Komitmen Ekonomi Terbuka dengan Amerika Serikat, Prabowo Putuskan Hapus Aturan TKDN

00:36:58
https://www.youtube.com/watch?v=YXMpciLhK5w

Summary

TLDRDiskusi ini mencakup banyak isu penting mengenai ketenagakerjaan di Indonesia, terutama terkait dengan kebijakan tarif dari Amerika yang mengancam lapangan pekerjaan. Pejuang buruh menyampaikan keprihatinan mereka dan meminta pemerintah untuk beraksi, termasuk pembentukan Satgas PHK untuk menyelamatkan pekerja. Saran lainnya melibatkan deregulasi dan respon cepat dari pemerintah untuk menghadapi tantangan di industri tekstil dan manufaktur. Para pejabat pemerintah berjanji untuk mendengarkan masukan ini dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi tenaga kerja dan mengembangkan ekonomi.

Takeaways

  • ๐Ÿ‘ Pentingnya pembentukan Satgas PHK untuk melindungi buruh.
  • ๐Ÿ’ผ Penekanan pada kebutuhan deregulasi untuk industri.
  • ๐Ÿ“ˆ Optimisme pemerintah dalam menangkal PHK dan mendukung pekerja.
  • ๐ŸŒ Kerjasama internasional untuk mendukung buruh di Indonesia.
  • โš–๏ธ Perlunya penyesuaian dalam kebijakan upah minimum.
  • ๐Ÿญ Tanggung jawab pemerintah untuk menjaga industri tekstil.
  • ๐Ÿ› ๏ธ Cita-cita untuk meningkatkan sektor manufaktur di Indonesia.
  • ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Upaya untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Perwakilan buruh mengungkapkan kekhawatiran tentang kemungkinan PHK di Indonesia sebagai dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah AS di bawah Presiden Trump. Mereka meminta dukungan AS untuk mempertimbangkan dampak kebijakan tersebut terhadap pekerja buruh di Indonesia.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Kekhawatiran tentang PHK didukung oleh data serikat buruh di lapangan yang menunjukkan ancaman dari beberapa sektor industri, terutama tekstil dan elektronik. Terdapat potensi untuk memindahkan perusahaan ke negara lain akibat tekanan biaya produksi.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Usulan dibentuknya Satgas PHK untuk mengantisipasi kemungkinan PHK. Satgas ini diharapkan dapat memberikan panduan dan langkah-langkah jika terjadi PHK untuk melindungi hak-hak buruh yang terdampak.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Diskusi meliputi urgensi mencabut regulasi yang dianggap membebani pelaku usaha, seperti Permendak yang terkait dengan impor, agar dapat mengurangi dampak tarif yang berlaku.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Pentingnya renegosiasi dengan industri, terutama di sektor sepatu dan elektronik, untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan mencegah PHK massal.

  • 00:25:00 - 00:30:00

    Saran de-deregulasi yang lebih masif untuk memperbaiki iklim investasi dan menciptakan lapangan kerja baru, terinspirasi oleh kebijakan di Vietnam, dengan penekanan pada produksi yang lebih efisien.

  • 00:30:00 - 00:36:58

    Pemerintah diharapkan dapat menyatukan semua pihak terkait dalam menghadapi tantangan PHK dan efek negatif dari kebijakan luar negeri, sambil menjaga perlindungan bagi pekerja sebagai tanggung jawab sosial dan ekonomi.

Show more

Mind Map

Video Q&A

  • Apa yang dibahas dalam diskusi ini?

    Diskusi membahas ancaman pemecatan buruh akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat dan langkah-langkah untuk menghadapinya.

  • Apa usulan yang diajukan untuk menangani PHK?

    Usulan agar dibentuk Satgas PHK untuk membantu pekerja dan meminimalkan dampak pemecatan.

  • Siapa yang hadir dalam diskusi ini?

    Presiden, Menteri, dan perwakilan serikat buruh, termasuk KSPI, KSPS, dan lainnya.

  • Mengapa kebijakan tarif Amerika Serikat menjadi masalah?

    Karena dapat menyebabkan pemindahan produksi dari Indonesia dan kemungkinan pemecatan buruh.

  • Apa solusi yang diusulkan untuk sektor industri?

    Deregulasi sistem perizinan untuk memudahkan investasi dan perkembangan sektor manufaktur.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    [Tepuk tangan]
  • 00:00:02
    mungkin tapi kita harus realistis iya
  • 00:00:06
    kan
  • 00:00:08
    tkdn dipaksakan ini akhirnya kita kalah
  • 00:00:12
    kompetitif saya sangat terima kasih Pak
  • 00:00:16
    Presiden dan jajaran
  • 00:00:18
    menteri mewakili tiga konfederasi
  • 00:00:22
    Serikat Buru yang hadir dan teman-teman
  • 00:00:24
    yang lain KSPI KSPS Andigani dan Bung
  • 00:00:28
    Eli Silaban
  • 00:00:31
    kami sudah mengirim surat resmi Pak ke
  • 00:00:36
    AFLCIO yaitu Serikat Buruh Amerika agar
  • 00:00:40
    untuk
  • 00:00:41
    membantu ada ancaman PHK bagi para buruh
  • 00:00:45
    di Indonesia bilamana Trump sebagai
  • 00:00:49
    Presiden Amerika memaksakan kehendaknya
  • 00:00:52
    dalam pengenaan tarif
  • 00:00:54
    terkadang jalur seperti ini sedikit
  • 00:00:57
    efektif karena kami
  • 00:01:00
    berkeyakinan kehadiran Pak Presiden ke
  • 00:01:03
    dalam forum demi forum pertemuan demi
  • 00:01:05
    pertemuan selalu memberikan optimisme
  • 00:01:08
    kepada kami setidak-tidaknya kaum buruh
  • 00:01:11
    bahwa tantangan yang kita hadapi seperti
  • 00:01:15
    Bapak sampaikan berulang-ulang termasuk
  • 00:01:17
    hari ini harus dihadapi bersama oleh
  • 00:01:20
    karena itu dengan cara kami surat itu
  • 00:01:22
    kami layangkan meminta
  • 00:01:24
    kepastian agar Trump mempertimbangkan
  • 00:01:28
    kembali dampak
  • 00:01:30
    kebijakannya kepada buruh di Indonesia
  • 00:01:33
    dan kami adalah anggota International
  • 00:01:35
    Trade Union Confederation dan saya salah
  • 00:01:37
    satu pengurusnya di tingkat dunia di
  • 00:01:39
    Brussel di Belgia itu biasanya diadopsi
  • 00:01:44
    oleh serikat buru AFL CIIO dan mereka
  • 00:01:46
    akan bikin semacam executive summary
  • 00:01:50
    terhadap ancaman PHK di negara-negara
  • 00:01:54
    yang dikeluarkan dengan adanya kebijakan
  • 00:01:56
    tarif Trump
  • 00:01:58
    yang kedua Bapak Presiden yang kami
  • 00:02:01
    cintai ini data fakta lapangan tentu
  • 00:02:04
    akan diuji 3 bulan ke
  • 00:02:06
    depan laporan dari teman-teman serikat
  • 00:02:09
    buru di tingkat perusahaan mereka sudah
  • 00:02:11
    diajak berunding oleh beberapa pimpinan
  • 00:02:15
    perusahaan bahwa akan ada efek PHK
  • 00:02:19
    terhadap kebijakan tarif Trump tadi
  • 00:02:21
    sudah disebut tekstil garben sepatu
  • 00:02:25
    sawit elektronik dan juga komponen suku
  • 00:02:29
    cadang otomotif
  • 00:02:31
    kebanyakan dari perusahaan ini misal di
  • 00:02:33
    tekstil dari catatan serikat buru di
  • 00:02:36
    lapangan Pak ya di di apa di tingkat
  • 00:02:38
    pabrik Bapak Presiden itu mereka kan
  • 00:02:41
    pemainnya Taiwan Hongkong Korea mereka
  • 00:02:45
    itu punya juga pabrik-pabrik di beberapa
  • 00:02:47
    negara yang tadi Bapak sudah sebutkan
  • 00:02:50
    Pak Menko sebutkan dan Bu Sri Mulyani
  • 00:02:52
    sebutkan
  • 00:02:54
    sehingga ancaman untuk memindahkan ke
  • 00:02:57
    negara-negara itu terjadi maka akan
  • 00:03:00
    terjadi efisiensi bahkan tidak menutup
  • 00:03:02
    kemungkinan ditutup perusahaan tapi baru
  • 00:03:04
    mau diajak berunding oleh karena itu
  • 00:03:07
    ancaman PHK ini kami kalkulasi sekali
  • 00:03:10
    lagi ini baru kalkulasi Pak Presiden
  • 00:03:11
    bisa jadi salah dalam 3 bulan ke depan
  • 00:03:14
    di industri-industri yang menjadi
  • 00:03:16
    anggota serikat buru itu 50.000 lebih
  • 00:03:19
    buruh akan terancam PHK tapi dengan
  • 00:03:22
    optimisme yang tadi Bapak jelaskan dan
  • 00:03:25
    beberapa menteri menjelaskan situasi
  • 00:03:26
    ekonomi makro mudah-mudahan itu bisa
  • 00:03:30
    menghambat terjadinya PHK tersebut oleh
  • 00:03:33
    karena itu izinkan kami Pak
  • 00:03:35
    Presiden ada beberapa usulan dan saran
  • 00:03:39
    melalui forum ini satu segera dibentuk
  • 00:03:42
    Satgas PHK Pak jadi enggak
  • 00:03:45
    gerabak-gerubuk kalaulah terjadi PHK
  • 00:03:48
    kita sudah siap ada unsur APINDO kadin
  • 00:03:51
    Serikat Buruh Kementerian Tenaga Kerja
  • 00:03:54
    Menkop dan saya sudah usulkan pada Pak
  • 00:03:56
    Supidas Wakil Ketua DPR termasuk DPR
  • 00:04:00
    dengan demikian Satgas ini akan berperan
  • 00:04:03
    aktif untuk memberikan kontribusi
  • 00:04:06
    bilamana ada potensi takk PHK apa
  • 00:04:10
    langkahnya dan Satgas ini juga untuk
  • 00:04:13
    mengeliminir
  • 00:04:15
    mendeklinasi potensi pemogokan bilamana
  • 00:04:18
    sekali lagi bilamana terjadi PHK yang
  • 00:04:22
    mengakibatkan hak-hak buruh tidak
  • 00:04:24
    dibayar kami meminta harapan kepada
  • 00:04:26
    Bapak Presiden agar hak-hak
  • 00:04:29
    buruh kalaulah terjadi PHK itu bisa
  • 00:04:32
    dibayarkan sesuai peraturan
  • 00:04:33
    perundang-undangan satgas ini sangat
  • 00:04:35
    berperan yang kedua Pak Presiden pada
  • 00:04:38
    pertemu ee regulasi pada pertemuan upah
  • 00:04:41
    minimum kami menghadap Bapak pada waktu
  • 00:04:44
    itu di istana saya sudah sampaikan
  • 00:04:45
    langsung kepada Bapak Presiden mewakili
  • 00:04:47
    kawan-kawan buru regulasi itu yang akan
  • 00:04:51
    membebani para pengusaha dan buruh
  • 00:04:54
    terjadinya PHK di perusahaan adalah
  • 00:04:56
    Permendak nomor 8 tahun 2024 apa 2023
  • 00:05:00
    saya lupa itu itu tentang impor itu Pak
  • 00:05:04
    karena ketika nanti
  • 00:05:06
    Cina pasarnya agak tersendat di Amerika
  • 00:05:09
    dia akan larikan kan impor ke
  • 00:05:12
    negara-negara lain khususnya termasuk
  • 00:05:14
    Indonesia pelendak nomor 8 tahun 2003
  • 00:05:17
    sudah disuarakan oleh banyak pihak tapi
  • 00:05:19
    enggak
  • 00:05:19
    dicabut-cabut ada apa pada waktu Bapak
  • 00:05:22
    bahkan langsung menelepon Pak Zulhas
  • 00:05:24
    Zulkifli Hasan sampai hari ini pun
  • 00:05:26
    enggak dicabut Pak mohon kiranya mungkin
  • 00:05:28
    menjadi bahan pertimbangan dicabut
  • 00:05:30
    segera supaya bisa menurunkan tekanan
  • 00:05:34
    terhadap persoalan tarif ini kami sekali
  • 00:05:36
    lagi optimis dengan kehadiran Bapak pada
  • 00:05:38
    hari ini makin optimis memang kita harus
  • 00:05:41
    bekerja bersama-sama untuk bangsa ini
  • 00:05:43
    dan yang terakhir renegosiasi Pak ee
  • 00:05:46
    beberapa waktu yang lalu kami bersama
  • 00:05:49
    Bung Andigani kemudian mengundang Pak
  • 00:05:51
    Kapolri ke Berebes Pak ada perusahaan
  • 00:05:53
    namanya Tahsung Pak dia ada dari Taiwan
  • 00:05:56
    Nike Adidas Puma salah satunya pasar ke
  • 00:05:59
    Amerika dia akan mengembangkan sampai
  • 00:06:02
    25.000 karyawannya
  • 00:06:04
    nah bahkan Rp50.000 untuk tahun-tahun ke
  • 00:06:08
    depan ini dari Vietnam dipindahkan ke
  • 00:06:10
    Indonesia nah tentu dengan persoalan
  • 00:06:13
    tarif Trump ini dia pasti akan menunda
  • 00:06:15
    pengembangan itu karena dia akan mencari
  • 00:06:19
    perusahaan Tsung yang beroperasi di
  • 00:06:21
    negara lain yang dampak tarif Trump ini
  • 00:06:24
    tidak akan terasa di di negara yang akan
  • 00:06:27
    mereka pindahkan oleh karena itu
  • 00:06:31
    renegosiasi menjadi penting khususnya di
  • 00:06:34
    industri-industri persepatuan Pak
  • 00:06:36
    persepatuan kita agak lumayan Pak nah
  • 00:06:38
    perusahaan elektronik Pak Presiden
  • 00:06:40
    kebanyakan itu ekspor ke Amerika misal
  • 00:06:43
    seperti kelompok Panasonic kelompok
  • 00:06:46
    Toshiba
  • 00:06:47
    itu ekspornya 100% ke Amerika Pak
  • 00:06:50
    sekarang jadi sangat ber terasa sekali
  • 00:06:54
    akan terjadi pengurangan karyawan
  • 00:06:55
    kebetulan saya bekerja di perusahaan
  • 00:06:57
    elektronik begitu juga suku cadang
  • 00:06:59
    otomotif walaupun kita tetap optimis
  • 00:07:02
    tidak ada salahnya kita juga
  • 00:07:03
    mempersiapkan diri demikian Bapak
  • 00:07:05
    Presiden terima kasih terima kasih
  • 00:07:08
    terima kasih eh silakan Pak Wijayanto
  • 00:07:12
    dulu mungkin habis itu Pak
  • 00:07:17
    Ristadi terima kasih banyak ee Pak
  • 00:07:20
    Erlangga eh Pak Prabowo yang terhormat
  • 00:07:24
    dan dicintai Allah
  • 00:07:26
    ee terlepas dari begitu banyak kemajuan
  • 00:07:30
    ekonomi yang sudah kita alami saat ini
  • 00:07:34
    kita masih menghadapi beberapa tantangan
  • 00:07:37
    yang
  • 00:07:38
    konkret tantangan fiskal tantangan nilai
  • 00:07:42
    tukar rupiah kemudian tantangan
  • 00:07:47
    deindustrialisasi dan tantangan
  • 00:07:49
    penciptaan lapangan kerja itu merupakan
  • 00:07:52
    empat tantangan yang terbesar
  • 00:07:54
    nah sekarang kita menghadapi trade
  • 00:07:57
    war saya sangat sepakat dengan Bu Sri
  • 00:08:01
    Mulyani dengan Pak Erlangga bahwa trade
  • 00:08:04
    war ini adalah tantangan tambahan tapi
  • 00:08:08
    ini juga membawa kesempatan luar biasa
  • 00:08:11
    bagi kita untuk memperbaiki diri dalam
  • 00:08:14
    konteks melihat sisi positif dari
  • 00:08:17
    kondisi ini izinkan saya mewakili
  • 00:08:19
    beberapa
  • 00:08:21
    ekonomikan tiga usulan konkret Pak
  • 00:08:24
    Presiden yang pertama kita perlu
  • 00:08:28
    menyegerakan melakukan deregulasi yang
  • 00:08:32
    masif yang total a full
  • 00:08:37
    deregulation tidak seperti deregulasi
  • 00:08:40
    yang pernah kita jalankan dan saya
  • 00:08:43
    sepakat dengan Bapak nyontek itu halal
  • 00:08:45
    di sini
  • 00:08:47
    Pak kami mengusulkan pendekatan yang
  • 00:08:50
    disebut next to next approach i to point
  • 00:08:55
    to point approach vietnam punya apa kita
  • 00:08:59
    harus punya yang sama minimal mendekati
  • 00:09:04
    syukur-syukur lebih baik dari Vietnam
  • 00:09:06
    sehingga ngontrolnya mudah bapak
  • 00:09:09
    Presiden di Vietnam tidak ada premanisme
  • 00:09:12
    di kawasan industri kita harus wujudkan
  • 00:09:15
    itu di Vietnam tidak ada polisi di pasar
  • 00:09:19
    modal polisi itu di kawasan industri
  • 00:09:22
    kita wujudkan itu di Vietnam izin usaha
  • 00:09:26
    cepat beli tanah murah mudah kemudian
  • 00:09:32
    TKDN fleksibel ada begitu banyak poin
  • 00:09:35
    Pak Prabowo yang menurut saya kita harus
  • 00:09:37
    copy tidak perlu benchmark dengan banyak
  • 00:09:40
    negara satu saja Vietnam untuk
  • 00:09:43
    mempermudah itu usulan yang pertama kami
  • 00:09:45
    Bapak yang
  • 00:09:47
    kedua ada satu low hanging fruit yang
  • 00:09:51
    menurut pengapatan kami para ekonom itu
  • 00:09:54
    masih belum disasar dengan ee serius apa
  • 00:09:58
    itu
  • 00:09:59
    low hanging low yang belum menjadi fokus
  • 00:10:03
    kita secara sangat
  • 00:10:05
    serius yaitu sektor manufacture pak
  • 00:10:09
    Presiden sebelum COVID output dan
  • 00:10:13
    utilisasi sektor manufacture itu sekitar
  • 00:10:17
    75% karena COVID kemudian turun ke 50%
  • 00:10:21
    Bapak nah sekarang baru di kisaran 60%
  • 00:10:26
    kalau ini kita dorong saja tidak perlu
  • 00:10:29
    investasi luar biasa kembali ke 7,5% ini
  • 00:10:33
    ekonomi outputnya bisa terdongkrak
  • 00:10:35
    hampir 3% Bapak kalau bisa kita dorong
  • 00:10:38
    ke 9% output akan terdongkak hingga 5%
  • 00:10:43
    ini belum memasukkan multiplayer effect
  • 00:10:46
    nah dalam konteks ini izin Bapak
  • 00:10:49
    Presiden kita akan segera punya koperasi
  • 00:10:52
    merah putih kita sudah punya sejak lama
  • 00:10:55
    pengusaha merah putih Pak yang kendati
  • 00:10:58
    kondisi sulit kondisi berat tetap stay
  • 00:11:01
    di Indonesia tidak pindah tidak pergi
  • 00:11:04
    nah kenapa tidak mereka kita kasih
  • 00:11:07
    karpet merah kita kasih insentif supaya
  • 00:11:10
    tidak pergi dengan target output kembali
  • 00:11:13
    ke 75% syukur-syukur bisa 90%
  • 00:11:18
    usulan konkret yang ketiga Bapak ini
  • 00:11:20
    terkait dengan approach terhadap
  • 00:11:23
    pemerintah Amerika Serikat beberapa
  • 00:11:26
    ekonom itu mencermati betul secara
  • 00:11:29
    detail speech Presiden Trump dari mulai
  • 00:11:33
    kampanye hingga akhir-akhir ini ada dua
  • 00:11:37
    karakteristik yang sangat menonjol Bapak
  • 00:11:40
    yang tadi oleh Pak Luhud sudah
  • 00:11:42
    disinggung yang pertama suka top down
  • 00:11:46
    yang kedua sangat membenci pendekatan
  • 00:11:49
    multilateral karena kalau ramai-ramai
  • 00:11:51
    datang dia enggak bisa bully Pak jadi
  • 00:11:54
    inginnya bilateral nah dalam konteks ini
  • 00:11:58
    Bapak kenapa tidak kami mengusulkan
  • 00:12:01
    kalau Bapak berkenan itu Bapak make a
  • 00:12:04
    phone call dengan Presiden
  • 00:12:07
    Trump ini nanti insyaallah Bapak kami
  • 00:12:10
    yakin akan membantu para menteri yang
  • 00:12:12
    Bapak utus Bapak tugaskan untuk
  • 00:12:15
    negosiasi dengan ee counterpart di
  • 00:12:17
    Amerika karena gaya Presiden Trump yang
  • 00:12:20
    top down kemudian yang kedua tentang
  • 00:12:23
    pendekatan
  • 00:12:24
    multilateral kami juga boleh
  • 00:12:26
    dipersingkat Pak boleh dipersingkat
  • 00:12:27
    mempunyai analisis ASEAN itu sangat
  • 00:12:30
    diverse ada yang kena tarif 10% ada yang
  • 00:12:33
    49% menyatukan interest mereka tidak
  • 00:12:36
    gampang sehingga kami mengusulkan
  • 00:12:39
    idealnya kita menggunakan jalur mandiri
  • 00:12:43
    Pak supaya juga menghindari ee
  • 00:12:46
    ketidaksukaan Presiden Trump dengan
  • 00:12:48
    pendekatan kita itu Bapak tiga usulan
  • 00:12:50
    konkret kami terima kasih sebelumnya
  • 00:12:53
    terima kasih terakhir ya Pak Ristadi 2
  • 00:12:55
    menit
  • 00:12:59
    baik terima kasih asalamualaikum
  • 00:13:01
    warahmatullahi wabarakatuh
  • 00:13:03
    bapak Presiden Bapak Ibu sekalian
  • 00:13:06
    hadirin yang saya hormati SARIS tadi
  • 00:13:07
    dari
  • 00:13:09
    KSPN pertama bahwa pada akhir 2024
  • 00:13:13
    kemarin Bapak
  • 00:13:15
    Presiden ada sejarah baru yang
  • 00:13:17
    menunjukkan bagaimana
  • 00:13:19
    ternyata Pak Presiden
  • 00:13:22
    Prabowo
  • 00:13:24
    betul-betul mempunyai kepedulian yang
  • 00:13:26
    lebih terhadap pekerja bur Indonesia
  • 00:13:29
    setahu saya baru Pak Presiden Prabowo
  • 00:13:31
    yang mengumukan langsung kenaikan upah
  • 00:13:34
    minimum untuk pekerja buruh
  • 00:13:36
    Indonesia kami apresiasi soal itu
  • 00:13:40
    walaupun memang ada hal yang harus terus
  • 00:13:43
    diperbaiki dari sistem pengupahan kita
  • 00:13:46
    agar menuju ke arah upah yang
  • 00:13:48
    berkeadilan kemudian setelah itu ada
  • 00:13:51
    perhatian lebih lagi
  • 00:13:54
    terhadap situasi terpuruknya PT Sritek
  • 00:13:57
    yang merupakan ya salah satu emiten
  • 00:14:00
    taksil terbesar di Indonesia pemerintah
  • 00:14:03
    betul-betul kons dan kami berharap
  • 00:14:06
    pemerintah Bapak Presiden tidak hanya
  • 00:14:08
    kepada Petriteek tapi kepada
  • 00:14:10
    perusahaan-perusahaan tekstil lainnya
  • 00:14:12
    yang nasibnya sebetulnya tidak jauh beda
  • 00:14:14
    Bapak Presiden mudah-mudahan itu terus
  • 00:14:15
    istikamah untuk peduli kepada industri
  • 00:14:18
    dan juga tetap melindungi pekerja buruh
  • 00:14:19
    Indonesia yang kedua Bapak
  • 00:14:22
    Presiden beberapa waktu lalu kami
  • 00:14:25
    mendapatkan rilis dari pemerintah
  • 00:14:26
    melalui Kementerian Perindustrian Pak
  • 00:14:28
    Agus bahwa menyampaikan tidak usah
  • 00:14:31
    khawatir bahwa penyerapan tenaga kerja
  • 00:14:34
    melalui investasi yang baru itu jauh
  • 00:14:35
    lebih tinggi daripada ee korban PHK
  • 00:14:39
    ingin kami sampaikan Bapak Presiden
  • 00:14:41
    bahwa penyerapan tenaga kerja untuk
  • 00:14:43
    investasi-investasi baru itu menyerap
  • 00:14:46
    tenaga kerja yang angkatan kerja baru
  • 00:14:48
    Pak Presiden yang fres graduate
  • 00:14:50
    sementara korban-korban PHK teman-teman
  • 00:14:52
    kami yang akhir-akhir ini banyak
  • 00:14:54
    terbakar itu bukan di segmen itu maka
  • 00:14:57
    ini juga harus menjadi perhatian ee
  • 00:15:00
    serius dan yang terserap di investasi
  • 00:15:02
    baru itu hanya beberapa orang saja untuk
  • 00:15:05
    pengalaman-pengalaman tertentu yang
  • 00:15:06
    ketiga begini Pak
  • 00:15:08
    Presiden data PHK yang tersajikan itu
  • 00:15:12
    berbeda-beda dan kami yang turun ke
  • 00:15:14
    lapangan itu banyak mendapatkan
  • 00:15:16
    pengusaha-pengusaha yang tidak mau
  • 00:15:19
    melaporkan tidak mau mengekspos di
  • 00:15:21
    perusahaannya terjadi PHK karena dengan
  • 00:15:23
    alasan menjaga
  • 00:15:25
    ee tras perbankan termasuk juga buyer
  • 00:15:29
    jadi kami meyakini bahwa data PHK yang
  • 00:15:32
    tersajikan itu lebih sedikit dari fakta
  • 00:15:34
    di lapangan yang terjadi ini juga
  • 00:15:36
    pemerintah kami pernah mengusulkan
  • 00:15:38
    bikinlah sensus khusus PHK Pak Menko
  • 00:15:41
    yang terakhir yang ingin kami sampaikan
  • 00:15:43
    Bapak bahwa kalau tadi disampaikan oleh
  • 00:15:45
    Pak Luhud pasar di ee Amerika itu lebih
  • 00:15:49
    sedikit daripada ceruk yang
  • 00:15:51
    negara-negara lain tapi perlu
  • 00:15:52
    diantisipasi juga negara-negara lain
  • 00:15:56
    yang volume ekspornya besar ke Amerika
  • 00:15:59
    kemudian belok ke kita ke Indonesia
  • 00:16:01
    barang luar negeri lebih banyak masuk ke
  • 00:16:04
    kita dan mungkinah harganya jauh lebih
  • 00:16:06
    murah maka itu akan menurunkan industri
  • 00:16:09
    produsen dalam negeri kita maka
  • 00:16:11
    pengusaha pasti tidak ada tindakan lain
  • 00:16:12
    adalah melakukan PHK Pak kami lagi
  • 00:16:15
    korbannya dan begini Bapak
  • 00:16:18
    Presiden industri padat kar khususnya
  • 00:16:20
    tekstil ee itu kan penyuplai kebutuhan
  • 00:16:23
    sandang sandang itu salah satu kebutuhan
  • 00:16:26
    dasar kita selain papan dan pangan hari
  • 00:16:29
    ini yang menjadi perhatian serius berdua
  • 00:16:32
    Pak papan perumahan ada Menteri
  • 00:16:35
    Perumahan pangan juga ada di ee Badan
  • 00:16:38
    Pangan tapi untuk
  • 00:16:39
    sandang belum ada maka oleh karena itu
  • 00:16:42
    ini usulan konkret pertama bentuk badan
  • 00:16:45
    atau kementerian khusus untuk menangani
  • 00:16:47
    tata kelola industri sandang nasional
  • 00:16:50
    kita kami ini teriak soal PHK di sektor
  • 00:16:52
    padat karena bukannya soal PHK tapi juga
  • 00:16:54
    soal kemandirian sandang ee nasional
  • 00:16:57
    kita Pak Presiden yang terakhir terakhir
  • 00:17:00
    sekali Pak tadi terakhirnya terakhir Pak
  • 00:17:01
    ya terakhir terakhir sekali ini hanya
  • 00:17:04
    mengulang saja perketat pengawasan
  • 00:17:08
    impasi kita Pak ini sebetulnya sudah
  • 00:17:11
    tahu semua tapi eksekusinya yang
  • 00:17:13
    kemudian belum masuk terima kasih
  • 00:17:15
    asalamualaikum warahmatullahi
  • 00:17:17
    wabarakatuh
  • 00:17:20
    baik ee tadi ya lima ya ee saya kira ee
  • 00:17:26
    terima kasih masukan-masukan itu ee dari
  • 00:17:30
    KTNA dari HKTI ya saya kira kita terus
  • 00:17:34
    akan ee
  • 00:17:37
    menjaga ee faktor pangan karena pangan
  • 00:17:40
    itu dasar dari semua ya
  • 00:17:44
    kalau situasi sangat sangat sangat buruk
  • 00:17:49
    asal pangan
  • 00:17:51
    bagus kita kuat jadi itu masalahnya
  • 00:17:56
    kemudian
  • 00:18:00
    ee ee penyampaian ee saya kira dari saya
  • 00:18:04
    mungkin tidak berurut tapi semua ada di
  • 00:18:07
    catatan saya dari Pak Rektor ya Pak
  • 00:18:12
    Wijayanto ya terima kasih
  • 00:18:13
    masuk-mangsungannya saya kira sangat
  • 00:18:15
    baik memang deregulasi itu saya bertekad
  • 00:18:19
    untuk terus memangkas menghilangkan ee
  • 00:18:23
    sistem perizinan
  • 00:18:26
    yang berbelit-belit yang terlalu banyak
  • 00:18:29
    ya kan ee ini menjadi mission ya mission
  • 00:18:33
    kita kita kita harus ee laksanakan saya
  • 00:18:37
    kira ini sudah benar sekali eh saya
  • 00:18:40
    tertarik yang Anda mengatakan apa itu
  • 00:18:43
    next to next atau I to saya terima kasih
  • 00:18:47
    minta masukannya itu luar biasa saya
  • 00:18:49
    sudah sebelum Bapak bicara saya sudah
  • 00:18:51
    kasih instruksi ya tkdn sudahlah ya
  • 00:18:54
    niatnya baik ya kan
  • 00:18:57
    nasionalisme saya kalau
  • 00:18:59
    Saudara ee mungkin sudah kenal saya lama
  • 00:19:02
    ya mungkin ya dari saya ini mungkin
  • 00:19:04
    paling nasionalis ya saya pokoknya kalau
  • 00:19:08
    istilahnya dulu kalau mungkin jantung
  • 00:19:11
    saya dibuka yang keluar merah
  • 00:19:13
    putih
  • 00:19:16
    mungkin tapi kita harus realistis iya
  • 00:19:20
    kan
  • 00:19:22
    TKDN dipaksakan ini akhirnya kita kalah
  • 00:19:26
    kompetitif saya sangat setuju TKDN
  • 00:19:29
    fleksibel sajalah mungkin diganti dengan
  • 00:19:32
    insentif ya ya tolong ya para para
  • 00:19:37
    pembantu saya menteri saya semua ya
  • 00:19:39
    udahlah ya realistis tolong dirubah itu
  • 00:19:44
    TKDN
  • 00:19:45
    dibikin yang realistis saja ya masalah
  • 00:19:48
    kemampuan dalam negeri konten dalam
  • 00:19:50
    neger itu adalah masalah luas itu
  • 00:19:53
    masalah pendidikan IPTEK ya kan
  • 00:19:59
    sa jadi itu masalah enggak bisa kita
  • 00:20:02
    dengan cara bikin
  • 00:20:04
    regulasi naik apa TKDN naik saya sangat
  • 00:20:08
    setuju kemudian masalah manufacturing
  • 00:20:11
    low terima kasih terima kasih Pak Rektor
  • 00:20:15
    tadi ee sudah ya kemudian ee masalah
  • 00:20:19
    buruh ee terima kasih saran-saran
  • 00:20:23
    Pak Iqbal saya kira saran Anda itu
  • 00:20:27
    sangat baik sekarang saya minta ya
  • 00:20:29
    Permen Dak nomor 8 masalahnya apa segera
  • 00:20:32
    lapor ke saya ya ee habis ini kalau itu
  • 00:20:36
    tidak menguntungkan kita secara bangsa
  • 00:20:38
    ya sudah cabut aja deh ya di sini ada
  • 00:20:43
    menseknek ada di sini
  • 00:20:45
    mensek coba segera ya
  • 00:20:48
    kalau perlu besok sudah saya tap tangan
  • 00:20:51
    tapi enggak enggak enggak saya berangkat
  • 00:20:52
    ke luar negeri nanti begitu saya kembali
  • 00:20:54
    ya saudara-saudara masuk bagian
  • 00:20:57
    deregulasi deregulasi ya deregulasi ya
  • 00:21:01
    tapi saya terima kasih Pak Said
  • 00:21:05
    Iqbal terima kasih inisiatif Anda lobi
  • 00:21:09
    ke internasional AFLCI terima kasih
  • 00:21:14
    tapi yang lebih saya tertarik usulnya si
  • 00:21:18
    Pak Said ini
  • 00:21:21
    ya adalah Satgas PHK ini suatu ee usul
  • 00:21:27
    yang sangat baik ya saya terima kasih
  • 00:21:32
    jadi ternyata manfaat kita berjam-jam di
  • 00:21:35
    sini ada manfaatnya ya benar enggak iya
  • 00:21:39
    kan iya kan jadi saya percaya karena
  • 00:21:42
    gini saya waduh ini banyak media ya
  • 00:21:45
    enggak enak nih kalau gue terlalu kalau
  • 00:21:47
    aku terlalu terbuka direkam terus ya ini
  • 00:21:51
    live Pak live ya waduh repot tapi
  • 00:21:55
    udahlah udah ya kita transparan aja ya
  • 00:21:58
    enggak saya mau mengakui bahwa saya
  • 00:22:01
    ini saya
  • 00:22:04
    memang waktu
  • 00:22:06
    jadi siswa ya saya ini ya enggak terlalu
  • 00:22:10
    hebatlah sebagai siswa ya dan sekarang
  • 00:22:12
    pun saya merasa saya ini tidak terlalu
  • 00:22:14
    pintar tapi kiatnya seorang pemimpin
  • 00:22:17
    kuncinya adalah kumpulkan banyak orang
  • 00:22:20
    pintar nah iya kan
  • 00:22:25
    jadi kalau Anda perhatikan pembantu
  • 00:22:28
    pembantu-pengantu saya banyak yang
  • 00:22:29
    botak-botak ini
  • 00:22:30
    sebabnya
  • 00:22:32
    pintar-pintar pakai orang pintar pakai
  • 00:22:35
    profesor pakai dengarkan dari mana pun
  • 00:22:38
    nah ini saya terima kasih jadi
  • 00:22:39
    berjam-jam kita di sini bagi saya saya
  • 00:22:43
    sangat beruntung saya sangat terima
  • 00:22:44
    kasih saya salah satu idenya Pak Ustaz
  • 00:22:49
    Iqbal akuilah benar-benar ini sesuatu
  • 00:22:52
    yang bagi saya sangat penting saya kira
  • 00:22:56
    bentuk Satgas PHK
  • 00:22:59
    segera libatkan pemerintah libatkan
  • 00:23:03
    serikat buruh libatkan dunia akademi ya
  • 00:23:07
    libatkan rektor-rektor
  • 00:23:11
    libatkan BPJS dan sebagainya suatu
  • 00:23:14
    satgas kita antisipasi
  • 00:23:17
    tapi saya ingin yakinkan
  • 00:23:19
    ya kepada seluruh unsur syarikat buruh
  • 00:23:24
    syarikat saya sangat yakin saya sangat
  • 00:23:29
    berkeyakinan percaya saya dengan
  • 00:23:32
    Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45
  • 00:23:34
    negara kita harus dikelola sebagai suatu
  • 00:23:37
    keluarga
  • 00:23:38
    jadi kalau ada buruh yang
  • 00:23:42
    terlantar itu harus kita bela harus kita
  • 00:23:45
    urus dengan
  • 00:23:48
    sebaik-baiknya dan pemerintah kita sudah
  • 00:23:50
    memikirkan pemerintah sebelum saya juga
  • 00:23:52
    sudah memikirkan kita punya BPJS tenaga
  • 00:23:57
    kerja yang
  • 00:23:59
    sekarang bisa memberi bantuan yang
  • 00:24:03
    tadinya hanya 3 bulan 6 bulan sekarang 6
  • 00:24:06
    bulan
  • 00:24:10
    iya kan di rout ada di sini BPJS iya kan
  • 00:24:15
    jadi kalau memang terlantar kita akan
  • 00:24:19
    lindungi kita akan bantu dan
  • 00:24:24
    saudara-saudara tidak boleh ee terlalu
  • 00:24:28
    risau khawatir perlu ya kalau orang
  • 00:24:32
    tidak
  • 00:24:33
    khawatir mungkin orangnya itu enggak
  • 00:24:35
    normal iya kan benar enggak jadi kita
  • 00:24:39
    waspada perlu tapi saya ingatkan kita
  • 00:24:42
    punya kekuatan
  • 00:24:44
    Saudara-saudara ee Menteri
  • 00:24:47
    Perikanan ya dan
  • 00:24:49
    Kelautan sedang merancang kita akan ee
  • 00:24:54
    menggunakan potensi kita di bidang
  • 00:24:56
    kelautan dan juga budidaya budidaya
  • 00:25:00
    ikan
  • 00:25:02
    budidaya udang
  • 00:25:04
    budidaya ee lobster dan sebagainya itu
  • 00:25:07
    potensi potensi
  • 00:25:09
    protein kemudian seawe juga sangat
  • 00:25:13
    potensial dunia butuh protein kita punya
  • 00:25:17
    potensi yang sangat besar kita punya
  • 00:25:19
    pantai salah satu terpanjang di dunia
  • 00:25:23
    kita punya pulau-pulau banyak dan
  • 00:25:25
    pulau-pulau besar kita rencananya segera
  • 00:25:28
    akan kita mulai tahun ini di pantai
  • 00:25:32
    utara Jawa
  • 00:25:35
    4 saya saya ulangi 20.000 20.000 R000
  • 00:25:41
    hektar ee tambak
  • 00:25:46
    ikan 1 hektar akan
  • 00:25:48
    menyerap 2 sampai
  • 00:25:51
    3
  • 00:25:53
    pekerja 20.000 artinya minimal 40.000
  • 00:25:56
    orang bekerja itu hanya 20.000 hektar
  • 00:26:01
    rencana kita sampai dengan 40.000 hektar
  • 00:26:04
    kita akan mulai dalam waktu dekat segera
  • 00:26:07
    40.000 hektar
  • 00:26:09
    itu di pantai utara Jawa di luar Jawa
  • 00:26:12
    segera akan dibuka di
  • 00:26:16
    Waingapu di di NTT Waapu 2.000 hektar ya
  • 00:26:22
    sudah siap
  • 00:26:24
    semua finance semua siap dan sebagainya
  • 00:26:27
    dari mana-mana sudah di upayakan oleh
  • 00:26:31
    Menteri KKP saya kira Menteri Keuangan
  • 00:26:35
    juga segera akan keluarkan ee sudah ya
  • 00:26:40
    oh terima kasih jadi sudah siap ya Weng
  • 00:26:43
    Apo jadi saudara-saudara kita akan buka
  • 00:26:46
    lapangan kerja-lapang kerja baru nanti
  • 00:26:50
    masalah PHKPHK ini saya sangat tertarik
  • 00:26:54
    dengan usul Satgas PHK satgas PHK
  • 00:26:59
    cari posco yang
  • 00:27:01
    bagus kita petakkan semua di mana ada
  • 00:27:06
    peluang lapangan kerja di mana ada PHK
  • 00:27:09
    kita bisa segera link and match dan
  • 00:27:12
    pemerintah akan bantu
  • 00:27:14
    saudara-saudara Menteri Pertanian juga
  • 00:27:18
    merencanakan kita akan melakukan
  • 00:27:21
    investasi besar-besaran di bidang
  • 00:27:24
    pertanian yang kita hitung nanti bisa
  • 00:27:26
    menyerap 8.8
  • 00:27:29
    kerja ya jadi itu yang saya sampaikan
  • 00:27:32
    nah tapi kalau Saudara ya tolong
  • 00:27:35
    sampaikan ya Pak Said Iqbal sama Mas
  • 00:27:38
    Ristadi ya kalau umpamanya ya kita tidak
  • 00:27:41
    harapkan tapi kalau memang benar ada
  • 00:27:44
    perusahaan yang PHK yang ada di Jawa ya
  • 00:27:49
    kita tawarkan yang PHK saya bisa
  • 00:27:53
    salurkan Anda bekerja tapi mungkin di
  • 00:27:57
    Kalimantan atau di Almahera atau di
  • 00:28:03
    Wengapu atau di Merauke atau ya nah di
  • 00:28:07
    situ oh enggak mau saya hanya mau di
  • 00:28:13
    Brebes ya enggak bisa dong ya
  • 00:28:17
    kan karena saya lahir di Tegal kalau
  • 00:28:20
    bisa saya kerjanya di Tegal saja kalau
  • 00:28:22
    bisa di kecamatan ini ah ini iya kan
  • 00:28:26
    sekarang
  • 00:28:28
    percaya saya lihat daerah-daerah
  • 00:28:31
    sekarang sudah banyak maju benar enggak
  • 00:28:34
    merauke bagus
  • 00:28:36
    jalan-jalannya sekarang sudah ada Wi-Fi
  • 00:28:38
    di mana-mana ya jadi kita kalau asal
  • 00:28:42
    demikian ya
  • 00:28:44
    kita akan buka lapangan kerja yang cukup
  • 00:28:47
    besar tinggal tapi benar kita perlu
  • 00:28:51
    satgas
  • 00:28:52
    terintegrasi semua pihak sehingga
  • 00:28:54
    informasi cepat gitu loh begitu ada PHK
  • 00:28:57
    di satu tempat apa langkahnya saya
  • 00:29:00
    terima kasih begitu cerita masalah kita
  • 00:29:03
    atasi kita pelajari bagaimana iya kan
  • 00:29:07
    eh manajemennya enggak beres cepat ganti
  • 00:29:10
    tapi kita selamatkan yang penting bagi
  • 00:29:14
    saya karyawan buruh itu anak
  • 00:29:19
    bangsa harus kita lindungi harus kita
  • 00:29:24
    jaga ini bagi saya ini bukan apa-apa ini
  • 00:29:27
    kehormatan saya kehormatan saya saya
  • 00:29:31
    tidak mau jadi pemimpin ya kan di mana
  • 00:29:33
    tidak mampu membantu dan melindungi
  • 00:29:36
    orang yang paling lemah kalau yang kuat
  • 00:29:39
    enggak usah dibantulah i
  • 00:29:41
    kan orang kuat kayak Pak Luhud ya enggak
  • 00:29:44
    usah dibantu orang
  • 00:29:47
    kuat beliau dikirim ke mana aja tahan
  • 00:29:52
    banting tapi yang jadi saudara-saudara
  • 00:29:55
    ini jadi saya satu hal yang saya dapat
  • 00:29:57
    hari ini antara lain Satgas PHK tolong
  • 00:30:00
    Menko ya ada Menteri Tenaga Kerja di
  • 00:30:03
    sini ya tolong ya heeh dan tadi kenapa
  • 00:30:07
    saya minta Menteri Sosial juga tampil
  • 00:30:10
    untuk yakinkan saudara kita ini
  • 00:30:12
    sudah ya sudah benar-benar kalau kita
  • 00:30:15
    buka sekarang mungkin di seluruh
  • 00:30:17
    Indonesia di seluruh dunia we are the
  • 00:30:19
    real welfare state kita salah salah satu
  • 00:30:23
    welfare state yang mungkin
  • 00:30:26
    paling paling kuat di dunia
  • 00:30:30
    [Tepuk tangan]
  • 00:30:32
    saudara-saudara saya minta tolong kasih
  • 00:30:34
    tahu saya contoh di mana ibu hamil
  • 00:30:39
    diantar makanan tiap hari ke
  • 00:30:42
    rumahnya ada enggak coba di Eropa ada
  • 00:30:45
    enggak enggak
  • 00:30:47
    ada ibu hamil diantar
  • 00:30:50
    makanan tiap hari dan kalau kalau apa
  • 00:30:52
    tuh kalau ee Sabtu Minggu dia diantar
  • 00:30:55
    bahannya
  • 00:30:56
    ya ini luar biasa ini Pak dan dan saya
  • 00:31:00
    heran juga saya untung saya pilih Anda
  • 00:31:02
    jadi kepala BGN ya kan anda profesor ya
  • 00:31:08
    oh belum doktor tapi kepalanya saja apa
  • 00:31:11
    IPB orang IPB hebat-hebat rupanya nih
  • 00:31:15
    Gubernur BI katanya IPB juga ya
  • 00:31:19
    ugm ya enggak
  • 00:31:23
    apa-apa
  • 00:31:25
    Saudara-saudara ya jadi Satgas PHK
  • 00:31:29
    sesuatu kemudian ee tolong sampaikan
  • 00:31:33
    saya terima
  • 00:31:34
    kasih bagi saya industri pertekstilan
  • 00:31:37
    itu ee harus kita selamatkan dan kita
  • 00:31:41
    jaga ya kan ee kalau makanya informasi
  • 00:31:45
    sangat penting laporkan kalau ada yang
  • 00:31:48
    goyah karena gini ternyata ada
  • 00:31:51
    perkembangan dunia sekarang tekstil ya
  • 00:31:54
    public textil yang modern
  • 00:31:56
    oke dia bisa bikin garmen bisa bikin apa
  • 00:32:00
    eh tekstil ya tapi ada namanya tekstil
  • 00:32:02
    baru bisa juga bikin
  • 00:32:05
    jaring penangkapan
  • 00:32:08
    ikan lah ini potensi luar biasa iya kan
  • 00:32:12
    dan ini nilainya tinggi karena penangkap
  • 00:32:15
    ikan itu mungkin tiap tiap 2 3 bulan
  • 00:32:19
    harus ganti karena dia di apa di laut
  • 00:32:23
    nangkap sekian ton tiap
  • 00:32:26
    hari jadi ee
  • 00:32:29
    jaring
  • 00:32:31
    jaring penangkap ikan potensi kemudian
  • 00:32:35
    tenda sekarang bencana alam di seluruh
  • 00:32:38
    dunia tenda sangat penting ya kan
  • 00:32:40
    tentara tentara butuh tenda tentara
  • 00:32:43
    butuh macam-macam tekstil jadi
  • 00:32:46
    ee ini harus kita perhatikan tapi
  • 00:32:49
    tentunya di sini peran daripada badan ya
  • 00:32:53
    mada apa badan ee terintegrasi dari
  • 00:32:58
    semua stakeholder supaya informasi
  • 00:33:02
    cepat ya teknologi kita dengar di mana
  • 00:33:06
    ada teknologi untuk bikin jaring
  • 00:33:09
    penangkap ikan dan gimana ininya cari ke
  • 00:33:13
    India cari ke mana kita lihat ada
  • 00:33:16
    perkembangan apa ke arah mana sekarang
  • 00:33:19
    membuat sekarang rumah ee murah privetb
  • 00:33:25
    dari bahan sampah bekas
  • 00:33:29
    umpamanya sekarang sekarang umpamanya
  • 00:33:32
    kita sudah tahu kan bikin baju kapas
  • 00:33:34
    kita kurang tapi kita bisa bikin baju
  • 00:33:37
    dari rami ya dari kayu rayon dari pohon
  • 00:33:41
    dan sebagainya ya jadi itu ee tanggapan
  • 00:33:44
    saya terima kasih saya Iqbal terima
  • 00:33:46
    kasih saudara-saudara sampaikan ada yang
  • 00:33:48
    belum saya jawab
  • 00:33:50
    sudah semua baik ee sekarang waktu jam
  • 00:33:55
    berapa 1720
  • 00:33:58
    17.20 masih ada yang mau tanya saya bisa
  • 00:34:01
    kasih
  • 00:34:02
    waktu 30 menit
  • 00:34:05
    [Tepuk tangan]
  • 00:34:09
    lagi saya saya mau nguji ketabahan
  • 00:34:14
    saudara padahal saya ini mantan guru
  • 00:34:17
    juga saya tahu kalau udah audiens resah
  • 00:34:20
    ya kan bisa lihat dari mukanya kalau ada
  • 00:34:24
    yang angkat tangan temannya sebelah
  • 00:34:26
    apaagi kau nanya
  • 00:34:28
    lagi iya
  • 00:34:31
    kan benar kan hah benar enggak benar
  • 00:34:35
    enggak profesor ya rektor iya kan benar
  • 00:34:38
    enggak sudah lagi apa
  • 00:34:42
    lagi ini ini jangan-jangan presiden
  • 00:34:45
    minum kopi terus gitu ya
  • 00:34:49
    tapi saya kira begitu ya Saudara-saudara
  • 00:34:51
    i terima kasih saya ee sangat
  • 00:34:55
    gembira
  • 00:34:59
    ya ya jangan
  • 00:35:02
    keliru kita mungkin akan menghadapi masa
  • 00:35:06
    yang sulit tapi kita pernah mengalami
  • 00:35:09
    masa yang lebih sulit lagi covid itu
  • 00:35:13
    menakutkan
  • 00:35:15
    kita keluar rumah aja takut iya kan
  • 00:35:18
    enggak berani ketemu orang tapi kita
  • 00:35:20
    mampu mengatasi karena
  • 00:35:23
    kita bersatu jadi Indonesia incorporated
  • 00:35:27
    indonesia incorporated
  • 00:35:30
    pengusaha buruh
  • 00:35:33
    pemerintah
  • 00:35:35
    akademisi guru dokter kita sama we are
  • 00:35:39
    in it together kita satu keluarga besar
  • 00:35:42
    kita akan atasi bersama saudara-saudara
  • 00:35:44
    yang kuat
  • 00:35:45
    gunakan kekuatan kuat tenaga kuat uang
  • 00:35:49
    kuat ilmu kuat ide kuat pakai bersama ya
  • 00:35:57
    saya enggak menduga kok Said Iqbal bisa
  • 00:36:00
    kasih gagasan yang
  • 00:36:02
    hebat kok biasanya di atas truk komando
  • 00:36:06
    teriak-teriak gitu Pak aduh mungkin
  • 00:36:08
    karena udaranya dingin ee udaranya
  • 00:36:10
    dingin tapi terima kasih berarti apa
  • 00:36:13
    ikut Anda ikut bertanggung jawab iya kan
  • 00:36:16
    kita akan atasi bersama terima kasih
  • 00:36:18
    selamat berjuang sampai kita jumpa
  • 00:36:20
    kembali wassalamualaikum warahmatullahi
  • 00:36:23
    wabarakatuh terima kasih i terima kasih
  • 00:36:26
    terima kasih
  • 00:36:33
    J
Tags
  • PHK
  • Buruh
  • Deregulasi
  • Tarif
  • Ekonomi
  • Industri
  • Serikat Buruh
  • Upah Minimum
  • Investasi
  • Ketenagakerjaan