00:00:00
[Musik]
00:00:11
bismillah sekarang baru kita mulai
00:00:14
Robiah Al Adawiyah jadi Robiah ini nanti
00:00:18
ya dia ndak ndak pernah bikin teori yang
00:00:21
komprehensif para ulama dan sufi yang
00:00:24
lain yang mengutip-ngutip syair dan
00:00:27
kalimat-kalimatnya Robiah Jadi biasanya
00:00:32
modelnya dialog Sufi tertentu
00:00:37
mengunjungi Robiah kemudian
00:00:39
mendiskusikan masalah tertentu
00:00:41
dari situ nanti lahir teori-teori
00:00:44
konsep-konsep yang secara umum
00:00:48
konotasinya adalah Mahabbah
00:00:52
kalau ada yang tanya pertama apa sih
00:00:57
cinta itu apa sih mahabbah itu
00:01:01
jawabannya Robiah sukar dijelaskan Apa
00:01:06
hakikat cinta itu sudah banyak orang
00:01:10
pingin ngomong tapi tetap tidak
00:01:12
memuaskan
00:01:14
katanya Robiah cinta itu ia hanya
00:01:17
memperlihatkan Kerinduan gambaran
00:01:21
perasaan hanya orang yang merasakannya
00:01:25
dapat mengetahui
00:01:28
secanggih-canggihnya sebanyak apapun
00:01:31
kamu baca buku tentang cinta kalau tidak
00:01:35
pernah jatuh cinta Sebenarnya kamu belum
00:01:39
tahu apa itu Cinta meskipun tadi kamu
00:01:43
sudah menghafalkan ciri-ciri cinta
00:01:45
tingkatan cinta
00:01:46
model-model cinta tapi kalau kamu
00:01:49
sendiri belum pernah mencintai dan belum
00:01:52
pernah jatuh cinta yo ndak ngerti kamu
00:01:55
apa itu cinta hanya yang merasakan
00:01:59
apalagi cinta ketuhanan katanya Robiah
00:02:02
Kenapa Bagaimana mungkin engkau dapat
00:02:05
menggambarkan sesuatu yang engkau
00:02:08
sendiri bagai telah hilang dari
00:02:11
hadapannya walaupun wujudnya masih ada
00:02:14
ketika kamu jatuh cinta kamu ini ada
00:02:17
tapi sebenarnya sudah tidak ada hilang
00:02:20
ditelan oleh yang kamu cintai dan karena
00:02:23
hatimu yang gembira lidahmu bungkam
00:02:26
orang yang gembira orang yang senang
00:02:29
atau kebalikannya orang yang sumpek
00:02:31
orang yang sedang gundah itu kan susah
00:02:35
ngomongnya
00:02:37
suweng sama sumpek itu sama-sama susah
00:02:40
cinta juga begitu
00:02:42
cinta yang sedalam mungkin itu
00:02:45
ngomongnya susah benci juga begitu kalau
00:02:48
kamu bencinya sudah dalam itu ngomong
00:02:50
aja susah kalau masih bisa ngomong masih
00:02:52
bisa cerita masih bisa masih belum
00:02:55
sebenarnya
00:02:56
jadi
00:02:58
ndak usah ada pertanyaan apa itu cinta
00:03:00
jalani saja itu maunya Robiah ketika
00:03:04
ditanya Ya kalau gitu ciri-cirinya deh
00:03:07
ya kalau cirinya katanya rupiah antara
00:03:10
lain ini lho yang pertama yang namanya
00:03:14
cinta itu biasanya tidak ada jarak
00:03:19
antara yang mencintai dan yang dicintai
00:03:22
kalau masih ada jarak masih ada aku dan
00:03:26
kamu kalau aku begini kalau kamu begitu
00:03:29
Itu biasanya masih belum
00:03:31
masih negosiasi
00:03:34
yang kedua apa cinta itu ungkapan dari
00:03:39
rasa rindu Oleh karena itu susah
00:03:43
dijelaskan hanya bisa dirasakan yang
00:03:47
bisa
00:03:48
memahami yang merasakan
00:03:51
barangsiapa menuturkan ia sendiri tidak
00:03:54
dapat dituturkan sama kayak tadi
00:03:57
Bagaimana engkau menuturkan Sedangkan
00:03:59
engkau sendiri lenyap di hadapannya
00:04:02
lebur dengan wujudnya sirna karena
00:04:05
menyaksikannya dalam kondisi sehat
00:04:08
engkau dimabuk dibuatnya dengan
00:04:12
memusatkan perhatian kepadanya engkau
00:04:14
jadi mantap dengan bersenang-senang
00:04:17
dengannya engkau jadi sedih kebalikannya
00:04:20
ya semakin dalam cintamu biasanya
00:04:24
semakin kamu sedih khawatir berpisah
00:04:29
rasa takut membentengi lisan untuk
00:04:32
bicara rasa bingung menahan hati untuk
00:04:35
mengungkapkan rasa cemburu mendinding
00:04:39
mata untuk melihat rasa kebesaran
00:04:42
mengikat akal untuk mengaku tiada dalam
00:04:46
cinta selain kebesaran Yang Langgeng
00:04:49
kebingungan yang melekat Hati Yang Rindu
00:04:53
rahasia yang tertutup badan yang terasa
00:04:56
sakit dan tidak aman cinta dengan segala
00:05:00
keunggulannya telah menguasai hati jadi
00:05:03
hakekatnya cinta itu
00:05:06
ndak bisa dijelaskan isinya para dok
00:05:10
paradok isinya antara kemantapan dan
00:05:14
kebingungan antara kegembiraan dan
00:05:18
kesedihan antara
00:05:20
jasmani dan rohani susah dijelaskan
00:05:24
pokoknya hakikatnya itu maka semakin
00:05:28
banyak orang ngomong Tentang Cinta
00:05:30
Sebenarnya dia belum tahu hakikatnya
00:05:33
cinta jadi hakekatnya cinta itu susah
00:05:37
dijelaskan hanya rasa kalau dijelaskan
00:05:41
mumet serba paradok gembira dan sedih
00:05:44
mantap dan bingung dan seterusnya yang
00:05:48
bisa kita lihat hanya manifestasinya
00:05:52
Oke kita masuk sekarang ke gimana Terus
00:05:56
prakteknya menjelang mencintai ada dua
00:06:01
hal utama yang jadi bagiannya cinta itu
00:06:05
saya pakai kalimat menjelang mahabbah
00:06:08
apa
00:06:09
Taubat dan Ridho jadi
00:06:13
ndak mungkin kita bisa cinta pada Allah
00:06:18
kalau kita
00:06:20
bermaksiat melanggar perintahnya Allah
00:06:23
secara sengaja kalau kita masih
00:06:27
melakukan hal yang dibenci oleh Allah
00:06:29
dan kita sadar itu dibenci berarti kita
00:06:33
belum cinta
00:06:34
Saya bilang tadi kita selama ini masih
00:06:36
baru istighfar belum tobat Robiah punya
00:06:40
pandangan sendiri
00:06:42
taubatmu diterima atau tidak Itu
00:06:45
sebenarnya awalnya dari Allah
00:06:48
keinginanmu untuk bertaubat itu awalnya
00:06:51
adalah keinginannya Allah bukan
00:06:53
keinginanmu itu yang bikin kadang-kadang
00:06:57
Ya kamu habis salat sih tiap hari
00:06:59
Astagfirullahaladzim tapi keluar masjid
00:07:02
ya kembali lagi ke asal itu karena
00:07:04
memang Allah belum menghendaki kamu
00:07:06
tobat beneran jadi tobat itu sejenis
00:07:10
Hidayah katanya
00:07:11
Robiah jadi kalau Allah membukakan Pintu
00:07:16
Taubat kalian akan tergerak untuk
00:07:19
bertobat maka bersyukurlah kalian kalau
00:07:23
kamu tergerak untuk bertaubat berarti
00:07:25
Allah Sedang peduli sama kalian kalau
00:07:28
Allah tidak menghendaki Yo kamu ndak
00:07:31
akan memasuki Pintu Taubat itu mungkin
00:07:33
kamu merasa terus merasa baik terus itu
00:07:37
berarti Allah sedang tidak mau kalian
00:07:41
mendapatkan ampunannya memasuki Pintu
00:07:44
Taubat jadi ada orang tanya pada rupiah
00:07:48
Robiah
00:07:50
kira-kira aku ini kan maksiatnya banyak
00:07:53
kalau aku tobat diampuni ndak oleh Allah
00:07:56
katanya Robiah kebalik kalau Allah
00:08:00
berkenan membukakan Pintu Taubat kamu
00:08:02
akan tobat diampuni tapi kalau Allah
00:08:04
nggak membukakan pintu tobat Allah nggak
00:08:06
akan mengampuni jadi Taubat itu pasti
00:08:10
diterima Allah maha pengampun tapi untuk
00:08:13
melahirkan kesadaran saya ingin tobat
00:08:16
itu kuncinya lagi-lagi di Allah bukan
00:08:19
dalam diri kalian maka bersyukurlah yang
00:08:23
tergerak dan sadar untuk bertobat
00:08:26
berarti Allah masih sayang pada kalian
00:08:30
jadi jawabannya Robiah
00:08:32
ndak pertanyaanmu salah bukan kalau aku
00:08:36
bertobat atau Allah menerima kalau Allah
00:08:40
mengijinkanmu bertobat maka kamu akan
00:08:42
tobat dan pasti Allah menerima jadi
00:08:45
tobat itu pertama-tama Hidayah Allah
00:08:48
maka Mintalah Allah Hidayah biar kamu
00:08:52
bertobat beneran selama ini kan kita
00:08:55
tobatnya masih kadang ya kadang tidak
00:08:58
kalau waktunya sadar istighfar sampai
00:09:01
nangis-nangis tapi kalau waktu kumat Ya
00:09:05
kembali lagi ke asalnya ah itu namanya
00:09:08
masih belum Serius kalau pas Kepepet ala
00:09:11
Pak nanti tobat lagi kan hilang pak ya
00:09:13
berarti memang belum Taubat Allah belum
00:09:15
menggerakkan hatimu untuk tobat jadi
00:09:20
syaratnya untuk bisa mencintai ya memang
00:09:23
membersihkan diri jalur pertama tobat
00:09:26
jalur kedua apa Ridho
00:09:30
Ridho kayak tadi ya Ridho itu bukan
00:09:33
kamu minta Allah meridhoi kalau ini
00:09:36
kebalikannya tobat kalau tobat Mintalah
00:09:39
Allah akan menggerakkan hatimu bertaubat
00:09:42
kalau Ridho jangan minta Allah
00:09:45
meridhoimu Allah itu sangat sayang
00:09:47
padamu pasti meridhoimu tapi Engkaulah
00:09:50
yang ridhoilah Allah dengan segala
00:09:52
ketetapannya jadi ini teorinya
00:09:55
dibalik-balik oleh Robiah kita kan
00:09:57
biasanya Mari kita minta Ridhonya Allah
00:10:00
semoga Allah meridhoi kita itu gampang
00:10:04
Sekarang kita balik Mari kita meridhoi
00:10:07
Allah tidak berani ya kamu bilang gitu
00:10:09
tapi maunya ruqyah begitu mari kita
00:10:13
meridai Allah itu apa artinya Apapun
00:10:15
yang terjadi
00:10:17
apapun yang sekarang berlangsung kita
00:10:21
ikhlas kita rela kita terima wong ini
00:10:24
semua dari Allah itu namanya meridho ya
00:10:26
Allah
00:10:27
doanya bukan semoga Allah meridhoi kita
00:10:30
kalau itu pasti tapi Semoga kita bisa
00:10:32
meridhoi Allah kita bisa rela dengan
00:10:36
semua ketetapannya Allah kita ndak
00:10:38
komplain kita ndak
00:10:41
ndak terima dengan keputusannya Allah
00:10:42
kita
00:10:43
ndak merasa galau dengan segala
00:10:45
ketetapannya Allah itu namanya Ridho
00:10:49
pada Allah
00:10:50
radhiallahu Anhu
00:10:52
waroduanhu Allah meridai mereka dan
00:10:56
mereka juga Ridho pada ketetapan Ya
00:10:59
Allah nah ini teori kedua jadi kita
00:11:03
selama ini konsepnya agak terbalik kita
00:11:07
merasa tobat itu dari kita kalau Ridho
00:11:09
dari Allah kalau di Robiah kebalikannya
00:11:13
tobat itu dari Allah kalau Ridho dari
00:11:17
kita cuma ini harus dijelaskan agak
00:11:20
panjang kamu jangan nanti ikut khotbah
00:11:22
Jumat tiba-tiba ngomongin ini
00:11:24
ndak dijelaskan asal-usulnya Jadi
00:11:27
maksudnya tobat itu dari Allah kalau
00:11:30
Allah menggerakkan hati kita untuk
00:11:32
bertobat kita akan tobat dan pasti
00:11:35
diterima oleh Allah kita meridai Allah
00:11:38
itu berarti kita rela dengan semua
00:11:41
ketetapannya allah tanpa komplain tanpa
00:11:44
mengeluh
00:11:46
Jadi sebelum mahabbah dua hal ini harus
00:11:49
ada kalau ini sudah ada kita tumbuhkan
00:11:54
rasa cinta masih menjelang mahabbah apa
00:11:57
apa
00:11:57
seraplah segala yang mungkin membuatmu
00:12:02
jatuh cinta sama Allah
00:12:04
hasilnya pasti cinta kalau di robiahkan
00:12:09
ada syairnya Tuhan semua yang aku dengar
00:12:13
di alam raya ini
00:12:15
ocehan burung Mesir dedaunan
00:12:18
gemercik air Di Pancuran nyanyian Burung
00:12:22
bersahutan hembusan angin suara
00:12:25
halilintar dan suara kilat yang
00:12:29
berkejaran kini kusadari sebagai tanda
00:12:33
bukti atas keagunganmu dan sebagai saksi
00:12:38
Abadi atas keesaanmu juga sebagai kabar
00:12:42
bagi manusia bahwa tak satupun ada
00:12:46
yang menandingimu dan menyekutuimu jadi
00:12:50
ini ini sebenarnya syair ini muncul
00:12:53
ketika Robiah merasa galau aku ini
00:12:56
termasuk wanita sholehah kok
00:12:59
pekerjaannya main Seruling dan menyanyi
00:13:02
jangan-jangan Allah ndak suka ini tapi
00:13:05
setelah dia mendengarkan alat semesta
00:13:07
melihat keindahan alam dia sadar bahwa
00:13:11
Ah ternyata bunyi-bunyian termasuk
00:13:14
segala keindahan yang lain itu justru
00:13:16
menunjukkan
00:13:18
keberadaan Allah
00:13:20
mulailah dia jatuh cinta sama Allah
00:13:22
serulingnya ditinggalkan nyanyinya
00:13:25
ditinggalkan bukan karena Seruling dan
00:13:28
nyanyi mungkin menurut dia sesat tapi
00:13:30
karena dia mulai jatuh cinta sama Allah
00:13:33
kalau sekedar suara kan Diam dia alam
00:13:37
semesta ini isinya penuh dengan suara
00:13:39
kalau suara seruling itu dianggap sesat
00:13:42
Berarti semua suara yang lain juga bisa
00:13:44
ada suara halilintar suara membaca suara
00:13:47
kalau suara itu sesat cuma Robiah ndak
00:13:51
karena itu dia meninggalkan serulingnya
00:13:53
tapi karena dia tergetar menyerap
00:13:57
keindahan dan keagungan Allah kalian
00:13:59
yang belum bisa menangkap keindahan dan
00:14:02
keagungannya Allah susah untuk jatuh
00:14:04
cinta sama Allah tadi saya bilang yang
00:14:07
paling baik kan Allah yang paling indah
00:14:09
kan Allah tapi kan karena pikiran kita
00:14:12
selama ini terbiasa indah dan baik itu
00:14:15
yang fisik dan materi untuk jatuh cinta
00:14:18
pada Allah yang ndak fisik dan materi
00:14:21
itu agak susah kalau kita sejak kecil
00:14:24
tidak dibiasakan hanya menyerap yang
00:14:27
materi-materi kita lebih mudah untuk
00:14:29
mengagumi kuasa Allah dan jatuh cinta
00:14:33
sama Allah Ya mulai latihan kalau
00:14:36
diskusikan ada latihan melihat kehadiran
00:14:38
Allah dalam segala sesuatu
00:14:41
terus yang ketiga ini syairnya yang
00:14:45
paling terkenal mencintai Allah itu dua
00:14:49
dimensi
00:14:50
bukan kalau Arabnya dulu saya apal
00:14:53
karena skripsiku tentang cinta
00:14:56
uhibbuka hubaini
00:14:59
Hubal Hawa wa hubban
00:15:03
[Musik]
00:15:17
[Musik]
00:15:32
bukan dua cinta itu cintanya jumlahnya 2
00:15:35
tapi cintanya dua dimensi dimensi
00:15:38
pertama apa cinta karena diriku yang
00:15:42
kedua cinta karena dirimu cinta karena
00:15:45
diriku itu apa ya karena aku selalu
00:15:47
sibuk mengingatmu kalau cinta karena
00:15:50
dirimu karena engkau menyambut cintaku
00:15:53
kemudian
00:15:54
mengungkapkan dirimu sehingga aku bisa
00:15:57
melihatmu itu berarti aku dan engkau
00:16:01
sama-sama dalam cinta yang satu jadi
00:16:06
cinta kita ini dua dimensi katanya
00:16:08
rupiah karena aku dan karenamu dari sisi
00:16:12
aku Aku menuju dirimu lewat kesibukanku
00:16:16
mengingatmu dan engkau menunjukkan
00:16:19
dirimu padaku nah cuma selanjutnya baik
00:16:23
untuk ini maupun untuk itu pujian
00:16:27
bukanlah bagiku bagimu lah pujian untuk
00:16:31
semua itu Jadi apakah ini aku yang
00:16:34
mengingatmu selalu atau engkau yang
00:16:36
membukakan dirimu padaku ini semuanya
00:16:39
skenariomu dari dirimu jadi yang layak
00:16:43
dipuji
00:16:44
kalau ini baik itu hanya engkau bukan
00:16:46
aku kalau aku sekarang jatuh cinta
00:16:48
padamu ini semua Jasamu Bukan jasaku
00:16:52
beda dengan kita cinta sama lawan jenis
00:16:55
Kita cinta sama orang tua itu kan
00:16:57
aktornya kita tapi dalam cinta ketuhanan
00:17:00
ini hanya Allah yang ada jadi pujian
00:17:05
hanya layak bagi Allah yang layak dipuji
00:17:09
itu hanya engkau bukan aku jadi cinta
00:17:13
itu melibatkan dua dimensi dimensi aku
00:17:17
yang mencintai dan engkau yang dicintai
00:17:19
cuma dua dimensi ini sebenarnya
00:17:23
hakikatnya skenario dari engkau yang
00:17:26
dicintai yaitu Allah maka yang layak
00:17:29
dipuji hanya engkau ya Allah bukan aku
00:17:33
maksudnya rupiah aku ndak akan
00:17:36
membangga-banggakan bahwa ini lho aku
00:17:38
Sufi mencintai Allah kalau berdoa
00:17:40
nangis-nangis jamaah aku nangis kabeh
00:17:43
kalau
00:17:44
ndak begitu yang layak dipuji hanya
00:17:47
engkau dalam kisah cinta ini bukan aku
00:17:51
nah itu maksudnya Robiah dengan dua
00:17:55
dimensi cinta
00:17:58
manusia katanya Robiah Kenapa sih harus
00:18:02
masuk ke Allah lewat cinta karena hanya
00:18:05
lewat jalur cinta lah kita bisa membuka
00:18:09
hijab yang merintangi kita sama Allah
00:18:13
jadi katanya rupiah Allah menutup hati
00:18:17
makhlukNya dengan hijab yang halus para
00:18:21
ulama terhalang karena keluasan ilmunya
00:18:25
para Zahir terhijab karena amalnya dan
00:18:30
para humama tak mampu menembus karena
00:18:34
kehalusan hikmahnya
00:18:36
kesibukan dunia kita itu adalah ujian
00:18:40
dari Allah yang menghujat kita justru
00:18:43
dari Allah jadi Allah menguji cinta kita
00:18:47
padanya itu dengan hijab-hijab ini
00:18:50
sehingga kadang-kadang kita terlena oleh
00:18:53
hijab-hijab ini pandangan kita tentang
00:18:56
Allah terhalangi kita Ngerti tentang
00:19:00
Allah dari ilmu kita akhirnya kita dalam
00:19:04
tanda petik penyembah ilmu kita kita
00:19:07
memahami Allah dari buku-buku filsafat
00:19:10
kemudian kita konsepkan Allah sesuai
00:19:12
filsafat kita dan konsep itulah yang
00:19:15
kita sembah kita tidak merasakan Allah
00:19:18
tapi kita
00:19:20
mempertuhankan konsep kita tentang Allah
00:19:22
itu yang dikritik oleh Robiah itulah
00:19:25
hijab kita harus menghilangkan
00:19:29
hijab-hijab ini kita rasakan langsung
00:19:31
Allah
00:19:33
kan sering ya teman-teman mengkritik
00:19:35
jangan dengan yang kita sembah bukan
00:19:38
Allah tapi konsep kita tentang Allah
00:19:40
mungkin memang begitu
00:19:42
resepnya Robiah Maka jangan berhenti di
00:19:47
konsep alami dan rasakanlah Allah dalam
00:19:50
hidupmu
00:19:52
para ulama sering terhijab oleh ini oleh
00:19:55
ilmunya orang-orang Zahid kadang
00:19:58
terhijab oleh amalnya fokusnya Hana pada
00:20:02
shalat malamnya loh saya ngaji tiap hari
00:20:04
loh saya Fokusnya ke situ seolah-olah
00:20:07
kalau sudah itu sudah selesai
00:20:09
kalau para Huma hukama ini ahli fikih
00:20:12
Ali hukum terhijab oleh hikmahnya
00:20:16
para filosof itu juga terhijab oleh
00:20:19
hikmahnya terpesona oleh keindahan
00:20:22
konsep-konsepnya sehingga terhalang dari
00:20:25
Allah
00:20:27
maka Jadilah orang Arif orang Arif yang
00:20:30
pengetahuannya lewat rasa
00:20:33
intuisi Langsung nyambung dengan Allah
00:20:36
kalau kita langsung nyambung sama Allah
00:20:38
nanti Allah akan menempatkan kita dalam
00:20:42
cahaya cintanya relasinya namanya
00:20:45
mahabbah tidak lagi berjarak tidak
00:20:49
terhijab oleh konsep tidak terhijab oleh
00:20:52
amal tidak terhijab oleh hikmah kita
00:20:56
langsung merasakan Allah dalam hidup
00:20:59
kita itu cirinya Mahabbah
00:21:07
[Musik]