KETIKA HIDUP TERASA BERAT UNTUK MELEPAS ORANG YANG SANGAT KITA CINTAI || Karaniya Channel
概要
TLDRVideo ini membahas tentang pentingnya meningkatkan kesadaran dan kerelaan dalam menghadapi kehilangan orang yang kita cintai. Pembicara menjelaskan bahwa hidup adalah perubahan dan kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi kehilangan. Proses ini melibatkan berbagai level, mulai dari belajar melepaskan materi hingga mengembangkan cinta kasih dan kesabaran. Pembicara menekankan pentingnya mendoakan orang yang telah pergi dan menerima kenyataan bahwa perpisahan adalah bagian dari kehidupan. Dengan memahami keinginan dan kenyataan, kita dapat lebih mudah merelakan orang yang kita cintai.
収穫
- 🧠 Pentingnya kesadaran dalam menghadapi kehilangan.
- 💔 Kehidupan adalah perubahan yang harus diterima.
- 💸 Dana paramita membantu kita belajar melepaskan materi.
- 🙏 Mendoakan orang yang telah pergi adalah langkah penting.
- ⏳ Butuh waktu untuk menerima kenyataan perpisahan.
- ❤️ Cinta kasih dan kesabaran membantu proses merelakan.
- 🔄 Keinginan dan kenyataan harus seimbang untuk kebahagiaan.
- 📖 Pengalaman hidup tidak bisa dilupakan, hanya diterima.
- 🌱 Proses belajar melepaskan memerlukan waktu dan usaha.
- 🏗️ Setiap pencapaian dimulai dari langkah kecil.
タイムライン
- 00:00:00 - 00:05:00
Pembicaraan dimulakan dengan membahas cara meningkatkan kesedaran tentang kehilangan orang yang kita cintai. Penekanan diberikan kepada pentingnya persiapan mental untuk menghadapi perubahan dalam hidup, termasuk kehilangan. Terdapat pelbagai tahap persiapan yang perlu dihadapi, dari tahap awal hingga tahap yang lebih tinggi.
- 00:05:00 - 00:10:00
Kehilangan orang yang kita cintai boleh berlaku dalam pelbagai bentuk, sama ada mereka pergi atau meninggal dunia. Persiapan mental yang baik dapat membantu kita menghadapi kehilangan ini. Latihan seperti 'dana paramita' diperkenalkan sebagai cara untuk belajar melepaskan apa yang kita miliki, termasuk nilai material.
- 00:10:00 - 00:15:00
Dalam konteks 'dana paramita', penekanan diberikan kepada nilai material dan bagaimana ia mempengaruhi kedudukan kita dalam masyarakat. Terdapat perbandingan antara cara anak-anak belajar tentang nilai material dan bagaimana mereka belajar untuk berkongsi dan memberi.
- 00:15:00 - 00:20:00
Ketika kita dewasa, kita mula memahami nilai kerja keras dan bagaimana hasil usaha kita dapat digunakan untuk memberi kepada orang lain. Ini termasuk memberi sumbangan kepada kegiatan sosial dan pembangunan, yang menunjukkan kematangan dalam cara kita memberi.
- 00:20:00 - 00:25:00
Ketika berhadapan dengan orang yang kita cintai yang telah pergi, kita perlu belajar untuk merelakan mereka dengan cara mendoakan kebahagiaan mereka. Ini adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran, di mana kita perlu menerima kenyataan bahawa perpisahan adalah sebahagian daripada kehidupan.
- 00:25:00 - 00:31:16
Akhirnya, pembicaraan menekankan bahawa semua yang kita cintai adalah objek keinginan kita. Kita perlu belajar untuk mengendalikan keinginan ini dan menerima kenyataan. Proses ini memerlukan latihan dan kesabaran, dan setiap langkah kecil dalam perjalanan ini adalah penting.
マインドマップ
ビデオQ&A
Apa yang dibahas dalam video ini?
Video ini membahas cara meningkatkan kesadaran dan kerelaan dalam menghadapi kehilangan orang yang kita cintai.
Mengapa penting untuk mempersiapkan diri menghadapi kehilangan?
Karena hidup adalah perubahan dan kita perlu belajar melepaskan yang kita cintai.
Apa yang dimaksud dengan dana paramita?
Dana paramita adalah latihan berbagi yang membantu kita belajar melepaskan materi.
Bagaimana cara menghadapi perpisahan dengan orang yang dicintai?
Dengan mendoakan mereka dan menerima kenyataan bahwa perpisahan adalah bagian dari kehidupan.
Apa yang harus dilakukan setelah kehilangan orang yang dicintai?
Butuh waktu untuk menerima kenyataan dan mendoakan kebahagiaan mereka.
ビデオをもっと見る
Bhante Sri Paññāvaro | JANGAN MENYENGSARAKAN Diri Sendiri dengan EMOSI NEGATIF | Karaniya Channel
SOLUSI MENAIKAN BERAT BADAN! BULKING UP
Kelas X - Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia Part-1 | Sejarah Indonesia
BHANTE UTTAMO || SAAT BEBAN HIDUP TERASA BERAT, COBA DENGARKAN INI || Karaniya Channel
MATERI PUISI KELAS 8 (Pengertian, Ciri- Ciri, Unsur Pembangun Puisi, dan Menyimpulkan Makna Puisi)
Cara Mudah Membedakan Stratifikasi dan Diferensiasi Sosial - Materi Sosiologi
- 00:00:00Nah, ee bagaimana caranya kita
- 00:00:03meningkatkan kesadaran yang sedini
- 00:00:06mungkin akan ee melatih supaya ee kita
- 00:00:10rela misalnya dalam kondisi kehilangan
- 00:00:14ee orang yang paling kita cintai kayak
- 00:00:16gitu. Makasih, Band.
- 00:00:20Iya, betul. Jadi kita sebetulnya tadi
- 00:00:24sudah saya sampaikan hidup ini adalah
- 00:00:27perubahan dan bagaimana kita
- 00:00:29mempersiapkan
- 00:00:31diri. Tapi persiapan ini kan juga
- 00:00:35levelnya berbeda-beda ya. Tadi mulai
- 00:00:37dari menengah ee bawah, menengah dan
- 00:00:40atas.
- 00:00:41termasuk kehilangan orang yang kita
- 00:00:44cintai. Kehilangan itu bisa hanya pergi,
- 00:00:48kehilangan itu bisa kemudian sudah tidak
- 00:00:51lagi ada di dunia ini. Dia sudah
- 00:00:53terlahir di tempat lain atau di alam
- 00:00:56yang lain. Gimana ini
- 00:00:58sekarang? Tentu tergantung level kita.
- 00:01:03Kalau level kita ini sudah terbiasa ya
- 00:01:06tadi dari sekolah minggu misalnya kita
- 00:01:08latih dengan dana paramita sebetulnya
- 00:01:10itu itu level awal sekali ya. Jadi kita
- 00:01:14belajar kehilangan apa yang kita
- 00:01:17miliki. Dana paramita terutama yang
- 00:01:20misalnya bentuknya materi katakanlah
- 00:01:23dalam bahasa sederhananya adalah uang.
- 00:01:26itu adalah yang menjadi alat tukar di
- 00:01:30dalam kehidupan sehari-hari dan
- 00:01:33menjadi ukuran
- 00:01:36kadang-kadang berapa banyak uang yang
- 00:01:38kita miliki. Itulah posisi kita di dalam
- 00:01:41masyarakat setinggi
- 00:01:43itu. Sehingga misalnya anak sekolah
- 00:01:46minggu saya
- 00:01:48dana nilai materinya besar. Wah, maka
- 00:01:53akhirnya saya bisa nilai materi yang
- 00:01:55besar ini uangnya saya buka, saya
- 00:01:58masukkan supaya teman-teman semua tahu.
- 00:02:00Nih loh, nih loh
- 00:02:03noh. Tapi saya yang berdana nilai
- 00:02:05materinya kecil saya gulung kecil saya
- 00:02:09lipat-lipat saya masukkan. Saya takut
- 00:02:11dilihat orang
- 00:02:12lain. Nah, itu karena kita melihat atau
- 00:02:17di dalam masyarakat nilai materi itu
- 00:02:19kadang menunjukkan
- 00:02:23posisi sehingga ketika anak-anak diberi
- 00:02:26materi tertentu, nilai tertentu oleh
- 00:02:28orang tua, wow
- 00:02:31ini ini menjadi bagian dari meningkatkan
- 00:02:34kualitas diri saya. atau mungkin saya
- 00:02:37punya cita-cita nanti ee saya kumpulkan
- 00:02:40dananya mau saya pakai untuk membeli
- 00:02:43sepeda misalnya atau saya mau beli apa
- 00:02:45yang saya sukai, tetapi hari Minggu saya
- 00:02:49harus dana paramita ini. Nah, nilai yang
- 00:02:52sedemikian ini mestinya saya bisa untuk
- 00:02:55membeli apa yang saya suka itu akhir
- 00:02:57bulan ini setelah sekian minggu saya
- 00:03:01berhemat. Tapi saya harus berdana
- 00:03:03paramita. Jadi waktu yang saya butuhkan
- 00:03:07menjadi lebih panjang. Mestinya akhir
- 00:03:09bulan ini menjadi akhir bulan depan. Ya
- 00:03:11sudahlah enggak apa-apa saya
- 00:03:13mengembangkan kerelaan. Jadi sebetulnya
- 00:03:15saya
- 00:03:16berat untuk berbagi, tetapi saya mau
- 00:03:21berbagi. Nah, itu artinya belajar
- 00:03:25melepaskan yang
- 00:03:28dicintai. Kemudian kita makin
- 00:03:32dewasa lalu kita bisa
- 00:03:34bekerja. Bekerja tujuannya apa? Kan ya
- 00:03:37cari duit.
- 00:03:39Tapi nanti di hari tertentu puja bakti
- 00:03:42ataupun ada kegiatan-kegiatan WA dan
- 00:03:44lain sebagainya kita harus berdana. Ini
- 00:03:47dana ini sudah beda sama yang waktu tadi
- 00:03:50kita sekolah minggu. Sekolah minggu
- 00:03:51hanya dikasih orang tua, ayah dan ibu.
- 00:03:55Kemudian kita hanya untuk
- 00:03:57kepentingan-kepentingan yang sederhana
- 00:03:58sekali. Mau beli ini, mau beli itu, mau
- 00:04:01beli mainan kayak, mau beli apa. Itu
- 00:04:03sangat sederhana sekali untuk kita di
- 00:04:06level yang sekarang. Tapi di level
- 00:04:08anak-anak itu juga termasuk complicated,
- 00:04:10termasuk yang sulit juga ya.
- 00:04:13Itu itu kita sudah relakan. Nah,
- 00:04:16sekarang kita di level yang lebih
- 00:04:17dewasa. Wow, duit ini saya peroleh dari
- 00:04:22keringat saya ini, dari waktu saya. Saya
- 00:04:25bekerja pagi sampai malam ini untuk
- 00:04:27dapat duit. So sekarang tahu-tahu ada
- 00:04:29pembangunan wihara, sekarang ada
- 00:04:31kegiatan seperti ini, ada baksos ini.
- 00:04:34Aduh saya
- 00:04:35kasihkan nilainya menjadi tinggi sekali.
- 00:04:38Kenapa? Karena ini hasil keringat saya.
- 00:04:40Saya bukan dari mencuri, saya bukan dari
- 00:04:42korupsi, tapi saya benar-benar dari
- 00:04:45keringat saya, waktu saya, tenaga saya
- 00:04:50danakan.
- 00:04:53Artinya sekarang saya bisa berbagi nilai
- 00:04:56yang tertinggi yang saya bisa
- 00:05:00berikan. Nah,
- 00:05:03kemudian sekarang saya
- 00:05:05mengalami kalau tadi mungkin orang yang
- 00:05:08gak suka sama
- 00:05:10saya. Orang yang gak suka sama
- 00:05:14saya sekarang apa yang harus saya
- 00:05:16danakan adalah
- 00:05:19kesabaran dan cinta kasih.
- 00:05:22Apakah saya harus beli sih kesabaran
- 00:05:25itu? Ini loh uang hasil keringat saja
- 00:05:29saya danakan untuk
- 00:05:31biara. Sabar dan cinta kasih itu kan
- 00:05:34enggak
- 00:05:35beli. Apa saya juga enggak mampu
- 00:05:39bagikan. Oh, ini barang gratis yang ada
- 00:05:42di dalam diri saya. Gratisnya ini saat
- 00:05:45ini. Tapi sebetulnya itu adalah hasil
- 00:05:47latihan dari kita masih sekolah minggu.
- 00:05:52Kemudian ketika saya
- 00:05:55diajak misalnya tersenyum sama
- 00:05:59orang, sebetulnya saya enggak suka ya
- 00:06:01sama dia ini. Ini orang ini ngurusi saya
- 00:06:04banget ini. Mertua saya ini. Aduh,
- 00:06:07menjengkelkan sekali. Tapi saya sama
- 00:06:09mertua masa enggak
- 00:06:11boleh apa ya harus kasar begitu. Saya
- 00:06:15terpaksa harus tersenyum sama orang
- 00:06:17mertua saya ini. Juengkel.
- 00:06:21Tapi saya harus
- 00:06:23tersenyum, saya harus sabar, saya harus
- 00:06:26penuh cinta kasih. Lah tersenyum ini kan
- 00:06:28tidak biaya. Tadi yang saya kasih materi
- 00:06:32saja saya bisa. Yang itu hasil kerja
- 00:06:34saya. Masa senyum saja saya enggak mau.
- 00:06:37Ini kan enggak ada enggak ada biayanya.
- 00:06:39Ini kan
- 00:06:40gratis. Akhirnya saya bisa senyum dengan
- 00:06:43orang yang saya enggak suka tadi. Mertua
- 00:06:46misalnya. Akhirnya saya bisa
- 00:06:48menyapa selamat pagi, selamat sore,
- 00:06:52selamat malam. Akhirnya saya bisa
- 00:06:54menyapa walaupun ya cukup menyapa itu.
- 00:06:56Mungkin saya levelnya cuma di tengah itu
- 00:06:58aja ya. Siap di tengah kemudian habis
- 00:07:00itu pergi sudah ya. Ee maaf ini masih
- 00:07:02ada
- 00:07:03kesibukan saya mungkin levelnya itu tapi
- 00:07:06kalau nanti saya levelnya meningkat ya
- 00:07:07saya bisa ngobrol dan lain sebagainya.
- 00:07:10Nah, sekarang jatuh tempo yang orang
- 00:07:12yang kita
- 00:07:15cintai. Mulai dari kecil tadi sebetulnya
- 00:07:18duit itu yang kita cintai, kita
- 00:07:22bagikan. Dewasa duit ini juga yang kita
- 00:07:25cintai, kita sudah bagikan.
- 00:07:30Sekarang orang yang kita
- 00:07:35cintai. Kalau tadi duit ini kita kasih
- 00:07:39bagian ini tujuannya apa? Wah ini ada
- 00:07:42acara Waisak, ada kegiatan ini, ada
- 00:07:45pembangunan wihara, ada ini itu. Oke,
- 00:07:47saya dana. Tujuannya apa? Tujuannya
- 00:07:51supaya yang menerima dana ini mendapat
- 00:07:54manfaat. Tujuannya supaya dia memperoleh
- 00:07:56kebahagiaan. Oh, akhirnya dia acaranya
- 00:08:00sukses. Wow, pembangunannya luar biasa
- 00:08:04ya.
- 00:08:05Pembangunan sembilan lantai
- 00:08:09wiara
- 00:08:10Girinaga yang telah dibangun setelah
- 00:08:13kutik belakang itu dibangun.
- 00:08:16Itu bukan dana pribadi Saudara Roi atau
- 00:08:20Pak Roi. Itu adalah Pak Roi mengelola
- 00:08:24dana yang sedemikian banyak dari
- 00:08:26umat-umat diwujudkan menjadi bangunan
- 00:08:29yang demikian kokoh, megah, dan luar
- 00:08:32biasa. Nah, artinya apa? Donasi Anda
- 00:08:37besar atau
- 00:08:39kecil itu memberikan manfaat yang besar
- 00:08:42sehingga hari itu panitia pembangunan
- 00:08:44bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik
- 00:08:47dan bisa diresmikan dengan luar biasa
- 00:08:51sekali. Bahkan sekarang katanya Pak Roi
- 00:08:54sudah membeli tanah seberang lagi untuk
- 00:08:57parkiran dan sebagainya kan itu luar
- 00:08:59biasa banget. Jadi itu sebetulnya waktu
- 00:09:02kita
- 00:09:03berdana pihak lain menjadi
- 00:09:06bahagia. Nah,
- 00:09:08sekarang
- 00:09:10ketika kita ditinggal orang yang kita
- 00:09:14cintai pada saat saya
- 00:09:18merelakan sebetulnya. Kenapa? Karena
- 00:09:21yang dicintai mungkin sudah mendapatkan
- 00:09:24kebahagiaan lebih daripada ketika
- 00:09:27bersama dengan saya.
- 00:09:31Misalnya orang yang dicintai ini pergi
- 00:09:34ke tempat lain, mungkin di tempat lain
- 00:09:37itu dia lebih bahagia daripada di tempat
- 00:09:40ini bersama saya. Kalau demikian saya
- 00:09:43hanya mendoakan saja sama dengan dana
- 00:09:45materi yang tadi bisa dipakai jadi
- 00:09:47bangun wihara. Kalau demikian saya juga
- 00:09:49mendoakan semoga dana kerelaan yang saya
- 00:09:53berikan ini membuahkan kebahagiaan
- 00:09:56engkau pada kamu kepada engkau di tempat
- 00:10:01yang
- 00:10:02berbeda. Jadi memberikan harapan doa
- 00:10:06ucapan selamat.
- 00:10:09Sebaik sebaliknya kalau sekarang orang
- 00:10:13yang kita cintai ini sudah terlahir di
- 00:10:15alam
- 00:10:16lain, maka kita merelakannya adalah
- 00:10:19dengan mengatakan, "Semoga engkau di
- 00:10:22alam yang sekarang, di kelahiran engkau
- 00:10:24yang sekarang akan selalu lebih
- 00:10:28berbahagia dibandingkan dengan yang saat
- 00:10:31ini." Kenapa saya sedih ketika ditinggal
- 00:10:35orang yang dicintai? Karena
- 00:10:38saya masih ingin selalu bertemu dengan
- 00:10:42yang dicinta, tidak mau berpisah dengan
- 00:10:46yang
- 00:10:48dicinta. Padahal kenyataan semua itu
- 00:10:52adalah netral. Cinta dan benci itu hanya
- 00:10:55karena
- 00:10:57keinginan. Cinta itu karena keinginan
- 00:11:00kita tercapai.
- 00:11:02Maka saya mencintai dia,
- 00:11:06saya keinginannya terpuaskan oleh dia.
- 00:11:10Maka saya mencintai dia. Sebetulnya dia
- 00:11:14adalah
- 00:11:15objek kepuasan diri saya. Itulah yang
- 00:11:19saya sebut
- 00:11:21cinta. Sedangkan orang yang saya benci
- 00:11:25adalah orang yang tidak bisa memuaskan
- 00:11:28keinginan saya. Setiap kali saya ingin
- 00:11:31gini, dia tidak melakukan. Setiap kali
- 00:11:33saya ingin gini, dia enggak melakukan.
- 00:11:35Saya benci dia karena dia adalah objek
- 00:11:38yang tidak bisa memuaskan keinginan
- 00:11:41saya. Kita renungkan di dunia
- 00:11:45ini, apapun yang kita
- 00:11:47cintai sebetulnya adalah karena
- 00:11:50keinginan kita tercapai.
- 00:11:53Jadi
- 00:11:55misalnya
- 00:11:57saya suka loh HP merek ini. Saya tidak
- 00:12:02suka HP merek itu. Kenapa? Karena HP
- 00:12:05merek ini memenuhi keinginan saya. Saya
- 00:12:09ingin ini bisa, saya ingin itu bisa,
- 00:12:11maka HP ini saya
- 00:12:15suka. HP yang itu saya enggak suka.
- 00:12:17Kenapa? Karena HP itu tidak memenuhi
- 00:12:19keinginan saya. Saya mau gini enggak
- 00:12:21bisa, saya mau gitu enggak bisa.
- 00:12:23menjengkelkan sekali HP itu saya enggak
- 00:12:25suka dan
- 00:12:27kadang-kadang urusan yang sangat relatif
- 00:12:31ini kita jadikan sebagai yang
- 00:12:38objektif. Misalnya HP ini saya suka itu
- 00:12:42sebetulnya relatif karena saya suka,
- 00:12:44tetapi saya jadikan objektif HP ini
- 00:12:46bagus. Lalu kita merekomen teman-teman
- 00:12:49kita, HP ini bagus, HP ini bagus. Kita
- 00:12:51anggap teman kita sama dengan kita
- 00:12:54keinginannya. Padahal teman kita akan
- 00:12:57mengatakan, "Hap kayak gitu kok bagus.
- 00:12:59Oh, enggak cocok itu." Kan saya enggak
- 00:13:00senang itu. Kenapa? Karena keinginannya
- 00:13:02dia
- 00:13:04berbeda. Kemudian HP ini gak bagus.
- 00:13:08Kenapa? Karena enggak sesuai dengan
- 00:13:09keinginan kita.
- 00:13:11Subjektif. Tapi kemudian kita jadikan
- 00:13:14objektif. Jangan beli HP yang ini enggak
- 00:13:16bagus ini enggak bagus HP ini. Orang
- 00:13:18lain punya kebutuhan yang berbeda. Orang
- 00:13:21lain punya kesulitan yang berbeda. Tidak
- 00:13:23perlu kita memaksakan kehendak kepada
- 00:13:26dia. Ini HP. Kemudian teman juga
- 00:13:30sama. Saya teman ini saya suka. Kenapa?
- 00:13:34Karena teman itu memuaskan keinginan
- 00:13:36saya. Saya kepengin kalau ngomong tuh
- 00:13:38halus-halus. Eh, teming ngomongnya
- 00:13:39halus-halus nih. Saya kepengin kalau
- 00:13:42saya sedang sedih bisa
- 00:13:45dihibur. Teman ini suka
- 00:13:48menghibur. Saya kalau butuh uang dia
- 00:13:50bisa minjamin. Ah, teman ini suka
- 00:13:53minjemin. Saya kalau sedang ee eh
- 00:13:58sakit, butuh perhatian, dia sangat
- 00:14:01memperhatikan. Jadi saya cinta dia bukan
- 00:14:05karena dia, tapi karena
- 00:14:10saya terpenuhi
- 00:14:13[Musik]
- 00:14:15keinginannya. Sebaliknya, Teman yang itu
- 00:14:17saya enggak suka. Kenapa? Saya kepengin
- 00:14:19ngomongnya halus, dia kasar sih. Saya
- 00:14:22kepengin perhatian, dia gak ada
- 00:14:23perhatian. Dia cuek banget. Jadi saya
- 00:14:25enggak suka. itu sebetulnya adalah
- 00:14:28kebutuhan pribadi. Tetapi kemudian kita
- 00:14:32jadikan objektif. Yang subjektif kita
- 00:14:35jadikan objektif. Jadi kita ngomong, "Yo
- 00:14:39teman ini baik. Ayo kamu kalau
- 00:14:41teman-temanan yang model begini nih, ini
- 00:14:43bagus nih, ini bagus." Itu urusan
- 00:14:45pribadi kita. Kita jadikan yang objektif
- 00:14:49gitu. Kalau teman itu aku wah paling
- 00:14:51enggak suka itu menjengkelkan itu jahat
- 00:14:54itu. Padahal itu urusan pribadi kita.
- 00:14:57Dan akhirnya orang lain akan mengatakan
- 00:14:59jahat kan sama kamu sama aku enggak kok
- 00:15:05misalnya. Nah jadi kita ini sebetulnya
- 00:15:10hanya urusan subjektif banget. Demikian
- 00:15:13pula dengan tempat misalnya wah tempat
- 00:15:16ini bagus. Kenapa tempat ini bagus?
- 00:15:18karena memenuhi keinginan saya. Saya
- 00:15:20kepengin udaranya sejuk, dia sejuk.
- 00:15:23Pemandangannya bagus, dia bagus. Sesuai
- 00:15:25dengan keinginan saya. Maka saya
- 00:15:27mengatakan, "Wah, teman ini tempat ini
- 00:15:29recommended banget ini. Ini bagus ini.
- 00:15:32Kita jadikan objektif." Padahal dia
- 00:15:34sebetulnya urusannya
- 00:15:36subjektif. Tempat ini enggak bagus.
- 00:15:39Kenapa? Karena gak memenuhi keinginan
- 00:15:41saya. Pemandangannya jelek, udaranya
- 00:15:43jelek, dan lain sebagainya. Itu
- 00:15:45subjektif. Kemudian kita jadikan
- 00:15:47objektif. Ini loh tempatnya kalau ini
- 00:15:49jelek jangan pergi ke
- 00:15:50sana. Restoran juga sama. Restoran ini
- 00:15:54bagus. Kenapa? Karena cocok dengan
- 00:15:57keinginan saya. Makanannya cocok dengan
- 00:15:59keinginan saya. Harganya oke, tempatnya
- 00:16:02oke. Jadi kemudian kita jadikan yang
- 00:16:05subjektif ini sebagai objektif. Ini loh
- 00:16:07restoran bagus. Padahal itu hanya
- 00:16:09kepenuhi keinginan kita. Restoran ini
- 00:16:12gak bagus. Kenapa? E makanannya bagi
- 00:16:14saya enggak cocok. kemudian udaranya,
- 00:16:18pemandangannya dan pelayanannya dan
- 00:16:20lain-lain. Ah, ini restoran enggak
- 00:16:22benar. Itu semua adalah urusan
- 00:16:25subjektif. Jadi di dunia ini semua itu
- 00:16:29hanya objek keinginan kita. Kita yang
- 00:16:32belum mencapai kesucian itu selalu
- 00:16:35menjadikan lingkungan kita ini sebagai
- 00:16:38objek, pemuas keinginan. Mereka yang
- 00:16:41bisa memuaskan keinginan kita, kita
- 00:16:43sebut bagus dan kita
- 00:16:45cintai. Kucinglah saya senang kucing
- 00:16:47yang ini. Kok saya enggak suka kucing
- 00:16:49yang itu. Kenapa? Karena kucing yang ini
- 00:16:51memenuhi keinginan saya. Ketika saya
- 00:16:54sedang stres, dia bisa datang
- 00:16:55mencium-cium saya, menggosokkan
- 00:16:57badannya. Kucing yang itu saya enggak
- 00:17:00suka. Kenapa? Karena kucing itu malah
- 00:17:01mencakar saya, menggigit saya. Anjing
- 00:17:04yang ini saya suka. Kenapa? Karena
- 00:17:06anjing ini kalau saya saya datang selalu
- 00:17:08mengibaskan ekor. Kalau yang itu saya
- 00:17:10enggak suka. Kenapa? Karena kalau saya
- 00:17:12datang dia malah lari. Jadi anjing itu
- 00:17:15pun hanya objek keinginan kita. Kucing
- 00:17:18itu juga objek keinginan kita. Semua di
- 00:17:22dunia adalah objek keinginan kita. Nah,
- 00:17:24sekarang orang yang kita cintai
- 00:17:26sebetulnya dia adalah objek keinginan
- 00:17:28kita.
- 00:17:30Kita tidak mau melepas dia adalah karena
- 00:17:33keinginan kita belum terpuaskan secara
- 00:17:37tuntas. Contohnya kalau orang
- 00:17:40tua, Anda yang bergerak di bidang
- 00:17:43keagamaan spiritual ini tentu tahu.
- 00:17:45Misalnya ada orang tua yang masih muda,
- 00:17:47anak-anaknya masih kecil, ketika sakit
- 00:17:50maka biasanya ada keluarganya yang
- 00:17:52datang ke wiara dan meminta, "Tolonglah
- 00:17:54teman-teman bacain parita, ayahku
- 00:17:57sakit."
- 00:17:58karena dia masih muda masih
- 00:18:02diperlukan. Tapi tentu teman-teman juga
- 00:18:05tahu ketika ayahnya ini sudah umurnya 80
- 00:18:0890 tahun sudah sakit-sakitan, anaknya
- 00:18:11sudah mandiri semua, maka orang ini akan
- 00:18:14pergi ke wiara. Dan tolonglah bantu
- 00:18:17teman-teman doa supaya ayah saya atau
- 00:18:20orang tua saya ini cepat jalannya.
- 00:18:22Kasihan dia sakitnya lama.
- 00:18:24Peristiwa ditinggal orang yang kita
- 00:18:26cintai, ayah itu atau ibu, orang tua
- 00:18:30sama peristiwanya, cuman kebutuhannya
- 00:18:32yang berbeda. Kalau dia masih menjadi
- 00:18:36objek pemuasan keinginan saya, kalau
- 00:18:39bisa umurnya yang panjang supaya saya
- 00:18:42bisa lebih lama dipuaskan.
- 00:18:45Tapi kalau dia sudah tidak memuaskan
- 00:18:48keinginan saya, dia sudah sakit-sakitan,
- 00:18:50sudah tidak memberikan penghasilan,
- 00:18:52malah mengeluar membuat pengeluaran
- 00:18:54keuangan saya bulanannya jadi tinggi
- 00:18:56karena perobatan, pengobatan dan
- 00:18:58sebagainya, maka kalau bisa
- 00:19:01dipercepat. Sangat mengerikan
- 00:19:04teman-teman semua di dunia ini bahwa
- 00:19:06semua ukurannya hanya karena keinginan
- 00:19:09kita. Kalau kita bisa memahami itu dan
- 00:19:12kita punya cinta
- 00:19:14kasih, maka keinginan itu kita mulai
- 00:19:18bisa tekan pelan-pelan. Keran itu
- 00:19:21sebetulnya yang menjadi dasar kita bisa
- 00:19:23mengembangkan kesabaran dan cinta kasih
- 00:19:26sehingga hasilnya nanti ketika orang
- 00:19:29yang kita cintai
- 00:19:30itu berpisah dengan kita, maka kita
- 00:19:34lebih bisa merelakan. Nah, sekarang
- 00:19:36bagaimana sikapnya menghadapi orang yang
- 00:19:39kehilangan orang yang dicintai? Nomor
- 00:19:41satu tentu butuh
- 00:19:43waktu. Waktu
- 00:19:45itu bisa membantu kita untuk menerima
- 00:19:48kenyataan. Aduh, aku kok ditinggal orang
- 00:19:51yang aku cintai. Aku kok belum puas ya
- 00:19:53sebetulnya dengan apa yang saya harus
- 00:19:57dipuaskan dari dia ini. Aku kok belum
- 00:20:00belum cukup saya merasa. Nah, ini nanti
- 00:20:02butuh waktu untuk bisa nerima. Yang
- 00:20:05kedua, dalam mengisi waktu ini kita
- 00:20:08mendoakan semoga dia di mana pun dia
- 00:20:11berada semoga dia bahagia. Jadi kita
- 00:20:14mendoakan walaupun itu melawan melawan
- 00:20:17diri kita sendiri. Kadang-kadang aku
- 00:20:19bagaimana bisa mendoakan aku gak bisa
- 00:20:21karena aku masih sedih. Tapi kita paksa
- 00:20:25karena kalimat doa itu akan menjadi
- 00:20:28program untuk pikiran kita dengan kita
- 00:20:30sering mengatakan semoga dia bahagia.
- 00:20:32setiap kali kita kepikir, aduh kok dia
- 00:20:34sudah gak ada saya lagi ya. Semoga dia
- 00:20:38bahagia, semoga semua makhluk bahagia.
- 00:20:40Terus kita ucapkan gitu dan akhirnya
- 00:20:43nanti setahap demi setahap
- 00:20:46akhirnya kita bisa nerima kenyataan.
- 00:20:49Terima kenyataan bahwa berpisah dengan
- 00:20:51yang dicinta itu bukan berarti
- 00:20:54melupakan. Kita tidak pernah lupa
- 00:20:56peristiwa-peristiwa yang berkesan, baik
- 00:20:59yang menyenangkan maupun yang tidak
- 00:21:01menyenangkan. tidak bisa dilupakan.
- 00:21:03Bahkan sebetulnya
- 00:21:07secara ilmu pikiran apalagi yang dialami
- 00:21:11yang sudah pernah kita lihat di dalam
- 00:21:13Dhamma, Pangeran Sidarta sebelum
- 00:21:16mencapai
- 00:21:17kebudhaan di saat-saat malam menjelang
- 00:21:21pagi, beliau
- 00:21:24ingat ribuan kehidupan
- 00:21:27sebelumnya. Semua itu ada di dalam
- 00:21:30memorinya.
- 00:21:33Kalau Pangeran Sidarta bisa seperti itu,
- 00:21:35sebetulnya setiap
- 00:21:37orang juga bisa ingat kehidupan
- 00:21:43sebelumnya. Jadi, semua itu ada di dalam
- 00:21:46pikiran. Makanya orang yang ingat
- 00:21:48sebagian dari pengalaman hidupnya, dia
- 00:21:52disebut orang yang jenius.
- 00:21:57Misalnya umur 4 tahun kok sudah pintar
- 00:22:01matematika. Padahal biasanya anak umur 4
- 00:22:04tahun itu masih ah mainan. Ini kok sudah
- 00:22:06pintar matematika yang kelas SMP, SMA.
- 00:22:10Kenapa? Wah, ini jenius. Kalau dalam
- 00:22:13Dhamma sebetulnya karena dia
- 00:22:15ingat matematika di kehidupan yang
- 00:22:18sebelumnya sehingga dia tahu bagaimana
- 00:22:22pemecahan soal-soal itu lebih awal.
- 00:22:25daripada orang lain. Orang lain harus
- 00:22:27belajar di kehidupan ini karena dia lupa
- 00:22:30dengan kehidupan sebelumnya. Tapi dia
- 00:22:33sudah tahu karena di kehidupan
- 00:22:36sebelumnya dia sudah ingat itu. Kemudian
- 00:22:39ada orang yang
- 00:22:41bisa komposisi musik misalnya dari umur
- 00:22:44yang sangat dini misalnya. Kenapa? Ya
- 00:22:47karena dia ingat dari kehidupan
- 00:22:48sebelumnya. Jadi kalau Pangeran Sedarta
- 00:22:52ingat banyak kehidupan dan banyak segi.
- 00:22:55Kalau orang-orang jinis itu hanya satu
- 00:22:56dua segi saja sehingga dia disebut
- 00:22:59jenius. Kalau begitu kita tidak bisa
- 00:23:02lupa juga dulu
- 00:23:04pengalaman-pengalaman orang yang
- 00:23:06menyakiti kita ataupun orang yang
- 00:23:09membahagiakan kita. Orang yang menyakiti
- 00:23:12kita menjadi luka batin bagi kita yang
- 00:23:15tidak bisa kita lupakan. Kita hanya bisa
- 00:23:18nerima dia sebagaimana adanya dengan
- 00:23:20kesabaran dan cinta kasih. Demikian pula
- 00:23:23orang yang kita sayangi karena memuaskan
- 00:23:26keinginan kita. Kita hanya bisa menerima
- 00:23:29perpisahan itu dengan kesabaran dan
- 00:23:31cinta kasih. Mendoakan dia di mana pun
- 00:23:34berbahagia, tapi kita tidak akan pernah
- 00:23:37melupakannya. Jadi jangan harap Anda
- 00:23:40sudah jangan lupa, lupa, lupa ya. Anda
- 00:23:43hanya isi dengan doa sehingga Anda
- 00:23:45menerima kenyataan sebagaimana adanya.
- 00:23:48Ya, kalau Anda luka misalnya ada luka di
- 00:23:51badan, Anda mungkin karena waktu ya dia
- 00:23:54akan sembuh tapi ada bekasnya. Dan Anda
- 00:23:58hanya bisa nerima itu sebagaimana adanya
- 00:24:00dan ingat bahwa oh ini dulu saya pernah
- 00:24:02luka di sana, saya pernah patah tulang
- 00:24:04di sini. Ya sudah hanya ingat itu. Tapi
- 00:24:07bukan berarti melupakan. menerima
- 00:24:10kenyataan adalah tidak sama dengan
- 00:24:13melupakan dan kita tidak akan bisa
- 00:24:16melupakannya. Baik,
- 00:24:19sebetulnya memang inilah inti Dhamma
- 00:24:23bahwa di dalam kehidupan kita, kita
- 00:24:26sering dipermainkan oleh keinginan kita
- 00:24:29sendiri. Tadi kita sudah sampaikan bahwa
- 00:24:31di seluruh dunia, di lingkungan kita
- 00:24:35semua itu sebetulnya adalah netral. Yang
- 00:24:38membuat tidak netral adalah keinginan
- 00:24:41kita. Dan keinginan kita ini tidak
- 00:24:44selalu sesuai dengan kenyataan. tadi
- 00:24:47salah satu contoh yang saudara
- 00:24:48disampaikan dalam pertanyaan itu
- 00:24:50misalnya kita berpisah dengan yang
- 00:24:53dicinta itu tidak sesuai dengan
- 00:24:55keinginan karena kita inginnya selalu
- 00:24:58berkumpul dengan yang dicinta ingin kita
- 00:25:01tidak pernah bertemu dengan yang kita
- 00:25:03tidak suka. Kenyataan kita bisa berpisah
- 00:25:06dengan yang dicinta otomatis bertemu
- 00:25:09dengan yang tidak disuka. Perpisahan itu
- 00:25:12sendiri adalah pertemuan dengan yang
- 00:25:14kita tidak suka. kenyataan itu tidak
- 00:25:17bisa kita
- 00:25:19ubah. Dulu ketika saya pergi ke Wihara
- 00:25:24Girinaga di awal masih satu lantai ya
- 00:25:28yang kemudian masih ada rupang tiga
- 00:25:31kemudian jadi sampingnya rambut saya
- 00:25:33masih hitam semua hari itu. Kemudian ee
- 00:25:38Pak Roy juga masih masih hitam semua.
- 00:25:42Pak Roni juga semuanya ya. Roni Ruslem
- 00:25:45adiknya dan lain sebagainya. Semua itu
- 00:25:49adalah masih muda-muda semua,
- 00:25:51gagah-gagah semua ya. Walah saya ingat
- 00:25:54itu Pak Roni pun belum menikah hari itu
- 00:25:57masih baru berpacaran dan sebagainya.
- 00:26:00Nah, tetapi kan proses itu selalu
- 00:26:04berubah sampai
- 00:26:06akhirnya rambut menjadi putih, usia
- 00:26:10bertambah. Usia bertambah otomatis
- 00:26:12kekuatan menurun.
- 00:26:15Nah, kalau sudah kekuatan menurun ketika
- 00:26:18kita mulai naik tangga ya ini kan e
- 00:26:21lantai 9 misalnya naik dari lantai 1
- 00:26:24langsung enggak mau mau lantai keesembil
- 00:26:27bisa enggak tahan. Nah, kenapa? Karena
- 00:26:30keinginan saya mau langsung naik ke
- 00:26:33tetapi
- 00:26:34kenyataan kemampuan saya menurun karena
- 00:26:38saya sudah umur makin bertambah, tenaga
- 00:26:40makin berkurang. Sehingga akhirnya
- 00:26:43ketika saya pergi ke Wihara Kirinaga ya
- 00:26:46naik satu lantai jalan-jalan dulu di
- 00:26:49situ sambil lihat-lihat menikmati semua
- 00:26:52hasil karyanya semua umat Buddha di
- 00:26:55Makassar dan semuanya itu para donatur
- 00:26:58itu sambil menikmati sudah sambil
- 00:27:00istirahat naik lagi satu lantai, naik
- 00:27:03lagi satu lantai, naik lagi satu lantai
- 00:27:05sampai akhirnya semua bisa dapat
- 00:27:07kemudian turun. Ya seperti itu juga
- 00:27:09artinya apa?
- 00:27:11Kenyataan memang saya tubuhnya menjadi
- 00:27:15lemah, tapi sekarang keinginan saya
- 00:27:18tetap naik. Berarti keinginan yang saya
- 00:27:20ubah saya tidak langsung ke atas, tapi
- 00:27:22bertahap secara bertahap perlantai,
- 00:27:25perlantai, perlantai. Sampai sambil
- 00:27:27menikmati. Demikian pula di dalam
- 00:27:29kehidupan yang tadi saya sampaikan
- 00:27:32misalnya Saudara pertanyaan tentang
- 00:27:34berpisah dengan yang dicinta tadi.
- 00:27:37Kenyataannya kita sudah berpisah,
- 00:27:39keinginannya selalu berkumpul. Jadi
- 00:27:41sekarang yang kita ubah adalah
- 00:27:43keinginan. Keinginan saya apa? Ya
- 00:27:45keinginan saya karena mau berkumpul gak
- 00:27:47bisa ya saya ganti dengan mendoakan.
- 00:27:50Jadi keinginan yang diubah karena
- 00:27:53kenyataan tidak pernah bisa berubah.
- 00:27:56Anda yang
- 00:27:57misalnya sudah terlahir sebagai pria
- 00:27:59atau sebagai wanita, ya sudah. Wah, saya
- 00:28:02padahal pengin sekali saya melakukan
- 00:28:05kerjaan-kerjaan yang di luar gender
- 00:28:07saya. Sebagai pria saya pengin kerjaan
- 00:28:10wanita. Yang wanita saya pengin kerjaan
- 00:28:12pria. Tapi ya yang kita ubah adalah
- 00:28:14keinginan disesuaikan dengan kenyataan.
- 00:28:18Di dalam hidup kita ini. Keinginan dan
- 00:28:20kenyataan ini selalu harusnya seimbang.
- 00:28:23Itu baru bahagia. Kalau keinginannya
- 00:28:26lebih rendah daripada kenyataan, maka
- 00:28:29hidup kita bahagia banget nih ya. Nah,
- 00:28:32karena misalnya saya keinginannya bulan
- 00:28:34ini sebetulnya saya hanya misalnya
- 00:28:37materi ya, saya hanya mengumpulkan Xia.
- 00:28:40Kerja saya hasilnya X tapi ternyata
- 00:28:43kenyataannya 5X. Wow, happy banget nih.
- 00:28:46Aduh, senang sekali. Karena ini kalau
- 00:28:48dipikir keuntungan ya. Tapi ada satu
- 00:28:52ketika keinginan kita lebih tinggi
- 00:28:56daripada kenyataan. Ingin saya
- 00:29:01xatnya
- 00:29:031/2x. Jarak antara kenyataan dengan
- 00:29:06keinginan inilah yang bisa menimbulkan
- 00:29:10stres. Kenyataan saya hanya dapat
- 00:29:12setengah X. Keinginan X. Saya tidak bisa
- 00:29:16mengubah kenyataan, tetapi yang saya
- 00:29:19ubah adalah keinginan. yaitu ya sudahlah
- 00:29:23dengan 1/2x ya. Oke. Cuman nanti saya
- 00:29:26perlu evaluasi bagaimana satu ketika di
- 00:29:31bulan depan mungkin X ini tercapai atau
- 00:29:33misalnya saya maunya kan X bulan ini,
- 00:29:37tetapi kok ternyata hanya setengah X.
- 00:29:39Oh, berarti saya harus tambah 2 minggu
- 00:29:41lagi ya. Membutuhkan waktu untuk bisa
- 00:29:45mencapai X. Jadi keinginan saya turunkan
- 00:29:48dimensi waktunya atau mungkin saya
- 00:29:52turunkan keinginannya. Ya, memang saya
- 00:29:54belum nyampailah di level itu. Jadi, ini
- 00:29:57semua adalah permainan pengendalian
- 00:29:59keinginan. Dan pengendalian keinginan
- 00:30:00dimulai dari mana? Ya, dimulai dari dana
- 00:30:03paramita itu tadi bahwa ingin saya saya
- 00:30:05memiliki ini, tapi saya mau bagikan
- 00:30:08dimulai dari situ yang materi itu sampai
- 00:30:12akhirnya yang bukan materi. Karena itu
- 00:30:15kita jangan
- 00:30:18melupakan tahap-tahapan di dalam latihan
- 00:30:20Dhamma. Karena tidak semua itu bisa
- 00:30:23dicapai dalam waktu yang seketika.
- 00:30:25Bahkan Pangeran Sidarta yang jenius pun
- 00:30:29mencapai kebudannya setelah melatih diri
- 00:30:31selama 6 tahun. Apalagi kita yang tidak
- 00:30:35termasuk jenius tentu membutuhkan waktu
- 00:30:38yang lebih lama. Sabar untuk berlatih.
- 00:30:41Karena perjalanan 1000 langkah dimulai
- 00:30:44dari satu langkah.
- 00:30:47pembangunan wihara wihara Girinaga yang
- 00:30:51sembilan lantai itu juga dimulai dari
- 00:30:55satu batu yang diletakkan tambah dua
- 00:30:58batu, tiga batu tambah batu bat satu
- 00:31:00satu sampai akhirnya lantai satu
- 00:31:03terbangun lantai dua lantai lantai dan
- 00:31:06seterusnya semuanya membutuhkan waktu
- 00:31:08semuanya membutuhkan perjuangan dan
- 00:31:11hidup ini adalah perjuangan berjuanglah
- 00:31:14untuk hidup terima kasih
- kesadaran
- kerelaan
- kehilangan
- cinta kasih
- dana paramita
- mendoakan
- perpisahan
- keinginan
- kenyataan
- penerimaan