Kesultanan Aceh | Full Version | Kesultanan Nusantara

00:21:44
https://www.youtube.com/watch?v=roiCfl3_HXU

Summary

TLDRThe Aceh Sultanate, a prominent political entity from the 16th to early 20th centuries, was centered in what is now Banda Aceh, Indonesia. Founded by Sultan Ali Mughayat Syah, it expanded its territory significantly, especially after the fall of Malacca to the Portuguese. The sultanate engaged in numerous military campaigns against Portuguese and later Dutch forces, particularly under the leadership of Sultan Iskandar Muda, who strengthened its military and diplomatic ties. However, internal strife and external pressures from European powers led to its decline. The sultanate faced significant challenges, including military defeats and political instability, culminating in its surrender to Dutch forces in 1903, marking the end of its sovereignty. Despite its fall, the spirit of resistance continued among the Acehnese people, with notable leaders emerging to fight against colonial rule.

Takeaways

  • 🏰 The Aceh Sultanate was a powerful dynasty in Southeast Asia.
  • 📜 Established in the early 16th century, it lasted until the early 20th century.
  • 👑 Sultan Ali Mughayat Syah was the first Sultan, expanding Aceh's territory.
  • ⚔️ The sultanate engaged in military conflicts with Portuguese and Dutch forces.
  • 🌍 Sultan Iskandar Muda was known for his military and diplomatic achievements.
  • 📉 Internal strife and colonial pressures led to the sultanate's decline.
  • 🕊️ The Aceh Sultanate officially ended in 1903 with Sultan Mansyur Syah's surrender.
  • 👩‍🎤 Women played significant roles in leadership, such as Sultanah Safiatuddin.
  • 📅 The Treaty of London in 1824 affected Aceh's sovereignty.
  • ✊ Resistance continued with leaders like Teuku Umar and Cut Nyak Dien.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    The Aceh Sultanate, which existed from the 16th to the early 20th century, had its power extend across northern Sumatra to the southern coasts and parts of Malaysia and Thailand. Founded by Sultan Ali Mughayat Syah in 1514, the Sultanate began to grow in power after the fall of Malacca to the Portuguese, attracting traders from the Middle East and India. Sultan Ali expanded Aceh's territory through military conquests, successfully defeating the Portuguese and capturing key areas like Pasai.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    After Sultan Ali's death in 1530, his son Sultan Salahuddin attempted to continue the military campaigns against Malacca but faced setbacks, leading to a coup against him in 1539. Sultan Alauddin Riayat Syah Al-Kahar then took the throne and continued military efforts against the Portuguese, but despite several attempts, he could not reclaim Malacca. His reign was marked by military expansion but ended with his death in 1570, leading to a period of instability and internal conflict within the Sultanate.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    The Sultanate saw a decline in power after the reign of Sultan Iskandar Muda, who had successfully expanded Aceh's influence and military strength. However, after his death in 1636, the Sultanate faced challenges from the Dutch East India Company (VOC) and internal strife. Sultan Iskandar Tsani's reign was marked by a decrease in military expeditions, and the Sultanate shifted focus towards education and governance, although it still faced external threats from the VOC and internal rebellions.

  • 00:15:00 - 00:21:44

    By the late 19th century, the Aceh Sultanate was under increasing pressure from Dutch colonial forces. Sultan Mahmud Syah's reign ended with his death in 1875, and his successor Sultan Ibrahim Mansyur Syah faced relentless military campaigns from the Dutch. Despite fierce resistance from the Acehnese, the Sultanate ultimately fell in 1903, marking the end of its era as a significant power in the region, although resistance continued through leaders like Teuku Umar and Cut Nyak Dien.

Show more

Mind Map

Video Q&A

  • What was the Aceh Sultanate?

    The Aceh Sultanate was a powerful political dynasty in Southeast Asia, covering parts of northern Sumatra and extending to Malaysia and Thailand.

  • When was the Aceh Sultanate established?

    The Aceh Sultanate was established in the early 16th century.

  • Who was the first Sultan of Aceh?

    Sultan Ali Mughayat Syah was the first Sultan of Aceh, crowned in 1514.

  • What were the main conflicts faced by the Aceh Sultanate?

    The Aceh Sultanate faced conflicts primarily with Portuguese forces and later with Dutch colonial powers.

  • Who was Sultan Iskandar Muda?

    Sultan Iskandar Muda was a significant ruler of the Aceh Sultanate known for his military expansions and diplomatic relations.

  • What led to the decline of the Aceh Sultanate?

    The decline was due to internal conflicts, military defeats, and pressures from European colonial powers.

  • When did the Aceh Sultanate officially end?

    The Aceh Sultanate officially ended in 1903 when Sultan Mansyur Syah surrendered to Dutch forces.

  • What role did women play in the Aceh Sultanate?

    Women, such as Sultanah Safiatuddin, played significant roles in leadership during the sultanate's history.

  • What was the significance of the Treaty of London?

    The Treaty of London in 1824 established British and Dutch spheres of influence in the region, affecting Aceh's sovereignty.

  • Who were some notable figures in the Aceh resistance against colonialism?

    Notable figures include Teuku Umar, Cut Nyak Dien, and Cut Meutia, who led resistance against colonial forces.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    Hai kesultanan Aceh Darussalam
  • 00:00:10
    kesultanan Aceh pernah memiliki
  • 00:00:13
    kekuasaan yang membentang dari ujung
  • 00:00:14
    utara Pulau Sumatera hingga ke selatan
  • 00:00:17
    menuju pesisir timur dan barat Sumatera
  • 00:00:20
    dari Semenanjung Malaya hingga ke patani
  • 00:00:23
    yang sekarang masuk wilayah Thailand
  • 00:00:27
    kesultanan Aceh pernah menjadi dinasti
  • 00:00:31
    politik yang berumur sangat panjang
  • 00:00:33
    berbagai Catatan sejarah menyebutkan
  • 00:00:36
    bahwa kesultanan Aceh berlangsung dari
  • 00:00:39
    awal abad ke-16 hingga permulaan abad ke
  • 00:00:42
    20 kesultanan Aceh berpusat di kutaraja
  • 00:00:47
    tahun 1962 kutaraja diubah namanya
  • 00:00:51
    menjadi Bandar Aceh Sultan Ali mughayat
  • 00:00:55
    Syah dinobatkan sebagai sultan pertama
  • 00:00:58
    Aceh pada tahun
  • 00:01:00
    Hai 15 14 masehi sultan pertama dari
  • 00:01:04
    Aceh Darussalam ini sudah mulai
  • 00:01:06
    membangun pondasi kesultanannya
  • 00:01:08
    menjelang kejatuhan Malaka oleh Portugis
  • 00:01:12
    pada masa-masa kemunculannya kesultanan
  • 00:01:15
    Aceh Darussalam hanya mencakup wilayah
  • 00:01:17
    kecil di ujung utara Pulau Sumatera
  • 00:01:20
    jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
  • 00:01:22
    membuat sebagian pedagang mengalihkan
  • 00:01:25
    kapal-kapalnya ke Aceh komunitas
  • 00:01:28
    pedagang dari Asia Barat seperti Arab
  • 00:01:31
    dan India tidak mau mengakui kekuasaan
  • 00:01:34
    Portugis di Malaka pada tahun 1521
  • 00:01:38
    Sultan Ali mughayat Syah pun mulai
  • 00:01:40
    memperluas kekuasaannya diawali
  • 00:01:43
    penaklukan di pesisir Barat Sumatera
  • 00:01:45
    bagian utara
  • 00:01:47
    Hai dilanjutkan ke pesisir Timur
  • 00:01:49
    Sumatera yang kaya akan emas dan lada
  • 00:01:52
    perluasan kekuasaan Sultan Ali mughayat
  • 00:01:55
    ini tentu saja membuka konflik militer
  • 00:01:58
    dengan penguasa Malaka saat itu yaitu
  • 00:02:01
    Portugis Ali muhayatsyah berhasil
  • 00:02:06
    merebut petir dan Pasai setelah
  • 00:02:08
    mengalahkan Portugis yang sebelumnya
  • 00:02:10
    menguasai daerah tersebut
  • 00:02:14
    Hai tahun 1524 sebuah Armada Besar
  • 00:02:19
    Angkatan Laut Portugis yang bermaksud
  • 00:02:21
    merebut kembali petir dan Pasai berhasil
  • 00:02:24
    dihancurkan oleh angkatan laut
  • 00:02:26
    kesultanan Aceh setelah kemenangan itu
  • 00:02:30
    Sultan Ali mughayat Syah pun mulai
  • 00:02:32
    mengincar Malaka sayangnya upaya
  • 00:02:35
    penyerangan ke Malaka harus terhenti
  • 00:02:38
    setelah Sultan Ali mughayat Syah
  • 00:02:39
    meninggal pada tahun 1530 putra tertua
  • 00:02:45
    almarhum Sultan Ali muchayat pun
  • 00:02:47
    meneruskan Tahta dengan gelar Sultan
  • 00:02:50
    Salahuddin Selat Malaka 1537 masehi
  • 00:02:56
    Sultan Salahudin pun melancarkan
  • 00:02:58
    serangan ke Malaka armada angkatan laut
  • 00:03:02
    dalam jumlah besar mengurung perairan
  • 00:03:05
    Selat Malaka 6 serangan ini Pegagan
  • 00:03:09
    Sultan Salahuddin sangat gelisah melihat
  • 00:03:12
    kekalahan angkatan lautnya
  • 00:03:14
    bukan hanya Sultan Salahuddin yang
  • 00:03:16
    gelisah para perwira militer kesultanan
  • 00:03:18
    Aceh pun sangat kecewa bahkan beberapa
  • 00:03:22
    perwira tinggi menganggap Sultan
  • 00:03:24
    Salahuddin tidak secakep Sultan
  • 00:03:27
    sebelumnya tahun 1539 terjadi kudeta di
  • 00:03:31
    kesultanan Aceh seorang perwira tinggi
  • 00:03:35
    militer dan masih saudara Sultan
  • 00:03:37
    Salahuddin melakukan kudeta pada tahun
  • 00:03:40
    tersebut Sultan Alauddin baru pulang
  • 00:03:42
    dari memimpin pertempuran di wilayah
  • 00:03:44
    Tapanuli melihat kekalahan memalukan
  • 00:03:48
    dari Portugis Sultan Alauddin pun segera
  • 00:03:50
    melengserkan Sultan Salahuddin dari
  • 00:03:53
    Tahta masa-masa kekuasaan Sultan
  • 00:03:57
    Alauddin riayat Syah al-kahar penuh
  • 00:03:59
    dengan ekspansi militer di wilayah yang
  • 00:04:02
    dikuasai Portugis atau yang menjalin
  • 00:04:04
    kerjasama dengan Portugis tidak lama
  • 00:04:09
    setelah menduduki tahta Sultan Alauddin
  • 00:04:11
    riayat Syah al-kahar mengirim ekspedisi
  • 00:04:13
    militer
  • 00:04:14
    ke arttya masih merupakan wilayah Johor
  • 00:04:19
    serangan ini berhasil digagalkan oleh
  • 00:04:21
    gabungan pasukan Johor dan Portugis
  • 00:04:25
    tahun 1549 aluddin riayat Syah al-kahar
  • 00:04:29
    memimpin serangan ke Malaka name
  • 00:04:32
    serangan ini pun gagal serangan susulan
  • 00:04:36
    ke arah pun kembali dilakukan pada masa
  • 00:04:38
    15 60an kali ini serangan berhasil
  • 00:04:43
    menguasai Aru serta menangkap dan
  • 00:04:45
    membawa Sultan arup ke Aceh setelah
  • 00:04:49
    berhasil diaru pasukan Aceh pun kembali
  • 00:04:51
    mengincar Portugis di Malaka beberapa
  • 00:04:55
    kali terjadi pertempuran di Selat Malaka
  • 00:04:57
    dengan korban tak terhitung dari kedua
  • 00:04:59
    belah pihak namun hingga akhir hayatnya
  • 00:05:04
    Sultan Alauddin riayat Syah al-kahar
  • 00:05:06
    tidak pernah mampu merebut Malaka dari
  • 00:05:08
    Portugis pada tahun 1570 satu Sultan
  • 00:05:13
    Alauddin riayat
  • 00:05:14
    yang al-kahar tutup usia perjuangannya
  • 00:05:18
    selama bertahun-tahun untuk merebut
  • 00:05:20
    Malaka dari Portugis berakhir sudah
  • 00:05:22
    selanjutnya Tahta kesultanan Aceh
  • 00:05:25
    diduduki oleh Sultan Sri alam meskipun
  • 00:05:29
    masih menjadi kekuatan militer yang
  • 00:05:31
    tangguh disekitaran perairan Malaka
  • 00:05:34
    namun kondisi internal kesultanan Aceh
  • 00:05:37
    sungguh memprihatinkan kudeta militer
  • 00:05:40
    membuat Sultan Sri alam hanya bertahta
  • 00:05:43
    selama setahun dalam kurun waktu dari 15
  • 00:05:47
    71 sehingga 1607 kesultanan Aceh
  • 00:05:51
    Mengalami berbagai konflik politik
  • 00:05:53
    hingga kudeta militer setelah Sultan Sri
  • 00:05:57
    alam Lengser berturut-turut beberapa
  • 00:06:00
    penggantinya adalah Sultan Zainal Abidin
  • 00:06:03
    Sultan Allah al-abidin
  • 00:06:05
    hai Sultan Buyung Sultan ala al-din
  • 00:06:08
    riayat Syah cuit al-muzzammil dan Sultan
  • 00:06:12
    Ali riayat Syah kisruhnya situasi
  • 00:06:16
    politik Kesultanan membuat beberapa
  • 00:06:18
    wilayah mampu melepaskan diri dan
  • 00:06:21
    Portugis berhasil mencapai daratan Aceh
  • 00:06:23
    pada masa-masa ini satu bangsa Eropa
  • 00:06:27
    lainnya telah berhasil menemukan jalan
  • 00:06:28
    ke nusantara sebuah Armada kapal Belanda
  • 00:06:32
    yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman
  • 00:06:34
    berhasil memasuki perairan nusantara
  • 00:06:37
    untuk mencari harta karun yang dipuja
  • 00:06:39
    bangsa Eropa yaitu rempah-rempah
  • 00:06:45
    hai ketika hendak kembali ke Belanda
  • 00:06:47
    tepatnya tahun 15990 masa Sultan
  • 00:06:51
    Alauddin riayat website al-mukmin Armada
  • 00:06:55
    Cornelis de Houtman terlibat bentrok
  • 00:06:57
    dengan angkatan laut kesultanan Aceh
  • 00:07:00
    Cornelis de Houtman tewas dalam
  • 00:07:03
    pertempuran tersebut melalui pertarungan
  • 00:07:05
    duel melawan Laksamana Malahayati tapi
  • 00:07:09
    jalan menuju Nusantara sudah terlanjur
  • 00:07:12
    terbuka bagi bangsa Eropa yang ketika
  • 00:07:14
    itu sibuk Memburu kekayaan tahun 1607
  • 00:07:19
    setelah masa kepemimpinan Sultan
  • 00:07:21
    Alauddin riayat Syah berakhir tak tak
  • 00:07:24
    Kesultanan akhirnya dipegang oleh
  • 00:07:26
    Perkasa alam penguasa terbesar dalam
  • 00:07:29
    sejarah Aceh Perkasa alam bergelar
  • 00:07:35
    Sultan Iskandar Muda berhasil
  • 00:07:37
    membersihkan Portugis yang ketika itu
  • 00:07:39
    sudah mulai merembes masuk ke daratan
  • 00:07:41
    kesultanan Aceh dengan
  • 00:07:45
    yang dalam kepemimpinan dan kemiliteran
  • 00:07:47
    Sultan Iskandar Muda berhasil meluaskan
  • 00:07:50
    wilayah hingga seberang lautan pasukan
  • 00:07:53
    Portugis yang terdesak dimana-mana oleh
  • 00:07:56
    Aceh pun akhirnya mundur ke Malaka
  • 00:07:59
    Sultan Iskandar Muda berhasil membangun
  • 00:08:02
    kekuatan militer yang sangat mengagumkan
  • 00:08:04
    di masanya pasukan gajah pasukan
  • 00:08:08
    kavaleri dengan menggunakan kuda-kuda
  • 00:08:09
    Persia kapal-kapal perang yang mampu
  • 00:08:13
    mengangkut hingga 800 prajurit serta
  • 00:08:16
    pasukan infantri yang dilengkapi dengan
  • 00:08:18
    meriam di puncak kebesarannya kesultanan
  • 00:08:22
    Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan
  • 00:08:24
    sejumlah kerajaan dari barat seperti
  • 00:08:27
    Inggris Perancis Belanda dan Turki
  • 00:08:31
    meskipun terjalin hubungan diplomatik
  • 00:08:34
    yang erat namun Sultan Iskandar Muda
  • 00:08:36
    tidak mengizinkan Inggris Belanda dan
  • 00:08:39
    Prancis untuk membuka perwakilan dagang
  • 00:08:42
    di Aceh
  • 00:08:45
    Iskandar Muda belajar banyak dari
  • 00:08:47
    kejauhan Malaka akibat ulah Portugis
  • 00:08:50
    tahun 1629 sebuah Armada angkatan laut
  • 00:08:54
    Aceh berkekuatan ratusan papal dan
  • 00:08:57
    dukungan 19000 prajurit berangkat menuju
  • 00:09:00
    Malaka Sultan Iskandar Muda sudah
  • 00:09:04
    berpikir saatnya menguasai daratan
  • 00:09:06
    Malaka dan menghentikan Portugis untuk
  • 00:09:08
    selama-lamanya perang besar dua Armada
  • 00:09:12
    putih berlangsung selama berhari-hari
  • 00:09:15
    kapal-kapal terbakar tenggelam ribuan
  • 00:09:18
    nyawa prajurit melayani namun Portugis
  • 00:09:22
    sudah memperkuat pasukannya yang
  • 00:09:24
    didatangkan dari kekuasaan mereka di
  • 00:09:26
    timur serta bantuan dari beberapa
  • 00:09:28
    kerajaan yang berusaha melepaskan diri
  • 00:09:30
    dari Aceh pasukan Aceh pun terpaksa
  • 00:09:34
    mundur dengan kerugian yang sangat besar
  • 00:09:37
    ketika situasi di Selat Malaka semakin
  • 00:09:40
    Genting dengan beberapa wilayah yang
  • 00:09:42
    hendak melepaskan diri serta
  • 00:09:45
    agar mudah mulai sakit-sakitan meskipun
  • 00:09:50
    dalam kondisi mulai sakit-sakitan Sultan
  • 00:09:52
    Iskandar Muda Masih sempat mengirimkan
  • 00:09:55
    dua kali ekspedisi militer di
  • 00:09:57
    Semenanjung Malaka tahun 1630 sebuah
  • 00:10:01
    ekspedisi militer dikirim untuk
  • 00:10:03
    memadamkan pemberontakan di paha
  • 00:10:05
    ekspedisi militer ini berulang pada
  • 00:10:08
    tahun 1635 di usianya yang ke-43 tahun
  • 00:10:13
    tepatnya tahun 16360 Sultan Iskandar
  • 00:10:17
    Muda akhirnya wafat Setelah mengalami
  • 00:10:20
    sakit selama beberapa tahun di usia yang
  • 00:10:24
    masih terbilang mudah itu Sultan
  • 00:10:26
    Iskandar Muda harus melepaskan Tahta
  • 00:10:28
    Justru pada saat kesultanan Aceh dan
  • 00:10:31
    Semenanjung Malaka semakin memanas
  • 00:10:33
    terutama setelah kedatangan Belanda di
  • 00:10:35
    bawah bendera VOC
  • 00:10:38
    Hai tidak lama setelah Sultan Iskandar
  • 00:10:42
    Muda wafat Sultan Iskandar tsani segera
  • 00:10:44
    dilantik menjadi penguasa tertinggi
  • 00:10:46
    kesultanan Aceh Darussalam Sultan
  • 00:10:50
    Iskandar tsani Alauddin muhayatsyah
  • 00:10:52
    menantu dari Sultan Iskandar Muda
  • 00:10:54
    mewarisi situasi pelik kesultanan Aceh
  • 00:10:56
    dan Semenanjung Malaka di masa
  • 00:11:00
    berkuasanya Sultan Iskandar tsani
  • 00:11:02
    kekuatan militer memang Mengalami
  • 00:11:04
    penurunan kekuatan namun begitu
  • 00:11:07
    kedaulatan kesultanan Aceh masih bisa
  • 00:11:09
    terjaga bahkan hingga beberapa ratus
  • 00:11:11
    tahun kedepannya tidak ada lagi
  • 00:11:14
    ekspedisi militer Istana Kesultanan pun
  • 00:11:17
    lebih merupakan pusat pengajaran ilmu
  • 00:11:19
    pengetahuan kekuasaan Sultan Iskandar
  • 00:11:23
    tsani tidak berlangsung lama tahun 1641
  • 00:11:26
    atau setelah lima tahun naik tahta
  • 00:11:28
    sultan Iskandar tsani tutup usia istri
  • 00:11:33
    dari mendiang Sultan Iskandar tsani pun
  • 00:11:35
    ditunjuk untuk meneruskan Tahta Putri
  • 00:11:38
    di alam pun naik tahta dengan gelar
  • 00:11:41
    Paduka Sri Sultan ah Ratu safiatuddin
  • 00:11:44
    Tajul Alam Syah Johan berdaulat zilullah
  • 00:11:47
    i-villa alam binti almarhum Sri Sultan
  • 00:11:51
    Iskandar Muda mahkota alam sea naiknya
  • 00:11:55
    sultanah safiatuddin pun Mengalami
  • 00:11:57
    berbagai penolakan sehingga menimbulkan
  • 00:12:00
    beberapa pemberontakan ancaman sultanah
  • 00:12:04
    safiatuddin tidak hanya dari dalam
  • 00:12:06
    ancaman besar dari luar datang seiring
  • 00:12:09
    jatuhnya Malaka ke tangan VOC kemenangan
  • 00:12:13
    VOC di Malaka membuat pengaruh mereka
  • 00:12:15
    semakin menguat di seluruh perairan
  • 00:12:17
    barat Nusantara v adalah sebuah
  • 00:12:22
    perusahaan dagang Belanda yang Diberi
  • 00:12:24
    wewenang oleh kerajaan Belanda untuk
  • 00:12:26
    melakukan perdagangan di timur jauh
  • 00:12:28
    hingga ke nusantara mengambil Jalan
  • 00:12:32
    Tengah dari situasi yang genting
  • 00:12:33
    sultanah safiatuddin pun mengadakan
  • 00:12:36
    perjanjian dengan Kesultanan Johor untuk
  • 00:12:38
    saling menyerang serta tidak mencampuri
  • 00:12:41
    urusan masing-masing pelan tapi pasti
  • 00:12:45
    sultanah safiatuddin berhasil
  • 00:12:47
    mengendalikan situasi dalam negeri dan
  • 00:12:49
    menjaga Aceh dari ancaman di Semenanjung
  • 00:12:52
    Malaka kekisruhan politik di dalam
  • 00:12:55
    istana pun berhasil diledakkan sultanah
  • 00:12:59
    safiatuddin juga berhasil menjaga
  • 00:13:01
    hubungan persahabatan dengan beberapa
  • 00:13:03
    kerajaan lainnya sehingga kewibawaan
  • 00:13:05
    Aceh tetap terjaga Meskipun tidak lagi
  • 00:13:08
    melakukan ekspedisi militer sultanah
  • 00:13:11
    safiatuddin juga memberikan perhatian
  • 00:13:14
    dalam bidang ekonomi hukum seni hingga
  • 00:13:16
    ilmu pengetahuan pada zaman beliau
  • 00:13:19
    bertahta muncullah beberapa intelektual
  • 00:13:22
    dan sastrawan seperti Hamzah Fansuri
  • 00:13:25
    Nuruddin ar-raniri dan Syekh abdurrauf
  • 00:13:31
    Hai tahun 1675 setelah bertahta selama
  • 00:13:34
    34 tahun sultanah safiatuddin tutup usia
  • 00:13:39
    sepeninggal Sultan safiatuddin Tahta
  • 00:13:42
    Kesultanan masih Diteruskan oleh
  • 00:13:44
    beberapa sultanah dalam beberapa puluh
  • 00:13:46
    tahun sesudahnya sultanah nagih audit
  • 00:13:50
    bertahta dari tahun 16753 1678 Sultan
  • 00:13:56
    azzaki Aldin inayat Syah bertahta dari
  • 00:13:59
    tahun 1678 hingga 16881 telah
  • 00:14:05
    kepemimpinan para sultanah Tahta
  • 00:14:08
    Kesultanan dilanjutkan oleh Sultan Badar
  • 00:14:10
    All Alone pada masa-masa selanjutnya
  • 00:14:14
    kesultanan Aceh tidak mampu lagi
  • 00:14:16
    membangun kebesarannya seperti masa
  • 00:14:19
    Sultan Iskandar Muda pengaruh VOC
  • 00:14:21
    semakin menguat di Semenanjung Malaka
  • 00:14:23
    dan Sumatera namun kedaulatan kesultanan
  • 00:14:28
    Aceh masih terjaga
  • 00:14:31
    wu17 99 PLC dinyatakan bangkrut dan
  • 00:14:35
    dibubarkan oleh pemerintah kerajaan
  • 00:14:37
    Belanda memasuki abad ke-19 dua kekuatan
  • 00:14:43
    Eropa bercokol di nusantara yaitu
  • 00:14:46
    Inggris dan Belanda Inggris berhasil
  • 00:14:50
    mendapatkan izin dari Kesultanan Johor
  • 00:14:53
    untuk membuka tumasik sebagai Pelabuhan
  • 00:14:56
    bebas tumasik kemudian disebut dengan
  • 00:14:58
    nama Singapura Belanda merasa keberatan
  • 00:15:02
    dengan pembukaan tomasic karena
  • 00:15:04
    menganggap Inggris mencampuri
  • 00:15:06
    kekuasaannya ketika itu Inggris di
  • 00:15:09
    nusantara dipimpin oleh Thomas Stamford
  • 00:15:12
    Raffles yang berkedudukan di Bengkulu
  • 00:15:16
    sengketa Inggris dan Belanda mengenai
  • 00:15:19
    itu masih pun akhirnya bisa diselesaikan
  • 00:15:21
    dengan adanya traktat London perjanjian
  • 00:15:24
    bilateral Inggris Belanda yang
  • 00:15:26
    ditandatangani pada 17 Mar 18 24
  • 00:15:31
    Hai selain masalah tumasik traktat
  • 00:15:33
    London juga menyebutkan bahwa Belanda
  • 00:15:36
    tidak akan memperluas kekuasaannya di
  • 00:15:38
    Sumatera Utara hingga Aceh Inggris
  • 00:15:41
    menyebutkan bahwa kesultanan Aceh berada
  • 00:15:44
    dalam protektorat kerajaan Inggris Raya
  • 00:15:47
    ketika traktat London disahkan
  • 00:15:49
    kesultanan Aceh dipimpin oleh Sultan
  • 00:15:52
    Muhammad Syah beberapa puluh tahun
  • 00:15:55
    setelah traktat London situasi politik
  • 00:15:58
    di Eropa mengalami perubahan-perubahan
  • 00:16:01
    politik di Eropa ini ikut mempengaruhi
  • 00:16:04
    kedudukan Inggris dan Belanda di
  • 00:16:07
    nusantara pada 2november 1871 Inggris
  • 00:16:12
    dan Belanda kembali mengadakan
  • 00:16:14
    perjanjian yang dikenal dengan nama
  • 00:16:15
    traktat Sumatera inti dari traktat
  • 00:16:19
    Sumatera adalah Inggris mengizinkan
  • 00:16:21
    Belanda memperluas wilayah mereka hingga
  • 00:16:24
    seluruh Sumatera termasuk kesultanan
  • 00:16:27
    Aceh Inggris menganggap lebih baik Aceh
  • 00:16:31
    itu ke tangan Belanda daripada ke negara
  • 00:16:33
    besar lainnya seperti Amerika Serikat
  • 00:16:36
    atau Perancis traktat Sumatera dibuat
  • 00:16:40
    ketika kesultanan Aceh dipimpin oleh
  • 00:16:42
    Sultan mahmudsyah pagi hari 27 Mar 18 73
  • 00:16:49
    kita depan alur menembakkan meriamnya ke
  • 00:16:51
    sebuah benteng di pelabuhan Aceh
  • 00:16:54
    tembakan dari kapal perang Belanda itu
  • 00:16:56
    secara berbalas tembakan dari benteng di
  • 00:16:58
    depan partai itu hari itu di masa
  • 00:17:02
    pemerintahan gubernur jenderal James
  • 00:17:04
    launched pemerintah kolonial Hindia
  • 00:17:06
    Belanda telah memulai aksi agresinya
  • 00:17:08
    terhadap kesultanan Aceh pasukan Belanda
  • 00:17:12
    yang dipimpin Mayor Jenderal Kohler
  • 00:17:14
    berhasil merangsek masuk hingga kutaraja
  • 00:17:17
    perlawanan sengit dari pasukan Aceh
  • 00:17:19
    terjadi di depan Masjid Baiturrahman
  • 00:17:22
    bukan pekerjaan mudah bagi Belanda pada
  • 00:17:25
    14april Kohler dan ratusan anak buahnya
  • 00:17:29
    harus meregang nyawa di tempat itu
  • 00:17:31
    Hai pondowan wakil Mayor Jenderal Kohler
  • 00:17:35
    segera menyelamatkan anak buahnya yang
  • 00:17:37
    tersisa mereka mundur ke pantai dan
  • 00:17:40
    selanjutnya dievakuasi melalui
  • 00:17:42
    kapal-kapal perang Belanda kegagalan itu
  • 00:17:46
    menyadarkan Belanda bahwa mereka
  • 00:17:48
    menghadapi kekuatan paling terorganisir
  • 00:17:50
    paling tangguh semangat jualnya dan
  • 00:17:52
    paling mumpuni persenjataan militernya
  • 00:17:55
    upaya Belanda menguasai Aceh tidak
  • 00:17:58
    berhenti hingga berbulan-bulan
  • 00:18:00
    berikutnya bala tentara Belanda secara
  • 00:18:03
    bergelombang menyerbu Aceh tekanan
  • 00:18:06
    pasukan Belanda yang sedemikian kuat
  • 00:18:08
    akhirnya membuat pasukan Aceh mundur
  • 00:18:11
    dari kutaraja pada bulan Januari 18 74
  • 00:18:15
    mereka membangun basis-basis pertahanan
  • 00:18:17
    di hutan dan pegunungan dalam masa-masa
  • 00:18:21
    sulit itu Sultan mahmudsyah terserang
  • 00:18:23
    kolera hingga menyebabkan kematiannya
  • 00:18:26
    pada tahun 1875 cucu dari mendiang
  • 00:18:30
    Sultan mana
  • 00:18:31
    ia kemudian melanjutkan kepemimpinan
  • 00:18:34
    dengan gelar Sultan Ibrahim mansyursyah
  • 00:18:37
    meskipun Belanda sempat Merayakan
  • 00:18:39
    kemenangan dengan menguasai kutaraja
  • 00:18:42
    namun perlawanan rakyat Aceh belum
  • 00:18:44
    berhenti pasukan Belanda harus
  • 00:18:46
    kehilangan banyak tentara akibat
  • 00:18:49
    serangan-serangan rakyat Aceh Belanda
  • 00:18:52
    yang terus-menerus mendapatkan
  • 00:18:53
    perlawanan rakyat Aceh pun mencoba
  • 00:18:56
    strategi baru dengan mengirim Snouck
  • 00:18:58
    hurgronye pada Juli 1891 dia bukan ahli
  • 00:19:03
    militer namun seorang akademisi
  • 00:19:05
    universitas leiden yang sangat paham
  • 00:19:08
    mengenai Islam seluruhnya bahkan pernah
  • 00:19:13
    tinggal di Mekah serta pura-pura masuk
  • 00:19:15
    Islam dan mengganti namanya sebagai
  • 00:19:17
    Abdul Ghofur rakyat Aceh terutama para
  • 00:19:22
    ulama menerima kedatangan si nugraini
  • 00:19:24
    dengan tangan terbuka penampilan gurunya
  • 00:19:27
    serta kemampuannya dalam bahasa Arab dan
  • 00:19:30
    Islam yang
  • 00:19:31
    membuat rakyat Aceh percaya bahwa dia
  • 00:19:33
    adalah orang Arab dan rakyat Aceh
  • 00:19:36
    memanggilnya dengan nama hajigofur
  • 00:19:40
    negaranya tidak lama tinggal di Aceh
  • 00:19:43
    pada Februari 1892 kegunaannya kembali
  • 00:19:47
    ke Batavia dan bertemu dengan Van Hz
  • 00:19:49
    yang ketika itu menjabat sebagai
  • 00:19:51
    panglima Operasi Militer di Aceh
  • 00:19:55
    perguruannya menyarankan agar Belanda
  • 00:19:58
    tidak melakukan praktik bumi hangus
  • 00:20:00
    merampas makanan penduduk dan yang
  • 00:20:03
    terpenting adalah bagaimana Belanda bisa
  • 00:20:05
    memecah belah antara ulama dengan
  • 00:20:07
    uleebalang atau pemimpin ada rumahnya
  • 00:20:11
    melihat salah satu semangat perang
  • 00:20:12
    rakyat Aceh adalah karena Belanda
  • 00:20:14
    membakar Masjid Baiturrahman di masa
  • 00:20:17
    Kohler kuatnya semangat juang rakyat
  • 00:20:19
    Aceh karena pengaruh kaum ulama
  • 00:20:22
    ukurannya menekankan pentingnya Belanda
  • 00:20:25
    mendekati kaum uleebalang fanhas tidak
  • 00:20:28
    menyia-nyiakan nasehat hurgronye dia
  • 00:20:31
    Hai semua apa yang dikatakan oleh
  • 00:20:33
    gurunya sebagian besar uleebalang
  • 00:20:35
    melakukan kompromi dengan Belanda
  • 00:20:38
    nasehatku krunya mulai memperlihatkan
  • 00:20:40
    hasilnya pasukan Aceh yang berada di
  • 00:20:43
    hutan-hutan semakin terdesak pada tahun
  • 00:20:46
    1903 Sultan Mansyur Syah akhirnya
  • 00:20:50
    menyerah setelah bertahun-tahun memimpin
  • 00:20:52
    perlawanan menyerahnya Sultan Mansyur
  • 00:20:55
    syah ini menandai berakhirnya era
  • 00:20:57
    kesultanan Aceh yang sempat menjadi
  • 00:20:59
    kekuatan besar diperairan Selat Malaka
  • 00:21:03
    jatuhnya kesultanan Aceh serta
  • 00:21:05
    menyerahnya Sultan Mansyur Syah tidak
  • 00:21:08
    membuat perjuangan rakyat terhenti
  • 00:21:10
    perlawanan rakyat terus berlangsung
  • 00:21:12
    muncullah beberapa pemimpin seperti
  • 00:21:15
    Teuku Umar Cut Nyak Dien serta Cut
  • 00:21:19
    Meutia yang terus membangkitkan semangat
  • 00:21:22
    rakyat melawan kaum penjajah
  • 00:21:24
    hai hai
  • 00:21:34
    Ia mempunyai senyum mu
Tags
  • Aceh Sultanate
  • Sultan Ali Mughayat Syah
  • Sultan Iskandar Muda
  • Portuguese
  • Dutch
  • Colonialism
  • Resistance
  • History
  • Southeast Asia
  • Political Dynasty