Memahami Vatikan dalam 34 Menit: Sejarah, Skandal, dan Kekuasaan Rohani

00:34:23
https://www.youtube.com/watch?v=4p9QuFF13v8

Resumo

TLDRVideo ini menjelaskan tentang Vatikan, negara terkecil di dunia, dan pengaruhnya dalam politik global. Meskipun tidak memiliki sumber daya alam atau militer, Vatikan memiliki kekuatan diplomatik yang signifikan. Sejarahnya dimulai dari pengikut Yesus yang dikejar-kejar, hingga menjadi kekuatan politik dan spiritual yang besar. Proses pemilihan paus yang dilakukan secara rahasia dan tertutup juga dibahas, menunjukkan bagaimana kekuasaan dan politik berinteraksi dalam gereja. Di era modern, Vatikan menghadapi tantangan baru, termasuk polarisasi budaya dan krisis moral, tetapi tetap berusaha untuk menjadi suara moral di dunia.

Conclusões

  • 🌍 Vatikan memiliki pengaruh besar meskipun merupakan negara terkecil di dunia.
  • 🤝 Proses pemilihan paus dilakukan secara rahasia untuk menjaga integritas.
  • 📜 Sejarah Vatikan dimulai dari pengikut Yesus yang dikejar-kejar.
  • ⚖️ Ekskomunikasi dari paus dapat mengubah legitimasi kekuasaan penguasa.
  • 🌱 Vatikan beradaptasi dengan tantangan modern seperti perubahan iklim.
  • 🕊️ Paus berperan sebagai suara moral dalam konflik global.
  • 🔒 Konklav adalah proses pemilihan paus yang tertutup.
  • 💬 Soft power Vatikan berasal dari moralitas dan diplomasi.
  • 📈 Vatikan tetap relevan di abad ke-21 dengan suara moral yang netral.
  • 👥 Generasi muda mendorong Vatikan untuk lebih terbuka dan responsif.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini membahas pengaruh Vatikan, negara terkecil di dunia, dalam kebijakan imigrasi Eropa dan diplomasi global. Meskipun tidak memiliki sumber daya alam atau militer, suara Vatikan didengar lebih dari negara besar. Paus, sebagai pemimpin spiritual, memiliki posisi setara dengan pemimpin dunia lainnya, dan pemilihan paus dilakukan secara rahasia, menunjukkan kekuatan politik Vatikan yang unik.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Sejarah Vatikan dimulai dari pengikut Yesus, Simon Petrus, yang menjadi simbol kekuatan spiritual. Setelah dihukum mati, makamnya menjadi pusat kekuasaan Katolik. Dengan Edik Milan oleh Kaisar Konstantinus, Kristen diakui dan gereja mulai membangun kekuasaan politik, menjalin hubungan simbiosis dengan kekaisaran.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Gereja Katolik berusaha mendapatkan otonomi dari kekaisaran, dan gelar Paus muncul sebagai pemimpin rohani dan politik. Dokumen Donatio Konstantini, meskipun palsu, memberikan legitimasi kekuasaan gereja. Pada abad ke-8, Paus menjadi kepala negara dengan wilayah dan tentara, mengubah gereja menjadi alat kekuasaan.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Konflik antara Paus dan kaisar berlanjut, dengan Paus Gregorius VII mengeluarkan Diktatus Papai yang menyatakan hak eksklusif Paus dalam mengangkat kaisar. Ini menunjukkan dominasi gereja atas kekuasaan politik, di mana Paus menjadi raja atas raja, dan pengutukan gereja dapat mengubah nasib penguasa.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Abad ke-11 hingga ke-13 menyaksikan ketegangan antara Paus dan penguasa dunia, dengan Paus sering kali menjadi pion dalam politik. Era Avignon Papasi menunjukkan bagaimana pemilihan paus dipengaruhi oleh kekuatan politik, dan pemilihan dilakukan dalam konklav tertutup untuk mencegah intervensi luar.

  • 00:25:00 - 00:34:23

    Di era modern, Vatikan menghadapi tantangan global, dengan Paus berperan dalam isu-isu moral dan politik. Paus Fransiskus dikenal progresif, berbicara tentang perubahan iklim dan keadilan sosial. Namun, gereja harus beradaptasi dengan kritik dan tuntutan transparansi, menghadapi dilema antara tradisi dan modernitas.

Mostrar mais

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Mengapa Vatikan memiliki pengaruh besar dalam politik global?

    Meskipun kecil, Vatikan memiliki jaringan pengaruh global dan moralitas yang kuat, membuat suaranya didengar di tingkat internasional.

  • Apa itu konklav dalam pemilihan paus?

    Konklav adalah proses pemilihan paus yang dilakukan secara tertutup oleh kardinal, tanpa akses dari luar.

  • Siapa yang pertama kali mengakui agama Kristen di Romawi?

    Kaisar Konstantinus mengeluarkan Edik Milan yang memberikan kebebasan beragama, termasuk untuk Kristen.

  • Apa yang terjadi jika seorang paus mengeluarkan ekskomunikasi?

    Ekskomunikasi dapat mengakibatkan hilangnya legitimasi kekuasaan bagi seorang penguasa.

  • Apa tantangan yang dihadapi Vatikan di era modern?

    Vatikan menghadapi tantangan dari polarisasi budaya, kapitalisme ekstrem, dan krisis moral digital.

  • Mengapa pemilihan paus dilakukan secara rahasia?

    Pemilihan paus dilakukan secara rahasia untuk mencegah intervensi luar dan menjaga integritas proses.

  • Apa peran Paus dalam konflik global saat ini?

    Paus berperan sebagai suara moral dan diplomatik dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial.

  • Bagaimana Vatikan beradaptasi dengan perubahan zaman?

    Vatikan berusaha untuk lebih terbuka dan responsif terhadap kritik, terutama dari generasi muda.

  • Apa yang dimaksud dengan soft power dalam konteks Vatikan?

    Soft power merujuk pada kemampuan Vatikan untuk mempengaruhi melalui moralitas dan diplomasi, bukan kekuatan militer.

  • Mengapa Vatikan tetap relevan di abad ke-21?

    Vatikan tetap relevan karena banyak orang masih mencari suara moral yang netral di tengah kekacauan dunia.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    [Musik]
  • 00:00:03
    Kenapa negara yang cuma seluas taman
  • 00:00:05
    kota bisa mempengaruhi kebijakan
  • 00:00:07
    imigrasi Eropa? Jadi, suara perdamaian
  • 00:00:09
    di Timur Tengah bahkan dijadikan tempat
  • 00:00:12
    para pemimpin dunia meminta restu
  • 00:00:13
    sebelum berperang. Kenapa Vatikan negara
  • 00:00:17
    terkecil di dunia justru punya pengaruh
  • 00:00:19
    yang enggak pernah bisa diabaikan dalam
  • 00:00:21
    peta politik global? Padahal Vatikan
  • 00:00:25
    enggak punya tambang emas, enggak punya
  • 00:00:28
    cadangan minyak, enggak punya militer
  • 00:00:30
    yang bisa menekan negara lain. Tapi
  • 00:00:32
    anehnya suara
  • 00:00:34
    Vatikan bisa lebih didengar daripada
  • 00:00:37
    suara negara-negara besar. Kenapa Paus
  • 00:00:40
    pemimpin spiritual justru duduk di level
  • 00:00:43
    setara dengan Presiden Amerika atau
  • 00:00:46
    cancelir Jerman dalam urusan diplomasi
  • 00:00:48
    internasional? Dan yang lebih bikin
  • 00:00:51
    penasaran kenapa pemilihan paus selalu
  • 00:00:53
    dilakukan secara rahasia tertutup,
  • 00:00:56
    dijaga seolah-olah lebih ketat dari
  • 00:00:58
    ruang kendali nuklir. Kalau kita mau
  • 00:01:01
    jujur, Vatikan itu fenomena unik. Di
  • 00:01:03
    satu sisi, dia negara punya bendera,
  • 00:01:06
    punya paspor, punya mata uang. Tapi di
  • 00:01:09
    sisi lain, dia adalah lembaga keagamaan
  • 00:01:12
    tertua di dunia yang masih eksis yang
  • 00:01:14
    berdiri di atas fondasi spiritual tapi
  • 00:01:17
    beroperasi dengan kecerdikan politik
  • 00:01:19
    kelas dunia. Di video ini kita tidak
  • 00:01:21
    cuman akan bicara tentang sejarah, kita
  • 00:01:24
    akan membedah bagaimana Vatikan bisa
  • 00:01:26
    bertahan lebih dari 2000 tahun,
  • 00:01:28
    menavigasi badai sejarah, ditindas,
  • 00:01:31
    bangkit, bahkan merebut kekuasaan dari
  • 00:01:33
    tangan para kaisar dunia. Kita juga akan
  • 00:01:36
    masuk ke ruang konklav, ritual pemilihan
  • 00:01:39
    paus yang penuh rahasia, penuh strategi,
  • 00:01:42
    dan kadang penuh drama. Bayangkan,
  • 00:01:45
    sebuah negara kecil yang jika diledakkan
  • 00:01:48
    mungkin tidak akan masuk breaking news
  • 00:01:50
    di media. Tapi kalau pausnya bicara,
  • 00:01:53
    CNN, BBC, bahkan pemimpin-pemimpin dunia
  • 00:01:56
    diam dan mendengarkan. Itulah kekuatan
  • 00:01:59
    diam-diam dari Vatikan. Kita akan
  • 00:02:01
    menyusuri bagaimana gereja bawah tanah
  • 00:02:04
    di masa Romawi berubah jadi penguasa
  • 00:02:06
    spiritual dan politis. Kita akan bahas
  • 00:02:08
    konflik dengan kaisar, intervensi dalam
  • 00:02:11
    perang hingga bagaimana sistem politik
  • 00:02:13
    tertutupnya yang tak mengenal demokrasi
  • 00:02:15
    publik justru bisa menciptakan pemimpin
  • 00:02:18
    global yang ditakuti dan dihormati
  • 00:02:20
    sekaligus. Dan semua itu dimulai dari
  • 00:02:24
    sebuah makam.
  • 00:02:28
    Bayangkan kamu hidup di abad pertama
  • 00:02:31
    Masehi di jantung kekaisaran Romawi.
  • 00:02:34
    Menyebut dirimu sebagai pengikut Yesus
  • 00:02:36
    bukan cuma dianggap aneh, tapi bisa
  • 00:02:39
    bikin kamu diburu, ditangkap, bahkan
  • 00:02:42
    dibunuh. Di masa itu, agama Kristen
  • 00:02:45
    hanyalah sekte kecil Yahudi yang
  • 00:02:47
    dianggap pembangkang, berbahaya, dan
  • 00:02:50
    mengganggu stabilitas negara.
  • 00:02:52
    Orang-orang Kristen dikejar, disalib,
  • 00:02:55
    dibakar hidup-hidup di jalanan Roma
  • 00:02:57
    sebagai penerang malam, dibuat tontonan
  • 00:03:00
    di arena gladiator. Di tengah kegelapan
  • 00:03:02
    itu muncul tokoh kunci bernama Simon
  • 00:03:05
    Petrus, murid paling setia dari Yesus.
  • 00:03:08
    Simon Petrus bukan
  • 00:03:10
    bangsawan, bukan orang kaya. Ia cuma
  • 00:03:13
    nelayan Galilea, tapi kepercayaannya
  • 00:03:16
    pada ajaran Yesus membuatnya menjadi
  • 00:03:18
    simbol kekuatan spiritual yang tak bisa
  • 00:03:21
    dihancurkan. Ia datang ke Roma,
  • 00:03:24
    berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan
  • 00:03:26
    akhirnya ditangkap oleh pasukan
  • 00:03:29
    Romawi. Menurut tradisi, Petrus dihukum
  • 00:03:32
    salib, tapi dia minta disalib terbalik
  • 00:03:34
    karena merasa tidak layak mati seperti
  • 00:03:36
    gurunya. Ia wafat dan dimakamkan di
  • 00:03:38
    sebuah bukit kecil yang kemudian dikenal
  • 00:03:41
    sebagai bukit Vatikan. Dan dari makam
  • 00:03:45
    itulah berdiri bangunan paling megah
  • 00:03:47
    umat Katolik, Basilika Santo Petrus.
  • 00:03:50
    Tapi waktu itu, siapa yang menyangka
  • 00:03:52
    bahwa kematian seorang nelayan bisa
  • 00:03:55
    menjadi fondasi berdirinya negara? Bahwa
  • 00:03:57
    tubuhnya yang dikuburkan diam-diam di
  • 00:03:59
    bukit itu akan menjadi pusat kekuasaan
  • 00:04:03
    global. 2000 tahun kemudian semua itu
  • 00:04:06
    berubah drastis Kaisar Konstantinus naik
  • 00:04:09
    taktaun 313 Masehi, ia mengeluarkan Edik
  • 00:04:13
    Milan, sebuah keputusan yang memberikan
  • 00:04:16
    kebebasan beragama termasuk untuk
  • 00:04:18
    Kristen. Itu adalah titik balik. Kristen
  • 00:04:22
    tidak lagi sembunyi-sembunyi. Gereja
  • 00:04:24
    mulai dibangun. Simbol-simbol keagamaan
  • 00:04:27
    mulai dihormati. Dan yang paling
  • 00:04:29
    penting, kekaisaran mulai bersekutu
  • 00:04:31
    dengan kekuatan spiritual.
  • 00:04:34
    Tahun 325 Masehi, Konstantinus menggelar
  • 00:04:39
    Konsilinisea. Ia mengundang para uskup
  • 00:04:41
    dari seluruh wilayah untuk menetapkan
  • 00:04:43
    doktrin resmi Kristen.
  • 00:04:46
    Pertanyaannya, kenapa kaisar yang
  • 00:04:48
    seorang politisi duniawi mau ikut campur
  • 00:04:52
    dalam urusan spiritual? Jawabannya
  • 00:04:54
    jelas, kekuasaan. Konstantinus sadar
  • 00:04:58
    agama bisa menjadi alat pemersatu
  • 00:05:00
    imperium yang luas. Umat Kristen yang
  • 00:05:03
    semula diburu, kini diangkat, diberi
  • 00:05:05
    wewenang, diberi tempat selama mereka
  • 00:05:08
    patuh pada struktur kekaisaran. Inilah
  • 00:05:10
    awal mula lahirnya hubungan simbiosis
  • 00:05:13
    antara takhta spiritual dan mahkota
  • 00:05:16
    kekuasaan duniawi. Namun, gereja tidak
  • 00:05:18
    puas hanya jadi anak emas kekaisaran.
  • 00:05:21
    Mereka ingin otonomi dan satu persatu
  • 00:05:25
    uskup-uskup Roma mulai membangun
  • 00:05:27
    jaringan kekuasaan yang tak hanya
  • 00:05:29
    bersifat rohani tapi juga administratif
  • 00:05:32
    dan politis. Dari sinilah muncul gelar
  • 00:05:35
    Paus yang artinya Bapak dalam bahasa
  • 00:05:38
    Latin. Gelar ini awalnya bersifat
  • 00:05:40
    simbolik. Tapi seiring waktu Paus mulai
  • 00:05:43
    dianggap sebagai penerus Petrus. Ia
  • 00:05:45
    bukan sekadar uskup Roma, tapi pemimpin
  • 00:05:48
    seluruh gereja di dunia. Dan status ini
  • 00:05:50
    diperkuat oleh sebuah dokumen yang
  • 00:05:52
    selama ratusan tahun dianggap sakral.
  • 00:05:55
    Donatio Konstantini. Donasi
  • 00:05:58
    Konstantinus. Dokumen ini menyatakan
  • 00:06:00
    bahwa Kaisar Konstantinus memberikan
  • 00:06:02
    seluruh wilayah barat kepada Paus
  • 00:06:04
    sebagai bentuk
  • 00:06:06
    penghormatan. Dokumen ini jadi dasar
  • 00:06:08
    hukum Gereja Katolik untuk mengklaim
  • 00:06:10
    wilayah kekuasaan. Baru belakangan
  • 00:06:12
    terbukti bahwa dokumen ini palsu. Tapi
  • 00:06:16
    pada masa itu tak ada yang berani
  • 00:06:18
    mempertanyakan.
  • 00:06:19
    Hasilnya gereja jadi negara. Dan pada
  • 00:06:23
    abad ke-8 Raja Pepin dari Prancis
  • 00:06:26
    memberikan wilayah Italia Tengah kepada
  • 00:06:28
    Paus. Wilayah ini dikenal sebagai negara
  • 00:06:31
    gereja dan dipimpin langsung oleh Paus.
  • 00:06:34
    Artinya Paus sekarang bukan hanya
  • 00:06:37
    pemimpin rohani, tapi juga kepala
  • 00:06:40
    negara. Punya wilayah, punya tentara,
  • 00:06:44
    punya pajak, punya sistem hukum sendiri.
  • 00:06:47
    Inilah titik ketika spiritualitas
  • 00:06:49
    melebur dengan kekuasaan. Gereja bukan
  • 00:06:52
    lagi tempat doa. Gereja adalah alat
  • 00:06:55
    kekuasaan. Dan Vatikan yang dulu hanya
  • 00:06:58
    bukit sunyi kini menjadi ibu kota
  • 00:07:00
    spiritual sekaligus pusat politik
  • 00:07:05
    global. Bayangkan ada satu masa ketika
  • 00:07:08
    satu kalimat dari seorang Paus bisa
  • 00:07:11
    membuat seorang kaisar kehilangan
  • 00:07:13
    seluruh tentaranya. Ditinggal para
  • 00:07:15
    bangsawan bahkan dikutuk oleh rakyatnya
  • 00:07:18
    sendiri. Dan yang lebih gila, kalimat
  • 00:07:21
    itu bukan ajakan perang, tapi cuma satu
  • 00:07:24
    kata, eks komunikasi. Inilah masa ketika
  • 00:07:28
    Paus tidak hanya dianggap sebagai wakil
  • 00:07:30
    Tuhan di bumi, tapi juga sebagai pemberi
  • 00:07:33
    dan pencabut legitimasi
  • 00:07:35
    kekuasaan. Dan bagi para raja yang hidup
  • 00:07:38
    di Eropa abad pertengahan, komunikasi
  • 00:07:40
    dari paus berarti kiamat politik. Kita
  • 00:07:43
    bicara soal abad ke-11. Saat itu Eropa
  • 00:07:47
    masih dikuasai oleh sistem feodalisme di
  • 00:07:50
    mana para bangsawan dan gereja saling
  • 00:07:51
    tarik-menarik pengaruh. Kekaisaran
  • 00:07:54
    Romawisci yang waktu itu mencakup
  • 00:07:56
    wilayah Jerman, Austria, dan Italia
  • 00:07:59
    Utara dipimpin oleh seorang kaisar
  • 00:08:01
    bernama Henry The Fufroh. Sementara
  • 00:08:04
    takahta kepausan diduduki oleh Paus
  • 00:08:06
    Gregorius Assessment. Masalahnya
  • 00:08:08
    sederhana tapi efeknya luar biasa besar.
  • 00:08:11
    Henry ingin menunjuk uskup-uskup di
  • 00:08:13
    wilayah kekuasaannya. Kenapa? Karena
  • 00:08:16
    menjadi uskup waktu itu bukan cuma soal
  • 00:08:19
    doa, tapi soal kekuasaan, pajak, tanah,
  • 00:08:22
    dan otoritas atas ribuan umat. Tapi
  • 00:08:25
    Gregorius bilang tidak bisa. Yang punya
  • 00:08:28
    hak tunjuk uskup adalah Paus, bukan
  • 00:08:30
    kaisar. Henry murka. Ia anggap Paus
  • 00:08:33
    sudah melewati batas. Maka ia melantik
  • 00:08:36
    uskupnya sendiri. Gregorius tidak
  • 00:08:38
    tinggal diam. Ia mengutuk Henri keempat,
  • 00:08:41
    mencabut hak kekuasaan duniawinya dan
  • 00:08:43
    yang paling mematikan mengeluarkan Henry
  • 00:08:46
    dari gereja. Komunikasi itu bukan
  • 00:08:49
    sekadar simbol. Itu berarti rakyat tidak
  • 00:08:52
    lagi wajib setia pada kaisar. Bangsa
  • 00:08:54
    Jerman mulai memberontak. Para bangsawan
  • 00:08:57
    meninggalkan Henri karena dalam budaya
  • 00:09:00
    Kristen saat itu, pemimpin yang dikutuk
  • 00:09:02
    gereja dianggap sebagai musuh
  • 00:09:06
    Tuhan. Apa yang dilakukan Henry? Ia
  • 00:09:09
    berjalan kaki menembus salju musim
  • 00:09:11
    dingin dari Jerman ke Italia menuju
  • 00:09:14
    kastil Kanosa, tempat paus menginap. Dan
  • 00:09:17
    di sanalah di gerbang kastil, Henry
  • 00:09:19
    berdiri tanpa alas kaki dalam cuaca
  • 00:09:22
    membekukan selama 3 hari 3 malam memohon
  • 00:09:25
    ampun pada Gregorius. Paus akhirnya
  • 00:09:28
    memaafkan. Tapi momentum itu jadi simbol
  • 00:09:31
    dominasi gereja atas kekuasaan politik.
  • 00:09:35
    Bayangkan seorang kaisar yang pernah
  • 00:09:37
    memerintah wilayah seluas negara-negara
  • 00:09:40
    modern harus bersujud di depan Paus
  • 00:09:43
    seperti rakyat kecil. Inilah masa di
  • 00:09:45
    mana Paus bukan hanya tokoh spiritual,
  • 00:09:48
    tapi juga raja atas raja. Kita bicara
  • 00:09:50
    tentang dokumen bernama Diktatus Papai
  • 00:09:53
    yang dirilis oleh Paus Gregorius
  • 00:09:55
    ketujuh. Isinya sebuah deklarasi bahwa
  • 00:09:59
    hanya Paus yang boleh mengangkat atau
  • 00:10:01
    mencopot kaisar. Paus juga bisa
  • 00:10:03
    mengampuni dosa. Sementara raja tidak
  • 00:10:05
    bisa menilai atau mengadili Paus. Jadi
  • 00:10:08
    bukan hanya simbolik, Bro. Secara
  • 00:10:11
    sistematis, Vatikan mengukuhkan diri
  • 00:10:13
    sebagai otoritas tertinggi bukan cuma
  • 00:10:15
    dalam urusan surga, tapi juga dunia.
  • 00:10:18
    Konflik antara Paus dan Kaisar ini bukan
  • 00:10:21
    cuma sekali dua kali. Abad demi abad,
  • 00:10:24
    hubungan antara Vatikan dan penguasa
  • 00:10:26
    dunia terus panas. Sebut saja Frederik,
  • 00:10:30
    Kaisar Romawi Suci. abad ke-13 yang
  • 00:10:33
    berani mengkritik gereja karena terlalu
  • 00:10:36
    mencampuri urusan negara. Dia dianggap
  • 00:10:38
    bidah. Paus eks komunikasi dia. Tapi
  • 00:10:41
    Frederick tidak tunduk. Bahkan ia
  • 00:10:43
    memimpin perang salib sendiri tanpa izin
  • 00:10:46
    Paus dan sukses merebut Yerusalem lewat
  • 00:10:49
    diplomasi. Paus Klemen keempat lalu
  • 00:10:51
    membalasnya dengan menyokong lawan
  • 00:10:53
    politik Frederick.
  • 00:10:55
    Dan setelah wafatnya Fredrik, Paus
  • 00:10:57
    menyatakan keturunannya haram memimpin.
  • 00:11:00
    Politik di Vatikan mulai terlihat lebih
  • 00:11:02
    tajam dari pedang. Dan ini bukan cuman
  • 00:11:05
    urusan teologi, tapi tentang siapa yang
  • 00:11:07
    mengontrol Eropa. Muncullah era Avinon
  • 00:11:10
    Papasi ketika Paus tidak lagi tinggal di
  • 00:11:12
    Roma, tapi di Prancis. Selama hampir 70
  • 00:11:16
    tahun, Vatikan dikendalikan dari kota
  • 00:11:18
    kecil Avinon. Kenapa? Karena raja
  • 00:11:21
    Prancis ingin kontrol penuh atas gereja.
  • 00:11:23
    Inilah masa di mana politik Paus menjadi
  • 00:11:26
    rebutan antar negara besar. Paus
  • 00:11:28
    dijadikan pion. Ada paus yang diangkat
  • 00:11:31
    oleh Prancis dan ada yang oleh Italia.
  • 00:11:34
    Bahkan pernah ada tiga paus dalam satu
  • 00:11:36
    waktu saling klaim sebagai pemimpin sah.
  • 00:11:39
    Bayangkan umat bingung yang mana paus
  • 00:11:42
    beneran, yang mana yang sah secara
  • 00:11:44
    teologi, yang mana yang cuma boneka
  • 00:11:46
    politik.
  • 00:11:47
    Kekacauan ini akhirnya diselesaikan
  • 00:11:50
    lewat Konsili Constance di tahun
  • 00:11:53
    1417. Di sana gereja memaksa ketiga paus
  • 00:11:56
    untuk turun takta dan memilih satu paus
  • 00:11:59
    baru yang netral. Tapi luka sejarah itu
  • 00:12:01
    tidak pernah benar-benar sembuh. Karena
  • 00:12:04
    sejak saat itu pemilihan Paus tidak
  • 00:12:06
    pernah lepas dari kalkulasi politik.
  • 00:12:09
    Kardinal bukan cuma tokoh agama, tapi
  • 00:12:12
    juga politisi. Pemilihan Paus dilakukan
  • 00:12:15
    dalam ruang tertutup bernama Kongklav
  • 00:12:17
    tanpa akses dunia luar. Sistem ini
  • 00:12:20
    dibuat untuk mencegah intervensi negara,
  • 00:12:23
    tapi juga membuka peluang lobi dan
  • 00:12:25
    aliansi diam-diam di dalam gereja
  • 00:12:26
    sendiri. Dan itulah yang akan kita bahas
  • 00:12:29
    di segmen selanjutnya. Bagaimana koncl
  • 00:12:32
    kepausan dijalankan? Bagaimana suara
  • 00:12:35
    paus bisa didorong oleh blok-blok
  • 00:12:37
    kekuatan? Dan bagaimana sistem tertutup
  • 00:12:40
    ini justru melahirkan pemimpin global
  • 00:12:42
    dengan pengaruh luar
  • 00:12:47
    biasa. Kenapa pemilihan paus dilakukan
  • 00:12:49
    secara tertutup tanpa publik, tanpa
  • 00:12:52
    kamera, dan bahkan tanpa sinyal? Dan
  • 00:12:54
    kenapa sinyal satu-satunya dari hasil
  • 00:12:56
    pemilihan itu hanya asap dari cerobong
  • 00:12:59
    kecil di kapel Sistina? Jawabannya
  • 00:13:02
    sederhana tapi mendalam. Karena memilih
  • 00:13:05
    Paus bukan sekadar mengganti pemimpin
  • 00:13:07
    gereja. Ini adalah proses menentukan
  • 00:13:09
    siapa yang akan jadi wajah Tuhan di bumi
  • 00:13:12
    sekaligus penentu arah politik moral
  • 00:13:14
    dunia. Dan karena taruhan kekuasaannya
  • 00:13:17
    begitu besar, semuanya harus dikunci
  • 00:13:19
    rapat, dijaga dari intervensi dunia
  • 00:13:22
    luar, atau malah dari sesama internal
  • 00:13:25
    yang terlalu ambisius. Kita masuk ke
  • 00:13:27
    dunia konklav, sebuah tradisi kuno yang
  • 00:13:30
    dimulai sejak abad ke-13.
  • 00:13:33
    Konclav berasal dari bahasa Latin
  • 00:13:34
    kumklav yang berarti dengan kunci.
  • 00:13:38
    Karena secara literal semua kardinal
  • 00:13:40
    pengambil suara akan dikurung dalam satu
  • 00:13:42
    kompleks tertutup dan tidak diizinkan
  • 00:13:45
    keluar sampai satu paus terpilih. Kita
  • 00:13:48
    harus mundur ke tahun
  • 00:13:51
    1268. Saat itu, setelah wafatnya Paus
  • 00:13:54
    Clement keempat, para kardinal butuh 3
  • 00:13:57
    tahun untuk memilih penggantinya. Ya,
  • 00:13:59
    Bro. 3 tahun. Kenapa? Karena terjadi
  • 00:14:03
    kebuntuhan politik. Kardinal-kardinal
  • 00:14:06
    waktu itu dibagi menjadi beberapa faksi.
  • 00:14:08
    Yang pro Perancis, yang pro kekaisaran,
  • 00:14:11
    dan yang netral. Tapi tetap punya
  • 00:14:14
    kepentingan. Warga Kota Viterbo, tempat
  • 00:14:16
    konklav berlangsung sampai frustrasi.
  • 00:14:19
    Mereka mengunci para kardinal di sebuah
  • 00:14:21
    bangunan, memotong pasokan makanan,
  • 00:14:23
    bahkan mencopot atapnya biar mereka
  • 00:14:26
    kepanasan supaya cepat selesai memilih.
  • 00:14:29
    Dan sejak saat itu, Konclav ditetapkan
  • 00:14:32
    sebagai proses tertutup dikurung tanpa
  • 00:14:34
    kontak luar. Bukan karena gereja mausok
  • 00:14:37
    misterius, tapi karena perebutan
  • 00:14:39
    kekuasaan di dalamnya terlalu besar
  • 00:14:42
    untuk dibiarkan transparan. Sekarang
  • 00:14:44
    bayangkan ada 120 kardinal dari seluruh
  • 00:14:48
    dunia. Semua datang dengan identitas
  • 00:14:50
    politik dan geopolitiknya masing-masing.
  • 00:14:53
    Ada yang mewakili Eropa konservatif, ada
  • 00:14:56
    yang dari Amerika Latin yang pro
  • 00:14:58
    kemiskinan dan reformasi sosial, ada
  • 00:15:00
    yang dari Afrika, Asia, bahkan
  • 00:15:03
    Indonesia. Mereka membawa suara dan
  • 00:15:07
    kepentingan. Proses pemilihannya
  • 00:15:09
    sederhana tapi ketat. Pertama, semua
  • 00:15:12
    kardinal dikumpulkan di kapel Sistina.
  • 00:15:15
    Mereka bersumpah untuk menjaga
  • 00:15:17
    kerahasiaan. Seluruh pintu dan jendela
  • 00:15:19
    dikunci, gadget, laptop, bahkan jam
  • 00:15:22
    tangan pintar
  • 00:15:24
    disita. Tak ada konteks sama sekali
  • 00:15:26
    dengan dunia luar. Setiap hari dua kali
  • 00:15:29
    dilakukan pemungutan suara. Setiap
  • 00:15:32
    kardinal menulis nama kandidat pada
  • 00:15:33
    selembar kertas, melipatnya dengan
  • 00:15:35
    ritual khusus, lalu memasukkannya ke
  • 00:15:38
    dalam kotak suara. Untuk terpilih jadi
  • 00:15:40
    paus, seorang kandidat harus memperoleh
  • 00:15:43
    minimal 2/3 suara. Kalau belum ada yang
  • 00:15:46
    mencapai kuota itu, maka akan dilakukan
  • 00:15:48
    pemilihan ulang. Jika dalam beberapa
  • 00:15:51
    hari masih belum ada yang terpilih, maka
  • 00:15:53
    interval bisa diperpanjang, tapi tetap
  • 00:15:56
    di dalam ruang yang sama. Dan satu hal
  • 00:15:59
    yang jadi simbol global, setiap habis
  • 00:16:01
    pemungutan suara, kertas suara dibakar.
  • 00:16:04
    Jika hasilnya gagal alias belum ada
  • 00:16:07
    paus, maka asap yang keluar dari
  • 00:16:08
    cerobong berwarna hitam. Kalau sudah
  • 00:16:11
    terpilih, asapnya jadi putih. Pertanda,
  • 00:16:14
    Habemus
  • 00:16:15
    Papam. Kita telah memiliki paus. Tapi
  • 00:16:19
    jangan salah, Bro. Di balik simbol itu
  • 00:16:22
    terjadi banyak drama. Karena meski
  • 00:16:24
    dilarang, lobi-lobi kecil tetap
  • 00:16:27
    berlangsung.
  • 00:16:28
    Mereka tidak boleh kampanye, tapi bisa
  • 00:16:30
    saling memberi sinyal lewat obrolan
  • 00:16:32
    ringan, gestur, atau bahkan bisikan
  • 00:16:35
    spiritual. Bahkan muncul istilah pop
  • 00:16:38
    maker, yaitu kardinal-kardinal senior
  • 00:16:41
    yang tidak mencalonkan diri, tapi punya
  • 00:16:44
    pengaruh besar untuk mengarahkan suara.
  • 00:16:47
    Biasanya mereka punya jaringan kuat,
  • 00:16:49
    pengalaman panjang, dan tahu betul siapa
  • 00:16:52
    yang aman dan siapa yang berisiko. Ada
  • 00:16:55
    juga cerita-cerita konspiratif. Misalnya
  • 00:16:58
    soal Paus John Paul I hanya menjabat 33
  • 00:17:02
    hari sebelum meninggal secara misterius.
  • 00:17:04
    Beberapa teori menyebut dia ingin
  • 00:17:06
    membersihkan Vatikan dari korupsi bank
  • 00:17:09
    gereja. Ada juga isu bahwa dia ingin
  • 00:17:12
    membongkar relasi Vatikan dengan mafia
  • 00:17:15
    keuangan Italia. Terlepas dari benar
  • 00:17:17
    atau tidaknya, satu hal yang jelas.
  • 00:17:20
    Pemilihan paus adalah kombinasi antara
  • 00:17:23
    ritual spiritual dan kalkulasi politik.
  • 00:17:27
    Lalu kenapa proses ini tetap
  • 00:17:28
    dipertahankan hingga sekarang? Karena
  • 00:17:31
    Gereja Katolik percaya bahwa Roh Kudus
  • 00:17:33
    hadir dalam proses itu. Bahwa meski
  • 00:17:36
    manusianya penuh kepentingan, Tuhan
  • 00:17:38
    tetap akan menunjuk pilihan yang tepat
  • 00:17:41
    dan bahwa kerahasiaan adalah
  • 00:17:43
    perlindungan dari kekacauan dunia. Tapi
  • 00:17:46
    di sisi lain ini juga menimbulkan
  • 00:17:48
    kritik. Kenapa gereja sedemikian besar?
  • 00:17:51
    Pengikutnya miliaran tapi proses
  • 00:17:53
    pemilihan pemimpinnya hanya diatur oleh
  • 00:17:56
    segelintir elite. Kenapa tidak
  • 00:17:58
    melibatkan umat? Dan kenapa tetap
  • 00:18:01
    merahasiakan semua pembicaraan bahkan
  • 00:18:03
    setelah proses selesai? Ini adalah
  • 00:18:05
    dilema gereja modern. Mau tetap menjadi
  • 00:18:08
    institusi spiritual yang penuh
  • 00:18:10
    sakralitas atau membuka diri menjadi
  • 00:18:13
    lembaga keagamaan demokratis yang
  • 00:18:15
    transparan. Dan di era digital sekarang
  • 00:18:18
    tekanan untuk berubah itu makin besar.
  • 00:18:21
    Banyak umat muda yang ingin gereja lebih
  • 00:18:23
    terbuka, lebih jujur soal arah politik
  • 00:18:25
    dan ideologi paus. Tapi gereja tetap
  • 00:18:28
    memilih cara lama, tertutup, tenang, dan
  • 00:18:31
    penuh simbol. Pertanyaannya, apakah
  • 00:18:34
    sistem seperti ini masih relevan untuk
  • 00:18:36
    Vatikan atau justru ini adalah kekuatan
  • 00:18:39
    terakhir gereja? Misterius, tak
  • 00:18:41
    tergoyahkan, dan suci dari polusi zaman?
  • 00:18:45
    Kita akan jawab itu di segmen berikutnya
  • 00:18:47
    karena di sana kita akan membahas
  • 00:18:49
    bagaimana Paus sebagai simbol spiritual
  • 00:18:52
    akhirnya harus menghadapi tantangan
  • 00:18:54
    geopolitik dunia modern mulai dari
  • 00:18:56
    kapitalisme Islam, Cina hingga perang
  • 00:19:00
    Rusia
  • 00:19:03
    Ukraina. Kenapa seorang paus yang
  • 00:19:06
    katanya cuman pemimpin rohani bisa
  • 00:19:08
    menggerakkan negara-negara besar? Kenapa
  • 00:19:11
    Vatikan yang wilayahnya cuma segede
  • 00:19:13
    kampus universitas bisa punya suara di
  • 00:19:16
    perserikatan bangsa-bangsa bahkan bisa
  • 00:19:18
    jadi penentu arah perang dingin? Karena
  • 00:19:20
    Bro, Vatikan itu bukan cuman gereja. Dia
  • 00:19:24
    adalah negara berdaulat, punya
  • 00:19:27
    konstitusi, punya kedutaan, punya paspor
  • 00:19:29
    sendiri, dan lebih penting lagi punya
  • 00:19:32
    jaringan pengaruh global yang tidak
  • 00:19:34
    dimiliki negara manapun. Bayangin Paus
  • 00:19:37
    itu bukan presiden, bukan diktator. Tapi
  • 00:19:41
    ketika dia bicara, seluruh umat Katolik
  • 00:19:43
    sedunia mendengarkan jumlah pengikutnya
  • 00:19:46
    lebih dari 1,3 miliar orang. Dan mereka
  • 00:19:49
    tersebar di lima benua dari pemukiman
  • 00:19:52
    termiskin di Afrika sampai ruang-ruang
  • 00:19:54
    elit politik Eropa dan Amerika. Artinya,
  • 00:19:58
    setiap ucapan paus bisa mengguncang
  • 00:20:00
    kebijakan negara.
  • 00:20:02
    Kita mulai dari perang dingin tahun
  • 00:20:06
    1978 Paus Yohanes
  • 00:20:09
    Paulus deesus terpilih namanya Carol
  • 00:20:13
    Voitila asal Polandia negara di bawah
  • 00:20:16
    cengkeraman komunisme Uni Soviet dan
  • 00:20:18
    inilah momen ketika gereja kembali
  • 00:20:21
    berpolitik dengan sangat halus dan
  • 00:20:23
    sangat efektif. Yohanes Paulus Durgulo
  • 00:20:26
    bukan hanya tokoh spiritual dia adalah
  • 00:20:29
    ikon perlawanan ideologis. Dia
  • 00:20:32
    menggunakan mimbar gereja untuk
  • 00:20:34
    menyampaikan pesan kebebasan, demokrasi,
  • 00:20:37
    dan anti
  • 00:20:38
    totalitarianisme. Dan yang paling
  • 00:20:40
    krusial, dia menginspirasi gerakan
  • 00:20:42
    solidaritas di Polandia yang akhirnya
  • 00:20:45
    menggerogoti rezim komunis dari dalam.
  • 00:20:47
    Bahkan dokumen-dokumen CIA yang baru
  • 00:20:49
    dibuka menyebut bahwa Amerika terutama
  • 00:20:52
    Presiden Reagan menjalin kerja sama
  • 00:20:54
    diam-diam dengan Vatikan untuk mendukung
  • 00:20:57
    pembangkangan di Eropa Timur. Paus bukan
  • 00:21:00
    agen CAE, tapi Vatikan menjadi katalis
  • 00:21:03
    karena suaranya punya moralitas dan
  • 00:21:06
    moralitas itu bisa menjebol tembok yang
  • 00:21:08
    tidak bisa dijebol oleh peluru. Dan
  • 00:21:10
    benar aja, tahun
  • 00:21:12
    semepulsum malan, tembok Berlin runtuh,
  • 00:21:15
    Uni Soviet ambruk, komunisme runtuh di
  • 00:21:18
    Eropa dan banyak analis sepakat Vatikan
  • 00:21:21
    memegang peran kunci dalam perubahan
  • 00:21:23
    sejarah dunia ini. Lanjut ke zaman
  • 00:21:25
    modern. Paus bukan lagi berperang
  • 00:21:28
    melawan komunisme, tapi melawan
  • 00:21:30
    polarisasi budaya global dari
  • 00:21:32
    kapitalisme ekstrem, populisme kanan
  • 00:21:35
    hingga krisis moral digital. Lihat Paus
  • 00:21:38
    Fransiskus. Dia dikenal sebagai paus
  • 00:21:40
    yang progresif. Tapi jangan salah,
  • 00:21:43
    keputusannya untuk bicara soal perubahan
  • 00:21:45
    iklim, pengungsi, kesenjangan ekonomi,
  • 00:21:48
    dan bahkan kritik terhadap kapitalisme
  • 00:21:50
    Amerika itu semua bukan sekadar
  • 00:21:53
    moralitas, tapi manuver politik global.
  • 00:21:57
    Ketika Paus bicara di Perserikatan
  • 00:21:59
    Bangsa-Bangsa tahun 2015, dia tidak
  • 00:22:01
    bicara soal surga dan neraka. Dia bicara
  • 00:22:04
    tentang korporasi besar yang merusak
  • 00:22:07
    bumi, tentang negara-negara kaya yang
  • 00:22:09
    menutup pintu bagi pengungsi, tentang
  • 00:22:12
    sistem ekonomi yang memuja uang tapi
  • 00:22:14
    melupakan manusia. Dan itu bikin banyak
  • 00:22:17
    negara gelisah. Karena di era ini perang
  • 00:22:20
    bukan cuma soal senjata, tapi juga soal
  • 00:22:22
    narasi, pengaruh, dan kontrol moral
  • 00:22:25
    publik. Dan paus berada di pusat semua
  • 00:22:27
    itu. Di Amerika sebagian kelompok
  • 00:22:30
    konservatif justru menolak Paus
  • 00:22:32
    Fransiskus.
  • 00:22:34
    Mereka anggap dia terlalu kiri, terlalu
  • 00:22:36
    pro lingkungan, terlalu lembek terhadap
  • 00:22:38
    imigrasi. Di sisi lain, kelompok Katolik
  • 00:22:41
    di Amerika Latin dan Afrika mendukung
  • 00:22:43
    penuh karena mereka merasa dilindungi
  • 00:22:45
    dari tirani
  • 00:22:47
    neoliberalisme. Dan di Asia, Indonesia,
  • 00:22:51
    Filipina, Vietnam, India, semua punya
  • 00:22:55
    komunitas Katolik besar dan Vatikan
  • 00:22:57
    aktif menjaga relasi itu. Bahkan
  • 00:22:59
    diam-diam Vatikan juga mendekati
  • 00:23:01
    Tiongkok meski penuh ketegangan. Tahun
  • 00:23:05
    2018, Vatikan dan Tiongkok mencapai
  • 00:23:08
    kesepakatan rahasia. Pemerintah Beijing
  • 00:23:10
    diperbolehkan ikut campur dalam
  • 00:23:12
    penunjukan uskup Katolik di Cina selama
  • 00:23:15
    Paus tetap punya hak akhir. Ini adalah
  • 00:23:18
    kompromi besar dan dikritik habis oleh
  • 00:23:21
    sebagian umat. Tapi di balik itu,
  • 00:23:23
    Vatikan ingin masuk pelan-pelan ke ruang
  • 00:23:25
    tertutup Partai Komunis. Paus tidak bisa
  • 00:23:28
    kirim tentara ke Beijing, tapi bisa
  • 00:23:30
    mengubah hati jutaan orang lewat doa dan
  • 00:23:32
    diplomasi.
  • 00:23:34
    Jadi jangan kaget kalau Vatikan kadang
  • 00:23:36
    tampak lebih diplomatik dari
  • 00:23:38
    negara-negara besar. Karena kekuatan
  • 00:23:41
    sejati Vatikan adalah soft power,
  • 00:23:44
    moralitas, jaringan global, diplomasi
  • 00:23:47
    senyap, dan legitimasi dari iman umat.
  • 00:23:50
    Lalu apa semua itu murni spiritual?
  • 00:23:54
    Tidak juga. Banyak keputusan politik
  • 00:23:56
    Vatikan dilakukan lewat Kementerian Luar
  • 00:23:58
    Negerinya sendiri yang disebut
  • 00:24:00
    sekretariat negara. Mereka punya
  • 00:24:03
    diplomat profesional, duta besar, bahkan
  • 00:24:06
    pusat intelijen informal yang menyebar
  • 00:24:08
    lewat
  • 00:24:09
    keuskupan-keuskupan. Dan yang menarik,
  • 00:24:12
    mereka tidak pakai senjata, tapi mereka
  • 00:24:14
    tahu semua data sosial umatnya. Mulai
  • 00:24:17
    dari persebaran ekonomi, sentimen
  • 00:24:19
    ideologi sampai sikap terhadap
  • 00:24:21
    pemerintahan lokal. Inilah model
  • 00:24:24
    kekuasaan yang tidak kentara tapi sangat
  • 00:24:26
    nyata. Dan selama dunia terus mencari
  • 00:24:29
    arah moral, selama krisis global terus
  • 00:24:32
    mengaburkan kebenaran, selama manusia
  • 00:24:34
    terus lapar akan suara nurani. Paus akan
  • 00:24:37
    tetap berdiri di tengah-tengah panggung
  • 00:24:40
    global. Jadi, jangan lagi anggap Vatikan
  • 00:24:43
    cuma tempat wisata religius. Ia adalah
  • 00:24:46
    jantung dari kekuasaan spiritual yang
  • 00:24:48
    membentuk politik dunia dengan cara yang
  • 00:24:50
    tak kasat mata. Dan pertanyaannya
  • 00:24:53
    sekarang, apa paus selanjutnya akan
  • 00:24:56
    tetap jadi simbol moral global atau
  • 00:24:59
    justru akan menjadi aktor politik aktif
  • 00:25:01
    di tengah pusaran dunia yang makin kacau
  • 00:25:03
    dan
  • 00:25:07
    terpolarisasi? Kenapa institusi kuno
  • 00:25:09
    seperti Kepausan masih bertahan di abad
  • 00:25:12
    ke-21? Kenapa dunia yang katanya makin
  • 00:25:15
    sekuler, makin liberal, dan makin
  • 00:25:17
    digital malah tetap melirik ke Vatikan
  • 00:25:20
    ketika krisis datang?
  • 00:25:22
    Jawabannya sederhana tapi dalam. Karena
  • 00:25:24
    di tengah kebingungan global, dunia
  • 00:25:27
    tetap butuh satu suara yang dianggap
  • 00:25:28
    netral, bermoral, dan tak tergoyahkan
  • 00:25:31
    oleh kekuasaan politik duniawi. Tapi apa
  • 00:25:35
    Vatikan benar-benar netral? Apa Paus
  • 00:25:37
    betul-betul bebas dari tarik-menarik
  • 00:25:39
    ideologi dan kepentingan global? Di
  • 00:25:42
    sinilah kita masuk ke fase yang lebih
  • 00:25:44
    kompleks. Peran Paus di masa depan tidak
  • 00:25:47
    hanya sebagai pemimpin rohani umat
  • 00:25:48
    Katolik, tapi sebagai simbol
  • 00:25:50
    keseimbangan moral dunia yang terus
  • 00:25:53
    goyah. Lihat dunia hari ini. Perang tak
  • 00:25:56
    kunjung usai. Dari Ukraina, Gaza, Sudan
  • 00:25:59
    hingga Myanmar. Kris iklim makin brutal.
  • 00:26:03
    Mengancam jutaan jiwa tanpa mengenal
  • 00:26:04
    batas agama atau negara. Disinformasi
  • 00:26:08
    digital menyebar lebih cepat dari virus
  • 00:26:11
    dan kepercayaan terhadap institusi
  • 00:26:13
    publik mulai dari pemerintah, partai
  • 00:26:16
    politik sampai media makin terkikis.
  • 00:26:19
    Di tengah itu semua, masih ada miliaran
  • 00:26:22
    orang yang menanti satu suara yang tidak
  • 00:26:25
    memihak, tidak menjilat kekuasaan, tidak
  • 00:26:28
    berkompromi demi rating. Dan Paus lewat
  • 00:26:31
    Vatikan masih punya kesempatan untuk
  • 00:26:34
    mengisi kekosongan moral itu. Tapi jalan
  • 00:26:37
    ke depan tidak mudah karena hari ini
  • 00:26:40
    dunia tidak lagi tunduk begitu saja pada
  • 00:26:42
    simbol otoritas lama. Generasi muda
  • 00:26:45
    kritis. Mereka mempertanyakan semuanya.
  • 00:26:48
    Kenapa perempuan tidak boleh jadi paus?
  • 00:26:51
    Kenapa Vatikan baru mengakui skandal
  • 00:26:53
    pelecehan seksual setelah puluhan tahun?
  • 00:26:57
    Kenapa gereja diam saat keadilan sosial
  • 00:26:59
    dilanggar di berbagai negara? Institusi
  • 00:27:02
    kepausan tidak lagi bisa hanya bersandar
  • 00:27:04
    pada sejarah panjang atau kesakralan
  • 00:27:07
    Vatikan. Ia harus adaptif, transparan,
  • 00:27:10
    dan terbuka terhadap kritik. Paus
  • 00:27:13
    Fransiskus sudah memulai langkah ke arah
  • 00:27:15
    itu. Dia merangkul umat LGBTQ plus,
  • 00:27:18
    membuka diskusi soal peran perempuan,
  • 00:27:21
    mengakui dosa-dosa gereja di masa lalu,
  • 00:27:23
    dan bicara lantang soal krisis iklim.
  • 00:27:26
    Tapi resistensi dari dalam sangat kuat.
  • 00:27:29
    Banyak kardinal konservatif menolak arah
  • 00:27:31
    ini. Bahkan di dalam Vatikan sendiri ada
  • 00:27:34
    faksi-faksi yang ingin mempertahankan
  • 00:27:35
    wajah gereja seperti abad pertengahan,
  • 00:27:38
    tertutup, hierarkis, dan antimodernitas.
  • 00:27:42
    Inilah paradoks besar yang dihadapi
  • 00:27:43
    Vatikan. Bagaimana mempertahankan
  • 00:27:45
    kekudusan dan warisan spiritual ribuan
  • 00:27:48
    tahun sambil tetap relevan dengan zaman
  • 00:27:50
    yang menuntut keterbukaan dan
  • 00:27:52
    kesetaraan. Kalau Paus terlalu
  • 00:27:54
    progresif, dia dituduh mencemari ajaran
  • 00:27:56
    gereja. Kalau terlalu konservatif, dia
  • 00:27:59
    akan ditinggal generasi muda. Salah satu
  • 00:28:02
    laporan PEW research bahkan menunjukkan
  • 00:28:04
    bahwa jumlah umat Katolik di Eropa dan
  • 00:28:07
    Amerika makin menurun. Tapi di Asia dan
  • 00:28:10
    Afrika justru meningkat. Artinya masa
  • 00:28:13
    depan Gereja Katolik bisa jadi bukan
  • 00:28:15
    lagi di Roma, tapi di Jakarta, Manila,
  • 00:28:18
    Nairobi, dan Mumbai. Dan ini akan
  • 00:28:21
    mengubah peta geopolitik Vatikan.
  • 00:28:23
    Bayangkan kalau suatu hari nanti Paus
  • 00:28:26
    berasal dari Asia atau Afrika. Bayangkan
  • 00:28:29
    jika nilai-nilai sosial dari selatan
  • 00:28:31
    global menjadi fondasi baru ajaran
  • 00:28:33
    Katolik, apakah Eropa siap menerima paus
  • 00:28:36
    berkulit hitam atau
  • 00:28:39
    berbahasa? Apakah Vatikan siap menjadi
  • 00:28:41
    gereja global yang tidak lagi
  • 00:28:44
    eurosentris? Lebih dari itu, bagaimana
  • 00:28:47
    gereja menghadapi tantangan teknologi?
  • 00:28:50
    Kecerdasan buatan sudah menulis khotbah.
  • 00:28:53
    Algoritma media sosial sudah jadi
  • 00:28:55
    pendeta baru bagi generasi muda dan umat
  • 00:28:59
    mulai mencari spiritualitas lewat
  • 00:29:01
    aplikasi bukan altar. Apa gereja siap
  • 00:29:05
    bersaing dalam dunia di mana Tuhan bisa
  • 00:29:07
    dikodekan dalam software atau apa ini
  • 00:29:11
    justru momen bagi Vatikan untuk
  • 00:29:13
    mengajarkan ulang makna kemanusiaan di
  • 00:29:15
    tengah invasi mesin? Kepausan di masa
  • 00:29:18
    depan tidak bisa statis. Harus lincah
  • 00:29:21
    tapi tidak kehilangan arah. Harus berani
  • 00:29:25
    tapi tetap bersandar pada nilai abadi,
  • 00:29:27
    kasih, keadilan, dan keberpihakan pada
  • 00:29:30
    yang tertindas. Dan di tengah itu semua,
  • 00:29:33
    pemilihan Paus akan menjadi momen paling
  • 00:29:36
    menentukan. Karena pemilihan ini bukan
  • 00:29:38
    cuma soal memilih pemimpin rohani, tapi
  • 00:29:41
    juga soal memilih arah dunia. Arah mana
  • 00:29:44
    yang akan diambil Gereja Katolik? Akan
  • 00:29:46
    menjadi benteng terakhir moralitas di
  • 00:29:48
    tengah runtuhnya etika publik atau akan
  • 00:29:50
    runtuh bersama institusi-institusi lain
  • 00:29:53
    yang kehilangan kepercayaan umat? Paus
  • 00:29:56
    bukan nabi. Dia manusia biasa. Tapi
  • 00:30:00
    dalam sistem Vatikan dia punya kuasa
  • 00:30:02
    absolut setara raja. Bahkan kadang lebih
  • 00:30:06
    dari itu. Maka siapa yang duduk di
  • 00:30:08
    takhta Santo Petrus akan menentukan
  • 00:30:11
    apakah Vatikan tetap menjadi mercar
  • 00:30:13
    nilai-nilai
  • 00:30:15
    kemanusiaan atau hanya tinggal sebagai
  • 00:30:17
    museum agung dari kejayaan masa lalu.
  • 00:30:21
    Dan buat kita yang hidup di luar tembok
  • 00:30:23
    Vatikan, pertanyaannya bukan cuma siapa
  • 00:30:25
    paus selanjutnya, tapi apa dunia masih
  • 00:30:28
    butuh seorang paus atau kita sendiri
  • 00:30:31
    yang sudah terlalu jauh meninggalkan
  • 00:30:33
    suara hati. sampai tidak tahu lagi
  • 00:30:36
    kepada siapa harus
  • 00:30:40
    mendengarkan. Di tengah riuhnya dunia
  • 00:30:42
    yang penuh gaduh, dari politik yang
  • 00:30:44
    makin transaksional sampai media sosial
  • 00:30:47
    yang lebih suka sensasi daripada
  • 00:30:49
    substansi, masih ada satu tempat di
  • 00:30:51
    dunia ini yang tetap berdiri dengan
  • 00:30:54
    kesunyian suci,
  • 00:30:56
    Vatikan. Negara mungil yang enggak punya
  • 00:30:59
    tank tapi mampu menghentikan perang.
  • 00:31:02
    Negara yang penduduknya hanya 1000 lebih
  • 00:31:04
    tapi punya pengaruh kemiliaran umat di
  • 00:31:06
    lima benua. Tempat di mana kekuasaan
  • 00:31:09
    tertinggi tidak lahir dari pemilu
  • 00:31:10
    terbuka atau suara mayoritas, tapi dari
  • 00:31:13
    ruangan tertutup, penuh bisikan doa, dan
  • 00:31:16
    debat teologis yang lebih dalam dari
  • 00:31:19
    sekadar logika politik.
  • 00:31:21
    Tapi apakah ini
  • 00:31:24
    keajaiban atau justru cerminan dari
  • 00:31:27
    sesuatu yang lebih tua dari demokrasi
  • 00:31:29
    itu sendiri?
  • 00:31:30
    Keyakinan bahwa kadang suara kebenaran
  • 00:31:33
    tak selalu datang dari keramaian. Di
  • 00:31:35
    balik tembok Basilika Santo Petrus, di
  • 00:31:37
    balik pintu-pintu tua Kapel Sistina, ada
  • 00:31:40
    dinamika kekuasaan yang bisa mengalahkan
  • 00:31:43
    gedung putih atau Kremlin sekalipun.
  • 00:31:46
    Karena di Vatikan, kita tidak hanya
  • 00:31:48
    bicara soal geopolitik atau kekuasaan
  • 00:31:51
    duniawi. Kita sedang bicara soal tafsir
  • 00:31:54
    atas nilai tertinggi, iman, moral, dan
  • 00:31:57
    harapan manusia. Dan di sinilah letak
  • 00:32:00
    dilema abad ini. Dunia berubah cepat,
  • 00:32:03
    batas negara memudar. Ai menggantikan
  • 00:32:07
    manusia. Fakta dilawan oleh hoa dan
  • 00:32:10
    agama makin dipertanyakan atau malah
  • 00:32:13
    dimonopoli oleh mereka yang merasa
  • 00:32:15
    paling benar. Lalu apa peran seorang
  • 00:32:18
    paus di tengah semua ini? Apakah cukup
  • 00:32:21
    jadi simbol perdamaian atau harus
  • 00:32:24
    menjadi aktor perubahan? Apakah dia
  • 00:32:26
    harus netral atau justru berpihak pada
  • 00:32:29
    yang tertindas? Bahkan kalau itu artinya
  • 00:32:31
    menentang pemimpin dunia, apakah Vatikan
  • 00:32:34
    akan tetap berdiri tegak dengan semua
  • 00:32:36
    kemegahan sejarahnya atau akhirnya
  • 00:32:38
    runtuh karena tak bisa menjawab
  • 00:32:40
    tantangan zaman? Dan kita sebagai orang
  • 00:32:43
    yang mungkin bukan Katolik, bukan pula
  • 00:32:45
    bagian dari hierarki gereja, tetap punya
  • 00:32:48
    alasan untuk peduli. Karena saat dunia
  • 00:32:51
    kehilangan pemimpin yang bisa dipercaya,
  • 00:32:53
    kadang satu suara dari Vatikan bisa
  • 00:32:55
    mengingatkan kita bahwa moralitas itu
  • 00:32:58
    bukan warisan eksklusif satu agama, tapi
  • 00:33:01
    milik semua yang masih percaya pada
  • 00:33:03
    kemanusiaan. Kepausan bukan hanya
  • 00:33:05
    tentang jubah putih, tongkat suci, atau
  • 00:33:08
    balkon megah tempat paus melambaikan
  • 00:33:10
    tangan. Kepausan adalah tentang melawan
  • 00:33:12
    arus kekuasaan yang korup,
  • 00:33:14
    memperjuangkan suara minoritas, dan
  • 00:33:16
    berdiri kokoh di tengah badai zaman.
  • 00:33:19
    Bisa jadi paus hanyalah simbol. Tapi
  • 00:33:22
    simbol jika hidup dalam kesadaran
  • 00:33:24
    kolektif manusia bisa lebih kuat dari
  • 00:33:26
    senjata. Dan pertanyaan kita sekarang
  • 00:33:29
    bukan lagi soal siapa Paus yang akan
  • 00:33:31
    datang, tapi siapa kita di hadapan dunia
  • 00:33:35
    yang semakin butuh nilai tapi semakin
  • 00:33:37
    kehilangan arah. Apakah kita akan
  • 00:33:40
    menjadi bagian dari perubahan moral yang
  • 00:33:42
    lebih adil atau hanya penonton di tepi
  • 00:33:45
    sejarah menunggu dunia berubah tanpa
  • 00:33:48
    ikut serta?
  • 00:33:53
    Terima kasih sudah nonton sampai akhir.
  • 00:33:56
    Kalau kamu merasa video ini bukan cuman
  • 00:33:57
    informatif, tapi juga menyentuh sisi
  • 00:33:59
    terdalam dari kesadaran kita sebagai
  • 00:34:02
    manusia, silakan like, share, dan tulis
  • 00:34:05
    pendapatmu di kolom komentar. Apa
  • 00:34:07
    menurutmu dunia masih butuh sosok
  • 00:34:09
    seperti Paus atau sudah saatnya kita
  • 00:34:11
    mencari nilai-nilai baru di luar
  • 00:34:13
    institusi lama? Sampai jumpa di video
  • 00:34:16
    selanjutnya.
Etiquetas
  • Vatikan
  • Paus
  • Politik Global
  • Sejarah Gereja
  • Konklav
  • Kekuasaan Spiritual
  • Diplomasi
  • Soft Power
  • Tantangan Modern
  • Agama Kristen