00:00:01
asalamualaikum warahmatullahi
00:00:02
wabarakatuh Eh kepada adik-adik
00:00:05
mahasiswa Pada kesempatan kali ini saya
00:00:08
akan memberikan eh materi mengenai
00:00:11
kelanjutan dasar-dasar
00:00:13
kromatografi yaitu khususnya mengenai
00:00:15
jenis dan analisis kromatografi
00:00:18
eh materi ini merupakan materi pelengkap
00:00:21
dari pertemuan kita e terkait materi
00:00:26
kromatografi jadi ee berdasarkan jenis
00:00:29
Fa gerak digunakan maka kromatografi
00:00:32
dapat terbagi menjadi dua tipe utama
00:00:35
pertama adalah gas kromatografi atau
00:00:37
kromatografi gas pada metode ini ee
00:00:40
menggunakan Gas sebagai fase geraknya
00:00:42
untuk dapat membawa analit dalam
00:00:44
melewati fase diam umumnya gas
00:00:47
kromatografi ini digunakan untuk
00:00:49
analit-analit yang mudah muuap atau
00:00:51
dapat dideteksi pada fase gas kemudian
00:00:54
eh jenis yang kedua adalah Liquid
00:00:57
kromatografi atau kromatografi cair pada
00:01:00
metode ini menggunakan cairan sebagai
00:01:02
fase geraknya dan dapat diaplikasikan
00:01:04
lebih luas biasanya untuk analit-analit
00:01:06
yang tidak mudah menguap ini berdasarkan
00:01:09
jenis fase geraknya kemudian eh
00:01:13
kromatografi juga dapat dibagi lagi
00:01:15
berdasarkan tipe fase diamnya yaitu
00:01:18
material yang tidak bergerak dan
00:01:20
berinteraksi dengan analit secara
00:01:21
langsung fase diam ini bisa berupa
00:01:24
padatan atau cairan tergantung pada
00:01:27
kebutuhan analisis biasanya nya pada
00:01:30
jenis gas kromatografi ee fase geraknya
00:01:33
dapat berupa padatan ataupun cairan
00:01:35
sementara pada Liquid kromatografi fase
00:01:39
diamnya adalah berupa
00:01:43
padatan kemudian gas kromatografi ini
00:01:46
dapat terbagi menjadi dua jenis yaitu
00:01:49
gas Solid kromatografi dan gas Liquid
00:01:53
kromatografi pada gasolid kromatografi
00:01:56
menggunakan fased diam berupa padatan di
00:01:59
mana analit akan diadsorsi ke permukaan
00:02:01
padatan tersebut biasanya digunakan
00:02:04
untuk komponen-komponen yang lebih tidak
00:02:06
mudah kemudian yang jenis yang kedua
00:02:09
adalah gas Liquid kromatografi atau glc
00:02:12
di sini menggunakan lapisan cair eh yang
00:02:16
di e lapisan padat kemudian dilapisi
00:02:18
oleh permukaan yang cair di mana analit
00:02:21
larut dalam fase cair tersebut nah
00:02:23
metode ini cocok untuk Komponen yang
00:02:25
lebih mudah menguap adik-adik mungkin
00:02:27
bisa dilihat di slide ini adalah kurang
00:02:30
lebih
00:02:32
ee bagian-bagian dari gas kromatografi
00:02:36
di mana di sini awal mulanya adalah eh
00:02:39
gas itu dialirkan dari cararier gas
00:02:42
supply kemudian masuk ke injection port
00:02:45
kemudian baru mengalir di kolomnya
00:02:48
kolomnya kurang lebih bentuknya seperti
00:02:49
ini jadi nanti akan terjadi pemisahan
00:02:52
pada saat gas itu yang membawa yang
00:02:55
membawa sampel kita melewati kolom
00:02:58
kemudian dibaca oleh detektor dan
00:03:00
selanjutnya terakhir adalah dihasilkan
00:03:02
eh pikpik berupa kromatogram yang
00:03:05
merupakan hasil dari pemisahan
00:03:10
kromatografi Nah kalau tadi itu gas
00:03:13
kromatografi sementara yang sekarang
00:03:14
adalah Liquid kromatografi Liquid
00:03:16
kromatografi dapat kita bagi lagi
00:03:19
menjadi beberapa bagian pertama adalah
00:03:22
adsorption chromatografi Eh di mana di
00:03:25
sini menggunakan pasediam berupa padatan
00:03:27
di mana analit eh terabsorb
00:03:30
kep permukaan padatan tersebut Kemudian
00:03:33
yang kedua itu ada partisi formati
00:03:36
partisi di mana fase diam itu berupa
00:03:40
cairan di mana analit berpindah dari
00:03:41
fase gerak cair ke fase diam cair
00:03:44
umumnya berbasis prinsip partisi antara
00:03:46
dua F cair yang tidak saling
00:03:49
bercampur kemudian yang ketiga ada ion
00:03:51
exchange chromatographi di sini
00:03:53
menggunakan fase diam yang memiliki
00:03:55
muatan untuk memisahkan molekul
00:03:57
berdasarkan muatannya biasanya digunakan
00:04:00
untuk pemisahan ion dan molekul yang
00:04:02
bermuatan kemudian yang keempat ada size
00:04:05
exclusion size exclusion crromatografi
00:04:08
ini berdasarkan perbedaan Ukuran molekul
00:04:11
Jadi biasanya
00:04:12
eh fase diam pada kromatografinya itu
00:04:16
berupa pori-pori jadi memiliki pori
00:04:19
molekul yang lebih kecil ukurannya akan
00:04:21
memasuki pori-pori tersebut dan
00:04:23
bergeraknya lebih lambat sementara untuk
00:04:25
molekul yang ukurannya lebih besar maka
00:04:27
dapat melewati fase diamnya lebih cepat
00:04:30
kemudian yang kelima itu ada affinity
00:04:32
chromatografi ini berdasarkan kekuatan
00:04:35
ikatan jadi menggunakan pas diam yang
00:04:38
memiliki ligan yang berikatan secara
00:04:40
spesifik dengan molekul targetnya
00:04:42
biasanya ini cocok untuk eh kromatografi
00:04:46
yang digunakan untuk biomolekul Seperti
00:04:48
contohnya pada protein
00:04:52
Oke e selanjutnya
00:04:55
adalah kromatografi juga dapat
00:04:57
diklasifikasikan berdasarkan jenis
00:05:00
material penunjangnya atau support
00:05:02
materialnya digunakan ada pack bed atau
00:05:06
kolom kolom peratografi ini menggunakan
00:05:08
kolom yang berisi partikel fase diam
00:05:11
yang ukuran-ukurannya lebih kecil
00:05:13
umumnya digunakan pada kolom
00:05:15
kromatografi secara
00:05:16
tradisional kemudian tipe yang kedua itu
00:05:19
tipe kilaryi op Open tubular ini kolom
00:05:24
kapiler dengan fase diam yang dilapisi
00:05:26
pada permukaan dalam kapiler
00:05:28
eh ini biasanya digunakan pada gas
00:05:31
kromatografi kapilleriu ya kemudian
00:05:34
jenis yang ketiga ada open bed atau
00:05:36
planelanar kromatografi ini menggunakan
00:05:39
fase diamnya berupa planelar atau
00:05:41
lapisan tipis gitu ya seperti pada TLC
00:05:44
atau klt yang sudah kita pelajari
00:05:49
kemarin ini adalah beberapa jenis fase
00:05:53
diam eh tipe-tipe kromatografi seperti
00:05:57
kromatografi kertas biasanya menggunakan
00:05:59
Material fediamnya berupa ee filter
00:06:03
paper ada juga yang berupa selulosa
00:06:05
kemudian kalau TLC itu material fase
00:06:08
diamnya Biasanya berupa silik gel
00:06:10
alumina ataupun poliamida pada gas
00:06:14
kromatografi material fase diamnya
00:06:16
berupa sukvalen atau karbowx HPLC
00:06:20
Biasanya berupa eh kolom c8 atau c18
00:06:24
untuk fase
00:06:27
diamnya lalu ini adalah tipe atau
00:06:31
eh fase yang digunakan pada kromatografi
00:06:35
ada yang normal f atau reverse jadi ada
00:06:39
yang fase normal ataupun fase terbalik
00:06:41
Ada yang fase normal maka biasanya fase
00:06:45
diam yang digunakan itu sifatnya lebih
00:06:47
polar kemudian mobileennya atau fase
00:06:50
geraknya itu lebih nonpol atau hipo eh
00:06:54
hidrofobik nah sementara pada rever pada
00:06:57
yang fase terbalik untuk diamnya
00:07:00
Biasanya kita gunakan yang lebih non
00:07:02
pool sementara pada fase geraknya itu
00:07:05
kebalikannya yang lebih polar nah pada
00:07:08
materi klt kemarin kita ingat bahwa Fe
00:07:11
diam yang kita gunakan misalkan pada
00:07:12
silik gel itu sifatnya lebih polar nah
00:07:16
yang seperti itu itu dinamakan dengan
00:07:18
fase normal sementara biasanya kalau
00:07:20
misalkan kita menggunakan KCKT nih ya
00:07:23
HPLC itu banyak yang menggunakan fase
00:07:26
terbalik atau reverse Nah itu fase
00:07:28
diamnya itu berupa ee komponen nonpolar
00:07:32
sementara fase geraknya adalah yang
00:07:33
lebih polar ini adalah contoh dari fase
00:07:38
diam jenis-jenis fase diam berdasarkan
00:07:40
ee peningkatan kepolaritasan atau
00:07:43
penurunan tingkat kepolaran gitu ya Jadi
00:07:47
semakin ke bawah itu jenis kolom jenis
00:07:51
fas diamnya semakin polar jadi kalau
00:07:53
kita lihat c18 itu sifatnya lebih
00:07:56
nonpolar dibandingkan dengan c8 di
00:07:59
bandingkan dengan C4 ciano fenil dan
00:08:02
amino dan
00:08:06
kebalikannya eh G kemudian selanjutnya
00:08:10
jenis kromatografi ada tadi yang disebut
00:08:13
dengan eh ion exchange atau kromatografi
00:08:16
pertukaran ion di sini memanfaatkan
00:08:19
interaksi antara ion positif atau
00:08:21
negatif dari analit kita dengan matriks
00:08:25
yang bermuatan pada
00:08:26
pesed contoh penggunaannya adalah dalam
00:08:29
pemisahan anion dan kation dari larutan
00:08:32
jadi prinsip pemisahannya didasarkan
00:08:34
pada interaksi muatan positif dan
00:08:35
negatif antara molekul sampel kita
00:08:39
dengan eh dengan eh ion yang ada pada
00:08:42
kolom
00:08:45
kromatografi kemudian eh selanjutnya ada
00:08:49
kromatografi permeasi gel atau juga
00:08:53
kadang disebut dengan size exclusion
00:08:55
chromatography ini berbasis Ukuran
00:08:58
molekul jadi seperti tadi yang telah
00:09:00
disebutkan di awal jika molekul
00:09:02
ukurannya itu lebih kecil maka dia
00:09:05
cenderung lebih mudah untuk masuk ke
00:09:07
dalam pori-pori pada fase diam
00:09:09
dibandingkan yang ukurannya lebih besar
00:09:12
otomatis maka yang lebih cepat keluar
00:09:14
duluan itu adalah yang molekulnya lebih
00:09:16
besar di sini dilakukan bila campuran
00:09:19
melalui partikel berkori maka Partikel
00:09:22
analit kecil masuk ke dalam Kori
00:09:24
sementara partikel besar keluar melalui
00:09:27
kolom kolom dikemas dengan partikel
00:09:29
kecil biasanya seukuran 10 mikr berpori
00:09:33
yang diikat silang dari dekrin atau
00:09:39
poliakrilamida
00:09:41
eh dalam kromatografi jadi ada beberapa
00:09:44
hal yang mempengaruhi terjadinya
00:09:46
pemisahan atau beberapa efek yang
00:09:48
ditimbulkan dari hal-hal tersebut gitu
00:09:51
ya pertama adalah efek dari fase gerak
00:09:55
jadi perbedaan fase gerak itu dapat
00:09:57
mengakibatkan e edan hasil pemisahan
00:10:01
atau P pada kromatogram misalkan di sini
00:10:04
ini adalah contoh dari
00:10:06
eh fase gerak yang berbeda yaitu
00:10:10
Eh pada kromatogram yang pertama itu
00:10:13
menggunakan 60
00:10:15
asetonitril hasilnya ternyata seperti
00:10:17
itu jadi masih ada komponen yang belum
00:10:21
terpisahkan secara sempurna kemudian
00:10:23
piknya juga masih agak dempet gitu ya
00:10:26
kemudian kalau
00:10:28
eh konsentrasinya diturunkan menjadi 50%
00:10:32
asetonitril ee hasilnya lebih melebar
00:10:36
jadi piknya lebih melebar namun tetap
00:10:39
masih ada dua senyawa di sini yang tidak
00:10:42
terpisahkan masih belum sempurna
00:10:44
pemisahannya kemudian kita lihat di
00:10:46
kromatogram yang paling bawah kita ganti
00:10:48
fase geraknya komposisinya juga berubah
00:10:50
ternyata dapat hasil kromatogram yang
00:10:53
jauh lebih baik jadi ee jarak antarpik
00:10:56
itu relatif baik kemudian pemisahannya
00:10:59
juga ee sudah sempurna gitu ya Nah ini
00:11:03
adalah contoh dari perbedaan pase gerak
00:11:06
untuk menghasilkan eh kromatogram yang
00:11:08
lebih
00:11:11
baik kemudian ini adalah
00:11:15
eh perbandingan antara mode isokratik
00:11:19
isokratik mod ee dibandingkan dengan
00:11:22
gradien jadi kepada isocratic mode ini
00:11:27
komponen pada fase gerap tetap konstan
00:11:29
sepanjang waktu komposisi pada fase
00:11:32
gerak konstan sepanjang waktu jadi kalau
00:11:34
misalkan kita menggunakan campuran air
00:11:36
dengan metanol dengan komposisi 50 b50
00:11:40
maka
00:11:42
eh pada proses injeksinya maka itu saja
00:11:45
yang digunakan jadi tidak berubah
00:11:47
komposisinya pada ee proses kromatografi
00:11:50
nah mode ini biasanya digunakan untuk
00:11:53
sampel yang sederhana atau yang memiliki
00:11:55
Interaksi yang eh serupa gitu ya nah
00:11:59
sementara ada satu jenis mode lagi yaitu
00:12:02
gradien program pada mode ini eh
00:12:06
komposisi fas gerak itu berubah selama
00:12:08
analisis jadi contohnya untuk eh
00:12:11
peningkatan konsentrasi pelarut dalam
00:12:13
waktu tertentu jadi awal penyuntikan itu
00:12:17
bisa jadi 50 Bing 50 kemudian pada detik
00:12:21
atau menit kesekian maka dilakukan
00:12:23
peningkatan pada salah satu komponen
00:12:26
pesegeraknya misalkan ada air dan
00:12:29
metanol maka di titik atau Di menit ke
00:12:31
seekian ditingkatkan komposisi airnya
00:12:34
menjadi 60 dan dikurangi komposisi
00:12:36
metanolnya menjadi
00:12:38
40 jadi ada peningkatan konsentrasi atau
00:12:41
perubahan konsentrasi pelarut dalam
00:12:43
waktu tertentu ini membantu tujuannya ad
00:12:46
membantu pemisahan komponen dengan
00:12:49
interaksi yang lebih Lemah atau lebih
00:12:51
kuat dengan fase diam jadi kita bisa
00:12:54
menggunakan tipe yang isokratik dengan
00:12:56
komposisi yang sama dari mulai awal
00:12:59
penyuntikan sampai akhir proses
00:13:01
kromatografi atau kita bisa menggunakan
00:13:04
metode atau mode yang EE gradien ada
00:13:07
peningkatan komposisi salah satu dari
00:13:10
fase
00:13:14
geraknya kemudian ada faktor lagi yang
00:13:17
mempengaruhi dari hasil kromatografi
00:13:20
yaitu
00:13:21
eh efek dari jenis kolom yang kita pakai
00:13:25
jadi eh jenis kolom misalkan pada slide
00:13:28
ini di contokan dengan kolom zorbx xdb
00:13:32
ini memiliki pesediam khusus untuk
00:13:34
meningkatkan efisiensi pemisahan pada
00:13:37
yang eh kromatogram yang berwarna merah
00:13:40
ini menggunakan zorbx eclipse SDB
00:13:44
eh tipenya CN ya dengan fase geraknya
00:13:48
berupa perbandingan antara acetonitril
00:13:51
dengan air komposisinya 35 B 65 hasil
00:13:54
pemisahannya seperti yang kita lihat
00:13:56
yang ada kromatogram berwarna merah ini
00:14:00
nah kemudian yang bawah itu menggunakan
00:14:02
kolom zorbx eclipse SDB venil dengan
00:14:06
fase geraknya berupa asetonitril dengan
00:14:09
air juga tapi komposisinya berbeda
00:14:12
komposisinya 48 Bing 52 ternyata
00:14:15
hasilnya berbeda dibandingkan dengan
00:14:18
eh dengan kolom yang digunakan di atas
00:14:22
ini kita lihat eh struktur molekul dari
00:14:25
kolom zorbx xdb di sini
00:14:32
Nah selanjutnya selain efek dari fase
00:14:35
gerak kemudian efek dari jenis kolom
00:14:37
yang berbeda ada juga efek PH jadi PH
00:14:41
fase gerak ini mempengaruhi ionisasi
00:14:43
molekul analit kita sehingga dapat
00:14:46
mempengaruhi interaksinya dengan fase
00:14:48
Diang misalkan di sini perbedaan
00:14:51
0,1 saja pada pH fase gerak itu dapat
00:14:56
memberikan hasil pemisahan yang berbeda
00:14:59
kita lihat di sini eh pada fase gerak
00:15:02
dengan PH 5,1 hasil pemisahannya baik
00:15:06
jadi pikpiknya itu jelas terbentuk ya
00:15:09
kita lihat di PIK nomor 5 dan 6 itu
00:15:12
jelas terjadi pemisahan sementara kalau
00:15:14
terjadi kenaikan PH 0,1 saja menjadi 5,2
00:15:19
ternyata pada senyawa 5 dan 6 ini belum
00:15:22
terjadi pemisahan yang sempurna jadi
00:15:25
masih belum sampai ke bawah gitu Dia
00:15:27
sudah naik lagi sedikit G nah ini ee
00:15:32
contoh dari efek pH terhadap hasil
00:15:35
pemisahan makanya memang sebelum kita
00:15:38
melakukan pengujian ee harus dilakukan
00:15:41
validasi metode analisis terlebih dahulu
00:15:44
termasuk salah satunya adalah bagaimana
00:15:46
efek pH terhadap hasil
00:15:48
kromatografi Nah selanjutnya juga ada
00:15:51
efek temperatur atau suhu kolom jadi
00:15:54
peningkatan atau penurunan suhu pada
00:15:56
kolom mempengaruhi kecepatan difusi kita
00:15:59
dan juga resolusi pada puncak di mana
00:16:02
suhu yang lebih tinggi umumnya dapat
00:16:04
mempercepat pemisahan kita lihat di sini
00:16:07
ada perbandingan tiga suhu yang
00:16:09
digunakan yaitu pada Suhu 25 derajat
00:16:13
Celcius Ini hasilnya seperti ini ya Jadi
00:16:16
waktu yang dibutuhkan itu relatif lebih
00:16:18
lama dibandingkan dengan suhu 35 dan
00:16:22
lebih cepat lagi adalah yang pada suhu
00:16:24
45 derajat Celcius jadi memang secara
00:16:27
penelitian telah diketahui bahwa semakin
00:16:30
tinggi suhu maka ee dapat mempercepat
00:16:33
terjadinya
00:16:36
pemisahan Nah ini mungkin eh sedikit
00:16:39
mengulang adik-adik ya untuk penggunaan
00:16:42
kromatografi dalam analisis kualitatif
00:16:45
ada tiga pendekatan yang dapat digunakan
00:16:47
yaitu pertama dengan perbandingan data
00:16:51
retensi jadi data retensi analit itu
00:16:54
dapat dibandingkan dengan data standar
00:16:56
yang sudah ada pada kondisi yang sama
00:16:58
kita bisa mengetahui senyawa Apakah itu
00:17:01
molekul Apakah itu dengan membandingkan
00:17:03
data retensinya dengan data standar
00:17:06
kemudian pendekatan yang kedua adalah
00:17:07
spiking spiking ini dengan menambahkan
00:17:10
senyawa baku ke dalam sampel kita untuk
00:17:13
memastikan
00:17:14
identifikasinya kemudian yang ketiga
00:17:16
adalah kombinasi dengan spektrum
00:17:18
fotometri massa eh kombinasi dengan
00:17:21
spektrum fotometri massa ini berguna
00:17:23
untuk analit yang biasanya belum
00:17:25
memiliki standar yang murni
00:17:29
jadi bisa dengan pendekatan
00:17:31
membandingkan data retensinya ataukah
00:17:34
dengan mencampurkan pengujian sampel
00:17:36
kita dengan bahan baku atau standarnya
00:17:39
atau dengan mengombinasikannya dengan
00:17:40
spekum
00:17:42
fometri untuk tujuan
00:17:45
analisistif Kemudian untuk tujuan
00:17:47
analisis kuantitatif atau untuk
00:17:49
mengetahui konsentrasi atau kadar suatu
00:17:52
molekul atau senyawa dalam
00:17:54
sampel maka syarat yang harus dipenuhi
00:17:57
ada yang pertama adalah solut itu harus
00:18:00
telah diketahui dan terpisah sempurna
00:18:02
dari komponen lain kemudian baku dengan
00:18:05
kemurnian yang tinggi dan telah
00:18:07
diketahui harus tersedia juga dan yang
00:18:09
ketiga prosedur kalibrasi yang sudah
00:18:11
diketahui harus digunakan jadi dalam eh
00:18:16
metode analisis apapun jika itu untuk
00:18:18
ketentuan atau eh kebutuhan kuantitatif
00:18:22
maka harus dilakukan kalibrasi atau
00:18:25
validasi metode analisis terlebih dahulu
00:18:27
nah metode
00:18:29
ada berbagai macam ada l di sini saya
00:18:32
Tuliskan pertama adalah metode tinggi
00:18:35
Puncak kedua Adah meteas punc ketigaah
00:18:39
metode baku eksternal ke mete baku
00:18:42
internal dan K normalisasi internal kita
00:18:46
akan lihat satu peratu metode kutifikasi
00:18:50
pertamaal metode tinggi
00:18:53
puncaktingak ini Inya
00:18:59
ke Puncak
00:19:00
maksimum cocok bis ee biasanya digunakan
00:19:03
pada
00:19:04
ee Jika perubahan tinggi Puncak itu
00:19:08
linear dengan konsentrasi analit Jadi
00:19:10
kalau semakin tinggi konsentrasinya maka
00:19:13
mungkin puncaknya akan semakin tinggi
00:19:16
begitu ya Nah metode tinggi Puncak ini
00:19:19
sebenarnya adalah metode yang paling
00:19:20
sederhana untuk pengukuran kuantitatif
00:19:23
ee dengan tinggi Puncak tinggi Puncak
00:19:26
diukur sebagai jarak dari garis dasar ke
00:19:29
Puncak maksimum seperti Puncak 1 2 dan 3
00:19:33
kemudian penyimpangan garis dasar
00:19:35
diimbangi dengan interpolasi garis dasar
00:19:38
antara awal dan akhir Puncak kurva baku
00:19:40
dibuat dengan memplotkan konsentrasi
00:19:42
analit dengan tinggi Puncak eh metode
00:19:46
tinggi Puncak ini hanya dapat digunakan
00:19:48
jika tinggi Puncak itu linear dengan
00:19:50
konsentrasi
00:19:51
analit ini untuk metode kuantifikasi
00:19:54
yang pertama
00:19:59
selanjutnya metode kuantifikasi yang
00:20:01
kedua adalah metode luas puncak pada
00:20:04
metode luas Puncak ini
00:20:07
e kita gunakan dengan cara mengukur luas
00:20:10
area di bawah Puncak Jadi au Ya kita
00:20:13
harus tahu area area di bawah
00:20:17
puncakromatr yang dihasilkan o anal
00:20:20
Puncak ini sebanding dengan jumlah atau
00:20:22
konsentri
00:20:24
analampama
00:20:27
dengangak itu sebanding dengan
00:20:30
konsentrasi analit dalam sampel kemudian
00:20:33
kurva baku dibuat dengan memplotkan
00:20:34
konsentrasi analit terhadap luas Puncak
00:20:37
dan hanya digunakan bila luas Puncak
00:20:39
berhubungan linear dengan
00:20:42
konsentrasi jadi perbedaannya kalau yang
00:20:44
tadi kita mengukur tingginya sementara
00:20:46
yang kedua ini kita mengukur
00:20:50
luasnya selanjutnya eh metode
00:20:53
kuantifikasi yang ketiga adalah metode
00:20:55
baku eksternal pada metode yang ketiga
00:20:58
ini eh standar eksternal dengan
00:21:01
konsentrasi yang telah diketahui
00:21:02
digunakan untuk membuat kurva kalibrasi
00:21:05
Jadi kita pakai standar luar gitu ya
00:21:07
dengan konsentrasi yang sudah diketahui
00:21:09
sampel diuji secara terpisah dari
00:21:12
standar eksternal jadi beda dengan yang
00:21:15
spiking tadi ya kalau spiking itu kan
00:21:17
standarnya kita campur dengan sampel
00:21:19
kalau untuk metode baku eksternal ini
00:21:22
sampelnya diuji secara terpisah dari
00:21:24
standar eksternal kemudian konsentrasi
00:21:26
analit dalam sampel dihitung dengan
00:21:29
membandingkan respon kromatografi sampel
00:21:31
dengan kurva kalibrasi dari standar
00:21:34
eksternal metode ini syaratnya adalah
00:21:36
kondisi analit harus sangat konsisten
00:21:38
agar hasilnya
00:21:41
akurat J tadi yang pertama adalah metode
00:21:44
tinggi Puncak yang kedua adalah metode
00:21:46
luas Puncak ketiga adalah metode baku
00:21:50
eksternal selanjutnya metode baku
00:21:52
internal sebagai metode kuantifikasi
00:21:54
yang keempat ini seperti cara yang
00:21:57
spiking tadi yaitu menambahkan standar
00:21:59
internal ke dalam sampel ini tujuannya
00:22:02
untuk mengurangi efek variasi jadi pada
00:22:05
metode baku internal ini senyawa dengan
00:22:07
sifat kimia mirip dengan analit
00:22:10
ditambahkan ke dalam sampel sebagai
00:22:12
standar internalnya jadi rasio antara
00:22:15
respon analit dan standar internal
00:22:17
digunakan untuk menghitung konsentrasi
00:22:19
analit metode ini dapat membantu
00:22:21
mengatasi variasi analisis yang mungkin
00:22:23
terjadi karena perubahan kondisi
00:22:25
operasional
00:22:29
nah terakhir adalah normalisasi internal
00:22:34
untuk metode kuantifikasi yang kelim ini
00:22:37
eh kita melibatkan perhitungan
00:22:40
persentase setiap komponen dalam
00:22:42
campuran tanpa menggunakan standar
00:22:44
eksternal atau internal jadi kita tidak
00:22:46
menggunakan baku standar baik internal
00:22:48
maupun eksternal pada metode yang kelima
00:22:53
ini perhitungan persentase komponen
00:22:56
dalam campurannya nanti itu berdasarkan
00:22:59
luas Puncak relatif jadi ee dihitung
00:23:02
luas puncaknya setiap Puncak dianggap
00:23:05
mewakili bagian dari total campuran dan
00:23:08
perhitungannya didasarkan pada
00:23:09
persentase relatif dari luas Puncak
00:23:12
terhadap Total luas Puncak secara
00:23:14
komponen metode ini Paling berguna untuk
00:23:17
analisis kuantitatif dalam campuran yang
00:23:19
kompleks seh yang tidak membutuhkan
00:23:22
tidak perlu adanya referensi eksternal
00:23:28
oke eh sampai di sini adik-adik materi
00:23:32
dari eh kelanjutan perkuliahan kimia
00:23:37
analisis Du kita mengenai kromatografi
00:23:40
jadi memang E hanya sebentar atau hanya
00:23:42
sedikit ya karena melengkapi materi yang
00:23:44
sudah pernah diberikan sebelumnya
00:23:46
khususnya pada kesempatan kali ini
00:23:48
adalah tentang jenis dan macam-macam
00:23:51
dari
00:23:53
kromatografiitu baik
00:23:55
eh Semoga dapat dipahami ee kurang
00:23:59
lebihnya saya mohon maaf wasalamualaikum
00:24:01
warahmatullahi wabarakatuh