SURAT TERBUKA UNTUK DANANTARA

00:11:03
https://www.youtube.com/watch?v=Tl6fDFA4xNI

Summary

TLDRVideo ini dibawakan oleh seseorang yang mengungkapkan kekhawatiran dan harapannya terhadap Danantara, Sovereign Wealth Fund baru Indonesia. Pembicara menggarisbawahi pentingnya pengelolaan dana yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membahas tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. Dia menekankan bahwa Danantara harus dieksekusi dengan profesionalisme dan transparansi, serta menghindari politisasi agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Takeaways

  • 🌟 Danantara sebagai harapan baru bagi Indonesia.
  • 💡 Fokus investasi pada renewable energy dan high-tech manufacturing.
  • 📈 Dana hampir Rp10.000 T dikumpulkan untuk kesejahteraan rakyat.
  • ⚠️ Risiko politisasi dalam pengelolaan dana.
  • 🤝 Pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan.
  • 🎓 Pendidikan harus menjadi bagian dari investasi.
  • 🌍 Harapan untuk mengatasi masalah kesehatan dan stunting.
  • 🚀 Kesempatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.
  • 📅 Pentingnya waktu untuk memanfaatkan bonus demografi.
  • 🙏 Doa untuk kesuksesan Danantara.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Penceramah mengungkapkan keprihatinan dan harapan besar terhadap masa depan Indonesia melalui Danantara, sebuah entitas yang dikhususkan untuk mengelola kekayaan negara. Dia menganggap Danantara sebagai peluang unik untuk meningkatkan kondisi ekonomi negara, khususnya dalam menghadapi tantangan besar seperti kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. Dengan dana yang signifikan, Danantara berpotensi menjadi pendorong utama untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.

  • 00:05:00 - 00:11:03

    Selanjutnya, penceramah menyoroti potensi investasi Danantara dalam projek-projek mega, termasuk energi terbarukan dan hilirisasi sumber daya. Namun, ada juga kekhawatiran tentang kemungkinan politisasi dan pengelolaan yang buruk, terinspirasi oleh skandal investasi sebelumnya di negara lain. Penceramah mendesak agar terjadi transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Danantara, berharap ini bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memberikan manfaat bagi rakyat.

Mind Map

Video Q&A

  • Apa itu Danantara?

    Danantara adalah Sovereign Wealth Fund Indonesia yang bertujuan untuk mengelola kekayaan negara secara profesional dan transparan.

  • Siapa yang mengawasi Danantara?

    Danantara diawasi oleh pejabat seperti Pak Erick Thohir, Muliaman Hadad, dan Sri Mulyani.

  • Apa saja fokus investasi Danantara?

    Fokus investasi Danantara adalah renewable energy, high-tech manufacturing, food estate, dan hilirisasi sumber daya alam.

  • Apa risiko terbesar yang dihadapi Danantara?

    Risiko terbesar adalah politisasi atau kepentingan pribadi dalam pengelolaan dana.

  • Apa harapan pemateri terhadap Danantara?

    Pemateri berharap Danantara dapat menyelesaikan masalah besar seperti kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan di Indonesia.

  • Apa urgensi Danantara bagi Indonesia?

    Danantara dianggap sebagai kesempatan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    Kepada jajaran direksi, pengawas dan penasehat dari Danantara,
  • 00:00:03
    izinkan saya sebagai warga yang concern
  • 00:00:05
    tapi disaat yang sama berharap sangat amat besar atas—
  • 00:00:08
    yang menurut saya pertaruhan yang luar biasa besar
  • 00:00:11
    untuk memajukan Indonesia.
  • 00:00:13
    Dengan statement ini, saya masih dihantui dengan
  • 00:00:15
    foto Pak Prabowo, Pak SBY, dan Pak Jokowi.
  • 00:00:18
    Tapi saya izin coba bedah ini secara objektif.
  • 00:00:33
    Saya suka filosofinya Danantara.
  • 00:00:35
    Dari katanya aja "Daya" artinya energi,
  • 00:00:37
    "Anagata" artinya masa depan,
  • 00:00:39
    "Nusantara" merepresentasikan Indonesia baru di 2045.
  • 00:00:43
    Sebelum saya lakuin riset mendalam,
  • 00:00:44
    saya lihat website-nya dulu.
  • 00:00:45
    Saya scroll dan nemuin satu statement yang penting
  • 00:00:47
    penting banget di statement misinya.
  • 00:00:49
    Mengelola kekayaan negara dengan profesional,
  • 00:00:51
    transparan, keberlanjutan sesuai dengan prinsip
  • 00:00:54
    good governance untuk mendorong kesejahteraan rakyat.
  • 00:00:58
    Kalau dibedah secara kata per kata ya Pak—
  • 00:01:00
    saya rasa kepercayaan itu muncul dari 2 hal.
  • 00:01:02
    Satu, track record dari apa yang telah dilakuin
  • 00:01:05
    selama bertahun-tahun sebelumnya.
  • 00:01:06
    Kedua jajaran dan janji yang dikeluarkan saat ini dibentuk.
  • 00:01:10
    Untuk teman-teman yang mungkin belum tahu tentang Danantara,
  • 00:01:13
    izinin dijelaskan secara singkat.
  • 00:01:15
    Karena sebenarnya banyak orang yang udah ngebahas topik ini.
  • 00:01:21
    Jadi banyak statement yang bilang ini Sovereign Wealth Fund atau superholding BUMN.
  • 00:01:25
    Yang esensinya kumpulin semua aset-aset
  • 00:01:28
    yang telah dihasilkan dari BUMN.
  • 00:01:30
    Dikumpulin di satu entitas.
  • 00:01:31
    Dan Danantara ini melakukan kegiatan investasi.
  • 00:01:34
    Dari dibentuk dananya aja hampir Rp10.000 T.
  • 00:01:38
    Itu ngalahin fund-fund kayak Temasek dari Singapura
  • 00:01:41
    dan banyak banget fund-fund dari negara maju lainnya.
  • 00:01:43
    Dari update terakhir setelah peluncuran kita sudah lihat susunan anggota.
  • 00:01:46
    Dari direksi—CEO-nya Pak Rosan Roesiani,
  • 00:01:48
    COO-nya Dony Oskaria,
  • 00:01:50
    dan Pak Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer.
  • 00:01:53
    Di sini diawasin sama Pak Erick Thohir, Muliaman Hadad, dan Sri Mulyani.
  • 00:01:57
    Dewan penasehatnya mantan presiden Pak SBY dan Bapak Joko Widodo.
  • 00:02:02
    Ini entitas yang langsung direct answer ke presiden.
  • 00:02:05
    Dan kalau boleh jujur, dana yang dikumpulin dari semua bank BUMN—
  • 00:02:09
    termasuk PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan Mind.id—
  • 00:02:13
    hal pertama yang gw lihat adalah
  • 00:02:15
    luar biasa hebat bisa kekumpul segitu banyak dananya.
  • 00:02:18
    Gw pernah bahas di video yang ini
  • 00:02:20
    dan gw bikin statement kalau dikumpulin semua uang di Indonesia,
  • 00:02:23
    tetap gak cukup buat majuin ekonomi kita.
  • 00:02:25
    Dan ternyata gw salah.
  • 00:02:26
    Selama ini yang menjadi ketakutan gw bahwa Indonesia
  • 00:02:28
    gak akan pernah punya dana yang cukup untuk kita berkembang,
  • 00:02:31
    ternyata dipatahkan dengan Danantara.
  • 00:02:33
    I'll be honest with you, Danantara ini menurut saya
  • 00:02:36
    bisa benar-benar jadi soul savior-nya Indonesia
  • 00:02:39
    untuk bikin kita emas di 2045.
  • 00:02:41
    Atau bisa jadi awal kehancuran dari
  • 00:02:44
    jendela pendek kita untuk majuin seluruh warga negara Indonesia.
  • 00:02:47
    Saya mau mulai dari rekap history-nya kenapa Danantara ini ada.
  • 00:02:51
    Dan memang gak afdol—
  • 00:02:52
    bahwa ini salah satu mimpi dari Ayahanda dari Pak Prabowo.
  • 00:02:55
    Sebuah konsep yang sebenarnya sudah di-pitch dari sebelum tahun 2000,
  • 00:02:58
    tapi ditolak oleh Orde Baru.
  • 00:03:00
    Akhirnya tercapai dan I think this is a very
  • 00:03:02
    personal project buat Pak Prabowo.
  • 00:03:04
    Cuma mungkin kita harus track back dulu sedikit ya.
  • 00:03:07
    Sebelum saya bahas salah satu concern paling gede kita sebaga warga Indonesia
  • 00:03:11
    dan harapan besarnya untuk kesuksesan Danantara.
  • 00:03:13
    Mari kita putar balik waktu.
  • 00:03:18
    Pada dasarnya Indonesia saya lihat ada 3 masalah besar.
  • 00:03:21
    Kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.
  • 00:03:24
    Salah satu yang paling basic kenapa IQ warga kita rendah—
  • 00:03:27
    karena banyaknya stunting.
  • 00:03:28
    Di 1.000 hari pertama anak-anak muda Indonesia
  • 00:03:30
    pas gak dapat gizi yang cukup—IQ mereka kecil
  • 00:03:32
    dan imunitasnya lebih rendah.
  • 00:03:34
    Jadi saya rasa program makan bergizi ini sebenarnya bagus.
  • 00:03:36
    Langsung secara tepat menyelesaikan masalah stunting
  • 00:03:39
    biar generasi kita selanjutnya IQ-nya gak dangkal.
  • 00:03:42
    Tapi masuk ke poin 2, yaitu pendidikan—
  • 00:03:44
    yang setiap tahun ngambil 20% dari anggaran APBN.
  • 00:03:47
    Tahun lalu sekitar 600 T,
  • 00:03:49
    tahun ini harusnya naik ke hampir 700 T.
  • 00:03:51
    Tetap dananya belum dikelola dengan baik—menurut saya pribadi ya—
  • 00:03:54
    untuk bisa menciptakan generasi baru yang berpikir kritis,
  • 00:03:56
    rajin membaca, dan bisa berinovasi.
  • 00:03:58
    Lantas nyambung ke poin ke-3—yang menurut saya blundernya itu di tahun 2000-an.
  • 00:04:03
    Dulu lapangan pekerjaan Indonesia berkembang secara pesat
  • 00:04:06
    pas kita maju secara manufaktur.
  • 00:04:07
    Dan saya sering ngomongin di banyak video
  • 00:04:09
    tentang premature de-industrialization.
  • 00:04:11
    Kita kejebak yang namanya Dutch Disease.
  • 00:04:13
    Padahal at one point Indonesia tuh gila banget soal ekspor komputer.
  • 00:04:17
    Sekarang fast forward di 2025, hampir gak ada.
  • 00:04:20
    Lantas 3 hal ini itu jadi permasalahan yang belum ke-solve sampai sekarang.
  • 00:04:23
    Dan problem-nya cuma satu—dua sih sebenarnya.
  • 00:04:25
    Tapi yang pertama, kita gak bisa tarik duit.
  • 00:04:27
    Tarik balik dari 5 dan 10 tahun terakhir
  • 00:04:30
    pas kita butuh duit untuk invest ke 3 masalah itu—
  • 00:04:32
    kita gagal memancing FDI.
  • 00:04:35
    Dan ini ke-track back dari banyaknya perusahaan global
  • 00:04:38
    yang harusnya kalau mereka taruh duit di sini, bisa ngebuka
  • 00:04:40
    lapangan pekerjaan dan terjadi transfer knowledge.
  • 00:04:42
    Bikin warga kita lebih pintar.
  • 00:04:43
    Cuma karena adanya instabilitas politik,
  • 00:04:46
    ketidakpastian hukum, dan warga kita yang terlanjur udah tidak ber-skill—
  • 00:04:50
    gara-gara tahun 2000-an itu.
  • 00:04:51
    Jadi gak ada yang mau invest di Indonesia.
  • 00:04:53
    Nominalnya sangat kecil.
  • 00:04:54
    Dan inilah harapan paling besar saya terhadap Danantara.
  • 00:04:57
    Ternyata ada solusinya.
  • 00:04:59
    Dana yang terkumpul luar biasa gede.
  • 00:05:01
    Masuk ke Indonesia yang kononnya
  • 00:05:03
    mau diinvestasikan di tempat-tempat strategis.
  • 00:05:05
    Harusnya bisa solve 3 masalah itu.
  • 00:05:06
    Nge-push ekonomi kita yang kita dambain selama ini, yaitu 8%.
  • 00:05:10
    Sebelum saya bahas tentang project yang akan di-investasikan—
  • 00:05:13
    dan saya orangnya gak mau suudzon bahwa ini pasti gagal—gak.
  • 00:05:16
    Justru video ini adalah kepedulian
  • 00:05:18
    gimana cara warga bisa ikut turut serta,
  • 00:05:21
    ikut mengawal biar project ini gak gagal.
  • 00:05:23
    Saya langsung bahas best case scenario-nya.
  • 00:05:29
    Dana sebesar itu kalau saya perhatiin dan analisa lagi,
  • 00:05:32
    mau dikucurin di beberapa mega project.
  • 00:05:34
    Konon di 4 sektor ini.
  • 00:05:36
    Renewable energy, high-tech manufacturing,
  • 00:05:38
    food estate, dan hilirisasi sumber daya alam.
  • 00:05:41
    Ini gila banget.
  • 00:05:42
    Menurut saya empat ini udah spot on banget secara plan sama strategi.
  • 00:05:46
    Mungkin yang saya jarang lihat di liputan adalah investasi di sektor pendidikan.
  • 00:05:50
    Karena mungkin Danantara ini fokusnya ROI-based.
  • 00:05:53
    Yang penting kita bisa cuan secara maksimal.
  • 00:05:55
    Saya bisa mengerti kenapa pendidikan gak
  • 00:05:57
    masuk di beberapa publikasi yang saya cari.
  • 00:05:59
    Cuma ini analoginya kayak putar balik waktu.
  • 00:06:02
    Apapun yang kita salah dan gagal lakuin selama beberapa tahun terakhir—
  • 00:06:05
    hilirisasi yang selalu digaungin, manufaktur yang sempat mati,
  • 00:06:08
    hilangin ketergantungan kita ke batubara dan teman-temannya.
  • 00:06:11
    Best case scenario-nya ini bakal jadi entitas
  • 00:06:13
    yang single-handedly nge-solve 3 masalah yang saya sebut di awal tadi.
  • 00:06:17
    Bayangin seberapa banyak lapangan pekerjaan yang diciptakan?
  • 00:06:19
    Seberapa besar perkembangan ekonominya?
  • 00:06:21
    Dan dieksekusi dengan baik, ultimately sesuai dengan visi yang tertera di website Danantara.
  • 00:06:25
    Yaitu untuk kesejahteraan rakyat.
  • 00:06:28
    Cuma di setiap analisa sebuah masalah
  • 00:06:30
    kita selalu ada approach risk and reward.
  • 00:06:32
    Reward-nya apabila Danantara sukses,
  • 00:06:34
    saya lumayan yakin ini bisa ngebawa kita ke Indonesia Emas 2045.
  • 00:06:38
    Tapi yang saya sebut di awal.
  • 00:06:44
    Confidence atau public trust itu didasari dari track record,
  • 00:06:47
    dari janji yang disebutkan disaat ini.
  • 00:06:49
    Saya jadi tetap mau bahas juga soal worst case scenario.
  • 00:06:56
    Buat teman-teman—sebenarnya ini bukan sovereign fund pertama kita.
  • 00:06:59
    Sebelumnya ada namanya Indonesia Investment Authority (INA).
  • 00:07:02
    Tapi di situ dananya jauh lebih kecil, sekitar $5 billion.
  • 00:07:05
    Lantas kita lihat track record-nya.
  • 00:07:06
    Sebenarnya belum terlalu kelihatan ini shine.
  • 00:07:08
    Dan ada satu cerita yang lumayan menyeramkan kalau menurut saya.
  • 00:07:11
    Yaitu fund yang terjadi di Malaysia.
  • 00:07:14
    1MDB—sebuah skandal yang sampai sekarang itu kebawa mimpi buruk orang Malaysia.
  • 00:07:19
    Itu investasi negara yang diresmiin sama Najib di tahun 2009.
  • 00:07:21
    Dari semua yang salah dari eksekusi,
  • 00:07:24
    penggelapan dana yang routing di negara-negara aneh,
  • 00:07:27
    investasi yang ngaco,
  • 00:07:29
    dan yang paling paling keren nih—dana investasi negara
  • 00:07:31
    dipakai untuk funding film The Wolf of Wall Street.
  • 00:07:34
    Ini bukan cerita bohongan.
  • 00:07:36
    Belum lagi lukisan Monet—itu mahal—$35 juta,
  • 00:07:39
    Van Gogh $5 juta, Bombardier $35 juta,
  • 00:07:42
    sampai kapal pesiar $250 juta.
  • 00:07:45
    Itu namanya investasi negara yang mensejahterakan pejabat.
  • 00:07:49
    Kalau boleh jujur itu worst case scenario-nya.
  • 00:07:51
    Apabila ini gak dilakuin secara profesional
  • 00:07:53
    dan terjadi politisasi atau kepentingan-kepentingan pribadi
  • 00:07:57
    yang jadi dorongan untuk ke mana uang ini mengalir,
  • 00:08:00
    itu salah satu ketakutan paling besar saya.
  • 00:08:02
    Karena uang 10.000 triliun itu
  • 00:08:04
    seandainya bukan diinvestasikan tapi dibelanjakan.
  • 00:08:08
    Misalnya untuk re-invest di pendidikan,
  • 00:08:10
    misalnya—bolehlah program makan siang bergizinya dipakai,
  • 00:08:13
    social welfare.
  • 00:08:14
    Banyak what if yang kalau seandainya ini gagal
  • 00:08:17
    dan kalau dipakai untuk hal yang lain itu beneran bisa mensejahterakan masyarakat.
  • 00:08:22
    Cuma saya ngerti, ini gak long term.
  • 00:08:24
    Karena yang lebih menyeramkan lagi apabila ini gagal,
  • 00:08:26
    kita cuma punya jendela di bawah 10 tahun untuk bonus demografi ini.
  • 00:08:30
    Kita harus secepat mungkin—semua warga kita yang produktif
  • 00:08:32
    itu punya kerjaan dan bisa naik level.
  • 00:08:34
    Pas itu jendela kelewatan
  • 00:08:36
    dan pemerintah negara kita gagal untuk menyediakan itu,
  • 00:08:38
    saya ngerti ini urgensinya sebesar itu untuk Danantara harus sukses.
  • 00:08:42
    Mungkin ini permohonan pribadi dari saya seorang warga
  • 00:08:46
    yang benar-benar pengin lihat Indonesia maju,
  • 00:08:48
    izinkanlah kami untuk bisa mengawal
  • 00:08:50
    dan mengawasi Danantara secara publik.
  • 00:08:53
    Berikanlah cara untuk membuktikan kepada kami, warga,
  • 00:08:56
    bahwa this will be different.
  • 00:08:57
    Lantas ini permintaan saya, opini dan kritik
  • 00:09:00
    seorang warga yang pengin melihat institusi ini sukses.
  • 00:09:02
    Salah satu dari hasil analisa saya
  • 00:09:04
    adalah janji dari Pak Presiden Prabowo bahwa
  • 00:09:07
    ini akan dilakukan secara good.
  • 00:09:14
    Secara profesional artinya harusnya
  • 00:09:16
    tidak ada dipoliolitisasi, pure untuk
  • 00:09:19
    return on investment dan untuk kesejahteraan rakyat.
  • 00:09:22
    Cuma satu Pak yang saya mungkin bisa izin untuk meminta.
  • 00:09:26
    Tolong sediakan transparansi.
  • 00:09:28
    Saya lihat dari jajaran direksi punya kompetensi
  • 00:09:31
    yang harusnya bisa membuat investasi ini sukses.
  • 00:09:33
    Walaupun saya agak bertanya ya,
  • 00:09:35
    mungkin kenapa dewan pengawas dan penasehatnya
  • 00:09:38
    bisa sesuai yang dipilih Pak Prabowo.
  • 00:09:39
    Please Pak, untuk ini lakukan se-transparan mungkin.
  • 00:09:42
    Bukan berarti kalau ada yang salah kita bakal maki-maki,
  • 00:09:44
    tapi itu bakal jadi perbuatan yang jujur
  • 00:09:47
    dan kita bisa evaluasi sama-sama.
  • 00:09:49
    Tolong hilangkan proses politik dan birokrasi
  • 00:09:51
    yang bisa menghabat Danantara untuk bergerak secara profesional.
  • 00:09:54
    Mungkin kalau saya pribadi—bisa masukin pihak ketiga
  • 00:09:57
    yang bukan dari jajaran pemerintah
  • 00:09:58
    sebagai fungsi check and balance.
  • 00:10:00
    Pas baca news ini tuh saya seneng banget sebenarnya.
  • 00:10:03
    Ada uangnya untuk bikin Indonesia maju.
  • 00:10:05
    Tapi mohon maaf kalau misalnya saya punya skeptisisme
  • 00:10:08
    berdasarkan track record dan janji-janji yang dibuat.
  • 00:10:10
    Ini bakal jadi video saya terakhir sebelum
  • 00:10:13
    saya mau berdamai dengan diri sendiri di program Ramadhan saya.
  • 00:10:16
    Buat teman-teman sorry kalau video ini panjang.
  • 00:10:18
    For once gw ngelihat harapan yang sebenarnya cerah banget untuk Indonesia.
  • 00:10:21
    We have the money and resource to grow.
  • 00:10:24
    Tapi gw berdo'a dengan segenap hati gw bahwa
  • 00:10:26
    semoga ini tidak dilaksanakan dengan amburadul—
  • 00:10:30
    yang sempat kita lihat terjadi di track record
  • 00:10:33
    10 tahun terakhir di pemerintahan Indonesia.
  • 00:10:35
    Kalau semua ini bisa di-address 1%,
  • 00:10:38
    apapun yang saya bisa lakuin sebagai warga untuk
  • 00:10:40
    melancarkan investasi, memicu 8% economic growth.
  • 00:10:43
    In the mean time kita cuma bisa berdo'a
  • 00:10:45
    dan berharap ini jadi kendaraan yang bisa bikin negara kita maju.
  • 00:10:47
    Then see you in the prigram Ramadhan
  • 00:10:49
    tanggal 1-30 bersama Ustadz Felix.
  • 00:10:52
    Mungkin kita bakal bahas lagi di podcast.
  • 00:10:54
    Bye-bye!
Tags
  • Danantara
  • Sovereign Wealth Fund
  • Investasi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lapangan Pekerjaan
  • Transparansi
  • Ekonomi Indonesia
  • Pertumbuhan Ekonomi
  • Good Governance