00:00:06
asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
00:00:09
ee belakangan ini cukup ramai
00:00:10
diperbincangkan film berjudul bidah ya
00:00:14
saya beberapa kali dimintai oleh
00:00:16
sebagian
00:00:17
orang pendapat seputar film ini karena
00:00:22
ee seperti yang kita tahu ini film
00:00:24
menimbulkan banyak kontroversi ada yang
00:00:27
pro ada yang kontra ada yang senang
00:00:29
dengan pesan-pesan yang diungkap oleh
00:00:31
film ini ada juga yang tidak tapi saya
00:00:34
ingin berusaha untuk memberikan
00:00:35
pandangan yang proporsional dan adil
00:00:40
pertama yang perlu kita catat dari pesan
00:00:44
penting dari film ini adalah satu hal
00:00:46
yang positif yaitu ee mengetuk kesadaran
00:00:49
publik terkait ee adanya oknum-oknum
00:00:53
tokoh agama yang kerap memanfaatkan ee
00:00:56
jargon-jargon keagamaan dalam tarekat
00:00:59
tasawuf misalnya untuk ee pelampiasan
00:01:02
hasad pribadinya kepentingan duniawinya
00:01:05
dan seterusnya dan memang itu ada
00:01:08
jadi kalau kita mau ambil si positifnya
00:01:10
film itu barangkali bisa menggugah
00:01:11
kesadaran publik yang selama ini
00:01:13
termakan oleh bualan-bualan atau ee
00:01:18
katakanlah orang-orang yang suka
00:01:20
memperjual belikan agama ya demi
00:01:22
kepentingan pribadinya dan hawa
00:01:25
nafsunya dan itu bisa menjadi bahan
00:01:27
edukasi untuk publik ya jadi orang-orang
00:01:29
yang selama ini mengira bahwa ee tasawuf
00:01:32
itu harus
00:01:33
diikuti secara bulat tanpa ada
00:01:36
pertanyaan sekalipun itu bertangah
00:01:38
dengan syariat memang itu perlu kita
00:01:40
koreksi bersama dan kita tidak
00:01:42
memungkini bahwa ada oknum-oknum yang
00:01:44
bersembunyi di balik nama tarekat nama
00:01:47
tasawuf untuk ee kepentingan-kepentingan
00:01:50
duniawi itu kita tidak mungkiri itu tapi
00:01:53
dalam saat yang sama kita tegaskan bahwa
00:01:55
adanya oknum-oknum itu tidak serta-merta
00:01:58
menutup mata kita dari hal positif dalam
00:02:01
dunia tasawuf jadi tasawuf itu adalah
00:02:04
salah satu bagian dari ajaran Islam yang
00:02:06
berusaha untuk mengantarkan kita pada
00:02:09
makam ihsan
00:02:11
jadi ee itu sebuah keniscayaan dalam
00:02:13
beragama bertasawuf itu jadi harus
00:02:16
dibedakan antara oknum pelaku tasawuf
00:02:20
syekh tarekat oknum syekh tarekat dengan
00:02:24
ee tasawuf itu sendiri nah jangan sampai
00:02:27
setelah menonton film ini kemudian orang
00:02:29
punya anggapan bahwa begitulah tasawuf
00:02:32
penuh dengan bidah kadang juga hal-hal
00:02:35
yang bertentangan dengan syariat dan
00:02:37
seterusnya saya kira ini yang perlu
00:02:38
dikoreksi
00:02:41
jadi memang dalam tradisi tasawuf itu
00:02:44
kita jumpai ya penjelasan-penjelasan
00:02:46
keagamaan yang kadang-kadang tidak bisa
00:02:49
dicerna oleh nalar yang biasa tidak bisa
00:02:53
dicerna oleh ee sudut pandang yang umum
00:02:57
kadang ada hal-hal yang mungkin dirasa
00:02:58
janggal nah bagaimana kita mengukur
00:03:01
apakah ini harus diikuti atau ini
00:03:04
ditinggalkan apakah ini kita kritik atau
00:03:07
ini dimaklumi saya kira dilihat orangnya
00:03:10
siapa gitu loh jadi dalam tasawuf itu
00:03:12
kita harus melihat sanad keilmuan syekh
00:03:16
yang diklaim sebagai syekh tarekat itu
00:03:19
dilihat kapasitas keilmuannya paham ilmu
00:03:21
syariat atau tidak paham ilmu fikih atau
00:03:24
tidak punya sanad tarekat yang
00:03:27
bersambung sampai Nabi sallallahu alaihi
00:03:29
wasallam atau tidak kalau dia hanya
00:03:31
sebatas mengklaim kemudian aku adalah
00:03:34
Syekh Tarekah tapi dia melakukan hal-hal
00:03:36
yang bertand dengan syariat
00:03:38
ee apapun itu bentuknya ya itu perlu
00:03:43
kita tinggalkan tapi kalau Syekh itu
00:03:46
punya sanad keilmuan yang jelas dia
00:03:48
paham syariat dia paham ilmu hakikat dia
00:03:52
juga paham ilmu fikih dia paham ee
00:03:56
ilmu-ilmu pengantar ya untuk memahami
00:03:58
agama kemudian Anda menjumpai satu atau
00:04:01
dua sikap ya yang mungkin belum Anda
00:04:04
temukan penafsirannya memang ada kita
00:04:06
jumpai dalam tasawuf itu untuk
00:04:08
menghormati Syekh dengan segala tindak
00:04:11
tanduknya jadi menuduh kesalahpahaman
00:04:13
kita bukan menuduh guru kita jadi anggap
00:04:17
kita yang salah paham bukan guru kita
00:04:19
yang salah dalam mengajarkan
00:04:22
nah saya ingin memberikan sudut pandang
00:04:23
yang berimbang semacam ini
00:04:26
bahwa beberapa adegan saya tidak
00:04:28
menonton secara full dari awal sampai
00:04:31
akhir tapi saya melihat adegan-adegan
00:04:33
penting di ee film
00:04:35
itu misalnya saya beri contoh ya ketika
00:04:37
ada salah seorang ee pemeran dalam film
00:04:40
itu membenarkan tindakan syekhnya itu
00:04:43
yang bernama Walid itu bahwa ee lihatlah
00:04:47
peristiwa yang melibatkan Nabi Musa dan
00:04:49
Nabi Khidir Alaih Salam nabi Khidir
00:04:51
ketika berdialog dengan Nabi Musa Alaih
00:04:53
Salam itu e terlihat maaf Nabi Musa
00:04:57
ketika berdialog dengan Nabi Khidir
00:04:59
ketika bertemu dengan Nabi Khidir Alaih
00:05:00
Salam itu terlihat mengingkari perbuatan
00:05:03
Nabi Khidir nah para ulama tasawuf itu
00:05:06
biasanya memberikan ee tuntunan bahwa
00:05:10
begitulah seharusnya mursyid ee dengan
00:05:12
murid murid itu harusnya bukan
00:05:14
mengkritik dan mempertanyakan gurunya
00:05:16
tapi harusnya menerima atau ee paling
00:05:20
tidak gampang menyalahkan gurunya nah
00:05:22
dari kisah Musa dan Nabi Khidir itu kita
00:05:24
mendapatkan
00:05:26
pelajaran memang ada gitu loh ada
00:05:28
saat-saat di mana ketika Syekh ee
00:05:30
menyampaikan pandangan atau penjelasan
00:05:33
kita belum paham kita jangan buru-buru
00:05:35
menyalahkan Syekh seolah-olah dia
00:05:36
bertangga dengan syariat ya jadi tradisi
00:05:40
semacam itu ada ada ajaran untuk
00:05:42
menghormati Syekh ketika dia menampilkan
00:05:44
pendapat atau satu sikap yang dirasa
00:05:47
janggal itu memang ada tapi kalau dia
00:05:50
sudah betul-betul menyalahi syariat
00:05:52
apalagi menjadikan agama sebagai ajang
00:05:54
pelampiasan syahwat ya jelas itu
00:05:56
tertolak gitu loh jadi kita perlu sadar
00:05:59
betul bahwa sejak awal tasawuf yang
00:06:01
sahih itu memang didasarkan pada
00:06:03
Al-Qur'an dan sunah dan tidak
00:06:05
mengizinkan adanya
00:06:06
penyimpangan-penyimpangan
00:06:08
yang sering terjadi adalah
00:06:10
kutipan-kutipan ungkapan-ungkapan para
00:06:12
sufi yang suka disalahpahami nah ada
00:06:14
orang-orang nih yang punya momen dengan
00:06:17
film ini untuk menyerang tasawuf secara
00:06:20
membabi buta ya itulah tasawuf itulah ee
00:06:24
ajaran yang selama ini digaungkan oleh
00:06:25
para sufi penuh dengan bidah dan
00:06:27
lain-lain saya kira kita tidak perlu
00:06:29
sepakat dengan pendapat semacam ini ya
00:06:32
pendapat yang adil adalah oknum dalam
00:06:34
tasawuf itu ada dan film itu barangkali
00:06:38
ingin menyampaikan pesan tersebut tapi
00:06:40
ingin saya tegaskan bahwa tidak semua
00:06:42
aliran tarekat tidak semua sufi
00:06:44
berperilaku semacam itu sufi-sufi yang
00:06:47
konsisten mengikuti Al-Qur'an dan sunah
00:06:50
kemudian dia mendirikan tarekat
00:06:52
tarekatnya tidak bertangan dengan
00:06:54
syariat ya tidak ada salahnya kita ikuti
00:06:57
justru itu kadang harus kita ikuti
00:06:58
karena tarekat itu ibarat metode
00:07:00
pendidikan rohani kita ada
00:07:03
tarekat-tarekat ada tarekat tijaniah
00:07:05
tarekat syaziliah tarekat rifa tarekat
00:07:07
qadriah dan lain-lain tarekat-tarekat
00:07:09
itu sebetulnya semuanya menyajikan
00:07:11
metode pendidikan rohani bagi setiap
00:07:14
manusia bagi murid ya bagus enggak itu
00:07:17
ya itu bagus tidak ada masalah kalau
00:07:20
dijumpai betul-betul bidah terbukti
00:07:22
sebagai bidah ya kita tolak gitu loh
00:07:26
kalau memang misalnya tarekat itu
00:07:27
konsisten dengan Al-Qur'an dan sunah ya
00:07:30
kita ikuti kalau ditemukan hal-hal yang
00:07:32
janggal dilihat dulu hal-hal yang
00:07:34
janggal ini kira-kira masih multifsir
00:07:37
atau betul-betul secara tegas melawan
00:07:38
syariat yang tegas melawan syariat kita
00:07:41
singkirkan yang betul-betul konsisten
00:07:43
mengikuti Al-Qur'an dan sunah ya kita
00:07:45
ikutkan dan kita jadikan keteladanan
00:07:48
mudah-mudahan sudut pandang ini bisa ee
00:07:50
memberikan penjelasan yang cukup ya
00:07:53
bahwa kita tidak ee serta-merta harus
00:07:56
menolak segala hal yang berbau dengan
00:07:58
tarekat atau tasawuf atau sufi tapi
00:08:02
dalam saat yang sama juga tidak semua
00:08:04
yang mengklaim dirinya sebagai syekh
00:08:06
tarekat mengklaim dirinya sebagai
00:08:08
pengikut tasaf itu harus kita ikuti mana
00:08:11
yang jadikan tolak ukur tolak ukurnya
00:08:13
adalah syariat itu sendiri pemahaman
00:08:15
ulama salafus saleh pemahaman para ulama
00:08:18
yangang kompeten dalam
00:08:20
bidangnya tasawuf itu harus kita jadikan
00:08:23
pegangan tapi hal-hal yang ee merusak
00:08:26
perlu juga kita luruskan sekian
00:08:29
wasalamualaikum warahmatullahi
00:08:30
wabarakatuh