00:00:00
kita sepakat bahwa pendidikan nasional
00:00:02
kita perlu
00:00:04
ditransformasi transformasi ini bisa
00:00:07
terjadi dalam banyak hal termasuk
00:00:09
perubahan kurikulum namun apakah
00:00:12
perubahan kurikulum di tengah situasi
00:00:15
pemulihan belajar di masa pandemi covid
00:00:17
ini sudah cukup
00:00:19
[Musik]
00:00:28
tepat
00:00:32
[Musik]
00:00:36
tanya Pak Doni saja sahabat pendidikan
00:00:39
karakter beberapa waktu yang lalu saya
00:00:41
diminta untuk memberikan masukan kepada
00:00:44
anggota Komisi 10 DPR RI tentang
00:00:47
implementasi kurikulum Merdeka saya
00:00:51
memberikan masukan paling tidak ada 13
00:00:53
catatan saya untuk implementasi
00:00:55
kurikulum Merdeka tetapi kali ini saya
00:00:57
hanya memberikan 10 saja catatan catatan
00:01:00
saya ini juga menjadi masukan bagi
00:01:02
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
00:01:03
untuk mendesain kurikulum menjadi lebih
00:01:05
baik dan transformatif dan bisa
00:01:08
diterapkan di seluruh Indonesia secara
00:01:10
adil dan merata ada 13 catatan mungkin
00:01:15
nanti akan memperjelas dan bisa
00:01:17
memberikan masukan dan pandangan kepada
00:01:20
anggota Komisi 10 untuk mempertimbangkan
00:01:23
kebijakan tentang kurikulum Merdeka yang
00:01:26
pertama evaluasi kurikulum dan kurikulum
00:01:30
darurat kalau kita perhatikan dari hasil
00:01:33
kajian di Kemen putristek mereka
00:01:36
menyimpulkan bahwa kurikulum 2013
00:01:38
sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya
00:01:40
itu terlalu luas materinya terlalu
00:01:42
banyak lalu muatannya berat bahkan
00:01:45
buku-buku teksnya banyak dan
00:01:47
administrasinya berat sedangkan
00:01:49
kurikulum darurat dari hasil kajian
00:01:51
Kemendik putrek itu dikatakan kurikulum
00:01:54
itu hasilnya baik karena dapat
00:01:56
mengurangi learning Los selama masa
00:01:58
pandemi karena itu pertanyaan kita
00:02:01
adalah seandainya kurikulum darurat itu
00:02:03
baik kenapa bukan kurikulum darurat itu
00:02:06
yang dilanjutkan kalau kurikulum 2013
00:02:10
itu sangat banyak isi materi muatan dan
00:02:13
beban administrasinya Kenapa solusinya
00:02:16
harus menawarkan kurikulum alternatif
00:02:18
bukan menata kembali isi kurikulum ee
00:02:23
menata muatan materi dan kemudian
00:02:26
menyederhanakan administrasi yang harus
00:02:28
dilakukan oleh bapak ibu guru nah ini
00:02:31
tentu menjadi pemikiran karena bagi kami
00:02:34
penawaran kurikulum Merdeka ini kurang
00:02:37
tepat di dalam situasi sekarang karena
00:02:39
justru tidak menjawab pertanyaannya
00:02:41
karena dari hasil evaluasi Kementerian
00:02:43
kan isi materi muatannya terlalu luas
00:02:46
juga dalam proses pelaksanaan K13 itu
00:02:49
ada masalah sosialisasi sehingga
00:02:52
sosialisasi dan pelatihan seharusnya
00:02:53
yang diintensifkan bukan merubah
00:02:55
kurikulum poin yang kedua uji coba
00:02:58
kurikulum merdeka
00:03:00
kurikulum Merdeka awalnya adalah
00:03:02
kurikulum protottipe yang diuji cobakan
00:03:04
secara terbatas di sekolah-sekolah
00:03:06
penggerak sampai sekarang belum ada
00:03:09
evaluasi menyeluruh tentang keampuhan
00:03:11
kurikulum merdeka untuk mengatasi
00:03:13
learning loss kurikulum merdeka
00:03:15
merupakan kurikulum yang diterapkan
00:03:17
terbatas di sekolah penggerak yang
00:03:19
sebelumnya disebut kurikulum Prototype
00:03:21
tetapi kemudian saat ini diresmikan
00:03:23
sebagai kurikulum Merdeka tahapan uji
00:03:27
coba secara terbatas
00:03:28
ini eh di dalam naskah kajiannya belum
00:03:31
menyeluruh Pak karena kami melihat e
00:03:34
pembelajaran berbasis proyek dokumennya
00:03:36
baru muncul setelah semester awal
00:03:38
sehingga di sekolah-sekolah penggerak
00:03:39
itu mereka belum memiliki panduan yang
00:03:42
utuh dan lengkap untuk melaksanakan
00:03:44
kurikulum Merdeka bahkan hasil dari
00:03:47
kurikulum Merdeka ini tidak ada kecuali
00:03:50
ee bahwa ada hasil dari survei persepsi
00:03:54
yang dilakukan terhadap bapak ibu guru
00:03:57
jadi terkait hasil implementasi
00:03:59
kurikulum Merdeka itu kita belum melihat
00:04:01
sebenarnya kekurangannya di mana
00:04:03
kelebihannya di mana dan seandainya
00:04:05
sudah ada dalam proses pengembangan
00:04:07
kurikulum semestinya ketika ada catatan
00:04:11
terhadap implementasi yang sebelumnya
00:04:13
maka harus diperbaiki dan diuji cobakan
00:04:15
lagi secara terbatas 1 tahun untuk
00:04:17
kemudian diuji Apakah sudah efektif baru
00:04:20
kemudian diterapkan di dalam skala besar
00:04:22
sehingga kami melihat kurikulum ini
00:04:24
diuji cobakan secara terbatas hasilnya
00:04:27
belum begitu meyakinkan tetapi kemudian
00:04:29
sudah diterapkan secara
00:04:31
ee dalam skala besar poin yang ketiga
00:04:35
tidak ada bukti ilmiah untuk membuktikan
00:04:37
kurikulum Merdeka itu efektif klaim
00:04:40
bahwa kurikulum Merdeka efektif tidak
00:04:42
meyakinkan dan tidak ada bukti-bukti
00:04:44
ilmiah argumentatif yang diperoleh
00:04:46
melalui metode penelitian yang
00:04:48
meyakinkan ada tiga alasan pertama
00:04:51
metode untuk membuktikan bahwa kurikulum
00:04:53
Merdeka itu efektif masih dipertanyakan
00:04:55
karena dilakukan melalui survei persepsi
00:04:57
dan studi etnografis kalau efektivitas
00:05:00
Dinilai dari hasil belajar maka asesmen
00:05:02
tentang hasil belajar yang berkelanjutan
00:05:04
dari proses kurikulum Merdeka ini belum
00:05:07
dilakukan sehingga Kita sebenarnya belum
00:05:09
tahu maka Kenapa tiba-tiba kemudian
00:05:13
ditawarkan kurikulum merdeka secara
00:05:14
nasional ini tentu saja eh
00:05:17
mengkhawatirkan dan patut pertanyakan
00:05:20
yang kedua kami meneliti bahwa
00:05:22
sasaran-sasaran sebagian besar sekolah
00:05:24
sebagaimana tadi disampaikan oleh
00:05:25
romoarmin itu adalah sekolah-sekolah
00:05:28
yang sudah bagus sekolah ber akreditasi
00:05:30
A dan B ada satu sekolah berakreditasi C
00:05:32
di Papua yang juga menjadi sekolah
00:05:34
penggerak tetapi itu sekolah baru
00:05:36
sementara sarana perasarannya guru
00:05:38
kualifikasinya semuanya bagus beberapa
00:05:40
sekolah yang dikutip di dalam naskah
00:05:42
kajian akademik di Nusa Tenggara Timur
00:05:44
Di Lampung di Kalimantan itu adalah
00:05:46
sekolah-sekolah yang bagus bahkan Kami
00:05:48
lihat muridnya itu di atas 1000 artinya
00:05:51
ini memang sekolah-sekolah unggulan lalu
00:05:54
kemudian yang ketiga alasannya adalah
00:05:56
bahwa kurikulum Merdeka ini proses
00:05:59
pendampingannya yang bagus menurut saya
00:06:01
Karena Kementerian memilih instruktur
00:06:03
dan instruktur ini dipilih dari
00:06:05
orang-orang yang non kementerian bukan
00:06:06
Widya Iswara seperti biasanya tetapi
00:06:09
membuka kepada semua orang yang biasa
00:06:11
melatih lalu kemudian diberi materi
00:06:14
kemudian ada pendampingan intensif
00:06:15
selama 9 bulan in on di hotel maupun di
00:06:18
ee sekolah lalu kemudian ada ee
00:06:22
panduan-panduan yang didampingi secara
00:06:24
intensif ada pendampingnya selama 9
00:06:26
bulan dan itu disebut dalam total waktu
00:06:29
50 tu atau jam pelatihan maka
00:06:31
pertanyaannya adalah apakah yang membuat
00:06:34
kurikulum Merdeka itu bagus itu adalah
00:06:36
inheren di dalam struktur kurikulumnya
00:06:39
itu sendiri atau proses pelatihannya
00:06:42
maka memaksakan kurikulum ini kepada
00:06:44
semua sekolah tanpa pendampingan dan
00:06:46
proses pelatihan yang sama itu akan
00:06:48
menjadi bencana bagi sekolah-sekolah itu
00:06:51
yang poin yang ketiga yang keempat
00:06:54
masalah pembelajaran berbasis proyek
00:06:57
pembelajaran berbasis proyek yang
00:06:59
integrasikan di dalam keseluruhan
00:07:00
kurikulum Ini mengandaikan adanya
00:07:03
pelatihan-pelatihan dan
00:07:05
penguatan-penguatan karena itu tidak
00:07:07
akan mudah ya tidak akan mudah bagi guru
00:07:10
Seandainya dia tidak pernah melakukan
00:07:12
apa yang disebut pembelajaran berbasis
00:07:14
proyek jadi masalah pembelajaran
00:07:16
berbasis proyek ini terkait dengan
00:07:19
kesiapan guru kesiapan sekolah lalu
00:07:22
kemudian uji coba pembelajaran berbasis
00:07:24
proyek di sekolah penggerak kalau kita
00:07:26
melihat laporan-laporan yang di dalam
00:07:28
naskah kajian yang diterbitkan dan
00:07:29
kementerian itu sebagian besar sekolah
00:07:31
penggerak yang pada tahap pertama baru
00:07:34
pada tahap merancang tim jadi untuk
00:07:37
membas membuat proyek itu harus ada
00:07:39
perencanaan membentuk tim lalu kemudian
00:07:41
mereka sudah membuat tim nah dalam
00:07:43
laporan itu hampir sebagian besar baru
00:07:45
merancang tim di beberapa sekolah sudah
00:07:48
melaksanakannya tetapi yang lain
00:07:49
sebagian besar belum belum sehingga ee
00:07:52
kami belum tahu apakah pembelajaran
00:07:54
berbasis proyek ini akan efektif dan
00:07:56
efisien tanpa pelatihan yang kelima tadi
00:07:59
sudah disampaikan ada persoalan
00:08:01
tunjangan sertifikasi guru ada beberapa
00:08:03
ee sekolah seperti di Sala 3 Misalkan
00:08:06
yang menjadi sekolah penggerak ternyata
00:08:08
ketika mereka menerapkan model
00:08:10
pembelajaran sekolah penggerak dengan
00:08:12
adanya kurikulum lalu mata pelajaran
00:08:14
peminatan ada beberapa guru itu yang
00:08:16
tidak mendapatkan siswa tidak
00:08:18
mendapatkan kelas sehingga jam
00:08:20
mengajarnya itu di bawah 24 jam maka
00:08:22
kemudian mereka bertanya Bagaimana
00:08:24
dengan tunjangan sertifikasi kami lalu
00:08:26
kemudian di sekolah penggerak itu
00:08:28
langsung menghubungi ee Pusat di
00:08:30
kementerian dan kemudian dibereskan
00:08:32
secara internal nah Menurut
00:08:34
kami pemerintah sebaiknya mempersiapkan
00:08:38
mitigasi seperti ini jangan karena dia
00:08:40
sekolah penggerak ada laporan gurunya
00:08:42
tidak dapat sertifikasi lalu kemudian
00:08:44
dibereskan jadi ini bukan sebuah sistem
00:08:47
tetapi intervensi satu persatu dan itu
00:08:49
bukan sebuah sistem ee pendidikan dan
00:08:51
bukan sebuah sistem kurikulum lalu
00:08:54
kemudian konsep tentang capaian
00:08:55
pembelajaran di dalam kurikulum merdeka
00:08:59
ini Kalau kami lihat di dalam e
00:09:02
dokumen-dokumennya ternyata tidak
00:09:03
seragam jadi ada yang memiliki isi
00:09:08
elemen subelemen dan capaian
00:09:10
pembelajaran tetapi yang lain itu hanya
00:09:12
elemen saja lalu langsung capaian
00:09:13
pembelajaran dan proses penjelasannya
00:09:16
masih sangat rumit muatannya sangat
00:09:18
banyak sehingga kami mempertanyakan
00:09:21
sebenarnya capaian pembelajaran ini yang
00:09:23
disederhanakan apanya kalau misalkan di
00:09:26
dalam kurikulum Merdeka itu mereka
00:09:27
mengatakan ada
00:09:29
pyederhanaan kemudian bila dikatakan
00:09:32
bahwa dalam K13 itu materinya terlalu
00:09:34
berat ternyata setelah kami analisis di
00:09:37
dalam struktur isi kompetensi yang ada
00:09:40
sekarang ini tema-temanya dijadikan satu
00:09:43
jadi kalau sebelumnya Ki 1 ki2 ki3 ki4
00:09:46
itu dibeda-bedakan dibentuk di dalam
00:09:49
kolom tabel sehingga kelihatannya banyak
00:09:51
dan panjang tetapi di dalam format
00:09:53
kurikulum Merdeka ini mereka di dibuat
00:09:56
koma menyamping perbedaannya hanya pada
00:09:59
P penulisannya dan kemudian pada
00:10:02
ee yang satu tabel yang satu dibuat
00:10:05
menyamping tetapi isinya sebenarnya sama
00:10:08
beratnya jadi penyederhanaannya itu ee
00:10:11
tidak begitu banyak lalu konsep tentang
00:10:13
fase pembelajaran ini yang menarik Pak
00:10:15
karena di DKI Jakarta ada ketika
00:10:19
sekarang ini di DKI Jakarta diterap ee
00:10:21
ada pelatihan-pelatihan untuk kurikulum
00:10:22
Merdeka Karena tampaknya Mereka ingin
00:10:24
semua sekolah melaksanakan kurikulum
00:10:26
Merdeka ada kebingungan di lapangan
00:10:28
terkait dengan fase pembelajaran yang
00:10:30
ada di dalam kurikulum Merdeka Jadi
00:10:32
mereka mengatakan nanti sudah tidak ada
00:10:34
naik kelas lagi tetapi naik Fase ini kan
00:10:37
membingungkan Jadi apa yang harus
00:10:39
dilakukan guru Apa yang dilakukan oleh
00:10:41
orang tua jadi fase-fase pembelajaran
00:10:43
ini sungguh-sungguh harus hati-hati
00:10:45
karena ini bisa membingungkan orang tua
00:10:48
yang kedel penyederhana isi muatan
00:10:50
pembelajaran Dalam standar isi dan
00:10:52
capaian pembelajaran tadi saya katakan
00:10:54
Saya beri contoh di dalam format biologi
00:10:57
untuk SMA misalkan itu Ternyata isinya
00:11:00
hampir sama dengan kurikulum 2013
00:11:02
sehingga
00:11:03
eh proses pembelajarannya pasti akan
00:11:05
tetap berat yang kesembil administrasi
00:11:07
yang disederhanakan memang sejak awal
00:11:10
Mas nadi mengatakan istilah RPP
00:11:12
disederhanakan RPP satu lembar tetapi di
00:11:15
satu sisi kurikulum Merdeka ini malah
00:11:17
memberikan banyak pekerjaan baru bagi
00:11:19
guru yang menyita waktu dan energi
00:11:21
terutama dalam membuat pembelajaran
00:11:23
berbasis proyek karena mereka harus
00:11:24
membuat tim membuat modul pembelajaran
00:11:27
mereka bertemu dan lain-lain saya
00:11:29
andainya mereka ini tidak diberi
00:11:30
pelatihan-pelatihan yang bagus mereka
00:11:32
tidak akan juga bisa mendesain kurikulum
00:11:34
operasional sekolah karena itu ini tentu
00:11:38
saja mengatakan administrasi
00:11:39
Sederhanakan tetapi di satu sisi
00:11:42
administrasinya menjadi semakin
00:11:44
banyak lebih lagi Menurut kami
00:11:47
administrasi yang disederhanakan itu
00:11:49
tidak berkorelasi langsung secara
00:11:50
langsung dengan peningkatan mutu
00:11:52
pembelajaran lalu apa yang meningkatkan
00:11:54
mutu pembelajaran poin ke-10 kurikulum
00:11:57
harusnya fokus pada pembelajar
00:11:59
kalau pada pembelajaran maka ada di
00:12:01
dalam penguatan guru melalui pelatihan
00:12:03
dan pengembangan faktanya pelatihan dan
00:12:06
pengembangan guru ini hanya dilakukan
00:12:07
pada sekolah-sekolah penggerak dengan
00:12:09
mekanisme dan pembiayaan yang tinggi
00:12:11
karena ada proses seleksi tadi di
00:12:13
sekolah-sekolah penggerak dan
00:12:14
pelatihan-pelatihan secara intensif
00:12:16
terkait pemilihan nomenklatur Merdeka
00:12:18
kurikulum Merdeka jadi pemilihan
00:12:21
nomenklatur kurikulum Merdeka ini
00:12:23
menurut kami menunjukkan motivasi jangka
00:12:25
pendek dalam transformasi pendidikan
00:12:27
Kementerian ini kan berusaha
00:12:28
menghilangkan nomenklatur-nomenklatur
00:12:30
tetapi mereka sendiri melestarikan
00:12:32
nomenklatur di dalam program-programnya
00:12:34
ini ironis jadi nomenklatur kurikulum
00:12:37
Merdeka ini tidak Netral Kendal dengan
00:12:39
program kementerian dan saya yakin itu
00:12:42
tidak akan panjang umurnya kalau merdeka
00:12:45
adalah spirit sebaiknya spirit itu
00:12:47
ditata di dalam filosofinya bukan di
00:12:49
dalam nomenklatur maka penamaan ini
00:12:51
janganlah Mengulangi kesalahan kurikulum
00:12:53
2013 Saya pernah mengusulkan sebaiknya
00:12:57
pemerintah ini membuat kurikulum ini
00:12:58
kurikulum Indonesia bukan kurikulum
00:13:01
Merdeka sehingga nanti proses perubahan
00:13:04
kurikulum itu tidak gaduh karena
00:13:08
kurikulum itu kan selalu berkembang
00:13:09
terus-menerus sehingga tinggal ditata
00:13:11
substansinya sehingga tidak akan lagi
00:13:13
terjadi kurikulum sebelumnya itu jelek
00:13:16
semuanya nanti yang ini juga jelek
00:13:17
semuanya Artinya kita kurang menghayati
00:13:20
pendapat atau pandangan gajar Dewantoro
00:13:22
tentang trikons kontinuitas karena di
00:13:24
dalam pengembangan kurikulum itu harus
00:13:26
ada kontinuitas kadang saya bertanya
00:13:28
begini Berapa sih biaya yang dikeluarkan
00:13:30
untuk implementasi kurikulum Merdeka ini
00:13:33
ternyata beberapa anggota dewan juga
00:13:35
mengatakan bahwa biaya kurikulum Merdeka
00:13:39
ini sangat besar Yuk kita dengarkan
00:13:41
Bagaimana pendapat anggota dewan tentang
00:13:44
pembiayaan kurikulum Merdeka ini saya
00:13:47
Dewi koriati eh dari Fraksi Partai
00:13:51
amanat nasional daerah pemilihan
00:13:53
Bengkulu pemerintah berdari kurikulum
00:13:56
Merdeka ini telah berhasil saat diuji
00:13:58
cobakan diimplementasikannya di apa
00:14:01
sekolah-sekolah penggerak yang
00:14:03
mendapatkan pendampingan intensif dari
00:14:06
kemendikbristek Nah sekarang Saya ingin
00:14:09
melihat angka yang dikeluarkan biayanya
00:14:13
untuk pendampingan ini ternyata uji coba
00:14:16
kurikulum merdeka pada
00:14:19
2021 oleh 2.500 sekolah penggerak dan
00:14:24
18.800 guru penggerak telah menghabiskan
00:14:28
dana
00:14:31
2,86t jumlah tersebut jauh lebih besar
00:14:34
dibandingkan anggaran uji coba kurikulum
00:14:37
2013 yaitu
00:14:41
1,46t jadi dari angka yang hanya 2.500
00:14:45
sekolah kemudian ini
00:14:48
6.326 angkanya jomplang begitu Apakah
00:14:51
kemudian tadi disampaikan oleh salah
00:14:53
satu narasumber kita keberhasilan dari
00:14:56
uji coba pada guru penggerak ini apakah
00:14:59
karena pendampingan apa emang
00:15:00
kurikulumnya
00:15:02
oke banget atau enggak gitu ya Terima
00:15:04
Kasih Sahabat pendidikan karakter Anda
00:15:08
menyaksikan program tanya Pak Don saja
00:15:11
tanya Pak Don saja analisis kebijakan
00:15:13
pendidikan terkini kritis objektif dan
00:15:17
[Musik]
00:15:27
transformatif
00:15:30
[Musik]
00:15:35
tanya Pak Doni
00:15:37
saja untuk
00:15:39
6.326 sekolah dan pelatihan guru secara
00:15:43
besar-besaran