00:00:21
Di mana tempat kita bekerja
00:00:25
itu kalau kalau memang betul-betul
00:00:28
adanya
00:00:30
sesosok Putri yang berada di tengah
00:00:32
lautan Berarti itu kan ratunya
00:00:42
karena masyarakat ada yang pernah
00:00:45
melihat sosok
00:00:49
itu seorang putri
00:00:52
entah itu Putri itu
00:00:56
bisa dikatakan Ratu Kidul atau apa tapi
00:00:59
pernah ada yang melihat masyarakat
00:01:02
sekitar sini
00:01:04
[Musik]
00:01:18
itu ada entitas-entitas yang identik
00:01:21
tapi itu entitas yang berbeda seperti
00:01:23
itu ada yang tadi
00:01:25
kanjeng Ibu Ratu
00:01:28
Pantai Selatan seperti itu ada
00:01:31
Nyi Roro Kidul kemudian ada lagi yang
00:01:34
dari selatan namanya Mbok siapa
00:01:38
dan beberapa
00:01:40
entitas-entitas yang
00:01:43
adanya Roro adanya Rio seperti itu itu
00:01:46
sebenarnya hanya
00:01:48
sebuah apa ya sebuah mitos tambahan yang
00:01:53
berkembang di Yogyakarta atau memang itu
00:01:56
ada penjelasan ya bahasa spiritual
00:01:58
metafisik ataupun sejarah ataupun cerita
00:02:00
yang lain
00:02:01
[Musik]
00:02:15
kalau menurut pandangan saya saya
00:02:17
pribadi percaya adat mitos di laut sini
00:02:19
terutama
00:02:23
tentang
00:02:24
Nyi Roro Kidul itu kan termasuk mitos
00:02:26
ini itu ada di sini semua masyarakat
00:02:28
sini percaya Mas
00:02:32
[Musik]
00:03:07
itu kan kalau adanya Ratu Kidul awalnya
00:03:11
sebetulnya itu kemarin
00:03:15
ada Kerajaan Pajajaran
00:03:19
di sana
00:03:21
yang menjadi raja namanya
00:03:23
Prabu Munding Sari
00:03:26
Prabu Munding Sari punya anak satu
00:03:28
namanya rorosa Widi
00:03:31
rorosa Widi mempunyai kelebihan
00:03:35
kanuragan dan mengetahui nanti
00:03:40
ada perubahan alam maka dari itu
00:03:44
tidak mau mati
00:03:47
dan dia harus hidup seusai zaman dari
00:03:53
maka dari itu
00:03:54
Romo mundur Sari
00:03:57
murka dan tidak mengizinkan bahwa begitu
00:04:02
dan Rowosari disuruh keluar dari Keraton
00:04:08
tapi mengerjakan bahwa dia harus nanti
00:04:13
saya
00:04:16
diberi Dan dikabulkan oleh Tuhan supaya
00:04:20
saya tidak mati dan hidup saya zaman
00:04:26
maka dari itu
00:04:28
dari penjajahan sampai
00:04:32
pantai Parang
00:04:35
Sumo itu berjalan kaki dan tidak makan
00:04:40
tidak minum
00:04:42
jadi rorosa Widi
00:04:46
menjadi
00:04:47
ratu Kidul itu diberi Allah
00:04:54
supaya
00:04:56
kamu bisa dan terlaksana
00:04:59
[Musik]
00:05:02
tapi kamu harus meninggalkan
00:05:05
rogo badan jadi menjadi roh halus
00:05:10
[Musik]
00:05:20
[Musik]
00:05:36
Halo sobat jamanika dimanapun kalian
00:05:38
berada Assalamualaikum warahmatullahi
00:05:40
wabarakatuh Salam Rahayu rayu-rayu bagi
00:05:42
kita semuanya ya kita kembali lagi di
00:05:45
gerbang antardimensi kisah tanah Jawa
00:05:47
cuman hari ini kita nggak syuting
00:05:49
malam-malam Om biar ada view yang
00:05:52
kelihatan karena
00:05:53
hari ini di belakang kita sudah
00:05:57
terhampar Samudra Hindia kalau lokasinya
00:06:00
tepatnya di Jogjakarta di sisi Selatan
00:06:03
di pesisir selatan seperti itu Nah kalau
00:06:06
ngomongin Jogja kemudian ngomongin
00:06:08
Pantai Selatan ini mungkin coba Jangan
00:06:10
nikah semuanya sudah terlintas ini kita
00:06:12
mau bahas apa seperti itu karena ini
00:06:14
sudah sangat identik banget seperti itu
00:06:16
masyarakat Jogja sebenarnya Enggak cuma
00:06:18
Jogja ya
00:06:21
orang Jawa pada umumnya sudah punya
00:06:24
kepercayaan tentang pusaran energi yang
00:06:27
ada di sisi Selatan Jawa nah di Jogja
00:06:30
sendiri
00:06:31
berkembang mitos dan Urban Legend
00:06:34
tentang
00:06:35
kerajaan Pantai Selatan atau orang-orang
00:06:39
mungkin mengenalnya yang betul dan
00:06:41
sebagainya seperti itu Nah kalau menurut
00:06:45
umum nih di Jogja sendiri pantai ini kan
00:06:49
nggak hanya sebatas apa ya letak
00:06:51
geografis tapi juga ada filosofisnya
00:06:54
seperti itu
00:06:56
ini yang gimana sih om awal mulanya
00:06:58
Kenapa
00:06:59
pantai selatan Jogja ini dikenal
00:07:02
sebegitu apa ya begitu sakralnya
00:07:04
kemudian penuh dengan cerita dan itu
00:07:07
turun temurun sampai sekarang
00:07:09
sebenarnya memiliki satu nilai spiritual
00:07:13
historis metafisik dan
00:07:15
filosofis bahkan imajiner juga kalau
00:07:19
kita bilang tentang suhu imajiner ya itu
00:07:22
tentunya kan satu garis lurus yang
00:07:24
dihubungkan antara Gunung Merapi atau
00:07:29
Keraton Gunung Merapi
00:07:31
kemudian Keraton
00:07:33
Kesultanan Yogyakarta dan yang paling
00:07:36
selatan adalah Keraton Laut Kidul atau
00:07:40
pantai selatan dan ketika kita lebih
00:07:44
kecilkan lagi ya kita lebih spesifik
00:07:46
lagi di pantai selatan ini
00:07:49
ada beberapa situs atau tempat-tempat
00:07:52
yang memiliki nilai kesakralan
00:07:54
spiritualis dan juga historis salah
00:07:58
satunya jelas
00:08:00
dan juga Pantai
00:08:02
Parangkusumo jadi posisinya di sebelah
00:08:04
sana kalau kita lihat di bawah gitu ya
00:08:11
di manapun gitu Saya sudah berapa kali
00:08:14
Mas diduga jadi ada dua batu di situ
00:08:18
batu besar dan batu kecil pada masa
00:08:21
lampau
00:08:22
diyakini dipergunakan atau dilengkahi
00:08:26
atau diduduki oleh kandungan Senopati
00:08:29
dan juga Keraton
00:08:33
[Musik]
00:08:34
banyak punggung
00:08:37
yang sakit
00:08:41
ya tidak enak maka dari itu Nyai harus
00:08:47
menengok apa yang terjadi di
00:08:51
tepi pantai selatan ini
00:08:53
betul-betul Nyai keluar dari Keraton
00:08:56
tahu bahwa ada namanya Cahya
00:09:01
Cahya itu betul-betul itu ada seorang
00:09:05
raja yang semedi di
00:09:10
atas batu Gilang maka dia itu
00:09:14
Nyai Roro Kidul
00:09:17
menghaturkan kepada Kanjeng Ratu Kidul
00:09:21
betul-betul bahwa di tepi pantai Parang
00:09:26
pantai Parang Tumaritis
00:09:29
ada seorang anak raja yang semedi di
00:09:34
atas batu Gilang
00:09:37
Keraton lagi Dul itu pintu gerbangnya di
00:09:41
Pantai Parangkusumo di sebelah ini lurus
00:09:44
ke sana dan memang ini sudah sudah
00:09:47
menjadi satu Uber Legend mitos dan
00:09:51
mistis historisnya ada dan sudah
00:09:54
diyakini gitu bahwasanya di pantai yang
00:09:57
besar ini yang luas itu ya ada satu
00:10:00
entitas besar yang menjaga atau
00:10:03
diberikan amanah untuk melindungi
00:10:05
kawasan ini kalau dibilang menunggu
00:10:08
banyak sekali tetapi satu yang diberikan
00:10:11
satu amanah
00:10:12
atau dikenal dengan Gusti Kanjeng Ratu
00:10:15
hajar Kencono Sari
00:10:17
atau beliau nama lainnya
00:10:26
sebagai gerbang ya berarti kalau kita
00:10:30
lihat Pesisir Selatan Jawa ini kan nggak
00:10:33
cuman di Jogja nih yang ada mitos-mitos
00:10:35
tentang kerajaan laut selatan Nah ada
00:10:38
nggak sih kayak Oh bagian Jogja itu
00:10:42
misal pintu depannya bagian mana Untuk
00:10:45
apa untuk apa seperti itu jadi di arang
00:10:50
Kusumo itu kedatonnya Kedaton jadi pusat
00:10:54
dari pemerintahan sementara kita juga
00:10:58
pernah ke sana di Pelabuhan Ratu di
00:11:01
pantai Karang Hawu di sana itu pintu
00:11:03
gerbang depan
00:11:06
sementara di Bali dan juga Semenanjung
00:11:08
Blambangan atau Banyuwangi Alas Purwo
00:11:11
itu alun-alun atau pintu gerbang
00:11:13
belakang jadi memanjang hidup pasti dan
00:11:16
dari sebenarnya kalau kita tarik lagi
00:11:19
bahkan dari Sumatera ya sampai ke Nusa
00:11:22
Tenggara itu Nusa Tenggara Timur bahkan
00:11:24
sampai
00:11:25
ini Timur Leste kalau sekarang dari Aceh
00:11:29
sampai Timor Leste sepanjang Selatan
00:11:31
Pesisir selatannya yang ada di Samudra
00:11:35
Hindia itu masih masuk satu wilayah
00:11:38
secara keseluruhan tetapi karena kita
00:11:40
lihat secara retak geografisnya tanah
00:11:43
Jawa ini ada di tengah atau pulau Jawa
00:11:44
ini tepat ada di tengah di sini ada
00:11:46
Pulau Andalas kemudian ada tanah Jawa
00:11:48
ada Bali Jawa dan Bali ya Nusa Tenggara
00:11:52
intinya ataupun dimana Keraton itu
00:11:55
berada tetapi alun-alunnya itu menyebar
00:11:58
Mas luas
00:12:06
tapi kedatonnya Kedaton itu kejatuhan
00:12:10
jatuh-jatuh itu kan raja jadi pusatnya
00:12:12
pusatnya itu ada di sini dalam artian
00:12:15
letak dari istananya ada di sini nah
00:12:19
kalau kita bilang tentang istana atau
00:12:22
raja atau Ratu pasti punya
00:12:25
kerajaan lain atau punya wilayah atau
00:12:29
punya masyarakat masyarakat ini juga
00:12:31
membentuk
00:12:33
kerajaan-kerajaan Mini kerajaan kecil
00:12:35
atau disebutnya seperti Kelurahan setiap
00:12:38
Kelurahan ini punya istana juga pasti
00:12:40
dan pasti ada seperti lurahnya atau
00:12:43
seperti ratu-ratu kecil di situ jadi itu
00:12:46
tersebar luas dan jumlahnya ini tidak
00:12:48
bisa dihitung nah ini yang terkadang
00:12:51
karena ada wilayah baik ada wilayah
00:12:53
buruk wilayah buruk ini kadang menyamar
00:12:56
atau keluar bilang Ratu Pantai Selatan
00:13:00
gitu tapi Gusti Kanjeng Ratu Kidul itu
00:13:03
ada satu tempat tersendiri dan Ratu
00:13:06
Pantai Selatan itu juga punya tempat
00:13:07
tersendiri karena memiliki wilayah ini
00:13:10
ratu semua
00:13:19
jadi ketika ada orang yang kerasukan
00:13:22
atau melihat sosok Ratu Pantai Selatan
00:13:25
ya nggak bener nggak salah semuanya
00:13:26
benar itu tetapi satu entitas besar yang
00:13:30
diberikan satu amanah oleh Tuhan yang
00:13:32
maha kuasa untuk menjaga dan melindungi
00:13:35
itu yang tadi dimaksud di awal
00:13:38
tersebut Dewi Samudra Ibu Ratu Kidul
00:13:41
atau Gusti Kanjeng Ratu aja kencangsari
00:13:44
nama beliau sangat banyak-banyak ya Dan
00:13:47
ini menjadi seperti jabatan kalau kita
00:13:49
bilang karena Terkadang ada masa ini
00:13:53
beliau agamanya berbeda di masa
00:13:56
berikutnya agamanya berbeda atau yang
00:13:57
dilihat dalam dalam penampilan atau
00:14:01
agamanya berbeda gitu jadi ya semuanya
00:14:03
benar nggak ada yang salah gitu Jadi
00:14:05
tergantung melihatnya di pakaian apa
00:14:07
gitu kayak misal Hari ini saya melihat
00:14:09
pasti pakai baju hitam Mungkin
00:14:10
sebulannya lu pasti pakai baju hijau
00:14:12
kemudian pakai baju putih itu itu tapi
00:14:16
ya pastinya tetap sama ya
00:14:21
kalau ini aku jadi tertarik sama
00:14:23
ceritanya umur dengan
00:14:26
entitas penguasa laut selatan kita sebut
00:14:31
begitu saja enggak apa-apa
00:14:33
ini punya banyak apa ya banyak persepsi
00:14:38
kemudian banyak tampilan yang mungkin
00:14:41
orang-orang lihat atau orang-orang
00:14:42
ceritakan nah sebenarnya
00:14:46
itu ada cerita itu ada semenjak cerita
00:14:50
yang ada di cepuri bertemunya kacang Ibu
00:14:53
Ratu dengan Panembahan Senopati atau
00:14:55
sebelum itu sudah memang sudah eksis
00:14:58
kemudian berinteraksi dengan manusia
00:15:00
juga Iya sebenarnya kalau lebih jauh
00:15:03
sebenarnya sudah ada
00:15:07
karena banyak sekali versi-versi cerita
00:15:10
atau legenda yang ini ya beredar ya
00:15:13
salah satu itu memang ditulis ataupun
00:15:17
ada di Beberapa syarat dan Kidung
00:15:20
cerita ini sama bak atau ataupun ini ya
00:15:23
kemudian
00:15:25
timbul ya
00:15:27
secara menyeluruh ataupun kemudian
00:15:29
gampang dikenal itu Ketika masuknya
00:15:32
antara tanaman Senopati sampai Sultan
00:15:35
Agung
00:15:36
di beberapa babad ya ataupun serat yang
00:15:39
ditulis bentuk dari waktu itu Sultan
00:15:43
Agung gampangnya mencari satu legitimasi
00:15:46
jadi ketika beliau ada di satu
00:15:49
peperangan
00:15:51
kepada via waktu itu dengan VOC
00:15:53
mengalami satu kekalahan satu
00:15:56
penyebabnya karena salah satu struktur
00:15:58
punggungnya itu membocorkan nah
00:16:02
biar tidak terkesan Maaf ya biar tidak
00:16:06
terkesan kalah ataupun mengalami satu
00:16:09
kejadian yang yang cukup cukup memalukan
00:16:13
ataupun biar tetap semangat beliau
00:16:16
kebanyakan juga melakukan tirakat di
00:16:18
sini
00:16:19
dan sejak itu
00:16:21
membuat satu seperti
00:16:23
legitimasi gitu bahwa beliau dekat
00:16:25
dengan penguasaan Selatan contohnya itu
00:16:27
Kemudian ada beberapa cerita yang yang
00:16:31
menyatakan raja-raja Mataram itu menjadi
00:16:34
istri
00:16:37
Ratu Pantai Selatan atau
00:16:40
anak keturunannya menjadi
00:16:43
suami dari Ratu Pantai Selatan atau
00:16:45
kucing
00:16:48
jadi penggabungan ataupun bentuk ini ya
00:16:53
penyatuan antara bumi dan air tanah air
00:16:58
ya jadi hanya simbolis gitu dalam
00:17:00
pernikahan ini simbolis bukan berarti
00:17:02
terus kemudian ada pernikahan gaib
00:17:05
tetapi ada pernikahan dalam bentuk
00:17:07
simbolis jadi penyatuan dengan alam
00:17:10
semesta gimana digambarkan secara batin
00:17:15
itu ya harus ada nikah secara batin
00:17:18
tetapi secara fisik tidak Dan ini bentuk
00:17:20
dari
00:17:22
perlindungan jadi seorang ibu karena
00:17:25
kalau kita dibilang tentang
00:17:27
ada pusat pemerintahan Kraton kemudian
00:17:30
ada gunung merapi ada Pantai Selatan itu
00:17:33
juga
00:17:34
seperti kosmologi ini pasti
00:17:38
menggambarkan Di mana gunung itu kan di
00:17:40
atas Lingga itu Ayah
00:17:42
Yoni itu
00:17:44
Ibu ini Iya simbol perempuan ada tanah
00:17:47
dan ada air sebenarnya itu simbolik juga
00:17:49
ya gimana
00:17:51
putra-putranya di tengah yang ini
00:17:56
kisah-kisah dari Gusti Kanjeng Ratu
00:17:59
Kidul sendiri yang ada
00:18:00
kisah asmaranya ataupun
00:18:03
pertemuan-pertemuan itu menjadi satu
00:18:05
kronik ketika era kolonial
00:18:13
kemudian menjadi Baba ditulis di
00:18:15
kitab-kitab itu banyak disadur dan
00:18:18
digubah juga dan bahkan di era Mataram
00:18:21
baru ya Mataram Islam itu dari beliau
00:18:24
sendiri tercipta juga
00:18:25
pencarian-tarian gitu
00:18:28
dan tentunya kalau kita lihat di era
00:18:31
kolonial ini memang Memang kita harus
00:18:33
sering juga melakukan kritik sumber ya
00:18:35
yang ditulis ini apakah berdasarkan satu
00:18:38
pengalaman atau menjadi pesanan karangan
00:18:41
gitu jadi atau juga sudah disadur dari
00:18:44
bahasa asli menjadi bahasa sekarang
00:18:47
jadi kalau kalau di beberapa
00:18:51
literatur atau rujukan memang kisah ini
00:18:57
ini yang menyebar ataupun dikenal di
00:18:59
masuk antara Mataram Islam sampai era
00:19:02
kolonial
00:19:04
tapi kalau kita lihat Jauh sebelum itu
00:19:06
sudah ada Mas bahkan di era era klasik
00:19:08
ya tetapi karena juga ada beberapa
00:19:11
kebiasaan-kebiasaan yang waktu itu
00:19:12
sifatnya adalah rahasia ataupun
00:19:15
tersembunyi ketika
00:19:16
di era Mataram klasik contohnya datang
00:19:19
ke sini itu tidak terdokumentasi ataupun
00:19:22
tidak tercatat tidak tertulis sehingga
00:19:25
ini baru baru ketahuan ataupun dikenal
00:19:28
lah tantangannya itu di era tadi antara
00:19:30
Mataram Islam ke era kolonial
00:19:36
kita geser ke situ kita coba
00:19:39
cari view yang lebih enak
00:19:44
kalau menurut pandangan saya saya
00:19:47
pribadi percaya adat mitos di laut sini
00:19:49
terutama
00:19:52
tentang
00:19:53
Nyi Roro Kidul itu kan termasuk mitos
00:19:55
ini itu ada di sini semua masyarakat
00:19:58
sini percaya Mas kalau mitos Pantai
00:20:02
Selatan itu
00:20:04
bagi masyarakat sekitar sini
00:20:08
itu betul-betul
00:20:11
ritual jadi
00:20:13
memang
00:20:16
ada yang kejadian dan ada pula yang
00:20:21
bisa dikatakan mitos
00:20:24
karena masyarakat ada yang pernah
00:20:27
melihat sosok itu seorang putri
00:20:32
entah itu Putri itu
00:20:37
bisa dikatakan Ratu Kidul atau apa tapi
00:20:40
pernah ada yang melihat masyarakat
00:20:43
sekitar sini
00:20:49
kalau
00:20:51
dulunya waktu
00:20:54
kami
00:20:56
belum istilahnya
00:21:00
menjadi
00:21:01
seorang nelayan itu ada pantangan Kalau
00:21:07
tidak Anda memakai baju hijau itu nanti
00:21:12
diambil sama
00:21:14
Ratu Kidul tapi ternyata kami sendiri
00:21:18
yang menjadi
00:21:21
nelayan itu memakai baju hijau topi
00:21:25
hijau Alhamdulillah sampai sekarang kami
00:21:29
tidak
00:21:31
di bisa dikatakan ada kejadian yang
00:21:35
nihil
00:21:36
[Musik]
00:21:42
Nah aku masih ini masih
00:21:45
kadang penasaran sama mitos-mitosnya kan
00:21:48
ketika kita menceritakan di sini ini
00:21:51
tetep ada campur tangan persepsi dari
00:21:53
subjektif karena persepsi tentang
00:21:57
entitas-entitas di laut selatan Itu kan
00:21:59
banyak versi seperti itu kemudian ada
00:22:02
yang bilang ini abcd dan sebagainya nah
00:22:04
beberapa ini beberapa sumber yang pernah
00:22:08
saya baca kemudian pernah kita tulis
00:22:10
juga Om di buku-buku kita yang pertama
00:22:12
itu ada entitas-entitas yang identik
00:22:15
tapi itu entitas yang berbeda seperti
00:22:17
itu ada yang tadi
00:22:19
kanjeng Ibu Ratu
00:22:22
Pantai Selatan seperti itu ada
00:22:25
Nyi Roro Kidul kemudian ada lagi yang
00:22:28
dari selatan namanya Mbok siapa
00:22:32
dan beberapa
00:22:34
entitas-entitas yang
00:22:37
ada Nyi Roro ada nyario seperti itu itu
00:22:40
sebenarnya hanya
00:22:42
sebuah apa ya sebuah mitos tambahan yang
00:22:47
berkembang di Yogyakarta atau memang itu
00:22:50
ada penjelasannya bahasa spiritual
00:22:52
metafisik ataupun sejarah ataupun cerita
00:22:54
yang lain kalau kita lihat secara ini ya
00:22:58
secara metafisik
00:23:00
tentunya begini dalam satu sistem
00:23:02
struktur pemerintahan itu seorang Ratu
00:23:06
ya atau Maharani di situ itu tentunya
00:23:08
tidak sendiri artinya ada satu
00:23:10
struktural
00:23:15
Gusti Kanjeng Ratu Kidul kemudian
00:23:18
Nyi Roro Kidul ngiriyah jadi
00:23:25
Nyi Roro Kidul itu boleh dibilang adalah
00:23:27
menteri urusan luar negeri gitu
00:23:31
sementara ngiriyah Kidul itu menteri
00:23:34
urusan dalam negeri
00:23:37
itu urusan rumah tangga
00:23:47
atau yang di Kinasih seperti halnya
00:23:54
menteri-menteri ini kan banyak
00:23:56
Departemen Departemen nih di bawahnya
00:23:58
lagi kan banyak sistem-sistem seperti
00:23:59
Kecamatan bagan Kelurahan
00:24:06
jadi 28 adik kita sini salah satunya
00:24:09
yang dulu pernah kita ke Pelabuhan Ratu
00:24:12
adalah ibu Mayangsari contohnya dimana
00:24:15
Ibu Mayangsari ini yang beliau
00:24:17
digambarkan sebagai seseorang yang
00:24:21
Tahu betul atau menguasai tentang bidang
00:24:24
pembangunan atau urusan inilah Pekerjaan
00:24:27
Umum gitu kalau di kita gitu Jadi yang
00:24:30
berurusan dengan pembangunan pembangunan
00:24:32
Nih pasti kemudian
00:24:34
masih banyak lagi sebenarnya di 28 ini
00:24:37
Tentunya tidak bisa kan kita bahas
00:24:40
satu-satu karena cukup panjang ini nanti
00:24:41
mungkin kita kalau ada kesempatan
00:24:48
di pantai utara itu ibu dewi Lanjar itu
00:24:50
juga termasuk jadi beliau yang menguasai
00:24:52
pantai utara gitu ya
00:24:55
apa namanya terhubung dari sini juga
00:24:58
gitu nah mengingat tentang yang kedua
00:25:01
kalau kita lihat di beberapa kitab ya
00:25:03
ataupun serah-serat ataupun sudah cerita
00:25:06
klasik hubungan antara Gusti Tanjung
00:25:09
Ratu Kidul itu kita bisa Tarik lebih
00:25:12
panjang lagi jadi saat beliau bertemu
00:25:15
dengan Prabowo Brawijaya contohnya
00:25:17
kemudian masuknya Wali Songo Iya salah
00:25:20
satunya dengan
00:25:22
Sunan Kalijaga gitu dan Sabdo Palon
00:25:26
jika kita tarik lebih panjang lagi gitu
00:25:29
kesimpulannya Kita mengulang ya jadi itu
00:25:34
mencuat ya atau banyak di dokumentasikan
00:25:37
ketika peralihan antara Islam atau Islam
00:25:40
ke masuknya bangsa asing Eropa bahkan
00:25:44
prakolonial atau kolonialisme waktu itu
00:25:47
masuk sementara
00:25:49
cerita ini sudah cukup panjang atau
00:25:51
sudah cukup jauh itu
00:25:53
kalau kita tarik lagi di era Classic
00:25:59
kemudian ketika kita ini ya kita melihat
00:26:02
banyak ini banyak versi cerita dari
00:26:04
zaman-zaman yang terdekat dan yang
00:26:07
paling relate dengan kita kita Maksudnya
00:26:09
kita berdua ya ini kan yang ada di
00:26:12
cepuri seperti itu
00:26:15
saya juga
00:26:16
pernah dengar di cepuri ini selain
00:26:20
menjadi apa ya menjadi situs yang
00:26:23
disakralkan memang di situ juga masih
00:26:25
aktif untuk
00:26:26
laku beberapa ritual baik dari pihak
00:26:29
Keraton maupun jadi tujukan orang-orang
00:26:32
yang ingin apa ya istilahnya
00:26:36
bersilaturahmi ya dalam tanda kutip
00:26:38
dengan energi yang ada di selatan bisa
00:26:40
jadi Ibu Ratu atau
00:26:41
staf-staf yang tadi Berarti itu
00:26:44
memang memang demikian adanya Iya jadi
00:26:48
ini seperti perut saya ini satu pendopo
00:26:52
utama sebelum kita masuk ke
00:26:55
kedatonnya karena biasanya dalam lelaku
00:26:59
ritual atau beberapa tapak tilas memang
00:27:04
sebelum masuk ke
00:27:05
Parangkusumo
00:27:07
itu kita harus melakukan beberapa
00:27:10
hal-hal seperti halnya kalau ini memang
00:27:13
untuk untuk Nano harus puasa membawa
00:27:16
kembang Taman contohnya
00:27:19
terus tiap malam misalnya
00:27:23
baru kita setelah dari sini kita
00:27:25
mantapkan ke
00:27:27
pantai
00:27:30
memang spesifik itu ya spesifik karena
00:27:33
tidak jauh dari ini kan ada Watu banteng
00:27:35
kalau kita lihat memang juga jauh lagi
00:27:39
ya ketika ini di daerah lampau itu
00:27:42
tempat ini kan terbentuk dari patahan
00:27:45
jadi gunung-gunung kita lihat ada Karang
00:27:47
Gunung ini membentuk ya awal dari
00:27:50
pegunungan
00:27:51
seribu kita lihat di sini dan konturnya
00:27:55
yang ada di sini pun di bawah ini juga
00:27:58
ada vulkaniknya
00:28:00
di situ kan ada
00:28:02
ini situs parangledan tempat mandi air
00:28:05
hangat itu kemudian
00:28:06
bentuk dari pasir yang ada di sini kan
00:28:08
pasir vulkanik itu juga
00:28:11
nah Berarti tempat ini sangat kompleks
00:28:13
itu dulunya Seperti apa dan satu cerita
00:28:15
satu cerita legenda yang sangat erat
00:28:19
ketika itu juga ada yang menggambarkan
00:28:21
beliau berasal dari
00:28:24
tujuh bidadari dari kayangan
00:28:32
ini salah satu bidadari yang agamanya
00:28:35
itu dan selendangnya berwarna hijau
00:28:38
ini juga menjadi pertanyaan sampai
00:28:40
sekarang
00:28:43
mandi di Sendang kemudian ada seseorang
00:28:47
laki-laki Joko Tarub itu kemudian
00:28:49
mengambil selendangnya dulu tidak bisa
00:28:52
naik
00:28:53
kemudian diperistri singkat cerita punya
00:28:56
anak
00:28:57
nah ketika
00:28:59
sudah anaknya besar kan tahu tuh ketika
00:29:01
mau menanak nasi terhadap disembunyikan
00:29:03
di lumbung padi nah saat beliau kemudian
00:29:08
menemukan itu kan kembali ke Kayangan
00:29:09
ketemu dengan
00:29:12
ketika di Kahyangan
00:29:15
karena sudah separuh manusia separuh
00:29:17
Bidadari beliau diberikan amanah untuk
00:29:19
menjaga Selatan pantai gitu Ini salah
00:29:22
satu ya karena banyak versi ini salah
00:29:24
satu salah satu cerita epos legendanya
00:29:26
nah sehingga warna hijau menjadi warna
00:29:30
kenegaraan ini yang pertama yang
00:29:33
diyakini sebagai mitos dan legendanya
00:29:35
yang kedua sebenarnya pantangan warna
00:29:37
hijau itu sendiri selain tadi yang
00:29:39
pertama ketika warna Pakai warna hijau
00:29:40
itu kan menyamai dengan rajanya yang ada
00:29:44
di sini yang kedua warna hijau itu
00:29:46
dihimbau oleh para tim besar tidak boleh
00:29:49
dipakai kenapa kalau nanti amit-amitnya
00:29:51
terjadi kecelakaan hanyut susah
00:29:54
dievakuasi karena ini ya
00:29:57
dan itu banyak Palung ya jadi saat
00:30:00
tenggelam
00:30:03
ini menjadi satu budaya yang itu berawal
00:30:07
dari mitos mistis dan legenda tetapi ini
00:30:09
sangat kita pegang karena dibalik mitos
00:30:12
itu diciptakan pasti ada pantangan yang
00:30:14
tidak boleh salah satunya yang logic
00:30:15
adalah warna air itu akan menyatu dengan
00:30:19
ketika ada orang yang tenggelam
00:30:24
mungkin teman-teman Jangan nikah nanti
00:30:26
mau lanjut cerita juga kita
00:30:30
lokasi yang lebih dekat dengan
00:30:33
mitologi dan cerita-cerita Pantai
00:30:36
Selatan di Jogjakarta seperti itu Yuk
00:30:38
kita langsung ke sana
00:30:43
[Musik]
00:30:58
sampai sekarang
00:31:00
namanya Labuan ya namanya Labuan
00:31:03
larungan tapi yang dilabuh sesaji
00:31:08
larungan itu bukannya makanan
00:31:12
itu pakaian
00:31:16
Putri semua
00:31:18
kurang lebih
00:31:20
apa samakan tahu
00:31:23
harus sekarang Kotang itu 24 helai
00:31:28
dan kain batik dan ada lagi kain namanya
00:31:33
Cindy merah dan Cindy Wilis itu
00:31:42
kalau orang desa namanya syukuran Terima
00:31:47
kasih
00:31:48
bahwa pertolongannya
00:31:51
Kanjeng Ratu Kidul tidak baik-baik
00:31:54
karena dia
00:31:58
menyediakan semua
00:32:01
pekerti dan semua hasil-hasil
00:32:07
yang diserap oleh Danau sutowijoyo tetap
00:32:11
mencukupi
00:32:15
Keraton atau semua rakyat maka dari itu
00:32:21
yang penambahan Senopati namanya
00:32:23
syukuran
00:32:25
tiap tahun
00:32:27
memberi sesaji larungan
00:32:31
larung artinya
00:32:35
larungkan atau di
00:32:38
laut dan labuh labu semua masyarakat
00:32:44
bisa memiliki jadi tidak memandang satu
00:32:48
sama lain kalau bisa
00:32:51
meraih itu tetap dia diperbolehkan itu
00:32:56
namanya larungan Labuan dan sampai
00:33:00
sekarang itu
00:33:03
si Sultan Hamengkubuwono
00:33:08
itu tetap
00:33:11
namanya
00:33:13
naluri ada dalam
00:33:22
sebagai raja
00:33:24
Terima kasih syukur oleh Allah dan dia
00:33:29
tetap mengadakan sesaji larungan atau
00:33:33
Labuan
00:33:35
[Musik]
00:33:39
Oke
00:33:41
kita sudah ada di
00:33:43
daerah Parangkusumo tepatnya di situs
00:33:47
cepuri yang dipercaya situs yang ada di
00:33:51
belakang kita ini dulu pernah menjadi
00:33:55
saksi sejarah seperti itu dimana
00:33:58
Panembahan Senopati seorang founding
00:34:01
father dari Keraton Jogja dan Solo ini
00:34:04
bertemu dalam tanda kutip dengan
00:34:07
penguasa dari laut selatan seperti itu
00:34:11
tentunya
00:34:13
sudah sering diceritakan termasuk saya
00:34:17
juga
00:34:18
dan ini tempat kita berdiri sekarang ini
00:34:21
adalah sumbu imajinernya dari Yogyakarta
00:34:29
ke utara terus itu nanti berpotongan
00:34:32
dengan Keraton kemudian ke utara terus
00:34:34
itu dengan gunung merapi sementara dari
00:34:36
garis ini juga ke selatan terus ini
00:34:39
dengan Keraton Laut Kidul
00:34:41
kemudian ini
00:34:44
bertahun-tahun setelah itu di sini masih
00:34:48
sering digunakan untuk
00:34:49
laku-laku spiritual atau ritual atau
00:34:53
mungkin yang dikenal dengan larungan
00:34:54
atau Labuan sesaji seperti itu
00:34:56
sebenarnya makna dari itu bagi
00:34:59
masyarakat Jogja sendiri dan bagi para
00:35:01
pelaku-pelakunya itu apa sih sebenarnya
00:35:05
itu kan
00:35:06
jadi sedekah bumi
00:35:09
sedekah bumi disini
00:35:11
boleh dibilang sesaji sajian yang
00:35:14
diberikan itu bentuk dari rasa syukur
00:35:16
dan juga hormat dan juga
00:35:19
ini ya
00:35:21
bentuk seperti persembahan kepada Tuhan
00:35:24
Yang Maha Kuasa diutamakan kepada Tuhan
00:35:28
yang maha kuasa jadi bentuk rasa syukur
00:35:29
sedekah bumi jadi apa yang sudah
00:35:33
hadir ya ataupun apa yang sudah menjadi
00:35:35
produk dari bumi dari tanah itu
00:35:39
bentuk-bentuknya kan ada sayuran buah
00:35:41
kemudian ada bunga-bungaan terus
00:35:44
pewangian ada juga biasanya penyerta
00:35:47
kepala hewan tertentu tapi di sini
00:35:50
adalah sedekah
00:35:52
Jadi apa yang sudah kita peroleh itu
00:35:54
kita kembalikan dengan rasa syukur dan
00:35:58
makna hormat itu tidak menyembah tapi
00:36:01
hormat menghormati
00:36:02
terhadap pencipta dan juga pemelihara
00:36:12
kemudian ini kita tarik lagi ke timeline
00:36:17
yang paling baru kalau kita lihat di
00:36:18
sekitar kan banyak nih masyarakat dari
00:36:20
sekitar maupun dari tempat-tempat yang
00:36:22
jauh ini Kemudian pada tangan ke sini
00:36:25
membawa ukuran dan sebagainya
00:36:27
mengarah ke
00:36:30
seperti itu mungkin beberapa diantara
00:36:33
mereka ini hendak dalam tanda kutip
00:36:36
terhubung dengan
00:36:37
sama entitas-entitas Ibu Ratu Pantai
00:36:41
Selatan atau yang ada di sana seperti
00:36:43
dulu Panembahan Senopati Nah kalau yang
00:36:45
ini maknanya seperti apa ya ini
00:36:48
sebenarnya bentuk satu simbolis juga
00:36:50
ketika orang datang ke sini tentunya
00:36:52
banyak sekali hajat dan keinginan dari
00:36:55
itu yang bersifat positif tentunya dia
00:36:57
juga yang negatif yang positif Ini tuh
00:37:00
punya orang-orang yang memiliki
00:37:01
spiritual ataupun kemampuan-kemampuan
00:37:03
secara metafisik dan juga secara
00:37:06
supranatural itu akan bertemu dengan
00:37:09
beliau
00:37:12
yang negatif ini seolah-olah bertemu
00:37:15
dengan beliau tetapi itu bentuk yang
00:37:17
menyerupakan
00:37:18
beberapa kasus seperti orang dengan
00:37:20
lagu-lagu ilmu tertentu atau juga
00:37:22
pesugihan
00:37:23
[Musik]
00:37:24
satu tokoh yang terkenal kita adalah Nyi
00:37:27
Blorong
00:37:29
itu sebenarnya seorang Panglima yang
00:37:32
positif
00:37:41
Oke namun di beberapa film ya atau di
00:37:45
Beberapa kisah digambarkan Nyi Blorong
00:37:47
ini sosok antagonis
00:37:49
ini salah sebenarnya itu pada dasarnya
00:37:52
beliau ini seorang panglima perang yang
00:37:54
memiliki tugas salah satunya adalah
00:37:56
menggoda Iman manusia
00:38:00
[Musik]
00:38:06
dengan beberapa macam tujuan ini
00:38:09
bertemunya dengan juga dengan berbagai
00:38:11
macam tujuan jadi makna tirakat
00:38:20
juga ke sini ada juga yang mereka
00:38:23
membuang ilmu membuang pusaka membuang
00:38:27
jimat atau membuang benda-benda dalam
00:38:29
tubuhnya juga ke sini
00:38:30
[Musik]
00:38:38
lepaskan gitu
00:38:41
menurut saya tempat ini juga memiliki
00:38:43
satu energi untuk giling
00:38:46
dan juga tempat yang pas ketika akan
00:38:49
menyerap energi alam semesta Jadi kalau
00:38:52
saya simpulkan ya makna dari Labuan
00:38:55
sedekah bumi itu bentuk rasa terima
00:38:59
kasih kita atau ketika kita kepada sang
00:39:02
pencipta Jadi apa yang sudah diperoleh
00:39:04
ini bentuk sedekah tapi juga bentuk
00:39:06
penghormatan terhadap para leluhur
00:39:14
kami sendiri
00:39:17
sudah
00:39:18
mengalami dan pernah kejadian
00:39:24
itu secara tiba-tiba
00:39:27
itu di tengah lautan itu kelihatan
00:39:31
dangkal
00:39:33
karena
00:39:34
kita
00:39:36
sebagai nelayan belum pernah sama sekali
00:39:39
kok di tengah lautan itu dangkal
00:39:41
ternyata
00:39:43
di tengah lautan itu Ada sesosok
00:39:48
hewan
00:39:49
entah itu hewan itu peliharaan Kanjeng
00:39:54
Ratu atau gimana Yang jelas ikan yang
00:39:56
besar kita sempat
00:40:00
terhalang itu
00:40:02
Jadi kita mau jalan ke depan ndak bisa
00:40:05
ke belakang pun tidak bisa karena
00:40:07
di sekitaran perahu itu ada ikan
00:40:10
betul-betul besar
00:40:12
kita terapung di tengah ikan Nah setelah
00:40:17
kami turun dari perahu
00:40:21
dan bilang
00:40:24
Mbah kami jangan diganggu karena kami
00:40:28
mencarikan nafkah anak istri
00:40:31
Alhamdulillah
00:40:34
setelah kami
00:40:36
pegang-pegang ikan tersebut turun turun
00:40:40
turun turun turun
00:40:42
Terus menghilang entah ikan itu
00:40:46
larinya ke tengah atau ke tepi
00:40:49
kurang tahu
00:40:51
dan ikan-ikan yang sudah kami
00:40:56
hadapi seperti itu
00:40:58
kami
00:41:00
dulunya Sebelum menjadi nelayan
00:41:04
itu kami
00:41:08
mengikuti jejak Rescue
00:41:11
Jadi kami sendiri menjadi besar Pantai
00:41:17
Parangtritis khususnya
00:41:19
dan
00:41:22
setelah kami amati ikan itu tidak
00:41:25
memangsa manusia
00:41:28
ikan tersebut membantu
00:41:31
membantu manusia mendaratkan
00:41:36
korban yang berada di tengah membikin
00:41:39
gelombang
00:41:40
itulah ikan yang kami
00:41:44
dapati waktu kami terapung
00:41:48
sampai tengah
00:42:00
lalu ini bicara ini ya
00:42:03
hubungan antar manusia dengan alam yang
00:42:06
kita bicarakan disini adalah lautan
00:42:08
seperti itu kadang nih di laut juga ada
00:42:12
tanda-tanda Kalau orang apa ya menyebut
00:42:17
mungkin ada gejala alam atau bencana
00:42:19
Cuman kadang orang Jawa menyebutnya Oh
00:42:21
ini sedang digawe dan sebagainya Nah ada
00:42:24
nggak sih Om Insight dari misalnya gempa
00:42:27
bumi yang beberapa waktu lalu terjadi
00:42:29
kemudian gelombang tinggi kemudian
00:42:34
gejala-gejala alam yang kemudian
00:42:37
ini menjadi pertanda atau menjadi
00:42:40
sesuatu Insert bagi orang-orang yang ada
00:42:42
di sekitarnya Iya tentunya itu pertanda
00:42:45
ya kalau kita bilang
00:42:47
gempa bumi atau tsunami atau ketukan
00:42:50
bentuk dari
00:42:52
alam semesta di sini tidak ada kemarahan
00:42:55
tetapi
00:42:56
merestart ya memulai sesuatu baru karena
00:43:00
memang kalau kita kaji secara keberadaan
00:43:03
Indonesia ya pertama tanah Jawa itu
00:43:06
memang terdiri dari banyak patahan atau
00:43:08
lempeng bumi aktif termasuk vulkanik di
00:43:10
sini Jadi ini memang satu sinyalemen
00:43:13
yang kita harus paham dan kita harus
00:43:15
bersahabat dengan kebencanaan ini atau
00:43:18
kita tahu mitigasinya seperti apa yang
00:43:20
kedua laut ini kan muara dari semuanya
00:43:25
ketika mata air itu muncul ya bersumber
00:43:29
di Gunung melalui
00:43:30
sungai pembuangan itu semuanya
00:43:37
sehingga kita juga harus paham betul
00:43:40
apa yang boleh dan tidak boleh dibuang
00:43:42
ke sungai karena akan mencemari lautan
00:43:45
karena lautan sendiri memberikan
00:43:46
kehidupan pada kita salah satunya ikan
00:43:49
misalkan
00:43:54
ini ya termasuk airnya sendiri
00:43:58
potensi-potensi ini yang harus kita
00:44:00
kendalikan Kenapa karena ketika nanti
00:44:02
rusak juga efek
00:44:05
yang ketiga ada tempat-tempat di bumi
00:44:10
ini ya yang di situ ada energi-energi
00:44:12
besar secara metafisik salah satunya di
00:44:14
laut dan laut ini juga menyimpan banyak
00:44:19
kisah-kisah tertentu termasuk para
00:44:21
leluhur kita dulu di sini seperti halnya
00:44:24
bersemasi diperkirakan bahkan
00:44:26
entitas-entitas besar itu semuanya ada
00:44:29
di situ boleh dibilang lautan ini kayak
00:44:32
rumah kita kampung halaman kita tempat
00:44:34
bermula segala sesuatu sehingga
00:44:37
Eh kalau diukur bisa jadi kehidupan yang
00:44:42
ada di darat dan di laut tua yang ada di
00:44:45
makhlukNya makhluk-makhluknya Ya baik
00:44:47
yang kasat mata ataupun
00:44:50
juga banyak sekali ya termasuk ya di
00:44:54
Muara ya Dan nanti kita sebenarnya ada
00:44:56
plannya ada rencana untuk kita coba
00:44:58
menengah ya tetapi karena kondisi yang
00:45:01
tidak memungkinkan dan ini adalah
00:45:02
sinyalamen juga dari alam semesta
00:45:04
akhirnya kita urungkan kita cari satu
00:45:08
tempat yang sekiranya enak untuk kita
00:45:10
bahas
00:45:11
jangan ini Jangan memaksakan diri kalau
00:45:13
sama alam nggak bisa dilawan cuman kita
00:45:16
bisa menyesuaikan diri menyelenggarakan
00:45:18
diri dengan treatment-nya kayak gitu oke
00:45:20
maksudnya
00:45:23
dari awal hingga akhir dan juga terima
00:45:26
kasih untuk kru yang bertugas Terima
00:45:29
kasih juga untuk dus Indonesia untuk
00:45:31
teman-teman yang penggemar seni
00:45:33
fotografi ataupun berkarya dalam bidang
00:45:35
fotografi dan juga videografi dapat
00:45:38
memperoleh piranti piranti canggih untuk
00:45:41
seni fotografi hanya di dus yang ada di
00:45:44
seluruh Indonesia
00:45:50
kita tinggalkan komentar
00:45:55
dan jangan lupa juga obrolan santai yuk
00:46:01
assalamualaikum warahmatullahi
00:46:03
wabarakatuh
00:46:08
[Musik]