Titah AW: Kembali Melihat Mitos Sebagai Bahasa Alam | Sabda Bumi Episode 17

00:46:36
https://www.youtube.com/watch?v=FD_JidzStFY

Zusammenfassung

TLDRVideo ini mengupas tentang bagaimana realisme magis dan mitos berperan dalam konteks ekologi melalui perspektif Titah AW, seorang jurnalis. Melalui pengalamannya dalam meliput kejadian kesurupan massal di Gunung Kidul dan tantangan dalam menjurnalistikkan fenomena tersebut, Titah menegaskan pentingnya memasukkan narasi lokal dan pengetahuan tradisional dalam isu lingkungan. Ia juga membahas peran penting perempuan dalam gerakan lingkungan, yang sering kali menjadi garda depan dalam perjuangan menjaga alam. Video ini menekankan hubungan penting antara mitos, logika, dan lingkungan, serta perlunya keberagaman pemikiran dalam menghadapi krisis ekologi yang saat ini terjadi.

Mitbringsel

  • 🌳 Realisme magis mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat.
  • 👩‍🌾 Perempuan berperan penting dalam gerakan lingkungan.
  • 🌍 Mitos dan ekologi saling terkait.
  • 📖 Pengetahuan tradisional adalah solusi untuk krisis lingkungan.
  • 📝 Mitos seharusnya tidak dipisahkan dari sains.
  • 🌱 Keberagaman pemikiran diperlukan dalam konservasi.
  • 👀 Cerita lokal harus ditonjolkan dalam jurnalisme.
  • 🌿 Manusia dan alam harus hidup dalam harmoni.
  • ⏳ Perubahan iklim adalah isu global yang mendesak.
  • 🔍 Jurnalisme perlu membuka ruang bagi narasi lokal.

Zeitleiste

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Di Pesisir Selatan Jawa, pembangunan jalur pansela Pantai Selatan diwarnai dengan peristiwa mistis, termasuk kesurupan massal dan pohon yang tidak mau dipotong. Hal ini mengisyaratkan adanya suara alam yang merespon terhadap pembangunan yang tidak hanya melibatkan manusia, tetapi juga entitas alam lainnya.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dalam episod ini, dialog berfokus pada perjuangan masyarakat adat dan bagaimana pemikiran tradisional dihadapi oleh pemikiran barat. Penyebaran pandangan barat berpotensi menghilangkan makna dari tradisi dan pengetahuan leluhur, menyisakan pertanyaan tentang keberadaan dan relevansi pemikiran lokal.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Perbincangan beranjak pada Titah, seorang jurnalis lepas, yang mengekplorasi isu-isu lokal dan mistis. Titah menjelaskan betapa kehidupannya di desa kecil dipengaruhi oleh cerita-cerita realisme magis yang sangat dekat. Ia percaya bahwa mitos dan logika tidak seharusnya bertolak belakang, melainkan berjalan beriringan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Titah menjelaskan awal karier jurnalisnya yang berfokus pada musik, yang berpusat di Jakarta, berlawanan dengan pengalamannya di desa. Ia merasakan kekurangan dalam jurnalisme yang hanya menceritakan peristiwa logis, mengabaikan aspek-aspek mistis yang juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Seni realisme magis diungkapkan dalam karya sastra dan dianggap normal dalam konteks masyarakat adat. Titah menyoroti bahwa mitos sering kali diabaikan dalam diskusi urban namun menjadi bagian krusial dari kehidupan masyarakat tradisional.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Mitos dan logika bertindak sebagai dua cara berpikir yang seharusnya seimbang. Tanpa mitos, orang kehilangan koneksi dengan alam, melahirkan kesan bahwa alam hanya objek. Ketika mitos hilang, eksplotasi alam menjadi mungkin tanpa pertimbangan etis.

  • 00:30:00 - 00:35:00

    Dalam laporan, Titah menjelaskan tantangan dalam menjembatani pemikiran logis dan mitos di kalangan pembaca, termasuk bagaimana jurnalisme harus menghadapi fakta yang tidak bisa diverifikasi secara ilmiah. Hal-hal seperti kesurupan dalam konteks budaya adalah bagian dari pengalaman yang lebih luas.

  • 00:35:00 - 00:40:00

    Dia kemudian menjelaskan bagaimana pemikirannya tentang isu ekologi terkait erat dengan mistis. Mitos yang terintegrasi dengan praktik masyarakat menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan biodiversitas.

  • 00:40:00 - 00:46:36

    Melalui observasinya, Titah menjelaskan tentang Indigenous Science, yang mencakup segala bentuk pengetahuan tradisional yang memiliki validitas sendiri, memperlihatkan potensi kolaborasi antara pengetahuan tradisional dan ilmiah dalam konteks modern.

Mehr anzeigen

Mind Map

Video-Fragen und Antworten

  • Apa itu realisme magis?

    Realisme magis adalah cerita di mana unsur-unsur magis diterima sebagai bagian dari realitas sehari-hari.

  • Mengapa pembangunan jalan di Pesisir Selatan Jawa menyebabkan kesurupan massal?

    Kesurupan massal terjadi di Gunung Kidul selama pembangunan jalan, sebagai suara alam yang merespons pembangunan.

  • Bagaimana peran perempuan dalam perjuangan lingkungan?

    Perempuan sering menjadi garda depan dalam perjuangan lingkungan, menggunakan kekuatan kolektif untuk melindungi alam.

  • Apa hubungan antara mitos dan lingkungan?

    Mitos dan tradisi masyarakat adat sering mencerminkan hubungan yang erat dengan alam dan dapat membantu menjaga keberlanjutan ekologi.

  • Bagaimana cara menyeimbangkan mitos dan logika dalam penulisan?

    Dengan menyediakan ruang bagi pembaca untuk menentukan sendiri makna dan verifikasi pengalaman yang dilaporkan.

  • Siapa itu Titah AW?

    Titah AW adalah seorang jurnalis lepas dan storyteller yang fokus pada isu mitos, lokalitas, dan ekologi.

  • Apa itu indigenous science?

    Indigenous science merujuk pada pengetahuan tradisional yang dihasilkan oleh masyarakat adat yang relevan dalam konteks modern.

  • Mengapa mitos dianggap penting dalam krisis ekologi?

    Mitos dapat membantu menghubungkan manusia dengan alam dan memberikan perspektif baru dalam menghadapi krisis ekologi.

  • Apa itu buku 'Par Hantus yang Bolong'?

    'Par Hantus yang Bolong' adalah karya tulisan dari Titah yang membahas tentang mitos dan logika.

  • Bagaimana cara mendukung keberadaan masyarakat adat?

    Dukungan dapat dilakukan dengan memahami dan menghormati pengetahuan serta tradisi mereka dalam konservasi alam.

Weitere Video-Zusammenfassungen anzeigen

Erhalten Sie sofortigen Zugang zu kostenlosen YouTube-Videozusammenfassungen, die von AI unterstützt werden!
Untertitel
id
Automatisches Blättern:
  • 00:00:00
    di Pesisir Selatan Jawa itu sedang
  • 00:00:02
    dibangun ee jalur pansela pantai selatan
  • 00:00:04
    nah ternyata hal yang tidak pernah
  • 00:00:07
    diberitakan adalah sepanjang pembangunan
  • 00:00:10
    jalan terjadi banyak sekali hal tidak
  • 00:00:13
    logis ya terjadi kesurupan masassa pohon
  • 00:00:16
    yang tidak mau dipotong dan aku dapat
  • 00:00:19
    dari apa teman-teman di gunung kidul
  • 00:00:21
    sana mereka bercerita bahwa ee titah
  • 00:00:23
    kamu harus tahu di Gunung Kidul tuh ada
  • 00:00:24
    pohon yang enggak mau dipotong bukan
  • 00:00:26
    tidak bisa tapi mereka tidak mau
  • 00:00:29
    sebagaimana pohon ini ma seolah-olah
  • 00:00:30
    pohon ini punya agensi gitu
  • 00:00:32
    cerita-cerita Ini tuh beneran terjadi
  • 00:00:34
    dialami oleh orang-orang kalau dalam
  • 00:00:36
    Liputan itu aku akhirnya memaknai bahwa
  • 00:00:38
    ini tuh suara alam dalam merespon
  • 00:00:40
    pembangunan he narasi tentang
  • 00:00:42
    pembangunan itu yang terlibat tidak
  • 00:00:44
    hanya manusia hal-hal mistis ini adalah
  • 00:00:46
    respon mereka dan menurutku itu suara
  • 00:00:48
    yang
  • 00:00:51
    [Musik]
  • 00:00:54
    valid mengupas ragam cara berkelanjutan
  • 00:00:57
    dalam kehidupan saya
  • 00:01:01
    inilah sab
  • 00:01:03
    bumi renungan untuk
  • 00:01:07
    peradaban Apakah manusia sudah
  • 00:01:09
    kehilangan makna di era di mana
  • 00:01:12
    pemikiran barat semakin menjalar dan
  • 00:01:14
    menyeragamkan pemikiran kita semu rel
  • 00:01:17
    pandangan tradisionak
  • 00:01:20
    dikingkan kebetulan seudday dan
  • 00:01:23
    pengetuan
  • 00:01:30
    dan ilmu leluhur sambil memeluk
  • 00:01:32
    pengetahuan ilmiah Mengapa perjuangan
  • 00:01:34
    masyarakat adat adalah perjuangan kita
  • 00:01:37
    semua di episode ini kita berdialog
  • 00:01:39
    dengan titah aw untuk membahas
  • 00:01:41
    interseksionalitas kerusakan lingkungan
  • 00:01:44
    dengan kerusakan batin manusia kita akan
  • 00:01:47
    membedah perjalanan karir jurnalis tit
  • 00:01:50
    dalam upaya dekolonialisasi pemikiran
  • 00:01:52
    barat untuk dapat Mat relevi pengetahuan
  • 00:01:55
    tradisional di era mod dan
  • 00:02:00
    baru untuk generasi muda dalam
  • 00:02:02
    meneruskan narasi perjuangan menjaga
  • 00:02:04
    alam dan kembali ke
  • 00:02:07
    akar Halo semua selamat datang di Sabda
  • 00:02:10
    bumi kali ini kita berada di Jogja untuk
  • 00:02:13
    bertemu dengan Tita aw Tita Ini adalah
  • 00:02:16
    seorang jurnalis lepas juga seorang
  • 00:02:20
    storyteller episode ini spesial karena
  • 00:02:22
    episode ini juga sebuah kolaborasi
  • 00:02:23
    dengan proek Muli sebenarnya kenapa aku
  • 00:02:26
    datang ke Jogja untuk bertemu Tita I
  • 00:02:28
    love lama Tita juga salah satu memang
  • 00:02:32
    apa ya cara tulisan dia yang seimbang
  • 00:02:34
    melihat mitos dan logika itu bisa
  • 00:02:35
    berjalan seimbang gitu kan dan aku yang
  • 00:02:37
    baca di buku Tita di parada hantus yang
  • 00:02:39
    bolong kan itu membuat e perjalanan
  • 00:02:42
    Sabda bumi itu sendiri kita mencoba
  • 00:02:44
    mengekplore bisa enggak sih mitos dan
  • 00:02:47
    logika itu berbarengan gitu loh tanpa
  • 00:02:49
    mengorbankan satu sama lain so sebelum
  • 00:02:52
    kita bahas itu untuk penonton kita yang
  • 00:02:54
    belum tahu Tita aw eh Siapakah Tita aw
  • 00:02:58
    Oke e aku Tita aw
  • 00:03:00
    jurnalis lepas penulis lepas Aku bekerja
  • 00:03:02
    sehari-hari Dari Jogyakarta
  • 00:03:04
    em banyak menulis soal isu mitos dan
  • 00:03:07
    lokalitas seperti yang kamu bilang tadi
  • 00:03:08
    aku tertarik dengan hal-hal seperti itu
  • 00:03:11
    terus sehari-hari mengerjakan ya artikel
  • 00:03:14
    feature paling banyak investigasi soal
  • 00:03:17
    itu tadi Eh Lately Aku mengerjakan
  • 00:03:19
    liputan-liputan yang apa ada
  • 00:03:21
    singgungannya dengan isu ekologis Terus
  • 00:03:23
    bagaimana masyarakat adat e membicarakan
  • 00:03:26
    misalnya krisesi iklim membicarakan apa
  • 00:03:29
    ya dinamika antara kepercayaan mereka
  • 00:03:31
    dengan modernitas hal-hal seperti itu
  • 00:03:34
    apa sih titik balik titah menemukan apa
  • 00:03:37
    ya realisme magis yang yang titah
  • 00:03:40
    gaungkan dalam cara penulisan titah gitu
  • 00:03:42
    kan Gimana Tita enggak melihat mitos itu
  • 00:03:45
    sebagai sesuatu yang asing tapi itu
  • 00:03:47
    benarnya memang sebuah keseharian dan
  • 00:03:49
    enggak pernah terpisahkan dengan
  • 00:03:50
    kehidupan manusia gitu kan What's your
  • 00:03:52
    turning point Akhirnya bisa menjadi Tita
  • 00:03:54
    yang sekarang gitu atau memang ada pola
  • 00:03:56
    dari kecil atau gimana Jadi ee aku tuh
  • 00:03:59
    tumbuh besar di buulungagung itu kota
  • 00:04:00
    kecil ee bisa dibilang rural Terus
  • 00:04:04
    cerita-cerita yang kita sekarang sebut
  • 00:04:06
    realisme magis itu sangat umum kualami
  • 00:04:08
    sehari-hari bukan saja kulihat tapi
  • 00:04:10
    kualami kayak pas dulu sekolah ada teman
  • 00:04:13
    sebangguku yang tiba-tiba kesurupan ada
  • 00:04:16
    tetanggaku yang hamil terus tiba-tiba
  • 00:04:17
    hilang
  • 00:04:18
    bayinya cerita soal santet kirim-kiriman
  • 00:04:22
    soal susuk soal hal-hal semacam itu
  • 00:04:26
    nyiroro Kidul itu sangat populer karena
  • 00:04:28
    Tulungagung itu Pantai Selatan ee Jawa
  • 00:04:30
    itu dan itu sangat dipercaya aku tidak
  • 00:04:32
    boleh ke pantai menggunakan baju hijau
  • 00:04:34
    seumur hidupku tidak pernah karena itu
  • 00:04:36
    pantangan utama kalau kita ke pantai
  • 00:04:38
    Selatan Jawa memakai baju hijau itu
  • 00:04:40
    nyerorokid Dul akan suka dan kita akan
  • 00:04:41
    diambil katanya halhal seperti itu tuh
  • 00:04:44
    sangat menumbuh di aku dari kecil gitu
  • 00:04:47
    kepercayaan-kepercayaan itu nah tapi
  • 00:04:49
    kemudian pas aku kuliah aku kuliah di
  • 00:04:51
    komunikasi UGM karena memang sudah
  • 00:04:54
    terbayang pengin jadi jurnalis gitu
  • 00:04:56
    sejak SMA Nah aku dulu awalnya sih
  • 00:04:59
    sebenarnya sebelum menulis ini aku tuh
  • 00:05:00
    jadi jurnalis musik dulu k aku punya
  • 00:05:03
    satu majalah musik independen yang aku
  • 00:05:06
    bangun bersama beberapa teman kuliah
  • 00:05:07
    namanya warning Max aku nulis musik itu
  • 00:05:10
    dari tahun 2012 sampai 16 Kalau enggak
  • 00:05:12
    salah nah kalau di jurnalis musik itu
  • 00:05:15
    jurnalisme musik dan musik sendiri
  • 00:05:17
    adalah industri yang sangat eh Urban
  • 00:05:20
    gitu pusat industrinya itu di Jakarta
  • 00:05:23
    pengetahuannya tuh sangat Urban gitu nah
  • 00:05:26
    jadi kayak dulu tuh sangat umum kalau
  • 00:05:27
    kita nulis musik tuh referensi musiknya
  • 00:05:30
    tuh harus luas he dan sangat awam untuk
  • 00:05:33
    bilang Misalnya Oh ini Rif gitar ini
  • 00:05:35
    mirip dengan Rif gitar something yang
  • 00:05:37
    aku tuh tidak punya pengetahuan itu
  • 00:05:39
    karena aku tumbuhulu tidak pernah ada
  • 00:05:41
    konser di sana toko musik cuman ada satu
  • 00:05:43
    bapakku cuman dengerin Iwan FS Gombloh
  • 00:05:46
    Mbak aku cuma dengerin W Life backstet
  • 00:05:48
    Boys sangat minim referensi musikku di
  • 00:05:51
    satu titik aku merasa apa ya yang aku
  • 00:05:53
    tuh nulis aku enjoy dan idenya itu ada
  • 00:05:56
    di sekitarku dan banyak dan saat itu ada
  • 00:05:59
    kegis Ahan sendiri Ketika aku melihat
  • 00:06:01
    jurnalisme di Indonesia kok
  • 00:06:04
    melulu hal-hal yang diceritakan itu yang
  • 00:06:08
    logis-logis aja dalam arti ini nih
  • 00:06:11
    misalnya E di Tulungagung ada kejadian
  • 00:06:14
    kerusurupan massal karena misalnya
  • 00:06:16
    pembangunan sebuah ee jalan yang harus
  • 00:06:19
    memotong pohon atau apa gitu kenapa itu
  • 00:06:22
    tuh enggak pernah masuk ke berita yang
  • 00:06:24
    diberitakan adalah pembangunan ini ee
  • 00:06:26
    nanti manfaat ekonominya Apa
  • 00:06:27
    gitu-gitulah dampak sosialnya apa tapi
  • 00:06:30
    dampak dampak itu tadi peristiwa ada nih
  • 00:06:33
    peristiwa realism magis itu enggak
  • 00:06:35
    pernah masuk di berita padahal itu
  • 00:06:36
    terjadi itu kita sebagai masyarakat
  • 00:06:38
    Tulung Agung dan mungkin di banyak
  • 00:06:39
    daerah lain juga mengalami halal seperti
  • 00:06:41
    itu tapi kenapa jurnalisme tidak bisa
  • 00:06:43
    menceritakan itu gitu cerita-cerita
  • 00:06:45
    seperti itu hanya kita ceritakan sebagai
  • 00:06:47
    fiksi he kalaupun itu masuk di
  • 00:06:49
    koran-qoran biasanya diceritakan dengan
  • 00:06:51
    cara yang bombastis atau cara-cara yang
  • 00:06:53
    membuat peristiwa itu terlihat seperti
  • 00:06:55
    itu kepercayaan orang-orang gila atau
  • 00:06:57
    gimana sih masih percaya seperti ini
  • 00:06:59
    gitu padahal menurutku dan aku sendiri
  • 00:07:02
    mungkin pasti tuh punya kesadaran bahwa
  • 00:07:03
    ini tuh enggak peristiwa-peristiwa apa
  • 00:07:05
    yang kita sebut hantu yang kita sebut
  • 00:07:07
    kesurupan massal itu tuh menyimpan
  • 00:07:08
    sesuatu yang lebih bermakna gitu loh
  • 00:07:12
    daripada sekedar peristiwa aneh yang
  • 00:07:14
    terjadi di masyarakat tradisional dan di
  • 00:07:17
    satu titik Aku merasa bahwa kalau di
  • 00:07:20
    musik Aku ngejar-ngejar orang urban
  • 00:07:22
    ketika aku reclaiming bahwa oke aku tuh
  • 00:07:25
    dari rural ini tuh cerita sehari-hari
  • 00:07:27
    dan real somagis itu bagian dari
  • 00:07:29
    realitas yang aku hidupin aku jadi tidak
  • 00:07:32
    harus menjadi orang lain untuk jadi
  • 00:07:34
    jurnalis gitu loh jadi kalau ada
  • 00:07:37
    jurnalis dari misalnya Urban yang pengin
  • 00:07:40
    nulis ini juga jadi gantian posisinya
  • 00:07:42
    mereka yang harus ngejar-ngejar
  • 00:07:44
    pengetahuanku yang sudah ada sejak kecil
  • 00:07:46
    gitu Jadi ini adalah isu yang paling aku
  • 00:07:48
    tahu e isu yang paling aku tertarik dan
  • 00:07:50
    sampai sekarang akhirnya menulis soal
  • 00:07:52
    mitos dan lokalitas Wow menarik tak
  • 00:07:54
    mungkin aku e pengin tahu juga Ya
  • 00:07:56
    maksudnya sebenarnya definisi realisme
  • 00:07:58
    magis tu apa sih gitu mungkin juga
  • 00:08:00
    penonton mungkin belum tahu belum dekat
  • 00:08:02
    dengan istilah itu nah aku sendiri dulu
  • 00:08:04
    pertama tahu tuh justru dari sastra Oke
  • 00:08:07
    dari pas em aku dulu baca lelaki
  • 00:08:09
    harimaunya Eka Kurniawan Terus
  • 00:08:12
    yang mungkin paling identik dengan terma
  • 00:08:15
    realis magis tuh Gabriel garusia Marquez
  • 00:08:17
    100 years of solitude itu tuh adalah
  • 00:08:19
    cerita kalau dalam sastra itu adalah
  • 00:08:21
    cerita-cerita di mana hal yang magis
  • 00:08:23
    yang tidak masuk logika itu tuh diterima
  • 00:08:26
    sebagai bagian dari realitas sehari-hari
  • 00:08:28
    oke seolah-olah itu tuh normal-normal
  • 00:08:30
    aja dan itu persis dengan apa yang
  • 00:08:33
    terjadi di Tulungagung dan di mungkin
  • 00:08:35
    kota-kota lain di daerah-daerah lain di
  • 00:08:38
    Indonesia apalagi di masyarakat adat
  • 00:08:39
    cerita-cerita seperti itu tuh hal yang
  • 00:08:41
    biasa mungkin Kiki juga tahu kalau lagi
  • 00:08:43
    ngobrol dengan Banyak masyarakat adat
  • 00:08:45
    hal-hal yang tidak logis itu diceritakan
  • 00:08:48
    dengan biasa aja gitu loh bagian dari
  • 00:08:50
    keseharian itu dia rel sama magis di
  • 00:08:52
    mana magis menjadi bagian dari realitas
  • 00:08:55
    sehari-hari benar-benar gitu menurut
  • 00:08:57
    Tita lah maksudnya ketika kita kita
  • 00:09:00
    Masyarakat Urban kan juga termasuk yang
  • 00:09:01
    salah satu sudah mengesampingkan mitos
  • 00:09:03
    gitu kan kita menjungjung logika Which
  • 00:09:06
    is logika engak salah sebenarnya gitu
  • 00:09:08
    kan but what happen ketika kita mitos
  • 00:09:12
    itu tidak ada lagi gitu loh pertama-tama
  • 00:09:15
    mungkin ini aku juga mungkin terlalu
  • 00:09:17
    simplifying banyak hal tapi di kepalaku
  • 00:09:20
    itu adalah e dari awal kita sudah tahu
  • 00:09:22
    logos dan mitos itu cara dua cara pikir
  • 00:09:24
    yang harusnya kita pegang bersamaan
  • 00:09:27
    bukan sebagai evolusi si cara berpikir
  • 00:09:30
    tapi memang
  • 00:09:31
    eh dari yang logos kita mendapat
  • 00:09:34
    berbagai pemikiran praktik practicality
  • 00:09:37
    kita dapat itu dari logos sementara
  • 00:09:38
    mitos itu kita dapat wisdom kita dapat
  • 00:09:40
    Inter interconnectedness gitu dari
  • 00:09:42
    wisdom dari mitos nah
  • 00:09:44
    em yang terjadi ketika kita tidak lagi
  • 00:09:47
    memakai mitos ya kita
  • 00:09:50
    glorifying logos dan kita memikirkan
  • 00:09:54
    atau mengolah hal-hal yang seharusnya
  • 00:09:56
    kita pakai mitos ini dengan logos yang
  • 00:09:59
    Jadinya enggak cocok gitu ya Ee dulu
  • 00:10:02
    masyarakat di masyarakat adat salah
  • 00:10:03
    satunya ya Ee itu tuh aku melihat mereka
  • 00:10:07
    sangat memakai cara pikir mitos dalam
  • 00:10:10
    arti Mereka melihat sekeliling mereka
  • 00:10:12
    itu alam sekeliling mereka itu hidup
  • 00:10:14
    makanya mereka punya banyak ritual
  • 00:10:16
    mereka punya mantra-mantra mereka punya
  • 00:10:18
    banyak hal lah untuk berkomunikasi
  • 00:10:20
    dengan another beings gitu mereka tidak
  • 00:10:23
    menganggap mereka tidak dalam level
  • 00:10:26
    tertentu tidak antroposentris ya jadi
  • 00:10:30
    pembentuk narasi mereka tuh tidak cuman
  • 00:10:32
    manusia tapi pohon juga punya suara
  • 00:10:34
    punya agensi gunung laut semuanya punya
  • 00:10:37
    aku melihat masyarakat adat itu cara
  • 00:10:40
    hidupnya tuh lebih connect dengan ruang
  • 00:10:43
    hidup mereka gitu loh lebih connect
  • 00:10:45
    dengan alam dengan lingkungan sekitar
  • 00:10:48
    ini yang mungkin kalau mitos ini dicabut
  • 00:10:51
    kita bisa lihat misalnya masyarakat
  • 00:10:52
    modern sekarang yang terlalu
  • 00:10:54
    menglorifying logos itu tuh tidak ada
  • 00:10:58
    koneksi itu lagi gitu Jadi mereka
  • 00:11:00
    melihat alam sebagai objek yang mati
  • 00:11:03
    manusia sebagai satu-satunya pembentuk
  • 00:11:05
    narasi hidup yang artinya manusia punya
  • 00:11:08
    kuasa terhadap apapun yang di sekitarnya
  • 00:11:11
    yang mati jadi muncullah
  • 00:11:13
    eh apa ya intensi untuk misalnya
  • 00:11:17
    eksploitasiol mengkontrol mengambil
  • 00:11:20
    tidak memikirkan
  • 00:11:22
    em makhluk-makhluk lain di sekitar
  • 00:11:25
    mereka another being itu enggak
  • 00:11:26
    dipikirkan gitu jadi sangat jadi sangat
  • 00:11:28
    antrop dan jadi sangat kering in a way
  • 00:11:31
    dalam koneksi dengan hal sekitarnya
  • 00:11:34
    ketiadaan mitos mungkin secara nyata
  • 00:11:36
    kita bisa lihat sekarang krisis iklim di
  • 00:11:38
    mana-mana ya karena kita sudah tidak
  • 00:11:39
    lagi peduli dengan misalnya kalau di
  • 00:11:41
    Jawa nanjang penunggu-penunggu gunung
  • 00:11:44
    penunggu-penunggu hutan yang kalau kita
  • 00:11:46
    mau ngeruk tambang kita mau buka lahan
  • 00:11:48
    sawit segede apa juga kita tidak lagi
  • 00:11:51
    peduli gitu terhadap hal-hal karena
  • 00:11:53
    tidak adanya mitos benar apa yang kita
  • 00:11:55
    sebut mitos realisme magis itu lahir
  • 00:11:58
    dari
  • 00:11:59
    alam yang sehat tanpa tanpa lingkungan
  • 00:12:03
    yang terjaga itu tuh enggak lahir mitos
  • 00:12:06
    Enggak kan ada budaya enggak akan ada
  • 00:12:08
    tradisi yang melahirkan ee cerita-cerita
  • 00:12:11
    dan apa ya pemaknaan-pemaknaan yang dia
  • 00:12:13
    sifatnya mitos gitu tu tidak akan ada
  • 00:12:15
    jadi mustahil ngomongin mitos tanpa
  • 00:12:18
    kemudian ngomongin ekologi itu yang
  • 00:12:21
    membuat Kenapa kalau kita lagi ngomongin
  • 00:12:22
    mitos itu pasti jatuhnya tuh ke
  • 00:12:25
    konservasi Biasanya karena kalau alamnya
  • 00:12:29
    rusak mitos pun rusak kalau mitosnya
  • 00:12:31
    rusak alamnya rusak itu satu hal satu
  • 00:12:34
    dua hal yang berkaitan menurutku Salah
  • 00:12:36
    satu perbujudan cara pikir mitos
  • 00:12:38
    misalnya sesajen gitu ya
  • 00:12:40
    Em dipakai untuk ritual misalnya oleh
  • 00:12:42
    teman-teman penghayat kepercayaan mereka
  • 00:12:44
    biasanya kalau beribadah tuh ada sesaji
  • 00:12:46
    ada dupa nah sesimpel sesaji itu aja itu
  • 00:12:50
    tuh kan sebenarnya menyimpan itu
  • 00:12:52
    representasi kekayaan biodiversitas
  • 00:12:54
    sekitarnya kan Karena ada tujuh bunga
  • 00:12:56
    dan tujuh bunga itu nanti tumbuh di mana
  • 00:12:58
    bunganya apa aja aja terus misalnya dupa
  • 00:13:00
    itu dari tanaman apa Nah kalau ekol
  • 00:13:03
    kalau lingkungannya rusak ee
  • 00:13:04
    biodiversitynya rusak enggak akan ada
  • 00:13:07
    sesajan yang lengkap ini dan kalau
  • 00:13:09
    ritual itu terjaga otomatis orang-orang
  • 00:13:11
    butuh melestarikan tanaman-tanaman ini
  • 00:13:14
    untuk ritual mereka otomatis
  • 00:13:16
    biodiversitynya juga terjaga gitu Jadi
  • 00:13:19
    aku menyadari betapa dekatnya eh cara
  • 00:13:22
    pikir mitos ini dengan isu ekologi Wow
  • 00:13:25
    sebenarnya kan kalau kita bicara ini ke
  • 00:13:27
    masyarakat adat atau orang-orang yang
  • 00:13:28
    memang masih mempraktikkan ini sebuah
  • 00:13:31
    apa biasa aja gitu sebuah conversation
  • 00:13:32
    sehari-hari sambil ngopi gitu Tapi kan
  • 00:13:35
    Kita n kan juga termasuk Sabda bumi ini
  • 00:13:36
    sendiri gitu kan kita kan sebenarnya
  • 00:13:38
    Tujuan ini kan menariskan ini ke
  • 00:13:40
    masyarakat Urban yang sangat susah
  • 00:13:43
    sekali kita ketuk kadang dengan karena
  • 00:13:45
    mereka masih memegang logos lah gitu kan
  • 00:13:46
    ibaratnya dan melihat mitos itu semakin
  • 00:13:48
    sesuatu yang tidak relevan gitu kan dari
  • 00:13:51
    perspektif dan ranah titah lah gitu
  • 00:13:54
    gimana ya Ee tantang Apa tantangan titah
  • 00:13:57
    dan Gimana ya maksudnya kita menjembat
  • 00:13:59
    anin narasi mitos dan logika ini tapi
  • 00:14:01
    untuk orang urban gitu agar diterima
  • 00:14:04
    sebenarnya Bagaimana ya Kak aku mungkin
  • 00:14:06
    Dar ranahku ya sebagai jurnalis Nah itu
  • 00:14:10
    tantangan salah satu tantangannya memang
  • 00:14:12
    begitu Jadi tantangannya adalah bahwa
  • 00:14:15
    jurnalisme itu sendiri dibangun atas
  • 00:14:18
    dasar fakta H jadi salah satu value
  • 00:14:24
    jurnalis produk jurnalisme adalah fakta
  • 00:14:26
    gitu nah sementara kita harus
  • 00:14:29
    bertarik ulur nih yang fakta tuh yang
  • 00:14:32
    seperti apa gitu Apakah hal-hal realism
  • 00:14:33
    magis itu fakta dan apakah fakta itu
  • 00:14:36
    hanya hanya hal-hal yang kita lihat
  • 00:14:39
    padahal dunia ini kan dibangun lebih
  • 00:14:40
    banyak dengan hal-hal yang tidak
  • 00:14:41
    terlihat ya dalam banyak arti Ben
  • 00:14:44
    tantangan yang selalu aku rasakan adalah
  • 00:14:45
    aku harus verifikasi kalau misalnya aku
  • 00:14:48
    lagi reportase soal hal-hal seperti ini
  • 00:14:50
    device mungkin salah satu contohnya aku
  • 00:14:52
    pernah nulis soal
  • 00:14:54
    pesta antardimensi ada tradisi ebek
  • 00:14:57
    Banyumasan itu tradisi di mana n
  • 00:14:59
    anak-anak muda
  • 00:15:02
    setiap minggu mungkin atau setiap apa
  • 00:15:04
    tertentu mereka mengadakan pentas ebek
  • 00:15:07
    Jaranan nah di akhir pentas yang
  • 00:15:09
    membedakan itu dari Jaranan lain adalah
  • 00:15:11
    mereka akan kesurupan bareng-bareng ada
  • 00:15:13
    ada Ritual memanggil roh untuk mereka
  • 00:15:15
    kesurupan for the sake of fun Jadi
  • 00:15:19
    kalau dan dan dan kesurupannya tuh
  • 00:15:22
    namanya Indang roh-roh halusnya itu
  • 00:15:24
    namanya Indang dan mereka tuh mencari
  • 00:15:25
    indangnya masing-masing sebagaimana
  • 00:15:27
    anak-anak kota Cari pokem pas zaman tren
  • 00:15:30
    pokem Jadi kalau Kiki mau kesurupannya
  • 00:15:33
    Keren ya kamu harus cari Indang yang
  • 00:15:35
    stratanya tuh tinggi rare pokem l rare
  • 00:15:38
    Pok betul Dan itu menjadi currency
  • 00:15:40
    sosial mereka jadi di Banyumas tuh
  • 00:15:43
    anak-anak yang kesurupannya itu bisa
  • 00:15:44
    kesurupan harimau kesurupan Apa itu di
  • 00:15:47
    tongkrongan tuh kayak Wah keren banget
  • 00:15:48
    lu gitu sementara yang kesurupannya
  • 00:15:51
    misalnya monyet atau apa itu di cupu
  • 00:15:53
    gitu Jadi bagaimana sesantai itu real
  • 00:15:55
    magis pas liputan yang Banyumas itu aku
  • 00:15:57
    ditanya Eh ada tuntutanku sebagai
  • 00:16:00
    jurnalis untuk mempertanyakan benar
  • 00:16:02
    enggak si anak ini kesurupan benar
  • 00:16:04
    enggak rohnya ini nah bagaimana caranya
  • 00:16:06
    aku buuktikan Gitu kan he itu jadi satu
  • 00:16:09
    tandangan tersendiri di liputanku yang
  • 00:16:12
    lain di Project Multatuli salah satu
  • 00:16:14
    juga media yang mewadahi cerita-cerita
  • 00:16:16
    seperti ini aku pernah liputan tahun
  • 00:16:19
    lalu soal judulnya pohon batu dan
  • 00:16:22
    hantu-hantu itu aku Meliput fenomena
  • 00:16:25
    Jadi kalau teman Kiki dan teman-teman
  • 00:16:27
    tahu di pesisir selatan Jawa itu sedang
  • 00:16:29
    dibangun ee jalur pansela pantai Selatan
  • 00:16:32
    seperti bagaimana Pantura nah di proses
  • 00:16:34
    pembangunannya ini di Gunung Kidul em
  • 00:16:37
    harus memotong banyak Bukit karena
  • 00:16:39
    Gunung Kidul kan apa dia bukit-bukit
  • 00:16:41
    gitu kan karang-karang gitu nah untuk
  • 00:16:43
    membangun jalan ini harus dipapras harus
  • 00:16:46
    dibelah nih gunungnya nah ternyata hal
  • 00:16:49
    yang tidak pernah diberitakan adalah
  • 00:16:52
    sepanjang pembangunan jalan terjadi
  • 00:16:54
    banyak sekali hal tidak logis yang
  • 00:16:57
    terjadi kesurupan masal pohon yang tidak
  • 00:17:00
    mau dipotong dan aku dapat dari apa
  • 00:17:03
    teman-teman di gunung kidul sana mereka
  • 00:17:05
    bercerita bahwa ee titah kamu harus tahu
  • 00:17:07
    di Gunung Kidul tuh ada pohon yang
  • 00:17:08
    enggak mau dipotong bukan tidak bisa
  • 00:17:10
    tapi mereka tidak mau sebagaimana pohon
  • 00:17:13
    ini seolah-olah pohon ini punya agensi
  • 00:17:15
    gitu terus misalnya ada gunung yang
  • 00:17:17
    tidak bisa atau tidak mau diledakkan
  • 00:17:19
    gitu-gitu nah cerita-cerita ini tuh
  • 00:17:22
    beneran terjadi dialami oleh orang-orang
  • 00:17:24
    tapi kemudian dan menurutku ini
  • 00:17:26
    menyimpan
  • 00:17:27
    em
  • 00:17:29
    makna gitu Oh kalau dalam Liputan itu
  • 00:17:32
    aku akhirnya memaknai bahwa ini tuh
  • 00:17:33
    suara alam dalam merespon pembangunan he
  • 00:17:36
    tidak Kalau gimana ya kesurupan masal
  • 00:17:39
    ini dan pohon yang enggak mau ditebang
  • 00:17:40
    itu tuh kita harus menganggap itu
  • 00:17:42
    sebagai salah sebagai satu suara yang
  • 00:17:44
    valid juga loh gitu jadi narasi tentang
  • 00:17:46
    pembangunan itu yang terlibat tidak
  • 00:17:47
    hanya manusia karena kalau kamu bangun
  • 00:17:49
    ya gunung kamu belah pohon kamu ini ya
  • 00:17:51
    mereka juga punya kalau kita menganggap
  • 00:17:53
    mereka hidup mereka arirnya punya respon
  • 00:17:55
    dong nah hal-hal mistis ini adalah
  • 00:17:57
    respon mereka dan menurutku itu suara
  • 00:17:59
    yang valid nah ketika aku melakukan
  • 00:18:03
    menulis itu dalam kerangka jurnalisme
  • 00:18:05
    aku dituntut untuk memverifikasi Oke
  • 00:18:07
    mana yang logis mana yang bisa
  • 00:18:09
    dibuktikan mana yang bisa diukur
  • 00:18:10
    sementara banyak cerita-cerita begitu
  • 00:18:13
    yang tidak bisa dikuantifikasi benar itu
  • 00:18:15
    tuh cerita-cerita yang terjadi nyata
  • 00:18:19
    tapi berupa pengalaman dan kadang-kadang
  • 00:18:21
    diukurnya bukan dengan rasio tapi dengan
  • 00:18:23
    rasa kita mengalami itu dengan
  • 00:18:27
    e dengan
  • 00:18:29
    bukan dengan logika gitu Jadi yang ak
  • 00:18:33
    lakukan ketika misalnya membuat
  • 00:18:35
    reportase-reportase seperti itu adalah
  • 00:18:37
    eh apa yang seperti di paradahan tu aku
  • 00:18:41
    meninggal aku menyediakan ruang untuk
  • 00:18:44
    pembacaku menentukan sendiri jadi di
  • 00:18:48
    reportaseku Aku tidak pernah bilang
  • 00:18:49
    bahwa yang misis ini tuh fakta loh yang
  • 00:18:51
    ini tuh gini gitu nah aku hanya
  • 00:18:53
    menyampaikan Ini dia ada cerita seperti
  • 00:18:55
    ini ada pendukungnya seperti ini terus
  • 00:18:58
    ada ruang kosong untuk pembacaku sendiri
  • 00:19:01
    karena aku tuh karena secara pribadi aku
  • 00:19:03
    juga menikmati tulisan-tulisan yang
  • 00:19:04
    masih menyediakan Space untuk pembaca
  • 00:19:07
    itu terlibat di tulisan gitu dengan cara
  • 00:19:10
    memutuskan sendiri Oh ini cerita benar
  • 00:19:12
    atau enggak ruang UNT mereka merenungkan
  • 00:19:13
    send ruangt mereka merenungkan sendiri
  • 00:19:15
    jadi kayak tulisanku tuh enggak yang
  • 00:19:17
    saklek benar gitu ada S ada ruang kosong
  • 00:19:20
    untuk pembacaku menentukan nah dan aku
  • 00:19:24
    merasakan sendiri bagaimana
  • 00:19:25
    tulisan-tulisanku tuh juga enggak enggak
  • 00:19:27
    selalu diterima dengan baik gitu oleh
  • 00:19:30
    pembaca pernah mendapat beberapa
  • 00:19:32
    komentar-komentar di Twitter yang kayak
  • 00:19:34
    Oh jurnalis skizofrenik enggak bacaan
  • 00:19:36
    Malaka gitu udah gila nih gitu-gitu tapi
  • 00:19:41
    menurutku enggak gitu men e bukan enggak
  • 00:19:44
    sih yuk terserah mereka bilang begitu
  • 00:19:45
    Tapi aku tuh yakin bahwa apa yang
  • 00:19:47
    kuarakan itu punya punya makna sesuatu
  • 00:19:50
    gitu gitu sih Ya kalau dalam konteks
  • 00:19:53
    jurnalisme jadi aku lagi baca buku
  • 00:19:56
    namanya fresh e banana sebuah karya dari
  • 00:19:59
    Jessica Hernandez dia ada ada istilah
  • 00:20:02
    yang aku suka dia gaungkan sekarang
  • 00:20:03
    yaitu adalah indigenous science gitu kan
  • 00:20:06
    kenapa dia lebih suka menggunakan kata
  • 00:20:08
    indigenous science karena kalau dia
  • 00:20:10
    bilang kalau misalnya kita menggunakan
  • 00:20:11
    istilah traditional knowledge atau
  • 00:20:14
    traditional ecological knowledge yang
  • 00:20:16
    memang biasa di buku-buku etnografi he
  • 00:20:18
    itu kita macam ada kayak notion kita
  • 00:20:21
    melihat itu sesuatu yang masa lampau gu
  • 00:20:23
    sesuatu yang Ya udah ini tradisi masa
  • 00:20:26
    lalu gitu kan masa sekarang ya sains
  • 00:20:27
    gitu kan Tapi ketika kita menggunakan
  • 00:20:29
    indigenous science ya sains ya
  • 00:20:30
    indigenous juga gitu Enggak cuma sains
  • 00:20:32
    barat gitu kan dan salah satunya mungkin
  • 00:20:34
    kalau aku temukan tuh di badui di
  • 00:20:36
    Kanekes kan misalnya mereka Ya seperti
  • 00:20:39
    dedemit dan dangiang itu kan roh-ror
  • 00:20:41
    hutan kan ketika misalnya R hutan rumah
  • 00:20:43
    mereka dihancurkan itu kan membuat ee
  • 00:20:46
    mereka marah dan akhirnya menyerang
  • 00:20:47
    pemukiman terdekat akhirnya terjadilah
  • 00:20:50
    penyakit di pemukiman terdekat ini
  • 00:20:52
    gara-gara lingkungan yang rusak di
  • 00:20:53
    sekitar itu bagi mereka itu konsep wabah
  • 00:20:56
    mereka gitu kan jadi kita
  • 00:20:59
    mungkin kita bilangnya virusereka
  • 00:21:01
    bilangnya hal-hal seperti itulah gitu
  • 00:21:03
    kan Yang aku akhirnya menemukan I
  • 00:21:05
    ternyata even sebelum sains menggaungkan
  • 00:21:09
    pandemi wabah masyarakat adat ataupun
  • 00:21:12
    Luhur kita sudah menggunakan mitos itu
  • 00:21:15
    sebagai ilmu gitu kan SCI gitu tanpa
  • 00:21:18
    harus di verifikasi dengan e data atau
  • 00:21:22
    pemikiran barat adaak cerita-cerita yang
  • 00:21:24
    kita temukan k gitu yaah ada satu lagi
  • 00:21:27
    yang aku perah di Gunung Kidul walaupun
  • 00:21:29
    bukan masyarakat adat
  • 00:21:31
    em sebagaimana masyarakat adat ya tapi
  • 00:21:33
    di gunung Kidul tu masih banyak
  • 00:21:34
    masyarakat yang menggunakan indigenous
  • 00:21:36
    sciencenya kalau salah satu bentuknya
  • 00:21:37
    adalah papan Tatal pawukon jadi itu ada
  • 00:21:40
    satu papan gitu bisa diinsert gambarnya
  • 00:21:42
    enggak sih nanti papan Tatal itu dia
  • 00:21:46
    kayak kotak-kotak gitu titik titik titik
  • 00:21:49
    yang itu tuh dipakai
  • 00:21:50
    ee masyarakat untuk menghitung hari-hari
  • 00:21:54
    tanam padi hari panen Kapan waktu baik
  • 00:21:58
    untuk pind rumah kapan waktu baik untuk
  • 00:22:01
    hari ini kamu tidak boleh pergi ke arah
  • 00:22:02
    barat selatan kamu tidak boleh pergi ke
  • 00:22:05
    utara karena begini-begini sampai aku
  • 00:22:07
    pernah bertemu satu juru kunci e yang
  • 00:22:10
    aku liputan di Gunung Kidul tadi namanya
  • 00:22:12
    basaido dia itu cerita bahwa di tahun
  • 00:22:15
    2020 sebelum pandemi covid itu tuh dia
  • 00:22:19
    tahu bahwa akan ada akan ada wabah
  • 00:22:21
    karena dia lihat di papan itu nah ee Dia
  • 00:22:25
    pikir wabahnya hanya terjadi satu desa
  • 00:22:26
    tapi ternyata kan bom satu dunia Eng
  • 00:22:28
    ternyata ya nah terus aku nanya Oh
  • 00:22:30
    ternyata ini tuh masih relevan ya sampai
  • 00:22:31
    sekarang bahkan ketika iklim cuaca sudah
  • 00:22:34
    enggak bagus sudah berubah itu tetap
  • 00:22:36
    relevan ya masih dia bilang Nah itu Men
  • 00:22:39
    menurutku eh pengetahuan-pengetahuan
  • 00:22:41
    seperti itu tuh menunjukkan bahwa
  • 00:22:44
    ya mitos itu tuh melihat pola anggapan
  • 00:22:49
    yang mungkin paling umum adalah bahwa
  • 00:22:50
    mitos itu berlawanan dengan sains itu
  • 00:22:53
    anggapan yang paling umum kan ketika
  • 00:22:55
    mitos itu banyakan kita temukan di
  • 00:22:57
    budaya akhirnya dianggap hal-hal yang
  • 00:22:59
    berbaau kebudayaannya tidak bukan ilmu
  • 00:23:01
    pengetahuan
  • 00:23:03
    padahal dasarnya budaya itu juga
  • 00:23:06
    pengetahuan bahasa itu sistem
  • 00:23:07
    pengetahuan yang paling dasar itu pola
  • 00:23:09
    gitu Jadi aku merasa bahwa
  • 00:23:13
    anggapan
  • 00:23:15
    membinerkan si mitos dan sains itu
  • 00:23:18
    adalah anggapan yang sangat kurang ajar
  • 00:23:21
    dan simplifying banyak hal karena Ben
  • 00:23:25
    aku melihat bagaimana
  • 00:23:26
    masyarakat-masyarakat ada dan masyarakat
  • 00:23:27
    tradisional tuh melihat mempelajari pola
  • 00:23:30
    dalam alam dan itu sudah terjadi itu
  • 00:23:36
    berulang-ulang dari mulai waktu yang
  • 00:23:38
    kita enggak kebayang kapan Dan itu kan
  • 00:23:40
    terjadi apa ya pengujian-pengujian Ya
  • 00:23:42
    selama itu sampai itu terumus dalam
  • 00:23:44
    sebuah misalnya mitos sebuah cerita
  • 00:23:47
    sebuah pengetahuan adat dan itu tuh
  • 00:23:49
    sains sendiri gitu dan di dalam banyak
  • 00:23:51
    konteks pengetahuan-pengetahuan anda tuh
  • 00:23:53
    jauh lebih kontekstual benar dan lebih
  • 00:23:55
    apa ya lebih ramah lingkungan ya
  • 00:23:58
    ketimbang misalnya
  • 00:24:00
    pengetahuan-pengetahuan yang dia lahir
  • 00:24:02
    dari dalam hal ini pengetahuan barat
  • 00:24:05
    yang berbasis pada logika gitu lebih
  • 00:24:07
    jauh lebih kontekstual di banyak tempat
  • 00:24:09
    di tiap-tiap tempatnya dan sekarang kita
  • 00:24:11
    tinggal kritisi aja nih sebenarnya siapa
  • 00:24:13
    sih yang membuat mitos yang membuat cara
  • 00:24:15
    pikir mitos ini jadi
  • 00:24:18
    minoritas di sistem pengetahuan kita
  • 00:24:20
    sekarang gitu kalau kita tadi ada
  • 00:24:24
    anggapan bahwa Oh ya mitos itu bukan
  • 00:24:25
    sistem pengetahuan jangan-jangan memang
  • 00:24:27
    ada yang
  • 00:24:29
    secara sistem membentuk kita berpikir
  • 00:24:31
    seperti itu dan apakah itu gitu kita
  • 00:24:34
    bisa trk dalam misalnya beberapa ratus
  • 00:24:36
    tahun terakhir he ilmu pengetahuan baru
  • 00:24:39
    lahir baru-baru dalam skala waktu
  • 00:24:41
    sejarah yang panjang ya ilmu pengetahuan
  • 00:24:44
    yang mengglorifikasi logika itu baru
  • 00:24:46
    lahir beberapa ratus tahun ini aja
  • 00:24:47
    revolusi industri dan lain-lain sebelum
  • 00:24:49
    itu ya kebanyakan dari kita menggunakan
  • 00:24:51
    sistem pengetahuan mitos dan yang
  • 00:24:53
    membuat kita berbalik terus
  • 00:24:55
    menghilangkan mitos yang membawanya
  • 00:24:57
    adalah harus kolonialisme kolonialisme
  • 00:25:00
    jadi ketika aku banyak mulai liputan
  • 00:25:02
    soal realisme magis itu juga membuatku
  • 00:25:05
    mau tidak mau belajar soal De
  • 00:25:07
    dekolonisasi gitu karena kemudian aku
  • 00:25:11
    punya kesadaran untuk mungkin kamu juga
  • 00:25:13
    punya kesadaran bahwa mitos ini tuh
  • 00:25:15
    menyimpan banyak indigenous sains banyak
  • 00:25:18
    pengetahuan adat yang sebenarnya relevan
  • 00:25:21
    dan apalagi sekarang saat krisis
  • 00:25:23
    iklimlim yang mana krisis iklim itu kan
  • 00:25:26
    masalah semua spesies ya kalau itu kita
  • 00:25:28
    pecahkan hanya dengan ilmu spesies
  • 00:25:31
    manusia saja Aduh mohon maaf harapannya
  • 00:25:33
    kecil gitu Tapi ketika kita pakai mitos
  • 00:25:35
    yang itu berbasis pada keterhubungan
  • 00:25:38
    antar spesies aku merasa masih ada
  • 00:25:39
    harapan benar di situ gitu Ibuku punya
  • 00:25:42
    koleksi Anggrek di rumahnya setiap sore
  • 00:25:45
    dia akan menyirami angreak-angak itu
  • 00:25:46
    sambil ngobrol Nah itu tuh artikel ini
  • 00:25:49
    tuh ditulis ketika aku memang harus
  • 00:25:51
    berada di rumah lama karena sakit pas
  • 00:25:52
    itu terus aku mendengar sayup-sayup
  • 00:25:54
    Ibuku ngobrol terus Mami ngobrol sama
  • 00:25:57
    siap aku manggilin Mami Mami ngob sama
  • 00:25:58
    siapa sih gitu sama anggrekku gitu terus
  • 00:26:00
    kayak Emang Anggrek bisa dengar k mami
  • 00:26:02
    ngomong apa emang bisa ngerti terus kata
  • 00:26:03
    mami bisa gitu kayak Oh pakah Iya gitu
  • 00:26:07
    Terus akhirnya riset riset riset
  • 00:26:09
    baca-baca dan ada satu buku pas itu yang
  • 00:26:12
    menurutku jadi kitab salah satu kitab
  • 00:26:14
    suciku gitu ya judulnya The Secret Life
  • 00:26:16
    of Plans Peter Tomkins em dia
  • 00:26:20
    eh oleh orang-orang akademisi disebut
  • 00:26:23
    studo sains tapi menurutku justru buku
  • 00:26:25
    ini yang menjembatani antara
  • 00:26:29
    ilmu tanaman dan budaya dan
  • 00:26:33
    spiritualitas dia holistik gitu loh
  • 00:26:36
    penjelasannya jadi dia menjelaskan salah
  • 00:26:38
    satunya
  • 00:26:39
    soal kita tuh sering menganggap tanaman
  • 00:26:41
    itu sesuatu yang pasif karena dia tidak
  • 00:26:43
    gerak dan tidak punya organ mendengar
  • 00:26:45
    seperti kita telinga tapi
  • 00:26:47
    penelitian-penelitian di buku itu
  • 00:26:49
    membuktikan bahwa jangan-jangan justru
  • 00:26:51
    organ kita itu yang membatasi
  • 00:26:53
    pendengaran kita he karena kita punya
  • 00:26:55
    organ khusus untuk mendengar kita hanya
  • 00:26:57
    bisa mendengar frekuensi tertentu sampai
  • 00:26:59
    tertentu Bagaimana kalau tumbuhan itu
  • 00:27:02
    seluruh bagian tubuhnya bisa mendengar
  • 00:27:05
    bukanah mereka yang lebih canggih dalam
  • 00:27:07
    mendengar segala sesuatu suara-suara
  • 00:27:09
    yang mungkin kita Enggak sanggup dengar
  • 00:27:10
    itu tuh buku itu membalik persepsiku
  • 00:27:12
    soal apa sih yang pasif dan yang tidak
  • 00:27:15
    apa sih yang hidup apa yang kita anggap
  • 00:27:16
    hidup dan apa yang kita anggap tidak dan
  • 00:27:18
    itu seperti yang kamu ceritakan tadi
  • 00:27:20
    juga itu sudah di sudah dilakukan oleh
  • 00:27:22
    masyarakat adat kita di mana-mana di
  • 00:27:24
    Jawa sendiri aku tahu ada mantra ee eh
  • 00:27:28
    kita kalau di masyar kat kita mengenal
  • 00:27:30
    mantra ya
  • 00:27:32
    eh nyanyian mantra itu biasanya
  • 00:27:34
    dinyanyikan dan mengandung musik juga
  • 00:27:36
    kan dalam arti tertentu dan
  • 00:27:38
    mantra-mantra itu diucapkan untuk
  • 00:27:39
    tujuan-tujuan tertentu mereka punya
  • 00:27:41
    fungsi-fungsi tertentu yang ada efeknya
  • 00:27:44
    di realitas gitu di Jawa
  • 00:27:46
    eh kalau mau wayangan ada satu mantra
  • 00:27:49
    yang disebutkan Ong wilaheng dan
  • 00:27:51
    lain-lain ibuku pun secara pribadi itu
  • 00:27:53
    mewariskan
  • 00:27:54
    satu mantra keseharian sih untukku kalau
  • 00:27:58
    harus aku ucapkan ketika aku mau ngapain
  • 00:28:00
    aja misalnya mau liputan mau apa tuh Aku
  • 00:28:01
    akan mengucapkan itu di Banyak
  • 00:28:03
    masyarakat t juga lagu-lagunya tuh
  • 00:28:06
    kemarin di Ambon Aku belajar bahwa
  • 00:28:07
    mantra-mantra mereka itu biasanya ada
  • 00:28:10
    ada polanya gitu Jadi kata-katanya
  • 00:28:12
    sedikit repetitif Terus mungkin aku
  • 00:28:15
    enggak tahu mungkin penelitian ada
  • 00:28:17
    penelitian yang harusnya bisa
  • 00:28:18
    membuktikan frekuensi-frekuensi Kenapa
  • 00:28:21
    mantra-mantra tertentu tu punya atau
  • 00:28:22
    lagu-lagu tertentu punya efek ke kita
  • 00:28:25
    karena frekuensi bunyinya dan sekarang
  • 00:28:28
    sekang kan lagi ng-etren ya kayak
  • 00:28:29
    healing Sound Healing
  • 00:28:31
    G itu tuh juga mungkin menggunakan
  • 00:28:33
    prinsip yang sama sih sebenarnya Heeh
  • 00:28:36
    dengan apa yang dibahas di buku itu
  • 00:28:38
    bagaimana musik ini bisa apa ya punya
  • 00:28:42
    efek ke kita langsung dan musik juga
  • 00:28:44
    bukan punya kita doang gitu musik punya
  • 00:28:46
    semua makhluk lain benar aku melihat
  • 00:28:48
    sekarang pola-pola di dunia ilmiah ya
  • 00:28:50
    sains itu semakin sekarang tuh semakin
  • 00:28:53
    memvalidate gitu ilmu-ilmu indigenous
  • 00:28:56
    gitu kan salah satunya tuh ee yang aku
  • 00:28:58
    sekarang suka itu Susan cart finding the
  • 00:29:00
    mother Tree kan Tapi yang aku suka dari
  • 00:29:02
    penelitian dia itu ee akhirnya gara-gara
  • 00:29:05
    berkat penelitian dia dia melihat
  • 00:29:06
    ternyata pohon itu memang berkomunikasi
  • 00:29:08
    kan melalui sebuah jaringan jamur yang
  • 00:29:10
    dibaat tanah mikoriza gitu kan dan
  • 00:29:13
    akhirnya semenjak penemuan ini di buku
  • 00:29:15
    itu buku-buku dia ini juga akhirnya itu
  • 00:29:18
    menjadi sebuah turning point di dunia
  • 00:29:20
    sains ternyata pohon tuh memang bisa
  • 00:29:23
    bisa ngomong communicate gitu nurturing
  • 00:29:25
    gitu dengan poin yang lebih gede itu
  • 00:29:27
    sebagai sosok i yang menucuring
  • 00:29:28
    poon-pohon kecil gitu kan Which
  • 00:29:31
    sebenarnya di masyarakat adat sudah di
  • 00:29:33
    sudah lamaama aku Aku tuh enggak
  • 00:29:35
    kemudian meminggirkan sains Aku tuh
  • 00:29:38
    merasa bahwa sebenarnya mitos dan logos
  • 00:29:40
    itu kayak bahasa untuk kita mengerti
  • 00:29:42
    alam aja enggak sih kita tuh lebih
  • 00:29:43
    menger lebih pakai bahasa yang mana
  • 00:29:45
    untuk mengerti apa yang terjadi di
  • 00:29:46
    sekitar kita gitu kan kayak tadi pohon
  • 00:29:49
    ngomong gitu kan orangorang masyarakat
  • 00:29:51
    itu paling ngomong eh pohonnya bisa
  • 00:29:52
    ngomong loh ternyata sains menerjemahkan
  • 00:29:55
    itu dalam Oh ada jamur-jamur nih ada
  • 00:29:56
    miselium yang anggap mereka Nah yangan
  • 00:29:59
    kita pelajarilah gitu kan kenapa
  • 00:30:02
    masyarakat Urban masyarakat kota tuh
  • 00:30:04
    kita mulai melihat mitos sesuatu yang
  • 00:30:07
    horor selain karena sistem pengetahuan
  • 00:30:10
    yang dijejalkan kita lewat
  • 00:30:12
    sekolah-sekolah tuh memang someh
  • 00:30:14
    mengglorifikasi logika aku rasa itu dosa
  • 00:30:17
    dosa besarnya adalah karena pop culture
  • 00:30:20
    karena film-film dan suraadara stradara
  • 00:30:22
    film horor kita yang sedihnya itu adalah
  • 00:30:25
    film-film yang kita tahu paling laris di
  • 00:30:27
    Indonesia ya film-film horor tapi itu
  • 00:30:30
    tuh itu menjadi juga jadi kalau
  • 00:30:32
    bahasanya geleh ya keberatanku juga
  • 00:30:36
    setiap melihat e film-film horor itu
  • 00:30:39
    memakai eh
  • 00:30:40
    unsur-unsur budaya
  • 00:30:43
    tradisi untuk cerita mereka gitu jadi
  • 00:30:48
    em wayang apa sinden gaib Lah terus jadi
  • 00:30:52
    sebbut judul banyak ya film-film horor
  • 00:30:55
    kita tanpa kita menyebutkan satu persatu
  • 00:30:57
    judulnya tapi yang garis besarnya itu
  • 00:30:59
    adalah mendemonisasi tradisi kita
  • 00:31:02
    sendiri jadi kalau kita sekarang kalau
  • 00:31:05
    masyarakat Urban yang tidak mencari tahu
  • 00:31:07
    soal lebih dalam soal masyarakat akan
  • 00:31:09
    otomatis kayak dengar gamelan dikit Wah
  • 00:31:11
    ada hantu ada ritual sedikit Aduh takut
  • 00:31:14
    banget mau nyekar pakai bunga Aduh ini
  • 00:31:16
    tuh musyrik apa Syirik kah bukan ini
  • 00:31:19
    tidak beragama memanggil roh-roh halus
  • 00:31:22
    kayak Wah itu ritual ekorsism bla bla
  • 00:31:24
    bla jahat gitu-gitu mereka enggak tahu
  • 00:31:26
    aja kalau misalnya di
  • 00:31:28
    kerajaan Tidore Aku punya teman dari
  • 00:31:30
    sana setiap tahun mereka punya semacam
  • 00:31:33
    ritual seperti Dias De Los muertos tapi
  • 00:31:36
    versi lokal jadi mereka berkumpul dan
  • 00:31:38
    memanggil roh-roh leluhur mereka dalam
  • 00:31:41
    situasi yang akrab tidak yang sakral
  • 00:31:44
    mistis gitu tapi kayak memanggil roh
  • 00:31:46
    kemudian ah cucuku sudah besar gitu-gitu
  • 00:31:49
    yang kayak W ini obat sakit ini obatnya
  • 00:31:51
    apa ya kek gitu gitu mereka nanya
  • 00:31:53
    ngobrolnya dengan sangat santai
  • 00:31:54
    sebagaimana dengan orang biasa aja gitu
  • 00:31:56
    jadi ritual pemanggilan roh itu
  • 00:31:59
    sebenarnya sangat biasa Umum dilakukan
  • 00:32:01
    oleh masyarakat adat kita mungkin ya
  • 00:32:04
    masyarakat tradisional aku sih
  • 00:32:06
    melihatnya itu sebagai kekayaan
  • 00:32:08
    pengetahuan dan kemampuan kita sebagai
  • 00:32:10
    manusia ya jangan-jangan Itu tandanya
  • 00:32:12
    mereka menggunakan lebih banyak
  • 00:32:13
    kapasitas otak mereka loh ketimbang
  • 00:32:15
    masyarakat modern kita dan kita dengan
  • 00:32:17
    sedihnya karena film-film horor dan
  • 00:32:19
    cerita-cerita dan channel-channel
  • 00:32:21
    YouTube yang penuh dengan kesurupan
  • 00:32:23
    seram itu membuat kita Berpikir itu tuh
  • 00:32:25
    sekedar hantu yang seram saja gitu nah
  • 00:32:29
    kupikir Salah satu dampak minimnya
  • 00:32:32
    kemampuan kita berimajinasi sekarang itu
  • 00:32:35
    bisa dilihat dari kalau aku lagi nulis e
  • 00:32:38
    reportase yang agak-agak memprotes
  • 00:32:41
    pembangunan bukan memprotes mengkritisi
  • 00:32:44
    pembangunan-pembangunan gitu itu tuh
  • 00:32:46
    sering aku dapat e komentar yang kayak
  • 00:32:48
    Oh jadi kamu tuh tidak setuju ya kalau
  • 00:32:50
    satu daerah itu maju Oh kamu menolak
  • 00:32:53
    pembangunan ya kamu menolak peradaban
  • 00:32:55
    yang progresif ya kamu penginnya tetap
  • 00:32:56
    kita tuh hidup dalam keter belakangan
  • 00:32:58
    gitu ya komentar-komentar itu menurutku
  • 00:33:01
    tuh menunjukkan betapa tidak
  • 00:33:03
    imajinatifnya kita untuk bisa
  • 00:33:05
    membayangkan jenis atau bentuk
  • 00:33:08
    pembangunan yang lebih ramah alam jadi
  • 00:33:11
    seolah-olah yang kita sebut pembangunan
  • 00:33:13
    itu harus merusak alam gitu itu
  • 00:33:15
    satu-satunya imajinasi kita kalau Van
  • 00:33:18
    nyebutnya monoculture of Mind jadi kita
  • 00:33:20
    semua dibuat untuk berpikir seperti itu
  • 00:33:22
    saja Padahal kalau kita imajinatif nih
  • 00:33:25
    ya kita bisa kok memikirkan kan cara
  • 00:33:27
    membangun Enggak cuman satu Kenapa kita
  • 00:33:29
    enggak bisa memikirkan cara membangun
  • 00:33:30
    lain yang lebih menghormati Alam juga
  • 00:33:33
    gitu Dan kalau ditanya kayak apa ya
  • 00:33:36
    mungkin bukan Tugasku ya karena aku
  • 00:33:37
    jurnalis kita bisa tanya itu ke
  • 00:33:39
    orang-orang ahlinya dan kita tuntut
  • 00:33:41
    mereka untuk bisa gak nemu cara lain
  • 00:33:45
    yang yang yang bisa membangun peradaban
  • 00:33:48
    kita lebih bagus tapi juga tidak
  • 00:33:49
    mengorbankan alam gitu itu kupikir
  • 00:33:51
    mulainya dari imajinasi juga padair kita
  • 00:33:53
    memang membutuhkan diversitas tu enggak
  • 00:33:56
    hanya sekedar spous ya tapi diversitas
  • 00:33:59
    pemikiran itu juga penting betul betul
  • 00:34:01
    dalam segala bentuknya benar he mungkin
  • 00:34:04
    salah satu yang aku juga temukan ya di
  • 00:34:06
    ehinpired aku juga gitu dari beberapa
  • 00:34:08
    artikel serial masyarakat ada di Project
  • 00:34:10
    Multatuli itu aku temukan beberapa
  • 00:34:13
    artikel tuh ternyata perempuan tuh
  • 00:34:16
    sangat apa ya berpengaruh banget dalam
  • 00:34:18
    perjuangan lingkungan ya gitu khususnya
  • 00:34:20
    dalam perempuan adat gitu kan salah satu
  • 00:34:22
    contohnya ada artikel yang perempuan
  • 00:34:24
    adat Kampung Menteng di Tualang Pusu
  • 00:34:26
    yang bertahan hidup dan melawan dengan
  • 00:34:28
    menanam he non violence act gitu kan
  • 00:34:31
    untuk memperjuangkan hak hidup mereka
  • 00:34:33
    dan atau mama-mama di lembah grime di
  • 00:34:36
    Jayapura gitu kan yang bergerak yang
  • 00:34:37
    bergerak di untuk menjaga tanah adatnya
  • 00:34:39
    dari gempuran sawit gitu kan ternyata
  • 00:34:42
    atau juga yang paling terkenal Mungkin
  • 00:34:43
    orang banyak e tahu Kartini Kendeng yang
  • 00:34:46
    melakukan eh aksi di depan istana dengan
  • 00:34:49
    menaruh kaki di sebuah semen gitu kan
  • 00:34:52
    ternyata perempuan atau ibu-ibu ini
  • 00:34:55
    menjadi sebuah gerakan apa Ya maksudnya
  • 00:34:57
    kayak
  • 00:34:58
    mereka part of the big Change of
  • 00:35:00
    environmental Stories gitu kan ada
  • 00:35:03
    enggak mungkin dari cerita-cerita titah
  • 00:35:05
    yang kayak apa ya kayak mungkin
  • 00:35:06
    cita-cerita Eko feminis gitu ternyata
  • 00:35:08
    perempuan tuh sangat berperan penting
  • 00:35:09
    banget dalam menjaga dan atau narasi
  • 00:35:11
    lingkungan perjuangan lingkungan Aku
  • 00:35:14
    suka liputan soal ibu-ibu di desa Siri
  • 00:35:17
    Ria di Batak yang e dia di artikel itu
  • 00:35:20
    kalau enggak salah openingnya dia buka
  • 00:35:21
    dengan eh tahun '77 Kalau enggak salah
  • 00:35:24
    ada sekelompok ibu-ibu sekelompok Ina
  • 00:35:26
    yang dia demo bersama di Batak sana
  • 00:35:30
    untuk memprotes sebuah e perusahaan gitu
  • 00:35:33
    siang-siang mereka kumpul gitu dan itu
  • 00:35:35
    mengingat sangat mengingatkanku ke
  • 00:35:37
    gerakan cipco Movement di mana ibu-ibu
  • 00:35:39
    di India memeluk pohon untuk melindungi
  • 00:35:42
    tanah mereka dan tanaman mereka nah
  • 00:35:45
    Selain itu aku pun juga selama
  • 00:35:47
    liputan melihat banyak hal dalam konteks
  • 00:35:51
    itu ya di Aceh aku pernah bertemu dengan
  • 00:35:53
    sekelompok ibu-ibu yang membentuk
  • 00:35:56
    namanya puuten mereka kelompok
  • 00:35:59
    utan tuh yang punya hutan jadi ibu-ibu
  • 00:36:02
    di desa mereka pernah banjir bandang
  • 00:36:04
    gede karena hutannya tuh dibabat oleh e
  • 00:36:07
    pembalak-pembalak kayu gitu Terus kalau
  • 00:36:10
    bapak-bapak yang maju patroli pembalak
  • 00:36:13
    kayunya itu berantem sama bapak-bapak
  • 00:36:15
    kekerasan yang akhirnya ee disepakati
  • 00:36:18
    ibu-ibu ajaal yang maju karena kalau
  • 00:36:20
    ibu-ibu yang maju untuk membela hutanya
  • 00:36:23
    dan bertemu dengan para pembalak
  • 00:36:24
    pembalak ini enggak akan berani ngelawan
  • 00:36:26
    ibu-ibunya karena dan ibu-ibu tuh kayak
  • 00:36:29
    kekuatan ibu-ibu ya diomelin di apa
  • 00:36:31
    diceritain lah kamu kalau enggak ada
  • 00:36:33
    hutan nanti bahaya hidupmu segala macam
  • 00:36:36
    nah ternyata memang jauh lebih efektif
  • 00:36:37
    ketika si ibu-ibu ini maju ke Garda
  • 00:36:39
    depan dan itu menurutku sangat masuk
  • 00:36:41
    akal karena banyak riset yang sekarang
  • 00:36:44
    sudah mengatakan ibu perempuan dan
  • 00:36:46
    anak-anak itu menerima Dampak krisis
  • 00:36:48
    iklim tidak setara dengan laki-laki Jadi
  • 00:36:50
    mereka itu jauh lebih rentan dalam
  • 00:36:52
    konteks krisis iklim itu yang membuat
  • 00:36:54
    menurutku Kenapa juga banyak
  • 00:36:56
    gerakan-gerakan an ketika kita ngomongin
  • 00:36:58
    soal isu lingkungan ibu-ibu Kendeng tadi
  • 00:37:01
    salah satunya menjadi konsulku juga di
  • 00:37:03
    liputan-liputan dan aku sangat suka baca
  • 00:37:05
    liputan-liputan yang narasumbernya itu
  • 00:37:07
    perempuan apalagi kalau kaitannya dengan
  • 00:37:09
    masyarakat adat dan krisis iklim karena
  • 00:37:12
    mereka adalah korban pertama kalau iklim
  • 00:37:15
    kita rusak aku juga
  • 00:37:17
    e pengin tahu juga sih maksudnya buku
  • 00:37:19
    yang salah satu kita lagi kerjakan
  • 00:37:20
    adalah dengan greenpace itu hutan adal
  • 00:37:23
    Mama tentang masyarakat adat ibu-ibu di
  • 00:37:25
    Papua ya gitu mungkin kita boh cerita
  • 00:37:27
    enggak sedikit dari background cerita
  • 00:37:29
    ini Heeh Ini tuh satu dari series buku
  • 00:37:33
    litigasi iklim yang kuk kerjakan tahun
  • 00:37:34
    ini untuk greenpis Indonesia nah yang
  • 00:37:37
    buku ini itu
  • 00:37:38
    Emm menceritakan Sebenarnya aku meminjam
  • 00:37:42
    cerita dari masyarakat suku ou yang
  • 00:37:45
    sedang berjuang melawan perusahaan sawit
  • 00:37:47
    Emm dan menurutku terma hutan adalah
  • 00:37:50
    mama itu adalah cara paling bijaksana
  • 00:37:54
    untuk mendeskripsikan Bagaimana hubungan
  • 00:37:56
    masyarakat adat dengan hutan Mereka
  • 00:37:59
    kalau kita membayangkan kan di sini kita
  • 00:38:01
    membayangkan Wah hutan tuh jauh ya Kita
  • 00:38:02
    enggak punya imajinasilah soal bagaimana
  • 00:38:05
    hidup itu tergantung dengan hutan tapi
  • 00:38:06
    bagi masyarakat adat hutan tuh
  • 00:38:08
    benar-benar seperti Ibu mereka gitu
  • 00:38:10
    hutan memberi mereka makan hutan memberi
  • 00:38:13
    mereka obat hutan memberi mereka tempat
  • 00:38:16
    berlindung karena rumah mereka dibangun
  • 00:38:17
    dari kayu dari daundaun banyak hal hutan
  • 00:38:21
    adalah identitas mereka karena seluruh
  • 00:38:23
    kebudayaan
  • 00:38:24
    mereka muncul dan dibuat dari
  • 00:38:27
    elemen-elemen hutan di sekitar mereka
  • 00:38:30
    hutan tuh kayak ibu benar-benar kayak
  • 00:38:32
    ibu gitu buat mereka nah ketika aku
  • 00:38:34
    riset buat e buku ini aku ngobrol dengan
  • 00:38:37
    Pak Frankie eh apa namanya juru bicara
  • 00:38:41
    Suk oyu dan dia menceritakanku Beberapa
  • 00:38:43
    kisah soal Bagaimana ada ada tabib di
  • 00:38:46
    Suku oyu tuh biasanya perempuan juga
  • 00:38:48
    yang memegang pengetahuan soal sakit apa
  • 00:38:51
    obatnya apa dan obatnya semuanya ada di
  • 00:38:53
    hutan Nah dari cerita-ceritaku itu yang
  • 00:38:57
    dapatkan Aku akhirnya membuat ee buku
  • 00:38:59
    cerita ini secara garis besar tuh
  • 00:39:02
    ceritanya adalah ada satu tokoh namanya
  • 00:39:05
    Tera Heeh ee terus ibunya tuh tiba-tiba
  • 00:39:08
    sakit tanpa ada sebab kalau itu sering
  • 00:39:12
    kita dengar ya di masyarakat W ada orang
  • 00:39:13
    tiba-tiba sakit apakah karena kualat
  • 00:39:15
    atau apa gitu nah ternyata di saat yang
  • 00:39:17
    sama Tera menemukan hutannya tuh dirusak
  • 00:39:18
    hutan adatnya kemudian si Tera kecil ini
  • 00:39:21
    mulailah ee mencari tahu ee ke neneknya
  • 00:39:25
    yang seorang tabib bahwa nek Ini kenapa
  • 00:39:27
    sih ee Ibuku tuh sakit oh karena hutan
  • 00:39:29
    dirusak Memangnya kenapa kalau hutan
  • 00:39:31
    dirusak ya kalau hutan dirusak ya enggak
  • 00:39:33
    ada obat lagi enggak ada makanan sehat
  • 00:39:34
    lagi dan hal kalau hutan rusak manusia
  • 00:39:39
    sakit itu tuh bisa kita pahami dari dua
  • 00:39:42
    sisi baik sains atau mitosnya di itu
  • 00:39:45
    cerita itu tuh banyak beredar secara
  • 00:39:47
    mitos yang bilang bahwa Oh orangnya
  • 00:39:49
    tiba-tiba sakit kualat ini dengan hutan
  • 00:39:51
    kamu motong pohon sembarangan kali
  • 00:39:54
    gitu-gitu tapi secara sains itu sangat
  • 00:39:56
    masuk akal karena makanan mereka
  • 00:39:59
    kebersihan air mereka udara mereka itu
  • 00:40:01
    semua ditopang oleh hutan yang masih
  • 00:40:03
    bagus jadi kalau hutannya rusak akan
  • 00:40:05
    sangat masuk akal Kalau masyarakatnya
  • 00:40:07
    pun akan sakit secara fisik secara
  • 00:40:09
    mental secara semuanya gitu semua
  • 00:40:10
    terhubung semua terhubung bagi mereka
  • 00:40:13
    nah di akhir aku tuh di buku ini cerita
  • 00:40:15
    soal Sasi tradisi Sasi yang mungkin itu
  • 00:40:18
    juga bagi masyarakat modern dirasa Tidak
  • 00:40:21
    Efektif karena kemudian Sasi itu
  • 00:40:23
    menuntut kita untuk mendiamkan hutan
  • 00:40:27
    memberi jeda pada hutan dalam kurun
  • 00:40:29
    waktu tertentu supaya jadi enggak boleh
  • 00:40:31
    berburu di sana enggak boleh ngambil
  • 00:40:32
    apapun di hutan kan kalau masyarakat
  • 00:40:34
    modern Kenapa kita kan bisa kalau ambil
  • 00:40:36
    semuanya ya kita ambil semuanya gitu kan
  • 00:40:39
    tapi di Banyak masyarakat adat Indonesia
  • 00:40:41
    tuh punya yang namanya Sasi jadi di
  • 00:40:43
    bagian timur di bagian Timur eh Jadi
  • 00:40:44
    enggak boleh memberi jeda lah intinya ke
  • 00:40:47
    laut ke hutan Mereka gitu-gitu Nah
  • 00:40:49
    karena Sasi itu jadi hutan kembali
  • 00:40:51
    Lestari dan ketika hutan Lestari obat
  • 00:40:54
    tuh muncul lagi wow obat itu hutan yang
  • 00:40:57
    Lestari bisa mengobati manusia yang
  • 00:40:59
    hidup di dalamnya gitu sih jadi inti
  • 00:41:01
    ceritanya tu adalah itu menceritakan
  • 00:41:04
    tentang narasi lingkungan Tu kan kadang
  • 00:41:06
    draining Maksudnya kita udah lihat
  • 00:41:08
    data-data di yang sekarang tuh maksudnya
  • 00:41:10
    kita menuju kepunahan dan it's getting
  • 00:41:12
    worse dan I think it's very hard for us
  • 00:41:16
    to find hope i w to know from your own
  • 00:41:19
    personal apa ya personal Story itu Why
  • 00:41:23
    Keep
  • 00:41:24
    Going karena menurutku
  • 00:41:27
    semua hal yang kita bicarakan di era
  • 00:41:30
    modern ini itu dasarnya adalah
  • 00:41:32
    lingkungan yang masih berfungsi bukan
  • 00:41:35
    sehat lagi nih berfungsi ini sudah
  • 00:41:37
    berfungsii dan kita tuh sang diambang
  • 00:41:40
    dunia bumi yang sudah hampir tidak
  • 00:41:42
    berfungsi gitu jadi kupikir ngomongin
  • 00:41:45
    ekologis itu dasar dari semua isu yang
  • 00:41:47
    lain kamu enggak bisa ngomongin sendi
  • 00:41:49
    rupa kamu enggak bisa ngomongin
  • 00:41:50
    wacana-wacana intelekualal whatsoever
  • 00:41:52
    Ketika dunia ini rusak gitu dan parahnya
  • 00:41:55
    sekarang tuh eh
  • 00:41:57
    lebih mudah membayangkan akhir dunia
  • 00:41:58
    ketimbang akhir kapitalisme jadi
  • 00:42:01
    he benar sekali PES drainingnya Tu benar
  • 00:42:05
    sekali jurnalisme ini adalah kekerjaan
  • 00:42:07
    yang surem karena liputannya juga
  • 00:42:09
    kadang-kadang konflik terus tapi mungkin
  • 00:42:12
    yang membuatku terus melakukan ini
  • 00:42:14
    adalah karena itu aku merasa ini itu
  • 00:42:17
    penting dan Enggak banyak dibahas ini tu
  • 00:42:21
    isu yang penting tapi somehow
  • 00:42:23
    orang-orang enggak semuanya peduli jadi
  • 00:42:26
    menurutku
  • 00:42:27
    aku harus berkontribusi di bidang itu
  • 00:42:30
    karena itu yang aku bisa dan aku peduli
  • 00:42:32
    setiap kali aku ketemu narasumberku yang
  • 00:42:36
    melakukan banyak hal baik juga aku tuh
  • 00:42:37
    selalu nanya ke mereka exactly apa yang
  • 00:42:39
    kamu tanyakan dan jawaban mereka adalah
  • 00:42:41
    hal yang akan aku tiru yaitu aku keep
  • 00:42:44
    going Day By Day jadi aku mengusahakan
  • 00:42:47
    hari ini jadi baik aku mengusahakan
  • 00:42:49
    besok jadi baik besoknya lagi jadi baik
  • 00:42:51
    gitu aja terus karena kalau kita
  • 00:42:53
    memikirkan fokus ke hal yang besar yang
  • 00:42:55
    suram tadi kayak Kayaknya mentalku tidak
  • 00:42:58
    kuat duluan deh Gitu deh jadi k pikir
  • 00:43:02
    Mari kita menjadi spiritualis tapi juga
  • 00:43:04
    tetap kritis Wow seimbang mitos dan Los
  • 00:43:08
    Yes seimbang bukan Menan salah satunya
  • 00:43:10
    tapi kita seimbangkan dua Itu WOW
  • 00:43:12
    kerusakan alam terjadi di bumi ini
  • 00:43:14
    kannya juga karena kita lupa karena arti
  • 00:43:17
    cukup kan kita kehilangan sebuah makna
  • 00:43:19
    tradisi yang memang tu membatasin gitu
  • 00:43:21
    kan He kita enggak mengenal batas lagi
  • 00:43:23
    gitu kan so i w to know from your
  • 00:43:25
    perspective gitu
  • 00:43:27
    Apa arti cukup bagi seorang titah cukup
  • 00:43:30
    itu buatku adalah
  • 00:43:33
    memahami dan mengingat bahwa ada
  • 00:43:36
    kekuatan lebih besar di dunia ini yang
  • 00:43:39
    bekerja dan aku hanyalah Bagian kecil
  • 00:43:42
    dari situ dan makanya aku kontrol Apa
  • 00:43:45
    yang bisa aku kontrol dan sisanya aku
  • 00:43:50
    biarkan itu
  • 00:43:51
    menjadi Apa bagian dari sesuatu yang
  • 00:43:54
    lebih besar itu tadi dialog dengan Titah
  • 00:43:57
    membuat saya sadar bahwa keberagaman
  • 00:44:00
    pemikiran sama pentingnya dengan
  • 00:44:02
    keberagaman hayati di masa modern
  • 00:44:05
    sekarang sering sekali kita dipaksa
  • 00:44:07
    untuk melihat dunia hanya dengan satu
  • 00:44:09
    pandangan yang seragam ada istilah
  • 00:44:12
    biocultural diversity sebuah istilah
  • 00:44:15
    yang menggambarkan bagaimana lingkungan
  • 00:44:17
    dan tradisi sangat berkaitan dalam
  • 00:44:20
    keseimbangan seutuhnya seperti data dari
  • 00:44:23
    ter lingua hilangnya cara pandang dari
  • 00:44:25
    sebuah tradisi masyarakat adat maka
  • 00:44:28
    kerusakan lingkungan pun terjadi mitos
  • 00:44:31
    dan logika saling berhubungan mungkin
  • 00:44:35
    seperti kata titah untuk manusia
  • 00:44:37
    sepenuhnya memulihkan keterhubungan
  • 00:44:39
    dengan alam kita harus kembali melihat
  • 00:44:41
    dunia dengan rasa rasa untuk tahu kapan
  • 00:44:45
    membiarkan logika berperan sesuai
  • 00:44:47
    kadarnya rasa untuk sadar bahwa ruang
  • 00:44:50
    dan waktu antar dimensi saling terhubung
  • 00:44:53
    dan rasa untuk merayakan realisme magis
  • 00:44:57
    agar simbol-simbol kembali memberikan
  • 00:44:59
    arahan kehidupan manusia untuk pulang ke
  • 00:45:03
    akarnya Terima kasih banyak Tita sudah
  • 00:45:06
    cerita hari ini Oke teman-teman e
  • 00:45:09
    mungkin kalauin teman-teman ingin tahu
  • 00:45:11
    lebih lanjut tentang tulisan Tita bisa
  • 00:45:13
    langsung beli par hantus yang bolong di
  • 00:45:16
    toko buku terdekat Yes di sini juga bisa
  • 00:45:19
    lihat gitu
  • 00:45:20
    e buku ini masih ada juga di berbagai
  • 00:45:22
    toko buku terdekat gitu kan Ya mungkin
  • 00:45:24
    nanti teman-teman bisa baca langsung di
  • 00:45:25
    sini tapi mungkin teman-teman kalau
  • 00:45:27
    misalnya bisa mau langsung baca bisa
  • 00:45:29
    langsung ke menuju projek matuli karena
  • 00:45:31
    ada tulisan kita juga yang berjudul
  • 00:45:33
    pohon batu dan hantu-hantu ada beberapa
  • 00:45:35
    liputanku sih tapi mungkin yang nyambung
  • 00:45:36
    dengan isu ini adalah e pohon batu dan
  • 00:45:39
    hantu-hantu Project Multatuli juga
  • 00:45:41
    menghadirkan berbagai Laporan masyarakat
  • 00:45:43
    adat lainnya dari isu pangan turisme
  • 00:45:47
    generasi sampai perampasan wilayah adat
  • 00:45:50
    di era krisis iklim ini narasi
  • 00:45:52
    masyarakat adat semakin relevan 80%
  • 00:45:56
    biodiversitas bumi ini dilindungi oleh
  • 00:45:59
    masyarakat adat apa yang terjadi
  • 00:46:00
    terhadap masyarakat adat akan
  • 00:46:02
    mempengaruhi eksistensi kita semua
  • 00:46:05
    kunjungi serial masyarakat adat di
  • 00:46:06
    website Project Muli untuk membaca lebih
  • 00:46:09
    lanjut so ya thank you and see on the
  • 00:46:13
    next
  • 00:46:18
    [Musik]
  • 00:46:25
    episode than
  • 00:46:32
    [Musik]
Tags
  • Realisme Magis
  • Krisis Lingkungan
  • Mitos
  • Logika
  • Masyarakat Adat
  • Jurnalisme
  • Titah AW
  • Perempuan
  • Pengetahuan Tradisional
  • Ekologi