00:00:00
hai hai
00:01:00
Hai sayangku kembali lagi dalam program
00:01:09
impact pertama saya Peter gontha dan
00:01:11
narasumber kita buat saya sendiri Suatu
00:01:14
kehormatan bisa berwawancara dan
00:01:16
berbicara dengan Pak
00:01:18
Hai Menko polhukam Mahfud MD sama orang
00:01:21
yang juga sama sejak merasa terhormat
00:01:24
sangat seharga item saya saya apa ya
00:01:29
saya sangat menghargai lah apa yang
00:01:32
selalu kalau saya lihat Pak Mahfud
00:01:34
berbicara persoalan hukum juga
00:01:36
mendapatkan rapor merah dari 100 hari
00:01:40
kerja pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin
00:01:43
selama ini terlihat dari hasil survei
00:01:46
dan kita melihat dari baca gfk wall
00:01:49
penanganan hukum dan korupsi masuk dalam
00:01:53
tujuh Killer ya terendah lalu Bagaimana
00:01:56
seorang Mahfud MD menjawab hasil lapor
00:01:59
ini kita lihat di sini pak tingkat
00:02:01
kepuasan publik terendah kinerja seratus
00:02:05
hari Jokowi Ma'ruf Amin dan disitu kita
00:02:08
melihat penegakan hukum 63,64 kemudian
00:02:13
juga kemudahan lapangan kerja tentu 68
00:02:17
persen tapi itu tentunya lebih
00:02:18
Hai jadi oleh karena masalah covert ini
00:02:21
juga tentu dan pemberantasan korupsi
00:02:23
61,5 persen Bagaimana tanggapan Pak
00:02:27
Mahfud mengenai angka dan data-data ada
00:02:30
dua hal pertama begini mas better Ketika
00:02:34
saya dipanggil presiden hasil survei
00:02:36
penegakan hukum itu itu 49.com satu
00:02:40
presiden Tunjukkan ke saya Pak Mahfud
00:02:43
ini Tugas anda persepsi masyarakat
00:02:46
tentang hukum kita cuma 49% dak sampai
00:02:50
52 sebab itu sudah 100 hari saya kah
00:02:53
Lihat bisa 63 Saya kira kita sampai 55
00:02:55
aja dulu gitu tapi bisa 63-64 lanjut
00:02:59
tajam gitu ya Nah itu satu itu fakta
00:03:02
dibulan Oktober hasil survei itu sudah
00:03:05
muncul dimana-mana hanya 49.com 1% bahwa
00:03:09
jadi nanti gaya ada kenaikan Saya ndak
00:03:12
menganggap dan saya tidak merasa ada
00:03:14
perbaikan yang signifikan tapi mungkin
00:03:16
pada waktu itu melihat pada
00:03:18
langkah awal sebagai ide sebagai
00:03:22
komitmen mungkin Lalu naik yang kedua
00:03:24
begini kalau memang kemudian masalah
00:03:28
hukum itu jelek itu kadangkala
00:03:31
masyarakat Tuhan tidak tahu ketika orang
00:03:34
mengoreksi masalah pemberantasan korupsi
00:03:37
orang dibebaskan dari hukuman orang
00:03:40
dihukum setahun sementara kriminal biasa
00:03:43
4 tahun yang korupsi Sungai dua tahun
00:03:46
kemudian di atas di bebaskan lagi itu
00:03:49
kan bukan pemerintah yaitu Mahkamah
00:03:52
Agung kadangkala orang lalu mengatakan
00:03:55
ke pemerintah gagal gitu tapi kita akan
00:03:58
tidak boleh juga intervensi ke Mahkamah
00:04:01
Agung termasuk pengadilan-pengadilan
00:04:03
yang menghukum rendah dan sebagainya kan
00:04:06
pengadilan itu bukan kita gitu Nah
00:04:09
itulah yang ingin saya jelaskan dari
00:04:11
soal hukum itu dan begini
00:04:14
Ayo kita ini punya berkah karena
00:04:16
demokrasi tapi punya masalah juga karena
00:04:19
demokrasi karena dengan demokrasi kita
00:04:23
bisa bicara lebih bebas seperti sekarang
00:04:25
sitemu Hospital ke orang bisa menulis
00:04:30
apa saja asal jangan melanggar hukum
00:04:32
kurang boleh protes orang beliau menjadi
00:04:35
pejabat tanpa skrining yang sifatnya
00:04:38
politis secara sepihak sekarang kita
00:04:41
peroleh kebebasan pers itu berkah tapi
00:04:44
ada model Ratna juga karena demokrasi
00:04:47
pula kita ini sekarang lambat bergerak
00:04:51
misalnya saya punya keinginan untuk
00:04:54
begini dong cara menyelesaikan hukum ini
00:04:57
Oke tapi nanti dibayarnya setuju
00:05:01
Ayo kita dekati DPR keyakinan partai
00:05:03
anda setuju partai yang satu ini dari
00:05:06
setuju face tidak setuju macam-macam
00:05:09
gitu politik-politik Iya kan begitu
00:05:12
memang kan tidak bisa kita punya
00:05:15
keyakinan bahwa hukum yang baik harus
00:05:16
begini kalau politiknya tidak menyetujui
00:05:18
juga kita bisa kena juga politik Bil
00:05:21
boleh turut campur dalam hukum Oh boleh
00:05:23
karena hukum itu adalah produk politik
00:05:26
tidak ada hukum yang jadi sendiri hukum
00:05:30
itu dibuat atau anda karena ada
00:05:32
keputusan politik yang membuatnya Oleh
00:05:35
sebab itu dulu terlihat iya dok sudah
00:05:37
dibuat Apa itu hukum putusan atau
00:05:40
keputusan politik membuat kupu Gom atau
00:05:43
membuat pasal-pasal hukum Iya kemudian
00:05:46
pasal hukum sudah mengatakan amp5 ta
00:05:50
karena intervensi dari politik akhirnya
00:05:53
a minus minus 101 itu boleh bisa-bisa
00:05:58
terjadi bukan boleh seharusnya ndak
00:05:59
boleh tapi politiknya kan
00:06:01
ambil keputusan pada akhirnya Bagaimana
00:06:03
pendapat bahwa Hut mengenai hal-hal
00:06:04
seperti ini ia kalau saya begini
00:06:07
kadangkala karena demokrasi itu
00:06:10
kadangkala ada mudhorotnya kita Lambat
00:06:12
bahkan
00:06:14
Hai korupsi di Indonesia ini dibangun
00:06:17
melalui demokrasi
00:06:20
kata-kata orang demokrasi itu untuk
00:06:22
membersihkan korupsi tapi kita melihat
00:06:24
langkah-langkah korektif itu ditetapkan
00:06:28
oleh lembaga demokrasi
00:06:30
Hai tawar-menawar pasal gitu ya yuk
00:06:33
pasal sekian ini sekian dana Oke kamu
00:06:35
Pasal itu saya pasal ini bahkan di dalam
00:06:39
ke dalam pengalaman saya menjadi hakim
00:06:41
MK dulu banyak sekali pasal-pasal itu
00:06:44
yang karena
00:06:46
Hai waktu itu oleh selalu itu saya waktu
00:06:48
ket lain kan banyak membatalkan
00:06:51
undang-undang bunyi Duck bener ndak
00:06:53
bener itu kan kadangkala sepertinya
00:06:57
bertengkar di DPR harus begini Harus
00:06:59
begini padahal sebelumnya sudah ada
00:07:01
pertemuan setengah kamar di Hotel besok
00:07:03
kita putuskan ini pura-pura aja dulu
00:07:06
bertengkar D diputuskan begini itu biasa
00:07:09
di dalam politik Shakira bukan hanya di
00:07:11
Indonesia oleh sebab itu lalu saya
00:07:12
berfikir Begini apakah
00:07:15
Hai sudah cukup siap kita berdemokrasi
00:07:17
gitu
00:07:19
Hai ada bagus zaman Pak Harto bilang
00:07:21
korupsi banyak Harto tapi kata Pak
00:07:23
Sarwono kusumaatmadja kalau partai
00:07:25
korupsi itu ditangani sendiri nah
00:07:27
sekarang cuma orang bisa Produksi atas
00:07:30
nama demokrasi ini Pak Sarwono
00:07:32
kusumaatmadja Saya dengar di dalam
00:07:35
sebuah kelompok webinar yang bersama
00:07:37
Goenawan Mohamad dan lain-lain itu saya
00:07:38
ikut Begitu ceritanya sehingga saya
00:07:41
berfikir ya kalau ingin baik nampaknya
00:07:46
Hai demokrasinya harus diperbaiki tapi
00:07:48
sulit karena sebenarnya demokrasi kita
00:07:50
tuh sekarang bergeser menjadi oligarki
00:07:53
bukan demokrasi pada awalnya si
00:07:56
demokrasi pada awal reformasi itu semua
00:07:58
contoh oligarki keputusan keputusan itu
00:08:02
diambil oleh elit secara diam-diam
00:08:04
rakyatnya aspirasinya
00:08:07
Hai tidak diserap sehingga antar elit
00:08:10
tetapi merambah politik mungkin pimpinan
00:08:12
pemerintahan kemudian pengusaha di
00:08:15
bertemu diem-diem putusannya begini aja
00:08:18
besok dan dia tuh kalau kita melihat
00:08:21
perkembangan tindak pidana korupsi itu
00:08:24
Hai kan banyak masuk penjara karena itu
00:08:27
politisi menerima suap untuk membuat
00:08:29
keputusan sebuah provinsi
00:08:32
ad2 matera yang gubernurnya masuk
00:08:36
penjara karena apa Karena dia
00:08:38
tawar-menawar untuk sebuah proyek untuk
00:08:41
APBD dengan anggota DPR nya anggota DPR
00:08:44
saya setuju anggaran Dini tapi nanti ini
00:08:46
kasih saya proyeknya tetap ada uang
00:08:49
aliran tangkap
00:08:51
Hai melalui demokrasi dan itu kemudian
00:08:54
menjadi perdagangan orang Wah udah
00:08:57
demokratis itu perdanya DPR nya setuju
00:08:59
peninggalannya pedal main di bawah meja
00:09:01
ini
00:09:03
Hai banyak yang begitu banyak yang
00:09:06
benerin mudah-mudahan Pak Apa yang Bapak
00:09:11
katakan tadi yaitu bapak mengatakan
00:09:13
sebetulnya 49% sekarang sudah menjadi
00:09:16
63,64 ya mungkin turun lagi itu kan baru
00:09:19
100 hari Hehehe mudah-mudahan dan kita
00:09:22
melihat ini sebetulnya dari mulai
00:09:24
zamannya SBY sampai dengan sekarang ya
00:09:27
zaman pemerintahan Pak Susilo Bambang
00:09:29
Yudhoyono dan diteruskan ke sampainya
00:09:31
hari-hari belakangan ini kita melihat
00:09:34
banyak ketua-ketua partai yang justru
00:09:36
ditangkapnya jadi ini merupakan sesuatu
00:09:39
yang dilupakan oleh masyarakat ya mereka
00:09:41
lupa bahwa Bapak merasakan itu suatu
00:09:44
yang ya menggugah hati atau karena anak
00:09:48
Yes akan juga menyesakkan juga
00:09:50
ekspektasi masyarakat sebenarnya banyak
00:09:53
terus persen Iya eksplorasi masyarakat
00:09:56
100% sebenarnya kemudian ketika kita
00:09:59
melihat ketua partai masuk penjara
00:10:02
karena partai
00:10:03
coklat masuk penjara partai PKS PKS
00:10:07
masuk penjara kepada tb33 masuk partai
00:10:11
Demokrat Golkar semua itu satu persatu
00:10:14
ketua partai itu Semoga di tahun jadi
00:10:17
umur panen satu kemajuan eh menurut saya
00:10:21
untuk mundur di Biak dilihat dari satu
00:10:23
segi kemajuan Karena sekarang politikus
00:10:25
pun ditangkap oleh KPK menteri pun
00:10:28
ditangkap tetapi bisa melupakan
00:10:30
kesedihan juga ini sudah reformasi masih
00:10:32
sampai ditangkap juga tinggal kita mau
00:10:34
melihatnya dari mana dan kan gitu Kalau
00:10:38
saya melihat saya adalah kemajuan bahwa
00:10:41
kita punya instrumen ada satu kemajuan
00:10:43
yang saya lihat gimana
00:10:45
Hai TV ngen media itu menjadi salah satu
00:10:49
patokan bagi politisi dan para menteri
00:10:53
Maria Lumowa hmm dijemput oleh menteri
00:10:56
kehakiman ya Djoko Tjandra langsung
00:11:00
dijemput oleh Jenderal bintang tiga
00:11:03
kemudian ada di TV ada MUI
00:11:05
penandatanganan katanya Ya gimana Bapak
00:11:08
menurut Bapak sebenarnya kan mereka ini
00:11:10
adalah manajemen bisa dilakukan lebih
00:11:13
mau ada satu yang ingin ditunjukkan oleh
00:11:15
mereka-mereka ini ia menunjukkan
00:11:18
keseriusan dan Tapi menurut saya tidak
00:11:21
Pak tidak salah juga meskipun itu
00:11:23
mungkin terlalu over tetapi tidak salah
00:11:25
juga karena kasusnya kasus besar
00:11:27
misalnya begini yang kasus ke Djoko
00:11:30
Tjandra Gan sama kan orangnya ke
00:11:34
Oh begitu besar menarik perhatian
00:11:37
kasusnya Ia lalu orang tidak percaya
00:11:39
kepada polisi dan tidak percaya
00:11:41
Kejaksaan lalu polisi melakukan operasi
00:11:44
yang menjamin itu dan saya turun sendiri
00:11:46
jika tebak Listyo waktu ketemu saya
00:11:48
sudah saya Cari sampai dapat kan gitu
00:11:51
akhirnya dapat juga paten Maria itu udah
00:11:54
kira-kira 20 tahun yang lalu kejadian
00:11:55
iya 17 tahun Djoko Tjandra juga udah
00:11:59
kira-kira 20 20 tahun Nia hari rumah
00:12:01
masih kulit Nah itu seketika yang harus
00:12:04
menjawab Ya please bedale saya selalu
00:12:07
ditanya Harun masih kukan Saya tidak
00:12:09
boleh menjawab itu katanya KPK harus
00:12:11
lepas dari pemerintah ya kita anda ikut
00:12:14
Kalau ikut nanti malah intervensi lagi
00:12:16
hilang orang ya ya ketika bisa menjawab
00:12:19
besok saya tanyakan hilang David Mungkin
00:12:23
Pak Mahfud ini bukan politikus tetapi
00:12:25
mungkin justru seorang diplomat Ulung
00:12:27
kartu menjawabnya memang pada saat-saat
00:12:31
Tertentu bisa tidak menjawab pertanyaan
00:12:33
padahal biasa aja
00:12:34
pertanyaan ya karena itu memang tugasnya
00:12:36
kpk.di untuk mencari harus mati kutu KPK
00:12:40
itu pasiennya KPK kita Jelas oke Wulan
00:12:43
pilihan berhasil ditemukan lebih mau
00:12:46
pulang oleh pemerintah tentunya masih
00:12:49
banyak kekurangan-kekurangan yang kita
00:12:52
hadapi Tapi tentunya seperti yang telah
00:12:53
dikatakan oleh Bapak menkom 100 hari
00:12:57
telah menunjukkan banyak kemajuan dalam
00:13:00
penanganan daripada korupsi dan
00:13:02
penanganan hukum tentunya kita harus
00:13:04
juga mengapresiasi mengapresiasi masalah
00:13:07
itu pernah kita tunggu jawaban-jawaban
00:13:10
yang akan kita tanyakan kepada bapak
00:13:13
menkopolhukam Pak Mahfud sesudah seusai
00:13:17
Jeddah ini Tetaplah bersama kita
00:13:19
diprogram efek
00:13:27
[Musik]
00:13:34
Hi Ho