Indonesia Bagus - Keindahan Alam dan Kearifan Suku Badui

00:22:17
https://www.youtube.com/watch?v=O9tLEJCalxg

概要

TLDRVideo ini memperlihatkan kehidupan sehari-hari etnis Badui di Kampung Gajeboh, Banten. Mereka memegang teguh adat dan aturan yang membatasi interaksi dengan dunia modern. Pakaian khas, rumah panggung yang menghadap selatan, dan cara mereka menciptakan gula kaung dari nira pohon aren menjadi fokus utama. Kesehatan dianggap sebagai karunia yang dijaga melalui ramuan tradisional. Mereka juga menjaga lingkungan dengan larangan tertentu untuk menjaga sungai dan hutan. Meskipun banyak yang menyebut mereka kuno, orang Badui merasa bahwa pilihan hidup yang dekat dengan alam adalah cara untuk menjadi kaya dalam arti sebenarnya.

収穫

  • 🏡 Kampung Gajeboh adalah rumah bagi orang Badui.
  • 🌍 Mereka menolak budaya modern untuk menjaga adat.
  • 🍯 Gula kaung dihasilkan dari nira pohon aren.
  • 🌊 Menjaga kebersihan sungai adalah bagian dari adat.
  • 🏠 Rumah Badui harus menghadap Selatan.
  • 🌱 Kesehatan dijaga dengan obat dari hutan.
  • 🍽️ Ikan asin adalah makanan favorit warga.
  • 📵 Mereka tidak diperbolehkan memotret atau merekam.
  • ⌛ Orang Badui menghargai kehidupan yang berdekatan dengan alam.
  • 💚 Mereka bangga dengan pilihan hidup yang sederhana.

タイムライン

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini memperkenalkan Kampung Gajeboh di Desa Kanekes, Banten, tempat tinggal orang Badui. Di sini, budaya dan adat istiadat mereka dipatuhi dengan ketat, dan mereka menghindari pengaruh budaya moden. Orang Badui masih mengenakan pakaian tradisional dan memiliki aturan ketat terkait interaksi dengan dunia luar, termasuk larangan untuk mengambil gambar atau merekam video.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Dalam video, seorang warga Badui menjelaskan proses pembuatan gula kaung dari air nira pohon aren. Proses sadapan memerlukan perhatian agar tidak menghasilkan asap di rumah. Gula kaung sangat diminati dan memiliki rasa manis yang pas, menjadi salah satu hasil pertanian penting bagi masyarakat setempat.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Amak Sarbani, ketua kampung, dipercaya untuk mengobati penyakit dengan menggunakan bahan dari alam. Masyarakat Badui percaya bahwa beberapa penyakit disebabkan oleh roh jahat, dan mereka menggunakan jimat bernama kapuru untuk melindungi diri. Penggunaan teknologi seperti handphone mulai dikenal di kalangan Badui, meski masih dalam batasan adat yang dijaga.

  • 00:15:00 - 00:22:17

    Video kemudian menunjukkan kehidupan sehari-hari di kota Rangkas Bitung, di mana protagonis menjual gula kaung. Ia juga mencatat perbedaan hidup antara masyarakat Badui yang hidup dekat alam dengan kehidupan moden di kota. Meskipun orang luar melihat mereka sebagai ketinggalan zaman, mereka bangga dengan pilihan hidup mereka yang berfokus pada pelestarian lingkungan.

もっと見る

マインドマップ

ビデオQ&A

  • Siapa yang tinggal di Kampung Gajeboh?

    Orang Badui tinggal di Kampung Gajeboh.

  • Apa saja aturan adat yang dipegang orang Badui?

    Aturan tentang larangan menerima budaya modern, larangan memotret dan merekam, serta ketentuan bentuk rumah yang harus menghadap selatan.

  • Apa mata pencaharian utama orang Badui?

    Mereka membuat gula kaung dari pohon aren.

  • Apa kepercayaan orang Badui tentang penyakit?

    Orang Badui percaya bahwa penyakit dapat disebabkan oleh roh jahat.

  • Bagaimana cara orang Badui menjaga kesehatan?

    Mereka menggunakan obat tradisional dari tanaman di hutan.

  • Apa yang menjadi makanan favorit orang Badui?

    Ikan asin adalah makanan favorit mereka.

  • Mengapa orang Badui tidak sekolah di sekolah formal?

    Aturan adat melarang mereka untuk sekolah.

  • Apa yang dihasilkan orang Muhara?

    Orang Muhara membuat tahu.

  • Mengapa penampilan orang Badui bisa berbeda dari yang lainnya?

    Karena mereka masih menjaga adat dan tradisi.

  • Apa yang membuat orang Badui merasa bangga?

    Mereka bangga dengan pilihan hidup berdekatan dengan alam.

ビデオをもっと見る

AIを活用したYouTubeの無料動画要約に即アクセス!
字幕
id
オートスクロール:
  • 00:00:01
    [Musik]
  • 00:00:29
    [Musik]
  • 00:00:43
    ini teh kampung saya Kampung gajeboh
  • 00:00:47
    adanya di desa Kanekes
  • 00:00:54
    Banten di sinilah orang badui tinggal ya
  • 00:00:59
    sayao orang badui Nama saya
  • 00:01:03
    [Musik]
  • 00:01:06
    Kasim leluhur badui adalah orang yang
  • 00:01:09
    sangat patuh sama
  • 00:01:10
    adat mereka teh pantang menerima budaya
  • 00:01:18
    [Musik]
  • 00:01:21
    modern ini mah ada sebabnya kata orang
  • 00:01:26
    tua dulu orang modern itu pintar-pintar
  • 00:01:29
    tapi Saking pintarnya banyak yang
  • 00:01:32
    minterin orang ini salah satu sebab
  • 00:01:35
    orang badui menutup diri dari dunia luar
  • 00:01:38
    kini Aturan itu cuma berlaku buat orang
  • 00:01:42
    badui
  • 00:01:43
    dalam baju mereka selalu Hitam
  • 00:01:46
    Putih cirinya yang gak boleh lepas Oge
  • 00:01:49
    yaitu ikat kepalanya yang juga putih
  • 00:01:57
    [Musik]
  • 00:02:00
    tinggal orang badui dalam sekitar 8 kilo
  • 00:02:03
    dari kampung
  • 00:02:05
    saya orang luar boleh datang tapi te
  • 00:02:09
    menang motret apalagi direkam video
  • 00:02:12
    pantang
  • 00:02:14
    pisan kalau orang kampung Saya mah sudah
  • 00:02:17
    masuk kelompok Badui Luar sifat Kami
  • 00:02:20
    lebih terbuka malahan sebagian
  • 00:02:24
    penampilannya Jiga orang kota
  • 00:02:32
    [Musik]
  • 00:02:34
    meski begitu masih ada aturan adat yang
  • 00:02:37
    tidak boleh kami
  • 00:02:39
    langgar ini salah satu
  • 00:02:44
    contohnya Ini Sungai Ciujung hulunya ya
  • 00:02:48
    di kampung kami kalau alirannya mah jauh
  • 00:02:52
    sampai Kota Rangkas Bitung
  • 00:02:54
    sana enggak semua bagian Sungai boleh
  • 00:02:58
    digunakan jadi teh teu meunang
  • 00:03:00
    sembarangan
  • 00:03:02
    mandi ieu teh Usaha untuk menjaga
  • 00:03:05
    kebersihan dan kelestarian hulu
  • 00:03:14
    sungai ada satu lagi aturan adat yang
  • 00:03:17
    masih dipegang orang Badui Luar sampai
  • 00:03:21
    sekarang yaitu soal bangunan
  • 00:03:24
    rumah semua rumah di sini berbentuk
  • 00:03:27
    panggung inilah membuat siapapun yang
  • 00:03:30
    ada di dalamnya merasa lebih
  • 00:03:41
    hangat Ya maklum Kampung kami ada di
  • 00:03:44
    tengah hutan udaranya Masih
  • 00:03:48
    dingin dan ini NU paling penting rumah
  • 00:03:52
    orang badui harus menghadap Selatan bagi
  • 00:03:56
    kami penganut Sunda Wiwitan inilah
  • 00:03:58
    kiblat kami
  • 00:04:01
    jadi tempat kami berteduh ya harus
  • 00:04:04
    menghadap ke arah tersebut
  • 00:04:35
    salah satu mata pencarian Kami adalah
  • 00:04:37
    membuat gula kaung ini mah Kerjaan saya
  • 00:04:43
    sehari-hari kaung di Teh artinya
  • 00:04:46
    Aren jadi gula kaung itu yaitu gula yang
  • 00:04:50
    dibuat dari pohon aren
  • 00:05:02
    buat bikin gula yang diambil dari pohon
  • 00:05:04
    aren adalah air niranya biasana teh air
  • 00:05:08
    Nira disadap dua kali sehari isuk-isuk
  • 00:05:12
    jeung sore
  • 00:05:13
    bae hasil sadapan ditampung dalam bambu
  • 00:05:16
    yang disbut lodong
  • 00:05:19
    [Musik]
  • 00:05:35
    sudah dari kecil saya diajar orang tua
  • 00:05:38
    membuat gula
  • 00:05:40
    kaung kami tidak membuat gula di rumah
  • 00:05:43
    melainkan di
  • 00:05:45
    saung soalnya bikin gula ini butuh api
  • 00:05:48
    yang lumayan gede bahaya atuh kalau di
  • 00:05:51
    rumah lagi pula asapnya juga bisa ganggu
  • 00:05:56
    [Musik]
  • 00:05:58
    tetangga ini ini air Nira yang tadi saya
  • 00:06:01
    sadap sudah digodok sampai
  • 00:06:04
    kental kalau udah susah dikocek tandanya
  • 00:06:07
    air Nira siap dicetak
  • 00:06:36
    gula kaung dari badwi banyak dicari
  • 00:06:39
    orang katanya Teh gula buatan kami
  • 00:06:42
    tepati giung maksudnya teh rasa manisnya
  • 00:06:46
    pas lah engak manis-manis teing
  • 00:06:54
    [Musik]
  • 00:06:59
    saya Mas
  • 00:07:04
    [Musik]
  • 00:07:16
    [Musik]
  • 00:07:38
    [Musik]
  • 00:07:50
    ini amak sarbani ketua Kampung kami kami
  • 00:07:54
    memanggilnya amak ba usiaakeng
  • 00:07:58
    [Musik]
  • 00:08:00
    abad biar begitu amak masih kuat Pergi
  • 00:08:04
    ke ladang atau
  • 00:08:08
    leweung anak amak hampir gak pernah
  • 00:08:11
    sakit tapi kalau sakit amak memanfaatkan
  • 00:08:15
    kehebatan alam untuk
  • 00:08:18
    sembuh kami juga
  • 00:08:20
    begitu setiap gak enak badan harus
  • 00:08:23
    langsung ketemu amak biar
  • 00:08:26
    diobati obat dari amak gak kalahak S
  • 00:08:30
    obat asalnya dari daunda di
  • 00:08:39
    hutan bikinnya Gampang tinggal Dirik
  • 00:08:42
    sendiri dijamin ampuh kalau kata amak
  • 00:08:45
    Mah kata amak kesehatan itu karunia
  • 00:08:50
    Karuhun harus
  • 00:08:52
    dijaga orang Badu percaya ada penyakit
  • 00:08:56
    yang datangnya dari roh jahat
  • 00:08:59
    di sini kami menangkalnya dengan kapuru
  • 00:09:03
    semacam jimat
  • 00:09:05
    kitu tiap warga gajeb selalu memakai
  • 00:09:17
    [Musik]
  • 00:09:24
    kapuru luar
  • 00:09:30
    [Musik]
  • 00:09:32
    jugauai kieh SMSan Jiga kie kuring P
  • 00:09:37
    jagona handphone memang jadi barang baru
  • 00:09:40
    di kampung
  • 00:09:41
    gajeboh kenalnya ya dari orang kota yang
  • 00:09:44
    suka mampir ke kampung Kami gara-gara
  • 00:09:47
    punya HP saya jadi bisa
  • 00:09:50
    baca aturan adat badui memang melarang
  • 00:09:53
    kami untuk
  • 00:09:54
    sekolah jadi belajarnya ya dari HP ini
  • 00:09:59
    kalau nulis saya te bisa Tapi ngetik
  • 00:10:02
    pakai HP Wih lancar itu
  • 00:10:06
    [Musik]
  • 00:10:22
    mah kami kalau siang teh Pergi ke
  • 00:10:26
    ladang matakna kalau siang di kampung
  • 00:10:29
    mah sepi-sepi bae ramena nya
  • 00:10:32
    peuting-peuting Jiga
  • 00:10:35
    kie maksud saya malam-malam kayak
  • 00:10:38
    gini biar gak ada listrik suasana
  • 00:10:41
    kampung tetap rame ini waktun kami warga
  • 00:10:45
    kampung kumpul-kumpul dengan tetangga di
  • 00:10:48
    sini namanya ngawangkong
  • 00:10:53
    [Musik]
  • 00:10:59
    kuring biasa ngawangkong Jiga kie bisa
  • 00:11:03
    sakalian kumpul
  • 00:11:07
    keluarga ada pendatang ikutang pasti
  • 00:11:11
    kaget soal bahas Sunda yang dipakai
  • 00:11:15
    dind
  • 00:11:19
    kasangan katanya
  • 00:11:24
    [Musik]
  • 00:11:30
    tanda tanda
  • 00:11:32
    [Musik]
  • 00:12:01
    [Musik]
  • 00:12:04
    adat n lagi orang
  • 00:12:06
    gajebo para perempuan harus menyediakan
  • 00:12:09
    makanan untuk para pria kalau di rumah
  • 00:12:12
    tet saya yang kebagian tugas
  • 00:12:15
    masak dapur kami mah kecil bae adanya di
  • 00:12:19
    dalam rumah
  • 00:12:21
    matakna tungku buat masak nag dibuat di
  • 00:12:24
    atas tanah
  • 00:12:26
    liat ada kepercayaan orang tua katanya
  • 00:12:30
    api itu tidak boleh kena tanah langsung
  • 00:12:33
    bisi ruhun murka karena alamnya
  • 00:12:45
    [Musik]
  • 00:12:49
    tersakiti
  • 00:12:50
    H bau ikan asin kayak gini yang selalu
  • 00:12:53
    bikin
  • 00:12:55
    lapar ikan asin adalah makanan favorit
  • 00:12:58
    kami soalnya lauk ini yang paling awet
  • 00:13:02
    disimpan maklum Kampung gaj Boh letaknya
  • 00:13:05
    jauh dari mana-mana jadi we harus
  • 00:13:08
    pintar-pintar mengatur persediaan
  • 00:13:10
    makanan
  • 00:13:14
    [Musik]
  • 00:13:32
    [Musik]
  • 00:13:37
    prinsip sederhana teh memang jadi
  • 00:13:39
    prinsip kuat dalam diri kami orang
  • 00:13:42
    badui misalna penggunaan padi hasil
  • 00:13:46
    panen
  • 00:13:48
    gede-gedean orang bad mah pasti punya
  • 00:13:51
    leit atau lung
  • 00:13:54
    padi Gun untuk menyan hasil panen
  • 00:13:59
    rata-rata Lei teh menyimpan padi yang
  • 00:14:02
    umurnya udah puluhan tahun saking
  • 00:14:05
    banyaknya timbunan padi NU dihasil dari
  • 00:14:07
    panen ke
  • 00:14:08
    panen padi dari leit juga dipakai tidak
  • 00:14:11
    boleh sembarangan kalau ada acara khusus
  • 00:14:14
    aja misalnya acara adat kawinan atau seb
  • 00:14:45
    [Musik]
  • 00:15:03
    Hari ini jadwal saya turun ke
  • 00:15:06
    kota tempat yang saya tuju asar subuh
  • 00:15:09
    Rangkas
  • 00:15:10
    Bitung saya sering
  • 00:15:16
    kerangkas namanya Ge pasar subuh jadi
  • 00:15:19
    ramena ya subuh wungkul jam 5 subuh
  • 00:15:23
    sampai jam 8 pagi biasana mah udah gitu
  • 00:15:26
    mah pasarnya bubar
  • 00:15:30
    ini yang dagang campur aduk dari tukang
  • 00:15:32
    sayur sampai tukang
  • 00:15:35
    ikan kadang saya masuk ke liir lihatna
  • 00:15:51
    [Musik]
  • 00:15:57
    [Musik]
  • 00:16:12
    Saya mau jualan gula kaung yang saya
  • 00:16:14
    bikin di kampung Kalau dulu jual gula
  • 00:16:18
    teh suka ditukar dengan barang
  • 00:16:20
    lain tapi sekarang mah uang udah jadi
  • 00:16:23
    alat tukar anu gampang Oge termasuk kami
  • 00:16:26
    orang Badui Luar
  • 00:16:29
    [Musik]
  • 00:16:45
    [Musik]
  • 00:16:57
    suasana pagi di kota
  • 00:17:00
    kalau pagi di kampung saya ramainya n di
  • 00:17:03
    sungai Ciujung kalau di Rangkas Stasiun
  • 00:17:06
    ini tempat paling ramai Stasiun Kota
  • 00:17:08
    Rangkas
  • 00:17:11
    Bitung katanya Mah ini Stasiun paling
  • 00:17:14
    besar di Provinsi
  • 00:17:16
    Banten pantes aja kereta juga jadi
  • 00:17:18
    sering lewat
  • 00:17:20
    [Musik]
  • 00:17:36
    Saya pernah naik kereta lima kali ke
  • 00:17:39
    Jakarta cepat pisan
  • 00:17:46
    [Musik]
  • 00:17:58
    [Musik]
  • 00:18:08
    ada yang cerita sama saya Stasiun ini
  • 00:18:11
    teh dulu dibuat cuma buat orang Belanda
  • 00:18:15
    dipakainya sama kalangan menir Eta C
  • 00:18:18
    bangsawan yang kerja di Kota
  • 00:18:21
    Rangkas Kalau sekarang mah semua
  • 00:18:24
    kalangan boleh naik termasuk saya
  • 00:18:33
    [Musik]
  • 00:18:38
    kalau ke kota ada satu yang selalu saya
  • 00:18:42
    cari
  • 00:18:43
    tahu ini teh salah satu makanan yang
  • 00:18:46
    lumayan Saya
  • 00:18:47
    suka soalnya mah di kampung jarang ada
  • 00:18:52
    Ih enak pisan
  • 00:19:01
    ini tahu muhara juaranya tahu di Kota
  • 00:19:04
    Rangkas Bitung asalnya ya dari kampung
  • 00:19:14
    [Musik]
  • 00:19:23
    muhara orang baduwi sama orang muhara
  • 00:19:27
    punya kemiripan
  • 00:19:29
    kami sama-sama tinggal di pinggir sungai
  • 00:19:31
    Ciujung bedanya kami di Hulu muhara di
  • 00:19:40
    [Musik]
  • 00:19:45
    [Musik]
  • 00:19:52
    hilir kalau di badui saya bikin gula
  • 00:19:55
    kaung orang muhara bikin tahunya kayak
  • 00:19:58
    gini
  • 00:19:59
    beda tempat memang beda
  • 00:20:01
    keahlian yang di atas memang Maha
  • 00:20:04
    [Musik]
  • 00:20:19
    Adil berkat orang muhara saya jadi bisa
  • 00:20:22
    makan tahu
  • 00:20:32
    tapi tetap ah Saya mah mau pulang
  • 00:20:36
    kampung
  • 00:20:37
    aja suasananya masih tenang
  • 00:20:40
    udaranya juga
  • 00:20:42
    bersih liir saya Mang kalau lama-lama di
  • 00:20:44
    kota
  • 00:20:50
    [Musik]
  • 00:21:07
    boleh saja orang-orang bilang kami kuno
  • 00:21:09
    ketinggalan zaman J T ngarti teknologi
  • 00:21:13
    tapi buat kami itu pilihan pilihan untuk
  • 00:21:16
    hidup berdekatan dengan alam pilihan
  • 00:21:19
    untuk menjadi penjaga sungai dan hutan
  • 00:21:21
    itu yang membuat kami
  • 00:21:23
    berbeda dan itu yang membuat kami kaya
  • 00:21:27
    saya mah bangga
  • 00:21:31
    Indonesia Bagus
タグ
  • Kampung Gajeboh
  • Badui
  • Tradisi
  • Budaya
  • Gula Kaung
  • Pohon Aren
  • Kesehatan Tradisional
  • Sungai Ciujung
  • Pakaian Khas
  • Makanan Favorit