TIPS BERKOMUNIKASI YANG BAIK | KEMAMPUAN MENDENGARKAN EMPATIK | TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

00:23:47
https://www.youtube.com/watch?v=rTRk98J6lPM

الملخص

TLDRVideo ini membahas cara komunikasi yang efektif dengan fokus pada mendengarkan empatik. Penekanan terletak pada pentingnya mendengarkan agar kita bisa memahami orang lain dan membangun kepercayaan. Ditekankan bahwa efektifnya komunikasi memerlukan keterampilan dasar yaitu membaca, menulis, berbicara, dan terutama mendengarkan. Ada lima tingkatan mendengar dari mengabaikan hingga mendengarkan empatik. Contoh sukses dalam komunikasi yang efektif ditampilkan melalui nama besar dalam industri. Video ini juga memberikan tips praktis untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan empatik.

الوجبات الجاهزة

  • 👂 Mendengarkan empatik adalah kunci komunikasi efektif
  • 📈 Kepercayaan dibangun melalui pemahaman
  • 🗣️ Empati membantu dalam menyampaikan ide dan pendapat
  • 🔍 Tingkatan mendengar: dari mengabaikan hingga empatik
  • ⏳ Alokasikan waktu untuk mendengarkan dengan baik
  • 💭 Hindari menilai atau menafsirkan saat mendengar
  • 🤝 Konfirmasi pemahaman untuk membangun kepercayaan
  • 🛠️ Latihan keterampilan mendengarkan secara aktif
  • 📚 Pembelajaran sepanjang hayat dalam komunikasi
  • 🤔 Komunikasi adalah tentang pemahaman dan perasaan.

الجدول الزمني

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini membahas pentingnya komunikasi efektif melalui mendengarkan empatik, yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Keberhasilan individu dalam mendapatkan dukungan dari orang lain sangat bergantung pada kemampuan komunikasi mereka. Contoh tokoh seperti Steve Jobs, Jack Ma, dan Elon Musk menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Kemampuan mendengarkan adalah salah satu keterampilan dasar komunikasi. Ada lima tingkatan dalam mendengarkan mulai dari mengabaikan hingga mendengarkan empatik. Meskipun orang sering melatih keterampilan berbicara dan menulis, mendengarkan sering diabaikan, padahal itu sangat penting untuk memahami sudut pandang orang lain.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Mendengarkan empatik mencakup pemahaman dan perhatian terhadap perasaan orang lain. Video ini memberikan tips untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan empatik seperti mengalokasikan waktu, mengecek niat, dan menghindari respons yang bersifat autobiografis, sehingga kita bisa lebih memahami kebutuhan percakapan orang lain.

  • 00:15:00 - 00:23:47

    Respon kalimat empatik dihasilkan melalui tiga langkah: mengidentifikasi perasaan, fokus pembicaraan, dan merespon dengan kalimat empatik. Latihan dilakukan untuk mengembangkan keterampilan ini agar kita dapat menjadi pendengar dan komunikator yang lebih efektif, sehingga mampu membangun kepercayaan dan komunikasi yang lebih baik.

اعرض المزيد

الخريطة الذهنية

فيديو أسئلة وأجوبة

  • Mengapa mendengarkan empatik penting dalam komunikasi?

    Mendengarkan empatik penting untuk memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, yang membantu membangun kepercayaan.

  • Apa saja tingkatan mendengar?

    Ada lima tingkatan mendengar: ignoring, pretending, selective listening, attentive listening, dan empathic listening.

  • Bagaimana cara menjadi pendengar yang empatik?

    Alokasikan waktu, periksa niat, dan hindari respon menafsirkan atau menasehati.

  • Apa contoh respon kalimat empatik?

    Contohnya: "Sepertinya kamu merasa tidak nyaman dengan perlakuan dia terhadap kamu."

  • Siapa contoh orang sukses karena komunikasi yang efektif?

    Steve Jobs, Jack Ma, dan Elon Musk.

  • Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan?

    Praktik mendengarkan empatik secara aktif dan mengkonfirmasi pemahaman dengan respon yang mencerminkan perasaan orang lain.

عرض المزيد من ملخصات الفيديو

احصل على وصول فوري إلى ملخصات فيديو YouTube المجانية المدعومة بالذكاء الاصطناعي!
الترجمات
id
التمرير التلقائي:
  • 00:00:00
    Cara komunikasi yang efektif dengan mendengarkan empatik
  • 00:00:13
    Kita membutuhkan dukungan dan bantuan orang lain untuk mencapai target atau tujuan yang ingin kita capai
  • 00:00:22
    Makin besar target atau tujuan yang ingin dicapai, makin besar juga dukungan dan bantuan yang kita butuhkan
  • 00:00:30
    Untuk itulah kita membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang efektif
  • 00:00:36
    Seseorang boleh saja pintar, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang tinggi, atau memiliki ide bisnis yang menarik
  • 00:00:44
    Tetapi, bila dia tidak terampil dalam berkomunikasi
  • 00:00:48
    Maka dia akan sulit untuk mendapatkan dukungan dari orang lain
  • 00:00:52
    Sulit mendapatkan kepercayaan dari pelanggan ataupun pengguna jasanya
  • 00:00:57
    Sulit mendapatkan kepercayaan dari atasan.
  • 00:01:00
    atau bila dia seorang pengusaha, dia akan sulit untuk mendapatkan mitra serta dukungan permodalan
  • 00:01:07
    dalam menjalankan usahanya
  • 00:01:09
    Steve Jobs, Jack Ma, atau Elon Musk,
  • 00:01:13
    adalah contoh orang-orang yang berhasil karena kemampuan berkomunikasi yang efektif
  • 00:01:19
    Komunikasi adalah media untuk kita memahami kebutuhan dan aspirasi orang lain,
  • 00:01:25
    sekaligus untuk membuat orang bisa memahami kebutuhan dan aspirasi kita
  • 00:01:30
    Komunikasi juga adalah perangkat untuk mengajak, menggugah, dan menggerakkan orang lain
  • 00:01:36
    Sehingga kita mendapatkan penerimaan, kepercayaan, dukungan, atau bahkan bantuan
  • 00:01:42
    dalam mencapai target serta tujuan yang kita inginkan
  • 00:01:46
    Untuk bisa berkomunikasi dengan efektif seseorang perlu menguasai beberapa keterampilan.
  • 00:01:52
    Keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan
  • 00:01:58
    Ini adalah empat keterampilan dasar dalam berkomunikasi
  • 00:02:02
    Kita menghabiskan waktu kita bertahun-tahun di sekolah untuk belajar keterampilan membaca dan menulis
  • 00:02:07
    Kita mempelajari keterampilan berbicara atau bahkan ikut kursus menjadi pembicara yang baik.
  • 00:02:14
    Tetapi bagaimana dengan keterampilan kita dalam mendengarkan?
  • 00:02:18
    Seberapa banyak waktu yang sudah kita pakai untuk belajar mendengarkan dengan baik
  • 00:02:23
    dibandingkan dengan waktu yang kita pakai untuk mempelajari keterampilan berkomunikasi lainnya
  • 00:02:29
    Dalam video ini kita akan membahas prinsip penting saat berkomunikasi
  • 00:02:34
    Pahamilah dulu Mitra bicara kita, barulah kita bisa mengajak mereka untuk memahami kita
  • 00:02:41
    Dalam bukunya, Seven Habits of highly effective people,
  • 00:02:45
    Stephen R. Covey menyebutkan hal ini sebagai kebiasaan efektif yang kelima
  • 00:02:50
    Berusaha mengerti orang lain terlebih dahulu barulah berusaha mengajak orang lain untuk mengerti kita
  • 00:02:57
    Untuk bisa berkomunikasi dengan efektif,
  • 00:03:00
    seseorang perlu menguasai keterampilan mendengarkan dengan efektif terlebih dahulu
  • 00:03:05
    barulah keterampilan berbicaranya akan bisa memberikan dampak.
  • 00:03:10
    Perhatikan dengan seksama prinsip tadi!
  • 00:03:14
    Pahamilah dulu Mitra bicara kita!
  • 00:03:16
    Karena orang tidak akan mau mendengar atau bahkan,
  • 00:03:19
    menerima ide, pendapat, usulan, dari orang lain yang tidak mereka terima atau percayai
  • 00:03:27
    Dan orang tidak akan mau menerima atau mempercayai kita,
  • 00:03:31
    kalau mereka menilai kita, tidak bisa mengerti dan memahami pikiran serta perasaan
  • 00:03:39
    Untuk mengajak orang lain mau mengerti dan memahami kita, dibutuhkan keterampilan berbicara
  • 00:03:45
    Tetapi untuk membuat orang lain merasa dimengerti dan dipahami,
  • 00:03:51
    dibutuhkan kemampuan mendengarkan empatik.
  • 00:03:54
    Kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan efektif,
  • 00:03:58
    jika kita belum bisa menjadi pendengar yang efektif terlebih dahulu
  • 00:04:03
    Ada lima tingkatan dalam mendengar, yang pertama adalah ignoring atau mengabaikan orang lain
  • 00:04:09
    Biasanya karena kita masih punya kesibukan atau fokus lain
  • 00:04:15
    misalnya: sedang fokus pada pekerjaan yang sedang kita kerjakan,
  • 00:04:19
    sedang fokus pada gadget atau game online yang sedang kita mainkan
  • 00:04:23
    atau sedang fokus pada jalan raya saat kita masih mengendarai kendaraan
  • 00:04:29
    Tingkatan yang kedua adalah pretending, yaitu ini berarti berpura-pura mendengarkan
  • 00:04:34
    mungkin seseorang berhadap-hadapan dengan Mitra bicara mereka
  • 00:04:39
    Tetapi energi, pikiran, dan perasaan mereka, tidak terfokuskan pada Mitra bicara mereka
  • 00:04:46
    Biasanya ini dilakukan agar terlihat sopan di mata Mitra bicara mereka
  • 00:04:53
    Tingkatan yang ketiga adalah selektif listening
  • 00:04:55
    Dalam tahap ini seseorang mendengar dengan memberikan perhatian dan energi mereka
  • 00:05:02
    Tetapi mereka hanya memilih kata-kata yang mereka anggap relevan dengan sudut pandang dan kepentingan mereka
  • 00:05:09
    Dalam tahap ini, agenda yang dipakai masih agenda diri mereka sendiri
  • 00:05:16
    dan belum terpusat untuk benar-benar mengerti sudut pandang ataupun perasaan Mitra bicara mereka
  • 00:05:24
    Di tahap ini orang mendengarkan orang lain dengan maksud untuk membalas atau memberikan tanggapan
  • 00:05:30
    terhadap pernyataan Mitra bicara mereka
  • 00:05:33
    Tingkatan selanjutnya adalah Attentive Listening
  • 00:05:36
    Dalam tahapan ini, kita tidak hanya mendengar tetapi benar-benar mendengarkan
  • 00:05:43
    Ini berarti kita sudah mendengarkan dengan memberikan perhatian
  • 00:05:47
    dan fokus pada apa yang dikatakan Mitra bicara kita
  • 00:05:52
    Kita mencoba mengerti sudut pandang dan pemikiran Mitra bicara kita
  • 00:05:58
    Di tahap ini kita tidak lagi mendengar dengan maksud membalas atau memberikan tanggapan
  • 00:06:04
    kita benar-benar mendengarkan untuk mengerti pemikiran dan pendapat mereka
  • 00:06:09
    Sayangnya, pada tahap ini kita belum sampai pada upaya untuk memahami
  • 00:06:16
    perasaan dan emosi yang dirasakan dari Mitra bicara kita
  • 00:06:21
    Tahapan yang paling tinggi adalah Empathic Listening atau mendengarkan empatik
  • 00:06:27
    Ini adalah tingkatan mendengarkan yang paling melibatkan energi, pikiran, dan perasaan kita
  • 00:06:36
    Di sini kita benar-benar mengerti dan memahami perasaan Mitra bicara kita
  • 00:06:42
    Di tahap ini kita tidak hanya mencoba untuk mengerti apa yang telah mereka katakan
  • 00:06:48
    Tapi juga kita mendalami, Apa yang dirasakan oleh Mitra bicara kita
  • 00:06:54
    Dengan mendengarkan empatik, kita mencoba
  • 00:06:57
    benar-benar mengerti pemikiran dan memahami perasaan Mitra bicara kita
  • 00:07:03
    Inilah kunci untuk mendapatkan penerimaan dan kepercayaan Mitra bicara kita
  • 00:07:10
    Inilah kunci untuk menciptakan komunikasi yang efektif
  • 00:07:15
    Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam mendengarkan empatik
  • 00:07:21
    Tips yang pertama: Alokasikan lah Waktu kita
  • 00:07:25
    Mendengarkan empatik berarti kita berusaha memberikan ruang pada Mitra bicara kita
  • 00:07:31
    untuk menyampaikan pemikiran ataupun perasaannya
  • 00:07:35
    Proses ini bisa berlangsung cepat atau bahkan lebih lama dari yang kita duga
  • 00:07:40
    Pastikan kita punya waktu untuk memberikan kesempatan pada mereka
  • 00:07:45
    menyampaikan pemikiran dan perasaannya
  • 00:07:49
    Jika tidak, kita akan terpancing untuk terburu-buru dan memaksakan ide, pendapat, serta pemikiran kita
  • 00:07:56
    sebelum mereka siap untuk mempercayai, dan menerima pendapat, atau saran dari kita
  • 00:08:04
    Tips yang kedua adalah mengecek niat
  • 00:08:07
    Mendengarkan empatik adalah tentang kepedulian, ketulusan, dan perhatian kita kepada orang lain
  • 00:08:15
    Kita akan sulit untuk bisa mendengarkan empatik,
  • 00:08:18
    jika kita hanya memikirkan agenda dan kepentingan diri kita sendiri.
  • 00:08:22
    Misalnya: jika kita hanya terfokus untuk memastikan ide dan usulan kita diterima.
  • 00:08:28
    Terfokus menjual produk atau layanan kita
  • 00:08:31
    atau terfokus untuk berusaha agar proposal dan penawaran kerjasama kita diterima oleh mereka
  • 00:08:38
    Ingat prinsip sebelumhya, Pahamilah orang lain terlebih dahulu
  • 00:08:42
    sebelum kita berharap orang lain mau memahami kita
  • 00:08:47
    Tips yang ketiga adalah menghindari empat respon (Autobiografis),
  • 00:08:51
    yaitu: menafsirkan, menggali, menilai, atau menasehati orang lain
  • 00:08:56
    saat kita sedang mendengarkan empatik
  • 00:09:00
    Ketika Mitra bicara kita menyampaikan pendapatnya
  • 00:09:03
    Kebanyakan orang cenderung melakukan perilaku-perilaku ini
  • 00:09:07
    Mereka cenderung menafsirkan atau melihat sesuatu dari kacamata mereka
  • 00:09:12
    Menggali dengan pertanyaan yang membuat Mitra bicara terpaksa harus berpikir keras
  • 00:09:18
    Memberikan penilaian sehingga Mitra bicara merasa di 'judge' atau diadili
  • 00:09:23
    Bahkan diberikan nasehat, sehingga Mitra bicara merasa direndahkan kemampuannya
  • 00:09:29
    serta tidak dianggap kompeten
  • 00:09:32
    Komunikasi bukan hanya soal logika saja, melainkan juga soal perasaan dan emosi
  • 00:09:38
    Jika perasaan dan emosi seseorang sedang tidak stabil sulit untuk diajak berpikir dengan jernih
  • 00:09:45
    Inilah mengapa kita perlu menghindari respon-respon yang tidak efektif tadi
  • 00:09:50
    ketika kita sedang mendengarkan empatik
  • 00:09:53
    Sebaiknya tahan diri kita, sampai nanti ketika Mitra kita sudah lebih siap dan terbuka
  • 00:10:00
    untuk menerima serta mempercayai kita
  • 00:10:03
    Mendengarkan empatik melibatkan pengertian dan pemahaman
  • 00:10:07
    Pengertian berarti kita mengerti apa yang menjadi 'concern' ataupun kepedulian mereka
  • 00:10:14
    Pemahaman berarti kita memahami apa yang dirasakan oleh mereka
  • 00:10:19
    Untuk itulah kita perlu menjalankan tips yang terakhir ini,
  • 00:10:23
    yaitu: mengkonfirmasikan pengertian dan pemahaman kita
  • 00:10:28
    Seorang waiter yang profesional, dilatih untuk mengulang kembali pesanan dari pelanggan mereka
  • 00:10:34
    Ini membuat pelanggan merasakan bahwa waiter benar-benar mendengarkan pesanan mereka.
  • 00:10:41
    Waiter yang tidak profesional mungkin akan mengatakan "Siap Pak." atau "Siap Boss."
  • 00:10:46
    Disinilah kita bisa membedakan antara
  • 00:10:49
    perilaku orang-orang yang merasa paham dengan orang yang benar-benar memahami
  • 00:10:56
    Dengan mengkonfirmasi perasaan dan 'concern' dari Mitra bicara
  • 00:11:00
    Kita menunjukkan kepada mereka, bahwa kita benar-benar memahami apa yang mereka sampaikan
  • 00:11:07
    bukan hanya merasa sudah memahami
  • 00:11:10
    Jadi konfirmasikanlah pengertian dan pemahaman kita dengan memberikan respon kalimat yang empatik
  • 00:11:18
    Untuk bisa memberikan respon kalimat empatik ada tiga langkah yang perlu kita perhatikan
  • 00:11:23
    Pertama-tama kita perlu terlebih dahulu mengidentifikasi Apa yang dirasakan oleh mitra bicara kita,
  • 00:11:30
    misalnya: rasa bingung, sedih, kecewa, bahagia, yakin, gembira, ataupun lainnya.
  • 00:11:37
    Yang kedua, kita perlu mengidentifikasi topik atau fokus yang sedang mereka bicarakan.
  • 00:11:43
    misalnya: perlakuan atasan yang tidak menyenangkan,
  • 00:11:46
    Sikap pasangan yang menyebalkan, ketidakjelasan sistem kerja,
  • 00:11:50
    Kondisi kesehatan di sekitar lingkungan kerja, atau apapun
  • 00:11:53
    Dan yang ketiga, buatlah respon kalimat empatik berdasarkan hasil identifikasi kita tadi.
  • 00:12:00
    misalnya: Ooh... jadi Kamu merasa tidak nyaman ya dengan perlakuan dia terhadap kamu
  • 00:12:06
    Sepertinya kamu merasa resah dengan rencana karir kamu di perusahaan ini
  • 00:12:11
    Kamu kayaknya kecewa, pasangan kamu tidak memahami apa yang kamu rasakan saat ini
  • 00:12:16
    Itulah contoh dari respon kalimat empatik
  • 00:12:20
    Itulah empat tips dalam mendengarkan empatik dan tiga langkah dalam memberikan respon kalimat empatik
  • 00:12:27
    Untuk meningkatkan keterampilan ini saya akan mengajak teman-teman untuk berlatih bersama
  • 00:12:33
    dalam latihan ini teman-teman akan diajak berlatih mendengarkan empatik
  • 00:12:38
    terhadap Mitra bicara yang seolah-olah adalah rekan kerja Anda.
  • 00:12:42
    Tugas teman-teman adalah melakukan repot empatik terhadap pernyataan mereka
  • 00:12:47
    Jadi ketika mereka selesai berbicara,
  • 00:12:50
    teman-teman mempunyai waktu 20 detik untuk memikirkan respon terhadap pernyataan mereka
  • 00:12:56
    Simpan respon teman-teman dan silahkan cek di akhir segmen.
  • 00:13:00
    Apakah respon pernyataan yang Anda berikan sudah memenuhi kriteria respon kalimat yang empatik?
  • 00:13:07
    Mari kita mulai latihan kita dengan melihat demonstrasi ini
  • 00:13:15
    "Aduh, kerja di perusahaan ini enggak jelas banget."
  • 00:13:21
    "Aturannya suka berubah-ubah. Bikin bingung aja!"
  • 00:13:26
    [Musik]
  • 00:13:30
    "Sama Bro! Gue juga stress kerja di sini. Kayaknya kita harus keluar dari perusahaan ini deh."
  • 00:13:37
    Ini adalah bentuk contoh dari respon menafsirkan
  • 00:13:42
    Menafsirkan orang lain stress seperti kita atau orang lain tidak betah seperti kita
  • 00:13:48
    Lah, ini bagaimana? orang lain yang punya masalah malah jadinya dia yang curhat
  • 00:13:52
    Jadi ini bukan respon yang efektif dalam mendengarkan
  • 00:13:59
    "Kerja di perusahaan ini enggak jelas banget!"
  • 00:14:03
    "Aturannya suka berubah-ubah! Bikin bingung aja!"
  • 00:14:07
    "Kenapa sih Bro, kayaknya elu stress banget?"
  • 00:14:11
    Dan ini adalah contoh dari kategori respon pertanyaan menggali
  • 00:14:16
    Kenapa respon ini tidak efektif?
  • 00:14:18
    Karena orang kalau lagi punya masalah biasanya cenderung sulit untuk berpikir jernih
  • 00:14:24
    Jadi, bertanya kepadanya jelas bukan tindakan yang tepat
  • 00:14:28
    Karena nanti dia bisa memberikan jawaban yang asal, dan tidak dipikirkan dengan baik
  • 00:14:36
    "Mungkin elo lagi kurang semangat aja Bro!"
  • 00:14:43
    Ini adalah jenis respon yang termasuk dengan kategori menilai
  • 00:14:48
    Respon ini tidak efektif karena orang kalau lagi punya masalah biasanya cenderung sensitif
  • 00:14:54
    Respon ini akan membuat orang lain jadi tertutup
  • 00:14:58
    atau bahkan makin marah dan sulit untuk diajak bekerja sama.
  • 00:15:06
    "Disyukurin aja lah Bro, !"
  • 00:15:08
    Banyak orang stress di luar sana karena enggak ada pekerjaan. Apalagi sekarang lagi Pandemi."
  • 00:15:14
    Disyukuri aja lah bro banyak loh orang yang stress enggak punya pekerjaan
  • 00:15:19
    Lah elu masih untung punya pekerjaan!
  • 00:15:22
    Dan ini adalah respon yang termasuk kategori menasehati
  • 00:15:27
    Respon ini tidak efektif karena emosi Mitra bicara kita sedang tinggi dan belum siap untuk menerima nasehat
  • 00:15:35
    Sehebat apapun nasehat kita tidak akan ada artinya jika Mitra bicara belum siap untuk menerimanya
  • 00:15:43
    Bagaimana dengan hasil latihan teman-teman semua?
  • 00:15:47
    Apakah respon teman-teman tadi bisa terhindar dari respon menafsirkan, menggali, menilai, atau menasehati?
  • 00:15:55
    Atau ternyata kita sulit untuk menghindar dari respon respon tersebut?
  • 00:15:59
    Silahkan berikan komentar teman-teman di kolom komen ya
  • 00:16:03
    Lantas bagaimana cara memberikan respon dengan kalimat empatik?
  • 00:16:07
    Mari kita menggunakan tiga langkah memberikan respon kalimat empatik yang sudah kita bahas tadi
  • 00:16:14
    Pertama-tama identifikasi perasaannya, Mungkin dia bingung atau galau
  • 00:16:20
    Yang kedua, perjelas topik atau fokusnya tentang kebijakan aturan yang suka berubah-ubah
  • 00:16:26
    Dan yang ketiga, buatlah respon kalimat empatik
  • 00:16:30
    "Kayaknya elo bingung ama peraturan di perusahaan ini ya, yang terkadang berubah-ubah?"
  • 00:16:35
    "Iya, bener banget Bro!"
  • 00:16:38
    Respon empatik ini akan memberikan perasaan dimengerti dan dipahami pada mitra bicara kita.
  • 00:16:45
    Mereka akan merasa mendapatkan udara psikologis dari tekanan yang sedang mereka rasakan.
  • 00:16:50
    Mereka akan merasa kita layak untuk dipercaya, dan lebih mungkin untuk terbuka saat berkomunikasi
  • 00:16:59
    Mari kita lanjutkan dengan latihan yang kedua
  • 00:17:03
    Situasinya sekarang adalah saat berkomunikasi dengan sahabat kita
  • 00:17:09
    "Bro, kayaknya pasangan gue, udah nggak percaya lagi ama gue. Semua tindakan gue salah di mata dia"
  • 00:17:15
    "Udah gitu, dikit-dikit curiga. Bete gue jadinya!"
  • 00:17:18
    [Musik]
  • 00:17:25
    "Kayaknya elo udah nggak demen lagi ama dia ya."
  • 00:17:34
    Mmmmhh... kayaknya elo udah nggak demen lagi ama dia ya?
  • 00:17:38
    Nah, ini adalah kategori respon menafsirkan,
  • 00:17:41
    Menafsirkan orang lain sudah tidak sayang lagi dengan pasangannya.
  • 00:17:45
    Atau menafsirkan sahabatnya mau mencari pasangan pengganti lainnya
  • 00:17:54
    "Ada masalah apa lagi nih Bro?"
  • 00:18:00
    Emang ada masalah apa lagi bro?
  • 00:18:03
    Kalau yang ini, adalah kategori respon pertanyaan menggali.
  • 00:18:07
    Respon ini tidak efektif karena tadi,
  • 00:18:10
    kalau orang lagi punya masalah biasanya cenderung tertutup dan sulit terbuka pada orang lain.
  • 00:18:16
    Mereka belum akan bercerita lebih jauh
  • 00:18:18
    jika mereka belum yakin Mitra bicara mereka benar-benar memahaminya
  • 00:18:26
    "Mungkin Lu kurang paham sama harapan dia. Lo ribet sih Bro!"
  • 00:18:35
    Aaahh... Mungkin lu kurang memahami harapannya saja. Lagian lu ribet sih Bro!
  • 00:18:41
    Kalau yang ini adalah kategori respon menilai
  • 00:18:44
    Respon ini tidak efektif karena orang kalau lagi punya masalah biasanya cenderung sensitif.
  • 00:18:50
    Respon ini membuat orang lain merasa terserang dan diadili
  • 00:18:55
    Ini membuat mereka menjadi tertutup, defensif, dan makin tinggi emosinya
  • 00:19:02
    "Sudahlah! Cuekin aja dia!"
  • 00:19:07
    "Nanti kalau ada yang lebih manis lagi, dan mau sama lo, tinggal tinggalin dia."
  • 00:19:18
    Sudahlah, cuekin aja Bray. Ntar kalau ada yang lebih manisan dikit, dan mau ama lo, udah lo lepas aja dia.
  • 00:19:27
    Nah, kalau yang ini adalah kategori respon menasehati
  • 00:19:31
    Respon ini tidak efektif karena emosi mitra bicara kita sedang tinggi
  • 00:19:36
    dan belum siap untuk menerima nasehat
  • 00:19:38
    Ingat tadi, sehebat apapun, sebagus apapun nasihat kita,
  • 00:19:43
    tidak akan ada artinya jika Mitra bicara belum siap untuk menerimanya
  • 00:19:48
    Respon ini juga akan membuat Mitra bicara kita merasa direndahkan kemampuannya
  • 00:19:55
    Mari kita kembali berlatih memberikan respon yang empatik
  • 00:20:00
    Kita gunakan tiga langkah dalam memberikan respon kalimat empatik
  • 00:20:05
    Yang pertama adalah mengidentifikasi perasaan
  • 00:20:08
    Dia mungkin bingung, sedih, tidak nyaman, atau stres
  • 00:20:12
    Yang kedua perjelas topik atau fokusnya
  • 00:20:15
    "Ooh, karena kecurigaan pasangan."
  • 00:20:18
    Dan yang ketiga, buatlah respon kalimat empatik dari hasil identifikasi itu
  • 00:20:27
    "Bro, kayaknya pasangan gue udah nggak percaya lagi ama gue."
  • 00:20:31
    "Semua tindakan gue selalu salah di matanya. Sudah itu dikit-dikit curiga. Bete gue jadinya."
  • 00:20:36
    [Musik]
  • 00:20:45
    "Mmmhhh...... sepertinya elo lagi enggak nyaman sama cewek lo."
  • 00:20:52
    "Karena dikit-dikit dia curiga sama lo."
  • 00:20:58
    "Iya, begitu Bro."
  • 00:21:00
    Nah, itulah contoh dari respon kalimat empatik
  • 00:21:05
    Meskipun respon kalimat empatik ini seperti kalimat pertanyaan
  • 00:21:08
    Namun ini bukanlah pertanyaan penggali, melainkan bentuk pertanyaan retoris dan konfirmasi saja
  • 00:21:15
    Kalau pertanyaan penggali itu akan membutuhkan energi yang lebih tinggi dari Mitra bicara kita untuk memberikan respon.
  • 00:21:23
    Sedangkan pertanyaan retoris atau konfirmasi, hanya perlu direspon dengan pernyataan "ya atau tidak saja."
  • 00:21:30
    Sehingga tidak akan menguras energi Mitra bicara kita
  • 00:21:34
    yang sedang dalam kondisi emosi yang tinggi dan labil untuk menjawabnya
  • 00:21:38
    Singkatnya, kita hanya perlu merangkum pemahaman kita,
  • 00:21:42
    setelah kita mengidentifikasi perasaan dan hal yang sedang menjadi 'concern' atau fokusnya
  • 00:21:49
    Kelihatannya ini adalah hal yang sepele
  • 00:21:51
    Namun merangkum pemahaman kita dengan melakukan konfirmasi kepada Mitra bicara,
  • 00:21:57
    akan memberikan perasaan dipahami, membuat emosinya jadi lebih stabil.
  • 00:22:02
    sekaligus membangun kepercayaan mereka terhadap kita
  • 00:22:06
    Sehingga mereka akan siap untuk terbuka, ketika kita menyampaikan ide usul ataupun pendapat kita
  • 00:22:13
    saat kita berbicara dengan mereka
  • 00:22:16
    Sehingga kita bisa berkomunikasi dengan jauh lebih efektif
  • 00:22:22
    Jadi mulailah untuk menjadi pendengar yang empatik, sebelum kita menjadi pembicara yang efektif
  • 00:22:27
    agar kita bisa menjadi komunikator yang jauh lebih efektif lagi
  • 00:22:32
    Teman-teman saya yang baik!
  • 00:22:34
    Selamat mengembangkan kemampuan komunikasi efektif
  • 00:22:38
    dengan melatih keterampilan kita dalam mendengarkan secara empatik
  • 00:22:43
    Karena komunikasi yang efektif, membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi
  • 00:22:48
    Kepercayaan muncul ketika Mitra bicara kita merasa dimengerti dan dipahami oleh kita
  • 00:22:57
    Semoga kita bisa menjadi komunikator yang jauh lebih efektif dengan kemampuan mendengarkan empatik
  • 00:23:06
    Sampai bertemu di video-video saya selanjutnya.
  • 00:23:11
    [Musik]
الوسوم
  • komunikasi
  • mendengarkan empatik
  • komunikasi efektif
  • Stephen R. Covey
  • Steve Jobs
  • Jack Ma
  • Elon Musk
  • keterampilan komunikasi
  • memahami orang lain
  • membangun kepercayaan