00:00:00
asalamualaikum warahmatullahi
00:00:02
wabarakatuh pada video kali ini saya
00:00:04
akan menjelaskan materi mengenai
00:00:06
hipotesis uji du sampel
00:00:10
rata-rata Sebelum saya membahas mengenai
00:00:13
materi hipotesis dua sampel rata-rata k
00:00:16
saya akan lelaksanakan review kembali
00:00:20
mengenai materi hipotesis uji sat sampel
00:00:24
rata-rata jadi pada pengujian hipotesis
00:00:27
sat sampel rata-rata yang yang kita
00:00:30
lakukan adalah kita menduga nilai
00:00:32
rata-rata dari suatu populasi yang dari
00:00:35
sini kita simpbulkan dengan 0 nah bentuk
00:00:39
dari hipotesisnya adalah sebagai berikut
00:00:43
h0 Mi = 0 sementara H1 Mi Bisa tidak
00:00:49
sama dengan 0 H1 Bisa Mi kurang dari 0
00:00:53
atau H1 Le dari 0 di mana
00:00:58
nilai atau tanda dari H1 tidak sama
00:01:01
dengan kurang dari dan lebih dari
00:01:04
menyesuaikan dari permasalahan yang
00:01:07
diulas ya Jadi nanti teman-teman bisa
00:01:11
menyesuaikan bentuk dari H1 itu dari
00:01:13
permasalahan yang dibahas bisa lebih
00:01:16
dari bisa kurang dari atau tidak sama
00:01:19
dengan jika H1 yang digunakan tandanya
00:01:22
lebih dari atau kurang dari maka disebut
00:01:24
dengan satu arah sementara jika h1ya
00:01:27
tidak sama dengan disebut dengan dua
00:01:30
arah setelah kita menentukan h0 dan H1
00:01:34
ya setelah kita menentukan H1 kemudian
00:01:37
langkah selanjutnya adalah kita
00:01:38
menentukan nilai Alfa nilai Alfa di sini
00:01:41
pada Real penelitian ditentukan oleh
00:01:43
peneliti namun jika pada penyelesaian
00:01:46
suatu soal nilai Alfa atau taraf
00:01:49
signifikansi atau taraf nyata itu
00:01:52
diertakan di dalam soal Nah selanjutnya
00:01:55
setelah menentukan h0 H1 dan juga
00:01:58
alfaelangkah selanjutnya adalah kita
00:02:01
menyelesaikan pada tahap statistik uji
00:02:04
nah dalam statistik uji ada sampel besar
00:02:07
dan sampel kecil ketika jumlah sampel
00:02:10
yang digunakan itu lebih dari 30 maka
00:02:13
disebut dengan sampel besar tapi kalau
00:02:15
misalkan jumlah sampel yang kita gunakan
00:02:18
kurang dari sama dengan 30 disebut
00:02:20
dengan sampel kecil statistik uji pada
00:02:23
sampel besar disebut dengan Z hitung
00:02:26
sampel kecil disebut dengan t hitung ya
00:02:29
pak pada rumusnya Z hitung dan t hitung
00:02:32
itu sama saja cuma pada penyebut untuk Z
00:02:35
hitung menggunakan Sigma pada t hitung
00:02:38
menggunakan
00:02:39
s Nah selanjutnya adalah setelah kita
00:02:41
mengerjakan statistik uji kita melihat
00:02:44
pada wilayah kritik di mana wilayah
00:02:47
kritik adalah wilayah penolakan h0 jika
00:02:51
nanti Z kita menggunakan z hitung maka
00:02:54
dibandingkan dengan Z tabel jika
00:02:57
menggunakan t hitung kita bandingkan
00:02:59
dengan T tabel pada samp
00:03:03
besar di sini bentuk wilai kritiknya
00:03:06
saya kelompokkan menjadi dua ketika H1
00:03:09
satu arah dan juga H1 du arah satu arah
00:03:13
digunakan ya Maka nanti pembanding dari
00:03:17
nilai mutlak Z hitung maka pembandingnya
00:03:19
adalah Z Alfa sementara kalau misalkan
00:03:22
h1nya dua arah maka pembanding dari Z
00:03:25
hitung Nilai mutlak dari Z hitung adalah
00:03:27
Z Alfa / 2 hal ini juga berlaku sama
00:03:31
pada sampel kecil ketika H1 satu arah
00:03:34
maka nilai mutlak dari t hitung
00:03:37
dibandingkan dengan t tabel di mana t
00:03:39
tabelnya adalah T Alfa DF DF di sini
00:03:42
adalah degree of Freedom di mana
00:03:45
rumusnya adalah n -1 sementara kalau H1
00:03:48
2 arah Maka nanti alfanya dibagi 2 sama
00:03:52
seperti sampel besar dari situ nanti
00:03:55
maka dapat kita simpulkan apa kita perlu
00:03:58
menolak atau menerima
00:04:02
h0 selanjutnya saya akan menjelaskan
00:04:04
mengenai hipotesis dua sampel rata-rata
00:04:07
secara steps analisis dua sampel
00:04:11
rata-rata itu sama seperti satu sampel
00:04:13
rata-rata jadi kita menentukan h0 H1
00:04:17
Alfa statistik uji kemudian kita cek
00:04:21
pada wilayah kritiknya wilayah penolakan
00:04:23
h0 baru kesimpulan poin utama dalam dua
00:04:26
sampel rata-rata itu adalah kita
00:04:28
membandingkan antara dua rata-rata dari
00:04:31
dua populasi ya Nah di sini saya
00:04:35
kelompokkan ada hipotesis selisih
00:04:37
rata-rata juga hipotesis perbandingan
00:04:40
Apa yang membedakan keduanya yang
00:04:42
membedakan adalah kalau misalkan di
00:04:45
dalam suatu persoalan diketahui nilai
00:04:49
selisih atau nilai dugaan selisih
00:04:52
rata-rata antara dua populasi maka kita
00:04:55
menggunakan hipotesis selisih
00:04:58
rata-rata ya Mak di situ disimpbulkan
00:05:01
dengan d0 d0 di situ maknanya adalah
00:05:04
dugaan selisih rata-rata maka kita bisa
00:05:07
menggunakan hipotesis selisih rata-rata
00:05:10
tapi kalau misalkan di dalam soal tidak
00:05:12
ada ya tidak ada dugaan selisih
00:05:16
rata-rata kita bisa menggunakan
00:05:17
hipotesis perbandingan jadi hanya kita
00:05:20
bandingkan saja ee mana rata-rata dari
00:05:22
kedua populasi tersebut ya itu konsepnya
00:05:26
ya jadi bentuknya seperti ini kalau
00:05:28
misalkan hipotesis du sampel rata-rata
00:05:31
dengan adanya nilai dugaan selisih
00:05:33
h0-nya adalah mi1 - mi2 = d0 jadi nanti
00:05:38
teman-teman yang Tuliskan itu adalah
00:05:40
nilai dollnya berapa bukan miu1 sama
00:05:42
miu2-nya ya teman-teman Tuliskan h0 miu1
00:05:45
-2 = d0 d0 itu merujuk dari suatu nilai
00:05:49
nah h1-nya bagaimana sama seperti konsep
00:05:52
dari satu sampel jadi h1-nya bisa kurang
00:05:55
dari bisa lebih dari bisa tidak sama
00:05:58
dengan Nah kalau hipotesis yang satunya
00:06:01
perbandingan yakni h0-nya mi1 = mi2
00:06:05
artinya di h0 pada hipotesis
00:06:07
perbandingan ya tanpa ada di e nilai
00:06:10
dugaan dugaan selisih rata-ratanya jadi
00:06:13
di h0 itu adalah kita anggap rata-rata
00:06:16
antara kedua populasi itu sama h1nya
00:06:19
Bagaimana bisa kurang dari bisa kur
00:06:21
lebih dari bisa tidak sama dengan di
00:06:24
sini
00:06:24
juga apa ya mengandung
00:06:27
konsep ee satu arah dan dua arah sama
00:06:30
seperti satu sampel terus selanjutnya
00:06:32
adalah setelah menentukan h0 dan H1 kita
00:06:35
menentukan nilai alfanya atau taraf
00:06:40
signifikansi Nah sekarang kita beralih
00:06:43
ke statistik uji statistik uji di sini
00:06:46
Kita juga memaknai ada sampel besar dan
00:06:49
juga sampel kecil ini tolong
00:06:51
diperhatikan baik-baik kalau kita
00:06:54
berbicara satu sampel dikatakan sampel
00:06:57
besar ketika n-nya itu lebih dari 30 nah
00:07:02
kalau di dalam dua sampel rata-rata
00:07:04
karena kita menggunakan dua populasi
00:07:08
yang kita bandingkan Maka nanti ada dua
00:07:10
sampel yang kita gunakan sampel dari
00:07:13
populasi satu sampel dari populasi 2
00:07:17
maka nanti dikatakan sampel besar ketika
00:07:21
jumlah sampel pertama dengan sampel
00:07:23
kedua itu lebih dari 30 itu masuk ke
00:07:27
kategori sampel besar
00:07:30
tapi kalau misalkan nanti jumlah kedua
00:07:32
sampel N1 dan n2-nya kurang dari sama
00:07:35
dengan 30 maka kita menggunakan sampel
00:07:38
kecil nah sekarang bagaimana rumusnya
00:07:41
kalau sampel besar tetap sama kita
00:07:43
menggunakan z hitung rumusnya adalah X1
00:07:47
bar -x2 bar -
00:07:50
d0/√ Sig
00:07:53
1²/n1 + Sig
00:07:55
2²/n2 di mana X1 Bar adalah rata-rata
00:07:59
sampel pertama X2 bar rata-rata sampel
00:08:02
kedua kemudian d0 adalah nilai dugaan
00:08:05
selisih akar di bawahnya adalah Sigma 1²
00:08:09
berarti varian populasi 1 N1 n ke 1 di
00:08:13
situ adalah ee ukuran sampel pertama
00:08:16
ditambah Sigma 2² adalah varians
00:08:20
populasi kedua per N2 N2 adalah sampel
00:08:25
yang kedua Ukurannya berapa Nah di sini
00:08:28
rumus di sini mengandung nilai d0 Ketika
00:08:31
nanti kita menggunakan hipotesis selisih
00:08:34
ada selisihnya kita memasukkan nilai
00:08:36
d0-nya berapa tapi kalau kita
00:08:39
menggunakan hipotesis perbandingan saja
00:08:42
tanpa ada nilai dugaan selisih maka
00:08:44
nilai d0-nya di situ nilainya adalah
00:08:48
0 ya terus sampel kecil ini ada dua
00:08:53
kondisi jika di dalam soal dinyatakan
00:08:56
jika diasumsikan varian sama ada
00:08:59
keterangan seperti itu ya kita
00:09:02
menggunakan rumus yang pertama yakni t
00:09:05
hitung sama dengan X1 Bar -x2 Bar -
00:09:12
d0/s di*
00:09:14
√1/n1 + 1/n2 jadi rumus yang atas di
00:09:18
sini digunakan ketika di dalam soal ada
00:09:21
keterangan diasumsikan varians sama
00:09:24
diasumsikan ragam sama diasumsikan
00:09:27
standar baku sama diasumsikan simpangan
00:09:30
baku sama itu jendung sama ya Nah
00:09:33
berarti jika ada keterangan seperti itu
00:09:36
untuk sampel kecil kita menggunakan
00:09:39
rumus t hitung yang pertama yang atas di
00:09:42
mana Kalau teman-teman perhatikan di
00:09:44
situ ada nilai SP Jadi sebelum
00:09:46
teman-teman memasukkan nilai T hitung ya
00:09:49
menghitung T hitung teman-teman harus
00:09:51
cari dulu nilai nilai SP SP itu dihitung
00:09:54
dari mana Di rumus di bawahnya ada rumus
00:09:57
sp^ ya = N1 - -1 *
00:10:02
s1² + N2 -1 * s2² per N1 + N2 - 2 ya s1²
00:10:12
adalah varian sampel pertama s2² varian
00:10:16
sampel kedua ya baru nanti ketemu nilai
00:10:20
sp^ hasilnya berapa diakarkan ketemulah
00:10:24
nilai SP baru nanti hasil pengakaran sp^
00:10:28
itu tadi dimasukkan ke t hitung ya itu
00:10:32
konsepnya sama kalau d0 di situ juga
00:10:35
sama ada d0 kalau misalkan kita
00:10:36
menggunakan hipotesis perbandingan
00:10:38
d0-nya nilainya 0 sama kayak yang sampel
00:10:42
besar nah namun jika di dalam soal itu
00:10:45
tidak ada asumsi keterangan asumsi tapi
00:10:48
kita menggunakan sampel kecil maka kita
00:10:51
menggunakan t hitung yang bawah rumusnya
00:10:54
sama kayak Z hitung bedanya kalau Z
00:10:56
hitung menggunakan Sigma 1^ dan Sigma 2
00:10:59
kuadrat tapi kalau yang rumus kedua dari
00:11:02
t hitung ya karena tidak ada asumsinya
00:11:05
maka kita menggunakan
00:11:07
s1^ dan S2 k intinya rumusnya sama kayak
00:11:11
Z hitung beda di bagian penyebut sama
00:11:14
seperti satu sampel
00:11:18
rata-rata selanjutnya adalah kita
00:11:20
melihat wilayah kritik ya wilayah kritik
00:11:23
itu sama saja kayak satu sampel di mana
00:11:26
tandanya selalu lebih dari kalau sampel
00:11:29
maka sama nilai mutlak Z hitung lebih
00:11:32
dari Z Alfa ketika h1-nya satu arah tapi
00:11:35
kalau h1-nya dua arah nanti alfanya
00:11:38
dibagi 2 jadi saya harapkan teman-teman
00:11:40
masih mengingat Bagaimana cara mencari
00:11:42
nilai z Alfa dan juga Z
00:11:45
alfa/2 Nah selanjutnya sampel kecil ya
00:11:48
sampel kecil itu juga sama yakni nilai
00:11:51
mutlak t hitung dibandingkan T tabel
00:11:53
kalau H1 1 arah t Alfa DF kalau H1 2
00:11:58
arah t
00:12:00
alfa/2df Nah di sini yang menjadi PR di
00:12:02
dalam wiaya kritik yakni menentukan
00:12:05
nilai T tabelnya kenapa kalau hipotesis
00:12:08
1 sampai rata-rata kita dapat dengan
00:12:10
mudah mencari nilai df-nya adalah n -1
00:12:14
nah sekarang ini pr-nya adalah
00:12:16
teman-teman harus mencari dulu nilai DF
00:12:18
atau DB atau V pada tabel ya kalau
00:12:22
misalkan nanti kita menggunakan konsep
00:12:25
asumsi varian sama ya diasumsikan varian
00:12:28
sama ragam sama bla bla bla Seperti yang
00:12:31
saya jelaskan di ee materi sebelumnya
00:12:34
Maka nanti nilai dm-nya adalah N1 + N2 -
00:12:39
2 sederhana tapi kalau misalkan di dalam
00:12:43
soal tidak ada asumsi varian sama untuk
00:12:46
mencari df-nya itu rumusnya cukup
00:12:48
panjang teman-teman bisa cek sendiri
00:12:51
s1^/n1 +
00:12:54
s2^/n2 dikuadratkan hasilnya per
00:12:58
s1^/n1 diratkan dibagi N1 -1 +
00:13:03
s2²/n2 Dik dibag N2 -1 jadi teman-teman
00:13:07
untuk menghitung dari nilai DF di pada
00:13:10
kondisi tidak ada asumsi varian sama
00:13:13
atau tidak ada asumsi rak sama maka
00:13:17
teman-teman harus teliti menghitung
00:13:18
nilai df-nya karena rumusnya cukup
00:13:20
panjang dan ini dilakukan pembulatan
00:13:23
baru setelah kita bandingkan antara
00:13:25
statik uji dengan wilayah kritik baru
00:13:27
dapat kita simpulkan kalau tandanya
00:13:30
sesuai sama kayak wilayah kritik
00:13:31
Kesimpulannya adalah tolak hanel tapi
00:13:33
kalau tandanya berbeda dengan wilayah
00:13:35
kritik Kesimpulannya adalah terima hal