Blak-blakan! Sebab Hasan Nasbi Mundur dari PCO: Sorot Komunikasi Presiden Prabowo| Istana & Presiden
概要
TLDRDiskusi ini menyentuh tentang pentingnya komunikasi yang tepat dan tanpa kesalahan di Istana Kepresidenan, serta tantangan yang dihadapi oleh PCO dalam menjalankan perannya. Para narasumber menekankan perlunya akses langsung antara PCO dan presiden untuk memastikan bahwa informasi kebijakan dapat disampaikan dengan akurat dan efektif. Terdapat pula analisis tentang bagaimana komunikasi di istana berkembang dari era Bung Karno hingga presiden saat ini, menunjukkan pentingnya struktur dan kejelasan dalam saluran komunikasi.
収穫
- ✅ Komunikasi di istana harus tanpa kesalahan.
- ✅ PCO berfungsi untuk menyampaikan kebijakan pemerintah.
- ✅ Akses ke presiden adalah tantangan utama bagi PCO.
- ✅ Setiap presiden memiliki pendekatan komunikasi yang berbeda.
- ✅ Kesalahan dalam komunikasi dapat berpengaruh pada respons publik.
- ✅ Lingkaran dalam presiden harus membuka akses untuk PCO.
- ✅ PCO membutuhkan struktur yang lebih baik.
- ✅ Hubungan PCO dengan wartawan penting untuk transparansi.
- ✅ Pangkal masalah komunikasi ada pada kepercayaan inner circle.
- ✅ Konsistensi dalam penyampaian informasi adalah kunci.
タイムライン
- 00:00:00 - 00:05:00
Pembicaraan di podium presiden menekankan pentingnya komunikasi tanpa kesalahan dari tim presiden dan staf, di mana kesalahan dapat ditransformasikan menjadi pemahaman publik yang salah. PCO, sebagai Kantor Komunikasi Kepresidenan, wajib membangun jembatan untuk menyampaikan kebijakan presiden.
- 00:05:00 - 00:10:00
Dalam praktiknya, akses PCO ke presiden dikendalikan oleh Teddy, Sekretaris Kabinet, yang menghambat efektivitas komunikasi PCO. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan PCO untuk menyampaikan niat presiden kepada publik.
- 00:10:00 - 00:15:00
Selama diskusi, muncul kekecewaan di kalangan yang dekat dengan istana terhadap kinerja PCO. Mereka merasa bahwa PCO tidak memiliki akses yang memadai untuk memahami dan meneruskan pemikiran presiden. Hal ini menyebabkan kurangnya optimalisasi fungsi mereka sebagai juru bicara.
- 00:15:00 - 00:20:00
Keberadaan PCO dianggap tidak efektif karena jarang dilibatkan dalam rapat kabinet. Dibandingkan dengan era sebelumnya, di mana akses ke presiden lebih mudah, saat ini PCO justru semakin terpinggirkan dalam proses komunikasi.
- 00:20:00 - 00:25:00
Komunikasi di istana menunjukkan banyak masalah, dengan isi pesan yang seringkali menjadi simpang siur, termasuk blunder luar biasa yang mengarah pada isu publik. Presiden akhirnya menegaskan perlunya perbaikan dalam komunikasi, menunjukkan tanggung jawabnya atas masalah yang ada.
- 00:25:00 - 00:30:00
Menunjuk sekjen dan wakil menteri sebagai juru bicara justru memperumit struktur komunikasi. Kinerja PCO semakin dipertanyakan, dan kejelasan serta pengaturan peran antara semua juru bicara yang ada menjadi mendesak.
- 00:30:00 - 00:40:02
Di tengah permasalahan ini, solusi yang diharapkan adalah penataan dan penguatan PCO, dengan memberi akses yang lebih terbuka untuk mendampingi presiden serta pendelegasian tanggung jawab yang jelas agar komunikasi dapat berjalan lebih baik.
マインドマップ
ビデオQ&A
Apa itu PCO?
PCO adalah singkatan dari Presidential Communication Office, yang bertanggung jawab untuk menyampaikan kebijakan pemerintah kepada publik.
Mengapa komunikasi di Istana harus tanpa kesalahan?
Karena kesalahan dalam komunikasi dapat dipahami berbeda dan dapat memengaruhi respons publik.
Siapa yang menjadi penghubung antara PCO dan presiden?
Red Col Teddy, sebagai sekretaris kabinet, berperan sebagai jembatan antara PCO dan presiden.
Apa tantangan utama PCO saat ini?
PCO mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses langsung ke presiden dan terpisah dari lingkaran dalam presiden.
Bagaimana perbandingan komunikasi di era presiden sebelumnya?
Setiap presiden memiliki pendekatan yang berbeda dalam hal komunikasi, disesuaikan dengan struktur dan tantangan yang ada di masing-masing era.
ビデオをもっと見る
SEPUTAR WAWANCARA ASESOR DAN ALUMNI SAAT ASESMEN LAPANGAN (AL) | AKREDITASI PROGRAM STUDI
🔴LIVE - Presiden Prabowo Hadiri Town Hall Danantara Indonesia, Bahas Realisasi Investasi
Bangkit dan Hancurnya PKI | Sejarah Singkat Partai Komunis Indonesia
UTS Direct Marketing Practice|| Alfida Hamidah Ramadhani|| V1323008
Make Body Language Your Superpower
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Saat Pandemi Lebih Cepat Dibanding Krisis Moneter 1998
- 00:00:00Komunikasi di istana itu harus nol
- 00:00:03kesalahan. H baik presiden ataupun staf
- 00:00:06semua jangan ada kesalahan. Karena kalau
- 00:00:09kesalahan itu bisa dipahami berbeda,
- 00:00:12dimengerti berbeda, bahkan disikapi
- 00:00:14berbeda oleh publik. Tapi rilnya PCO itu
- 00:00:18tidak bisa masuk ke presiden karena
- 00:00:21harus melalui jembatan yaitu Red Col
- 00:00:24Tedy sebagai sekretaris kabinet.
- 00:00:30Halo sahabat Kompas TV, selamat datang
- 00:00:32kembali di podcast istana dan presiden.
- 00:00:36Masih bersama saya Friska Clarisah dan
- 00:00:39wartawan senior istana yang sudah malang
- 00:00:42melintang 20 tahun lebih dari presiden
- 00:00:45ke Presiden, Mas Suhartana. Mas Har, apa
- 00:00:47kabar? Baik, Mbak. Sehat ya, Mas? Ya,
- 00:00:50sehat dong. Nah, kan kalau kita tuh
- 00:00:51podcast banyaknya ngobrol, komunikasi.
- 00:00:54Karena bicara soal komunikasi ada yang
- 00:00:56disorot dari istana kepresidenan. Iya.
- 00:01:00Tampak ya kalau sahabat Kompas TV ingat
- 00:01:02ya dari soal teror kepala babi PCO ini
- 00:01:06ee kepala komunikasi kepresidenan ee
- 00:01:10kantor komunikasi kepresidenan ini
- 00:01:12disorot. Gimana sih komunikasinya?
- 00:01:14Enggak cuma itu, waktu Presiden Prabowo
- 00:01:17Subianto ketemu sama pemimpin redaksi
- 00:01:20itu juga disinggung bahwa mengakui ee
- 00:01:23ada komunikasi yang kurang dari istana.
- 00:01:25Mas Har, gimana soal ini? Ya, mungkin
- 00:01:29yang
- 00:01:30pertama yang saya alami ya dan saya
- 00:01:33rasakan dan yang
- 00:01:36ideal komunikasi di istana itu ee harus
- 00:01:41apa? nol kesalahan. Hm. zero mist ya
- 00:01:45mist baik presiden ataupun staf semua
- 00:01:49jangan ada kesalahan karena kalau
- 00:01:52kesalahan itu bisa dipahami berbeda,
- 00:01:55dimengerti berbeda, bahkan disikapi
- 00:01:57berbeda oleh publik. Jadi kembali lagi
- 00:02:01komunikasi presiden tidak boleh salah.
- 00:02:03He. Nah, makanya
- 00:02:06ee kemudian Pak Prabowo sebagai Presiden
- 00:02:11yang keelapan i meneruskan apa yang
- 00:02:14sudah ada di eranya Pak Jokowi melalui
- 00:02:19pembentukan ee kantor komunikasi
- 00:02:22presiden kita nyebutnya PCO Presidential
- 00:02:26Communication Office. Ya, kita lebih
- 00:02:28mudah singkatnya PCO ya. Ya, ketuanya
- 00:02:31Pak Kepalanya Pak Hasan Hasbi dan dia
- 00:02:34untuk menyampaikan apa yang menjadi
- 00:02:37kebijakan program pemerintahannya di era
- 00:02:40Pak Prabowo ditunjuklah ada enam juru
- 00:02:43bicara presiden. Nah, itu diatur semua
- 00:02:46di dalam Perpres.
- 00:02:48Nah, tapi realitanya dalam praktiknya
- 00:02:52yang kita tahu kan ee PCO ini yang
- 00:02:56harusnya juru bicara presiden itu
- 00:02:59mengetahui apa yang menjadi
- 00:03:01pikiran, kemauan, maupun tindakan
- 00:03:04presiden itu kan diketahui oleh PCO dan
- 00:03:06terus disaring oleh PCO disampaikan
- 00:03:09kepada publik terutama kaitan kaitannya
- 00:03:12adalah kebijakan dan program tapi
- 00:03:16rilnya PCO itu tidak bisa masuk ke
- 00:03:20presiden karena harus melalui jembatan
- 00:03:23yaitu Red Col Teddy sebagai sekretaris
- 00:03:26kabinet. Bahkan bukan cuma PO,
- 00:03:29menteri-menteri pun dan siapapun yang
- 00:03:31akan bertemu presiden tidak gampang. I
- 00:03:34okelah kalau menteri atau yang lain tapi
- 00:03:36ini kan PCO juru bicara presiden ya
- 00:03:39harusnya punya akses langsung. Punya
- 00:03:40akses langsung tapi ini tidak. Nah, ini
- 00:03:43yang harus ee
- 00:03:47diperbaiki. Bagaimana supaya PCO ini
- 00:03:49bisa mengikuti apa yang menjadi kemauan
- 00:03:52Presiden, pikiran Presiden, perkataan
- 00:03:55Presiden, dan tindakan presiden. Nah,
- 00:03:58ini tidak kesampaian. Nah, sampailah ee
- 00:04:02sejumlah orang di lingkaran dalam istana
- 00:04:05pun saya mendengar mereka agak kecewa
- 00:04:09dengan kinerjanya VCO. Tapi tanpa
- 00:04:12melihat bahwa PCO tidak bisa optimal
- 00:04:16karena ada keterbatasan itu gitu loh.
- 00:04:18Tidak ada tidak bisa masuk ke presiden
- 00:04:21kan. Kalau artinya kalau ada akses yang
- 00:04:24dibuka ini harus ada kesepahaman antara
- 00:04:28lingkaran dalamnya Pak Presiden dengan
- 00:04:31PCO itu sendiri. Mas harusnya. Nah, Mas
- 00:04:34Har melihatnya apa yang jadi hambatan
- 00:04:36jembatan komunikasi ya yang disebut
- 00:04:39inner circle lingkaran dalam presiden
- 00:04:41itu ya boleh dibilang kalau kita melihat
- 00:04:44dari luar kan ya ada presiden, ada Led
- 00:04:48Coltedy, ada tiga
- 00:04:51Sesprudan, ada Pak Rizki, ada Pak Agung
- 00:04:55dan ada juga ee Pak Rajib ya. Iya. Hanya
- 00:05:00itu aja.
- 00:05:01PCO itu yang boleh dibilang juru bicara
- 00:05:04presiden itu berada di luar enggak bisa
- 00:05:07masuk. Bahkan kantornya aja kan
- 00:05:10sekretariatnya di Jalan Veteran tiga. Di
- 00:05:13seberangnya komplek istana. Kantor
- 00:05:15pusatnya tempat berkumpulnya deputi dan
- 00:05:18staf ahlinya Visio ada di gedung Karnas
- 00:05:22di depan e stasiun Gambir. Iya. Semakin
- 00:05:25jauh dari lingkaran. Semakin jauh gitu
- 00:05:26ya. Nah, dalam sehari-hari kita lihat
- 00:05:29kan PC maupun staf PC itu jarang sekali
- 00:05:34bisa
- 00:05:35hadir dalam sidang kabinet rapat
- 00:05:38terbatas atau menteri-menteri ataupun
- 00:05:41tamu yang dipanggil presiden ketemu
- 00:05:42presiden, didampingi oleh PCO itu enggak
- 00:05:45ada sama sekali. Enggak ada. Kalau gitu
- 00:05:47enggak efektif dong sebagai juru bicara
- 00:05:50presiden yang harusnya punya akses.
- 00:05:52Misalnya waktu zamannya Pak Jokowi KSP
- 00:05:54itu kan masih lebih dekat aksesnya ke
- 00:05:56Pak Presiden ketujuh Jokowi.
- 00:06:00ini semakin jauh jaraknya untuk
- 00:06:02informasi gitu, Mas. Ya, jauh dan jadi
- 00:06:07tidak efektif sehingga baik wajar kalau
- 00:06:10dinilai PCO tidak menunjukkan kinerja
- 00:06:14yang baik malah boleh ada yang bilang
- 00:06:16gagal.
- 00:06:18Nah,
- 00:06:19gagal muncullah kan akhirnya
- 00:06:23kesalahan ee bicara slip of the tong
- 00:06:26yang dilakukan oleh Pak Hasan itu
- 00:06:29dianggap fatal dianggap fatal teror babi
- 00:06:32itu ya. Dan presiden mengaku itu loh di
- 00:06:35dalam pertemuannya wawancara khusus
- 00:06:38dengan tujuh pemret disambung terus lalu
- 00:06:41dengan sarasehan ekonomi. Ya kan
- 00:06:43presiden mengakui bahwa
- 00:06:45komunikasi ee istana masih
- 00:06:48kurang dan ada kesalahan. Sayalah yang
- 00:06:53bertanggung jawab.
- 00:06:54saya akan memperbaiki. Malah dia
- 00:06:56memaklumi karena mungkin ini ada orang
- 00:06:58baru yang belum terbiasa dan belum
- 00:07:02mengikuti ee progres kebijakan
- 00:07:06pemerintah yang berjalan cepat sehingga
- 00:07:08terjadi ada kesalahan-kesalahan itu.
- 00:07:10Nah, dengan kesalahan itu yang sekarang
- 00:07:14terbaru adalah Presiden meminta Pak
- 00:07:18Menseknek. Ya. Iya. Bahkan tidak hanya
- 00:07:20Mesnek, ada ada juga Wakil Menteri
- 00:07:23Komdiji itu Mas Angga ee masuk di
- 00:07:26lingkaran itu. Apa enggak semakin rumit,
- 00:07:29Mas Har? Kalau tadi aja PCO sudah punya
- 00:07:31jarak dengan intercircle-nya Pak
- 00:07:33Presiden. Iya. Jadi
- 00:07:35ee kekurangan dan kesalahan di
- 00:07:39komunikasi istana itu sekarang semakin
- 00:07:42rumit dan ruwet, Mbak.
- 00:07:45udah rumit berberit lagi. Jadi karena
- 00:07:49masalahnya enggak diselesaikan gitu ya,
- 00:07:51tapi ditambah lagi dengan Iya.
- 00:07:53penunjukan Pak Pras Setyo Menseknek
- 00:07:57sebagai ee ikut memperkuat juru bicara
- 00:08:01itu
- 00:08:03semakin apa
- 00:08:05mengganggu struktur kelembagaan
- 00:08:07komunikasi presiden. Ada Mas Angga, ada
- 00:08:10Mas Juri juga bahkan ya. He itu kan
- 00:08:12memang ee Presiden minta MSEKnek dan
- 00:08:17juga semua menteri ikut menyampaikan
- 00:08:20sesuai dengan bidangnya. Nah, di
- 00:08:24istana Pak Prasetyo Menseknek itu adalah
- 00:08:27menteri senior yang memang sebetulnya
- 00:08:30bisa dan mempunyai kewenangan untuk
- 00:08:32bicara seperti Pak Praktik boleh aja
- 00:08:34berbicara itu tapi bukan sebagai jubir.
- 00:08:38Supaya tidak menimbulkan keruetan ya
- 00:08:42masukkan saja Pak Menseknek itu ke PCO
- 00:08:46merangkap atau di atasnya kepala PCO
- 00:08:50gitu. Sedangkan kehadiran Wamen Komdigi
- 00:08:55ya Angga Rangga Prabowo dan juga juru
- 00:08:59bicara yang waktu itu di KPU wakil
- 00:09:02menteri sekretaris negara yang kedua Pak
- 00:09:05Juri Adiantoro itu juga makin menambah
- 00:09:09karena dia bukan juru bicara apakah Pak
- 00:09:12Angga mau dia kan wakil menteri ya wakil
- 00:09:16menteri kan setingkat menter dia harus
- 00:09:18turun ke eselon 1A A karena yang di PCO
- 00:09:22itu itu adalah setingkat 1A. Nah, apakah
- 00:09:25Pak Angga mau? Apakah Pak Juri mau? Nah,
- 00:09:29jadi kalau memang ee mau diluruskan
- 00:09:34komunikasi
- 00:09:36presiden, PCO-nya itu diperkuat, h
- 00:09:39diberi akses dan juga sering okelah
- 00:09:42barangkali mungkin dibina baik oleh
- 00:09:45Presiden ataupun oleh Mensnek. Tapi
- 00:09:47bicara soal tadi aturannya harusnya
- 00:09:49lebih diatur lagi, didisiplinkan. Tapi
- 00:09:51kan Perpres soal PCO-nya aja, soal
- 00:09:54kantor komunikasi kepresidenan sekarang
- 00:09:56lagi diuji materiil dia. Nah, itu e ya
- 00:09:59tadi sudah makin rumit ruet lagi.
- 00:10:02Sekarang yang dilakukan ee minggu ini
- 00:10:05kemarin lah ya beberapa hari yang lalu
- 00:10:07itu dia mempersoalkan dasar hukumnya PCO
- 00:10:11Undang-Undang Perpres 82 tahun karena
- 00:10:15dianggap overlapping tumpang tindih
- 00:10:18dengan kantor staf presiden. Hm. Oke. Di
- 00:10:22kantor staf Presiden punya Perpres
- 00:10:23sendiri dan di dalam kantor staf
- 00:10:26presiden itu ada lima deputi. He. Satu
- 00:10:29deputi deputi empat itu adalah bidang
- 00:10:33komunikasi presiden. Komunikasi yang
- 00:10:35mengelola strategi komunikasi di istana.
- 00:10:38Nah, karena sudah berdiri VISO
- 00:10:41dikeluarkanlah fungsi dari deputi 4. I
- 00:10:45dimasukkan ke sekarang ke PCO. Oke, PCO
- 00:10:47sudah berdiri sendiri. menjalankan
- 00:10:50strategi komunikasi presiden. Iya. Tapi
- 00:10:54Perpres di Kantor Staf Presiden ini
- 00:10:57belum diubah. Iya. Akhirnya dinilai
- 00:11:01diuji materi ini tumpang tindih. Jadi
- 00:11:04mereka bilang bubarkan aja PCO gitu loh.
- 00:11:07Apa bedanya begitu dengan Iya. Apa
- 00:11:08bedanya dengan KSP? Karena KSP kan juga
- 00:11:12dengan belum direvisinya Perpres-nya
- 00:11:14masih bisa menjalankan fungsi itu
- 00:11:17meskipun sebetulnya ee deputi empatnya
- 00:11:20sudah ditarik dan berdiri sendiri
- 00:11:22menjadi PCO. He. Dan dihapus fungsi
- 00:11:25keempat
- 00:11:26komunikasi itu, komunikasi presiden.
- 00:11:29Nah, PCO-nya itu mungkin ada revisi atau
- 00:11:33tidak perlu ada revisi, tapi lebih
- 00:11:35diberi akses kemudahan. Misalnya dalam
- 00:11:39sidang kabinet diundang hadir Pak Hasan
- 00:11:42atau stafnya. Begitu juga kalau ada
- 00:11:44menteri yang datang ke istana atau tamu
- 00:11:47yang
- 00:11:47datang ee PCO hadir. Nah, ketika mereka
- 00:11:51memberi penjelasan ke wartawan, staf PCO
- 00:11:54hadir di situ. Jadi tahu apa yang
- 00:11:57menjadi langkah-langkah kebijakan
- 00:11:59presiden ee day by day setiap hari
- 00:12:02bahkan. Tapi apakah ada problem dari
- 00:12:05sisi kepercayaan Presiden Prabowo dan
- 00:12:09inner circle-nya kepada siapa yang ada
- 00:12:11di sampingnya, Pak Presiden yang bisa
- 00:12:13menyampaikan informasi yang kita katakan
- 00:12:16A1 langsung dari lingkaran dalam.
- 00:12:18Misalnya kalau dari orang-orang yang
- 00:12:20ditunjuk baru itu kan Mensnek, Pak Pras,
- 00:12:23lalu ada Mas Angga, Mas Juri itu kan ya
- 00:12:26orangnya bisa dipercaya oleh inner
- 00:12:28circle-nya Pak Presiden Mas Har. Iya.
- 00:12:30Kalau memang Pak Pras kan memang dulu
- 00:12:33lingkar dalamnya Pak Prabowo ya. Iya.
- 00:12:37Pak Angga juga lingkar dalamnya Pak
- 00:12:39Probo. Kalau Pak Juri kan bukan. Pak
- 00:12:41Juri itu dulu staf ee apa? deputi di
- 00:12:45kantor staf presiden yang sebelumnya
- 00:12:47adalah ee salah satu pimpinan KPU. Ya,
- 00:12:51gitu. Jadi boleh dibilang bukan lingkar
- 00:12:54dalamnya, tapi ikut karena wakil menteri
- 00:12:56sekretaris negara karena dia bawa
- 00:12:58sekarang wakil menteri sekretaris negara
- 00:13:01dua ya dia masuk dalam lingkar dalam
- 00:13:04itu. Nah, tinggal masalahnya
- 00:13:07ada kerelaan
- 00:13:09dari lingkar dalam presiden terutama
- 00:13:11presidenlah harus membuka diri. Soal
- 00:13:13kerelaan dan kepercayaan itu Mas Pras ya
- 00:13:16Mas Har iya kan artinya ada kepercayaan
- 00:13:19yang harus diberikan begitu. Kalaupun
- 00:13:20Perpresnya sudah menunjuk PC ya
- 00:13:22dimaksimalkan fungsinya begitu. Kalau
- 00:13:24ada ada tambahan lagi juru bicara
- 00:13:26pembagiannya seperti apa mungkin harus
- 00:13:28harus dijelaskan juga ya Mas Har. Iya
- 00:13:30dong harus. Jadi memang ee pertama
- 00:13:33diberi kepercayaan ee
- 00:13:36masuknya apa e PCO di dalam lingkar
- 00:13:39presiden ya meskipun mungkin ya kan ada
- 00:13:43hal-hal yang mungkin mereka sendiri
- 00:13:45sepakati ya ada batasan-batasan tertentu
- 00:13:48yang memang enggak bisa dimasuki oleh
- 00:13:51PCO tapi sebatas kepada
- 00:13:55kebijakan apa ee kehendak keinginan
- 00:13:58presiden day by day itu diketahui
- 00:14:01I gitu. Sehingga enam juru bicara di PCO
- 00:14:06itu berfungsi gitu loh. He sayang sekali
- 00:14:09gitu ya. Kalau mereka sudah di diangkat
- 00:14:13ditunjuk dilantik pula kan. Iya. Tapi
- 00:14:16fungsinya tidak optimal ngomong enggak
- 00:14:18berani. Termasuk kita juga kita wartawan
- 00:14:22nyarinya juga harus ke mana. Harus
- 00:14:23dikontak satu-satuah begitu nanti. Iya.
- 00:14:25Jadi bingung nanti bisa jadi berbeda
- 00:14:27juga antara jubir satu dengan jubir
- 00:14:28lainnya kan Masar. Iya. Iya. Jadi memang
- 00:14:31ee kalau nanti sudah ditetapkan oleh
- 00:14:34presiden he misalkan iya habis sidang
- 00:14:37kabinet yang bicara adalah menseknek iya
- 00:14:42didampingi oleh misalnya PCO sudah gitu
- 00:14:45loh PCO saja gitu loh. Nah,
- 00:14:50ee apa usulan Pak Prasetyo untuk
- 00:14:54mengangkat Pak Angga i maupun Pak Juri
- 00:14:57itu kan juga yang setahu saya sampai
- 00:15:00saat ini belum ada persetujuan presiden
- 00:15:02lah. Itu baru usulannya Pak Prasetyo loh
- 00:15:05gitu. Karena beliau juga sadar ya bahwa
- 00:15:09sebagai Meknek itu pekerjaannya waduh
- 00:15:11luar biasa berat banget. Jadi kalau
- 00:15:13harus melayani wartawan enggak mungkin
- 00:15:16juga enggak mungkin gitu ya. Jadi memang
- 00:15:18harus ada orang khusus. Nah, tapi kalau
- 00:15:20mau mengangkat ee Pak Angga maupun Pak
- 00:15:24Juri ya dia harus
- 00:15:26dibuatkan pres baru lagi ke pres baru
- 00:15:29untuk menunjuk dia sebagai jubir. Nah,
- 00:15:31problemnya sudah ada Perpres yang
- 00:15:33menunjuk PCO sebagai jubir. Nah, apakah
- 00:15:36mereka akan diintegrasikan bersama atau
- 00:15:39tetap berdiri sendiri-sendiri? Nah,
- 00:15:41kalau berdiri sendiri itulah kerumitan
- 00:15:43itu enggak akan hilang. Tapi kalau
- 00:15:44dijadikan satu, iya ee kerumitan itu
- 00:15:48berhilang dan PCO bisa ditingkatkan
- 00:15:51kembali ee kinerjanya dengan baik gitu
- 00:15:54ya. Meskipun di luar enggak apa-apa,
- 00:15:56tapi mereka hadir dari pagi sampai
- 00:16:00dengan presiden pulang gitu. Jadi tahu
- 00:16:03ketika wartawan butuh mensek enggak
- 00:16:05perlu ngomong, enggak perlu harus apa
- 00:16:08menghindar-menghindar wartawan, takut di
- 00:16:10stop ya. Presiden juga sudah ada PCO
- 00:16:14yang standby. Katakanlah 24
- 00:16:18jam mendampingi presiden. Jadi, Presiden
- 00:16:21enggak perlu bicara. Presiden cukup
- 00:16:24bicara yang hal-hal penting saja. Iya.
- 00:16:27Kayak misalnya kemarin Paus meninggal
- 00:16:30ya. Iya.
- 00:16:31Presiden cukup taping aja bicara ke
- 00:16:34publik gitu. Itu sudah cukup gitu ya.
- 00:16:37Betul. Ada yang memang harus presiden
- 00:16:39menyampaikan sendiri ke publik, tapi ada
- 00:16:41juga yang bisa diwakilkan oleh juru
- 00:16:43bicara. Itulah fungsinya ya. Masar
- 00:16:45jangan sampai juga kita kontak-kontak ke
- 00:16:47juru bicara minta off the record atau
- 00:16:49latar belakang eh digosting jangan ya.
- 00:16:52Jadi itulah fungsinya juga komunikasi
- 00:16:53kita ya dengan wartawan. juru bicara itu
- 00:16:56kalau boleh membandingkan ya sedikit ke
- 00:16:59belakang di eranya Pak SBY. Di era Pak
- 00:17:03SB itu Presiden ee SBY hanya bicara hal
- 00:17:07yang penting dan utama itu saja yang
- 00:17:10tidak bisa diwakilkan gitu ya dan enggak
- 00:17:12bisa diwakilkan dan kalau yang mau
- 00:17:14detail ya tanyalah juru bicara dalam
- 00:17:16negeri Andi Malarangeng atau juru bicara
- 00:17:19luar negeri di Novati Jalal itu untuk
- 00:17:22periode pertama. Iya. Nah, periode kedua
- 00:17:25ee Pak SB juga enggak perlu ngomong hal
- 00:17:27yang kecil-kecil. Cukup kalau hal yang
- 00:17:30kecil serahkan ke Julian Arin Pasa. Iya.
- 00:17:33Juru bicara presiden untuk masalah dalam
- 00:17:35negeri atau luar negerinya hubungi Teuku
- 00:17:38Faisasyah. Faizah ya. Dulu bicara
- 00:17:41internasional yang sekarang beliau
- 00:17:43menjadi duta besar di Norwegia. Duta
- 00:17:45besar. Nah, eh kita menarik juga ya
- 00:17:47kalau lihat pola komunikasi dari
- 00:17:49presiden ke presiden berbeda. Tadi kita
- 00:17:51di awal membahas yang saat ini ya,
- 00:17:53bagaimana PCO yang saat ini masih harus
- 00:17:56banyak masukan begitu ya Mas Har soal
- 00:17:58strukturnya ditambah lagi dengan juru
- 00:18:00bicara baru. Nah, kita bandingkan dengan
- 00:18:02eranya Pak Jokowi saat kita
- 00:18:04bareng-bareng ee di istana juga Mas
- 00:18:07Har itu ada staf khusus bidang
- 00:18:09komunikasi ee Presiden. Nah, apa yang
- 00:18:13berbeda dengan pola sekarang? Ada juga
- 00:18:15KSP waktu itu yang bisa berbicara atas
- 00:18:17nama istana. Jadi kalau kita kutip
- 00:18:19istana titik du itu ya dari pihak-pihak
- 00:18:21yang sudah ditunjuk Masar. Iya. Ee dulu
- 00:18:25Presiden ee Pak Jokowi sebelum adanya
- 00:18:30tahap khusus yang merangkap juru bicara
- 00:18:33presiden itu memang sudah ada namanya
- 00:18:36Kantor Staf Presiden. I. Nah, di kantor
- 00:18:38staf presiden itu ada fungsi
- 00:18:42empat empat. Nah, itu yang dia bicara.
- 00:18:44Tapi
- 00:18:45ketika Presiden Jokowi membentuk eranya
- 00:18:50Pak SBI ya, itu ada staf khusus itu ya
- 00:18:53itu diatur. Nah, di era apa ee di eranya
- 00:18:58Pak Jokowi, jadi ada
- 00:19:02tim komunikasi yang awal-awal itu yang
- 00:19:05dipimpin oleh Ari Dipayana. Iatkan waktu
- 00:19:09itu. Tapi ketika dibentuk juru bicara
- 00:19:11yaitu ee Johan Budi. Iya, Mas Johan.
- 00:19:14Nah, Johan Budilah yang menyampaikan
- 00:19:16keterangan Presiden meskipun juga tidak
- 00:19:20terlalu banyak yang bisa diperoleh dari
- 00:19:23media ya. Tapi kita tahu ke mana begitu
- 00:19:26ya kalau yang jur tapi kalau ada apa-apa
- 00:19:27kita tahu ee kalau enggak Pak Mesnek,
- 00:19:31Pak Pratik ya kita kejar juru bicara. I.
- 00:19:34Nah, setelah periode kedua kan muncul ee
- 00:19:39juru bicaranya Pak Fajrul. Iya, Pak
- 00:19:41Pajrul juga jadi juru bicara. Kita tahu
- 00:19:44arahnya kalau ada apa-apa kita tanya ke
- 00:19:46Pak Fajrul meskipun tidak semuanya bisa
- 00:19:49kita tanyakan ke beliau.
- 00:19:52Ketika Pak Fajrul menjadi duta besar di
- 00:19:56Kasak kan kosong. Nah, kosong. Waktu itu
- 00:20:01ada sisi lain yang dilakukan di deputi
- 00:20:03empat kantor staf presiden. Tapi
- 00:20:05presiden sehari-hari
- 00:20:07ee menggantikan menjadi juru bicara
- 00:20:10presiden, menjadi juru bicara sendiri
- 00:20:12presiden untuk berbicara. Tapi kita
- 00:20:14ingatkan presiden itu waktu itu
- 00:20:17berbicara dibantu oleh deputi protokol
- 00:20:21persnya yaitu Pak Budin. Jadi Pak B
- 00:20:24Mahmudin itu mengetahui mencari tahu
- 00:20:27dulu dari kita kira-kira topik apa yang
- 00:20:29menarik yang bakal wartanya. Habis itu
- 00:20:32beliau akan menyampaikan ke Presiden.
- 00:20:35Teman-teman wartawan akan berbicara ini
- 00:20:37ini, Pak. Heeh. Kalau boleh saya usulkan
- 00:20:40jawabannya begini. Nah, Presiden punya
- 00:20:42jawaban sendiri. yang di antara juga
- 00:20:44menyerap dari masukannya Pak Pak B. Nah,
- 00:20:49itu berjalan. Nah, tapi ketika Pak B
- 00:20:51menjadi pejabat gubernur di Jawa
- 00:20:55Barat, Pak Jokowi sendirian colok karir
- 00:20:58dia. apa-apa ya langsung ke Pak Jokowi
- 00:21:00ya doorstopnya langsung meskipun
- 00:21:01akhirnya ada boleh dibilang ada yang
- 00:21:04blunder-blunder ya terlalu terus terang
- 00:21:06terlalu apa adanya kan banyaknya KSP
- 00:21:09kalau kita lihat Pak Mul Doko begitu
- 00:21:11kita kejarnya ke kepala staf
- 00:21:13kepresidenan pada saat itu ke Pak
- 00:21:16Muldoko ya saling saling begitu ya
- 00:21:18saling saling membantu, saling mengisi.
- 00:21:22Betul. Betul. Jadi misalkan ada aksi ya,
- 00:21:25ada aksi mahasiswa atau aksi demo gitu
- 00:21:27ya atau petani atau nelayan di depan
- 00:21:30istana. Nah, yang menangani adalah
- 00:21:33deputi empat ee kantor staf presiden
- 00:21:37KSP. Nah, mereka diundang bahkan Pak
- 00:21:40Mudoko ikut menerima mereka kan
- 00:21:43memberikan ee masukan, jawaban,
- 00:21:45penjelasan. Nah, kalau tidak mungkin ada
- 00:21:48deputi-deputinya yang ikut berbicara.
- 00:21:51Itu kan waktu itu juga
- 00:21:53ada juru bicaranya sering tampil di
- 00:21:56kantor staf Presiden ya, Ibu Prita Laura
- 00:21:59ya. Ya, beliau juga ikut memberikan
- 00:22:02penyampaian ee kalau sudah ditunjuk
- 00:22:04memang arahnya jelas gitu. Jadi buat
- 00:22:07watan tidak tidak bingung di zamannya
- 00:22:11Pak Pak Wapres ya, Pak Wapres Yusuf Kala
- 00:22:15kan juga gitu.
- 00:22:18Betul.
- 00:22:19Diam juga ada juru waktu mendampingi Pak
- 00:22:24itu juru bicaranya kan Pak Yi Hidayat.
- 00:22:27Sedangkan Pak Jika ada e Husein
- 00:22:29Abdullah. Lalu di Pak Maruf juga ada
- 00:22:32juru bicaranya yaitu Pak Mas Duki
- 00:22:35Badowi. Jadi wartawan itu ee arahnya
- 00:22:38jelas kalau sudah ditentukan ini gitu.
- 00:22:41Iya. Yang penting ini tahu ke mana
- 00:22:42strukturnya seperti apa. Inilah yang
- 00:22:44mungkin masih ditunggu juga. dari
- 00:22:47zamannya Pak Prabowo ini ya, Mas Har ya
- 00:22:50ee fungsi kedeputian empat yang sudah
- 00:22:52ada di PCO. Nah, tapi ada juruk bicara
- 00:22:54lainnya. Nah, siapa yang bisa kita reach
- 00:22:56pertama kali kalau ada isu tertentu atau
- 00:22:58kita mau minta latar belakang ke mana
- 00:23:00gitu ya, Mas? Iya, kita nunggu sih ya
- 00:23:02harapan kita mungkin dalam minggu-minggu
- 00:23:04ini sudah sudah ada pengaturan yang
- 00:23:06tegas, pembagian tugas yang fix gitu ya
- 00:23:10sehingga ee komunikasi di istana bisa
- 00:23:12lebih baik gitu ya. Nah, yang menarik
- 00:23:14juga kalau tadi udah zamannya Pak Jokowi
- 00:23:16sebelumnya Pak SBY di awal kan sudah
- 00:23:18disinggung ya di Pak SBY ya Pak Presiden
- 00:23:24keenam SBY tidak pernah berbicara
- 00:23:26langsung kecuali isu yang urgen tadi.
- 00:23:28Nah, tapi dalam kesehariannya Mas Harar
- 00:23:30bisa cerita juga bagaimana apakah mudah
- 00:23:32juga untuk menjangkau para juru
- 00:23:34bicaranya. Iya. Jadi, Pak Spy itu setiap
- 00:23:38hari eh pukul . Itu semua staf khusus
- 00:23:43yang 9 orang itu dikumpulkan bersama
- 00:23:46presiden. Nah, itu dibahas adalah
- 00:23:48topik-topik aktual mana yang kira-kira
- 00:23:51akan direspon oleh publik ya yang yang
- 00:23:55menjadi pertanyaan masyarakat dan itu
- 00:23:57akan dijelaskan. Nah, mana yang porsi
- 00:23:59Presiden Pak SBY, mana yang porsi para
- 00:24:03ee juru bicara. I. Nah, apakah hari itu
- 00:24:05Presiden perlu menjelaskan atau tidak?
- 00:24:08Nah, itu diatur semua. Nah, jadi kalau
- 00:24:10ada hal-hal yang sifatnya ujian utama
- 00:24:14penting, Presiden yang apa yang
- 00:24:16mengambil alih. Biasanya menggelar
- 00:24:18keterangan pres gitu ya. I. Terus kalau
- 00:24:20yang hal-hal yang kecil, detailnya,
- 00:24:23teknisnya, nah kita selalu mengejar juru
- 00:24:26bicara itu itu berlangsung di sampai
- 00:24:31era keduanya Pak SPY ee dengan Pak
- 00:24:36Budiono. Boleh dibilang barangkali itu
- 00:24:39lebih tertata, lebih baik ya ee selama
- 00:24:43saya berada di istana itu selama
- 00:24:45pembagiannya pembagian kerjanya. Jadi
- 00:24:48kita mau tanya masalah internasional ya
- 00:24:52ke juru bicara
- 00:24:53internasional cara mau minta jawaban
- 00:24:56persoalan-persoalan dalam negeri ya bisa
- 00:24:59Kak Andi atau Julian Ardin gitu Pak.
- 00:25:02Tapi ada plus minus pastikan setiap masa
- 00:25:04dari masa ke masa misalnya kalau masanya
- 00:25:06Pak Jokowi kita ingat di akhir-akhir
- 00:25:08masa pemerintahannya kok tiba-tiba ada
- 00:25:11mic wartawan padahal kayaknya enggak
- 00:25:13adaak Mas Har. Nah itu juga yang seperti
- 00:25:17doorstop. Itu yang banyak juga dapat
- 00:25:19masukan dari kita kan. Iya. Itu ada
- 00:25:21beberapa pengalaman tuh memang itu ada
- 00:25:24pengalaman yang unik dan menarik yang
- 00:25:26saya enggak lupain tuh. Mungkin Mbakka
- 00:25:29ikut juga di bagian di situ. Misalnya
- 00:25:31kan ee
- 00:25:34frekuensi ee apa program kebijakan itu
- 00:25:37kan tinggi sekali sehingga ee presiden
- 00:25:41ataupun juru bicara tuh terbuka untuk
- 00:25:44menggelar konvensi perdadakan. Pas kita
- 00:25:46lagi pada makan semua kelaperan kita
- 00:25:49makan terus do stop presiden. Do stop ya
- 00:25:52kita semua lari gitu. Nah, ada teman
- 00:25:54yang lupa gitu loh. Ee sambil makan
- 00:25:57gitu. Jadi tangan kiri pegang tip,
- 00:26:00tangan kanan tuh kan bekas makan pakai
- 00:26:01tangan ya, makan nasi padang pakai kan.
- 00:26:04Jadi itu penuh dengan apa? Bumbu. Jadi
- 00:26:06diumpetin di sebelah itu. Itu ada teman
- 00:26:09saya itu yang sampai seitu waktu RS Pak
- 00:26:12SBY ya. Pak SBY itu menarik dan juga ada
- 00:26:16lagi ee kita lagi asik itu ya lagi asik
- 00:26:20transkrip atau bikin berita Presiden
- 00:26:23dostop, Presiden dostop. Ee bayangan
- 00:26:25kita yang namanya dostop pasti kita
- 00:26:27bebas bertanya, kita bisa bertanya apa
- 00:26:29aja dan siapapun boleh bertanya kan gitu
- 00:26:32ya karena enggak diatur. Iya. Tapi
- 00:26:34ketika kita bertanya saya tuh bertanya
- 00:26:37Bapak Presiden langsung ditahan tuh oleh
- 00:26:40Andi Malarang. Nanti dulu Har ini ada
- 00:26:44yang sudah diatur gitu loh. Jadi terus
- 00:26:47mau tanya lagi tunggu dulu ada ini. Jadi
- 00:26:50kayaknya kita enggak dikasih kesempatan
- 00:26:52enggak dikasih kesempatan loh ini
- 00:26:53namanya dostop atau memang memang sudah
- 00:26:56diatur gitu ya tapi ya sudah kita ikuti
- 00:26:59aja. Terus juga ada beberapa kali ee mau
- 00:27:04bertanya ke presiden kelihatannya susah
- 00:27:06gitu ya. apa, wah kayaknya enggak tahu
- 00:27:10entah dihalang-halangi atau apa memang
- 00:27:13enggak dapat kesempatan meskipun
- 00:27:15teman-teman ada yang bilang sebetulnya
- 00:27:17ee bisa bertanya tuh Mas
- 00:27:20Harnya enggak boleh gitu ya. Ya, itu
- 00:27:24saya mengalami juga gitu ya. Jadi ee ada
- 00:27:28hal-hal
- 00:27:29yang baik secara keseluruhan tapi ya
- 00:27:33mungkin warna-warni dinamika dari ee
- 00:27:35pekerjaan wartawan seperti itu ya. Iya
- 00:27:37walaupun sama-sama kawan sendiri di
- 00:27:39lapangan, tapi kan pada dasarnya kita
- 00:27:41dengan misalnya biro pers di istana
- 00:27:44zamannya Pak SB maupun Pak Jokowi punya
- 00:27:47kepentingan masing-masing. Kalau dari
- 00:27:50sisi istana melindungi jangan sampai ada
- 00:27:52yang blunder disampaikan. Nah, dari sisi
- 00:27:54wartawan tugas kita memang nanya-nanya
- 00:27:56terus. Jadi, betul tugas
- 00:27:58kita gimana aja caranya yang penting
- 00:28:00bisa nanya.
- 00:28:04atau nanti isu-isu baru. Tapi sebetulnya
- 00:28:07setiap apapun informasi kalau kita bisa
- 00:28:10dapat secara lengkap, utuh, jelas,
- 00:28:14terstruktur itu juga ee yang disampaikan
- 00:28:17di pemberitaan kita juga pasti bagus.
- 00:28:19Kira-kira gitu sih. Jadi jika komunikasi
- 00:28:21berjalan baik, yang untungnya rakyat itu
- 00:28:24tuh highlight-nya. Tapi ya memang di
- 00:28:27istana dari setiap presiden ada yang
- 00:28:29unik. tadi kita sudah cerita di zamannya
- 00:28:31Pak SBY, Pak Jokowi, Pak Prabowo dengan
- 00:28:35segala plus minusnya. Nah, kalau dari
- 00:28:37sisinya kita lebih ke belakang lagi dari
- 00:28:40mulai Bung Karno sampai ke Bu Mega itu
- 00:28:43gimana, Masar?
- 00:28:45Memang ee setiap zaman, setiap presiden
- 00:28:49punya dinamika sendiri-sendiri ya yang
- 00:28:52boleh dibilang
- 00:28:54ee apa timunasinya itu seperti
- 00:28:58bagaimana. Di zaman Bung Karno waktu
- 00:29:01masih baru merdeka, masih negara muda
- 00:29:05memang belum dikenal juru bicara dan
- 00:29:07Bung Karno ya kalau mau bicara ya kepada
- 00:29:10rakyat melalui pidato gitu ya. Tetapi
- 00:29:13memang pernah ee di kabinetnya Pak
- 00:29:16Sahrir itu itu ada ee ada semacam yur
- 00:29:21bicara di eranya Pak Kabinet Sahrir itu
- 00:29:25itu di sekitar tahun 45 antara tahun '6
- 00:29:29setelah terbentuknya kabinet pertama itu
- 00:29:32ada juru bicara di eranya ee kabinetnya
- 00:29:35Pak Sahrin namanya Pak Sukarjo Wiro
- 00:29:38Pranoto. He. Dia kebetulan juga pemilik
- 00:29:41media waktu itu mimbar Indonesia. Dialah
- 00:29:44yang menjadi juru bicara waktu itu
- 00:29:46kabinet. Tapi kan kemudian kabinet di
- 00:29:49eranya Bung Kanun itu kan jatuh bangun
- 00:29:51ya. Heeh. Masuk ke era parlementer,
- 00:29:54masuk ke sistem demokrasi, jatuh bangun.
- 00:29:56Nah, kemudian yang sering menjadi juru
- 00:30:00bicara presiden menyampaikan hal-hal
- 00:30:03kebaikan kebijakan itu kan seperti Pak
- 00:30:06Ruslan Abdul Ghani itu ya. dia
- 00:30:08menjelaskan misalnya waktu
- 00:30:10kunjungan Presiden Soekarno hampir 1
- 00:30:14bulan lebih iya ya mulai di Amerika ke
- 00:30:17Swiss dan negara-negara Eropa itu kan
- 00:30:19juga menjadi pertanyaan tuh publik
- 00:30:22mempersoalkan. Nah, Pak Ruslan
- 00:30:23menjelaskan di DPR itu ee latar belakang
- 00:30:27dan apa yang dicapai. Jadi seperti itu
- 00:30:31di era Pak
- 00:30:32Harto, Pak Harto ini ee juga belum
- 00:30:37mengenal juru bicara Presiden. Nah, tapi
- 00:30:41yang paling sering bicara itu ya Heeh.
- 00:30:45Iya. ini ee yang saya dapat cerita dan
- 00:30:49juga membaca buku-buku presiden-presiden
- 00:30:52itu. Itu kan memang ee ada e
- 00:30:56menteri-menteri yang memang dipercaya
- 00:30:58oleh Pak Harto untuk bicara. Misalkan
- 00:31:00kalau habis sidang kabinet itu kan ada
- 00:31:03Pak Harmoko. Iya. Pak Armoko bicara
- 00:31:05tentang ya ee harga beras, cabe keriting
- 00:31:09dan kita dulu waktu
- 00:31:11masih kuliah kan juga ah ini ee lucu
- 00:31:15tapi menarik. Di situlah ee salah satu
- 00:31:17kelebihan dari komunikasi presiden dan
- 00:31:19itu top of mind-nya kita semua menteri
- 00:31:22era Pak ee Bu Pak Harto siapa ya Pak
- 00:31:24Harmoko ya salah satunya ya. Nah, Pak,
- 00:31:28Pak Harto juga mengizinkan mensekneknya
- 00:31:31pada waktu itu untuk menjadi apa ee
- 00:31:36menyampaikan pesan-pesan kebijakan
- 00:31:38pemerintah adalah Pak Murdiono. Nah,
- 00:31:40kita ingat kan Pak Murdono itu kan kalau
- 00:31:42ngomong lambat gitu ya gitu kita jadi ah
- 00:31:47aduh enggak sabar tapi emang di situ
- 00:31:49kehati-hatiannya di era Pak Harto itu
- 00:31:52Pak Mudiono dan sistem dorstopnya enggak
- 00:31:54kayak sekarang ya Mas pertanya diar
- 00:31:55kayak gitu senior saya itu yang yang Mas
- 00:31:59Osdar yang wartawan ee lebih lama dari
- 00:32:02saya di istana itu bercerita justru ee
- 00:32:05gaya penyampaian Pak Mudono ini justru
- 00:32:08menguntungkan buat wartan-wartawan asing
- 00:32:10yang mencoba ee menangkap keterangan
- 00:32:13pers itu dalam bahasa Indonesia karena
- 00:32:15jadi tertangkap tuh omongannya kan
- 00:32:17terpatah-patah ya. Betul. Betul. Ada
- 00:32:19waktu untuk menterjemahkan dulu. Nah,
- 00:32:22itu tapi zaman Pak Harto ada menteri
- 00:32:25yang juga sering bicara. He. Nah, itu
- 00:32:28yang kita takut, Mbak kalau dia muncul
- 00:32:30di televisi. Wah, ini takut. Yaitu
- 00:32:33Menteri Energi dan Tambang, Pak Profesor
- 00:32:36Subroto. Oh, iya. Kalau Pak Subroto
- 00:32:38karena kalau Pak Subroto muncul
- 00:32:40mengumumkan kenaikan harga BB. Iya pasti
- 00:32:43itu ada sesuatu yang terkait dengan
- 00:32:45harga-harga. Akhirnya kita semua tuh
- 00:32:46saya ingat setelah pengumuman Pak
- 00:32:48Subroto langsung bawa motor ke pom
- 00:32:52bensin ngisi apa BW sebanyak-banyak ya
- 00:32:54kan. Harga karena sudah tahu harganya
- 00:32:56pada saat itu memang tidak seleluasa ini
- 00:32:59ya kita mengakses informasi langsung ke
- 00:33:01istana dari zaman setelah reformasiah ya
- 00:33:03Mas ya. Iya betul, Pak Habibi kan ya
- 00:33:06dulu ya, Pak Habibi itu juga ya
- 00:33:08kebetulan pemerintahannya kan hanya
- 00:33:09berjalan 1 tahun beberapa bulan ya jadi
- 00:33:12tidak lama karena
- 00:33:15persoalan transisi dari Pak Harto,
- 00:33:17persoalan ekonomi yang membelit,
- 00:33:18persoalan politik, soal ee Timur itu
- 00:33:22juga membuat tidak ada waktu lagi. Heeh.
- 00:33:26Tetapi kalau ada informasi yang perlu
- 00:33:30disampaikan biasanya itu melalui Ibu
- 00:33:32Dewi Fortuna Anwar. Beliau itu
- 00:33:34sebetulnya asisten Menteri Sekretaris
- 00:33:36Negara waktu itu. Dipercaya karena
- 00:33:40beliau kan memang ee seorang peneliti
- 00:33:42ya. Jadi ee dari beberapa buku yang saya
- 00:33:46baca itu Ibu Dewi yang menyampaikan
- 00:33:48kepada para wartawan.
- 00:33:51Nah, kalau di eranya Pak Gus Dur banyak
- 00:33:55juru bicaranya ada tiga itu. Ada Pawim
- 00:33:58Marwi Tular, lalu ada Adi Masardi, lalu
- 00:34:02ada Yahya Stakup. Iya. Nah, jadi ee tiga
- 00:34:08tiga juru bicara ini mudah kita
- 00:34:12bisa mencari berita dari mereka. Begitu
- 00:34:15juga Bu Mega waktu mau menyelesaikan
- 00:34:18tugasnya ee setelah Pilpres 2004 i mau
- 00:34:23meninggalkan istana kan kita wartuan
- 00:34:26ngumpul datang dari pagiul lah ini pasti
- 00:34:28di era terakhir ngomonglah adalah
- 00:34:30sedikit-sedikit kata perpisahan atau apa
- 00:34:33gitu ya. Jadi kita tungguin tuh ee saya
- 00:34:35juga nungguin Presiden setelah
- 00:34:37menandatangani
- 00:34:39undang-undang jaminan sosial. Iya.
- 00:34:42Terus keluar. Wah, kita digiring keluar
- 00:34:45di luar. Ternyata keluar Bu Mega
- 00:34:49menyalami satu persatu
- 00:34:51itu ee para menteri dan staf yang ada di
- 00:34:55situ. Terus ee kita manggil Bu Mega, Bu
- 00:34:58Mega, Bu Presiden cuma salam gitu. Dadah
- 00:35:01senyum masuk mobil gitu. Cuma memang ada
- 00:35:04hikmahnya juga beliau tidak bicara tapi
- 00:35:07diserahkan ke menteri. Selain Pak
- 00:35:10Bambang juga ada menteri-menteri yang
- 00:35:12lain. Jadi ee
- 00:35:15ee beliau memang kalau dia bicara
- 00:35:18barangkali persoalannya juga makin
- 00:35:21bertambah rumit karena teknis ya. Jadi
- 00:35:24emang menteri-menteri yang kompeten gitu
- 00:35:26ya untuk teknis ya kementerinya aja.
- 00:35:29Iya. Jadi dia mempercayakan kepada para
- 00:35:30menteri untuk menyampaikan sesuai
- 00:35:32bidangnya. Nah, ini juga pola-pola
- 00:35:36komunikasi di istana yang mewarnai ee
- 00:35:39perjalanan komunikasi presiden. Nah,
- 00:35:42setelah Bu Mega itu kan Pak SBY ya. Nah,
- 00:35:46ee Pak SBY seperti kita sudah tahu
- 00:35:50punya ee struktur yang lebih baik dan
- 00:35:53lebih tertata. Iya. Kira-kira seperti
- 00:35:55itu. Dilanjutkan juga Pak Jokowi. Oh,
- 00:35:57yang saya ingat juga waktu zaman Pak
- 00:35:59Jokowi sering juga kan kita diundang ke
- 00:36:01Istana Negara. misalnya atau istana
- 00:36:04merdeka juga dikasih off the recordnya
- 00:36:06latar belakang ketemu langsung dengan
- 00:36:08Pak Presiden. itu juga menarik yaar ya
- 00:36:10karena kita bisa tahu juga sebetulnya ee
- 00:36:13buat para wartawan itu kalau ada sesuatu
- 00:36:16yang memang mungkin masih jadi persoalan
- 00:36:19dan tidak perlu di-publish gitu ya
- 00:36:21ditulis dipanggil aja kita para wartawan
- 00:36:24entah oleh Meknek atau oleh presiden
- 00:36:27langsung dikasih paparan iya background
- 00:36:29information gitu ya tapi tetap syaratnya
- 00:36:32jangan ditulis oleh media. Nah, mungkin
- 00:36:35yang sekarang juga ee mungkin ee
- 00:36:39keraguan istana memberikan background
- 00:36:42information itu karena di tengah era
- 00:36:45begini apa-apa bisa langsung bisa bocor
- 00:36:47gitu loh, bisa ditulis apapun gitu loh.
- 00:36:51Jadi ya sudah deh makin enggak berani
- 00:36:54memberikan background. Waktu itu kan
- 00:36:55kita jaganya ya komitmen aja ya. Kalau
- 00:36:57sudahudah di komitmen kita dengan
- 00:36:59Presiden ini adalah of the record latar
- 00:37:02belakang biar tahu bahwa isu apa sih
- 00:37:04yang masih sekarang itu di ee pikirkan
- 00:37:07solusinya ya kita diskusi bersama di
- 00:37:09situ ya. Betul. Era Pak Harto itu pernah
- 00:37:11loh, Mbak itu ee
- 00:37:13apa ada beberapa media ya, termasuk
- 00:37:17salah satu media sore itu kan di Bradle
- 00:37:20karena dia menyampaikan ee apa yang mau
- 00:37:23disampaikan oleh Pak Harto tidak tahu.
- 00:37:27Iya 16 Agustus tapi sudah dibocorkan di
- 00:37:31berita sore Presiden Mara kemudian
- 00:37:33diredel. Nih yang zaman Pak Joko ini
- 00:37:35masih ada fotonya nih Mas. Waktu itu kan
- 00:37:37kita beberapa kali 2019 2023 iya apa
- 00:37:42saja yang ee terkait dengan
- 00:37:45kebijakan-kebijakan ada beberapa
- 00:37:46kebijakan waktu itu. Termasuk juga kita
- 00:37:48soal undang-undang yang jadi ee
- 00:37:51kontroversi misalnya di 2019-2023.
- 00:37:54Menarik juga sih karena ya memang kita
- 00:37:56kan butuh butuh apa sih sudut pandangnya
- 00:37:58sebenarnya gitu kan dari sisi media.
- 00:38:01Tapi ya waktu itu komitmen enggak boleh
- 00:38:02ditulis sama sekali ya gitu. Iya. Iya.
- 00:38:04Dan betul waktu itu kita sama-sama jaga
- 00:38:07ya, enggak ada yang kita beritakan. Tapi
- 00:38:09untuk memperkaya kita. Jadi kalau ada
- 00:38:12perkembangan sini, oh arahnya begini.
- 00:38:14Oh, arahnya ke sini kebijakannya ya.
- 00:38:16Jadi background-nya itu kita sudah
- 00:38:17mengetahui. Iya. Makanya kita pulang
- 00:38:19dari sana aman yang bocornya masar.
- 00:38:23Nah, itu tadi menarik ya kalau ngomongin
- 00:38:25soal walau komunikasi ee masing-masing
- 00:38:28presiden, tapi yang jelaskan komunikasi
- 00:38:30ini adalah jantung utamanya pemerintah
- 00:38:32juga. Betul. ee para pejabat yang tugas
- 00:38:36di bidang komunikasi adalah garda
- 00:38:38terdepannya istana. Bisa dikatakan
- 00:38:39begitu ya, Mas Har. Jadi ya mereka mere
- 00:38:41mereka yang ujung tombaknya itu ujung
- 00:38:43tombaknya berhadapan langsung dengan
- 00:38:45kami wartawan dan menyampaikan informasi
- 00:38:47ke publik. Jadi diharapkan yang pertama
- 00:38:51adalah kecakapannya, lalu dari sisi
- 00:38:53strukturnya juga bisa tertata dengan
- 00:38:55baik agar bisa lebih baik juga
- 00:38:57informasinya sampai ke publik. Iya.
- 00:39:00Karena apa yang disampaikan oleh para
- 00:39:03juru bicara itu dengan baik itu akan
- 00:39:06menedukkan ee buat pembaca atau pemirsa
- 00:39:11yang mendengar. I jadi sebetulnya itu ee
- 00:39:15harapan rakyat menunggu pemberitaan yang
- 00:39:17yang baik, lengkap dan juga tertata gitu
- 00:39:22bukan yang berubah-ubah gitu ya. Betul.
- 00:39:25yang yang jelas apa gitu agar masyarakat
- 00:39:27tahu informasi pastinya dari tangan A1
- 00:39:30alias sumber yang terpercaya dari
- 00:39:33istana. Terima kasih ya Mas Har ya. Kita
- 00:39:35akan ngobrol-ngobrol lagi soal hal seru
- 00:39:37di balik layar istana dan cerita-cerita
- 00:39:40terkait istana dan presiden. Kita ketemu
- 00:39:43lagi pekan depan. Saya Friska Clarisa.
- 00:39:45Jangan lupa like, subscribe, comment,
- 00:39:48apapun ramaikan YouTube-nya Kompas TV.
- 00:39:51Kita jumpa lagi ya minggu depan.
- 00:39:52Bye-bye.
- komunikasi
- istana
- PCO
- presiden
- kesalahan
- publik
- strategi
- pokok bahasan
- wartawan
- akses