Tunduk pada Dunia atau pada Tuhan? #Tbp 30/04/25

00:37:11
https://www.youtube.com/watch?v=fj0H4UUKn0I

Sintesi

TLDRVideo ini membahas pentingnya mengubah tujuan hidup dari duniawi menjadi spiritual. Dr. David Ara menjelaskan bahwa banyak orang terjebak dalam kegelapan ego dan tidak menyadari posisi diri mereka. Dia menekankan perlunya pendidikan tentang diri dan ego untuk menghindari penderitaan yang disebabkan oleh ego. Dengan memahami posisi diri, seseorang dapat hidup lebih bermakna dan tidak diperbudak oleh dunia. Dr. Ara juga mengajak orang tua untuk mengajarkan anak-anak tentang posisi ego di rumah, bukan hanya di sekolah.

Punti di forza

  • ๐Ÿง  Pentingnya mengubah tujuan hidup dari duniawi ke spiritual.
  • ๐Ÿ“š Pendidikan tentang diri dan ego sangat diperlukan.
  • ๐ŸŒŒ Banyak orang terjebak dalam kegelapan ego.
  • ๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ‘ฉโ€๐Ÿ‘ง Orang tua harus mengajarkan anak-anak tentang posisi ego.
  • ๐Ÿ’ก Memahami posisi diri dapat menghindari penderitaan.
  • ๐Ÿ” Ilmu tukang berfokus pada dunia material.
  • ๐ŸŒฑ Hidup lebih bermakna dengan memahami diri.
  • ๐Ÿš€ Mengalihkan fokus dari dunia ke spiritual.
  • ๐Ÿ•Š๏ธ Mengatasi ego untuk hidup yang lebih baik.
  • ๐Ÿ’ช Kesadaran diri adalah kunci untuk tidak diperbudak oleh dunia.

Linea temporale

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceramah memulai sesi dengan doa dan pengantar, menekankan pentingnya mengubah tujuan hidup dari duniawi ke ketuhanan. Perubahan ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Penceramah menjelaskan konsep 'es kecil' dan 'es besar', di mana 'es kecil' mewakili individu yang terjebak dalam kegelapan dan tunduk pada pengaruh negatif, sedangkan 'es besar' menunjukkan individu yang tunduk pada kehendak Tuhan.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Ditekankan bahwa pengetahuan duniawi tanpa pemahaman tentang diri sendiri dapat menyebabkan kebodohan, dan banyak orang terjebak dalam kegelapan meskipun memiliki pengetahuan luas.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Penceramah mengkritik ilmu sekuler yang hanya berfokus pada dunia tanpa mempertimbangkan aspek spiritual, dan menekankan pentingnya memahami diri sendiri untuk menghindari perbudakan oleh dunia.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Dijelaskan bahwa ego adalah sumber penderitaan manusia, dan banyak masalah sosial disebabkan oleh ego yang tidak terkelola. Penceramah menyerukan perlunya pendidikan tentang ego sejak dini.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Penceramah menyoroti bahwa ego dapat menghancurkan kekuatan individu dan mengakibatkan kerugian besar dalam kehidupan. Pentingnya memahami dan mengatasi ego ditekankan.

  • 00:30:00 - 00:37:11

    Akhir sesi mengajak peserta untuk fokus pada pendidikan tentang posisi ego di rumah, dan mengingatkan pentingnya perjalanan spiritual menuju Tuhan. Penceramah menutup dengan ucapan terima kasih dan harapan untuk pertemuan selanjutnya.

Mostra di piรน

Mappa mentale

Video Domande e Risposte

  • Apa yang dibahas dalam video ini?

    Video ini membahas tentang pentingnya mengubah tujuan hidup dari duniawi menjadi spiritual dan memahami posisi diri.

  • Siapa pembicara dalam video ini?

    Pembicara dalam video ini adalah Dr. David Ara.

  • Apa yang dimaksud dengan 'ego' dalam konteks video ini?

    Ego di sini merujuk pada kesadaran diri yang salah dan keterikatan pada dunia material.

  • Mengapa penting untuk memahami posisi diri?

    Memahami posisi diri penting agar seseorang tidak terjebak dalam kegelapan ego dan dapat hidup lebih bermakna.

  • Apa yang disarankan untuk orang tua?

    Orang tua disarankan untuk mengajarkan anak-anak tentang posisi ego di rumah.

  • Apa yang dimaksud dengan 'pendidikan tentang diri'?

    Pendidikan tentang diri adalah proses memahami ego dan posisi diri untuk menghindari penderitaan.

  • Bagaimana cara mengubah tujuan hidup?

    Dengan mengalihkan fokus dari duniawi ke spiritual dan memahami diri.

  • Apa yang harus dilakukan jika seseorang terjebak dalam ego?

    Mereka perlu belajar dan memahami tentang ego serta mencari bimbingan untuk melampauinya.

  • Apa yang dimaksud dengan 'ilmu tukang'?

    Ilmu tukang adalah pengetahuan praktis yang berfokus pada dunia material.

  • Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ego?

    Diperlukan pemahaman dan pendidikan tentang ego untuk mengatasi dampak negatifnya.

Visualizza altre sintesi video

Ottenete l'accesso immediato ai riassunti gratuiti dei video di YouTube grazie all'intelligenza artificiale!
Sottotitoli
id
Scorrimento automatico:
  • 00:00:00
    [Musik]
  • 00:00:23
    Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum
  • 00:00:25
    warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi
  • 00:00:28
    teman-teman titik balik perubahan masih
  • 00:00:31
    dengan edisi reflection Dr. David Ara.
  • 00:00:35
    Baik sebelum kita awali kelas kita pagi
  • 00:00:37
    ini marilah berdoa
  • 00:00:39
    beresukuran atas nikmat rahmat dan
  • 00:00:41
    kepahaman
  • 00:00:42
    dalam berdoa.
  • 00:00:45
    Silakanillahirrajim.
  • 00:00:46
    Bismillahirahmanirahimbiqnaahmatika.
  • 00:00:52
    Monggo, Kang.
  • 00:01:04
    Y. Oke, kita lanjutkan
  • 00:01:08
    program. Bismillahirrahmanirrahim.
  • 00:01:11
    Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:01:12
    wabarakatuh.
  • 00:01:14
    Selamat pagi.
  • 00:01:17
    Ya, kita lanjutin program kita.
  • 00:01:23
    kita akan bahas ee Mei 19 ya, terutama
  • 00:01:27
    kal apa kalimat yang
  • 00:01:33
    ini.
  • 00:01:35
    Jadi ee kita hanya
  • 00:01:38
    perlu shifting,
  • 00:01:43
    memindahkan
  • 00:01:44
    memindahkan arah hidup
  • 00:01:49
    kita
  • 00:01:52
    dari menyembah dunia
  • 00:01:56
    ya
  • 00:01:58
    dari
  • 00:02:01
    ee diperbudak dunia.
  • 00:02:04
    dari devosi ke dunia
  • 00:02:08
    menjadi devosi ke
  • 00:02:13
    ketuhanan.
  • 00:02:19
    Ketuhanan itu yang paling penting.
  • 00:02:23
    Tetapi untuk
  • 00:02:27
    bisa
  • 00:02:28
    memindahkan tujuan hidup ini, ini kan
  • 00:02:31
    namanya tujuan hidup.
  • 00:02:42
    mindahkan tujuan hidup dari
  • 00:02:47
    dunia dari bertahan
  • 00:02:52
    hidup kemudian betul-betul hidup
  • 00:02:58
    ya itu
  • 00:03:00
    membutuhkan perubahan
  • 00:03:04
    pendasaran aku
  • 00:03:06
    gitu. Jadi
  • 00:03:10
    pendasaran aku itu
  • 00:03:13
    menentukan jenis tujuan hidupnya
  • 00:03:19
    gitu. Dan ya di model kita kan
  • 00:03:23
    pendasaran akunya
  • 00:03:26
    jelas. Kalau gak es besar ya es kecil.
  • 00:03:32
    seperti
  • 00:03:37
    itu.
  • 00:03:39
    Jadi pendasaran diri yang es kecil ini
  • 00:03:44
    itu pasti dia ngabdinya ke dunia gitu.
  • 00:03:48
    Aku pasti ngabdinya ke
  • 00:03:53
    dunia
  • 00:03:55
    karena aku menganggap
  • 00:03:58
    dirinya itu bermula dari alam
  • 00:04:05
    dunia seperti
  • 00:04:09
    itu. Dia bermula dari sini.
  • 00:04:15
    Jadi aku masih dalam lapisan kegelapan
  • 00:04:19
    yang paling
  • 00:04:22
    gelap. Ketika aku itu posisinya di es
  • 00:04:25
    kecil, kemungkinannya hanya dua
  • 00:04:28
    di lapisan-lapisan kegelapannya itu di
  • 00:04:32
    dimensi
  • 00:04:34
    ketiga dan dimensi keempat.
  • 00:04:44
    seperti itu. Dimensi ketiga, aku
  • 00:04:46
    dikuasai
  • 00:04:48
    oleh ee dikuasai oleh kegelapan,
  • 00:04:54
    diperintah oleh kalau bahasa agama
  • 00:04:57
    diperintah oleh
  • 00:04:59
    setan. Aku tunduk
  • 00:05:02
    pada perintah setan.
  • 00:05:08
    Jadi kalau kita gambar tuh
  • 00:05:12
    gini, ee kita gambar es kecil itu yang
  • 00:05:17
    paling yang paling gelap itu dia tunduk
  • 00:05:21
    pada perintah
  • 00:05:24
    setan. Sementara es besar
  • 00:05:28
    itu dia tunduk pada kehendak Tuhan.
  • 00:05:35
    Jadi aku itu di sini atau di
  • 00:05:45
    sini? Nah, di empat pun meskipun itu
  • 00:05:50
    sudah bagus, aku itu mulai bangkit,
  • 00:05:54
    mulai bangun dari
  • 00:05:58
    kegelapan. Tetapi di situ aku mungkin
  • 00:06:01
    cerdas.
  • 00:06:04
    mungkin
  • 00:06:06
    cerdas, tetapi aku masih belum sadar
  • 00:06:10
    dengan kesalahan posisi
  • 00:06:17
    dirinya. Jadi pengetahuan dunianya
  • 00:06:21
    luas,
  • 00:06:22
    tetapi pengetahuan mengenai posisi
  • 00:06:25
    dirinya belum ada.
  • 00:06:29
    Iya itu es kecil dimensi
  • 00:06:33
    keempat belum ada. Mungkin dia ah kalau
  • 00:06:37
    kita kalau kita ini lagi mungkin dia
  • 00:06:40
    cerdas hafal banyak dalil dalil agama ya
  • 00:06:44
    toh hafal banyak dalil tahu berbagai
  • 00:06:49
    macam jenis
  • 00:06:52
    filsafat
  • 00:06:54
    tetapi pengetahuan mengenai akunya
  • 00:06:58
    sendiri belum
  • 00:07:00
    ada belum ada.
  • 00:07:06
    lah. Itulah anak-anak kita yang kita
  • 00:07:09
    sekolahkan ke Harva. Mereka belajar
  • 00:07:12
    tentang
  • 00:07:14
    dunia ya, tetapi mereka belum belajar
  • 00:07:20
    tentang posisi
  • 00:07:23
    agungnya. Bahaya artinya dia masih di S
  • 00:07:30
    kecil. Masih di es kecil.
  • 00:07:35
    Dan enggak heran kalau ada
  • 00:07:42
    pejabat kalau ada pejabat yang korup
  • 00:07:45
    akunya masih dalam kegelapan es
  • 00:07:56
    kecil seperti itu.
  • 00:08:05
    bukan. Dan ini tidak boleh diversuskan,
  • 00:08:08
    diperlawankan antara ilmu mengenai
  • 00:08:11
    posisi
  • 00:08:12
    aku dengan
  • 00:08:14
    ilmu-ilmu
  • 00:08:16
    mengenai ilmu-ilmu tukang. Ya, ilmu
  • 00:08:20
    tukang itu kan bikin jembatan, bikin
  • 00:08:22
    besar, itu kan ilmu pertukangan.
  • 00:08:26
    Ilmu tukang itu ilmu untuk dunia itu
  • 00:08:29
    ilmu
  • 00:08:31
    tukang. Ilmu tukang itu ya kegunaannya
  • 00:08:36
    sendiri. Tetapi kalau ilmu untuk aku gak
  • 00:08:39
    bisa dipakaikan. Ilmu untuk tukang
  • 00:08:42
    enggak bisa.
  • 00:08:45
    itu harus kepada kalau bahasa Qurannya
  • 00:08:49
    kepada ahli
  • 00:08:55
    zikir seperti
  • 00:08:59
    itu. Jadi entah kalau D3 ini buruk,
  • 00:09:04
    tunduk
  • 00:09:05
    betul
  • 00:09:08
    kepada kuasa gelap.
  • 00:09:16
    tunduk pada kuasa gelap. Kalau kalau D
  • 00:09:19
    es S kecil tapi
  • 00:09:23
    D3. Tetapi kalau S kecilnya D4 dia
  • 00:09:28
    tunduk betul kepada
  • 00:09:33
    panca sudah bisa melihat tapi hanya
  • 00:09:36
    sebatas penglihatan mata.
  • 00:09:41
    Nah, itu yang kemudian
  • 00:09:44
    melahirkan konsep sekularisme. Sekular
  • 00:09:48
    ya,
  • 00:09:51
    sekuler. Konsep sekuler gitu.
  • 00:09:58
    sekuler. Sekuler
  • 00:09:59
    itu
  • 00:10:01
    suatu prinsip dalam
  • 00:10:05
    ilmu bahwa gak usah mencari penyebab
  • 00:10:10
    dari akibat yang terjadi di dunia ini,
  • 00:10:14
    di luar
  • 00:10:15
    dunia. Cari saja penyebabnya itu di
  • 00:10:18
    dalam dunia
  • 00:10:20
    gitu. Nah, itu ilmu material namanya
  • 00:10:22
    ilmu sekuler. Tapi itu gak bisa dipakai.
  • 00:10:26
    Oke.
  • 00:10:28
    Untuk meng-shifting posisi aku enggak
  • 00:10:33
    bisa. Enggak
  • 00:10:36
    bisa. Karena aku itu
  • 00:10:39
    dia tidak bermula bukan dari alam orang.
  • 00:10:44
    Kalau dalam kalau di
  • 00:10:47
    bahasa-bahasa tasawuf itu ya aku itu
  • 00:10:50
    dari alam lah dari alam cahaya dari
  • 00:10:54
    alam ya dari
  • 00:10:56
    alam
  • 00:11:00
    nur seperti
  • 00:11:04
    itu dari alam
  • 00:11:16
    Jadi dan sebenarnya itu melelahkan bagi
  • 00:11:21
    aku kalau
  • 00:11:25
    dia disamakan dengan
  • 00:11:30
    orang melelahkan.
  • 00:11:36
    Karena dia harus selalu bertahan
  • 00:11:39
    hidup di dunia ini. Aku akan selalu
  • 00:11:43
    rebutan untuk bertahan hidup.
  • 00:11:49
    rebutan psikologinya itu. Psikologi
  • 00:11:53
    kalau bahasa ee haukin rebutan itu
  • 00:12:00
    kan akuisi untuk
  • 00:12:05
    akumulasi ya atau itu bahasanya haukin.
  • 00:12:08
    Kalau rebutan itu
  • 00:12:10
    artinya akuisisi untuk akumulasi.
  • 00:12:19
    akuisisi itu memindahkan untuk
  • 00:12:23
    menumpuk untuk
  • 00:12:29
    akumulasi
  • 00:12:32
    gitu sekuler gitu. Nah, ilmu sekuler itu
  • 00:12:35
    jangan dipakai buat ngebahas
  • 00:12:38
    [Musik]
  • 00:12:39
    aku. Ilmu sekuler itu untuk
  • 00:12:43
    bikin ya ilmu
  • 00:12:46
    tukang. Ilmu
  • 00:12:52
    tukang ilmu tukang.
  • 00:13:01
    Dan kalau dia
  • 00:13:02
    di es kecil ya pasti dia seperti ini.
  • 00:13:07
    Dan tidak gampang ini menyadarkan aku
  • 00:13:11
    yang sudah menjadi
  • 00:13:13
    orang. Bagi orang tua itu sebaiknya
  • 00:13:16
    anaknya dari kecil itu diperdengarkan.
  • 00:13:20
    Karena semakin lama aku itu menjadi
  • 00:13:27
    orang, dia semakin
  • 00:13:31
    kuat. Kegelapan itu menguasai aku, gitu.
  • 00:13:40
    itu penting sejak awal tuh didengarkan,
  • 00:13:43
    digabungkan, dikelompokkan dengan
  • 00:13:46
    yang bahwa ini itu ilmu lain gak akan
  • 00:13:49
    kamu dapat di
  • 00:13:51
    sekolahanmu walaupun sekolahnya di luar
  • 00:13:54
    negeri. Enggak ada ilmu tentang aku di
  • 00:13:56
    sekolah itu. Enggak
  • 00:13:57
    ada. Yang dipelajari di sekolah itu ilmu
  • 00:14:00
    tentang orang. Bagaimana memindahkan
  • 00:14:03
    orang dari bumi ke bulan ya toh?
  • 00:14:07
    Bagaimana orang ini bisa terhubung
  • 00:14:09
    dengan yang lain? Tetapi bukan tentang
  • 00:14:14
    aku. Maka dia harus diarahkan, "Ayo
  • 00:14:18
    belajar ilmu tentang
  • 00:14:23
    aku. Jangan
  • 00:14:25
    sampai telat. Makin lama ini makin berat
  • 00:14:28
    ya.
  • 00:14:31
    Karena kegelapan itu berarti
  • 00:14:35
    sudah mengisi waktu yang panjang
  • 00:14:40
    gitu. Dalam waktu lagi pula
  • 00:14:45
    sebenarnya lebih nyaman hidup itu kalau
  • 00:14:48
    di es besar bagi
  • 00:14:50
    aku. Kalau es kecil harus
  • 00:14:53
    rebutan. Kalau es besar gak.
  • 00:14:56
    Karena ketika dia S besar
  • 00:14:59
    dimensi 5 eh dimensi lah
  • 00:15:03
    ya. Dimensi keenam saja
  • 00:15:09
    itu aku itu sudah kehidupan tuh sudah
  • 00:15:13
    bersifat subjektif.
  • 00:15:16
    modelnya sudah lain. Sudah begini
  • 00:15:22
    dia. Ini
  • 00:15:25
    aku. Ini dunia
  • 00:15:29
    subjektif ini objektif.
  • 00:15:34
    Iya
  • 00:15:35
    toh. Sudah begini modelnya aku.
  • 00:15:38
    Jadi ini namanya posisi aku yang sangat
  • 00:15:42
    radikal. Radikal subjektif itu sangat
  • 00:15:45
    radikal.
  • 00:15:48
    di
  • 00:15:49
    [Musik]
  • 00:15:51
    mana alam
  • 00:15:53
    tampak, alam materi, maupun alam
  • 00:15:57
    pikiran, alam perasaan itu itu alam pada
  • 00:16:02
    aku, bukan aku, gitu.
  • 00:16:05
    Makanya kan kita sering dengar tuh,
  • 00:16:07
    sering
  • 00:16:10
    baca-baca apa
  • 00:16:12
    namanya misalnya quot-quote dari OSO,
  • 00:16:15
    quote-quote dari Sat Guru bahwa aku
  • 00:16:17
    bukan tubuh. Ya memang bukan yang di
  • 00:16:20
    sini, aku bukan pikiran, aku bukan
  • 00:16:23
    perasaan. Iya memang bukan yang ini.
  • 00:16:26
    Tetapi aku
  • 00:16:28
    melampaui alam tampak maupun alam
  • 00:16:32
    perasaan, alam pikiran.
  • 00:16:38
    tapi sekaligus meliputi ah gitu. Jadi
  • 00:16:41
    gak hanya aku bukan, aku bukan, aku
  • 00:16:44
    bukan. Pada akhirnya alam tampak
  • 00:16:47
    di diabaikan. Ya enggak gitu. Karena
  • 00:16:51
    alam tamplak itu include pada aku juga.
  • 00:16:58
    include pada
  • 00:17:02
    aku. Kalau posisi akunya seperti
  • 00:17:05
    ini, tidak seperti ini, ini namanya itu
  • 00:17:10
    psikologinya psikologi
  • 00:17:13
    kelimpahan. Aku itu mengalami kelimpahan
  • 00:17:17
    hidup.
  • 00:17:20
    Karena memang aku bukan orang, tetapi
  • 00:17:25
    aku hadir di alam
  • 00:17:27
    orang. Bahwa orang ini memang
  • 00:17:30
    membutuhkan
  • 00:17:32
    materi. Orang ini membutuhkan
  • 00:17:36
    pemikiran. Membutuhkan
  • 00:17:40
    pemikiran. Ee kemarin malam lah. Kemarin
  • 00:17:43
    malam sama Jenny
  • 00:17:46
    gitu, Mas Jenny. kita berencana mau
  • 00:17:49
    bikin
  • 00:17:50
    projek energi psikologi di di Muna.
  • 00:17:54
    Jadi orang-orang Muna kita
  • 00:17:57
    ajarkan ilmu taping dan lebih gampang
  • 00:18:01
    dia karena yang ABC di
  • 00:18:05
    sini, yang ABC di sini itu dalam bahasa
  • 00:18:08
    Muna kan sudah ada
  • 00:18:10
    bahasanya ada tinamisino gitu dia bisa
  • 00:18:15
    tahu atau dia adalah tipo Gawono
  • 00:18:22
    gitu
  • 00:18:24
    itu kalau di sini dia sudah ada
  • 00:18:30
    tiwurano ya
  • 00:18:34
    tiepeno. Kemudian ada
  • 00:18:38
    lagi
  • 00:18:41
    ti apa ya? Tifenamino gitu.
  • 00:18:47
    Kemudian ada lagi panca indra ini adalah
  • 00:18:51
    oleh ini kalau diterapkan di muna, orang
  • 00:18:54
    Muna dengan bahasa daerahnya dengan
  • 00:18:56
    pemetaannya dia bisa langsung paham itu
  • 00:18:59
    energi psikologi
  • 00:19:01
    itu. Kalau ini
  • 00:19:04
    foto karena dia kategorinya sudah rapi
  • 00:19:07
    tinggal di nanti tinggal di apa namanya
  • 00:19:14
    diajarkan ada tiepeno tiveting keno
  • 00:19:21
    gitu 1 2 3 satu lagi itu e satu lagi
  • 00:19:27
    berarti
  • 00:19:32
    Tive nonono
  • 00:19:36
    gitu. Itu kalau dalam dibawa ke bahasa
  • 00:19:38
    Muna diajarkan ke sana. Oh, ini sudah
  • 00:19:40
    sudah clear semua. Dia
  • 00:19:43
    udah modelnya itu sudah terbahasakan
  • 00:19:46
    dengan
  • 00:19:47
    bahasa. Dia bisa langsung operasional
  • 00:19:51
    tinggal didampingin sebenarnya.
  • 00:19:57
    seperti
  • 00:19:59
    itu. Jadi alam materi maupun
  • 00:20:05
    alam abstrak.
  • 00:20:08
    Alam abstrak itu
  • 00:20:10
    ya bahasa yang yang terbahasakan atau
  • 00:20:14
    yang terasa yang tinamisino itu itu
  • 00:20:17
    wilayah tampa
  • 00:20:20
    memang itu satu
  • 00:20:23
    dunia satu dunia.
  • 00:20:32
    Jadi aku itu kalau sudah benar
  • 00:20:34
    pendasaran diri, tujuan hidupnya
  • 00:20:38
    benar, dia gak
  • 00:20:40
    akan diperbudak oleh
  • 00:20:43
    dunia. Enggak akan. Wong alam tampak itu
  • 00:20:49
    maupun alam
  • 00:20:51
    perasaan itu alam pada diriku kok. Kok
  • 00:20:54
    mau diperbudak? Siapa? itu kehidupan
  • 00:20:57
    sangat-sangat
  • 00:20:59
    subjektif. Sangat-sangat subjektif.
  • 00:21:04
    Jadi modelnya itu ya seperti model yang
  • 00:21:07
    kita sudah
  • 00:21:10
    kaji bahwa ya planet ini planet pada
  • 00:21:15
    aku, tubuh ini tubuh pada aku, keluarga
  • 00:21:19
    ini keluarga pada aku. Radikal dia. Suku
  • 00:21:22
    ini suku pada aku, bisnis ini bisnis
  • 00:21:25
    pada aku. Komunitas ini komunitas pada
  • 00:21:28
    aku. Kota ini kota pada
  • 00:21:30
    aku. Negara ini negara pada aku.
  • 00:21:34
    Jadi
  • 00:21:36
    tergantung atau terbawa-bawa oleh
  • 00:21:40
    aku. Kalau akunya es kecil,
  • 00:21:44
    wah rusak rusak kalau bisa kiamat
  • 00:21:49
    planet. Coba dihitung ya.
  • 00:21:52
    Ini kalau yang
  • 00:21:54
    sudah senior-senior tuh bisa mengerti.
  • 00:22:00
    Sebenarnya biaya yang paling banyak
  • 00:22:04
    dikeluarkan dalam hidup ini adalah biaya
  • 00:22:07
    untuk menangani
  • 00:22:10
    ego. Penderitaan manusia itu lebih
  • 00:22:13
    banyak disebabkan karena
  • 00:22:16
    egonya. Itu kalau kita yang sudah
  • 00:22:17
    senior-senior tahu itu bagi yang
  • 00:22:19
    anak-anak apaan?
  • 00:22:23
    Karena mereka
  • 00:22:25
    belum menghadapi hidup sendiri, masih
  • 00:22:29
    ditanggung
  • 00:22:31
    tanggung. Coba mereka suruh hadapi
  • 00:22:34
    sendiri biaya sosial. Nanti dia akan
  • 00:22:38
    tahu betapa egonya itu telah membuat
  • 00:22:42
    banyak kerugian.
  • 00:22:46
    Dan
  • 00:22:47
    anehnya hal yang paling banyak
  • 00:22:50
    menghasilkan kerugian di dalam
  • 00:22:53
    peradaban, di dalam kemanusiaan justru
  • 00:22:56
    enggak ada
  • 00:22:58
    sekolahnya.
  • 00:23:00
    Gendeng bahwa yang paling berbahaya itu
  • 00:23:02
    posisi ego. Dulu yang mengatakan bahwa
  • 00:23:06
    paling berbahaya itu posisi ego cuman
  • 00:23:11
    agama. Bilang begitu. Sekarang sains
  • 00:23:14
    psikologi mengatakan memang bahaya ego
  • 00:23:17
    ini, kurang apalagi. Cuman belum ada
  • 00:23:22
    sekolahnya. Giliran
  • 00:23:26
    COVID, seluruh dunia patungan untuk cari
  • 00:23:30
    vaksinnya.
  • 00:23:31
    Karena dianggap berbahayaalah ego
  • 00:23:34
    berbahayanya itu lebih
  • 00:23:37
    parah. Lebih parah. Memang enggak
  • 00:23:39
    langsung mati orang, tapi dibunuh
  • 00:23:43
    pelan-pelan.
  • 00:23:45
    Sekeluarga. Sekeluarga. Kalau bapaknya
  • 00:23:47
    miskin, anaknya melu
  • 00:23:49
    miskin. Kemiskinan itu kan ngeceer ego
  • 00:23:53
    itu ya.
  • 00:23:57
    Toh nature
  • 00:24:00
    ego itu yang paling penting ya. itu yang
  • 00:24:03
    paling penting. Selesaikan
  • 00:24:06
    dulu nature ego. Ilmui betul-betul apa
  • 00:24:10
    sih? Ini muda ini ya. Dulu saya 9 tahun
  • 00:24:13
    belajar i Mbah iki ngajarin ilmu apa toh
  • 00:24:17
    iki
  • 00:24:17
    kok gak ada di tempat lain gitu. Lama
  • 00:24:22
    semakin ke sini.
  • 00:24:25
    Oh, ini memang
  • 00:24:28
    penting karena penderitaan karena ego
  • 00:24:32
    itu sudah dialami oleh seluruh manusia
  • 00:24:37
    sepanjang
  • 00:24:39
    sejarahnya. Berapa banyak air mata yang
  • 00:24:43
    tumpah karena ego. Berapa kemarahan yang
  • 00:24:48
    membakar rumah tangga?
  • 00:24:51
    Berapa banyak anak-anak yang kemudian
  • 00:24:54
    itu mengalami penderitaan karena ego
  • 00:24:57
    orang
  • 00:25:00
    tua? Nah, itu yang harusnya
  • 00:25:04
    diselesaikan ya. Apalagi kemarin saya
  • 00:25:07
    lagi nonton TV gitu ya di
  • 00:25:11
    Madura Puskesmas didatangin orang bawa
  • 00:25:16
    parang. Wah, gimana itu Pak Sunardi itu
  • 00:25:18
    gimana ceritanya Pak Sunar?
  • 00:25:21
    Ngeri sekali bawa parang-parangnya 2 m
  • 00:25:24
    apa 1 meter panjang sekali
  • 00:25:28
    puskesmas. Waduh
  • 00:25:33
    ngeri
  • 00:25:37
    ngeri di negara hukum masyarakat masih
  • 00:25:42
    tenteng-tenteng.
  • 00:25:44
    saya aja ngeri tentaranya sampai please
  • 00:25:49
    please itu apa sebenarnya itu adalah
  • 00:25:53
    biaya atau peristiwa yang memperagakan
  • 00:25:58
    ego.
  • 00:26:05
    kita semua menanggungnya itu masuk
  • 00:26:07
    berita di Indonesia ya toh
  • 00:26:10
    negara-negaraanya
  • 00:26:14
    aku seperti
  • 00:26:17
    itu. Jadi penderitaan karena ego itu
  • 00:26:21
    tidak terhitung lagi gitu
  • 00:26:24
    loh ya. Kerugian karena ego itu
  • 00:26:28
    sudahlah.
  • 00:26:29
    tanya anak-anak
  • 00:26:32
    yang apa ya di PCI itu kan banyak
  • 00:26:35
    anak-anak itu yang tidak
  • 00:26:38
    diperhatikan yang transsi itu orang
  • 00:26:40
    tuanya itu pokoknya terserah
  • 00:26:42
    kaulah menderitanya mereka dan mereka
  • 00:26:45
    berjuang untuk keluar dari posisi ego
  • 00:26:49
    itu.
  • 00:26:51
    alam
  • 00:26:53
    kasihan gitu
  • 00:26:55
    ya anak-anak
  • 00:27:01
    semua kerja sama gitu.
  • 00:27:06
    Jadi ego ini ngeri tapi justru dianggap
  • 00:27:10
    dianggap enteng karena memang ego ini
  • 00:27:14
    enggak langsung kayak virus langsung
  • 00:27:16
    mati tapi dia pelan-pelan
  • 00:27:19
    pelan-pelan makin lama makin lemah aku
  • 00:27:23
    itu ngeri loh. Jadi ego itu mematikan
  • 00:27:26
    kekuatan aku gitu.
  • 00:27:30
    Ego itu
  • 00:27:34
    mematikan kekuatan
  • 00:27:38
    aku. Oh, ini kok enggak di enggak
  • 00:27:45
    disembuhin. Dan kita membutuhkan 10.000
  • 00:27:48
    orang Indonesia itu yang bisa
  • 00:27:50
    mengajarkan, yang bisa memandu
  • 00:27:53
    masyarakat agar bisa memahami egonya.
  • 00:28:01
    Gara-gara orang tua egonya belum tuntas,
  • 00:28:04
    anak-anak tumbuh dalam ketiadaan
  • 00:28:07
    lapangan ekonomi.
  • 00:28:09
    Kasihan
  • 00:28:16
    gitu. Jadi anak-anak tumbuh tanpa
  • 00:28:19
    lapangan ekonomi, anak-anak tumbuh tanpa
  • 00:28:22
    jaminan sosial.
  • 00:28:26
    Itu karena ego orang tua yang belum
  • 00:28:30
    tuntas. Sudah gitu nikah terus bape.
  • 00:28:33
    Allahu
  • 00:28:35
    Akbar. Ya satu aja gak bisa nanggung
  • 00:28:39
    ajaak
  • 00:28:41
    gak enggak turus kok. nambah lagi.
  • 00:28:44
    Nambah
  • 00:28:49
    lagi.
  • 00:28:51
    Jadi memang dalam peradaban
  • 00:28:56
    kita ee negativitas ego itu dianggap
  • 00:29:00
    sepele termasuk oleh tokoh-tokoh
  • 00:29:03
    agama. Enggak ngajarin bagaimana
  • 00:29:05
    melampaui ego kok.
  • 00:29:12
    ya enggak diberi anggaran
  • 00:29:15
    dia.
  • 00:29:17
    Padahal negativitas ego itu dirasakan
  • 00:29:21
    setiap orang. Bukan hanya dirasakan,
  • 00:29:25
    menyengsarakan setiap
  • 00:29:28
    orang
  • 00:29:31
    menyengsarakan. Departemen agama yo ora
  • 00:29:34
    ngurusur
  • 00:29:36
    ora ngurus.
  • 00:29:40
    Anak saya itu sering mar anaknya terus
  • 00:29:44
    ya. Iya
  • 00:29:47
    anjara terus itu orang tua ya marahin
  • 00:29:50
    anak sampai ana itu gak bisa tumbuh
  • 00:29:53
    sampai ampun-ampun mendingan saya enggak
  • 00:29:55
    usah di rumah.
  • 00:29:58
    Kadang-kadang gitu mengerikan ego ini
  • 00:30:01
    sebenarnya cuman tidak didefinisikan.
  • 00:30:06
    Wah, ini lagi India sama Pakistan mau
  • 00:30:09
    saling
  • 00:30:10
    nuklir. Ayo, India sama Pakistan.
  • 00:30:13
    Padahal dua-duanya itu negara beragama.
  • 00:30:17
    Satu Islam, satu
  • 00:30:19
    Hindu. Dua-duane mengakui ketuhanan tapi
  • 00:30:23
    ii mau saling
  • 00:30:25
    nuklir. Kayak apa? Kurang apa
  • 00:30:28
    coba? Dian.
  • 00:30:34
    Iya.
  • 00:30:35
    Pokoknya yang sudah senior-senior, yang
  • 00:30:38
    sudah menikah itu pasti tahu
  • 00:30:42
    bahwa ego ini mas membawa masalah besar
  • 00:30:47
    dalam
  • 00:30:51
    kemanusiaan menjadi masalah paling besar
  • 00:30:55
    dalam peradaban.
  • 00:30:57
    kita sudah bisa memanipulasi gravitasi,
  • 00:31:01
    tetapi masalah penderitaan dalam
  • 00:31:04
    kemanusiaan itu belum ditemukan bahwa
  • 00:31:07
    itu dari ego
  • 00:31:10
    masing-masing dari
  • 00:31:16
    itu seperti
  • 00:31:20
    itu. Jadi ini mari ya mumpung 300 orang
  • 00:31:28
    317. Mari fokuskan
  • 00:31:33
    yuk mulai ilmui posisi ego ini. Pokoknya
  • 00:31:37
    harus tuntas. Iya harus
  • 00:31:42
    tuntas. Harus tuntas.
  • 00:31:45
    Gimana caranya itu ya biar 300 orang
  • 00:31:49
    ini bisa
  • 00:31:51
    mengajarkan pokoknya harus bisa ngajar
  • 00:31:54
    dia ngajar ke istri, ngajar ke anak
  • 00:31:57
    gitu. Bisa ngajar bagaimana cara
  • 00:32:00
    melampaui posisi
  • 00:32:03
    ego. Jadi kalau dalam buku-buku barat
  • 00:32:06
    itu gini
  • 00:32:10
    dia. Jadi gini dia ee kategorinya bagus.
  • 00:32:13
    orang Barat
  • 00:32:15
    itu mana itu ya? Ah
  • 00:32:21
    gini dari sini dari posisi merah ke sini
  • 00:32:26
    ini namanya
  • 00:32:28
    dia perjalanan menuju Tuhan
  • 00:32:32
    journey to God.
  • 00:32:36
    Kalau di
  • 00:32:37
    sini ini
  • 00:32:40
    namanya
  • 00:32:42
    journey in di dalam
  • 00:32:46
    ketuhanan. Orang Barat kalau bikin
  • 00:32:49
    kalimatus
  • 00:32:52
    jelas ini menuju ini di dalam
  • 00:32:58
    ketuhanan. Perjalanan minadulumat ila
  • 00:33:01
    nur. Dari sini ke sini. Kalau dari sini
  • 00:33:03
    ke sini ini perjalanan Minanur Ilan
  • 00:33:09
    Nurur kayak
  • 00:33:12
    gitu. Itu kategorinya orang
  • 00:33:15
    Barat. Barat sudah mulai bangkit loh
  • 00:33:18
    itu. Sudah mulai bangkit ya. Karena
  • 00:33:21
    mereka tahu betul bahaya ego ini.
  • 00:33:24
    Kenapa? Mereka sering jadi pelaku. Orang
  • 00:33:27
    barak itu pelaku penjajah
  • 00:33:30
    sedunia. Tukang peras sedunia. Ya mereka
  • 00:33:34
    sudah sadar ini
  • 00:33:38
    salah ini
  • 00:33:42
    salah ini
  • 00:33:45
    salah. Jadi penting memetakan perjalanan
  • 00:33:49
    perjalanan menuju Tuhan itu dari D3
  • 00:33:53
    sampai D6.
  • 00:33:56
    kategorinya begitu. Kalau kita pakai
  • 00:33:58
    bahasa Inggris, saya senang pakai bahasa
  • 00:34:00
    Inggris karena ini loh pembedanya itu
  • 00:34:04
    enak. Yang bacanya
  • 00:34:06
    enak baca
  • 00:34:09
    ini kayak
  • 00:34:12
    gitu. Oke ya. Kalau pokoknya
  • 00:34:15
    tuh ya
  • 00:34:19
    soal pendidikan keegoan ini kalau bisa
  • 00:34:22
    itu gak usah di sekolah, di rumah aja
  • 00:34:24
    bapaknya yang ajar, ayah ibunya yang
  • 00:34:27
    ngajar. Itu gak usah diserahkan ke
  • 00:34:29
    sekolah, nanti anak-anak dapat PR lagi.
  • 00:34:32
    Malah repot kita kalau pendidikan soal
  • 00:34:35
    ego
  • 00:34:38
    ini itu diserahkan lagi ke pemerintah,
  • 00:34:42
    enggak usah.
  • 00:34:52
    Enggak
  • 00:34:55
    usah main-main itu loh. Adiknya ya apa
  • 00:35:00
    anak-anak itu
  • 00:35:03
    gak usah israhkan ke ke sekolah sudah
  • 00:35:06
    ada orang tuanya kok selesai di rumah
  • 00:35:09
    ini
  • 00:35:09
    soal posisi aku
  • 00:35:13
    ini selesai di
  • 00:35:16
    rumah gak usah pakai biaya negara ituu
  • 00:35:19
    nanti setengah mati kita nyetakan lir
  • 00:35:22
    guru gak
  • 00:35:24
    usah gak usah di rumah saja selesai ini
  • 00:35:28
    Ada kategori bagus dari Ustaz Gilman.
  • 00:35:33
    Perjalanan rohani
  • 00:35:36
    itu ilallah fillah billah. Woh keren nih
  • 00:35:41
    wes kategorinya mantap pokoknya
  • 00:35:44
    perjalanan ilallah fillah
  • 00:35:49
    billah. Nah keren banget ini. Ini kalau
  • 00:35:54
    kita umat Islam, umat beragam lah ya.
  • 00:35:58
    Umat beragama paham perjalanan ilallah
  • 00:36:01
    fillah billah sudah damai negara
  • 00:36:04
    kita
  • 00:36:08
    damai ya pokoknya mumpung ini pagi ini
  • 00:36:11
    300 orang yuk masing-masing tiap rumah
  • 00:36:16
    itu ya minimal ayah ibunya itu nguasai
  • 00:36:20
    ilmu tentang posisi
  • 00:36:24
    aku. Saya kira itu dulu pagi ini. Hatur
  • 00:36:27
    nuwun. Asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:36:29
    wabarakatuh.
  • 00:36:31
    Waalaikumsalam warahmatullahi
  • 00:36:33
    wabarakatuh. Terima kasih, Masar. Terima
  • 00:36:34
    kasih, Teman-teman. Iya, bagi
  • 00:36:36
    teman-teman eh yang mungkin belum punya
  • 00:36:39
    tiga buku pedasaran diri ini ada Power
  • 00:36:42
    cost, Transcending Level of Confusness,
  • 00:36:45
    ada disolving ego. Silakan eh sudah beli
  • 00:36:48
    dan dibaca ya. Mungkin nanti ada yang
  • 00:36:50
    belum dipahami atau perlu ditanyakan
  • 00:36:53
    bisa ditanyakan waktu kelas-kelas
  • 00:36:55
    seperti ini atau bisa chat di grup kita
  • 00:36:58
    akan bahas atau mungkin ada teman-teman
  • 00:37:00
    yang mau maju transasi juga bisa ya.
  • 00:37:04
    Jap. Terima kasih kita bertemu minggu
  • 00:37:06
    insyaallah. Asalamualaikum
  • 00:37:08
    warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi
  • 00:37:09
    dan selamat beraktivitas. Yeah.
Tag
  • tujuan hidup
  • ego
  • pendidikan diri
  • spiritual
  • kegelapan ego
  • Dr. David Ara
  • ilmu tukang
  • posisi diri
  • penderitaan
  • orang tua