya
00:03:56
perhatikan ilustrasi berikut ini Sinar
00:03:59
datang atau insiden Rey akan
00:04:02
menghasilkan Sinar pantul atau
00:04:03
Reflection Rey diantara Sinar datang
00:04:06
Sinar pantul ada garis normal yang tegak
00:04:09
lurus dengan bidang pemantulan
00:04:12
bunyi hukum snellius satu adalah Sinar
00:04:15
datang Sinar pantul dan garis normal
00:04:17
terletak pada satu bidang datar
00:04:22
berikutnya hukum snellius
00:04:25
200 kan hukum snellius dua pada
00:04:28
pemantulan cahaya berikut ini antara
00:04:31
garis normal dengan sinar datang
00:04:32
membentuk sudut datang atau ini Sudut
00:04:35
datang adalah sudut yang terbentuk
00:04:37
bersinar datang dengan garis normal
00:04:39
sementara antara garis normal dengan
00:04:41
sinar pantul terbentuk sudut pantul atau
00:04:44
er yaitu sudut yang terbentuk antara
00:04:46
Sinar pantul dengan garis normal nah
00:04:50
hukum snellius 2 menyatakan bahwa Sudut
00:04:53
datang atau yg sama besar dengan sudut
00:04:55
pantul atau er supaya lebih paham Yuk
00:04:59
kita coba kerjakan contoh soal berikut
00:05:01
ini perhatikan ilustrasi dibawah ini
00:05:05
jika suatu cahaya datang menghasilkan
00:05:08
suatu pemantulan sehingga terbentuk
00:05:11
sudut antara Sinar datang dengan sinar
00:05:13
pantul sebesar 60°
00:05:16
Berapakah besar sudut datangnya seperti
00:05:20
yang sudah kita bahas tadi ada garis
00:05:22
normal yang merupakan garis tegak lurus
00:05:24
dengan bidang pemantulan sehingga
00:05:27
terbentuk
00:05:28
isu2 I adalah sudut antara garis normal
00:05:32
dengan sinar datang dan sudut R yaitu
00:05:35
sudut yang terbentuk antara sinar dengan
00:05:38
garis normal Nah karena ini ditambah
00:05:40
dengan er adalah 60° dan ih sama dengan
00:05:44
er atau ih sama besar dengan er maka
00:05:47
kita tinggal bagi2 60° dibagi dua
00:05:50
hasilnya i = 30°
00:05:55
hai hai
00:05:59
Hai nah berikutnya kita masuk ke sifat
00:06:02
cahaya yang ketiga yaitu Cahaya dapat
00:06:05
dibiaskan
00:06:06
pembiasan adalah peristiwa perubahan
00:06:08
arah cahaya atau peristiwa pembelokan
00:06:11
karena adanya perbedaan medium
00:06:14
Perhatikan gambar berikut ini sebatang
00:06:17
pensil akan tampak seperti patah jika
00:06:19
kita masukkan ke dalam air hal tersebut
00:06:22
menunjukkan adanya pembiasan cahaya
00:06:24
akibat perbedaan medium Mengapa
00:06:27
perbedaan medium dapat menyebabkan
00:06:29
pembiasan cahaya dibiaskan atau
00:06:32
dibelokkan karena cahaya melewati dua
00:06:34
medium yang berbeda kerapatan optiknya
00:06:36
agar lebih mudah memahaminya perhatikan
00:06:38
ilustrasi berikut ini jika medium satu
00:06:42
adalah udara yang memiliki molekul
00:06:43
renggang atau kerapatan optiknya rendah
00:06:46
kemudian cahaya akan merambat masuk ke
00:06:49
medium kedua yang merupakan air dengan
00:06:52
molekul rapat atau kerapatan optiknya
00:06:54
tinggi Maka cahaya akan seperti tampak
00:06:58
dibelokkan
00:06:59
Hai
00:07:00
[Musik]
00:07:03
Mari kita bahas hukum snellius mengenai
00:07:06
pembiasan cahaya
00:07:09
perhatikan ilustrasi berikut ini sinar
00:07:12
yang datang dari medium dengan kerapatan
00:07:14
renggang menuju ke medium dengan
00:07:16
kerapatan tinggi akan menghasilkan Sinar
00:07:19
datang dan sinar bias dimana Sinar
00:07:21
datang dan sinar bias tersebut akan
00:07:23
membentuk sudut dengan garis normal
00:07:25
sudut yang terbentuk antara Sinar datang
00:07:27
dengan garis normal disebut dengan sudut
00:07:30
datang atau I sementara sudut yang
00:07:32
terbentuk antara Sinar bias dengan garis
00:07:35
normal kita sebut sudut bias atau er
00:07:40
Sinar datang dari medium dengan
00:07:42
kerapatan renggang yang memasuki medium
00:07:44
dengan kerapatan tinggi Sinar biasanya
00:07:46
akan dibelokkan mendekati garis normal
00:07:51
sebaliknya Jika cahaya datang dari
00:07:54
medium dengan kerapatan Tinggi menuju ke
00:07:56
medium dengan kerapatan renggang akan
00:07:59
dan sinar datang dan sinar bias yang
00:08:01
membentuk sudut dengan garis normal
00:08:03
sudut yang terbentuk antara Sinar datang
00:08:06
dengan garis normal disebut dengan sudut
00:08:09
datang atau I dan sudut yang terbentuk
00:08:11
antara Sinar bias dengan garis normal
00:08:13
disebut sudut bias atau er
00:08:16
[Musik]
00:08:18
jadi sinar datang dari medium dengan
00:08:21
kerapatan tinggi yang memasuki medium
00:08:23
dengan kerapatan renggang akan
00:08:25
menghasilkan Sinar bias yang dibelokkan
00:08:28
menjauhi garis normal
00:08:31
[Musik]
00:08:35
selanjutnya kita akan mempelajari
00:08:38
mengenai indeks bias atau n Apa itu
00:08:41
indeks bias indeks bias adalah nilai
00:08:44
yang menunjukkan kerapatan optik suatu
00:08:46
medium atau benda dimana cahaya itu
00:08:48
merambat Hai
00:08:52
indeks bias dapat dihitung dengan rumus
00:08:54
sebagai berikut n = c dibagi V gimana n
00:08:59
adalah indeks bias c adalah kecepatan
00:09:03
cahaya pada ruang hampa sebesar 3 kali
00:09:06
10 pangkat 8 meter per second dan v
00:09:09
adalah kecepatan cahaya pada medium
00:09:11
dengan satuan meter per second
00:09:13
Yuk kita coba kerjakan contoh soal
00:09:16
berikut ini
00:09:18
Hai suatu robot menembakkan cahaya dari
00:09:20
matanya ke kaca tebal Jika cepat rambat
00:09:23
cahaya di dalam kaca adalah dua kali 10
00:09:25
pangkat 8 meter Berapakah indeks bias
00:09:28
kaca nah yang diketahui berarti V2 kali
00:09:32
10 pangkat 8 meter per second dan C
00:09:34
adalah 3 kali 10 pangkat 8 meter per
00:09:37
second yang ditanyakan adalah n tinggal
00:09:40
kita bagi ya Ce dibagi V10 ^ 8 bisa kita
00:09:43
coret jadi tinggal 3/2 hasilnya adalah
00:09:46
1,5
00:09:47
berikutnya kita akan mempelajari
00:09:49
mengenai hubungan indeks bias dengan
00:09:51
kecepatan cahaya pada medium Jika cahaya
00:09:55
melewati medium yang memiliki kerapatan
00:09:57
optik atau indeks bias yang besar maka
00:10:00
kecepatan cahaya saat melewatinya akan
00:10:02
menurun jadi berarti hubungannya
00:10:05
berbanding terbalik ya perhatikan
00:10:07
ilustrasi berikut ini jika medium satu
00:10:10
adalah udara yang memiliki kerapatan
00:10:12
rendah kemudian Sinar datang melewati
00:10:14
medium satu dan memasuki medium dua yang
00:10:17
memiliki kerapatan lebih di maka
00:10:19
kecepatan cahayanya justru akan menurun
00:10:21
karena kerapatan atau indeks bias yang
00:10:23
semakin tinggi
00:10:25
[Musik]
00:10:28
hubungan indeks bias dan kecepatan
00:10:30
cahaya pada medium dapat dirumuskan
00:10:32
sebagai berikut
00:10:35
en1 dikali V1 = N2 dikali V2 dimana N1
00:10:40
adalah indeks bias medium asal cahaya V1
00:10:43
adalah kecepatan cahaya di medium
00:10:45
pertama atau medium asal cahaya N2
00:10:48
adalah indeks bias medium yang dituju
00:10:50
dan V2 adalah kecepatan cahaya di medium
00:10:53
yang kedua atau medium yang dituju
00:10:56
nah supaya makin paham Yuk kita coba
00:10:59
kerjakan contoh soal berikut ini cahaya
00:11:01
merambat dari air ke kaca dengan
00:11:03
kecepatan di air 2,25 kali 10 pangkat 8
00:11:07
meter per sekon jika indeks bias air
00:11:09
adalah 1,33 dan indeks bias kaca 1,54
00:11:14
hitunglah kecepatan cahaya di kaca kita
00:11:17
tulis dulu yang diketahui adalah indeks
00:11:20
bias di air 1,33 itu N1 kemudian V
00:11:23
satunya adalah kecepatan di air 2,25
00:11:26
kali 10 pangkat 8 meter per sekon dan
00:11:29
indeks bias kaca 1,54 yang ditanyakan
00:11:32
adalah kecepatan cahaya di kaca atau V2
00:11:35
nya kita gunakan rumus yang tadi ya N1
00:11:37
kali V1 = N2 dikali V2 maka V2 berarti
00:11:42
N1 dikali V1 dibagi N2 kita masukkan
00:11:46
angka-angkanya lalu dihitung hasilnya
00:11:49
adalah 1,9 empat kali 10 pangkat 8 meter
00:11:52
per second Oke Dik Adik itu tadi
00:11:55
materinya sudah selesai kita bahas
00:11:57
mudah-mudahan bisa dipahami ya jika
00:11:59
kalian belum paham kalian bisa
00:12:00
ulang-ulang lagi videonya sambil kalian
00:12:02
mencatat ulang supaya kalian lebih mudah
00:12:04
untuk mempelajarinya kembali Terima
00:12:06
kasih untuk yang sudah menyimak semoga
00:12:08
videonya bermanfaat tetap semangat terus
00:12:11
belajarnya dan belajar bersama Sigma
00:12:13
smartstudy karena belajar bisa Dari mana
00:12:17
aja lu
00:12:35
Hi Ho
00:13:35
A7
00:13:59
[Musik]