00:00:00
[Musik]
00:00:26
[Musik]
00:00:38
terletak di negeri samarkanti
00:00:43
sejak dahulu daerah samarkandi dikenal
00:00:46
sebagai daerah Islam yang melahirkan
00:00:49
ulama-ulama besar seperti mampukhori
00:00:53
yang masyhur sebagai pewaris hati Shahih
00:00:59
disamarkan ini ada seorang ulama besar
00:01:02
bernama Syekh Jamaluddin Jumadil Kubro
00:01:06
seorang ahlusunah bermazhab Syafi'i
00:01:12
beliau mempunyai seorang Putra bernama
00:01:15
Ibrahim
00:01:17
dan karena berasal dari samarkan maka
00:01:21
Ibrahim kemudian mendapatkan tambahan
00:01:25
nama samarkanti
00:01:26
[Musik]
00:01:29
orang Jawa sukar menyebutkan samarkan
00:01:32
maka mereka hanya menyebutnya sebagai
00:01:36
Syekh Ibrahim asmarakanti
00:01:40
Syekh Ibrahim Asmara kali ini diperintah
00:01:43
oleh ayahnya yaitu Syekh Jamaludin
00:01:47
Jumadil Kubro untuk berdakwah ke
00:01:50
negeri-negeri Asia
00:01:51
[Tepuk tangan]
00:01:53
perintah inilah yang dilaksanakan dan
00:01:57
Kemudian beliau diambil menantu oleh
00:02:00
raja champa dijodohkan dengan Putri
00:02:03
Rajab sampa yang bernama Dewi
00:02:06
candrawulan
00:02:10
Negeri campa ini menurut sebagian ahli
00:02:13
sejarah terletak di Muangthai
00:02:18
Dari perkawinan dengan Dewi candrawulan
00:02:21
maka Syekh Ibrahim asmarakani mendapat
00:02:25
dua orang Putra yaitu
00:02:27
Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali
00:02:30
Murtado
00:02:33
sedangkan adik Dewi candrawulan yang
00:02:36
bernama Dewi dwarawati diperistri oleh
00:02:40
Prabu Brawijaya Majapahit
00:02:43
dengan demikian keduanya adalah
00:02:46
keponakan Ratu Majapahit dan tergolong
00:02:50
Putra bangsawan atau Pangeran kerajaan
00:02:56
para pangeran atau bangsawan kerajaan
00:02:58
pada waktu itu mendapat gelar
00:03:02
rakyatnya tuanku
00:03:06
dalam proses selanjutnya sebutan ini
00:03:09
cukup dipersingkat dengan sebutan Raden
00:03:16
Raja Majapahit sangat senang mendapat
00:03:19
istri dari negeri sampah
00:03:22
yang wajahnya dan kepribadiannya sangat
00:03:25
memikat hati
00:03:30
sehingga istri-istri yang lainnya
00:03:32
diceraikan
00:03:34
banyak yang diberikan kepada para
00:03:37
adipatinya yang tersebar di seluruh
00:03:39
Nusantara
00:03:40
[Musik]
00:03:43
salah satu contoh adalah istri yang
00:03:45
bernama Dewi Kian atau SIUP banci
00:03:49
seorang putri Cina yang diberikan kepada
00:03:52
Adipati Arya Damar di Palembang
00:03:55
[Musik]
00:03:57
ketika Dewi Kian diceraikan dan
00:04:00
diberikan kepada
00:04:02
Arya Damar saat itu ia sedang Hamil 3
00:04:06
Bulan
00:04:06
[Musik]
00:04:09
Arya Damar tidak menggauli Putri Cina
00:04:12
itu sampai si jabang bayi terlahir ke
00:04:15
dunia
00:04:18
bayi yang lahir dari Dewi Kian atau Dewi
00:04:22
simpansi itulah yang nantinya bernama
00:04:26
Raden Hasan atau lebih dikenal dengan
00:04:30
nama Raden Patah salah satu seorang dari
00:04:35
murid Sunan Ampel yang menjadi raja di
00:04:38
Demak Bintoro
00:04:39
[Musik]
00:04:42
Kerajaan Majapahit sesudah ditinggal
00:04:44
Mahapatih Gajah Mada dan Prabu Hayam
00:04:48
Wuruk mengalami kemunduran drastis
00:04:52
kerajaan terpecah belah karena
00:04:54
terjadinya perang saudara
00:04:59
dan para Adipati banyak yang tidak loyal
00:05:02
kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu
00:05:06
Prabu Brawijaya kertabumi
00:05:11
pajak dan upeti kerajaan tidak ada yang
00:05:14
sampai ke istana Majapahit
00:05:16
lebih sering dinikmati oleh para Adipati
00:05:20
itu sendiri
00:05:23
Hal inilah yang membuat sang prabu
00:05:27
bersedih hati
00:05:28
lebih-lebih lagi dengan adanya kebiasaan
00:05:32
buruk kaum bangsawan dan para pangeran
00:05:35
yang suka berpesta pora dan main judi
00:05:38
serta mabuk-mabukan
00:05:44
[Musik]
00:05:45
Prabu Brawijaya sadar betul bila
00:05:48
kebiasaan semacam ini diteruskan
00:05:51
negeri atau kerajaan akan menjadi lemah
00:05:55
dan jika kerajaan sudah kehilangan
00:05:58
kekuasaan
00:05:59
Betapa mudahnya bagi musuh untuk
00:06:02
menghancurkan Majapahit
00:06:05
[Musik]
00:06:07
Ratu biarawati yaitu istri Prabu
00:06:11
Brawijaya mengetahui keresahan hati
00:06:14
suaminya
00:06:16
dengan memberanikan diri dia mengajukan
00:06:19
pendapat kepada suaminya
00:06:23
Saya mempunyai seorang keponakan yang
00:06:26
ahli mendidik dalam hal mengatasi
00:06:29
kemerosotan budi pekerti demikian kata
00:06:34
Ratu dua rawati
00:06:38
Betulkah Diajeng hanya Sang Prabu
00:06:42
benar Gusti
00:06:44
namanya Sayyid Ali Rahmatullah
00:06:48
putra dari Kanda Dewi candrawulan di
00:06:52
negeri sampah
00:06:54
Villa Kanda perkenan Saya akan meminta
00:06:57
Ramanda Prabu di campa untuk
00:07:00
mendatangkan aliran Rahmatullah ke
00:07:04
Majapahit ini
00:07:08
aku merasa senang bila ramah Prabu
00:07:11
dicampak berkenan mengirimkan Sayyid Ali
00:07:15
Rahmatullah ini begitu jawab Prabu
00:07:19
Brawijaya
00:07:21
maka pada suatu ketika berangkatlah
00:07:25
utusan dari Majapahit ke negeri sampah
00:07:28
untuk meminta Sayyid Ali Rahmatullah
00:07:31
datang ke Majapahit
00:07:37
kedatangan utusan tersebut disambut
00:07:39
gembira oleh raja sampah
00:07:43
dan raja champa bersedia mengirim
00:07:45
cucunya ke Majapahit untuk meluaskan
00:07:48
pengalaman
00:07:52
keberangkatan Sayyid Ali Rahmatullah ke
00:07:55
tanah Jawa tidak sendirian
00:07:58
ia ditemani oleh ayah dan kakaknya
00:08:03
sebagaimana disebutkan Ayah Sayyid Ali
00:08:07
Rahmatullah adalah Syekh Maulana Ibrahim
00:08:10
Asmara ganti dan kakaknya bernama Sayyid
00:08:14
Ali Murtado
00:08:18
diduga tidak langsung ke Majapahit
00:08:20
melainkan terlebih dahulu ketuban
00:08:26
itu kan tepatnya di desa keseharjo Syekh
00:08:31
Maulana Ibrahim Asmara kandidato sakit
00:08:34
dan meninggal dunia
00:08:36
[Musik]
00:08:37
beliau dimakamkan di desa tersebut yang
00:08:41
masih termasuk Kecamatan Palang
00:08:44
Kabupaten Tuban
00:08:47
Sayyid Murtado kemudian meneruskan
00:08:50
perjalanan
00:08:52
beliau berdakwah keliling daerah Nusa
00:08:55
Tenggara Madura dan sampai ke Bima
00:09:01
di sana beliau mendapat sebutan raja
00:09:04
panita Bima
00:09:06
dan akhirnya
00:09:08
berdakwah di Gresik mendapat sebutan
00:09:11
Raden Santri
00:09:14
beliau wafat dan dimakamkan di Gresik
00:09:18
Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan
00:09:20
perjalanan ke Majapahit menghadap Prabu
00:09:24
Brawijaya sesuai permintaan Ratu
00:09:28
biarawati
00:09:31
kapal layar yang ditumpanginya mendarat
00:09:34
di pelabuhan cangkul
00:09:37
kedatangannya disambut dengan sukacita
00:09:39
oleh Prabu Brawijaya
00:09:41
[Musik]
00:09:43
Ratu plarawati pipinya sendiri
00:09:46
memeluknya erat-erat seolah-olah sedang
00:09:49
memeluk Kakak perempuannya yang di
00:09:51
negeri sampah karena wajah saya Ali
00:09:55
Rahmatullah memang sangat mirip dengan
00:09:57
kakak perempuannya
00:10:01
Nanda Rahmatullah
00:10:03
bersediakah engkau memberikan pelajaran
00:10:06
atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat
00:10:10
Majapahit agar mempunyai bukti pekerti
00:10:13
yang mulia Nanda tanya sang prabu kepada
00:10:17
Sayyid Ali Rahmatullah setelah
00:10:19
beristirahat melepas lelah
00:10:25
dengan sikapnya yang sopan santun tutur
00:10:28
kata yang halus
00:10:30
Sayyid Ali Rahmatullah menjawab dengan
00:10:33
senang hati Gusti Prabu
00:10:36
Saya akan berusaha sekuat-kuatnya untuk
00:10:39
mencurahkan kemampuan saya mendidik
00:10:42
mereka
00:10:44
bagus
00:10:45
sahut Sang Prabu Brawijaya
00:10:50
bila demikian kau akan kuberi hadiah
00:10:53
sebidang tanah berikut bangunannya di
00:10:56
Surabaya yang ada
00:10:58
di sanalah kau akan mendidik para
00:11:01
bangsawan dan Pangeran Majapahit agar
00:11:05
berbudi pekerti yang mulia
00:11:08
Terima kasih saya haturkan Gusti Prabu
00:11:11
jawab Sayyid Ali Rahmatullah
00:11:16
disebutkan dalam literatur bahwa
00:11:18
selanjutnya Sayyid Ali Rahmatullah
00:11:21
menetap beberapa hari di istana
00:11:23
Majapahit dan dijodohkan dengan salah
00:11:27
satu Putri Majapahit yang bernama Dewi
00:11:30
Candrawati atau yang akan Manila
00:11:36
dengan demikian Said Ali Rahmatullah
00:11:39
adalah salah seorang pangeran Majapahit
00:11:42
karena dia adalah menantu Raja Majapahit
00:11:48
semenjak Sayyid Ali Rahmatullah diambil
00:11:51
menantu oleh Raja Brawijaya maka beliau
00:11:54
adalah anggota keluarga Kerajaan
00:11:56
Majapahit atau salah seorang pangeran
00:12:02
para pangeran pada zaman dahulu ditandai
00:12:05
dengan nama depan Raden yang berarti
00:12:09
tuanku
00:12:11
selanjutnya beliau lebih dikenal dengan
00:12:14
sebutan Raden Rahmat
00:12:18
pada hari yang telah ditentukan
00:12:20
berangkatlah rombongan rakyat Rahmat ke
00:12:23
sebuah daerah di Surabaya yang kemudian
00:12:26
disebut dengan Ampel Danta
00:12:31
rombongan itu melalui Desa Krian
00:12:35
Wonokromo terus memasuki Kembang Kuning
00:12:43
selamat dalam perjalanan Beliau juga
00:12:46
berdakwah kepada penduduk setempat yang
00:12:49
dilaluinya
00:12:53
dakwah yang pertama kali dilakukannya
00:12:55
cukup unik
00:12:57
beliau membuat kerajinan berbentuk kipas
00:13:00
yang terbuat dari akar tumbuh-tumbuhan
00:13:03
tertentu dan anyaman rotan
00:13:07
[Musik]
00:13:08
kipas-kipas ini dibagikan kepada
00:13:10
penduduk setempat secara gratis
00:13:15
para penduduk hanya cukup menukarkannya
00:13:18
dengan kalimah syahadat
00:13:20
[Musik]
00:13:22
penduduk yang menerima kipas itu merasa
00:13:25
sangat senang
00:13:27
terlebih setelah mereka mengetahui kipas
00:13:30
itu bukan sembarang kipas
00:13:33
agar yang dianyam bersama rotan itu
00:13:36
ternyata berdaya penyembuh bagi mereka
00:13:40
yang terkena penyakit batuk dan demam
00:13:45
dengan cara itu semakin banyak orang
00:13:48
yang berdatangan kepada Raden Rahmat
00:13:51
pada saat demikianlah ia memperkenalkan
00:13:55
keindahan agama Islam sesuai tingkat
00:13:58
pemahaman mereka
00:14:00
[Musik]
00:14:02
cara itu terus dilakukan
00:14:06
sehingga rombongan memasuki desa Kembang
00:14:09
Kuning
00:14:11
pada saat itu kawasan desa Kembang
00:14:14
Kuning belum seluas sekarang ini
00:14:17
di sana-sini masih banyak hutan dan
00:14:20
digenangi air juga rawa-rawa
00:14:25
dengan karomahnya Raden Rahmat bersama
00:14:29
rombongan membuka hutan dan mendirikan
00:14:32
tempat sembahyang sederhana atau disebut
00:14:36
dengan lancar
00:14:39
4 sembahyang itu sekarang dirubah
00:14:42
menjadi masjid yang cukup besar dan
00:14:44
bagus dinamakan sesuai dengan nama Raden
00:14:49
Rahman yaitu Masjid Rahmat Kembang
00:14:52
Kuning
00:14:55
di tempat itu pula Raden Rahmat bertemu
00:14:58
dan berkenalan dengan dua tokoh
00:15:01
masyarakat yaitu
00:15:08
ketua tokoh masyarakat itu bersama
00:15:10
keluarganya masuk Islam dan menjadi
00:15:13
pengikut Raden Rahmat
00:15:17
dengan adanya kedua tokoh masyarakat itu
00:15:20
maka semakin mudah bagi Raden Rahmat
00:15:23
untuk mengadakan pendekatan kepada
00:15:26
masyarakat sekitar
00:15:29
terutama kepada masyarakat yang masih
00:15:32
memegang buku adat kepercayaan lama
00:15:36
[Musik]
00:15:38
beliau tidak langsung melarang mereka
00:15:41
melainkan memberikan pengertian sedikit
00:15:44
demi sedikit tentang pentingnya ajaran
00:15:47
ketauhidan
00:15:49
[Musik]
00:15:51
jika mereka sudah mengenal tauhid atau
00:15:55
keimanan kepada Tuhan pencipta alam
00:15:58
maka secara otomatis mereka akan
00:16:02
meninggalkan sendiri kepercayaan nama
00:16:05
yang bertentangan dengan ajaran Islam
00:16:10
setelah sampai di tempat tujuan pertama
00:16:13
kali yang dilakukannya adalah membangun
00:16:16
masjid sebagai pusat kegiatan ibadah
00:16:19
ini meneladani Apa yang dilakukan Nabi
00:16:24
Muhammad saat pertama kali sampai di
00:16:27
Madinah
00:16:29
dan karena menetap di desa
00:16:32
menjadi penguasa daerah tersebut maka
00:16:36
Kemudian beliau dikenal sebagai Sunan
00:16:39
Ampel
00:16:40
[Tepuk tangan]
00:16:42
Sunan berasal dari kata susuhunan yang
00:16:47
artinya yang dijunjung tinggi atau
00:16:50
panutan masyarakat setempat
00:16:55
selanjutnya beliau mendirikan Pesantren
00:16:57
tempat mendidik putra bangsawan dan
00:17:01
Pangeran Majapahit serta Siapa saja yang
00:17:04
mau datang berguru kepada beliau
00:17:09
hasil didikan mereka yang terkenal
00:17:11
adalah falsafah molimo atau tidak mau
00:17:15
melakukan lima hal yang tercela yaitu
00:17:20
pertama Moh main atau tidak mau berjudi
00:17:25
yang kedua Moh ngombe atau tidak mau
00:17:30
minum arak atau mabuk-mabukan
00:17:34
yang ketiga Moh maling atau tidak mau
00:17:38
mencuri yang keempat
00:17:42
Moh padat atau tidak mau menghisap
00:17:46
jantung ganja dan lain-lain
00:17:50
yang kelima
00:17:52
mohamadhon atau tidak mau bersinar atau
00:17:55
main perempuan yang bukan istrinya
00:18:01
Prabu Brawijaya sangat senang atau sasir
00:18:04
didikan rakyat Rahmat
00:18:07
Raja Majapahit itu menganggap agama
00:18:10
Islam adalah ajaran budi pekerti yang
00:18:13
mulia
00:18:14
maka ketika Raden Rahmat kemudian
00:18:17
mengumumkan ajarannya adalah agama Islam
00:18:21
maka Prabu Brawijaya tidak marah hanya
00:18:25
saja ketika dia diajak untuk memeluk
00:18:28
agama Islam dia tidak mau
00:18:31
ia ingin menjadi raja Buddha yang
00:18:34
terakhir di Kerajaan Majapahit
00:18:39
Raden Rahmat diperbolehkan menyiarkan
00:18:42
agama Islam di wilayah Surabaya
00:18:46
bahkan di seluruh wilayah Majapahit
00:18:48
dengan catatan
00:18:51
bahwa rakyat tidak boleh dipaksa
00:18:54
[Musik]
00:18:55
Gading Rahmat pun memberi penjelasan
00:18:58
bahwa tidak ada paksaan dalam beragama
00:19:02
setelah Syekh Maulana Malik Ibrahim
00:19:05
wafat maka Sunan Ampel dianggap sebagai
00:19:09
sesepuh Wali Songo sebagai Mufti atau
00:19:13
pemimpin agama Islam setelah Jawa
00:19:18
beberapa murid dan Putra Sunan Ampel
00:19:22
sendiri menjadi anggota Wali Songo
00:19:24
mereka adalah Sunan Giri Sunan Bonang
00:19:28
Sunan Drajat Sunan Kalijaga Sunan Muria
00:19:34
Sunan kota atau Raden Patah Sunan Kudus
00:19:38
dan Sunan Gunung Jati
00:19:42
Raden Patah atau Sunan kota memang
00:19:45
pernah menjadi anggota Wali Songo
00:19:47
menggantikan kedudukan salah seorang
00:19:50
wali yang meninggal dunia
00:19:54
dengan diangkatnya Sunan Ampel sebagai
00:19:57
sesepuh maka para wali lain untuk patuh
00:20:01
kepada kata-katanya
00:20:03
[Musik]
00:20:04
para Wali Songo pihak putihan
00:20:07
menginginkan agar Tahta Majapahit
00:20:09
direbut dalam tempo secepat-cepatnya
00:20:13
tetapi Sunan Ampel berpendapat
00:20:16
Bahwa masalah Tahta Majapahit tidak
00:20:19
perlu diserang secara langsung
00:20:22
Karena kerajaan besar itu sesungguhnya
00:20:24
sudah keropos dari dalam tak usah
00:20:27
diserang oleh demam Bintoro sebenarnya
00:20:30
Majapahit akan segera runtuh
00:20:34
para wali yang lebih indah menganggap
00:20:36
Sunan Ampel terlalu lambat dalam
00:20:39
memberikan nasehat kepada Raden Patah
00:20:44
Mengapa Ramanda berpendapat demikian tak
00:20:48
hanya Raden Patah yang juga adalah
00:20:50
menantunya sendiri
00:20:52
karena aku tidak ingin di kemudian hari
00:20:57
ada orang menuduh Raja Demak Bintoro
00:21:01
yang masih Putra Raja Majapahit prabu
00:21:05
kertabumi telah berlaku
00:21:08
yaitu berani menyerang ayahnya sendiri
00:21:11
demikian jawab Sunan Ampel dengan tenang
00:21:16
lalu apa yang harus saya lakukan
00:21:22
kau harus sabar menunggu sembari
00:21:25
menyusun kekuatan ujar Sunan Ampel
00:21:29
tak lama lagi Majapahit akan runtuh dari
00:21:32
dalam
00:21:33
diserang Adipati yang lain
00:21:37
pada saat itulah kau bisa mewarisi hakmu
00:21:43
selaku Putra Prabu kertabumi demikian
00:21:48
lanjut Sunan Ampel
00:21:50
[Musik]
00:21:53
Majapahit diserang Adipati lain
00:21:57
Apakah saya tidak berkewajiban
00:21:59
membelanya Kanjeng Sunan Ampel
00:22:02
[Musik]
00:22:04
inilah ketentuan Tuhan jawab Sunan Ampel
00:22:10
waktu kejadiannya masih dirahasiakan
00:22:15
aku sendiri tidak tahu persis kapan
00:22:19
peristiwa itu akan berlangsung
00:22:24
yang jelas bukan kawat Adipati yang
00:22:27
menyerang Majapahit itu
00:22:30
Sunan Ampel adalah penasehat politik
00:22:33
Demak Bintoro sekaligus merangkap
00:22:36
pemimpin Walisongo atau Mufti agama
00:22:39
setelah Jawa
00:22:41
maka fatwanya dipatuhi oleh semua orang
00:22:44
[Musik]
00:22:47
tibalah saatnya Sunan Ampel wafat pada
00:22:50
tahun
00:22:51
1478 Masehi
00:22:55
Sunan Kalijaga diangkat sebagai
00:22:58
penasehat bagian politik Demak Bintoro
00:23:00
[Tepuk tangan]
00:23:02
Sunan Giri diangkat sebagai pengganti
00:23:05
Sunan Ampel atau Mufti pemimpin para
00:23:08
Wali dan pemimpin agama setelah Jawa
00:23:12
[Tepuk tangan]
00:23:13
setelah Sunan Giri diangkat sebagai
00:23:15
Mufti sikapnya terhadap Majapahit
00:23:18
sekarang berubah ia menyetujui aliran
00:23:22
Tuban untuk memberi fatwa kepada Raden
00:23:25
Fatah agar menyerang Majapahit
00:23:30
Mengapa Sunan Giri bersikap demikian
00:23:33
karena pada tahun
00:23:36
1478 kerajaan Majapahit diserang oleh
00:23:39
Prabu Rama Wijaya atau
00:23:43
girindrawardana dari kecepatan Kediri
00:23:46
atau keling
00:23:49
dengan demikian sudah tepatlah jika
00:23:52
Sunan Giri menyetujui penyerangan Demak
00:23:55
atas Majapahit
00:23:56
sebab pewaris sah tahta kerajaan
00:23:59
Majapahit adalah Raden Patah selaku
00:24:03
Putra Raja Majapahit yang terakhir
00:24:08
Demak kemudian bersiap-siap menyusun
00:24:10
kekuatan
00:24:12
namun belum lagi serangan dilancarkan
00:24:15
Prabu Wijaya keburu tewas diserang oleh
00:24:19
Prabu udara
00:24:20
pada tahun 1498
00:24:26
pada tahun 1512 Prabu Utara selaku Raja
00:24:31
Majapahit merasa terancam kedudukannya
00:24:34
karena melihat kedudukan Demak yang
00:24:37
didukung Giri Kedaton semakin kuat dan
00:24:40
mapan
00:24:43
Prabu udara kuatir jika terjadi
00:24:46
peperangan akan menderita kekalahan
00:24:49
maka dia minta bekerja sama dan meminta
00:24:54
bantuan Portugis di Malaka
00:24:59
padahal putra mahkota Demak yaitu Pati
00:25:02
Unus pada tahun
00:25:04
1511 telah menyerang Portugis
00:25:07
[Musik]
00:25:09
sejarah telah mencatat bahwa Prabu udara
00:25:13
telah mengirim utusan ke Malaka untuk
00:25:16
menemui Alvin Show
00:25:19
untuk menyerahkan hadiah berupa 20 Genta
00:25:22
atau gamelan sepotong kain panjang
00:25:26
bernama
00:25:27
[Musik]
00:25:30
13 batang lembing yang ujungnya bersih
00:25:34
dan lain sebagainya
00:25:37
maka tidak salah jika pada tahun
00:25:40
1517 Masehi Demak menyerang Prabu dara
00:25:44
yang merampas Tahta Majapahit secara sah
00:25:50
dengan demikian jatuhlah Majapahit ke
00:25:53
tangan Demak
00:25:56
setelah Majapahit jatuh pusaka kerajaan
00:25:59
di Boyong gede termasuk mahkota rajanya
00:26:05
Raden Patah diangkat sebagai Raja Demak
00:26:08
yang pertama
00:26:13
Sunan Ampel juga turut membantu
00:26:16
mendirikan Masjid Agung Demak yang
00:26:18
didirikan pada tahun
00:26:21
1477 Masehi
00:26:23
[Musik]
00:26:24
salah satu diantara empat yang utama
00:26:27
Masjid Demak hingga sekarang masih
00:26:30
diberi nama sesuai dengan yang
00:26:32
membuatnya yaitu Sunan Ampel
00:26:35
[Musik]
00:26:37
beliau pula yang pertama kali
00:26:39
menciptakan huruf Pegon atau tulisan
00:26:42
Arab
00:26:43
berbunyi bahasa Jawa
00:26:47
dengan huruf Pegon ini beliau dapat
00:26:49
menyampaikan
00:26:50
ajaran-ajaran Islam kepada para muridnya
00:26:55
hingga sekarang huruf Pegon tetap
00:26:58
dipakai sebagai bahan pelajaran agama
00:27:01
Islam di kalangan pesantren
00:27:06
sikap Sunan Ampel terhadap adat istiadat
00:27:09
lama sangat berhati-hati
00:27:12
hal ini didukung oleh Sunan Giri dan
00:27:16
Sunan Drajat
00:27:18
seperti yang pernah tersebut dalam
00:27:20
musyawarah para wali di Masjid Agung
00:27:23
Demak pada waktu itu Sunan Kalijogo
00:27:26
mengusulkan
00:27:27
agar adat istiadat Jawa seperti
00:27:30
selamatan
00:27:32
sesaji Kesenian wayang dan Gamelan
00:27:36
dimasuki rasa keislaman
00:27:38
[Musik]
00:27:40
mendengar pendapat Sunan Kalijaga
00:27:42
tersebut
00:27:44
bertanyalah Sunan Ampel
00:27:46
Apakah tidak mengkhawatirkan di kemudian
00:27:49
hari
00:27:52
bahwa adat istiadat dan upacara lama itu
00:27:55
nanti dianggap sebagai ajaran yang
00:27:58
berasal dari agama Islam
00:28:03
jika hal ini dibiarkan nantinya akan
00:28:06
menjadi Bid'ah Sunan Kalijogo
00:28:11
dalam musyawarah itu Sunan Kudus
00:28:13
menjawab pertanyaan Sunan Ampel saya
00:28:17
setuju dengan pendapat Sunan Kalijogo
00:28:22
bahwa adat istiadat lama yang masih bisa
00:28:25
diarahkan kepada ajaran tauhid kita akan
00:28:29
memberinya warna Islami sedang adat dan
00:28:33
kepercayaan nama yang jelas-jelas
00:28:36
mencurus ke arah kemusyrikan kita
00:28:39
tinggal sama sekali
00:28:42
sebagai misal gamelan dan wayang kulit
00:28:45
kita bisa memberinya warna Islam sesuai
00:28:49
dengan selera masyarakat
00:28:53
Adapun tentang kekhawatiran Kanjeng
00:28:56
Sunan Ampel saya mempunyai keyakinan
00:28:59
bahwa di belakang hari akan ada orang
00:29:03
yang menyempurnakannya
00:29:05
[Musik]
00:29:06
adanya dua pendapat yang seakan
00:29:09
bertentangan tersebut sebenarnya
00:29:12
mengandung Hikmah
00:29:14
pendapat Sunan Kalijogo dan Sunan Kudus
00:29:17
ada benarnya yaitu
00:29:21
agar agama Islam cepat diterima oleh
00:29:24
orang Jawa dan hal ini terbukti
00:29:28
dikarenakan dua Wali tersebut pandai
00:29:31
mengawinkan adat istiadat lama yang
00:29:34
dapat ditoleri Islam maka penduduk Jawa
00:29:38
banyak yang berbondong-bondong masuk
00:29:40
agama Islam
00:29:42
[Musik]
00:29:44
sebaliknya adanya pendapat Sunan Ampel
00:29:47
yang menginginkan Islam harus disiarkan
00:29:50
dengan murni dan konsekuen juga
00:29:54
mengandung hikmah kebenaran yang Hakiki
00:29:57
sehingga membuat umat Islam berhati-hati
00:29:59
menjalankan syariat agama secara benar
00:30:03
dan bersih dari segala macam bid'ah
00:30:09
inilah jasa Sunan Ampel yang sangat
00:30:12
besar
00:30:13
dengan peringatan inilah Dia telah
00:30:16
menyelamatkan aqidah umat Islam agar
00:30:19
tidak tergelincir ke lembah kemusyrikan
00:30:24
Sunan Ampel wafat pada tahun
00:30:27
1478 Masehi
00:30:30
beliau dimakamkan di sebelah barat
00:30:33
masjid Ampel
00:30:36
sebagaimana disebutkan di muka
00:30:39
murid-murid Sunan Ampel itu banyak
00:30:41
sekali
00:30:42
baik dari kalangan bangsawan dan para
00:30:45
pangeran Majapahit maupun dari kalangan
00:30:48
rakyat jelata
00:30:52
bahkan beberapa anggota Walisongo adalah
00:30:55
murid-murid beliau sendiri
00:30:58
salah satunya Mbah Soleh
00:31:02
Mbah Soleh adalah salah satu dari sekian
00:31:06
banyak murid Sunan Ampel
00:31:09
yang mempunyai Karomah atau keistimewaan
00:31:11
luar biasa
00:31:15
Mbah Soleh adalah seorang tukang sapu
00:31:18
masjid Ampel di masa hidupnya Sunan
00:31:22
Ampel
00:31:25
apabila menyapu lantai sangatlah persis
00:31:28
sekali sehingga orang yang sujud di
00:31:31
masjid tanpa sajadah tidak merasa ada
00:31:34
debunya
00:31:37
ketika Mbah Soleh wafat beliau dikubur
00:31:40
di depan masjid
00:31:42
ternyata tidak ada santri yang sanggup
00:31:46
mengerjakan pekerjaan Mbah Soleh yaitu
00:31:50
menyapu lantai masjid dengan bersih
00:31:53
sekali
00:31:56
maka sejak ditinggal tak sholeh Masjid
00:32:00
itu lantainya menjadi kotor kemudian
00:32:03
tercuplah kata-kata Sunan Ampel
00:32:08
masih hidup
00:32:11
tentulah masjid ini menjadi bersih
00:32:14
mendadak Mbah Soleh ada di pengimaman
00:32:18
masjid sedang menyapu lantai
00:32:21
[Musik]
00:32:23
seluruh lantai pun sekarang menjadi
00:32:25
bersih lagi
00:32:27
orang-orang
00:32:29
pada terheran melihat Mbah Soleh hidup
00:32:31
lagi
00:32:32
[Musik]
00:32:34
beberapa bulan kemudian Mbah Soleh wafat
00:32:38
lagi dan dikubur di samping kuburannya
00:32:42
yang dulu
00:32:43
masjid menjadi kotor lagi lalu
00:32:47
terucaplah kata-kata Sunan Ampel seperti
00:32:50
dulu dan Mbah Soleh pun hidup lagi
00:32:53
[Musik]
00:32:56
hal ini berlangsung beberapa kali
00:32:59
sehingga kuburannya ada 8
00:33:03
pada saat rental Soleh ada delapan sudah
00:33:07
nampak meninggal dunia
00:33:10
beberapa bulan kemudian Mbah Soleh
00:33:14
meninggal dunia sehingga kuburan Pak
00:33:17
Soleh semua ada 9
00:33:20
kuburan yang terakhir berada di ujung
00:33:23
sebelah timur
00:33:25
[Musik]
00:33:26
murid Sunan Ampel yang kedua diantaranya
00:33:30
adalah Mbah Son Haji atau sering disebut
00:33:34
dengan Mbah bolong
00:33:35
[Musik]
00:33:37
Mbah bolong adalah seorang murid Sunan
00:33:40
Ampel yang mempunyai Karomah luar biasa
00:33:45
pada waktu pembangunan masjid agung
00:33:47
Ngampel bahkan
00:33:51
ditugasi mengatur tata letak
00:33:53
pengimamannya
00:33:56
Haji bekerja dengan tekun dan penuh
00:34:00
perhitungan
00:34:01
jangan sampai letak penginapan masjid
00:34:04
tidak menghadap arah kiblat
00:34:08
tapi setelah pembangunan pengimaman itu
00:34:12
jadi banyak orang yang meragukan
00:34:14
keakuratannya
00:34:17
Apa betul letak pengenaman masjid ini
00:34:20
sudah menghadap ke kiblat demikian
00:34:23
banyak orang yang meragukan pekerjaan
00:34:26
Mbah sonaji
00:34:29
tidak menjawab melainkan melobangi
00:34:33
dinding pengaman sebelah barat lalu ia
00:34:36
berkata
00:34:39
Lihatlah ke dalam lubang ini kalian akan
00:34:43
tahu apakah pengimaman ini sudah
00:34:46
menghadap kiblat atau belum orang-orang
00:34:50
itu segera melihat ke dalam lubang yang
00:34:53
dibuat oleh Mbah
00:34:55
[Musik]
00:34:57
ternyata di dalam lubang itu mereka
00:35:00
dapat melihat Ka'bah yang berada di
00:35:03
Mekkah
00:35:06
orang-orang semuanya pada melongo
00:35:09
terkejut kagum dan akhirnya tak berani
00:35:13
meremehkan Bakso Haji lagi
00:35:16
dan Sejak saat itu mereka bersikap
00:35:19
hormat kepada Mbah Son Haji dan mereka
00:35:23
memberinya julukan Mbah bolong
00:35:27
wallahualam
00:35:29
[Musik]