00:00:00
Gw stres mampus kerja sama gen Z.
00:00:03
Gw bisa dibilang lumayan "expert" dalam nge-handle gen Z.
00:00:07
Karena seumur gw berbisnis—dari 10 tahun lalu ya—
00:00:10
bahkan kalian tahu dari Ternak Uang, dari semua company-company gw,
00:00:14
99% yang gw hire itu gen Z.
00:00:16
Dan di video ini gw bakal benar-benar blak-blakan,
00:00:19
ada 3 kebodohan yang menurut gw fatal banget
00:00:21
yang kalau kalian gak sadar dari sekarang,
00:00:23
ini bakal jadi either awal kehancuran sebuah generasi
00:00:27
atau ya ini yang bakal menghambat perkembangan generasi selanjutnya.
00:00:32
Apalagi gen beta yang lahir di tahun 2025.
00:00:34
Di video ini gw bakal se blak-blakan mungkin.
00:00:36
Kalau kalian gen Z, kalian share ini ke teman gen Z kalian.
00:00:39
Kalau kalian bos milenial yang punya (karyawan) gen Z,
00:00:41
kalian share ke orang itu.
00:00:43
Kalau kalian punya anak yang gen Z, kalian share video ini ke dia.
00:00:46
Karena kalau kalian gak dengerin pesan yang gw sampein sekarang juga,
00:00:50
percaya sama gw, kalian bakal susah untuk sukses.
00:00:52
Tapi gw mendingan jujur, transparan untuk nyelamatin sebuah generasi
00:00:56
daripada gw sok baik tapi kalian gak tahu salahnya di mana.
00:00:59
Jadi gini, gak fair untuk gw bilang gen Z itu semuanya jelek.
00:01:02
Gen Z itu masa depan dari negara kita dan honestly,
00:01:04
mayoritas dari workforce kita tuh gen Z.
00:01:06
Kalian generasi yang paling pintar, paling punya akses informasi,
00:01:09
paling kreatif, yang harusnya paling kritis,
00:01:11
dan kalian generasi yang bakal nentuin masa depan dunia ini
00:01:15
selama 10 tahun sampai 20 tahun ke depan.
00:01:17
So you better f*cking listen.
00:01:18
Sorry, gw emang lagi agak kesel di video ini.
00:01:20
Tapi mendingan hard truth kan daripada kebohongan
00:01:23
yang sok baik-baik tapi orang jadi gak tahu salahnya di mana.
00:01:26
Disclaimer, ini lebih banyak fokus ke lingkungan kerja.
00:01:28
How you guys make money.
00:01:29
Oke, problem pertama yang paling fatal—gw ngeliat anak gen Z
00:01:32
dibanding milenial, boomer, dan X—
00:01:35
yaitu kalian baperan.
00:01:37
Di dunia profesional atau workforce—
00:01:39
hampir jatoh kopi gw.
00:01:40
Professional is professional.
00:01:41
Kalian punya kerjaan, kalian beresin.
00:01:43
Kalian dikasih kritik atau feedback dari bos, kalian terima.
00:01:46
Kalau misalnya kalian gak mood, atau kalian gak happy,
00:01:49
kalian baru diputisin pacar—professional is professional.
00:01:52
You get the job done.
00:01:53
Somehow gara-gara generasi yang sangat mengedepankan mental health,
00:01:57
yang dikit-dikit semua cerita di socmed,
00:01:59
kalian bisa menjustifikasi bahwa semua itu benar dari apa yang kalian lihat di socmed.
00:02:02
Oh ini bosnya toxic, manipulatif, NPD, abusif—apapun itu.
00:02:07
Jadi kalian ngejustifikasi itu untuk tidak profesional.
00:02:09
'Gw gak deserve untuk diperlakukan kayak gini'
00:02:11
'Gw gak bisa'—
00:02:12
Ada saatnya dimana memang bos-bos itu agak ngehe.
00:02:16
Ada saatnya mereka memang salah
00:02:18
untuk mempergunakan kalian dan merendahkan kalian.
00:02:20
Memang ada saatnya bos tuh sampah.
00:02:22
Banyak gak bos sampah? Banyak.
00:02:24
Tapi generasi kita—milenial dan generasi ke atas—
00:02:26
itu gak kenal yang namanya kayak gitu.
00:02:28
Makanya kita tertempa lebih keras.
00:02:29
Kalau profesional—selama lu masih terima duit dari atasan lu,
00:02:33
you get the job done.
00:02:34
Ini yang sering terjadi, bahkan di company gw.
00:02:35
'Tapi Ko, tapi Ko, tapi Ko'
00:02:37
'Gw kesel, mood gw ke mana-mana'
00:02:40
Sampah menurut gw itu.
00:02:41
Salah gak?
00:02:42
Sebenarnya bukan salah kalian sepenuhnya.
00:02:43
Gara-gara tinggal di zaman social media, jujur aja nih—
00:02:46
konten yang kalian lilhat di Instagram, TikTok, YouTube
00:02:48
itu ngebentuk mental kalian,
00:02:50
'Gw harusnya gak diperlakukin kayak gini'.
00:02:52
Gak Bro.
00:02:52
Dunia profesional—disaat ada uang yang dipertanggungjawabkan—
00:02:56
kalau lu udah commit ngelakuin sesuatu, lu commit ngelakuin sesuatu.
00:02:59
Mau mood lu lagi jelek, mau mood lu lagi bagus.
00:03:01
Kalau lu misalnya memang parah lah misalnya,
00:03:03
lagi di fase depresi dan lain-lain, lu jujur ke atasan lu.
00:03:06
Lu jujur, lu komunikasi.
00:03:07
Lu ngomong, 'Gw gak happy'.
00:03:08
'Kenapa?'
00:03:08
'Soalnya caranya begini, gw ngerasa direndahkan'
00:03:10
Lu ngomong.
00:03:11
Jangan diem-diem aja terus malah dikit-dikit baperan.
00:03:13
Kalau gak pecaya kata-kata gw,
00:03:15
sekarang juga kalian cari orang terdekat yang business owner
00:03:18
atau seorang profesional yang umurnya milenial ke atas—
00:03:21
setuju gak mereka sama kata-kata gw?
00:03:23
Cari business owner, konglo-konglo, investor—
00:03:26
setuju gak mereka sama kata-kata gw?
00:03:28
Message-nya gini, bukan jangan bawa perasaan,
00:03:31
bukan artinya kita memendam emosi kita—bukan.
00:03:33
Justru kalian harus bisa ngeproses itu.
00:03:35
Tapi kalau profesional, (tetap) profesessional,
00:03:38
Don't be stupid if someone is paying you money.
00:03:40
Kecuali mereka kasih lu duit buat ngelakuin kriminal.
00:03:44
Misalnya untuk merugikan orang lain.
00:03:46
Itu nilai-nilai yang kalian harus proses secara sendiri.
00:03:48
Tapi kalau sekedar baper, kerjaan jadi sampah—
00:03:51
itu sampah.
00:03:51
Kebodohan paling fatal nomor 1 di gen Z menurut gw.
00:03:54
Gara-gara social media.
00:03:56
Itu makanya social media berbahaya.
00:03:57
Yang ke-2, kebodohan paling fatalnya adalah naif.
00:04:00
Ini nyambung ke poin pertama.
00:04:01
Kalian tinggal di generasi yang tinggal swipe, swipe, swipe,
00:04:04
kalian konsumsi orang ngomong apa dan telan mentah-mentah.
00:04:06
Kalian gak bisa berpikir.
00:04:07
'Gila kerjaan dia bagus karena dia punya meja pingpong'
00:04:10
'Oh dia bisa work life balance'
00:04:12
Semuanya lu telan mentah-mentah.
00:04:13
Seakan kayak apa yang kalian lihat di sosial media itu sebuah standar yang bisa dijustifikasi.
00:04:17
'Gw lihat dia freshgrad gajinya 20 juta', 'Oh gw baru liat'—
00:04:20
Itu bukan standar.
00:04:22
Apa yang kalian lihat di social media itu versi terbaik
00:04:24
atau konten yang mereka pengen kalian lihat.
00:04:26
Dan kalau misalnya mereka pengen kalian lihat sesuatu,
00:04:28
mereka ada kepentingan.
00:04:29
Orang-orang yang flexing, yang beli mobil mewah,
00:04:31
yang pamer-pamer—mereka tuh gak bodoh.
00:04:33
Mereka tahu mereka harus lihatin itu biar mereka bisa jualan.
00:04:35
Menjual kredibilitas.
00:04:37
Lu kira—gw tuh orangnya sangat gak suka luxury sebenarnya.
00:04:39
Gw beli jam Rolex ini yang harganya 200-an kalau gak salah,
00:04:42
tujuannya buat apa?
00:04:43
Karena gw selalu dikomen sama orang-orang, 'Lu duit tuh banyak'—
00:04:46
mau gak mau di Indonesia tuh lu harus tunjukin bahwa lu punya duit,
00:04:49
baru orang percaya.
00:04:50
Gw pun kemakan jadi korban itu.
00:04:52
Tapi ujung-ujungnya kenapa gw beli?
00:04:54
Ya karena gw suka.
00:04:55
Karena gw suka Batman, karena gw gak pernah punya jam.
00:04:57
Dan gw ngelihat ini sebagai investasi.
00:04:58
Tapi kalian jangan naif.
00:05:00
Semua yang di social media, 99% itu fake.
00:05:03
They are authentically fake.
00:05:04
Mau otentik, mereka mau kasih tunjuk apa—
00:05:07
bener merka otentik, tapi mereka otentik dengan tujuan tersembunyi.
00:05:09
Jadi kalian gak tahu mereka ngomong kayak gitu tujuannya buat apa.
00:05:12
Nah berpikir kritis—itu kita bisa mempertanyakan "why?"
00:05:15
Kalau misalnya ada orang nge-posting, "Kerja di company gw tuh bagus, ada snack gratis", dll.
00:05:20
Pernah gak pas lu konsumsi konten lu mempertanyakan "Why?"
00:05:23
Kenapa dia nge-post itu?
00:05:24
Ya pasti buat employer branding dong.
00:05:26
Mau dia benar atau gak,
00:05:27
mau dia cuma syuting sekali dan ternyata gak ada snack-nya—
00:05:30
kita gak tahu.
00:05:31
Dan kenaifan itu yang bikin kalian "makin bodoh".
00:05:34
Karena kalian percaya mentah-mentah.
00:05:36
Dan percayalah itu bukan standar yang sebenarnya.
00:05:39
Lu kalau gak percaya kata-kata gw
00:05:40
dan lu mau dislike video ini, mau komen—silakan.
00:05:43
Gw ulangin, gw mendingan jujur di depan kalian.
00:05:45
Karena selama seminggu, 2 minggu terakhir
00:05:47
gw selalu bilang ke tim gw, "Lu pada bikin gw stress".
00:05:50
Tapi akhirnya gw bisa kumpulin dan gw bisa tuangin di video ini.
00:05:53
Bisa gak mereka berubah?
00:05:54
Bisa, tapi step 1—sadar dulu.
00:05:56
Yang ke-3 nih keboduhan yang paling fatal, adalah instan.
00:06:00
Kalian tuh gak mikir panjang, semuanya serba pengen cepet.
00:06:02
Kerjaan pengen shortcut, kaya pengen instan.
00:06:05
Kemakan sama hal-hal yang—
00:06:06
kalau di generasi sebelumnya, lu bayangin Ayah Ibu kita.
00:06:09
Mereka mau belajar sesuatu harus transportasi dulu,
00:06:12
masuk ke perpustakaan, buka buku, cari apa yang dia mau.
00:06:15
Gak ketemu, cari buku lain.
00:06:16
Kita tahu namanya nilai-nilai perseverance,
00:06:20
resilient—semua hal indah itu butuh proses dan butuh perjuangan.
00:06:24
Teknologi dan social media bikin kalian itu
00:06:26
naif, gampang baperan, dan yang fatal itu instan.
00:06:29
Lu kira perubahan-perubahan inovatif di dunia ini
00:06:32
yang life changing, yang "mengubah dunia ini"—
00:06:35
itu terjadi dalam waktu cepat?
00:06:36
Balik lagi, lu kira anak umur 23 tahun
00:06:39
bisa punya sports car, dll—lu kira itu standar?
00:06:42
Itu pun juga gak instan tahu.
00:06:43
Mereka pengen kasih lihat itu instan
00:06:45
biar kalian ngerasa kayak kalian bisa kaya cepet,
00:06:47
biar bisa apa?
00:06:48
Membeli produknya mereka.
00:06:49
Pertama, orang itu salah gak?
00:06:51
Menurut gw ya pinter.
00:06:52
Dia tahu marketing-nya, gimana cara komunikasi ke orang bodoh—
00:06:55
gen Z yang udah kebangun semuanya tuh naif, dimakan mentah-mentah.
00:06:57
Pintar gak dia? Pintar.
00:06:59
Kalian yang bodoh.
00:07:00
Secapek-capeknya gw nge-handle segini banyak kebodohan gen Z,
00:07:04
gw tetap percaya sama gen Z.
00:07:05
Jadi yang gw lakuin daripada gw buang,
00:07:08
gw pecat atau gw hire orang lebih profesional—
00:07:10
yang terjadi di company gw adalah gw invest ke mereka.
00:07:12
Yang kadang, kalau gw versi paling buruknya adalah gw overbearing.
00:07:15
Kejer terus, gw kasih feedback terus, gw kasih kritik terus.
00:07:17
Tapi orang-orang yang stay di company gw adalah orang yang tahu mereka mau belajar.
00:07:21
Mereka pengen terima inputan.
00:07:22
Kalau mereka ujung-ujungnya bakal keluar dari company gw, so be it.
00:07:25
Berarti mereka gak percaya nilai-nilai yang gw pegang.
00:07:27
Dan salah gak itu?
00:07:28
Gak, gak salah.
00:07:29
Kalian punya pilihan.
00:07:30
Kalau kalian pengen baperan, pengen naif, pengen instan—silakan.
00:07:34
Tapi gak mungkin kerja sama gw.
00:07:35
Go ahead. Keluar, resign—silakan.
00:07:37
Gw selalu kasih pintu terbuka buat semua tim gw.
00:07:39
Silakan.
00:07:40
Tapi kalian percaya sama gw—
00:07:41
sebagai orang yang udah ngejalanin dan nge-hire ratusan gen Z.
00:07:43
Ini bukan traits yang bagus.
00:07:45
Di dunia profesional, kita mau buat perubahan.
00:07:47
Kalian jangan pertahanin ini.
00:07:49
Intropeksi diri.
00:07:50
You guys wanna hate me? Silakan.
00:07:52
Karena jujur banyak banget kasus-kasus yang gw gak bisa cover di video ini.
00:07:55
Soal kalau orang direndahkan sampai dia depresi,
00:07:58
masa gw harus tetap ikutin bos gw?
00:08:00
Nah itu case by case.
00:08:01
Jadi gw gak bisa bahas semua di video ini.
00:08:02
Itu harus kalian yang bisa judge.
00:08:04
Konsultasi ke teman terdekat, konsultasi ke generasi di atas kalian.
00:08:07
Ini benar atau salah sih?
00:08:08
Jangan naif, jangan baperan, jangan instan.
00:08:11
Belajar berpikir proses lah.
00:08:13
Dan kejadian ini sebenarnya bukan cuma sama karyawan gw.
00:08:17
Gw gak bakal sebut namanya siapa.
00:08:18
Tapi beberapa partner bisnis yang belakangan ini gw lagi mau engage sama mereka,
00:08:22
hire mereka—ada beberapa agency, founder—
00:08:26
mereka juga nunjukin sifat ini.
00:08:27
Baperan.
00:08:28
Gara-gara apa?
00:08:28
Naif, ngelihat apa yang jadi standar social media.
00:08:30
Ujung-ujungnya gw bilang, "Oke thank you, kita gak cocok kerja sama bareng"
00:08:33
Salah gak gw? Gak.
00:08:34
Salah gak mereka? Mereka juga gak salah.
00:08:36
Ya mungkin itu nilai-nilai yang mereka pengen pertahanin.
00:08:38
But for me—sebagai orang yang ambisius,
00:08:40
gw pengen ngelakuin sesuatu yang berbeda.
00:08:41
Gw pengen punya impact yang mayoritas orang lain belum pernah lakuin
00:08:45
atau apa yang gw lakuin itu bakal susah banget.
00:08:47
Dan untuk ngelakuin hal itu,
00:08:48
kita harus belajar dari orang yang pernah melakukan hal itu.
00:08:51
Yaitu di generasi atas kalian.
00:08:53
Sambil ngambil poin-poin paling bagus yang ada di gen Z.
00:08:56
Kreatifitasnya, speed-nya, belajarnya, penasarannya.
00:08:59
Kalau itu digabungin, kalian bakal jadi manusia yang paling super power di dunia ini.
00:09:02
Belajar dari generasi di atas.
00:09:04
Jangan ego kalian tuh, 'Gak mereka udah cara lama, gw gak mungkin belajar dari mereka'.
00:09:08
Itu stupid.
00:09:09
Mereka yang udah ngejalanin, mereka yang udah achieve hal-hal besar.
00:09:11
Kalau kalian ngerasa kalian lebih pintar daripada mereka,
00:09:14
(menghela napas)
00:09:14
Ke laut aja.
00:09:15
Even yang generasi di atas kita ya,
00:09:17
konglo-konglo yang gw temuin, client-client gw yang punya perusahaan nilainya triliunan—
00:09:20
mereka aja masih humble.
00:09:22
Mereka masih pengen belajar, mau terima kritik.
00:09:23
Kalian gen Z yang belum punya apa-apa,
00:09:25
kok bisa gak mau terima kritik?
00:09:27
Gak mau belajar, gak mau dengerin yang lebih tua yang udah ngejalanin sesuatu?
00:09:30
Menurut gw itu—
00:09:31
tanpa nada yang merendahkan, tanpa berusaha untuk hurt mental health kalian—
00:09:37
itu adalah sebuah kebodohan yang fatal.
00:09:39
Feel free kalau kalian gak setuju sama gw.
00:09:41
Tapi sebelum kalian jadi keyboard warrior, komen-komen gak jelas,
00:09:44
tanya generasi di atas kalian.
00:09:46
Tunjukin mereka video ini.
00:09:47
Goal gw sekarang adalah untuk memintarkan Indonesia.
00:09:49
Ada yang sampai bilang gw jadi Bapak Literasi.
00:09:51
Kalian boleh gak setuju.
00:09:52
Tapi gak setuju dengan argumentasi yang kritis.
00:09:55
Jangan nunjukin kebodohan kalian di komen di bawah ini.
00:09:58
Jangan nunjukin bahwa kalian gampang baper, kepancing emosi dengan komen gak jelas.
00:10:01
Kalau ada, mungkin audiens-audiens gw yang pinter itu bakal bisa notice.
00:10:05
So, menurut kalian gimana?
00:10:07
In a meanwhile, ya ini video curhat gw.
00:10:09
Hopefully tersampaikan untuk—kalau bisa sih semua gen Z di Indonesia.
00:10:13
See you guys on the next video.