00:00:00
[Musik]
00:00:09
viral kabur aja dulu ini kita teriak
00:00:12
sampai agak melengking dikit nih kabur
00:00:14
aja dulu soalnya dalam satu pkan ini
00:00:16
pemirsa sangat menggemah sekali hashag
00:00:18
atau tagar kabur aja dulu hampir semua
00:00:21
netizen ya content kator mereka mengemas
00:00:25
sebuah aspirasi dalam bentuk konten baik
00:00:28
itu video ada ada juga tulisan ada yang
00:00:31
menyatakan gua udah frustasi tinggal di
00:00:34
Indonesia oleh karena itu gua masang
00:00:35
hashag kabur aja dulu dan gua kabur ke
00:00:37
luar negeri ada yang berpendapat seperti
00:00:38
itu ya Mar ya Iya tapi ada juga yang
00:00:40
kemudian berpendapat baik Ando ini
00:00:42
adalah bentuk n nasionalisme Kami pergi
00:00:45
keluar mencari ilmu setinggi-tingginya
00:00:47
kemudian kembali untuk membangun Negeri
00:00:48
Jadi apakah ini hanya frustrasi sumata
00:00:51
atau bentuk nasionalisme itu dia kalau
00:00:53
judul yang kita angkat sih viral kabur
00:00:55
aja dulu rasional atau emosional Siapa
00:00:58
yang mau kabur dan catatan demokrasi
00:01:00
Enggak
00:01:01
ada Jangan Ya pemirsa Jangan kabur
00:01:04
pemirsa Jangan kabur tetap di tv1 Iya
00:01:06
kalau langsung saja kami akan
00:01:07
perkenalkan satu persatu narasumber kami
00:01:08
pemirsa sudah hadir bersama dengan kami
00:01:10
di sini kita langsung sambut ada wakil
00:01:13
menteri ket kerjaan Republik Indonesia
00:01:15
Bapak Imanuel ebzer Selamat malam oke
00:01:18
Ben Selamat malam Pak Wamen kabar sehat
00:01:22
pak Wamen alhamdulillah alhamdulillah
00:01:25
responnya kemarin viral juga ini viral
00:01:27
banget ya saya spesialisasi viral Oke
00:01:30
kita dulu ya biasanya kalau ngundang
00:01:32
Abang ada teriakan Merdeka Bang di depan
00:01:33
bang oh enggak itu nanti sangkain yang
00:01:37
merah-merah ramai lagi lag jangan disang
00:01:40
jangan disang oke kita tahan dulu kalau
00:01:42
begitu dia sudah hadir pula bersama
00:01:44
dengan Ki ini ada Pak yustidus Prastowo
00:01:48
Selamat malam Pak selamat
00:01:53
malam dan juga kita ingin dengar juga
00:01:55
nanti Bagaimanakah kemudian suara-suara
00:01:57
begitu ya an ya dari seniman pengusaha
00:02:00
muda kita yang sudah hadir bersama
00:02:01
dengan kita ada Mbak Ciki
00:02:05
Fauzi luar biasa sekarang kita absen
00:02:08
yang belum dipanggil Mar ya kita juga
00:02:10
menghadirkan women perlindungan pekerja
00:02:12
migran Indonesia Pak Zulfikar Ahmad
00:02:14
tawala Selamat malam Bang and Selamat
00:02:17
malam ngeri catatan demokrasi malam hari
00:02:20
ini ada dua Wamen yang datang langsung
00:02:21
dua Wamen ini bahaya nih kita duaamen
00:02:24
kompak kan Solid kan ya duaamen Ya udah
00:02:26
sebelahan sih
00:02:27
ant sebelahan oke tapi hati siapa tahu
00:02:30
Bang Ya kami juga menghadirkan pengamat
00:02:32
sosial dari Universitas Indonesia Mbak
00:02:34
Devi
00:02:35
ramawati boleh Mbak cek audio Pak siap
00:02:38
Makasih Mas kok bisa seras sama Pak
00:02:40
Wamen
00:02:43
bajun dan di sebelah kiri yang
00:02:45
komentarnya soal bola mulu tapi malam
00:02:47
hari ini Enggak beda ini ini soalnya
00:02:49
jebolan kabur aja dulu tapi sudah hijah
00:02:51
ke Indonesia Bang Pangeran siahan
00:02:55
praktisi Indri digital malam hari ini
00:02:58
itu dia kalau di meja penonton bersama
00:03:00
dengan teman-teman mahasiswa dari UPN
00:03:01
Veteran Jakarta ada yang mengenakan
00:03:04
jaket ojek online Terima kasih banyak
00:03:06
bang
00:03:07
nesar terima kasih saudari bersama
00:03:09
dengan kami bang nesar kita ingin juga
00:03:10
nanti minta nih ya statementnya seperti
00:03:12
apa di samping Bang nesar ini saudari
00:03:14
bersama kita juga ada Mas Isy Raki Hoi
00:03:17
Siregar ini pekerja di Media Kreatif
00:03:19
kita ingin dengar juga nanti bagaimana
00:03:21
suaranya di catatan demok masaknya
00:03:22
kemarin bikin konten juga ya di media
00:03:23
sosial Oh viral juga yang
00:03:25
ngompor-ngomporin pemerintah juga enggak
00:03:26
Enggak kan Oh enggak ya enggak ya ini
00:03:28
yang versi baiknya itu I ini yang versi
00:03:30
nasionalis atau yang terlalu emosional
00:03:32
tadi tapi kalau kami pastikan Andro
00:03:34
malam hari ini cukup nasionalis dengan
00:03:36
pakaian elegan ya dari whhs bhs yang
00:03:38
pastinya ada satu lagi narasumber yang
00:03:40
sangat spesial nun jauh di sana Ini
00:03:43
namanya beken banget ya Bunda korla
00:03:45
langsung dari Jerman bergabung bersama
00:03:48
kita dan juga ada Vicky
00:03:51
Natasha yang membuat konten dengan
00:03:54
hashag kabur aja dulu Coba kita sapa Bu
00:03:56
selamat salam Indonesia Bunda korla dan
00:03:58
juga mbakiki
00:04:01
kita cekamat malam Waktu Indonesia malam
00:04:04
Bunda korl Mbak F ini dua-duanya vokal
00:04:07
ya ini ya itu dia dua-duanya pasti udah
00:04:09
gaspol tapi kita boleh ke bank Pangeran
00:04:12
gimana bank Pangeran melihat fenomena
00:04:14
kabur aja dulu menurut Abang ini
00:04:17
emosional atau rasional ni langsung Bang
00:04:20
di depan para Wamen Bang sampaikan Jadi
00:04:22
sebenarnya ya kalau kita mau lihat
00:04:24
awalnya asalnya di kaburja dulu ini
00:04:26
kalau kita liat hashagnya ini sebenarnya
00:04:29
dimulai dari teman-teman pekerja
00:04:30
teknologi sebenarnya asalnya ya ya
00:04:33
Bagaimana dengan kita kenal searang
00:04:35
istilahnya kan startup industry itu ada
00:04:37
Tech Winter sekarang ya jadi growth-nya
00:04:39
enggak sekencang dulu lagi sehingga eh
00:04:42
teman-teman pekerja teknologi ini
00:04:43
mencari opportunity di luar negeri di
00:04:45
mana Masih banyak mungkin k di sana tapi
00:04:48
tapi yang namanya eh momentum digital
00:04:51
ini kan kadang-kadang bergerak tidak
00:04:54
sesuai dengan intention awalnya tapi
00:04:56
mengikuti perkembangan dan juga dinamika
00:04:59
kalau kita bisa melihat Bagaimana
00:05:00
mungkin situasi masyarakat sekarang ya
00:05:02
dalam berapa bulan terakhir Sorry nih
00:05:04
Bang Wamen Tapi kan banyak terjadi PHK
00:05:08
ya daya beli masyarakat menurun banyak
00:05:11
juga orang-orang yang kesulitan m e
00:05:12
mendapatkan pekerjaan yang baru sehingga
00:05:15
apa yang tadinya mungkin intenion-nya
00:05:17
dimaksudkan berbeda ini jadinya
00:05:20
mendapatkan momentum yang lain
00:05:22
dikaitkanlah dengan bagaimana ya
00:05:24
terjadinya Kalau bahasa pemerintah
00:05:26
efisiensi di berbagai tempat sehingga
00:05:29
orang orang pun merasa kalau dibilang
00:05:31
Apakah ini ada penyebab rasa frustrasi
00:05:33
ya Pasti ada pasti ada tapi kalau kita
00:05:36
mau lihat lagi-lagi ya kita melihat ini
00:05:38
sebagai sebuah fenomena digital yang
00:05:39
akhirnya ternyata cukup besar sehingga
00:05:42
Pak wamenaker sampai angkat bicara itu
00:05:45
kan kalau kalau itu engak mengganggu kan
00:05:46
berarti engak mungkin ngomong dongitu
00:05:48
Bang kan semua menteri Bang semua
00:05:51
menteri padahalnya banyak lebih cuman
00:05:53
yang menarik adalah Bagaimana isi
00:05:55
Komentarnya ya ada yang bilang ya Gak
00:05:58
apa-apa yang penting jangan legal kalau
00:06:00
mau merantau silakan tapi memang yang
00:06:02
paling unik komentarnya abang saya ini
00:06:04
memang pakw men nakar ini gitu kan Bang
00:06:06
Boleh saya kutip ulang ya Ee kalau mau
00:06:10
kabur kabur aja kalau perlu jangan balik
00:06:11
lagi gitu Bang ya Kenapa tuh Bang
00:06:13
ngomong kayak gitu Bang Bukankah kalau
00:06:15
kita melihat sebenarnya kita melihat
00:06:17
negara-negara besar di dunia ini yang
00:06:18
diasporanya banyak kita lihat India kita
00:06:20
lihat China kita lihat berbagai negara
00:06:21
lainnya itu kan diasporanya ada di
00:06:24
mana-mana Dan ketika mereka mendapatkan
00:06:26
e opportunity bekerja di luar negeri
00:06:28
tidak serta-merta menyebabkan ras rasa
00:06:31
nasionalisme jiwa kebangsaan mereka
00:06:32
berkurang kan enggak gitu enggak gitu
00:06:34
justru justru saya rasa banyak
00:06:37
teman-teman mungkin dapat kesempatan ke
00:06:38
luar negeri melihat di sanalah Ketika
00:06:40
anda berasa berada di tanah yang asing
00:06:42
Anda justru merasa paling Indonesia tuh
00:06:44
di sana Indonesia di sana Ini
00:06:48
valid valid atau enggak nih Coba kita
00:06:50
langsung tanyakan juga ke bunda korla ni
00:06:52
Bunda korla
00:06:53
Halo halo se disampaikan oleh Bang
00:06:57
Pangeran Bunda katanya kalau kitaru di
00:06:59
luar negeri itu justru rasa nasionalisme
00:07:01
kita lagi tinggi-tingginya betul
00:07:02
demikian Bunda betul 100% Iya karena
00:07:06
kalau kita ketika kita di luar negeri
00:07:08
kita pasti mengingat selalu mengingat
00:07:10
tanah air Jadi kalau misal and yang
00:07:11
bilang katanya
00:07:12
ee apa namanya pelarian ke luuar negeri
00:07:15
atau mau cari kerjaan ke luar negeri
00:07:18
hanya sebagai tidak ada ke apa tidak ada
00:07:21
eh nasal e nasionalisme itu itu tidak
00:07:25
tidak tepat untuk dikatakan kepada anak
00:07:28
muda sekarang yang lagi ee e mencoba
00:07:29
untuk ke luar negeri Karena bagaimanapun
00:07:32
semakin kita jauh dari negara Indonesia
00:07:33
kita semakin rindu dan kita menjaga
00:07:36
hak-hak tentang Pancasila keadilan
00:07:39
sosial makanya walaupun kita tinggal di
00:07:41
luar negeri kita tetap memantau
00:07:43
Bagaimana perkembangan Indonesia
00:07:45
terutama kebijakan dari pemerintah gitu
00:07:48
bunda korla ini kan sebenarnya sebelum
00:07:50
tren ini muncul Bunda korla sudah jauh
00:07:52
ke luar negeri kami dengar sejak umur 24
00:07:54
tahun pengin tahu bunda korla alasan
00:07:56
Bunda korla akhirnya menetap lama kemudi
00:08:00
mencari pekerjaan di sana kok betah
00:08:02
banget Bunda
00:08:04
ee ini sedikit dilurusin ya
00:08:07
sebenarnya eh keberangkatan saya kees ke
00:08:10
luar negeri itu bukan karena eh tentang
00:08:12
kerjaan tapi memang ada hubungan cinta
00:08:15
jadi saya nikah tapi eh ketika Indonesia
00:08:19
eh saya Eh tidak tidak kerja di bidang
00:08:22
biasa tapi saya sebagai model dan
00:08:24
beberapa mainetron itu memang di bidang
00:08:27
saya tapi memang ee jadi belum tidak
00:08:31
begitu paham tapi tapi berita tentang
00:08:34
isunya ee mencari kerjaan yang sangat
00:08:37
sulit di Indonesia itu memang sudah
00:08:39
berangsur-angsur enggak pernah hilang
00:08:41
sampai titik ini makanya ini harus ada
00:08:43
perubahan perubahan yang benar-benar
00:08:46
berubah gitu karena jangan jadi
00:08:49
budaya berketerusan sehingga ee ekonomi
00:08:53
enggak akan-akan berkembang kalau
00:08:55
misalnya ee banyak yang tidak bisa kerja
00:08:58
dengan sekolah yang tinggi mereka
00:09:01
seperti Kayak kayak e kata dalam
00:09:03
tempurung gitu jadi enggak bisa bergerak
00:09:06
Nah kalau mereka m nah ketika ketika
00:09:09
mereka anak-anak muda sekarang yang
00:09:11
cerdas yang pintar Indonesia kan banyak
00:09:13
sekali nih anak-anak sekolah yang
00:09:15
anak-anak anak-anak kuliah yang
00:09:17
jago-jago bahkan ketika mereka
00:09:19
pertukaran e pelajar aja mereka dapat
00:09:21
nilai yang tinggi artinya kan mereka e
00:09:23
punya wawasan yang luas gitu nah ketika
00:09:26
mereka mencari kerjaan sudah wisuda
00:09:29
sudah siap untuk bekerja kebentruk sama
00:09:32
hal-hal yang persyaratan-persyaratan
00:09:34
yang kadang-kadang jujur tidak masuk di
00:09:37
akal seperti apa
00:09:40
misalnya sebagai contoh kita lihat
00:09:42
negara-negara yang sudah berkembang
00:09:44
Indonesia ini kan masih awal mau
00:09:45
berkembang ya kan belum
00:09:48
berkembang sekembang berkembangnya gitu
00:09:51
dan ini apa ya seperti di Jerman di
00:09:54
Jerman tidak mengenal yang namanya usia
00:09:57
tidak mengenal fisik tidak mengenal ee
00:10:00
umur itu pertama Kenapa di Jerman ini
00:10:03
yang penting ada mau ada niat tidak
00:10:06
punya pengalaman nanti kita ajarkan
00:10:09
kalau Indonesia kan harus lihat tinggi
00:10:12
badan apa ini ini di mana ini ini ini
00:10:16
ini enggak enggak wajar Emang mau
00:10:18
ngapain mau jadi model kan mau jadi mau
00:10:21
jadi kasir mau jadi kerja di restoran
00:10:23
mau jadi kerja di CP di PT banyak
00:10:25
perusahaan-perusahaan yang yang
00:10:27
membutuhkan e ten tapi banyak hal-hal
00:10:30
yang kadang-kadang ini Ini memalukan
00:10:32
memalukan dan
00:10:34
menjatuhkan harga harga seorang ee anak
00:10:38
pemuda-pemuda yang punya kemampuan punya
00:10:41
kepintaran punya keberanian sudah
00:10:43
bertekad mau cari makan tulang mungkin
00:10:46
mereka tulang punggung keluarga
00:10:47
menghidupin anaknya mungkin ee di rumah
00:10:50
atau e yang baru menikah gitu tapi
00:10:52
karena hal-hal yang itu yang membuat
00:10:54
mereka Jadi kayak ini jadi stres jadi
00:10:57
panik dan sedikit saya singgung masalah
00:11:01
ee banyaknya e hal-hal yang begal atau
00:11:04
misalnya menggunakan barang-barang yang
00:11:06
terlarang itu itu juga bisa penyebabnya
00:11:09
karena mereka terlalu lama di rumah
00:11:11
mereka stres enggak tahu berbuat apa
00:11:14
Lalu ada penggoda pengajak akhirnya
00:11:17
rusaklah generasi Tadi kenapa karena
00:11:20
kurangnya tenaga kerja kurangnya lahan
00:11:23
selama ini kan pemerintah menteriakin
00:11:25
Ayo kita bangun Indonesia kita bangun
00:11:27
perekonomian tapi di mana di mana Coba
00:11:30
kita kita sebagai ee apa generasi muda
00:11:33
ini kan mereka adalah figur untuk di
00:11:36
masa depan untuk 40 tahun ke depan untuk
00:11:38
50 tahun ke depan kalau enggak ada
00:11:40
mereka Indonesia mau jadi apa toh yang
00:11:42
tua juga akan makal mati nah sedangkan
00:11:44
di Jerman orang kerja yang penting punya
00:11:47
keberanian punya kemauan dia bisa
00:11:50
bekerja kalau enggak punya pengalaman
00:11:52
akan dilatih seperti Bunda Bunda kerja
00:11:55
sebagai kerja di di five guys
00:11:59
halu bund kerja di guys punya
00:12:02
pengalaman gimana Bunda korla Kami ingin
00:12:05
tahu kan setiap hari Bunda korla bergaul
00:12:06
dengan para diaspora ada tidak sih yang
00:12:09
akhirnya memutuskan sampai pindah k
00:12:11
wararganegaraan mereka sakit hati sama
00:12:12
pemerintah Indonesia karena tadi soal
00:12:15
rumitnya nyari kerja
00:12:17
iya iya itu bisa terjadi kita enggak
00:12:20
bisa menyalahkan mereka kita enggak bisa
00:12:21
menyalahkan kalau misalnya ada ee para
00:12:24
ee apa ee apa namanya ee Pemuda apa ee
00:12:27
anak-anak muda yang sekarang mereka
00:12:29
pengin k luuar Negeri pengin ganti ganti
00:12:31
warga kenegaraan jangan salahkan mereka
00:12:33
kita harus ee Ini pemerintah harus
00:12:35
mencegah Bagaimana caranya ya Harus
00:12:38
berpikir lagi untuk memudahkan kerjaan
00:12:42
memudahkan untuk kesyaratan Jadi mereka
00:12:44
juga mereka berangkat itu bukan bukan Eh
00:12:48
keputusan yang sangat-sangat
00:12:50
benar-benar beratus kali memikirkan tapi
00:12:52
ketika mereka mengatakan saya harus ke
00:12:54
luar negeri karena memang di sana
00:12:56
mungkin terbukalah ee
00:12:59
saya ilmu saya kerjaan yang harus saya
00:13:02
lakukan apalagi Indonesia sekarang yang
00:13:05
saya tahu kadang tidak sesuai dengan
00:13:06
gaji Mereka sekolah tinggi-tinggi
00:13:09
bertahun-tahun mereka sekolah ada yang
00:13:11
S1 S2 bahkan ada yang sarjana sudah
00:13:14
selesai semuanya ujung-ujungnya gaji tak
00:13:16
setara ada yang r juta,5 2 juta kan Ini
00:13:19
kadang-kadang enggak kadang-kadang
00:13:21
memberi gaji ini kayak seenaknya aja
00:13:23
jadi harus dipikirkan juga apa
00:13:26
gitu I itu kalau tadi saya dari bunda
00:13:29
korla ya tapi kalau kita lihat juga
00:13:31
bagaimana dengan mbak Fiki Mbak Fiki
00:13:33
Betul tidak sih kalau ternyata Justru
00:13:35
pada saat kita berada nun jauh di sana
00:13:37
rasa nasionalisme kita tuh Justru lebih
00:13:39
tinggi apa sih yang bisa dilakukan
00:13:41
ditunjukkan begitu ya oleh para diaspora
00:13:43
yang men jauh di sana untuk menunjukkan
00:13:45
rasa nasionalismenya terhadap tanah air
00:13:47
Mbak Fiki oh oh pastinya ya Kayak
00:13:51
misalnya bulan depan ini ada hari
00:13:53
Indonesian Day di sini di mana mereka
00:13:56
ngadain event untuk ee komunitas
00:13:59
Indonesia dan juga orang yang tinggal di
00:14:02
sini orang lokal ya mereka bisa datang
00:14:04
ke event tersebut mereka bisa makan
00:14:07
menikmati Indonesian food atau melihat
00:14:10
tari kecak ya atau melihat kultur
00:14:12
Indonesia itu luar biasa sekali di sini
00:14:15
dan peminatnya itu selalu sangat banyak
00:14:17
dan Kalau dibilang Vicky juga pasti
00:14:20
selalu akan mencintai Indonesia
00:14:22
makanannya apalagi karena makanan Eropa
00:14:24
enggak begitu enak dibandingin makanan
00:14:26
Indonesia dan harus
00:14:29
merogoh ee uang gitu ya karena di sini
00:14:32
makan Indonesia tuh emang sangat mahal
00:14:33
dan buat Piki buat saya itu kalau saya
00:14:36
bisa menikmati makan Indonesia itu kayak
00:14:38
pulang kampung deh istilahnya maksud
00:14:41
kami itu Mbak Fi Apakah sebanding dengan
00:14:44
rasa kangen anda dibandingkan di sana
00:14:45
dapat penghasilan yang sangat tinggi
00:14:47
Mbak Iya karena kan keluarga saya juga
00:14:50
masih ada di Indonesia jadi pastinya
00:14:52
walaupun saya tinggal di sini sudah dari
00:14:54
17 tahun saya tetap masih ingin sekali
00:14:58
bisa kontribusi juga untuk Indonesia dan
00:15:01
selalu ingin pulang ke kampung halaman
00:15:03
ya itu udah normal sekali dan saya juga
00:15:06
masih memiliki paspor
00:15:08
Indonesia tapi kami boleh bahas yang
00:15:10
seperti ini Mbak Fi rasa nasionalisme
00:15:12
Anda ke mana Mbak Fi Wah kalau kata ini
00:15:16
kata Andro atau Kata siapa nih kata yang
00:15:17
viral di media sosial Mbak F
00:15:20
Mbak rasa nasionalisme itu sebenarnya
00:15:23
apa yang bisa kita lakukan untuk negara
00:15:25
kita ya seperti saya di sini Saya
00:15:28
melihat bagaim mana di Indonesia sedang
00:15:30
membutuhkan banyak banget input tentang
00:15:32
Parenting ya Bagaimana sistem pendidikan
00:15:35
di Jerman yang terkenal di Jerman itu
00:15:38
sangat berkualitas pendidikannya dan itu
00:15:41
saya bagikan melalui konten saya lewat
00:15:43
Instagram dan itu juga bentuk dari saya
00:15:46
sebagai apresiasi Hei Saya belajar di
00:15:49
sini sebagai guru TK ya sebagai early
00:15:51
childhood di Jerman ilmunya ada saya
00:15:53
tahu bagaimana cara mendidik anak tanpa
00:15:56
marah-marah tanpa membentak tanpa
00:15:58
mengancam anak ya dan itu di sini saya
00:16:02
ingin berbagi kepada mereka bahwa ada
00:16:04
cara atau jalan untuk bisa mendidik anak
00:16:06
tanpa e harus dengan menggunakan
00:16:09
keserakan tapi begini Mbak Fiki ya Ee
00:16:12
kemudian banyak yang bertanya Kalau
00:16:13
begitu kenapa enggak balik aja ke
00:16:15
Indonesia
00:16:16
gitu karena di sini saya juga masih
00:16:18
punya tanggung jawab Ya saya di sini
00:16:20
kerja full time di kindergarten saya ee
00:16:23
memiliki kontrak kerja di situ dan saya
00:16:25
juga memiliki anak yang masih sekolah
00:16:28
suami saya juga a di Jerman jadi saya
00:16:30
tidak bisa langsung pulang atau selalu
00:16:33
Keinginan saya untuk pulang makanya saya
00:16:35
selalu mencoba setiap setahun sekali
00:16:36
untuk bisa pulang mengunjungi keluarga
00:16:38
di Indonesia Oke kalau kemudian melihat
00:16:41
fenomena hashag kabur dulu aja lagi
00:16:43
ramai di Indonesia nih Mbak respon Mbak
00:16:46
Fiki apa sebagai diaspora yang sudah
00:16:48
lama berada di
00:16:49
Jerman menurut saya kabur aja dulu itu
00:16:53
sebenarnya curhatan ya kalau kita
00:16:55
mendengar kalimat kabur itu asosiasi
00:16:58
kita apa melarikan diri Ya betul dan
00:17:01
melarikan diri kalau kita ee memikirkan
00:17:04
Kenapa kita harus melarikan diri dari
00:17:06
Indonesia itu berarti something wrong
00:17:08
ada sesuatu yang salah di situ ada
00:17:11
sesuatu yang membuat kita tidak nyaman
00:17:13
akhirnya kita mau melarikan diri Betul
00:17:15
tidak dan di situ saya juga merasakan e
00:17:19
bagaimana peluang yang untuk memiliki
00:17:22
kehidupan yang lebih baik dan tidak di
00:17:25
Indonesia yaitu di luar negeri yaitu ya
00:17:27
tadi Seperti yang Bunda kla sudahah
00:17:30
sudah eh ceritakan ya di sini tidak ada
00:17:33
yang namanya batas umur ataupun eh
00:17:36
tentang seksualitasnya Apa itu di sini
00:17:38
ilegal itu itu enggak boleh forboten di
00:17:41
sini e karena kita ini kalau punya skill
00:17:44
Terserah mau umur berapa ya Eh muka kita
00:17:47
seperti apa itu pasti yang dilihat atau
00:17:50
diapresiasi adalah SK kita bukan
00:17:52
penampilan bukan umur ya seperti itu
00:17:56
jadi di sini kalaupun saya percaya kalau
00:17:59
di Indonesia isu ini tidak ada lagi
00:18:01
pastinya enggak akan ada yang bilang
00:18:03
kabur e kabur aja dulu pasti ngapain
00:18:06
saya kabur ke negara orang yang saya
00:18:08
tidak kenal siapa-siapa ya pastinya saya
00:18:10
akan lebih memilih hidup atau tinggal di
00:18:12
negara kita sendiri gitu logikanya ini
00:18:17
suara langsung dari Mak Fiki dan juga
00:18:18
munda korla contoh nyata kami berharap
00:18:21
dari wakil menteri jawabannya seperti
00:18:23
apa Apakah Memang betul di luar negeri
00:18:25
lebih menggiurkan lebih mengapresiasi
00:18:27
tidak ada pandang tidak melihat fisik
00:18:29
tapi kompetensi seseorang catatan
00:18:31
demokrasi akan segera kembali sesat lagi
00:18:40
[Musik]